akhlak mulia

37
ABSTRAK Kata Akhlak bersasal dari bahasa arab, yaitu merupakan jamak dari khuluq. Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan. Dalam Ilmu akhlak, objek ilmu akhlak yang dipelajari adalah perilaku manusia, dan penetapan nilai perilaku sebagai baik atau buruk. Dasar atau alat pengukur yang menyatakan baik- buruknya sifat perilaku seseorang itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi SAW. Apa yang baik menurut Al-Qur’an dan As- Sunah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut al- Qur’an dan as-Sunnah, itulah yang tidak baik dan harus dijauhi. Eksistensi akhlak yang baik sangat berpengaruh bagi kelangsungan umat muslim. Mempelajari Ilmu akhlak bertujuan sebagai pedoman atau pun penerang bagi kaum manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Akhlak tidak bisa menjadikan manusia baik atau buruk. Kedudukan akhlak adalah sebagai dokter untuk pasien. Pasien bisa saja tidak mendengarkan informasi yang diberikan dokter tentang kesehatannya. Hal ini mengibaratkan bahwa hidup tanpa petunjuk akhlak yang baik maka akan mengalami keugian yang mendalam. Jika petunjuk atau petuah dari dokter diikuti dengan baik maka hal ini akan mendorong kita supaya membentuk hidup yang menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan. Perbuatan baik membutuhkan pembiasaan setiap hari. Berusaha melakukan perbuatan yang baik dan berusaha menjauhi perbuatan yang buruk. Perbuatan yang baik akan banyak halangannya.

Upload: pandi-arikanami

Post on 05-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Ibadah dan akhlak

TRANSCRIPT

Page 1: AKHLAK Mulia

ABSTRAK

Kata Akhlak bersasal dari bahasa arab, yaitu merupakan jamak dari khuluq. Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan.Dalam Ilmu akhlak, objek ilmu akhlak yang dipelajari adalah perilaku manusia, dan penetapan nilai perilaku sebagai baik atau buruk. Dasar atau alat pengukur yang menyatakan baik-buruknya sifat  perilaku seseorang itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi SAW. Apa yang baik menurut Al-Qur’an dan As-Sunah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, itulah yang tidak baik dan harus dijauhi.Eksistensi akhlak yang baik sangat berpengaruh bagi kelangsungan umat muslim. Mempelajari Ilmu akhlak bertujuan sebagai pedoman atau pun penerang bagi kaum manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Akhlak tidak bisa menjadikan manusia baik atau buruk. Kedudukan akhlak adalah sebagai dokter untuk pasien. Pasien bisa saja tidak mendengarkan informasi yang diberikan dokter tentang kesehatannya. Hal ini mengibaratkan bahwa hidup tanpa petunjuk akhlak yang baik maka akan mengalami keugian yang mendalam. Jika petunjuk atau petuah dari dokter diikuti dengan baik maka hal ini akan mendorong kita supaya membentuk hidup yang menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan.Perbuatan baik membutuhkan pembiasaan setiap hari. Berusaha melakukan perbuatan yang baik dan berusaha menjauhi perbuatan yang buruk. Perbuatan yang baik akan banyak halangannya. Berbekal akhak yang mulia, seorang mukmin akan semakin teruji dan menjadi insan yang terpuji.

Page 2: AKHLAK Mulia

A.    PENDAHULUAN    Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

Akhlak merupakan tiang yang menopang hubungan yang baik antara hamba dengan Allah SWT (habluminallah) dan antar sesama umat (habluminannas). Akhlak yang baik akan hadir pada diri manusia dengan proses yang panjang, yaitu melaui pendidikan akhlak. Banyak kalangan di dunia ini menawarkan pendidikan akhlak yang mereka yakini kebaikannya, tetapi tidak semua dari pendidikan tersebut mempunyai kaidah-kaidah yang benar dalam Islam. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan yang terbatas dari pemikiran manusia itu sendiri.    Sementara pendidikan akhlak yang dibawa oleh Islam merupakan sesuata yang benar dan tidak ada kekurangannya. Pendidikan akhlak yang ditawarkan Ilslam berasal langsung dari Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melaui malaikat Jibril dengan Al Quran dan Sunnah kepada umat Rasulullah.     Rasulullah SAW sebagai teladan yang paling baik memberikan pengetahuan akhlak kepada para keluarga dan para sahabat Rasulullah SAW, sehingga orang-orang dekat Rasulullah SAW mampu memiliki akhlak yang tinggi di hadapan umat lain dan akhlak mulia di hadapan Allah.  Sebagai umat Islam yang baik dan beriman kepada Allah, setiap langkah kita sebaiknya merupakan implementasi dari keteladanan akhlak luhur yang dimiliki Rasullullah.     Pandangan bahwa kehidupan dengan landasan akhlak adalah sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman serta jauh dari kemodernan harus kita hapuskan dari pemikiran kita. Kemunduran moral yang terjadi di seluruh penghujung dunia seharusnya menjadi keprihatian sendiri bagi seluruh umat. Semestinya manusia sadar dan kembali kepada fitrahnya sebagai manusia yang diciptakan Allah dengan akhlak yang mulia. Orang yang paling sempurna keimannannya adalah orang yang baik akhlaknya. Akhlak Islam yang mulia ini akan membawa umat  untuk selamat hidupnya di  dunia dan akhirat Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat di

Page 3: AKHLAK Mulia

dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak  manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.

Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.

B.    Pengertian Akhlak Islam     Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).[1]

Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:

1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau kriteria suatu perbuatan.

2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya, karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.[2]

Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam (Q.S. al-ahzab,33:21)

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.[3]

Sedangkan pengertian akhlak secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli :

Page 4: AKHLAK Mulia

a. Ibnu Maskawaih

Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir, dan pertimbangan terlebih dahulu.

b. Prof. Dr. Ahmad Amin

Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju dan menunjukkan apa yang harus di perbuat.1

c. Didalam buku akhlak dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat

yang berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat tersebut, dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut baik atau buruknya dalam pandangan manusia.[4]

Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.

Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :

1) Tabiat(pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.

2) Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata)

3) Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan keterangan(ilham) dari allah swt.

Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

« �ن� ت�ي إ �س�ك�ي ص�ال� �اي� و�ن ي �ه� و�م�م�ات�ي و�م�ح� �ل ب� ل �م�ين� ر� �ع�ال ر�يك� ال� ال �ه�، ش� �ك� ل �ذ�ل ت� و�ب �م�ر� �ا أ �ن م�ن� و�أ

�م�ين� ل �م�س� �ه�م�. ال ن� اه�د�ن�ي الل �ح�س� �ع�م�ال� أل� ن� األ� �ح�س� ق� و�أ �خ�ال� �ه�د�ي ال� األ� �ه�ا ي ن �ح�س� �ال� أل� ، إ �ت� �ن �ئ� و�ق�ن�ي أ ي س�

�ع�م�ال� �ئ� األ� ي ق� و�س� �خ�ال� �ق�ي ال� األ� �ه�ا ي �ئ ي �ال� س� �ت� إ �ن أ »

"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang

Page 5: AKHLAK Mulia

bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Hadist tersebut menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati dan fikirannya, sedangkan akhlak buruk mencerminkaan seseorang yang telah gelap hatinya sehingga ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu telah mendarah daging dalam dirinya.

Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak yaitu:

a. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.

b. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dalam keadaan bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.

c. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena di paksa, atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.

d. Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak di buat-buat.[5]

Selain dari kata akhlak, ada beberapa kata yang sama dengan kata akhlak yaitu:

1. Etika

Kata etika berasal dari yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan. Tetapi didalam kamus bahasa indonesia, etika diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak(moral). Etika berbicara tentang kebiasaan (perbuatan) tetapi bukan menurut arti tata adat. Oleh karena itu, etika landasannya adalah sifat dasar manusia. Tetapi etika menurut filsafat yaitu menyelidiki mana yang baik, dan mana yang buruk menurut perbuatan manusia.[6]

2. Moral.

Berasal dari bahasa latin, mos yaitu prinsip-prinsip tingkah laku manusia yang sejalan dengan adat kebiasaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Meskipun etika dan moral mempunyai kesamaan pengertian dalam percakapan sehari-hari, namun dari sisi lain mempunyai unsur perbedaan, misalnya :

Page 6: AKHLAK Mulia

a. Istilah etika digunakan untuk mengkaji system nilai yang ada. Karena itu, etika merupakan suatu ilmu.

b. Istilah moral digunakan utnuk memberikan criteria perbuatan yang sedang dinilai. Karena itu, moral bukan suatu ilmu tetapi merupakan suatu perbuatan manusia.

3. Kesusilaan dan Kesopanan

Kesusilaan berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “su” yang berarti lebih baik, dan kata “sila” berarti prinsip atau aturan hidup. Jadi kesusilaan adalah dasar-dasar aturan hidup yang lebih baik.

Sedangkan kesopanan berasal dari bahasa Indonesia yang berasal dari kata sopan yang artinya tenang, beradab, baik dan halus (perkataan ataupun perbuatan)

Istilah Etika dan ilmu Aklak adalah sama pengertianya sebagai suatu ilmu yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk melakukan perbuatan yang baik. Sedangkan istilah moral, kesusilaan, kesopanan, dan akhlaq sama pengertianya sebagai suatu norma untuk menyatakan perbuatan manusia. Jadi istilah ini bukan suatu ilmu tetapi merupakan suatu perbuatan manusia.

