abstrak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...halaman daftar...

107
ABSTRAK Lutfi Riezqi Prasetyo. 107015000873. Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran Di SMP Darul Ma’arif Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan variasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumennya. Penelitian ini dimulai pada bulan juni-agustus 2011. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang berjumlah tiga orang guru. Adapun teknik pengolahan dan analisis data yang penulis gunakan adalah reduksi data, display data, serta penyimpulan atau pembuktian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi variasi metode pembelajaran di SMP darul Ma’arif sudah berlangsung dengan baik.

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ABSTRAK

Lutfi Riezqi Prasetyo. 107015000873. Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran Di SMP

Darul Ma’arif Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan

variasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di SMP Darul Ma’arif

Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumennya.

Penelitian ini dimulai pada bulan juni-agustus 2011. Yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang berjumlah tiga orang guru. Adapun teknik

pengolahan dan analisis data yang penulis gunakan adalah reduksi data, display data,

serta penyimpulan atau pembuktian.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa implementasi variasi metode pembelajaran di SMP darul Ma’arif

sudah berlangsung dengan baik.

Page 2: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ABSTRACT

Lutfi Riezqi Prasetyo. 107015000873. Education Of Social Studies. Faculty

Of Tarbiyah and Teaching Science. Variation Learning Methods In The Process

Of Learning Social Studies In Junior High School Darul Ma’arif Jakarta. This

study aims to determine the use of a variation learning methods in the process of

learning social studies in Junior High School Darul Ma’arif Jakarta. Qualitative

approach by using observation, interviews and documentations as his instruments.

This study, starting in june-august 2011. That be sampled in this study were all social

studies teachers, amounting to three teachers. The processing techniques and data

analisis that the autors use is data reduction, data display, and the inference or

evidentiary.

Based on the results research by the author, so that we can conclude the

implementation of the variation in school learning methods has been progressing well

in Junior High School Darul Ma’arif.

Page 3: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

IMPLEMENTASI VARIASI METODE PEMBELAJARAN IPS DI

SMP DARUL MA’ARIF JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Lutfi Riezqi Prasetyo

NIM :107015000873

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 4: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7
Page 5: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7
Page 6: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7
Page 7: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan variasi metode

pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumennya.

Penelitian ini dimulai pada bulan juni-agustus 2011. Yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang berjumlah tiga orang guru. Adapun teknik

pengolahan dan analisis data yang penulis gunakan adalah reduksi data, display data,

serta penyimpulan atau pembuktian.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa implementasi variasi metode pembelajaran di SMP darul Ma’arif

sudah berlangsung dengan baik.

Page 8: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ABSTRACT

This study aims to determine the use of a variation learning methods in the

process of learning social studies in Junior High School Darul Ma’arif Jakarta.

Qualitative approach by using observation, interviews and documentations as his

instruments. This study, starting in june-august 2011. That be sampled in this study

were all social studies teachers, amounting to three teachers. The processing

techniques and data analisis that the autors use is data reduction, data display, and the

inference or evidentiary.

Based on the results research by the author, so that we can conclude the

implementation of the variation in school learning methods has been progressing well

in Junior High School Darul Ma’arif.

Page 9: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Variasi Metode

Pembelajaran Di SMP Darul Ma’arif Jakarta”. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurah pada baginda alam, Rasululloh dan junjungan Nabi besar Muhammad

Saw, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima saran, petunjuk,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar serta tepat

pada waktu dan prosedurnya.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan segalanya bagi peneliti hingga

peneliti dapat diselesaikan dengan baik. Semua pengorbanannya tidak

akan dapat penulis dibalas oleh apapun.

3. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bpk. Nurochim selaku ketua jurusan yang telah membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA sebagai pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, bapak telah memberikan

inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah senantiasa memberi

perlindungan dan keberhasilan bagi bapak.

6. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang

begitu baik dan selalu mengerti kesulitan mahasiswa.

7. Seluruh dosen yang telah mengajarkan berbagai ilmu kepada penulis.

Semoga Allah membalas dengan karunianya.

Page 10: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ii

8. Bpk. H. Mudiono, SW selaku Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Selatan. Terima kasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

9. Teman-teman satu perjuangan dan satu almamater PIPS angkatan 2007,

sahabat-sahabat penulis dikampus irfan dan syukur yang memperindah

masa-masa kuliah penulis selama ini, terimakasih untuk raga, uci dan

shindy yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini,

teristimewa untuk Siti Sugesti Pramitha yang selalu memberikan bantuan

dalam bentuk apapun dan memberikan motivasi bagi peneliti sehingga

sekripsi ini dapat diselesaikan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menyumbangkan sesuatu

yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya kepada penulis sebagai calon

guru.

Jakarta, 10 Agustus 2011

Penulis

Page 11: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Variasi Metode

Pembelajaran Di SMP Darul Ma’arif Jakarta”. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurah pada baginda alam, Rasululloh dan junjungan Nabi besar Muhammad

Saw, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima saran, petunjuk,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar serta tepat

pada waktu dan prosedurnya.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan segalanya bagi peneliti hingga

peneliti dapat diselesaikan dengan baik. Semua pengorbanannya tidak

akan dapat penulis dibalas oleh apapun.

3. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bpk. Nurochim selaku ketua jurusan yang telah membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA sebagai pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, bapak telah memberikan

inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah senantiasa memberi

perlindungan dan keberhasilan bagi bapak.

6. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang

begitu baik dan selalu mengerti kesulitan mahasiswa.

7. Seluruh dosen yang telah mengajarkan berbagai ilmu kepada penulis.

Semoga Allah membalas dengan karunianya.

Page 12: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ii

8. Bpk. H. Mudiono, SW selaku Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Selatan. Terima kasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

9. Teman-teman satu perjuangan dan satu almamater PIPS angkatan 2007,

sahabat-sahabat penulis dikampus irfan dan syukur yang memperindah

masa-masa kuliah penulis selama ini, terimakasih untuk raga, uci dan

shindy yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini,

teristimewa untuk Siti Sugesti Pramitha yang selalu memberikan bantuan

dalam bentuk apapun dan memberikan motivasi bagi peneliti sehingga

sekripsi ini dapat diselesaikan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menyumbangkan sesuatu

yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya kepada penulis sebagai calon

guru.

Jakarta, 10 Agustus 2011

Penulis

Page 13: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

E. Tujuan dan Signifikansi .................................................................. 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KONSEP TENTANG

IMPLEMENTASI VARIASI METODE

PEMBELAJARAN IPS ...................................................................... 8

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................... 8

1. Konsep Tentang Metode Pembelajaran ................................... 8

a. Pengertian Metode ............................................................ 8

b. Pengertian Pembelajaran .................................................. 10

Page 14: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

iv

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ........................................... 13

d. Pengertian Metode Pembelajaran ..................................... 14

e. Macam-macam Metode Pembelajaran ............................. 16

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan

Metode Pembelajaran ....................................................... 21

g. Hakikat Variasi Metode Pembelajaran ............................. 22

2. Konsep Tentang IPS ................................................................ 24

a. Pengertian IPS .................................................................. 24

b. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................. 26

B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 30

B. Desain Penelitian ............................................................................ 30

C. Populasi dan Sampel....................................................................... 31

D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32

F. Teknik Pengolahan Analisis Data .................................................. 33

G. Pendekatan Data dan Keilmuan...................................................... 35

H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ............................... 35

Page 15: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

v

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 37

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................. 35

B. Deskripsi Data ................................................................................ 47

C. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran

Di SMP Darul Ma’arif .................................................................... 48

D. Perspektif Peneliti Mengenai Implementasi Variasi

Metode Pembelajaran Di SMP Darul Ma’arif ................................ 60

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 62

A. Kesimpulan ..................................................................................... 62

B. Rekomendasi .................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Analisis Data

Tabel 2 : Tingkat Pendidikan Guru

Tabel 3 : Distribusi Tugas Mengajar

Tabel 4 : Keadaan Siswa-siswi

Tabel 5 : Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Page 17: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Gedung SMP Darul Ma’arif Jakarta

Gambar 2 : Siswa siswi SMP Darul Ma’arif Jakarta

Gambar 3 : Perpustakaan SMP Darul Ma’arif Jakarta

Page 18: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Kerangka Konseptual

Page 19: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Peliputan Data

Lampiran 2 : Pedoman Pengumpulan Data Dokumen/Arsip

Lampiran 3 : Pedoman Observasi

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara Dengan Guru

Lampiran 6 : Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Lampiran 7 : Hasil Wawancara Dengan Guru

Lampiran 8 : Hasil Observasi

Lampiran 9 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Guru IPS

Lampiran 10 : Surat Keterangan Izin Penilitian

Lampiran 11 : Surat Keterngan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara

Lampiran 13 : Lembar Uji Referensi

Page 20: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas

pendidikan adalah sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini

merupakan tanggungjawab guru dalam mengembangkan segala potensi yang

ada pada siswa.

Pembelajaran merupakan kombinasi aktifitas yang dilakukan peserta

didik dan guru. Dalam pembelajaran diperlukan adanya rencana pembelajaran

yang matang dan terperinci, sehingga dapat memberi peluang tercapainya

keberhasilan guru yang diketahui dari hasil belajar peserta didik yang

semakin baik dan meningkat.

Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional diterangkan bahwa “pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”.1

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran yang layak adalah pembelajaran yang didalamnya terdapat

1 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-undang dan

Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Page 21: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

2

komunikasi dan hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Maka dalam

mewujudkan suasana belajar mengajar yang membawa keaktifan siswa dan

membimbingnya kearah kedewasaan, seorang guru harus memilih metode

mengajar yang digunakan. Karena penggunaan metode harus sesuai dan

selaras dengan karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan

pengajaran.

Menurut Wina Sanjaya metode adalah “cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.”2

Seorang guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap

upaya pendidikan. Agar dapat mengajar dengan efekif, seorang guru harus

meningkatkan mutu mengajarnya. Sedangan dalam meningkatkan kualitas

dalam mengajar hendaknya guru mampu menggunakan metode pembelajaran

yang sesuai dengan materi pelajaran serta mampu menerapkannya dalam

bentuk interaksi belajar-mengajar. Metode yang dipergunakan oleh guru

harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam melaksanakan tugas, guru

sangat jarang menggunakan satu metode, tapi selalu memakai lebih dari satu

metode, karena karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan

menuntut guru untuk menggunakan metode yang bervariasi.

“Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.”3 Banyak terdapat berbagai

macam metode yang didalam penggunaannya perlu disesuaikan dengan

karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan di mana proses pembelajaran

berlangsung, sarana dan prasarana yang digunakan, kemampuan guru sendiri

sebagai pelaksana metode serta tingkat kemampuan murid yang kesemuanya

itu disesuaikan dengan tujuan yang hendak di capai.

Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus menguasai metode dan teknik

2 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.(Jakarta :

Kencana Prenada Media Group), Ed.1, Cet.5, h. 147 3 M. Arifin, Filsafat Pendidikan islam, (Jakarta: Bina Aksara,1987), h. 97

Page 22: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

3

pembelajaran,memahami materi atau bahan ajar yang cocok dengan

kebutuhan belajar dan berprilaku membelajarkan peserta didik.guru berperan

untuk memotivasi mengarahkan, memfasilitasi dan membimbing peserta

didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan peserta didik berperan untuk

mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup

dengan berfikir dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mendidik disamping sebagai ilmu juga sebagai seni, seni mendidik disini

di maksud adalah kehlian di dalam menyampaikan pendidikan (metode

pembelajaran). Tujuan pokok proses pembelajaran adalah untuk mengubah

tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan disusun

oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru pada

umumnya menggunakan metode belajar yang monoton, sehingga

menyulitkan siswa dalam menerima pelajaran. Faktor itulah yang

menyebabkan ketidak berhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Komunikasi guru-siswa di kelas selama ini kebanyakan hanya satu arah,

dari guru ke siswa, guru dominan dan siswa resisten, guru pemain dan siswa

penonton, guru mengajar dan bukan membelajarkan siswa, bukan

pembelajaran melainkan pengajaran (instruksional). Dalam pelaksanaan

pembelajaran sekarang ini guru masih mendominsai kelas, siswa pasif

(datang, duduk, dengar, lihat, berlatih, dan lupa). Guru memberitahukan

konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian pula dalam progam latihan,

dari waktu ke waktu soal yang diberikan adalah soal yang itu-itu juga tidak

bervariasi. Soal hanya berkisar pada aspek mengingat dan memahami konsep

yang sudah jadi dengan pertanyaan apa, berapa, tentukan, selesaikan, atau

jawablah. Jarang sekali bertanya yang sifatnya pengembangan kreativitas,

soal jarang sekali menggunakan kata mengapa, bagaimana, darimana,

selidiki, temukan, atau generalisasikan. Jadi sekolah tak ubahnya seperti

tempat pelatihan. Di samping itu, untuk mengikuti pelajaran di sekolah,

kebanyakan siswa tidak siap terlebih dulu dengan membaca bahan yang akan

dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan siap.

Page 23: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

4

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat

belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang

ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta

didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja. Namun, seringkali guru kurang memperhatikan kondisi

dan situasi peserta didik, juga pemilihan metode pembelajaran yang tidak

sesuai dengan materi peajaran sehingga hasil belajar tidak efektif, siswa

merasa jenuh, bosan, dan tidak berkembang. Tidaklah berlebihan apabila

dikatakan bahwa guru yang siap mengajar dianggap sanggup dan mampu

memilih pelajaran yang digunakan pada waktu mengajar. Sebaliknya guru

yang belum siap dan tidak mampu memilih suatu metode pembelajarn yang

tepat guna berarti belum sanggup melaksanakan proses pembelajaran yang

dilakukannya.

Metode pembelajaran yang tidak efektif akan menjadi penghambat

kelancaran proses pembelajaran sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang

sia-sia oleh karena itu, metode yang diterapkan oleh seorang guru akan

berdaya guna dan berhasil jika mampu dipergunakan dalam mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

Dalam proses pembelajaran dikelas tidak terkecuali pembelajaran IPS

harus terus diupayakan peningkatan-peningkatan kearah berkembangnya

kemampuan siswa baik yang berupa kemampuan kognitif atau kemampuan

afektif. Pembelajaran tradisional yang tidak memberikan kesempatan kepada

siswa untuk aktif dan kreatif segera ditinggalkan dan diganti dengan

pendekatan-pendekatan atau metode-metode pembelajaran yang berpusat

kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan ilmu pengetahuan

yang semakin pesat.

