adln-perpustakaan universitas airlangga bab ...repository.unair.ac.id/55336/3/fv.osi.48-16 har...
TRANSCRIPT
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia instustri Indonesia memiliki beragam industri yang
masing-masing memliki alat-alat instrumentasi yang telah digunakan dalam
proses produksi, baik secara manual maupun berbasis otomatis. Salah satu
industri dibidang kesehatan dan kecantikan. Dalam bidang kesehatan dan juga
kecantikan untuk merawat kulit tubuh manusia terdapat beberapa metode, salah
satu contohnya yang paling sederhana adalah perawatan kulit dengan
mengkonsumsi nutrisi bervitamin, mengoleskan lotion pada bagian tubuh kita,
perawatan kulit rutin dan lain sebagainya.
Dalam bidang kesehatan dan kecantkan kulit, lotion dikenal sebagai
perawatan kulit yang paling mudah dan menjadi kebutuhan sehari-hari
terutama oleh para wanita. Lotion dapat menutrisi kulit tubuh dengan beberapa
manfaat penting dari lotion diantaranya yaitu dapat melembabkan kuit,
melindungi kulit dari sinar matahari, melembutkan kulit tanpa meninggalkan
minyak, mencegah kulit yang bersisik dan kusam, dan juga dapat membuat
kulit tampak lebih bersinar dan wangi. Produk-produk lotion sudah banyak
dipasarakan bahkan hampir diseluruh market di Indonesia telah menjual
produk lotion. Bedasarkan beberapa sumber literatur bahwa lotion dapat
diproduksi sendiri menggunakan bahan yang berkualitas, sehat, bervitamin
sehingga tidak diragukan lagi untuk perawatan kulit yang alami dan sehat.
Dengan cara pembuatan lotion alami ini tentunya memiliki segi positif karena
2
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
lebih bisa menguntungkan karena dapat produksi sendiri dalam jumlah yang
banyak, lebih sehat karena produk lotion buatan sendiri menggunakan bahan
tradisional yang sederhana.
Pembuatan lotion sendiri menggunakan peralatan yang digunakan
dalam proses pencampuran bahan dan pembuatan secara langsung dengan
tangan (manual). Namun untuk mempermudahkan proses pembuatan lotion
tersebut maka diciptakan perancangan alat yang otomatis dirancang sebagai
alat pencampuran bahan-bahan lotion kemudian di buat bedasarkan resep
pembuatan lotion. Yang kemudian dituangkan pada tugas akhir ini yang telah
dibuat berjudul “Rancang Bangun Alat Pembuatan Lotion Berbasis PLC
(Programable Logic Control)”. Alat ini mengutamakan proses pencampuran
bahan-bahan dasar membuat lotion sesuai dengan ukuran takaran bahan (gram)
yang dikrontrol oleh PLC sehingga pembuatan lotion dapat diperkirakan dalam
jumlah tertentu yang diinginkan. Proses-proses pembuatan lotion oleh PLC
yaitu digunakan untuk mengkontrol otomatisasi buka-tutup valve (kran bahan),
kontrol pemanas air (heater), dan kontrol motor DC untuk mengaktifkan mixer,
serta menggunakan dua sensor yaitu sensor photodioda dan sensor termostat.
Dengan demikiran rancang bangun alat pembuatan lotion diharapkan
dapat dimanfaatkan dalam industri rumah tangga skala besar untuk
memproduksikan lotion dalam jumlah besar dengan ketelitihan ukuran bahan
sesuai yang diinginkan dan juga menghasilkan produk lotion alami dengan
efisiensi yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
3
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka dapat ditentukan
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana komposisi bahan utama menjadi campuran lotion?
2. Bagaimana merancang sistem pembuatan lotion berbasis PLC?
3. Bagaimana tingkat kinerja alat pembuatan lotion berbasis PLC?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diambil dari penelitian rancangan adalah:
1. Alat pembuatan lotion ini dirancang secara fisik dan non fisik merupakan
miniatur plant
2. Rancang bangun alat pembuatan lotion ini dibatasi dengan pemilihan pada
bahan sari buah menggunakan 3 varian saja yaitu sari timun, pepaya, dan
bengkoang.
3. Komposisi bahan ditentukan dengan standart literatur.
1.4 Tujuan
Penelitian tugas akhir ini dilakukan berdasarkan latar belakang yang bertujuan
untuk:
1. Mengukur komposisi bahan utama menjadi bahan campuran lotion.
2. Merancang alat pembuatan lotion berbasis PLC.
3. Mengetahui kestabilan kinerja alat pembuat lotion bebasis PLC.
1.5 Manfaat
4
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Manfaat pembuatan penelitian ini diharapkan:
1. Dipergunakan sebagai miniplant untuk industri rumah tangga pembuat
lotion dalam skala jumlah besar dan sekreatif mungkin.
2. Memberikan hasil lotion dengan bentuk yang sesuai dengan yang
diharapkan.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang penjelasan teoritis dalam berbagai aspek yang
akan mendukung ke arah analisis tugas akhir yang dibuat. Penjelasan teori akan
dibahas yaitu mengenai Pembuatan Lotion, PLC OMRON SYSMAC CP1L,
Motor DC, Laser Pointer, Solenoid Valve, Sensor, Relay, Heater, Komparator,
Push button, dan Central lock dan central Modul
2.1 Pembuatan Lotion
Pada tugas akhir ini adalah mengembangkan rancang bangun pembuatan
lotion dengan bahan – bahan alami. Bahan – bahan alami disini tidak berbahaya
dan tidak mengandung bahan kimia. Lotion menurut The British Pharmaceutical
Codex adalah emulsi cair yang ditujukan ke kulit. Lotion dapat di bentuk suspensi
zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau
emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Pembuatan lotion
berbasis PLC ini menerapkan proses – proses antara lain mengukur komposisi
bahan dasar, pencampuran bahan – bahan dasar dan komplemen, pengadukan
yang di sertai dengan pemanasan.
2.1.1 Cara Pembuatan Lotion
Pembuatan lotion dapat dilakukan dengan berbagai macam hal. Salah satu
proses yang ada pada lotion dengan metode emulsi. Berikut adalah cara untuk
membuat lotion handmade dengan metode emulsi dari bahan alami:
6
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
1. Mencampurkan semua bahan (sari buah, cream susu, air, minyak zaitun,
dan minyak wangi) sesuai takaran pada komposisi bahan ke dalam sebuah
wadah (toples tahan panas)
2. Memanaskan air secukupnya pada sebuah panci yang lebih besar. Air
sebagai perantara panas untuk memanaskan wadah campuran bahan lotion
tersebut.
3. Tunggu sampai suhu panas air stabil tidak terlalu panas sekitar 50-70˚C,
masukkan wadah tahan panas yang sudah berisi campuran bahan kedalam
panci (rendam mirip dengan proses memasak coklat)
4. Setelah tercampur rata matikan kompor. Lalu aduk lotion selama ±10
menit sampai tekstur lotion lembut dan siap digunakan. Penggunaan dari
bahan lotion handmade ini bisa tahan hingga 2-3 bulan pemakaian dan
disimpan dalam udara bersuhu dingin.
Pengelolahan bahan lotion dari bahan alami namun pada proses
pembuatanya seperti proses kimia. Pada plant proses kimia yang terjadi adalah
proses pengemulsian bahan. Emulsi adalah suatu sistem terdispersi yang terdiri
paling sedikit 2 fase cairan yang tidak saling bercampur. Emulsi adalah suatu
sistem termodinamik yang stabil, suatu sistem. Dimana salah satu cairan tediri
dari suatu sistem yang terdispersi dangan medium pendispersinya dengan
emulgator yang cocok. Pada campuran bahan pengemulsian adalah hasil akhir dari
pembuatan lotion. Lotion merupakaan hasil dari sediaan emulsi antara minyak
dengan air. Minyak dengan air harus menyatu dengan cara pengemulsian.
7
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Pengemulsi yang digunakan pada bahan adalah krim susu itu sendiri. Lemak susu
yang tak jenuh dan sehat dapat berfungsi sebagai emulgator alami. Pengganti
emulgator yang lain adalah gelatin yang biasa di pakai oleh pabrikan besar.
Namun gelatin susah di dapat dan tidak memiliki efek yang bagus dengan kulit.
Fase terdispersinya adalah air dan sari buah. Sedanngkan medium pendispersinya
adalah minyak zaitun. Sedangkan emulgator alamnya adalah krim susu.
2.2 PLC OMRON SYSMAC CP1L
Programmable Logic Controllers (PLC) merupakann sebuah komputer
elektronik yang yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller
menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi secara
digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem
ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun
analog.
Dalam bidang industri dan transportasi dapat diotomasi menggunakan
PLC. Keunggulan PLC yaitu dalam sistem kontrol PLC memiliki kecepatan dan
akurasi dari operasi yang bisa meningkat jauh lebih baik serta kemampuannya
dalam hal mengubah dan meniru proses operasi disaat yang bersamaan dengan
komunikasi. Operasi pada PLC terdiri dari empat bagian penting :
8
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
1. Pengamatan nilai input.
2. Menjalankan program.
3. Memberikan nilai output.
4. Pengendalian.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut :
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut
pada operator.
