acara 6 metode dan teknik analisis wilayah

21
ACARA 6 I. TUJUAN Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan sederhana hingga kompleks yang berupa : a. Memilih lokasi yang memenuhi satu kriteria. b. Memilih lokasi yang memenuhi beberapa kriteria. II. ALAT DAN BAHAN: Bahan untuk acara ini meliputi : 1. Basis data digital Kabupaten Bantul (disimpan dalam folder C:\Praktikum MT2) yang terdiri dari : Jalan dan batas administrasi mewakili kenampakan garis Sungai (ArcInfo Coverage), Tegalan.shp dan Hutan.shp (di bawah folder C:\Praktikum MT2\shp) mewakili kenampakan poligon. 2. Buku catatan untuk mencatat proses dan hasil. Adapun alat yang digunakan pada acara ini meliputi : 1. Seperangkat komputer lengkap (CPU, monitor, mouse dan keyboard) dengan Sistem Operasi Windows 98 (minimal)

Upload: galih-rakasiwi

Post on 09-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Acara 6 Praktikum Metode dan Teknik Analisis Wilayah dalam Bidang Kajian Keilmuan Pembangunan Wilayah

TRANSCRIPT

ACARA 6

I. TUJUANAcara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan sederhana hingga kompleks yang berupa :a. Memilih lokasi yang memenuhi satu kriteria.b. Memilih lokasi yang memenuhi beberapa kriteria.

II. ALAT DAN BAHAN:Bahan untuk acara ini meliputi :1. Basis data digital Kabupaten Bantul (disimpan dalam folder C:\Praktikum MT2) yang terdiri dari : Jalan dan batas administrasi mewakili kenampakan garis Sungai (ArcInfo Coverage), Tegalan.shp dan Hutan.shp (di bawah folder C:\Praktikum MT2\shp) mewakili kenampakan poligon.2. Buku catatan untuk mencatat proses dan hasil.

Adapun alat yang digunakan pada acara ini meliputi :1. Seperangkat komputer lengkap (CPU, monitor, mouse dan keyboard) dengan Sistem Operasi Windows 98 (minimal)2. Software ArcView Versi 3.23. Beberapa ArcView Extension misalnya Geoprocessing dan XTools.

III. PENDAHULUANSatuan pemetaan harus ditentukan nilainya (score) agar dapat dipadukan dengan peta yang lain untuk tujuan analisis. Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG yang meliputi fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basis data atribut). Berikut ini akan kami jelaskan lebih mendalam mengenai fungsi analisis dari SIG. yaitu diantaranya adalah :

Fungsi analisis spasial dari SIG terdiri dari : Klasifikasi (reclassify): fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasi kembali suatu data spasial/atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.1. Jaringan (network) : fungsi ini menunjuk kepada data-data spasial yang berupa titik-titik atau garis-garis sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.2. Tumpang susun (overlay) : fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi masukkannya. Union : Tumpang susun poligon dan menyimpan semua area dari kedua peta Dentity : Tumpang susun titik, garis, atau poligon pada poligon dan menyimpan semua jenis input. Intersect : Tumpang susun titik, garis, atau poligon pada poligon tetapi hanya menyimpan bagian input yang berada dalam tumpang susun. Buffering : fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkannya. 3D analysis : fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang tiga dimensi. Digital Image Processing : fungsi ini dimiliki oleh SIG yang berbasiskan raster.

Fungsi analisis data atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basis data/ Database Management System (DBMS) dan perluasannya meliputi :1. Operasi dasar basis data yang mencakup : Membuat basis data baru (create database) Menghapus basis data (drop database) Membuat tabel basis data (create table) Menghapus tabel basis data (drop table) Mengisis dan menyisipkan data (record) kedalam tabel (insert) Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basis data (seek, find, search, retrieve) Mengubah atau mengedit data yang ada didalam tabel basis data (update edit) Membuat indeks untuk setiap basis data

2. Perluasan operasi basis data : Membaca dan menulis basis data kedalam basis data yang lain (export/import) Dapat berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain (misalnya dengan menggunakan driver ODBC) Dapat menggunakan bahasa basisdata standar SQL (Structure Query Language) Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang rutin digunakan dalam sistem basis data.

