adm

41
Jurusan Tadris Matematika B Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang 1436 H/2015 M Ujian Akhir Semester ADMINISTRASI PENDIDIKAN oleh: ANNISA PRIHARTINI 412.291 Dosen Pembimbing: Sermal, S.Ag, M.Pd

Upload: kais-anagh-desztroyer

Post on 19-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

Slide 1

Jurusan Tadris Matematika BFakultas Tarbiyah dan KeguruanInstitut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang1436 H/2015 MUjian Akhir SemesterADMINISTRASI PENDIDIKANoleh:

ANNISA PRIHARTINI412.291Dosen Pembimbing:Sermal, S.Ag, M.Pd

TOPIK I KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi dan Administrasi PendidikanB. Tujuan dan Manfaat Administrasi PendidikanAdministrasi: Keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitastertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.1Administrasi Pendidikan: Ilmu pengetahuan yang membahas pendidikan dari sudut pandang proseskerjasama antar manusia dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalampembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, secara efektif dan efisien.21. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), hlm.62. Ib.Id, hlm. 10C. Hubungan Administrasi dan ManajemenPenerapan tidak dapat dipisahkan, hanya kegiatannya yang dibedakan.Administrasi bersifat konsep (menetapkan tujuan dan kebijaksanaan), manajemen bersifat subkonsep (pelaksanaan).3.Administrasi lebih luas daripada manajemen.Tujuan (secara umum)ProduktivitasKualitasEfektivitasEfisiensiTujuan (menurut Sergiovanni-Carver/1975)Efektivitas ProduksiEfisiensiKemampuan menyesuaikan diriKepuasan kerja

TOPIK II PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI

A. Teori Organisasi TradisionalB. Teori Organisasi ModernMenurut teori organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem tertutup. semuavariabel diperhatikan, dan dikendalikan oleh pihak manajemen.Teori ini mengabaikan faktor manusia. Nasib para pegawai tidak diperhatikan. Manusia dikorbankanuntuk kepentingan produksi. Akibatnya buruh makin banyak absen dan kualitas yang dihasilkan makin merosot.

Prinsip-prinsip organisasi tradisionalPrinsip kesatuan perintahPrinsip kekecualianRentang pengawasanPrinsip skalarDepartementasiSifat-sifat teori modernOrganisasi dipandang memiliki: input, output, arus, balik dan lingkungan.KedinamisanMulti level multi dimensionalMulti disiplinerDeskriptifMulti variabelAdaptif 33. Marno, Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Islam, (Bandung: Pt. Rafika Aditama, 2008), hlm.19-20

TOPIK III RUANG LINGKUP DAN FUNGSI ADMINISTRASIPENDIDIKAN

A. Ruang Lingkup AdministrasiB. Fungsi Administrasi PendidikanBidang administrasi material; ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dll.Bidang administrasi personal; administrasi ersonal guru, pegawai sekolah, dll.Bidang administrasi kurikulum; peaksanaan dan pembinaan kurikulum, silabus, dll.

Dalam buku Pedoman Umum Menyelenggarakan Aministrasi Sekolah Menengah (1984)Administrasi program pengajaranAdministrasi siswaAdministrasi kepegawaianAdministrasi keuanganAdministrasi perlengkapanAdministrasi surat-menyuratAdministrasi perpustakaanAdministrasi pembinaan kesiswaanAdministrasi hubungan sekolah dengan masyarakat Planning (Perencanaa)Organizing (Pengorganisasian)Actuation (Penggerakan)Controlling (Pengawasan)

TOPIK IVKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Kepemimpinan: Proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp M. Stogdill).

Kepemimpinan (secara umum): Kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapatmempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang ataukelompok agar berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan Pendidikan: Kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehinggatujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.A. Pengertian KepemimpinanB. Teori dan Sumber KepemimpinanTeori GenetisSeseorang akan menjadi pemimpin karena mempunyai bakat/pembawaan untuk menjadi pemimpin.2.Teori SosialSeseorang akan menjadi pemimpin jika lingkungan/waktu/keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin.3.Teori EkologisUntuk mejadi seorang pemimpin perlu bakat (genetis) dan bakat perlu dibina agar berkembang (sosial).4.Teori SituasiSetiap orang bisa menjadi pemimpin tetapi dalam situasi tertentu saja.44. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm.125-1265. Ib.Id, hlm. 129-1305