Didalam PLC berisi rangkaian elektronika yang dapat difungsikan seperti
contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk
semua intruksi dasar selain intruksi output.
9
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.1 Fungsi PLC
2.2.1 PLC OMRON CP1L
PLC OMRON SYSMAC CP1L adalah salah satu produk PLC dari Omron
yang terbaru. CP1L merupakan PLC tipe paket yang tersedia dengan 10,14, 20,
30, 40 atau 60 buah I/O (input/output). Sistem input outputnya berupa bit. Atau
lebih dikenal dengan PLC tipe relay karena hanya membaca masukan (input) dan
menghasilkan keluaran (output) dengan logika 1 atau 0.
Gambar 2.2 PLC Omron Sysmac CP1
10
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.2.2 Bagian-bagian umum PLC OMRON CP1L
Gambar 2.3 Bagian PLC Omron Sysmac CP1L 30 I/O
(Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L)
1. Blok power supply, ground dan input terminal.
2. Blok eksternal power supply dan output terminal.
3. Peripheral USB Port untuk menghubungkan dengan komputer dan
komputer dapat digunakan untuk memprogram dan memonitoring.
4. Operation indicator, mengindikasikan status operasi dari CP1L termasuk
power status, mode operasi, errors, dan komunikasi USB.
5. Baterai untuk mempertahankan internal clock dan isi RAM ketika supply
OFF.
6. Input Indicator, menyala jika kontak terminal input kondisi menyala.
7. Output Indicator, menyala jika kontak terminal output kondisi menyala.
8. Expansion I/O unit connector, digunakan untuk menambah input/output
PLC.
9. Option board slot, digunakan untuk menginstal RS-232C
11
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.2.3 Port terminal Input Output PLC Omron CP1L
Port pada PLC CP1L 30 I/O terdiri dari 18 buah terminal input yaitu dari
CIO 0.00 – 0.11 dan CIO 1.00 – 1.05. Untuk port outputnya terdapat 12 buah
terminal yaitu dari CIO 100.00 – 100.07 dan CIO 101.00 – 100.03. Pada port
input terdapat dua buah terminal untuk masukan supply AC PLC yaitu pada
teminal L1 dan L2/N. Port input terhubung pada satu titik COM (common).
Masukkan pada terminal COM dapat berupa polaritas (+) atau negatif (-).
Gambar 2.4 Port Input Model Supply AC dan DC
(Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L)
Pada port output terdapat 4 buah titik COM. Masing masing titik COM
terhubung dengan titik output yang dibatasi dengan garis batas seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini.
12
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.5 Port Output Model Supply AC dan DC
(Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L)
Pada model AC power supply terdapat output 24 VDC pada terminal + dan
-. supply ini dapat digunakan untuk supply VDC pada terminal input.
2.3 Motor DC
Motor DC merupakan motor listrik magnet permanen dengan input
tegangan sebesar 5 volt, 12 Volt, 24 volt. Motor DC digunakan sistem kerja mixer
(pengaduk). Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplay tegangan
arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.
Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC bekerja
apabila suatu penghantar arus listrik diletakkan didalam suatu medan magnet,
maka akan timbul gaya mekanik. Arus listrik mengalir dalam kawat dengan arah
maju atau mundur untuk menentukan arah medan magnet yang terbentuk disekitar
kawat arahnya searah atau tidak searah jarum jam.
13
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.3.1 Mixer
Pada perancangan alat pembuatan lotion, proses pengadukan bahan
merupakan proses pencampuran bahan satu atau lebih sehingga dapat menjadi
sebuah zat lain (bentuk pencampuran lotion). Pencampuran ini dikhususkan untuk
mencampur bahan berupa cairan atau larutan. Alat pencampur tersebut adalah
mixer. Mixer merupakan salah satu jenis ARTL yang masuk dalam klasifikasi
ARTL mekanis yang fungsinya sebagai pengaduk adonan Kue dan semacamnya.
Tungkai pengaduknya digerakkan oleh sebuah motor listrik melalui kopel roda-
roda gigi.
(a) (b)
Gambar 2.6 Bentuk Eksternal Mixer (a) dan Bentuk Internal Mixer (b)
14
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.7 Rangkaian Kelistrikan Mixer Merek Philips Type HR
1500/A1.
(Sumber: www.teknik-ketenagalistrikan.blogspot.co.id/2013/05/mixer-
atau-alat-pengaduk.html#.V2jLUbZhnIU)
Pada Gambar tersebut memperlihatkan mixer yang digunakan adalah jenis
mixer merek Philips type HR 1500/A1. Pada gambar 2.2 tersebut menunjukkan
bahwa sumber listrik yang diperlukan untuk menjalankannya adalah tegangan AC
220 ~ 230 V pada frekuensi kerja 50 – 60 Hz. Sementara daya listrik yang akan
diserap sebesar 170 watt. Kemudian, rangkaiannya dilengkapi dengan kapasitor
dan resistor yang dipasang paralel. Kapasitor dan resistor tersebut berfungsi
sebagai peredam frekuensi interferensi yang ditimbulkan oleh motor mixer saat
berputar. Pengaturan kecepatan mixer dilakukan dengan memindahkan posisi
saklar pemilih kecepatan (SW) antara posisi ‘0’ hingga posisi ‘3’. Namun untuk
sistem kerja alat hanya memakai satu posisi kecepatan mixer.
Pengaturan kecepatan ini dapat dilakukan dengan SW, karena posisi-posisi
kecepatan yang ditunjukkan oleh SW berhubungan dengan lilitan pengatur
kecepatan dan lilitan bantu motor L1, L2 dan L3 yang terhubung seri menuju ke
15
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
sikat1, masuk kelilitan rotor (LR), keluar ke sikat2, masuk ke beliatan utama lalu
kembali sumber listrik.
2.4 Selenoid Valve
Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik melalui
solenoida, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya sebagai pembuka atau
penutup mulut keran. Solenoid valve yang akan digunakan yaitu NC valve
(Normally Close) dihubungkan dengan tegangan DC sebesar 24 V. Solenoid valve
adalah kombinasi dari dua dasar unit fungsional diantaranya :
1. Solenoid dengan inti atau plungernya,
2. Badan keran yang berisi lubang mulut pada tempat piringan atau stop-
kontak ditempatkan untuk menghalangi atau mengizinkan aliran.
Solenoid valve ini bekerja ketika ada energi atau dihilangkan energinya.
Apabila kumparan diberi energi, inti besi akan ditarik ke dalam kumparan
solenoid untuk membuka keran.
Gambar 2.8 Eksternal Solenoid Valve
16
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.5 Sensor
Sensor / tranduser adalah mengubah besaran sesuatu ke besaran sesuatu
yang lain. Biasanya sensor mengubahdari besaran fisik ke besaran listrik.
Penggunaan sensor pada alat ini berfungsi sebagai pengindikasian besaran sesuatu
agar dapat di deteksi perubahanya dan melakukan suatu tindakan pada alat
tersebut.
Alat ini menggunakan dua sensor. Sensor yang di gunakan adalah
photodiode dan thermostat. Sensor photodiode berfungsi seperti limit switch
dimana penggunaan sensor photodiode bertujuan untuk menentukan batas atas
ketinggian cairan bahan tersebut. Sedangkan sensor suhu berfungsi sebagai
instrumentasi alat untuk mengontrol besaran suhu agar tetap terjaga pada kondisi
suhu tersebut. Sensor thermstat berfungsi sebagai pengontrol suhu plant untuk
memasak lotion.
2.5.1 Photodiode
Photodiode adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya. Jika
terkena cahaya maka dioda bekerja seperti pada umumnya. Namun pada keadaan
gelap maka dioda akan berfungsi seperti resistor dan memiliki tahanan yang
cukup besar. Photodiode merupakan ssebuah dioda dengan sambungan p-n yang
cara kerjanya di pengaruhi oleh cahaya. Cahaya yang dapat di deteksi dengan
photodiode antara lain mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, cahaya
ultra violet samai dengan cahaya sinar x.
17
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.9 Sensor Photodiode
Karena photodiode terbuat dari semikonduktor p – n junction maka cahaya
yang di serap oleh photodiode akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton
yang menghasilkan pasangan elektron-hole dikedua sisi dari sambungan.
Photodiode berfungsi sebagai menangkap gelombang yang dihasilkan oleh
inframerah. Besarnya arus yang dihasilkan oleh photodiode tergantung dari
seberapa besarnya intensitas radiasi gelombang yang di pancarkan oleh
inframerah ataupun led.
Gambar 2.10 Linieritas Sensor photodiode
Photodiode digunakan sebagi komponen pendeteksi energi cahaya.
Linieritas photodiode sudah teruji yaitu berbanding lurus antara masukan
intensitas cahaya dengan arus yang di alirkan. Kelebihan dari photodiode adalah
alat ini memiliki linieritas cahaya yang baik dan sensitivitas sensor juga baik
dengan margin error antara 1 – 5 %.
