acara praktikum i bagian-bagian daun

35
1 ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN PENDAHULUAN Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan yang berfungsi atau tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Apabila kita melihat secara morfologi daun maka bentuk dan macamnya sangat bervariasi. Bagian ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah ada pada bagian lain pada tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya daun atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara daun dan batang dinamakan ketiak daun (axilla). Daun pada umumnya kaya akan zat hijau daun yang sering disebut dengan klorofil, yang mempunyai fungsi utama pada proses fotosintesis. Daun mempunyai umur yang terbatas, apabila sudah tua dan sel-selnya sudah aktif akan runtuh dan kadang-kadang meninggalkan bekas pada batang. Pada saat akan runtuh warna daun berubah dari hijau ke kuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang tua akan berbeda warnanya dengan daun yang masih muda atau yang masih segar. Bagian-bagian daun tunggal umumnya terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus) dan upih atau pelepah daun (vagina). Pada daun yang mempunyai tiga bagian di atas dikatakan dengan daun sempurna, jika salah satu diantara ketiganya dikatakan daun yang tidak sempurna. Pada daun yang tidak sempurna disebut dengan daun bertangkai, daun berupih, daun memeluk batang dan filodia. Selain bagian-bagian tersebut di atas pada daun sering dijumpai atau mempunyai alat tambahan atau pelengkap seperti daun penumpu (stipulae), selaput bumbung (ocrea) dan lidah-lidah (ligula). Sifat-sifat daun yang sering dijumpai daun dapat digunakan untuk mengenal suatu tumbuhan yaitu bangun daun (circumscriptio), pangkal daun (basis), ujung daun (apex), susunan tulang daun (nervatio atau venatio), tepi daun (margo), daging daun (intervenium) dan beberapa sifat lainnya seperti permukaan daun. Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun, bangun, ujung, pangkal, pertulangan, toreh, tepi, daging, dan alat-alat tambahan lainnya. Alat : Pensil Hitam Pensil warna Penghapus

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

1

ACARA PRAKTIKUM I

BAGIAN-BAGIAN DAUN

PENDAHULUAN

Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan yang berfungsi atau tempat

berlangsungnya proses fotosintesis. Apabila kita melihat secara morfologi daun maka

bentuk dan macamnya sangat bervariasi. Bagian ini hanya terdapat pada batang saja dan

tidak pernah ada pada bagian lain pada tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya daun

atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang

merupakan sudut antara daun dan batang dinamakan ketiak daun (axilla). Daun pada

umumnya kaya akan zat hijau daun yang sering disebut dengan klorofil, yang mempunyai

fungsi utama pada proses fotosintesis. Daun mempunyai umur yang terbatas, apabila sudah

tua dan sel-selnya sudah aktif akan runtuh dan kadang-kadang meninggalkan bekas pada

batang. Pada saat akan runtuh warna daun berubah dari hijau ke kuning-kuningan dan

akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang tua akan berbeda warnanya dengan daun yang

masih muda atau yang masih segar.

Bagian-bagian daun tunggal umumnya terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai

daun (petiolus) dan upih atau pelepah daun (vagina). Pada daun yang mempunyai tiga

bagian di atas dikatakan dengan daun sempurna, jika salah satu diantara ketiganya

dikatakan daun yang tidak sempurna. Pada daun yang tidak sempurna disebut dengan daun

bertangkai, daun berupih, daun memeluk batang dan filodia.

Selain bagian-bagian tersebut di atas pada daun sering dijumpai atau mempunyai

alat tambahan atau pelengkap seperti daun penumpu (stipulae), selaput bumbung (ocrea)

dan lidah-lidah (ligula).

Sifat-sifat daun yang sering dijumpai daun dapat digunakan untuk mengenal suatu

tumbuhan yaitu bangun daun (circumscriptio), pangkal daun (basis), ujung daun (apex),

susunan tulang daun (nervatio atau venatio), tepi daun (margo), daging daun (intervenium)

dan beberapa sifat lainnya seperti permukaan daun.

Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun, bangun, ujung, pangkal,

pertulangan, toreh, tepi, daging, dan alat-alat tambahan

lainnya.

