ad-art knpi terbaru hasil kongres jayapura 2015

34
26 K E T E T A P A N KONGRES XIV PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 06/KONGRES-XIV/PEMUDA-KNPI/2015 T e n t a n g ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KONGRES XIV PEMUDA/KNPI, Menimbang : a. bahwa untuk memberi jaminan landasan konstitusional keberadaan KNPI sebagai wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, maka dipandang perlu untuk mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI; b. bahwa oleh karena itu Kongres XIV Pemuda/KNPI perlu untuk menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI; Mengingat : 1. Undang-undang No 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI; 3. Peraturan Organisasi KNPI lainnya; 4. Keputusan DPP KNPI Nomor: KEP. 058/DPP-KNPI/XI/2014 tentang Penyelenggaraan Kongres XIV Pemuda/KNPI. Memperhatikan : Hasil Permusyawaratan dalam Sidang Pleno IV Kongres XIV Pemuda/KNPI yang membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI, pada tanggal 28 Februari 2015;. M E M U T U S K A N Menetapkan : KETETAPAN KONGRES XIV PEMUDA/KNPI TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KNPI Pasal 1 Mengesahkan Rancangan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI sebagaimana terlampir yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dengan ketetapan ini.

Upload: jhirant

Post on 14-Jul-2016

3.312 views

Category:

Documents


1.604 download

DESCRIPTION

Komite Nasional Pemuda Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

26

K E T E T A P A N

KONGRES XIV PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 06/KONGRES-XIV/PEMUDA-KNPI/2015

T e n t a n g

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONGRES XIV PEMUDA/KNPI,

Menimbang : a. bahwa untuk memberi jaminan landasan konstitusional keberadaan KNPI sebagai wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, maka dipandang perlu untuk mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;

b. bahwa oleh karena itu Kongres XIV Pemuda/KNPI perlu untuk

menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;

Mengingat : 1. Undang-undang No 8 Tahun 1985 tentang Organisasi

Kemasyarakatan; 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI; 3. Peraturan Organisasi KNPI lainnya; 4. Keputusan DPP KNPI Nomor: KEP. 058/DPP-KNPI/XI/2014

tentang Penyelenggaraan Kongres XIV Pemuda/KNPI.

Memperhatikan : Hasil Permusyawaratan dalam Sidang Pleno IV Kongres XIV Pemuda/KNPI yang membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI, pada tanggal 28 Februari 2015;.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KETETAPAN KONGRES XIV PEMUDA/KNPI TENTANG ANGGARAN DASAR

DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KNPI

Pasal 1

Mengesahkan Rancangan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI

sebagaimana terlampir yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dengan ketetapan

ini.

Page 2: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

27

Pasal 2

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana terdapat

kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jayapura

Pada Tanggal : 28 Februari 2015

KONGRES XIV PEMUDA/KNPI

PRESIDIUM SIDANG

Syafaat Perdana Ketua

Luhut Simanjuntak Wakil Ketua/Anggota

Muhammad Nurul Haq Sekretaris/Anggota

Tajeri Anggota

Muklis Pane Anggota

Andi Nursyam Halid Anggota

Kamsurya Yasmin Anggota

Fredrik Nugraha Anggota

Ardhi Rahman Anggota

Page 3: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

28

LAMPIRAN : KETETAPAN KONGRES XIV PEMUDA/KNPI NOMOR: TAP 06/KONGRES-XIV/PEMUDA-KNPI/2015

ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

HASIL KONGRES XIV PEMUDA/KNPI JAYAPURA-PAPUA

PEMBUKAAN Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencetuskan ide – ide pembaharuan yang didasari pada militansi dan idealisme sebagaimana dibuktikan pada tahun 1908 dengan momentum Kebangkitan Nasional, tahun 1928 dengan lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 dengan usaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tahun 1973 terbentuk KNPI melalui deklarasi pemuda, serta tahun 1998 dengan semangat kejuangan yang kritis, dinamis dan rasional untuk menegakan demokrasi, keadilan dan supremasi hukum yang berakumulasi secara sinergik dengan lahirnya era reformasi. Kaum muda sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita-cita bangsa, perlu mempersiapkan dan membina diri menjadi kader-kader bangsa, agar dapat menjadi generasi penerus yang berpandangan rasional, berbudi pekerti luhur, dan memiliki keterampilan serta bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik. Generasi muda Indonesia sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab moral untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran kaum muda sebagai suatu bangsa yang berdasarkan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, ikut serta mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempercepat pembangunan nasional demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk melanjutkan dan melaksanakan cita–cita bangsa serta mempersiapkan tunas tunas bangsa dengan panggilan sejarah dan mewujudkan tanggung jawabnya, maka organisasi kemasyarakatan pemuda dan seluruh potensi pemuda Indonesia yang berhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia, dengan landasan semangat kebersamaan untuk menumbuhkan, menggerakkan militansi serta idealisme, serta menyalurkan aspirasi dan potensi pemuda Indonesia demi tercapainya masa depan yang lebih baik. Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, potensi, peranan, dan tanggung jawab kaum muda, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Indonesia dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA sebagai berikut :

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Organisasi ini bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia disingkat KNPI. 2. KNPI didirikan pada tanggal 23 Juli 1973 di Jakarta untuk jangka waktu yang tidak

ditentukan. 3. Pusat organisasi KNPI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

Page 4: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

29

BAB II

AZAS DAN TUJUAN

Pasal 2 Azas

KNPI berazaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 3 Tujuan

KNPI memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia demi tegaknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia; 2. Terciptanya pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual, berakhlak

mulia, dan memiliki keahlian profesional, dalam rangka menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional;

3. Terberdayakannya seluruh potensi pemuda Indonesia dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara demi mempercepat terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB III

KEDAULATAN

Pasal 4 Kedaulatan KNPI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres.

BAB IV STATUS, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 5 Status

Status KNPI adalah satu-satunya wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP di Indonesia.

Pasal 6 Sifat

KNPI bersifat terbuka dan independen.

Pasal 7 Fungsi

KNPI memiliki fungsi, sebagai berikut : 1. Sebagai wadah perekat kemajemukan pemuda Indonesia dalam rangka meningkatkan

kualitas kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara guna mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional;

Page 5: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

30

2. Sebagai laboratorium kader pemuda Indonesia dalam rangka mengembangkan potensi

pemuda yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan bertanggungjawab, guna terjaminnya proses regenerasi kesinambungan masa depan bangsa;

3. Sebagai wadah perjuangan pemuda Indonesia dalam rangka peningkatan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

BAB V

U S A H A

Pasal 8 Berdasarkan azas, tujuan, status, sifat dan fungsinya maka KNPI sebagai wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP memiliki usaha sebagai berikut : 1. Membina dan menjalin komunikasi diantara berbagai komponen kepemudaan yang

tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP dan jenjang structural kepengurusan KNPI melalui serangkaian program komunikasi dan kerjasama;

2. Menggalang kerjasama antar pemuda, baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional, melalui program kepedulian dan kemitraan secara aktif terhadap berbagai dinamika kemasyarakatan dan kepemudaan, baik yang sedang berlangsung maupun yang akan terjadi dalam rangka menciptakan ketahanan nasional dan perdamaian dunia;

