agenda setting
DESCRIPTION
agenda setting dalam proses implementasi kebijakan publik,, file ini secara lengkap menggambarkan proses agenda settingTRANSCRIPT
Company
LOGO
AGENDA SETTING
Rancangan Pemaparan
Kondisi, Issue, & Masalah2
Makna Agenda Setting31
Prosedur Agenda Setting33
04/17/23 3
Makna Banyak isu yang masuk ke pemerintah, dan berharap
pemerintah segera mengambil tindakan, ternyata pemerintah tidak bertindak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat (Howlett & Ramesh, 1995)
Mengedepankan masalah untuk ditangani pemerintah (Charles O. Jones)
Pencarian dan penyaringan issue (Hogwood & Gunn) Pengarah dan jendela kebijakan (Kingdon) Proses di mana keinginan berbagai kelompok dlm
masyarakat diterjemahkan dlm berbagai kegiatan agar mendapat perhatian serius dr pejabat pemerintah (Howlett & Ramesh, 1995)
In this phase, a wide range of conceivable and differently framed problems are narrowed to a select set of issues that will become the focus of a policy-makers’ attention. This process of moving the problem from an existing condition of concern (for example, as in the case of value-added assessment, the educational community) to one of active governmental participation is the crux of agenda setting (Baumgartner and Jones, 1993). Therefore, the main goal of setting the agenda is to help issues gain and keep the attention of the media, the public and policymakers.
Agenda Setting
the process by which problems and alternative solutions gain or lose public and elite (decision makers’) attention.
A fierce competition because government and society cannot consider every issue at once--our carrying capacity for dealing with every issue is too small
Agenda setting is
Definisi Agenda Setting
• Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik.
• Karena dalam proses inilah ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan.
• Dalam proses ini, jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
• Proses agenda setting dalam studi analisis kebijakan publik, dipahami secara berbeda-beda, tergantung pilihan mana di antara teknokratis, pluralis, konflik, atau deliberative yang dipakai.
Systemic vs. government agenda systemic: public is aware of and may be
discussing government: considered to be those issues
and problems that policymakers are addressing at a certain time
8
Agenda Setting
Systemic Agenda
Berisi isu-isu yang dipandang secara umum oleh masyarakat dan para politisi layak mendapat perhatian dari pemerintah dan mencakup masalah-masalah yang berada dalam kewenangan pemerintah untuk menanganinya.
Tiga syarat agar sebauah isu dapat masuk dalam agenda sistemik: (1) Isu memperoleh perhatian masyarakat luas; (2) Ada pandangan dr masyarakat bahwa isu tersebut perlu ditangani; (3) Ada pandangan yang sama dr masyarakat bahwa masalah tersebuyt merupakan kewajiban dan tanggungjawab pemerintah untuk mengatasinya.
04/17/23 9
Governmental Agenda
Serangkaian masalah yang secara eksplisit memerlukan pertimbangan yang serius dari policy makers. Agenda pemerintah ini terbatas jumlahnya dan biasanya mempunyai sifat khas.
Keterbatasan ini menyebabkan banyak masalah yang tidak bisa masuk ke dalam agenda pem.
Ada skala prioritas dalam agenda pemerintah, sehingga tidak semua masalah ditangani bersamaan.
04/17/23 10
the process by which problems and alternative solutions gain or lose public and elite (decision makers’) attention.
A fierce competition because government and society cannot consider every issue at once--our carrying capacity for dealing with every issue is too small
Agenda setting is.....
Levels of the agenda
Makna Issue dan Agenda KebijakanMakna Issue dan Agenda Kebijakan
• Issue ≠ kabar burung.Issue ≠ kabar burung.• Issue kebijakan (Issue kebijakan (policy issuespolicy issues) sering disebut juga ) sering disebut juga
sebagai masalah kebijakan (sebagai masalah kebijakan (policy problempolicy problem). ). • Policy issuesPolicy issues lazimnya muncul karena telah terjadi lazimnya muncul karena telah terjadi
silang pendapat diantara para aktor mengenai arah silang pendapat diantara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan mengenai karakter pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan itu sendiri.permasalahan itu sendiri.
• Dunn (1990) : Issue kebijakan merupakan Dunn (1990) : Issue kebijakan merupakan ““produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu.atas suatu masalah tertentu.
