abel 123

15
Rangkuman Bab 3 A. Sifat Material Material adalah bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu . Ada banyak material yang terdapat di alam sekitar kita, misalnya logam, keramik, semikonduktor, polimer, gelas, di elektrik, serat kayu, pasir, batu berbagai komposit, dan lain- lain. Pada dasarnya, material mempunyai sifat mekanik, sifat fisik, dan sifat kimia 1. Sifat Mekanik Secara umum, sifat mekanik meliputi kekuatan tarik dan tekan, ketangguhan, elastis, kekuatan kejut, keausan, kepatahan, dan lain- lain. Material yang digunakan dalam konstruksi bangunan mengalami bermacam- macam beban seperti beban tekan, beban Tarik, beban lentur, dan beban geser . Kekuatan setiap material untuk menanggung beban- beban tersebut berbeda- beda. Oleh karena itu, setiap material harus lebih dulu diketahui kekuatan tekan, tarik, lentur, dan kekuatan gesernya. Elastisitas adalah kemampuan untuk mempertahankan bentuk dan volumenya terhadap pengaruh dan gaya dari luar. Apabila kekuatan elastisitas material bangunan dilampaui, material bangunan tersebut tidak akan mendapatkan kembali bentuknya semula (mengalami perubahan bentuk). 2. Sifat Fisik

Upload: rendy

Post on 10-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

abel

TRANSCRIPT

Page 1: Abel 123

Rangkuman Bab 3

A. Sifat Material Material adalah bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu .

Ada banyak material yang terdapat di alam sekitar kita, misalnya logam, keramik, semikonduktor, polimer, gelas, di elektrik, serat kayu, pasir, batu berbagai komposit, dan lain- lain.

Pada dasarnya, material mempunyai sifat mekanik, sifat fisik, dan sifat kimia

1. Sifat MekanikSecara umum, sifat mekanik meliputi kekuatan tarik dan tekan, ketangguhan, elastis, kekuatan kejut, keausan, kepatahan, dan lain- lain. Material yang digunakan dalam konstruksi bangunan mengalami bermacam- macam beban seperti beban tekan, beban Tarik, beban lentur, dan beban geser .

Kekuatan setiap material untuk menanggung beban- beban tersebut berbeda- beda. Oleh karena itu, setiap material harus lebih dulu diketahui kekuatan tekan, tarik, lentur, dan kekuatan gesernya. Elastisitas adalah kemampuan untuk mempertahankan bentuk dan volumenya terhadap pengaruh dan gaya dari luar. Apabila kekuatan elastisitas material bangunan dilampaui, material bangunan tersebut tidak akan mendapatkan kembali bentuknya semula (mengalami perubahan bentuk).

2. Sifat Fisik Salah satu sifat fisik yang perlu diketahui dari material adalah sifat kerapatan, yaitu perbandingan antara volume biasa dan volume absolut. Setiap bahan bangunan umumnya memiliki kerapatan (densitas) kurang dari 100%. Porisitas adalah perbandingan volume pori- pori dan volume total dari material tersebut. Sifat material lain yang sangat penting untuk diketahui antara lain kekuatan, sifat material terhadap air, hantaran panas, konduktivitas listrik, dan kemagnetan.

3. Sifat kimiaUmumnya, material terdiri atas beberapa unsur, senyawa, dan campuran .

Page 2: Abel 123

Apabila suatu material terdiri atas zat- zat suatu bahan dicampur denga zat- zat dari bahan lain, hasil campuran semacam itu disebut campuran kimia.

Sifat senyawa kimia yang penting dan ada kaitannya dengan material, antara lain asam, basa, garam, korosif, oksidasi, dan ketahanan terhadap sinar ultraviolet. Material pada umunya dapat digolongkan dalam senyawa organic dan anorganik. Senyawa organik misalnya plastik, cat, dan bitumen; sedangkan senyawa- senyawa anorganik misalnya baja, besi, tembaga, seng, aluminium, dan timah.

1. Alumunium Alumunium adalah sejenis logam yang memiliki sifat fisik keras dan kuat, tetapi kenyal. Alumunium mempunyai berat jenis 2,6 dan berwarna putih kebiru- biruan. Alumunium mencair pada suhu 665 C. Alumunium tuang mempunyai tegangan tarik sebesar 800- 1.200 kg/cm2.

