adm pendidikan ke 7 administrasi siswa
TRANSCRIPT
Pertemuan Ke – 7ADMINISTRASI SISWA / PESERTA DIDIK
PENGERTIANManajemen / Administrasi siswa adalah suatu pencatatan siswa dari proses penerimaan hingga siswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain. ( Drs. Wijono, 1989, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti, hlm. 113. )
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI SISWA
Kelompok manajemen siswa dapat diidentifikasikan melalui proses masuknya siswa di sekolah sampai keluar atau tamat. Manajemen siswa dapat digolongkan dalam lima kegiatan, yaitu :1. Penerimaan Siswa Baru2. Ketatausahaan Siswa3. Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan4. Penataan Siswa Di Dalam Kelas5. Mutasi Siswa
1. Penerimaan Siswa Baru
• Penerimaan siswa baru merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas sekolah, sukses atau tidaknya usaha pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Penerimaan siswa baru biasanya dilakukan menjelang tahun ajaran baru dan melalui proses hitungan yang tepat, sehingga perlu ditentukan dahulu daya tampung sekolah yang bersangkutan. Pemerintah dalam usahanya untuk pemerataan, menetapkan tanggal penerimaan siswa baru, baik sekolah negeri, sekolah swasta disamakan, sekolah swasta diakui, dan sekolah swasta terdaftar. ( Hartati Sukirman, dkk, 2007, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, hlm. 18. )
• Untuk keperluan kelancaran kegiatan, penerimaan siswa baru diserahkan kepada panitia penerimaan siswa baru. Tugas-tugas panitia penerima siswa baru: ( Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2008, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, hlm 58-60. )1. Menentukan banyaknya murid yang diterima Penentuan banyaknya siswa yang diterima tergantung dari
daya tampung untuk tahun tersebut. Rumus daya tampung adalah:
DT = (BxM-TK)DT = Daya TampungB = banyaknya bangku yang adaM = muatan bangkuTK = banyaknya siswa yang tinggal di kelas
2. Menentukan syarat-syarat penerimaan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Untuk syarat umum, sebagai berikut:
1) Umur sesuai dengan tingkat sekolah- TK
TK tingkat A umur 3 – 4 tahun TK tingkat B umur 4 – 5 tahun TK tingkat C umur 5 – 6 tahun
- Sekolah Dasar prioritas umur 7 tahunJika masih ada tempat, urutan penerimaan sebagai berikut: 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 16 tahun.
SLTP umur 11 – 17 tahunSMU/SMK umur 14 – 17 tahun
2) Salinan Surat Tanda Tamat Belajar (untuk SMP dan SMA)3) Salinan Rapor kelas tertinggi4) Mengisi formulir yang disediakan5) Surat Kelakuan Baik dari Pamong Praja6) Surat Kesehatan (kadang-kadang merupakan syarat khusus)7) Membayar uang pendaftaran
Sedangkan syarat-syarat khusus adalah syarat yang hanya berlaku untuk sesuatu sekolah, misalnya:8) Untuk AKABRI harus laki-laki9) Untuk Sekolah Seni Rupa harus tidak buta warna.10) Untuk Sekolah Pendidikan Guru harus tidak cacat tubuh11) Beberapa sekolah ada yang hanya menerima anak putri saja, dan sebaliknya beberapa sekolah juga
hanya menerima siswa putra saja.
3. Melaksanakan Penyaringan
Untuk sekolah-sekolah yang merupakan kelanjutan dari sekolah lain, kegiatan penyaringan bukanlah yang penting karena:• Peminat untuk sesuatu sekolah melebihi tempat yang
disediakan• Kadang-kadang perlu dilakukan penelusuran bakat atau
kemampuan tertentu• Nilai pelajaran atau ujian akhir di sekolah yang lebih rendah
belum menjamin bahwa lulusannya mampu mengikuti pelajaran di suatu sekolah lanjutan.
Penyaringan siswa baru didasarkan pada:• Atas pertimbangan target• Atas pertimbangan nilai atau tingkat kemampuan yang
telah diterapkan
4. Mengadakan Pengumuman Penerimaan–Panitia penerimaan siswa baru mengadakan
pengumuman bagi calon siswa yang memenuhi syarat bahwa dirinya mempunyai hak untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya. Pengumuman dapat dilakukan dengan menempel daftar nama dan nomor pendaftaran di papan pengumuman atau mengirimkan surat pemberitahuan langsung ke alamat.
5. Mendaftar Kembali Calon yang Sudah di Terima– Untuk memperoleh kepastian apakah seseorang betul-
betul akan mengikuti pelajaran di sekolahnya, maka panitia penerimaan meminta kepada calon yang di terima untuk mendaftarkan kembali. Hal ini diperlukan terutama bila ada kemungkinan bagi calon untuk mendaftarkan ke lebih dari satu sekolah. Jika sampai pada batas waktu yang ditentukan calon belum mendaftarkan kembali, panitia dapat memanggil calon lain agar pemanfaatan fasilitas di sekolah dapat terpakai secara maksimal.
6. Melaporkan Hasil Pekerjaannya Kepada Pimpinan Sekolah– Panitia penerimaan siswa baru sifatnya sementara dan
bekerja atas dasar perintah/petunjuk, maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban melapor.
