web viewmedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung....
TRANSCRIPT
PEMILIHAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Media Pembelajaran PAI
Oleh :
Ihya’ Ulumuddin D31208050
Fiha Atinuri D01208101
Dosen Pengampuh:
AHMAD FAUZI, M.Pd.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SURABAYA
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan luapan kasih sayang-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas yang membahas “Pemilihan
Media dalam Proses Pembelajaran“ ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa
kita nantikan syafaatnya kelak di kemudian hari.
Hadirnya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam memenuhi
seputar kepemimpinan dalam memimpin sebuah organisasi baik dalam
masyarakat, bangsa atau negara sehingga menjadi seorang pemimpin yang
berkepribadian baik dan berakhlak agama.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mangandung banyak kekurangan,
sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat komunikatif sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berupaya besar hingga selesainya makalah ini, semoga makalah ini dapat
mencapai sassaran sesuai harapan kami.
Surabaya, 25 Oktober 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar
berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami
dengan bahasa yang mudah dipahami, efektif efisien dan tentunya menarik
minat belajar siswa. Hal ini menjadi prinsip dari media pembelajaran yang
telah diterapkan oleh kebanyakan lembaga pendidikan yang ada bahkan
disetiap tingkat pendidikan.
Membicarakan media pembelajaran menjadi sangat penting tatkalah
hal itu dibenturkan dengan realisme dari pada orientasi pendidikan. Seperti
halnya teori relisme yang diungkap oleh Dwyer bahwa belajar yang sempurna
hanya dapat dicapai jika digunakan bahan-bahan visual dan audiovisual yang
mendekati realitas.
Media pembelajaran bersifat universal sesuai dengan beragam jenis
dan macamnya. Ada media pembelajaran yang condong pada visualisasi mata
pelajaran yang diajarkan, ada juga media audiovisual dan lain sebagainya.
Beragam media pembelajaran tersebut dalam pemakaiannya tergantung
kebutuhan dan penyesuaian dari anak didik, dalam arti penggunaan media
pembelajaran kondisional yang harus disesuaikan dengan kapasitas anak
didik untuk dapat menagkap materi yang disampaikan.
Hal demikian kaitannya adalah dengan pemilihan media
pembelajaran. Pemilihan media yang tepat oleh pengajar dalam pembelajaran
akan sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan pembelajarna yang
diinginkan, salah-salah pemilihan media yang kurang tepat bukan membuat
anak didik memahami materi justru malah akan bingung dengan media yang
disampaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dasar-dasar pemilihan media untuk pembelajaran?
2. Bagaimana prosedur pemilihan media?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pemilihan Media Pembelajaran
Sebelum memilih media pembelajaran perlu bagi guru untuk mengetahui
beragan media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran,1
diantaranya adalah:
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, poster, kartun dan lain-lain.
Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar.
2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model
penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.
3. Media proyeksi seperti slide, flim, penggunaan OHP, dan lain-lain.
4. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Sebagai seorang pendidik memilih dan memanfaatkan media
pembelajaran adalah sebuah keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk
memudahkan dalam memilih media pembelajaran, tentunya lebih dahulu
harus diingat bahwa media pembelajaran adalah bagian dari sistem
intruksional. Artinya, keberadaan media tersebut tidak terlepas dari
konteksnya sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan.
Berdasarkan kompenen-komponen dari sistem instruksional tersebut
kriteria pemilihan media dibuat. Kriteria yang menjadi concern pembahasan
dalam makalah ini antara lain karakterisrik siswa, tujuan pembelajaran, bahan
ajar, karakteristik media, sifat media.2
1. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan
yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya
1 Hardjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), h. 237-238.2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 187.
sehingga menemukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa,
yaitu:
a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan
ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-masing
siswa.
b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan
hidup, dan status sosial (sosial cultural).
c. Karakteristik yang berhubunga dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian, menurut Winkel (1989: 84) meliputi:
1) Fungsi kognitif mencakup taraf intengensia dan daya kreativitas,
bakat khusus, organisasi kognitif, taraf kemampuan berbahasa,
daya fantasi, gaya belajar, teknik-teknik belajar
2) Fungsi konatif- dinamik mencakup karakter-hasrat-
berkehendak, motivasi belajar, perhatian-konsentrasi.
