afiah49 59-baik
DESCRIPTION
Artikel pada Agroscientiae edisi 2012TRANSCRIPT
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 49
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREATERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI
DI LAHAN PASANG SURUT
EFFECT OF GIFT OF IN SITU ORGANIC MATTER AND FERTILIZATION OF UREATO AVAILABILITY OF NITROGEN THE GROWTH OF PADDY IN TIDAL SWAMP LAND
Afiah Hayati1, Abdul Syukur2, Bambang Hendro S.2, dan Benito Heru P.2
1 Mahasiswa Program Doktor Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada danPengajar pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNLAMJl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714
2Fak. Pertanian Universitas Gadjah MadaJl. Sosio Yustisia, Bulaksumur Yogyakarta 55281
e-mail : [email protected]
ABSTRACT
Tidal swamp land that has the potential to be developed into agricultural land has a lot of problems such aslow nutrient content in the soil. Growth and the quality of crops is strongly influenced by the availability ofnutrients in the soil. Utilization of organic materials that exist around the tidal land (in situ) is expected toincrease the nutrients, especially N, so that efficiency of fertilizer N becomes increase, the use of fertilizer Ncan be reduced, thereby also be reduced fertilizer costs, and, in addition, environmental damage can bereduced. The research aims to knowing the effect of organic matter in situ and urea to soil nitrogenavailability and paddy growth in tidal swamp land. The experiment carried out on a scale pot placed in thegreenhouse, with 3 treatment factors were: (1) urea, (2) the application of various types of organic matter,and (3) the incubation time of organic matter. Urea with 3 dose levels of 0 kg urea / ha, 75 kg urea / ha and150 kg urea / ha, ie types of organic paddy straw, kayuapu, Purun tikus, paddy straw-kayuapu (1:1), paddystraw-purun tikus(1:1), kayuapu-purun tikus (1:1), and paddy straw-purun tikus-kayuapu (1:1:1) respectivelywith a dose of 5 t / ha while the incubation time of organic matter applications were 0 weeks, 4 weeks and 8weeks before planting. Thus there are 63 combinations of treatments and all treatments were made in 3replications so there were 189 units of treatment. Research was conducted using split split plot design(Gomez and Gomez, 1995) with urea as the main plot, the type organic matter as a subplot and timing oforganic matter as a sub subplot. Application of urea with several doses, the combination of organic matter,and organic matter incubation time were able to increase the availability of soil nitrogen. At the beginning ofthe growth, the interactions of urea doses of 150 kg / ha with kayuapu-puruntikus which incubated 8 weekscould improve the content NH4
+ up to 87.23 ppm, while the interaction without any urea-puruntikus kayuapuincubated 8 weeks could improve the content NO3
- to 22,57 ppm. The interaction doses of 150 kg urea / hawith kayuapu-puruntikus which incubated for 4 weeks could increase the number of tillers up to 16.
Key words : Paddy straw, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Nitrogen availability.
ABSTRAK
Lahan pasang surut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai banyakkendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasiltanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yangada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutamaN sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengandemikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. TujuanPenelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadapketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakanpada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3) waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi,Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1),dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktuinkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengandemikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Agroscientiae ISSN 0854-233350
perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez danGomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak danwaktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran,kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogentanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapatmeningkatkan kandungan NH4
+ hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO3
- hingga 22,57 ppm. Interaksitakaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkanjumlah anakan hingga 16.
Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen.
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai lahan pasang surut seluas20.192.100 ha dan sekitar 200.000 ha berada diKalimantan Selatan (Alihamsyah et al, 2003). Lahanpasang surut mempunyai potensi untukdikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyaibanyak kendala antara lain rendahnya kandunganhara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dankualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi olehketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatanbahan organik yang ada disekitar lahan pasangsurut (insitu) diharapkan dapat meningkatkanketersediaan unsur hara terutama N sehinggaefisiensi pemupukan N menjadi meningkat,penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengandemikian biaya pemupukan juga jadi berkurangselain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan.
Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruhpemberian bahan organik insitu dan pemupukanurea terhadap ketersedian nitrogen tanah danpertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah kaca danlaboratorium Jurusan Tanah Fakultas PertanianUniversitas Lambung Mangkurat, pada bulan Juli2010 – Januari 2011
Bahan
Bahan yang digunakan antara lain: contohtanah yang di ambil dari lahan pasang surut tipe Bdengan jenis tanah Inceptisol, grup Sulfaquep,termasuk famili Typict Sulfaquept, sangat halus,campuran, masam isohipertermik (Anwar, 2006) diDesa Tanjung Harapan Kecamatan AlalakKabupaten Barito Kuala pada jeluk 0 - 30 cm (lapisolah), bahan organik insitu yaitu jerami padi,tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) dankayuapu (Salvinia molesta) yang berasal dari DesaTanjung Harapan Kecamatan Alalak, pupukanorganik : urea, SP-36, dan KCI, padi varietasMargasari, aquades, tisue, kertas amplop, dll.
Pelaksanaan
Percobaan dilaksanakan pada skala pot yangditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktorperlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3)waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan ureadengan 3 aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kgUrea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organikyaitu Jerami padi, Kayuapu, Purun tikus, Jeramipadi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1),Kayuapu-Purun tikus (1:1), dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengantakaran 5 ton/ha sedangkan waktu inkubasipemberian bahan organik adalah 0, 4, dan 8 minggusebelum tanam, dengan 3 ulangan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalahrancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan Gomez,1995) dengan pemupukan urea sebagai petakutama, jenis bahan organik sebagai anak petak danwaktu pemberian sebagai anak-anak petak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemanfaatan tanah sulfat masam untukbudidaya tanaman padi dihadapkan pada sifat-sifatkimia tanahnya yang kurang mendukung antara lainpH yang rendah, kadar AL, Fe, Mn, dan SO4 yangtinggi, salinitas yang tinggi, kahat hara P, Cu, Zndan B. Guna meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara bagi tanaman, maka diperlukanpemberian bahan organik sebagai pupuk. Selainmenyediakan hara, bahan organik akan menekanakitivitas Al dan Fe sehingga tidak meracunitanaman. Penambahan bahan organik insitu berupaKayu apu, Purun tikus, dan Jerami padi, sertapemupukan Urea diharapkan dapat meningkatkanketersediaan nitrogen tanah dan pertumbuhantanaman padi.
Kandungan N Total Tanah
Pengaruh takaran Urea terhadap kandungan Ntotal tanah sulfat masam dapat dilihat pada gambar1. Kandungan N total tanah nyata meningkatdengan semakin tingginya takaran Urea, berturut-turut kandungan N total tanah pada takaran Urea 0,
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 51
75, dan 150 kg/ha adalah 0,27, 0,30 dan 0,32%.Hal ini disebabkan oleh karena N total tanahsebagian besar berasal dari Urea. Urea merupakansalah satu pupuk N yang mempunyai kandungan Nsangat tinggi yaitu sekitar 46%.
Gambar 1. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandunganN total tanah (%) pada awal pertumbuhanpadi
Figure 1. Effect of Urea doses to total N soil content (%) inthe initial period of growth of paddy
Gambar 2. menunjukkan pengaruh pemberianmacam dan kombinasi bahan organik insituterhadap kandungan N total tanah. Pemberian Kayuapu menghasilkan kandungan N total tanah palingtinggi, yaitu 0,32 ppm. Hal ini disebabkan olehkarena kandungan N Kayu apu paling tinggidibandingkan dengan Purun tikus maupun Jeramipadi. Kandungan N Kayu apu sebesar 1,23%,sedangkan Purun tikus dan Jerami padi kandungannitrogennya hanya sebesar 0,94 dan 0,69%.
Gambar 2. Pengaruh jenis bahan organik terhadapkandungan N total tanah (%) pada awalpertumbuhan padi
Figure 2. Effect of the type organic matter to total N soilcontent (%) in the initial period of growth ofpaddy
Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan Ntotal tanah dapat dilihat pada Gambar 3. KandunganN total pada waktu inkubasi 4 minggu nyata palingtinggi dibandingkan waktu inkubasi 0 dan 8 minggu.Hal ini disebabkan pada waktu inkubasi bahanorganik 0 minggu sumber N hanya berasal daridalam tanah sementara N yang ada dalam jaringanbahan organik yang ditambahkan belum mengalamipenghancuran. Kemudian semakin lama waktuinkubasi, jumlah N bertambah, yaitu berasal daribahan organik yang diberikan karena sudahmengalami penghancuran atau bahkan sudah adayang terdekomposisi hal ini terlihat pada waktuinkubasi bahan organik 4 minggu. Pada waktuinkubasi bahan organik 8 minggu akibat prosesdekomposisi yang tadinya N banyak terdapat dalambentuk organik karena proses mineralisasi berubahmenjadi N anorganik yang dapat dengan mudahdiserap oleh tanaman sehingga karena Nanorganiknya telah diserap oleh tanaman makakandungan N total tanahnya menjadi menurun.
