adab murid terhadap guru -...

22
1 BAB I ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM KITAB IHYA’ ULUMUDDIN DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM I. PENDAHULUAN Manusia diciptakan Tuhan secara sempurna di alam ini. Hakekat manusia yang menjadikan ia berbeda dengan lainnya adalah bahwa sesungguhnya manusia yang membutuhkan bimbingan dan pendidikan. Hanya melalui pendidikan manusia sebagai homo educable dapat dididik, dengan pelantara guru. Dan pendidikan sebagai alat yang ampuh untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia. Sehingga ia mampu menjadi khalifah di bumi, pendudung dan pengembang kebudayaan. Dalam suatu pendidikan ini memiliki tujuan yang akan dicapai, sebagai mana ungkapan Miskawaih “Pendidikan itu bertujuan untuk terwujudnya pribadi susila, berwatak yang lahir dari prilaku-prilaku luhur dan berbudi pekerti mulia”. 1 Untuk membentuk pribadi atau watak terhadap anak ini, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melalui pendidikanlah pribadi tersebut akan tercipta atau melekat pada jiwa anak, dan dalam pendidikan ini memperkenalkan beberapa metode antara lain metode kebiasaan, keteladanan dan lain-lain. Hendaklah orang tua untuk selalu membiasakan dan melatih anaknya untuk menghormati guru atau memuliakannya dan orang yang lebih tua dari padanya. Di antara memuliakan guru adalah tidak berjalan di depannya, tidak duduk di tempat duduknya, tidak memulai berbicara 1 Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo, “Jurnal Ilmu Pendidikan dan Islam”, Media (Semarang : Edisi 29/ Agustus/Th VII/ 1998), Hlm. 15

Upload: lyliem

Post on 01-Feb-2018

331 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

1

BAB I

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM KITAB IHYA’ ULUMUDDIN DAN RELEVANSINYA DALAM

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM

I. PENDAHULUAN

Manusia diciptakan Tuhan secara sempurna di alam ini. Hakekat

manusia yang menjadikan ia berbeda dengan lainnya adalah bahwa

sesungguhnya manusia yang membutuhkan bimbingan dan pendidikan.

Hanya melalui pendidikan manusia sebagai homo educable dapat dididik,

dengan pelantara guru. Dan pendidikan sebagai alat yang ampuh untuk

mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia. Sehingga

ia mampu menjadi khalifah di bumi, pendudung dan pengembang

kebudayaan.

Dalam suatu pendidikan ini memiliki tujuan yang akan dicapai,

sebagai mana ungkapan Miskawaih “Pendidikan itu bertujuan untuk

terwujudnya pribadi susila, berwatak yang lahir dari prilaku-prilaku luhur

dan berbudi pekerti mulia”.1

Untuk membentuk pribadi atau watak terhadap anak ini, tidaklah

semudah membalikkan telapak tangan, melalui pendidikanlah pribadi

tersebut akan tercipta atau melekat pada jiwa anak, dan dalam pendidikan

ini memperkenalkan beberapa metode antara lain metode kebiasaan,

keteladanan dan lain-lain.

Hendaklah orang tua untuk selalu membiasakan dan melatih

anaknya untuk menghormati guru atau memuliakannya dan orang yang

lebih tua dari padanya. Di antara memuliakan guru adalah tidak berjalan di

depannya, tidak duduk di tempat duduknya, tidak memulai berbicara

1 Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo, “Jurnal Ilmu Pendidikan dan Islam”, Media

(Semarang : Edisi 29/ Agustus/Th VII/ 1998), Hlm. 15

Page 2: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

2

kecuali mendapat izin darinya, tidak banyak bicara, tidak mengajukan

pertanyaan didapat guru dalam keadaan tidak enak, dan jagalah waktu,

jangan sampai mengetuk pintunya, harus sabar menunggu sampai guru

keluar.2 Karena pembiasaan-pembiasaan dan latihan tersebut akan

membentuk sikap tertentu pada anak yang lambat laun sikap itu akan

bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi telah masuk

menjadi bagian dari pribadinya.3

II. PERMASALAHAN

Dari uraian di atas, maka timbullah permasalahan setidaknya ada

dua permasalahan dalam pembahasan yaitu:

1. Apa saja adab murid terhadap guru dalam kitab Ihya’ Ulumuddin ?

2. Bagaimana relevansinya adab murid terhadap guru dengan

pembentukan kepribadian muslim ?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Adab Murid Terhadap Guru

Kata Adab ini berasal dari bahasa arab yaitu aduba, ya’dabu,

adaban, yang mempunyai arti bersopan santun, beradab.4 Sedangkan

dalam kamus besar indonesia menyebutkan adab berarti kesopanan,

tingkah laku, dan akhlak.5 kata adab ini tidak sering digunakan dalam

kehidupan sehari-hari dan yang sering digunakan adalah kata akhlak.