2. Besi atau Baja Besi (Fe) merupakan logam yang bersifat keras, memiliki titik didih 1.525 C, berat jenis 7,88, dan angka koefisien muai 0,000012.

Besi kasar merupakan hasil pemurnian tingkat pertama dari bijih besi. Kandungan besinya berkisar 92%- 95% dan kadar karbonnya sekitar 3% -4%. Selain itu, ada sedikit kandungan belerang, fosforus, dan mangan. Besi kasar digunakan sebagai bahan utama pembuatan besi tuang (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan baja (steel) .

3. KayuKayu merupakan hasil alami hutan. Kayu menjadi bahan bangunan yang banyak disukai orang karena kuat dan tampilan yang menarik. Kayu cukup kuat dan kaku walaupun kayu tidak sepadat baja atau beton.

Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

A. Kayu mudah diperoleh di Indonesia.

B. Mudah dibuat balok berukuran kecil untuk memudahkan proses pengangkutan.

C. Mudah pengerjaannya dan mudah mengubahnya sesuai kebutuhan.

D. Kayu tidak berkarat.

E. Kayu baik digunakan sebagai penyekat panas dan penyekat suara.

Tekstur adalah ukuran relative sel- sel kayu. Sel kayu adalah serat- serat kayu. Jadi, dapat dikatakan tekstur merupakan ukuran relative serat- serat kayu.

Page 3: Abel 123

Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan menjadi 3 jenis :

A. Kayu bertekstur halus, contohnya kayu giam, lara, dan ulin .

B. Kayu bertekstur sedang, contohnya kayu jadi dan sonokeling.

C. Kayu bertekstur kasar, contohnya kayu meranti dan kampas.

4. SemenSemenadalahzat yang digunakan untuk merekatkan batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Kata semen berasal dari caementum (Bahasa latin), yang artinya “memotong menjadi bagian- bagian kecil tak beraturan” .

5. PasirBatu pasir adalah batuan endapan yang terdiri atas mineral butiran batuan yang kecil. Sebagian besar butiran pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar yang banyak terdapat di kulit bumi.

Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida.

B. Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga 1. Bahan Pembersih

Sabun adalah garam kalium atau natrium dari asam- asam organik, seperti asam stearate atau asam palmitat. Contohnya yaitu natrium stearate, natrium palmitat, kalium stearate, dan kalium palmitat. Surfaktan adalah singkatan dari surface active agent, yaitu suatu zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu cairan.

Perbedaan Detergen dan Sabun :

Sabun adalah garam alkali karboksilat .

Detergen adalah garam alkali alkil sulfat atau sulfonate .

2. Bahan Pemutih

Zat aktif yang terdapat pada pemutih pakaian (bleaching agent) adalah natrium hipoklorit (NaCIO). Zat aktif ini dapat menjadi berbahaya jika bereaksidegan detergen karena menghasilkan gas klorin (CI2) yang beracun.

Page 4: Abel 123

Kebanyakan pemutih dipasaran mengandung 5,25% massa/volume natrium hipoklorit (NaCIO) yang dikenal sebagai larutan klorox. Selain NaCIO, dalam pemutih juga terdapat kapur klor (CaOCI2) .

3. Bahan Pewangi

Zat ini biasanya digunakan sebagai pengharum ruanga, pengharum badan, atauun pengharum pakaian. Pengharum biasanya berwujud cair dan dikemas dalam botol semprot. Untuk membantu mengeluarkan parfum dari botol di perlukan suatu zat pendorong. Bahan yang biasa digunakan adalah gas freon degan nama kimia klorofluorokarbon (CFC). CFC juga digunakan cairan pendingin (refrigerant). Namun, gas Freon sekrang sudah dikurangi penggunaannya karena merusak lapisan ozon di atmosfer. Dengan adanya zat pendorong, pengharum keluar dari botol dalam bentuk aerosol (zat cair yang terdispersi dalam udara). Selain berbentuk aerosol, ada pula pengharum yang berbentuk padat, misalnya bedak.

4. Pembasmi Hama

Salah satu cara untuk membasmi nyamuk adalah dengan menggunakan zat pembasmi hama jenis insektisida. Insektisida merupakan bagian dari zat pembasmi hama yang disebut pestisida.

A. Jenis- jenis PestisidaPestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lainnya.

1. Insektisida

Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas serangga, seperti nyamuk, kecoa, rayap, semut , dll . Contoh insektisida antara lain diazinon, tiodan, basmion, dll.

2. Herbisida

Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang- alang. Contoh herbisida antara lain gramoxone, totacol, pentakloro frnol, dan ammonium sulfonate.

3. Nematisida

Page 5: Abel 123

Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama cacing. Contoh nematisida antara lain oksamil dan natrim metam.

4. Fungisida

Fungisida adalah pestisida untuk memberantas jamur (fungi). Contoh fungisida adalah timbel (I) oksida, carbendazim, tembaga oksiklorida, dan natrium dikromat.

5. Rodentisida

Rodentisida adalah pestisida untuk memberantas binatang pengerat, misalnya tikus. Contoh rodentisida adalah warangan (senyawa arsen) dan thalium sulfat.

B. Bahan Kimia pada Pestisida.

Berdasarkan bahan kimia yang tekandung, pestisida di golongkan menjadi :

1. Golongan Organoklor.

2. Golongan Organofosfat .

3. Golongan Karbamat .

C. Pengaruh Material Terhadap Kesehatan Berikut ini beberapa material bangunan yang berbahaya beserta penyakit yang ditimbulkan :

1. Kayu . Seringkali orang memperindah kayu dengan pelitur. Dampak dari penggunaan pelitur : alergi kulit, mata pedih, dan gangguan selaput lendir.

2. Pipa PVC, lem PVC, lantai vinil, dan karpet plastic yang dibuat dari PVC (polivinil klorida) . Dampak dari penggunaan PVC : dapat memicu kanker, penyakit hati dan ginjal.

3. Cat Sintesis (cat besi/kayu), thinner, dan cat epoksi yang mengandung etilalkohol dapat memicu gangguan saraf, darah, pernapasan, mata, selaput lendir, dan eksim pada kulit.

4. Asbes (plafond an atap) dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan kita. Asbes yang dihirup dapat menyebabkan kanker setelah 20 hingga 30 tahun kemudian . Penyakit yang ditimbulkan adalah gangguan paru- paru asbestose dan kanker.

Untuk meminimalkan bahaya tersebut, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut :

1. Apabila rumah baru dicat, atau ada mebel yang baru dicat atau dipelitur, sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehida tidak tercium lagi. Sebaiknya, ventilasi dalam ruangan digunakan dengan baik agar gas dapat di netralkan oleh udara segar.

Page 6: Abel 123

2. Pada saat ini banyak dikembangkan cat berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik, yang mudah menguap lebih rendah. Bahan material ini biasanya berasal dari alam dan tidak melalui industry yang menggunakan bahan kimia berbahaya.

3. Pilih bahan bangunan yang sehat (tidak tercampur bahan kimia berbahaya), seperti atu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, dan kertas.

Pencemaran Pestisida Apabila pestisida digunakan secara berlebihan, akan menyebabkan pencemaran, baik pencemaran air maupun pencemaran tanah. Pencemaran air oleh pestisida terjadi melalui aliran air dari tempat penggunaan pestisida tersebut, misalnya sawah. Pencemaran tanah oleh pestisida dapat membunuh organisme dalam tanah, diantaranya cacing, jamur, bakteri, dan organisme penyubur tanah lain. Akibatnya tanah menjadi tandus.

Page 7: Abel 123

Rangkuman Bab 7

A. Pengertian Zat Aditif Menurut Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, yang dimaksud BAHAN TAMBAHAN PANGAN adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memengaruhi sifat atau bentuk pangan.

Fungsi zat aditif diantaranya sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, sekuestran (zat pengikat logam), pemanis, pengasam, pengembang adonan, dan pengawet.

Pemberian zat aditif pada makanan secara garis besar bertujuan :

- Untuk mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan makanan, ada zat gizi yang rusak atau hilang.

- Agar makanan lebih menarik.

- Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga.

- Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet.

- Agar makanan lebih tahan lama disimpan.

B. Macam- macam zat aditif

1. Zat Aditif Alami

Zat aditif alami merupakan zat tambahan makanan yang diperoleh dari alam, tanpa disintesis atau dibuat terlebih dahulu. Namun, kelemahan zat aditif alami tidak dapat digunakan dalam jumlah banyak, kurang stabil kepekatannya, dan kurang tahan lama.

Berikut ini adalah beberapa contoh zat aditif alami dari kegunaanya .

A. Pewarna

1. Wortel

Wortel dapat memberi warna oranye pada makanan. Wortel juga baik dimakan langsung atau diperas airnya dan diminum karena mengandung provitamin A.

2. Kunyit

Kunyit memberikan warna kuning pada makanan.

Page 8: Abel 123

3. Daun Suji

Daun suji memberi warna hijau pada bahan makanan. Daun suji bias juga digunakan sebagai zat warna pada minuman.

B. Pemanis

1. Gula pasir / gula tebu

Gula pasir dibuat dari tanaman tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai pengawet. Hal ini karena gula dapat menyerap kandungan air (bersifat HIGROSKOPIS).

2. Gula aren

Gula aren dihasilkan dari getah bunga aren . Gula aren lebih sering digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.

3. Gula kelapa (gula jawa)

Gula kelapa dihasilkan dari buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan sebagai pemanis minuman.

4. Madu

Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena mengandung zat- zat gizi yang alami.

C. Pengawet

1. Garam dapur

Garam dapur dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam makanan.

2. Bawang putih

Bawang putih yang diiris akan mengeluarkan ALICIN, yaitu suatu zat yang dapat mengahambat pertumbuhan bakteri. Zat ini yang menyebabkan bawan putih dapat dipakai sebagai bahan pengawet.

Page 9: Abel 123

3. Asam cuka

Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Larutan asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang sering digunakan sebagai bahan pengawet buah/ sayuran untuk mencegah pertumbuhan jamur.

D. Penyedap

1. Garam dapur

Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering ditambahkan kedalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal dari natrium klorida (NaCI).

2. Bawang putih

Selain mengandung allicin, bawang putih juga mengandung sulfur dan iodin yang tinggi.

3. Cabai merah

Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa sekaligus perangsang selera makan. Selain itu, cabai merah juga mengandung vitamin C. Cabai hijau juga mengandung kedua vitamin tersebut, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil.

E. Pemberi Aroma

1. Daun jeruk

Daun jeruk memberikan aroma yang khas, segar, dan membangkitkan selera makan.

2. Vanili

Vanili memberikan rasa dan aroma yang harum.

3. Serai

Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman penghangat tubuh (minuman serai).

4. Daun pandan

Daun pandan biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi berbau harum dan tidak cepat basi.

Page 10: Abel 123

F. Bahan pengasam

2. Zat Aditif Sintesis / Buatan

Zat aditif sintesis merupakan zat aditif atau zat tambahan makanan yang diperoleh melalui sintesis (pembuatan), baik di laboratorium maupun industri. Keungulan zat aditif sintesis adalah dapat di produksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran penggunaanya lebih sedikit, dan biasanya lebih tahan lama. Adapun kelemahan zat aditif sintesis adalah dapat menimbulkan resiko penyakit kanker atau bersifat karsinogenik, jika dikonsumsi secara berlebihan.

A. Pewarna

Fast Green FCF > Hijau > Es krim dan buah kalengan.

Sunset yellow FCF > Kuning > Minuman ringan, permen, selai, dan agar- agar.

Brilliant blue FCF > Biru > Es krim, selai, jeli, dan buah kalengan.

Coklat HT > Cokelat > Minuman ringan, agar- agar, dan selai.

Ponceau 4R > Merah > Minuman ringan, yoghurt, dan jeli.

Eritrosin > Merah > Jeli, selai, saus, es krim, dan buah kalengan.

B. Pemanis

Pemanis sintesis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula tebu atau sukrosa

- Sakarin, mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada gula

- Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.

- Siklamat (natrium siklamat atau kalsium siklamat), mempunyai tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.

- Sorbitol.

- Dulsin.

C. Pengawet

Bahan pengawet bersifat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroba atau mikroorganisme yang dapat merusak dan membusukkan makanan.

Pengawet sintesis di antaranya sebagai berikut :

Page 11: Abel 123

- Natrium benzoat dan asam benzoate.

- Natrium nitrit.

- Asam propionate.

- Asam sorbet.

D. Penyedap

Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG (monosodium glutamat). Konsumsi penyedap makanan sebaiknya secukupnya saja, jangan berlebihan. Penyedap sintesis selain MSG antara lain nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan ionosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada makanan.

E. Antioksidan

Secara sederhana, oksidasi merupakan suatu proses peruraian minyak atau lemak. Antioksidan yang ditambahkan akan menghambat terjadinya proses oksidasi.

Bahan yang termasuk antioksidan, yaitu

- Butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluene (BHT)

- Asam askorbat.