3. Mengembangkan dan meningkatkan integritas moral, jatidiri bangsa dan semangat patriotisme di kalangan pemuda dan masyarakat;

4. Memelihara dan mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui usaha pengembangan kualitas sumberdaya pemuda, tingkat partisipasi dalam pembangunan, serta komunikasi diantara sesama pemuda dan potensi nasional lainnya;

5. Melaksanakan upaya-upaya agregasi dan artikulasi terhadap berbagai aspirasi, dan kepentingan pemuda;

6. Menggalang, mengembangkan dan memantapkan kemampuan sosial ekonomi pemuda dalam rangka memperkokoh ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 9 1. Pada hakekatnya seluruh pemuda Indonesia adalah anggota KNPI; 2. Anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang mengakui

eksistensi KNPI sebagai wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda serta wadah perekat persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia;

3. Hak dan kewajiban anggota diatur dalam ART KNPI

BAB VII ORGANISASI DAN KEDUDUKAN

Pasal 10

Kekuasaan

Kekuasaan dipegang oleh Kongres KNPI, Musyawarah Daerah KNPI Propinsi, Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota, Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI.

Page 6: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

31

Pasal 11 Hirarki dan Kedudukan Organisasi

1. KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan Pengurus Pusat Komite

Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), berkedudukan di Ibukota Negara; 2. KNPI Daerah Provinsi terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Provinsi dan Dewan

Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi;

3. KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota;

4. Kecamatan/ Distrik KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kecamatan/ Distrik dan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Kecamatan/ Distrik berkedudukan di Ibukota Kecamatan/ Distrik.

Pasal 12

Kepemimpinan 1. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional

Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD) KNPI Propinsi, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten/Kota, Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI)

2. Dewan Pengurus KNPI mempunyai hubungan hirarki dan vertikal dari pusat sampai Kecamatan/Distrik

3. Untuk membantu tugas Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), dibentuk Badan-Badan Khusus.

4. Untuk membantu tugas Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) di luar negeri, dibentuk Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri

Pasal 13

Majelis Pemuda Indonesia 1. Majelis Pemuda Indonesia (MPI) merupakan forum koordinasi dan konsultasi Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang berhimpun di KNPI 2. Majelis Pemuda Indonesia (MPI) hanya memiliki Sifat Koordinasi dimasing-masing

tingkatan KNPI

Pasal 14 Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri

1. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri adalah badan Koordinasi DPP KNPI di Luar Negeri. 2. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri dibentuk untuk mengkoordinir Pemuda warga

Negara Indonesia yang berdomisili dan beraktifitas di luar negeri. 3. Masa jabatan Pengurus Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri disesuaikan dengan masa

jabatan Dewan Pengurus Pusat KNPI.

BAB VIII PERMUSYAWARATAN

Pasal 15

Permusyawaratan dan Rapat-Rapat 1. Jenis-jenis Permusyawaratan dan Rapat-Rapat:

a. Kongres; b. Kongres Luar Biasa;

Page 7: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

32

c. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional; d. Rapat Kerja Nasional; e. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Provinsi; f. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Provinsi; g. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi; h. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Provinsi; i. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Kabupaten/Kota; j. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Kabupaten/Kota; k. Rapat Pimpinan Dearah Kabupaten/Kota; l. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Kabupaten/Kota; m. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI (Muscam KNPI); n. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan/Distrik KNPI (Muslubcam KNPI); o. Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI (Rakercam KNPI); p. Rapat Kerja KNPI Kecamatan/Distrik; q. Musyawarah KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri; r. Musyawarah Luar Biasa KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri; s. Rapat Pimpinan KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri; t. Rapat Kerja KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri

2. Selain jenis-jenis permusyawaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Dewan

Pengurus sesuai tingkatan, dapat mengadakan Rapat-Rapat yaitu ; a. Rapat Pleno Dewan Pengurus; b. Rapat Harian Dewan Pengurus; c. Rapat Bidang Dewan Pengurus; d. Rapat Koordinasi dan atau Konsultasi; e. Rapat Rapat Khusus Lainnya.

Pasal 16

K o n g r es 1. Kongres merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi KNPI; 2. Kongres merupakan musyawarah utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat

OKP tingkat Nasional yang berhimpun di KNPI dan DPD KNPI Tingkat Provinsi. 3. Kongres diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; 4. Kongres berwenang :

a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; b. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat dan Laporan Majelis

Pemuda Indonesia; c. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi (PPKNO), serta

kebijakan – kebijakan organisasi lainnya; d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum/Ketua Formatur Dewan Pengurus Pusat

KNPI; e. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur; f. Menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia; g. Merekomendasikan waktu dan tempat tuan rumah kongres.

5. Penyelenggara dan Penanggungjawab Kongres adalah Dewan Pengurus Pusat KNPI; 6. Rancangan Materi Kongres ditetapkan pada Rapat Pimpinan Nasional.

Pasal 17 Kongres Luar Biasa

1. Dalam keadaan luar biasa, Kongres dapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal

17 ayat (3) dan dinamakan Kongres Luar Biasa Pemuda/KNPI 2. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap AD/ART oleh

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI; 3. Kongres Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dari:

Page 8: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

33

a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang berhimpun, dan;

b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi. 4. Kongres Luar Biasa berwenang untuk memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan

Pengurus Pusat KNPI pada periodisasi berjalan serta kebijakan organisasi strategis lainnya yang dianggap penting dan mendesak.

Pasal 18

Rapat Pimpinan Paripurna Nasional 1. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional merupakan forum yang kedudukannya setingkat

dibawah Kongres; 2. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam

satu periodesasi kepengurusan; 3. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional berwenang :

a. Menetapkan rancangan materi Kongres KNPI b. Menetapkan peserta Kongres KNPI; c. Menetapkan Waktu dan tempat Kongres KNPI

4. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional diadakan selambat -lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan Kongres.

5. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI.

Pasal 19 Musyawarah Daerah KNPI Provinsi

1. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi adalah pemegang kekuasaan tertnggi KNPI ditingkat

Provinsi; 2. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi merupakan musyawarah utusan Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat Provinsi yang berhimpun di KNPI dan DPD KNPI Tingkat Kabupaten/Kota.

3. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; 4. Musyawarah Provinsi berwenang :

a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi;

b. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja KNPI Provinsi dan Organisasi (P2KPO) dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi (P2KNO);

c. Memilih dan Menetapkan Ketua/Ketua Formatur Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;

d. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur e. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Provinsi. f. Merekomendasikan waktu dan tempat tuan rumah Musyawarah Daerah KNPI

Provinsi. 5. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab

sepenuhnya Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; 6. Materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi disiapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah

KNPI Provinsi.