• Hogwood & Gunn (1986) :Hogwood & Gunn (1986) :
Issue bukan hanya mengandung makna adanya masalah Issue bukan hanya mengandung makna adanya masalah atau ancaman, tetapi juga peluang-peluang bagi tindakan atau ancaman, tetapi juga peluang-peluang bagi tindakan positif tertentu dan kecenderungan-kecenderungan yang positif tertentu dan kecenderungan-kecenderungan yang dipersepsikan sbg memiliki nilai potensial yg signifikan.dipersepsikan sbg memiliki nilai potensial yg signifikan.
• Alfrod & Friedland (1990) :Alfrod & Friedland (1990) :
Issue merupakan kebijakan-kebijakan alternatif Issue merupakan kebijakan-kebijakan alternatif ((alternative policiesalternative policies), atau suatu proses yang ), atau suatu proses yang dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru atau dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru atau kesadaran suatu kelompok mengenai kebijakan-kesadaran suatu kelompok mengenai kebijakan-kebijakan tertentu yg dianggap bermanfaat bagi merekakebijakan tertentu yg dianggap bermanfaat bagi mereka
• Issue kebijakan muncul Issue kebijakan muncul karena telah terjadi konflik karena telah terjadi konflik atau “perbedaan persepsional” diantara para aktor atau atau “perbedaan persepsional” diantara para aktor atau suatu situasi problematik yang dihadapi oleh masyarakat suatu situasi problematik yang dihadapi oleh masyarakat pada suatu waktu tertentu :pada suatu waktu tertentu :
• Issue kebijakan bersifat subyektif, karena dipengaruhi Issue kebijakan bersifat subyektif, karena dipengaruhi persepsi.persepsi.
• Adanya persepsi mempengaruhi status peringkat dari Adanya persepsi mempengaruhi status peringkat dari suatu issue kebijakan.suatu issue kebijakan.
• Dari segi peringkat, issue kebijakan dapat dibagi Dari segi peringkat, issue kebijakan dapat dibagi menjadi 4 kategori besar (Dunn, 1990) : menjadi 4 kategori besar (Dunn, 1990) :
Kategori Issue (Dunn, 1990)Kategori Issue (Dunn, 1990)
Issue UtamaIssue Utama
Issue Sekunder Issue Sekunder
Issue Fungsional Issue Fungsional
Issue MinorIssue Minor
Kriteria Issue menjadi Agenda KebijakanKriteria Issue menjadi Agenda Kebijakan
Tidak semua issue secara otomatis menjadi Tidak semua issue secara otomatis menjadi kebijakan publikkebijakan publik
Kriteria issue bisa dijadikan agenda kebijakan publik Kriteria issue bisa dijadikan agenda kebijakan publik (Kimber, 1974 ; Salesbury 1976; Sandbach, 1980; (Kimber, 1974 ; Salesbury 1976; Sandbach, 1980; Hogwood & Gunn, 1986) :Hogwood & Gunn, 1986) :
1.1. telah mencapai titik kritis tertentu telah mencapai titik kritis tertentu jika jika diabaikan, akan menjadi ancaman yang serius;diabaikan, akan menjadi ancaman yang serius;
2.2. telah mencapai tingkat partikularitas tertentu telah mencapai tingkat partikularitas tertentu berdampak dramatis;berdampak dramatis;
3.3. menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent. menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent. orang banyak (umat manusia) dan mendapat orang banyak (umat manusia) dan mendapat dukungan media massa;dukungan media massa;
4.4. menjangkau dampak yang amat luas ;menjangkau dampak yang amat luas ;
5.5. mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat ;masyarakat ;
6.6. menyangkut suatu persoalan yang menyangkut suatu persoalan yang fasionablefasionable (sulit (sulit dijelaskan, tetapi mudah dirasakan kehadirannya)dijelaskan, tetapi mudah dirasakan kehadirannya)
Group reactions to other groups’ actions/success
Leadership activityCrises and Focusing EventsProtest movementsMedia coverage or activityChanges in indicatorsPolitical changes
How do issues reach the agenda?
