agroinovasi 5 varietas unggul baru pepaya · pdf fileagroinovasi 5 badan litbang pertanian...

3
5 AgroinovasI Badan Litbang Pertanian Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA MERAH DELIMA SI MERAH YANG MANIS Warna daging buahnya merah oranye, daging buah tebal (> 3 cm), rasa sangat manis ( TSS :11-14◦ Brix), produktivitas di atas 70 t / ha ukuran buah sedang dengan bobot rata-rata 1,2 kg/buah. Itulah gambaran dari buah pepaya MERAH DELIMA, yang merupakan varietas unggul Baru (VUB) dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Tanaman pepaya dapat ditanam di semua daerah di Indonesia dan tumbuh subur menyebar dari dataran rendah sampai tinggi, yaitu sampai 1000 m dpl. Produksi buah pepaya di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 643.451 ton pada tahun 2006 (Departemen Pertanian, 2008). Produksi pepaya di Indonesia selama dekade terakhir mulai tahun 1998-2008 berfluktuasi dengan produksi nasional tertinggi tahun 2004 yaitu 732,611 ton disusul tahun 2008 717.89 ton Menurut data FAO 2004, Indonesia adalah produsen pepaya terbesar ke lima di dunia setelah Brazil, Nigeria, India dan Mexico. Namun demikian nilai ekspor pepaya Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia. Ekspor pepaya Indonesia tertinggi yaitu pada tahun 2004 sebesar 524,686 kg dengan nilai ekspor US$ 1,301,371. Sedangkan ekspor pepaya Malaysia tertinggi tahun 2001 senilai US$ 24,5 juta. Salah satu penyebabnya adalah kualitas buah pepaya yang diekspor oleh Malaysia lebih baik. Nilai ekspor pepaya Malaysia meningkat tajam dengan ditemukannya pepaya hybrid Eksotika (Chan,1998). Walaupun terjadi peningkatan produksi, namun masih banyak kendala yang ditemui dalam budidaya pepaya, antara lain produktivitas rendah, ukuran buah kurang sesuai dengan konsumen, padatan total terlarut masih di bawah 12° Brix, terbatasnya varietas unggul yang berumur genjah dan ukuran tanaman pendek, serta kemampuan adaptasi yang rendah terhadap cekaman lingkungan terutama kekeringan dan kegenangan. Oleh karena itu perbaikan varietas pepaya merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan ekspor pepaya. Pada umumya konsumen menyukai buah pepaya yang mempunyai produksi

Upload: truongminh

Post on 06-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: AgroinovasI 5 VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA  · PDF fileAgroinovasI 5 Badan Litbang Pertanian Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA MERAH DELIMA

5AgroinovasI

Badan Litbang Pertanian Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII

VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA MERAH DELIMASI MERAH YANG MANIS

Warna daging buahnya merah oranye, daging buah tebal (> 3 cm), rasa sangat manis ( TSS :11-14◦ Brix), produktivitas di atas 70 t / ha ukuran buah sedang dengan bobot rata-rata 1,2 kg/buah. Itulah gambaran dari buah pepaya MERAH DELIMA, yang merupakan varietas unggul Baru (VUB) dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.

Tanaman pepaya dapat ditanam di semua daerah di Indonesia dan tumbuh subur menyebar dari dataran rendah sampai tinggi, yaitu sampai 1000 m dpl. Produksi buah pepaya di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 643.451 ton pada tahun 2006 (Departemen Pertanian, 2008).

Produksi pepaya di Indonesia selama dekade terakhir mulai tahun 1998-2008 berfluktuasi dengan produksi nasional tertinggi tahun 2004 yaitu 732,611 ton disusul tahun 2008 717.89 ton Menurut data FAO 2004, Indonesia adalah produsen pepaya terbesar ke lima di dunia setelah Brazil, Nigeria, India dan Mexico. Namun demikian nilai ekspor pepaya Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia. Ekspor pepaya Indonesia tertinggi yaitu pada tahun 2004 sebesar 524,686 kg dengan nilai ekspor US$ 1,301,371. Sedangkan ekspor pepaya Malaysia tertinggi tahun 2001 senilai US$ 24,5 juta. Salah satu penyebabnya adalah kualitas buah pepaya yang diekspor oleh Malaysia lebih baik. Nilai ekspor pepaya Malaysia meningkat tajam dengan ditemukannya pepaya hybrid Eksotika (Chan,1998).

