agent hidup

15
AGENT HIDUP Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan IIB Oleh Listya Pratiwi 122310101017 Myta Kirana Dewi 122310101056 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: listya-pratiwi

Post on 10-Aug-2015

163 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

dddddddd

TRANSCRIPT

Page 1: Agent Hidup

AGENT HIDUP

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan IIB

Oleh

Listya Pratiwi 122310101017

Myta Kirana Dewi 122310101056

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Agent Hidup

AGENT HIDUP

Transmisi penyakit merupakan penularan atau penyebaran penyakit. Setiap

penyakit memiliki karakteristik transmisi berdasarkan sifat agen infeksi yang

menyebabkannya. Biasanya setiap jenis agen infeksi disebarkan oleh hanya satu atau

beberapa mekanisme yang berbeda. Transmisi bisa bersifat langsung, tidak langsung,

lewat udara atau air. Agen merupakan semua unsure atau elemen hidup maupun tidak

hidup yang kehadirannya atau ketidakhadirannya bila diikuti dengan kontak yang

efektif dengan pejamu (Host) yang rentan dalam keadaan yang memungkinkan akan

menjadi stimuli untuk menyebabkan terjadinya proses penyakit.

Agent di sini merupakan faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat

terjadi antara lain meliputi benda hidup, tidak hidup, enersi, dan sesuatu yang abstrak.

Hal tersebut dalam jumlah yang berlebih atau kurang merupakan penyebab utama

atau esensial dalam terjadinya penyakit. Karena seringkali ahli lingkungan

dihadapkan pada penyakit yang belum diketahui atau belum jelas penyebabnya maka

agent ini diklesifikasikan menjadi 2 yaitu agent hidup dan agent tak hidup.

Agent hidup terdiri dari:

1. Metazoa,

Metazoan bersifat multiselular contohnya spesies Ascaris

lumbricoides penyebab penyakit Ascariasis.

2. Jamur,

Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah

memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari

bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat

mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan

arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat

kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang

dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku. Umumnya

Page 3: Agent Hidup

jamur merupakan organism bersel banyak (multiseluler), tetapi ada

juga yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape

(Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas benang-

benang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur membentuk

anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang

hifanya tidak bersekat (asepta), inti selnya tersebar di dalam

sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini disebut jamur senositik

(coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut

sebagai jamur monositik (monocytic). Bentuk jamur mirip dengan

tumbuhan, tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Selain itu,

jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Dengan demikian, jamur merupakan organisme heterotrop, yaitu

organisme yang cara memperoleh makanannya dengan mengabsorbsi

nutrisi dari lingkungannya atau substratnya. Sebelum mengabsorbsi

makanan yang masih berupa senyawa kompleks, ia mensekresikan

enzim hidrolitik ekstraseluler atau ferment untuk menguraikannya

lebih dahulu di luar selnya. Jamur ada yang hidup sebagai parasit, ada

pula yang bersifat saprofit. Selain itu, ada pula yang bersimbiosis

dengan organisme lain secara mutualisme. Sebagai parasit, jamur

mengambil makanan langsung dari inangnya. Jamur jenis ini memiliki

haustorium, yaitu hifa khusus untuk menyerap makanan langsung dari

inangnya. Sebagai saprofit, jamur mengambil makanan dari sisa-sisa

organism lain yang telah mati. Jamur yang bersimbiosis, mengambil

nutrisi berupa zat organik dari organisme lain dan organisme itu

mendapatkan zat tertentu yang bermanfaat dari jamur tersebut. Jamur

dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Meski demikian,

perkembangbiakan secara seksual lebih mendominasi karena

dilakukan oleh hampir semua jamur tersebut.

Page 4: Agent Hidup

3. Protozoa,

Definisi protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan

itu mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan

multiselular dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa

merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian

itu, maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa itu

aselular tetapi keseluruhan organisme dibungkus oleh satu plasma

membrane. Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron

dan walaupun jarang, ada yang mencapai 6 milimeter contoh : Ciliata

spirostomum sp (3mm) dan sporozoa Porospora gigantean (16 mm).

Protozoa hidup di dalam air tawar, dalam air laut tanah yang lembab

atau dalam tubuh hewan lain.

4. Bakteri,

Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi

dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian

besar hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan

memiliki sistem biosintetik dan penghasil energi yang penting

untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Bakteri bersifat uniselular,

berkembangbiak di dalam dan di luar tubuh. Sejumlah bakteri,

bersifat parasit intraseluler obligat contohnya Chlamydiae dan

Rickettsiae.

5. Ricketsia,

Ukuran antara virus dan bakteri contohnya spesies Rickettsia

tsutsugamushi yang menyebabkan penyakit scrub tifus, dan Rocky

mountain spotted fever.

6. Virus.

Page 5: Agent Hidup

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel

organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut

disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material

hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup

karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi

sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat

(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi

semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,

glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan

diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat

bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Faktor penentu pada agent hidup

Berbagai karateristik agent berpengaruh pada proses terjadinya penyakit,

pemberantasan, dan pengendaliannya.

a. Prosedur identifikasi

o Bagaimana cara identifikasi

o Morfologi atau bentuk

o Media berkembang biak

o Bentuk koloni, warna

b. Komposisi kimia

Protein, lipid atau hidrokarbon→kekuatan antigenik→host membentuk

antibody

Vaksin ←antibodi→diagnosa

c. Komposisi genetic atau enzim

o Peka terhadap obat atau zat kimia →pengobatan

o Mudah berubah gen, patogenitas, virulensi, dan infektifitas

d. Viabilitas (bertahan hidup dan tumbuh kembali)

o Kondisi jelek → dapat bertahan hidup?

