agama dan kemiskinan studi …digilib.uin-suka.ac.id/3174/1/bab i, v.pdfagama dan kemiskinan studi...
TRANSCRIPT
AGAMA DAN KEMISKINAN STUDI PEMBERDAYAAN LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING DHUAFA
(LSPD) TERHADAP JAMAAH (MISKIN)
DI KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Agama (S. Sos)
Oleh: MUHAMMAD FARID SANTOSO
NIM : 02541113
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
v
MOTTO
Cfstzvlvs!lfqbeb!zboh!nfncfsj!ojlnbu!
Ebo!hvoblbo!vouvl!ibm.ibm!zboh!cfsnbogbbu!Lbsfob!ujebl!nvebi!ejebqbu!
Lbmbv!johjo!tfmbnbu
We can’t life without love and friendship
Be my self
vi
PERSEMBAHAN
Lbszb!joj!Lvqfstfncbilbo!Vouvl;!!
Cbqbl!ebo!Jcv!ufstbzboh! Bejl.bejlv!uftbzboh!)Gbujnbuvttboj!Xbizvoebsj!ebo!Usj!Mjtujbob!Btsjbuj*!
Bejbkfohlv!ufsdjoub!)Nfjsjob!Ovhsbfoj*! Bmnbnbufslv!VJO!Tvobo!Lbmjkbhb!
!
vii
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang telah membukakan jalan terang khususnya bagi penulis yang pada saat
sekarang ini sedang dalam proses berjuang dalam mendapatkan gelar sarjana
sosial. Penulis sepenuhnya meyakini bahwa keberhasilan menyelesaikan studi
dengan sebuah karya berbentuk skripsi sederhana ini adalah berkat rahmat, taufik
serta hidayah atas kemaha sempurnaan-Nya. Sholawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dengan
lantaran beliaulah Allah menurunkan Sholat yang dapat mengantarkan manusia
menuju jenjang kedudukan yang paling mulia dan menyelamatkan manusia dari
kehancuran, baik di dunia maupun di akhir suatu kehidupan kelak. Sholawat juga
disampaikan kepada para keluarga, sahabat dan seluruh ummatnya hingga akhir
zaman.
Keberhasilan penulisan skripsi berjudul “AGAMA DAN KEMISKINAN
STUDI PEMBERDAYAAN LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING DHUAFA
(LSPD) DALAM MEMBERDAYAKAN JAMAAH (MISKIN) DI
KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG” ini tidak lepas
dari dukungan dan bantuan beberapa pihak terkait. Oleh sebab itu, rasa hormat
dan ungkapan terimakasih penulis persembahkan kepada:
1. Ibu Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN
Sunan Kalijaga beserta seluruh staf yang telah membantu kelancaran
proses penyusunan skripsi ini.
viii
2. Ibu Dra. Nafilah Abdullah, M.Ag, selaku pembimbing utama yang sabar,
tenang dan karismatik dalam memberikan bimbingan masukan dan
pengarahan terhadap penulis yang selalu merasa kesulitan dalam proses
penyusunan skripsi ini. Semoga kesungguhan yang tulus ini dicatat
sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT. Amin.
3. Bapak Masroer, S.Ag., M.Si., selaku pembantu pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan, berupa arahan dan saran-saran konstruktif
dalam penyusunan karya ilmiah berbentuk skripsi ini. Mudah-mudahan
kebaikan selalu menyertai langkahnya. Amin.
4. Bapak Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum, selaku penasehat akademik yang
selalu bersedia memberikan ruang konsultasi bagi penulis selama masa
kuliah di kampus.
5. Seluruh karyawan perpustakaan di Yogayakarta khususnya Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Fisipol UGM, Perpustakaan Daerah
Yogyakarta, Perpustakaan Daerah Temanggung dan Perpustakaan lain
yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam pencarian buku
referensi.
6. Bapak Drs. H. Muhammad Thobiq, M.Si, selaku direktur Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) beserta stafnya berikut seluruh responden
yang telah memberikan banyak informasi pada penulis saat melakukan
penelitian.
7. Bapak, Ibu dan adik-adik penulis Fatimatussani Wahyundari beserta suami
Muhammad Zaenal Arifin dan Tri Listiana Asriati yang senantiasa
ix
memberikan kasih sayang dan dukungaun moral-spiritual sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas belajar ini. Semoga jasa-jasanya diterima
sebagai amal ibadah di sisi Allah. Amin.
8. Adiajeng yang selalu menyayangi dan menghormati penulis. Doa,
dorongan semangat yang tak henti serta kesabaran yang merupakan bagian
cinta sejati, membuat penulis menyadari bahwa hidup itu disertai dengan
waktu. Terimakasih atas kasihmu.
9. seluruh teman-teman almamater angkatan 2002 “KMPS” Komunitas
Mahasiswa Peka Sosial, Mahfud Adnan, S.Sos, Kapri Kurniawan, S.Sos,
Yasier Arafat, S.Sos, Faqihin, Ikhwan Sulistyo, S.Sos, Haris Budi Santoso,
Yusuph Arafat, Sugiyanto S.Sos, Moh. Duha, S.Sos, Dayat, Epi, S.Sos,
Kustriyanto, S.Sos, Tholibin, S.Sos, Evi Nurhayati, S.Sos, Maya, S.Sos,
Dila, S.Sos, Sari Fatonah, S.Sos, Khasanah, S.Sos, dan semua teman
seperjuangan UIN yang kenal penulis, terimakasih atas bantuannya juga
canda dan kepeduliannya terhadap penulis dikala susah.
10. Mukiss Dab, S.S, mbak Yayuk, S.Com, Muhammad Sodiq, S.H.I. Dani
Wibowo, S.Ti, Asrofi S.Sn, dan Choiri Sbastian, S.Sab. dan semua sahabat
yang tidak ditulis, terimakasih atas semua kepedulian, perhatian, makian,
dan juga pujian yang selama ini diberikan. Bersamanya penulis bisa
mengenal indahnya persahabatan.
11. Mas Adib, S.Ag (Direktur Studio R) dan keluarga, terimakasih atas
fasilitasnya dan sering penulis repotkan. Thoipur Faizin, S.Sn, semangat
x
“Spirit Mustang” dan “Hidalgo”, pancaran perjuangan hidupnya
menjadikan tetap sadar semangat akan hidup.
12. Anak-anak Asrama 47, Wawan, Opek, Sadam, Rosi, Aji, Agil GP,
Dwiqi, Sandi, Ragil, Bari, dan anak-anak yang sudah keluar untuk
mengejar masa depan. Terimakasih atas hiburan, gurau dan candanya yang
membuat penulis terhindar dari rasa jenuh dalam penulisan skripsi ini.
13. Dan Semua nama-nama dan instansi-instansi yang tidak penulis sebutkan
dan tidak mungkin tulis satu-persatu, terimakasih atas bantuan untuk
kelancaran penulisan skripsi ini.
Dengan penuh harapan, semoga penulisan skripsi ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan semua umat Islam pada umumnya. Kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
mudah-mudahan diberi balasan berupa kebaikan dari Allah SWT. Amin.
