administrasi dan kurikulum 3

27

Click here to load reader

Upload: dahlia-tambajong

Post on 08-Aug-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Administrasi Dan Kurikulum 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep pembelajaran dan pengertian administrasi telah dikenal sejak lama

dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang

agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia,

uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif,

tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan pengertian fungsi dan prinsip

yang berlaku dalam administrasi.

Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering

terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti

sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala

kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam

kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang.

Dengan kita bisa memahami bagaimana tata cara pembuatan puisi dan arti puisi

maka bisa mempermudah kita untuk membuat puisi itu.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu

sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua

jenis dan tingkat pendidikan.

Secara umum tujuan dari pendidikan islam adalah mencetak generasi penerus

yang memiliki kemanpuan yang kafah yang mengejawantahkan nilai-nilai keislaman

dengan tujuan akhir memperoleh kebahagian di dunia dan di akhirat.

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam yang diharapkan sudah barang tentu

kurikulum yang diformulasikannyapun harus mangacu pada dasar pemikiran yang

islami pula, serta dari pandangan hidup dan pandangan tentang manusia (pandangan

antropologi) serta diarahkan pada tujuan pendidikan yang dilandasi oleh kaidah-

kaidah islami.

1

Page 2: Administrasi Dan Kurikulum 3

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis nengajukan beberapa rumusan masalah yang tersusunn

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dan konsep administrasi kurikulum?

2. Apa-apa sajakah kegiatan pokok dalam operasional kurikulum?

3. Apa yang harus di utamakan dalam kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahu Bagaimana pengertian dan konsep administrasi kurikulum?

2. Untuk mengetahu Apa-apa sajakah kegiatan pokok dalam operasional kurikulum?

3. Untuk mengetahu Apa yang harus di utamakan dalam kurikulum

2

Page 3: Administrasi Dan Kurikulum 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi dan Kurikulum

1) Administrasi  

Jika setelah secara luas, administrasi mempunyai 2 pokok pandangan yaitu

Secara Makro dan Secara Mikro. Pandangan secara makro biasanya lebih banyak

tertuju pada persoalan tujuan, alokasi sumber, upaya membina koordinasi, sedang

pandangan secara mikro lebih terpusat pada praktek dan metode dalam

administrasi tersebut namun pada dasarnya, administrasi jika di pandang secara

menyeluruh berarti kegiatan yang berhubungan dengan sejumlah orang, untuk

mencapai tujuan yang sudah di sepakati bersama dalam suatu hubungan

koordinasi. Sedangkan tujuan, kegiatan dan sejumlah orang itu adalah unsur

pokok dari organisasi jadi administrasi adalah upaya agar kegiatan unsur dalam

organisasi itu dapat berfungsi secara efektif dan optimal.

Secara etimologi administrasi berasal dari bahasa Latin “ad” dan

“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara

bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau

pengabdian terhadap subyek tertentu. Memang, zaman dulu administrasi

dikenakan kepada pekerjaan yang berkaitan dengan pengabdian atau pelayanan

kepada raja atau menteri-menteri dalam tugas mengelola pemerintahannya.

Pengertian lain yang secara sederhana dari juga dimekakan oleh Murni Yusuf

bahwa administrasi adalah mengarahkan. Adapun pengertian administrasi secara

luas menurut Syaiful Sagala adalah: “Rangkaian kegiatan bersama sekelompok

manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi

organisasi agar dapat terlaksana dengan suatu tujuan tertentu yang telah

ditetapkan.

3

Page 4: Administrasi Dan Kurikulum 3

Jadi administrasi merupakan suatu hubungan kerjasama untuk saling

melayani dan mengarahkan secara teratur atau sistematis dalam sebuah organisasi

untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

2) Kurikulum

Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti

bahan pengajaran. Adajuga yang mengatakan bahwa kata kurikulum berasal dari

bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti pelari dan curere yang berarti tempat

berpacu. Dalam Bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj

yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia dalam berbagai bidang

kehidupan. . kurikulum selanjtnya menjadi suatu istilah yang digunakan untuk

menunjukkan pada sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai

suatu gelar atau ijazah

Sedangkan definisi kurikulum berdasarkan istilah ada begitu banyak

pendapat. Diantaranya definisi yang dikemukakan oleh Prof. H. M. Arifin, M.Ed.

yang memndang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan

dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. Ada juga

yang berpendapat bahwa kurikulum adalah sebagai suatu program pendidikan

yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan

pendidikan tertentu. Selain definisi-definisi tersebut ada juga yang mengartikan

kurikulum sebagai 'sejumlah pengalaman pedidikan, kebudayaa, sosial, olah raga

dan kesenian baik yang berada di dalam maupun di luar kelas yang dikelola oleh

sekolah'.