Media coverage can lead to increased public concern
But, Kingdon found that the media didn’t drive the agenda in some fields
But, the media has considerable power to set the agenda after focusing events
The relationship between the policy agenda and the media agenda
“a rare, sudden, well-known, actually or potentially harmful event.”
Tend to induce sudden attention to issuesKeep in mind, however, that focusing
events can fade fast
The special role of focusing events
KRITERIA PUTUSKAN ISUMENJADI AGENDA
Technical advice.Bureaucratic implications.Political stability & support. International pressure.
Source: Grindle & Thomas “Public Choices & Policy Change” (1991:96)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendefinisian masalah
Nilai-nilai yang dianutPembandingan (kejadian di tempat lain) Kategorisasi yang dibuat
Cara untuk memahami Cara untuk memahami masalahmasalah
Penetapan indikatorPenetapan indikator Fokuskan pd event-event penting:Fokuskan pd event-event penting:
o KrisisKrisiso Pengalaman pribadiPengalaman pribadi
Feed-backFeed-back
MAKNA AGENDA SETTING
Mengedepankan masalah untuk
ditangani pemerintah (Charles O. Jones)
Pencarian dan penyaringan issue
(Hogwood & Gunn)
Pengarah dan jendela kebijakan
(Kingdon)
Makna Agenda Makna Agenda SettingSetting
Mengedepankan masalah ke pemerintah
Aktifitas-2 Aktifitas-2 fungsionalfungsional Kategori Kategori
KeduduKedudukan dlm kan dlm sistemsistem
OutputOutput
PersepsiPersepsi
Mengedepan-Mengedepan-kan masalah kan masalah ke hadapan ke hadapan pemerintahpemerintah
Identifikasi Identifikasi maslahmaslah
Keharusan-Keharusan-keharusan keharusan untuk untuk selesaikan selesaikan masalahmasalah
PendefinisianPendefinisian
AgregasiAgregasi
OrganisasiOrganisasi
PerwakilanPerwakilan
Pencarian dan penyaringan issue (1)
Pemerintah bisa aktif/pasif dalam perumusan agenda kebijakano Kuat lemah sinyalo Merata tidaknya akses terhadap kebijakano Load pekerjaan, untuk menganalisa
maupun merespon sc. PolitisBisa melakukan scanning:
o Cara: tidak langsung, bersyarat/ (dg maksud tertentu)
o Bentuk: bisa informal maupun formal
Pencarian dan penyaringan issue (2)
Informasi-informasi yang diperlukan:o Perubahan struktural dalam masyarakato Munculnya masalah baruo Solusi baru terhadap masalah
Perlu memahami setting institusional dalam melakukan pencarian issue
Pencarian dan penyaringan issue (3)
Peyaringan issue:o Konteks issue : waktu, bobot politis,
kebakuan sikap politik, arti penting bagi organisasi
o Karakteristik issue: • Adakah peluang untuk memilih• Seberapa jauh bisa digalang konsensus• Kompleksitas dan ketidakpastian• Konflik nilai
Pencarian dan penyaringan issue (4)
Peyaringan issue:…o Repercussion (gema permasalahan):
• Jumlah yang terkena• Signifikansi bagi yang terkena• Signifikansi orang yang tdk terkena• Eskalasi
o Biaya untuk mengambil tindakan dan analisis
Pengarah dan jendela kebijakan
Variabel-variabel yang terkait:o Pemasalahano Arus politik (pola hubungan antar stake
holders)o Ekspresi partisipasi
• Dipermukaan (mis. Demo)• Tersembunyi (analisis pakar)
Dalam realita ketiganya hadir secara simultan, menstruktur peluang dan hambatan para aktor
yang memperjuangkan agenda
Pengarah dan jendela kebijakan Pengarah dan jendela kebijakan (Kingdon)(Kingdon)
• Membahas mengapa beberapa persoalan muncul sbg Membahas mengapa beberapa persoalan muncul sbg agenda pemerintah, sedangkan yang lain tidak.agenda pemerintah, sedangkan yang lain tidak.
• Membahas ttg siapa saja yang mempengaruhi Membahas ttg siapa saja yang mempengaruhi agenda pemerintah, dan mengapa mereka melakukan agenda pemerintah, dan mengapa mereka melakukan itu.itu.
