ulmeprints.ulm.ac.id/1185/1/binder1.pdfabdul kahar, nonie novelya, budi nining windarti, muhammad...
TRANSCRIPT
Prosiding
Seminar Nasional Industri Kimia dan
Sumber Daya Alam 2016
“PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
DENGAN TEKNOLOGI TERBARUKAN DAN
RAMAH LINGKUNGAN: TANTANGAN DAN
PELUANG DI MASA DEPAN”
Banjarbaru, 27 Agustus 2016
diselenggarakan oleh:
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
Prosiding Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN : 978-602-70195-1-5
Diterbitkan oleh : Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Alamat : Gedung Fakultas Teknik ULM
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
Telepon : (0511) 6807214
Fax : (0511) 4773868
Email : [email protected]
Hak Cipta @2016 ada pada penulis.
Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
untuk tujuan bukan komersil, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut
penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari penulis.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga Seminar Nasional “INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA
ALAM 2016” dapat terlaksana. Seminar ini merupakan seminar kedua yang diadakan
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Kalimantan Selatan. Seminar Nasional pada tahun 2016 ini mengangkat tema
“Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Teknologi Terbarukan dan Ramah
Lingkungan: Tantangan dan Peluang di Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru
Kalimantan Selatan.
Seminar Nasional ini diharapkan sebagai forum diskusi hasil-hasil penelitian di bidang
energi, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan dan pengelolaan lingkungan serta
teknologi proses dan bioteknologi. Seminar ini diikuti oleh 7 (tujuh) perguruan tinggi
dari enam propinsi di Indonesia dengan 31 (tiga puluh satu) makalah. Pada seminar ini
makalah disajikan dalam bentuk presentasi oral.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,
diantaranya: pimpinan Universitas Lambung Mangkurat beserta jajarannya, tim
reviewer dari internal dan eksternal Universitas Lambung Mangkurat, para sponsor dari
lembaga pemerintahan dan industri serta segenap panitia pelaksana yang telah berusaha
maksimal dan bekerjasama dengan baik hingga terlaksananya seminar ini. Ucapan
terima kasih kami sampaikan pula kepada para pembicara: Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti
Muhammad Hatta, MS dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
(Menristek RI periode 2011-2014) serta Bapak Dr. Eng Agus Haryono Kepala Pusat
Penelitian Kimia-LIPI yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada
seminar ini.
Panitia pelaksana mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan pelaksanaan
seminar ini di waktu yang akan datang. Akhir kata, semoga seminar ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Banjarbaru, Agustus 2016
Panitia Pelaksana
ii
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
PANITIA PENGARAH
1. Prof. Wahyudi Budi Sediawan, Ph.D (UGM)
2. Prof. Renanto Handogo, Ph.D (ITS)
3. Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D (ITB)
4. Prof. Dr. Misri Gozan (UI)
5. Prof. Dr. Yudi Firmanul Arifin (ULM)
6. Prof. Dr. Danang Wiyatmoko (ULM)
7. Dr. Siswo Sumardiono (UNDIP)
8. Dr. Sunu Herwi Pranolo (UNS)
9. Dr. Isna Syauqiah (ULM)
10. Dr. Abdullah (ULM)
11. Dr. Slamet (ULM)
PANITIA PELAKSANA
Pelindung : Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
Pembina : Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Chairul Irawan, Ph. D
Penanggung Jawab : - Pembantu Dekan I
Chairul Irawan, Ph. D
- Ketua Program Studi Teknik Kimia
Meilana Dharma Putra, Ph. D
Ketua Pelaksana : Muthia Elma, Ph.D
Sekretaris I : Yuli Ristianingsih, M.Eng.
Sekretaris II : Desi Nurandini, M.Eng.
Bendahara : Iryanti Fatyasari Nata, Ph.D
Pendamping Pelaksana : Dr. Isna Syauqiah
Hesti Wijayanti, Ph.D
Lailan Ni’mah, M.Eng.
Rinny Jelita, M.Eng.
Rinna Juwita, S.T.
Noryati, A.Md.
Yayan Kamelia, A.Md.
Norhasanah Agustina, S.Sos.
Agus Suryani, S.T.
Co-Host : Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ULM
iii
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
08.30-09.00 WITA Registrasi Peserta
09.00-09.40 WITA Penyambutan Tamu (Tari: Radap Rahayu)
Lagu: Indonesia Raya, Ampar-Ampar Pisang
09.40-10.00 WITA Sambutan:
1. Ketua Pelaksana:
Muthia Elma, Ph.D
2. Rektor Universitas Lambung Mangkurat:
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
10.00-10.10 WITA Doa
10.10-10.40 WITA Coffee Break
10.40-11.25 WITA Pembicara 1:
Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS.
