acara 8 metode dan teknik analisis wilayah

46
ACARA 8 I. TUJUAN : Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan yang kompleks berupa : A. Pemilihan lokasi perumahan dengan ukuran sel besar. B. Pemilihan lokasi perumahan dengan ukuran sel kecil Skenario : Menentukan lokasi perumahan di Kingston, Ontario Canada. Pada tahun 2009, generasi ‘baby boom’ akan menua dan kemungkinan besar mereka akan pindah ke komunitas hunian yang ‘independent’. Seseorang yang lahir pada tahun 1949, pada puncak ‘baby boom’ akan berumur 60 tahun pada tahun 2009. Kriteria yang digunakan : 1. Wilayah yang memiliki penduduk pensiunan yang tinggi pada tahun 2009 (lebih dari 30 % penduduk di wilayah tsb berusia 55 tahun atau lebih pada tahun

Upload: galih-rakasiwi

Post on 24-Sep-2015

243 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Acara 8 Praktikum Metode dan Teknik Analisis Wilayah dalam Bidang Kajian Keilmuan Pembangunan Wilayah

TRANSCRIPT

ACARA 8

I. TUJUAN :Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan yang kompleks berupa :

A. Pemilihan lokasi perumahan dengan ukuran sel besar. B. Pemilihan lokasi perumahan dengan ukuran sel kecil

Skenario :Menentukan lokasi perumahan di Kingston, Ontario Canada. Pada tahun 2009, generasi baby boom akan menua dan kemungkinan besar mereka akan pindah ke komunitas hunian yang independent. Seseorang yang lahir pada tahun 1949, pada puncak baby boom akan berumur 60 tahun pada tahun 2009.

Kriteria yang digunakan :1. Wilayah yang memiliki penduduk pensiunan yang tinggi pada tahun 2009 (lebih dari 30 % penduduk di wilayah tsb berusia 55 tahun atau lebih pada tahun 2009)2. Wilayah yang memiliki jarak dalam jangkauan jalan kaki menuju pertokoan.Dalam hal ini berjarak < 0,5 km, yaitu 450 meter.

II. ALAT DAN BAHAN :Bahan untuk acara ini meliputi :1. Basis data digital Wilayah Ontario, Canada (disimpan dalam folderC:\Praktikum_MT2\SeniorsData3x) yang terdiri dari :Roads.shpStores.shpEas.shp2. Buku catatan untuk mencatat proses dan hasil. Adapun alat yang digunakan pada acara ini meliputi :1. Seperangkat komputer lengkap (CPU, monitor, mouse dan keyboard)dengan Sistem Operasi Windows 98 (minimal)2. Software ArcView Versi 3.2 atau Versi 3.33. ArcView Extension yaitu Spatial Analyst.