Walaupun terjadi peningkatan produksi, namun masih banyak kendala yang ditemui dalam budidaya pepaya, antara lain produktivitas rendah, ukuran buah kurang sesuai dengan konsumen, padatan total terlarut masih di bawah 12° Brix, terbatasnya varietas unggul yang berumur genjah dan ukuran tanaman pendek, serta kemampuan adaptasi yang rendah terhadap cekaman lingkungan terutama kekeringan dan kegenangan. Oleh karena itu perbaikan varietas pepaya merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan ekspor pepaya.

Pada umumya konsumen menyukai buah pepaya yang mempunyai produksi

Page 2: AgroinovasI 5 VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA  · PDF fileAgroinovasI 5 Badan Litbang Pertanian Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA MERAH DELIMA

Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII

6 AgroinovasI

Badan Litbang Pertanian

tinggi sepanjang musim, cepat berbuah, ukuran buah kecil sampai sedang, karakter daging buah tebal, citarasa manis, tidak lunak dan tahan lama disimpan. Untuk menemukan varietas yang sesuai dengan karakter yang sesuai dengan keinginan konsumen tersebut dalam satu varietas jumlahnya masih sangat terbatas. Seperti pada pepaya Semangko dan Dampit mempunyai daging buah tebal tetapi cita rasa kurang manis dan warna daging buah kurang merah (dan ukuran terlalu besar yaitu lebih dari 2 kg). Pada pepaya Arum Bogor, Carysa atau Eksotika mempunyai rasa manis tetapi daging buah agak tipis. Di Indonesia terdapat beberapa jenis pepaya lokal dan varietas baru yang sudah dilepas oleh beberapa institusi yaitu IPB dan Balitbu Tropika. Pada tahun 2002 Balitbu Tropika sudah melepas 2 (dua) varietas pepaya Sari Gading dan Sari Rona. Institut Pertanian Bogor telah melepas pepaya Arum Bogor, pepaya Hawai dilepas dengan nama Carisya dan pepaya California dilepas dengan nama CALLINA. Selain itu juga terdapat beberapa varietas pepaya lokal antara lain pepaya Semangko, Dampit, Bogor, Cibinong dan lain-lain. Beberapa jenis varietas pepaya tersebut merupakan introduksi dari luar negeri, sedangkan hasil perakitan varietas dalam negeri masih terbatas.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah mempunyai koleksi pepaya yang berasal dari hasil karakterisasi, seleksi dan hibridisasi, sehingga diperoleh kandidat pepaya dengan karakter daging buah tebal, rasa manis (TSS : 14-15°Brix), warna daging buah merah dan tekstur renyah. Pepaya tersebut diberi nama pepaya MERAH DELIMA.

Pepaya MERAH DELIMA telah melalui tahapan evaluasi selama kurang lebih 8 tahun. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kestabilan sifat morfologi dan kualitas maupun kuantitas buahnya. Pepaya MERAH DELIMA mempunyai karakter kualitatif yang hampir mirip dengan pepaya CALLINA. Perbedaannya antara lain pada penampilan punggung buah dan bentuk rongga tengah. Pada pepaya CALLINA punggung buah relatif lurus dan rata sedangkan pepaya MERAH DELIMA punggung buah agak bergelombang. Demikian juga dengan bentuk rongga tengah CALLINA tidak teratur sedangkan pepaya MERAH DELIMA mempunyai bentuk rongga seperti bintang bersudut lima.

Keunggulan lain pepaya MERAH DELIMA yaitu daging buah lebih tebal, rasanya lebih manis dengan kadar gula (TSS) rata-rata 14°Brix, dan jumlah buah per pohon/4 bulan dapat mencapai 80 buah. Produktivitas tanaman dapat mencapai 90 ton/ha/empat bulan, dengan jumlah populasi 1200 tanaman/ha. Pepaya Merah Delima dapat ditanam dengan jarak tanam 2x2m, sehingga produksi per hektar dapat lebih tinggi. Pepaya ini dapat dipanen pada umur 7-8 bulan setelah tanam dan umur produktifnya dapat mencapai 2-3 tahun.

