akhlak madzmumah

13
1 MAKALAH “Pemahaman Hukum Islam” Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Hukum Islam Penyusun : Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037) Kelas : Ilmu Komunikasi 2-F4 Dosen Pengampu : Drs. Syahroni Ahmad Jaswadi, M. Ag PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2014 BAB I

Upload: nur-alfiyatur-rochmah

Post on 03-Jul-2015

795 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Ahlak Tasawuf

TRANSCRIPT

Page 1: Akhlak Madzmumah

1

MAKALAH

“Pemahaman Hukum Islam”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Studi Hukum Islam

Penyusun :

Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037)

Kelas : Ilmu Komunikasi 2-F4

Dosen Pengampu :

Drs. Syahroni Ahmad Jaswadi, M. Ag

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2014

BAB I

Page 2: Akhlak Madzmumah

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, manusia mempunyai dua akhlak yaitu akhlak mahmudah dan

akhlak madzmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak terpuji, sedangkan akhlak

madzmudah adalah akhlak tercela. Akan tetapi, umat manusia didunia ini banyak melakukan

akhlak madzmumah daripada akhlak mahmudah, karena banyak umat manusia yang tergoda

oleh hasutan setan.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang akhlak madzmumah dan macam-macamnya,

akan kita dibahas dan kita dijelaskan pada pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak madzmumah?

2. Apa macam-macam akhlak madzmumah?

3. Bagaimana cara untuk menghindari akhlak madzmumah?

C. Tujuan

Untuk masyarakat mengetahui dan mempelajari akhlak madzmumah dan cara untuk

menghindari akhlak madzmumah.

BAB II

Page 3: Akhlak Madzmumah

3

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Madzmumah

حسان وإيتاء ذي القرب وي ن هى عن يأمر بالعدل وال الفحشاء والمنكر إن الل

غي يعظكم لعلكم تذكرون والب

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil

pelajaran.”(QS. An-Nahl ayat 90)

Pengertian dari Akhlaq Madzmumah adalah perangai buruk yang tercermin dari tutur

kata, tingkah laku dan sikap yang tidak baik dari seseorang. Dan adapun tiang utama dari

akhlaq madzmumah adalah nafsu jahat. Sedangkan beberapa bentuk dari bentuk akhlaq

madzmumah adalah membuat kecurangan, kezaliman dan kesengsaraan keluarga dan

masyarakat. Akhlaq buruk adalah calon-calon kerak neraka karena selalu membuat hati orang

sakit.

Untuk menghilangkan akhlaq madzmumah, maka sejak kecil, dalam diri seseorang

harus ditanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Iman adalah suatu kepercayaan

atau keyakinan terhadap adanya Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, nabi dan rasul, dan yakin

kepada takdir baik dan buruk. Sedangkan takwa adalah perangai, tingkah laku baik yang

tidak berubah-rubah, menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-

Nya. Oleh sebab itu, perbanyaklah iman dan takwa kepada Allah, agar terjauh dari sifat-sifat

buruk (akhlaq madzmumah), karena akhlak buruk merupakan sumber maksiat dan menjadi

kufur nikmat.

Akhlaq madzmumah cenderung jauh dari pendidikan, jauh dari hikmah dan jauh dari

kebenaran Allah. Manusia secara fitrah memiliki akhlaq yang baik namun jika keluarganya

bertabiat kurang baik, lingkungan buruk, pendidikan yang tidak baik, dapat menghasilkan

akhlak yang buruk.

Page 4: Akhlak Madzmumah

4

Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia, dihimpun pengertian buruk sebagai berikut:

1. Rusak atau tidak baik, jahat tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.

2. Perbuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.

3. Segala yang tercela, perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma agama dan

adat.

Kata dosa (adz-dzanbu) dalam bahasa arab berarti al-itsm, al-jurm, dan al-ma’shiyah.