(Dosen Fakultas Kehutanan ULM, Menteri KLH
RI Periode 2009-2011, MENRISTEK RI Periode
2011-2014)
11.25-12.10 WITA Pembicara 2:
Dr. Eng. Agus Haryono
(Kepala Pusat Penelitian Kimia-LIPI)
12.10-12.40 WITA Sesi Tanya Jawab dan Penyerahan Kenangan
12.40-13.40 WITA ISHOMA
13.40-16.10 WITA Seminar Paralel I, II, dan III
16.10-16.30 WITA Penutup
Pembagian sertifikat
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Susunan Panitia ii
Susunan Acara iii
Daftar Isi iv
SNIKSDA-2-0001 Produksi Hidrogen Dari Sumber Energi Terbarukan Untuk
Aplikasi Kawasan Terpencil: Sebuah Tinjauan
1
Sutarno, Agus Taufiq
SNIKSDA-2-0002 Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada Proses
Reduksi Logam Pb Total Limbah Industri Sasirangan
8
Bunga Pertiwi, Gusti Indah Hayati, Yuli Ristianingsih
SNIKSDA-2-0003 Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Off-Grade
Menggunakan Katalis CaO/ Serbuk Besi
13
Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman Fatra, Syamsu Herman
SNIKSDA-2-0004 Perancangan Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam 19
Sholeh Ma’mun, Kamariah, Eleonora Amelia, Vitro Rahmat,
Desi Kurniawan
SNIKSDA-2-0005 Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter Dalam
Pengukuran Emisi Karbon Dioksida
24
Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya Eka, Alel, Maulida Hasanah
SNIKSDA-2-0006 Studi Kinetika Adsorbsi Pb Menggunakan Arang Aktif Dari
Kulit Pisang
30
Riduan Situmorang, Ma’rufa Nur, Anisa, Ari Susandy Sanjaya
SNIKSDA-2-0007 Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS, dan VFA Pada
Pengolahan Lindi Dalam Bioreaktor Anaerobik
38
Abdul Kahar, Nonie Novelya, Budi Nining Windarti,
Muhammad Busyairi, Veryatti Octhavia
SNIKSDA-2-0008 Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Larutan Pati
Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Pada Saat
Putus Bioplastik Pati Biji Durian (Durio zibehinus)
45
Muhammad Hendra S. Ginting, Rosdanelli Hasibuan, Yunella
Amelia
v
SNIKSDA-2-0009 Substitusi Bahan Bakar Genset 5 kW Dengan Gas Hasil
Gasifikasi Gamal Dan Kaliandra
50
M.F Hardiansyah, J. Firdha, A.M Navitri, D. Alfianto, W.A.
Wibowo, S.H Pranolo
SNIKSDA-2-0010 Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap Drug
Loading Asam Salisilat Pada Pectin Edible Film
59
Lilis Kistriyani, Ayu Winda Ariestanty, Niken Satorasih
Candramaya
SNIKSDA-2-0011 Pengaruh Kompisisi Minyak Kelapa Dan Minyak Jelantah
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel
64
Shafira Ainun Adhi Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0012 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Campuran Minyak Kelapa
dan Minyak Jelantah
70
Muthia Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
SNIKSDA-2-0013 Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi Perekat
Terhadap Karakteristik Biobriket Berbahan Baku Cangkang
Kelapa Sawit
79
Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0014 Adsorbsi Logam Berat Fe2+
Dalam Larutan Menggunakan
Karbon Aktif Dari Enceng Gondok
87
Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0015 Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)
Sebagai Edible Film And Coating
93
Mirna Isdayanti, Muhammad Irham Rasidi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0016 Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein Pada Susu
Singkong Termodifikasi Dengan Penambahan Biji Pepaya
99
Sazila Karina Rahman, Muhammad Hasan Albanna, Rian
Nugraha Putra, Murhia Elma
SNIKSDA-2-0017 Pemodelan Geostatistik Nilai pH Pada Danau Bekas
Tambang Batubara
105
Hafidz Noor Fikri, Yuniar Siska Novianti
SNIKSDA-2-0018 Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang Sebagai Bahan
Baku Pembuatan Bioetanol Menggunakan Ragi Tape
111
Devina Jenery Putri, Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
SNIKSDA-2-0019 Proses Degumming Dan Netralisasi Asam Lemak Bebas
Crude Palm Oil (CPO) Pada Pembuatan Biodiesel
117
Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi Rosyadi Suryani
vi
SNIKSDA-2-0020 Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah Minyak Goreng
Bekas dan Minyak Kelapa
121
Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa Pujianor, Meilana Dharma
Putra
SNIKSDA-2-0021 Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit Dalam
Pembuatan Biokomposit Magnetik Nanopartikel Sebagai
Adsorben Pada Pengolahan Limbah Cair Sasirangan
128
Ahmad Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0022 Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L) Khas
Kalimantan Selatan Sebagai Sumber Bahan Baku Gelatin
134
Dovan Tri Saputro, Roby Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0023 Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara (Ipomoea
batatas L) Sebagai Substrate Pada Produksi Glukosa Cair
Dengan Proses Enzimatis
139
Dinda Dewi Yulimasita, Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari
Nata
SNIKSDA-2-0024 Pengaruh Penambahan Kitosan Dari Kulit Udang Windu
(Penaeus monodon) Terhadap Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas) Dalam Pembuatan Plastik Biodegradable
145
Roby Kurniawan, Dovan Tri Saputra, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0025 Pengaruh Daya Serap Air Pada Beton Ringan Berbahan
Kulit Kerang dan Cangkang Telur
Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung, Eka Pramita, Muhammad
Topan Darmawan, Aliah
150
SNIKSDA-2-0026 Potensi Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit dan Sekam
Padi Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas
Menggunakan Proses Soda
154
Hero Islami, Muhammad Sarwani
SNIKSDA-2-0027 Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung Gambut
Terhadap Aktivasi Pada Proses Desalinasi Air
160
Zahratunnisa, Nor Hidayah, Mita Riani Rezki, Dewi Puspitasari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0028 Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah Cair Sasirangan
Menggunakan Metode Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari
Kulit Pisang
166
Fakhrizal, Rizqi Fauzi
vii
SNIKSDA-2-0029 Pembuatan Monoasilgliserol Dari Gliserol Hasil Samping
Industri Biodiesel
172
Erna Astuti, Zahrul Mufrodi