IV. LANGKAH KERJAI.Pembuatan Project baru dalam ArcViewLakukan langkah-langkah pembuatan project baru dalam ArcView yang berisikan kenampakan untuk:

Nama ViewKenampakan (Theme)

View1-Jalan, Batas (arc),-Sungai (poligon)-Hutan.shp (poligon)

View2-Jalan, Batas (arc),-Sungai(poligon)-Hutan.shp (poligon)

View3-Jalan, Batas (arc),-Sungai (poligon)-Tegalan.shp (poligon)

Atur legenda dari masing-masing kenampakan sesuai dengan kaidah kartografi sehingga kenampakan dalam View1 dan View2 kurang lebih seperti yang disajikan pada Gambar 6.1 sedangkan kenampakan View3 seperti yang disajikan pada Gambar 6.2. Simpan project baru tersebut dengan nama Acara6.apr.

Gambar 6.1. Tayangan View1 dalam Project Acara6.apr

Gambar 6.2. Tayangan View3 dalam Project Acara4.apr

II.Melakukan analisis unsur spasialProses berikutnya adalah melakukan pemilihan lokasi menggunakan kriteria- kriteria yang telah ditentukan dalam skenario terhadap project yang bernama Acara6.apr dengan langkah-langkah sebagai berikut.

A. Memilih lokasi yang memenuhi satu kriteriaTugas :Memilih kebun yang memiliki tegalan dengan luas lebih dari 40 Ha.Langkah-langkah :

1. Buka View1 pada project Acara5-6.apr2. Aktifkan theme Sleman_landuse.shp3. Klik button untuk melakukan pemilihan terhadap kenampakan theme4. Sleman_landuse.shp, sehingga terlihat query dialog box (lihat Gambar 6.3).5. Masukkan persamaan PL_T2 = Kebun (lihat Gambar 6.4), kemudian klik New Set6. Masukkan persamaan [Luas_ha] > 40 (lihat gambar 6.5), kemudian klik Select from set7. Lihat hasil pemilihan pada View (warna kuning) (lihat Gambar 6.6)

Gambar 6.3. Sleman_landuse.shp query dialog box

Gambar 6.4. Pengisian kriteria PL_T2 = Kebun query dialog box

Gambar 6.5. Pengisian kriteria Luas_Ha > 40 query dialog box

Gambar 6.6. Hasil pemilihan Kriteria Kebun > 40 Ha8. Tutup query dialog box.9. Buka tabel dengan mengklik button 10. Amati luasan hutan yang terpilih (berwarna kuning).11. Catat hasil dan prosesnya.12. Tutup tabel.13. Tutup View1.14. Simpan kembali project.

B. Memilih lokasi yang memenuhi beberapa kriteriaTugas :Memilih lokasi industri dengan luas tegalan lebih dari 25 Ha dan berjarak maksimum 3 km dari jalan arteri

Langkah-langkah :

1. Buka View2 pada project Acara6.apr2. Aktifkan theme Jalan3. Klik button untuk melakukan pemilihan terhadap kenampakan themeHutan.shp, sehingga terlihat query dialog box(lihat Gambar 6.6).4. Masukkan persamaan keterangan = jalan arteri (lihat Gambar 6.7), kemudian klik New Set. 5. Tutup query dialog box.6. Lihat hasil pemilihan pada View (warna kuning) (lihat Gambar 6.8)

Gambar 6.6. Jalan query dialog box

Gambar 6.7. Pengisian kriteria Jalan_id = 1 query dialog box

Gambar 6.8. Hasil pemilihan Jalan yang memiliki identitas Jalan_id = 1

7. Aktifkan theme Sleman_landuse.shp8. Klik button untuk melakukan pemilihan PL_T2 = Tegalan klik New Set, dilanjutkan Luas_Ha > 25 (lihat Gambar 6.9), kemudian klik Select From Set.9. Tutup query dialog box.10. Lihat hasil pemilihan pada view (warna kuning) (lihat Gambar 6.10).

Gambar 6.9. Sleman_Landuse.shp query dialog box

Gambar 6.10. Hasil pemilihan PL yang memiliki luas >= 25 Ha11. Selanjutnya pilih menu Theme > Select By Theme (lihat Gambar 6.11).12. Pada saat muncul Select By Theme dialog box.13. Isi Combo box di bawah teks Select features of active themes that dengan AreWithin Distance Of.14. Isi Combo box di bawah teks the selected features of dengan Jalan.15. Isi kotak Selection distance : dengan 2500 m (lihat Gambar 6.12).

Gambar 6.11. Pemilihan menu Select By Theme

Gambar 6.12. Pengisian kriteria Hutan yang berjarak 3000 m dari Jalan

16. Klik tombol Select from Set untuk memilih kenampakan PL dengan luas > 25 Ha yang berjarak 3 km dari Jalan Arteri.17. Lihat hasilnya pada Gambar 6.13.18. Lihat tabel dengan klik button 19. Amati luasan kenampakan yang terpilih (lihat Gambar 6.14).20. Catat hasil dan prosesnya.21. Tutup tabel.22. Tutup View2.23. Simpan kembali project.