Pasal 20 Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi

1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan

menyimpang dari ketentuan pasal 19 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah Daerah Luar Biasa Pemuda/KNPI Provinsi;

Page 9: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

34

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila Ketua DPD KNPI Provinsi melanggar AD/ART KNPI;

3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi diadakan atas permintaan tertulis dari : a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Provinsi

yang berhimpun, dan; b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota; c. Pelaksanaan Musdalub KNPI Provinsi dikonsultasikan kepada DPP KNPI.

4. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi berwenang untuk memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi pada Periodesasi berjalan.

Pasal 21

Rapat Pimpinan Daerah Provinsi

1. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi merupakan forum yang kedudukannya setingkat dibawah Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;

2. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali alam satu periodesasi kepengurusan;

3. Rapat Pimpinan Daerah Propinsi berwenang : a. Menyiapkan rancangan materi Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Provinsi b. Menetapkan peserta Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Provinsi; c. Menetapkan waktu dan tempat Pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi

4. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi diadakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.

5. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi.

Pasal 22

Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota

1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota adalah pemegang kekuasaan tertinggi KNPI ditingkat Kabupaten/Kota;

2. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota merupakan musyawarah utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat Kabupaten/Kota yang berhimpun di KNPI dan DPD KNPI Tingkat Kabupaten/Kota.

3. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; 4. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota berwenang :

a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan Laporan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/ Kotamadya;

b. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja KNPI Kabupaten/Kota dan Organisasi (P2K2O) dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan Pokok-Pokok Program Kerja Provinsi dan Organisasi (P2KPO) yang merupakan penjabaran dari Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi (P2KNO);

c. Memilih dan Menetapkan Ketua/Ketua Formatur Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

d. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur e. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/ Kota.

6. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

7. Materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota disiapkan melalui Musyawarah Pimpinan Paripurna Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

Page 10: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

35

Pasal 23 Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota

1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dapat

diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 22 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah Daerah Luar Biasa Pemuda/KNPI Kabupaten/Kota

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dapat diadakan apabila Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota melanggar AD/ART KNPI;

3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota diadakan atas permintaan secara tertulis dari : a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat

Kabupaten/Kota yang berhimpun, dan; b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus KNPI Kecamatan/ Distrik; c. Pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dikonsultasikan

kepada DPD KNPI Propinsi. 4. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota berwenang untuk memilih dan

menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota pada Periodesasi berjalan.

Pasal 24

Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota 1. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota merupakan forum yang kedudukannya

setingkat dibawah Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota; 2. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam satu periodesasi kepengurusan; 3. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berwenang :

a. Menyiapkan rancangan materi Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Kabupaten/Kota b. Menetapkan peserta Musyawarah Daerah Pemuda/KNPI Kabupaten/Kota;

4. Rapat Pimpinan Dearah Kabupaten/Kota diadakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPi Kabupaten/Kota.

5. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

Pasal 25

Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI 1. Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI adalah pemegang kekuasaan tertinggi KNPI

ditingkat Kecamatan/ Distrik; 2. Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; 3. Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI berwenang:

a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI dan Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik;

b. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja Kecamatan/ Distrik dan Organisasi (P2KCO) dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan Pokok-Pokok Program Kerja Kabupaten/Kotamadya dan Organisasi (P2KKO) yang merupakan penjabaran dari Pokok-Pokok Program Kerja Provinsi dan Organisasi (P2KPO) serta Pokok-Pokok Program Kerja Nasional dan Organisasi (P2KNO);

c. Memilih dan Menetapkan Ketua/Ketua Formatur Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI

d. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur e. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik

6. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI;

Page 11: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

36

7. Materi Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI disiapkan melalui Musyawarah Pimpinan Paripurna Kecamatan/ Distrik.

Pasal 26

Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI

1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI rapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 22 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI

2. Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI dapat diadakan apabila Ketua Pengurus Kecamatan/ Distrik melanggar AD/ART KNPI;

3. Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI diadakan atas permintaan secara tertulis dari: a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat

Kecamatan/Distrik yang berhimpun, dan; b. Pelaksanaan Musyawarah Kecamatan/Distrik Luar Biasa KNPI dikonsultasikan

kepada DPD KNPI Kabupaten/Kota. 4. Musyawarah Kecamatan/Distrik Luar Biasa KNPI berwenang untuk memilih Ketua

Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI pada Periodisasi berjalan.

BAB IX RAPAT-RAPAT

Pasal 27

Rapat Kerja Nasional 1. Rapat Kerja Nasional diadakan untuk menjabarkan hasil-hasil Ketetapan Kongres,

khususnya tentang perumusan arah dan kebijakan serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat KNPI;

2. Rapat Kerja Nasional diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periodisasi kepengurusan KNPI;

3. Rapat Kerja Nasional diadakan dan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Dewan Pengurus Pusat KNPI

Pasal 28

Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi 1. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diadakan untuk menjabarkan hasil-hasil Ketetapan

Musyawarah Daerah KNPI Propinsi, khususnya tentang perumusan arah dan kebijakan serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode masa bakti kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi;

2. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periodisasi kepengurusan KNPI Propinsi;

3. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi.

Pasal 29

Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota 1. Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota diadakan untuk menjabarkan hasil-hasil

Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota, khususnya tentang perumusan arah dan kebijakan serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode masa bakti kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

2. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periodisasi kepengurusan KNPI Kabupaten/Kota;

Page 12: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

37

3. Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota di selenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

Pasal 30

Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI 1. Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI diadakan untuk menjabarkan hasil–hasil

Ketetapan Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI khususnya tentang perumusan arah dan kebijakan serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode masa bakti kepengurusan Kecamatan KNPI;

2. Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periodisasi kepengurusan Kecamatan/ Distrik KNPI;

3. Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI sepenuhnya diselenggarakan dan menjadi tanggungjawab Dewan Pengurus Kecamatan KNPI.

BAB X

KEPENGURUSAN

Pasal 31 Dewan Pengurus Pusat

1. Dewan Pengurus Pusat KNPI dipilih oleh Formatur Kongres 2. Dewan Pengurus Pusat KNPI ditetapkan oleh Ketua Umum/Ketua Formatur Kongres

untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun 3. Dewan Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno 4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua Umum, beberapa Ketua, seorang Sekretaris

Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum dan beberapa Wakil Bendahara Umum;

5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen; 6. Bila dimungkinkan, dalam melaksanakan program kerjanya Dewan Pengurus Pusat KNPI

didukung beberapa Badan-Badan Khusus atau Lembaga Otonom; 7. Jumlah Pengurus DPP KNPI terdiri dari 50% unsur keterwakilan OKP Tingkat Nasional

secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.

Pasal 32

Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi 1. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah KNPI

Provinsi; 2. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI

untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun; 3. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno; 4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang Sekretaris,

beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara; 5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen; 6. Bila dimungkinkan, dalam melaksanakan program kerjanya Dewan Pengurus Daerah

KNPI Provinsi didukung beberapa Badan-Badan Khusus atau Lembaga Otonom; 7. Jumlah Pengurus DPD KNPI Provinsi terdiri dari 50% unsur keterwakilan OKP Tingkat

Provinsi secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.