BAGIAN A - MEMILIH LOKASI PERUMAHAN DENGAN UKURAN SEL BESAR

III. PENDAHULUANLANSIA Pengertian lanjut usia (lansia) ialah manusia yang berumur di atas usia 60 tahun dan masih hidup. Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni : - Kelompok lansia dini (55 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia - Kelompok lansia (65 tahun ke atas) - Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun. Usia tua atau sering disebut senescence merupakan suatu periode dari rentang kehidupan yang ditandai dengan perubahan atau penurunan fungsi tubuh, biasanya mulai pada usia yang berbeda untuk individu yang berbeda (Papalia, 2001). Memasuki usia lanjut biasanya dudahului oleh penyakit kronis, kemungkinan untuk ditinggalkan pasangan, pemeberhentian aktivitas atau kerja dan tantangan untuk mengalihkan energi dan kemampuan ke peran baru dalam keluarga, pekerjaan dan hubungan intim (Wolman, 1982).Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Lansia adalah manusia dengan kondisi fisik yang relatif lemah renta dan kondisi psikis yang kesepian dan seringkali merasa diterlantarlan. Dengan kondisi yang demikian maka para lansia perlu berkumpul untuk saling mengawasi dan agar tidak merasa kesepian. Mereka juga memerlukan perawatan, perhatian, dan kasih sayang baik dari sesama lansia maupun dari orang lain. Aspek Fisik Rumah Tempat Tinggal Lansia Aspek fisik rumah tempat tinggal merupakan faktor-faktor fisik yang mempengaruhi kenyamanan lansia dalam menempati rumah serta lingkungan yang ditinggali. Aspek fisik ini antara lain meliputi : Kebutuhan fasilitas Lansia memiliki banyak kebutuhan dalam hidupnya agar dapat hidup dengan mandiri. Kebutuhan ini sejalan dengan pendapat Maslow dalam Koswara (1991) yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia meliputi : (1) Kebutuhan fisik (physiological needs) adalah kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, dan fasilitas-fasilitas kesehatan. (2) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban, organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobby dan sebagainya. Sejak awal kehidupan sampai berusia lanjut setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dasar (Setiati,2000). Kebutuhan tersebut diantaranya orang lanjut usia membutuhkan rasa nyaman bagi dirinya sendiri, serta rasa nyaman terhadap lingkungan yang ada. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersebut tergantung pada diri orang lanjut usia, keluarga dan lingkungannya . Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi akan timbul masalah-masalah dalam kehidupan orang lanjut usia yang akan menurunkan kemandiriannya. Perubahan fasilitas Seiring dengan pertambahan umurnya, lansia memiliki beragam kebutuhan yang tentunya berbeda dengan sebelum memasuki masa lanjut usia. Banyak terjadi perubahan, baik dari segi fisik maupun sosial. Dari segi fisik dapat dilihat pada fasilitas-fasilitas yang digunakan. Hal ini dapat terlihat dari perubahan bentuk ruang kamar atau desain rumah. Seorang lansia yang masih menempati rumah mereka, ada beberapa yang melakukan perubahan pada fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya.

IV. LANGKAH KERJA:1. Aktifkan ArcView dan pilih -- as a blank project dari jendela Welcome toArcView GIS.2. Aktifkan Spatial Analyst Extensions, dari menu File pilih Extensions dan klik Spatial Analyst (lihat Gambar 8.1). Kemudian klik OK.

Gambar 8.1. Pemilihan ekstensi Spatial Analyst

3. Buat View baru dan tambahkan thema-thema berikut :Roads.shpStores.shpEas.shp4. Atur Proyeksi dari data dengan cara pilih menu View > Properties (lihat Gambar 8.2). Ketika View Properties dialog box terlihat di layar, klik tombol Projection. Pilih UTM 1983 untuk Category dan pilih Zone 18 untuk Type (lihat Gambar 8.3).

Gambar 8.2. View Properties dialog box

Gambar 8.3. Penentuan Category dan Zone pada Projection Properties Dialog box

5. Ganti Distance Units menjadi Kilometers, kemudian klik OK (lihat Gambar8.4).

Gambar 8.4. Penggantian Distance Units dari miles menjadi kilometers dalam View Properties dialog box

6. Atur Working directory dengan cara pilih File > Set Working Directorykemudian ketik c:\Praktikum_MT2\SeniorsData3x.7. Tampilkan dan aktifkan Eas.shp. Jika warna terlalu gelap, ubah warnaEas.shp menjadi lebih muda misalnya hijau muda (lihat Gambar 8.5).

8. Untuk penggunaan Spatial Analyst extension, file data vektor harus diubah menjadi raster atau grid.Pilih Theme > Convert to Grid.Arahkan ke direktori kerja anda dan beri nama Pct55UP. Klik OK (lihatGambar 8.6).Pada saat Conversion Extent: Eas.shp dialog box muncul di layar, ubah Output Grid Extent dari Same As Display menjadi Same As Eas.shp (lihat Gambar 8.7).

Gambar 8.5. Penampilan dan pengaktifan Eas.shp

Gambar 8.6. Memberi nama grid dengan Pct55UP

Gambar 8.7. Penggantian Ouput Grid Extent menjadi Same As Eas.shp

Ubah the Output Grid Cell Size menjadi 270 (lihat Gambar 8.8).Biarkan yang lain sebagaimana adanya dan klik OK.

Gambar 8.8. Pengubahan nilai Output Grid Cell Size menjadi 270

Pada saat Conversion Field dialog box terlihat di layar, pilih Pct55UPuntuk nilai sel (lihat Gambar 8.9). Klik OK.

Gambar 8.9. Pemilihan Pct55UP dalam Conversion Field dialog box

Klik Yes untuk Join feature attributes to grid dan klik Yes pula untukAdd grid as atheme to the View (lihat Gambar 8.10 dan 5.11).

