abstraksi tugas akhir ra. 091381 periode semester …
TRANSCRIPT
i
ABSTRAKSI TUGAS AKHIR RA. 091381
PERIODE SEMESTER GENAP 2013/2014
Mahasiswa : Farida Rachmawati
NRP : 3210100024
Judul : Pondok Pesantren Salafiyah-Kejuruan
Tema : Kesatuan dalam Keberagaman
Pembimbing : Dr. Ima Defiana, S.T, M.T
Pondok pesantren salafiyah-kejuruan yang berlokasi di desa Sendang
Duwur Kec. Paciran Kab. Lamonganh ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan masa kini, khususnya pendidikan agama islam dimana saat ini banyak
orang tua yang mempercayakan anak-anaknya untuk mengemban pendidikan
agama di pondok pesantren. Namun yang terjadi, persepsi orang terhadap
pesantren saat ini masih kolot, belum berkembang. Khusunya persepsi tentang
pondok salaf dimana hal yang ditekankan untuk dikaji adalah ilmu agama. Pada
obyek rancang ini fasilitas-fasilitas yang disediakan antara lain yaitu fasilitas
pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas hunian, ditambah lagi fasilitas rekreasi
sebagai penunjang. Diharapkan adanya fasilitas-fasilitas tersebut dapat
meningkatkan kenyamanan serta menciptakan sistem perekonomian mandiri bagi
pengelolaan obyek tersebut nantinya. Dalam rancangannya diangkat tema
Kesatuan dalam Keberagama yang muncul dari karakter obyek tersebut. Yaitu
dimana pondok pesantren adalah wadah berkumpulnya santri-santri dari latar
belakang yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan dengan tujuan satu yakni
mencari ilmu. Tema ini di aplikasikan dalam desain tampang bangunan serta
pemakaian material yang dipakai dengan harapan dapat mengangkat image sebuah
pesantren salafiyah yang mengkini dalam desain arsitekturalnya.
Kata kunci: Pendidikan, Pesantren Salaf
i
FINAL PROJECT’S ABSTRACTION RA. 091381
EVEN SEMESTER PERIOD 2013/2014
Student : Farida Rachmawati
NRP : 3210100024
Title : Pondok Pesantren Salafiyah-Kejuruan
Theme : Kesatuan dalam Keberagaman
Mentor : Dr. Ima Defiana, S.T, M.T
Islamic Boarding School of Salafiyah – Vocational, located in Sendang
Duwur village, Paciran, Lamongan is designed to meet educational needs of the
present, especially Islamic religious education where many parents entrust their
children to take on religious education in Islamic boarding school, nowdays.
However, the perception of Islamic boarding school which is still old-fashioned
and undeveloped is a plain truth. Particularly on Salaf Islamic boarding school
which has main focus education on religion. on this design’s object facilities are
provided, such as educational facilities, religious facilities, residential facilities,
and also recreational facilities as a support. All of this facilities are expected to
make it more comfortable and also to create an independent economic system to
manage the objects on the future. unity and diversity are chosen as a design theme
which represent character of the object, Islamic boarding school is a place where
students gather from various backgrounds with the same purpose of seeking
knowledge. This theme is applied on design of facade and materials used which
is expected to make good image on architectural design of salafiyah Islamic
Boarding School.
Keyword: Education, Islamic Boarding School of Salaf
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB II
GAMBARAN UMUM/TINJAUAN OBYEK
2.1 JUDUL DAN DEFINISI OBYEK
Tugas akhir dengan judul “Pondok Pesantren Salafiyah-Kejuruan”
merupakan sebuah fasilitas pendidikan berasrama yang konsen kepada
pendalaman ilmu agama islam. Selain itu, adanya konsep penjurusan
seperti halnya yang ada di sekolah menengah kejuruan diharapkan dapat
menjadi nilai plus dalam perancangan proyek ini nantinya.
Pesantren Salaf adalah sebutan bagi pondok pesantren yang
mengkaji “kitab-kitab kuning" (kitab kuna). Pesantren salaf identik
dengan pesantren tradisional yang berbeda dengan pesantren modern
dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya.
Kejuruan dalam hal ini mengacu pada pengembangan skill yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.