SNIKSDA-2-0030 Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan Sistem
Pengadukan dan Membrane
177
Zahrul Mufrodi, Erna Astuti
SNIKSDA-2-0031 Interrelationship Indeks Jenis, Indek Penerimaan Sosial Dan
Indeks Kepentingan Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh
Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
182
Hafizianor
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL I
Ruang: A
Moderator: Meilana Dharma Putra, M.Sc., Ph.D
Teknologi Proses dan Bioteknologi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0008/Universitas
Sumatra Utara,
Medan
Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan
Larutan Pati Terhadap Sifat Kekuatan Tarik
dan Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik
Pati Biji Durian (Durio zibehinus)/Muhammad
Hendra S Ginting, Rosdanelli Hasibuan,
Yunella Amelia Siagian
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0007/Universitas
Mulawarman,
Samarinda
Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS,
dan VFA pada Pengolahan Lindi dalam
Bioreaktor Anaerobik/Abdul Kahar, Nonie
Novelya, Budi Nining Widarti, Muhammad
Busyairi, Veryatti Octhavia
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0010/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap
Drug Loading Asam Salisilat Pada Pectin
Edible Film/Lilis Kistriyani, Ayu Winda
Ariestanty, Niken Satorasih Candramaya
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0014/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Adsorpsi Logam Berat Fe2+
dalam Larutan
menggunakan Karbon Aktif dari Eceng
Gondok/Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila,
Isna Syauqiah
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0015/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa
paradisiaca linn) sebagai Edible Film and
Coating/Mirna Isdayanti, Muhammad Irham
Rasidi, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0020/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah
Minyak Goreng Bekas dan Minyak
Kelapa/Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa P,
Meilana Dharma Putra
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0021/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit
dalam Pembuatan Biokomposit Magnetik
Nanopartikel sebagai Adsorben pada
Pengolahan Limbah Cair Sasirangan/Ahmad
Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari
Nata
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0024/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Penambahan Kitosan dari Kulit
Udang Windu (Penaeus monodon) terhadap
Pati Kulit
Ubi Nagara (Ipomoea batatas) dalam
Pembuatan Plastik Biodegradable/Roby
Kurniawan, Dovan Tri Saputro, Iryanti
Fatyasari Nata
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0029/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Monoasilgliserol dari Gliserol
Hasil Samping Industri Biodiesel/Erna Astuti,
Zahrul Mufrodi
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0030/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan
Sistem Pengadukan dan Membrane/ Zahrul
Mufrodi, Erna Astuti
11 16.10-16.25 SNIKSDA-2-
0028/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah
Cair Sasirangan Menggunakan Metode
Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari Kulit
Pisang/Fakhrizal, Rizqi Fauzi
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL II
Ruang: B
Moderator: Hesti Wijayanti, Ph.D/Desi Nurandini, M.Eng
Energi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0009/Universitas
Sebelas Maret,
Solo
Substitusi Bahan Bakar Genset 5 KW dengan
Gas Hasil Gasifikasi Gamal dan
Kaliandra/M.F. Hardiansyah, J. Firdha, A.M.
Navitri, D. Alfianto, W.A. Wibowo1, S.H.
Pranolo
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0003/Universitas
Riau, Pekanbaru
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Sawit Off-
Grade Menggunakan Katalis CaO/Serbuk
Besi/Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman
Fatra, Syamsu Herman
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0001/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Produksi Hidrogen dari Sumber Energi
Terbarukan untuk Aplikasi Kawasan
Terpencil: Sebuah Tinjauan/Sutarno, Agus
Taufiq
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0011/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Komposisi Minyak Kelapa dan
Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Biodiesel/Shafira Ainun Adhi
Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0012/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Pembuatan Biodiesel dari Campuran
Minyak Kelapa & Minyak Jelantah/Muthia
Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0013/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi
Perekat Terhadap Karakteristik Biobriket
Berbahan Baku Cangkang Kelapa
Sawit/Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar,
Isna Syauqiah
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0005/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter
dalam Pengukuran Emisi Karbon
Dioksida/Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya
Eka Alel, Maulida Hasanah
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0018/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol
Menggunakan Ragi Tape/Devina Jenery Putri,
Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0019/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Degumming dan Netralisasi Asam
Lemak Bebas Crude Palm Oil
(CPO)/Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi
Rosyadi Suryani
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0023/ Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas L.) sebagai Substrate Pada
Produksi Glukosa Cair dengan
Proses Enzimatis/Dinda Dewi Yulimasita,
Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari Nata
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL III
Ruang: C
Moderator: Dr. Isna Syauqiah, MT/Lailan Ni’mah, M.Eng
Pengolahan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemanfaatan SDA
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0002/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada
Proses Reduksi Logam Pb Total Limbah
Industri Sasirangan/ Bunga Pertiwi, Gt Indah
Hayati