Gambar 8.10. Join feature attibutes to Grid

Gambar 8.11. Add grid theme to the View

9. Beberapa detik kemudian ditambahkan theme baru ke dalam View(Pct55UP lihat Gambar 8.12). Tampilkan dan aktifkan theme tersebut.

Gambar 8.12. Tampilan View1 setelah penambahan theme Pct55UP

10. Lakukan klasifikasi ulang terhadap theme Pct55UP menjadi 4 klas dengan cara pilih Analysis > Reclassify. Ketika Reclassify Values dialog box terlihat di layar klik tombol Classify dan ubah Number of Classes dalam Classification dialog box dari 9 menjadi 4. Klik OK.11. Ketika Reclassify Values dialog box aktif lagi ketik nilai dalam Old Values dan New Values sebagai berikut. Jangan lupa selalu menekan tombol Enter setiap memasukan setiap nilai (lihat Gambar 8.13). Klik OK.

Tabel 1. Nilai klasifikasi ulang

Gambar 8.13. Pengisian nilai dalam proses klasifikasi ulang

12. Tidak lama kemudian akan terlihat theme Reclass of Pct55UP di TOC.Perlihat theme tersebut dan matikan theme Pct55UP.13. Kembali pada View1, klik ganda Reclass of Pct55UP untuk membuka Legend Editor dialog box. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value pada Classification Field. Klik tombol Classify dan ubah Number of classes dari 5 menjadi 3. Klik OK. Klik Apply (lihat Gambar8.14) dan tutup Legend Editor.

Gambar 8.14. Perubahan legenda pada theme Reclass of Pct55UP

14. Pindahkan ke atas theme Stores.shp dan Roads.shp pada TOC serta tampilkan keduanya. Jika warna dan simbolnya belum sesuai dengan kaidah kartografi gunakan Legend Editor untuk mengubahnya.15. Aktifkan theme Stores.shp. Pilih View > Zoom to Themes untuk memperbesar kenampakan sesuai dengan cakupan dari theme aktif, dalam hal ini Stores.shp.

Ingat kriteria kedua: Wilayah pengembangan dalam jangkauan jalan kaki terhadap pertokoan. Dalam hal ini, jangkauan jalan kaki ditentukan lebih kecil dari 0,5 km; anda akan menggunakan 450 meter.

16. Buat 450 meter buffer di sekitar Stores. Pilih Theme > Create Buffers.Ikuti langkah-langkah berikut :What do you want to buffer ? The features of a theme : Stores.shp (lihatGambar 8.15). Klik Next.How do you want to create buffers ? Klik radio button As multiple rings, ketik 3 dalam kotak number of rings dan ketik 150 dalam kotak distance between rings. Ingat untuk mengubah Distance Units dari kilometers menjadi meters (lihat Gambar 8.16). Klik Next.Dissolve barriers between buffers ? Yes. Beri nama hasil proses buffer dengan Storebuff.shp (lihat Gambar 8.17). Klik OK. Klik Finish.

Gambar 8.15. Feature yang akan dibuffer adalah Stores.shp

Gambar 8.16. Pemilihan As multiple rings

Gambar 8.17. Penamaan file buffer dengan Storebuff.shp

Sebuah theme baru yang bernama Buffer 1 of Stores.shp ditambahkan ke dalamView dan tampilkan (lihat Gambar 8.18).

Gambar 8.18. Tampilan View1 setelah ditambah dengan Buffer 1 of Stores.shp

17. Aktifkan theme Buffer 1 of Stores.shp. Buat grid dari theme ini dengan cara pilih Theme > Convert to Grid.Arahkan ke direktori kerja (c:\Praktikum_MT2\SeniorsData3x) dan namakan grid baru tersebut dengan Storegrid. Klik OK.Dalam Conversion Extent : Buffer 1 of Sores.shp dialog box, ubah theOutput Grid Extent menjadi Same As Display.Untuk the Output Grid Cell Size pilih Same as Reclass of Pct55UP(perhatikan bahwa ukuran sel berubah menjadi 270).Biarkan yang lainnya apa adanya dan klik OK.Dalam the Conversion Field dialog box, pilih BufferDis sebagai field untuk nilai sel dan klik OK.Klik Yes untuk Add grid as a theme to the View.

