web viewmedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung....

24
PEMILIHAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran PAI Oleh : Ihya’ Ulumuddin D31208050 Fiha Atinuri D01208101 Dosen Pengampuh: AHMAD FAUZI, M.Pd. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Upload: doanxuyen

Post on 30-Jan-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

PEMILIHAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Media Pembelajaran PAI

Oleh :

Ihya’ Ulumuddin D31208050

Fiha Atinuri D01208101

Dosen Pengampuh:

AHMAD FAUZI, M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SURABAYA

2010

Page 2: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan luapan kasih sayang-

Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas yang membahas “Pemilihan

Media dalam Proses Pembelajaran“ ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga

tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa

kita nantikan syafaatnya kelak di kemudian hari.

Hadirnya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam memenuhi

seputar kepemimpinan dalam memimpin sebuah organisasi baik dalam

masyarakat, bangsa atau negara sehingga menjadi seorang pemimpin yang

berkepribadian baik dan berakhlak agama.

Penulis menyadari bahwa makalah ini mangandung banyak kekurangan,

sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang bersifat komunikatif sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah

ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berupaya besar hingga selesainya makalah ini, semoga makalah ini dapat

mencapai sassaran sesuai harapan kami.

Surabaya, 25 Oktober 2010

Penyusun

Page 3: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar

berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami

dengan bahasa yang mudah dipahami, efektif efisien dan tentunya menarik

minat belajar siswa. Hal ini menjadi prinsip dari media pembelajaran yang

telah diterapkan oleh kebanyakan lembaga pendidikan yang ada bahkan

disetiap tingkat pendidikan.

Membicarakan media pembelajaran menjadi sangat penting tatkalah

hal itu dibenturkan dengan realisme dari pada orientasi pendidikan. Seperti

halnya teori relisme yang diungkap oleh Dwyer bahwa belajar yang sempurna

hanya dapat dicapai jika digunakan bahan-bahan visual dan audiovisual yang

mendekati realitas.

Media pembelajaran bersifat universal sesuai dengan beragam jenis

dan macamnya. Ada media pembelajaran yang condong pada visualisasi mata

pelajaran yang diajarkan, ada juga media audiovisual dan lain sebagainya.

Beragam media pembelajaran tersebut dalam pemakaiannya tergantung

kebutuhan dan penyesuaian dari anak didik, dalam arti penggunaan media

pembelajaran kondisional yang harus disesuaikan dengan kapasitas anak

didik untuk dapat menagkap materi yang disampaikan.

Hal demikian kaitannya adalah dengan pemilihan media

pembelajaran. Pemilihan media yang tepat oleh pengajar dalam pembelajaran

akan sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan pembelajarna yang

diinginkan, salah-salah pemilihan media yang kurang tepat bukan membuat

anak didik memahami materi justru malah akan bingung dengan media yang

disampaikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dasar-dasar pemilihan media untuk pembelajaran?

2. Bagaimana prosedur pemilihan media?

Page 4: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Pemilihan Media Pembelajaran

Sebelum memilih media pembelajaran perlu bagi guru untuk mengetahui

beragan media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran,1

diantaranya adalah:

1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, poster, kartun dan lain-lain.

Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang

mempunyai ukuran panjang dan lebar.

2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model

penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.

3. Media proyeksi seperti slide, flim, penggunaan OHP, dan lain-lain.

4. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

Sebagai seorang pendidik memilih dan memanfaatkan media

pembelajaran adalah sebuah keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk

memudahkan dalam memilih media pembelajaran, tentunya lebih dahulu

harus diingat bahwa media pembelajaran adalah bagian dari sistem

intruksional. Artinya, keberadaan media tersebut tidak terlepas dari

konteksnya sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan.

Berdasarkan kompenen-komponen dari sistem instruksional tersebut

kriteria pemilihan media dibuat. Kriteria yang menjadi concern pembahasan

dalam makalah ini antara lain karakterisrik siswa, tujuan pembelajaran, bahan

ajar, karakteristik media, sifat media.2

1. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan

yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya

1 Hardjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), h. 237-238.2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008), h. 187.

Page 5: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

sehingga menemukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa,

yaitu:

a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan

yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan

ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-masing

siswa.

b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan

hidup, dan status sosial (sosial cultural).

c. Karakteristik yang berhubunga dengan perbedaan-perbedaan

kepribadian, menurut Winkel (1989: 84) meliputi:

1) Fungsi kognitif mencakup taraf intengensia dan daya kreativitas,

bakat khusus, organisasi kognitif, taraf kemampuan berbahasa,

daya fantasi, gaya belajar, teknik-teknik belajar

2) Fungsi konatif- dinamik mencakup karakter-hasrat-

berkehendak, motivasi belajar, perhatian-konsentrasi.