18
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.5.2 Termostat
Termostat adalah suatu piranti pengatur suhu yang bekerja secara otomatis
berdasarkan prinsip umpan balik. Pada sistem umpan balik yang menggunakan
termostat, tinggi atau rendahnya suhu yang diatur dibandingkan dengan suatu
acuan. Apabila suhu yang diindera tidak tepat sama dengan suhu acuan, elemen
pengindera pada termostat akan bekerja dan kemudian mengirim isyrat (biasanya
berupa isyarat listrik) untuk menurunkan atau menaikkan suhu sesuai kebutuhan.
Sistem umpan balik semacam ini biasanya digunakan pada pengatur sushu
ruangan, setrika listrik, pemanas listrik, dan perangkat yang memerlukan
pembatas panas lainnya.
Gambar 2.11 Komponen Thermostat (A) Thermostat Dengan Katub By Pass (B)
Thermostat Tanpa Katub By Pass.
(Sumber: andixtkr2.blogspot.co.id/)
Pada alat ini penggunaan termostat berguna sebagai pengontrol suhu yang
ada. Suhu di kontrol antara 50-70 derajat celcius. Metal dari termostat akan
kontak langsung dengan elemen heater. Dan jika suhu yang ada pada air saat 70
derajat celcius maka suhu akan turun disebabkan oleh metal akan terlepas hingga
tidak mengalirkan arus pada elemen pemanas / heater.
19
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.6 Laser Pointer
Laser singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation yaitu merupakan suatu deviasi yang memancarkan gelombang radiasi
elektromagnetik melewati suatu proses yang dinamakan emisi spontan (pancaran
terstimulasi). Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam
pancaran koheren, artinya bahwa cahaya yang dipancarkan tidak menyebar dan
rentang frekuensinya sempit (monochromatic light). Laser juga dikatakan efek
dari mekanika kuantum.
Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber
cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi
dari frekuensi yang sama, beda fase yang konstan dan polarisasinya. Selanjutnya
untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari medium lasing adalah
dengan mengontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Sifat koheren sulit ditemui
pada sumber cahaya atau incoherens; dimana terjadi beda fase yang tidak tetap
antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya
memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, terpolarisasi, sinar koheren
mendekati monokromatik, terdiri dari panjang gelombang tunggal atau
satu warna.
Gambar 2.12 Laser Diode
20
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Beberapa kelebihan laser diantaranya adalah kekuatan daya keluarannya
yang amat tinggi sangat diminati untuk beberapa applikasinya. Namun laser
dengan daya yang rendah sekalipun (beberapa miliwatt) yang digunakan dalam
pemancaran, masih dapat membahayakan penglihatan manusia, karena pancaran
cahaya laser dapat mengakibatkan mata seseorang yang terkena mengalami
kebutaan dalam sesaat atau tetap.
Rangkaian sensor photodiode terdiri dari photodiode, infrared atau Laser
Diode, resistor 220Ω dan resistor 10kΩ. Inputan dari rangkaian ini diberi tegangan
+5V dan outputnya disambungkan ke komparator. (Beriyanto, 2011) Garis besar
rangkaian sensor photodiode dan LED ditunjukkan oleh Gambar 2.19.
Gambar 2.13 Rangkaian Sensor Photodiode dan LED/Laser Diode
2.7 Relay
Relay adalah suatu piranti yang bekerja berdasakan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Kontaktor akan tertutup
(On) atau terbuka (Off) karena efek induksi magnet yang dihasilkan dari
kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar dimana
penggerakan kontaktor (On/Off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
21
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.14 Relay Eksternal PLC
Berdasarkan cara kerjanya relay dibagi menjadi tiga jenis yang pertama
adalah relay Normaly On yaitu ketika kondisi awal kontaktor tertutup (On) dan
akan terbuka (Off) jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai
pada kumparan (coil) relay. Istilah kondisi ini disebut Normaly Close (NC). Yang
kedua yaitu relay Normaly Off yaitu ketika kondisi awal kontaktor terbuka (Off)
dan akan tertutup (On) jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang
sesuai pada kumparan (coil) relay. Istilah kondisi ini disebut Normaly Open (NO).
Selanjutnya yang ketika yaitu jenis relay Change-Over (CO) atau Double-Throw
(DT). Pada relay jenis ini memiliki dua pasang terminal dengan dua kondisi yaitu
Normaly Close (NC) dan Normaly Open (NO).
22
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar. 2.15 Relay dan Kontaktor Normaly Close dan Normaly Open.
(Sumber: agenacemaxsjateng.blogspot.co.id/2014/03/cara-kerja-
contactor-relay-timer.html)
2.8 Heater
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat
yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas,
solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas. Elemen pemanas terbuat dari
bahan yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui
bahan tersebut berubah menjadi panas. Perubahan energi listrik menjadi energi
kalor dapat diamati pada alat-alat seperti setrika listrik, kompor listrik, solder, dan
teko listrik.
Alat pemanas air yang digunakan untuk alat ini diambil dari alat pemanas
rice cooker yang disebut dengan Cast Heater. Heater ini menyatu dengan logam.
Menghasilkan daya 300-400 watt, tergantung jenis cookernya. Terdapat Mica
heater atau thermistor yang tertutup oleh semacam kertas (mica) yang berfungsi
pada proses warming. Heater ini juga berfungsi sebagai thermistor, yaitu tahanan
23
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
makin besar bila bertambah panasnya. Makin besar tahanan maka tegangan yang
masuk berkurang sehingga mengurangi daya panas yang dihasilkan heater.
Sehingga mampu mengontrol panas saat warming supaya panasnya stabil
dikisaran 50-70 celcius.
Gambar 2.15 Cast Heater
Heater ini akan terkait dengan thermostat dari magnet dan pegas.
Thermostat berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi suhu air dalam panci.
Bagian metal thermostat yang diletakkan pada bagian yang berkontak langsung
dengan panci tempat air sehingga dapat menyetor panas dari panci apakah
panasnya sudah mencapai 70 derajat celcius. Metal bila terkena panas maka daya
magnet berkurang sehingga gaya pegas lebih besar dari gaya magnet. Akibatnya
pegas terlepas dari magnet (menjauh) sehingga menekan tuas dan tuas menekan
saklar heater. (Jagad,2014)
2.9 Komparator
Komparator adalah sebuat rangkaian yang dapat membandingkan besar
tegangan masukan. Komparator biasanya menggunakan Op-Amp sebagai piranti
utama dalam rangkaian.Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2
24
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di
referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [ (R1/(R1+R2) ]
Gambar 2.16 Rangkaian komparator
Vsupply Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada
kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka,
keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan
masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi
sama dengan + Vsupply. Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka
keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari
V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai
untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya
menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran.
25
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 2.17 Datasheet LM234
(Sumber: www.datasheetbank.com/LM324-Datasheet-Philips.html)
Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan
suatu input dengan referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai
(high dan low). Suatu komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari
tegangan acuan (Vreference) dan tegangan masukan (Vinput) serta satu tegangan
ouput (Voutput).
2.10 Push button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka
saklar akan kembali pada kondisi normal.
26
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2.11 Central lock dan central Modul
Central Module
Central Module pada sistem Central Door Lock berfungsi
untuk mengatur arah aliran arus yang masuk ke dalam motor
Central Door Lock untuk dua posisi Lock dan Unlock yang sebelumnya
Module Central Door Lock ini diaktifkan oleh Main Board.
Gambar 2.18 Central Module
Kabel utama yang ada pada Central Module bermacam – macam
ada yang menggunakan 8 kabel dan 6 kabel akan tetapi mempunyai fungsi
yang sama sebagai berikut :
a. Satu kabel sebagai sumber arus utama
b. Satu kabel sebagai massa
27
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
c. Dua kabel ke masing – masing motor untuk mengatur arus kerja motor
untuk posisi lock dan unlock yang dirangkai secara paralel untuk semua
motor central door lock
d. Dua kabel dari Main Board untuk aktifasi Central Module yaitu pada saat
sistem ini diaktifkan dengan kendali Remote Control untuk posisi
Lock maupun Unlock maka Main Board akan memberikan sinyal
Output ke Module untuk proses aktifasi.
Motor Central Door Lock
Central Dorr Lock berfungsi sebagai actuator untuk menggerakkan
tuas pengunci pintu mobil untuk posisi Lock gerakan motor
pada turun dan posisi Unlock gerakan motor naik. Motor menggunakan sistem
solenoid yaitu bila arus masuk melalui electromagnetic alam satu arah, Maka akan
terbangkit dan bergerak maju menyebabkan pluger (yang menempel pada magnet)
akan ikut bergerak dengan arah yang sama maka hal ini akan mendorong tuas
pengunci pintu akan bergerak turun pada posisi Lock.
Gambar 2.19 Central lock
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Perancangan
Perancangan dan pembuatan alat ini akan dilaksanakan di laboratorium
PLC Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo
Surabaya selama kurang lebih 5 bulan yang dimulai pada bulan Februari 2016
sampai dengan bulan Juni 2016.
3.2 Alat dan Bahan Pembuatan
3.2.1 Alat-alat yang Diperlukan
Adapun alat-alat yang digunakan berfungsi sebagai penunjang
pelaksanaaan perancangan, pembuatan, pengukuran, dan pengujian alat ini. Alat-
alat yangdibutuhkan adalah sebagai berikut.