Yogyakarta, 24 Maret 2009
Penulis
Muhammad Farid Santoso
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I : Jumlah penduduk Kecamatan Parakan Tahun 2007/2008
dirinci menurut jenis kelamin………………………....... 37
Tabel II : Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Parakan tahun
2008 …………………………………………….………. 39
Tabel III : Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan
Parakan tahun 2008 …………………………………...... 40
Tabel IV : Jumlah penduduk angkatan kerja Kecamatan Parakan
dirinci menurut sumber mata pencaharian tahun 2008 ..... 41
Tabel V : Jumlah penduduk Kecamatan Parakan dirinci menurut
agama tahun 2008 ………………………………………. 42
Tabel VI : Jumlah sarana peribadatan Kecamatan Parakan Tahun
2008 …………………………………………….………. 43
Tabel VII : Jumlah jamaah menurut jenis kelamin tahun 2004 ……... 54
Tabel VIII : Jumlah jamaah menurut jenis kelamin tahun 2008 ……... 54
Tabel IX : Jumlah jamaah menurut usia tahun 2004 ………...……... 55
Tabel X : Jumlah jamaah menurut usia tahun 2008 ………......…… 56
Tabel XI : Jumlah jamaah mata pencaharian tahun 2004 …......…… 56
Tabel XII : Jumlah jamaah mata pencaharian tahun 2008 …......……. 57
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i
HALAMAN NOTA DINAS …………………………………………... ii
SURAT PERNYATAAN ………………………………………………. iv
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. v
HALAMAN MOTTO ………………………………………………….. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ……..………………………………… vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… xiii
ABSTRAK ……………………………………………………………… xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………. 4
D. Tinjauan Pustaka ………………………………………………… 5
E. Kerangka Teori ………………………………………………….. 7
F. Metodologi Penelitian …………………………………………… 32
G. Sistematika Pembahasan ………………………………………… 35
xiii
BAB II. GAMBARAN UMUM LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING
DHUAFA (LSPD)
A. Gambaran Umum Kecamatan Parakan ………………………….. 36
1. Letak Geografis ……………………………………………….. 36
2. Keadaan Demografis ………………………………………….. 37
3. Keadaan Sosial-Budaya ………………………………………. 38
B. Sejarah Berdirinya Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) 43
C. Latar Belakang dan Perkembangan Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD) ………………………………………………….. 46
D. Visi dan Misi Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) …… 47
E. Struktur Kepengurusan ………………………………………….. 51
F. Gambaran Umum Jamaah Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD) …………………………………………………………… 53
1. Jumlah Jamaah ………………………………………………… 53
2. Tingkat Usia Jamaah ………………………………………….. 55
3. Mata Pencaharian Jamaah ……………………………………... 56
BAB III. PEMBERDAYAAN LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING
DHUAFA (LSPD)
1. Pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) …... 58
2. Kegiatan dan Program-Program Pemberdayaan Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) …………………………………….. 59
1. Kajian Ahad Pagi (KAAP) …………………………………. 59
xiv
2. Beasiswa ……………………………………………………. 60
3. Iftorruso’im ………………………………………………… 64
4. Pemberian Modal Cuma-cuma …………………………….. 65
5. Jako (Jajanan Buko) ………………………………………... 67
6. Penyaluran Hewan Qurban …………………………………. 70
BAB IV. IMPLIKASI PEMBERDAYAAN LEMBAGA SOSIAL
PENDAMPING DHUAFA (LSPD) TERHADAP
JAMAAH (MISKIN)
A. Tujuan Pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD) …………………………………………………… 72
B. Dampak Pemberdayaan LSPD terhadap Jamaah ………… 75
1. Aspek Pemberdayaan …………………………………... 75
2. Suasana Program ……………………………………….. 78
C. Analisis Data ……………………………………………… 83
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 86
B. Saran ……………………………………………………… 89
C. Penutup …………………………………………………… 90
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 92
LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) adalah sebuah lembaga yang memiliki salah satu tujuan untuk mengurusi permasalahan kemiskinan. Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) mengedepankan kepedulian dan pendampingan kaum dhuafa (kaum lemah) secara jasmani maupun rohani. Lembaga ini berperan dalam membantu jamaahnya yang miskin untuk diberdayakan hingga kemudian berkembang dengan kekuatan mereka sendiri. Forum yang dalam kegiatan menekankan pada agama, pendidikan (pengetahuan), sosial , dan ekonomi ini bertempat di kompleks Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif kauman dan diikuti oleh 508 jamaah. LSPD ini diikuti oleh berbagai macam golongan, mata pencaharian jamaah sehari-hari dari petani, pedagang, buruh, pegawai swasta, PNS, wirausaha, dan pensiunan.
Tujuan dari penelitian ini adalah disamping untuk mengungkap peran sosial juga mengetahui implikasi dari peran sosial Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) dalam memberdayakan jamaah (miskin). Melalui penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi masyarakat secara luas dan para akademisi khususnya yang belajar dibidang ilmu sosiologi agama secara sempit.
Jenis metode yang dipilih yaitu penelitian lapangan (field resesarch) yang bersifat diskriptif. Sedangkan sifat penelitian ini adalah kualitatif. Adapun subyek dari penelitian ini adalah Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) yang bertempat di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Demi sebuah hasil yang obyektif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, maka data-data tersebut akan dianalisis dengan cara analisis diskriptif.
Dari hasil penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang di pahami oleh Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) adalah kemiskinan yang terjadi sekarang ini bukan hanya kemiskinan secara ekonomi melainkan kemiskinan secara rohani (jiwa), sehingga orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan cenderung dalam memahami hidup ini lebih kepada sifat fatalisme yang berujung pada sikap pasrah dan putus asa dalam mensikapi hidup ini. Kemudian hal inilah yang dijadikan konsep oleh Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) dalam rangka pemberdayaan jamaah dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam melalui forum Kajian Ahad Pagi (KAAP) yang diharapkan mampu memberikan pemahaman keagamaan yang benar dan membentuk perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam, selain itu juga dengan pemberian santunan berupa bantuan pendidikan, pemberian modal cuma-cuma, beberapa tabungan dan lain-lain, dimaksudkan untuk meningkatkan beban hidup agar dapat melanjutkan hidup dengan layak secara ekonomi.
xvi
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan sering dipandang sebagai masalah sosial yang menjadi
salah satu agenda pembangunan negara-negara maju. Kemiskinan biasanya
identik dengan orang-orang yang merasakan dan menjalani kehidupan serba
kekurangan. Kemiskinan tersebut lebih terasa lagi apabila orang yang
merasakannya membandingkan kemampuan pendapatannya dengan kehidupan
orang yang berkecukupan. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah setiap
periode untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Namun, kemiskinan tetap
menjadi masalah yang belum juga terselesaikan
Masyarakat sebagai lingkungan ataupun sebagai sasaran senantiasa
mengalami dinamika perubahan pola yang menuju arah tertentu yang dapat
menimbulkan dampak perubahan keadaan dari suatu kondisi kurang baik atau
bahkan tidak baik kepada keadaan yang lebih baik dan paling baik.
Kesejahteraan ekonomi merupakan kata kunci untuk menuju ke arah
perubahan yang cukup baik itu. Setidaknya kesejahteraan itu, bisa mengurangi
angka kemiskinan.
Kesejahteraan ekonomi menopang terpenuhinya kesejahteraan aspek
lain dalam kehidupan, yaitu agama, pendidikan, kesehatan, dan hubungan
sosial. Kesejahteraan juga menjadi persyaratan penting bagi terbentuknya
kesejahteraan masyarakat. Karena perbedaan kondisi kehidupan masyarakat
1
terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok, akan memunculkan perilaku
keagamaan yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat
yang lainnya.
Perilaku ekonomi sangat mempengaruhi Perilaku keagamaan. Sebagai
contoh, kehidupan serba kekurangan akan mempengaruhi perilaku sosial, dan
perilaku keagamaan. Dengan kata lain akan timbul dan terjadi penyimpangan
perilaku keagamaan. Tidak hanya sebatas itu saja, Perilaku ekonomi juga akan
mempengaruhi terhadap perilaku hukum.
Apabila pernyataan di atas ditelusuri secara eksplisit menunjukkan
bahwa faktor ekonomi dapat mempengaruhi kehidupan sosial suatu
masyarakat dan perilaku keagamaannya. Lebih lanjut, perilaku keagamaan
masyarakat sangat dipengaruhi oleh perilaku sosial masyarakat sendiri.
Artinya, ada saling keterkaitan antara perilaku ekonomi, sosial, dan agama.
Aspek-aspek tersebut yang akan penulis teliti, yaitu Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) di Kabupaten Temanggung.
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) adalah sebuah lembaga
yang memiliki salah satu tujuan untuk mengurusi permasalahan kemiskinan
sebagaimana disinggung di atas. Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD)
mengedepankan kepedulian dan pendampingan kaum dhuafa (kaum lemah)
secara jasmani maupun rohani. Lembaga ini berperan dalam membantu
jamaahnya yang miskin untuk diberdayakan hingga kemudian berkembang
dengan kekuatan mereka sendiri.
2
Salah satu aktifitas yang sudah berjalan dari Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) ini adalah Kajian Ahad Pagi (KAAP). Kegiatan
kajian ini banyak membahas dan mengemukakan tentang kehidupan agama
dan sekitar aspek-aspek kehidupan yang lainnya. Kajian agama yang
dijalankan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD), sangat unik. Karena
tidak terlalu menjelaskan agama secara detail sebagai ajaran yang harus
diikuti, akan tetapi lebih menitikberatkan pada pemberian penjelasan
mengenai fenomena keagamaan yang terjadi di masyarakat. Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) juga menyajikan kajian yang lebih melihat
fenomena yang terjadi di masyarakat, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Itu merupakan gambaran kecil mengenai Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD). Masih banyak aktifitas lain Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD) yang lebih kontributif dalam persoalan pengentasan
kemiskinan yang diderita orang-orang yang ada di sekitar Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD), terutama orang-orang yang menjadi jamaahnya.