D. Kepemimpinan PendidikanC. Tipe KepemimpinanTipe OtoriterKekuasaan berada di tangan atasan/penguasa dan bawahan harus tunduk pada kekuasaannya.Tipe Laissez-fairePemimpin membiarkan bawahan berbuat sekehendaknya, tanpa memberikan kontrol dan koreksi.Tipe DemokratisBukan diktator, pemimpin selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja produktif.Tipe Pseudo-demokratisTerlihat demokratis, padahal sebenarnya otokratis.66. Ngalim Purwanto, dkk, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara, 1983), hlm. 4777. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm. 127Siapakah yang disebut pemimpin pendidikan?Formal-leaderInformal-leaderMenduduki posisi dalam struktur organisasi pendidikan,seperti: Kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, dsb.Tidak menduduki posisi pemimpin, namun memiliki kemampuanmempengaruhi, memberi teladan dan mendorong ke arahperbaikan kualitas kerja petugas pendidikan.

Fungsi Kepemimpinan Pendidikan:Membantu terciptanya suasana persaudarann dan kerjasamaMembantu kelompok untuk mengorganisir diriMembantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerjaBertanggungjawab mengambil keputusanBertanggungjawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.

Tugas Kepemimpinan Pendidikan:Mendefinisikan misi dan perana organisasiPengejawantahan tujuan organisasiMempertahankan keutuhan organisasiMengendalikan konflik internal yang terjadi dalam organisasi.

Skill Kepemimpinan Pendidikan (menurut Kazt):Relation Skill (hubungan dengan bawahan)Technical Skill (penerapan ilmu dalam operasional kepemimpinan)Conceptual Skill (kemampuan dalam merumuskan sesuatu)

TOPIK VTUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH

A. Kepala Sekolah sebagai OrganisasiKepsek bertanggungjawab terhadap kelacaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolahnya.Kepsek mampu mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya penigkatan kompetensi guru.Kepsek bertanggungjawab melaksanakan fungsi administrasi di sekolahnya.B. Kepala Sekolah sebagai EdukatorSasaran UtamaHal pokok yang perlu diperhatikanSasaranSasaran LainGuruStafSiswaOrganisasi Orangtua siswaOrganisasi SiswaOrganisasi Para GuruPelaksanaan88. Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 122-128

C. Kepala Sekolah sebagai SupervisorSebagai edukator, Kepsek harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan:Mental; sikap batin dan watak menusiaMoral; ajaran baik burukFisik; kondisi jasmani, kesehatan, penampilan lahiriahArtistik; kepekaan terhadap seni/keindahan.Kapsek bekerjasama dengan:Petugas ekstra sekolah; petugas supervisi dari kantor-kantor Jawatan Pendidikan yang bekerjasamadengan sekolah, dan2.Petugas intra sekolah; pembantu kepsek, ketua jurusan, para penasehat, librarian, konselor, dll.

TOPIK VITUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GURU

A. Guru sebagai Administrator PendidikanB. Guru sebagai Edukator dan KonselorTugas guru sebagai administrator pendidikan:Menyelidiki buku-buku sumber bagi siswaMerencanakan dan merumuskan tujuan kegiatan ekstrakurikulerMenetapkan dan menyusun tata tertib sekolahMenetapkan syarat penerimaan murid baruMenetapkan syarat kenaikan kelasMenetapkan daftar pengawas muridMenilai kemajuan program sekolahMemikirkan usaha memajukan kesejahteraan guruMerencanakan dan membantu ketatausahaanMengusahakan dan memimpin rapat guruGuru sebagai edukator bertugas:Membantu siswa memahami tujuan yang hendak dicapai dalam PBMMembantu siswa memahami dan mengerti akan dirinya sendiriMembantu siswa menemukan kelebihan dan kekurangannya dalam PBMMembantu siswa melakukan penyesuaian diri dalam belajarMembantu siswa menemukan penyebab kesulitan belajarMembantu siswa menerima bahan pelajaran sesuai kemampuannyaMembantu siswa mengembangkan pelajaran sesuai bakat dan minatnyaMembantu siswa merencanakan penggunaan waktu senggang.