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0004/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Perancangan Alat Pengukuran Konstanta
Disosiasi Asam/Sholeh Ma’mun, Kamariah,
Eleonora Amelia, Vitro Rahmat, Desi
Kurniawan dan Deasy R. Alwani
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0017/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemodelan Geostatistik nilai pH pada Danau
Bekas Tambang Batubara/Hafidz Noor Fikri,
Yuniar Siska Novianti
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0006/Universitas
Mulawarman,
Smarinda
Studi Kinetika Adsorpsi Pb Menggunakan
Arang Aktif Dari Kulit Pisang/Riduan
Situmorang, Ma’rufa Nur Anisa, Ari Susandy
Sanjaya
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0016/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein
Pada Susu Singkong Termodifikasi Dengan
Penambahan Biji Pepaya/Sazila K. Rahman,
Muhammad Hasan Albanna, Rian Nugraha
Putra, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0022/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L)
Khas Kalimantan Selatan Sebagai Sumber
Bahan Baku Gelatin/Dovan Tri Saputro, Roby
Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0026/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
dan Sekam Padi Sebagai Bahan Alternatif
Pembuatan Kertas Menggunakan Proses
Soda/Hero Islami, Muhammad Sarwani
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0027/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung
Gambut Terhadap Aktivasi Pada Proses
Desalinasi Air/Zahratunnisa, Nor Hidayah,
Mita Riani Rezki, Dewi Puspita Sari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0031/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Interrelationship Indeks Jenis, Indek
Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan
Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh di
Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan/Hafizianor
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0025/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Daya Serap Air pada Beton Ringan
Berbahan Kulit Kerang dan Cangkang
Telur/Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung,
Eka Pramita, Muhammad Topan Darmawan,
Aliah
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
1
PRODUKSI HIDROGEN DARI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
UNTUK APLIKASI KAWASAN TERPENCIL: Sebuah Tinjauan
Sutarno
1)*, Agus Taufiq
1)
1)Prodi Teknik Kimia/Tekstil FTI Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman, Yogyakarta
*Email : [email protected]
Abstrak- Produksi hidrogen melalui teknologi energi surya memainkan peran yang sangat penting dalam
pengembangan sistem energi yang berkelanjutan. Secara tradisional, berbagai metode yang tersedia
untuk produksi hidrogen dari sumber energi konvensional, seperti gas alam, batu bara, minyak dan lain-
lain dalam aplikasinya, bagaimanapun, masih menghasilkan emisi ozon gas CO2. Tulisan ini hendak
membahas tentang perkembangan terakhir metode produksi hidrogen yang terkait dengan produksi
hidrogen menggunakan energi surya (solar-hidrogen) untuk diaplikasikan di daerah terpencil. Metode
yang dibahas adalah metode termokimia, fotoelektrokimia dan elektrokimia, di mana air adalah sebagai
bahan bakunya. Dari pembahasan ini, keseluruhan proses dari metode fotoelektrokimia dan termokimia
memiliki efesiensi yang rendah, sehingga kedua metode ini tidak menarik untuk di aplikasikan di daerah-
daerah terpencil. Tulisan ini menyimpulkan bahwa metode produksi hidrogen yang paling cocok untuk
aplikasi daerah terpencil adalah metode proses elektrokimia, di mana electrolyzer merupakan bagian
dari proses yang paling penting untuk mendapatkan hidrogen tanpa emisi polutan udara atau gas rumah
kaca. Tulisan ini sangat berguna bagi produsen, akademisi dan peneliti sistem solar-hidrogen.
Kata kunci: Energi surya, produksi Hidrogen, teknologi energi terbarukan
Abstract- Hydrogen production through solar energy technology plays a very important role in the
development of sustainable energy systems. Traditionally, the various methods available for the
production of hydrogen from conventional energy sources, such as natural gas, coal, oil and other
application, however, still produces CO2 emissions of ozone gas. This paper is going to discuss about the
latest developments of hydrogen production methods associated with the production of hydrogen using
solar energy (solar-hydrogen) to be applied in remote areas. The method discussed is the thermochemical
method, photoelectrochemical and electrochemical, where the water is as a raw material. From this
discussion, the whole process of photoelectrochemical and thermochemical method has a low efficiency,
so that these methods are not attractive to be applied in remote areas. This paper concludes that the
hydrogen production method is most suitable for remote areas of application are electrochemical process
method, in which the electrolyzer is part of the most important processes to obtain hydrogen without
emission of air pollutants or greenhouse gases. This article is very useful for producers, academics and
researchers solar-hydrogen system.
Keywords: Solar energy, Hydrogen production, renewable energy technologies
PENDAHULUAN
Sumber energi konvensional seperti kayu,
batu bara, gas alam dan minyak bumi, telah
digunakan dalam waktu yang lama. Persediaan
sumber-sumber energi ini lama kelamaan akan
habis, dan kini keberadaannya sudah pada tingkat
situasi yang mengkhawatirkan, karena
peningkatan populasi dan standar hidup penduduk
dunia. Situasi ini mendorong banyak peneliti dan
ilmuwan untuk menyelidiki sumber energi
terbarukan sebagai energi alternatif (P. L. Zervas,
H. Sarimveis, J. A. Palyvos, dan N. C. G.
Markatos, 2008). Sumber daya alam mulai dari
sinar matahari atau energi surya, angin, dan panas
bumi, pada umumnya bersih, terbarukan dan
berkelanjutan. Di antara sumber-sumber energi
tersebut, energi surya adalah sumber energi yang
khusus berasal dari matahari dalam bentuk radiasi
matahari yang memberikan kontribusi terhadap
ekonomi energi yang lebih ramah lingkungan dan
berkelanjutan di masa depan (O. C. Onar, M.