Karena itu, dalam penelitian ini, penulis akan melihat peran sosial Lembaga
Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) dalam memberdayakan jamaahnya, dan
melihat implikasi sosial peran itu di dalam kehidupan jamaahnya.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan
itu sebagai berikut:
1. Bagaimana pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD)
terhadap jamaah (miskin) di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung?
2. Bagaimana dampak pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD) terhadap jamaah (miskin) di Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD) terhadap jamaah (miskin) di Kecamatan Parakan Kabupaten
Temanggung.
2. Untuk mengetahui dampak pemberdayaan Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD) terhadap jamaah (miskin) di Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kontribusi lembaga
sosial kemasyarakatan, khususnya Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD), dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4
2. Memberikan informasi tentang perilaku masyarakat, khususnya orang-
orang yang miskin, yang diberdayakan oleh Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD).
3. Memperkaya kajian di Program Studi Sosiologi Agama, khususnya
tentang kaitan antara Agama, Kemiskinan, dan peran Lembaga Sosial
dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian dan buku-buku yang memiliki kaitan
langsung atau tidak langsung dengan penelitian yang akan penulis tempuh.
Pertama, buku yang berjudul Teologi Penanggulangan Kemiskinan,
yang ditulis oleh Bachtiar Chamsyah. Dalam buku ini penulis ingin
menunjukkan kesungguhan dan komitmennya dalam upaya menunjukkan
Indonesia bebas dari orang miskin. Misi Islam yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW yaitu membebaskan umat manusia dari berbagai bentuk
belenggu dan ketertindasan. Salah satu bentuk pembebasan itu adalah
penekanan pada pemerataan dan keadilan sosial bagi semua manusia.
Kedua, Skripsi Idham, mahasiswa Prodi Sosiologi Agama Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, yang berjudul “Peranan Lembaga Pengajian
Bulan Purnama Dalam Mengatasi Kemiskinan (Studi Kasus Di Desa Condong
Catur Barat Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta)”. Skripsi tersebut mengungkapkan bagaimana pandangan atau
konsep Lembaga Pengajian Bulan Purnama memahami tentang kemiskinan
5
dari segi jasmani dan rohani (pengetahuan tentang agama Islam), dan
implikasi dari strategi pengentasan kemiskinan melalui aktivitas warga
santunan dalam usahanya meraih kesejahteraan.
Ketiga, Skripsi yang berjudul “Perilaku Ekonomi Pengikut Jam'iyyah
Ta'lim Wal Mujahadah Jumat Pon Krapyak Yogyakarta” karya Sugiyanto,
mahasiswa Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga.
Tulisan ini mengkaji dimensi sosial agama yang difokuskan pada masalah
ekonomi, dipandang dari perilaku individu atau kelompok masyarakat yang
rutin menjalankan ritual agama dengan mengungkap makna pelaksanaan ritual
mujahadah bagi pengikutnya dan menganalisis hubungan antara pemahaman
agama dengan perilaku ekonomi para pengikut kegiatan ritual mujahadah.
Keempat, skripsi Juwari, mahasiswa Jurusan PPA Fakultas Dakwah
UIN Sunan Kalijaga dengan judul “Peranan Pengajian Ahad Pagi Pada
Masyarakat Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten”. Skripsi ini mengungkap
bagaimana pentingnya suatu peranan suatu pengajian pada kehidupan sehari-
hari masyarakat sekaligus menjadi seorang jamaah pengajian yang diadakan
setiap hari Ahad pagi, yang secara langsung berperan menumbuhkan inspirasi
kepada masyarakat untuk menjalani kehidupan.
Kelima, skripsi berjudul “Dinamika Kelompok Keagamaan Sebagai
Pendorong Usaha Peningkatan Kesejahteran Ekonomi Keluarga (Kasus Pada
Kelompok Pengajian Ibu-ibu Di Ledok Tukangan Danurejan Kota Madya
Yogyakarta)”, karya Susilaningsih. Tulisan ini merupakan suatu penelitian
yang membuktikan bagaimana peningkatan kesejahteran ekonomi suatu
6
keluarga melalui ibu-ibu kelompok pengajian yang memiliki program
penunjang untuk mencapai suatu kesejahteran yang diharapkan kelompok
pengajian ibu-ibu yang berada di Ledok Tukangan Danurejo Kota Madya
Yogyakarta.
Berdasarkan telaah pustaka diatas, sebagian besar membahas
kemiskinan yang terjadi pada masyarakat dari segi ekonomi (jasmani) dan
kemiskinan rohani saja. sedangkan kemiskinan yang dipadukan dengan
keberadaan agama belum ada yang membahas. Sedang dalam penelitian ini
penulis akan menfokuskan penelitiannya bukan hanya dari segi kemiskinan
jasmani ataupun rohani tapi juga peran penuh agama dalam mengatasi dan
menemukan solusi dari kemiskinan. Maka penulis berupaya mengangkat
permasalahan tentang Agama dan Kemiskinan Studi Pemberdayaan Lembaga
Pendamping Dhuafa (LSPD) terhadap Jamaah (Miskin)
E. Kerangka Teori
1. Pengertian tentang Agama
Manakala kita mengatakan bahwa seorang itu beragama maka
sebutan ini dapat bermakna banyak. Keyakinan terhadap doktrin-doktrin
agama, etika hidup, kehadiran dalam upacara peribadatan, pandangan-
pandangan, dan banyak lagi tindakan, adalah kondisi yang kesemuanya itu
dapat menunjuk kepada ketaatan dan komitmen kepada agama. Dengan
refleksi di atas, jelaslah bahwa aneka ragam makna yang dihubungkan
7
dengan istilah beragama dapat saja berarti aspek-aspek gejala yang sama,
walaupun tak sempurnanya sinonim. 1
Jika kita perhatikan agama-agama dunia, nyata bahwa pembahasan
terinci tentang ekspresi agama sangat bervariasi, agama-agama yang
berbeda diasumsikan memiliki perbedaan pula dalam kepenganutannya.
Penganut Katholik misalnya, diharapkan ikut secara teratur dalam
sakramen Katholik dan Persekutuan Suci (Holy Communion), tetapi bagi
pemeluk agama Islam hal itu terasa asing. Demikian pula kewajiban setiap
muslim untuk pergi ke Mekkah, paling tidak sekali dalam hidupnya, juga
asing bagi penganut agama lain.
Di luar perbedaan-perbedaan yang bersifat khusus dalam
keyakinan dan aspek tersebut, nampaknya terdapat konsensus umum
tersebut menciptakan seperangkat dimensi dari keagamaan itu.
a. Dimensi keyakinan
Dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan di mana orang yang
religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu, mengakui
kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan
seperangkat kepercayaan di mana para penganut diharapkan akan taat.
b. Dimensi praktek agama
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang
dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang
1 Achmad Fedyani Saifuddin, Agama: Dalam Analisa Dan Interpretasi Sosiologis, (Jakarta:
Rajawali, 1988), hlm. 291.
8
dianutnya. Praktek-praktek keagamaan ini terdiri dari dua kelas
penting:
• Ritual, mengacu kepada seperangkat ritus, tindakan keagamaan
formal dan praktek-praktek suci yang semua agama mengharapkan
para penganutnya melaksanakan.
• Ketaatan
c. Dimensi pengalaman
Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman kegamaan, perasaan-
perasaan, persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seorang
pelaku atau didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan yang
melihat komunikasi, walaupun kecil, dengan suatu esensi ketuhanan,
yakni dengan Tuhan, dengan kenyataan terakhir.
d. Dimensi pengetahuan agama
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang beragama
paling tidak memiliki sejumlah pengetahuan mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.
e. Dimensi Konsekuensi
Konsekuensi komitmen agama berlainan dari keempat dimensi yang
sudah dijelaskan di atas. Dimensi ini mengacu kepada identifikasi
akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan
pengetahuan seorang dari hari ke hari. 2
2 Ibid, hlm. 295-296
9
Dalam batas tertentu agama dapat dianggap sebagai akumulasi
pengalaman manusia dalam perjumpaan dan keberhadapannya dengan
suatu relitas yang diyakini mengusai dan menentukan nasibnya. Dalam
istilah ilmu agama, realitas tadi bisa disebut Ultimete Reality atau Realitas
Mutlak. Pengalaman manusia dalam beragama mengekpresi diri dalam
tiga bentuk atau sifat:
1. Teori atau pemikiran, seperti: dogma, doktrin, ajaran dan konsep-
konsep.