2.2 KORELASI OBYEK DENGAN TUNTUTAN KEBUTUHAN
Adanya “Pondok Pesantren Salafiyah-Kejuruan” ini untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan berbasis pesantren yang mewadahi semua kegiatan seputar
pendidikan berbasis pesantren dalam satu kawasan yang dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas mulai dari asrama untuk hunian, masjid sebagai fasilitas
peribadatan, sekolah sebagai fasilitas pendidikan, hingga fasilitas penunjang
berupa butik, resto, dan kolam pancing untuk meningkatkan skill santri secara
praktik. Diharapkan dengan adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang berada
dalam satu kawasan ini dapat memudahkan pelajar dalam misinya mencari ilmu
secara total.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
2
2.3 FASILITAS
Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam obyek rancang antara
lain:
Fasilitas Khusus
Fasilitas khusus yang disediakan meliputi, asrama, masjid, sekolah ,
laboratorium kejuruan, kantor pengelola, masjid dan sarana olahraga.
Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang disediakan meliputi: Cafe dan restp, butik pesantren,
dan sarana rekreasi kolam pancing.
Program ruang dan Luasan
No Nama Ruang Jumlah Kapasitas Standart Luasan
1. Fasilitas studi
Kelas teori 10 @30 2,8 m2/org 840 m2
R. Pengajar 2 @25 3 m2/org 150 m2
Toilet 8 2,5 m2 20 m2
Total luasan 1010 m2
Laboratorium
Lab. IPA 1 @30 90 m2 90 m2
Lab. Bahasa 1 @30 90 m2 90 m2
Lab. Tata
Busana
1 @ 30 2,5 m2/org 75 m2
Lab. Komputer 1 @ 30 2,5 m2/org 75 m2
Lab. Tata Boga 1 @ 30 2,5 m2/org 75 m2
Total Luasan 405 m2
2. Fasilitas Administrasi
R. Pengurus
yayasan
1 50 m2
R. Kepala
Sekolah
1 9 m2 9 m2
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
3
R. Waka
Sekolah
2 7,5 m2 15 m2
R. Administrasi 3 @5 2,5 m2/org 37,5 m2
R. Tunggu tamu 2 @5 2 m2/org 20 m2
R. Rapat 1 @10 2,5m2/org 25 m2
Toilet 1 @4 2,5 m2 10 m2
Total Luasan 166,5 m2
3. Fasilitas Hunian
Asrama Santri Putra
Kamar tidur
bersama
5 @18 7 m2/org 630 m2
Kamar mandi 15 2,5 m2 37,5 m2
R. Pengurus 1 @10 2,5 m2/org 25 m2
Kamar Ustadz 1 @10 7 m2/org 70 m2
Ruang tamu 1 12 m2 12 m2
Plaza putra 1 @50 1,5 m2/org 150 m2
Total luasan 924,5 m2
Asrama Santri putri
Kamar tidur
bersama
5 @18 7 m2/org 630 m2
Kamar mandi 15 2,5 m2 37,5 m2
R. Pengurus 1 @10 2,5 m2/org 25 m2
Kamar Ustadzah 1 @10 7 m2/org 70 m2
Ruang tamu 1 12 m2 12 m2
Plaza putri 1 @50 1,5 m2/org 150 m2
Total luasan 1849 m2
4. Fasilitas olahraga
Lapangan volley
dan bulutangkis
1 (8.5x16) m2 272 m2
Lapangan basket 1 (26x14) m2 364 m2
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
4
Total luasan 636 m2
5. Fasilitas servis
Ruang ME 1 20 m2
Pos Jaga 2 @2 3 m2/org 12 m2
Loading dock 1 2(2,5x6)=30
m2
Sirkulasi
20%= 6 m2
36 m2
Total luasan 68 m2
6. Fasilitas Penunjang
Perekonomian
Koperasi 1 60m2
Cafetaria/resto 1 @30 3 m2/org 90 m2
Butik 1 60 m2
ATM Center 1 @4 (2x2)m2 16 m2
Total Luasan 226 m2
1. Fasilitas studi : 405 m2
2. Fasilitas administrasi : 166,5 m2
3. Fasilitas hunian : 1849 m2
4. Fasilitas olahraga : 636 m2
5. Fasilitas servis : 68 m2
6. Fasilitas penunjang : 226 m2
Total luas ` : 3350,5 m2
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB III
TINJAUAN SITE
3.1 TINJAUAN SITE
Lokasi site berada di desa sendang duwur, Kec. Paciran, Kab. Lamongan
dengan luas ±2 Ha. Site yang dipilih memilik karakter antara lain:
1. Land use
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah, lokasi ini masih berwarna
oranye pada Peta Tata Guna Lahan yang berarti status kegunaanya masih
sebagai tegalan/semak belukar sehingga masih memungkinkan bila akan
dibangun sarana pendidikan disini.