Alat : Pensil Hitam

Pensil warna

Penghapus

Page 2: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

2

Bahan : Daun Bambu Daun Jarak

Daun Kembang sepatu Daun Besaran/Murbei

Daun Jati

Cara Kerja :

1. Gambarlah masing-masing preparat yang tersedia

2. Sebutkan bagian bangun, ujung, pangkal, pertulangan, toreh, tepi, daging, dan alat-alat

tambahan lainnya.

3. Diskriptio/Candralah salah satu daun yang tersedia

1. Gambar : Daun Bambu

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Diskriptio/pencandraan :

Page 3: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

3

2. Gambar : Daun Kembang Sepatu

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Diskriptio/pencandraan :

3. Daun jati

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Diskriptio/pencandraan :

Page 4: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

4

4. Gambar : Daun Jarak

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Diskriptio/pencandraan :

5. Gambar : Daun Besaran/murbei

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Diskriptio/pencandraan :

Page 5: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

5

ACARA PRAKTIKUM II

DAUN MAJEMUK

PENDAHULUAN

Apabila kita perhatikan daun dari berbagai jenis tumbuhan menunjukkan

karakteristik yang sangat bervariasi. Jika tangkai bercabang-cabang dan baru pada tangkai

itu baru terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai akan muncul banyak helaian

daun. Daun yang mempunyai susunan demikian disebut dengan majemuk (folium

compositum).

Seperti pada daun tunggal daun majemuk mempunyai fungsi yang sama.

Perbedaannya hanyalah penyusunnya, pada daun majemuk akan dijumpai adanya ibu

tangkai daun (petiolus communis), yang merupakan tempat duduknya helaian daun; tangkai

daun (petiolus) yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun; anak daun

(foliolum), bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian helaian daun yang karena dalam

dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah.

Tujuan : Mengenal susunan daun majemuk

Alat : Pensil Hitam

Pensil warna

Penghapus

Bahan : Daun Lamtoro Daun Filicium

Daun Putri malu Daun Kelor

Daun Mimba

Cara Kerja :

1. Gambarlah masing-masing preparat yang tersedia

2. Sebutkan bagian ibu tangkai, anak tangkai, anak daun dan susunan daunnya. Candralah

salah satu daun yang tersedia

Page 6: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

6

1. Gambar : Daun Lamtoro

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

9. Ibu tangkai :

10. Anak tangkai :

11. Anak daun :

12. Susunan daun :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

2. Gambar : Daun Putri malu

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

9. Ibu tangkai :

10. Anak tangkai :

11. Anak daun :

12. Susunan daun :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Page 7: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

7

3. Gambar : Daun Mimba

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

9. Ibu tangkai :

10. Anak tangkai :

11. Anak daun :

12. Susunan daun :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

4. Gambar : Daun Filicium

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

9. Ibu tangkai :

10. Anak tangkai :

11. Anak daun :

12. Susunan daun :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Page 8: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

8

5. Gambar : Daun Kelor

Keterangan gambar :

1. Bangun :

2. Ujung :

3. Pangkal :

4. Tulang :

5. Tepi :

6. Daging :

7. Warna :

8. Permukaan :

9. Ibu tangkai :

10. Anak tangkai :

11. Anak daun :

12. Susunan daun :

Klasifikasi

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Spesies :

Page 9: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

9

ACARA PRAKTIKUM III

DUDUK DAUN/PHYLLOTAKSIS

PENDAHULUAN

Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan cabang-

cabangnya. Kadang-kadang keberadaannya bejejal-jejal pada suatu batang, kadang di

pangkal batang atau di ujungnya. Umumnya daun pada batang terpisah-pisah dengan satu

jarak yang nyata. Bagian batang tempat duduknya suatu daun sering disebut buku-buku atau

nodus. Bagian ini sering nampak agak membesar dan melingkar batang sebagai suatu

cincin, yang dapat kita lihat secara jelas pada tumbuhan yang masuk dalam familia poaceae

atau graminae.

Jika kita membandingkan duduknya daun pada berbagai jenis tumbuhan, ternyata

ada perbedaan terutama pada aturan letak daun-daun satu dengan laiinya pada batang.