Dari definisi diatas, nampaknya definisi yang paling luas maknanya adalah

definisi terakhir yang dikemukakan oleh Hasan Langgulung. Jika sebelumnya

(pendidikan) hanya terbatas pada kegiatan pengajaran yang dilakukan di ruang

kelas, maka pada perkembangan berikutnya pendidikan dapat pula memanfaatkan

berbagai sumber pengajaran yang terdapat li luar kelas, se[erti perpustakaa,

musium, pameran, majalah,surat kabar, siaran televisi, radio, pabrik dan

sebagainya. Dengan cara ini para mahasiswa dapat terus mengikuti perkembangan

4

Page 5: Administrasi Dan Kurikulum 3

kemajuan Ilmu pengetahuan, teknologi kebudayaan dan lainnya yang terjadi

diluar sekolah.

Karena tujuan pembentukan kurikulum adalah pencapaian sejumlah tujuan-

tujuan pendidikan tertentu, maka secara otomatis materi kurikulum yang

diberikan akan selalu mengalami perubahan dari masa kemasa. Bahkan untuk

setiap bangsa yang mempunyai tujuan pendidikan yang berbeda, akan memiliki

kurikulum yang berbeda pula. Kurikulum juga merupakan ringkasan berbagai

materi, pengetahuan dan problematic yang harus kita selenggarakan sebagai

upaya mempengaruhi siswa dalam tingkah laku dan aktivitasnya.

Untuk Pendidikan Islam kurikulum yang diformulasikannyapun harus

mangacu pada dasar pemikiran yang islami, serta diarahkan pada tujuan

pendidikan yang dilandasi oleh kaidah-kaidah yang berbasis islam.

3) Administrasi Kurikulum

Setelah kita mengetahui secara selayang pandang pengertian masing-

masing dari administrasi dan kurikulum, mari kita arahkan pembahasan pada

pengertian administrasi kurikulum secara keseluruhan.

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta

pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan

efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pada tingkat sekolah apapun,

yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program

pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya

pengelolaan/manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada

Praktek Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya

segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah/lembaga

pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.

Jika melihat skema diatas digambarkan bahwa peserta didik (siswa) dan

pendidik (guru) berinteraksi melalui bahan pelajaran yang tersusun dalam

5

Page 6: Administrasi Dan Kurikulum 3

kurikulum. Interaksi antara ketiga komponen tersebut, yaitu peserta didik,

pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM). selanjutnya, PBM akan

semakin baik, efektif dan efisien, bila ditunjang dengan sarana & prasarana,

anggaran/biaya, tata laksana, organisasi dan husemas.

Di samping hal di atas, menurut Murni Yusuf yang mengutip pendapat

Nana Syaodih, bahwa dalam kaitannya dengan kurikulum, maka ada tiga konsep

yang terkait dengan kurikulum:

1. Kurikulum merupakan inti pokok yang menjadi substansi kegiatan di sekolah.

Kurikulum berisi perencanaan kegiatan belajar serta tujuan yang akan dicapai.

2. Kurikulum dipandang sebagai suatu sistem yang meliputi sistem sekolah,

sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Dalam hal ini, tercakup tata

laksana perencanaan kurikulum, pelaksanaan serta evaluasi dan

penyempurnaan kurikulum.

3. Kurikulum sebagai suatu studi yang dikaji oleh para ahli di bidang kurikulum.

Dalam kaitan ini, para ahli kurikulum berupaya melakukan pengembangan

dan inovasi di bidang kurikulum.

Dengan demikian, kegiatan dalam administrasi kurikulum tiada lain adalah

berbagai kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan

kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan sebagai instrumen dalam

mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip

administrasi, kurikulum kemudian dikembangkan, sehingga dalam

pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran pendidikan yang diharapkan.

Setidaknya, kegiatan administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan

kurikulum benar-benar berangkat dari kebutuhan akan sebuah instrumen yang

terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan

baik pula.