Page 6: Agent Hidup

o Bagaimana berkembang biak

o Dimana habitat

o Berapa lama hidup

e. Reservoir agent hidup

Suatu mekanisme yang kompleks dalam mempertahankan spesiesnya dan

membantu bertahan hidup dalam lingkungan.

o Agent dalam berbagai media hewan dan manusia→siklus

o Banyakkah hostnya? Semakin banyak semakin sulit

o Ada yang memerlukan invertebrate dalam siklus

f. System transmisi (yang membawa agent dari host ke host lain)

o Agent harus dapat keluar dari host penderita

o Bertahan hidup → dan dapat media transport atau host lain

o Mekanisme transport (vector atau vehicle) →penularan fekal-oral

o Ada tempat masuk

g. Latensi

Periode interval waktu yang diperlukan agent untuk menjadi infektif sejak

dikeluarkan dari tubuh. System latensi terbagi atas:

o I: Tidak ada latensi →langsung infektif ke host lain

o II: Non laten →persistensi sedang: dapat hidup diluar

tubuh→makanan, air

o III-V: Laten:

- Persisten tanpa host perantara→tanah, makanan

- Persisten, host perantara: sapid an babi

- Persisten, host perantara: hewan akuatik

o VI: Vektor penyebar

h. Spesifitas

Setiap agent hidup hanya menyebabkan 1 jenis penyakit.

i. Infektifitas:

Page 7: Agent Hidup

o Kemampuan mikroba untuk masuk kedalam tubuh host dan

berkembang biak didalamnya

o Keganasan suatu mikroba bagi host.

j. Patogenitas

Kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit pada host.

k. Virulensi

Tingkat kemampuan pathogen menyebabkan penyakit atau keganasan

suatu mikroba bagi host→ tergantung sifat-sifat mikroorganisme→fakto-

faktor virulensi.

l. Selektivitas

Berdasarkan waktu dan organ target

Permasalahan pada agent hidup

a. Perubahan tipe spesies

b. Perubahan antigenic

c. Perubahan virulensi dan patogenitas

d. Perubahan Host Range

Page 8: Agent Hidup

Soal kasus

1. Setelah mengkonsumsi makanan di pinggir jalan seorang pemuda menderita

penyakit dengan gejala rasa tidak enak di perut, anoreksia, mencret, dan demam.

Ia juga mengalami kolik akut di epigastrium, dan setelah diperiksa ditemukan

cacing spesies Ascaris lumbricoides di dalam usus halusnya. Agen hidup apa

yang menyebabkan penyakit tersebut?

a. Metazoa

b. Bakteri

c. Protozoa

d. Fungi

e. Virus

2. Di Desa Sukamadu banyak penduduknya yang terserang penyakit malaria.

Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan parasit darah yang

ditularkan nyamuk Anopheles. Nyamuk tersebut merupakan agen hidup yang

terolong dalam jenis…

a. Metazoa

b. Bakteri

c. Protozoa

d. Fungi

e. Virus

3. Seorang balita berusia 2 tahun mengalami infeksi mulut, muncul bintik putik di

dalam mulut dan lidah. Di bawah keputihan tersebut, terdapat jaringan merah

yang dapat berdarah dengan mudah. Setelah diperiksakan, balita tersebut

terserang penyakit Candidiasis. Agen hidup pada penyakit tersebut termasuk

dalam jenis…

Page 9: Agent Hidup

a. Metazoa

b. Bakteri

c. Protozoa

d. Fungi

e. Virus

4. Seorang wanita mengalami diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam

setelah memakan makanan yang dibelinya di pinggir jalan. Ia juga mengalami

demam, sakit kepala, mual, dan muntah-muntah. Setelah diperiksa, makanan yang

dikonsumsinya terkontaminasi oleh Salmonella. Agen hidup yang menyebabkan

penyakit pada wanita tersebut tergolong dalam jenis…

a. Metazoa

b. Bakteri

c. Protozoa

d. Fungi

e. Virus

5. Seekor ayam milik Pak Amin meninggal setelah terserang suatu penyakit dengan

gejala pilek (hidung berair dan tersumbat), mengorok, sayap turun lemas

(terkulai), kaki terseret, sampai kepala terkulai atau melipat. Ternyata ayam

tersebut mengalami Newcastle disease. Agen hidup yang menyebabkan penyakit

pada ayam tersebut tergolong dalam jenis…

a. Metazoa

b. Bakteri

c. Protozoa

d. Fungi

e. Virus

Page 10: Agent Hidup

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Aswar (1999). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Akasara.

Bambang Sutrisna (1994). Pengantar Metoda Epidemiologi, Jakarta, Dian Rakyat.

Beaglehole, Bonita (1997). Dasar – dasar Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada

University Press.

Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press.

Bustan MN (2002). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.

Eko Budiarto (2003). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC.

Noor Nasri Noor (2000). Dasar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.

Thomas C. Timmreck, PhD, 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC.