acc lg
DESCRIPTION
yeTRANSCRIPT
l. Akumulator Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
Akumulator adalah bagian dari Common mesin hidrolik. Fungsi mereka adalah untuk menyimpan energi dengan menggunakan gas bertekanan. Salah satu jenis adalah sebuah tabung dengan piston terapung. Di satu sisi piston adalah tuduhan bertekanan gas, dan di sisi lain adalah cairan. Kandung kemih digunakan dalam desain lainnya. Menyimpan cadangan sistem cairan.
Contoh-contoh akumulator adalah menggunakan daya cadangan untuk kemudi atau rem, atau untuk bertindak sebagai shock absorber untuk sirkuit hidrolik.
Pengertian Accumulator
Accumulator merupakan sebuah tipe dari alat penyimpan energi, yang pada
suatu saat tertentu juga akan berfungsi sebagai reservoir sementara yang bisa menyerap
beban kejut dari suatu sistem hidrolik. Pada Gambar 5 dapat dilihat contoh dari salah satu
jenis accumulator.
Gambar 5. Accumulator
2.2.2 Fungsi Accumulator
a. Energy storage
Ketika sistem hidrolik mengalami kerja yang berat, maka pada sistem akan megalami beban
yang sangat besar dan ini akan membahayakan komponen-komponen hidrolik yang lain
sistem hidrolik itu sendiri. Pada saat kondisi ini pompa akan terus menyuplai aliran oli, jika
tekanan oli tidak sanggup melakukan kerja yang berat, maka akan terjadi desakan energi
dari actuator ke pompa, Untuk mencegah kerusakan pada pompa, energi yang berlebih itu
akan diserap oleh akumulator. Dan energi yang diserap ini akan dilepaskan lagi saat sistem
hidrolik kekurangan energi atau pada saat tekanan yang diberikan pompa melemah.
b. Shock absorber
Beban kejut yang sering dialami actuator akan menimbulkan getaran pada sistem hidrolik,
disini accumulator berfungsi sebagai peredam getaran yang terjadi pada actuator, sehingga
tidak menimbulkan getaran dan gangguan pada sistem hidrolik.
c. Supplementing pump flow
Pada fungsi pertama tadi telah dijelaskan bahwa accumulator berfungsi menyimpan energi.
Energi yang diserap ini akan dilepaskan lagi ketika tekanan pompa melemah sehingga kerja
yang dihasilkan selalu konstan dan tidak mengganggu kerja sistem hidrolik
d. Maintaining pressure
Disini akumulator berfungsi untuk mempertahankan tekanan sistem. Jika tekanan oli terlalu
besar, maka accumulator akan menyerap sebagian. Dan jika tekanan oli terlalu kecil (dari
pompa) maka accumulator akan menyuplai tekanan, sehingga tekanan oli dalam sistem
hidrolik akan tetap konstan.
e. Leakage compesation
Disini accumulator berfungsi mengkompensasi tekanan saat terjadi kebocoran. Dimana saat
terjadi kebocoran, maka tekanan oli dalam sistem hidrolik akan turun dan accumulator akan
menggantikan/menambah tekanan oli sehingga kerja sistem hidrolik tetap normal untuk
sementara waktu.
f. Thermal expansion compensator
Accumulator juga dapat mengkompensasi panas yang terjadi pada oli di dalam sistem
hidrolik.
2.2.3 Prinsip Kerja Accumulator
Secara umum walaupun berbeda tipe, prinsip kerja accumulator adalah sama.
Gambar berikut merupakan contoh accumulator tipe gas.
Gambar 6. Proses kerja accumulator tipe gas
Gambar diatas merupakan proses yang terjadi pada sebuah accumulator. Berikut penjelasan
dari masing-masing proses :
(a) empty - no gas charge;
(b) precharged with dry nitrogen;
(c) system pressure exceeds precharge pressure and hydraulic fluid flows into accumulator;
(d) system pressure peaks, maximum fluid has entered accumulator, and system relief opens;
(e) system pressure drops, precharge pressure forces fluid from accumulator and into
system; and
(f) system pressure reaches minimum needed to do work.
2.2.4 Tipe-tipe Accumulator
Secara umum tipe akumulator dibedakan atas :
Gambar 7. Tipe-tipe accumulator beserta lambangnya
Gambar diatas memperlihatkan 3 jenis accumulator yaitu tipe weight, tipe pegas dan tipe
dengan memanfaatkan udara dan yang membedakan ketiga accumulator tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Weight loaded accumulator
Pada accumulator tipe ini memanfaatkan berat dari suatu benda untuk kompensasi
tekanan, maupun tekanan kejut pada system hidrolik. Beban yang berat ini akan bergerak ke
atas ketika tekanan sistem hidrolik terlalu besar dan akan turun ketika tekanan sistem
kembali mengecil.