Page 13: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

38

Pasal 33 Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota

1. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dipilih oleh Formatur Musyawarah

Daerah KNPI Kabupaten/Kota; 2. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI

Provinsi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun; 3. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari Pengurus Harian dan

Pengurus Pleno; 4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang Sekretaris,

beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara; 5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen; 6. Bila dimungkinkan, dalam melaksanakan program kerjanya Dewan Pengurus Daerah

KNPI Kabupaten/Kota didukung beberapa Badan-Badan Khusus atau Lembaga Otonom; 7. Jumlah Pengurus DPD KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari 50% unsur keterwakilan OKP

Tingkat Kabupaten/Kota secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.

Pasal 34

Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI 1. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan KNPI dipilih oleh Formatur

Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI 2. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah

KNPI Kabupaten/Kota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun 3. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan lain KNPI terdiri dari Pengurus

Harian dan Pengurus Pleno 4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang Sekretaris,

beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara; 5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen; 6. Jumlah Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disesuaikan menurut potensi wilayah

masing-masing.

BAB XI MAJELIS PEMUDA INDONESIA

Pasal 35

Majelis Pemuda Indonesia 1. Majelis Pemuda Indonesia bekerja secara kolektif dan bertugas penyelenggarakan

pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya masing-masing;

2. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian Majelis Pemuda Indonesia, sebagaimana dimaksud ayat (1) diselenggarakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya dan atau disampaikan melalui forum permusyawaratan dan rapat-rapat;

3. Anggota Majelis Pemuda Indonesia mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan Pengurus KNPI serta para Ketua Umum OKP (ex-officio) sesuai tingkatannya;

4. Majelis Pemuda Indonesia dibentuk disemua tingkatan Dewan Pengurus KNPI, terdiri dari: a. Majelis Pemuda Indonesia ditingkat Nasional; b. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi ditingkat Provinsi; c. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota ditingkat Kabupaten/Kota; d. Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik ditingkat Kecamatan/ Distrik

Page 14: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

39

BAB XII BADAN-BADAN KHUSUS/LEMBAGA OTONOM

Pasal 36

1. Dewan Pengurus KNPI disemua tingkatan bila dimungkinkan, dapat membentuk Badan-

Badan Khusus/Lembaga-Lembaga Otonom yang disesuaikan menurut kebutuhan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi;

2. Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom adalah alat kelengkapan Dewan Pengurus KNPI ditingkatan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berorientasi pada pengembangan keahlian, minat/bakat dan profesi pemuda Indonesia yang tidak bertentangan dengan hakikat KNPI;

3. Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom dibentuk serta disahkan oleh Dewan Pengurus KNPI ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4. Tugas dan kewajiban Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom diatur dalam ART KNPI.

BAB XIII ATRIBUT

Pasal 37

KNPI memiliki Lambang, Lagu dan atribut-atribut lainnya, yang diatur dalam ART KNPI.

BAB XIV KEUANGAN DAN HARTA BENDA

Pasal 38

1. Keuangan dan harta benda KNPI di semua tingkatan, dikelola dengan prinsip

transparansi, bertanggungjawab, efektif, efisien dan berkesinambungan. 2. Keuangan dan Harta benda KNPI di semua tingkatan diperoleh dari uang pangkal

anggota, iuran dan sumbangan, Bantuan Perseorangan dan atau Instansi serta usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB XV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 39 Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Kongres dan atau Kongres Luar Biasa yang diadakan khusus untuk itu;

BAB XVI PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 40

1. Pembubaran organisasi KNPI hanya dapat dilakukan melalui Kongres atau Kongres Luar

Biasa yang diadakan khusus untuk maksud itu; 2. Untuk melakukan pembubaran organisasi KNPI, Kongres atau Kongres Luar Biasa harus

disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah OKP Tingkat Nasional yang berhimpun di KNPI dan 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah DPD KNPI Tingkat Propinsi;

3. Pengalihan kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan, ditentukan lebih lanjut oleh Kongres atau Kongres Luar Biasa sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini.

Page 15: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

40

BAB XVII ATURAN PERALIHAN

Pasal 41

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga; 2. Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan

Anggaran Dasar ini.

BAB XVIII P E N U T U P

Pasal 42

1. Anggaran Dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Dasar

yang ditetapkan dalam Kongres XIV Pemuda/KNPI pada tanggal 24-28 Februari 2015 di Jayapura -Papua

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jayapura

Pada Tanggal : 28 Februari 2015

KONGRES XIV PEMUDA/KNPI

PRESIDIUM SIDANG

Syafaat Perdana Ketua

Luhut Simanjuntak Wakil Ketua/Anggota

Muhammad Nurul Haq Sekretaris/Anggota

Tajeri Anggota

Muklis Pane Anggota

Andi Nursyam Halid Anggota

Kamsurya Yasmin Anggota

Fredrik Nugraha Anggota

Ardhi Rahman Anggota

Page 16: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

41

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA HASIL KONGRES XIV PEMUDA/KNPI JAYAPURA-PAPUA

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan

1. Yang menjadi Anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

yang telah mengajukan permohonan untuk berhimpun dan terdaftar secara sah sesuai persyaratan.

2. Persyaratan Umum OKP untuk menjadi anggota KNPI adalah : a. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia,

AD/ART, Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPKNO), dan Peraturan Organisasi KNPI lainnya;

b. Memiliki AD/ART organisasi, Akta Notaris Organisasi, Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari pemerintah pusat, surat keterangan berdomisili di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. Menyerahkan struktur komposisi kepengurusan organisasi kemasyarakatan pemuda disingkat OKP bersangkutan dari tingkat pusat sampai daerah;

d. Benar-benar adalah organisasi kepemudaan yang berorientasi kemasyarakatan untuk tujuan pemberdayaan pemuda sebagaimana diatur dalam AD/ART OKP bersangkutan dan atau yang mengatur secara tegas batas usia keanggotaannya maksimal 40 tahun;

e. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat nasional yang memiliki jenjang struktur organisasi secara vertikal, serendah-rendahnya sampai tingkat Kabupaten/Kota;

f. OKP yang akan menjadi anggota KNPI ditetapkan didalam Rapat Pimpinan Paripurna/ Daerah KNPI di setiap tingkatan.

3. Persyaratan khusus OKP untuk menjadi anggota keberhimpunan KNPI adalah: a. Tingkat Nasional adalah OKP tingkat nasional yang telah memiliki jenjang

kepengurusan lebih dari ½ kepengurusan OKP tingkat propinsi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan tingkat provinsi serta terdaftar di DPD KNPI Provinsi; (Harus masuk di peraturan peralihan)

b. Di tingkat Propinsi adalah OKP Nasional Tingkat Propinsi yang telah terbentuk minimal 3 (Tiga) tahun dan memiliki jenjang kepengurusan ½ tambah satu jumlah Kabupaten/Kota di wilayah Propinsi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan Tingkat Kabupaten/Kota Periode berjalan, serta terdaftar di DPD KNPI Kabupaten/Kota;

c. Di tingkat Kabupaten/Kota adalah OKP Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang telah terbentuk minimal 3 (tiga) tahun di Kabupaten/Kota bersangkutan, yang dibuktikan dengan Surat Keputusan kepengurusan periode berjalan[

d. Di tingkat Kecamatan/ Distrik adalah OKP Nasional tingkat Kecamatan/ Distrik yang telah terbentuk minimal 3 (tiga) tahun di Kecamatan/Distrik bersangkutan, yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan OKP Tingkat Kabupaten/Kota; OKP Tingkat Kabupaten/Kota;

e. Periodisasi masa bakti kepengurusan OKP bersangkutan belum berakhir sesuai dengan Surat Keputusan yang diatur oleh ketentuan masa bakti kepengurusan organisasi yang bersangkutan;

f. OKP Tingkat Nasional yang tidak tunduk dan patuh terhadap AD/ART KNPI, maka akan diturunkan status keberhimpunannya dan atau dikeluarkan dari keberhimpunan KNPI.

Page 17: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

42

4. OKP yang menjadi anggota keberhimpunan KNPI sesuai tingkatannya, wajib dilakukan verifikasi tentang pemenuhan syarat-syarat keanggotaannya oleh tim khusus yang dibentuk oleh Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan Kongres/ Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota/ Musyawarah Kecamatan Distrik;

5. OKP yang berakhir masa bakti kepengurusannya sesuai Surat Keputusan internal organisasinya, dan sudah melampaui waktu minimal 1 (satu) tahun tidak melaksanakan Kongres/Muktamar/Munas dan atau sejenis permusyawaratan lainnya disemua tingkatan, maka keanggotaannya dicabut untuk sementara waktu oleh Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat-syarat dimaksud dipenuhi;

6. OKP yang dicabut keanggotaannya untuk sementara waktu tidak memiliki hak suara dalam musyawarah dan rapat-rapat, serta forum pengambilan keputusan KNPI lainnya sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat-syarat keanggotaannya dipenuhi;

7. OKP yang diterima sebagai anggota keberhimpunan KNPI, dalam mengikuti musyawarah, rapat-rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI lainnya, untuk pertama kalinya berstatus Undangan, dan untuk kedua kalinya sebagai Peninjau dan setelah melalui verifikasi kelayakan persyaratan dapat menjadi Peserta yang memiliki hak suara dan hak bicara pada Kongres/Musyawarah Daerah berikutnya;

8. OKP yang tidak memenuhi syarat-syarat keanggotaan keberhimpunan KNPI, hanya berstatus sebagai Undangan dalam musyawarah, rapat-rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI lainnya.

Pasal 2

Pengesahan Anggota

1. Anggota yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Pasal 1 (satu) Anggaran Rumah Tangga dapat untuk disahkan.

2. Pengesahan anggota dilakukan dengan jalan: a. Bagi calon anggota di Tingkat Pusat, disahkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. Bagi calon anggota di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan

Pengurus Daerah KNPI Provinsi; c. Bagi calon anggota di tingkat Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan Pengurus

Daerah KNPI Kabupaten/Kota; d. Bagi calon anggota di Tingkat Kecamatan, disahkan oleh Dewan Pengurus

Kecamatan/ Distrik KNPI.

Pasal 3 Hak dan Kewajiban Anggota

1. OKP sebagai anggota keberhimpunan KNPI yang telah memenuhi persyaratan

keanggotaan sesuai pasal 1 (satu) Anggaran Rumah Tangga KNPI, mempunyai hak : a. Mendapatkan hak suara (dipilih dan memilih); b. Mendapatkan hak bicara untuk mengajukan pendapat, saran dan usul; c. Hak-hak lainnya secara organisatoris, setara dan seimbang sebagai anggota KNPI

lainnya, antara lain terlibat dalam kepengurusan KNPI dan kegiatan-kegiatan KNPI, serta berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program lainnya.

2. OKP sebagai anggota keberhimpunan KNPI mempunyai kewajiban : a. Tunduk dan taat terhadap Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda

Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi KNPi lainnya;

b. Menjunjung tinggi nama baik serta misi organisasi KNPI; c. Berperan aktif dalam program kegiatan keberhimpunan; d. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program KNPI.

Page 18: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

43

Pasal 4 Pemberhentian dan Pembekuan Keanggotaan

1. Organisasi berhenti sebagai anggota KNPI karena :

a. Atas permintaan tertulis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP bersangkutan;

b. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai anggota; c. Tidak tunduk dan patuh terhadap aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga KNPI 2. Dibekukan keanggotaannya karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat keanggotaan

keberhimpunan dalam KNPI.

BAB II PERMUSYAWARATAN

Pasal 5 Kongres

1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan DPP KNPI. 2. Peserta Kongres KNPI adalah :

a. Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. Majelis Pemuda Indonesia Pusat c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; d. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang

telah memenuhi syarat sesuai dengan BAB I, Pasal 1 ART. 3. Peninjau Kongres KNPI terdiri dari :

a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang untuk kedua kalinya mengikuti kongres;

b. Utusan Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri c. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPP KNPI d. Utusan Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota

4. Undangan Kongres KNPI terdiri dari : a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang

untuk pertama kalinya mengikuti Kongres. b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI

5. Peserta Kongres memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara.

6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan dipilih;

7. Rancangan Materi Kongres ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Paripurna Nasional; 8. Rekomendasi Tuan Rumah Kongres di usulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI

Provinsi. 9. Sidang-sidang Kongres dipandu oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI dan Presidium Sidang

Kongres yang terpilih; 10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat KNPI diterima oleh

Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat KNPI dinyatakan demisioner.

Pasal 6 Kongres Luar Biasa

1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara

tertulis lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun serta Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi yang memenuhi pasal 17 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar KNPI;

Page 19: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

44

2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar KNPI

Pasal 7

Rapat Pimpinan Paripurna Nasional 1. Peserta Rapat Pimpinan Paripurna Nasional terdiri dari:

a. Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. Majelis Pemuda Indonesia; c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi; d. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional.

2. Peserta Rapat Pimpinan Paripurna Nasional memiliki hak bicara dan hak suara masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara;

3. Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI dan hanya memiliki hak bicara;

4. Menetapkan Peserta Kongres berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Pusat KNPI I 5. Menetapkan Rancangan materi Kongres KNPI yang disiapkan oleh Dewan Pengurus

Pusat KNPI; 6. Menetapkan tuan rumah Kongres berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Pusat

(DPP) KNPI. 7. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Paripurna Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus

Pusat KNPI.

Pasal 8 Musyawarah Daerah KNPI Provinsi

1. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan

DPD KNPI Provinsi. 2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi adalah :

a. Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota d. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi; e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Provinsi . 3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi terdiri dari :

a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Provinsi yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;

b. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Provinsi c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik

4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi KNPI terdiri dari : a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Provinsi yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI Provinsi. b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI

5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara;

6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan dipilih;

7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah Provinsi;

8. Rekomendasi Tuan Rumah Musyawarah Daerah KNPI Provinsi di usulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kabupaten/Kota.

9. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dipandu oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi yang terpilih;

Page 20: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

45

10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi diterima oleh Musyawarah Daerah KNPI Provinsi, maka Dewan Pengurus Daerah KNPI Provins dinyatakan demisioner.