2. Praktik atau perbuatan, yaitu ibadat dan berbagai tingkah laku
keagamaan.
3. Sosiologi atau kelompok, yaitu berbagai bentuk persekutuan atau
kelompok keagamaan. 3
Ajaran Islam yang cukup asasi, seperti akidah atau ibadah dan
karenanya tetap terperinci dan tidak terbuka terhadap pemikiran disatu
pihak dan keterbuakaannya menerima adat istiadat dan budaya dalam
ajaran non akidah dan syariah di pihak lain, telah dengan sendirinya
menyebabkan terdapatnya persamaan pengalaman pada pokok-pokok
ajaran keagamaan, seperti akidah tentang keesaan Tuhan, Ibadah shalat,
puasa, zakat, dan sebagainya, serta perbedaan cara-cara pengalaman pada
ajaran-ajaran lainnya, lebih-lebih yang bersifat duniawi. 4
3 Djam’anuri, Agama Kita Persepektif Sejarah Agama-Agama, (Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta, 2000), hlm.4 4 Wawancara Bapak Drs. H. Muhammad Thobiq, M.Si (Direktur LSPD), 13 April 2008
10
2. Konsep Tentang Kemiskinan
Secara estimologis kata kemiskinan diambil dari akar kata miskin
yang berarti tidak berharta, kekurangan dalam hidup karena penghasilan
yang rendah.5 Istilah kemiskinan biasanya digunakan untuk menunjukkan
keadaan di mana kebutukan pokok tidak terpenuhi dan untuk pendapatan
yang rendah. Begitu pula orang yang dianggap miskin biasanya identik
dengan gelandangan, pengemis, pedagang kaki lima, buruh harian dan
lainnya. Namun, ternyata tidak sesederhana itu dimana kemiskinan
mempunyai banyak segi dan dimensi, mulai dari yang bersifat material
sampai pada segi rohaniah, sehingga tidak mudah untuk menemukan dan
menentukan tolok ukur yang tepat mengenai kemiskinan. Demikian juga
tidak mudah untuk mengatakan siapa itu orang miskin.
Ajaran Islam mendekati masalah hidup di dunia ini secara wajar
dan realistik sesuai fitrah manusia sendiri. Manusia memerlukan makanan,
pakaian, dan tempat tinggal yang wajar dan baik, karena semuai ini
merupakan keperluan hidup yang paling asas. Rasul telah menegaskan
bahwa adalah hak manusia memiliki tiga hal, yakni rumah kediaman dan
tempat tinggal yang layak bagi diri dan keluarga, makanan yang
memenuhi persyaratan pokok dalam kualitas dan kuantitas serta air bersih
yang dapat mencegah dahaga, menjaga kesehatan tubuh dan Lingkungan. 6
5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai
Pustaka, 1997), hlm. 660
6 Nabil Subhi At-Thawil, Kemiskinan dan Keterbelakangan Di Negara-negara Muslim, (Bandung:Mizan, 1993), hlm. 36-37
11
Sungguh sangat disayangkan apabila ajaran-ajaran Islam telah
memberi motivasi yang kuat bagi perkembangan ekonomi melalui
pemeluk-pemeluknya, namun, kadangkala dengan pemahaman agama
yang sempit oleh para penganutnya, justru menjadi penghambat kemajuan
dengan mengecilkan orientasinya kepada nilai-nilai melihat ke depan dan
pengajaran keberhasilan di dunia. Akibatnya diakui atau tidak, banyak dari
umat Islam yang hidup dalam kemiskinan, peminta-minta, gelandangan
dan label-label kemiskinan lainnya.
Dengan begitu luas rentang dimensi kemiskinan, maka tiap-tiap
disiplin ilmu pengetahuan memiliki pandangan yang berbeda tentang
kemiskinan. Ditinjau dari sudut pandang ekonomi, kemiskinan dianggap
sebagai masalah dengan beberapa alasan, di antaranya:
a. Kemiskinan merupakan cermin rendahnya permintaan agregat,
sehingga berakibat pada kekurangannya inisiatif untuk
mengembangkan sistem produksi.
b. Kemiskinan berkaitan dengan rasio kapital/tenaga kerja yang rendah
yang selanjutnya mengakibatkan produktivitas tenaga kerja rendah.
c. Kemiskinan seringkali menyebabkan mis-lokasi sumber daya terutama
tenaga kerja.
Sedangkan ditinjau dari sudut sosial, kemiskinan merupakan ciri
lemahnya potensi suatu masyarakat untuk berkembang. Di samping itu,
kemiskinan berhubungan dengan aspirasi yang sempit dan pendeknya
horizon dengan wawasan ke depan suatu masyarakat. Adapun disiplin
12
politik mengkaji masalah kemiskinan, ketergantungan dan eksploitasi
suatu kelompok masyarakat adalah tidak adil dan bahaya jika nasib dan
masa depan suatu golongan masyarakat ditentukan oleh kelompok
masyarakat yang lain. Kemiskinan sekelompok masyarakat akan
menimbulkan kesenjangan dan pada akhirnya kesenjangan lebih berbahaya
dari kemiskinan.7
Menurut Ellis G.P.R., bahwa dimensi-dimensi yang terkait dengan
kemiskinan ada tiga, yaitu:
a. Kemiskinan berdimensi Ekonomi atau Material.
Dimensi ini menjelma dalam berbagai kebutuhan dasar manusia yang
sifatnya material. Seperti: pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan
sebagainya.
b. Kemiskinan berdimensi Sosial Budaya.
Lapisan yang secara ekonomis akan membentuk kantong-kantong
kebudayaan yang disebut “budaya kemiskinan” demi kelangsungan
hidup mereka.
c. Kemiskinan berdimensi Struktural atau Politik.
Artinya orang yang memahami kemiskinan struktural atau politik.
Kemiskinan ini terjadi karena orang miskin tersebut tidak memiliki
7 Felik Sitorus, Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan, (Jakarta: Grasindo, 1996), hlm.
46-47
13
sarana untuk terlibat proses politik, tidak memiliki kekuatan politik
sehingga menduduki struktur sosial yang paling bawah.8
Berdasarkan jenisnya, kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua
katergori, yaitu:
a. Kemiskinan relatif, yakni dinyatakan dengan berapa persen dari
pendapatan nasional yang diterima kelompok penduduk dengan
kelas pendapatan tertentu dengan proporsi pendapatan nasional
yang diterima oleh kelompok penduduk dengan kelas pendapatan
lainnya.
b. Kemiskinan absolut, yakni suatu keadaan dimana tingkat
pendapatan absolut dari satu orang tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti: pangan, sandang,
pemukiman, dan pendidikan. 9
3. Konsep Pemberdayaan Sosial
Agama merupakan kebutuhan ideal manusia, meskipun dalam
bentuk apapun agama memuat ajaran-ajaran ilahiah mengenai kebenaran
tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk
untuk hidup selamat di dunia dan akhirat. Dalam konteks realitas kolektif
kehidupan pemeluknya, agama dapat menginternalisasi menjadi
kebudayaan mereka. Kebudayaan dalam artian sebagai keseluruahan
8 Amin Rais, Kemiskinan Dan Kesenjangan Di Indonesia, (Yogyakarta: Aditya Media, 1995),
hlm. 31-32
9 Ibid.,
14
pengetahuan yang dipunyai manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat, model-model pengetahuan yang secara
selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan
lingkungan yang dihadapi dan mendorong serta menciptakan tindakan-
tindakan yang diperlukan.
Ketika agama telah dianut oleh kelompok-kelompok sosial
manusia, yang terkait dengan berbagai kegiatan pemenuhan kebutuhan
hidup manusia yang kompleks dalam masyarakat.
Peran agama akan nampak menjadi semakin penting, pada
perkembangan demikian agama turut mempengaruhi dan membentuk
persepsi dan perilaku manusia yang tergambar dalam corak kebudayaan.
Dalam suatu fenomena seperti di LSPD, bahwa penekanan
pembinaan Ruhani disamping memberi bantuan untuk kebutuhan hidup
diyakini mampu membentuk sikap mental dan perilaku jamaah santunan
kemungkinan munculnya cara pandang, sikap dan perilaku jamaah
santunan sebagai akibat proses interaksi dan internalisasi nilai-nilai ajaran
agama bias diharapkan akan dapat terjadi dan ditemukan.