Gambar 3. Pengaruh waktu inkubasi bahan organikterhadap kandungan N total tanah (%) padaawal pertumbuhan padi
Figure 3. Effect incubation time of organik matter to total Nsoil content (%) in the initial period of growthof paddy
Tabel 1. menunjukkan pengaruh takaran Urea,jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadapkandungan N total tanah. Pada waktu inkubasi 8minggu terlihat bahwa kandungan N total tertinggipada pemberian Jerami padi – Purun tikus baikpada takaran Urea 75 maupun 150 kg/ha, masing-masing kandungan N totalnya sebesar 0,40 dan0,44%. Pemberian Jerami padi – Purun tikus padatakaran Urea 0 kg/ha hanya sebesar 0,16%. Hal inimenunjukkan bahwa pemberian Urea menunjukkanfaktor yang paling besar dalam menambah N totaltanah.
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Agroscientiae ISSN 0854-233352
Kandungan N tersedia Tanah
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwapemupukan Urea secara nyata dapat meningkatkankandungan NH4
+ di dalam tanah sulfat masam.Semakin besar takaran pemupukan Urea makasemakin banyak kandungan NH4
+ di dalam tanahsulfat masam. Hal ini disebabkan karena NH4
+
merupakan salah satu senyawa hasil hidrolisis Urea(Gambar 4).
Gambar 4. Pengaruh takaran urea terhadap kandunganNH4
+ tanah (ppm) pada awal pertumbuhanpadi
Figure 4. Effect of Urea doses to NH4+ content of soil
(ppm) in the initial period of growth of paddy
Gambar 5. memperlihatkan bahwa pemberiankombinasi bahan organik Jerami padi – Kayuapudan Jerami padi – Purun tikus menghasilkankandungan NH4+ paling tinggi di tanah sulfatmasam, secara berturut-turut perlakuan tersebutmenghasilkan kandungan NH4+ sebesar 33,88 dan35,06 ppm. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:Jerami padi mempunyai kandungan selulosa palingtinggi, sehingga kombinasi dengan Kayuapu atauPurun tikus akan mempunyai proses dekomposisiyang lebih cepat dari kombinasi bahan organiklainnya. Menurut Reddy dan Delaune (2008) salahsatu hasil akhir dekomposisi bahan organik adalahNH4
+, dengan demikian pemberian kombinasiJerami padi – Kayuapu dan Jerami padi – Puruntikus pada tanah sulfat masam akan memberikankandungan NH4+ yang tinggi.
Gambar 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadapkandungan NH4
+ tanah (ppm) pada awalpertumbuhan padi
Figure 5. Effect of the type organic matter to NH4+ content
of soil (ppm) in the initial period of growth ofpaddy
Pengaruh waktu inkubasi bahan organikterhadap kandungan NH4
+ di tanah sulfat masamdapat dilihat pada gambar 6. yang menunjukkanadanya kecenderungan penurunan kandungan NH4
+
dengan bertambahnya waktu inkubasi. KandunganNH4
+ berturut-turut pada waktu inkubasi 0, 4, dan 8minggu adalah 35,95, 29,10 dan 28,94 ppm. Faktaini dapat dijelaskan sebagai berikut: NH4
+ yangterbentuk dari hidrolisis bahan organik akan segeramengalami proses nitrifikasi menghasilkan Nitrat(NO3
-), seiring dengan waktu maka semakin banyakNH4
+ yang akan berubah menjadi NO3-, sehingga
kandungan NH4+ di dalam tanah sulfat masam
semakin kecil dan sebaliknya kandungan NO3-
semakin banyak.