Peran strategi pendidikan IPS adalah memperkuat kemampuan

intelektual SDM yang berkualitas. Persoalannya bagaimana mengembangkan

pendidikan IPS untuk mnjadi pendidikan intelektual yang handal dan

Page 24: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

5

dirasakan manfaatnya oleh peserta didik dan masyarakat. Oleh karena itu

diperlukan peningkatan produktiitas guru, siswa, dan kurikulum. Karena

ketiga komponen ini merupakan komponen utama untuk berlangsungnya

pendidikan disekolah.

Metode pembelajaran dapat dipergunakan secara variatif, yaitu dengan

menggabungkan beberapa metode pembelajaran dalam suatu bahan pelajaran.

Dengan hanya menggunakan satu metode saja, akibatnnya materi pelajaran

yang terus-menerus diajarkan menjadi suatu proses yang membosankan bagi

siswa, ini membuat siswa menjadi pasif. Penggunaan metode tanpa

memvariasikannya membuat proses pembelajran menjadi kurang baik.

Apabila dalam mengajar guru hanya berprinsip yang penting materi telah

selesai disampaikan, akibatnya siswa menjadi tidak peduli sehingga tidak

dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Keberhasilan penggunaan suatu metode merupakan keberhasilan proses

pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai detrminasi kualitas

pendidikan. Sehingga metode pembelajaran yang dikehendaki akan

membawa kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Secara fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung

dalam tujuan pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan variasi metode sebagai

konteks proses belajar-mengajar yang bertujuan mengatasi kejenuhan yang

mengakibatkan kebosanan pada diri siswa, sehingga dalam suatu kegiaan

belajar-mengajar siswa mempunyai ketekunan, keantusiasan, serta berperan

aktif. Sehingga dapat dipahami bahwa dalam proses belajar-mengajar

diperlukan adanya suatu perubahan-perubahan dalam menentukan metode

pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan

mengefektifkan proses pemebelajaran itu sendiri.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis bermaksud untuk meneliti lebih

jauh mengenai masalah ini, dengan judul “IMPLEMENTASI VARIASI

METODE PEMBELAJARAN IPS DI SMP DARUL MA’ARIF

JAKARTA”.

Page 25: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

6

B. Identifikasi Masalah

1. Guru mata pelajaran IPS masih menggunakan metode pembelajaran yang

monoton sehingga peserta didik tidak dapat menerima pelajaran dengan

baik.

2. Masih terbatasnya penguasaan guru terhadap metode pembelajaran.

3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga menghambat

keberhasilan guru dalam menerapkan berbagai macam metode

pembelajaran.

4. Minimnya dukungan dari pihak-pihak yang berada disekolah sekolah

sehingga guru kurang maksimal dalam menerapkan metode pembelajaran

yang bervariasi.

5. Adanya keterbatasan jam pelajaran sehingga guru kurang optimal dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mencegah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka

penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu implementasi variasi

metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru IPS SMP Darul Ma’arif

Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana implementasi variasi metode pembelajaran yang diterapkan

oleh guru IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta?

E. Tujuan dan Signifikansi

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Untuk mendeskripsikan fakta, data, teori dan filosofi tentang

implementasi variasi metode pembelajaran di SMP Darul Ma’arif.

Page 26: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

7

b. Untuk memberikan rekomendasi tentang penggunaan variasi metode

pembelajaran di SMP Darul Ma’arif.

c. Untuk menyumbangkan kajian ilmu pendidikan tentang pelaksanaan

pembelajaran IPS. Dengan demikian dapat memperkaya khazanah

kepustakaan dalam menyelenggarakan pendidikan IPS disekolah.

2. Signifikansi

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi,

referensi, dan bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam penulisan

karya ilmiah yang terkait.

b. Menjadi dasar bagi guru dan sekolah melalui pembuatan regulasi dan

program perbaikan yang terkait dengan variasi metode pembelajaran

yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS.

Page 27: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

8

BAB II

Deskripsi Teoritis dan Konsep Tentang Implementasi Variasi Metode

Pembelajaran IPS

A. Deskripsi Teoritis

1. Konsep Tentang Variasi Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode

Secara harfiah, kata “metode berasal dari bahas Greek (Yunani)

yang terdiri dari kata “Metha” yang berarti melalui dan “hodos” yang

berarti jalan, cara atau gaya.”1 Jadi methodos berarti mengikuti,

menuruti jalan yang telah lalu, dan method berarti jalan yang telah

lalu. Sedangkan, secara terminologi atau secara istilah menurut

mulyono sumardi, metode adalah “rencana yang menyeluruh yang

berhubungan dengan penyajian mata pelajaran secara teratur dan tidak

saling bertentangan dan didasarkan atas suatu approach.”2

Dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas guru akan

menyampaikan pesan-pesan yang terkait dengan materi pembelajaran,

1 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta: Bumi aksara, 2001),Cet.V, h. 89

2 Muljanto sumardi, Pengajaran bahasa asing, (jakarta: PN Bulan Bintang, 2000), Cet. I,

h. 12

Page 28: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

9

untuk menyampaikan pesan itu guru seringkali menggunakan berbagai

cara atau teknik tertentu agar siswa merasa tertarik dengan pesan atau

materi yang disampaikannya, disinilah guru membutuhkan metode

yang tepat sebagai media penyampai pesan. Imam barnadib

mengatakan bahwa metode adalah “suatu sarana untuk menemukan,

menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan

disiplin tertentu.”3 Alat yang dimaksud disini adalah suatu cara yang

mampu digunakan untuk menjembatani seseorang (guru) untuk

menganalisis dan mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

Sedangkan dalam kamus besar bahasa indonesia, metode berarti

“cara yg teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu

maksud.”4 Menurut Winarno surakhmad, metode adalah “cara yang

didalam fungsinya merupakanalat untuk mencapai suatu tujuan.”5

“Metode mengandung implikasi bahwa proses penggunaannya

bersifat konsisten dan sistematis, mengingat sasaran metode tersebut

adalah manusia yang sedang mengalami pertumbuhan dan

perkembangan.”6 Jadi penggunaan metode dalam proses kependidikan

pada hakikatnya adalah pelaksanaan sikap hai-hati dalam pekerjaan

mendidik atau mengajar.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa metode

adalah seperangkat teknik, dan suatu cara yang harus dimiliki dan

digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan pelajaran untuk

mencapai suatu tujuan pendidikan yang diinginkan.

3 Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan, sistem, dan metode, ( Yogyakarta : Yayasan

Penerbit IKIP Yogyakarta, 1990), Cet. VI, hal. 85 4 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

( Jakarta : Pusat Bahasa, 2008 ) Cet. I, h. 929 5 Winarno surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung : Jemmars, 1980),

h. 75 6 M. Arifin. Filsafat Pendidikan...,h. 98

Page 29: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

10

b. Pengertian Pembelajaran

Pengertian umum dari belajar adalah suatu upaya yang

dimaksudkan untuk menguasai sejumlah pengetahuan. Belajar

memiliki arti yang berhubungan dengan perubahan yang meliputi

tingkah laku, mental emosional, spiritual, dan seseorang dikatakan

belajar jika dirinya telah mengikuti proses kegiatan yang

mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.

“Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pada pengalaman dan latihan.”7 Sedangkan mengajar berarti

“menyerahkan atau menyampaikan ilmu pengetahuan ataupun

keterampilan dan lain sebagainya dengan menggunakan cara-cara

tertentu, sehingga pengetahuan atau keterampilan dan sebagainya itu

dapat menjadi milik orang tersebut.”8

Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan guru dalam

membelajarkan siswa, ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah

membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa dalam

kondisi belajar dapat diamati dan dicermati melalui indikator aktivitas

yang dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab,

berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau

menemukan. Sebaliknya siswa dalam kondisi tidak belajar adalah

kontradiksi dari aktivitas tersebut, mereka hanya berdiam diri,

beraktivitas tak relevan, pasif, atau menghindar. Menurut muhaimin

yang dikutip oleh yatim riyanto mengatakan bahwa “pembelajaran

adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

7 Oemar Hamalik, Metodologi Pegajaran Ilmu Pendidikan berdasarkan pendekatan

kompetensi,(Bandung : Mandar Maju, 1989), h. 60 8 Amir Daien indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional.

1973), h.28.

Page 30: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

11

pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara

efektif dan efisien.”9

Menurut Zurinal Z, yang dimaksud dengan kegiatan

pembelajaran adalah “satu usaha yang dilakukan secara sadar dengan

mengacu pada tujuan (Pembentukan Kompetensi), yang dengan

sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku.”10

Konsep diatas memandang bahwa tujuan pada dasarnya

merupakan rumusan tingkah laku (pengalaman belajar)dan

kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan

pengalaman serta pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Dengan

kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar denga baik. Proses pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik agar

mendapat pengetahuan, keterampilan, dan juga pembentukan sikap.

Margaret mengambarkan secara umum bahwa pembelajaran

dilukiskan sebagai “upaya seseorang yang tujuannya ialah membantu

orang belajar” yang artinya ialah dalam pembelajaran yang

dilakakukan bukan hanya mengajar saja, sebab titik beratnya ialah

pada semua kejadian yang membuat kita bisa berpengaruh secara

langsung terhadap orang yang sedang belajar.11

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat

seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Menurut Oemar

Hamalik Pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang tersusun

9 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2009), Cet.I, h.131 10

Zurinal Z, Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan “Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

pendidikan”,(Jakarta : LP UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006), h. 117 11

Margaret, Belajar dan Membelajarkan, (PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta, 1994),

h. 205

Page 31: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

12

meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.”12

Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan

tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur.

Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan

audio visual, komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode

penyampaian informasi, praktek, belajar ujian dan sebagainya.

Pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru

dengan peserta didik.Proses pembelajaran mengandung dua aktivitas

yaitu belajar dan mengajar. Menurut Sardiman AM, pembelajaran

adalah “proses pemberian bimbingan/bantuan kepada siswa dalam

melakukan proses belajar mengajar.”13

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan secara

sengaja antara guru dan siswa untuk mengelola lingkungan agar

memungkinkan anak untuk belajar dan memberikan respon terhadap

situasi tersebut. Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai

pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut

sehingga dapat terjadi karena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa

guru dapat menciptakan suasana yang dan situasi yang dapat diterima

dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses

pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat

bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan

amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana

yang belajar dan mengajar.

12

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.57 13

Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1994 ), Cet. V, h. 5

Page 32: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

13

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Prinsip belajar adalah “landasan berpikir, landasan berpijak dan

sumber motivasi, dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan

tumbuhnya proses belajar antar peserta didik dan pendidik yang

dinamis dan terarah.”14

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat

mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran,

pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu

guru dalam memilih tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari

tindakan-tindakan yang kelihatannya baik tapi nyatanya tidak berhasil

meningkatkan proses belajar mengajar, ia memiliki dan

mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan

belajar siswa.

Terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat

kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik siswa yang

perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya

meningkakan mengajarnya.

Proses pembelajaran itu sangat kompleks dengan hal-hal yang

terkait dengannya, tapi pada kenyataannya masih bisa dianalisa dan

diklarifikasi dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal

ini perlu kita ketahui agar agar kita memiliki pedoman dan tehnik

dalam belajar mengajar yang baik.

Beberapa prinsip umum belajar

1) Belajar merupakan dari perkembangan.

2) Belajar berlangsung seumur hidup

3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor

bawaan, faktur lingkungan, kemetangan serta usaha dari

individu itu sendiri.

4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan.

5) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan

waktu.

6) Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru.

14

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai …, h.62

Page 33: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

14

7) Belajar yang berencana dan sengaja menuntut

motivasiyang tinggi.

8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang peling sedrhana

sampai dengan yang sangat kompleks

9) Dalam belajar terjadi hambatan-hambatan

10) Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan

atau bimbingan dari orang lain.15

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran

siswa dituntut untuk ikut berpartisipasi secara aktif, artinya siswa

tidak hanya mengandalkan guru sebagai mediator dan fasilitator,

tetapi murid secara aktif mencari referensi lainnya sebagai

penyempurnaan dan pengajaran terhadap materi yang bersangkutan,

hal tersebut menjadikan hubungan erat antara kegiatan belajar

mengajar sehinggga terjadi suatu kondisi yang saling berkaitan, saling

interaksi, dan saling mempengaruhi. Dalam hal ini guru juga harus

bisa membangkitkan minat dan memotivasi siswa agar tujuan

pendidikan yang diharapkan dapat terealisasi.

d. Pengertian Metode Pembelajaran

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan

yang wajib untuk dilakukan karena ia merupakan kunci sukses unutk

menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa

dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya

akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

Berdasarkan dari pengertian metode dan pembelajaran diatas

dapat diisyaratkan bahwa suatu metode pembelajaran tidak dapat

dipisahkan dari sebuah sistem pendidikan, karena untuk mencapai

suasana belajar yang baik, kondusif dan efektif tentu diperlukan cara

dan formula yang disesuaikan dengan materi dan situasi belajar yang

selalu berubah-ubah, sesuai dengan pernyatan Winarno surakhmad

yang menyatakan “khusus mengenai metode mengajar didalam kelas

15

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan psikologi proses pendidikan, (Bandung : PT

Remaja Rosda karya. 2000), Cet. IV, h.165

Page 34: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

15

selain dari faktor tujuan, juga faktor murid, situasi, dan faktor guru

ikut menentukan efektif tidaknya sebuah metode.”16

Metode mengajar adalah “alat yang dapat merupakan bagian dari

perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar

mengajar.”17

Sedangkan Aminuddin Rasyad mengemukaan

metodologi pembelajaran sebagai “cara atau seperangkat cara atau

jalan yang dilakukan dan ditempuh tempuh guru secara sistematis

melakukan melakukan upaya pembelajaran yang telah diolah.”18

Pendapat diatas menjabarkan bahwa dalam setiap proses

pembelajaran, terdapat metode pembelajaran sebagai suatu cara yang

ditempuh untuk mencapai suatu pembelajaran secara bertahap

menurut tingat urutan yang logis, artinya bahwa penerapan metode

dalam pembelajaran harus disesuaikan terhadap kebutuhan

pemahaman objek atau peserta didik.

Basyiruddin usman berpendapat bahwa metode pengajaran

merupakan “suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai

tujuan yang diterapkan.”19

Dari pengertian tersebut dapat terlihat

bahwa dalam proses pembelajaran, seorang guru membutuhkan sarana

berupa media yang dapat mengantarkan atau memfasilitasi materi

yang hendak disampaikan dengan cara menggunakan metode

pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang telah

direncanakan dapat tercapai dengan baik.

Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun

16

Winarno Surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional...,. h. 75 17

JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1995), Cet. VI, h. 3 18

Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : UHAMKA PRESS,

2003), Cet. IV, h. 110 19

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat

Pers, 2002), h. 31.