Pasal 9

Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi 1. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila dipandang perlu

ataspermintaan secara tertulis lebih dari ½ (setengah) Organisasi kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun ditingkat Propinsi serta Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi,berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi sebagaimana diatur pada pasal 8 Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 10

Rapat Pimpinan Daerah Provinsi

1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Provinsi terdiri dari: a. Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota d. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi; e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Provinsi. 2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara masing-

masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara; 3. Peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan

hanya memiliki hak bicara; 4. Menetapkan Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi berdasarkan hasil verifikasi

Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi. 5. Menetapkan Rancangan materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi yang disiapkan oleh

Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; 6. Menetapkan tuan rumah Musyawarah Daerah KNPI Provinsi berdasarkan hasil verifikasi

Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi 7. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus

Daerah KNPI Provinsi.

Pasal 11 Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota

1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta

Undangan KNPI Kabupaten/Kota. 2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota adalah :

a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ; b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota; c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI d. Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kabupaten/Kota; e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota.

3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari : a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

b. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Kabupaten/Kota

Page 21: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

46

4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota KNPI terdiri dari : a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI

Kabupaten/Kota 5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota memiliki hak bicara, hak memilih

dan dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara; 6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota hanya memiliki hak bicara dan

tidak memiliki hak memilih dan dipilih; 7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota ditetapkan melalui Rapat

Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota; 8. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dipandu oleh Dewan

Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota yang terpilih;

9. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota diterima oleh Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dinyatakan demisioner.

Pasal 12

Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota 1. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dapat diadakan apabila

dipandang perlu atas permintaan secara tertulis lebih ½ (setengah) jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun serta lebih ½ (setengah) Dewan Pengurus KNPI Kecamatan;

2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota sebagaimana diatur yang pada pasal 11 Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 13

Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota 1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari:

a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota; c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI d. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota; e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota. 2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara

masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara; 3. Peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/

Kota dan hanya memiliki hak bicara; 4. Menetapkan Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota berdasarkan hasil

verifikasi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota. 5. Menetapkan Rancangan materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota yang

disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; 6. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan Pengurus

Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

Page 22: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

47

Pasal 14 Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI

1. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta

Undangan KNPI Kabupaten/Kota. 2. Peserta Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI :

a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota; b. Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI; c. Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kecamatan/ Distrik; d. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat

Kecamatan/Distrik. 3. Peninjau Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI terdiri dari :

a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Kecamatan/Distrik yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI;

b. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI 4. Undangan Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari :

a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Kecamatan/Distrik KNPI yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI.

b. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI 5. Peserta Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI memiliki hak bicara, hak memilih dan

dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara; 6. Peninjau Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI hanya memiliki hak bicara dan tidak

memiliki hak memilih dan dipilih; 7. Rancangan Materi Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI ditetapkan melalui Rapat

Pimpinan Daerah Kecamatan/Distrik; 8. Sidang-sidang Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI dipandu oleh Dewan Pengurus

Kecamatan/Distrik KNPI dan Presidium Sidang Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI yang terpilih;

9. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI diterima oleh Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI, maka Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI dinyatakan demisioner.

BAB III

RAPAT-RAPAT

Pasal 15 Rapat Kerja Nasional

1. Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari:

a. Dewan Pengurus Pusat KNPI; b. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; c. 2 (dua) orang Utusan Majelis Pemuda Indonesia Pusat; d. 2 (dua) orang Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkat Nasional e. 1 (satu) orang Utusan Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri f. 1 (orang) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPP KNPI

2. Peserta Rapat Kerja Nasional memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara perorangan mempunyai hak 1 (satu) suara;

3. Rancangan materi Rapat Kerja Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI; 4. Sidang-sidang Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI.

Page 23: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

48

Pasal 16 Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi

1. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi terdiri dari:

a. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi b. 2 (dua) orang Utusan Majelis Pemuda Indonesia Propvinsi; c. 2 (dua) orang Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat

Provinsi d. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI; e. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota f. 1 (orang) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Provinsi

2. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara masing-masing secara perorangan mempunyai hak 1 (satu) suara;

3. Rancangan materi Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;

4. Sidang-sidang Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi.

Pasal 17

Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota

1. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari: a. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota b. 2 (dua) orang Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota; c. 2 (dua) orang Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota d. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi; e. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Kecamatan KNPI f. 1 (orang) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Kabupaten/Kota

2. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara masing-masing secara perorangan mempunyai hak 1 (satu) suara;

3. Rancangan materi Rapat Kerja Daerah KNP Kabupaten/Kota disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

4. Sidang-sidang Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

Pasal 18

Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI 1. Peserta Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI:

a. Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI b. 2 (dua) orang Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan; c. 2 (dua) orang Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat

Kecamatan d. 2 (dua) orang Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota; e. 1 (orang) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Kecamatan

2. Peserta Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI memiliki hak bicara dan hak suara masing-masing secara perorangan mempunyai hak 1 (satu) suara;

3. Rancangan materi Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI disiapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI;

4. Sidang-sidang Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI dipimpin oleh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI.

Page 24: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

49

BAB IV KEPENGURUSAN

Pasal 19

Dewan Pengurus Pusat 1. Wewenang:

a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Pedoman Organisasi yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Kongres serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;

b. Membentuk dan mengkoordinir Badan perwakilan KNPI Luar Negeri; c. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan

Pengurus Pusat KNPI; d. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI

Propinsi, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Propinsi sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Propinsi;

e. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI lainnya;

f. Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI pada kepengurusan DPD KNPI Propinsi;

g. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.

2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

Tingkat nasional sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi; perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;

b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan.

c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon Pengurus DPP KNPI kepada formatur Kongres terpilih;

d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun; 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan

Pengurus Pusat KNPI dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi disemua tingkatan;

4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas-tugas organisasi;

5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum Negara;

6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;

7) Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.

3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka selain

memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Page 25: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

50

a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua Umum; b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Pusat KNPI

dan atau Unsur Pimpinan OKP Tingkat Nasional, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-masing lembaga.

c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Kongres; d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (tiga) Dewan Pengurus Daerah

KNPI Provinsi serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Tingkat Nasional yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Kongres KNPI;.

e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta Kongres KNPI.

4. Komposisi Dewan Pengurus Pusat KNPI terdiri dari Ketua Umum, beberapa Ketua, Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen-Departemen.

Pasal 20

Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi 1. Wewenang:

a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program Kerja Organisasi di tingkat KNPI Provinsi yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Organisasi KNPI, dan ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya; arah Daerah KNPI Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;

b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;

c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/ Kota, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/ Kota sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI lainnya;

e. Mengambil alih kepengurusan KNPI Kabupaten/Kota untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI;

f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.

2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

Nasional Tingkat Provinsi sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;

b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Provinsi yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan

c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon Pengurus DPD KNPI Provinsi kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI Provinsi terpilih;

d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun; 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan

Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota disemua tingkatan;

Page 26: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

51

4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas-tugas organisasi;

5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum Negara;

6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;

7) Berdomisili di Ibukota Provinsi, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Provinsi.