3) Fungsi afektif, mencakup tempramen, perasaan, sikap, minat

4) Fungsi sensorik-motorik

5) Dan beberapa hal lain yang menyangkut kepribadian siswa

seperti individualitas biologis, kondisi mental, vitalitas psikis,

dan perkembangan kepribadian.

Pengetahuan mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti penting

dalam interaksi belajar-mengajar. Terutama bagi guru untuk nantinya

memilih dan menetukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat

menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa.

2. Tujuan Pembelajaran

Dasar pertimbangan lainnya adalah merumuskan tujuan belajar. Secara

Page 6: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal,

yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan

keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya dimaksudkan untuk

mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar

tersebut meliputi:

a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)

b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).

c. Hala ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).

Ketiga hasil belajar di atas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang

secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa

akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan demikian

dalam sebuah rencana pembelajaran, hendaknya guru melakukan pilihan-

pilihan media yang sesuai dengan tujuan, yakni yang dapat membantu

pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai. Misalnya, bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat

menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.

Bila tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan

maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran

bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa

digunakan.

3. Sifat Bahan Ajar

Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang

ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya

aktivitas dari para siswanya. Isi bahan ajarpun demikian menuntut

beragam aktivitas siswa dan tidak monoton pada satu aktivitas saja seperti

mendengarkan dan mencatat.

Menurut B. Diedrich aktivitas siswa dalam belajar di sekolah terdapat

Page 7: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

177 jenis tapi oleh Diedrich sendiri kemudian dikelompokkan menjadi

delapan jenis, diantaranya:

a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi, percobaan

dan pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, Seperti menyatakan pernyataan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

intrupsi.

c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan; uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato/ceramah.

d. Writing activities, seperti mencatat poin-poin penting yang

didengarnya, menulis karangan, cerita menyusun angket, menyalin.

e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta

diagram.

f. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain; melakukan

percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, beter, yang termasuk didalamnya antara lain; melakukan

percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, beternak.

g. Mental activities, sebagai contoh, menaggapi mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Pengklasifikasian (pembagian) aktivitas siswa terhadap sifat bahan

ajar menunjukkan bahwa sangat beragam dan kompleksnya

aktivitas-aktivitas yang mungkin muncul.

Pengsinergian antara berbagai aktivitas siswa di sekolah dan media

Page 8: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

pembelajaran yang digunakan akan sangat membantu tercipntanya

lingkungan yang dinamis dan akan menjadi pusat dan transformasi

materi yang dikehendaki yang jelas sesuai dengan tujuan awal

pembelajaran.

Jelas, hal seperti ini menuntut para guru untuk lebih kreatif dalam

mengemas, merencanakan dan menciptakan media pembelajaran

dan lingkungan belajar yang mengaktifkan siswa dalam belajar.

4. Pengadaan Media

Dalam pengadaan media dibagi menjadi dua macam, yakni media jadi

(media by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi

perdagangan. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan media jadi ini yakni

dengan terlebih dulu bagi untuk mempelajari/mengetahui bagian-bagian

mana yang sesuai dengan tujuan dan materi.

Kedua, media rancangan (media by design), yaitu media yang dirancang

secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu.

Karenannya, media ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan

pembelajaranarenannya, media ini besar kemungkinan sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Kedua media di atas masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan, kelebihan media jadi adalah cepat tersedia dan tidak perlu

memakan waktu lama, disamping hemat tenaga dan biaya. Sedangkan

untuk merancang media pengajaran secara khusus dalam rangka tujuan

tertentu akan lebih banyak memakan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.

Sedangkan kekurangan media jadi, belum tentu dapat digunakan sesuai

dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.3

5. Sifat Pemanfaatan Media

Di lihat dari segi pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua 3 H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 123-124.

Page 9: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

macam, yaitu media primer dan media sekunder.

a. Media primer adalah media yang dibutuhkan atau harus digunakan

guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya. Karena

sifatnya ‘diperlukan’, maka guru harus benar-benar memiliki

kemampuan untuk menintegrasikan media tersebut dalam

perencanaan pembelajaran dikelas.

b. Media sekunder adalah media yang bertujuan untuk memberikan

pengayaan materi. Media sekunder adalah media pembelajarna yang

cakupannya lebih luas, yakni dapat dijadikan sunber belajar dimana

para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok.