2 Syekh Ibrahim bin Ismail, Syarak Ta’lim Muta’lim, (Indonesia ; C V Karya Insan, t.th),

hlm.17 3 Zakiyah Darazat, Ilmu Jiwa agama, (Jakarta:P.T. Bulan Bintang, 1996), Cet XII, Hlm.61-62 4Muhammad Yunus, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta : Haida Karya Agung,

1990),Hlm.38 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 1997), Cet III, Hlm. 5

Page 3: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

3

6التخلق باألخال ق الكريمة وحسن المعاملة في القول والفعل يسمى أد با وا نسا نية

“berakhlak dengan akhlak yang mulia dan bagusnya cara bergaul dalam ucapan maupun perbuatan inilah yang dinamakan adab dan kemanusian “.

Sedangkan Murid adalah orang yang menghendaki agar

mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, dan

kepribadian yang baik untuk bekal hidup agar bahagia di dunia dan di

akhirat dengan jalan belajar yang sungguh-sungguh.7 Dan guru adalah

orang yang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa adab

murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

dalam belajar baik di dalam kelas maupun diluar kelas.

B. Adab Murid Terhadap Guru Dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin

Pendidikan seharusnya dipahami sebagai suatu proses timbal

balik tiap-tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan

alam, dengan teman (sesama teman), dan dengan alam semesta. Dari

proses pendidikan tersebut dapat menimbulkan perubahan pada pribadi

manusia, sebagaimana pendapat Sir gord Frey Thomas dalam A

Modern Philosophy of Education dijelaskan bahwa “By Education

means the influence of environment upon the individual to produce a

permanent change in his habits behaviour, of thoung, and of

attitude”.8 Artinya yang dimaksud dengan pendidikan adalah hasil

pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan

6 Ali Fikri, Adabul Fataat, (Bairut Libanan : Darul kutub, t.th), Hlm. 7 7 Abudin Nata, Persepektif Islam Tentang pola Hubungan Guru- Murid (Studi Pemikiran

Tasawuf Al-Ghazali), (Jakarta ; Grafindo Persada, 2001), Hlm. 49 8 Sir Gord Frey Thomsons, A Modern Philosophy of Education, (London : 1957), hlm. 19

Page 4: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

4

perubahan yang bersifat permanen di dalam kebiasaan, tingkah laku,

pemikiran dan sikap.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa dalam proses

pendidikan yang berlangsung, tidak lepas dari intraction education

(hubungan antara murid dengan guru). Di mana seorang murid itu

dalam menuntut ilmu bukan mencari lembaga tetapi mencari guru,

mengapa? Karena seorang murid ini akan mengabdi kepada gurunya.

Hubungan yang terjalin antara murid dengan guru selalu intim,

sebagaimana murid menghormati gurunya seperti seorang ayah dan

mematuhinya, bahkan dalam hal-hal pribadi yang tidak langsung

berkaitan dengan pendidikannya secara formal.

Hubungan yang terjalin antara murid dan gurunya ini, akan

memberi pengaruh sikap dan kepribadian murid dalam kesehariannya,

dan berhasil atau tidaknya dalam mencapai cita-cita yang akan

dicapainya. Oleh karena itu al-Ghazali menjelaskan dalam kitab Ihya

‘Ulumuddinnya, adab murid terhadap guru, supaya apa yang dicita-

citakan oleh murid akan berhasil dengan baik, dan adab murid

terhadap guru antara lain:

ان ال يتكبر على العلم وال يتأخر على المعلم . 1

“Seorang Pelajar itu jangan menyombong dengan ilmunya dan jangan menentang gurunya.”9

Seorang murid hendaklah mendengarkan dengan baik

semua nasehat-nasehat gurunya dan mengindahkannya atau

melaksanakan dalam kehidupan sehari yakni tindak tanduknya

ketika dalam menuntut ilmu supaya ilmu itu mendekat tidak

menjauh demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Alangkah

9 Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin I, (Indonesia : Toha Putra, t.th), Hlm. 50

Page 5: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

5

baiknya seorang pelajar ini, mematuhi dan melaksanakan segala

nasehat, perintah atau perkataan gurunya. Nasehat yang

diberikannya bermanfaat bagi murid untuk mencapai apa yang

dicita-citakannya.