Page 35: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

16

dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

e. Macam-macam Metode Pembelajaran

Dalam mencapai tujuan instruksional, pendidik perlu mengetahui

dan memahami macam-macam metode pembelajaran. Disamping itu

pendidik juga perlu memilih dan menetapkan metode yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

Metode yang diterapkan dalam kegiatan mengajar dan mendidik harus

bersumberkan pada pemikiran sejauh mana metode tersebut dapat

mendorong terciptanya situasi belajar yang mantap serta situasi

komunikatif murid dengan guru melalui materi pelajaran yang

disajikan.

Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang

efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses

belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak

membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran

efektif yang bisa diterapkan :

1) Metode Ceramah

Metode ceramah ialah cara penyampaian bahan pelajaran

dengan komunikasi lisan. Metode ceramah efektif untuk keperluan

penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah

siswa cenderung pasif, dan cenderung menepatkan pengajar

sebagai otoritas terakhir.20

2) Metode Diskusi

Diskusi adalah suatu proses pengelihatan dua atau lebih

individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan

muka mengenai tujuan atau sasran yang sudah tertentu melalui

20

J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar …, h.13

Page 36: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

17

tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau

pemecahan masalah.

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan

pelajarandimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa

(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan suatu

perbincangan ilmiah guna mengumpumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atau

suatu masalah.

Langkah-langkah yang harus dipahami dan dijadikan pedoman

untuk menuntun diskusi:

a) apakah masalah atau perihal yang harus dihadapi.

b) soal-soal penting manakah terdapat dalam masalah itu.

c) kemungkinan-kemungkinan jawaban yang bagai

manakah dapat dirumuskan oleh kelompok diskusi

terdapat suatu masalah.

d) hal apakah dan manakah telah diterima oleh suara

terbanyak sebagai persetujuan

e) tindakan apakah yang sudah direncanakan.

f) siapakah yang melaksanakan, dan bilamana.21

3) Metode Demonstrasi

Dalam penggunaan metode pembelajaran, ceramah dan diskusi

saja belum tentu cocok untuk semua proses pembelajaran. Untuk

itu mata pelajaran tertentu, guru perlu mengadakan demonstrasi di

kelas. Adapun menurut slameto metode demonstrasi adalah

“penyajian bahan pelajaran oleh guru kepada siswa dengan

menunjukkan model atau benda asli, atau dengan menunjukkan

urutan prosedur pembuatan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu

untuk mencapai tujuan pengajaran.”22

21

Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, pengentar didaktik metodik

kurikulum PBM, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. V, h. 40 22

Slameto, Proses Pembelajaran Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta : Bumi

Aksara, 1991), h. 112

Page 37: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

18

Berdasarkan pengertian tersebut Jelas kiranya bahwa ilustrasi

yang didemonstrasikan ada kalanya jauh lebih efisien daripada

deskripsi verbal semata. Ceramah dan diskusi saja belum tentu

cocok untuk semua proses pembelajaran. Untuk itu mata pelajaran

tertentu, guru perlu mengadakan demonstrasi di kelas. Jelas kiranya

bahwa ilustrasi yang didemonstrasikan ada kalanya jauh lebih

efisien daripada deskripsi verbal.

Tidak ada buruknya mengadakan demonstrasi, tetapi ada

kecenderungan aktivitas siswa menjadi berkurang karena tidak

semua siswa bisa terlibat dalam demonstrasi tersebut dan

barangkali juga efektifitas belajar mereka. Sebelum mengadakan

demonstrasi yang kompleks, guru seharusnya bertanya pada diri

apakah tujuan intruksionalnya dapat dipertanggungjawabkan atau

tidak. Seperti dalam diskusi, siswa-siswa sebaiknya diminta

membuat laporan tertulis terhadap topic-topik tertentu yang agak

kompleks setelah demonstrasi berakhir, agar perhatian dan sikap

responsive mereka meningkat.

4) Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pengajaran oleh

guru dengan memberikan pertanyaan dan meminta jawaban kepada

siswa. Metode Tanya jawab dapat merangsang siswa untuk dapat

mengemukakan pendapat dan pikiran masing-masing.23

Cara lain yang lazim digunakan didialam kelas yaitu guru

bertanya kepada siswa. Guru dapat menggunakan haknya yang

istimewa ini, dan berasumsi bahwa pertanyaan akan dapat jawaban.

Selama ceramah, demonstrasi dan tentu saja selama diskusi,

pertanyaan dapat menjadi alat guna untuk merangsang kegiatan

23

Connie Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses : bagaimana mengaktifkan siswa

dalam belajar, (Jakarta : PT. Gramedia, 1992), h. 76

Page 38: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

19

berpikir siswa. Pertanyaan dapat juga berfungsi sebagai “pengatur”.

Pertanyaan, yang diajukan sebelumceramah atau demonstrasi

dimulai, dapat membantu siswa memusatkan perhatiannya pada

hal-hal terpenting. Bentuk pertanyaan hemdaknya berpedoman

pada tujuan yang hendak dicapai.

5) Metode Resitasi

Metode resitasi adalah “penyajian bahan pelajaran dengan

memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan diluar jadwal

sekolah dalam rentang waktu tertentu dan hasilnya harus

dipertanggung jawabkan (dilaporkan) kepada guru.”24

Metode ini dilakukan apabila guru mengharapkan pengetahuan

yang diterima siswa lebih mantap dan mengaktifkan mereka dalam

mencari atau mempelajari suatu masalah dengan lebih banyak

membaca, mengerjakan sesuatu secara langsung.

6) Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama adalah “suatu drama tanpa naskah yang

akan dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan

cukup diceritakan dengan singkat dalam waktu dua atau tiga menit

kemudian anak-anak memerankannya.”25

7) Metode Latihan Siap (Drill)

Metode latihan siap (drill) adalah “suatu metode dalam

pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran

yang sudah diberikan. Dan, biasanya digunakan pada pelajaran-

pelajaran yang bersifat motoris.”26

24

Slameto. Proses Pembelajaran Dalam Sistem Kredit..., h. 115 25

Engkoswara. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. (Jakarta : Bina Aksara. 1988), Cet.

Ke-2, h. 58 26

Connie Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses : bagaimana...., h. 80

Page 39: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

20

8) Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah ialah “suatu cara penyajian bahan

pelajaran dengan jalan melatih siswa untuk menghadapi masalah-

masalah dari yang paling sederhana sampai masalah yang sulit.”27

Didalam proses pembelajaran, metode ini sangat bermanfaat

sekali untuk memantapkan pengetahuan yang diajarkan oleh guru.

Karena dengan cara ini bahan pelajaran disajikan dalam bentuk

problema (masalah) yang dihadapkan kepada murid untuk

dipecahkan.

9) Metode Karyawisata

Metode karyawisata adalah “metode pengajaran yang

dilakukan dengan mengajak para siswa keluar kelas untuk

mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada kaitannya

dengan pokok pembahasan.”28

Jelaslah bahwa dengan karyawisata atau studi lapangan,

murid-murid akan dapat mengembangkan penghayatan dan

pengalaman konkrit tentang kegiatan usaha dalam masyarakat

nyata yang akan menambah gairah kegiatan belajar lebih lanjut. Di

samping itu dengan kunjugan semacam ini program pembelajran

dapat diintegrasikan dalam kenyataan praktis sehingga murid juga

memperoleh kesempatan untuk mencoba serta mempraktekkan

sendiri teori-teori yang diterima di sekolah. Dan murid diberi tugas

membuat karya atau laporan ntang hal-hal yang telah dipelajari di

lapangan.

27

E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional “Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan,(Bandung : PT Remaja Rosda karya. 2006) Cet. IV, h. 111 28

M. Basyiruddin Usman. Metodologi …, h.53

Page 40: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

21

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Pembelajaran

Metode mengajar yang digunakan guru dalam setiap pertemuan

kelas tidak bisa sembarangan memakainya, tetapi harus melalui

seleksi yang sesuai dengan perumusan tujuan instruksional khusus.

Jarang sekali guru merumuskan hanya dengan satu rumusan, tetapi

guru harus lebih dari satu tujuan, karenanya guru selalu menggunakan

metode yang lebih dari satu.

Titik sentral yang harus dicapai dalam kegiatan belajar mengajar

adalah tercapainya tujuan pengajaran. Apapun yang termasuk

perangkat program pembelajaran, dituntut secara mutlak untuk

menunjang tercapainya tujuan. Guru tidak dibenarkan mengajar

dengan kemalasan. Anak didik diwajibkan mempunyai kreatifitas

yang tinggi dalam belajar, bukan menanti perintah dari guru.

Kedua unsur manusiawi ini juga beraktivitas tidak lain karena

ingin mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu kegiatan

yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan

metode yang seperti apa yang akan digunakan untuk menapai tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu pemakaian metode harus sesuai dan

selaras dengan karakteristik siswa, materi dan kondisi lingkungan

dimana proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata laian,

perbedaan penggunaan atau pemilihan suatu metode pembelajaran

disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan,

antara lain :

1) Tujuan ; setiap bidang studi mempunyai tujuan, bahkan dalam

setiapa topic pembahasan, tujuan pembelajran ditetapkan lebih

terinci dan spesifik sehingga dapat dipilih metode pembelajaran

yang bagaimanakah yang cocok dengan pembahasan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 41: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

22

2) Situasi dan kondisi ; tingkat sekolah, geografis, sosiokultural,

menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode yang

digunakan sesuai dengan kondisi dan situasi yang beerlangsung.

3) Perbedaan pribadi dan kemampuan guru ; dalam memilih metode

pembelajaran, guru

4) harus memperhatikan kemampuannya sehingga metode

pembelajaran yang dipilih dan dilaksanakan oleh guru mencapai

hasil yang maksimal.

Sesuai dengan faktor-faktor diatas, syaiful bahri dan aswa zain

mengungkapkan :

Metode apapun yang akan digunakan hendaknya dapat

membawa suasana interaksi atau pembelajaran yang edukatif,

menempatkan peserta didik pada keterlibatan aktif belajar

maupun menumbuhkan dan mengembangkan minat belajar

serta membangkitkan semangat belajar dan menghidupkan

proses pembelajaran yang sedang berlangsung.29

g. Hakikat Variasi Metode Pembelajaran

1) Pengertian Variasi Metode

Jika dilihat dari definisi-definisi yang diungkapkan oleh para

tokoh tentang metode pembelajaran yang dimaksud adalah cara

yang teratur yang harus dilalui oleh guru untuk menyampaikan

materi pelajaran kepada anak didik.

Adapun pengertian dari kata variasi berdasarkan kamus besar

bahasa indonesia adalah :

Tindakan, keadaan, atau hasil :perubahan dari keadaan

semula; perubahan; selingan; dua bentuk (rupa) yang lain;

yang berbeda bentuk rupa. Bila mendapat awalan ber-

menjadi bervariasi yang berarti mempunyai berbagai bentuk

(rupa, jenis, dsb); ada selingannya. Bila ditambahkan awalan

me- dan akhiran –kan menjadi memvariasikan yang berarti

menyelang-nyeling.30

29

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT.

Rineka Cipta. 2002), h. 85 30

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa...., h. 1605

Page 42: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

23

Dengan demikian, Secara singkat, variasi adalah bermacam-

macam atau beragam, maka variasi metode mengajar adalah

bermacam atau beragamnya penggunaan cara guru dalam

menyajikan materi pelajaran kepada siswa, seperti kombinasi

penggunaan metode ceramah dengan tanya jawab, metode

ceramah dengan diskusi, metode pemberian tugas dan

demonstrasi, dan sebagainya.

Dalam penggunaan variasi metode mengajar harus tersusun

berdasarkan rencana yang jelas dan didasarkan pada rujukan

tujuan pembelajaran. Untuk mencapai keharusan tersebut maka

seorang guru dituntut kearifan dalam menggunakan variasi

metode mengajarnya. Beberapa landasan untuk mewujudkan

kearifan tersebut diantaranya sebagai berikut:

a) Variasi metode pengajaran yang diselenggarakan harus

menunjang dan dalam rangka merealisasikan tujuan

pembelajaran.

b) Penggunaan variasi metode mengajar harus lancar dan

berkesinambungan, tidak mengganggu proses belajar

mengajar dan anak didik akan lebih memperhatikan

berbagai proses pembelajaran secara utuh.

c) Penggunaan variasi metode mengajar harus terstruktur,

terencana dan sistematik.

d) Penggunaan variasi metode mengajar harus luwes (tidak

kaku) sehingga kehadiran variasi itu makin

mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Di samping

itu penggunaannya bersifat spontan dan merupakan umpan

balik.31

31 http://rindu-rawaku.blogspot.com/2007/12/variasi-metode-mengajar.html, 11 Agustus

2011, 12.05 WIB

Page 43: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

24

2) Tujuan Penggunaan Variasi Metode Pembelajaran

Penggunaan variasi metode pembelajaran adalah untuk

menarik perhatian para anak didik agar lebih berkonsentrasi

kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Tujuan variasi metode

pembelajaran mencakup empat aspek, yaitu :

a) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi

standar yang relevan.

b) Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat

peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam

pembelajaran.

c) Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap

pembelajaran.

d) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar

sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemapuannya.32

2. Konsep Tentang IPS

a. Pengertian IPS

Istilah IPS di indonesia mulai dikenal sejak tahun1970-an sebagai

hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai

digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975.

Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama

mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah. Mata pelajaran IPS merupakan “sebuah nama mata

pelajaran integrasi dari mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, dan

sosiologi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.”33

Penjelasan diatas mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial

merupakan sebuah bidang studi yang terdiri dari serangkaian ilmu-

ilmu sosial yang dikemas secara terpadu.

Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Ali

Amran Udin adalah “ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk

tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan

32

E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional “Menciptakan ..., h. 78 33

Sapriya, Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. 2009), hal. 7

Page 44: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

25

menengah (elementary and secondary school).”34

Dari pengertian ini

tergambar bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah hasil

penyederhanaan dari berbagai macam disiplin ilmu sosial yang ada.

Penyederhanaan yang dimaksud lebih tertuju kepada penyesuaian

dengan kurikulum yang akan diterapkan disekolah, karena pada

dasarnya sifat dari disiplin ilmu sosial hampir serupa yakni

mempelajari manusia dan gejala sosial yang dialaminya.

Pengertian IPS ditingkat sekolah mempunyai perbedaan makna,

khususnya antara IPS untuk sekolah dasar (SD), dengan IPS untuk

sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas

(SMA). Pengertian IPS di sekolah tersebut ada yang berarti program

pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada

yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau

displin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan

pendekatan yang ditetapkan pada masing-masing jenjang sekolah

tersebut.

Pembelajaran IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan

untk mempersiapkan para siswa sebagai warga negara yang

menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat

digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi

atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan

berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat agar menjadi

warga negara yang baik.

IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar

sejarah, seperti konsep peristiwa atau kejadian waktu dan

tempat. Geografi terdiri dari konsep lokasi, posisi (kedudukan),

situasi, tempat, distribusi dan perancangan. Dalam ilmu

ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan, spesialisasi, saling

ketergantungan, pasar, dan konsep kebijaksanaan umum. Pada

sosiologi mengkaji konsep keanggotaan dalam kelompok

perilaku, tujuan, norma, nilai, peran, keluwesan dan lokasi.

Sedangkan adat istiadat, etika, tradisi, hukum, dan keyakinan.

34

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta : Rineka Cipta. 1990), Cet. II, hal.2

Page 45: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

26

Dalam psikologi sosial terkandung konsep-konsep

kemandirian, motif, sikap, persepsi interpersonal, kelompok,

konflik dan sebagainya. Akhirnya dalam ilmu politik

terkandung terkandung pula konsep negara, kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijaksanaan, pembagian kekuasaan,

demokrasi, dan lain-lain.35

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmu

sosial merupakan dasar dari IPS. Akan tetapi perlu dicermati bahwa

tidak semua ilmu-ilmu sosial secara otomatis dapat menjadi

bahan/pokok bahasan dalam IPS karena dalam penerapannya dalam

proses pembelajaran, ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dalam bentuk

IPS harus sesuai dengan karakteristik dan jenjang pendidikan siswa.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu

maupun sebagai sosial budaya.36

Oleh karena itu IPS di tingkat

sekolah pada dasarnya bertujuan untk mempersiapkan para siswa

sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan,

sikap, dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan

mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

masyarakat agar menjadi warga negara yang baik. Dari rumusan

tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

a) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

b) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

35

Sapriya, Susilawati, dan Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS, (Bandung : UPI

PRESS.2006), hal. 51 36

Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang…, h. 24

Page 46: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

27

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial.

c) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

e) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran IPS di sekolah adalah untuk mentransformasikan

pengetahuan serta pemahaman tentang disiplin ilmu sosial seperti :

sejarah, sosiologi, ekonomi, antropologi, geografi, dan ilmu sosial

lainnya dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga peserta didik

diharapkan memliki karakter sebagai warga negara yang baik.

B. Kerangka Konseptual

Metode merupakan dasar yang paling meyakinkan demi menigkatkan

kualitas suatu pembelajaran. Karena kesesuaian metode dengan materi yang

diajarkan akan membantu siswa dalam memahami materi yang sedang

diajarkan, sehingga peran metode sangat penting dalam menunjang proses

keberhasilan pembelajaran.

Pemilihan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan belajar harus dilakukan dalam rangka pembaharuan pendidikan,

hendaknya guru mampumelibatkan siswanya secara akif dalam proses belajar

mengajar sehingga dapat meningkatkan daya kreativitas dan berfikir kritis

siswa sehingga dapat memperkuat motivasi mereka untuk belajar.

Page 47: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

28

Dalam proses belajar mengajar IPS, seorang guru harus mampu

melibatkan siswa secara aktif walaupun siswa mempunyai kemampuan yang

berbeda-beda. Dengan kemampuan yang berbeda ini dapat menanamkan dan

menumbuhkan sifat sosial pada siswa, diantaranya mendorong siswa untuk

saling membantu, bekerja sama, dan bertanggung jawab dalam memecahkan

suatu masalah. Oleh karena dibutuhkan relevansi antara materi yang

diajarkan dengan metode yang diterapkan, dengan harapan siswa akan lebih

mudah dan antusias dalam menerima materi yang diajarkan sehingga tujuan

dari pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.

Dari teori dan penjelasan konsep-konsep tersebut, dapat digambarkan

kerangka konseptual, yaitu sebagai berikut :

Page 48: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

29

Bagan 1

Proses Pembelajaran IPS

Metode Pembelajaran

Pasif Aktif

Aktif Berdiskusi

Melancarkan Komunikasi

Timbal Balik

Bertanya Pada Guru

Mengerjakan Tugas

Individu/Kelompok

Siswa

Variatif

Monoton

Mengobrol Saat Belajar

Malas Mengerjakan

Tugas

Tidak Memperhatikan

Mengantuk

Page 49: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan disekolah menengah pertama (SMP) Darul

Ma’arif yang beralamat di Jl. RS. Fatmawati No.45 Cipete Jakarta Selatan.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Juni sampai

dengan 12 Agustus 2011.

B. Desain Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan

dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian, penulis menggunakan

penelitian deskriptif analisis melalui metode penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan, kedua penelitian ini akan diungkapkan sebagai berikut.

1. Penelitian kepustakaan

Melalui penelitian kepustakaan ini penulis mengkaji buku-buku yang

berkaitan dengan judul diatas dalam rangka menyusun kerangka teori

penelitian.

2. Penelitian lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian,

karena penelitian ini memerlukan data-data dan fakta yang valid agar

dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Dalam penelitian lapangan

Page 50: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

31

ini penulis akan melakukan teknik pengumpulan data, menentukan

populasi dan sampel serta teknik analisa data.

Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif

yang terdiri dari data primer dan data sekunder.

Adapun data sekunder yang diambil berupa gambaran umum atau

profil makro sekolah serta data atau keterangan-keterangan dari berbagai

literature lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai

karakteristik umum yang sama”.1 Jadi, populasi adalah wilayah yang

terdiri dari subyek dan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

dan merupakan keseluruhan dari obyek penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di

SMP Darul Ma’arif yang berjumlah tiga puluh satu orang guru.

2. Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran

IPS yang berjumlah tiga orang guru.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang paling utama

adalah diri peneliti sendiri, namun untuk memperjelas dan membantu peneliti

untuk fokus pada apa yang diteliti, maka dikembangkan instrumen penelitian

sederhana yang dapat mempertajam serta melengkapi data hasil penelitian

menggunakan wawancara untuk para guru IPS, wawancara kepada kepala

sekolah yang bersifat umum, dan observasi.

1 Ibnu HajarDasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,( Jakarta :

PT. RajaGrafindo Persada, 1999), h. 133

Page 51: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

32

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang obyektif berdasarkan kebenaran yang

terjadi di lapangan, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah pengamatan dan

pencatatan tentang fenomena yang diselidiki.

Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mengetahui gambaran umum

lokasi, keadaan gedung, sarana dan prasarana, jumlah siswa, struktur

organisasi, kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lain yang

berlangsung di SMP Darul Ma’arif.

2. Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung. Metode ini untuk mendapatkan data dan informasi yang

obyektif. Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru

mata pelajaran IPS. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan

guru IPS, kepala sekolah dan siswa. Wawancara ini dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Wawancara informal-deskriptif, peneliti mengajukan pertanyaan

umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan memberikan

gambaran atau melukiskan secara naratif mengenai gambaran umum

tentang implementasi variasi metode pembelajaran di SMP Darul

Ma’arif.

b. Wawancara terstruktur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

peneliti yang telah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran

yang lebih mendalam dan rinci tentang implementasi variasi metode

pembelajaran di SMP Darul Ma’arif.

Page 52: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

33

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, buletin, prasasti,

notulen rapat, legger, agendan dan sebagainya. Studi dokumentasi yang

peneliti lakukan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yaitu

Implementasi variasi metode pembelajaran di SMP Darul Ma’arif.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data pada penelitian kualitatif adalah “ upaya yang dilakukan

dengan jalan berbagai data, mengorganisasikan data, memilah milah data

menjadi satu kesatuan data yang dapat diperoleh, mensintensiskannya,

mencari dan menentukan pola, menentukan apa yang diceritakan kepada orang

lain”.2 Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

terkumpul dari berbagai sumber yang diperoleh dari kegiatan wawancara,

pengamatan lokasi dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul,

dianalisis ditafsirkan dan disimpulkan kedalam bahasa yang mudah dipahami

dan logis sesuai dengan penelitian yang dibahas.

Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui penerapan variasi metode

pembelajaran guru IPS di SMP Darul Ma’arif, maka data yang disebarkan

diolah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Yaitu, kegiatan menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan,

dan mentransformasikan data yang muncul pada catatan lapangan.

Reduksi yang dilakukan berupa penulisan ringkasan, penajaman,

pengkodean, pemfokusan, pembuangan dan penyusunan data sehingga

kesimpulan dapat ditarik, dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.

2 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remadja Karya, 1989),

h. 29

Page 53: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

34

2. Display data

Yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data berdasar pola

pikir, pendapat, dan kriteria tertentu untuk menarik kesimpulan. Display

data membantu untuk memahami peristiwa dan apa yang harus dilakukan

untuk analisa lebih jauh dan lebih dalam, berdasar pemahaman terhadap

peristiwa tersebut.

“Analisis kualitatif harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang

menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas. Oleh karena itu hasil

penilaian dari suatu tolok ukur harus berupa predikat.”3 Tolok ukur dan

predikat dalam penelitian ini penulis kategorikan sebagai berikut :

Tabel 1

Analisis Data

Jumlah Penggunaan Variasi Metode

Dalam Proses Pembelajaran Nilai Predikat

Lebih Dari Tiga Metode 4 Sangat Bervariasi

Tiga Metode 3 Bervariasi

Dua Metode 2 Cukup Bervariasi

Satu Metode 1 Tidak Bervariasi

3. Penyimpulan atau pembuktian

Yaitu menafsirkan berdasarkan kategori yang ada dan

menggabungkan dengan melihat hubungan semua data yang ada, sehingga

dapat diketahui tentang proses pembelajaran dan sistem evaluasi pada

mata pelajaran IPS di SMP darul ma’arif jakarta dengan utuh, holistik, dan

komprehensif.

3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), Cet. IX, h.

269

Page 54: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

35

G. Pendekatan Data dan Keilmuan

1. Pendekatan ilmu pendidikan

Berkenaan dengan jenis spesialisasi dan interest, maka tentu saja

bidang ilmu yang diteliti banyak sekali ragamnya menurut siapa yang

mengadakan penelitian. Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah

penelitian terhadap pendidikan, lanjutnya adalah mencocokan antara teori

ilmu pendidikan dengan temuan lapangan.

Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan

menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus

untuk memperbaiki nasip dan peradapan manusia yang bisa dilakukan

sejak masih didalam kandung sang ibu

2. Pendekatan data kualitatif

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses transformasi

pengetahuan yang dikirim oleh guru dan lingkungan belajar kepada siswa

dengan tujuan siswa mampu menerima informasi yang diperoleh dengan

baik demi terwujudnya perubahan tingkah laku dan proses berpikir siswa

kearah yang lebih baik. Demi tercapainya tujuan ini seorang guru

diharapkan mampu menemukan cara atau metode yang baik dan variatif

dalam mengajar, sehingga suasana belajar yang kondusif dapat tercipta.

2. Definisi Operasional

Dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran seorang guru tentu

harus benar-benar sudah menguasai metode yang akan digunakannya,

terutama dalam mengkombinasikan dan mengatur penggunaan metode

sesuai dengan materi pembahasan yang akan diajarkannya, sehingga siswa

akan merasa mudah dalam menerima materi dikarenakan penggunaan

Page 55: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

36

metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan situasi pembelajaran.

Langkah-langkah operasional yang dilakukan guru dalam menerapkan

metode pembelajaran adalah :

a. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran

1) Persiapan sebelum masuk kelas

2) Persiapan setelah didalam kelas

b. Pelaksanaan Awal Pembelajaran

1) Apersepsi

2) Pemberian motivasi

3) Pemberian penguatan

4) Mengulas ulang materi pelajaran pertemuan sebelumnya

c. Penerapan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Dalam Proses

Pembelajaran

1) Kesesuaian penggunaan metode dengan materi yang diajarkan

2) Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi

3) Penggunaan media/alat bantu pembelajaran dalam penerapan

metode

4) Penguasaan guru terhadap berbagai macam metode pembelajaran

yang digunakan.

Page 56: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Darul Ma’arif

Pendirian SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan tidak bisa

dilepaskan dari peran besar seorang tokoh bangsa ini, yakni K.H. Dr. (HC)

Idham Chalid. Beliau adalah seorang ulama, pendidik sekaligus politisi

yang tidak hanya dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan

juga di dunia internasional. Pada tahun 1967, lewat Yayasan Darul Ma’arif

yang beliau gagas dan kembangkan, unit SMP secara resmi berdiri di atas

lahan perguruan seluas 1200 meter persegi dengan luas bangunan 800

meter persegi, dan dioperasikan pada tahun 1977.

Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdlatul Ulama

(NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orang-

orang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam

pendidikan di lembaga ini. Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian sekolah

yaitu untuk semua golongan dengan dilandasi semangat pendirinya untuk

berperan aktif membantu orang tua dan pemerintah dalam mendidik anak

bangsa sesuai dengan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yaitu

”Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” seperti yang tertuang dalam

Page 57: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

38

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu karena adanya

keinginan pendiri untuk memberikan kesempatan dan memfasilitasi

masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah yang mempunyai

semangat belajar yang tinggi.

Berdirinya SMP Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang

panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam,

yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya

mengajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama.

Masa yang terus berganti turut mendewasakan SMP Darul Ma’arif

menjadi sebuah lembaga pendidikan swasta yang cukup dikenal di

kawasan Jakarta Selatan. Terbukti dengan status akreditasi “A” pada tahun

2007 sampai sekarang, juga dengan terus meningkatnya para calon siswa

yang mendaftarkan diri untuk bersekolah di SMP ini.

Saat ini, SMP Darul Ma’arif menempati lantai 2 dan 3 dari bangunan

Perguruan Darul Ma’arif, berdampingan dengan sejumlah unit pendidikan

lainnya, yaitu SD Islam, MTs, SMP dan MA.

Fungsi pengembangan SMP Darul Ma’arif adalah mengakses,

menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi dan mengembangkan kapasitas

para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana

yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari SMP Darul Ma’arif,

para peserta didik tersebut bisa menghadapi tantangan zaman dengan tetap

berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.

Sistem pendidikan yang digunakan di SMP Darul Ma’arif adalah

sistem pendidikan dengan jenjang belajar tiga tahun. Dalam masa tersebut

para siswa harus dapat mengikuti tata tertib yang berlaku di SMP Darul

Ma’arif, termasuk dalam hal ini mereka diharuskan untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, baik intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler.

Pembelajaran di SMP Darul Ma’arif dilaksanakan setiap hari Senin

sampai Sabtu, dengan rincian sebagai berikut:

Page 58: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

39

a. Hari Senin sampai Kamis masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul

14.00 WIB.

b. Hari Jumat masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 11.00 WIB.

c. Hari Sabtu masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 10.30 WIB.