• Aliran proses yang memungkinkan hal itu terjadi :Aliran proses yang memungkinkan hal itu terjadi :1.1. Problems streamProblems stream (persoalan) (persoalan)
2.2. Policies streamPolicies stream (kebijakan) (kebijakan)3.3. Politics streamPolitics stream (politik) (politik)
• Dalam setiap aliran proses, keterlibatan para Dalam setiap aliran proses, keterlibatan para partisipan sama kuatnya. partisipan sama kuatnya.
Kingdon’s Streams Metaphor
Screen clipping taken: 4/2/2005, 1:26 PM
Focusing events reveal problems
Problems Stream :Problems Stream :
• Suatu permasalahan diperhatikan oleh pemerintah, Suatu permasalahan diperhatikan oleh pemerintah, karena :karena :
a.a. Alat dan cara yg digunakan utk mendefinisikan Alat dan cara yg digunakan utk mendefinisikan kondisi sebagai masalah;kondisi sebagai masalah;
b.b. Merupakan kejadian khusus.Merupakan kejadian khusus.c.c. Aktor pemerintah memahami kondisi melalui Aktor pemerintah memahami kondisi melalui
feed-backfeed-back dari program yang pernah ada. dari program yang pernah ada.• Kondisi Kondisi sesuatu yang berlangsung setiap hari. sesuatu yang berlangsung setiap hari.• Kondisi menjadi masalah, jika :Kondisi menjadi masalah, jika :
• Merasa harus merubahMerasa harus merubah• Merusak nilai-nilai pentingMerusak nilai-nilai penting
Politics Stream :Politics Stream :
• Perkembangan pada wilayah politik Perkembangan pada wilayah politik dapat memicu dapat memicu adanya agenda kebijakan yang kuat.adanya agenda kebijakan yang kuat.
• Misal :Misal :• Adanya perubahan Adanya perubahan mood/mood/selera nasionalselera nasional• Adanya pemerintahan baru hasil pemiluAdanya pemerintahan baru hasil pemilu• Distribusi ideologi dalam lembaga perwakilanDistribusi ideologi dalam lembaga perwakilan• Peran berbagai kelompok kepentingan yang Peran berbagai kelompok kepentingan yang
berhasil/gagal mengarahkan permintaan mereka berhasil/gagal mengarahkan permintaan mereka thd pemerintahthd pemerintah
Policies Stream :Policies Stream :
• Terkait dengan proses mengkaitkan masalah dengan Terkait dengan proses mengkaitkan masalah dengan solusi, karena seringkali dalam perumusan kebijakan solusi, karena seringkali dalam perumusan kebijakan pemerintah sering abai mengkaitkannya.pemerintah sering abai mengkaitkannya.
• Dalam proses ini, teknokrat dan akademisi berupaya Dalam proses ini, teknokrat dan akademisi berupaya meyakinkan pihak birokrat atau politisi, melalui meyakinkan pihak birokrat atau politisi, melalui alternatif-alternatif solusi masalahalternatif-alternatif solusi masalah
• Teknokrat dan akademisi inilah yang disebut dengan Teknokrat dan akademisi inilah yang disebut dengan policy entrepreneur. policy entrepreneur.
Coupling Coupling (perangkaian) dan (perangkaian) dan Policy Windows :Policy Windows :
• Tiga aliran tersebut sangat berbeda satu dengan yang lain, Tiga aliran tersebut sangat berbeda satu dengan yang lain, tapi suatu ketika akan bergabung menjadi satu tapi suatu ketika akan bergabung menjadi satu ideal. ideal.
• Tapi seringkali, penggabungan hanya terjadi sebagianTapi seringkali, penggabungan hanya terjadi sebagian• Misal :Misal :
• Solusi dan masalah sama, tapi tidak didukung iklim Solusi dan masalah sama, tapi tidak didukung iklim politik.politik.
• Problem/proposal dan politik, tapi tidak ada Problem/proposal dan politik, tapi tidak ada kesadaran untuk menyelesaikan masalah/solusikesadaran untuk menyelesaikan masalah/solusi
Policy Windows :Policy Windows :
• Suatu peluang, dimana ketiga aliran (Suatu peluang, dimana ketiga aliran (problems, policies dan problems, policies dan politicspolitics) bisa bertemu bersamaan, sehingga issue-issue ) bisa bertemu bersamaan, sehingga issue-issue bisa menjadi agenda.bisa menjadi agenda.