18. Sebuah theme baru yang bernama Storegrid ditambahkan ke dalam View1.Tampilkan dan aktifkan theme tersebut.

19. Lakukan klasifikasi ulang pada theme Storegrid dari 9 klas menjadi 3 klas yakni dengan cara pilih Anaysis > Reclassify. Klik tombol Classify dan ubah number of classes dari 9 menjadi 3.

20. Ketika Reclassify Values dialog box aktif lagi ketik nilai dalam Old Values dan New Values sebagai berikut (lihat tabel 2). Jangan lupa selalu menekan tombol Enter setiap memasukan setiap nilai (lihat Gambar 8.19). Klik OK.

Tabel 2. Nilai klasifikasi ulang

Old ValuesNew Values

301 4501

151 3002

0 - 1503

No DataNo Data

Gambar 8.19. Pengisian nilai dalam proses klasifikasi ulang

21. Kembali pada View1, tampilkan theme baru yang bernama Reclass of Storegrid. Klik ganda pada theme tersebut dalam TOC untuk menampilkan Legend Editor. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value sebagai Classification Field. Klik tombol Classify dan ubah jumlah klas dari 5 menjadi 3. Klik OK. Klik Apply dan tutup Legend Editor.

22. Matikan tampilan Storegrid.

23. Bersihkan TOC. Hapus beberapa theme yang tidak lagi digunakan dalam analisis yaitu :StoregridBuffer 1 of Stores.shpPct55UPTekan tombol Shift kemudian arahkan pointer mouse pada theme yang dimaksud kemudian klik pada masing-masing theme yang dimaksud.Setelah ketiganya terpilih (nampak menonjol) lepaskan tekanan pada tombolShift.

24. Pastikan bahwa kedua theme Reclass tidak terpilih. Jika melakukan kesalahan, tekan kembali tombol Shift dan klik nama theme yang salah sekali lagi.

25. Hapus ketiga theme terpilih dengan cara, dari menu Edit pilih Delete Themes dan klik tombol Yes untuk konfirmasi terhadap penghapusan masing-masing theme.

26. Pindahkan Roads.shp dan Stores.shp ke bagian paling atas dari TOC.

Anda telah siap untuk menemukan lokasi perumahan yang baru untuk para pensiunanTambahkan theme Reclass of Storegrid pada Reclass of Pct55UP untuk mencari lokasi yang cocok untuk tempat tinggal para pensiunan. Idealnya, memilih klas 3 pada kedua theme, yaitu wilayah yang paling dekat dengan pertokoan (0-150 meter) dan wilayah yang memiliki persentase pensiunan yang tertinggi (75-100).Ketika kedua theme ditambahkan, akan ada klas 6. Ingat-ingat bahwa dalam theme baru, klas 4 tetap akan menjadi lokasi yang baik, sebab hal ini bisa jadi merupakan wilayah yang memiliki persentase penduduk klas 3(75-100) dan jarak dari pertokoan klas 1 (300-450 meter).

27. Simpan project anda dengan nama Acara81.apr.28. Lakukan penambahan kedua theme dengan cara dari menu Analysis pilihMap Calculator. Ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati :Maksimumkan jendela Map Calculator.Dalam kolom Layers, klik ganda pada Reclass of Storegrid untuk ditempatkan pada pernyataan yang dibuat. Klik tombol + . Kemudian klik ganda pada Reclass of Pct55UP. Klik tombol Evaluate.

Gambar 8.20. Penambahan kedua theme dengan Map Calculator

29. Tidak lama kemudian, sebuah theme bernama Map Calculation 1 telah ditambahkan ke dalam View.30. Tutup Map Calculator dialog box.31. Tampilkan dan aktifkan theme ini. Klik ganda pada theme ini untuk membuka Legend Editor dialog box. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value pada Classification Field. Klik tombol Classify dan ubah Number of classes dari 5 menjadi 3. Klik OK. Pilih

Color Ramp menjadi Magenta Monochromatic. Klik Apply (lihat Gambar8.21) dan tutup Legend Editor.