فال يبغى لطالب العلم أن يتكبر على المعلم و من يتكبر على المعلم ان يستنكف .2

عن االستفادة إالمن المرموقين المشهورين

“Tidaklah lanyak seorang pelajar menyombongkan terhadap gurunya, termasuk sebagian dari pada menyombong terhadap guru itu, ialah tidak mau belajar kecuali yang terkenal benar keahliannya”.10

Dalam menuntut ilmu, janganlah memandang siapa yang

menyampaikannya (guru) apakah ia terkenal atau tidak, karena

ilmu pengetahuan itu bagaikan barang yang hilang dari tangan

seorang mu’min, yang harus dipungut atau dicarinya di mana saja

diperolehnya. Dan hendaklah mengucapkan rasa terima kasih

kepada siapa saja yang membawanya kepadanya. Sebagaimana

ungkapkan syair sebagai berikut:

Pengetahuan adalah perjuangan

Bagi pemuda yang bercita-cita tinggi

Seumpamanya banjir itu adaah perjuangan

Bagi sesuatu tempat tingg…..…. فال ينال العلم إال با لتواضع وإلقاالسمع . 3

“Ilmu pengetahuan tidak tercapai selain dengan merendahkan diri dan penuh perhatian”.11

Sebagaimana seorang murid dalam menuntut ilmu,

janganlah sifat tamak dalam (menginginkan sesuatu yang belum

semestinya), sebab hanya akan menghasilkan dirinya hina. Dan

10 Al-Ghazali, Ibid 11 Al-Ghazali, Ibid.

Page 6: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

6

menjaga sesuatu yang mengakibatkan ilmu beserta ahlinya menjadi

hina, akan tetapi hendaklah tawaduk (rendah hati), karena dengan

tawaduk ilmu itu akan melekat dalam hati sehingga manusia dan

beradab/bermoral.

و به التقي الى المعالى يرتقى # ان توا ضع من خصال المتقى

“Sesungguhnya sikap tawaduk (rendah hati) adalah sebagian dari sifat-sifat orang yang takwa kepada Allah SWT. Dan dengan tawaduk akan semakin baik derajatnya menuju keluhuran.”12

Selain tawaduk, hendaklah murid mendengarkan

keterangan guru dengan penuh perhatian, supaya dapat menyerap

seluruh yang disampaikan guru. Tiada yang menolong kepada

pemahaman selain dengan mempergunakan pendengaran dengan

berhati-hati dan sepenuh jiwa. Meskipun keterangan itu sudah

pernah didengar seribu kali, hendaknya keterangan tersebut

didengarkan seperti ia mendengarkan pertama kali.

Dalam hal ini al-Ghazali mengibaratkan seorang murid

bagaikan tanah kering yang disirami hujan lebat. Maka meresaplah

keseluruhan bahagiannya dan meratalah keseluruhannya air hujan

itu.13

ومهما أشار عليه المعلم بطريق في التعلم فليقلده وليدع رأيه . 4“Manakala guru itu menunjukkan jalan kepadanya hendaklah ditaati dan ditinggalkan pendapat sendiri.”

Seorang pelajar hendaklah mentaati apa yang menjadi

keputusan gurunya dalam menentukan kurikulum, jangan

mengikuti pendapat dan kehendaknya sendiri, karena guru lebih

tahu tingkatan-tingkatan pengetahuan yang harus diberikan

12 Syaih Az-Zarnuji, Penj: Noor Anfa Shiddiq, Terjemah Ta’limMuta’lim, (Surabaya:Al-Hidayah, t.th), Hlm. 14

13 Al-Ghazali, Loc-Cit.

Page 7: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

7

kepadamu. Dari uraian di atas menimbulkan beberapa adab yang

sejalan dengan uraian tersebut yang telah disebutkan dalam

karangan Beliau dalam kitab Bidayatul Bidayah yaitu : Jangan

bertanya jika belum minta izin lebih dahulu.14

)43: النحل ( فاسألوا أهل الذآر إن آنتم تعلمون

“Bertanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu.” (Q.S. An-Nahl:ayat 43)15

Izin seorang pelajar terhadap gurunya dalam bertanya

sesuatu sangat penting karena di mana seorang guru jelas lebih

tahu letak penyampaian ilmu yang harus diselesaikan lebih

jelasnya menjaga kesopanan. Bertanya tentang soal yang belum

sampai tingkatanmu memahaminya, adalah dicela, karena itulah,

maka khaidir melarang Musa bertanya.

Sebagai mana ungkapan al-Ghazali sebagai berikut:

Tinggalkan bertanya sebelum waktunya ! guru lebih tahu tentang keahlianmu dan kapan sesuatu ilmu harus diajarkan kepadamu. Sebelum waktu itu datang dalm tingkatan mana pun juga, maka belumlah datang waktunya untuk bertanya.16

Hal di atas jelaslah bahwa seorang pelajar harus sopan dan

tidak boleh melontarkan pertanyaan atau perkataan yang belum

minta izin terhadap gurunya atau tiba-tiba berbicara dan bertanya.

