ajaran islam menyambut kelahiran bayi

20
Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi Anak adalah buah hati sekaligus investasi dunia akhirat bagi kedua orang tua. Dalam Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi dijelaskan bahwa baik dan buruknya akhlak dan masa depan anak sangat tergantung pada asupan pendidikan rohani dan jasmani dari orang tua. Hal ini sesuai dengan hadis baginda Nabi Muhammad SAW : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. Oleh sebab itu ajaran Islam sangat menekankan pendidikan anak dimulai sejak anak tersebut berada dalam kandungan dan salah satu momen yang penting adalah ketika jabang bayi akan lahir dan setelah ibunya melahirkannya. Berikut ini adalah ajaran Islam dan hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menyambut anaknya yang akan lahir : 1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran : 38) “Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar permohonan”. * (baca juga doa mustajab sepanjang masa ) 2. Dan ketika bayi telah lahir terurailah senyum tawa menyaksikan sang bayi yang lucu yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan “alhamdulillah” sebagai rasa syukur ke hadirat Allah SWT. Ajaran Islam Ketika Bayi Telah Lahir 3. Sejak saat itu ajaran Islam, pendidikan dan praktek agama bagi bayi yang telah lahir dimulai. Dengan penuh sigap ayahnya mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri dengan tujuan agar kalimat- kalimat tauhidlah yang pertama ia dengar, sehingga sepanjang hayatnya kalimat-kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan. Dalam kitab “Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib” dan “Mughnil Muhtaj ila ma’rifati alfadhil Minhaj” pada sub bab Aqiqah diterangkan : “bagi bayi yang baru dilahirkan sunnah

Upload: agus-ws

Post on 12-Dec-2014

294 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

OK

TRANSCRIPT

Page 1: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Ajaran Islam Menyambut Kelahiran BayiAnak adalah buah hati sekaligus investasi dunia akhirat bagi kedua orang tua. Dalam Ajaran Islam   Menyambut Kelahiran Bayi dijelaskan bahwa baik dan buruknya akhlak dan masa depan anak sangat tergantung pada asupan pendidikan rohani dan

jasmani dari orang tua.Hal ini sesuai dengan hadis baginda Nabi Muhammad SAW : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. Oleh sebab itu ajaran  Islam sangat menekankan pendidikan anak dimulai sejak anak tersebut berada dalam kandungan dan salah satu momen yang penting adalah ketika jabang bayi akan lahir dan setelah ibunya melahirkannya. Berikut ini adalah ajaran   Islam dan hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menyambut anaknya yang akan lahir :

1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran : 38)

“Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar permohonan”.

* (baca juga doa mustajab sepanjang masa)

2. Dan ketika bayi telah lahir terurailah senyum tawa  menyaksikan sang bayi yang lucu yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan “alhamdulillah” sebagai rasa syukur ke hadirat Allah SWT.

Ajaran Islam Ketika Bayi Telah Lahir

3. Sejak saat itu ajaran Islam, pendidikan dan praktek agama bagi bayi yang telah lahir dimulai. Dengan penuh sigap ayahnya mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri dengan tujuan agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama ia dengar, sehingga sepanjang hayatnya kalimat-kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.

Dalam kitab “Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib” dan “Mughnil Muhtaj ila ma’rifati alfadhil Minhaj”pada sub bab Aqiqah diterangkan : “bagi bayi yang baru dilahirkan sunnah untuk mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan mengiqomatinya di telinga kiri”. Tentunya cukup dengan suara perlahan saja.Apakah fungsi dan tujuan amal ini ? Menurut hadits yang diterangkan dalam kitab tersebut, ada jin tertentu yang bernama Ummu Shibyan (ummu=ibu, shibyan=bayi ; syaitan jenis jin yang ditugaskan untuk mengganggu bayi yang baru lahir agar menjadi pengikutnya), dia suka mengikuti kelahiran bayi. Adzan itu berguna agar gangguan jin tadi tidak berpengaruh pada bayi yang baru lahir dan tidak menimbulkan efek apapun. Selain itu agar kalimat-kalimat tauhid menjadi kalimat pertama yang didengar oleh bayi yang baru lahir. Memang adzan memiliki keistimewaan tersendiri yakni bila dibacakan akan membuat setan lari tunggang langgang. Jadi adzan dan iqomat ini disamping memang direkomendasikan (sunnah) juga lahir dan batinnya sendiri bermanfaat. Demikianlah dijelaskan dalam ajaran Islam. Berikutnya…

Page 2: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

4. Dibacakan Ayat kursi (QS. AlBaqarah : 255)

 5. Dibacakan Ayat Inna Rabbakumullah (QS. Al-A’raf : 54)

6. Dibacakan QS Al-Ikhlas (Qulhuwallahu ahad, dst) di telinga kanan

 

Page 4: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

 9. Dilanjutkan doa Nabi Yunus (QS. Al-Anbiya’ :  87) :

Fanada fidh dululmati alla ilaaha illa Anta, subhaanaka inni kuntu minadh dhalimin

“….maka dia (Nabi Yunus a.s) memanggil Tuhannya (berdoa) didalam kegelapan (didalam perut ikan Nun) dengan panggilan (tasbihnya) : Tiada Tuhan Selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniyaya (menzholimi diri sendiri)”

10. Juga Dibacakan Inna Anzalnahu (QS Al-Qadr : 1-5).

 Dalam kitab Al-Bajuri (Hasyiah Fathul Qorib), Insya Allah telah disebutkan sbb: Dengan dibacakan QS. Al-Qadr ini, bayi tadi Insya Allah tak akan berzina seumur hidupnya.

Rekomendasi bacaan-bacaan diatas dalam ajaran Islam hukumnya tidak wajib. Tidak dibaca sama sekali juga tidak berdosa. Hanya saja amatlah disayangkan jika tidak diamalkan sebab kesempatan untuk membacakan itu (konteks disunnahkannya) hanyalah sekali seumur hidup, yakni saat dilahirkannya si bayi. Dan seandainya bayi tersebut mengerti keengganan orang tuanya untuk mengamalkannya,  padahal orang tuanya sudah mengetahui hal tersebut, anda bisa membayangkan betapa kecewanya dia dengan sikap orang tuanya tersebut.

Ada juga tips dari orang tua  Sayyidah Maryam ( ibunya yang bernama sayyidah Hanna) ; seperti yang diterangkan dalam hadist riwayat Imam Bukhori;  yang berdoa saat kelahiran anak perempuan beliau (Sayyidah Maryam; ibunda Nabi Isa a.s) yang diabadikan dalam  Q.S. Ali-Imran : 36), yakni  :

 “Ya Allah,  sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu untuk anak perempuan ini (Maryam) dan keturunannya (Nabi Isa a.s), dari syaithan yang terkutuk”

Page 5: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Demikian diriwayatkan oleh Shahabat Abu Hurairah RA yang kemudian merekomendasikannya “iqrauu in syi’tum” yang artinya ” kalau kalian menginginkannya maka bacalah ayat itu”. Tentu saja semua ingin kalau anaknya dilindungi Allah SWT dari syaitan.

Dikisahkan dalam  tafsirnya bahwa Allah SWT telah berkenan menjaga Siti Maryam dan Nabi Isa a.s dari sentuhan syaitan saat beliau lahir berkat doa tersebut .

11. Memberikan harum-haruman (minyak wangi za’faron, parfum bayi, dll) di atas kepalanya.

Ajaran Islam Berikutnya

Demikianlah beberapa poin penting dalam ajaran Islam yang perlu diketahui dan diamalkan oleh para orang tua dan generasi Islam. Dalam ajaran Islam tersebut kita mengetahui betapa agama ini sangat memulyakan hamba-hamba Allah yang masih suci dan berusaha untuk melindungi hamba tersebut dari sifat-sifat yang buruk yang berasal dari manusia maupun dari musuh manusia yaitu syaitan. Kemudian dalam ajaran Islam berikutnya disunahkan untuk melaksanakan aqiqoh, memberi nama, memotong rambut dan seterusnya yang bisa anda baca dan pelajari dalam tulisan kami tentang aqiqoh.