Istilah etika dan ilmu akhlaq dinyatakan sama bila ditinjau dari fungsinya. Tetapi bila ditinjau dari segi sumber pokoknya maka tentu keduanya berbeda. Dimana etika bersumber dari filsafat yunani, tetapi ilmu akhlak sumber pokoknya adalah al-qur’an dan hadits dan sumber pengembangannya adalah filsafat.

Istilah akhlaq dengan moral, kesusilaan dan kesopanan,dapat dilihat perbedaanya bila dipandang dari objeknya di mana akhlaq menitikberatkan perbuatan terhadap tuhan dan sesama manusia, sedangkan moral, kesusilan dan kesopanan hanya menitikberatkan perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka istilah akhlaq sifatnya teosentris meskipun akhlaq itu ada yang tertuju kepada manusia dan makluk-makluk lain,namun tujua utamanya hanya karena Allah swt semata. Tetapi kesusilaan dan kesopanan semata-mata sasaran dan tujuanya untuk manusia saja karena itu istilah tersebut bersifat antroposentris (kemanusian saja).

Page 7: AKHLAK Mulia

B. Ruang Lingkup Akhlak

Ruang lingkup ilmu akhlak adalah pembahasan tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan itu tergolong baik atau tergolong buruk. Ilmu Akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, obyek pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Jika kita katakana baik atau buruk, maka ukuran yang harus digunakan adalah ukuran normative.

Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia yang baik maupun yang buruk sebagai individu maupun sosial. Tapi sebagian orang juga menyebutkan ilmu akhlak adalah tingkah laku manusia, namun perlu ditegaskan bahwa yang dijadikan obyek kajian ilmu akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas kehendak dan kemauan, sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara continue atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya.

Banyak contoh perbuatan yang termasuk perbuatan akhlak dan begitu juga sebaliknya. Seseorang yang membangun mesjid, gedung sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan pos keamanan termasuk perbuatan akhlak yang baik karena itu berdasarkan kemauan manusia itu sendiri yang telah dipersiapakan sebelumnya. Tetapi jika seseorang yang memicingkan mata dengan tiba-tiba pada waktu benda berpindah dari gelap ke terang, atau menarik tangan pada waktu tersengat api atau binatang buas, bernapas, hati yang berubah rubah, orang yang menjadi ibu-bapak kita, tempat tinggal kita, kebangsaan kita,warna kulit kita, dan tumpah darah kita itu tidak termasuk perbuatan akhlak karena semua itu diluar perencanaan, kehendak atau pilihan kita.

Jadi sekarang kita bisa memahami yang dimaksud ilmu akhlak adalah ilmu yang mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang dalam keadaan sadar, kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh atau sebenarnya bukan perbuatan yang pura-pura. Perbuatan-perbuatan demikian selanjutnya diberi nilai baik atau buruk.[7]

C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak

Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemilik nya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan buruk.[8]

Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehinggahati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.[9] Keterangan tersebut memberikan

Page 8: AKHLAK Mulia

panduan kepada manusia agar mampu menilai dan menentukan suatu perbuatan untuk selanjutnya menetapkan bahwa perbuatan tersebut termasuk perbuatan baik atau buruk

Selanjutnya ilmu akhlak juga menentukan kriteria perbuatan yang baik dan yang buruk, serta perbuatan apa saja yang termasuk perbuatan baik, dan perbuatan yang buruk itu, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan baik dan perbuatan yang buruk. Selain itu ilmu akhlak berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dalam perbuatan dosa dan maksiat.

Jika tujuan ilmu akhlak tersebut tercapai, maka manusia akan memiliki kebersihan batin yang yang pada gilirannya melahirkan perbuatan terpuji. Dengan perbuatan terpuji ini, akan lahirlah keadaan masyarakat yang damai, sejahtera, harmoni lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat beraktifitas guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga di akhirat. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlak. Menurut bahasa, akhlak adalah peragai, tabiat, dan agama. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti “kejadian”, serta erat hubungannya denga  kata khaliq yang berarti “Pencipta” dan makhluq yang berati “yang diciptakan” (Rosihon Anwar 2010:11).

Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan. (Marzuki 2012:173 (Ainan, 1985:186).Terkadang defini akhlak (moral) sebagaimana disebutkan atas dalam batas-batas tertentu berbaur dengan definisi kepribadian, hanya saja perbedaan yang pokok antara keduanya sebagai berikut:-    Moral lebih terarah pada kehendak dan diwaranai dengan nilai-nilai.-    Kepribadian  mencakup pengaruh fenomena sosial bagi tingkah laku.Demikian para pakar ilmu-ilmu sosial mendefinisikan akhlak (moral). Ada sebuah definisi ringkas yang bagus tentang akhlak (moral) dalam kamus la Lande, yaitu moral mempunyai empat makna berikut:1)    Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang diterima dalam satu zaman atau oleh sekelompok, buruk, atau rendah.2)    Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang dianggap baik berdasarkan kelayakan bukannya berdasarkan syarat.3)    Moral adalah teori akal tentang kebaikan dan keburukan, ini menurut filsafat.4)    Tujuan-tujuan kehidupan yang mempunyai warna humanisme yang kental yang tercipta dengan adanya hubungan-hubungan sosial. (Ali Abdul Halim mahmud, 2004: 27).     Baik dan buruk akhlak manusia sangat tergantung pada tata nilai yang dijadikan pijakannya. Abul A’la al-Maududi membagi sistem moralitas menjadi dua. Pertama, sistem moral yang berdasar kepada kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kedua, sistem moral yang tidak mempercayai Tuhan dan timbul dari sumber-sumber sekuler (Marzuki, 2013:175 (al-Maududi, 1971:9)    Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Jika kita mengatakan bahwa si A misalnya sebagai