Guru sebagai konselor bertugas:Menerangkan kepada siswa tentang tujuan belajar dan hubungannya dengan kehidupanMengusahakan adanya lingkungan yang kondusif untuk belajarMemberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktifMemberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajarnyaMemberikan tugas-tugas sesuai kemampuan siswaMeminta siswa membuat catatan hasil belajarnya.C. Guru sebagai SupervisorGuru sebagai supervisorbertugas:Mengembangkan kurikulum, menetapkan standar, melaksanakan unit pelajaranMengorganisasi pengajaran, mengelola murid, staf, ruang belajarPengadaan stafMenyediakan fasilitasPenyediaan bahan-bahanPelayanan muridHubungan masyarakatMenyusun penataranPemberian orientasi nggota stafPenilaian pengajaran.

TOPIK VIIADMINISTRASI TATA USAHA

A. Arti dan Fungsi Tata UsahaTata usaha (etimologis): Kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan tertentu yang terhimpun dalam organisasi.

Tata usaha (KBBI): Penyelenggaraan tulis-menulis (keuangan, dsb) di perusahaan, negara, dsb.

Tata usaha (menurut the Liang Gie): Segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola,mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja.

FungsiMelayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi untuk mengambill keputusanMembantu kelancaran perkembangan organisasiB. Ciri-ciri Tata UsahaBersifat pelayananBersifat menyeluruhDilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasiC. Ruang Lingkup Tata UsahaAdministrasi tata usaha meliputi pencatatan segala sesuatu yang terjadi dalam suatu organisasi, dalam halini sekolah, untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.

TOPIK VIIIADMINISTRASI KETENAGAAN/PERSONALIA

A. Inventarisasi KetenagaanB. Rekrutmen KetenagaanC. Penempatan KetenagaanInventarisasi ketenagaan: pencatatan atau pendaftaran jumlah/identitas personil yang ada.Proses perekaman data umum kepegawaian:Biodata pegawaiSejarah kepangkatanSejarah jabatanSejarah pendidikan formalSejarah pendidikan penjenjanganSejarah pendidikan substansialKeahlian berbahasa asingPenggunaan fasilitas perusahaanSejarah kunjungan ke luar negeriDaftar keluargaPrinsip-prinsip rekrutmen ketenagaan:Adanya keterpaduan antara rencana SDM dengan rekrutmenRekrutmen personil sekolah negeri harus sesuai UU kepegawaianKeberhasilan rekrutmen ditentukan oleh kesesuaian antara kebutuhan personil dan orang yang diterimaMengevaluasi pelamarPengambilan keputusanpenempatanHal-hal yang perlu diperhatikan:Latar belakang pendidikanPengalaman kerjaKemungkinan pengembanganSikap dan sifat99. Ary Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 29

D. Pemanfaatan dan Pembinaan KetenagaanE. Kode Etik Tenaga KependidikanPemanfaatanMasa orientasi kerjaLatihan pra jabatanKewajiban dan hak pegawaiMenilai pelaksanaan kerja personilKenaikan pangkat personilCuti pegawai negeri sipilPemindahanPemberhentian dan pensiun

PembinaanSistem karier (karier terbuka dan karier tertutup)Sistem prestasi kerjaGuru berbakti untuk membimbing anak didikGuru memiliki kejujuran profesionalGuru mengkomunikasikan informasi tentang anak didikGuru menciptakan suasana kehidupan sekolahGuru memelihara hubungan baik dengan masyarakatGuru memelihara hubungan dengan sesama guruGuru memelihara organisasi profesi guruGuru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah

TOPIK IXADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH

A. Perencanaan Keuangan SekolahB. Pengelolaan Keuangan SekolahC. Pertanggungjawaban Keuangan SekolahPenyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belajar Sekolah (RAPBS):Penetapan tujuanPenjabaran tujuanPenentuan SDMJumlah staf dan kemampuanGedung dan fasilitas fisikProses pengelolaan keuangan di sekolah:Perencanaan anggaranStrategi mencari sumber dana sekolahPengawasan dan evaluasi anggaranpertanggungjawabanKepsek wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan, yang dilakukan setiap triwulan atau persemester karena dana yang digunakan akan di pertanggungjawabkan kepada sumber dana. Ketidak-jelasan LPJ keuangan sekolah akan menimbulkan anggapan negativ terhadap kepala sekolah.