6

Page 7: Administrasi Dan Kurikulum 3

B. Fungsi Administrasi Kurikulum

Jika dihubungkan dengan administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa hal

ini merupakan upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai

tujuan pendidikan

Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengawasan dan penilaian. Fungsi perencanaan pendidikan merupakan fungsi yang

sangat penting dari administrasi karena fungsi ini memang berperan banyak dalam hal

memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan utk memonitor kemajuan dan

pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam penilaian untuk mengetahui ada

tidaknya hambatan atau bahkan penyimpangan dan dapat menjadi media inovasi.

Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus

dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu.

Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan

mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu

dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan

dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.

Fungsi administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya

membina dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus

dilakukan dan diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan

mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan

menjamin efektifitas dalam pencapaian tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan

pembagian jabatan yang harus dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan

pemerataan tanggung jawab dalam pekerjaan. Prinsip yang dianut dalam

pengoorganisian adalah pembagian kerja, rintangan, departemenisasi dan otoritas atau

wewenang. Fungsi lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa diartikan

menguji, memeriksa, pertikasi dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai

atau tidak dengan rencana, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah

dimapankan. Pengawasan ini bersumber dari rencana dan tujuan organisasi. Sedang

penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-

7

Page 8: Administrasi Dan Kurikulum 3

satuan organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum

tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran,

perbandingan dan perbaikan.

C. Kegiatan Pokok Operasional Kurikulum

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa seorang kepala sekolah mempunyai

tanggung jawab dalam memenej kurikulum yang akan di terapkan di sekolah yang

dipimpinnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus mengetahui hal-hal yang

menyangkut pengelolan kurikulum yang nantinya akan menetukan tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Imron Fauzi pelaksanaan

dan pembinaan kurikulum meliputi tiga hal, yakni:

1. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum

sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan

pendidikan dan pengajaran

2. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi,

sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan

pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan

lingkungan sekolah

Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja

dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan

pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.

Sejalan dengan Fauzi, Ary Gunawan mengemukakan bahwa secara operasional

kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu:

Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, kegiatan yang berhubungan dengan

peserta didik, kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau

warga sekolah/lembaga pendidikan.

1) Kegiatan yang berhubungan dengan guru

a) Pembagian jam mengajar.

Sebagai PNS umumnya wajib bertugas:

8

Page 9: Administrasi Dan Kurikulum 3

- Senin sampai Kamis,

Mulai jam 07.00 sampai 14.00    = 4 x 7 jam   = 28 jam

- Jumat,

mulai jam 07.00 sampai 11.00     = 1 x 4 jam   = 4 jam

- Sabtu,

Mulai jam 07.00 sampai 12.30    = 1 x 5,5 jam = 5,5 jam

Jumlah                                               = 37,5 jam

Adapun kewajiban mengajar bagi seorang guru sebanyak 24 jam

pelajaran/minggu, dengan ketentuan bahwa tiap satu jam pelajaran

berlangsung selama 45 menit. Maka:

24 x 0.75 jam                           = 18 jam

b) Tugas dalam mengikuti jadwal pelajaran

Ada tiga jenis jadwal pelajaran untuk guru yaitu; jadwal pelajaran

kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

c) Tugas guru dalam kegiatan  PBM

Tugas ini merupakan serangkaian kegiatan pengajaran / instruksional untuk

mencapai hasil pengajaran yang optimal, yaitu:

-      Membuat persiapan / perencanaan pembelajaran

-      Melaksanakan pengajaran

-      Mengevaluasi hasil pengajaran

2) Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik

Kegiatan-kegiatn peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal

kegiatan belajar yang telah disusun oleh sekolah secara pedagogis beserta jadwal

tes/ulangan/ujian, dan jadwal kegiatan belajar yang diatur sendiri oleh siswa

dalam strategi menyukseskan hasil studinya. Seorang pelajar atau mahasiswa

yang studinya aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal untuk waktu-waktu

belajar, rekreasi/rileks, tugas sosial, membaca koran, dan sebagainya.

3) Kegiatan yang behubungan dengan seluruh civitas akademika

9

Page 10: Administrasi Dan Kurikulum 3

Kegiatan ini merupakan sinkronisasi segala kegiatan sekolah yang

kurikuler, ekstrakurikuler, akademik / non akademik, hari-hari kerja, libur,

karyawisata, hari-hari besar nasional agama dan sebagainya.

Demikianlah tiga hal pokok yang berhubungan dengan kegiatan operasional dari

kurikum yang seyogyanya harus diperhatikan oleh seorang kepala sekolah.