Dari itu tinggalkanlah bertanya sebelum waktunya, guru

lebih tahu tentang keahlianmu dan kapan sesuatu ilmu harus

diajarkan kepadamu. Sebelum waktunya untuk bertanya. Hal ini

14 Al-Ghazali, Syaih Muhammad Nawawi, Syarah Bidayah Al-Hidayah, (Semarang : Al-

Alawiyah,t.th), hlm 88 15 R. A. H.Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjamahannya, (Semarang : PT. Kumudasmoro

Grafinda, 1994), hlm. 408 16 Ihya ‘Ulumuddin, Op-Cit, Hlm. 51

Page 8: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

8

sebagaimana diungkapkan nahi mungkar kepada Nabi Musa As

dalam surat Al-Kahf;ayat 70

)70: الكهف ( فإن اتبعنى فال تسأ لنى عن شيئ حتىاحدث لك منه ذآرا

“Jika engkau mengikuti aku maka janganlah bertanya tentang sesuatu, sehingga aku sendiri yang akan menceritakan kepadamu nanti.”( QS.Al-Kahfi : 70 )17

ويمبغى أن يتوا ضع لمعلمه ويطلب ا لثواب و ا لشراف . 5"Seharusnya seorang pelajar itu, tunduk kepada gurunya, mengharap pahala dan kemuliaan dengan berkhitmat kepadanya ".18

Seorang pelajar hendaknya mendengarkan keterangan

gurunya, mengharapkan pahala dari guru yakni mengharapkan

keridha’an guru dengan tidak banyak bertanya sewaktu guru

kelihatan bosan atau kurang baik.19

Karena kondisi guru kurang enak lebih mempengaruhi cara

bicara dan penyampaian seorang guru sehingga percakapan antara

keduanya harus melihat kondisi keduanya tersebut seperti

ungkapan Hasyim.

ان يتصبر علي حفوة تصدر من الشيخ او سؤ خلقه ال يصده ذلك

“Seorang pelajar supaya sabar atas keras hati (kemarahan) yang keluar dari guru/jelek budi pekertinya dan jangan mencengah keluar kemarahan tersebut”.

Sebagaimana perkataan Ali R.A. : “Hak dari seorang yang

berilmu, ialah jangan engkau banyak bertanya! jangan engkau

paksakan dia menjawab, jangan engkau minta, bila dia malas.”20

17 Soenarjo, Op-Cit, hlm. 454 18 Al-Ghazali, Loc-Cit. 19 Bidayah,Op-Cit, Hlm. 89 20 Al-Ghazali, Loc-Cit.

Page 9: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

9

Kemarahan seorang atau rasa kurang enak kondisi guru

tersebut kelihatan dari cara bicara dan paras wajahnya, maka

kondisi seperti itu seorang pelajar harus dapat memahami diri dari

bertanya, memberikan solusi apabila lagi mencengah dan melarang

guru untuk tidak marah. Seorang guru dimanapun tetap akan ingat

tugas guru diatas mempunyai tujuan untuk menghargai dan

menghormati dengan diharapkan mendapat ilmu pengetahuan yang

bermanfaat, karena seorang guru mepunyai tugas menyampaikan

ilmu.

6. Jika Berkunjung Kepada guru harus menghormati dan

menyampaikan salam terlebih dahulu.21

Menghormati guru merupakan salah satu sifat terpuji

bahwa kewajiban seorang pelajar terhadap guru untuk mencari

kerelaan gurunya dalam memberi ilmunya, seperti dalam kitab

adabul’alimi wal muta’alim.

22ان يجلس ام ما الشيخ باألذب آأن يحشو على رآبتيه او يجلس آاالتشهد “Pelajar hendaknya duduk didepan guru dengan sopan (adab) seperti pelajar memenuhi (meliputi dan merapatkan) pada kedua lututnya atau pelajar duduk seperti duduk takhiyat”.

7. Jangan berbicara jika tidak diajak bicara oleh guru.23

Hubungan antara murid dengan guru dalam proses

pendidikan yang berlangsung ini memang harus terjalin dengan

baik, tetapi ada batas-batasannya untuk menjaga kesopanan murid

terhadap ilmu, dan gurunya.