Aturan mengenai letaknya daun unilah yang dinamakan tata letak daun/duduk

daun/phyllotaksis. Untuk tumbuhan yang sejenis didapati phyllotaksis yang sama, sehingga

phyllotaksis dapat digunakan untuk mengenal atau tanda pengenal suatu tumbuhan.

Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus ditentukan terlebih

dahulu berapa jumlah daun yang terdapat pada satu buku –buku batang. Pada setiap nodus

dijumpai satu daun atau lebih dari satu daun. Pada nodus yang terdapat satu daun

dinamakan letak daun yang tersebar (folia sparsa). Walaupun folia sparsa, tetapi jika diteliti

lebih lanjut akan dijumpai hal-hal yang sangat menarik, dan bersifat keteraturan.

Sifat karakteristik dan keteraturan pada folia sparsa diamati oleh Fibonacci yang

menghasilkan suatu deret hitung yang memperlihatkan suatu sifat sebagai berikut :

1. Tiap suku di belakang suku yang kedua (suku yang ketiga dst) merupakan suatu

pecahan, yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang dua

suku yang ada didepannya, demikian juga penyebutnya, yang merupakan hasil

penjumlahan kedua penyebut dua suku yang ada didepannya tadi.

2. Tiap suku dalam deret itu merupakan suatu pecahan yang penyebutnya merupakan

selisih antara penyebut dan pembilang suku yang di depannya, sedang penyebutnya

adalah jumlah penyebut suku di depannya dengan pembilang suku itu sendiri.

Tujuan : Mengenal duduk daun/phyllotaxis

Alat : Pensil Hitam

Pensil warna

Penghapus

Page 10: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

10

Bahan : Batang dan daun waru Batang dan daun Alamanda

Batang dan daun Pace Batang dan daun Pepaya

Batang dan daun Pandan

Cara Kerja :

1. Gambarlah masing-masing preparat yang tersedia

2. Sebutkan bagian-bagiannya

3. Buatlah diagram duduk daun dan berapa sudut divergensinya

1. Gambar : Batang dan daun waru

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

2. Gambar : Batang dan daun pace

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 11: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

11

3. Gambar : Batang dan daun pandan

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

4. Gambar : Batang dan daun alamanda

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 12: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

12

5. Gambar : Batang dan daun pepaya

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 13: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

13

ACARA PRAKTIKUM IV

BUNGA TUNGGAL

PENDAHULUAN

Bunga merupakan bagian reproduktif yang kompleks dari tumbuhan untuk

menghasilkan buah dan biji. Sebagai alat perkembanganbiakan generatif bunga mempunyai

fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan regenerasi tumbuhan. Bentuk dan

susunanannya sangat bervariasi berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Setiap tumbuhan

yang berbiji, jika sudah tiba waktunya untuk berkembangbiak akan mengeluarkan bunga.

Pada bunga inilah akan terjadi peristiwa-peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan

akan menghasilkan buah yang biasanya didalamnya terdapat biji.

Jika kita perhatikan suatu bunga sebenarnya merupakan penjelmaan atau

metamorfosis dari tunas ( batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya

disesuaikan kepentingan tumbuhan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi

bunga biasanya akan terhenti pertumbuhannya dan berubah menjadi tangkai dan dasar

bunga. Sedangkan daun-daunnya tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya

yang berubah menjadi mahkota bunga yang berwarna warni tergantung dari jenis

tumbuhannya.

Pada bunga umumnya mempunyai bagian-bagian tangkai bunga (pedicellus), dasar

bunga (receptaculum), hiasan bunga (perianthium) yang terdiri atas kelopak bunga (kalyx)

biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang

melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh luar. Tajuk bunga atau mahkota bunga

(corolla) merupakan hiasan bunga yang warnanya tidak hijau lagi, berwarna warni yang

berguna untuk menarik serangga untuk datang untuk bisa membantu dalam proses

penyerbukan. Alat kelamin jantan (androecium) dan kelamin betina (gynaecium). Kadang

ada bunga yang bila kita amati pada hiasan bunga antara kalyx dan corolla tidak bisa

pisahkan satu sama lainnya, bunga yang demikian ini dinamakan dengan tenda bunga.

ujuan :