Gambar 8.21. Tampilan hasil penambahan kedua theme

32. Matikan tampilan Reclass of Storegrid dan Reclass of Pct55UP agar tampilan yang sesuai untuk lokasi komplek perumahan para pensiunan yang baru dapat terlihat dengan jelas.33. Buka tabel dari theme Map Caculation 1. Catat Count pada masing-masing klas. Untuk menentukan luas dari masing-masing klas, kalikan field Count dengan (270 x 270 m2 = 72900 m2). Dengan demikian saudara dapat menetukan klas mana saja yang akan saudara pilih untuk penempatankomplek perumahan para pensiunan.34. Tutup tabel.35. Simpan kembali project anda dengan nama Acara81.apr.36. Tutup software ArcView.

Pertanyaan :

Dimana akan saudara tempatkan komunitas para pensiunan yang baru ?Apakah mungkin di wilayah tersebut telah ada permukiman para pensiunan?Periksa melalui Yellow Pages dan internet untuk menemukan jawabnya !Apakah ada pertimbangan-pertimbangan lain ketika saudara menempatkan komplek perumahan tersebut ?Mengapa tidak dijumpai Klas 1 dalam theme Map Caculation 1 ?

BAGIAN B - MEMILIH LOKASI PERUMAHAN DENGAN UKURAN SEL KECIL

Langkah-langkah :1. Aktifkan ArcView dan pilih -- as a blank project dari jendela Welcome toArcView GIS.2. Aktifkan Spatial Analyst Extensions, dari menu File pilih Extensions dan klik Spatial Analyst. Kemudian klik OK.3. Buat View baru dan tambahkan thema-thema berikut :Roads.shpStores.shpEas.shp4. Atur Proyeksi dari data dengan cara pilih menu View > Properties. (lihat Gambar 8.22). Ketika View Properties dialog box terlihat di layar, klik tombol Projection. Pilih UTM 1983 untuk Category dan pilih Zone 18 untuk Type (lihat Gambar 8.23).

Gambar 8.22. View Properties dialog box

Gambar 8.23. Penentuan Category dan Zone pada Projection Properties Dialog box

5. Ganti Distance Units menjadi Kilometers, kemudian klik OK (lihat Gambar8.24).

Gambar 8.24. Penggantian Distance Units dari miles menjadi kilometers dalam View Properties dialog box

6. Atur Working directory dengan cara pilih File > Set Working Directorykemudian ketik c:\Praktikum_MT2\SeniorsData3x.7. Tampilkan dan aktifkan Eas.shp. Jika warna terlalu gelap, ubah warnaEas.shp menjadi lebih muda misalnya hijau muda (lihat Gambar 8.25).

Gambar 8.25. Penampilan dan pengaktifan Eas.shp8. Untuk penggunaan Spatial Analyst extension, file data vektor harus diubah menjadi raster atau grid.Pilih Theme > Convert to Grid.Arahkan ke direktori kerja anda dan beri nama NewPct55UP (lihatGambar 8.26). Klik OK

Pada saat Conversion Extent: Eas.shp dialog box muncul di layar, ubah Output Grid Extent dari Same As Display (lihat Gambar 8.27).

Gambar 8.26. Memberi nama grid dengan Pct55UP

Gambar 8.27. Penggantian Ouput Grid Extent menjadi Same As Display

Ubah the Output Grid Cell Size menjadi 35 (lihat Gambar 8.28).Biarkan yang lain sebagaimana adanya dan klik OK.

Gambar 8.28. Pengubahan nilai Output Grid Cell Size menjadi 35

Pada saat Conversion Field dialog box terlihat di layar, pilih Pct55UPuntuk nilai sel (lihat Gambar 8.29). Klik OK.

Gambar 8.29. Pemilihan Pct55UP dalam Conversion Field dialog box

Klik Yes untuk Join feature attributes to grid dan klik Yes pula untukAdd grid as a theme to the View .

9. Beberapa detik kemudian ditambahkan theme baru ke dalam View1 (NewPct55UP lihat Gambar 8.30). Tampilkan dan aktifkan theme tersebut.

Gambar 8.30. Tampilan View1 setelah penambahan theme Pct55UP

10. Lakukan klasifikasi ulang terhadap theme NewPct55UP menjadi 4 klas dengan cara pilih Analysis > Reclassify. Ketika Reclassify Values dialog box terlihat di layar klik tombol Classify dan ubah Number of Classes dalam Classification dialog box dari 9 menjadi 4. Klik OK.11. Ketika Reclassify Values dialog box aktif lagi ketik nilai dalam Old Values dan New Values sebagai berikut (lihat Tabel 3). Jangan lupa selalu menekan tombol Enter setiap memasukan setiap nilai (lihat Gambar 8.31). Klik OK.

