abstrak-daftar gambar

8
ABSTRAK Pencemaran lingkungan saat ini banyak diakibatkan oleh senyawa-senyawa kimia yang berasal dari aktivitas industri terutama industri yang mengolah hidrokarbon. Salah satu senyawa hidrokarbon yang memiliki sifat toksik dan karsinogenik adalah Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH). Batas kandungan PAH di lingkungan sebesar 0,025 mg/L. Bioremediasi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah pencemaran oleh senyawa PAH. Bioremediasi memanfaatkan peran mikroba pendegradasi hidrokarbon. Dalam hal ini Bioremediasi senyawa PAH cocok menggunakan metode Bioremediasi in situ dengan menggunakan mikroba pseudomonas sp. Pseudomonas sp termasuk bakteri jenis mesofil. Suhu optimum untuk pertumbuhan pseudomonas sp adalah 42°C. Untuk memperoleh kondisi optimum Bioremediasi perlu memperhatikan kondisi lingkungan, temperatur, ketersediaan oksigen, air, dan nutrien. Kata kunci: Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH), bioremediasi, in situ, pseudomonas sp, kondisi optimum. ii

Upload: desi-supiyanti

Post on 11-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Pencemaran lingkungan saat ini banyak diakibatkan oleh senyawa-senyawa kimia yang berasal dari aktivitas industri terutama industri yang mengolah hidrokarbon. Salah satu senyawa hidrokarbon yang memiliki sifat toksik dan karsinogenik adalah Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH). Batas kandungan PAH di lingkungan sebesar 0,025 mg/L. Bioremediasi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah pencemaran oleh senyawa PAH. Bioremediasi memanfaatkan peran mikroba pendegradasi hidrokarbon. Dalam hal ini Bioremediasi senyawa PAH cocok menggunakan metode Bioremediasi in situ dengan menggunakan mikroba pseudomonas sp. Pseudomonas sp termasuk bakteri jenis mesofil. Suhu optimum untuk pertumbuhan pseudomonas sp adalah 42C. Untuk memperoleh kondisi optimum Bioremediasi perlu memperhatikan kondisi lingkungan, temperatur, ketersediaan oksigen, air, dan nutrien.

Kata kunci: Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH), bioremediasi, in situ, pseudomonas sp, kondisi optimum.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul BIOREMEDIASI TANAH TERKONTAMINASI POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONS, makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang bioremediasi dan permasalahan pencemaran lingkungan oleh polycyclic aromatic hydrocarbons serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bioteknologi Lingkungan.Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Herawati Budiastuti, Ph.D selaku Dosen Bioteknologi Lingkungan.Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena itu saran dan kritik demi perbaikan makalah ini senantiasa akan diterima dengan lapang dan senang hati.

Bandung, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK iiKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI ivDAFTAR GAMBAR vDAFTAR TABEL viBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 21.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hidrokarbon Aromatik 32.2 Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) 32.2.1 Pengertian PAHs 32.2.2 Sumber PAHs 42.2.3 Senyawa PAHs 52.2.4 Daftar PAHs 52.2.5 Dampak PAHs Bagi Kesehatan 62.2.6 Pendeteksian PAHs 72.3 Bioremediasi 72.3.1 Jenis Bioremediasi 82.3.1.1 Bioremediasi Ex-Situ 82.3.1.2 Bioremediasi In-Situ 162.4 Mikroorganisme Pendegradasi Hidrokarbon 192.5 Pemanfaatan Bakteri untuk Bioremediasi PAH 202.5.1 Pseudomonas sp. 202.5.2 Bacillus 222.5.3 Jamur 232.6 Mekanisme Degradasi PAHs di dalam Sel Bakteri 242.7 Langkah Pemanfaatan Bakteri dalam Bioremediasi 252.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bioremediasi PAHs 26

BAB III STUDI KASUS 28

BAB IV PEMBAHASAN4.1 Solusi yang Ditawarkan 314.1.1 Bioremediasi in situ 314.1.2 Pseudomonas sp 31BAB V PENUTUP5.1 Simpulan 355.2Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data PAH berdasarkan Berat Molekul dan Jumlah Cincin 4Tabel 2.2 Klasifikasi Kandungan PAH (g/kg) 7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Senyawa PAHs 5Gambar 2.2 Skema Jenis-jenis Bioremediasi 8Gambar 2.3 Skema Perlakuan Landfarming pada Prepared Bed Reactor 9Gambar 2.4 Bioreaktor 10Gambar 2.5 Rancangan Bioreaktor 11Gambar 2.6 Skema Teknik Biopile 15Gambar 2.7 Bio-venting 17Gambar 2.8 Air Sparging 17Gambar 2.9 Sumur Ekstraksi 18Gambar 2.10 Bioremediasi Ex-Situ dan In-Situ 18Gambar 2.11 Pseudomonas sp 20Gambar 2.12 Bacillus 22Gambar 2.13 Jamur 23Gambar 2.14 Aspergillus niger 23Gambar 2.15 Reaksi Degradasi Hidrokarbon Aromatik 25Gambar 4.1 Skema Pemecahan cincin benzene PAH 32