TOPIK XADMINISTRASI KESISWAAN

A. Penerimaan SiswaAnalisis Kebutuhan Siswaa. Merencanakan jumlah siswa yang akan diterimab Menyusun program kegiatan kesiswaanRekruitmen Siswaa. Pembentukan panitia penerimaan siswa barub. Pembuatan dan pemasangan pengumumanSeleksi Siswaa. Tes/ujianb. Penelusuran bakat kemampuanc. Berdasarkan nilai B. Penempatan dan Pengelompokkan SiswaMenurut William A JeagerFungsi IntegrasiPengelompokkan berdasarkan kesamaan yang dimiliki siswa, seperti jenis kelamin, umur.2.Fungsi PerbedaanPengelompokkan didasarkan kepada perbedaan siswa, seperti minat, bakat, kemampuan.

Menurut Hendyat SoetopoFriendship Grouping (berdasarkan kesukaan memilih teman)Achievement Grouping (berdasrkan prestasi siswa)Aptitude Grouping (berdasarkan kemampuan dan bakat siswa)Attention/Interest Grouping (berdasarkan minat siswa)Intelegensi Grouping (berdasarkan hasil tes intelengensi siswa)

C. Pembinaan dan Pelayanan SiswaPembinaanOrientasi untuk siswa barua. Perkenalanb. Penjelasan tata tertib sekolahc. Penjelasan tentang fasilitas sekolahPeraturan kehadiran siswaPembinaan disiplin siswa

PelayananSekolah adalah untuk anak dan remaja, dan peranan pendidikan hendaknya didesain untuk mereka.Jika mereka hendak menerima perhatian sepenuhnya pada setiap tingkat perkembangan mereka.Sekolah harus menyediakan program pelayanan siswa selengkap mungkin.

TOPIK XIADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANAPENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Sarana dan PrasaranaSarana: alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.Prasarana: alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi Sarana dan prasarana pendidikan: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dandiusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan sehingga PBM semakin efektif dan efisien.

B. Pengadaan Sarana dan PrasaranaPengadaan tanahPengadaan bangunanPengadaan perabotPengadaan alat transportasiPengadaan sarana pendidikan, alat-alat kantor, dan ATKC. Pemeliharaan Sarana dan PrasaranaPada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana itu senantiasa siappakai dalam PBM. Aktivitas, kreativitas, dan rasa tanggungjawab dan rasa handarbeni kunci darikeberhasilan kegiatan pemeliharaan.

E. Penghapusan Sarana dan PrasaranaPelaksanaan penghapusan dilakukan oleh Panitia Penelitian/Penghapusan Barang Inventaris.

Syarat-syarat penghapusanRusak beratButuh biaya besar untuk memperbaikiKegunanaan tidak seimbang dengan biaya pemeliharaanTidak mutakhirHilang akibat susutMusnah karena bencana alamKelebihan persediaanHilang dicuriMati

Jenis-jenis penghapusanMenjualnya melalui Kantor Lelang NegaraPemusnahan.D. Inventarisasi Sarana dan PrasaranaKlasifikasi dan Kode barang inventarisPelaksanaan inventarisasi

TOPIK XIIADMINISTRASI KURIKULUM

A. Pengertian Administrasi KurikulumB. Kegiatan Administrasi KurikulumAdministrasi Kurikulum: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengajadan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secaraefektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Secara operasional, kegiatan administrasi kurikulum meliputi:Kegiatan yang berhubungan dengan tugas gurua. Pembagian tugas gurub. Tugas guru dalam jadwal pelajaranc. Tugas guru dalam kegiatan PBMKegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didika. Mengikuti tata tertib jadwal pelajaranb. Mengikuti secara konsisten dan konsekuen jadwal pelajaranc. Mengunjungi perpustakaand. Mengikuti kegiatan kelompok belajare. Mengikuti les privat3.Kegiatan yang berhubungan dengan lembaga pendidikan1010. Ary Gunawan, Op.Cit, hlm. 80

C. Pelaksanaan KurikulumTahap PerencanaanTahap Pengorganisasian dan KoordinasiTahap PelaksanaanTahap Evaluasi dan PengendalianGuru perlu memahami: (a) menjabarkan GBPP menjadi AMP, (b) menyusun Prota,(c) menyusun Proca, (d) PSP, dan (e) RP.Kepsek wajib: (a) mengatur penyusunan kalender akademik, (b) jadwal pelajaran,(c) tugas dan kewajiban guru, dan (d) program kegiatan sekolah.PBM sudah berjalan, guru dan Kepsek bersama-sama membuka diriterhadap kritik/masukan yang membangun demi kemajuan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki prosespembelajaran selanjutnya.1234

TOPIK XIIIADMINISTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

A. Pengertian Humas PendidikanB. Komponen-komponen HumasHumas (Edward L. Berney): Membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memilikiniat baik.