1. Laptop / Personal Computer
2. Mistar
3. Gergaji
4. Multimeter
5. Solder
6. Lem
7. Palu
8. Bor
29
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
3.2.2 Bahan-bahan alat yang diperlukan:
Adapun bahan-bahan yang digunakan juga berfungsi menunjang
pembuatan sistem alat ini mulai dari bahan pembuatan mekanik hingga bahan
pembuatan sistem kerja alat keseluruhan (hardware dan software).
Bahan Mekanik yang diperlukan :
1. Kayu
2. Valve (kran) Soleniod
3. Paku
4. Mur & Baut
5. Selang
6. Plat Seng
7. Triplek
8. Panci
9. Panci rice cooker
10. Wadah dari plastik
11. Pompa Akuarium
12. Injeksi
13. Heater
14. Tabung aluminium
Sedangkan bahan untuk pembuatan hardware dan software adalah:
1. PLC (Programable Logic Control) OMRON CP1L
2. Catu daya / Power Supply
3. Motor DC (motor mixer)
30
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
4. Push button
5. IC LM324
6. Laser Diode
7. Photodiode
8. Resistor
9. Kabel jumper
10. Timah
11. Termostat
12. Software PLC OMRON CX-Programmer 9.0
3.3 Prosedur Perancangan
Pada perancangan dan pembuatan rancang bangun alat pembuatan lotion
Berbasis PLC OMRON CP1L terbagi atas dua tahap yaitu perancangan perangkat
keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Adapun
pembuatan sistem perancangan software dibahas pada laporan tugas akhir bagian
I. Sedangkan pada laporan ini akan membahas pembuatan sistem perancangan
hardware (laporan tugas akhir bagian I).
Prosedur perancangan dan pembuatan hardware pada sistem alat terdiri
dari beberapa langkah yaitu sebagai berikut.
1. Membuat blok diagram sistem alat pembuatan lotion berbasis PLC
2. Pembuatan sketsa mekanik plant sistem alat pembuatan lotion berbasis
PLC
31
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
3. Perancangan modul PLC OMRON CP1L
4. Pembuatan sistem penggerak (Motor mixer, pompa, injeksi, dan valve
solenoid)
5. Pembuatan perangkat keras meliputi rangkaian komparator, rangkaian
photodiode dan power supply.
6. Melakukan analisis data
3.3.1 Diagram Instrumen Sistem
Input proses Output
Gambar 3.1 Diagram Instrumen Perancangan Hardware
Dari diagram blok dapat dijelaskan bahwa sistem kinerja alat ini yaitu
awalnya ketika tombol switch dan push bottom ditekan atau di ON kan, maka
secara langsung sinyal tombol akan diproses sebagai input ke PLC. PLC akan
menggerakan valve dan heater, yang mana valve ini berfungsi untuk mengisikan
bahan lotion yang akan dibuat. Sensor photodiode tentunya digunakan sebagai
Sensor Photodiode
Sensor termostat
Switch, Push
Bottom
PLC
Mixer, Pompa, Injeksi
Valve
Solenoid
Heater
32
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
input atau masukan ini, yaitu sebagai sensor yang mendeteksi ketinggian cairan
bahan lotion tersebut. Apabila kotak takaran yang tersedia terdeteksi oleh sensor
photodiode dalam keadaan kosong atau Low-level maka valve akan membuka
sehingga bahan sari buah untuk lotion dapat masuk kedalam takaran(wadah) dan
berhenti sampai ketinggian maksimum (sensor HI-Level terhalang cairan)
sehingga memberi sinyal input berlogika 1.
Sedangkan heater tersebut juga aktif sebagai proses pemanasan air.
Disini, sensor thermostat digunakan untuk mendeteksi suhu air yang dipanaskan
oleh heater. Apabila suhu air 0˚C maka heater akan aktif / ON dan berhenti
sampai suhu air mencapai 70˚C. lalu ketika suhu air mulai turun menjadi 50˚C
maka heater aktif kembali, begitu seterusnya . Setelah itu pompa aktif untuk
mengisikan bahan-bahan lotion kedalam plant besar (sudah ditentukan waktu dan
pengukurannya menggunakan timer dan counter pada software PLC). Setelah itu
PLC mengaktifkan mixer dan berhenti sesuai waktu yang ditentukan. Ketika mixer
berhenti kemudian heater juga akan berhenti/OFF. Proses ini digunakan dalam
satu kali pembuatan jika ingin melakukan pembuatan lotion lagi maka harus
menekan lagi tombol switch dan push button.
33
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
3.3.2 Sketsa Mekanik Plant
Gambar 3.2 Sketsa Mekanik Plant
Fungsi tiap bagian:
- Silo 1 : Untuk wadah penampung bahan sari buah timun
- Silo 2 : Untuk wadah penampung bahan sari buah pepaya
- Silo 3 : Untuk wadah penampung bahan sari buah bengkoang
- Silo 4 : Untuk wadah penampung bahan minyak zaitun
- Silo 5 : Untuk wadah penampung bahan krim cleansing milk
- Wadah Takaran : Untuk wadah penakaran dengan tinggi cairan
34
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
- S1 : Sensor termostat mendeteksi suhu panas air dan
mengaktifkan heater
- S2 : Sensor photodiode sebagai sensor ketinggian cairan
(sensor Hi-Level) dan mengaktifkan valve takaran
- Heater : Untuk pemanas air
- Pompa : Untuk pengisihan minyak zaitun
- Injeksi Krim : Untuk pengisihan krim cleansing milk
- Motor Mixer : Untuk mengaduk bahan
- Panci : Untuk tempat penampungan pencampuran lotion
- Panci Rice Cooker : Tempat air sebagai perantara suhu panas
Berdasarkan sketsa mekanik alat pada Gambar 3.2 yang telah dibuat,
rancang bangun alat pembuatan lotion berbasis PLC ini bekerja dengan metode
mencampurkan bebarapa bahan dasar untuk membuat lotion dengan disediakan
tiga varian jenis sari buah yang harus dipilih terlebih dahulu lalu akan
menjalankan proses pemanasan air sehingga mengeluarkan suhu panas yang
stabil, pengisihan bahan sari buah oleh kran solenoid, proses pengisihan bahan
minyak zaitun oleh pompa, proses pengisihan bahan cleansing milk oleh injeksi,
kemudian proses akhir dilanjutkan dengan proses pengadukan oleh motor mixer
sampai pembuatan lotion selesai dan dapat diangkat. Cara kerja alat ditentukan
berdasarkan kondisi operasi. Pada pembuatan perancangan software dibuat
kondisi operasi terlebih dahulu untuk mempermudah program ladder untuk
mengontrol hardware menggunakan software CX-Programmer. Kondisi operasi
untuk alat pembuatan lotion berbasis PLC telah disusun sebagai berikut.
35
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
a. Ada satu buah tombol switch / tombol start, jika tombol start ditekan
maka heater akan menyala untuk memanaskan air. Heater tetap menyala
meskipun tombol start dilepas.
b. Heater menyala, memanaskan air dari suhu air 0˚C sampai suhu air 70˚C
yang diukur oleh sensor termostat setelah itu heater mati (OFF). Namun
saat suhu air turun menjadi 50˚C heater menyala lagi. Begitu seterusnya
sampai 70˚C.
c. Ada tiga tombol push button yaitu PB 1 (untuk sari buah timun), PB 2
(untuk sari buah papaya), dan PB 3 (untuk sari buah bengkoang). Jika
salah satu push button ditekan maka dua tombol push button yang lain
tidak akan berfungsi atau bekerja ketika ditekan lagi.
d. Saat memilih tombol PB 1 ditekan, Valve 1 akan aktif (open) mengisi sari
buah timun kedalam wadah takaran dibawahnya.
e. Saat memilih tombol PB 2 ditekan, Valve 2 akan aktif (open) mengisi sari
buah pepaya kedalam wadah takaran dibawahnya.
f. Saat memilih tombol PB 3 ditekan, Valve 3 akan aktif (open) mengisi sari
buah bengkoang kedalam wadah takaran dibawahnya.
g. Pengisian takaran tersebut dilakukan sampai penuh dan berhenti saat
ketinggian cairan sari buah timun telah mencapai tinggi sensor Photodiode
(level sensor)
h. Setelah pengisihan takaran telah mencapai level sensor, Valve 1 mati
(close) dan valve takaran aktif (open) untuk mengisikan cairan tersebut ke
dalam panci besar sampai takaran habis membutuhkan waktu 16 detik.
36
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
i. Pada saat yang sama yaitu ketika PB 1 ditekan , bahan cleansing milk dan
zaitun juga mulai ditambahkan:
- Pengisian krim cleansing milk yaitu melalui injeksi krim yang
dijalankan oleh counter sebanyak 120 kali
- Pengisian zaitun yaitu melalui pompa, mengisikan zaitun ke panci
besar selama waktu 4 detik
j. Setelah semua bahan telah masuk ke panci besar maka heater akan mati
(OFF) bersamaan dengan motor mixer aktif untuk mengaduk lotion
dengan waktu 16 menit.
k. Jika tombol reset ditekan maka proses kerja akan berhenti dan jika ingin
memulai lagi akan kembali ke tahap awal.
