agd ind

Upload: virgina-destiana-suhendar

Post on 07-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AGD

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

faal_cairan-asam-basa/ikun/20061Keseimbangan Asam & BasaKeseimbangan asam-basa pengaturan konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuhIon H+ sbg hasil dari metabolisme: C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-[H+] dlm plasma pH plasma darah = 7,4Sistem dapar (buffer) menghambat perubahan pH yang besar jika ada penambahan asam atau basafaal_cairan-asam-basa/ikun/20062Sistem DaparAsam karbonat:Bikarbonat sistem dapar di CES untuk asam non-karbonatProtein sistem dapar di CIS & CESHemoglobin sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonatPhosphat sistem dapar di ginjal dan CIS faal_cairan-asam-basa/ikun/20063Keseimbangan ion H+

faal_cairan-asam-basa/ikun/20064

faal_cairan-asam-basa/ikun/20065Mekanisme Regulasi Keseimbangan Asam-BasaSistem dapar hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementaraGinjal: meregulasi keseimbangan ion H+ dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat & amonia Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan kadar H+ dalam darah & mempertahankan kadarnya sampai ginjal menhilangkan ketidakseimbangan tersebutfaal_cairan-asam-basa/ikun/20066Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan Asam-BasaKadar CO2 meningkat pH menurunKadar CO2 menurun pH meningkat Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan hipoventilasi meningkatkan kadar CO2 dlm darah hiperventilasi menurunkan kadar CO2 dlm darahfaal_cairan-asam-basa/ikun/20067Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan Asam-Basa

faal_cairan-asam-basa/ikun/20068Regulasi Ginjal dlm Keseimbangan Asam-BasaSekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel meningkatHCO3- di dlm filtrat diabsorbsiLaju sekresi H+ meningkat akibat penurunan pH cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteronSekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5faal_cairan-asam-basa/ikun/20069Gangguan Keseimbangan Asam-Basa Asidosis respiratorihipoventilasi retensi CO2 H2CO3H+Alkalosis respiratorihiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 H+ Asidosis metabolikDiare, DM HCO3- PCO2 H+Alkalosis metabolikmuntah H+ HCO3- PCO2 faal_cairan-asam-basa/ikun/200610

faal_cairan-asam-basa/ikun/200611

faal_cairan-asam-basa/ikun/200612Kompensasi Sistem Pernafasan terhadap Asidosis Metabolik

faal_cairan-asam-basa/ikun/200613Kompensasi Ginjal terhadap Asidosis Respiratorik