Gambar 6. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandunganNH4
+ tanah (ppm) pada awal pertumbuhanpadi
Figure 6. Effect incubation time of organik matter to NH4+
content of soil (ppm) in the initial period ofgrowth of paddy
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 53
Tabel 2. memperlihatkan bahwa pemberian Kayuapu – Purun tikus dan Urea 150 kg/ha pada waktuinkubasi 8 minggu nyata paling tinggi kandunganNH4
+, yaitu sebesar 87,23 ppm. Hal ini disebabkanoleh karena pada perlakuan tersebut penambahanNH4
+ berasal dari dua sumber yaitu dari hasildekomposisi Kayu apu – Purun tikus pada waktuinkubasi 8 minggu dan takaran Urea paling besaryaitu 150 kg/ha. Bila membandingkan Gambar 10dan 11 maka dapat dinyatakan bahwa penambahanNH4
+ paling banyak dari pemberian Urea padatakaran 150 kg/ha (sebesar 42,63 ppm) daripadapemberian Jerami padi – Purun tikus (sebesar 35,06ppm).
Gambar 7. menunjukkan bahwa kandungan NO3-
tanah sulfat masam pada pemberian Urea 75 kg/halebih tinggi daripada pemberian Urea 0 kg/ha dan150 kg/ha. Di dalam tanah, Urea akan teruraimenjadi NH4
+ yang selanjutnya akan berubahmenjadi NO3
- melalui proses nitrifikasi. PemberianUrea 75 kg/ha berbeda nyata dengan pemberianUrea 0 kg/ha karena pada pemberian Urea 0 kg/habahan untuk proses nitrifikasi sedikit jumlahnya yangdisebabkan tidak ada pemberian Urea (takaran 0kg/ha).
Gambar 7. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandunganNO3
- (ppm) pada awal pertumbuhan padiFigure 7. Effect of Urea doses to NO3
- content of soil(ppm) in the initial period of growth of paddy
Pengaruh pemberian berbagai jenis bahanorganik terhadap kandungan NO3
- dapat dilihat padagambar 8. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwapemberian Jerami padi nyata lebih tinggi dariperlakuan jenis bahan organik lainnya kecualipemberian Kayu apu – Purun tikus. PemberianJerami padi menghasilkan kandungan NO3
-
sebanyak 17,48 ppm. Hal ini disebabkan Jeramipadi mempunyai kandungan selulosa (35,23%)paling tinggi daripada Kayu apu dan Purun tikus,sedangkan kandungan ligninnya paling rendah(8,97%). Kandungan selulosa yang tinggi dan ligninyang rendah menyebabkan proses dekomposisiJerami padi akan berjalan lebih cepat, sehinggaakan menghasilkan NO3
- yang lebih tinggi dalam
kurun waktu yang sama dibandingkan Kayu apu,Purun tikus dan kombinasi bahan organik lainnya.
Gambar 8. Pengaruh Jenis Bahan Organik terhadapkandungan NO3 (ppm) pada awalpertumbuhan padi
Figure 8. Effect of the type organic matter to NO3- content
of soil (ppm) in the initial period of growth ofpaddy
Gambar 9. menunjukkan pengaruh waktuinkubasi bahan organik terhadap kandungan NO3
- didalam tanah sulfat masam. Kandungan NO3
- tanahpada waktu inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi,yaitu 18,49 ppm. NO3
- merupakan bentuk N hasilproses nitrifikasi dari NH4
+, sehingga semakin lamawaktu inkubasi maka kandungan NO3
- akan semakintinggi karena dalam waktu inkubasi 8 minggusebagian besar NH4
+ telah berubah menjadi NO3-.
Gambar 9. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandunganNO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi
Figure 9. Effect incubation time of organik matter to NO3-
content of soil (ppm) in the initial period ofgrowth of paddy
Pengaruh perlakuan takaran Urea, jenis bahanorganik dan waktu inkubasi terhadap kandunganNO3
- tanah sulfat masam pada awal pertumbuhanpadi dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan NO3
-
tertinggi dihasilkan pada perlakuan takaran Urea 0kg/ha, Kayu apu – Purun tikus pada waktu inkubasi
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Agroscientiae ISSN 0854-233354
8 minggu, yaitu sebesar 22,57 ppm. Jika hanyamempertimbangkan kandungan NO3
- makaperlakuan ini paling optimum karena tanpapenambahan Urea sudah dapat menghasilkankandungan NO3
- paling tinggi.
