agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

5
AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI A. Makna Akhlak ????????????????????? ????????????????? Akhlak Akhlak Bukanlah sekedar sebuah wacana, tapi sebuah amal-nyata Bukan sekedar teori dan konsepsi, tapi sebuuah praktek dan amal Bukan juga sekedar praktek dan amal sesaat, tapi sebuah praktek dan amaliah permanen yang medarah-daging dalam ; sikap perilaku Kehidupan sehari-hari al-akhlaqu Bahasa arab al-khuluqu Bentuk jama’ Tabi’at kelakuan perangai Tingkah langkuh karakter Budi pekerti Adat istiadat Pengertian akhlak Qs. 68/Al-Qalam: 4 Qs. 33/Al-Ahzab: 21 Ibn Miskawaih (1994:3) Myrtadha Muthahhari (1995)

Upload: agus-triyono

Post on 20-Jul-2015

105 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI

A. Makna Akhlak ??????????????????????????????????????

Akhlak

AkhlakBukanlah sekedar sebuah wacana, tapi sebuah amal-nyata

Bukan sekedar teori dan konsepsi, tapi sebuuah praktek dan amalBukan juga sekedar praktek dan amal sesaat, tapi sebuah praktek dan amaliah permanen yang medarah-daging dalam ;

sikap

perilaku

Kehidupan sehari-harial-akhlaqu

Bahasa arab

al-khuluqu

Bentuk jama’

Tabi’at

kelakuanperangai

Tingkah langkuh

karakterBudi pekerti

Adat istiadat

Pengertian akhlak

Qs. 68/Al-Qalam: 4Qs. 33/Al-Ahzab: 21Ibn Miskawaih (1994:3)Myrtadha Muthahhari (1995)

Page 2: Agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI

???????????????????

Akhlak

B. Persoalan Baik dan Buruk ?????????????????????

Shalat khusyu’ Shalat sahunAyat-ayat Al-Qur’an berikut menyebutkan iblis dan syetan sangat

aktif membisikkan pandangansesatnya kepada manusia

Pertama, iblis bersumpah akan menciptakan pandangan yang baik kepada manusia, padahal buruk.

Keempat, akibatnya sangat mengerikan.

Karena memiliki keimanan yang

keliru, maka kebanyakan manusia menyesal pada saat

kemaiannya.

Ketiga, manusia selain memiliki musuh eksternal juga memiliki

musuh internal, yaitu nafsu yang selalu mendorong untuk

melakukan perbuatan buruk, tapi sebagaimana iblis

merasakannya sebagai sesuatu yang baik.

Kedua, syetan selalu membisikan pandangan sesatnya kepada

setiap manusia, yang dirassakan oleh manusia sebagai pandangan

yang baik.Qs. Al-Hijr 15 : 39-40Qs. Saba’ 34-20

Qs. 144/An-Nas: 4-6Qs. Al-Baqarah 2 : 208

Qs. 3/Ali Imran:4Qs. 12/Yunus:53

Qs. 34/Saba’ 51-54

Page 3: Agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI Akhlak

Insan kami adalah hamba Allah Yang mengamalkan Islam kaffahsecara maksimal, yakni memenuhi

Perintah Allah udkhulu fis-silami kaffah (Qs. 2/Al-Baqarah:208)

4 unsur islam secara kaffa menurut KH Muh. Munawwar Affandi(2002,2004)

raga

roh

hati

rasa

Al-Qusyairi(Juhaya S.Praja,1990: 149-150) adanya 3 alat dalam tubuh manusia

Qolb , berfungsi mengetahui sifat” Allah

Ruh, berfungsi untuk mencintai Allah

Sirr, berfungsi untuk melihat Allah

Pangeran Mangkunegoro IV(1811-1882M) adanya empat unsur

Sembah raga (ibadah raga)Sembah cipta (ibadah hati)

Sembah jiwa (ibadah roh)

Sembah rasa (ibadah rasa)

4 unsur manusia (MunawarRahmat,2012)

1. Jasad, keberadaanya di dunia dibatasi dengan umur. Wujud jasad ini yang sengaja oleh Allah untuk diuji. Contoh iblis

2. Hatinurani, letaknya ditengah-tengah dada. Hatinurani dijadikan Allahdari cahaya, wataknya seperti malaikatNya Allah yang rela sujud

3. Roh, letaknya di dalam hatinurani. Roh adalah daya dan kekuatan Tuhan yang dimasukkan ke dalam jasad manusia, lalu menandai dengan keluar masuknya nafas, menjadi hidup.