21Al-Ghazali, Syaih Muhammad Nawawi, Syarah Bidayah Al-Hidayah, (Semarang : Al-

Alawiyah,t.th), Hlm. 88 22 Syeih Hasyim As’ary, Adabul ‘alimi Wal Muta’alim, (Jombang : Malitabah Turots alislam,

1415),Hlm.34 23 Bidayah, Op-Cit

Page 10: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

10

24و فال ن ل هكذا اوخطرلى ا واذ ذآر شيئا فال يقو “dan ketika guru berfikir sesuatu maka pelajar tidak boleh bicara, yaitu seperti aku berbicara atau seperti ini berpikir bagiku atau seperti fulan berkata”.

Berbicara di tengah-tengah waktu guru berbicara atau

berpikir sesuatu itu merupakan tindakan yang kurang tepat, karena

akan menghilangkan konsentrasi berpikir guru.

8. Jangan sekali-kali su’dhan terhadap guru mengenai tindakan yang

kelihatannya mungkar atau tidak diridhai Allah menurut

pandangan murid, sebab guru lebih mengerti rahasia-rahasia yang

terkandung dalam tindakannya.25

Dalam belajar murid tidak boleh su’dhan guru mengenai

tindakan yang kelihatan munkar, su’dhan ini akan mengkibatkan

ilmu yang akan diterima tidak sampai, sebab su’dhan merupakan

penyakit hati, maka dari itu murid tidak boleh su’udhan terhadap

gurunya, karena tidak tahu rahasia dibalik itu, seperti yang terjadi

dengan Nabi Musa terhadap Nabi Khidir, yang telah membunuh

anak kecil. Oleh karena itu salah satu seoran sufi melukiskan

kewajiban murid terhadap gurunya dalam sajak sebagai berikut:

Engkau laksana mayat terlentang

Didepan gurumu terletak membentang

Dicuci dibalik laksana batang

Janganlah engkau berani menentang

Perintahnya jangan engkau elakkan

Meskipun haram seakan-akan

Tunduk dan taat diperntahkan

Engkau pasti ia cintakan

24Hasyim As’ari, Op-Cit, Hlm. 37 25 Bidayah, Op-Cit

Page 11: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

11

Biar semua perbuatannya

Meskipunbrlaianan dengan syara’nya

Kebenaran nanti akan nyatanya

Bagimu akan jelas putus asa

Pada akhirnya ia terasa

Pada akhirnya jelaslah sudah

Tampak padanya secara mudah

Kekuasaan Allah tidak tertadah

Ilmunya luas tidak termudah.26

9. Seorang pelajar hendahnya bersabar dalam menghadapi pelajaran

dan konsekuen pada guru.

Sabar merupakan kunci dari keberhasilan mencapai cita-

cita, maka murid hendak bersabar menghadapi pelajaran yang

dihadapinya, janganlah kamu sibuk dengan ilmu yang lain sebelum

kamu dapat menguasai dengan baik ilmu yang pertama tadi. 27 Hal

ini tercermin pada firman Allah dalam surat kahfi ayat 67-68, yang

mengisahkan Nabi Musa yang tidak bersabar menghadapi Nabi

Khaidir.

) 68 -67: الكهف ( و آيف تصبر على ما لم تحط به خبرا. طيع معي صبر انك لن تست

“Engkau (musa) tak sanggup bersabar sertaku, bagaimana eangkau bersabar dalam persoalan yang belum berpengalaman didalamnya”.( QS. Alkahfi : 67-68)28

Tetapi Nabi Musa tidak sabar untuk menunggu atau menghadapi pengalamannya bersama Nabi Khaidir, selalu ia bertanya sampai Nabi Khaidir berkata:

)70: الكهف ( فإن اتبعنى فال تسأ لنى عن شيئ حتىاحدث لك منه ذآرا

26 H.Abu Bakar Ajheh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, (Solo : Ramadhani, 1984),

Hlm. 309 27 Ahmad Sjalaby, Sejarah Pendidikan Islamt, (Jakarta : Bulan Bintang, 1973), Hlm. 313 28 soenarjo, Op-Cit.

Page 12: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

12

“Jika engkau mengikuti aku maka janganlah bertanya tentang sesuatu, sehingga aku sendiri yang akan menceritakan kamu nanti” ( Q.S. Al-Kahfi : 70)29

Sikap Nabi Musa tersebut mengakibatkan keduanya

terpisah. Sikap yang tidak sabar menghadapi syaihnya (gurunya),

selalu bertanya apa yang diperbuat oleh Nabi Khaidir.

Pola hubungan guru murid guru di atas masih cukup relevan

untuk diaplikasikan dalam kegiatan belajar-mengajar dimasa sekarang,

karena hubungan tersebut disamping tidak akan membunuh kreativitas

guru dan murid, juga dapat mendorong terciptanya akhlak yang mulia

dikalangan pelajar khususnya, dan pendidikan lain pada umumnya.