Pertumbuhan Tanaman Padi
Pengaruh takaran Urea terhadap tinggi tanamanpadi dapat dilihat pada gambar 10. Tinggi tanamanakibat pemberian Urea takaran 150 kg/ha sejak 2MST lebih tinggi dari pemberian Urea takaran 0 dan75 kg/ha. Hal ini disebabkan pertumbuhan tanamanpadi yang terukur pada tinggi tanamanmembutuhkan N dalam jumlah yang cukup.Pemberian Urea takaran 150 kg/ha menyediakanhara N yang lebih banyak daripada takaran 0 dan 75kg/ha untuk mendukung pertambahan tinggitanaman padi.
Tabel 4. memperlihatkan bahwa tinggitanaman padi pada pemberian bahan organikberupa Jerami padi pada 8 MST paling tinggidibandingkan bahan organik lainnya sertakombinasinya, yaitu setinggi 104,04 cm. Hal inidisebabkan Jerami padi mempunyai kandunganselulosa yang lebih tinggi dibandingkan Kayu apudan Purun tikus sehingga Jerami padi lebih mudahterdekomposisi dan melepaskan N yang terkandungdi dalamnya untuk digunakan tanaman padi untukpertumbuhannya.
Gambar 10. Pengaruh takaran urea terhadap tinggitanaman padi (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6MST dan 8 MST
Figure 10. Effect of Urea doses to high of paddy (cm) at 2,4, 6 and 8 WAP
Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggitanaman padi dapat dilihat pada gambar 11. Sejak 2MST sampai 8 MST terlihat bahwa perlakuan waktuinkubasi 4 dan 8 minggu nyata lebih tinggi daripadaperlakuan waktu inkubasi 0 minggu. Namun, biladilihat perbedaan tinggi tanaman padi pada 8 MST
tidak nyata. Pada waktu inkubasi 4 dan 8 mingguberturut-turut tinggi tanamannya 98,12 dan 99,08cm, sedangkan pada waktu inkubasi 0 minggusetinggi 96,88 cm.
Gambar 11. Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggitanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MSTdan 8 MST.
Figure 11. Effect incubation time of organik matter to highof paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Pengaruh takaran Urea terhadap jumlah anakantanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8MST dapat dilihat pada gambar 12. Jumlah anakanmeningkat paling tinggi pada 4 MST pada semuatakaran Urea dan menunjukkan kecenderunganstabil setelah 6 MST. Sejak 2 MST pemberian Urea150 kg/ha menghasilkan jumlah anakan tertinggisampai pada 8 MST. Hal ini menunjukkanpemberian Urea 150 kg/ha mampu mencukupikebutuhan hara N bagi pembentukan anakantanaman padi.
Gambar 12. Pengaruh takaran urea terhadap jumlahanakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8MST
Figure 12. Effect of Urea doses to the number of tillerspaddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 55
Tabel 5. memperlihatkan pengaruh jenis bahanorganik terhadap jumlah anakan tanaman padi pada2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Jumlah anakantanaman padi pada 8 MST paling banyak padapemberian Kayu apu, yaitu sebanyak 10,72. Hal inidisebabkan oleh karena Kayu apu mempunyaikandungan N yang paling tinggi (1,23%)dibandingkan dengan Purun tikus dan Jerami padi.Kandungan N yang tinggi diharapkan dapatmencukup kebutuhan hara N bagi pembentukananakan tanaman padi.
Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlahanakan tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MSTdan 8 MST dapat dilihat pada gambar 13. Pengaruhwaktu inkubasi hanya nyata berbeda pada jumlahanakan pada 2 MST, yaitu masing-masing waktuinkubasi 0, 4 dan 8 minggu adalah 5,26, 5,93 dan6,81. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dekomposisibahan organik berlangsung intensif sampai pada 4MST, sehingga pelepasan hara yang dikandungoleh bahan organik menjadi lebih banyak. Harayang terlepas dari bahan organik akan diserap olehtanaman padi untuk pembentukan anakannya.
Tabel 6. menunjukkan pengaruh takaran Urea,jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadapjumlah anakan tanaman padi. Jumlah anakantanaman padi mengalami peningkatan padapemberian Urea takaran 75 kg/ha. Bila takaran Ureadinaikkan (150 kg/ha) tampak bahwa pertambahananakan tanaman padi tidak sebanyak padapemberian Urea 75 kg/ha. Ini mengindikasikanbahwa jumlah anakan tanaman padi optimal padapemberian Urea 75/ha.