Seorang kepala sekolah bertanggung jawab menugaskan stafnya dalam bidang

kurikulum untuk mengawasi hal-hal yang tersebut diatas demi tercapai dan

suksesnya tujuan pendidikan.

Disamping ketiga kegiatan pokok tersebut di atas, nampaknya masih perlu di

ketengahkan kegiatan-kegiatan penunjang PBM untuk dibahas yaitu bimbingan dan

penyuluhan atau bimbingan dan konseling, usaha kesehatan sekolah (UKS), dan

perpustakaan. Dalam upaya meningkatkan suksesnya PBM, maka beberapa kendala

PBM perlu diatasi, yaitu faktor kelengkapan bahan bacaan.

a) Faktor kesehatan nonfisik / psikologis

Seorang peserta didik bisa kurang sukses dalam PBM bila jiwanya

mengalami gangguan/distorsi, seperti sedang patah hati, risau, mengalami

gangguan rumah tangga, gangguan sosial / ekonomi dan gangguan-gangguan lain

yang dapat mempengaruhi psikis. Dalam kondisi seperti kasus-kasus di atas

sebaiknya siswa atau mahasiswa segera pergi ke petugas BP atau BK sekolah

atau Perguruan Tinggi untuk mendapatkan penyelesaian masalah secara baik,

melalui diagnosis, prognosis, terapi dan tindak lanjut seperlunya.

b) Faktor kesehatan fisik

Seorang peserta didik bisa kurang sukses atau terganggu PBM-nya bila di

sekolah tiba-tiba ia sakit kepala, sakit perut, terluka (ringan), demam dan lain

sebagainya. Maka ia dapat segera meminta untuk mengobati sakitnya agar dapat

kembali mengikuti PBM dengan baik. Dengan demikian jasa UKS di sekolah

adalah sebagai penunjang PBM, siswapun tidak perlu kehilangan pelajaran

terlalu banyak.

c) Faktor kelengkapan bahan bacaan

10

Page 11: Administrasi Dan Kurikulum 3

Seorang peserta didik bisa kurang sukses atau terganggu PMB-nya karena

kurang lengkap bahan bacaannya, maka ia dapat segera memanfaatkan jasa

perpustakaan sekolah, sehingga ia terbebas dari gangguan PBM. Jika ditinjau dari

fungsinya, perpustakaan bukan hanya sebagai tempat penyimpan buku dan

sebagai penunjang kegiatan PBM. Maka perpustakaan lebih tepat masuk dalam

administrasi kurikulum bersama BP dan UKS.

D. Aspek Utama Kurikulum

Dalam garis besarnya ada tiga anggapan yang berbeda-beda, yaitu:

1) Karena sekolah didirikan oleh dan ditengah-tengah masyarakat, untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya, maka program pengajarannya harus mementingkan

keadaan, latar belakang dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

2) Karena usaha pendidikan adalah mendidik individu, maka kurikulum harus

disusun berdasarkan keadaan, sifat dan kebutuhan-kebutuhan individu

Seperti kita lihat di atas, anggapan pertama berorientasi kepentingan masyarakat

atau sosial, sedangkan anggapan kedua mementingkan individu atau berorientasi

psikologis. Barangkali tidak ada orang yang mau mempertahankan salah satu

pendapat dalam bentuk ekstrim. Dalam kenyataannya setiap program pengajaran yang

berpedoman pada kepentingan masyarakat, sampai batas-batas tertentu

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan individu pula, dan sebalinya setiap kurikulum

yang berorientasi psikologis dengan sendirinya memperhatikan kepentingan

masyarakat pula.

Pendirian yang ketiga selain dari dua yang di atas menganggap tidak ada

pertentangan secara prinsipil di antara keduanya. Kita tidak usah berpegang pada

salah satunya, sebab itu benar-benar tidak realistis. Individu hanya dapat mewujudkan

dirinya sebagai individu jika dia berada dalam masyarakat tempat dia hidup. Karena

itu kurikulum harus berorientasi pada individu di dalam masyarakat.