Akumulator jenis weight dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 8. Weight loaded accumulator
2. Spring loaded accumulator
Pada tipe accumulator ini, perubahan volume yang terjadi proporsional terhadap
tekanan yang terjadi pada system hidrolik. Pegas akan tertekan ketika oli bertekanan masuk
ke dalam accumulator. Pada sistem ini memanfaatkan prinsip seperti yang terlihat pada
rumus di bawah ini.
Keuntungan dari tipe accumulator ini adalah ukurannya yang lebih kecil dari tipe
accumulator yang lain dan pemasangannya yang lebih mudah. Tapi kelemahannya adalah
suppy energy yang diberikan kecil, ini karena ukuran accumulator jenis ini yang kecil dan
tekanan yang diberikannya juga tidak konstan.
Gambar 9. Spring loaded accumulator
3. Gas charged accumulator
a. Non-separator type
Tipe accumulator ini tidak banyak digunakan dalam dunia industri karena sering
menimbulkan gelembung udara udara (foaming) sebab tidak menggunakan penyaring.
b. Piston
Accumulator yang menggunakan prinsip piston silinder. Saat tekanan oli tinggi, piston akan
bergerak. Dan saat tekanan oli turun, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan
melepas energi yang tersimpan dalam accumulator.
c. Bladder
Accumulator tipe ini menggunakan prinsip balon. Dimana di dalam accumulator dimasukkan
balon yang diisi udara nitrogen. Bedanya dengan tipe piston adalah pada saat tekanan oli
tinggi makan balon tersebut akan tertekan.
d. Diaphragm
Untuk accumulator tipe ini, hampir sama dengan tipe blader. Bedanya accumulator tipe ini
terdiri dari dua sekat yang berbeda yang dipisahkan oleh sebuah membran. Pada saat
tekanan oli tinggi, maka mebran tersebut akan tertekan.
Gambar 10. Gas charged accumulator
2.2.5 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Accumulator
1. Accumulator tipe piston tidak cepat bereaksi, tidak seperti halnya pada accumulator tipe
diaphragm atau bladder. Tapi accumulator tipe piston dapat disusun dalam beberapa posisi
dan cocok untuk temperatur tinggi.
2. Accumulator tipe diaphragm banyak digunakan pada industri penerbangan.
3. Accumulator tipe bladder hanya bisa disusun secara verikal.
4. Gas nitrogen kering dipilih sebagai pengisi udara pada tipe accumulator yang memanfaatkan
udara. Penggunaan udara biasa sering mengalami kegagalan pada accumulator tipe ini.
2.2.6 Efisiensi Accumulator
Sebuah accumulator dapat kita hitung nilai efisiensinya
dengan cara berikut :
Input Power = Pin = flow rate x Avg. pressure
Keterangan : P1 = Tekanan Minimum Accumulator
P2 = Tekanan maximum Accumulator
Output Power = Q x P1
Pada kondisi normal, bisanya nilai efisiensi sebuah accumulator berkisar diantara
70%.
2.2.7 Aplikasi Accumulator
Pada sistem hidrolik penggunaan accumulator sangat penting. Tanpa accumulator
suatu sistem akan cepat mengalami kerusakan pada pompa, katup, maupun pada pipa
karena sering menerima beban tinggi dan beban kejut. Salah satu contoh dari penggunaan
accumulator adalah pada alat berat forklift atau excavator. Diagram dari sistem accumulator
excavator dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 11. Diagram hidrolik forklift
Pada gambar diperlihatkan diagram sistem hidrolik menggunakan accumulator pada forklift.
Oli dari reservoir akan dipompakan oleh pompa ke actuator. Ketika actuator mengalami
beban yang sangat berat, sedangkan pompa terus memompakan oli, maka tekanan dari
aktuator akan menekan ke pompa. Karena ada checkvalve, maka oli bertekanan akan
mengalir ke akumulator, sehingga beban kejut yang diterima akan diredam oleh
akumulator, dan sistem hidrolik tidak mengalami kerusakan.
Aplikasi lain dari accumulator adalah pada hydraulic presses, farm machinery,
diesel engine starter, hydraulically operated hospital beds, landing gear mechanism on
aeroplanes, hatch cover in ships, lift, trucks, etc