faal_cairan-asam-basa/ikun/200614Nomogram Davenport

faal_cairan-asam-basa/ikun/200615INTERPRETASI AGDLihat pH darahpH < 7,35pH > 7,45ASIDOSISALKALOSISLihat pCO2Lihat HCO3-< 40mmHg> 40 mmHg< 24 mM> 24 mMMETABOLIKRESPIRATORIKRESPIRATORIKMETABOLIKAnalisa gas darah -> pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui keseimbangan asam basa tubuh yang dikontrol melalui tiga mekanisme, yaitu sistem buffer, sistem respiratori, dan sistem renal (Wilson, 1999). AGD dikenal juga dengan nama pemeriksaan ASTRUP, yaitu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteriDEFINISI AGDMenilai fungsi respirasi (ventilasi)Menilai kapasitas oksigenasiMenilai keseimbangan asam-basaMengetahui keadaan O2 dan metabolisme selEfisiensi pertukaran O2 dan CO2Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuhMemperoleh darah arterial untuk analisa gas darah atau test diagnostik yang lain.TUJUAN AGDUntuk diagnosa dan pengelolaan :Penyakit pernafasan, pemberian oksigen, kadar oksigenasi dalam darah, kadar CO2, keseimbangan asam-basa, ventilasiMenentukan terapiMenentukan perjalanan penyakit setelah mendapat terapiMengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolic dalam tubuhMANFAAT AGDPasien dengan penyakit obstruksi paru kronikPasien dengan edema pulmoPasien acute respiratory distress syndrome (ARDS)Infark miokardPneumoniaPasien syokPost pembedahan coronary arteri baypassResusitasi cardiac arrest INDIKASI AGDDenyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami komaModifikasi Allen tes negatif , apabila test Allen negative tetapi tetap dipaksa untuk dilakukan pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan terjadi thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada tempat yang akan diperiksaAdanya koagulopati / pengobatan dengan antikoagulan dosis sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi relatif.KONTRA INDIKASI AGDDisposable spuit 2 ml.Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi).Jarum nomor 22 G atau 25 G (untuk anak-anak), 20 G / 21 G (untuk dewasa)Penutup udara dari karet.Kapas alkohol.Kassa sterilWadah berisi es (baskom atau kantung plastik).PERALATAN SAMPLING AGDBeri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi :a. Nama, tanggal dan waktu.b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan dengan rute apa.c. Suhu.Sarung tanganPengalasBengkokPlester dan guntingPERALATAN SAMPLING AGD1. Persiapan alat.2. Memberitahukan pasien tentang tujuan daripada pengambilan darah arteri yang akan di pungsi.3. Memilih arteri yang akan di pungsi :a. arteri radialis;b. arteri dorsalis pedis;c. arteri brachialis;d. arteri femoralisPROSEDUR AGD(1) Arteri Brachialis (2) Arteri Radialis(3) Arteri Femoralis (4) Arteri Dorsalis PedisLanjutan...PROSEDUR AGD

4. Menyiapkan posisi pasien :a. Arteri radialis :- pasien tidur semi fowler dan tangan diluruskan;- meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal atau ditinggikan, arteri harus benar-benar teraba.b. Arteri dorsalis pedis :- pasien boleh flat/fowler.c. Arteri brachialis :- posisi pasien semi fowler, tangan diganjal dengan siku.d. Arteri femoralis :- posisi pasien flat.5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.6. Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah yang akan ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas bethadine secara sirkuler. Setelah 30 detik ulangi dengan kapas alkohol dan tunggu hingga kering.7. Bila perlu obat anethesi lokal gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat (adrenalin 1 %), kemudian suntikan 0,2-0,3 cc intracutan dan sebelum obat dimasukkan terlebih dahulu aspirasi.8. Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri dengan cara kulit diregangkan dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah sehingga arteri yang akan ditusuk berada di antara 2 jari tersebut.9. Spuit yang sudah di heparinisasi pegang seperti memegang pensil dengan tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri yang sudah difiksasi tadi.- Pada arteri radialis posisi jarum 45o;- pada arteri brachialis posisi jarum 60o;- pada arteri femoralis posisi jarum 90o.Teknik pengambilan darah arteri radialisPROSEDUR AGDLanjutan...

10. Sesudah darah diperoleh 2 cc jarum dicabut dan usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah terhisapnya udara ke dalam spuit.11. Ujung jarum segera ditutup dengan gabus / karet.12. Bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas alkohol campur dengan bethadine.- Pada arteri radialis dan dorsalis pedis selama 5 menit;- pada arteri brachialis selama 7 10 menit;- pada arteri femoralis selama 10 menit;- jika pasien mendapat antikoagulan tekan selama 15 menit.13. Lokalisasi tusukan tutup dengan kassa + bethadine steril.14. Memberi etiket laboratorium (nama pasien, ruangan, tanggal, dan jam pengambilan, suhu, dan jenis pemeriksaan).15. Bila pengiriman/pemeriksaannya jauh, darah dimasukkan ke kantong plastik yang diisi es.16. Cuci tangan setelah selesai melakukan tindakan.17. Lakukan pengukuran dengan menggunakan blood gas analyzer1. pH -> menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Nilai normal pH serum :Nilai normal : 7.35 - 7.45Nilai kritis : < 7.25 - 7.55Implikasi klinik :- Menurun : keadaan asidemia- Meningkat : keadaan alkalemiaBila melakukan evaluasi nilai pH, sebaiknya PaCO2 dan HCO3 diketahui juga untuk memperkirakan komponen pernafasan atau metabolik yang mempengaruhi status asam basa.INTERPRETASI HASIL AGD2. PaCO2 : menggambarkan tekanan yang dihasilkan oleh CO2 yang terlarut dalam plasma.Nilai Normal : 35 - 45 mmHg SI : 4.7 - 6.0 kPaImplikasi Klinik :- Penurunan : hipoksia, anxiety/ nervousness dan emboli paru. Nilai kurang dari 20 mmHg perlu mendapatkan perhatian khusus.- Peningkatan : gangguan paru / penurunan fungsi pusat pernafasan. Nilai PaCO2 > 60 mmHg perlu mendapat perhatian khusus.- Umumnya peningkatan PaCO2 terjadi pada hipoventilasi dan penurunan pada hiperventilasi.- Biasanya penurunan 1 mEq HCO3 akan menurunkan tekanan PaCO2 sebesar 1.3 mmHg.3. PaO2 : ukuran tekanan parsial yang dihasilkan oleh sejumlah oksigen yang terlarut dalam plasma. Nilai Normal : 75 - 100 mmHg SI : 10 - 13.3 kPaImplikasi Klinik :- Penurunan : paru obstruksi kronik (PPOK), penyakit obstruksi paru, anemia, hipoventilasi akibat gangguan fisik atau neoromuskular dan gangguan fungsi jantung. Nilai PaO2 kurang dari 40 mmHg perlu mendapatkan perhatian khusus.- Peningkatan : peningkatan penghantaran O2 oleh alat bantu (contoh: nasal prongs, alat ventilasi mekanik) hiperventilasi dan polisitemia.4. SaO2 : jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin.Nilai Normal : 95 - 99 % O2Implikasi Klinik :- Saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin dan kecakupan oksigen pada jaringan.- Tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin sebagai ion bikarbonat 5. TCO2 : jumlah CO2 yang terdapat dalam darah dan meliputi asam bikarbonat, ion bikarbonat dan gas CO2 yang terlarut.Nilai Normal : 22 - 32 mEq/L SI : 22 - 32 mmol/L.Implikasi Klinik :- Peningkatan : muntah yang parah, emfisema, dan aldosteronisme- Penurunan : gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan hiperventilasi- Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada penggunaan nitrofurantoin6. HCO3 : menggambarkan apakah telah terjadi gangguan metabolisme, seperti ketoasidosis. Nilai yang rendah menggambarkan asidosis metabolik dan begitu pula sebaliknya. HCO3- juga dapat menjadi abnormal ketika ginjal mengkompensasi gangguan pernafasan agar pH kembali dalam rentang yang normal. Nilai Normal : 22-26 mmol/l7. BE : menggambarkan jumlah asam atau basa kuat yang harus ditambahkan dalam mmol/l untuk membuat darah memiliki pH 7,4 pada kondisi PCO2 = 40 mmHg dengan Hb 5,5 g/dl dan suhu 370C. BE bernilai positif menunjukkan kondisi alkalosis metabolik dan sebaliknya, BE bernilai negatif menunjukkan kondisi asidosis metabolik. Nilai normal : -2 sampai 2 mmol/lNomogram hubungan antara perubahan akut PCO2, dan pH yang dihasilkan dan perubahan HCO3-INTERPRETASI HASIL AGD

Nilai pH, PCO2, HCO3 pada berbagai keadaan asam-basaINTERPRETASI HASIL AGDLanjutan...

SuhuMetabolismeAntikoagulanGelembung udaraFAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGD4. SaO2 : jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin.Nilai Normal : 95 - 99 % O2Implikasi Klinik :- Saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin dan kecakupan oksigen pada jaringan.- Tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin sebagai ion bikarbonat 4. SaO2 : jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin.Nilai Normal : 95 - 99 % O2Implikasi Klinik :- Saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin dan kecakupan oksigen pada jaringan.- Tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin sebagai ion bikarbonat Thank You