3.3.3 Perancangan Modul PLC OMRON CP1L
Perancangan modul PLC membutuhkan beberapa komponen dasar dalam
pembuatannya diatanaranya yaitu:
1. Power Supply 24 VDC
2. PLC OMRON CP1L
3. Relay
4. Connector Relay 8 pin
5. MCB 4A
6. Toogle switch
7. Acrilyc 5mm
37
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Komponen tersebut kemudian dirancang dan disusun menjadi modul
PLC melalui wiring yang sesuai dengan buku petunjuk. Adapun cara merangkai
modul PLC OMRON yaitu
Gambar 3.3 Rangkaian Output PLC OMRON CP1L
(Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L)
Gambar 3.4 Rangkaian Input PLC OMRON CP1L
(Sumber : Manual Book PLC OMRON CP1L)
Relay 5
Out.Vlv Timun
Relay 1
Out.Injeksi
Krim
Relay 3
Out.Pompa
Relay 3
Out.Mixer
Relay 4
Out.Vlv Takaran
Relay 6
Out.Vlv Pepaya
Relay 3
Out.Vlv.
Bengkoang
Relay 1
Out.Injeksi
Int. Tombol
Start
Int. Push
Button 1
Int. Push
Button 3
Int. Sensor
Termostat
Int. Sensor
Photodiode
Int. Push
Button 2
Int. Tombol
Reset
38
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
3.3.4 Penentuan Komposisi
Tabel 3.1 Tabel Penentuan Komposisi
Bahan Penggunaan Alat Keterangan Status
Cream Injeksi
Menginjeksi maju
mundur dengan
counter sebesar
120 counter = 480
gr
Sesuai
Minyak Zaitun Pompa
Memompa minyak
selama 4 s = 96
gram
Sesuai
Sari buah Photodiode
Photodiode aktif
dengan ketinggian
sensor 1 cm = 100
gr
Sesuai
3.3.5 Pembuatan Sistem
Sistem Sensor Photodiode
Gambar 3.5 Diagram Wiring Sistem Sensor Photodiode
24 v 5v
Komparator Relay PLC Photodiode
39
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Sensor photodiode adalah sensor di mana sensor dapat mempengaruhi
jalanya tegangan listrik jika terkena cahaya. Sensor photodiode bekerja di
pengaruhi oleh sinar laser. Saat sinar laser mengenai photodiode maka tegangan
keluaran photodiode akan berbeda semakin menguat teganganya. Saat terhalang
maka output photodiode akan menurun. Hal ini membuat tegangan keluaranya
berbeda. Resistor variabel memiliki input 24 v dan outputnya disesuaikan dengan
arah putaran tripot. Kedua keluaran akan di komparasi oleh rangkaian komparator.
Dimana rangkaian komparator akan mengkomparasi antara tegangan output
photodiode dan tegangan output resistor variabel. Sehingga keluaran komparator
yang sebesar 24 volt akan menjadi input PLC.
Gambar 3.6 Perancangan Rangkaian Sensor Photodiode
40
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 3.7 Perancangan Sensor Photodiode
Ketinggian sensor photodiode adalah 1 cm .ketinggian 1 cm di dapatkan
dari pengukuran takaran yang sudah di sesuaikan dengan mengukur beratnya sari
buah yang di sesuaikan dengan takaran yang di butuhkan
Sistem Sensor Termostat
24 V 24 V
Gambar 3.8 Diagram Wiring Proses Sensor Termostat
Sensor termostat merupakan sensor yang bekerja pada suhu tertentu
dimana sensor bekerja dengan suhu antara 50 – 70 derajat celcius. Sensor
termostat akan memutus arus jika suhu melebihi 70 derajat celcius. Sensor
termostat di pasang untuk mengawasi suhu pada plant. Suhu pada plant haruslah
teratur dengan menggunakan suhu yang berkisar antara 50 – 70 derajat celcius.
Termostat PLC
1 cm
41
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
3.3.5 Pembuatan Perangkat Keras
Pembuatan Valve
Gambar 3.9 Diagram Wiring Sistem Output Valve
Output valve bekerja pada tegangan 220 v dan di gerakan pada relay
dengan inputan 24 volt. Penggunaan valve 220 v akan terbuka jika relay aktif.
Pengaktifan relay akan di kontrol oleh PLC yang sudah di program.
Pembuatan Pompa Dan Heater
Motor mixer, pompa dan heater memiliki cara pengkabelan yang sama.
Dimana PLC tersambung dengan relay. Relay berfungsi seperti switch untuk
mengatur jalanya pompa, , Heater. Pompa yang di gunakan untuk mengalirkan
minyak, heater untuk memanaskan .
Gambar 3.10 Diagram Wiring Sistem Output Heater & Pompa
24 v
24 v
220 v
Relay 5
Relay 6
PLC
220 v
220 v Heater
Pompa
24 v 220 v
220 v
24 v
24 v
24 v
220 v
Relay 1
Relay 2
Relay 3
Valve Buah 1
Valve Buah 2
Valve Buah 3
220 v
Valve takaran
PLC
Relay 4
220 v
42
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Heater yang di gunakan adalah heater 220 v , dan pompa minyak yang di
gunakan juga 220 v.
Tabel 3.2 Penentuan Program Timer Pompa Minyak
Percobaan
Ke-N
Banyak Minyak
yang Keluar
(gram)
Real Time
Stopwatch
(sekon)
Timer
PLC
(sekon)
Keterangan
Manual PLC
1 12 12 0,5 0,5 Sesuai
2 23,5 24 1 1 Selisih 0,5 gr
3 33,6 36 1,4 1,5 Selisih 2,4 gr
4 48s 47,5 2 2 Sesuai
5 59,5 60 2,5 2,5 Selisih 0,5 gr
6 71,5 72 3 3 Selisih 0,5 gr
7 84,5 84 3,5 3,5 Selisih 0,5 gr
8 96 96 4 4 Sesuai
9 108 108 4,5 4,5 Sesuai
10 120 120 5 5 Sesuai
Didapatkan toleransi ketidaksesuaian alat ketika diuji secara manual dan
juga melalui PLC didapatkan kurang lebih sebesar 0,5 gram atau dalam prosentase
sebesar 4,16 %. Jadi di dapatkan untuk keakuratan pompa sebesar 95,9 %. Hal ini
43
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
di mungkinkan karena beberapa hal yaitu seperti keterlambatan manusia saat
melakukan pewaktuan menggunakan stopwatch (menekan tombol stopwatch).
Gambar 3.11 Grafik Linearitas Timer Terhadap Keluaran Minyak.
Dalam penakaran minyak dibutuhkan sebanyak 250 gram. Maka dapat di
tentukan perhitungan :
Keluaran minyak = 24 gr / s
Waktu yang di perlukan untuk mencapai 96 gr = 96 : 24 gr/s = 4 sekon
Pembuatan Mixer
Gambar 3.12 Diagram Wiring Sistem Output Mixer
y = 24.03x - 0.1485R² = 1
y = 24.288x - 1.2776R² = 0.9997
0
20
40
60
80
100
120
140
0 2 4 6
Jum
lah
ke
luar
an M
inya
kZa
itu
n (
gram
)
Waktu Yang Dibutuhkan (s)
Linearitas Timer Terhadap Keluaran Minyak Zaitun
Keluaran PLC
Keluaran Manual
Linear (Keluaran PLC)
Linear (Keluaran Manual)
24 v 24 v PLC Relay 7 Mixer
44
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Mixer bekerja pada tegangan 24 volt. Mixer di kontrol oleh relay yang di
kendalikan oleh PLC. Motor berputar searah dan melakukan mixing campuran
bahan.
Tabel 3.3 Pengujian Program Timer Motor Mixer
Perc.
Ke-N
Waktu
per menit
Real Time
Stopwacth
(s)
Timer
PLC (s)
Hasil Tekstur
Lotion
Keterangan
( Real time &
Stop watch )
1 1 menit 62 60 Mengendap Tidak Sesuai
2 3 me-nit 180 180 Mengendap Sesuai
3 6 menit 384 360 Mengendap Tidak Sesuai
4 9 menit 540 540 Mengendap Sesuai
5 11 menit 642 660 Mengendap Tidak Sesuai
6 13 menit 786 780 Mengendap Tidak Sesuai
7 15 menit 930 900 Mengendap Tidak Sesuai
8 17 menit 1056 1020 Sesuai Tidak Sesuai
9 19 menit 1176 1140 Sesuai Tidak Sesuai
10 21 menit 1261 1260 Sesuai Tidak Sesuai
Dari Tabel 3.3 didapatkan data mengenai timer yang diterapkan tidak
mengalami masalah Namun antara timer PLC dengan timer real time (stopwatch)
memiliki perbedaan. Perbedaan ini disebabkan oleh kecepatan respon manusia
sedikit lambat ketika menombol stop timer stopwatch.
45
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Dari data tersebut didapatkan hasil tekstur lotion, jika belum sesuai
artinya lotion masih berterkstur cair namun jika sudah sesuai artinya lotion sudah
mengental. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan adonan lotion yang
sesuai adalah ±16 menit = 960 sekon.