11

Page 12: Administrasi Dan Kurikulum 3

Pendapat yang terakhir ini nampaknya memang yang paling cocok atau sejalan

dengan filsafat pendidikan dan tujuan dari pendidikan nasional seperti yang tertuang

dalam pembukaan UUD 1945, “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Aspek lain dalam masalah di atas adalah persoalan: Apakah kurikulum harus

ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan orang dewasa (persiapan

untuk menghadapi masa dewasa) atau harus ditentukan oelh kebutuhan dan

kepentingan murid sekarang ini. Pihak yang mempertahan kurikulum harus tersusun

semata-mata dari mata pelajaran yang didasarkan pada kebutuhan dan kepentingan

masyarakat, biasanya berpendirian bahwa tugas fungsi pendidikan ialah untuk

kehidupan orang dewasa. Karena itu kurikulum harus banyak mengandung pelajaran-

pelajaran yang berguna untuk anak di masa akan datang. Pendapat yang menetang

pendidirian di atas mengemukakan teori bahwa anak harus di anggap sebagai anak

dengan hak-haknya, bukan sebagai orang dewasa dalam bentuk mini. Karena itu

kurikulum harus memperhatikan masalah-masalah yang menyangkut anak saja.

Dari kedua pendapat di atas, muncul pendapat ketiga yang mengemukakan

pendirian bahwa pada dasarnya tidak usah ada pertentangan antara kedua pendirian di

atas, karena di dalam kurikulum cukup di perhatikan kebutuhan-kebutuhan dan

kepentingan-kepentingan kedua belah pihak, baik anak maupun orang dewasa.

Kurikulum harus memuat pengalaman-pengalaman belajar yang sekaligus

menyangkut kepentingan langsung di dalam kehidupan anak dan mempersiapkan

mereka untuk hidup di masa dewasa kelak. Dikemukakan pula bahwa:

“mempersiapkan anak untuk kehidupan orang dewasa” berimplikasi masyarakat yang

statis dimana kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan orang dewasa kelak dapat

diramalkan pada anak-anak yang ada sekarang.

Pendapat terakhir dalam memberikan pemecahan masalah-masalah anak yang di

hadapi sekarang dan menyangkut kepentingan anak di masa depan, ialah

meningkatkan penggunaan kecerdasan secara fleksibel, mempersiapkan anak untuk

menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan pesatdari keanekaragaman dunia

dewasa ini.

12

Page 13: Administrasi Dan Kurikulum 3

BAB III

PENUTUP 

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan:

1. Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan

dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara

kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi

membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. secara operasional kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu meliputi tiga

kegiatan pokok, yaitu:

Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik

Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau warga

sekolah/lembaga pendidikan.

Dalam kenyataannya setiap program pengajaran yang berpedoman pada

kepentingan masyarakat, sampai batas-batas tertentu memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan individu pula, dan sebalinya setiap kurikulum yang

berorientasi psikologis dengan sendirinya memperhatikan kepentingan

masyarakat pula.

B.  Kritik dan saran

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak mengalami

kekurangan dan kekeliruan baik dalam penyusunan maupun dalam penyajian materi

yang kami sampiakan. Sehubungan dari itu semua kami mengharapkan kritik dan

saran demi perbaikan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih

13

Page 14: Administrasi Dan Kurikulum 3

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Daryanto, H.M., Administrasi Kurikulum, Rineka Cipta, Jakarta, 2001.

Sukmadinata Nana, Pof, DR., 2006. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek

Bandung; PT. Remaja Rosda karya.

Jalaluddin, Prof, Dr, H dan Idi, Abdullah, Drs, M.Ed., 2002., Filsafat Pendidikan,

Manusia, Filsafat, dan Pendidikan, Jakarta, Gaya Media Pratama Jakarta

Nasution, S, Prof, Dr, Ma., 1999, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara

Syar’I, Ahmad, H, M.Pd., 2005 Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Firdaus

14

Page 15: Administrasi Dan Kurikulum 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Administrasi Kurikulum” tepat pada

waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu, November 2012

Penyusun

15

i

Page 16: Administrasi Dan Kurikulum 3

MAKALAHMAKALAHHUKUM TATA NEGARA

Sengketa Batas Wilayah (Ambalat) Antara Indonesia Dengan Ditinjau Dari Hukum Tata

Negara

Oleh :

eRI

Dosen Pembimbing :Dosen Pembimbing :

Imam MahdiImam Mahdi

JURUSAN SYARIAH/AHSSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

STAIN (BENGKULU)

16

Page 17: Administrasi Dan Kurikulum 3

2012DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Batasan Masalah............................................................................ 2

C. Tujuan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Administrasi Kurikulum........................................ 3

B. Fungsi Administrasi Kurikulum..................................................... 7

C. Kegiatan Pokok Operasional Kurikulum........................................ 8

D. Aspek Utama Kurikulum................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 13

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

17

iii

Page 18: Administrasi Dan Kurikulum 3

18

ii