Makna dosa dalam syariat Islam ialah melakukan sesuatu yang dilarang, meninggalkan

sesuatu yang diperintahkan. Adapun pembagian dosa adalah:

1. Dosa kecil, yaitu segala sesuatu yang keluar dari batas-batas minimal dosa-dosa besar.

Contoh: melihat ke arah wanita yang bukan mahram, meludahi mesjid, menoleh

ketika shalat dan sebagainya.

2. Dosa besar (al-kabirah), yakni sebutan yang dikenakan terhadap setiap dosa besar

yang diancam dengan siksa yang besar. Contoh: menyekutukan Allah (syirik),

durhaka kepada orang tua, memberikan kesaksian palsu, khianat, membunuh tanpa

sebab yang dibenarkan agama, dan sejenisnya.

B. Pembagian Nafs / Jiwa Manusia

Nafsu dalam ensklopedi Indonesia, berarti diri seseorang, roh, jiwa, tubuh, nyawa,

niat dan kehendak. Maka secara istilah nafsu adalah pendorong yang mewujudkan berbagai

keinginan seperti keinginan makan, minum, berpakaian, bersenang-senang, berumah tangga,

hubungan biologis, ingin pangkat, jabatan atau kemewahan dunia.

Adapun rem untuk nafsu adalah ajaran agama, sebab agama memberi petunjuk kepada

kebaikan yang berguna dan bermanfaat. Selain itu Islam memberi peringatan tentang

larangan mengikuti hawa nafsu, sebagai mana dalam al-Qur’an surat an-nisa’ ayat 135 yang

berbunyi:

كان بما بعوا الهوى أن تعدلوا وإن تلووا أو تعرضوا فإن الل فل تت

تعملون خبيرا

Page 5: Akhlak Madzmumah

5

Artinya: “Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari

kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka

sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

Nafsu adalah organ rohani yang bersar pengaruhnya dan paling banyak di antara

anggota rohani yang mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk berbuat atau

bertindak. Jika nafsu seseorang itu baik, maka ia akan melahirkan akhlak yang baik.

Sebaliknya jika nafsu seseorang itu buruk maka ia akan melahirkan akhlak yang buruk pula.

Adapun dorongan-dorongan nafsu itu ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1. Nafsu Amanrah (Nafs Syaithaniyah)

Nafsu amarah adalah jiwa yang belum mampu membedakan mana yang baik dan

mana yang buruk, belum memperoleh tuntunan, belum menentukan mana yang manfaat,

mana yang mudarat. Allah berfinman dalam surat as-sajadah ayat 13:

كن حق القول مني لملن جهنم من الجنة ولو شئنا لتينا كل نفس هداها ول

والناس أجمعين

Artinya: Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa

petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi

neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama."

2. Nafsu Lawwamah (Nafsu Hewaniah)

Nafsu lawwamah adalah jiwa yang mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah

melakukan sesuatu pelanggaran. Nafsu lawwamah dapat melihat dirinya dengan keadaan

sadar, dapat membedakan baik dan buruk, hanya rentan dengan kejahatan. Sebagaimana allah

berfirman dalam surat asy-syam ayam 8-9:

قد أفلح من زكاها فألهمها فجورها وتقواها

Artinya: “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.”

Page 6: Akhlak Madzmumah

6

3. Nafsu Muthmainnah (Nafsu fitrah Manusia)

Nafsu Muthmainnah adalah jiwa yang mendapat tuntunan, bimbingan dan

pemeliharaan yang baik. Ia dapat mendatangkan ketenangan jiwa, perbuatan baik dan

membentengi serangan kekejian dan kejahatan. Allah berfirman dalam surat al-Fajr ayat 27-

30:

رضية ها النفس المطمئنة يا أيت فادخلي في ارجعي إلى ربك راضية م

وادخلي جنتي عبادي

Artinya: “Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi

diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam

syurga-Ku.”

C. Sifat-Sifat Tercela

Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus menghindari akhlak

madzmumah yang meliputi: tergesa-gesa, riya (melakukan sesuatu dengan tujuan ingin

menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur (membesarkan diri), ujub (kagum

dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak dan pemarah.1

Sifat-sifat buruk dalam kehidupan manusia bergambar dari perkataan dan perbuatan.