Mengingat sebagai sasaran pembinaan adalah dari semua kelas,
dari kelas bawah sampai kelas yang lebih tinggi, memang tidak seperti
yang diterangkan dalam strategi dakwah, yang demikian tercapainya
dakwah secara efektif yang menempatkan pada tempat sosial masing-
masing. Semua kalangan memerlukan pembinaan, dan mengutamakan
mempererat kebersamaan dalam suatu tempat sosial yang baru yaitu forum
15
Kajian Ahad Pagi (KAAP) yang diadakan oleh LSPD setiap hari Minggu
pagi yang sekiranya belum ada kesibukan di setiap jamaah.
Pendekatan terhadap jamaah miskin dalam tugas pelayanan dari
organisasi keagamaan perlu didukung oleh tujuan sosial tambahan inilah
yang menyebabkan para partisipan setidak-tidaknya. Pada tahap
permulaan, lebih tertarik pada agama yang mempunyai dua tujuan.
Kecenderungan jamaah miskin terhadap pertimbangan material
(ekonomi) dari program pemberdayaan yang ditawarkan adalah wajar,
karena secara ekonomi mereka selalu berada dalam keterbatasan dan
kekurangan. Mereka akan lebih mudah didekati bila disentuh secara
langsung persoalan yang dekat dengan kehidupannya. Keterkaitan
program yang lain dengan kajian sangat berhasil menarik ketertarikan
masyarakat menjadi jamaah LSPD yang tidak tertutup Kemungkinan
adanya pertimbangan ekonomi dengan suatu ibadah, seperti halnya
tabungan haji, tabungan aqiqah dan tabungan qurban.
Diharapkan oleh LSPD kendati jamaah santunan tidak
mengharapkan banyaknya santunan yang diterima, akan tetapi LSPD
mengharap yang terpenting adalah keterkaitan batin jamaah santunan
terhadap kajian dan memperdalam aqidah.
Dapat dikatakan disini, fungsi kegiatan amal santunan disamping
mempunyai tujuan untuk membantu meringankan beban hidup juga
berfungsi sebagai pengikat batin jamaah kepada LSPD dalam arti tumbuh
kesadaran untuk menghadiri kajian, memperdalam ajaran.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan hidup manusia pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
bagaimana persepsi dan sikap mental manusia itu dalam memandang dan
membentuk kehidupannya. Hidup menjadi dinamis atau statis terletak pada
dua hal tersebut. Melalui bentuk atau cara pandang dunia manusia akan
sebuah makna hidup dan membawa mereka pada pilihan tindakan rasional dan
wajar, sebagai jawaban atas pengetahuan dan keyakinan.
Persepsi yang melahirkan sikap mental ini terbentuk melalui proses
pendidikan (sosialisasi sebagai upaya internalisasi makna-makna obyektif).
Atas hasil proses sosialisasi ini berlanjut dalam proses internalisasi atau
eksternalisasi. Kegiatan yang berlangsung dalam proses interaksi tidak hanya
meliputi stimulus respon, akan tetapi ada bagian yang menyertai atau
mendahului sebelum terjadinya respon yaitu interpretasi “proses pemaknaan”.
Nilai-nilai baru yang menjadi pengetahuan manusia tidak akan berarti
banyak bagi perkembangan dan perubahan hidup, apabila berhenti sampai
pengetahuan saja. Pengetahuan tersebut tidak akan menjadi daya dorong bagi
suatu perubahan ketika ada keyakinan (internalisasi) terhadapnya.
Dengan kata lain kondisi seseorang atau sekelompok masyarakat atau
yang terbentuk dalam suatu jamaah tidak akan mengalami suatu perubahan,
jika manusianya sendiri tidak melakukan sesuatu yang diperlukan untuk
86
menunjang terjadinya perubahan tersebut, sebab perubahan bukan merupakan
hadiah Tuhan yang turun dari langit, datang begitu saja dengan sendirinya.
Demikian pandangan ini dapat dijadikan sebagai kesimpulan yang sangat
umum, kaitannya dengan perubahan mengenai peran sosial agama.
Melalui Kajian Ahad Pagi (KAAP) yang di selenggarakan Lembaga
Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) telah ditempatkan sebagai sumber
motivasi dan pemaknaan atau identifikasi atau dasar rujukan yang diperlukan
bagi jamaah untuk dapat memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang
dihadapi dan mendorong serta menciptakan tindakan-tindakan yang
diperlukan (unsur kreatif).
Adapun kesimpulan-kesimpulan yang lebih khusus dari pembahasan
ini antara lain adalah:
1. Bahwa kemiskinan yang terjadi sekarang ini bukan hanya kemiskinan
secara ekonomi melainkan kemiskinan secara rohani sehingga orang-orang
yang hidup dibawah garis kemiskinan cenderung dalam memahami hidup
ini lebih kepada sifat fatalisme yang berujung pada sikap pasrah dan putus
asa dalam menyikapi hidup ini. Kemudian hal inilah yang dijadikan
konsep oleh Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) dalam rangka
pemberdayaan jamaah yang kemudian diwujudkan dalam visi dan misinya
yaitu dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam yang diharapkan
mampu memberikan pemahaman keagamaan yang benar dan membentuk
perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam, selain itu juga dengan
pemberian santunan berupa bantuan pendidikan (baesiswa), pemberian
87
modal cuma-cuma, pembagian zakat dan penyaluran hewan qurban
dimaksudkan untuk menringankan beban hidup agar dapat melanjutkan
hidup dengan layak secara ekonomi.
2. Yang dimaksud dengan dampak pemberdayaan LSPD terhadap jamaah
(miskin) adalah adanya wujud dari pembelaan dan keperpihakan terhadap
nasib kaum dhuafa (lemah), disamping pesan ketuhanan (tauhid) dalam
ajaran atau doktrin agama yang ditangkap oleh Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD) dan diimplementasikan dalam bentuk
gerakan dakwah yang dilakukan LSPD, yang menjadi fokus utama dari
gerakan dakwah tersebut adalah membangun (developing) dan
memberdayakan (empowering) potensi kemanusiaan dan keimanan jamaah
melalui pembinaan keagamaan atau batiniyah dan jasmaniah.
Namun demikian, dalam konteks itu semua tidak melupakan kelompok
masyarakat elit secara struktural, sebagai potensi yang dapat menopang
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD). Demikian pula, suatu
kemungkinan yang dapat terjadi apabila ini mampu membangkitkan
gerakan yang lebih bersifat konseptual dan realistik, dengan
mengembangkan wawasan pemberdayaan yang lebih berorientasi pada
masalah objektif masyarakat dan umat Islam, jamaah LSPD khususnya,
serta didukung secara luas oleh lapisan masyarakat.
Gerakan pemberdayaan semacam ini, setidaknya akan menjawab
permasalahan kesenjangan struktural, kelompok antara dua kelas sosial
yang sampai saat ini belum terdamaikan. Lebih dari itu semua, hal ini pun
88
menjawab masalah tersebut, karena apa yang dilakukan merupakan
jawaban langsung dalam mengatasi problem kemiskinan dan kesenjangan
sosial melalui praktek pemerataan dan keadilan sosial yang realistik.
Secara teoritik dapat dirumuskan bahwa dalam upaya mengentaskan
kemiskinan dengan langkah-langkah memberdayakan jamaah ternyata
harus disertai dengan upaya dan langka-langkah penyadaran (conciusness)
bagi kelompok elit yang memiliki kemampuan struktural.
B. Saran
Sebagai kritik dan sekaligus saran yang dapat dilakuakan oleh
penelitian ini terdapat strategi pendekatan Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD) terhadap masyarakat miskin. Apa yang telah dilakukan oleh
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) merupakan tindakan riil dan
jawaban langsung atas persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial melalui
praktek pemerataan dan keadilan sosial yang realistik.
Beberapa saran dari penulis tetang eksistensi Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD):
1. Melihat cukup besarnya dukungan finansial dari jamaah karena sampai
saat ini Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) tetap mampu
menjalankan misinya. Akan lebih efektifnya bila pendekatan terhadap
kaum miskin tersebut (disamping pembinaan rohaniah dan bantuan
material secara langsung), diikuti pula dengan pola pemberdayaan dengan
pembentukan kelompok ekonomi mandiri yang lebih besar. Untuk
89
mencapai kearah pemberdayaan yang ideal, sangat dibutuhkan dukungan
kepengurusan yang lebih dinamis, progresif dan meningkatkan kepekaan
LSPD dalam merasakan keluhan para masyarakat khususnya masalah
kehidupan ekonomi.