3) Fungsi afektif, mencakup tempramen, perasaan, sikap, minat
4) Fungsi sensorik-motorik
5) Dan beberapa hal lain yang menyangkut kepribadian siswa
seperti individualitas biologis, kondisi mental, vitalitas psikis,
dan perkembangan kepribadian.
Pengetahuan mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti penting
dalam interaksi belajar-mengajar. Terutama bagi guru untuk nantinya
memilih dan menetukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat
menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa.
2. Tujuan Pembelajaran
Dasar pertimbangan lainnya adalah merumuskan tujuan belajar. Secara
umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal,
yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya dimaksudkan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar
tersebut meliputi:
a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c. Hala ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).
Ketiga hasil belajar di atas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang
secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa
akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan demikian
dalam sebuah rencana pembelajaran, hendaknya guru melakukan pilihan-
pilihan media yang sesuai dengan tujuan, yakni yang dapat membantu
pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Misalnya, bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Bila tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan
maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan.
3. Sifat Bahan Ajar
Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang
ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya
aktivitas dari para siswanya. Isi bahan ajarpun demikian menuntut
beragam aktivitas siswa dan tidak monoton pada satu aktivitas saja seperti
mendengarkan dan mencatat.
Menurut B. Diedrich aktivitas siswa dalam belajar di sekolah terdapat
177 jenis tapi oleh Diedrich sendiri kemudian dikelompokkan menjadi
delapan jenis, diantaranya:
a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi, percobaan
dan pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, Seperti menyatakan pernyataan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
intrupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan; uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato/ceramah.
d. Writing activities, seperti mencatat poin-poin penting yang
didengarnya, menulis karangan, cerita menyusun angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta
diagram.
f. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain; melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beter, yang termasuk didalamnya antara lain; melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beternak.
g. Mental activities, sebagai contoh, menaggapi mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Pengklasifikasian (pembagian) aktivitas siswa terhadap sifat bahan
ajar menunjukkan bahwa sangat beragam dan kompleksnya
aktivitas-aktivitas yang mungkin muncul.
Pengsinergian antara berbagai aktivitas siswa di sekolah dan media
pembelajaran yang digunakan akan sangat membantu tercipntanya
lingkungan yang dinamis dan akan menjadi pusat dan transformasi
materi yang dikehendaki yang jelas sesuai dengan tujuan awal
pembelajaran.
Jelas, hal seperti ini menuntut para guru untuk lebih kreatif dalam
mengemas, merencanakan dan menciptakan media pembelajaran
dan lingkungan belajar yang mengaktifkan siswa dalam belajar.
4. Pengadaan Media
Dalam pengadaan media dibagi menjadi dua macam, yakni media jadi
(media by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi
perdagangan. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan media jadi ini yakni
dengan terlebih dulu bagi untuk mempelajari/mengetahui bagian-bagian
mana yang sesuai dengan tujuan dan materi.
Kedua, media rancangan (media by design), yaitu media yang dirancang
secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.
Karenannya, media ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan
pembelajaranarenannya, media ini besar kemungkinan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Kedua media di atas masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihan media jadi adalah cepat tersedia dan tidak perlu
memakan waktu lama, disamping hemat tenaga dan biaya. Sedangkan
untuk merancang media pengajaran secara khusus dalam rangka tujuan
tertentu akan lebih banyak memakan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.
Sedangkan kekurangan media jadi, belum tentu dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.3
5. Sifat Pemanfaatan Media
Di lihat dari segi pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua 3 H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h. 123-124.
macam, yaitu media primer dan media sekunder.
a. Media primer adalah media yang dibutuhkan atau harus digunakan
guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya. Karena
sifatnya ‘diperlukan’, maka guru harus benar-benar memiliki
kemampuan untuk menintegrasikan media tersebut dalam
perencanaan pembelajaran dikelas.
b. Media sekunder adalah media yang bertujuan untuk memberikan
pengayaan materi. Media sekunder adalah media pembelajarna yang
cakupannya lebih luas, yakni dapat dijadikan sunber belajar dimana
para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok.