Gambar 13. Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlahanakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8MST
Figure 13. Effect incubation time of organik matter to thenumber of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8WAP.
SIMPULAN
1. Pemberian urea dengan beberapa takaran,kombinasi bahan organik dan waktu inkubasibahan organik dapat meningkatkan ketersediaannitrogen tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/hadengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8minggu dapat meningkatkan kandungan NH4
+
hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpadiberi urea dengan kayuapu-purun tikus yangdiinkubasi 8 minggu dapat meningkatkankandungan NO3
- hingga 22,57 ppm.2. Interaksi takaran 150 kg urea/ha dengan
kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4minggu dapat meningkatkan jumlah anakanhingga 16.
DAFTAR PUSTAKA
Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza,Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan PasangSurut Pendukung Ketahanan Pangan danSumber Pertumbuhan Agribisnis. Balaipenelitian Pertanian Lahan Rawa. PusatPenelitian dan Pengembangan Tanah danAgroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal.
Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas TanahSawah dan Air Buangan di saluran Drainasepada Tanah Sulfat Masam. Disertasi SekolahPasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surutdengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar"dalam Warta Penelitian dan PengembanganPertanian Balai Penelitian Pertanian LahanRawa; 29(2).
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. ProsedurStatistik untuk Penelitian Pertanian. Edisikedua. UI Press. 697 hal.
Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008.Biogeochemistry of Wetlands Sience andApplications. CRP Press. USA. Hal 257-323
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Agroscientiae ISSN 0854-233356
Tabel 1. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan N total tanah(%) pada awal pertumbuhan tanaman padi
Table 1. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the total N soil content (%)in the initial period of growth of paddy
TakaranUrea Jenis Bahan Organik
Waktu Inkubasi0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
0 kg
/ H
a
Jerami 0,23 qrstu 0,30 fghijklmno 0,23 pqrst
Purun tikus 0,40 abc 0,34 cdefghijkl 0,25 nopqrst
Kayu apu 0,30 jhigklmnopq 0,35 cdefghij 0,22 rstu
Jerami-Purun tikus 0,22 rstu 0,23 qrstu 0,16 u
Jerami-Kayu apu 0,25 0pqrst 0,32 defghijklmn 0,28 jklmnopqr
Kayu apu-Purun tikus 0,34 cdefghijkl 0,36 bcdefghi 0,23 pqrstJerami-Kayu apu-Puruntikus 0,27 lmnopqrs 0,24 opqrst 0,27 lmnopqrs
75 k
g / H
a
Jerami 0,32 defghijkl 0,37 abcdef 0,24 opqrst
Purun tikus 0,27 lmnopqrs 0,28 jklmnopq 0,30 fghijklmnop
Kayu apu 0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,39 abcd
Jerami-Purun tikus 0,29 hijklmnopq 0,37 bcdefg 0,40 abc
Jerami-Kayu apu 0,26 mnopqrs 0,29 klmnopqr 0,27 lmnopqrs
Kayu apu-Purun tikus 0,26 mnopqrs 0,33 cdefghijklm 0,29 ijklmnopqrJerami-Kayu apu-Puruntikus 0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,37 bcdefg
150
kg /
Ha
Jerami 0,26 mnopqrs 0,41 ab 0,26 mnopqrs
Purun tikus 0,20 stu 0,30 fghijklmno 0,29 hijklmnopq
Kayu apu 0,37 bcdefg 0,32 defghijklmn 0,37 abcdef
Jerami-Purun tikus 0,37 bcdefg 0,36 bcdefgh 0,44 a
Jerami-Kayu apu 0,34 cdefghijkl 0,37 bcdefg 0,24 pqrst
Kayu apu-Purun tikus 0,28 klmnopqr 0,39 abc 0,19 tuJerami-Kayu apu-Puruntikus 0,26 klmnopqr 0,34 bcdefghijk 0,38 abcd