Page 9: AKHLAK Mulia

orang yang berakhlak dermawan, maka sikap dermawn tersebut telah mendarah daging, kapan dan di manapun sikapnya  itu dibawanya, sehingga menjadi identitas yang membedakan dirinya dengan orang lain. Jika si A tersebut kadang-kadang dermawan dan kadang-kadang bakhil, maka si A tersebut belum dapat dikatakan sebagai seorang yang dermawan. Demikian juga jika kepada si B kita mengatakan bahwa ia termasuk orang yang taat beribadah, maka sikap taat beribadah tersebut telah dilakukannya di manapun ia berada. (Nata, Abuddin 2011:4-5)Dikutip dari (Rosihon Anwar 2010: 13-15) bahwa pengertian akhlak menurut ulama akhlak antara lain:a.     Ibnu Maskawaih(941-1030 M) 

ما منها : قسمين الى تنقسم الحال وهذه.والروية فكر غير من افعالها الى لها داعية للنفس حال مبدؤه كان وربما, والتدريب باالعادة مستفادا مايكون ومنها.... المزاج اصل من طبيعيا يكون

�وال عليه يستمر ثم   ,الفكر �وال ا ملكة يصير حتى فا                                                                   .وخلقا  Artinya :“keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya … adapula yang diperoleh dari kebiasaan berulang-ulang. Boleh jadi,pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,kemudian dilakukan terus menerus,maka jadilah suatu bakat dan akhlak.”b.     Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)

�فعال عنها تصدر النفس في راسخة هيئة فكر الى حاجة غير من وسهولة بيسر اال                                          .ورويةArtinya :“akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.”

c.      Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)

غريزة الناس بعض فى يكون قد والخلق, والاختيار بالروية افعاله االنسان يفعل به للنفس حالواالجتهاد االباالرياضة اليكون الناس بعض وفى, وطبعا .                                   

Artinya :“keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.”d.     Syekh Makarim Asy-Syirazi

�خالق الباطنية والسجايا المعنوية الكماالت مجموعات اال

Page 10: AKHLAK Mulia

                                                           .لالنسانArtinya :“akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.”e.      Al-Faidh Al-Kasyani(w. 1091 H)

  �فعال منها تصدر النفس فى قائمة هيئة عن عبارة هو الخلق تدبر الى الحاجة دون من بسهولة اال تفكر و .      

Artinya :“akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yag mandiri dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa digahului perenungan dan pemikiran.”    Dari semua pengertian diatas memberikan gambaran bahwa tingkah laku merupakan bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat atau tanpa dorongan dari luar. Jika baik menurut agama dan pandangan akal tindakan spontan ini disebut akhlak baik (akhlakul karimah/akhlakul mahmudah) sebaliknya jika akhlak tersebut buruk tindakan spontan ini disebut akhlak tercela (akhlakul madzmudah).

D.    Ruang Lingkup Akhlak   

Dalam perkembangan selanjutnya akhlak tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri, yaitu ilmu yang memiliki lingkup pokok bahasan, tujuan, rujuakn, aliran dan para tokoh yang mengembangkannya. Kedemua aspek yang terkandung dalam akhlak ini kemudian membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan dan membentuk suatu ilmu. (Nata Abuddin 2011:7).    Objek ilmu akhlak adalah perilaku manusia, dan penetapan nilai perilaku sebagai baik atau buruk. Melihat secara lahiriyah perilaku manusia dapat digolongkan menjadi1.    Perilaku yang lahir dengan kehendak dan disengaja.2.    Perilaku yang lahir tanpa kehendak dan tanpa disengaja    Jenis perilaku yang pertama yakni yang lahir dengan kehendak dan disengaja, inilah perilaku yang menjadi objek dari ilmu akhlak. Jenis yang kedua tidak menjadi objek ilmu akhlak sebab perilaku-perilaku yang lahir tanpa kehendak manusia (seperti gerakan reflek mengedipkan mata karena ada benda akan masuk) tidak menjadi kajian ilmu akhlak. Perilaku ini tidak dapat dinilai baik atau buruk karena perilaku tersebut terjadi dengan sendirinya tanpa dikehendaki dan tanpa disengaja. (Ajad Sudrajat, dkk 2013:92)    Menurut Rohison Anwar dalam Buku Akhlak tasawuf, mengenai ruang lingkup akhlak, Abdullah Darraz  dalam buku Dustur al-Akhlaq fi Al-Quran, membagi ruang lingkup akhlak atas lima bagian:1) Akhlak Pribadia) yang diperintahkan (al-awamir)b) yang dilarang ( al-nawahi)

