adi gama
DESCRIPTION
ADITRANSCRIPT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN BIOKIMIA KEDOKTERAN
Kampus A Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60131 Telp. 031-5020251, 5030252-3
ext 139,140,177 Faks. 031-5022472
Website: http://www.fk.unair.ac.id E-mail: [email protected] Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk kurva standard MDA
StandardAbsorbanceKadar MDA
10,0081
20,0142,5
30,0365
40,0597,5
Gambar kurva kadar MDA standardKurva standard dibuat setelah pengukuran absorbansi sampel untuk mengetahui range absorbansi sampel sehingga dapat ditentukan konsentrasi yang digunakan, yang nilai absorbannya dapat mencakup nilai absorban sampel. Kurva standard yang diperoleh dari persamaan kurva melalui titik nol adalah y = 122.3x + 0.422, R2= 0.986Tabel Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk sampel I
Sampel I AbsorbanceKadar MDA (nmol/ml)
10,0101,645
20,0142,134
30,0132,012
40,0121,890
50,0132,012
60,0142,134
70,0111,767
80,0162,379
90,0152,257
100,0091,523
Tabel Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk sampel IISampel II AbsorbanceKadar MDA (nmol/ml)
10,0415,436
20,0364,825
30,0557,149
40,0385,069
50,0445,803
60,0466,048
70,0395,192
80,0405,314
90,0526,782
100,0395,192
Tabel Hasil Pengamatan pengukuran absorbansi untuk sampel III
Sampel III AbsorbanceKadar MDA (nmol/ml)
10,0354,703
20,0293,969
30,0304,091
40,0253,480
50,0273,724
60,0334,458
70,0567,271
80,0395,192
90,0253,480
100,0223,113
Metode Penelitian Pengukuran MDA
Konsentrasi MDA dalam material biologi telah digunakan secara luas sebagai indikator dan kerusakan oksidatif pada lemak tak jenuh sekaligus merupakan indikator keberadaan radikal bebas ( Zakaria, 1996 ). Analisis MDA merupakan analisis radikal bebas secara tidak langsung dan mudah dalam menentukan jumlah radikal bebas yang terbentuk. Analisis radikal bebas secara langsung sangat sulit dilakukan karena senyawa radikal sangat tidak stabil dan bersifat elektrofil dan reaksinya pun berlangsung cepat (Halliwel and Gutteridge, 1989).
Pengukuran MDA dapat dilakukan dengan pereaksi thiobarbituric acid ( TBA) dengan melalui reaksi dengan penambahan nukleofilik membentuk senyawa MDA TBA ( Conti et al., 1991). Senyawa ini berwarna merah jambu yang dapat diukur intensitasnya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 532 nm. Senyawa 1,1,3,3-tetraetoksipropana atau malondialdehyde tetrebutylammonium salt digunakan dalam pembuatan kurva standard karena 1,1,3,3-tetraetoksipropana dapat dioksidasi dalam suasana asam menjadi senyawa aldehid yang dapat bereaksi dengan TBA ( Conti et al., 1991). Walaupun metoda ini tidak spesifik namun metoda ini diterima sebagai petanda ( marker) peroksidasi lemak dari banyak peneliti ( Finand, 2006)
Prosedur pemeriksaan MDA:
1. Ambil 0,5 ml sampel.
2. Selanjutnya ditambah 4,5 ml larutan PBS dingin..
3. Setelah itu diambil 4 ml supernatan
4. Kemudian supernatan tersebut ditambah 1 ml larutan TCA 15%
5. Selanjutnya diberikan 1 ml larutan TBA 0,37% dalam HCl 0,25 N
6. Setelah itu dipanaskan dalam waterbath 80o C selama 15 menit.
7. Kemudian didinginkan pada suhu ruang selama 60 menit.
8. Setelah didinginkan disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.
9. Kemudian mengukur absorbansi supernatan MDA sampel pada spektrofotometer dengan = 532 nm.10. Dihitung kadar MDA dengan menggunakan persamaan garis regresi dari kurva standar (baku) larutan MDA