Kedua macam media di atas, tentunya tidak cukup dengan hanya
memiliki keseuaian dengan tujuan, materi, dan karakteristik siswa
saja, tapi juga membutuhkan keahlihan dan pengalaman profesional
guru.
B. Kriteria Pemilihan Media
Ada beberapa kriteria yang menuntut dalam pemilihan media oleh guru.
Ada empat kriteria pemilihan yang perluh diperhatikan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Dick dan Carey.
1. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus dibeli atau di
buat sendiri.
2. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana,
tenaga, dan fasilitasnya.
3. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media
yang digunakan untuk jangka waktu yang lama, artinya bila digunakan
dimana saja dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta
muda dibawa (fortable).
4. Efektivitas dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang,
sekalipun nampaknya mahal namun mungkin lebih murah dibanding
media lainnya yang hanya dapat digunakan sekali pakai.
C. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Mengenai prosedur pemilihan media pembelajaran Arif S Sadiman
(1986: 86), ada 2 macam model yang digunakan sebagai prosedur dalam
memilih media sebagai pembelajaran, yakni:
1. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran
(eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Jika salah satu
ber-opsi tidak maka gugur dan berpindah pada langkah selanjutnya.
2. Model Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan
pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi
(dipertimbangkan).
3. Model Checlist, sama dengan model matrik yang menangguhkan
keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
Diantara beragam model pemilihan media tersebut, yang lebih populer
digunakan dalam media jadi (by utilization) adalah model checlist. Untuk
Model Matriks lebih sesuai digunakan dalam menentukan media jadi maupun
media rancangan. Sedangkan Model flowchart dapat digunakan baik untuk
menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan.
Beragam model- model prosedur dalam pemilihan media pembelajaran
diatas menunjukkan bahwa betapa sitematisnya bahkan mendetail sebuah
rancangan media pembelajran harus dilaksanakan. Beragam pertimbangan-
pertimbangan untuk mengurangi segala bentuk kerugian-kerugian
diminimalisir sedemikian rupa dalam tiga bentuk model prosedur pemiloihan
media dalam pembelajaran, itulah sebenarnya letak penting dari pada rumusan
pemilihan media pembelajaran agar tidak mengalami ketimpangan.
a. Format flowchart
Contoh Model Flowchart
ya
tidak
ya
tidak
tidak
Prosedur Evaluasi
Penjelasan bagan:
Bagan tersebut menjelaskan proses pemilihan media dengan mengikuti
alur/ flow dengan sistem pengguguran sampai pada satu keputusan akhir
membeli atau tidak media tersebut. Misalnya pada bagan tersebut ada
permintaan pengadaan media bentuk film atau pihak sekolah menginginkan
untuk pengadaan media film. Langkah pertama adalah mempertanyakan ada
atau tidak media tersebut, jika ternyata sekolah sudah ada atau tidak media
tersebut, jika ternyata sekolah sudah memilikinya maka dengan sendirinya
sekolah tidak jadi membeli media film, namun ada pertanyaan untuk membeli
media lain, jika ternyata juga tidak disetujui berarti pembelian media tidak jadi
dilakukan.
Bila ternyata pihak sekolah tidak memiliki dan disetujui pimpinan
sekolah maka selanjutnya masuk pada alur yang mempertanyakan keberadaan
dana yang dimiliki sekolah, apabila dana ada dan mencukupi selanjutnya
mengajukan permohonan pembelian dengan memilih media film melalui
katalog media.
b. Format Matriks
Pilihan lain untuk pemilihan media dapat menggunakan format
matriks, model ini berbentuk kolom yang mengaitkan dan
mencocokkan satu variable media dengan variable lainnya. Misalnya
jenis media yang akan dipilih dilihat kondisinya dengan variable lain
seperti sifatnya, kelebihannya, fungsinya, penggunaannya dan lain-
lain. Dalam hal ini Wilbur Schram (1977) memberikan contoh
analisis media dilihat dari segi pengontrolannya atau kesesuaiannya.