1. Untuk mengetahui beberapa bunga tunggal

2. Untuk mengidentifikasi/mencandra bentuk-bentuk bunga tunggal

Alat : Pensil Hitam

Pensil warna

Penghapus

Page 14: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

14

Bahan : Bunga Alamanda

Bunga Kembang sepatu

Bunga Waru

Bunga pukul empat

Cara Kerja :

1. Gambarlah masing-masing preparat yang tersedia

2. Sebutkan bagian-bagiannya

3. Buatlah diagram bunganya.

1. Gambar : Bunga Alamanda

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

2. Gambar : Bunga kembang sepatu

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 15: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

15

3. Gambar : Bunga waru

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

4. Gambar : Bunga pukul empat

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 16: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

16

ACARA PRAKTIKUM V

BUNGA MAJEMUK

PENDAHULUAN

Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu

karangan. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah

berkelompok itu tidak berdaun lagi, atau jika ada daunnya maka daun tadi telah mengalami

metamorfose dan tidak lagi sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun kadang-kadang sulit

sekali untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga

di ketiak daunnya. Seperti halnya bunga tunggal bunga majemuk berfungsi utama

menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah

pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa

biji.

Tujuan :

1. Untuk mengetahui beberapa bunga majemuk

2. Untuk mengidentifikasi/mencandra bentuk-bentuk bunga majemuk

Bahan : Bunga Kembang merak Bunga Putrimalu

Bunga Soka Kemangi

Tugas :

1. Buatlah gambar bunga majemuk dan terangkanlah bagian-bagiannya

2. Buatlah klasifikasi sampai pada tingkat familia pada tumbuhan yang

saudara gambar.

1. Gambar : Bunga Kembang merak

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 17: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

17

2. Gambar : Bunga Soka

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

3. Gambar : Bunga Putri malu

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 18: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

18

4. Gambar : Bunga Kemangi Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Klasifikasi :

Divisio :

Classis :

Ordo :

Familia :

Genus :

Species :

Page 19: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

19

ACARA PRAKTIKUM VI

IDENTIFIKASI/DETERMINASI

PENDAHULUAN

Mengidentifikasi atau mendeterminasi organisme yang beranekaragam tidaklah

mudah, karena kita harus mengetahui sifat-sifat morfologis dari setiap organisme agar dapat

dibedakan antara satu sama lainnya. Didalam mengidentifikasi kita perlu mengamati secara

teliti dan seksama ciri-ciri yang ada pada setiap organisme atau spesimen yang kita amati.

Banyak cara yang digunakan dalam mengidentifikasi/mendeterminasi tumbuhan, salah satu

diantaranya menggunakan kunci identifikasi.

Pada kunci identifikasi didapati sistem dichotomis atau tersusun menggarpu, artinya

pada setiap nomor selalu disusun dua pertanyaan a dan b. Dari ciri-ciri tumbuhan

seharusnya dapat diketahui apakah sesuai pertanyaan a atau pertanyaan b. Pada setaip akhir

pertanyaan didapatkan nomor baru, yang menunjukkan arah berikutnya. Disanalah terdapat

pernyataan a dan b lagi dan seterusnya. Pada suatu ketika akan akan sampai pada a dan b,

yang dibelakangnya tidak ada nomor lagi, akan tetapi suatu nama takson familia yang

bernomor. Nomor pada takson familia menunjukkan nomor urutnya dalam kunci

identifikasi selanjutnya dicari famili tersebut pada nomor urutnya. Setelah ditemukan takson

tingkat familia, selanjutnya akan didapati takson genusnya.

Tujuan : Mengamati, mengidentifikasi dan mempelajari ciri-ciri jenis

tumbuhan sehingga dapat diketemukan takson famili, genus dan

speciesnya.

Alat : Pensil Hitam dan warna

Penghapus

Buku kunci identifikasi tumbuhan Flora

Bahan : Rumput teki Tanaman jagung Kembang sepatu

Tanaman Canna Tanaman Bayam

Cara Kerja :

1. Gambarlah masing-masing preparat yang tersedia

4. Sebutkan bagian-bagiannya

5. Identifikasilah dengan menggunakan kunci identifikasi Flora

Page 20: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

20

1. Gambar : Rumput Teki

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Diskripstio :

2. Gambar : Tanaman Canna

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Diskripstio :

Page 21: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

21

3. Gambar : Kembang Sepatu Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Diskripstio :

4. Gambar : Tanaman Jagung

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Diskripstio :

Page 22: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

22

5. Gambar : Tanaman Bayam Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

Diskripstio :

Page 23: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

23

ACARA PRAKTIKUM VII

HERBARIUM KERING

Herbarium merupakan suatu koleksi dari tumbuh-tumbuhan yang telah diawetkan,

baik yang bersifat basah maupun bersifat kering. Selain itu herbarium juga berarti tempat

untuk menyimpan specimen tumbuhan yang sudah diawetkan. Herbarium pada intinya

dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk melakukan identifikasi tumbuhan.