Pembuatan Injeksi Cream
Gambar 3.13 Diagram Wiring Sistem Output Injeksi Cream
Hasil program counter PLC digunakan sebagai input untuk injeksi
cleansing milk dapat diketahui keberhasilannya dapat bekerja dengan baik atau
tidak. Beriku ini adalah tabal hasil pengujian program counter terhadap kerja
injeksi.
Tabel 3.4 Penentuan Program Counter
Percobaan Ke-n
Banyaknya Krim yang
Dikeluarkan (gram) Hasil Cacahan Counter
Keterangan
Manual PLC
1 80 80 20 Sesuai
2 115 115 30 Sesuai
3 155 155 40 Sesuai
4 195 195 50 Sesuai
5 230 235 60 Sesuai
12 V PLC Relay 8
12 V Modul driver Injeksi
Suntikan maju
Suntikan mundur
NC
NO
46
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
6 275 275 70 Sesuai
7 320 315 80 Sesuai
8 355 355 90 Sesuai
9 400 400 100 Sesuai
10 440 435 110 Selisih 5 gr
11 480 485 120 Selisih 5 gr
12 525 525 130 Sesuai
13 570 565 140 Selisih 5 gr
14 610 600 150 Selisih 10 gr
Dari Tabel 3.4 dapat diketahui persentase kesalahan software pada
program counter PLC adalah 0%. Sedangkan persentase ketepatan software pada
program counter adalah 100%. Berikut kelinieritasnya
Gambar 3.14 Grafik Linearitas Counter PLC Terhadap Ukuran Krim Yang
Dikeluarkan
y = 4.111x - 9.7912R² = 0.9995
y = 4.0626x - 7.1099R² = 0.9996
0
100
200
300
400
500
600
700
0 50 100 150 200
Ber
at k
rim
yan
gd
ikel
uar
kan
( G
r )
Output counter
Linearitas Counter PLC Terhadap Ukuran Krim yang Dikeluarkan
Series1
Series2
Linear (Series1)
Linear (Series2)
47
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Pada counter timer PLC Terlihat lebih linier daripada manual.
Kesesuaian alat cukup akurat dengan kurang lebih sebesar 5 gr . Untuk itu bahan
cleansing milk yang dubutuhkan sebanyak 480 gr, maka di butuhkan sesuai
dengan perhitungan berikut.
Jumlah keluaran krim per 1 counter = 4 gr
3.5.1 Analisis data
Pengujian PLC OMRON CP1L
Pengujian dilakukan dengan mengambilkan data yaitu berupa konfigurasi
antar port pada PLC.
1. Pengujian Relay pada PLC
Pengujian Relay di gunakan untuk memastikan relay bekerja atau tidak.
Relay yang di gunakan adalah relay 24 volt. Relay di hubungkan pada PLC dan
output relay di hubungkan pada sistem alat. Relay sebagai switch pada tegangan
220 volt untuk mixer dan valve sedangkan relay yang lain menghubungkan
tegangan 24 volt dan 12 volt
2. Pengujian Sensor Photodiode
Sensor Photodiode adalah sensor dimana cahaya yang masuk akan
berbanding lurus dengan tegangan output photodiode. Jika semakin besar cahaya
maka semakin besar pula tegangan yang di keluaqrnkan . Pada photodiode di
48
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
pasang pada rangkaian dan jika photodiode terkna halangan maka teganganya
akan berbeda.
3. Pengujian Sensor Termostat
Sensor termostat di letakan pada panci untuk mengatur suhu panci.
Sensor termostat bekerja pada range tertentu yaitu antara 50 – 70 derajat celcius.
Dimana termostat dapat bekerja dengan baikdan teganganya sesuai.
4. Pengujian Pompa Minyak Zaitun
Pompa minyak zaitun bekerja memompa minyak dan mengalirkanya ke
plan. Pompa bekerja dengan waktu tertentu untuk mengalirkan minyak . Besarnya
aliran minyak berbanding lurus dengan banyaknya waktu yang di butuhkan untuk
memompa minyak.
5. Pengujian Injeksi Krim Cleansing Milk
Pengambilan data injeksi krim cleansing milk adalah berupa keberhasilan
data yang telah dilakukan sebagai media penyuntikan bahan cleansing milk yang
merupakan bahan dasar dari pembuatan lotion.
6. Pengujian Motor DC sebagai Mixer
Pengambilan data pada pengujian motor DC berupa keberhasilan data
yang telah dilakukan sebagai pengaduk atau pencampur bahan lotion dalam panci
besar sehingga lotion dapat tercampur rata.
49
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
7. Analisis Keseluruhan
Pada tahap ini proses pengambilan data digunakan untuk menentukan
keberhasilan program software dan juga hardware yang telah dibuat. Seberapa
efektif kinerjanya, serta dapat ditentukan kelayakan program dalam menjalankan
alat atau kerja mekanik alat pembuatan lotion ini dapat berjalan dengan baik atau
tidak. Pengujian alat akan menghasilkan beberapa data yang memiliki
ketidaksesuaian antara data yang diinginkan dengan kinerja alat yang sebenarnya
akan dijadikan sebagai persentase keberhasilan sehingga dapat ditentukan kualitas
kinerja alat dengan menggunakan persamaan:
𝑁𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
𝑁𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑥 100% = %𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
Keterangan:
Nkesalahan = jumlah keberhasilan yang terjadi
Npercobaan = jumlah percobaan yang dilakukan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini bertujuan untuk mengetahui secara keseluruhan hasil
pengamatan, pengujian dan analisa dari perancangan alat yang telah dibuat,
sehingga dapat diambil persentase keberhasialan alat pembuatan lotion ini serta
dapat diketahui apakah alat sudah sesuai dengan yang diharapkan.
4.1 Hasil Pembuatan Alat
Adapun proses pengumpulan bahan, dasar teori, dan proses kerja yang telah
dilakukan, sehingga “Rancang Bangun Alat Pembuatan Lotion Berbasis PLC”
telah dibuat dan terdiri dari bagian-bagian proses kinerja alat.
Gambar 4.1 Valve Pengisi bahan Varian Sari Buah
Pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 3 tempat penampungan
untuk 3 macam varian sari buah. Proses pengisian sari buah dilakukan melalui
valve (kran) jenis solenoid. Sari buah akan masuk ke dalam wadah penakar yang
telah disediakan.
51
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 4.2 Penakar Bahan Sari Buah Menggunakan Sensor Photodiode
Selanjutnya bagian proses penakaran bahan sari buah dibuat dengan
menggunakan wadah plastik yang tembus pandang sebagai wadah takaran lihat
Gambar 4.2. Sebab metode penakaran sari buah bekerja dengan cara
menempatkan hardware sensor photodiode dan laser di wadah takaran dengan
menyesuaikan ketinggiannya. Tinggi sensor telah diukur berdasarkan komposisi
bahan sari buah yaitu 100 gram sehingga didapatkan tinggi penempatan sensor 2
cm dari permukaan wadah takaran.
Gambar 4.3 Pengisi Bahan Cleansing milk Menggunakan Alat Injeksi
Pada Gambar 4.3 adalah bagian proses pengisian bahan cleansing milk
dengan cara menggunakan alat injeksi krim yang bekerja maju dan mundur
52
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
menginjeksi krim cleansing milk masuk ke dalam panci besar. Proses ini
berlangsung dengan memberikan counter selama 120 kali.
Gambar 4.4 Pengisi Bahan Minyak Zaitun Menggunakan Pompa
Pada Gambar 4.4 adalah bagian proses pengisian bahan yaitu minyak zaitun
dengan cara menggunakan pompa. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa
akuarium. Pompa bekerja dengan waktu selama 4 detik.
Gambar 4.5 Elemen Heater Sebagai Pemanas Air
Pada Gambar 4.5 adalah bagian proses pemanasan air oleh heater. Air
sebagai perantara panas pada panci plant lotion. Suhu panci dan suhu panas air
dideteksi oleh sensor termostat sehingga suhu panas air akan stabil 50 hingga 70
derajat celcius.
53
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 4.6 Pengaduk Lotion Menggunakan Motor Mixer
Pada Gambar 4.6 adalah bagian proses pengadukan (mixing) menggunakan
motor DC 24 V. Motor bekerja sesuai waktu pengadukan selama 16 menit.
Gambar 4.7 Panel Tombol Start, Tombol Push Button, Tombol Reset,
Tombol Aktifasi Manual dan Tombol Aktifasi PLC
Pada Gambar 4.7 adalah beberapa panel tombol yang dibuat untuk
memerintahkan jalannya alat. Panel tombol memberikan masukan pada modul
PLC sehingga memberi arus untuk relay agar menjalankan alat. Tombol start
berfungsi memulai kerja alat dengan mengaktifkan heater. Tombol push button
digunakan untuk memlih varian sari buah yang diinginkan. Tombol reset
dingunakan untuk mereset atau membersihkan memori yang telah dicompile
sehingga program dapat bekerja dengan benar. Terdapat pula panel untuk tombol
54
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
aktifasi manual dan tombol aktifasi PLC. Dua tombol ini sebagai tombol
pelengkap untuk memudahkan dalam proses pengambilan data.