2. Sebagai wujud keperpihakan pada masyarakat miskin dan keberhasilannya
dalam memberdayakan masyarakat, agar bisa mengembangkan jalanya
lebih lebar untuk menghasilkan yang lebih besar dan banyak dari
sebelumnya.
3. Sebagai langkah keseriusan, kemantapan dan keberkembangan suatu
lembaga, alangkah lebih baiknya sistem kepengurusan lebih diperhatikan
lebih lanjut.
4. Sebagai lembaga yang sebagian besar kegiatannya berjalan dengan adanya
dana yang melibatkan banyak pihak dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, alangkah lebih mantapnya lembaga ini dibuat AD/ART dan
landasan hukum untuk memperkuat keberadaan lembaga ini.
5. Penelitian ini alangkah baiknya ada yang menindaklanjuti.
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini denan berbagai keadaan yang
melingkupinya.
90
Namun peneliti juga makhluk dan mengakui dalam penulisan skripsi
ini masih banyak kekurangan, baik dari sisi penulisan, isi maupun dalam hal
penyajian. Karena semua kesalahan dan kealpaan semata-mata datangnya dari
penulis tetapi segala kebenaran itu mutlak milik Allah SWT.
Oleh sebab itu, semua masukan berkaitan dengan penelitian ini sangat
diharapkan sebagai wujud dari pertanggungjawaban peneliti dalam melakukan
penelitian ini.
91
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Felix. “Dimensi dan Indikator Pemperdayaan Masyarakat” dalam http: //
www.pu.go.id/publik/p2kp/sept/pengentasanoo.htm. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta, 2002 At-Thawil, Nabil Subhi. Kemiskinan dan Keterbelakangan Di Negara-negara
Muslim. Bandung: Mizan, 1993 Baihaqi. (ed). Agama Perilaku Dan Pembangunan. Jakarta: Proyek Pembinaan
Prasarana dan Perguruan Tinggi Agama, 1985 Chamsyah, Bachtiar. Teologi Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta: RMBOOKS,
2006. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Edisi
Lux). Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1989 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1997 Djam’anuri. Agama Kita Persepektif Sejarah Agama-Agama. Yogyakarta: Kurnia
Kalam Semesta, 2000 Fedyani Saifuddin, Achmad. Agama: Dalam Analisa Dan Interpretasi Sosiologis,
Jakarta: Rajawali, 1988 Johnson, D. Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Gramedia,
1986 Moeljarto, A. M. W. Pranaka Vidhyanadika. Pemberdayaan (Empowerment).
Jakarta: CSIS.1996 Nothingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat Suatu Pengantar Sosiologi
Agama. Jakarta: Rajawali Pres, 1997 Rais, Amin. Kemiskinan Dan Kesenjangan Di Indonesia. Yogyakarta: Aditya
Media, 1995
92
Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004
Robertson, Roland. (ed). Agama Dalam Analisa Dan Interpretasi Sosiologis.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993 Setyo, Amanto. “Kemiskinan, ketimpangan dan pembedayaan”, dalam Heru
Nugroho, kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia.. Jakarta: Aditya Media. 1986
Sitorus, Felik. Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan. Jakarta: Grasindo,
1996 Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1994 Soetrino, Loekman. Kemiskinan Perempuan dan Pemberdayaan.
Yogyakarta:Kanisius, 1997 Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya:
Bina Ilmu, 1997 Sugianto. Lembaga Sosial,. Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2002 Suharto, Edi. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum
Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan-STKS, 1997 Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1992
93
LAMPIRAN
DATA PENERIMA BEASISWA PER-SEMESTER TAHUN 2008 LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING DHUAFA (LSPD)
NO NAMA KELAS ASAL SEKOLAH DITERIMA (Rp)
1 Ulfah Binti Nuryanto V SD SDN Parakan Kauman 6 30.000 2 Aufi Rahmanul Khusna Bin
Zainun II SMP SMPN 1 Parakan 30.000
3 Luki Sofiyani Binti Maryono
1 MTs MTsN Parakan 30.000
4 Imam Muslimin Bin Ahmad III MTs MTsN Parakan 30.000 5 Aisyah Nuraeni Binti
Sungkono V SD SDN Sunggingsari 30.000
6 Arma Dwi Kristiyo Bin Subioko
IV MI MI Al-Ikhlas Karangsari Parakan
30.000
7 Yulian Bagas Prastiyo Bin Umidah
IV SD SDN Parakan Kauman 3 30.000
8 Bena Amanda Binti Mulyono Alm
III SD SDN Parakan Kauman 6 30.000
9 Edi Prasetyo Bin Suroso III SD SDN Sunggingsari 30.000 10 Nursari Asih Binti Muhyuri V SD SDN Sunggingsari 30.000 11 Afdol Wahid Bin Tolib II MI MI Al-Ikhlas Karangsari
Parakan 30.000
12 Doni Candra Purna I SMP SMP Al-Iman Parakan 30.000 13 Arifin Bin Sugiran Alm III SMK SMK N 1 Temanggung 30.000 14 Kurniawan Bin Momon III SMK SMK YP 17 Parakan 30.000 15 Firgina Intan Pramesti Binti
Subioko III SMP SMPN 1 Parakan 30.000
16 Suci Ningsih Binti Sutrisno Alm
III SMP SMPN 1 Parakan 30.000
17 Astriyani III MA MA Mualimin Parakan 30.000 18 Rajif Bin Asrori Alm VI MI MI Al-Ma’arif Kauman 30.000 19 Ikhsan Bin Asrori Alm III MI MI Al-Ma’arif Kauman 30.000
DAFTAR MUSTAHIQ TAHUN 2008
NO NAMA ALAMAT 1 Bp. Usman Coyudan 2 Mbah Urip Coyudan 3 Mbah Pawit Coyudan 4 Mbah Singo Coyudan 5 Fiki Kauman 6 Bidin Kauman 7 Bu Is Kauman 8 Mbah Irjam Kauman 9 Mbah Mis Kauman 10 Monah Karang Tengah 11 Gik Tono Situk 12 Ibu Asma Situk 13 Mutamat (Mbah Zen) Situk 14 Santo Situk 15 Sulam Situk 16 Jumali Klewogan 17 Titi Klewogan 18 Abdul Mujib Klewogan 19 Pak Kholil Besaran 20 Bu Suyat Besaran 21 Bu sri nurul Besaran 22 Pak slamet Besaran 23 Sumarti Besaran 24 Bu Salami Besaran 25 Mbok Su Karangsari 26 Mbok Ti Karangsari 27 Mbah Dawan Karangsari 28 Riyadi Bandung Gede 29 Ponimah Bandung Gede 30 Rusmiyati Karangsari 31 Sofyan Khabib Jetis 32 Aldo M Jetis 33 A Zaenudin Jetis 34 M Mujib Jetis 35 Septiana N.L Jetis 36 Fitria Jetis 37 Surono Sidorejo 38 Zuhri/Slamet Sidorejo 39 Bu Darmi Sidorejo 40 Faqih Sidorejo 41 Istaín Sidorej 42 Dahlan Tejosari