Page 11: AKHLAK Mulia

c) yang diperbolehkan ( al-mubahat), dand) akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).2) Akhlak berkeluargaa) kewajiban orang tua dan anak (wajibat nahwa ushul wa al-furu)b) kewajiban suami & isteri ( wajibat baina al-azwaj)c) kewajiban terhadap karib dekat (wajibat nahwa al-aqarib).3) Akhlak bermasyarakat,a) yang dilarang (al-makhdzurat)b) yang diperintahkan (al-awamir), danc) kaidah-kaidah adab (qawa’id al-adab).4) Akhlak bernegaraa) hubungan antara pemimpin dan rakyat (al-‘alaqah baina al-rais wa al-sya’b) b) hubungan luar negeri (al-alaqah al-kharijiyyah).5) Akhlak beragama;a) kewajiban terhadap Allah swtb) kewajiban terhadap Rasul

Menurut sistematika yang lain, ruang lingkup akhlak, antara lain:1.    Akhlak terhadap Allah SWT2.    Akhlak kepada Rasul SAW3.    Akhlak untuk diri pribadi4.    Akhlak dalam keluarga5.    Akhlak dalam masyarakat6.    Ahlak bernegara.

Akhlak dibagi berdasarkan sifatnya dan berdasarkan objeknya.Berdasarkan sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian: (Anwar, Rosihon 2010:30-31)1.    Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau akhlak karimah (akhlak yang ,mulia), di antaranya:a.    Rida kepada Allah SWTb.    Cinta dan beriman kepada Allah SWTc.    Beriman kepada Malaikat, Kitab, Rasul, hari Kiamat, dan takdird.    Taat beribadahe.    Selalu menepati janjif.    Melaksanakan amanahg.    Berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatanh.    Qanaah (rela terhadap pemberian Allah SWT)i.    Tawakalj.    Sabark.    Syukurl.    Tawadhu’ (merendahkan diri) dan segala perbuatan yang baik  menurut pandangan Al-Quran dan Al-Hadis.2.    Akhlak mazhmumah (akhlak tercela) atau akhlak sayyiyah (akhlak yang jelek), di antaranya:

Page 12: AKHLAK Mulia

a.    Kufurb.    Syirikc.    Murtadd.    Fasike.    Riya’f.    Takaburg.    Mengadu dombah.    Dengki/irii.    Hasutj.    Kikirk.    Dendaml.    Khianatm.    Memutuskan silaturahmin.    Putus asao.    Segala perbuatan tercela menurut pandangan IslamBerdasarkan objeknya, akhlak dibedakan menjadi dua:1.    Akhlak kepada khalik2.    Akhlak makhluka.    Akhlak terhadap Rasulullah SAWb.    Akhlak terhadap keluarga’akhlak terhadap diri sendiric.    Akhlak terhadap sesama atau orang laind.    Akhlak terhadap lingkungan alam

E.    Sumber Akhlak Islam Dalam Islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan baik-buruknya sifat seseorang iu adalah Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi SAW. Apa yang baik menurut Al-Qur’an dan As-Sunah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, itulah yang tidak baik dan harus dijauhi. (M. Ali Hasan, 1978:11)Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu:

�ق�د� �ان� ل �م� ك �ك و�ل� ف�ي� ل س� و�ةX الله� ر� س�� �ةX أ ن �م�ن� ح�س� �ان� ل ج�وا ك �ر� �و�م� الله� ي �ي خ�ر� و�ال �ر� اآل� ا الله� و�ذ�ك �ر\ �ي �ث ك

Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S.al-Ahzab : 21)Sedangkan dalam Alquran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq (QS. Al Qalam (68): 4) (Marzuki:2012)

�ك� �ع�ل�ى وإن �ق ل ل ^ خ� �م ع�ظ�ي“Dan sungguh-sungguh engkau berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam (68): 4)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: �م�ل� ك

� �ن� أ �ي \ الم�ؤ�م�ن �م�انا �ي �ه�م� إ ن �ح�س� \ أ �قا ل خ�Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik

Page 13: AKHLAK Mulia

akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh Rasulullah memiliki akhlak yang sangat mulia. Segala perbuatan dan perilaku Beliau berpedoman pada Al Quran. Aisyah memberikan gambaran yang sangat jelas akan akhlak beliau dengan mengatakan:

�ان� �ق�ه� ك ل آن خ� الق�ر�Artinya: “Akhlak beliau adalah Al Quran.”(HR Abu Dawud dan Muslim)Maksud perkataan ‘Aisyah adalah bahwa segala tingkah laku dan tindakan Rasul, baik yang lahir maupun batin senantiasa mengikuti petunjuk dari al-Qur’an. Al-Qur’an selalu mengajarkan umat Islam untuk berbuat baik dan menjauhi segala perbuatan yang buruk. Ukuran baik dan buruk ini ditentukan oleh Al-Qur’an. (A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari 1999: 74)Setiap orang yang dekat dengan Rasulullah SAW dalam akhlaknya maka ia dekat dengan Allah, sesuai kedekatannya dengan beliau. Setiap orang yang memiliki kesempurnaan  akhlak tersebut, maka ia pantas menjadi seorang raja yang ditaati yang dijadikan rujukan oleh seluruh manusia dan seluruh perbuatannya dijadikan panutan. Sementara orang yang tak punya seluruh akhlak tersebut, maka ia bersifat dengan lawannya, sehingga ia pantas terusir dari seluruh negeri dan oleh manusia. Karena ia sudah dekat dengan setan yang terlaknat dan terusir, sehingga ia harus diusir. (Mahmud, Ali Abdul Halim 2004:31) Dasar akhlak dari hadits yang secara eksplisit menyinggung akhlak tersebut yaitu sabda Nabi:

�م�ا �ن �ت� ا �ع�ث �م�م� ب �ت �ار�م� أل� ق� م�ك �خ�ال� األ�Artinya : “Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak”. (HR. Ahmad)Jika telah jelas bahwa al-Qur’an dan hadits rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah.

Dengan mempelajari ilmu akhlak, diharapkan setiap muslim mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran terpuji yang bersumber dari Alquran dan Al Hadits. Berkenaan dengan hal ini dalam kutipan buku “Akhlak Tasawuf” krangan Abudin Nata, Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagaian yang baik dan sebagian yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik , sedangkan mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk.Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima nur cahaya tuhan. (Abudin Nata 1996: 13)Keterangan tersebut memberi petunjuk bahwa ilmu akhlak berfungsi memberikan panduan kepada manusia agar mampu menilai dan menentukan suatu perbuatan untuk selanjutnya menetapkan bahwa perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang baik dan buruk. (Abudin Nata 1996: 14)

Page 14: AKHLAK Mulia

Perbuatan-perbuatan baik yang sesuai dengan norma-norma ajaran Islam lahir dari cinta yang tulus dan sempurna kepada Allah yang mendalam dalam hati seorang mukmin. Hamka mengemukakan  pendapat Imam Ghazali yang menyatakan bahwa yang mendorong hati seseorang berbuat baik adalah: (Ajad Sudrajat, dkk 2013:103 (Asmaraman 2004:148)1.    Karena bujukan atau ancaman dari orang yang diingini rahmatnya atau ditakuti siksanya.2.    Mengharap pujian dari yang akan memuji, atau menakuti celaan dari yang akan mencela.3.    Mengerjakan kebaikan karena memang dia baik, dan Bercita-cita hendak menegakkan budi yang utamaTujuan lain dari mempelajari akhlak adalah mendorong kita menjadi orang-orang yang mengimplementasikan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Ahmad Amin menjelaskan etika (akhlak) tidak dapat menjadikan semua manusia baik. Kedudukannya hanya sebagai dokter. Ia menjelaskan kepada pasien tentang bahaya minuman keras dan dampak negatifnya terhadap akal. Si pasien boleh memilih informasi yang disampaikan dokter tersebut: meninggalkannya agar tubuhnya sehat atau tetap meminumnya dan dokter tidak dapat mencegahnya. Etika tidak dapat menjadikan manusia baik atau buruk. Etika tidak akan bermanfaat apa-apa jika petunjuk-petunjuknya tidak diikuti. Tujuan etika bukan hanya sebagai teori, tetapi juga mempengaruhi dan mendorong kita supaya membentuk hidup suci serta menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan. (Anwar, Rosihon 2010:29)Akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia di degala bidang. Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju yang disertai dengan akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang ia milikinya itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan dan sebagainya namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalahgunakan yang akibanya akan menimbulkan bencana di muka bumi. (Nata, Abuddin 2011:15)Dengan demikian Ilmu akhlak bertujuan sebagai pedoman atau pun penerang bagi kaum manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Perbuatan baik membutuhkan pembiasaan setiap hari. Berusaha melakukan perbuatan yang baik dan berusaha menjauhi perbuatan yang buruk. Perbuatan yang baik akan banyak halangannya. Berbekal akhak yang mulia, seorang mukmin akan semakin teruji dan menjadi insan yang terpuji. 

Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.

Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative thinking.

Page 15: AKHLAK Mulia

Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.

Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.

Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.

Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.

Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan atau timbangan.

Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.

Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.

Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan.

Page 16: AKHLAK Mulia

Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan..

Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.

Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.

1). Akhlak kepada Pencipta

Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.

# Menurut Ibnu Katsir

Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang.

# Menurut A.Jurjani

Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.

# Menurut Hamka

Page 17: AKHLAK Mulia

Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.

2). Akhlak terhadap Sesama

Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas berbicara masalah kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama manusia dan makhluk lainnya.

Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :

@ Akhlak kepada sesama muslim.

Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan diharamkan dalam islam.

Page 18: AKHLAK Mulia

@ Akhlak kepada sesama non muslim

Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan lain-lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam kehidupan non muslim.

@ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama

Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang dilakukan punya nilai ibadah .

Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW yang bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”

Page 19: AKHLAK Mulia

Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.

3). ADIL

Pengertian adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun.

Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:

Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8

�ا bه�ا ي ي� �ذ�ين� أ � ال �وا � آم�ن �وا �ون cه� ق�و�ام�ين� ك �ل ه�د�اء ل �ق�س�ط� ش� �ال � ب �م� و�ال �ك �ج�ر�م�ن �آن� ي ن ^ ش� � ع�ل�ى ق�و�م �ال � أ �وا �ع�د�ل ت

� �وا ب� ه�و� اع�د�ل �ق�ر� �ق�و�ى أ �لت � ل �ق�وا cه� و�ات �ن� الل cه� إ �يرX الل ب �م�ا خ� �ون� ب �ع�م�ل ت

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman Allah berikut ini

Page 20: AKHLAK Mulia

Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri sendiri,orang tua dan kerabat.

Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90

Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.

4). RIDHO

Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa

Page 21: AKHLAK Mulia

semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam.

Firman Allah dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153

Artinya:

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu

Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika menerima kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam memutuskan suatu hal.

Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi berbagai macam cobaan.

Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan terbaik.

5). AMAL SHALIH

Page 22: AKHLAK Mulia

Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya bagus.Amal shalih berarti segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain.

Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:

1. Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT

2. Amal shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat.

Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal.

Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Qur’an anara lain:

Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 82

Artinya:

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

Page 23: AKHLAK Mulia

F.    Penutup Aspek – aspek ajaran islam, baik aqidah, ibadah mu’amalah bagi setiap muslim ketiganya merupakan aspek – aspek yang bersifat taklifi (kewajiban) yang harus dilaksanakan. Sejarah membuktikan bahwa semua aspek ajaran tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya akhlak yang baik.Dari sini dapat dipahami bahwa akhlak merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam.Akhlak yang mulia adalah pertanda kematangan iman serta merupakan kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir diutus oleh Allah untuk mengemban misi penyempurnaan akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu.Beliau bersabda : �ق�رواهأحمدوالبيهقى �خ�ال �ار�م�األ� �م�م�م�ك �ت �أل� �ت �ع�ث �م�اب Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak“ ٳنmanusia.” (HR. Ahmad dan Baihaqi) Apakah Rasulullah diutus hanya untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak?Tentu tidak hanya itu saja, tetapi pada dasarnya syariat yang dibawa para Rasul bermuara pada pembentukkan akhlak mulia. Berbagai ritual diperintahkan Allah melalui para Nabi dan Rasul, ternyata banyak bermuara pada pembentukkan akhlak, seperti dalam perintah Shalat sebagai berikut : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabut:45) Ayat tersebut secara jelas menyatakan, bahwa muara dari ibadah Shalat adalah terbentuknya pribadi yang terbebas dari sikap keji dan munkar, pada hakikatnya adalah terbentuknya manusia berakhlak mulia, bahkan jika kita telusuri proses Shalat selalu dimulai dengan berbagai persyaratan tertentu, seperti bersih badan, pakaian dan tempat, dengan cara mandi dan wudhu, Shalat dipersiapkan untuk membentuk sikap manusia selalu bersih, patuh, tata peraturan, dan melatih seseorang untuk tepat waktu. Selanjutnya, akhlak juga dapat menentukan beriman atau tidaknya seseorang,“demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman. Para sahabat bertanya, siapakah mereka wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: orang yang tidak menyimpan rahasia kejelekan tetangganya (H. R. Muslim). Hadits tersebut secara nyata mengandung arti bahwa orang yang berakhlak buruk kepada tetangganya oleh Rasulullah dianggap tidak beriman, selama ini mungkin kita menganggap perbuatan jahat kita kepada orang lain atau tetangga sebagai sesuatu yang biasa, sesuatu yang tidak akan berpengaruh pada eksistensi keimanan, padahal kalau kita mengetahui, ternyata berakhlak jelek sangat besar pengaruhnya terhadap keimanan. Bahkan manusia paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat adalah manusia berakhlak jelek. ” sesungguhnya manusia paling jelek disisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang ditinggalkan orang lain, karena menghindari kejelekannya.” (H.R. Bukhari). Sebaliknya orang yang paling dicintai oleh Rasulullah adalah yang paling baik akhlaknya, “sesungguhnya orang yang paling aku cintai dia yang paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (H.R. At- Tirmidzi). Ternyata orang mukmin yang sempurna imannya bukan karena banyak ibadahnya, tetapi yang baik akhlaknya, “orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (H.R. Abu Daud). Demikian juga orang bertakwa dan berakhlak mulia dijamin masuk syurga,” penyebab utama masuknya manusia ke syurga, karena bertakwa kepada Allah dan kemuliaan akhlaknya.” (H. R. Tirmidzi). [3]Manusia