• Proses Proses policy windowspolicy windows jendela dibuka oleh kejadian- jendela dibuka oleh kejadian-kejadian, baik dalam aliran masalah atau dalam aliran kejadian, baik dalam aliran masalah atau dalam aliran politik.politik.
• Policy entrepreneurPolicy entrepreneur s s begitu ada kesempatan yang begitu ada kesempatan yang muncul (policy windows), maka issue dapat diangkat muncul (policy windows), maka issue dapat diangkat menjadi agenda, jika ada pihak-pihak yang mampu menjadi agenda, jika ada pihak-pihak yang mampu mempertemukan ketiga aliran tersebut mempertemukan ketiga aliran tersebut ini yang oleh ini yang oleh Kingdon disebut sbg Kingdon disebut sbg policy entrepreneurspolicy entrepreneurs. .
Policy Entrepreneurs :Policy Entrepreneurs :
• Policy entrepreneursPolicy entrepreneurs terdiri dari pejabat pemerintah, terdiri dari pejabat pemerintah, PNS karir, pelobi, akademisi atau wartawanPNS karir, pelobi, akademisi atau wartawan
• Arah dan tujuan dari Arah dan tujuan dari policy entrepreneurspolicy entrepreneurs adalah : adalah :
1.1. Mendesakkan masalah tertentu ke agenda yang Mendesakkan masalah tertentu ke agenda yang lebih tinggi.lebih tinggi.
2.2. Mendesakkan masalah seiring dengan proses Mendesakkan masalah seiring dengan proses memperlunak sistem.memperlunak sistem.
3.3. Membuat penggabunganMembuat penggabungan
Agenda setting sebagai proses
Masalah privat
Masalah publik
Issue kebijakan
Agenda sistemik
Agenda institusional
Penciptaan issue
inisiator
Perangkat pemicu
Terciptanya issue
Aktor, Institusi dan Proses Politik
Aktor-aktor Kebijakan
(Sub-sistemKebijakan)
Organisasi dalam sistem
Internasional
Organisasi Kemasyara-katan
Organisasi negara
Howlet & Ramesh, 1995
Menciptakan dan mengembangkan issue
Penyelarasan (peran ‘reajustor’) Exploitasi (peran aktivis advokasi dan
political enterpreuner)Reaksi sesaat (peran circumstantial
reactors)Niat baik (ada ‘do-gooders’)
Per
angk
at p
emic
uInternal:
o Bencana alamo Kejadian tak terdugao Perubahan teknologio Ketimpangan
Eksternal:o Pengaruh globalisasio Konflik internasional
Perkembangan issue tergantung dari dinamika antar kedua jenis pemicu
Mengapa sejumlah issue diabaikan ?
Kerancuan/ketidakjelasan nilai Tidak dianggap sebagai urusan pem
Sudah menjadi rutinitas Ditimpa oleh issue lain
Corak agenda setting berdasarkan tipe kebijakan
Inisiator Inisiator perdebataperdebata
nn
Dukungan publikDukungan publik
TinggiTinggi RendahRendah
Eksponen Eksponen masyarakmasyarak
atat
INISIASI INISIASI DARI LUARDARI LUAR
INISIASI INISIASI DARI DARI
DALAMDALAM
PemerintaPemerintahh
KONSOLIDASKONSOLIDASII
MOBILISASIMOBILISASI
SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK
LINGKUNGANKEBIJAKAN
STAKEHOLDER
KEBIJAKANPUBLIK
•Kondisi geo-politik internasional DPR
•Kondisi ekonomi nasional Presiden Otonomi Daerah
•Kondisi politik nasional Mendagri
•Sikap DPRD Tokoh Daerah
lensapandang
REALITA
BAYANGANTENTANG REALITAS
(HASILANALISIS)
INFORMASI yang dimiliki, KERANGKA TEORI dan NILAI-NILAI yang dianut analis kebijakan
Preferensi, Tindakan &
Perilaku
perspektif
Mengapa perlu kesadaran akan ‘perspektif’ ?