Para ahli pendidikan Islam masa kini juga telah sepakat bahwa:

maksud dari pengajaran dan pendidikan bukanlah belum mengetahui

tetapi maksudnya adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka,

menanamkan rasa fadhillah (keutamaan), mempersiapkan mereka

untuk sesuatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. 30

Jika hubungan antara anak dan orang tua, murid dan gurunya,

tidak terjadi atau jarang, maka kemungkinan besar pengajaran dan

tujuan pendidikan tidak akan berhasil. Dengan inilah para orang tua

dan pendidik harus memperhatikan dengan seksama sarana-sarana dan

cara yang positif agar ia mencintai anak-anak dan anak-anak mencintai

mereka, saling membantu dan berkasih sayang sesamanya.

Dan apabila adab murid tersebut ada dalam diri murid maka

dia akan mencapai apa yang dicita-citakan, tetapi apabila dalam

hatinya tidak ada, maka ia tidak akan berhasil meskipun kelihatannya

berhasil, hal ini dapat dilihat pada tingkah lakunya sehari-hari.

29 Soenarjo, Op-Cit. 30 M.Athiyah al-Abrasy, Dasar-dasar Pokok pendidikan Islam, Alih Bahasa Bustami A.Gani

dan Djohar Bahri (Jakrta : Bulan Bintang , 1993), Cet I, Hlm. 1

Page 13: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

13

C. Relevansinya Adab Murid Terhadap Guru Dengan Pembentukan Kepribadian Muslim

Adab atau akhlak merupakan suatu keadaan jiwa yang

menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikirkan atau dipertimbangkan

secara mendalam, keadaan ini ada dua macam, yaitu pertama; alamiah

dan bertolak dari watak dan yang kedua adalah tercipta melalui

kebiasaan dan latihan, pada mulanya keadaan ini terjadi karena

dipertimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian melalui praktek

terus menerus menjadi karakter.31

Murid adalah makhluk yang sedang berada dalam proses

perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing.

Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsentrasi

menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.32 Karena menuntut

ilmu adalah ibadah, maka murid hendaknya dapat mendekatkan diri

kepada Allah dengan membersihkan kotoran-kotoran jiwa dan hiasi

dengan akhlak yang terpuji, lebih utama murid itu dalam menuntut

ilmu dengan seorang syaih, dan syaih tersebut hendaknya dihormati

dan ditaati segala perintahnya atau nasehatnya sebagaimana seorang

yang sedang sakit mentaati perintah atau nasehat seorang dokter.33

Hendaknya murid juga memperhatikan tugas dan tanggung jawanya

terhadap gurunya, yakni dalam berhubungan dengan gurunya

hendaknya ada sopan santunnya, karena hal ini merupakan salah satu

syarat yang hendak dimiliki oleh murid dalam menuntut ilmu dan

31 Abu Ali Ahmad Al-Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, (Bandung : Mizan, 1994),

Hlm. 56 32 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1990), Cet I, Hlm. 79 33 Al-Ghzali, Mizanul ‘Amal, (Tuban : Majlis Al-Mu’allifin walkhathathin, t.th), Hlm.104

Page 14: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

14

diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari baik dalam kelas

maupun diluar kelas.

Hal ini dapat dilihat murid yang memiliki adab terhadap guru

berbeda dengan murid yang tidak memilikinya. Murid yang memiliki

adab, tingkah laku keseharian cenderung mengarah pada syari’at atau

norma-norma sosial, misalnya murid yang hormat dan sabar

mendengarkan penjelasan guru, dalam jiwa murid akan tumbuh dan

tertanam sikap hormat kepada orang tuanya dan sabar menghadapi

segala persoalan yang dihadapinya, dan sikap penuh perhatian dalam

mendengarkan nasehat orang tua, berbeda dengan murid yang tidak

memiliki adab terhadap guru. Sikapnya cenderung menyimpang dari

pada ajaran-ajaran syari’at misalnya murid yang tidak bersikap rendah

hati (tawaduk) terhadap gurunya dan ilmunya, maka sikapnya

cenderung sombong terhadapa siapa saja yang ada dihadapannya.

Adab murid terhadap gurunya ini salah satu faktor dari

keberhasilan pendidikan disamping masih ada faktor lain yang

mendukung keberhasilan pendidikan. Dan adab murid terhadap guru

ini telah dijelaskan di atas.

Dengan adanya kerja sama antara murid dan guru, maka tujuan

dari pendidikan ini akan tercapai, di mana murid mendapatkan ilmu

pengetahuan dan guru dapat mengamalkan ilmu pengetahuannya.

