abses dan penjalaran abses

6
8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 1/6  ABSES DAN PENJALARAN ABSES   Abses adalah rongga patologis yang berisi pus yang merupakan hasil dari reaksi inflamasi pertahanan tubuh seperti makrofag, leukosit, netrofil dan bakteri. Abses  biasanya didahului dengan reksi inflamasi, tanda-tanda inflamasi antara lain : kalor, dolor, rubor, tumor dan functio lesa. Proses infeksi yang terjadi dalam rongga mulut  biasanya disebabkan dengan infeksi odontogenik. Penyebaran infeksi odontogenik dapat terjadi melalui 2 jalan : periapikal dan periodontal.  Apabila daya tahan tubuh baik dan virulensi bakteri rendah infeksi periapikal belum tentu diikuti dengan infeksi yang lebih lanjut. Penyebaran melalui periapikal biasanya disebabkan karena nekrosis pulpa dan infeksi bakteri ke periapikal. Penyebaran melalui  jaringan periodontal karena poket periodontal yang dalam seingga bakteri dapat masuk ke dalam jaringan yang lebih dalam, gigi vital yang terkena trauma dan kontak oklusal  yang berlebihan. Nekrosis pulpa dapat berlanjut menjadi infeksi aktif karena merupakan jalan bagi  bakteri masuk ke jaringan periapikal. nfeksi dapat menyebar ke segala arah terutama daerah yang memiliki resistensi yang rendah. !ksudat purulen dapat menyebar masuk ke medulla tulang yang dapat menyebabkan osteomielitis. Apabila terjadi perforasi ke korteks dan menyebar secara difus ke jaringan lunak dapat mengakibatkan terjadinya selulitis.  Abses periapikal selanjutnya dapat menyebar menembus tulang sampai di ba"ah periosteum dan timbul keadaan periostitis. #ila kemudian terjadi peristi"a supuratif diba"ah periosteum terbentuklah abses subperiosteum. Abses ini dapat berlanjut sampai berkumpul dan sampai diba"ah mukosa menjadi abses submukus. Abses dapat menyebar ke spasium tertentu karena lokasi dari asal infeksi$ tempat perforasi,

Upload: agnesdwip

Post on 07-Aug-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 1/6

 ABSES DAN PENJALARAN ABSES

 

 Abses adalah rongga patologis yang berisi pus yang merupakan hasil dari reaksi

inflamasi pertahanan tubuh seperti makrofag, leukosit, netrofil dan bakteri. Abses

 biasanya didahului dengan reksi inflamasi, tanda-tanda inflamasi antara lain : kalor,

dolor, rubor, tumor dan functio lesa. Proses infeksi yang terjadi dalam rongga mulut

 biasanya disebabkan dengan infeksi odontogenik. Penyebaran infeksi odontogenik

dapat terjadi melalui 2 jalan : periapikal dan periodontal.

 Apabila daya tahan tubuh baik dan virulensi bakteri rendah infeksi periapikal belum

tentu diikuti dengan infeksi yang lebih lanjut. Penyebaran melalui periapikal biasanya

disebabkan karena nekrosis pulpa dan infeksi bakteri ke periapikal. Penyebaran melalui

 jaringan periodontal karena poket periodontal yang dalam seingga bakteri dapat masuk

ke dalam jaringan yang lebih dalam, gigi vital yang terkena trauma dan kontak oklusal

 yang berlebihan.

Nekrosis pulpa dapat berlanjut menjadi infeksi aktif karena merupakan jalan bagi bakteri masuk ke jaringan periapikal. nfeksi dapat menyebar ke segala arah terutama

daerah yang memiliki resistensi yang rendah. !ksudat purulen dapat menyebar masuk

ke medulla tulang yang dapat menyebabkan osteomielitis. Apabila terjadi perforasi ke

korteks dan menyebar secara difus ke jaringan lunak dapat mengakibatkan terjadinya

selulitis.

 Abses periapikal selanjutnya dapat menyebar menembus tulang sampai di ba"ah

periosteum dan timbul keadaan periostitis. #ila kemudian terjadi peristi"a supuratif

diba"ah periosteum terbentuklah abses subperiosteum. Abses ini dapat berlanjut

sampai berkumpul dan sampai diba"ah mukosa menjadi abses submukus. Abses dapat

menyebar ke spasium tertentu karena lokasi dari asal infeksi$ tempat perforasi,

Page 2: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 2/6

ketebalan struktur tulang dari sumber infeksi serta letak otot yang membatasi spasia.