Tabel 3. Nilai klasifikasi ulang

Old ValueNew Value

0 - 33No Data

34 661

67 992

100 1323

No DataNo Data

Gambar 8.31. Pengisian nilai dalam proses klasifikasi ulang

12. Tidak lama kemudian akan terlihat theme Reclass of NewPct55UP di TOC.Perlihat theme tersebut dan matikan theme NewPct55UP.13. Kembali pada View1, klik ganda Reclass of NewPct55UP untuk membuka Legend Editor dialog box. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value pada Classification Field. Klik tombol Classify dan ubah Number of classes dari 5 menjadi 3. Klik OK. Klik Apply (lihat Gambar8.32) dan tutup Legend Editor.

Gambar 8.32. Perubahan legenda pada theme Reclass of NewPct55UP

14. Pindahkan ke atas theme Stores.shp dan Roads.shp pada TOC serta tampilkan keduanya. Jika warna dan simbolnya belum sesuai dengan kaidah kartografi gunakan Legend Editor untuk mengubahnya.

15. Aktifkan theme Stores.shp. Pilih View > Zoom to Themes untuk memperbesar kenampakan sesuai dengan cakupan dari theme aktif, dalam hal ini Stores.shp.

Ingat kriteria kedua: Wilayah pengembangan dalam jangkauan jalan kaki terhadap pertokoan. Dalam hal ini, jangkauan jalan kaki ditentukan lebih kecil dari 0,5 km; anda akan menggunakan 450 meter.

16. Buat 450 meter buffer di sekitar Stores. Pilih Theme > Create Buffers.Ikuti langkah-langkah berikut :What do you want to buffer ? The features of a theme : Stores.shp. KlikNext.How do you want to create buffers ? Klik radio button As multiple rings, ketik 3 dalam kotak number of rings dan ketik 150 dalam kotak distance between rings. Ingat untuk mengubah Distance Units dari kilometers menjadi meters. Klik Next.Dissolve barriers between buffers ? Yes. Beri nama hasil proses buffer dengan Storebuff.shp . Klik OK. Klik Finish.

Sebuah theme baru yang bernama Buffer 1 of Stores.shp ditambahkan ke dalamView dan tampilkan (lihat Gambar 8.33).

Gambar 8.33. Tampilan View1 setelah ditambah dengan Buffer 1 of Stores.shp

17. Aktifkan theme Buffer 1 of Stores.shp. Buat grid dari theme ini dengan cara pilih Theme > Convert to Grid.Arahkan ke direktori kerja (c:\Praktikum_MT2\SeniorsData3x) dan namakan grid baru tersebut dengan NewStoregrid. Klik OK.Dalam Conversion Extent : Buffer 1 of Sores.shp dialog box, ubah theOutput Grid Extent menjadi Same As Display.

Untuk the Output Grid Cell Size pilih Same as Reclass ofNewPct55UP (perhatikan bahwa ukuran sel berubah menjadi 35).Biarkan yang lainnya apa adanya dan klik OK.Dalam the Conversion Field dialog box, pilih BufferDis sebagai field untuk nilai sel dan klik OK.Klik Yes untuk Add grid as a theme to the View.

18. Sebuah theme baru yang bernama NewStoregrid ditambahkan ke dalamView1. Tampilkan dan aktifkan theme tersebut.

19. Lakukan klasifikasi ulang pada theme NewStoregrid dari 9 klas menjadi 3 klas yakni dengan cara pilih Anaysis > Reclassify. Klik tombol Classify dan ubah number of classes dari 9 menjadi 3.

20. Ketika Reclassify Values dialog box aktif lagi ketik nilai dalam Old Values dan New Values sebagai berikut (lihat tabel 4). Jangan lupa selalu menekan tombol Enter setiap memasukan setiap nilai (lihat Gambar 8.34). Klik OK.Tabel 4. Nilai klasifikasi ulang

Gambar 8.34. Pengisian nilai dalam proses klasifikasi ulang

21. Kembali pada View1, tampilkan theme baru yang bernama Reclass of NewStoregrid. Klik ganda pada theme tersebut dalam TOC untuk menampilkan Legend Editor. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value sebagai Classification Field. Klik tombol Classify dan ubah jumlah klas dari 5 menjadi 3. Klik OK. Klik Apply dan tutup Legend Editor.

