akhlak

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al- Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah). Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). dan akhlak baik pun bisa menjadi akhlak tercela jika dalam melakukan perbuatan baik itu niat dan cara melakukannya dengan cara tidak baik. akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, 1

Upload: lailitwin

Post on 17-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu akhlak

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAkhlak berasal dari kata akhlaq yang merupakan jama dari khulqu dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya).dan akhlak baik pun bisa menjadi akhlak tercela jika dalam melakukan perbuatan baik itu niat dan cara melakukannya dengan cara tidak baik. akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, Akhlak tercela terbagi pada beberapa macam diantaranya: dusta, hasad dan ghadab.

B. Rumusan masalah1. Bagaimana penjelasan tentang hasad?2. Bagaimana penjelasan tentang dusta?3. Bagaimana penjelasan tentang ghadab?

BAB IIPEMBAHASAN1. Dustaa. Pengertian Dusta/ BohongBohongadalah sifat atau keadaan dari sesuatu (perbuatan/perkataan), yang tidak benar, tidak berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.Sejenis dengan pengertian bohong, terdapat kata dusta/mendustakan (tidak mengakui), hianat/menghianati (tidak amanah/tidak menepati janji/curang), fitnah/memfitnah (menyebar berita bohong/tuduhan palsu) dan sebagainya. b. SifatBohongTerbagiDalam 3KategoriPerbuatan yang memilikisifat bohong/dusta/khianat,dapat dibagi dalam 3kategori: 1. Mendustakan / berkhianat kepada Allah SWTDusta / khianat yang terkait dengan hak-hak Allah SWT, mengabaikan perintah dan larangan-Nya, tidak mensyukuri/mendustakan nikmat-Nya, sehingga yang melakukan itu termasuk orang-orang yang digolongkan kedalam: kufur, syirik, fasiq, ishyan 2. Mendustakan atau berkhianat kepada Rasul saw.Mendustakan/khianat kepada Rasul adalah tidak percaya terhadap misi yang dibawa Rasul, berhianat termasuk memalsukan hadits, pembuat bidah serta memuja/mengagung-agungkan/mengkultuskan Nabimelebihi manusia biasa (sehingga dianggap sebagai anak Tuhan) dan sebagainya3. Mengkhianati amanah (kepercaan) diantara sesama manusiaDusta / khianat /fitnahyang terkait dengan hak-hak sesama manusia, seperti harta, kehormatan, kepercaayaan dan sebagainya.Perbuatan seperti sumpah palsu, pemalsuan, penipuan, merusak rasa keadilan/lingkungan/tatanan kehidupan, merugikan orang lain/masyarakat dan lainnya, sudah biasa terjadi bahkan semuanya bisa terjadi dan bersatu dalam diri seseorang yang disebutkoruptor.c. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya DustaAdapun faktor-fktor pendorong terjadinya dusta, yaitu:a. Tipisnya rasa takut kepada Allah Taala.b. Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya baik untuk melariskan barang dagangan, melipatgandakan keuntungan atau yang lain.c. Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminardan diskusi dengan membawakantrik-trikdan kisah-kisah bohong menarik supaya para peserta terpesona.d. Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup.e. Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya.f. Merasa bangga dengan kebohongannya, karena ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya nalar dan perbuatan baik.

2. Hasad a. Pengertian HasadHasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap keberuntungan atau kenikmatan yang di peroleh. Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lain- lain. Sabda RasullahTelah masuk kedalam tubuhmu penyakit penyakit umat dahulu, ( yaitu ) benci dan dengki. Itulah yng membinasakan agama, buakan sengki mencukur rambut.( Hr. Abu Daud Tirmidzi ).Hadits diatas menjelaskan apabila manusia apabila manusia saling mendengki, maka ajaran agama dan segala tatanan hukum tidak akan mengaturnya. Sehingga Rasulullah SAW mengibaratkan sifat dengki bagaikan api yang membakar kayu bakar.