Dan tujuan dari pendidikan adalah membentuk, menciptakan

manusia yang berkepribadian muslim. Kepribadian adalah suatu

keadaan jiwa yang dapat merealisasikan tingkah laku yang sesuai

dengan aturan-aturan syara’. Dan untuk membentuk suatu kepribadian

muslim pada anak ini tidaklah mudah seperti membalikkan tangan,

tetapi harus melalui beberapa tahap dan metode. Dan juga harus

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, faktor yang

mempengaruhi ini ada dua yaitu bawaan (keluarga) dan lingkungan,

Page 15: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

15

dan yang paling utama dan dapat mempengaruhi kehidupan anak

dimasa dewasanya nanti adalah faktor bawaan (keluarga). Dan tidak

kalah pentingnya yang mempengaruhi kepribadian muslim anak

adalah faktor lingkungan seperti hubungannya terhadap gurunya, dan

terhadap sesama murid di dalam kelas atau sekolah. Untuk membentuk

kepribadian muslim anak ini dapat menggunakan metode pembiasaan.

Jika anak yang masih suci ini bagaikan batu permata yang

masih polos, belum diukur dan belum dibentuk. Karena itu, dengan

mudah saja ia menerima segala bentuk rekayasa yang ditujukan

kepadanya, dan memiliki kecenderungan yang dibiasakan kepadanya.

Jika baik, ia akan tumbuh dewasa dalam keadaan yang baik dan

bahagia, dalam kehidupannya di dunia maupun di akhirat. 34

Pada taraf pembiasaan anak diharapkan mengkondisikan

dengan ketentuan-ketentuan agama, dan norma-norma sosial, sebagai

contoh murid yang memberi salam kepada gurunya dan temannya jika

bertemu di tengah jalan, dari pembiasaan tersebut akan memberi suatu

pendidikan rasa persaudaraan terhadap sesamanya.

Tujuan utama dari pembiasaan adalah penanaman kecakapan

berbuat dan mengucapkan sesuatu, agar cara-cara yang tepat dapat

dikuasai oleh siterdidik. Pembiasaan ini sebagai dasar dalam upaya

stabilitasi kepribadian yang harus bersifat konstan dan kontinu tidak

boleh terjadinya pemberhentian karena akan menyebabkan instabilitas

terhadap kepribadian yang luhur, Musthufa Al-Ghulaiyani

34 Al-Ghazali , Mengobati Penyakit hati : Membentuk Akhlak Mulia, Penejr. Muhammad Al-

Baqir (Bandung : Karisma, 2001),Cet. IX, Hlm. 103

Page 16: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

16

من العلوم ماينفعون به وحصلوا واالخالق الصاحلة اليت تعلى سأم فاتعود

35 و طنهم

“Jika kamu biasakan akhlak mulia yang mengangkat keadaannya mereka (anak-anak) akan memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi tanah airnya”

Dengan demikian hubungan antara adab murid terhadap guru

menunjukkan tonggak-tonggak perkembangan yang benar-benar

mempunyai keterkaitan (link) dan peran dalam pembentukan

kepribadian Muslim. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. Murid yang selalu sabar dan tabah dalam menghadapi semua

pelajara, maka dalam jiwa murid tersebut akan tertanam jiwa yang

sabar dan tabah dalam menghadapi segala persolannya yang

dihadapinya.

2. Murid yang hormat dan taat pada perintah dan nasehat guru, dalam

jiwanya akan tertanam rasa hormat kepada orang tua dan orang

yang lebih tua darinya.

3. Murid yang tidak banyak bertanya dan berbicara ketika guru

sedang menerangkan atau menjelaskan pelajaran, dalam jiwanya

pun akan tertanam tidak banyak bicara hal-hal yang tidak berguna,

dan apabila tidak diajak bicara dia tidak asal jawab.

4. Murid tidak su’dhan terhadap perbuatan guru, dalam jiwanya akn

tertanam tidak berburuk sangka pada perbuatan orang lain.

35 Musthofa Al-Ghulaiyani, ‘Idhoun Nasy’in, Maktabah al-Inayah, 1953), Hlm.188

Page 17: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

17

5. Murid yang selalu memberi salam kepada gurunya ketika ia

bertemu dijalan, maka dalam jiwa anak akan tumbuh rasa

persaudaraan, dan selalu memberi salam terlebih dahulu apabila ia

masuk rumah.

6. Murid yang tidak sombong terhadap guru dan ilmunya, dalam

jiwa murid akan tumbuh sikap rendah hati pada orang lain.

IV. KESIMPULAN

1. Adab haruslah dimiliki setiap individu demi jalinan hubungan

sosialnya berjalan dengan baik. Begitu juga dalam proses pendidikan.

