acc lg

10
l. Akumulator Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas. Akumulator adalah bagian dari Common mesin hidrolik. Fungsi mereka adalah untuk menyimpan energi dengan menggunakan gas bertekanan. Salah satu jenis adalah sebuah tabung dengan piston terapung. Di satu sisi piston adalah tuduhan bertekanan gas, dan di sisi lain adalah cairan. Kandung kemih digunakan dalam desain lainnya. Menyimpan cadangan sistem cairan. Contoh-contoh akumulator adalah menggunakan daya cadangan untuk kemudi atau rem, atau untuk bertindak sebagai shock absorber untuk sirkuit hidrolik. Pengertian Accumulator Accumulator merupakan sebuah tipe dari alat penyimpan energi, yang pada suatu saat tertentu juga akan berfungsi sebagai reservoir sementara yang bisa menyerap beban kejut dari suatu sistem hidrolik. Pada Gambar 5 dapat dilihat contoh dari salah satu jenis accumulator.

Upload: ade-kurniawan

Post on 14-Dec-2014

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ye

TRANSCRIPT

Page 1: acc lg

l. Akumulator Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.

Akumulator adalah bagian dari Common mesin hidrolik. Fungsi mereka adalah untuk menyimpan energi dengan menggunakan gas bertekanan. Salah satu jenis adalah sebuah tabung dengan piston terapung. Di satu sisi piston adalah tuduhan bertekanan gas, dan di sisi lain adalah cairan. Kandung kemih digunakan dalam desain lainnya. Menyimpan cadangan sistem cairan.

Contoh-contoh akumulator adalah menggunakan daya cadangan untuk kemudi atau rem, atau untuk bertindak sebagai shock absorber untuk sirkuit hidrolik.

Pengertian Accumulator

            Accumulator merupakan sebuah tipe dari alat penyimpan energi, yang pada

suatu saat tertentu juga akan berfungsi sebagai reservoir sementara yang bisa menyerap

beban kejut dari suatu sistem hidrolik. Pada Gambar 5 dapat dilihat contoh dari salah satu

jenis accumulator.

Gambar 5. Accumulator

2.2.2        Fungsi Accumulator

a.      Energy storage

Ketika sistem hidrolik mengalami kerja yang berat, maka pada sistem akan megalami beban

yang sangat besar dan ini akan membahayakan komponen-komponen hidrolik yang lain

sistem hidrolik itu sendiri. Pada saat kondisi ini pompa akan terus menyuplai aliran oli, jika

Page 2: acc lg

tekanan oli tidak sanggup melakukan kerja yang berat, maka akan terjadi desakan energi

dari actuator ke pompa, Untuk mencegah kerusakan pada pompa, energi yang berlebih itu

akan diserap oleh akumulator. Dan energi yang diserap ini akan dilepaskan lagi saat sistem

hidrolik kekurangan energi atau pada saat tekanan yang diberikan pompa melemah.

b.      Shock absorber

Beban kejut yang sering dialami actuator akan menimbulkan getaran pada sistem hidrolik,

disini accumulator berfungsi sebagai peredam getaran yang terjadi pada actuator, sehingga

tidak menimbulkan getaran dan gangguan pada sistem hidrolik.

c.       Supplementing pump flow

Pada fungsi pertama tadi telah dijelaskan bahwa accumulator berfungsi menyimpan energi.

Energi yang diserap ini akan dilepaskan lagi ketika tekanan pompa melemah sehingga kerja

yang dihasilkan selalu konstan dan tidak mengganggu kerja sistem hidrolik

d.      Maintaining pressure

Disini akumulator berfungsi untuk mempertahankan tekanan sistem. Jika tekanan oli terlalu

besar, maka accumulator akan menyerap sebagian. Dan jika tekanan oli terlalu kecil (dari

pompa) maka accumulator akan menyuplai tekanan, sehingga tekanan oli dalam sistem

hidrolik akan tetap konstan.

e.      Leakage compesation

Disini accumulator berfungsi mengkompensasi tekanan saat terjadi kebocoran. Dimana saat

terjadi kebocoran, maka tekanan oli dalam sistem hidrolik akan turun dan accumulator akan

menggantikan/menambah tekanan oli sehingga kerja sistem hidrolik tetap normal untuk

sementara waktu.

f.        Thermal expansion compensator

Accumulator juga dapat mengkompensasi panas yang terjadi pada oli di dalam sistem

hidrolik.

2.2.3        Prinsip Kerja Accumulator

Secara umum walaupun berbeda tipe, prinsip kerja accumulator adalah sama.

Gambar berikut merupakan contoh accumulator tipe gas.

Page 3: acc lg

Gambar 6. Proses kerja accumulator tipe gas

Gambar diatas merupakan proses yang terjadi pada sebuah accumulator. Berikut penjelasan

dari masing-masing proses :

(a) empty - no gas charge;

(b) precharged with dry nitrogen;

(c) system pressure exceeds precharge pressure and hydraulic fluid flows into accumulator;

(d) system pressure peaks, maximum fluid has entered accumulator, and system relief opens;

(e) system pressure drops, precharge pressure forces fluid from accumulator and into

system; and

(f) system pressure reaches minimum needed to do work.