%pasia fasial yang dapat terserang infeksi dikelompokkan menjadi :

1. Spasium fasial primer

a. Spasium maksila primer :

& %pasium kaninus :

#iasanya berasal dari infeksi gigi rahang atas. 'ejala klinis ditandai dengan

pembengakakan pada muka, kehilangan sulkus nasolabialis dan edema pelupuk mata

sehingga pelupuk mata tampak tertutup. #ibir atas bengkak, seluruh muka tersa sakit

disertai kulit tegang ber"arna merah.

& %pasium bukalis

(apat berasal dari gigi molar kedua atau ketiga rahang atas. 'ejala klinis :

pembengakakan difus, pada perabaan tidak jelas adanya prosoes supuratif, fluktuasi -,

dan gigi penyebab sering tidak jelas. nfeksi ini dapat turun ke spasium submaksila atau

kearah spasium infra temporal.

& %pasium infratemporal.

%alah satu gejala penting dari abses ini adalah rasa sakit pada palpasi antara ramus dan

tuber diatas lipatan mukosa, rasa sakit yang menusuk di telinga.

 b. Spasium mandibula primer

& %pasium mentalis

'igi penyebab biasanya gigi anterior atau premolar rahang ba"ah. Penyebaran ke

 belakang dapat meluas ke spasium mandibula. 'ejala klinis ditandai dengan selulitis

Page 3: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 3/6

pada regio submental. ntra oral tidak tampak pembengkakan, kadang gusi tampak

eritem di sekitar gigi penyebab.

& %pasium submandibula

#erasal dari gigi premolar atau molar rahang ba"ah. 'ejala klinis berupa

pembengkakan ekstra oral di region submandibula di sudut rahang ber"arna kemerah-

merahan. ntra oral tidak tampak pembengkakan kecuali tahap yang lebih lanjut.

& %pasium sublingual

'ejala klinis ditandai dengan pembengkakan dasar mulut, lidah terangkat bergeser ke

sisi yang normal, kelenjar sublingual karena terdesak pus diba"ahnya. )erasa sakit saat

menelan.

2. Spasium fasial sekunder

& %pasium submasseter

#erasal dari gigi molar ke-* rahang ba"ah. 'ejala klinis sakit berdenyut di ramus

mandibula, trismus, delirium.

& %pasium temporal

3. Spasium fasial servikal :

& %pasium faringeal lateral

#iasanya disebabkan oleh gigi molar ke-* rahang ba"ah , trismus, terjadi deviasi uvula

ke arah yang tidak terinfeksi, pilar tonsiler anterior dan dinding laeral faringeal oedem.

#isa juga mengganggu sirkulasi udara.

& %pasium retrofaringeal

Page 4: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 4/6

nfeksi ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu sirkulasi udara dan dapat

melibatkan danger space, sehingga dapat menyebabkan obstruksi jalan napas.

& %pasium prevertebral.

Penananan infeksi

%ebelumnya kita terlebih dahulu mengetahui prinsip penanganan infeksi yaitu :

+. Penilaian berat ringannya infeksi

2. !valuasi dari tingkatan mekanisme pertahanan tubuh

*. enentukan apakah penderita memerlukan pera"atan spesialis

. akukan intervensi bedah

/. #erikan terapi suportif 

0. Pilih antibiotik yang sesuai

1. !valuasi dan monitor keadaan penderita

nfeksi odontogenik yang disertai dengan keadaan ga"at darurat perlu ditangani

secepatnya. Adapun dasar-dasar pera"atannya sebagai berikut :

+. Penanganan ga"at darurat.

ondisi penderita yang cukup buruk perlu dira"at inap rumah sakit dan perlu diinfus

untuk mengatasi dehidrasi. 3angan lupa a"asi tanda-tanda vital, pemeriksaan

laboratorium, kultur specimen.

2. Penanganan infeksi

Page 5: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 5/6

engingat uji kultur dan uji kepekaan belum diketahui maka digunakan terapi empiris

 yaitu Penisilin yang efektif terhadap bakteri aerob dan anaerob. #ila infeksi mereda

sampai 2-* hari berarti antibiotika secara empiris yang digunakan telah memadai. #ila

tidak maka digunakan antibiotika hasil uji kepekaan.