Sifat-sifat buruk itu secara umum sebagai berikut :

1. Sifat Dengki (hasad)

من فضله أم يسدون الناس على ما آتاهم الل

Artinya : “Mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah berikan

kepadanya.” (QS. An-Nisa’ ayat 54 )

1 http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html, 12 April 2014

Page 7: Akhlak Madzmumah

7

Menurut bahasa dengki berarti benci, tidak suka karena sesuatu yang sangat baik

berupa keberuntungan jatuh pada orang lain. Secara istilah, dengki adalah rasa benci dalam

hati terhadapa kenikmatan orang lain dan disertai maksud agar nikmat itu hilang atau pindah

kepadanya. Hukumnya sifat dengki itu haram. Orang dengki tidak segan-segan mencari tipu

daya untuk menghilangkan nikmat orang lain dan merebutnya. Biasanya orang yang dengki,

hidup mereka tidak tenang selalu dirasuki perasaan yang was-was dan tidak lepas dari azab

dunia maupun akhirat.

Adapun tanda-tanda orang yang bersifat dengki, antara lain :

a. Tidak senang mendapatkan orang lain kebahagiaan.

b. Suka mengumpat, mencela, dan menfitnah orang lain.

c. Bila berbicara, ucapannya selalu membuat orang lain sakit hati.

d. Suka mencaci maki, bersifat angkuh, congkak, sombong dalam ucapan dan

perbuatannya.

Bahaya akibat sifat dengki, antara lain :

a. Hati yang merasa gusar dan tidak tentram.

b. Perasaan iri hati yang terus menerus, apabila diketahui yang bersangkutan

dapat menimbulkan percecokkan

c. Biasanya pelaku sering bohong akibat perbuatannya.

Adapun cara untuk menghindari penyakit dengki,2 antara lain :

a. Menjauhi semua penyebabnya

b. Mewaspadai bahayanya

c. Membiasakan diri untuk memberikan dukungan posotif terhadap apa yang

dialami orang lain

d. Mempererat tali persaudaraan

e. Selalu berdzikir

Mengobati sifat dengki yaitu dengan ta’awwudz. Jika hal itu tidak berhasil maka

berwudlulah dan mandilah dengan air dingin. Oarang yang sering dengki maka berbanayk lah

istighfar .

2. Sifat Iri Hati

ى إن سعيكم لشت 2 http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html, 12 April 2014

Page 8: Akhlak Madzmumah

8

Artinya : “Sesungguhnya usahamu berbeda-beda.” (QS. Al-Lail ayat 4)

Iri hati adalah merasa kurang senang melihat kelebihan dan kesuksesan orang lain.

Hukumnya haram. Bahayanya iri hati secara umum anatara lain :

a. Merasa tidak tentram

b. Akan mengakibatkan streess

c. Apabila diketahui orang lain maka nama baik kita tercemar

d. Akan timbul permusuhan

e. Akan mengakibatkan keresahan

f. Menandakan orang lain tersebut tidak bersyukur atas nikmat Allah

g. Jika iri hati dilakukan terus menerus akan mengakibatkan dosa besar

h. Membawa pada maksiat dan kejahatan

i. Merusak ketaatan kepada Allah

j. Membutakan hati sampai membutakan hukum-hukum Allah

k. Menimbulkan kesusahan dan kelelahan yang tidak ada gunanya.

Tuntunan untuk menghindari sifat iri hati antara lain :

a. Harus menyadari keburukan dan bahaya iri hati

b. Sifat iri hati akan menjadikan dirinya menderita, streess, dan lain sebagainya

c. Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita

d. Menyadari bahwa nasib orang lain itu berbeda-beda

e. Menghormati dan menghargai hak orang lain

f. Mengembangkan sifat cinta dan kasih sayang ke sesama manusia

g. Bebanyaknya amal sholeh serta selalu meningkatkan iman dan takwa kepada

Allah SWT.