Administrasi Humas Pendidikan: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secarasengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkansimpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya demi membantu tercapainyatujuan pendidikan yang telah ditetapkan.1111. Ib.Id, hlm.186Sumber berita (sender)PesanChannel/mediaPenerima berita (receiver)TujuanC. Jenis-jenis HumasFormal/tidak formalnya komunikasia. Komunikasi formalb. Komunikasi informalArah komunikasia. Komunikasi ke atasb. Komunikasi ke bawahc. Komunikasi mendatarHubungan dengan organisasia. Komunikasi internalb. Komunikasi eksternal

D. Tujuan Kerjasama Sekolah dan MasyarakatE. Prinsip Hubungan Sekolah dan MasyarakatF. Penyelengaaraan Humas PendidikanMeningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan sekolahMeningkatkan pemahaman sekolah tentang keadaan masyarakatMenggalang usaha orangtua dalam memenuhi kebutuhan siswaMenumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai peranan pendidikan terhadap pembangunanMembangun kepercayaan masyarakat untuk membantu sekolahMemberikan informasi kepada masyarakat tentang tanggungjawab sekolahMengusahakan dukungan dan bantuan dari masyarakatSaling membantu dan mengisiSekolah dapat memperoleh bantuan keuangan, dllSekolah dan orangtua bekerjasama mencegah perbuatan yang melanggar norma.Prinsip prioritasPrinsip kesederhanaanPrinsip sensitivitasPrinsip kejujuranPrinsip ketepatanSegi ProsesPerencanaan programPengorganisasianSegi KegiatanTatap mukaLaporan kepada orangtuaPublikasi sekolah

TOPIK XIVADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

A. Pengertian Administrasi Layanan KhususB. Jenis-jenis Layanan KhususLayanan Bimbingan dan KonselingLayanan PerpustakaanLayanan Kantin/KafetariaLayanan KesehatanLayanan Transportasi SekolahLayanan AsramaAdministrasi Layanan Khusus: suatu usaha yang secara tidak langsung berkenaan dengan PBM dikelas, akan tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah diberikan kepada siswa agar mereka lebih optimalmengikuti kegiatan PBM di kelas.Walaupun layanan khusus ini tidak secara langsug berkaitan dengan kegiatan PBM, akan tetapi haltersebut sangat mempengaruhi dan sangat menunjang terhadap keberhasilan anak didik dalam belajardi sekolah.1212. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm. 215-222

TOPIK XVOTONOMI PENDIDIKAN

A. Latar Belakang Otonomi PendidikanB. Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management)C. Pendidikan Berbasis Masyarakat (Community Based Education)Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar tehadap kemajuan bangsa dan merupakan saranayang efektif untuk membangun watak bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan berbagaiperubahan, salah satu yang menonjol yaitu lahirnya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. UU tersebutakhirnya akan berpengaruh terhadap sistem pengelolaan pendidikan yang dilakukan secara otonomi.

Otonomi Pendidikan adalah terungkap pada hak dan kewajiban warga negara, orangtua, masyarakat,dan pemerintah. (UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20/ 2003)1313. Hasbullah, Otonomi Daerah, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 24MBS: Sistem manajemen yang bertumpu pada situasi dan kondisi serta kebutuhan sekolah setempat

Tujuan MBSPeningkatan EfisiensiPeningkatan MutuPeningkatan Pemerataan PendidikanCBE mengindikasikan kepemilikan masyarakat terhadap pendidikan, dimana masyarakat ikut aktif dalampengambilan keputusan dan kebijakan mengenai pendidikan.

Faktor yang melatarbelakangi lahirnya CBEKeterbatasan sekolah regulerKeragaman budayaKeterbatasan anggaran biaya pemerintah1414. Mulyasa, Manajemen Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 48

Demikian Resume seluruh Topik Bahasandalam Mata Kuliah Administrasi/Manajemen Pendidikan

TERIMA KASIH