2. Sirkulasi Transportasi
Sirkulasinya cukup lengang karena berada di daerah pedesaan.
3. Pencapaian
Pencapaian menuju site cukup jauh dari jalan besar, namun hal ini justru
mendukung tingkat keamanan pondok serta meningkatkan suasana tenangt
karena jauh dari bising.
4. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang di kawasan ini salah satunya adalah lokasi yang berada
cukup dekat dengan wisata religi yaitu makam sunan sendang duwur.
5. Topografi
Karena lokasinya yang berada di kawasan pegunungan kapur sehingga
kondisi lahan relatif berkontur.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
2
Batas-batas site:
Batas utara : Jalan
Batas barat : Tegalan/Ruang hijau
Batas Selatan : Tegalan/Ruang hijau
Batas timur : Jalan
Klimatologo
Suhu harian 22º- 36º C
Curah hujan 153mm/tahun
Kecepatan angin rata-rata 0,6 knot; bergerak dari barat laut ke tenggara.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
3
3.2 POTENSI DAN KENDALA SITE
POTENSI SITE
Dekat dengan wisata cagar budaya yaitu kompleks makan sunan sendang
duwur yang akan dikembangkan senagai wisata religi sehingga
memudahkan orang mengenal pondok pesantren ini nantinya.
Lingkungan sekitar site masih didominasi oleh tegalan-tegalan atau ruang
yang belum terbangun maka dengan adanya pondok pesantren ini akan
meningkatkan nilai lingkungannya.
Berada di kawasan yang masih terhitung dekat dengan laut. Hal ini
menunjang kebutuhan pendidikan kejuruan yang ditawarkan.
KENDALA SITE
Kurangnya sarana pendukung dalam memasarkan wilayah ini, baik mulai
dari memasukkan dalam tujuan wisata maupun peningkatan akses.
Perlu perbaikan jalan. Kurang tereksposnya wilayah ini menjadi penyebab
kurangnya pengunjung kawasan ini.
3.3 PERATURAN-PERATURAN BANGUNAN
Sesuai dengan RDTRK Kec. Paciran Tahun 2013, kawasan ini masih
berfungsi sebagai tegalan/semak belukar.
Garis Sempadan Bangunan
Depan : 10-15 m, Samping : 5 m, Belakang : 2-5 m
Koefisien Dasar Bangunan : 40-60%
Koefisien Lantai Bangunan : 40-120%
Koefisien Dasar Hijau : 52-28%
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB IV
TEMA RANCANGAN
4.1 TINJAUAN TEMA
Tema yang digunakan dalam merancang adalah “Kesatuan dalam
Keberagaman. Keberagaman adalah nyata dan adalah sunatullah (suatu ketetapan
Allah) serta ketaqwaan adalah derajat yang paling tinggi (mulia) di antara manusia
yang berbeda-beda bangsa, suku, bahasa dan warna kulit.
Pondok pesantren berbasis salafiyah adalah suatu tempat, wadah untuk
memperdalam ilmu agama. Dimana santri yang berasal dari penjuru nusantara,
dari suku dan bahasa daerah yang berbeda disini berkumpul menjadi satu dengan
tujuan yang sama, yakni menuntut ilmu. Obyek rancangan yang diambil
adalah Pondok pesantren salafiyah-kejuruan. Dimana sistem pendidikan yang
diterapkan adalah menggabungkan 2 hal yang bertolak belakang. Yakni
pendalaman ilmu agama, dan ilmu keterampilan. Ilmu agama bersifat
ukhrawiyyah, yaitu ilmu yang menjadi pedoman umat manusia di dunia untuk
kepentingan akhirat. Sedangkan ilmu keterampilan bersifat duniawiyyah, yaitu
ilmu yang menjadi pedoman untuk kepentingan duniawi saja.