Pre-konsepsi yang berbeda-beda tentang obyek kajian. Pre-konsepsi: Optimis vs. skeptis
Setengah kosong ?
Setengah penuh ?
Perlu kesadaran akan ‘perspektif’
Adanya kesulitan mendapatkan pengamatan yang utuh tentang suatu fenomena.› Illustrasi: deskripsi 5 orang buta tentang
gajah.› Implikasi: Kajian akademisi harus
membatasi cakupan kajian, namun memiliki kejelasan perspektif.
› Manifestasi: variasi bidang keilmuan adalah variasi perspektif dalam memandang fenomena.
o Ilmu politik kekuasaano Psikologi kejiwaano Ekonomi kesejahteraan
Perlu kesadaran akan ‘perspektif’
Titik pijakTitik pijak KehirauanKehirauanAdministratAdministrator & militeror & militer
Kelangsungan prosedur, Kelangsungan prosedur, terlaksananya perintahterlaksananya perintah
PolitisiPolitisi Tercapainya tujuan Tercapainya tujuan diri/kelompoknyadiri/kelompoknya
PengusahaPengusaha KeuntunganKeuntungan
AktivisAktivis Perubahan tatananPerubahan tatanan
Kehirauan (concern) seseorang sangat dipengaruhi stand-point-nya (titik dimana dia berpijak).
lensapandang
REALITA
INFORMASI yang dimiliki, KERANGKA TEORI dan NILAI-NILAI yang dianut analis kebijakan
lensapandang
BAYANGANTENTANG REALITA
INFORMASI yang dimiliki, KERANGKA TEORI dan NILAI-NILAI yang dianut analis kebijakan
Preferensi, tindakan dan perilaku ‘X’
Preferensi, tindakan dan perilaku ‘Y’
BAYANGANTENTANG REALITA
perspektif
Variasi berdasarkan lingkup
disain
formula
keputusanotoritatif
mendisainkebijakan
formulaasikebijakan
memutuskan opsi kebijakan
Komprehensifitas dan derajat perubahan
disain
formula
keputusanotoritatif
Langkah untuk ditempuh
Mekanisme, prosedur, tatanan,
aksi-reaksi
system, paradigma, budaya
asumsi-asumsi
nilai nilai yang dianut
jendela pandang
‘Kewajaran’ atau ‘normalitas’ = konsistensi kaitan antara asumsi, nilai dan sudut pandang
Aspek-aspek yang dikedepankan
o Rasionalitas:
o Pembuat kebijakano Sasaran kebijakan
o Berbedaan dan perjuangan kepentingan
o Konflik dan kerja samao Aksi-reaksi
o Pengelolaan
o Keteraturan dalam pencapaian tujuano Kemenangan-kekalahan aktor dalam
proses
Perspektif teknokratis
Penyebab Kebijakan Efek
Agenda setting
Pengambilankeputusan
Implementasi
Output
Outcome
Perspektif prosedural
Kebijakan publik sebagai tahapan administrasi publik
• Kondisi awal masyarakat• Mengedepankan keadaan dalam agenda politik• Inisiasi oleh suatu organ pemerintah yg relevan• Review sumberdaya dan kendala• Penentuan pilihan• Pengabsahan pilihan• Implementasi, termasuk penciptaan output• Terjadinya dampak dan evaluasinya• Feed back:
• Thd mereka yg mengambil inisiatif dan memelihara proses
• Efek masyarakat yang terkena efek
Keterbatasan
Pendekatan AdministratifAgenda setting
Pengambilankeputusan
Implementasi
Output
Outcome
• ‘Proses’ kebijakan bukanlah sekedar persoalan ‘prosedur’
• Reduksi ‘proses’ menjadi ‘prosedur’ menjadikan kita tidak faham/peduli bagaimana konversi ‘output’ menjadi ‘outcome’ (dampak).
• Perlu diungkap dengan perspektif lain: kebijakan publik sebagai fenomena sosial-politik
Cenderung dimaknai sebagai previllage pejabat negara
Perspektif: SISTEM
Aspirasi:•Tuntutan•Dukungan
Keputusan kebijakan:
• Untungkan fihak tertentu.