43 Mbah Noto Tejosari 44 Suraji Tejosari 45 Pak Din Tejosari 46 Mbah Mud Tejosari 47 Bu Miyah Skrikil 48 Sulamin Skrikil 49 Sulamin Skrikil 50 Sulamin Skrikil Bu Karti Skrikil 51 Bu Ris Skrikil 52 Sumiyati Dangkel 53 Samsiyah Dangkel 54 Isminah Dangkel 55 Musholikhah Dangkel 56 Riska Dangkel 57 Mbah Gio Mandisari 58 Mbah Pon Bajangan 59 Pak Danri Bajangan 60 Mbah Rochmad Bajangan 61 Mbah Marsono Bajangan 62 Mursidah Wanutengah 63 Musyaroroh Wanutengah 64 Sulaemah Wanutengah 65 Masriah Jogomertan 66 Kartini Jogomertan 67 Wahyu Jogomertan 68 Romini Jogomertan 69 Tumpuk Jogomertan 70 Raminah Kentengsari 71 Sri Sugiyati Kentengsari 72 Sudarti Kentengsari 73 Aminah Kentengsari 74 Sopiyati Kentengsari 75 Bu Kandam Lempongsari 76 Bu Dwi Lempongsari 77 Mbah Padmo Lempongsari 78 Maryono Lempongsari 79 Bu Sarti Lempongsari 80 Melinda Panjang sari 81 Mbah Urip Panjang sari 82 Bu Wati Panjang sari 83 Mbah Titi Panjang sari 84 Bu Siti Panjang sari 85 Mbah Ali Pandesari 86 Wahini Pandesari
87 Mustofa Pandesari 88 Supini Pandesari 89 Muljani Pandesari 90 Arifin Campur Salam 91 Abdul Kholik Campur Salam 92 Thamrin Campur Salam 93 Mulyadi Campur Salam 94 Kundisari 95 Kundisari 96 Sunarto Mondoretno 97 Harjo Sutopo Mondoretno 98 Mudiyono Mondoretno 99 Mbah Wek Kowek Kemalangan 100 Mbah Tihan Kemalangan 101 Sijiani Kemalangan 102 Sunarti Kemalangan 103 Supariyah Kemalangan 104 Ponirah Bulu 105 Supinah Bulu 106 Parmi Bulu 107 Sumirah Bulu 108 Bu BIyah Bulu 109 Kundisari Kedu 110 Kundisari Kedu 111 Zakiyul Fikri Karang tengah 112 Mahmudah Karang tengah 113 Aufa Karang tengah 114 Pamini Traji 115 Siti Traji 116 Sati Traji 117 Trimo Traji 118 Kasni Traji 119 Slamet Qomani Karangsari 120 Bambang Karangsari 121 Tentrem/Markem Ngempon Lor 122 Paidi Ngadirejo 123 Duwok Ngadirejo 124 Muntholib Ngadirejo 125 Marwoto Sabrang Danurejo 126 Istachori Sabrang Danurejo 127 Pak Yadi Sabrang Danurejo 128 Astutik Sabrang Danurejo 129 Jami’ Sabrang Danurejo 130 Khayumiyati Sabrang Danurejo
131 Bp sugeng Condong 132 Mojotengah Kedu 133 Musyafak Karang Tengah 134 Imbuh Rahmat Situk 135 Paidi Situk Situk 136 Mbak Nik Karangsari 137 Mbah Jan Karangsari 138 Yatiem Ngempon 139 Pak Hadi Kauman 140 Pak Towil Kauman 141 Mbah Jami’ Kauman 142 Pak Dahlan Kauman 143 Bu On Kauman 144 Harjo Kauman 145 Warti Kauman 146 Busro Kauman 147 Bu Rafi Kauman
Daftar Munfiq Ifthor Shoimin 2008
Nama Alamat Jumlah Chek Ulang Mustofa situk 50000 bH Sukardi 150000 bSuprapti S Kep Ns Mekarsari Rt 3/ Rw 5 Mandisari 50000 bIslamiyah Kauman Parakan 50000 bHj Sumarliyah Kemalangan 50000 bHj Sumarliyah Kemalangan 50000 bAlm Ibu Yatimah Ngempon Lor 50000 bSugito Tejosari 50000 bYati Widiyatno Bajangan Mandisari 50000 bAlm Bpk Sujono Bajangan Mandisari 50000 bH Fadlan Tejosari 100000 bDanang Tejosari 20000 bAisyatul Murtafi'ah Tegal rejo 50000 bBaroroh situk 50000 bTobiq Cayudan 50000 bSriwanti karang sari 140000 bBusro Demangan 50000 bHamba Allah 200000 cHj Siti Barkah RT 05/Rw 01 Padureso 200000 bMaryadi 50000 bSunarti 50000 bHj Halimah 5000 bHj Isbaniyah 100000 bMbah Din Jok Njubuk 50000 bRiyono Mekarsari Rt 3/ Rw 5 Mandisari 50000 bSiti Umayah Kauman Baru 100000 bSobariyah situk 50000 bHj Rahmat 50000 bHamba Allah 50000 cBu Mustaqimah Walu tengah 50000 bIskanafiah Tejosari 50000 bNy Sarwini 50000 bBudiyono 50000 bA Bulu 10000 bSrijati 50000 bMuhyasin 50000 bHamba Allah 25000 cHamba Allah 50000 cDJamiatul Wasilah Muntung 50000 bSupartono Jetis baru RT/RW 2/3 parakan 50000 bSuciningsih Jetis baru RT/RW 2/3 parakan 50000 bFajriyah 50000 bTeguh S 100000 bS ismail Ngempon kidul 50000 bPeni Handayani Manggong Ngadirejo 50000 bIbu Yatiyem Ngempon kidul 50000 b
Sri Rahayu 100000 bNur Rahayu 50000 bDrs Hanafi Traji salak 50000 bHj Winarti H Traji salak 50000 bBpk Untung pandesari Prk 50000 bHamba Allah 200000 cSri Sumiyati Panjang sari Baru 100000 bHamba Allah 100000 cKudaifah Mergowati 50000 bM Farid Makruf Cayudan 50000 bH Sa'roni 100000 bHj Sri lestarai Tegal roso 50000 bNy Prawoto Mondoretno Bulu 50000 bSri Umayah Jetis Kidul 50000 bSuwarti Demangan Parakan 50000 bB Yamini Butuh Tmg 50000 bMbah Toha 50000 bB Sunar 50000 bWong Pandesari 50000 bSuryatinah 50000 bBpk Nur said 50000 bIbu Nur said 50000 bBpk Ibnu 800000 bTelkom Temanggung 800000 bJumar & Rukun 750000 bDwi Retno Tejosari 50000 bZ Rofiq Z Tejosari 50000 bHamba Allah 50000 cLia 100000 bH Pamuji 50000 bHj Kasifah 50000 bNurul Djamiati 50000 bDrs Kafiudin Hariyanto 50000 bKurnia Juwita Jl Dangkel Parakan 100000 Bafiyar Yulianto 100000 Prihantoro Budi Laksono 200000 BRI Parakan Parakan 400000 Retno Mandiri Parakan 50000 Muji Waluyo Mandiri Parakan 50000 Nurhairati Pitoyo Mandiri Parakan 50000 Vita Susan Mandiri Parakan 50000 Pitoyo Mandiri Parakan 50000 W Heru Antara Mandiri Parakan 50000 Harsono K Mandiri Parakan 50000 Ratna Ariyati Mandiri Parakan 50000 W Saptono Mandiri Parakan 100000 Bambang Irawan Mandiri Parakan 100000 LSPD 747000
Kharirah S 50000 Sumilah Tejosari 50000 Hj Afiati 50000 Sutining 50000 BAZ Temanggung Temanggung 500000 Widi Hartono situk 100000 Jumlah 10047000
DAFTAR MUSTAHIQ TAHUN 2007 NO NAMA ALAMAT 1 Slamet Qomari Karangsari 2 Bambang Karangsari 3 Ramlan Tejosari 4 Dahlan Tejosari
5 Mbah Mud Tejosari
6 Mbah Noto Tejosari
7 Suraji Tejosari
8 Mbah Gio Bajangan
9 Mbah Pon Bajangan
10 Tentrem/Markem Ngempon Lor
11 Mbah Wek Kowek Kemalangan
12 Mbah Tihar Kemalangan
13 Surono Sidorejo
14 Zuhri Sidorejo
15 Paidi Ashali
16 Duwok Ashali
17 Muntholib Ashali
18 Jami' Ipnu
19 Poniman Ipnu
20 Istachori Ipnu
21 Saripah Ipnu
22 Harjoritomo Ipnu
23 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
24 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
25 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
26 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
27 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
28 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
29 Guru Mi Ar-Rosyidin Ipnu
30 Musyafak Baroroh (adik bu Khamidah)
31 Imbuh Rahmat Situk {Widi Rahmat}
32 Paidi Sudardo Situk {Widi Rahmat}
DAFTAR PARA MUZAKI TH.2007 NO. NAMA JUMLAH
1. Bp.H.Ramadhan 250.000,-
2. Ibu.Hj.Sri Wanti 500.000,-
3. Bp. Santoso 500.000,-
4. Bp. Sarono 250.000,-
5. Ibu Hj.Yami 200.000,-
6. Bp.Sukardi 400.000,-
7. Bp.A.damar 100.000,-
8. Ibu Sukarmi Sugeng 300.000,-
9. Ibu Hj.Muji Ningsih 500.000,-
10. Ibu Hj. Sarini 200.000,-
11. Ibu Sutinah 100.000,-
12. Ibu Hj.Warni 150.000,-
13. Bp. Aruji Sudarso 500.000,-
14. Bp.Abdulloh 200.000,-
15. Bp.Jumroni 100.000,-
16. Ibu Latifah-Untung 100.000,-
17. Ibu Hartini 500.000,-
18. Bp.Sony 250.000,-