Page 6: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

SEPUTAR KELAHIRANPosted by annajma09 ⋅ 2 September 2011 ⋅ Tinggalkan Sebuah Komentar

Kelahiran merupakan proses kemunculan manusia ke alam dunia. Dalam fenomena ini para orang tua senantiasa menanamkan harapan-harapannya. Harapan agar sang bayi lahir dengan selamat, sehat, dan banyak membawa berkah.

Sebagian masyarakat bahkan berlebihan melaku-kan ritual-ritual yang tidak diajarkan oleh agama. Karena itu sangat penting mengetahui apa saja yang harus dilakukan terkait dengan kelahiran ini. Tentunya dengan tidak melepaskan diri dari ajaran Nabi saw. dan para pendahulu kita yang saleh.

Bagi pasangan yang belum juga dikaruniai momongan hendaknya tidak berputus asa. Dan hendaknya meneladani sikap dan perilaku nabi Zakariya dengan memperbanyak doa yang sering beliau panjatkan. Doa tersebut adalah,

Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

(Q.S. Ali Imran: 38)

dan

Wahai Tuhanku, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkau adalah pewaris yang paling baik.

(Q.S. Al Anbiya`: 89).[1]

Sedangkan agar anak yang dikaruniakan kelak menjadi anak yang saleh hendaknya memper-banyak membaca doa Nabi Ibrahim as. di bawah ini,

Wahai Tuhanku, berikanlah anak yang tergolong orang-orang saleh padaku (Q.S. Ash Shaffat: 100).[2]

A.      Masa Kehamilan   

Terkadang sebagian orang tua sangat mengharap-kan anak laki-laki. Hal ini tidak salah, dan boleh-boleh saja. Karena itu para ulama menganjurkan membaca do’a,

Page 7: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memberi nama Muhammad pada anak yang ada di dalam perutnya, maka jadikanlah ia untukku anak laki-laki.

Syaikh Sulaiman Al Bujairami mengatakan, doa ini hendaknya dibaca oleh suami dengan menyentuh perut istri pada waktu awal kehamilan. Menurut keterangan beliau, doa ini sudah dibaca banyak orang dan hasilnya mujarab.[3]

Ketika mengetahui bahwa dirinya telah hamil disarankan bagi si istri untuk mengucapkan doa,

Ya Allah, jadikanlah anak yang ada di dalam perutku ini keturunan yang Islam, beriman, saleh, dan sabar, serta tumbuh dalam taat pada-Mu dan berikanlah untuk kedua orang tuanya pahala yang baik.

Diriwayatkan bahwa doa ini dibaca oleh istri Imran, Hannah, setelah berkata: Wahai Tuhanku sesungguhnya saya bernadzar pada anak yang ada di dalam perutku untuk dibersihkan, maka terimalah. Sesungguhnya engkau Maha Mendengar dan Mengetahui. (Q.S. Ali Imran: 35). 

Hendaknya setelah mengetahui kehamilan ini, para pasangan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Sebaliknya, hendaknya keduanya senantiasa mengerjakan hal-hal positif seperti menjalankan anjuran-anjuran agama, dan menjauhi perkara-perkara yang dilarang. Istri juga disunahkan memakan buahsafarjal (jambu biji, atau kluthuk, dan menurut makna yang lain safarjal berarti jambu dersono). Kesunahan ini didasarkan pada sebuah hadis yang mengatakan,

Makanlah safarjal, sesungguhnya ia menguatkan hati dan menjadikannya berani, dan membuat anak menjadi rupawan.

Di samping para orang tua menjalankan usaha lahir seperti di atas, hendaknya mereka juga memperbanyak membaca doa-doa khusus. Tentu saja hal ini untuk kebaikan si anak itu sendiri. Di antara doa yang dianjurkan adalah,

Dan Allah mengeluarkan kalian semua dari perut ibu-ibu kalian pada saat yang lain. 

Menurut salah satu riwayat, ketika mengandung Nabi saw., Sayyidah Aminah memperbanyak melantun-kan doa ini. Doa lain yang hendaknya diperbanyak dibaca oleh si ibu adalah,

Page 8: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Ya Allah, lindungilah anak yang ada dalam kandunganku, berilah kesehatan padanya, engkau adalah maha penyembuh tidak ada penyembuh selain penyembuh-Mu, penyembuh yang tidak meninggalkan penyakit dan rasa sakit. Engkau sebaik-baiknya Dzat yang diminta. Ya Allah rupakanlah ia dengan rupa yang baik, indah, kukuhkanlah hatinya untuk beriman kepada engkau dan rasul-Mu. Ya Allah keluarkanlah ia dari perutku pada waktu kelahirannya dengan mudah, selamat, dan tidak sulit. Jadikanlah ia menjadi orang yang berguna di dunia maupun di akhirat. Terimalah doaku sebagaimana kau menerima doa nabi-Mu Muhammad saw. Ya Allah, peliharalah anak yang engkau keluarkan dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang, jadikanlah ia anak yang sehat, sempurna, berakal, lemah lembut, cerdas, pandai, beramal, serta mendapatkan berkah dari firman-Mu yang mulia dan menjaganya. Ya Allah, panjangkanlah umurnya, jadikanlah jasadnya utuh, berilah budi pekerti yang baik padanya, berilah lisan yang fasih, berilah suara yang indah untuk membaca Al Quran dan hadis Nabi dengan perantara derajat pemimpin kami Muhammad saw. Dan segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam.  

Page 9: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Sedangkan sang suami hendaknya memper-banyak doa,

Ya Allah, lindungilah anak yang dikandung oleh istriku selama ia masih dalam perutnya, berilah kesehatan bersama ibunya, engkau adalah Maha Penyembuh tidak ada penyembuh selain penyembuh-Mu, penyembuh yang tidak meninggalkan penyakit dan rasa sakit. Ya Allah rupakanlah ia dengan rupa yang baik, indah, kukuhkanlah hatinya untuk beriman kepada engkau dan rasul-Mu selama ia hidup di dunia dan akhirat. Ya Allah keluarkanlah ia pada waktu kelahirannya dengan mudah dan selamat, jadikanlah ia anak yang sehat, sempurna, berakal, lemah lembut, cerdas, pandai, dan beramal. Ya Allah, panjangkanlah umurnya, jadikanlah jasadnya utuh, berilah budi pekerti yang baik padanya, berilah lisan yang fasih, berilah suara yang indah untuk membaca Al Quran dan hadis Nabi dengan perantara derajat penghulu kami Muhammad saw. Dan segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam. 

Doa ini dibaca sambil mengelus-elus perut istri yang sedang hamil tiga atau empat bulan.

Doa hamil empat bulan

Setelah kandungan istri berumur empat bulan, hendaknya calon orang tua memperbanyak sedekah, dan berdoa (selamatan). Dalam tradisi orang jawa rangkaian kegiatan ini disebut dengan ngapati. Ritual ngapati ini bersamaan dengan ditiupkannya ruh, yakni ketika umur kandungan 120 hari (empat bulan). Bersamaan dengan itu pula, ditetapkan takdir si jabang bayi. Apakah ia termasuk orang yang beruntung (as sa’id) atau orang yang celaka (asy syaqiyy), kadar rizkinya di dunia, dan juga ajalnya. Dengan berdoa pada waktu ini diharapkan si jabang bayi menjadi manusia yang beruntung, lapang rizkinya, panjang umurnya, dan segala kebaikan dalam hidupnya kelak. Sedangkan bersedekah adalah agar doa yang dipanjatkan mudah terkabul (qadhâ’ al hajat), dan menolak segala macam keburukan (daf’ul bala’). Doa dan sedekah adalah dua hal yang dapat merubah takdir. Sedangkan doa yang dibaca adalah,