• Rugikan fihak lain
Interaksi antar aktor-aktor terkait:• Agregasi• Penentuan DSP• Tawar-menawar• Briging, mediasi,
arbritasi• Penegakan
prosedurP
en
gam
bilan
kep
utu
san
Umpan balik
PerspektifSocial marketing
KETERLIBATANSTAKEHOLDERS Pendidikan thd
policy makersttg. Kebutuhanstake holdersdan efek kebij.
Pendidikan thd.stakeholders ttg.issue kebijakan
REDISAINKEBIJAKAN
PUBLICHEARING
PUTUSKAN,KOMUNIKASIKAN,
PIMPIN
IMPLEMENTASIKEBIJAKAN
MONITORDAN
SESUAIKAN
DEFINISIMASALAH
DAN SETTING AGENDA
KONSULTASIKAN,LIBATKAN,
AKOMODASIKAN
RUMUSKANDAN
EVALUASIALTERNATIF-ALTERNATIF
Sumber: J.A. Altman, 1994
INTERVENSI
KEBIJAKAN
SISTEM SOSIAL struktur sosial
tata kelembagaan sistem nilai
pola perilaku dll.
EFEKKEBIJAKAN
ALOKASIREGULASI
DISTRIBUSIREDISTRIBUSI
INSENTIF DANDISINSENTIF
Masing-masing model berbeda dalam memandang:
o Cakupan pengamatan.
o Bayangan tentang individu.
o Ketidakpastian, informasi dan keyakinan
o Sifat dan peran berbagai kelompok.
o Level tindakan.
o Fase-fase kebijakan yang dicermati.
Faktor-faktor pendorong masuknya isu ke dalam Agenda Pemerintah
1. Adanya ancaman thd keseimbangan antarkelompok, kemudian kelompok tersebut melakukan reaksi dan menuntut tindakan pemerintah utk mengatasi masalah tersebut.
2. Didorong adanya pertimbangan politik dan kepentingan umum.
3. Adanya krisis atau peristiwa luar biasa.
4. Adanya gerakan protes atau demonstrasi dari kelompok tertentu.
04/17/23 64
Sistem Kebijakan Publik
Adalah keseluruhan pola kelembagaan dalam pembuatan kebijakan publik yang melibatkan hubungan empat elemen kebijakan, yaitu maslah kebijakan publik, pembuatan kebijakan publik, kebijakan publik, dan dampaknya terhadap kelompok sasaran.
Sebagai suatu sistem, maka dalam sistem kebijakan publik ada unsur: Input, proses, dan output. Kebijakan publik merupakan produk (output) dr sejumlah input yang diproses melalui mekanisme politik.
04/17/23 65
Company
LOGO Peran Informasi dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Pentingnya Informasi
Dalam proses formulasi kebijakan, informasi tentang suatu masalah publik sangat dibutuhkan. Keakuratan dan kecukupan informasi sangat menentukan kualitas kebijakan publik yang dihasilkan.
Tidak tersedianya informasi yang memadai akan menyebabkan kebijakan publik yang dihasilkan tidak sesuai, bahkan gagal dalam mengatasi masalah publik tersebut.
04/17/23 67
04/17/23 68
Cara mengungkapkan informasi
Data angka-ngka statistikGrafikGambar (foto-foto)Peta
04/17/23 69
Sepuluh Propinsi Tertinggi dan Terendah Berdasarkan Siswa Putus Sekolah di SMK
PropinsiPropinsi TerendahTerendah PropinsiPropinsi TertinggiTertinggi
RiauRiau 0,730,73 SulutSulut 3,583,58
BaliBali 0,950,95 JambiJambi 3,193,19
NTBNTB 0,940,94 KalselKalsel 2,352,35
KepriKepri 1,001,00 MalutMalut 2,292,29
BantenBanten 1,061,06 KaltengKalteng 2,282,28
KaltimKaltim 1,071,07 SultraSultra 2,262,26
SumselSumsel 1,141,14 SultengSulteng 2,062,06
DKIDKI 1,191,19 SulselSulsel 2,062,06
LampungLampung 1,321,32 MalukuMaluku 1,921,92
JatengJateng 1,351,35 KalbarKalbar 1,891,89
Sumber : Survei Dasar Pendidikan Nasional 2003
04/17/23 70
04/17/23 71
Company
LOGO