Kedua macam media di atas, tentunya tidak cukup dengan hanya

memiliki keseuaian dengan tujuan, materi, dan karakteristik siswa

saja, tapi juga membutuhkan keahlihan dan pengalaman profesional

guru.

B. Kriteria Pemilihan Media

Ada beberapa kriteria yang menuntut dalam pemilihan media oleh guru.

Ada empat kriteria pemilihan yang perluh diperhatikan sebagaimana yang

dikemukakan oleh Dick dan Carey.

1. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang bersangkutan

tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus dibeli atau di

buat sendiri.

2. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana,

tenaga, dan fasilitasnya.

3. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media

yang digunakan untuk jangka waktu yang lama, artinya bila digunakan

dimana saja dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta

muda dibawa (fortable).

4. Efektivitas dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang,

Page 10: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

sekalipun nampaknya mahal namun mungkin lebih murah dibanding

media lainnya yang hanya dapat digunakan sekali pakai.

C. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran

Mengenai prosedur pemilihan media pembelajaran Arif S Sadiman

(1986: 86), ada 2 macam model yang digunakan sebagai prosedur dalam

memilih media sebagai pembelajaran, yakni:

1. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran

(eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Jika salah satu

ber-opsi tidak maka gugur dan berpindah pada langkah selanjutnya.

2. Model Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan

pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi

(dipertimbangkan).

3. Model Checlist, sama dengan model matrik yang menangguhkan

keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.

Diantara beragam model pemilihan media tersebut, yang lebih populer

digunakan dalam media jadi (by utilization) adalah model checlist. Untuk

Model Matriks lebih sesuai digunakan dalam menentukan media jadi maupun

media rancangan. Sedangkan Model flowchart dapat digunakan baik untuk

menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan.

Beragam model- model prosedur dalam pemilihan media pembelajaran

diatas menunjukkan bahwa betapa sitematisnya bahkan mendetail sebuah

rancangan media pembelajran harus dilaksanakan. Beragam pertimbangan-

pertimbangan untuk mengurangi segala bentuk kerugian-kerugian

diminimalisir sedemikian rupa dalam tiga bentuk model prosedur pemiloihan

media dalam pembelajaran, itulah sebenarnya letak penting dari pada rumusan

pemilihan media pembelajaran agar tidak mengalami ketimpangan.

a. Format flowchart

Contoh Model Flowchart

Page 11: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

ya

tidak

ya

tidak

tidak

Prosedur Evaluasi

Penjelasan bagan:

Bagan tersebut menjelaskan proses pemilihan media dengan mengikuti

alur/ flow dengan sistem pengguguran sampai pada satu keputusan akhir

membeli atau tidak media tersebut. Misalnya pada bagan tersebut ada

permintaan pengadaan media bentuk film atau pihak sekolah menginginkan

untuk pengadaan media film. Langkah pertama adalah mempertanyakan ada

atau tidak media tersebut, jika ternyata sekolah sudah ada atau tidak media

tersebut, jika ternyata sekolah sudah memilikinya maka dengan sendirinya

sekolah tidak jadi membeli media film, namun ada pertanyaan untuk membeli

media lain, jika ternyata juga tidak disetujui berarti pembelian media tidak jadi

dilakukan.

Bila ternyata pihak sekolah tidak memiliki dan disetujui pimpinan

sekolah maka selanjutnya masuk pada alur yang mempertanyakan keberadaan

dana yang dimiliki sekolah, apabila dana ada dan mencukupi selanjutnya

mengajukan permohonan pembelian dengan memilih media film melalui

katalog media.

b. Format Matriks

Page 12: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

Pilihan lain untuk pemilihan media dapat menggunakan format

matriks, model ini berbentuk kolom yang mengaitkan dan

mencocokkan satu variable media dengan variable lainnya. Misalnya

jenis media yang akan dipilih dilihat kondisinya dengan variable lain

seperti sifatnya, kelebihannya, fungsinya, penggunaannya dan lain-

lain. Dalam hal ini Wilbur Schram (1977) memberikan contoh

analisis media dilihat dari segi pengontrolannya atau kesesuaiannya.