3. Sifat Sombong (takabur)

ك للناس ول تش ف الرض مرحا ل يب ول تصع ر خد ان الل ان واقصد ف مشيك واغضض من صوتك كل متال فخور

انكر الصوات لصوت احلمي

Page 9: Akhlak Madzmumah

9

Artinya : “Dan jangnlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan

janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu

dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah

suara keledai.” (QS. Lukman ayat 18-19)

Sombong (angkuh) adalah sikap yang menganggap dirinya lebih daripada yang lain

sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya. Biasanya orang

yang seperti ini memandang orang lain itu buruk, lebih rendah dan tidak mau mengakui

kelebihannya orang lain tersebut.

Penyebab orang menjadi sombong, antara lain :

a. Sombong karena ilmu

b. Sombong karena memiliki amal dan ibadah yang banyak

c. Sombong karena keturunan bangsawan

d. Sombong karena kecantikannya sehingga banyak disukai lawan jenis

e. Sombong karena kedudukan, harta dan relasi

f. Sombong karena kekuasaan dan kekuatan

g. Sombong terhadap bawahan, pengikut dan pembantu-pembantunya

Akibat yang ditimbulkan dari sombong ini, antara lain :

a. Suka menyakiti orang lain

b. Memutuskan kasih sayang

c. Mencerai-beraikan hubungan hati manusia

d. Membuat orang lain merasa benci kepadanya dan sepakat untuk menyakitinya

e. Orang yang sombong sulit untuk diajak ke jalan yang benar

f. Orang yang sombong tidak dapat menahan amarah

g. Orang yang sombong tidak pernah bersikap lemah lembut apabila menasehati

orang lain.

4. Sifat Riya’

ول تكونوا كالذين خرجوا من ديارهم بطرا ورئاء الناس

بما يعملون محيط والل ويصدون عن سبيل الل

Page 10: Akhlak Madzmumah

10

Artinya : “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya

dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang

dari jalan Allah. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-

Anfal ayat 47)

Riya’ adalah amal yang dikerjakan dengan niatan untuk dipuji oleh orang lain. Riya’

merupakan penyakit rohani yang biasanya dilakukan sebab ingin mendapat pujian tetapi

dapat menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Sifat riya’ dibagi atas dua bagian, yaitu :

a. Riya’ al-‘adah adalah memperkerjakan suatu amal karena menjadi kebiasaan

dengan tidak memoerlihatkan makna, rahasia, faedahnya dan tidak pula mencari

keridlhaan Allah.

b. Riya’ al-nafa’ adalah mengerjakan sesuatu amal semata untuk dilihat orang.

Ada lima yang termasuk kategori riya’, antara lain :

a. Pelaku ibadah yang memperlihatkan malan kebajikan.

b. Pemimpin yang ingin mendapat sanjungan dari bahawahannya.

c. Dosen atau guru yang merasa lebih pandai dari muridnya.

d. Siswa atau mahasiswa yang merasa ilmunya sudah banyak.

e. Ilmuan yang ingin dihormati.

Adapun golongan yang tergolong kelompok riya’, anatar lain :

a. Riya’ yang soal kepercayaan.

b. Riya’ dalam soal ibadah.

c. Riya’ dalam amalan sunnah.

d. Orang-orang yang menyebutkan dan menceritakan amalan-amalannya.

e. Riya’ dengan sikap dan gaya.

Berikut cara untuk menhindari sifat riya’,3 antara lain :

a. Hindari beramal didepan orang lain

b. Sering-seringlah melakukan sedekah sirri, yaitu sedekah dengan cara rahasia

c. Ingatlah bahwa Allah tidak melihat seberapa banyak amal yang kamu lakukan

tetapi seberapa baik amal yang kamu kerjakan

3 http://ansharmuslim.wordpress.com/2013/05/31/5-tips-menghindari-sifat-riya/, 12 April 2014

Page 11: Akhlak Madzmumah

11

d. Dengan niat yang baik maka semua masalah akan terselesaikan dengan baik

juga

e. Banyak berdoa dan merasa takut dari perbuatan riya’