Pengem bangan agribisnis pepaya mempunyai prospek bisnis yang sangat baik. Nilai rasio B/C juga relatif tinggi, yakni sebesar 5,50. Hal ini mengidentifikasikan bahwa usaha ini relatif efisien dan dapat memberikan keuntungan hampir sebesar 5,5 kali biaya produksinya. Peluang pasar buah ini masih terbuka lebar baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk Jakarta saja pesanan rata-rata mencapai 10 ton per hari. Sementara petani cuma bisa memasok tujuh ton per bulan. Menurut informasi dari majalah Trubus peluang pasar pepaya dengan ukuran buah sedang dan mini dari PT Sewu Segar Nusantara membutuhkan pasokan untuk memenuhi permintaan 2.000 outlet buah dan pasar swalayan yang tersebar di berbagai kota. Untuk memasok outlet sebanyak itu, pemasok buah di Tangerang itu mengandalkan

Page 3: AgroinovasI 5 VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA  · PDF fileAgroinovasI 5 Badan Litbang Pertanian Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLII VARIETAS UNGGUL BARU PEPAYA MERAH DELIMA

7AgroinovasI

Edisi 2-8 Nopember 2011 No.3429 Tahun XLIIBadan Litbang Pertanian

hasil panen 2 pekebun di Lumajang, Jawa Timur, dan Sukabumi, Jawa Barat. Permintaan buah pepaya 70 ton/minggu baru dapat terpenuhi sebanyak 3 ton/minggu. Prospek pengembangan pepaya ukuran mini dan sedang, rasa manis dan daging buah berwarna merah masih terbuka lebar.

Data luas panen pepaya nasional menurut data BPS dari tahun 2000-2009 mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2003. Penurunan luas panen pepaya antara lain kemungkinan disebabkan keterbatasan lahan di Pulau Jawa. Sentra penanaman pepaya di Indonesia sebagian besar berada di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Oleh karena itu pengembangan pepaya di luar Pulau Jawa harus ditingkatkan, tidak saja di daerah sentra produksi di Kalimantan tetapi juga di pulau lain seperti Sumatera dan Sulawesi.

Pengembangan pepaya di lahan rawa dan gambut sudah mulai dirintis oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika pada tahun 2007 di Desa Lamunti Kapuas Kalimantan Tengah. Pepaya MERAH DELIMA dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik. Delapan bulan setelah ditanam, pepaya Balitbu telah memberikan hasil yang sangat menggembirakan. Ukuran buahnya sengaja dirancang sedang hanya berukuran antara 900 hingga 1400 g, cukup untuk konsumsi 2 orang dan biasanya bagi penggemar buah malah merasa kurang lega bila tidak dapat menikmati satu buah. Setiap pohonnya mampu berbuah antara 30 hingga 40 buah pada periode panen pertama, yang dapat dipanen dua kali dalam seminggu. Ketahanan simpan pepaya MERAH DELIMA mencapai 10 hari setelah panen. Apabila dipanen mangkal tidak akan mudah mengalami kerusakan meskipun dibawa ke tempat yang jauh. Keistimewaan pepaya inilah yang membuat pedagang lokal rajin datang ke kebun walaupun belum diproduksi secara luas dan komersial.

Petani pepaya di Lubuk Alung Padang Pariaman Sumatera Barat sudah mengembangkan pepaya MERAH DELIMA mulai tahun 2005, tetapi di pasaran dikenal dengan nama pepaya California. Menurut Haslinda, petani pepaya di Lubuk Alung yang membudidayakan pepaya dengan rasa manis, daging merah dan ukuran kecil sampai sedang sangat menguntungkan. Buah pepaya MERAH DELIMA, ternyata dapat menembus pasar supermarket, dijual dengan harga konsumen Rp 5.500/kg. Sementara itu, untuk varietas lokal hanya laku Rp 2.000/kg. Menanam pepaya MERAH DELIMA telah memberikan keuntungan yang berlipat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga, demikian tutur Haslinda. Sampai saat ini pepaya MERAH DELIMA sudah berkembang luas di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.

Pepaya MERAH DELIMA akan dapat memacu pengembangan dan produksi buah dan benih pepaya nasional. Terpenuhinya kebutuhan buah dan benih pepaya dalam negeri yang berkelanjutan, bermutu tinggi dan disukai masyarakat dapat mengurangi ketergantungan impor buah dan benih pepaya nasional sehingga berdampak positif terhadap peningkatan devisa negara. Selain itu dengan diperolehnya VUB pepaya MERAH DELIMA akan dapat meningkatkan luas wilayah pengembangan pepaya sehingga produksi nasional pepaya akan meningkat. Apabila ketersediaan buah pepaya yang berkualitas tercukupi maka daya beli masyarakat di dalam dan di luar negeri terhadap buah pepaya tersebut akan meningkat dan diiringi dengan meningkatkan pendapatan petani.

Tri Budiyanti Dan SunyotoBalai Penelitian Tanaman Buah Tropika