Kontrol Portable Untuk
dirumah
Siap setiap
saat
Terkendali Mandiri Umpan
balikMedia
Televisi Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak
Radio Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak
Film Ya Ya Ya Sulit Sulit Tidak
Video Kaset Tidak Sulit Ya Ya Ya Tidak
Slide Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Film Strif Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Audio Kaset Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Piringan
Hitam
Ya Ya Ya Ya Sulit Tidak
Buku Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Teks
Program
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Komputer Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Permainan Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
Penjelasan:
Pada tabel diatas aspek yang dianalitis kesesuaiannya adalah media
dengan pengendaliannya. Variable yang termasuk pengendalian diantaranya
portable. Portable adalah kemudahan media tersebut untuk dipindahkan,
disimpan, dibawa-bawa, kemudahan untuk memasang (set up) kemudahan
untuk menggunakan, dalam kata lain portable berarti kepraktisan media
tersebut untuk digunakan. Aspek lain yang termasuk pengendalian media
adalah dapat digunakan dirumah, siap digunakan setiap saat artinya tidak
tergantung pada aspek lain, terkendali, dapat digunakan secara mandiri artinya
siswa pada saat menggunakan tidak melulu tergantung pada guru, namun
dapat digunakan oleh siswa. Umpan balik dalam media adalah bisa atau
tidaknya media memberikan balikan informasi pada penggunanya, terutama
balikan langsung dan bukan langsung.
c. Format cheklist
Format evaluasi terhadap media dapat menggunakan checklist, sesuai
dengan istilah cheklist maka kita tinggal memberikan penilaian
dengan memberikan penilaian dengan memberi tanda dan memberi
nilai pada rentang penilaian. Lihatlah contoh berikut:
FORMAT EVALUASI MEDIA
BAB III
1. Judul: ………………………………………………………2. Sumber:……………………………………………………..3. Prosedur:……………………………………………………4. Tanggal hak cipta:…………………………………………..5. Format (buku, film, video, dst)6. Uraian format : suara….warna…..hitam putih…………….7. Bidang studi :……………………………………………..8. Akan digunakan pada kelas:………………………………….9. Tujuan instruksional :………………………………………10. Siswa yang menjadi sasaran:…………………………………11. Jumlah siswa:………………………………………………..12. Apakah akan digunakan oleh pengajar pada bidang studi lain?13. ……………..ya,………………………..tidak
Apakah akan mempergunakannya? Ya……………..tidak,…………..Apakah diperlukan alat atau sarana untuk menggunakannya?…………….ya, ………………………..tidakSaran embelian:…………………………….sekarang
………………………………nanti………………………………tidak perluh
Saran dan komentar:………………………………………..
PENUTUP
Kesimpulan
Dasar pemilihan media pembelajaran
Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada
pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya.
Tujuan Pembelajaran, Secara umum tujuan belajar meliputi tiga hal, yakni untuk
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta
pembentukan sikap.
Sifat Bahan Ajar, Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas
yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya
aktivitas dari para siswanya. Isi bahan ajarpun demikian menuntut beragam
aktivitas siswa dan tidak monoton pada satu aktivitas saja seperti mendengarkan
dan mencatat.
Pengadaan Media: media jadi (media by utilization), Kedua, media rancangan
(media by design),
Sifat Pemanfaatan Media, lihat dari segi pemanfaatannya, media pembelajaran
terdapat dua macam, yaitu media primer dan media sekunder.
Kriteria Pemilihan Media
a. Ketersediaan sumber setempat,
b. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga,
dan fasilitasnya.
c. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media
yang digunakan untuk jangka waktu yang lama
d. Efektivitas dan efisiensi
Prosedur pemilihan media pembelajaran
Mengenai prosedur pemilihan media pembelajaran Arif S Sadiman
(1986: 86), ada 2 macam model yang digunakan sebagai prosedur dalam
memilih media sebagai pembelajaran, yakni:
4. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran
(eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Jika salah satu
ber-opsi tidak maka gugur dan berpindah pada langkah selanjutnya.
5. Model Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan
pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi
(dipertimbangkan).
6. Model Checlist, sama dengan model matrik yang menangguhkan
keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjanto, 2008, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka CiptaYudhi Munadi, 2008, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan, Jakarta:
Gaung Persada PressH. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, 2002, Media Pembelajaran,
Jakarta: Ciputat Pers