Sementara itu, setiap siswa diwajibkan memakai seragam sekolah

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu:

a. Hari Senin memakai celana panjang/rok panjang putih dan kemeja putih

lengkap dengan topi dan dasi berwarna biru berlogo Darul Ma’arif.

b. Hari Selasa sampai Kamis memakai celana panjang/rok panjang

bermotif hijau garis-garis dan kemeja putih lengkap dengan rompi

bermotif serupa.

c. Hari Jumat memakai celana panjang/rok panjang putih dan pakaian

takwa/koko (bagi siswi wajib mengenakan jilbab).

d. Hari Sabtu memakai celana panjang/rok panjang bermotif hijau garis-

garis dan kemeja putih lengkap dengan rompi bermotif serupa.

Gambar 1

Gedung SMP Darul Ma’arif Jakarta

Page 59: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

40

Selain kegiatan pembelajaran di kelas, SMP Darul Ma’arif juga

menyelenggarakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti

siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, yaitu sebagai

berikut:

a. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

b. Palang Merah Remaja (PMR)

c. Paduan suara

d. Band

e. Seni hajir marawis

f. Seni qasidah

g. Seni tari tradisional

h. Futsal

i. Bola voli

j. Bola basket

k. Tenis meja

l. Taekwondo

2. Visi dan Misi SMP Darul Ma’arif

Dalam upaya memfokuskan tujuan serta mengembangkan aspek-

aspek yang termasuk dalam ruang lingkup pendidikan, maka SMP Darul

Ma’arif menetapkan visi dan misi sebagai berikut:

Visi: “Membentuk manusia yang unggul dalam bidang Iptek, Imtaq,

pelayanan dan pengamalan.”

Misi:

a. Membentuk insan yang berwatak mulia dan islami dengan

memperkuat iman dan taqwa.

b. Mempersiapkan peserta didik agar dapat berkompetisi sesuai

dengan bakat dan minat.

c. Membekali peserta dengan keterampilan dasar sesuai

perkembangan Iptek.

Page 60: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

41

3. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

a. Keadaan Guru

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang geraknya

maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab itu,

guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program

pendidikan.

Adapun jumlah guru yang bertugas di SMP Darul Ma’arif Cipete

Jakarta Selatan pada tahun pembelajaran 2011/2012 ini berjumlah 31

orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 15 orang dan guru

perempuan sebanyak 16 orang. Berikut ini data lebih lanjut tentang

guru di SMP Darul Ma’arif:

Tabel 2

Tingkat Pendidikan Guru

No. Tingkat Pendidikan L P Jumlah

1.

2.

3.

Sarjana (S1)

Diploma (D1 & D2)

Madrasah Aliyah

13

1

1

15

1

-

28

2

1

Jumlah 15 16 31

Page 61: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

42

Tabel 3

Distribusi Tugas Mengajar

No. Nama Guru Bidang Studi Kelas Jml

Jam

1. H. Mudjiono SW PKn IX 5

2. Dra. Rahmi Dwi Arsih PLKJ IX, VIII C 12

3. H. Bukrani Syarkani,

S.Pd. Bhs. Inggris VII D-E 12

4. H.M. Said Bahasa Arab VII, VIII, IX 30

5. Sukadarmini PLKJ VIII D-E 4

6. Sutarjo, S.Pd. Bhs. Inggris IX 24

7. M. Agus Budiyarto,

S.Pd. Penjaskes IX 10

8. Drs. M. Rafi’i Bhs. Indonesia VII 25

9. Ir. Slamet Riyadi Matematika IX 35

10. Masruni, S.Ag. PAI (Akidah), al-

Qur'an VIII, IX 20

11. Bakhrani, S.Ag. Al-Qur'an VII, VIII 20

12. Imam Gozali DS, S.H. PKn VII, VIII, IX 30

13. Royanti, S.Pd. Matematika VIII D-E 14

14. Siti Robiatul

Adawiyah, S.Ag. IPS, PAI (Akidah) IX, VII 40

15. Junaedah HW, S.Ag. PAI (Akidah), BK IX 32

16. Sari Rahaena W, S.E. IPS VII, VIII D-E 42

17. Rosyidul Anam, S.Pd. IPA IX 30

18. Rizal Fauzi, S.Sos. BP, Konseling VII 22

Page 62: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

43

19. Nurainy Khumairoh,

S.Pd. IPA VIII 30

20. Rini Retnowati, S.Si. Bhs. Inggris, IPA IX, VII 40

21. Endah Meitri, S,Pd. Bhs. Inggris VIII 24

22. Drs. Abdul Basith PAI (Fiqih) VII, VIII, IX 30

23. Arie Respati Ajie,

S.Pd. Penjaskes VII, VIII 20

24. Siti Aisyah, S.Pd. PLKJ, Bhs. Inggris VII, VII A-B-

C 34

25. Dyah Lestari, S.Sos. IPS VIII A-B-C 18

26. Wahyu Suyanti, S.Pd. Bhs. Indonesia,

PLKJ IX, VIII A-B 29

27. Siti Nurjanah, S.Pd. Bhs. Indonesia, Seni

Budaya

IX, VII dan

IX 45

28. Bambang Puri

Baskoro, S.Kom. TIK, Seni Budaya

VII-VIII-IX,

VIII 40

29. Rosaeni Rodiah, S.Psi. BK, Konseling VIII-IX, VII-

VIII 44

30. Ami Inayati, S.Pd. Matematika VII 35

31. Kurniawati, S.Pd. Matematika VIII A-B-C 21

b. Keadaan Siswa-siswi

Jumlah siswa-siswi SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan pada

tahun pembelajaran 2010/2011 ini adalah 528 orang yang terdiri dari

tiga angkatan dengan masing-masing angkatan terdiri atas lima

rombongan belajar. Data selengkapnya adalah sebagai berikut:

Page 63: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

44

Tabel 4

Keadaan Siswa-siswi

Kelas Siswa Siswi Jumlah

VII 101 73 174

VIII 58 43 101

IX 105 90 195

Jumlah 264 206 470

Gambar 2

Siswa siswi SMP Darul Ma’arif Jakarta

c. Keadaan Karyawan

Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga

pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-

mengajar yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak

ada orang-orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang

Page 64: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

45

khusus, maka kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan

dengan baik dan terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.

Jumlah karyawan di SMP Darul Ma’arif berjumlah 6 orang, terdiri

dari 3 orang sebagai karyawan tata usaha dan 3 orang lainnya sebagai

office boy.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang

keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lain. Berdasarkan

observasi yang dilakukan penulis selama kegiatan PPKT ini, fasilitas yang

ada di SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan meliputi:

Tabel 5

Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

No. Nama Ruangan Kondisi

1. Ruang kepala sekolah Baik

2. Ruang wakil kepala sekolah bidang kurikulum Baik

3. Ruang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Baik

4. Ruang guru Baik

5. Ruang tata usaha Baik

6. Ruang bimbingan dan konseling Baik

7. Ruang kelas (total: 15 lokal) Baik

8. Laboratorium IPA Baik

9. Laboratorium komputer Baik

10. Ruang audio visual Baik

11. Ruang OSIS Baik

12. Ruang UKS Baik

13. Lapangan upacara/olahraga Baik

Page 65: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

46

14. Perpustakaan Baik

15. Masjid Baik

16. Studio musik Baik

17. Toilet guru Baik

18. Toilet siswa dan siswi Baik

19. Pantry Baik

20. Gudang Baik

Gambar 3

Perpustakaan SMP Darul Ma’arif Jakarta

Page 66: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

47

5. Prestasi Siswa dan Guru

1. Juara 2 Qasidah Putra tinggat Jakarta Selatan (LOKETA)

2. Juara 2 Qasidah Putri tingkat Jakarta Selatan (LOKETA)

3. Juara 3 MTQ Putra tingkat Jakarta Selatan (LOKETA)

4. Juara 1 Bulu Tangkis Putri tingkat Jakarta Selatan (PORSENI)

5. Juara 1 Bulu Tangkis Putri tingkat DKI Jakarta (PORSENI)

6. Juara 3 Catur Putra HUT PGRI ke 60 tingkat Kecamatan Cilandak

7. Juara 3 MTQ Putri HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak

8. Juara 2 Tenis Meja Putra HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak

9. Juara 1 Gerak Jalan Putra HUT PGRI tingkat Kecamatan Cilandak

10. Juara 2 Marawis tingkat Jakarta Selatan (LOKETA)

11. Juara 3 Nasyid Putri tingkat Jakarta Selatan

12. Juara 1 Tari Betawi Modern tingkat Kecamatan Cilandak (PORSENI)

13. Juara 2 Sepak Bola tingkat Kecamatan Cilandak (PORSENI)

14. Juara 3 Tari Daerah HUT RI ke 62 di D’Best Fatmawati

B. Deskripsi Data

Data-data penelitian tentang implementasi variasi metode pembelajaran

IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta penulis peroleh melalui, observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Berikut deskripsi data berdasarkan instrumen

yang penulis gunakan:

1. Observasi, penulis melakukan pengamatan dan pencatatan melalui data-

data meliputi :

a) Perencanaan pembelajaran IPS

b) Pelaksanaan pembelajaran IPS

c) Implementasi Variasi Metode Pembelajaran IPS

2. wawancara, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan

guru IPS guna mengetahui bagaimana peranan pihak sekolah dan guru

dalam variasi metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran.

3. Dokumentasi, penulis merekam dan mendokumentasikan segala bentuk

dokumen sesuai dengan kebutuhan data yang penulis butuhkan.

Page 67: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

48

Data yang terkumpul melalui observasi proses pembelajaran dilakukan

pada kelas VII,VIII dan IX. Pada saat terjadi proses pembelajaran dikelas,

penulis mencatat melalui check list setiap variasi yang dilakukan oleh guru

dalam proses pembelajaran.

C. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran IPS Di SMP Darul Ma’arif

Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis akan membahas

mengenai hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS

terkait sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Sebelum menggunakan suatu metode, seorang guru tentu

membutuhkan perencanaan yang matang agar metode yang diharapkan

untuk mengaktifkan dan mengefektifkan proses pembelajaran dapat

berjalan sesuai dengan fungsinya. Begitu pula yang dilakukan oleh guru

IPS di SMP Darul Ma’arif.

Berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan pada guru mata

pelajaran IPS tergambar perencanaan yang dilakukan oleh guru IPS

sebelum masuk kelas adalah merujuk pada pengembangan silabus

kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyesuaikan

penggunaan metode dengan alokasi waktu dan materi yang hendak

disampaikan. Selanjutnya adalah mempersiapkan alat bantu atau media

yang akan digunakan dalam penyampaian metode.1

2. Pelaksanaan Awal Pembelajaran

Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru diharuskan mampu

mempersiapkan kondisi kelas dan menciptakan kondisi awal

pembelajaran yang baik, sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran para

siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama.

Persiapan utama yang dilaksanakan utamanya adalah dengan

melakukan apersepsi yang dapat dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya

1 Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Tanggal 28 Juli 2011

Page 68: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

49

dan memberikan komentar terhadap jawaban peserta didik, kemudian

dilanjutkan dengan mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Darul Ma’arif Jakarta,

persiapan yang dilakukan guru sebelum melaksanakan pembelajaran

sudah cukup baik. Persiapan yang biasa dilakukan oleh salah satu guru

IPS kelas VII adalah dengan cara :

Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam pembuka,

selanjutnya guru memeriksa kondisi kelas seperti kerapihan,

kebersihan, dan ketertiban siswa dan dilanjutkan dengan

mengabsen siswa. Tahap selanjutnya adalah guru memberikan

motivasi berupa pernyataan-pernyataan agar siswa mengikuti

proses belajar dengan baik. Yang terakhir guru menanyakan

materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya untuk

memastikan bahwa siswa telah siap untuk melanjutkan materi

berikutnya. Setelah siswa dipastikan telah paham, guru mulai

mengawali kegiatan pembelajarannya.2

3. Penerapan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Dalam Proses

Pembelajaran

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan

kelebihan, dan guru harus siap mengelola sebuah metode sebaik mungkin

sesuai dengan kekurangannya. Salah satu caranya adalah dengan

mengkombinasikan berbagai metode dalam sautu proses pembelajaran,

sehingga kekurangan pada satu metode akan tertutupi dengan metode

yang lain. Berikut contoh konsep penerapan dan penggunaan variasi

metode menurut slameto :

a) Bangkitkan minat siswa, ceramah, tanyajawab, penutup.

b) Bangkitkan minat siswa, ceramah, tanya jawab, diskusi

kelompok, laporan, tanya jawab, kesimpulan, tes.

c) Bangkitkan minat siswa, ceramah, demonstrasi, tanya jawab

praktek, umpan balik, pemberian tugas, seminar hasil revisi,

umpan balik.

d) Bangkitkan minat siswa, ceramah (1), tanya jawab, ceramah (2)

tanya jawab, diskusi kelompok, laporan, umpan balik.3

2 Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 16 juni 2011 3 Slameto, Proses Pembelajaran Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta : Bumi

Aksara, 1991), h.129

Page 69: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

50

Berdasarkan data yang diperoleh pada temuan lapangan, tergambar

beberapa fakta mengenai implementasi variasi metode pembelajaran

yang diterapkan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS.

a. Metode-metode pembelajaran yang digunakan guru IPS di SMP

Darul Ma’arif Jakarta

Berikut adalah macam-macam metode yang diterapkan oleh guru

IPS. Data ini penulis dapatkan dari hasil observasi dan wawancara

dengan guru IPS. Penjabarannya adalah sebagai berikut:

1) Penerapan variasi metode pembelajaran oleh guru IPS kelas VII-

VIII, Sari Rahaena, SE :

a) Ceramah

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru

bidang studi IPS, metode ceramah merupakan salah satu

metode yang paling sering digunakan oleh guru IPS.4 Hal

ini dikarenakan banyaknya materi yang membutuhkan

penjelasan-penjelasan yang mendalam dikarenakan kondisi

siswa SMP yang masih belum mengerti konsep-konsep

yang ada pada buku mata pelajaran yang mereka miliki.

Dalam penerapan metode ceramah kelas VII dan VIII

ini, penulis masih melihat banyak siswa yang merasa bosan

dan tidak memperhatikan, banyak siswa yang lebih senang

mengobrol dengan teman sebangkunya dibandingkan

mendengarkan penjelasan guru. Namun penulis mencatat

guru IPS sudah cukup baik menerapkan metode ceramah

ini, dikarenakan guru IPS tidak sekedar berceramah dan

menjelaskan saja, guru IPS sering menggunakan gambar-

gambar yang menarik untuk mendukung penjelasan materi

yang dijelaskannya.5

4 Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII-VIII Tanggal 28 Juli 2011

5 Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011

Page 70: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

51

b) Tanya Jawab

Tanya jawab adalah salah satu model interaksi antara

guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Guru IPS

biasanya mengunakan metode tanya jawab yang

dikombinasikan dengan metode-metode yang lain, seperti

ketika sedang menggunakan metode ceramah ataupun

diskusi.