Berdasarkan pengertian obyek dan fakta-fakta yang ada maka penulis
mengangkat tema “Kesatuan dalam Keberagaman” sebagai tema rancangan yang
diterapkan dalam desain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Kesatuan
kesatuan /ke·sa·tu·an/ n 1 perihal satu; 2 keesaan; sifat tunggal: demi - dan
persatuan bangsa; 3 satuan;- penggiling padi mesin pengolah padi yg dilengkapi
dng pemecah kulit padi, pemisah gabah, dan pemutih beras; - sosial 1. unsur studi
dl kemasyarakatan yg diberi batasan tertentu dan yg secara relatif bersifat konstan,
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
2
spt individu, keluarga, taraf hidup; 2. kesatuan orang yg terikat atas ciri-ciri
tertentu dl kehidupan masyarakat;
- Keragaman
keragaman /ke·ra·gam·an/ n perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal
ragam; perihal jenis;
Menurut artikata.com
- Kesatuan
1. Perihal satu;
2. Keesaan; sifat tunggal: demi - dan persatuan bangsa;
3. Satuan
- Keragaman
1. Perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal jenis;
2. Kerukunan
Dari beberapa pengertian per-kata diatas, dapat disimpulkan bahwa tema
“Kesatuan dalam Keragaman” dapat diperluas artinya menjadi keadaan dimana
terdapat banyak keragaman namun tatap terdapat beberapa hal yang sama, yang
menyatukan. Kemuadian dapan diperluas lagi, dimana Kesatuan akan
menciptakan kerukunan, perdamaian diantara keberagaman yang ada.
Kesatuan dalam Keragaman
Merupakan suatu proses menyelaraskan beberapa hal yang berbeda.
Pendekatan dalam Arsitektur:
“Kesatuan dalan Keragaman” disini menjadi prinsip dalam desain. Yang
merupakan cara menyusun atau mengatur elemen, garis, bidang, atau bentukan
dalam desain untuk menimbulkan kesan unity atau kesatuan dari beberapa massa
dengan bentuk dasar yang berbeda-beda.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
3
Adapun karakteristik tema yang digunakan sebagai bentuk pendekatan terhadap
rancangan adalah :
Keberagaman
Keberagaman dapat ditunjukkan oleh diterapkannya elemen-
elemen berbeda yang dipakai dalam rancangan. Misalnya bentuk
atap yang berbeda, pengolahan fasad yang berbeda di setiap
bangunan.
Perulangan
Perulanganm menandakan kesatuan (unity). Pada beberapa massa
dengan pengolahan fasad yang berbeda-bea, bila terjadi
perulangan pada ornamen, material, atau warna akan timbul
keseragaman. Hal ini yang memunculkan kesan menyatu.
Dinamis
Dinamis merupakan suatu keadaan penuh semangat dimana
terjadi pergerakan cepat untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan. Untuk menyatukan beberapa hal yg berbeda tentulah
dibutuhkan adaptasi sehingga menemukan kesamaan. Proses ini
berjalan penuh dinamika. Dalam desain karakteristik ini dapat
dimunculkan melalui penataan sirkulasi berdasarkan karakter site.
4.2 TEORI YANG MENDASARI TEMA
Menurut Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch :
a. Gagasan yang memiliki sejuta kemungkinan perwujudan.
b. Gagasan yang sudah dikemukakan dengan menggunakan perspektif
atau sudut tinjau arsitektur tertentu.
c. Gagasan yang sudah diterjemahkan menjadi pernyataan yang telah
ditentukan disiplin sub-ilmu arsiekturnya.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
4
d. Pedoman, pengatur, dan pengendali sehingga proses merancang
merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah dan tidak acak – acakan,
namun sekaligus bersifat seni yang subjektif atau puitik.
e. Tema dalam arsitektur adalah ide yang harus dieksplor dan
memasukkannya ke dalam desain untuk menciptakan karakteristik
atau makna pada bangunan tersebut.
f. Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu
kemungkinan perwujudan dari gagasan.
g. Merancang dengan tema menghasilkan arsitektur sebagai seni,
namun setelah itu dipertanggungjawabkan secara ilmiah baru disebut
arsitektur sebagai ilmu.
h. Karena rancangan arsitektur itu adalah racikan ruang dan bentuk,
„merancang dengan tema‟ adalah merekayasa racikan ruang dan
bentuk.
Metafora
Bahasa merupakan salah satu alat manusia untuk berkomunikasi
antara satu dengan yang lain. Dengan bahas pula manusia mampu berfikir
secara abstrak tentang obyek-obyek yang nyata dengan cara obyek tersebut
ditransformasikan terlebih dahulu dengan simbol-simbol abstrak. Metafora
merupakan bagian dari bahasa yang digunakan oleh manusia untuk
menjelaskan sesuatu melalui perbandingan atau kesamaan/kemiripan.