Uzunoglu, and M. S. Alam, 2008). Energi ini
memiliki potensi untuk dikonversi langsung
menjadi energi listrik melalui sel photovoltaic
(PV) dan kemudian menghasilkan hidrogen
dengan cara elektrolisis air. Energi surya muncul
sebagai kekuatan pendorong yang kuat yang
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
2
mampu menjaga ketersediaan energi dengan
hidrogen sebagai pembawa energi. Energi surya
tersedia di seluruh dunia dan dapat digunakan
untuk meproduksi listrik menggunakan dua rute
yang berbeda yaitu, PV dan panas matahari yang
dikonsentrasikan melalui sistem kolektor. Menurut
Mekhilef dkk., meningkatnya keprihatinan
terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan
oleh pemanfaatan bahan bakar fosil konvensional,
yang paling penting terkait dengan perubahan
iklim, telah menjadi faktor utama yang mendorong
transisi menuju energi hijau dan pembangkit
tenaga paling menguntungkan dari sumber energi
terbarukan yang berlimpah dan ramah lingkungan
(S. Mekhilef, R. Saidur, and A. Safari, 2011).
Hidrogen diakui akan menjadi pembawa energi
baru di masa depan. Hidrogen adalah salah satu
solusi potensial untuk menjawab krisis energi dan
pencemaran lingkungan saat ini, karena Hidrogen
adalah energi yang bebas karbon dan ramah
lingkungan. Hidrogen terutama digunakan dalam
industri kimia, tapi di masa depan, hidrogen akan
menjadi bahan bakar yang signifikan untuk
diaplikasikan di kawasan terpencil. Di antara
banyak teknologi produksi hidrogen surya,
beberapa diantaranya telah mencapai tahap industri
dan komersial, sementara yang lainnya masih
dalam tahap penelitian. Teknologi ini
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar:
teknologi termokimia, fotoelektrokimia dan
elektrokimia yang menawarkan energi alternatif
yang menjanjikan dari energi surya. Tujuan dari
tulisan ini adalah untuk menyajikan gambaran dari
ketiga metode produksi hidrogen untuk aplikasi
kawasan terpencil. Perbandingan dibuat
berdasarkan efisiensi keseluruhan sistem,
komponen dasar dari setiap proses, metode
pemisahan air, area aplikasi potensial dan
parameter operasi setiap proses.
Gambar 1. Garis besar teknologi produksi hidrogen dari energi surya terkonsentrasi menggunakan air
sebagai bahan baku
Signifikansi lingkungan dan ekonomi yang
relatif terhadap perkembangan ekonomi hidrogen
didekati melalui cara surya. Keadaan penelitian
dan kemajuan perkembangan terbaru pada
produksi hidrogen surya yang terkait dengan
teknologi yang disebutkan di atas disajikan.
Gambar 1 menunjukkan garis besar teknologi
produksi hidrogen dari energi surya.
PRODUKSI HIDROGEN DENGAN ENERGI
SURYA UNTUK KAWASAN TERPENCIL
Termokimia
Metode termokimia adalah metode yang
terlibat dalam produksi hidrogen dari energi surya
melalui pemisahan air secara termokimia. Metode
ini juga disebut thermolysis dimana hanya panas
saja yang digunakan untuk menguraikan air
menjadi hidrogen dan oksigen. J.E. Funk dkk
menyatakan bahwa efisiensi keseluruhan yang
dicapai dengan menggunakan proses ini hampir
50%, di mana air akan terurai pada suhu 2500 oC
(J.E. Funk et al. J. E. Funk, 2001), tetapi stabilitas
bahan pada suhu ini dan juga sumber panas
berkelanjutan tidak mudah tersedia (J. M.
Norbeck, J. W. Heffel, T. D. Durbin, B. Tabbara,
J. M. Bowden, and M. C. Montani, 1996). Dalam
hal masukan energi panas, molekul air dapat
langsung dipisah oleh energi panas atau dipisah
secara tidak langsung dengan bantuan beberapa
tambahan bahan kimia lainnya (S. Baykara,
2004). Berdasarkan aspek bentuk energi
masukan, thermolysis, dekomposisi termal dan
metode termokimia dapat dipandang sebagai
jenis/tipe yang sama, terlepas dari persyaratan atau
kebutuhan suhu dan jalan dekomposisi langsung
atau tidak langsung (Z. Wang, R. R. Roberts, G.
F. Naterer, and K. S. Gabriel, 2012). Representasi
umum dari proses pemisahan air secara
Energi Surya
H2O
Fotoelektrokimia Termokimia Elektrokimia
Hidrogen
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
3
termokimia dengan energi surya ditunjukkan pada
Gambar. 2. Ini adalah proses menggunakan sumber
panas suhu tinggi untuk melaksanakan reaksi
endotermik dengan radiasi surya terkonsentrasi.
Perangkat yang dapat digunakan untuk mencapai
radiasi surya konsentrasi tinggi adalah cakram
parabola (parabolic disks), tungku surya (solar
furnace) dan sistem menara (tower systems).
Gambar 2. Prinsip dasar proses pemisahan air dengan metoda termokimia
Untuk metode termokimia, terdapat lebih
dari 300 siklus termokimia, baik termal murni
ataupun hibrida, telah dilaporkan (Z. Wang, R. R.
Roberts, G. F. Naterer, and K. S. Gabriel, 2012).
Kekurangan dari proses ini adalah bahwa suhu
harus cukup tinggi, mencapai lebih dari 2000 oC
untuk mencapai dekomposisi air langsung tanpa
menggunakan bahan kimia tambahan lainnya (S.
Baykara, 2004). Suhu thermolysis langsung
terlalu tinggi untuk pemilihan bahan tahan api dan
konstruksi peralatan. Oleh karena itu, produk
thermolysis adalah campuran gas hidrogen dan
oksigen, yang menunjukkan risiko ledakan yang
cukup besar pada suhu tinggi, bahan rezim (cara
hidup) dan masalah kehilangan radiasi (C. Perkins,
2004). Untuk mengurangi suhu operasi, beberapa
peneliti telah mengusulkan untuk menggunakan
reaktan kimia atau katalis untuk menurunkan suhu
di mana dua langkah siklus pemisahan air
berdasarkan langkah oksidasi / reduksi logam-
oksida. Siklus tersebut pada umumnya terdiri dari
dua langkah sbb:
Disosiasi atau pemisahan:
MxOy → MxOy-1 + 1/2 O2 (1)
Reduksi atau Pengurangan air:
MxOy-1 + H2O → MxOy + H2 (2)
di mana M menunjukkan logam, dan subskrip x
dan y menunjukkan jumlah atom logam dan
oksigen dalam molekul oksida logam.
Meskipun siklus pemisahan air dua langkah
berdasarkan oksida-logam oksidasi/ reduksi telah
terintegrasi dengan proses termokimia, belum
banyak perubahan pada suhu. Suhu masih tinggi di
kisaran 1.500 0C - 2500
0C (Z. Wang, R. R.
Roberts, G. F. Naterer, and K. S. Gabriel, 2012).
Karena inilah, banyak peneliti tidak tertarik untuk
melanjutkan proses termokimia dalam produksi
hidrogen untuk kawasan terpencil.
Fotoelektrokimia
Proses photoelectrolysis biasanya
menggunakan cahaya matahari untuk
menghasilkan hidrolisis air. Proses ini juga dikenal
sebagai fotoelektrokimia. Fotoelektrokimia air
adalah disosiasi atau peruraian dari photocatalyser
semikonduktor oleh arus listrik melalui
pencahayaan. Konstruksi dasar fotoelektrokimia
terdiri dari dua elektroda dicelupkan dalam
elektrolit air yang tertampung dalam bejana, di
mana salah satu atau kedua elektroda adalah
photoactive dan disinari oleh cahaya matahari
yang dapat menguraikan air menjadi hidrogen dan
oksigen (M. Rekas, C. C. Sorrell, T. Bak, and J.
Nowotny, 2002). Elektroda yang di gunakan
fotoelektrokimia adalah bahan semikonduktor
mirip dengan yang digunakan di photovoltaics.
Bahan yang digunakan adalah dua bahan
semikonduktor yang didoping, tipe-p dan tipe-n,
terbawa bersama-sama membentuk sebuah
persimpangan (junction) p-n (J. M. Norbeck, J. W.
Heffel, T. D. Durbin, B. Tabbara, J. M. Bowden,
and M. C. Montani, 1996). Sebuah medan listrik
permanen terbentuk ketika beban dalam tipe p dan
tipe n menata ulang bahan di persimpangan. Dalam
fotoelektrokimia, mereka diadopsi ketika
setidaknya satu cahaya menyerap elektroda yang
dibutuhkan, dan hanya sebagian atau tidak ada
listrik untuk pengurangan atau oksidasi reaksi pada
elektroda diperoleh dari sumber daya eksternal (Z.
Wang, R. R. Roberts, G. F. Naterer, and K. S.
Gabriel, 2012). Prinsip fotoelektrokimia adalah
ketika foton dengan energi lebih besar dari celah
pita bahan semikonduktor diserap di
persimpangan, sebuah elektron dilepaskan dan
lubang terbentuk. Ketika medan listrik hadir,
lubang dan elektron dipaksa untuk bergerak dalam
arah yang berlawanan, jika beban eksternal juga
H2O Reaksi
Termokimia
a
Energi Surya
1
22 2 2H O H O
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
4
terhubung, akan menciptakan arus listrik (J.
Turner, G. Sverdrup, M. K. Mann, P.-C. Maness,
B. Kroposki, M. Ghirardi, R. J. Evans, and D.
Blake, 2008). Reaksi proses fotoelektrokimia
adalah sebagai berikut :
2hv + H2O → ½ O2 + H2 (3)
di mana h adalah konstanta Planck dan n adalah
frekuensi.
Dalam proses fotoelektrokimia bahan untuk
menyerap sinar matahari adalah elektroda yang
sangat mungkin mengalami korosi elektrokimia.
Meskipun demikian, banyak peneliti sedang
mengembangkan bahan baru yang anti korusi dan
berefisiensi tinggi. Proses fotoelektrokimia bisa
dalam sistem hybrida dimana daya eksternal
digunakan untuk meningkatkan potensi elektroda
untuk meningkatkan kinerja fotoelektrokimia (Z.
Wang, R. R. Roberts, G. F. Naterer, and K. S.
Gabriel, 2012). Sistem Hybrida ini adalah
kombinasi fotoelektrokimia dan elektrolisis air, di
mana elektroda harus menjadi bahan penyerap
sinar matahari. Z Wang, dkk menunjukkan bahwa
sistem ini masih dipandang sebagai
photoelectrolysis daripada elektrolisis air (Z.
Wang, R. R. Roberts, G. F. Naterer, and K. S.
Gabriel, 2012). Peningkatan kinerja
fotoelektrokimia dapat diperoleh dengan
optimalisasi photoanode (jumlah dan struktur
elektronik) dan meningkatkan cahaya radiasi (K.
O. Iwu, A. Galeckas, A. Y. Kuznetsov, and T.
Norby, 2013). Simon dan kawan-kawan
menyatakan bahwa proses fotoelektrokimia untuk
produksi hidrogen (Gambar 3) masih dalam tahap
penyelidikan dan pelaksanaannya hanya bisa
diharapkan dalam jangka panjang (J. D. Holladay,
J. Hu, D. L. King, and Y. Wang, 2009).
Gambar 3. Sebuah pengaturan sederhana unit fotoelektrokimia
(Z. Wang, R. R. Roberts, G. F. Naterer, and K. S. Gabriel, 2012)
Gambar 4. Photovoltaic - Hidrogen (B. Paul, 2008)
Elektrokimia
Terlepas dari reformasi gas, elektrolisis air
adalah proses elektrokimia yang memungkinkan
dekomposisi air untuk unsur penyusunnya yakni
hidrogen dan oksigen dengan menggunakan arus
listrik yang melewati dua elektroda (J. Turner, G.
Sverdrup, M. K. Mann, P.-C. Maness, B.
Kroposki, M. Ghirardi, R. J. Evans, and D. Blake,
2008). Electrolyzers komersial suhu rendah
memiliki efisiensi sistem 56% - 73% (70,1-53,4
kWh / kg H2 pada tekanan 1 atm dan suhu 25 oC).
Elektrodanya dapat berbentuk batangan (balok)
atau pelat di mana reaksi terjadi pada permukaan
elektroda.Reaksi kimia di anoda dan katoda:
Pada anoda:
H2O + listrik → 2H + + (1/2) O2 + 2e- (4)
Pada katoda:
2H ++ 2e- → H2 (5)
Reaksi elektrolisis secara umum:
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
5
H2O + listrik . H2 + (1/2) O2 (6)
Proses elektrolisis dapat terjadi pada kedua
suhu, pada suhu lingkungan dan pada suhu tinggi.
Menurut Wang dkk, elektrolisis air bisa digunakan
ketika listrik murni dari daya eksternal yang
dihasilkan dari panel photovoltaic atau turbin
digerakkan oleh uap yang dihasilkan oleh matahari
atau gas lainnya. (Z. Wang, R. R. Roberts, G. F.
Naterer, and K. S. Gabriel, 2012). Elektroda
dipisahkan oleh sebuah konduktor elektrolit yang
memungkinkan transfer atau memindah partikel
ion antara elektroda. Dalam proses ini, energi
listrik dipasok ke sistem dan kemudian diubah
menjadi energi kimia dalam bentuk hidrogen.
Produksi hidrogen dari energi matahari
melalui elektrolisis air menggunakan dua teknologi
yang berbeda. Teknologi yang paling umum
adalah elektrolisis alkali dimana elektrolitnya
adalah cairan, tetapi unit elektrolisis PEM (Proton
Exchange Membrane) nya sedang dikembangkan.
Elektrolitnya padat karena alasan kepraktisan
untuk produksi hidrogen berkualitas tinggi.
Elektrolisis air tidak efektif kecuali listrik berasal
dari sumber terbarukan seperti energi surya dan
energi angin (C. Perkins, 2004). Saat ini efisiensi
panel fotovoltaik adalah sekitar 10-20% (W. G. J.
van Helden, R. J. C. van Zolingen, and H. A.
Zondag, 2004).
Proses elektrokimia untuk memproduksi
hidrogen di kawasan terpencil telah dipelajari oleh
Biddyut dkk. (B. Paul, 2008). Mereka
menggunakan perangkai atau kopling susunan
fotovoltaik (photovoltaic arrays) untuk elektrolizer
PEM (Proton Exchange Membrane) nya (Gambar
4) sementara K. Agbossou dkk menggunakan
angin - fotovoltaik untuk memproduksi hidrogen
di kawasan terpencil dengan sistem energi
terbarukan (K. Agbossou., M. L. Doumbia., and A.
Anouar., 2005).
Tabel 1. Perbandingan metode produksi hidrogen
Metode Termokimia Fotoelektrokimia Elektrokimia
Efisiensi % 40% - 50% tergantung
pada siklus termokimia
dan suhu (S. Kar, R. C.
Bindal, S. Prabhakar, and P. K. Tewari, 2012)
12,7% -18,2% tergantung
pada iradiasi dan celah pita
energi surya untuk bahan
elektroda (C.-L. Tseng, C.-J. Tseng, K.-Y. Cheng, L.-
W. Hourng, J.-C. Chen, L.-
C. Weng, and S.-K. Wu,
2012)
73% -85% tergantung
pada jenis proses
elektrolisis dengan basis
LHV atau HHV (S. Siracusano, V. Baglio, N.
Briguglio, G. Brunaccini,
A. Di Blasi, A. Stassi, R.
Ornelas, E. Trifoni, V. Antonucci, and A. S.
Aricò, 2012)
Aplikasi Aplikasi stasioner skala
besar
Pembangkit listrik tenaga
termal.
Pengisian bahan bakar
hidrogen karena stasiun
proses sedikit diperlukan,
sumber daya eksternal dapat dihindari, dan sistem
distribusi hidrogen
tambahan dapat dihindari
juga.