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 57
Tabel 2. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NH4+ (ppm)
pada awal pertumbuhan tanaman padiTable 2. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NH4
+ content of soil(ppm) in the initial period of growth of paddy
TakaranUrea Jenis Bahan Organik
Waktu Inkubasi
0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
0 kg
/ H
a
Jerami 21,37 opqrstuvw 16,75 tuvw 21,34 opqrstuvw
Purun tikus 43,03 defghijk 17,49 stuvw 18,38 rstuvw
Kayu apu 18,35 rstuvw 25,09 mnopqrstuvw 20,99 opqrstuvw
Jerami-Kayu apu 15,52 uvw 20,15 qrstuvw 23,08 opqrstuvw
Jerami-Purun tikus 25,26 mnopqrstuvw 14,69 uvw 20,00 qrstuvw
Kayu apu-Purun tikus 10,84 w 18,95 rstuvw 10,72 wJerami-Kayu apu-Puruntikus 12,89 v w 12,16 vw 19,46 rstuvw
75 k
g / H
a
Jerami 28,30 klmnopqrstu 14,70 uvw 26,08 lmnopqrstuv
Purun tikus 34,53 ghijklmnopq 22,76 opqrstuvw 48,44 bcdefg
Kayu apu 34,39 ghijklmnopq 28,30 klmnopqrs 26,92 lmnopqrstuv
Jerami-Kayu apu 47,59 bcdefg 31,92 ijklmnopqrs 34,40 hijklmnopq
Jerami-Purun tikus 41,71 ef ghijk 21,76 opqrstuvw 47,28 bcdefgh
Kayu apu-Purun tikus 31,70 ijklmnopqrs 26,93 lmnopqrstuv 16,11 tuvwJerami-Kayu apu-Puruntikus 35,68 fghijklmnop 31,68 ijklmnopqrs 40,79 fghijkl
150
kg /
Ha
Jerami 57,23 bcd 38,33 fghijklmn 35,83 fghijklmno
Purun tikus 49,31 bcdef 24,20 nopqrstuvw 30,89 klmnopqrst
Kayu apu 28,63 klmnopqrstu 39,53 fghijklm 26,22 lmnopqrstuv
Jerami-Kayu apu 60,75 b 38,72 fghijklmn 43,40 cdefghij
Jerami-Purun tikus 55,59 bcde 32,68 hijklmnopqr 45,99 cdef ghi
Kayu apu-Purun tikus 57,43 bc 20,87 pqrstuvw 87,23 aJerami-Kayu apu-Puruntikus 44,88 cdefghij 39,40 f ghijklm 38,22 fghijklmn
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Agroscientiae ISSN 0854-233358
Tabel 3. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NO3- (ppm)
pada awal pertumbuhan tanaman padiTable 3. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NO3
- content of soil(ppm) in the initial period of growth of paddy
TakaranUrea Jenis Bahan Organik
Waktu Inkubasi0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
0 kg
/ H
a
Jerami 13,67 lmnopqrs 17,29 bcdefghijkl 19,61 abcdef
Purun tikus 10,79 rstu 8,86 u 15,91 fghijklmno
Kayu apu 13,83 klmnopqrs 15,18 hijklmnopq 18,84 abcdefghi
Jerami-Purun tikus 12,94 mnopqrst 14,76 ijklmnopqr 20,08 abcd
Jerami-Kayu apu 11,69 pqrstu 9,46 tu 16,08 defghijklmno
Kayu apu-Purun tikus 16,20 cdefghijklmno 9,13 tu 22,57 aJerami-Kayu apu-Puruntikus 12,39 nopqrstu 15,18 hijklmnopq 16,37 cdefghijklmn
75 k
g /H
a
Jerami 15,17 hijklmnopq 18,62 abcdefghi 18,61 abcdefghi
Purun tikus 9,20 tu 14,93 ijklmnopq 20,24 abc
Kayu apu 15,31 hijklmnop 11,74 pqrstu 19,49 abcdefg
Jerami-Purun tikus 12,58 nopqrstu 18,06 bcdefghij 19,16 abcdefgh
Jerami-Kayu apu 13,68 lmnopqrs 12,15 opqrstu 20,09 abcd
Kayu apu-Purun tikus 17,04 bcdefghijkl 15,76 fghijklmnop 18,07 bcdefghijJerami-Kayu apu-Puruntikus 13,91 klmnopqrs 15,72 fghijklmnop 17,17 bcdefghijkl
150
kg /
Ha
Jerami 14,23 jklmnopqr 21,02 ab 19,14 abcdefgh
Purun tikus 15,36 hijklmnop 16,68 cdefghijklm 15,46 ghijklmnop
Kayu apu 17,66 bcdefghijkl 10,21 stu 18,62 abcdefghi
Jerami-Purun tikus 11,25 qrstu 10,05 stu 17,86 bcdefghijk
Jerami-Kayu apu 16,01 defghijklmno 9,20 tu 20,02 abcde
Kayu apu-Purun tikus 15,98 efghijklmno 17,50 bcdefghijkl 17,49 bcdefghijklJerami-Kayu apu-Puruntikus 14,02 jklmnopqrs 9,13 tu 17,40 bcdefghijkl
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Tabel 4. Pengaruh jenis bahan organik terhadap tinggi tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8MST.