3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka selain memenuhi pasal 20 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua; b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah

KNPI Propinsi dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Provinsi, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing masing lembaga.

c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah daerah KNPI Provinsi;

d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (Tiga) Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Nasional Tingkat Provinsi yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;.

e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.

4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa wakil Bendahara, serta Departemen-Departemen.

Pasal 21

Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota 1. Wewenang:

a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program Kerja Organisasi di tingkat Kabupaten/Kota yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;

b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kabupaten/ Kota ; c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus

Kecamatan/Distrik KNPI, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI lainnya;

e. Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Kecamatan/Disrtik KNPI untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI;

f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

Nasional Tingkat Kabupaten/Kota sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota demisioner dan atau Dewan Pengurus Kecamatan KNPI sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;

Page 27: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

52

b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan disingkat OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan

c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon Pengurus DPD KNPI Kabupaten/Kota kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota terpilih;

d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun; 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan

Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan atau Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI disemua tingkatan;

4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas-tugas organisasi;

5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum Negara;

6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;

7) Berdomisili di Ibukota Kabupaten/Kota, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Kabupaten/Kota.

3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua; b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah

KNPI Kabupaten/Kota dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-masing lembaga.

c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;

d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (tiga) Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;.

e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota.

4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Wakil Bendahara, serta Departemen-Departemen.

Pasal 22

Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI

1. Wewenang: a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program

Kerja Organisasi di tingkat Kecamatan yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya; Kecamatan/Distrik KNPI, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;

b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kecamatan/ Distrik ;

Page 28: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

53

c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI Kecamatan, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kecamatan sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI;

d. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.

2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI Demisioner sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;

b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan

c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon Pengurus Dewan Pengurus Kecamatan KNPI kepada formatur Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI terpilih;

d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun; 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan

Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disemua tingkatan; 4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap

tugas-tugas organisasi; 5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang

bertentangan dengan hukum Negara; 6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,

AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya; 7) Berdomisili di Ibukota Kecamatan, serta mempunyai waktu yang cukup dan

bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Kecamatan/Distrik. 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI, maka

selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua; b. Pernah dan Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus

Kecamatan KNPI dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-masing lembaga.

c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI;

d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI Kabupaten/Kota; Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI Kabupaten/Kota;.

e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI.

4. Komposisi Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Wakil Bendahara, serta Departemen-Departemen.

Page 29: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

54

BAB V

RAPAT – RAPAT DEWAN PENGURUS

Pasal 23 Rapat Pleno Dewan Pengurus

1. Rapat Pleno Dewan Pengurus adalah institusi pengambilan keputusan tertinggi Dewan

Pengurus pada masing-masing tingkatannya 2. Rapat Pleno Dewan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)

bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian, Anggota-Anggota Departemen serta Pimpinan Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom sesuai tingkatannya;

3. Fungsi dan wewenang Rapat Pleno adalah: a. Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasar bagi organisasi dalam bentuk

Peraturan Organisasi maupun kebijakan-kebijakan strategis lainnya; b. Membahas, mengevaluasi, dan mengkoordinir pelaksanaan hasil-hasil keputusan

Kongres/Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan, serta mengevaluasi perkembangan pembangunan nasional dan daerah serta dampaknya bagi perkembangan organisasi.

Pasal 24

Rapat Harian Dewan Pengurus 1. Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 2 (dua)

kali dalam 1 (satu) bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian menurut tingkatannya.

2. Fungsi dan wewenang Rapat Harian : a. Mengambil keputusan-keputusan mendesak organisasi yang berkaitan dengan

kebijakan organisasi; b. Mengambil keputusan tentang perkembangan internal dan eksternal organisasi.

Pasal 25 Rapat Bidang Dewan Pengurus

1. Rapat Bidang Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurangkurangnya 1 (satu)

bulan sekali yang dihadiri oleh Ketua Bidang, Sekretaris Bidang, Bendahara Bidang serta Anggota Departemen yang terkait sesuai tingkatannya;

2. Rapat Bidang Dewan Pengurus diselenggarakan untuk membahas, merencanakan aksi-aksi pelaksanaan program kerja organisasi sesuai bidangnya.

Pasal 26

Rapat Koordinasi/ Konsultasi 1. Rapat Koordinasi/Konsultasi adalah rapat yang diadakan sewaktu-waktu jika dianggap

perlu, yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian Pengurus Harian dengan Majelis Pemuda Indonesia dan atau dengan Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom dan atau dengan Ketua Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya dan atau Badan Perwakilan Luar Negeri untuk tingkatan DPP KNPI;

2. Rapat Koordinasi/Konsultasi diselenggarakan untuk membahas,hal-hal khusus yang berkaitan dengan kebijakan internal dan eksternal organisasi maupun hal-hal umum yang berkaitan dengan dinamika konstelasi pembangunan bangsa disegala bidang.

Page 30: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

55

Pasal 27

Rapat-Rapat Khusus Lainnya

Rapat-rapat Khusus lainnya dilaksanakan Dewan Pengurus adalah rapat-rapat lainnya yang tidak termaktub dalam Bab V Anggaran Rumah Tangga ini, seperti Rapat Koordinator Bidang Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan rapat lainnya.

BAB VI KUORUM DAN PERSYARATAN

Pasal 28

1. Kongres/Kongres Luar Biasa/Musyawarah Daerah KNPI Propinsi/Musyawarah Daerah

Luar Biasa KNPI Provinsi/ Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota/ Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota/Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ (setengah) ditambah satu jumlah utusan peserta;

2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka semua jenjang permusyawaratan di atas dapat ditunda selama dua kali 60 menit, dan jika dalam tenggang waktu tersebut kuorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta yang hadir sidang-sidang selanjutnya dinyatakan sah;

3. Ketentuan mengenai kuorum dan persyaratan Rapat-Rapat dan Rapat-Rapat Dewan Pengurus diberlakukan sama dengan yang diatur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, terkecuali khusus untuk Rapat-Rapat Dewan Pengurus, penundaan waktunya selama dua kali 30 menit.

BAB VII

RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 29

Rangkap Jabatan 1. Dewan Pengurus di setiap tingkatan, tidak diperkenankan merangkap jabatan pada:

a. Majelis Pemuda Indonesia; b. Dewan Pengurus baik yang lebih rendah maupun lebih tinggi tingkatannya, kecuali

jika yang bersangkutan bersedia mengundurkan diri baik lisan maupun tertulis; 2. Ketentuan lebih lanjut ayat 1 (satu) pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi KNPI.

Pasal 30 Pendelegasian Wewenang

Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu, maka salah seorang dari Ketua/Wakil Ketua yang ditunjuk oleh Ketua Umum/Ketua untuk bertindak untuk dan atas nama Ketua Umum/Ketua dalam jangka waktu yang ditentukan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum/Ketua.