Gambar 6.13. Hasil pemilihan PL dengan luas tegalan > 25 Ha dan berjarak 3000 m dari Jalan

Gambar 6.14. Tabel hasil pemilihan PL dengan luas 25 Ha dan berjarak 3 km dari JalanV. HASIL PRAKTIKUM1. Peta Calon Lokasi Kawasan Perkebunan (Terlampir)2. Printscreen Tema, Tabel, dan Statistik Calon Lokasi Kawasan Perkebunan (Terlampir)3. Peta Calon Lokasi Industri (Terlampir)4. Printscreen Tema, Tabel, dan Statistik Calon Lokasi Industri (Terlampir)

VI. PEMBAHASANSeiring dengan perkembangan komputer, perkembangan SIG juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan itu terutama terdorong oleh perkembangan pengindraan jauh, komputer, dan global positioning system (GPS). Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG terjadi terutama di negara-negara maju, baik di kalangan militer, pemerintahan, akademis, maupun untuk kepentingan bisnis. Salah satu contoh penggunaan SIG dalam pembangunan adalah penentuan lokasi dengan kriteria, dalam hal ini adalah penentuan lokasi perkebunan dan lokasi industri.Dalam penentuan lokasi perkebunan diperlukan kriteria minimal yaitu lahan tegalan dengan luas lebih dari 40 Ha. Penentuan lokasi ini tergolong sederhana karena hanya melibatkan satu kriteria. Semakin banyak kriteria yang diperlukan dalam menentukan suatu lokasi maka akan semakin rumit metode yang diperlukan untuk menentukan lokasi tersebut. Dari field statistic yang tercantum pada printscreen hasil praktikum terlihat bahwa jumlah lokasi yang lolos kriteria untuk penggunaan lokasi sebagai perkebunan berjumlah 19. 19 lokasi tersebut tersebar di 9 kecamatan yang berbeda, antara lain: Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Kalasan, Ngaglik, Ngemplak, Pakem, Prambanan, dan Turi. Jika dilihat dari peta, maka sebagian besar lokasi terkumpul di sebelah utara dan kanan bawah peta, sedangkan sebagian kecilnya memencar di tengah.Berbeda dengan penentuan lokasi perkebunan, dalam penentuan lokasi industri diperlukan 2 kriteria, yaitu tegalan dengan luas lebih dari 25 Ha, dan berjarak maksimal 3 km dari jalan arteri. Dikarenakan kriteria yang diperlukan berjumlah lebih daru satu atau multi-kriteria, maka metode yang diperlukan dalam menentukan lokasi lebih panjang dibandingkan penentuan lokasi perkebuna yang hanya membutuhkan satu kriteria. Pada field statistic yang tercantum pada printscreen hasil praktikum terlihat bahwa jumlah lokasi yang lolos kriteria untuk penggunaan lokasi sebagai lokasi industri berjumlah 13 dengan total luas sekitar 1590 Ha. Lokasi tersebut tersebar di 8 kecamatan yang berbeda, yaitu: Kecamatan Bernah, Depok, Gamping, Kalasan, Mlati, Ngaglik, Ngemplak, dan Prambanan. Pada peta, lokasi tersebut berkumpul di sebelah kanan bawah hingga pertengahan peta. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena area ini merupakan area peripheri atau pinggiran kota yang masih memiliki banyak tegalan dan tidak jauh dari jalan raya. Berbeda dengan area di utara Sleman, yang memiliki banyak sekali tegalan namun jauh dari jangkauan jalan, atau area tengah hingga barat Sleman yang sebagian besar merupakan area perkotaan dan sudah jarang memiliki lahan tegalan.

VII. KESIMPULAN1. Semakin banyak kriteria yang diperlukan dalam menentukan suatu lokasi maka akan semakin rumit metode yang diperlukan untuk menentukan lokasi tersebut.2. Lokasi Perkebunan sebagian besar terkumpul di sebelah kanan bawah peta dan utara peta kabupaten Sleman, dimana masih terdapat banyak lahan tegalan.3. Lokasi industri sebagian besar berada di sebelah kanan bawah menuju pertengahan peta kabupaten Sleman yang kemungkinan besar merupakan pinggiran kota, dimana masih terdapat banyak lahan tegalan yang jaraknya dekat dengan jalan raya arteri.

DAFTAR PUSTAKA

http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/sistem-informasi-geografi-sig/http://arashirin.wordpress.com/2007/12/31/konsep-dasar-sistem-informasi-geografis/