Guru IPS biasa menggunakan metode tanya jawab saat

menjelang akhir penyampaian materi pelajaran. Hal ini

dilakukan sebagai proses evaluasi terhadap siswa, dengan

Tanya jawab ini guru IPS dapat mengetahui apakah materi

yang disampaikan telah dapat dipahami siswa. Dalam

penerapan metode Tanya jawab ini penulis melihat guru IPS

sudah cukup baik dalam memberikan pertanyaan dan

pemberian kesempatan bertanya kepada siswa.6

c) Diskusi

Penggunaan metode diskusi yang dilakukan guru IPS

biasanya digabungkan dengan kuis yang dapat merangsang

keaktifan siswa. Guru IPS menggunakan metode diskusi ini

bila ada pembahasan materi yang membutuhkan aktifitas

sosial siswa dalam menyikapi persoalan-persoalan yang

dibahas dalam materi, seperti pada pembahasan materi sub-

pokok sosiologi dan ekonomi.

Dalam penerapan metode disuksi ini penulis melihat

guru IPS mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa.

Sebagaimana hasil wawancara dengan guru IPS kelas VII

yang mengungkapkan saat menerapkan metode diskusi dan

kuis guru merasa kesulitan karena anak terlalu senang

bermain, kurang terkontrol dan sulit untuk diarahkan.

6 Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011

Page 71: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

52

Sehingga kurang serius dalam menangkap pesan yang

disampaikan.7

d) Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode pemberian tugas digunakan guru saat ingin

mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran telah

diterapkannya. Dari hasil observasi penulis melihat

penggunaan metode resitasi yang dilakukan guru IPS sudah

tepat dan sesuai dengan konteks pembelajaran yang sedang

berlangsung. Tugas yang diberikan guru IPS meliputi

pemberian soal-soal latihan yang di kerjakan langsung

disekolah ataupun sebagai pekerjaan rumah.8

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Guru IPS kelas VII-

VIII telah menggunakan empat variasi metode dalam suatu

proses pembelajaran. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

guru IPS kelas VII-VIII telah melaksanakan pembelajaran

dengan “sangat bervariasi”.

2) Penerapan variasi metode pembelajaran oleh guru IPS kelas

VIII-IX, Siti Robiatul Adawiyah, S.Ag :

a) Ceramah

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru

bidang studi IPS, hampir setiap proses pembelajaran guru

selalu menggunakan metode ceramah. Setiap awal

pemberian materi guru selalu menjelaskan dahulu materi

tersebut kemudian setelah dirasa siswa sudah cukup

mengerti, guru akan meggunakan metode-metode yang

lain.9

7 Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII dan VIII Tanggal 28 Juli

2011 8 Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011 9 Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011

Page 72: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

53

Dalam penerapan metode ceramah yang dilakukan guru

IPS kelas VIII-IX ini, penulis mencatat bahwa pada setiap

guru mulai menjelaskan siswa seringkali tidak bersemangat.

Oleh karena itu guru seringkali menyelipkan pertanyaan-

pertanyaan saat sedang berceramah.10

Adapun kekurangan yang penulis lihat dalam penerapan

metode ceramah ini adalah guru kurang memperhatikan

sikap keseluruhan siswa, umumnya siswa yang

memperhatikan hanya siswa yang berada di posisi depan

saja sedangkan siswa yang berada dibarisan belakang masih

banyak yang tidak memperhatikan.

b) Tanya Jawab

Metode tanya jawab biasa diterapkan oleh guru untuk

memperkuat materi yang sudah disampaikan melalui

ceramah ataupun diskusi. Dari hasil observasi, penulis

melihat guru IPS kelas VIII-IX seringkali menggunakan

metode tanya jawab ini sebagai evaluasi dan biasanya

dilaksanakan di tengah dan diakhir proses pembelajaran.11

c) Diskusi

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPS kelas

VIII-IX bahwa guru IPS akan menggunakan metode diskusi

jika membahas materi yang terkait dengan peristiwa-

peristiwa sosial guna menumbuhkan aktifitas siswa.12

Adapun kesulitan yang penulis lihat dalam penerapan

metode disuksi ini guru IPS seringkali kurang tegas dalam

10

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011 11

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 23 juni 2011 12

Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VIII-IX Tanggal 28 Juli 2011

Page 73: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

54

mengatur siswa-siswanya sehingga proses diskusi memakan

waktu yang cukup lama.13

d) Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode pemberian tugas digunakan guru saat ingin

mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran telah

diterapkannya. Dari hasil observasi, guru IPS menggunakan

metode resitasi ini hampir pada setiap pertemuan karena

metode resitasi ini juga digunakan sebagai alat evaluasi

pada setiap pertemuannya.14

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Guru IPS kelas VIII-

IX telah cukup sukses menggunakan empat variasi metode

dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa guru IPS kelas VIII-IX telah melaksanakan

pembelajaran dengan “sangat bervariasi”.

3) Penerapan variasi metode pembelajaran oleh guru IPS kelas

VIII, Dyah Lestari, S.Sos :

a) Ceramah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis

dengan guru bidang studi IPS kelas VIII, hampir memiliki

kesamaan dengan kedua guru yang lain bahwa proses

pembelajaran akan dimulai dengan motivasi lalu membahas

permulaan materi dengan berceramah kemudian dilanjutkan

dengan penggunaan metode yang lain.15

Guru IPS kelas VIII mendapat respon yang baik dari

siswa ketika sedang menggunakan metode ceramah

seperti siswa dengan seksama mendengarkan dan

memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh

13

Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII dan IX Tanggal 28 Juli

2011 14

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 25 juni 2011 15

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 25 juni 2011

Page 74: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

55

guru, hal ini terkait dengan penggunaan berbagai

macam media ketika guru sedang berceramah.16

b) Tanya Jawab

Setelah menggunakan metode ceramah guru IPS akan

melanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan siswa untuk

membangun komunikasi dengan siswa.17

c) Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode pemberian tugas digunakan guru saat ingin

mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran telah

diterapkannya. Dari hasil observasi, setelah pemberian

materi selesai, guru IPS akan memberikan tugas berupa soal

latihan kepada siswa sebagai evaluasi tentang tercapainya

tujuan pembelajaran pada materi yang telah dibahas.18

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa Guru IPS kelas

menggunakan tiga variasi metode dalam suatu proses

pembelajaran. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa guru

IPS kelas VIII telah melaksanakan pembelajaran dengan

kategori “bervariasi”.

b. Kesesuaian Penggunaan Metode dengan materi yang diajarkan

Banyak teknik dan cara yang dapat digunakan sebagai alat

untuk menciptakan suatu kondisi belajar yang sesuai dengan tujuan

yang diharapkan, namun dalam penggunaan suatu metode harus

disesuaikan dengan konteks pembelajaran yang akan dilakukan.

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan

gaya pembelajaran.

Dengan demikian, teknik pembelajarandapat diatikan sebagai

cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu

16

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 25 juni 2011 17

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 25 juni 2011 18

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 25 juni 2011

Page 75: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

56

metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada

kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik

tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan

penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya

terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu

digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong

aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,

guru IPS telah mampu mensiasati penggunaan suatu metode sesuai

dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan tujuan yang

diharapkannya.19

Penggunaan suatu metode harus sesuai dengan materi isi

pelajaran dan indikator-indikator yang terdapat dalam pembahasan

materi tersebut. Berikut langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan oleh guru IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta :

a) Pembelajaran klasikal, digunakan apabila materi

pembelajarannya lebih bersifat fakta atau informatif. Terutama

ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar

dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru cenderung

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

b) Pembelajaran diskusi kelompok, digunakan apabila materi

pelajarannya lebih mengembangkan konsep/sub-pokok bahasan

yang harus mengembangkan aktivitas sosial.

c) Pembelajaran diluar kelas atau karyawisata, pembelajaran

karyawisata ini dilakukan apabila materi pelajarannya

membutuhkan analisa dan banyak sumber yang dapat

mendukung terjadinya proses pembelajaran.

d) Metode resitasi atau pemberian tugas. Metode ini dilakukan

apabila guru mengharapkan pengetahuan yang diterima siswa

lebih mantap dan mengaktifkan mereka dalam mencari atau

19

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 08 juli 2011

Page 76: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

57

mempelajari suatu masalah dengan lebih banyak membaca,

mengerjakan sesuatu secara langsung diluar lingkungan

sekolah.20

c. Penggunaan media/alat bantu pembelajaran dalam penerapan

metode

Dalam penerapan suatu metode biasanya dibutuhkan media

sebagai penunjang pelaksanaan metode yang digunakan.

Media yang digunakan guru IPS kelas VII-VIII dalam proses

pembelajaran :

a) Media Visual, media visual ini sering digunakan sebagai

sarana pendukung saat guru menggunakan metode ceramah

pada materi geografi dan sejarah karena pada materi tersebut

terdapat banyak gambar-gambar yang harus dijelaskan.21

b) Media Audio, dari hasil observasi penulis, guru IPS kelas VII

di SMP Darul Ma’arif tidak pernah menggunakan media audio

ini dalam proses pembelajaran IPS.

c) Media Audio-Visual, media audio visual merupakan media

yang sangat mendukung selama penerapan variasi metode

pembelajaran, karena media ini dapat mendukung hampir

semua metode pembelajaran. Guru IPS kelas VII di SMP Darul

Ma’arif menggunakan media ini saat ingin menggunakan

metode diskusi dimana siswa diajak menonton cuplikan film

atau peristiwa sosial yang terekam kemudian diminta untuk

berdiskusi dan memetik kesimpulan dari film atau peristiwa

sosial yang telah diputar. 22

Media yang digunakan guru IPS kelas VIII dalam proses

pembelajaran :

20

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 18 Juli 2011 21

Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII-VIII Tanggal 28 Juli 2011 22

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 21 Juni 2011

Page 77: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

58

a) Media Visual, guru IPS kelas VIII kerap menggunakan media

ini sebagai sarana pendukung dalam penggunaan metode

ceramah, tanya jawab dan diskusi. Media visual sangat

membantu guru dalam mentransformasikan ide-ide yang

terkandung dalam suatu materi.23

b) Media Audio, dari hasil observasi penulis, guru IPS kelas VII

di SMP Darul Ma’arif tidak pernah menggunakan media audio

ini dalam proses pembelajaran IPS.

c) Media Audio-Visual, media audio visual merupakan media

yang digunkan guru IPS bila membutuhkan suatu penjelasan

lebih lanjut kepada siswa terkait suatu fenomen atau peristiwa

yang terekam yang sesuai dengan materi seperti sejarah

sosiologi dan geografi.24

Media yang digunakan guru IPS kelas VIII-IX dalam proses

pembelajaran :

a) Media Visual, guru IPS kelas VIII-IX menggunakan media

visual berupa peta, atlas, globe dan gambar-gambar yang

relevan dengan materi.25

b) Media Audio, dari hasil observasi penulis, guru IPS kelas VII

di SMP Darul Ma’arif tidak pernah menggunakan media audio

ini dalam proses pembelajaran IPS.

c) Media Audio-Visual, guru kelas VIII-IX termasuk guru yang

paling sering menggunakan media audio visual. Hal ini

dikarenakan materi pada kelas IX banyak yang membutuhkan

pemahaman lebih dalam.26

23

Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VIII-IX Tanggal 28 Juli 2011 24

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 22 Juni 2011 25

Hasil Wawancara Pada Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VII Tanggal 28 Juli 2011 26

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 22 Juni 2011

Page 78: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

59

d. Penguasaan guru terhadap berbagai macam metode pembelajaran

yang digunakan

Sangat penting menciptakan kondisi pembelajaran yang

memancing minat dan rasa ingin tahu siswa untuk belajar. Maka

dari itu, dibutuhkan pula penguasaan terhadap macam-macam

metode pembelajaran. Aspek yang yang dapat dilihat dari

penguasaan guru terhadap metode pembelajaran adalah :

a) Professionalisme Guru, guru IPS di SMP Darul Ma’arif telah

melewati jenjang strata-1, data ini diperkuat oleh pernyataan

dari kepala sekolah, bahwa 99% guru di SMP Darul Ma’arif

sudah bersikap professional dalam pelaksanaan pembelajaran

dikarenakan mata pelajaran yang mereka pegang sesuai dengan

latar belakang pendidikan mereka, namun dari hasil

dokumentasi penulis mencatat bahwa salah satu guru IPS ada

yang bergelar S.Ag, yang berarti bahwa guru tersebut mengajar

bidang studi yang tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.27

b) Kompetensi Guru, salah satu indikator kesuksesan proses

pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengelola kelas

kedalam proses pembelajaran yang kreatif. Untuk dapat

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka seorang

guru harus mempunyai sejumlah kompetensi atau menguasai

sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terkait

dengan bidang tugasnya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh

guru dapat mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.

Guru yang mempunyai kompetensi profesional akan terlihat

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah

tempat ia bekerja. Dari hasil observasi penulis, guru sudah

27

Hasil Wawancara Pada Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta Tanggal 28 Juli

2011

Page 79: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

60

cukup baik dan variatif dalam menggunakan metode mengajar

pada masing-masing materi pelajaran. Hal ini tercatat dari

seringnya guru berganti-ganti metode pelajaran dari pertemuan

yang satu dengan pertemuan berikutnya.28

Dari ketiga media tersebut, media audio adalah media yang

tidak pernah digunakan oleh ketiga guru IPS, hal ini mungkin

dikarenakan materi pelajaran IPS lebih membutuhkan sarana media

visual dan audio visual karena terdapat banyak materi yang

membutuhkan sarana penjelasan gambar atau video, sedangkan

media audio kurang mampu untuk menjelaskan sebuah fenomena

sosial yang banyak terdapat dalam materi pelajaran IPS.

D. Perspektif Peneliti Mengenai Implementasi Variasi Metode

Pembelajaran Di SMP Darul Ma’arif

Sesuai hasil penelitian lapangan melalui wawancara kepada guru dan

kepala sekolah, dan siswa. Penulis berusaha memberikan perspektif terkait

dengan implementasi variasi metode pembelajaran yang berlangsung di SMP

Darul Ma’arif.

Dari penelitian ini penulis dapat melihat bahwa ternyata tugas guru

dalam menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan efektif tidaklah

mudah. Tugas guru dalam profesinya mengandung unsur sebagai pendidik

dan sebagai pengajar. Akan tetapi kedua peran tersebut dapat terjadi karena

pembelajaran bertujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana dan situasi

yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam

proses pembelajaran yaitu menyelenggarakan tugas mengajarnya dengan

bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan sudah

melaksanakan tugas dengan bervariasi, maka akan di dapatkan guru yang

mampu mewujudkan suasana belajar dan mengajar yang kondusif.