Page 24: AKHLAK Mulia

mempunyai kecendrungan untuk berbuat baik dan buruk. Biasanya orang bertakwa akan berbuat dan bersikap baik dan mengutamakan akhlak mulia, perbuatan baik merupakan wujud kemuliaan akhlaknya, sedangkan perbuatan baik akan menghapus perbuatan-perbuatan buruk. Pencerminan diri seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau akhlak yang ditunjukkan. Bahkan akhlak merupakan perhiasan diri bagi seseorang karena orang yang berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu sangat jauh perbedaannya

Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk , antara yang terpuji dan yang tercela , tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Maksud dari akhlak itu sendiri adalah adanya hubungan antara khaliq dan makhluk , dan antara makhluk dengan makhluk. Kita harus membiasakan diri berakhlak terpuji dalam kehidupan sehari hari agar semuanya berjalan sesuai dengan perintah dan larangan dari Allah Swt.

Saran

Sebagai seorang mahasiswa, alangkah lebih baik jika kita mempelajari materi tentang akhlak dari berbagai sumber, baik dari buku maupun situs internet. Agar nantinya kita mudah dalam memahami dan kita akan lebih mudah dalam penulisan makalah kedepannya. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyka kekurangan dan kesalahan dalam penyampaian maupun penulisan kalimat. Oleh karena itu,kami sebagai penulis makalah ini meminta kritik dan saran sehingga kedepannya kami dapat menulis makalah ini dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Nurasmawi. 2011. Buku Ajar Aqidah Akhlak, Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau Anwar, Khairul. 2014. Pengantar Studi Islam : Rajawali Pers http//www,urgensiakhlakdalamkehidupan.com http//akhlakdalamislam.com Rajab, Khairunnas. 2012. Agama Kebahagian.Yogyakarta : Pustaka Pesantren Ritonga, Rahman. 2005.Merakit Hubungan dengan Sesama Manusia : Amelia Surabaya http//www.perbedaanakhlakdanmoral.com http//www.pengertianetika.com [1]Nurasmawi, Buku Ajar Akidah Akhlak. hal. 48 [2]Anwar Khairul. Pengantar Studi Islam. hal. 216-219 [3] Khairunnas Rajab. Agama Kebahagiaan.hlm 137Akhlak merupakan bekal diri yang membawa kebaikan dan keberuntungan bagi mereka yang mengerjakannya. Akhlak yang ditawarkan Islam berdasar pada nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadis. Dalam pelaksanaannya, Akhlak Islam perlu dijabarkan oleh pemikiran-pemikiran manusia melalui usaha ijtihad. Dengan akhlak Islam, manusia diharapkan dapat menempuh jalan yang baik. Jalan yang sesuai ajaran-ajaran Islam, pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan. Memiliki akhlak islam, manusia akan dapat kebersihan batin yang membawanya melakukan perilaku terpuji. Dengan  perilaku terpuji akan melahirkan keadaan antar umat menjadi harmonis, damai serta  sejahtera lahir dan batin. Sehingga setiap aktivitas akan dilakukan karena untuk mendapatkan kerahmatan Allah yang akan membawa insan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Page 25: AKHLAK Mulia

    Dapat dikatakan bahwa Akhlak Islam bertujuan memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia untuk mengetetahui perbuatan yang baik dan buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia berusaha melakukannya dan terhadap perbuatan yang buruk ia berusaha menghindarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon.2010. Akhlak Tasawuf. Bandung.: CV Pustaka Setia.

A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari. 1999. Al-Islam 2: Muamalah dan Akhlak, CV.

Page 26: AKHLAK Mulia

Bandung: Pustaka Setia. 

Mahmud, Ali Abdul Hamid. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press

M. Ali Hasan. 1978.Tuntunan Akhlak.Jakarta: Bulan Bintang.

Nata, Abuddin.2011.Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudrajat, Ajad, dkk.2013.  Din Al-Islam. Yogyakarta: UNY Press.©Khoirudin 

Sertakan Sumber Artikel : http://gudangnews.info/#ixzz3ekecaVEc