2.2.4        Tipe-tipe Accumulator

Secara umum tipe akumulator dibedakan atas :

Page 4: acc lg

Gambar 7. Tipe-tipe accumulator beserta lambangnya

Gambar diatas memperlihatkan 3 jenis accumulator yaitu tipe weight, tipe pegas dan tipe

dengan memanfaatkan udara dan yang membedakan ketiga accumulator tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut :

1. Weight loaded accumulator

Pada accumulator tipe ini memanfaatkan berat dari suatu benda untuk kompensasi

tekanan, maupun tekanan kejut pada system hidrolik. Beban yang berat ini akan bergerak ke

atas ketika tekanan sistem hidrolik terlalu besar dan akan turun ketika tekanan sistem

kembali mengecil.

Akumulator jenis weight dapat

dilihat pada gambar berikut :

Page 5: acc lg

Gambar 8. Weight loaded accumulator

2. Spring loaded accumulator

Pada tipe accumulator ini, perubahan volume yang terjadi proporsional terhadap

tekanan yang terjadi pada system hidrolik. Pegas akan tertekan ketika oli bertekanan masuk

ke dalam accumulator. Pada sistem ini memanfaatkan prinsip seperti yang terlihat pada

rumus di bawah ini.

Keuntungan dari tipe accumulator ini adalah ukurannya yang lebih kecil dari tipe

accumulator yang lain dan pemasangannya yang lebih mudah. Tapi kelemahannya adalah

suppy energy yang diberikan kecil, ini karena ukuran accumulator jenis ini yang kecil dan

tekanan yang diberikannya juga tidak konstan.

Gambar 9. Spring loaded accumulator

3. Gas charged accumulator

a.      Non-separator type

Page 6: acc lg

Tipe accumulator ini tidak banyak digunakan dalam dunia industri karena sering

menimbulkan gelembung udara udara (foaming) sebab tidak menggunakan penyaring.

b.      Piston

Accumulator yang menggunakan prinsip piston silinder. Saat tekanan oli tinggi, piston akan

bergerak. Dan saat tekanan oli turun, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan

melepas energi yang tersimpan dalam accumulator.

c.       Bladder

Accumulator tipe ini menggunakan prinsip balon. Dimana di dalam accumulator dimasukkan

balon yang diisi udara nitrogen. Bedanya dengan tipe piston adalah pada saat tekanan oli

tinggi makan balon tersebut akan tertekan.

d.      Diaphragm

Untuk accumulator tipe ini, hampir sama dengan tipe blader. Bedanya accumulator tipe ini

terdiri dari dua sekat yang berbeda yang dipisahkan oleh sebuah membran. Pada saat

tekanan oli tinggi, maka mebran tersebut akan tertekan.

Gambar 10. Gas charged accumulator

2.2.5        Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Accumulator

1.     Accumulator tipe piston tidak cepat bereaksi, tidak seperti halnya pada accumulator tipe

diaphragm atau bladder. Tapi accumulator tipe piston dapat disusun dalam beberapa posisi

dan cocok untuk temperatur tinggi.

Page 7: acc lg

2.     Accumulator tipe diaphragm banyak digunakan pada industri penerbangan.

3.     Accumulator tipe bladder hanya bisa disusun secara verikal.

4.     Gas nitrogen kering dipilih sebagai pengisi udara pada tipe accumulator yang memanfaatkan

udara. Penggunaan udara biasa sering mengalami kegagalan pada accumulator tipe ini.

2.2.6        Efisiensi Accumulator

Sebuah accumulator dapat kita hitung nilai efisiensinya

dengan cara berikut :

Input Power = Pin = flow rate x Avg. pressure

Keterangan : P1 = Tekanan Minimum Accumulator

P2 = Tekanan maximum Accumulator

Output Power = Q x P1

Pada kondisi normal, bisanya nilai efisiensi sebuah accumulator berkisar diantara

70%.

2.2.7        Aplikasi Accumulator

Pada sistem hidrolik penggunaan accumulator sangat penting. Tanpa accumulator

suatu sistem akan cepat mengalami kerusakan pada pompa, katup, maupun pada pipa

karena sering menerima beban tinggi dan beban kejut. Salah satu contoh dari penggunaan

Page 8: acc lg

accumulator adalah pada alat berat forklift atau excavator. Diagram dari sistem accumulator

excavator dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 11. Diagram hidrolik forklift

Pada gambar diperlihatkan diagram sistem hidrolik menggunakan accumulator pada forklift.

Oli dari reservoir akan dipompakan oleh pompa ke actuator. Ketika actuator mengalami

beban yang sangat berat, sedangkan pompa terus memompakan oli, maka tekanan dari

aktuator akan menekan ke pompa. Karena ada checkvalve, maka oli bertekanan akan

mengalir ke akumulator, sehingga beban kejut yang diterima akan diredam oleh

akumulator, dan sistem hidrolik tidak mengalami kerusakan.

Aplikasi lain dari accumulator adalah pada hydraulic presses, farm machinery,

diesel engine starter, hydraulically operated hospital beds, landing gear mechanism on

aeroplanes, hatch cover in ships, lift, trucks, etc