Berikut ini adalah hasil pembuatan “Rancang Bangun Alat Pembuatan
Lotion Berbasis PLC”.
Gambar 4.8 Hasil Pembuatan Plant
Hasil Perancangan sensor
Gambar 4.9 Hasil Perancangan Sensor photodiode
55
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Gambar 4.10 Hasil Perancangan Sensor Termostat
Gambar 4.11 Hasil Pembuatan Modul PLC OMRON CP1L
Pada Gambar 4.10 adalah hasil pembuatan modul PLC yang merupakan
bagian penting dari miniatur pembuatan lotion karena PLC sebagai otak yang
mengontrol seluruh sistem kerja alat pembuatan lotion ini secara otomatis.
56
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
4.2 Pengalamatan Pada PLC
4.2.1 Alamat Input :
Tabel 4.1 Pengalamatan Bagian Input atau Masukan
Port PLC Address Name Keterangan
I:0.00 Tombol START Tombol untuk memulai dan
mengaktifkan heater
I:0.01 Tombol PB 1 Mengaktifkan valve sari buah timun
I:0.02 Tombol PB 2 Mengaktifkan valve sari buah papaya
I:0.03 Tombol PB 3 Mengaktifkan valve sari buah
bengkoang
I:0.04 INT TERMOSTAT Sensor suhu mengatur 50-70˚C,
memerintahkan heater untuk ON/OFF
I:0.07 INT PHOTODIODE Sebagai sensor Hi-Level
I:0.09 Tombol RESET Memberikan logika 0 atau reset
4.2.2 Alamat Relay Intenal :
Tabel 4.2 Pengalamatan Bagian Relay Internal (Output Internal)
Port PLC Address Name Keterangan
6.00 Relay Internal Pengalamatan untuk Relay / Output
Internal berfungsi untuk menyimpan
data keluaran
6.01 Relay Internal
6.02 Relay Internal
6.03 Relay Internal
57
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
4.2.3 Alamat Output :
Tabel 4.3 Pengalamatan Bagian Output atau Keluaran
Port PLC Keterangan Aktifasi
Q:100.00 Konfigurasi Relay 1 OUT INJEKSI KRIM: Untuk
memompa krim cleansing milk ke
dalam panci besar
Q:100.01 Konfigurasi Relay 2 OUT HEATER: Untuk memanaskan
air
Q:100.02 Konfigurasi Relay 3 OUT POMPA: Untuk memopa
minyak zaitun ke dalam panci besar
Q:100.03 Konfigurasi Relay 4 OUT MOTOR MIXER: Sebagai
pengaduk atau pencampur
Q:100.04 Konfigurasi Relay 5 OUT VALVE TAKARAN: Untuk
mengisi sari buah dari takaran ke
dalam panci besar
Q:100.05 Konfigurasi Relay 6 OUT RELAY VALVE TIMUN: Untuk
mengisi sari buah timun ke dalam
takaran
Q:100.06 Konfigurasi Relay 7 OUT RELAY VALVE PEPAYA:
Untuk mengisi sari buah pepaya ke
dalam takaran
Q:100.07 Konfigurasi Relay 8 OUT RELAY VALVE BENGKOANG:
Untuk mengisi sari buah bengkoang
58
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
ke dalam takaran
4.3 Hasil Penelitihan
4.3.1 Hasil Pengujian Keluaran Photodiode dan Komparator
Indikasi : Mendeteksi ketinggian cairan.
Kriteria/Target : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.4 Kriteria Keluaran Komparator & Photodiode
Pemilihan
Sari Buah
Photodiode
Tidak
Terhalang
Cairan (Volt)
Photodiode
Terhalang
Cairan
(Volt)
Komparator
Terhalang
cairan
(Volt)
Komparator
saat tidak
terhalang
cairan\(volt)
5,00 1 – 4 4 – 5 0,00
Tabel 4.5 Pengujian Keluaran Komparator & Photodiode
Pemilihan
Sari Buah
Photodiode
Tidak
Terhalang
Cairan (Volt)
Photodiode
Terhalang
Cairan
(Volt)
Komparator
Terhalang
cairan
(Volt)
Komparator
saat tidak
terhalang
cairan (Volt)
Keterangan
Timun 5,00 1,4 4,35 0,00 Sesuai
59
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Pepaya 5,00 1,03 4,35 0,00 Sesuai
Bengkoang 5,00 1,42 4,35 0,00 Sesuai
4.3.2 Hasil Pengujian Kondisi Keluaran Sensor Photodiode
Indikasi : Saat sensor terhalang maka valve buah tertutup, dan valve
takaran terbuka
Kriteria/Target : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.6 Kriteria Sensor Terhadap Valve
Percobaan
ke
Kondisi Valve Buah Kondisi Valve takaran
Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor tidak
Terhalang
Cairan
Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
N Close Open Open Close
60
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.7 Pengujian Keluaran Sensor Terhadap Valve Timun
Perc.
ke-N
Kondisi
Valve Buah
Kondisi
Vakve takaran
Keterangan Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor tidak
Terhalang
Cairan
1 Close Open Open Close Sesuai
2 Close Open Open Close Sesuai
3 Close Open Open Close Sesuai
4 Close Open Open Close Sesuai
Tabel 4.8 Pengujian Keluaran Sensor Terhadap Valve Pepaya
Perc.
ke-N
Kondisi
Valve Buah
Kondisi
Vakve takaran
Keterangan Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
1 Close Open Open Close Sesuai
2 Close Open Open Close Sesuai
3 Close Open Open Close Sesuai
61
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.9 Pengujian Keluaran Sensor Terhadap Valve Bengkoang
Perc.
ke-N
Kondisi
Valve Buah
Kondisi
Vakve takaran
Keterangan Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
Sensor
Terhalang
Cairan
Sensor Tidak
Terhalang
Cairan
1 Close Open Open Close Sesuai
2 Close Open Open Close Sesuai
3 Close Open Open Close Sesuai
4.3.3 Hasil Pengujian Termostat
Indikasi : Termostat sebagai sensor masukan PLC . Output sensor
termostat dalam program berfungsi sebagai sensor yang
diteruskan ke PLC untuk mengontrol Heater.
Kriteria : Dinyatakan Sesuai jika suhu antara 50 – 70 derajat celcius
termostat bekerja dengan kondisi off saat di atas 70 dan on saat di
bawah 50 derajat celcius
62
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.10 Pengujian Keluaran Sensor Termostat
Nama
Sensor
Suhu Panci
(˚C)
Suhu Air
(˚C)
Tegangan
Termostat (volt)
Kondisi
Heater
(ON/OFF)
Termostat
50 48 24 ON
50 – 70 48 – 68 24 ON
> 70 > 68 0 OFF
4.3.4 Hasil Pengujian Injeksi Krim Cleansing milk
Jumlah counter yang di butuhkan untuk 480 gr krim = 480 : 4 = 120 counter
Indikasi : Counter bekerja dengan masukan push button. Saat push button di
tekan maka counter akan memerintahkan injeksi untuk bekerja.
Kriteria : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.11 Kriteria Injeksi Krim
Percobaan ke Output Injeksi ( gram ) Hasil cacahan counter
N 480 120
63
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.12 Pengujian Counter Pada Injeksi
Percobaan
ke-N
Output injeksi
( gram )
Hasil cacahan
counter Keterangan
1 480 120 Sesuai
2 480 120 Sesuai
3 480 120 Sesuai
4 478 120 Selisih 2 gram
5 480 120 Sesuai
4.3.5 Hasil Pengujian Pompa Minyak Zaitun
Indikasi : Pompa minyak untuk memompa minyak ke plant. Ukuran pompa
minyak yang di gunakan sebanyak 96 gram. Pompa minyak akan
aktif jika push button di tekan. Waktu yang di butuhkan untuk
memompa minyak sebanyak 96 gram yaitu 4 detik.
Kriteria : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.13 Kriteria Pompa Minyak Zaitun
Percobaan ke Output Pompa Minyak
( gram)
Hasil Timer
( sekon )
N 96 4
64
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.14 Pengujian Pompa Minyak Zaitun
Percobaan
ke-N
Output Pompa
( gram)
Hasil Timer
( sekon ) Keterangan
1 98 4 Selisih 2 gram
2 96 4 Sesuai
3 96 4 Sesuai
4 96 4 Sesuai
5 95 4 Selisih 1 gram
4.3.6 Hasil Pengujian Motor Mixer
Indikasi : Untuk mengaduk plant. Mixer aktif jika counter selesai
menginjeksi , minyak selesai di pompa dan valve takaran menutup
kembali. Mixer mengauk plant selama 15 menit sesudah itu mixer
berhenti untuk mengaduk.