Pasal 31 Pergantian Antar Waktu

1. Pemberhentian dan Pengangkatan Plt. Ketua Umum

a. Ketua Umum/Ketua dapat diberhentikan dan kemudian diangkat Pelaksana Tetap (Plt) Ketua Umum/Ketua sebelum Kongres/Musyawarah Daerah Provinsi/

Page 31: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

56

Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota/Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut : 1) Terbukti Melanggar AD/ART KNPI 2) Mengundurkan diri 3) Meninggal dunia 4) Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab

selama 6 (enam) bulan berturut-turut. 5) Tidak hadir dalam Rapat Pleno dan atau Rapat Harian selama 3 (tiga) bulan

berturut-turut. b. Pemberhentian Ketua Umum/Ketua dan pengangkatan Pelaksana Tetap (Plt) Ketua

Umum/Ketua sebelum Kongres/Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/ Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota/Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI, hanya dapat dilakukan melalui : 1) Keputusan Rapat Pleno Pengurus di masing-masing tingkatan, yang dihadiri

dan disetujui minimal 50%+1 jumlah suara Pengurus Pleno dan atau; 2) Usulan dari 2/3 Jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP

yang terdaftar dan berhimpun serta 2/3 dari Jumlah Dewan Pengurus sesuai tingkatannya untuk diputuskan dalam Rapat Pleno Pengurus di masing-masing tingkatan Pengurus di masing-masing tingkatan

3) Usulan pemberhentian Ketua Umum/Ketua harus disampaikan secara tertulis disertai alasan, bukti dan saksi yang disertai tanda tangan pengusul untuk perseorangan dan atau Tanda Tangan Pimpinan serta Cap Organisasi untuk OKP Nasional yang terdaftar dan berhimpun di KNPI.

4) Ketua Umum/Ketua dapat mengajukan gugatan pembatalan dan pembelaan atas putusan pemberhentiannya dalam Rapat Pleno yang diadakan untuk maksud tersebut.

2. Reshuffle dan Pergantian Antar Waktu Personalia Dewan Pengurus

a. Ketua Umum/Ketua dapat melakukan Reshuffle atau pemberhentian atau penggantian antar waktu personalia Dewan Pengurus di setiap tingkatan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) Melanggar AD/ART KNPI 2) Mengundurkan Diri 3) Meninggal Dunia 4) Keaktifan yang bersangkutan dalam Rapat-rapat Dewan Pengurus KNPI di

setiap tingkatan 5) Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu) tahun

periodesasi 6) Partisipasi yang bersangkutan dalam Program Kerja Dewan Pengurus KNPI di

setiap tingkatan b. Personalia Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatannya yang direshuffle atau

pemberhentian atau pergantian antar waktu dari unsur OKP, pergantiannya mempertimbangkan secara sungguh-sungguh saran dan usulan dari Pimpinan OKP yang mengusulkan.

c. Surat Penetapan Pengisian Personalia Jabatan Lowong Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatan, ditanda tangani oleh Ketua Umum/Ketua.

d. Pengukuhan Personalia Jabatan Lowong Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatan dilakukan dalam Rapat Pleno.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi KNPI

Page 32: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

57

BAB VIII MAJELIS PEMUDA INDONESIA

Pasal 32

Status, Kepemimpinan dan Masa Jabatan 1. Majelis Pemuda Indonesia merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan

bertugas menyelenggarakan pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya masing-masing;

2. Kepemimpinan Majelis Pemuda Indonesia terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris dan sejumlah anggota.

3. Dalam hal menjamin kesinambungan organisasi maka Anggota Majelis Pemuda Indonesia dipilih oleh Formatur disemua tingkatan.

4. Untuk menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia di setiap tingkatan, harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Ketua Umum/Ketua Demisioner Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatan; b. Ketua Umum/Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang

terdaftar dan berhimpun di KNPI. c. Tidak menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatan untuk yang

ketiga kali. 5. Mantan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatan dapat dipilih

oleh Formatur menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya. 6. Masa Periodesasi Majelis Pemuda Indonesia mengikuti masa Periodesasi Dewan

Pengurus KNPI di setiap tingkatan

Pasal 33 Tugas dan Kewajiban

1. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal 32

di atas, dilaksanakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan atau disampaikan melalui forum rapat konsultasi;

2. Dalam hal Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres selama 6 (enam) bulan setelah masa baktinya berakhir, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia dapat menyelenggarakan Kongres setelah mendapat persetujuan Rapat Majelis Pemuda Indonesia dan dukungan tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP Nasional dan DPD KNPI Provinsi;

3. Dalam hal Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/ Distrik dalam jangka waktu sekurang-kurangnya dalam tempo 6 (enam) bulan setelah masa baktinya berakhir, dan Dewan Pengurus diatas itu tidak berinisiatif melaksanakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/ Distrik maka Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya dapat berinisiatif sebagai fasilitator/ mediator untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Kabupa /Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Distrik setelah mendapat persetujuan Dewan Pengurus Pusat KNPI untuk Musyawarah Daerah Provinsi, persetujuan Dewan Pengurus Provinsi untuk Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota, persetujuan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota untuk Musyawarah Kecamatan/ Distrik dan dukungan tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP Nasional dan Dewan Pengurus KNPI pada tingkatannya.

Page 33: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

58

Pasal 34 Rapat – Rapat

1. Rapat Majelis Pemuda Indonesia adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya

sekali dalam 3 (tiga) bulan yang dihadiri oleh anggota Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya;

2. Rapat Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi, dan merumuskan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya serta mengambil kebijakan sesuai dengan fungsi tugasnya.

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 35 Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

1. Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggungjawab atas penggunaan dana dan

pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan di Indonesia; 2. Bendahara Umum/Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan

laporan keuangan kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus; 3. Laporan Pertanggungjawaban keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh

akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan disepakati oleh Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia;

4. Khusus dalam penyelenggaraan Kongres dan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Distrik, semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus di pertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus KNPI masa bakti berikutnya, melalui Panitia verifikasi yang dibentuk untuk kepentingan itu, sesuai tingkatan organisasi.

BAB X

ATRIBUT

Pasal 36 1. Lambang KNPI adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga

ini, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi; 2. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan bendera,

jaket, vandel, dan identitas KNPI; 3. Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis

atribut seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini, diatur dalam lampiran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini;

4. Jenis Lagu meliputi Mars Pemuda Indonesia dan Hymne Pemuda Indonesia seperti terdapat dalam lampiran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini.

BAB XI

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 37 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan

kemudian melalui Peraturan Organisasi; 2. Hal-hal yang akan diatur dan ditetapkan kemudian dalam Peraturan Organisasi, tidak

boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga ini.

Page 34: AD-ART KNPI Terbaru Hasil Kongres Jayapura 2015

59

BAB XII P E N U T U P

Pasal 38

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Kongres XIV Pemuda/ KNPI pada tanggal 28 Februari 2015 di Jayapura-Papua.

Ditetapkan di

:

Jayapura

Pada Tanggal : 28 Februari 2015

KONGRES XIV PEMUDA/KNPI

PRESIDIUM SIDANG

Syafaat Perdana Ketua

Luhut Simanjuntak Wakil Ketua/Anggota

Muhammad Nurul Haq Sekretaris/Anggota

Tajeri Anggota

Muklis Pane Anggota

Andi Nursyam Halid Anggota

Kamsurya Yasmin Anggota

Fredrik Nugraha Anggota

Ardhi Rahman Anggota