2. Ketatausahaan Siswa
• Tindak lanjut dari penerimaan siswa baru, yaitu memproses siswa dalam catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dibedakan atas dua jenis, yaitu:1). Catatan-catatan siswa untuk seluruh sekolah, mencakup:• Buku Induk, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat data semua
anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Komponen-komponen dalam buku induk meliputi keterangan tentang pribadi, tempat tinggal, kesehatan, latar belakang pendidikan, orang tua kandung, wali, kegemaran, kehadiran, perkembangan di sekolah, mutasi, akhir pendidikan, dan nilai rapor dan STTB
• Buku Klapper, yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad dan berfungsi untuk membantu petugas dalam menemukan data dari buku induk.
• Catatan tata tertib sekolah, mengatur sikap dan perilaku siswa di suatu sekolah.
Fungsi tata tertib bersifat ganda, (1) untuk anak-anak itu sendiri agar secara individual sikapnya baik, (2) mengatur agar pergaulan di sekolah teratur, tidak ada yang berkelakuan dan bersifat semaunya sendiri sehingga tidak ada kekacauan di sekolah. Isi Tata Tertib yaitu:• Berupa aturan-aturan lahiriah: kebersihan badan, pakaian,
dan alat-alat pelajaran• Berupa aturan-aturan tingkah laku: sikap terhadap kepala
sekolah, guru, karyawan tata usaha, dan terhadap lawan.• Berupa aturan-aturan ketertiban: kehadiran, mengikuti
upacara.2). Catatan untuk masing-masing kelas• Buku kelas• Buku presensi kelas• Buku/catatan prestasi belajar dan bimbingan dan
penyuluhan.
3. Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan
1) Buku daftar nilai, yaitu buku tempat mencatat nilai hasil belajar secara langsung dari kertas pekerjaan, ditangani oleh guru yang mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan, den memuat nilai semua siswa yang diajar guru tersebut.
2) Buku legger, berisi kumpulan semua nilai untuk semua bidang studi yang diajarkan di sekolah untuk satu periode. Buku legger terdiri dari dua, yaitu legger kelas dan legger sekolah.
3) Buku rapor, merupakan buku yang memuat laporan hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Berfungsi sebagai laporan hasil kerja sekolah kepada orang tua/wali siswa, selain itu juga dapat memberikan gambaran bagi siswa mengenai kemampuannya.
4. Mutasi Siswa
• Maksudnya adalah perpindahan siswa baik di dalam sekolah (mutasi intern) sendiri maupun di luar sekolah (mutasi ekstern). Mutasi intern terjadi apabila siswa mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain. Mutasi ekstern terjadi karena siswa keluar dari sekolah disebabkan karena tamat belajar atau sebab lain.
5. Penataan Siswa Di Dalam Kelas
1) Organisasi Murid• fungsi sebagai berikut: a) Melatih siswa dalam berorganisasi.
Kegiatan ini sangat baik bagi siswa karena dapat menanamkan sikap demokratis, rasa tanggung jawab, memupuk kerja sama, dan sikap toleransi di antara para siswa.
b) Menciptakan ketertiban kelas. Organisasi siswa ini dikelola di bawah bimbingan guru
dengan anggota yang meliputi ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi lain.
2) Penugasan Kelas• Guru dapat memberikan berbagai tugas secara
bervariasi untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa.
• Contoh kongkrit penugasaan kelas yaitu: Pemberian Pekerjaan rumah (PR) Pembuataan makalah buat diskusi kelas per kelompok
atau tiap individu Pembuataan kliping kelas per kelompok atau tiap
individu Observasi lingkungan Menyalin/meringkas bahan pelajaran Dll
• Dalam memberikan tugas guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapai dari pemberian tugas tersebut.
2) Guru menetapkan target maksimal yang akan dicapai dengan pemberian tugas.
3) Guru harus memberi petunjuk tentang bagaimana cara atau proses untuk menyelesaikan tugas tersebut.
4) Guru menjelaskan kedudukan tugas yang diberikan, apakah sebagai pengganti ulangan, pengganti pertemuan pengajaran yang terlambat oleh suatu kegiatan dan sebagainya.
5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila tugas itu masih belum dipahami.
6) Apabila tugas telah diberikan, guru perlu mengadakan kontrol sebelum sampai kepada waktu pengumpulan tugas.
7) Guru harus konsekuen terhadap peraturan yang telah ditentukan.
3) Pembimbingan Siswa• Dalam suatu kelas pastilah terdapat berbagai
macam siswa dengan latar belakang yang sangat berbeda. Perbedaan tersebut menuntut guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan bimbingan terhadap siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa, serta dapat menemukan alternatif penanggulangannya. Bimbingan yang diberikan tidak hanya kepada siswa yang mengalami permasalahan, tetapi juga bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan.
4) Kenaikan Kelas Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor : 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 di atas dan ciri khas sekolah kita, dengan ini kami sampaikan syarat-syarat kenaikan kelas.
Ketentuan Kenaikan Kelas:1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran.2) Siswa kelas XI dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila:
a) yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studinya pada semester II.
b) Secara kumulatif (Semester I + Semester II) jika lebih dari 6 (enam) mata pelajaran tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal, siswa tidak naik kelas.
3) Bagi siswa kelas XI, pada semester II:a) Program Studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. b) Program Studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi.
Sumber : http://kolesegonzaga.net/akademik/Kurikulum/curriculum.htm Diakses pada tanggal 31 Maret 2009 pukul 18.02 WIB