Herbarium dikatakan baik jika pemakaianya mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya

mengenai material yang dihadapinya.

Herbarium kering adalah specimen tumbuhan yang diawetkan melalui proses

pengeringan. Proses pengeringan selalu disertai dengan pengepresan. Bahan yang sudah

ditempatkan di antara lapisan-lapisan kertas. Kemudian di pres dengan kerangka anyaman

bilah bambu (ancak). Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari.

Lamanya penyinaran tidak ada pedoman waktu seberapa lamanya. Juga tidak ada tolok ukur

bagaimana herbarium yang telah kering itu. Pengeringan yang paling aman dengan hasil

baik adalah dengan menggunakan alat pengering yaitu ”thermostat” yanng suhunya dapat

diatur dengan menggunakan tenaga listrik.Metode ini menjamin hasil yang baik, tetapi

dalam prakteknya jarang dilakukan karena terlalu mahal.

Tujuan : Mengetahui cara pengawetan spesimen tumbuhan melalui

proses pengeringan.

Alat dan Bahan :

Spesimen hasil Collecting, gunting, selotip, etiket, kertas koran, alat pres

(sasak), benang, tali rafia, lem.

Tugas / Cara Kerja :

1. Buatlah herbarium kering masing-masing mahasiswa sebanyak 5 (lima)

macam spesimen.

2. Mengeringkan spesimen yang telah dipres dengan segera. Proses

pengeringan bergantung pada kandungan air dalam spesimen.

3. Spesimen yang kandungan airnya tidak terlalu banyak dapat dikeringkan

dengan cara diangin-anginkan. Sedangkan spesimen berkadar air tinggi

(tebal dan besar) dapat dikeringkan dibawah sinar matahari langsung atau

menggunakan dryer.

Page 24: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

24

4. Spesimen yang telah kering, dicelup atau disemprot dengan larutan

sublimat pekat (HgCl) agar herbarium dapat disimpan dengan kondisi

selama beberapa tahun. Kemudian dikeringkan lagi.

5. Setelah kering, herbarium ditempel pada karton tebal dengan ukuran

sesuai dengan spesimen. Cara menempelkan spesimen pada karton

berbeda-beda tergantung dari besarnya spesimen. Spesimen yang

berukuran besar, penempelan dilakukan dengan cara memberi lem

(perekat pada seluruh permukaan spesimen yang akan ditempel).

Sedangkan untuk spesimen berukuran kecil, cukup menggunakan

potongan kertas selotip yang kecil saja.

6. Untuk spesimen jamur, lumut dan lichenes, setelah kering dapat langsung

dimasukkan dalam wadah kaca atau plastik.

7. Mengatur bagian-bagian tumbuhan agar dapat diamati dari beberapa sisi.

Misalnya daun tampak sisi atas dan bawah.

8. Memasang etiket atau label pada herbarium yang memuat :

- Judul atau nama lembaga yang memilikinya.

- Nomor urut.

- Nama kolektor.Data taksonomi, nama jenis.

- Tempat (geografis) pengambilan bahan.

- Habitat.

- Data ekologi lain, misalnya distribusi horisontal dan vertikal, “growth

habitat” (bergerombol, terpencar), musim bunga atau berbuah.

- Data lain yang telah diketahui dan dianggap perlu untuk dicatat

misalnya kegunaan dalam tradisi setempat.

9. Buatlah identifikasi masing-masing specimen dengan menggunakan

kunci determinasi

Page 25: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

25

ACARA PRAKTIKUM VIII

HERBARIUM BASAH

PENDAHULUAN

Herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan

dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda-

beda. Komponen utama yang digunakan dalam pembuatan larutan paling awet itu antara

lain formalin dan alkohol.