Page 10: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah, dengan pertolongannya-Nya, dari-Nya, dan kepada-Nya serta tiada tuhan yang berkuasa melainkan Allah, tidak akan menghilangkan (kesempurnaan) Nya seorang yang berpaling dari- Nya, Dialah Tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Kami  memohonkan perlindungan atas janin yang telah berusia empat bulan ini kepada Allah yang  maha lembut dan maha memelihara, tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kami memohon kepada Allah dengan kalimat kalimat-Nya yang sempurna, dengan nama nama-Nya yang agung, dengan tanda tanda kebesaran-Nya yang tiada tara serta dengan huruf-huruf-Nya yang penuh berkah semoga janin ini senantiasa terjaga dari bisikan kejahatan manusia dan jin, dari tipu daya malam dan siang di setiap masa, terjaga dari semua fitnah, musibah, maksiat, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada ikatan ikatan tali simpul serta dari kejahatan pendengki bila ia dengki. Ya Allah,

Page 11: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

jadikanlah janin ini sebagai anak yang shaleh, anak yang mulya, sempurna, berakal, berilmu, bermanfaat bagi masyarakat, diberkahi dan penyantun. Ya Allah semoga kepribadiannya engkau hiasi dengan budi pekerti yang mulya, rupa dan bentuk yang indah nan sempurna, berwibawa, dan berjiwa yang bersih. Ya Allah catatlah dia ke dalam golongan para ulama yang shaleh dan para penghafal Al Quran yang senantiasa mengamalkanya. Tuntunlah dia menuju amal yang akan menghantar-kannya ke dalam surga beserta para nabi wahai Dzat Yang Maha Mulya, wahai Dzat sebaik baik pemberi rizqi. Ya Allah anugerahi dia dan ibunya taat kepada Engkau, selalu dzikir kepada-Mu, syukur kepada-Mu, beribadah untuk menggapai ridha-Mu. Dan jagalah dia dari keguguran, cacat kekurangan, penyakit, kemalas malasan, dan fisik yang tercela sampai waktunya dia dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan sehat wal afiat dan penuh kemudahan tanpa mengalami rasa sakit dan kesusahan berkat syafaat nabi kita Muhammad saw. 

Ya Allah, jagalah janin yang ada di dalam perut …… (disebutkan nama wanita yang mengandung), jadikanlah janin ini sebagai keturunan yang baik, dan jadikanlah dia anak yang saleh, yang sehat, yang selamat, yang berakal sehat, yang cerdas, yang pandai, yang mengamalkan ilmunya, yang beruntung, yang dianugerahi rezeki yang lapang, yang terbimbing pada hal-hal yang baik, yang kaya, yang dermawan, yang dapat berkunjung ke dua negeri Haram (Mekah dan Madinah) untuk menunaikan dua bentuk ibadah (haji dan umrah), dan yang berbakti kepada kedua orang tua. Ya Allah, baguskanlah ia dalam bentuk rupa dan akhlak, dan baguskanlah suaranya untuk membaca Al Quran Al Karim dan hadis-hadis Nabi. Demikianlah (kami berdoa) dengan memanjatkan kedudukan Nabi-Mu Muhammad saw. Ya Allah, bimbinglah anak ini untuk taat kepada-Mu dan mengabdi kepada-Mu dengan baik. Ya Allah, mudahkanlah kelahiran janin ini dan berilah padanya dan ibu-bapaknya keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan, kesyahidan, dan berakhir dengan baik (husnul khatimah). Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami beristri dan berketurunan yang menyejukkan hati, dan jadikanlah kami sebagai imam bagi kaum yang bertaqwa.

Doa hamil tujuh bulan

Usia kandungan tujuh bulan adalah saat dimana seorang wanita mulai merasakan kandungan sudah berbobot dan berbeban. Sehingga saat itu hendaknya calon orang tua banyak bersedekah dan berdoa, seperti ketika menyambut umur empat bulan kandungan (ngapati). Dalam tradisi Jawa upacara pada waktu tujuh bulan disebut mitoni atau tingkepan. Upacara itu dilakukan, dengan harapan agar sang bayi yang sedang dalam

Page 12: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

kandungan diberian keselamatan dan dan ditakdirkan selalu dalam kebaikan kelak di dunia. Doa yang dipanjat-kan adalah doa di bawah ini,

Page 13: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi
Page 14: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Mempermudah proses kelahiran