Metafora dalam Arsitektur
Menurut James C. Snyder, dan Anthony J. Cattanese dalam
“Introduction of Architecture”
Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari
hubungan-hubungan paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda
dengan analogi yang melihat secara literal
Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of
Architecture”
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
5
Suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal yang
lain sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu
topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu
subyek dengan subyek lain, mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai
suatu yang lain.
Ada tiga kategori dari metafora
- Intangible Metaphor (metafora yang tidak diraba)
Metafora yang dipakai beragkat dari suatu konsep, sebuah ide, kondisi
manusia atau dari nilai-nilai seperti individual, naturalistis, komunitas,
tradisi dan budaya. Karakteristik dari metafora ini adalah:
1. Bukan sesuatu yang teraga atau dapat dibendakan.
2. Lebih kepada penyampaian makna yang tersirat atau terselubung.
3. Terkadang sulit dimengerti dan dipahami.
4. Lebih menjurus kepada sifat atau karateristik sebuah subyek ataupun
obyek.
5. Menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda sehingga dalam memaknai
cenderung subyektif.
- Tangible Metaphors (metafora yang dapat diraba)
Metafora yang berangkat dari hal-hal yang visual serta spesifikasi atau
karakter tertentu dari suatu benda. Dapat dirasakan dari suatu karakter
visual atau material. Kearakteristik dari metafora ini adalah:
1. Interpretasi secara langsung atau harfiah ( menyerupai suatu bentuk ).
2. Mudah ditangkap dan dipahami.
3. Perwujudannya nyata, teraga dapat dilihat, disentuh sekaligus dirasakan.
- Combined Metaphors (penggabungan antara keduanya)
Merupakan gabungan dari tangible dan intangible metaphors dengan
membandingkan obyek visual dengan yang lain mempunyai persamaan
nilai atau konsep dimana bentuk visual dapat dipakai sebagai acuan
kreatifitas perancangnya. Karekteristiknya antara lain:
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
6
1. Perpaduan antara yang tak teraga dengan yang teraga.
2. Ada beberapa bagian dari subyek mupun obyek yang dapat langsung
ditangkap dan dimengerti namun ada sebagian lainnya yang masih sulit
dimengerti.
4.3 KONSEP PERANCANGAN DAN TRANSFORMASI KONSEP
RANCANGAN
ISSUE:
TERRITORY (WILAYAH)
GOAL:
Membagi wilayah antara wilayah santri putra dan santri putri yang mempengaruhi
pola sirkulasi dan pola interaksi sesuai dengan syariat islam.
PERFORMANCE REQUIREMENTS:
Menggunakan elemen pemisah dan mengatur orientasi tiap massa bangunan.
KONSEP:
1. Penataan massa sesuai dengan fungsi dan tingkat privasinya.
2. Setiap wilayah; untuk santri putra maupun untuk santri putri memiliki plaza
sehingga tidak berbaur.
3. Bangunan masjid sebagai pusat sehingga memudahkan dalam pencapaiannya.
Mengingat bangunan ini mewadahi kegiatan yang utama.
ISSUE:
IMAGE (CITRA)
GOAL:
Menciptakan tampilan bangunan yang menarik secara keseluruhan sesuai dengan
fungsinya sebagai fasilitas pendidikan islam yakni Pondok Pesantren Salafiyah-
Kejuruan.
PERFORMANCE REQUIREMENT:
1. Penerapan tema Kesatuan dalam Keragaman (Unity in Diversity) pada
keseluruhan aspek bangunan.
2. Menampilkan identitas bangunan sesuai image dan fungsinya.(Keberagaman)
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
7
3. Pemakaian material yang sama untuk semua bangunan guna memberi kesan
menyatu. (Kesatuan)
KONSEP:
1. Penggunaan bentukan atap yang berbeda untuk menimbulkan kesan beragam.
2. Penggunaan material bata ekspos, beton sikat dan genteng flat untuk atap agar
menyelaraskan keseluruhan bangunan.
3. Menempatkan bangunan dengan fungsi berbeda pada ketinggian yang
berbeda pula untuk menunjukkan keberagaman level site. Dan kemudian
disatukan oleh sirkulasi.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB V
APLIKASI KONSEP RANCANGAN PADA OBYEK
1.1 KONSEP GUBAHAN MASSA DAN RUANG LUAR
------ Fasilitas Pendidikan
------ Fasilitas Peribadatan
------ Fasilitas Penunjang
------Fasilitas Hunian
Peletakan masjid sebagi pusat pada tatanan massa bertujuan untuk
memudahkan pencapaiannya dari bangunan-bangunan yang lain. Karena segala
kegiatan akan berhenti ketika tiba waktu sholat.