D. Penyakit Lidah

ن وا تصيبوا ق وما بهالة ي ها الذين ءامنوا إ جاءكم فاسق بنبأ ف تب ياي

ف تصبحوا على ما ف علتم نادمي Artinya : “Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu

berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada

suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas

perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat ayat 6)

Penyakit lidah ini pemnyebabnya dari diri mereka sendiri. Apabila lidah tidak

dipelihara dengan benar maka penyakit pun akan datang. Peneyakit lidah ini dapat merusak

keteguhan iman dan takwa manusia kepada tuhannya. Adapun cara mengobati penyakit lidah

denga jalan diam karena diam merupakan obat yang ampuh untuk orang yang mempunyai

penyakit lidah.penyakit lidah dapat meliputi kesalahan pembicaraan, berbohong, ghibah,

memfitnah, munafik, bermusuhan, lancang bicara, menceritakan cacat orang lain dan

kecabulan. Macam-macam penyakit lidah, anatara lain :

a. Menghina dengan berlaku sombong.

b. Menghina dengan memperlihatkan sikap baik dengan isyarat.

c. Memberi gelar buruk.

d. Mengumpat

e. Memfitnah

Apabila seseorang membawa fitnah atau kabar yang tidak menyenangkan, hendaklah

kita menerimanya dengan sikap-sikap sebagai berikut :

a. Tetap menghargai, tetapi jangan dibenarkan keran orang yang membawa fitnahan

itu termasuk golongan yang fasik.

b. Memberikan nasehat kepada orang yang menfitnah itu

c. Membencinya karena Allah

d. Jangan menaruh sangka jahat kepada orang yang menyampaikan perkataan itu

Page 12: Akhlak Madzmumah

12

e. Jangan mencari-cari kebenaran perkataan yang disampaikan terkecuali jika

perkataan itu tentang kemaslahatan.

Lidah termasuk nikmat Allah yang besar dan diantaranya dijadikan oleh Allah sebagia

halus dan ganjil. Hakekatnya lidah itu kecil bentuknya namun besar ketaatan dan

kemanfaatannya. Dosa kufur dan iman tidak akan terang selain dengan kesaktian lidah.

E. Peranan Dalam Masyarakat

Sifat tercelah yaitu kondisi batin yang dapat merugikan orang lain dalam kehidupan

sehari-hari. Perbuatan tercela biasanya dilandaskan pada nafsu atau jiwa yang tidak baik.

Sifat ini disenangi oleh iblis, karena siapa yang memiliki sifat tercela berarti orang tersebut

sudah mendengar bisikan iblis. Oleh karenan itu sifat tercela harus kita hindarkan. Cara untuk

menghindari sifat tercela yaitu dengan memperdalam ilmu keagamaan, mengamalkannya,

dan berserah diri kepada Allah.

Melakukan perbuatan yang tercela akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Contoh perbuatan yang tercela, sebagi berikut :

1. Jika seseorang suka mencaci maki, maka suatu ketika ia akan dicaci orang pula.

2. Jika suka berdusta, suatu saat yang disampaikan benar, tetapi, orang tetap tidak

percaya dan dia akan dibohongi oleh orang lain pula.

3. Hatinya yang tidak pernah tentram dan bahagia karena kesalahan dan

keserakahannya takut terbongkar oleh orang lain.

4. Apa yang dicita-citakan tidak terkabul.

DAFTAR PUSTAKA

Tualeka, Hamzah, Zn. 2013. Akhlak Tasawuf. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press

QS. An-Nahl ayat 90

QS. An-Nisa’ ayat 135

QS. As-Sajadah ayat 13

Page 13: Akhlak Madzmumah

13

http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html

QS. Asy-Syam ayat 8-9

QS. Al-Fajr ayat 27-30

QS. An-Nisa’ ayat 54

http://ansharmuslim.wordpress.com/2013/05/31/5-tips-menghindari-sifat-riya/

QS. Al-Lail ayat 4

QS. Lukman ayat 18-19

QS. Al-Anfal ayat 47

QS. Al-Hujurat ayat 6