Kontrol Portable Untuk

dirumah

Siap setiap

saat

Terkendali Mandiri Umpan

balikMedia

Televisi Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak

Radio Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak

Film Ya Ya Ya Sulit Sulit Tidak

Video Kaset Tidak Sulit Ya Ya Ya Tidak

Slide Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

Film Strif Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

Audio Kaset Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

Piringan

Hitam

Ya Ya Ya Ya Sulit Tidak

Buku Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Teks

Program

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Komputer Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Permainan Ya Ya Ya Ya Tidak Ya

Penjelasan:

Page 13: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

Pada tabel diatas aspek yang dianalitis kesesuaiannya adalah media

dengan pengendaliannya. Variable yang termasuk pengendalian diantaranya

portable. Portable adalah kemudahan media tersebut untuk dipindahkan,

disimpan, dibawa-bawa, kemudahan untuk memasang (set up) kemudahan

untuk menggunakan, dalam kata lain portable berarti kepraktisan media

tersebut untuk digunakan. Aspek lain yang termasuk pengendalian media

adalah dapat digunakan dirumah, siap digunakan setiap saat artinya tidak

tergantung pada aspek lain, terkendali, dapat digunakan secara mandiri artinya

siswa pada saat menggunakan tidak melulu tergantung pada guru, namun

dapat digunakan oleh siswa. Umpan balik dalam media adalah bisa atau

tidaknya media memberikan balikan informasi pada penggunanya, terutama

balikan langsung dan bukan langsung.

c. Format cheklist

Format evaluasi terhadap media dapat menggunakan checklist, sesuai

dengan istilah cheklist maka kita tinggal memberikan penilaian

dengan memberikan penilaian dengan memberi tanda dan memberi

nilai pada rentang penilaian. Lihatlah contoh berikut:

FORMAT EVALUASI MEDIA

BAB III

1. Judul: ………………………………………………………2. Sumber:……………………………………………………..3. Prosedur:……………………………………………………4. Tanggal hak cipta:…………………………………………..5. Format (buku, film, video, dst)6. Uraian format : suara….warna…..hitam putih…………….7. Bidang studi :……………………………………………..8. Akan digunakan pada kelas:………………………………….9. Tujuan instruksional :………………………………………10. Siswa yang menjadi sasaran:…………………………………11. Jumlah siswa:………………………………………………..12. Apakah akan digunakan oleh pengajar pada bidang studi lain?13. ……………..ya,………………………..tidak

Apakah akan mempergunakannya? Ya……………..tidak,…………..Apakah diperlukan alat atau sarana untuk menggunakannya?…………….ya, ………………………..tidakSaran embelian:…………………………….sekarang

………………………………nanti………………………………tidak perluh

Saran dan komentar:………………………………………..

Page 14: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

PENUTUP

Kesimpulan

Dasar pemilihan media pembelajaran

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada

pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya.

Tujuan Pembelajaran, Secara umum tujuan belajar meliputi tiga hal, yakni untuk

mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta

pembentukan sikap.

Sifat Bahan Ajar, Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas

yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya

aktivitas dari para siswanya. Isi bahan ajarpun demikian menuntut beragam

aktivitas siswa dan tidak monoton pada satu aktivitas saja seperti mendengarkan

dan mencatat.

Pengadaan Media: media jadi (media by utilization), Kedua, media rancangan

(media by design),

Sifat Pemanfaatan Media, lihat dari segi pemanfaatannya, media pembelajaran

terdapat dua macam, yaitu media primer dan media sekunder.

Kriteria Pemilihan Media

a. Ketersediaan sumber setempat,

b. Apakah untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga,

dan fasilitasnya.

c. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media

yang digunakan untuk jangka waktu yang lama

d. Efektivitas dan efisiensi

Prosedur pemilihan media pembelajaran

Mengenai prosedur pemilihan media pembelajaran Arif S Sadiman

(1986: 86), ada 2 macam model yang digunakan sebagai prosedur dalam

memilih media sebagai pembelajaran, yakni:

Page 15: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

4. Model flowchart, model ini menggunakan sistem pengguguran

(eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Jika salah satu

ber-opsi tidak maka gugur dan berpindah pada langkah selanjutnya.

5. Model Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan

pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi

(dipertimbangkan).

6. Model Checlist, sama dengan model matrik yang menangguhkan

keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Web viewMedia pembelajaran adalah “bahasa guru” pada saat proses belajar berlangsung. Media berusaha untuk membahasan pelajaran yang dialami dengan bahasa yang mudah

Hardjanto, 2008, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka CiptaYudhi Munadi, 2008, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan, Jakarta:

Gaung Persada PressH. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, 2002, Media Pembelajaran,

Jakarta: Ciputat Pers