Ketika tiba-tiba istri mengalami kesulitan dalam menjalani proses kelahiran, hendaknya suami berada di sampingnya untuk ngaring-ngaring, dan membaca doa sebagai berikut:

Doa ini juga bisa dibaca oleh selain suami, namun harus tetap di samping orang yang melahirkan. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa doa ini dibacakan oleh Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy atas perintah Nabi ketika Fathimah, putri Nabi akan melahirkan.[4] Syaikh Abu Bakr ibnu Syatha mengatakan bahwa membaca bacaan ini hukumnya sunah.[5]

Cara lain agar kelahiran menjadi mudah adalah dengan menulis doa di bawah ini dalam sebuah wadah (piring, baskom, dan lainnya) yang baru. Kemudian dilebur dengan air, dan air leburan sebagian diminumkan, dan sebagian diusap-kan ke wajah perempuan yang mengalami kesulitan dalam melahirkan. Doa itu adalah,[6]

Page 15: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Cara lain yang biasa dilakukan adalah dengan mewiridkan doa di bawah ini sebanyak-banyaknya. Tidak disyaratkan harus berada di samping yang melahirkan, juga dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian.  Doa itu adalah,

Hannah melahirkan Maryam  

Maryam melahirkan Isa

Keluarlah wahai anak

Dengan kekuasaan Tuhan Yang Merajai, Yang Disembah 

Page 16: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

B.      Pasca Kelahiran

Setelah bayi lahir hendaknya didoakan dengan doa,

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala setan, hewan melata yang berbisa, dan setiap benda yang membawa bencana.

Doa ini dibaca Nabi Muhammad untuk Sayyid Husain dan Hasan.[7] Setelah itu disunahkan mengu-mandangkan azan, kemudian iqamah. Tata caranya adalah dengan membaca kalimat azan menghadap kiblat dengan posisi ada di samping telinga kanan bayi. Azan yang dikumandangkan sama dengan azan untuk mengerjakan shalat lima waktu. Kemudian diteruskan dengan iqamah di dekat telinga kiri bayi. Hal ini adalah sebagaimana yang dilakukan Nabi ketika putrinya, Fatimah, melahirkan sayyid Hasan dan Husain.[8] Prosesi ini bertujuan menyambut bayi yang baru lahir dengan kalimah tauhid, sebagaimana disunahkan talqin ketika mati. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa anak yang ketika lahir mendengar azan dan iqamah maka anak itu akan terhindar dari  gangguan Ummu Ash Shibyan (jin perempuan yang mengganggu bayi). Selain azan dan iqamah, juga disunahkan membaca:

1.       Surat Al Ikhlas.[9]

2.       Surat Al Qadr.

Kedua surat tersebut dibaca di samping telinga kanan bayi. Dinukil dari syaikh Ad Dairabi, sunah hukumnya membaca surat Al Qadr di dekat telinga kanan bayi, karena jika hal ini dilakukan, insya Allah, sang jabang bayi akan dijauhkan dari perbuatan melakukan zina sepanjang hidupnya. [10]

3.       Membaca doa,

Sesungguhnya aku memintakan perlindungan dia dan keturunannya kepada-Mu dari godaan setan yang terkutuk.

Cara mengubur ari-ari

Setelah proses kelahiran selesai, ari-ari si jabang bayi hendaknya dikuburkan dengan tata cara berikut ini:

Ari-ari disucikan, kemudian dibungkus kain kafan yang baru. Dimasukkan ke dalam kendil, ditutup rapat, dikubur (dipendam), dan dibacakan;

1.       shalawat 1x,

2.       dua kalimat syahadat,

3.       dan surat Al Fatihah 1x.

Kemudian jabang bayi disebut tiga kali, cep, cep, cep, jabang bayi jo gampang nangis!, jo gawe susah!, jo kakean polah!, jo wani-wani marang wong tuwo!, jo wani marang guru!, jo sesatru karo dulur! , kemudian dijawab sendiri, yo! yo!, yo!.

http://annajma09.wordpress.com/2011/09/02/seputar-kelahiran/