Table 4. Effect of the type organic matter to high of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Jenis Bahan OrganikTinggi Tanaman (cm)
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Jerami 69.63 a 88.41 a 98.94 ab 104.04 a
Purun tikus 71.23 a 90.24 a 102.37 a 100.45 ab
Kayu apu 71.47 a 89.66 a 98.19 abc 100.70 ab
Jerami - Purun tikus 63.92 b 83.69 b 91.14 d 93.22 c
Jerami - Kayu apu 67.94 ab 87.42 ab 97.71 abc 100.93 ab
Kayu apu - Purun tikus 70.90 a 87.07 ab 93.62 bcd 95.89 bc
Jerami - Kayu apu - Purun tikus 70.66 a 87.16 ab 92.92 cd 90.95 c
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji tdengan tingkat kepercayaan 95%
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 59
Tabel 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap jumlah anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MSTTable 5. Effect of the type organic matter to the number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Jenis Bahan Organik Jumlah Anakan2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Jerami 4.67 d 7.50 e 7.78 e 7.83 b
Purun tikus 5.78 c 8.94 c 9.67 c 9.83 a
Kayu apu 6.17 bc 9.44 ab 10.17 bc 10.72 a
Jerami - Purun tikus 6.61 b 9.94 ab 10.89 a 10.22 a
Jerami - Kayu apu 5.11 d 8.17 d 8.61 d 8.67 b
Kayu apu - Purun tikus 7.17 a 10.44 a 10.44 ab 10.56 a
Jerami - Kayu apu - Purun tikus 6.50 b 9.94 b 10.17 bc 9.94 aKet. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Tabel 6. Pengaruh takaran urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap jumlah anakan pada 6MST
Table 6. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the number of tillers paddy(cm) at 6 WAP
TakaranUrea
Jenis Bahan Organik Takaran Urea0 kg/Ha 75 kg/Ha 150 kg/Ha
0 M
ingg
u
Jerami 5.00 rs 9.00 jklmn 9.00 jklmnPurun tikus 7.50 mnopq 15.50 ab 15.50 abKayu apu 7.00 nopqr 12.50 defg 12.50 defgJerami-Purun tikus 4.50 s 14.00 abcd 14.00 abcdJerami-Kayu apu 4.50 s 8.50 klmno 8.50 klmnoKayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 13.50 bcde 13.50 bcdeJerami-Kayu apu-Purun tikus 5.00 rs 13.00 cdef 13.00 cdef
4 M
ingg
u
Jerami 8.50 klmno 8.00 lmnop 10.50 ghijkPurun tikus 6.00 pqrs 9.00 jklmn 10.00 hijklKayu apu 7.50 mnopq 12.00 defgh 11.50 efghiJerami-Purun tikus 7.50 mnopq 9.00 jklmn 12.00 defghJerami-Kayu apu 8.00 lmnop 10.00 hijkl 12.00 defghKayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 7.50 mnopq 16.00 aJerami-Kayu apu-Purun tikus 8.50 klmno 11.00 fghij 15.00 abc
8 M
ingg
u
Jerami 5.50 qrs 6.00 pqrs 11.00 fghijPurun tikus 7.00 nopqr 8.50 klmno 13.00 cdefKayu apu 7.00 nopqr 11.00 fghij 12.50 defgJerami-Purun tikus 11.00 fghij 14.00 abcd 13.50 bcdeJerami-Kayu apu 6.50 opqrs 10.00 hijkl 9.50 ijklmKayu apu-Purun tikus 6.50 opqrs 12.00 defgh 12.00 defghJerami-Kayu apu-Purun tikus 7.00 nopqr 11.00 fghij 11.00 fghij
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%