*. Pera"atan jaringan infeksi

#ila fluktuasi positif maka segera lakukan insisi untuk drainase )ujuan utama tindakan

pembedahan adalah menghilangkan sumber infeksi 4pulpa nekrosis$saku periodontal

 yang dalam5, memberikan drainase untuk kumpulan pus dan jaringan nekrotik dan

mengurangi ketegangan jaringan sehingga meningkatkan aliran darah dan 6at-6at yang

 berguna untuk pertahanan tubuh pada lokasi infeksi.

. Pera"atan gigi sumber infeksi

%etelah tanda-tanda inflamasi mereda, gigi yang merupakan infeksi primer, segera

lakukan ekstraksi, bila perlu kuretase sampai jaringan nekrosis pada soket bekas

ekstraksi bersih.

Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyakdipiliholeh para penderita GGT. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah

untukmenggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa – sisa

metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur

kimiawidalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.

Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan

berlebihdan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk

menggantikanungsi ginjal yang rusak.

!apan seseorang harus menjalani terapi hemodialisa "

 Terapi dibutuhkan apabila ungsi ginjal seseorang telah mencapai tingkatanterakhir#stage $% dari gagal ginjal kronik. &okter akan menentukan tingkatanungsi ginjal

seseorang berdasarkan perhitungan G'( atau Glomerular 'iltration(ate, dimana

pada tingkatan G'( #glomerulus )ltration rate % dibawah *$, ginjal seseorang

dinyatakanmasuk dalam kategori gagal ginjal terminal #+nd tage (enal

&isease%.Hemodialisa dilakukan bila ginjal anda sudah tidak mampu

melaksanakanungsinya atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Gagal ginjaldapat

dibagi duayaitu gagal ginjalakut dimana ungsi ginjal terganggu untuk sementara

Page 6: Abses Dan Penjalaran Abses

8/20/2019 Abses Dan Penjalaran Abses

http://slidepdf.com/reader/full/abses-dan-penjalaran-abses 6/6

waktusehingga hemodialisa dilakukan hanya hingga ungsi ginjal

membaik dan gagal ginjal kronisdimana ungsi ginjal rusak secara permanen

akibatnya hemodialisaharus dilakukan seumur hidupnya

 Jenis tindakan

a. Insisi

Dimulai dengan membuat sayatan lurus pada massa tumor misalnya padaabses. Arahnyasejajar dengan garis langer, sehingga akan terbentuk jaringan parutyang halus karena

kolagen kulit terarah dengan baik.b.

 

b. Eksisi

Merupakan tindakan pengangkatan massa tumor. Indikasinya antara lain untuk kistaepidermoid (klavus) dan kista dermoid. Klavus merupakan tumor jinak yangkeras, biasanya

tumbuh pada kulit telapak kaki maupun tangan. iasanya timbulkarena tusukan benda asingyang menyebabkan epitel kulit masuk ke ba!ahepidermis atau sisa sel yang berasal dari embrio.

Klavus tampak seperti benjolankeras dan sakit bila ditekan atau dipijakkan.Ekisisi dilakukan

dengan membuat sayatan berbentuk elips dengan sumbupanjang sesuai dengan arah ketegangankulit.

 

c. Ekstirpasi"indakan pengangkatan seluruh masa tumor beserta kapsulnya. Indikasi#ateroma,$ibroma, lipoma

Ateroma# enjolan ke%il yang terjadi karena saluran sebasea tersumbat sehingga lemak

yangdikeluarkan kelenjar itu tertimbun dan ber%ampur dengan sel&sel. Akibatnya,se%araperlahan&lahan timbullah pembesaran kelenjar rambut tersebut. Isi ateroma seperti

 buburkebiruan yang mengental. 'ada pun%ak benjolan ateroma terlihat suatu titik kebiru&

 biruanyang sebenarnya adalah lubang saluran kelenjar yang tersumbat.ipoma# "umor jinak yang berasal dari jaringan lemak dan garis tengahnya antara berapa

mmsampai puluhan %m. ipoma srg ditemukan si pundak, lengan atas, punggung dan pantat.

ibroma# "umor yang berasal dari jaringan ikat tubuh."eknik pengambilan ateroma#