Penataan massa pada blok asrama memakai penataan massa radial agar
memudahkan pengawasan dari kantor asrama terhadap uni-unit asrama. Selain
itu keluar-masuknya santri dari asrama harus melalui lobby kantor. Hal ini juga
sebagai upaya pengawasan terhadap keamanan asrama.
Zona privat dan publik dipisahkan oleh hutan buatan. Hutan ini berfungsi
sebagai pembatas antar area privat dan publik.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
2
Peletakan sekolah berdekatan dengan gerbang utama bertujuan untuk
memudahkan murid atau pengajar yang tidak mukim dalam pencapaiannya.
Bangunan asrama diletakan di tengah dan paling dekat dengan masjid karena
selain asrama adalah area yang memiliki privasi paling tinggi, asrama juga
menjadi tempat menampung kegiatan paling banyak sebelum menuju masjid.
Perspektif Bird Eye View
1.2 KONSEP BENTUK/WUJUD
Bangunan Asrama Bangunan Kantor Asrama
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
3
Penggunaan bentukan atap yang berbeda untuk menimbulkan kesan beragam.
Penggunaan material bata ekspos, beton sikat dan genteng flat untuk atap agar
menyelaraskan keseluruhan bangunan.
Bangunan Pengelola Bangunan Penunjang
Bangunan sekolah Bangunan Masjid
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB VI
UTILITAS
6.1 PENGHAWAAN
Penghawaan menggunakan 2 jenis penghawaan. Yaitu penghawaan aktif
dan pasif. Penghawaan aktif digunakan hanya pada ruang-ruang tertentu seperti
laboratorium, dan kantor pengelola. Hal ini dikarenakan upaya perawatan alat-alat
yang ada didalamnya. Namun diupayakan untuk ruang ruang yang lain
menggunakan penghawaan pasif dengan memperbanyak bukaan-bukaan.
6.2 FIRE PROTECTION
Penggunaan fire hydrant pada luar bangunan. Selain itu ada box hydran
disetiap bangunan sebagai upaya dalam proteksi terhadap kebakaran.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
2
6.3 AIR BERSIH
Menggunakan sistem up feed dengan tandon bawah sebagai penampung
sementara.
PDAM TANDON AIR BAWAH POMPA SELURUH BANGUNAN
6.4 AIR LIMBAH
Air limbah disalurkan ke STP pada masing-masing blok lalu di STP air
tersebut di olah kembali dan ditampung pada tandon yang berbeda sari tandon air
bersih, kemudian disalurkan melalui pipa untuk menyirami vegetasi-vegetasi pada
site tersebut.
AIR LIMBAH STP DIOLAH KEMBALI TANDON
6.5 ELEKTRIKAL
Sumber listrik berasal dari PLN. Ditambah dengan daya genset sebagai
sumber listrik darurat.
6.6 PENCAHAYAAN
Pencahayaan alami diperoleh dari sinar matahari yang masuk melalui
jendela dan dinding-dinding transparan pada bangunan. Pencahayaan buatan
menggunakan lampu.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
BAB VII
STRUKTUR
7.1 PENENTUAN SISTEM STRUKTUR
Struktur utama pada setiap bangunan ini adalah sama, yaitu rigid frame
(kolom balok). Sedangkan untuk atap memakai struktur atap pelana. Khusus
untuk bangunan masjid menggunakan atap tajug. Hal ini disesuaikan dengan
image pada setiap bangunan.
7.2 DETAIL STRUKTUR
Struktur menjadi nilai arsitektur yang menarik pada bangunan ini dengan
adanya kolom-kolom yang terekspos menambah kesan kokoh pada bangunan.
[PONDOK PESANTREN SALAFIYAH-KEJURUAN] Laporan Tugas Akhir
1
KESIMPULAN
Pondok pesantren salafiyah yang bergerak dibidang pendidikan dan
konsen kepada pendidikan bidang ilmu agama ini diharapkan dapat memnuhi
kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat pada masa sekarang dan yang
akan datang. Dengan mengangkat tema Kesatuan dalam Keberagaman dalam
perancangannya yang diterapkan pada penataan massa dan ruang luar, serta
diwujudkan pada tampang bangunan sehingga menciptakan image yang kuat dari
sebiah bangunan pendidikan. Dan menjadi solusi atas isu-isu yang diangkat dalam
perancangannya.