19. Bu.Maryono/Imroatun 1.000.000,-
20. Ibu Hj.Asiyati 300.000,-
21. Ibu Hj.Trisnowiharjo 200.000,-
22. Bp.Mulyono 200.000,-
23. Bp.Chirzin 300.000,-
24. Bp.Drajat 350.000,-
25. Bp.Supoyo.SP 300.000,-
26. Bp.Lilik Awit Purwanto 200.000,-
27. Sdr.Ari Santoso Samhudi 150.000,-
28. Bp.H Teguh(sumatra) 400.000,-
29. Ibu Hj.Supiyah-RAHMAT 100.000,-
30. Ibu.Nuthiyah 50.000,-
31. Bp. Tego 50.000,-
32. Bp.Siswaji 500.000,-
33. Bp.H Karjono 1.000.000,-
34. Bp. Basori 150.000,-
35. Bp.H Tri kuncoro 1.500.000,-
36. Bp.H M Adnan 200.000,-
37. Bp.Muhzidin Sofyan 500.000,-
38. Bp.Amin Mulimin 375.000,-
39. Bp.Wahyudi.S 500.000,-
40. Ibu.Kartinah 125.000,-
41. Ibu Hj Chalimah 100.000,-
42. Ibu Maryamah/Basuki 100.000,-
43. Ibu.Badriyah Samsiadi 100.000,-
44. Bp.Didik 150.000,-
45. Bp.H Rahmat HS 150.000,-
46. Ibu.Hj Mansur 100.000,-
47. Ibu Hj Fatimah 100.000,-
48. Bp.Drs Mansyur 150.000,-
49. Bp.H Syakur 50.000,-
50. Fulan bin Fulan 100.000,-
51. Ibu Sulasih Mansuron 200.000,-
52. Ibu Hj.Sufiah Notoseno 100.000,-
53. Dr.Asep-Dewi 100.000,-
54. Ibu Ika-Mastur 200.000,-
55. Budi Dwiyanto S bin Abuyanto 500.000,-
56. Titik Mujiyanto-jogja 200.000,-
57. Edi Siswo 300.000,-
58. Ibu Hj Sumiyati 200.000,-
59. Ibu Hj Chilyatus Shoimah 200.000,-
60. Zainal Ma’arif 250.000,-
61. Ibu Hj Latifah 1.000.000,-
62. Bp.H Salimun 150.000,-
Total Rp.15.945.000,-
Nomor: 97/lspd-iftorsoim/X/’07 LAMP : - Hal : UNDANGAN
Kepada : Yth Bapak / Ibu / Saudara : …………………………………….. …………………………………….. Di TEMPAT
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKATUH Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah membarikan rahmat kepada kita, Hidayah serta InayahNya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabtnya. Dengan datangnya surat ini kami LSPD akan mengadakan Iftor Soimin ( buka bersama ) dan pembagian Bingkisan. Adapun acara tersebut akan di selenggarakan besok pada :
Hari/Tanggal: Ahad Pahing/7 Okt 2007M-25 Ramadhan 1428 H Jam : 16.00 WIB- selesai
Tempat : AULA MI AL- MA’ARIF KAUMAN Acara :
1. Pengajian Oleh : Bp.KH. Ya’kub Mubarak
2. Buka Bersama ( Panitia Hanya menyediakan Ta’jil )
3. Pembagian Bingkisan Untuk Dhuafa.
Demikian surat ini kami sampaikan . Atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Parakan, 1 Oktober 2007
Mengetahui LEMBAGA SOSIAL PENDAMPING DHUAFA
TEMANGUNG
M.Thobiq Zamna Rofiq Zakaria
Direktur Kor. kegiatan
LAPORAN KEGIATAN QURBAN TAHUN 2008 M
DUSUN BAGUSAN
1) Jumlah hewan Qurban 6 ekor kambing. 2) Sumber Hewan Qurban :
1. Bpk. H. Saiful Islam 1 ekor 2. Bpk. h. Madnur 1 ekor 3. Ibu Sumarliyah 1 ekor 4. Ibu8 Lungsiana 1 ekor 5. Ibu Yatini 1 ekor 6. Ibu Nur Alawiyah 1 ekor 7. Bpk. H. Thobiq 1 ekor
3) Jumlah daging dibagi menjadi 210 kantong ditamjbah Hibah dari SMP
negeri I Parakan 18 Kantong.
4) Jumlah Penerima Bagian daging Qurban adalah 210 Warga Kemalangan
5) Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana
Penerimaan : Diterima B. Penyembelihan Rp 125.000,- Diterima hasil penjualan Kepala dan kaki Kambing Rp 105.000,- Diterima penjualan lulang / kulit kambing Rp 143.000,- JUMLAH PENERIMAAN Rp 373.000,- Pengeluaran : B. tenaga penyembelihan dan pencuci Rp 90.000,- B. Operasional kegiatan Qurban Rp 53.000,- Dibagikan kepada fakir miskin Rp 230.000,- JUMLAH PENGELUARAN Rp 373.000,- Rp 373.000,- SALDO Rp 0 ,-
Catatan :
Dana hasil penjualan kulit kambing dihibahkan dan diprioritaskan untuk fakir miskin ( janda dan orang tua kurang mampu 23 orang )
Segala keterbatasan kekurangan panitia diharap maklum.
Bagusan, 08 Desemberr 2008
Ttd
Panitia Qurban
PANDUAN WAWANCARA
1. Apa visi dan misi Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD)?
2. apa yang dimaksud dengan pengentasan kemiskinan oleh Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD)?
3. Kapan Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) didiri kan?
4. Kenapa Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) didirikan?
5. Bagaimana respon dengan adanya Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa
(LSPD)?
6. Apa saja Kegiatan dan Program yang ada di Lembaga Sosial Pendamping
Dhuafa (LSPD)?
7. Bagaimana respon dengan adanya kegiatan dan program yang diadakan
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD)?
8. sudah berapa lama mengikuti Kajian Ahad Pagi yang diadakan oleh
Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD)?
9. Apa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD)?
10. Bagaimana perkembangan setelah mengikuti kegiatan Lembaga Sosial
Pendamping Dhuafa (LSPD)?
11. Bagaimana Sikap Lembaga Sosial Pendamping Dhuafa (LSPD) terhadap
jamaahnya?
12. bagaimana hasil setelah progam dilaksanakan?
DATA INFORMAN
No Nama Jabatan Alamat 1 Drs. H. Muhammad Tobiq Direktur LSPD Coyudan Parakan 2 Drs. K. H. Hasyim Afandi Dewan Pemulia Complek Pendopo
Kabupaten Temanggung
2 Yuni Hernawati Koordinator Jako Karangsari Parakan 3 Adi S. Koordinator
Tabungan & Pemberdayaan Zakat
Panjangsari Baru Parakan
4 Adib Rohani, S.Ag Corp Scretary & HRD LSPD
Karangsari Parakan
5 Zaeni Arifin Corp Scretary & HRD LSPD
Wanutengah Parakan
6 Bapak H. Kardi Jamaah LSPD Karangsari Parakan 7 Bapak Mahmud Jamaah LSPD Situk Parakan 8 Ibu Titi Jamaah LSPD Klewogan Parakan 9 Ari Jamaah LSPD Karangsari Parakan 10 Ibu Ni Jamaah LSPD Kundisari Kedu
CURICULUM VITAE Data Pribadi Nama : Muhammad Farid Santoso Tempat/Tanggal Lahir : Temanggung, 27 Maret 1984 Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum Menikah Agama : Islam Alamat di Yogyakarta : Sanggrahan RT.02, RW.11, No.41 Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta Nomor Telpon : 085225788755 Data Orang Tua Nama Ayah : MUCHLIS Pekerjaan : PNS (Guru PAI SD) Nama Ibu : Ujiyati Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Jumlah Saudara : 2 (Dua) orang Alamat Orang Tua : Karangsari RT.03, RW.V, No.56, Blok C Kelurahan
Parakan Kauman Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
Pendidikan Formal 1. 1990-1996 MI Al-Ikhlas Karangsari Parakan
2. 1996-1999 MTs Negeri Parakan
3. 1999-2002 MA Negeri Temanggung
4. 2002-2009 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Yogyakarta, 24 Maret 2009
Muhammad Farid Santoso NIM. 025411130