28

Hasil observasi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMP Darul Ma’arif

Jakarta Pada Tanggal 5 Agustus 2011

Page 80: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

61

Guru perlu merencanakan metode apa yang hendak digunakan pada

pertemuan yang akan datang, perencanaan yang matang akan membantu guru

dalam penerapannya pada proses pembelajaran. kemudian dalam

implementasinya pada proses pembelajaran dikelas, guru harus ikut

berpartisipasi dalam pelaksanaan metode pembelajaran yang sedang

digunakannya, selanjutnya guru juga harus mampu membimbing siswa dalam

proses penerapan suatu metode agar efektifitas pembelajaran dapat tercapai.

Kinerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegerasikan dengan

komponen sekolah, seperti kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa. Kinerja

guru akan bermakna bila ditunjang dengan niat dan etos kerja yang baik.

Sebagai alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas,

dalam menyusun RPP, penulis berpendapat untuk digunakan suatu metode

atau pendekatan pembelajaran sehingga siswa belajar lebih bermakna dengan

melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya

sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak hanya

berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali

siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian

proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar, sehingga guru

dituntut untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan

prinsip membelajarkan dan memberdayakan siswa, bukan mengajar siswa.

Dengan prinsip pembelajaran seperti itu, pengetahuan bukan lagi seperangkat

fakta, konsep, dan aturan yang siap diterima siswa, melainkan harus

dikontruksi (dibangun) sendiri oleh siswa dengan fasilitasi dari guru.

Dengan data dan hasil penelitian ini penulis melihat secara umum guru

IPS di SMP Darul Ma’arif jakarta sudah “bervariasi” dalam penggunaan

metode saat memberikan materi pelajaran.

Page 81: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan dan dianalisis,

maka dapat disimpulkan bahwa implementasi variasi metode pembelajaran

IPS di SMP Darul Ma’arif Jakarta tergambar sebagai berikut :

1. Proses Perencanaan Pembelajaran IPS

Sebelum guru mengajar dan mengaplikasikan sebuah metode

pembelajaran, guru terlebih dahulu membuat dan mempersiapkan

rumusan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan perencanaan

pembelajaran, guru IPS SMP Darul Ma’arif Jakarta menyusun silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran diawal tahun ajaran untuk

program satu tahun.

2. Pelaksanaan Awal Pembelajaran

Persiapan utama yang dilaksanakan utamanya adalah dengan

melakukan apersepsi yang dapat dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya

Page 82: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

63

dan memberikan komentar terhadap jawaban peserta didik, kemudian

dilanjutkan dengan mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.

3. Implementasi Variasi Metode Pembelajaran IPS di SMP Darul Ma’arif

Jakarta

a. Metode-metode pembelajaran yang digunakan guru IPS di SMP Darul

Ma’arif Jakarta:

1) Metode Ceramah

2) Metode Tanya Jawab

3) Metode Diskusi

4) Metode Resitasi

Dua dari tiga guru IPS di SMP Darul Ma’arif telah menggunakan

keempat metode tersebut sebagai suatu kombinasi metode dalam

proses pembelajaran. Sedangkan satu guru lainnya menggunakan tiga

metode. Hal ini menjelaskan bahwa penerapan variasi metode

pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Darul Ma’arif

Jakarta telah berjalan dengan baik.

b. Kesesuaian Penggunaan Metode dengan materi yang diajarkan

Banyak teknik dan cara yang dapat digunakan sebagai alat

untuk menciptakan suatu kondisi belajar yang sesuai dengan tujuan

yang diharapkan, namun bukan berarti semua metode dapat

digunakan sesukanya. Penggunaan suatu metode harus sesuai

dengan materi isi pelajaran dan indikator-indikator yang terdapat

dalam pembahasan materi tersebut.

c. Penggunaan media/alat bantu pembelajaran dalam penerapan

metode

Dalam penerapan suatu metode biasanya dibutuhkan media

sebagai penunjang pelaksanaan metode yang digunakan. Dalam

penggunaan media, semua guru IPS telah menggunakan media

visual dan audio-visual, namun media audio tidak pernah

Page 83: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

64

digunakan oleh guru IPS karena tidak relevannya materi pelajaran

IPS dengan penggunaan media audio.

d. Penguasaan guru terhadap berbagai macam metode pembelajaran

yang digunakan

Sangat penting menciptakan kondisi pembelajaran yang

memancing minat dan rasa ingin tahu siswa untuk belajar. Maka

dari itu, dibutuhkan pula penguasaan terhadap macam-macam

metode pembelajaran.

B. Rekomendasi

1. Kepada pihak sekolah, terutama pemegang kebijakan agar lebih

meningkatkan mutu pemebelajaran dengan pembuatan regulasi yang

tepat.

2. Kepada guru bidang studi IPS terpadu, agar lebih meningkatkan

professionalismenya sebagai guru bidang studi IPS terpadu, menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan berbagai macam

metode pembelajaran yang menyesuaikan suasana kelas dan

perkembangan psikologis siswa.

3. Kepada Dinas Pendidikan terkait untuk melakukan upaya evaluatif

sebagai aspek fundamental untuk merealisasikan program-program

pengembangan dan peningkatan sumber daya pendidikan secara

berkelanjutan dan terarah.

Page 84: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. 1990.

Akhmadi, Abu, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2001.

AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1994.

Arifin, M, Filsafat Pendidikan islam, Jakarta : Bina Aksara, 1987

Barnadib, Imam, Filsafat Pendidikan, sistem, dan metode, Yogyakarta : Yayasan

Penerbit IKIP Yogyakarta, 1990.

Djamarah, Bahri Syaiful dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :

PT. Rineka Cipta. 2002.

Engkoswara. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bina Aksara. 1988.

Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 1999.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Hasibuan JJ. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1995.

Indrakusuma, Daien, Amir. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional. 1973.

Margaret, Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1994.

Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman

Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : PT.

Ciputat Press. 2005.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Pusat Bahasa, 2008.

Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : UHAMKA

PRESS, 2003

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan

Berkualitas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009.

Page 85: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

66

Sapriya, Susilawati, dan Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS. Bandung : UPI

PRESS.2006.

Sapriya. Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. 2009.

Semiawan, Connie, Pendekatan Keterampilan Proses : bagaimana mengaktifkan

siswa dalam belajar, Jakarta : PT. Gramedi, 1992.

Slameto. Proses Pembelajaran Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta :

Bumi Aksara, 1991.

Sudjana, H. D, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung : Falah

Production, 2001.

Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Rajawali Persada, 1994.

Sumardi, Muljanto, Pengajaran bahasa asing, jakarta: PN Bulan Bintang, 2000.

Surakhmad, Winarno Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung : Jemmars,

1980.

Syaodih, Sukmadinata, Nana. Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung :

PT Remaja Rosda karya.

Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, pengentar didaktik metodik

kurikulum PBM, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Usman, Basyirudin, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pers,

2002.

Z, Zurinal, Sayuti, Wahdi, Ilmu Pendidikan “Pengantar & Dasar-dasar

Pelaksanaan pendidikan”. Jakarta : LP UIN Jakarta dan UIN Jakarta

Press, 2006.

Mulyasa, E, Menjadi Guru Professional “Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan,Bandung : PT Remaja Rosda karya. 2006.

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2007.

Moleong, J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya, 1989.

http://rindu-rawaku.blogspot.com/2007/12/variasi-metode-mengajar.html,

Page 86: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pedoman Peliputan Data

Implementasi Variasi Metode Pembelajaran Di Smp Darul Ma’arif Jakarta

BAB Sub

BAB Aspek Kajian Data Yang Diperoleh Sumber Data

Lembaga

Instansi Wilayah

Metode

Contains

Analisis Interview Observasi Doc

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

1. Filosofis Buku

Pendidikan

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

Pendidikan

2. Teori Pembelajaran Buku

Pendidikan

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

B. Permasalahan Pertanyaan Penelitian Lingkungan

Sekolah Sekolah SMP Jakarta - - + -

C. Hipotesis Dugaan Sementara Hasil Penelitian Kajian Teori + - - -

D

Tujjuan dan

Signifikansi + - - -

BAB II

A

Konsep Tentang

Metode

Pembelajaran

Pengertian Metode,

Pengertian Pembelajaran,

Prinsip-prinsip

Pembelajaran, Macam-

macam Metode

Pembelajaran, Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi Metode

Pembelajaran.

Buku teori

pendidikan,

buku teori

metode

pembelajaran,

buku psikologi

pendidikan

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

B Kerangka

Konseptual

BAB III

A Tempat dan Waktu

Penelitian Hasil Penelitian

Perpustakaan

Tarbiyah Ciputat + - - -

B Desain Penelitian Buku Penelitian Perpustakaan

Tarbiyah Ciputat + - - -

C Populasi dan Sampel

Buku Penelitian

dan Hasil

Penelitian

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

D Instrumen Penelitian Buku Penelitian Perpustakaan

Tarbiyah Ciputat + - - -

E Teknik

Pengumpulan Data Buku Penelitian

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

F Teknik Pengolahan

Analisis Data

Buku Penelitian

dan Hasil

Penelitian

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

G Pendekatan Data dan

Keilmuan Kajian Teori

Perpustakaan

UIN Ciputat + - - -

Page 87: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

H

Definisi Konseptual

dan Definisi

Operasional

Buku Penelitian

dan Hasil

Penelitian

Perpustakaan

Tarbiyah Ciputat + - - -

BAB IV

A Gambaran Umum

Sekolah

Sejarah latar belakang

sekolah, visi dan misi

sekolah,keadaan guru,

karyawan, dan siswa,

prestasi siswa dan guru

Hasil penelitian SMP Darul

Ma’arif - + + +

B

Implementasi variasi

metode

pembelajaran di

SMP Darul Ma’arif

Data bukti uraian

penelitian Hasil penelitian - + + -

C Deskripsi Data Data bukti uraian

penelitian Hasil penelitian

BAB I &

BAB IV + - - -

D

Perspekif peneliti

tentang

implementasi variasi

metode

pembelajaran di

SMP darul ma’arif

Data bukti uraian

penelitian Hasil penelitian

SMP Darul

Ma’arif

Jakarta

Fatmawati + - - -

BAB V

penutup

A Kesimpulan Ringkasan BAB I, II, III,

dan IV

Kesimpulan

BAB I, II, III,

dan IV

BAB I, II,

III, dan IV + - - -

B Rekomendasi Saran-saran Hasil penelitian BAB I, II,

III, dan IV + - - -

Page 88: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pedoman pengumpulan data dokumen/arsip

No Dokumen/Arsip Sekolah Ada Tidak Keterangan

1 Sejarah Sekolah

2 Visi, Misi Sekolah

3 Data Ruang Sekolah

4 Data Jumlah Guru

5 Data Julah Tenaga

Administrasi

6 Data Jumlah Siswa

7 Data Sarana Dan Prasarana

8 Contoh Panduan Silabus

Dan RPP Mata Pelajaran IPS

Page 89: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

PEDOMAN OBSERVASI

Implementasi Variasi Metode DalamKegiatan Pembelajaran IPS

Nama Sekolah : SMP Darul Ma’arif

Tahun Pelajaran : 2011/2012

Kelas/Semester : VII/Satu

Observer : Lutfi Riezqi Prasetyo

Hari Tanggal : Kamis 23 Juni 2011

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diobservasi Ket Nilai

Tanggapan

Ada Tidak SB B C K SK

1.

Mengkondisikan situasi pembelajaran

dan kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran

2. Apersepsi

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin

tahu siswa (motivasi)

4. Penguasaan terhadap metode

pembelajaran yang digunakan

5.

Penggunaan media pembelajaran

sebagai alat bantu dalam penerapan

metode

6. Menggunakan metode yang sesuai

dengan materi

7. Pemusatan perhatian siswa terhadap

proses pembelajaran

8. Penggunaan metode yang

merangsang keaktifan siswa

9. Penerapan metode ceramah

10. Penerapan metode diskusi

11. Penerapan metode tanya jawab

12. Penerapan metode demonstrasi

Page 90: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

13. Penerapan metode resitasi

14. Penerapan metode sosiodrama

15. Penerapan metode problem solving

16. Penerapan metode karyawisata

17.

Pengelolaan kegiatan pembelajaran

dengan metode pembelajaran yang

variatif

18. Bimbingan kepada kelompok

19. Pemberian kesempatan kepada siswa

untuk berpikir

20.

Pemberian kesempatan kepada siswa

untuk bertanya dan mengungkapkan

jawaban

21. Keterampilan memformulasikan

metode dengan situasi belajar

22. Mengamati kesulitan dan kemajuan

belajar siswa

23.

Keterampilan memberikan kegiatan

tindak lanjut setelah penyampaiam

materi

24.

Kemampuan memberikan evaluasi

pembelajaran yang sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai

Page 91: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pedoman Wawancara Dengan Kepala Sekolah

SMP Darul Ma’arif Jakarta

Nama : H. Mudjiono, SW

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Tempat : Kantor Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 08.30-09.30

1. Latar belakang pendidikan kepala sekolah SMP Darul Ma’arif

2. Sejarah/latar belakang berdirinya sekolah SMP Darul Ma’arif

3. Visi dan misi SMP Darul Ma’arif sebagai lembaga formal

4. Langkah kongkrit pihak sekolah untuk merealisasikan visi dan misi tersebut

5. Keefektifan penerapan strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Darul

Ma’arif.

6. Upaya yang tepat yang harus dilakukan untuk mengefektifkan pembelajaran

7. Prosedur pembelajaran yang dilaksanakan disekolah

8. Sarana dan prasarana penunjang variasi pembelajaran

9. Profesionalisme staff pengajar dalam mengefektifkan kegiatan pembelajaran

10. Usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk terus memacu motivasi

belajar siswa

Page 92: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pedoman Wawancara

Dengan Guru IPS SMP Darul Ma’arif Jakarta

Interviewer : Lutfi Riezqi Prasetyo

NIM : 107015000873

Responden : Sari Rahaena, SE

Tempat Wawancara : SMP Darul Ma’arif

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 07.00-08.00

1. Awal mula bapak/ibu mengajar disekolah SMP Darul Ma’arif

2. Buku-buku yang digunakan bapak/ibu dalam mengajar IPS sebagai referensi

untuk disampaikan kepada siswa

3. Persiapan bapak/ibu sebelum menggunakan suatu metode dalam pembelajaran

4. Kesulitan yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPS

5. Usaha bapak/ibu untuk mengaktifkan proses pembelajaran

6. Pendapat bapak/Ibu tentang variasi metode dalam proses pembelajaran

7. Metode yang biasa bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran

8. Kesulitan yang bapak/ibu temukan dalam menggunakan variasi metode saat

penyampaian materi

9. Pada pembahasan materi apa bapak/ibu biasanya menggunakan metode ceramah?

10. penerapan variasi metode dalam proses pembelajaran IPS ditunjang

dengan..sarana dari sekolah

Page 93: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pedoman pengumpulan data dokumen/arsip

No Dokumen/Arsip Sekolah Ada Tidak Keterangan

1 Sejarah Sekolah √

2 Visi, Misi Sekolah √

3 Data Ruang Sekolah √

4 Data Jumlah Guru √

5 Data Jumlah Tenaga

Administrasi √

6 Data Jumlah Siswa √

7 Data Sarana Dan Prasarana √

8 Data Prestasi Siswa dan

Guru √

Page 94: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

LEMBAR OBSERVASI

Implementasi Variasi Metode DalamKegiatan Pembelajaran IPS

Nama Sekolah : SMP Darul Ma’arif

Tahun Pelajaran : 2011/2012

Kelas/Semester : VII/Satu

Observer : Lutfi Riezqi Prasetyo

Hari Tanggal : Kamis 23 Juni 2011

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diobservasi Ket Nilai

Tanggapan

Ada Tidak SB B C K SK

1.