Pada dasarnya semua tumbuhan dapat dijadikan herbarium basah, namun hal itu

tidak dilakukan dikarenakan pembuatannya memerlukan biaya yang terlalu tinggi, bahan

pengawet sullit didapatkan dan tempatnya relatif mahal. Penanganan lebih hati-hati

diusahakan jangan sampai tumpah larutan pengawetnya.

Keuntungan menggunakan herbarium basah bahwa sifat-sifat morfologi dari

spesimen tidak lekas rusak dan sedikit mengalami perubahan dari sifat-sifat aslinya seperti

bentuk, susunan, bahkan mungkin warnanya. Selain itu pembuatan herbarium basah lebih

cepat asalkan larutan pengawet dan wadahnya tersedia. Untuk pengawetan spesimen dapat

dilakukan secara langsung, tanpa mengubah keadaan spesimen yang telah diawetkan.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan herbarium basah mempunyai sifat-sifat

ukurannya tidak terlalu besar, jika dikeringkan mudah lepas dan jika di pres akan

kehilangan ciri-ciri utamanya. Berasal dari tumbuhan air yang mempunyai kadar air tinggi.

Tujuan : Mengetahui cara mengawetkan spesimen tumbuhan yang disimpan dalam suatu

larutan yang dibuat dari berbagai macam dengan komposisi yang berbeda.

Alat dan bahan :

Aquades Alkohol

Formalin Formaldehid

Wadah dari kaca

Cara kerja :

1. Spesimen herbarium dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan aquades

sampai benar-benar bebas dari kotoran

2. Spesimen yang telah bersih dimasukkan dalam wadah kaca, lalu dituangi dan

direndam dalam larutan pengawet. Jenis larutan pengawet bersifat spesifik

tergantung dari jenis dan macam tumbuhannya yang akan di awetkan,

selanjutnya wadah kaca ditutup rapat-rapat.

3. Pada herbarium basah ditempelkan label atau etiket yang memuat informasi

seperti :

Page 26: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

26

- Judul atau nama lembaga yang memilikinya.

- Nomor urut.

- Nama kolektor.

- Data taksonomi, nama jenis.

- Tempat (geografis) pengambilan bahan.

- Habitat.

- Data ekologi lain, misalnya distribusi horisontal dan vertikal, “growth

habitat” (bergerombol, terpencar), musim bunga atau berbuah.

- Data lain yang telah diketahui dan dianggap perlu untuk dicatat misalnya

kegunaan dalam tradisi setempat.

Page 27: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

27

ACARA PRAKTIKUM IX

MENGAMATI SEL HIDUP DAN SEL MATI

Tujuan : Mengamati bagian-bagian sel hidup dan mati

Alat : Mikroskop Silet

Pipet Pinset

Kaca obyektif Kaca penutup

Beker gelas Kertas tissue

Bahan : Bawang merah Kapas

Kapuk randu Daun Hydrilla verticillata

Empulur ketela pohon Ganggang Spyrogira sp

Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut menunjukkan ciri-ciri kehidupan

antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan

lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Dalam sitoplasma terdapat

seluruh perangkat sel (organella). Aliran Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan

plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini

biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda (mengapa) ?. Sedang aliran

sitoplasma yang mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi. Pada sel mati tidak dijumpai

adanya organela-organela dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja.

Cara kerja :

Umbi Bawang merah ( Allium sp)

Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa dalam air. Ambillah selaput bagian dalam

umbi lapis dengan menggunakan pinset. Kemudian letakkan dalam gelas benda ditetesi air

sedikit, tutuplah dengan gelas penutup. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran

lemah/kuat. Perhatikan nukleus serta nukle0linya.

Rambut buah kapuk randu (Ceiba pentandra sp) dalam air

Ambillah dua atau tiga helai rambut kapuk randu, periksalah dalam air. Perhatikan bentuk

selnya dan adanya gelembung-gelembung udara dalam sel. Gambarkan beberapa sel dengan

perbesaran lemah/kuat.

Rambut biji kapas (Gossypium sp)

Ambillah dua atau tiga helai rambut biji Gossypium sp. Kemudian periksalah di atas gelas

benda dengan air. Perhatikan bentuk sel-selnya. Amati adanya torsi (putaran) pada sel.

Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran lemah/kuat.

Page 28: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

28

Penampang lintang empulur ubi kayu ( Manihot utillisima).

Sayat/irislah empulur ketela pohon setipis mungkin, letakkan dalam gelas benda dan tetesi

dengan air secukupnya. Kemudian tutuplah secara hati-hati dengan gelas penutup jangan

sampai ada gelembung udara. Amati di bawah mikroskop sel-sel empulur dengan

perbesaran lemah/kuat. Gambarlah beberapa sel.

Daun (Hydrilla verticillata) dalam air

Ambillah 1 atau 2 helai daun Hydrilla verticillata dan periksalah dalam air. Perhatikan

aliran sitoplasmanya. Pada bagian tulang daun perhatikan kloroplasnya. Bentuk-bentuk

kloroplast bulat-bulat seperti lensa.

Ganggang Spirogyra sp

Perhatikan kloroplastnya yang berbentuk seperti pita spiral dengan inti berada pada tengah-

tengah sel. Perhatikan juga pirenoid-pirenoid serta bagian plasma yang ditepi. Gambarkan

dua buah sel dengan perbesaran lemah/kuat.

Gambar 1.

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gambar 2. Keterangan gambar :

Preparat :

Perbesaran : x 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 29: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

29

Gambar. 3 .

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gambar 4

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 30: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

30

Gambar. 5

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gambar 6.

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 31: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

31

Praktikum X

JARINGAN PADA AKAR, BATANG DAN DAUN

Jaringan yang terdapat pada akar

Tujuan : Melihat macam-macam jaringan yang terdapat pada akar

Alat : Mikroskop

Bahan : Akar Zea mays (awetan)

Akar Arachis hypogaea (awetan)

Cara kerja :

Penampang lintang akar Zea mays dan Arachis hypogaea preparat awetan. Perhatikan

epidermis pada umumnya telah mengalami kerusakan sehingga jaringan luar terdiri atas

beberapa lapis jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus (felogen) disebelah dalamnya.

Kemudian disusul jaringan perenkim, endodermis telah rusak dan terdesak oleh jaringan

mekanik yang terdiri atas sel-sel sklerenkim didaerah perisikel yang berkelompok-

kelompok. Berkas pengangkut terdiri atas phloem dan xylem . Gambarkan satu sektor

dengan perbesaran lemah dan kuat.

Gambar 1.

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Gambar 2.

Preparat :

Perbesaran : x Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 32: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

32

Jaringan yang terdapat pada batang

Tujuan : Melihat macam-macam jaringan yang terdapat pada batang

Alat : Mikroskop

Bahan : Batang Zea mays (awetan)

Batang Arachis hypogaea (awetan)

Cara kerja :

Penampang lintang batang Zea mays dan Arachis hypogaea preparat awetan. Perhatikan

hypodermis yang berupa sel-sel sklerenkim, berkas- berkas pengangkut tersebar dengan

type kolateral tertutup. Gambarkan satu sektor dengan perbesaran lemah dan kuat.

Gambar 1.

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gambar. 2

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 33: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

33

Jaringan yang terdapat pada daun

Tujuan : Melihat macam-macam type jaringan pada daun

Alat : Mikroskop

Bahan : Daun Zea mays (awetan)

Daun Arachis hypogaea (awetan)

Cara Kerja :

Penampang lintang daun Zea mays dan Arachis hypogaea preparat awetan. Perhatikan

epidermis atas dengan sel-sel kipas, stomata, mesofil yang terdiri atas jaringan bunga

karang, epidermis bawah dengan stomata dan berkas pengangkut kolateral tertutup.

Gambarkan dengan perbesaran lemah dan kuat.

Gambar 1.

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan Gambar :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Gambar. 2

Preparat :

Perbesaran : x

Keterangan Gambar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 34: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

34

MODUL PRAKTIKUM

BOTANI

Oleh:

Drs.H.Kaswan Badami, M.Si

Digunakan untuk kalangan sendiri

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020

Nama Praktikan :………………………………

NRP : ……………………………...

Page 35: ACARA PRAKTIKUM I BAGIAN-BAGIAN DAUN

35