22. Matikan tampilan NewStoregrid.

23. Bersihkan TOC. Hapus beberapa theme yang tidak lagi digunakan dalam analisis yaitu :NewStoregridBuffer 1 of Stores.shpNewPct55UP.Tekan tombol Shift kemudian arahkan pointer mouse pada theme yang dimaksud kemudian klik pada masing-masing theme yang dimaksud.Setelah ketiganya terpilih (nampak menonjol) lepaskan tekanan pada tombolShift.

24. Pastikan bahwa kedua theme Reclass tidak terpilih. Jika melakukan kesalahan, tekan kembali tombol Shift dan klik nama theme yang salah sekali lagi.

25. Hapus ketiga theme terpilih dengan cara, dari menu Edit pilih Delete Themes dan klik tombol Yes untuk konfirmasi terhadap penghapusan masing-masing theme.

26. Pindahkan Roads.shp dan Stores.shp ke bagian paling atas dari TOC.

Anda telah siap untuk menemukan lokasi perumahan yang baru untuk para pensiunan

Tambahkan theme Reclass of NewStoregrid pada Reclass of NewPct55UP untuk mencari lokasi yang cocok untuk tempat tinggal para pensiunan. Idealnya, memilih klas 3 pada kedua theme, yaitu wilayah yang paling dekat dengan pertokoan (0-150 meter) dan wilayah yang memiliki persentase pensiunan yang tertinggi (75-100).Ketika kedua theme ditambahkan, akan ada klas 6. Ingat-ingat bahwa dalam theme baru, klas 4 tetap akan menjadi lokasi yang baik, sebab hal ini bisa jadi merupakan wilayah yang memiliki persentase penduduk klas 3(75-100) dan jarak dari pertokoan klas 1 (300-450 meter).

27. Lakukan penambahan kedua theme dengan cara dari menu Analysis pilihMap Calculator. Ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati :Maksimumkan jendela Map Calculator.Dalam kolom Layers, klik ganda pada Reclass of NewStoregrid untuk ditempatkan pada pernyataan yang dibuat. Klik tombol + . Kemudian klik ganda pada Reclass of NewPct55UP. Klik tombol Evaluate.

28. Tidak lama kemudian, sebuah theme bernama Map Calculation 1 telah ditambahkan ke dalam View.

29. Tutup Map Calculator dialog box.

30. Tampilkan dan aktifkan theme ini. Klik ganda pada theme ini untuk membuka Legend Editor dialog box. Ubah Legend Type menjadi Graduated Color dan pilih Value pada Classification Field. Klik tombol

Classify dan ubah Number of classes dari 5 menjadi 4. Klik OK. PilihColor Ramp menjadi Magenta Monochromatic. Klik Apply (lihat Gambar8.35) dan tutup Legend Editor.

Gambar 8.35. Tampilan hasil penambahan kedua theme

31. Matikan tampilan Reclass of NewStoregrid dan Reclass of NewPct55UP agar tampilan yang sesuai untuk lokasi komplek perumahan para pensiunan yang baru dapat terlihat dengan jelas.32. Buka tabel dari theme Map Caculation 1. Catat Count pada masing-masing klas. Untuk menentukan luas dari masing-masing klas, kalikan field Count dengan (35 x 35 m2 = 1225 m2). Dengan demikian saudara dapatmenetukan klas mana saja yang akan saudara pilih untuk penempatan komplek perumahan para pensiunan.33. Tutup tabel.34. Simpan project anda dengan nama Acara82.apr.35. Tutup software ArcView.

V. HASIL PRAKTIKUM1. Printscreen gambar: store, jalan, dan hasil map calculator (besar dan kecil) (Terlampir)2. Tabel Perhitungan (Terlampir)