4. Sirr(rasa), letaknya ditengah-tengah roh yang paling halus. Rasa inilah yang kembali ke akhirat. Contoh asin, pahit, getir dll.

Page 4: Agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI Akhlak

C. Pendidikan Akhlak untuk Mencapai Martabat Insan Kamil

Ulama Sufi, antara lain Imam Ghazali(1998) menjelaskan 7 proses taroqi

1. Nafsu Amarahciri-ciri: sombong, iri-dengki, dendam

1. Nafsu Lawwamahciri-ciri: Enggan, cuek, senang memuji diri

1. Nafsu Mulhimahciri-ciri: suka memberi, sederhana, taubat

1. Nafsu Muthmainnahciri-ciri: senang beribadah, tawakkal

1. Nafsu Rodhiyahciri-ciri: zuhud, ihklas, wira’i

1. Nafsu Mardhiyahciri-ciri: bagusnya budi pekerti

1. Nafsu Kamilahciri-ciri: ilmul-yaqin, ‘ainul-yakin, haqqul-yaqin

4. RIYADHOH untuk Mencapai Martabat Insan Kamil7 karakter ‘inti’ (sebagai dasar beragama) yang perlu dipersonilisasikan melalui

Riyadhoh, yakni :1. Taubat, orang yang berada pada tahap ini selalu menuduh kepada dirinya sendiri bahwa dirinya orang yang paling banyak sendiri dosa-dosanya, paling banyak sendiri salah dan kurangnya, paling apes, hina, nista, tidak bisa apa-apa dan tidak punya apa-apa, merasa jelek sendiri bahkan dibanding dengan kere di kolongan jembatan sekali pun.2. Zuhud, orang yang berada pada tahap ini mempunyai kepedulian yang tinggi memajukan lingkungan (masyarakat dan bangsanya, sesuaidengan kemampuan masing-masing) tanpa pamrih.3. Qona’ah, seorang yang karena kuatnya tekad dalam membuktikan niatnya mendekatkan diri kepada Allah sehingga sampai dengan selamat bertemu dengan-Nya, maka ia akan dengan sungguh-sungguh berusaha mengurangi, syukur-syukur dapat mengilangkan dari dalam dirinya watak dan kehendak bangsa hewan4. Tawakal ‘alallah, orang yang tawakal akan menyerahkan segala urusannya kepada Allah, sehingga pikirannya tidak difungsikan lagi.5. ‘uzlah, yakni menyendiri di tengah-tengah kalangan.6. Mulazimatu Dzikir, mengeluarkan dari dalam hati ingatan kepada apa saja selain Dirinya Illahi Yang Al-Ghaib7. sabar, yakni selalu dengar sadar dan rela memaksa jiwa-raganya sendiri hingga selalu mau melaksanakan perintah Allah dan RosulNya.

Page 5: Agus triyono pilkom d_1206010_pai_7

AKHLAK MEMBANGUN PRIBADI YANG ISLAMI Akhlak

C. Pendidikan Akhlak untuk Mencapai Martabat Insan Kamil

Secara operasional, ke-7 karakter ’inti’ itu harus ditanamkan secara bertahap dan berurutan sebagai berikut:

1. Menanamkan taubat,hingga benar-benar merasakan bahwa dirinya paling banyak melakukan dosa-dosa dan kesalahan, lalu dirinya bangkit untuk selalu ber-istighfar.

2. Dengan tetap dalam kondisi taubat, lalu berusaha Zuhud3. Dengan tetap dalam kondisi taubat dan setelah karakter zuhud, melalui

bertanam.4. Dengan tetap dalam kondisi taubat dan zuhud, dan qona’ah sudah mulai

tertanam, lalu berusaha menanamkan karakter tawakkal ‘alallah’, yakni mewakilkan segala urusan kepada Allah.

5. Dengan tetap dalam kondisi taubat, zuhud, qona’ah dan karakter tawakkal ‘alallah sudah mulai tertanam, lalu berusaha menanamkan karakter ‘uzlah.

6. Dengan tetap dalam kondisi taubat, zuhud, qona’ah dan tawakkal ‘alallah, dan karakter ‘uzlah sudah mulai tertanam, lalu berusaha menanamkan karakter mulazimatu dzikir

7. Dengan tetap dalam kondisi taubat, zuhud, qona’ah dan tawakkal ‘alallah, dan karakter ‘uzlah dan karakter mulazimatu dzikir sudah mulai tertanam, lalu berusaha menanamkan karakter sabar