Seorang murid hendaklah memikili adab terhadap guru, maupun

temannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Ghazali, seorang

murid menuntut ilmu hendaknya melalui seorang syeh (guru), dan

supaya ilmu pengetahuan yang akan didapat, melekat dalm hati

hendaklah murid itu membersihkan hatinya dan memuliakan gurunya

baik dalam proses pendidikan maupun diluar proses pendidikan.

2. Anak lahir di dunia dalam keadaan lemah tak berdaya namun

demikian ia telah membawa fitrah (potensi). Maka anak memerlukan

pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi yang ada

dalam dirinya sesuai dengan potensi dalam jiwanya. Inti pendidikan

adalah supaya anak memiliki kepribadian muslim yang sejati dan

melekat dalam hati kemudian diaplikasikan dalam kesehariannya.

Untuk itu anak memerlukan bimbingan yang benar dan tepat. Dan

setiap pribadi ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bawaan dan

faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini akan memberi pengaruh pada

pembentukan kepribadian muslim anak, seperti dalam lingkungan

sekolah (tingkah laku anak terhadap gurunya maupun temannya). Dari

sinilah dapat dilihat bahwa tingkah laku anak pada gurunya maupun

Page 18: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

18

temannya ini mempunyai peranan tersendiri dalam pembentukan

kepribadian muslima anak.

V. PENUTUP

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini. Penulis sadar sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

--------------------------------------

Page 19: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

19

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali , Mengobati Penyakit hati : Membentuk Akhlak Mulia, Penejr. Muhammad Al-Baqir (Bandung : Karisma, 2001),Cet. IX

--------------, Ihya Ulumuddin I, (Indonesia : Toha Putra, t.th)

--------------, Syaih Muhammad Nawawi, Syarah Bidayah Al-Hidayah, (Semarang : Al-Alawiyah,t.th)

-------------, Mizanul ‘Amal, (Tuban: Majlis Al-Mu’allifin walkhathathin, t.th)

Al-Ghulaiyani, Musthofa, ‘Idhoun Nasy’in, Maktabah al-Inayah, 1953)

Al-Miskawaih,Abu Ali Ahmad, Menuju Kesempurnaan Akhlak, (Bandung : Mizan, 1994)

As’ary, Hasyim, Syeih, Adabul ‘alimi Wal Muta’alim, (Jombang : Malitabah Turots alislam, 1415)

Az-Zarnuji, Syaih, Penj: Noor Anfa Shiddiq,Terjemah Ta’limMuta’lim, (Surabaya:Al-Hidayah, t.th)

Ajheh, H.Abu Bakar, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, (Solo : Ramadhani, 1984)

al-Abrasy, M.Athiyah, Dasar-dasar Pokok pendidikan Islam, Alih Bahasa Bustami A.Gani dan Djohar Bahri (Jakrta : Bulan Bintang , 1993), Cet I

Brugacher, John, Modern philosiphis of education, (New Delni : Td)

Darazat, Zakiyah, Ilmu Jiwa agama, (Jakarta : P.T. Bulan Bintang, 1996), Cet XII

Page 20: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

20

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Semarang : Balai Pustaka, 1990), Cet III

Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo, “Jurnal Ilmu Pendidikan dan Islam”, Media (Semarang: Edisi 29/ Agustus/Th VII/ 1998)

Fikri, Ali, Adabu Fataat, (Bairut Libanan : Darul kutub, t.th)

Imam Abi Bakar Ahmad bin Husain al-Baihaqi, Syuabul iamn Juz II, (Beirut Libanon ; Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1990)

Ismail, Syekh Ibrahim bin, Syarak Ta’lim Muta’lim., (Indonesia ; C V Karya Insan, t.th)

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1990), Cet I

---------------, Peersepektif Islam Tentang pola Hubungan Guru- Murid (Studi Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali), (Jakarta ; Grafindo Persada, 2001)

Sjalabi, Ahmad, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1973).

Thomas, Frey, Sir Gord, A Modern Philosophy of Education, (London : 1957)

Yunus, Muhammad, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta : Haida Karya Agung, 1990)

Page 21: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

21

MAKALAH KOMPREHENSIF

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM KITAB IHYA’ ULUMUDDIN DAN RELEVANSINYA DALAM

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM

Makalah ini diajukan untuk mengikuti ujian komprehensif

Page 22: ADAB MURID TERHADAP GURU - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/14/jtptiain-gdl-s1... · murid terhadap guru adalah bagaimana hubungan murid dengan guru

22

Disusun Oleh :

SITI SOPIYAH (3199226)

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2004