Kriteria : Proses mixing di katakan sesuai jika
Tabel 4.15 Kriteria Motor Mixer
Percobaan
ke-N
Input tegangan
(Volt) Status
1 24,0 Aktif 15 menit
65
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.16 Pengujian Motor Mixer
Percobaan
ke-N
Input tegangan
(Volt) Status Keterangan
1 24,0 Aktif 15 menit Sesuai
2 24,0 Aktif 15 menit Sesuai
3 23,9 Aktif 15 menit Selisih 0,1 s
4 24,0 Aktif 15 menit Seuai
4.3.7 Hasil Pengujian Valve Buah
Tabel 4.17 Tabel Pengujian Valve
Nama Valve Input tegangan
(Volt) AC Status Keterangan
Valve 1
(Buah Pepaya) 220 Aktif
Mengalirkan sari
buah pepaya
Valve 2
(Buah timun) 220 Aktif
Mengalirkan sari
buah timun
Valve 3
(Buah Bengkoang) 220 Aktif
Mengalirkan sari
buah bengkoang
Valve 4
(Takaran) 220 Aktif
Mengalirkan sari
buah yang telah
terukur
66
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
4.4 Data Hasil Keseluruhan Penelitian
Dari data hasi uji dilakukan analisa keseluruhan alat untuk memperoleh
hasil presentasi keberhasilan dan kesesuaian alat tugas akhir ini.
Kriteria : dikatakan sesuai jika
Tabel 4.18 Kriteria Uji Keseluruhan Alat
Perc
. Ke-
N
Masukan
(Input)
Valve
Sari
Buah
Penakaran
Sari Buah
Pemompaan
Minyak
Injeksi
Krim
Pemanasan
Air
Pengadukan
(Mixing)
1 Tombol
START - - - - √ -
2
PB 1
(Memilih
Sari Buah
Timun)
√ - √ √ - √
3
PB 2
(Memilih
Sari Buah
Pepaya)
√ - √ √ - √
4
PB 3
(Memilih
Sari Buah
Bengkoang)
√ - √ - - √
5 Sensor
Photodiode - √ - - - -
6 Sensor - - - - √ -
67
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Termostat
7 Tombol
Manual/PLC - - - √ - -
8 Tombol
RESET Reset Reset Reset Reset Reset Reset
Tabel 4.19 Analisis Sistem Keseluruhan
Perc.
Ke-N
Masukan
(Input)
Valve
Sari
Buah
Penakaran
Sari Buah
Pemompaan
Minyak
Injeksi
Krim
Pemanas
an Air
Pengadukan
(Mixing) Ket.
1 Tombol
START - - - - √ - Sesuai
2
PB 1
(Memilih
Sari Buah
Timun)
√ - √ √ - √ Sesuai
3
PB 2
(Memilih
Sari Buah
Pepaya)
√ - √ √ - √ Sesuai
4
PB 3
(Memilih
Sari Buah
Bengkoang)
√ - √ - - √ Sesuai
5 Sensor
Photodiode - √ - - - - Sesuai
68
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
6 Sensor
Termostat - - - - √ - Sesuai
7 Tombol
Manual/PLC - - - √ - - Sesuai
8 Tombol
RESET Reset Reset Reset Reset Reset Reset Sesuai
Keterangan:
√ = Aktif
- = Tidak Aktif
4.5 Uji Keberhasilan Alat
4.5.6 Uji Keberhasilan Alat Untuk Sari Buah Bengkoang
Kriteria : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.20 Kriteria Sistem Keseluruhan Lotion Bengkoang
Percobaan
ke
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan
N Tidak ada Putih Tidak ada
69
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.21 Analisis Sistem Keseluruhan Lotion Bengkoang
Percobaan
ke-N
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan Keterangan
1 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
2 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
3 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
4 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
5 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
6 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
7 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
8 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
4.5.7 Uji Keberhasilan Alat Untuk Sari Buah Pepaya
Kriteria : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.22 Kriteria Sistem Keseluruhan Lotion Pepaya
Percobaan
ke
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan
N Tidak ada Jingga Tidak ada
70
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.23 Analisis Sistem Keseluruhan Lotion Pepaya
Percobaan
ke-N
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan Keterangan
1 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
2 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
3 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
4 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
5 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
6 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
7 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
8 Tidak ada Jingga Tidak ada Sesuai
4.5.8 Uji Keberhasilan Alat Untuk Sari Buah Timun
Kriteria : Dikatakan sesuai jika
Tabel 4.24 Kriteria Sistem Keseluruhan Lotion Timun
Percobaan
ke
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan
N Tidak ada Putih Tidak ada
71
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Tabel 4.25 Analisis Sistem Keseluruhan Lotion Timun
Percobaan
ke-N
Terjadi
Endapan Warna
Terjadi
Gumpalan Keterangan
1 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
2 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
3 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
4 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
5 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
6 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
7 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
8 Tidak ada Putih Tidak ada Sesuai
Pada tabel analisis keseluruhan didapatkan hasil setelah melakukan
percobaan sebanyak 24 kali dengan input sesuai yang dibuat dalam penggunakan
alat pembuatan lotion ini didapatkan hasil keberhasilan kerja sistem adalah 100%.
Jika mungkin ada kegegalan pada plant ini disebabkan oleh gangguan-gangguan
yang disebabkan oleh adanya getaran-getaran yang disebabkan oleh suntikan krim
dan motor mixer, pemasangan plat besi pada motor mixer yang tidak pas pada titik
tengah sehingga menimbulkan getaran. Adanya gangguan tersebut merupakan
kesalahan yang tidak begitu signifikan, melainkan hasil sesuai dengan yang
diharapkan meskipun hasil yang didapatkankan tidak mendekati sempurna.
72
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Seberapa efektif kinerjanya, serta dapat ditentukan kelayakan program
dalam menjalankan alat atau kerja mekanik alat pembuatan lotion ini dapat
berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian alat akan menghasilkan persentase
keberhasilan sehingga dapat ditentukan kualitas kinerja alat dengan menggunakan
persamaan :
𝑁𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
𝑁𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑥 100% = %𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
24
24× 100 % = 100%
Keterangan:
Nkesalahan = jumlah keberhasilan yang terjadi
Npercobaan = jumlah percobaan yang dilakukan
Setelah dilakukan analisis sistem keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
keberhasilan yang telah dicapai yaitu sebesar 100%. Hasil tersebut didapatkan dari
analisi keseluruhan alat ketika memberi 24 kali percobaan berstatus berhasil.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab kelima ini merupakan akhir dari laporan tugas akhir ini. Sesuai
dengan laporan yang telah disusun berdasarkan bab-bab sebelumnya, ada
beberapa kesimpulan dan saran untuk perbaikan dan pengembangan dimasa
mendatang.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan sistem pengisihan, pemanasan, dan pencampuran
bahan pembuat lotion berbasis PLC ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Perancangan dan pembuatan sistem kerja “Rancang Bangun Alat
Pembuatan Lotion Berbasis PLC” telah dapat dibuat menggunakan:
- Sensor Photodiode digunakan untuk mendeteksi level ketinggian
cairan
- Sensor termostat digunakan untuk mendeteksi kestabilan suhu air dan
mengontrol heater (ON/OFF)
- Motor DC 24V digunakan sebagai penggerak mixer untuk pengadukan
lotion dijalankan dengan timer PLC
- Pompa digunakan untuk memopa bahan dijalankan dengan timer PLC
- Injeksi Krim digunakan untuk menginjeksi bahan dijalankan dengan
74
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
2. Hasil kinerja alat yang telah dibuat yaitu dapat melakukan percobaan
pemberian input sebanyak 24 kali percobaan sehingga didapatkan hasil
presentase kinerja alat keseluruhan 100%.
5.2 Saran
1. Dengan adanya tugas akhir rancang bangun alat pembuatan lotion ini juga
dapat menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol sehingga sistem
pengontrolannya dapat dikembangkan lagi. Seperti menambahakan sistem
pengambilan lotion atau pengepakan lotion.
2. Perlu diperhatikan ada beberapa hal penting yaitu ketika proses pembuatan
sensor dengan power supply dan wiring. Sebaiknya penggunakan supply
dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan. Sehingga
tidak terjadi kelebihan daya. Sedangkan masalah wirng juga harus
dikerjakan dengan rapi dan disusun dengan baik agar tidak terjadi short.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
DAFTAR PUSTAKA
Beriyanto, Ota. 2011. Rancang Bangun Miniatur Batch Pencampuran Bahan
Minuman Secara Otomatis Berbasis PLC Siemens S7-200(Bagian I). Tugas Akhir. Otommasi Sistem Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Divone, Peter. 2013. Semi-ContinuousManufacturing of Personal Care Liquids. Castelidefeis Spain: Unilever.
Febrianto, Satrio. 2015. Rancang Bagun Miniatur Pemilah dan Pengepakan
Barang Secara Otomatis Berbasis PLC OMRON CP1L (Bagian I), Tugas Akhir. Otommasi Sistem Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Machines, Silverson. Solutions For Your Toughest Mixing Applications in
Cosmetics. 355 Chestnut Street, East Longmeadow, MA 01028. [book on-line] tersedia www.silverson.com. Diakses pada tanggal 23 Juli 2016.
Manual Book PLC OMRON CP1L.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
LAMPIRAN
76
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Rancang Bangun Alat Pembuatan Lotion Berbasis PLC
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT… OSCAR YULIANDIKA H.
Sketsa Alat Pembuatan Lotion Berbasis PLC