Mengkondisikan situasi pembelajaran

dan kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran

√ √

2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin

tahu siswa (motivasi) √ √

4. Penguasaan terhadap metode

pembelajaran yang digunakan √ √

5.

Penggunaan media pembelajaran

sebagai alat bantu dalam penerapan

metode

√ √

6. Menggunakan metode yang sesuai

dengan materi √ √

7. Pemusatan perhatian siswa terhadap

proses pembelajaran √ √

8. Penggunaan metode yang

merangsang keaktifan siswa √ √

9. Penerapan metode ceramah √ √

10. Penerapan metode diskusi

11. Penerapan metode tanya jawab

12. Penerapan metode demonstrasi

Page 95: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

13. Penerapan metode resitasi

14. Penerapan metode sosiodrama

15. Penerapan metode problem solving

16. Penerapan metode karyawisata

17.

Pengelolaan kegiatan pembelajaran

dengan metode pembelajaran yang

variatif

18. Bimbingan kepada kelompok √ √

19. Pemberian kesempatan kepada siswa

untuk berpikir √ √

20.

Pemberian kesempatan kepada siswa

untuk bertanya dan mengungkapkan

jawaban

√ √

21. Keterampilan memformulasikan

metode dengan situasi belajar √ √

22. Mengamati kesulitan dan kemajuan

belajar siswa √ √

23.

Keterampilan memberikan kegiatan

tindak lanjut setelah penyampaiam

materi

√ √

24.

Kemampuan memberikan evaluasi

pembelajaran yang sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai

√ √

Page 96: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah

SMP Darul Ma’arif Jakarta

Nama : H. Mudjiono, SW

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Tempat : Kantor Kepala Sekolah SMP Darul Ma’arif Jakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 08.30-09.30

1. Latar belakang pendidikan kepala sekolah SMP Darul Ma’arif

Jawaban :

Saya pernah mengenyam pendidikan SGA (Sekolah Guru Atas) setingkat

dengan SMA yang dilanjutkan dengan PGSLP (Pendidikan Guru Sekolah

Lanjutan Pertama) yang setara dengan sarjana muda.

2. Sejarah/latar belakang berdirinya sekolah SMP Darul Ma’arif

Jawaban :

Pendirian SMP Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan tidak bisa dilepaskan

dari peran besar seorang tokoh bangsa ini, yakni K.H. Dr. (HC) Idham Chalid.

Beliau adalah seorang ulama, pendidik sekaligus politisi yang tidak hanya

dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia

internasional. Pada tahun 1967, lewat Yayasan Darul Ma’arif yang beliau

gagas dan kembangkan, unit SMP secara resmi berdiri di atas lahan perguruan

seluas 1200 meter persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi, dan

dioperasikan pada tahun 1977.

3. Visi dan misi SMP Darul Ma’arif sebagai lembaga formal

Page 97: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Jawaban :

Visi: “Membentuk manusia yang unggul dalam bidang Iptek, Imtaq,

pelayanan dan pengamalan.”

Misi:

a) Membentuk insan yang berwatak mulia dan islami dengan

memperkuat iman dan taqwa

b) Mempersiapkan peserta didik agar dapat berkompetisi sesuai

dengan bakat dan minat

c) Membekali peserta dengan keterampilan dasar sesuai

perkembangan Iptek

4. Langkah kongkrit pihak sekolah untuk merealisasikan visi dan misi tersebut

Jawaban :

Kami menerapkan sistem pendidikan yang berorientasi keilmuan dan

pembinaan ahlak agar semua lulusan dari SMP darul Ma’arif memiliki

kompetensi dari segi ilmu pengetahuan dan memiliki ahlak yang baik.

5. Keefektifan penerapan strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Darul

Ma’arif.

Jawaban :

Penerapan strategi dalam proses pembelajaran disekolah ini sudah

berlangsung dengan baik dan sesuai dengan kriteria dan prinsip pendidikan.

6. Upaya yang tepat yang harus dilakukan untuk mengefektifkan pembelajaran

Jawaban :

Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi kepada siswa

dan wali murid tentang kebutuhan bahwa ilmu itu penting dan mahal

harganya

7. Prosedur pembelajaran yang dilaksanakan disekolah

Jawaban :

Page 98: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Pembagian tugas guru sesuai dengan bidang masing-masing, kesanggupan

guru mengajar dengan alokasi waktu yang ditetapkan kemudian baru disusun

jadwal mengajar.

8. Sarana dan prasarana penunjang variasi pembelajaran

Jawaban :

Buku-buku pelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan media lain yang

menunjang implementasi variasi metode pembelajaran yang akan diterapkan

oleh guru.

9. Profesionalisme staff pengajar dalam mengefektifkan kegiatan pembelajaran

Jawaban :

99% guru disini sudah bersikap professional dalam pelaksanaan pembelajaran

dikarenakan mata pelajaran yang mereka pegang sesuai dengan latar belakang

pendidikan mereka dan semua guru disini sudah lulus S1.

10. Usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk terus memacu motivasi

belajar siswa

Jawaban :

Mengadakan suatu kegiatan rutin yang memacu semangat belajar siswa, serta

menyediakan sarana dan media yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran

agar siswa dapat dengan mudah menangkap materi yang diajarkan.

Page 99: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Hasil Berita Wawancara

Dengan Guru IPS SMP Darul Ma’arif Jakarta

Interviewer : Lutfi Riezqi Prasetyo

NIM : 107015000873

Responden : Sari Rahaena, SE

Tempat Wawancara : SMP Darul Ma’arif

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 07.00-08.00

1. Awal mula bapak/ibu mengajar disekolah SMP Darul Ma’arif?

Jawaban :

Saya mulai mengajar di SMP Darul Ma’arif pada tahun 2000

2. Buku-buku yang digunakan bapak/ibu dalam mengajar IPS sebagai referensi

untuk disampaikan kepada siswa?

Jawaban :

Buku paket, buku latihan soal (LKS), modul, dan buku-buku lainnya yang

mampu menunjang proses belajar siswa

3. Persiapan bapak/ibu sebelum menggunakan suatu metode dalam pembelajaran?

Jawaban :

Persiapan yang dilakukan biasanya adalah menysusun rencana pembelajaran dan

menyesuaikan penggunaan metode dengan alokasi waktu dan materi yang

hendak disampaikan.

4. Kesulitan yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPS?

Jawaban :

Page 100: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Kesulitannya adalah jika menghadapi anak-anak yang sering kurang konsentrasi

atau kurang fokus dalam belajar yang disebabkan oleh masalah pribadi si anak

sendiri atau sifat si anak yang masih senang bermain sehingga kurang serius

dalam belajar.

5. Usaha bapak/ibu untuk mengaktifkan proses pembelajaran?

Jawaban :

Kita menggunakan berbagai macam variasi dalam pembelajaran agar anak

merasa senang dan tidak bad mood dikarenakan cara mengajar yang itu-itu saja.

6. Pendapat bapak/Ibu tentang variasi metode dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Saya rasa perlu ada variasi dalam penerapan metode pembelajaran agar siswa

tidak merasa jenuh serta untuk mengetahui perbedaan respon anak terhadap

penerapan suatu metode dengan metode yang lain

7. Metode yang biasa bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis

8. Kesulitan yang bapak/ibu temukan dalam menggunakan variasi metode saat

penyampaian materi?

Jawaban :

Ada, terutama saat menerapkan metode kuis karena anak terlalu senang bermain

sehingga kurang serius dalam menangkap pesan yang disampaikan.

9. Pada pembahasan materi apa bapak/ibu biasanya menggunakan metode ceramah?

Jawaban :

Page 101: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Saya biasanya menggunakan metode ceramah pada materi geografi dan sejarah

karena terdapat banyak gambar-gambar yang harus dijelaskan dan saat

menggunakan metode caramah biasanya saya menggunakan gambar-gambar

yang dapat mempermudah pemahaman anak saat dijelaskan.

10. penerapan variasi metode dalam proses pembelajaran IPS ditunjang

dengan..sarana dari sekolah?

Jawaban :

Ada, seperti peta, atlas, globe, dan lain-lain

Page 102: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Hasil Berita Wawancara

Dengan Guru IPS SMP Darul Ma’arif Jakarta

Interviewer : Lutfi Riezqi Prasetyo

NIM : 107015000873

Responden : Siti Robiatul Adawiyah, S.Ag.

Tempat Wawancara : SMP Darul Ma’arif

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 08.00-09.00

1. Awal mula bapak/ibu mengajar disekolah SMP Darul Ma’arif?

Jawaban :

Saya mulai mengajar di sekolah ini paada tahun 2002

2. Buku-buku yang digunakan bapak/ibu dalam mengajar IPS sebagai referensi

untuk disampaikan kepada siswa?

Jawaban :

Selain buku paket saya juga menggunakan buku-buku lain sebagai penunjang

proses pembelajaran, seperti buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah

serta artikel-artikel yang bisa digunakan dan dibaca oleh siswa

3. Persiapan bapak/ibu sebelum menggunakan suatu metode dalam pembelajaran?

Jawaban :

Pada dasarnya setiap akan dimulai suatu periode pembelajaran disekolah, saya

dan guru lain disini sudah menyusun rancangan silabus dan RPP untuk

perencanaan selama satu tahun pembelajaran, jadi dari situlah persiapan dimulai.

4. Kesulitan yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPS?

Jawaban :

Page 103: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Kondisi kelas yang kurang kondusif, ketidakseiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran sehingga membuat mereka tidak fokus dan konsentrasi dalam

belajar.

5. Usaha bapak/ibu untuk mengaktifkan proses pembelajaran?

Jawaban :

Menggunakan metode yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi belajar

siswa

6. Pendapat bapak/Ibu tentang variasi metode dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Sangat perlu karena, seperti yang saya bilang tadi, bahwa dengan menggunakan

metode pembelajaran yang baik dan benar dapat meningkatkan semangat dan

motivasi belajar siswa

7. Metode yang biasa bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis interaktif dengan siswa

8. Kesulitan yang bapak/ibu temukan dalam menggunakan variasi metode saat

penyampaian materi?

Jawaban :

Ada beberapa metode yang untuk mempersiapkannya membutuhkan waktu yang

cukup lama, dan penerapannya pun cukup lama sehingga alokasi waktu yang

disediakan pihak sekolah tidak mencukupi

9. Pada pembahasan materi apa bapak/ibu biasanya menggunakan metode ceramah?

Jawaban :

Saya biasa menggunakan metode ceramah saat membahas materi-materi yang

bersifat naratif seperti materi pelajaran sejarah.

Page 104: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

10. penerapan variasi metode dalam proses pembelajaran IPS ditunjang

dengan..sarana dari sekolah?

Jawaban :

Banyak sarana seperti peta, atlas, globe, dan lain-lain

Page 105: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Hasil Berita Wawancara

Dengan Guru IPS SMP Darul Ma’arif Jakarta

Interviewer : Lutfi Riezqi Prasetyo

NIM : 107015000873

Responden : Dyah Lestari, S.Sos.

Tempat Wawancara : SMP Darul Ma’arif

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011

Waktu : Pukul 09.00-10.00

1. Awal mula bapak/ibu mengajar disekolah SMP Darul Ma’arif?

Jawaban :

Saya mulai mengajar di sekolah ini paada tahun 1998

2. Buku-buku yang digunakan bapak/ibu dalam mengajar IPS sebagai referensi

untuk disampaikan kepada siswa?

Jawaban :

Saya menggunakan buku-buku pelajaran dari sekolah, tetapi tidak jarang saya

juga mencari buku-buku pelajaran ditoko-toko buku ataupun saya mengunakan

buku-buku yang saya miliki pribadi yang sesuai dengan materi dan kurikulum

yang berlaku.

3. Persiapan bapak/ibu sebelum menggunakan suatu metode dalam pembelajaran?

Jawaban :

Sebelumnya saya mambaca materi yang akan diajarkan dikelas dan memilih

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dikelas

4. Kesulitan yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar mata pelajaran IPS?

Jawaban :

Page 106: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

Kesulitan yang saya hadapi, apabila ada materi pelajaran yang membutuhkan

contoh-contoh yang relevan namun sulit mencari contoh-contoh tersebut, seperti

materi tentang geografi yang tidak mungkin membawa contoh fisik kedalam

kelas, karena tidak semua materi geografi terdapat gambar dan contohnya

didalam buku

5. Usaha bapak/ibu untuk mengaktifkan proses pembelajaran?

Jawaban :

Memberikan motivasi kepada siswa diawal pembelajaran dan menggunakan

metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa

6. Pendapat bapak/Ibu tentang variasi metode dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Variasi metode dalam proses pembelajaran, sangat diperlukan agar siswa tidak

merasa jenuh dengan cara mengajar monoton

7. Metode yang biasa bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban :

Ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok, pemecahan masalah dan kuis

8. Kesulitan yang bapak/ibu temukan dalam menggunakan variasi metode saat

penyampaian materi?

Jawaban :

Kesulitan yang saya hadapi adalah anak-anak kurang terkontrol dan sulit untuk

diarahkan saat penggunaan metode yang saya terapkan, seperti saat

mengggunakan metode diskusidan kuis dimana kondisi kelas bisa sangat gaduh

9. Pada pembahasan materi apa bapak/ibu biasanya menggunakan metode ceramah?

Jawaban :

Metode ceramah biasa saya terapkan pada pembahasan materi yang butuh

banyak penjelasan mengenai teori-teori dan cerita-cerita

Page 107: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...HALAMAN DAFTAR ISI..... ii DAFTAR TABEL ... Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006,h.7

10. penerapan variasi metode dalam proses pembelajaran IPS ditunjang

dengan..sarana dari sekolah?

Jawaban :

Banyak sarana seperti peta, atlas, globe, dan lain-lain