b. Bahaya Sifat Hasad Rasulullah SAW menggambarkan buruknya sifat hasad seprti api yang membakar kayu bakar, sebagia perusak dan penghancur Sendi-sendi agama, artinya orang bersikap dan berbuat dengki pada dasarnya sama dengan penghancur agama. Hasad harus dihindari karena merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Adapun bahaya hasad antara lain:a. Menimbulkan permusuhan dan pertikainb. Menimbulkan perasaan dendamc. Menghilangkan persahabatand. Tidak disenangi oleh orang banyake. Menghilangkan semua aml baik yang telah dilakukanf. Dibenci Allah SWT ( mendapat dosa )

c. Cara Menghindari Sifat Hasad ( Dengki ) Cara menghindari sifat hasad,antara laina.Meningkatkan iman dan taqwa kerada Allah SWT.b.Mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan harapan hati dan pikiranmenjaditenangc.Menyadari bahwa hasad dapat menghupus kebaikan.d.Mempererat tali persaudaraan guna terjalin kerukunan dan kebersamaane.Meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWTf.Menumbuhkan sifat qanah ( merasa cukup terhadap apa yang dimiliki )

3. Ghadab a. Pengertian ghadab Ghadab(pemarah)artinya orang yang suka marah. Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang tidak terkendali.Ghadab yaitu sifat seseorang yang mudah marah. Orang yang memiliki sifat ghadab apabila menyelesaikan masalah tidak mempergunakancarayang baik dan kekeluargaan, tetapi mengedepankan(mendahulukan) emosinya, sekalipun pada akhirnya ia menyesal.Sifat ghadab harus dijauhi, karena ghadab tidak dapat menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan masalah yang baru. Sifat sabar yang dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Imam Ghazali mengatakan bahwa orang yang sabar adalah orang yang sanggup bertahan dalam menghadapi gangguan dan rasa sakit serta sanggup memikul beban yang tidak disukainya.

Nabi bersabda : ( )Artinya :Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang kuat ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah.(H.R. Bukhari)

b. Bahaya Ghadaba.Ghadab melahirkan sifat lemahb.Ghadab akan dimurkai oleh Allahc.Jauh dari ampunan dan surga Allahd.Ghadab akan mudah dimasuki oleh setan.e.Mudah menimbulkan masalahf.Mendatangkan kerusakan.Firman Allah Swt : (:41)Artinya :Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Ar Rum [30]: 41)c. Cara menghindari sifat ghadaba.Mewaspadai bahaya ghadabb.Sadarilah bahwa ghadab menjadi sumber mara bahayac.Tanam dan tumbuh kembangkanlah sifat sabar, karena orang yang sabar Sabar dapat menyelesaikan persoalan tanpa menimbulkan masalah.d.Berusaha untuk mengoreksi kekurangan dan kesalahannya sendirie.Melatih diri untuk dapat memiliki banyak kesabaran.

Cara meredam ghadab, antara lain ;1.Bila kita sedang marah dalam keadaan berdiri, maka segeralah duduk,2.Apabila dengan duduk belum juga bisa hilang rasa marahnya, maka berbaringlah,3.Jika dengan berbaring juga belum hilang rasa marahnya, maka ambillah air untuk wudhu (berwudhulah), kemudian salat.BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanAkhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya).Akhlak tercela terbagi pada beberapa macam diantaranya: dusta, hasad dan ghadab.Dusta/Bohongadalah sifat atau keadaan dari sesuatu (perbuatan/perkataan), yang tidak benar, tidak berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap keberuntungan atau kenikmatan yang di peroleh. Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lain- lainGhadab(pemarah)artinya orang yang suka marah. Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang tidak terkendali.B. Saran Dalam kehidupan sehari- hari kita sering melakukan sifat-sifat yang tercela, dan kami berharap dengan adanya makalah ini kita dapat menghidari sifat-sifat tercela tersebut.

DAFTAR PUSTAKAMustofa H. 1997.Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia

Abudin Nata,Akhlak Tasawuf,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.Amin, Ahmad,Etika (Ilmu Akhlak),(Terj), Farid Maruf, dari judul aslial-Akhlak,Jakarta:Bulang Bintang, 1983.http://dangstars.blogspot.com/2013/11/ananiah-ghabab-hasad-ghibah-namimah.html

http://tarbiyah-uirpekanbaru.blogspot.com/2014/09/blog-post_10.htmlAbuddin http://ariffadholi.blogspot.com/2012/09/ananiah-ghabab-hasad-ghibah-namimah.html

9