VI. PEMBAHASANUsia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Pada periode ini kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri ataupun mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya akan perlahan-lahan menurun sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Dengan keadaan seperti ini mereka membutuhkan perhatian yang lebih akan perubahan mereka. Mereka membutuhkan pihak yang dapat memahami kemauan, kebutuhan, tuntutan akan fasilitas, sarana dan prasarana yang mereka butuhkan. Karena perubahan usia ini pula, lansia membutuhkan adanya kebutuhan fisik berupa rumah tempat tinggal yang layak bagi kehidupan mereka, yang tentunya dapat memenuhi aktivitasnya sehari-hari.Dalam praktikum metode dan teknik ini, syarat dalam penentuan lokasi tempat tinggal bagi LANSIA bisa dibilang cukup sederhana, yaitu wilayah dengan jumlah penduduk LANSIA (usia >55 tahun) lebih dari 30%, dan memiliki jarak jangkauan dengan fasilitas pertokoan kurang dari 0,5 km berjalan kaki. Syarat ini merupakan persyaratan minimal, sehingga nantinya jika seandainya LANSIA tersebut hidup tanpa ada yang mengurus setidaknya mereka masih bisa memenuhi kebutuhan primernya secara mandiri dengan mudah. Namun untuk memenuhi lingkungan tempat tinggal bagi LANSIA yang ideal perlu adanya syarat lain yang perlu dipenuhi, seperti luas rumah, ventilasi udara yang bersih, fasilitas penunjang difabilitas (seperti kursi roda, atau tongkat berjalan disertai fasilitas jalan yang landai), dan sebagainya.Menurut konsep universal design dalam Deutsche Industrie Norm dijelaskan bahwa seorang lansia memerlukan ruangan yang lapang atau barrier free. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi lansia, terutama dalam pergerakan atau aksesibilitas dalam rumah. Luasan rumah lansia dapat saja berubah dari luasan rumah pada awalnya. Hal ini biasa terjadi jika lansia memerlukan ruangan baru atau ruangan khusus yang diperlukan untuk mengerjakan aktivitasnya, ataupun jika mengalami pertambahan anggota keluarga yang menempati rumahnya itu. Dengan kemampuan fisik yang makin menurun maka dibutuhkan alat penunjang, baik luasan ruang-ruang yang khusus digunakan untuk lansia sampai pada penggunaan kursi roda. Dengan pengadaan fasilitas-fasilitas ini lanjut usia dapat menjalankan aktivitasnya dengan mudah dan aman, lanjut usia akan merasa nyaman dan diperhatikan oleh keluarganya. Umumnya lanjut usia dihadapkan pada masalah hunian. Hunian mereka tidak lagi menunjang kegiatan mereka, hal ini terlihat pada : - Luasan ruang-ruang pada hunian (ketika hunian tersebut ditempati beberapa keluarga) - Lokasi kamar yang berjauhan dengan lokasi kamar mandi - Keadaan kamar mandi yang mempersulit - Peil lantai yang berbeda-beda - Penggunaan tangga - Alur sirkulasi hunian terhadap fasilitas-fasilitas di lingkungan sekitar Telah dikemukan bahwa kelompok lanjut usia mengalami kemunduran dalam tingkat kemandiriannya, mungkin karena adanya handikap fisik. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian sarana fisik untuk membantu agar mereka tidak sangat tergantung pada orang lain. khususnya dalam membantu dirinya melakukan pekerjaan hidup sehari-hari (makan, minum, ke belakang, dan lain-lainnya).Pada hasil tabel perhitungan terlihat luasan lokasi ideal untuk tempat tinggal LANSIA beserta klasifikasinya. Semakin tinggi nilai value list maka semakin dekat area tersebut dengan lokasi pertokoan sehingga semakin baik. Terlihat bahwa value list tertinggi memiliki nilai 5, dengan jumlah (count) dan total luas terkecil yaitu: 218.700 m2, disusul nilai 4 dan 3 dengan luas masing-masing 1.020.600 m2, dan nilai 2 dengan luas 1.166.400 m2.

VII. KESIMPULAN1. Untuk memberi kenyamanan bagi kehidupan LANSIA setidaknya perlu dipenuhi 2 aspek kehidupan manusia: aspek fisik, dan aspek sosial. Dalam praktikum ini aspek fisik merupakan aspek utama yang dibahas2. Pemilihan lokasi tempat tinggal bagi LANSIA perlu mempertimbangkan berbagai kebutuhan serta fasilitas yang mempermudah kehidupan sehari-hari LANSIA3. Nilai value terbesar yaitu nilai 5 merupakan nilai dengan area terdekat dengan lokasi pertokoan, sehingga menjadi area paling ideal sebagai lokasi tempat tinggal bagi LANSIA

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/20145/diakses pada tanggal 12 Mei 2015, pukul 00:46 WIB