Transpor
Aplikasi stasioner
Aplikasi tetap dan
bergerak Aplikasi produksi
hidrogen skala besar
maupun kecil
Aplikasi kawasan terpencil
Tekanan operasi 20 – 50 bar Udara (atmospheric) Udara (atmospheric)
Suhu oC >500 oC 374 oC 70 oC
Masukan energi Termal atau panas Listrik Listrik
Komponen dasar Lebih dari 3 Reaktor
Termal
2 Elektroda dan elektrolit 2 Elektroda, elektrolit
dan sunlight window
Metode pemisahan air Memisahkan termal
(Thermal splitting)
Potensial Potensial
Perbandingan kelangsungan hidup (Viabilitas) Teknologi
Tabel 1 membandingkan metode produksi
hidrogen dengan energi surya menggunakan air
sebagai bahan baku dalam hal efisiensi, aplikasi,
tekanan operasi, temperatur, jenis masukan energi,
komponen dasar dan metode pemisahan air.
Produksi hidrogen dengan proses elektrokimia
menghasilkan efisiensi yang lebih besar
dibandingkan dengan proses termokimia dan
fotoelektrokimia. Hal ini juga dioperasikan pada
suhu rendah dan tekanan atmosfer yang
membuatnya secara teknis lebih menarik melalui
berbagai aplikasi. Kekurangan utamanya adalah
kebutuhan untuk catu daya listrik utama untuk
elektrolisis. Di kawasan terpencil, hanya layak jika
digabungkan secara efektif dalam sistem energi
hibrida dengan salah satu generatornya tenaga
surya atau angin, di mana penggunaan energi
mentah yang dipanen dikelola secara cerdas
diantaranya penggunaan langsung dan untuk
tujuan elektrolisis. Meskipun output relatif akan
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
6
lebih kecil daripada menggunakan proses
termokimia dan fotoelektrokimia, masalah pasokan
energi primer sangat kurang dan hal itu akan
menyebabkan pengembalian investasi yang lebih
baik karena biaya operasional lebih rendah secara
signifikan. Perbaikan dalam segi teknologi sel PV
dan electrolyzers PEM akan menyebabkan
peningkatan hasil hidrogen dan peningkatan yang
signifikan dalam hal efisiensi sistem secara
keseluruhan.
SIMPULAN
Tulisan ini memberikan tinjauan berbagai
metode produksi hidrogen menggunakan energi
surya. Produksi hidrogen menggunakan energi
surya dengan menggunakan air sebagai bahan baku
dasar adalah teknologi masa depan yang harus
terus dilakukan penelitian yang lebih terfokus
untuk aplikasi kawasan terpencil. Proses
elektrokimia menggunakan PV (photovoltaic)
adalah metode yang paling sempurna dibanding
teknologi lain untuk menghasilkan hidrogen,
karena efisiensi prosesnya tinggi, terutama dengan
penggunaan teknologi PEM (Proton Exchange
Membrane), dan kompleksitasnya rendah dalam
memasok sumber energi primer. Meskipun paling
cocok untuk aplikasi di kawasan-kawasan
terpencil, akan tetapi karena biaya overhead-nya
tinggi maka teknologi ini disarankan hanya untuk
aplikasi yang bersifat khusus dan atau dalam
situasi kebutuhan energi yang bersifat mendesak.
Secara teknis diperlukan kemajuan di sektor
teknologi PV dan electrolyzer karena dengan
demikian akan menyebabkan biaya sistem
produksi hidrogen akan lebih efektif dan lebih
kuat.
DAFTAR PUSTAKA
B. Paul, 2008, "Optimal coupling of PV arrays to
PEM electrolysers in solar – hydrogen
systems for remote area power supply,"
International Journal of Hydrogen Energy,
vol. 33, pp. 490-498.
C. Perkins, "Likely near-term solar-thermal water
splitting technologies, 2004, " International
Journal of Hydrogen Energy, vol. 29, pp.
1587-1599.
C.-L. Tseng, C.-J. Tseng, K.-Y. Cheng, L.-W.
Hourng, J.-C. Chen, L.-C. Weng, and S.-K.
Wu, 2012, "Numerical analysis of the solar
reactor design for a photoelectrochemical
hydrogen production system,"
International Journal of Hydrogen Energy,
vol. 37, pp. 13053-13059.
J. E. Funk, "Thermochemical hydrogen production
past and present, 2001, " International
Journal of Hydrogen Energy vol. 26 pp.
185 -190.
J. M. Norbeck, J. W. Heffel, T. D. Durbin, B.
Tabbara, J. M. Bowden, and M. C.
Montani, 1996, "Hydrogen Fuel for
Surface Transportation, Society of
Automotive Engineers Inc," ed: Warrendale
PA,, p. 548.
J. Turner, G. Sverdrup, M. K. Mann, P.-C.
Maness, B. Kroposki, M. Ghirardi, R. J.
Evans, and D. Blake, 2008, "Renewable
Hydrogen Production," International
Journal of Hydrogen Energy, vol. 32 pp.
379 – 407.
J. D. Holladay, J. Hu, D. L. King, and Y. Wang,
2009, "An overview of hydrogen
production technologies," Catalysis Today,
vol. 139, pp. 244-260.
K. Agbossou., M. L. Doumbia., and A. Anouar.,
2005, "Optimal Hydrogen Production In a
stand alone Renewable Energy
system.pdf," IEEE, pp. 2932-2936.
K. O. Iwu, A. Galeckas, A. Y. Kuznetsov, and T.
Norby, 2013, "Solid-state
photoelectrochemical H2 generation with
gaseous reactants," Electrochimica Acta,
vol. 97, pp. 320-325.
M. Rekas, C. C. Sorrell, T. Bak, and J. Nowotny,
2002, "Photo-electrochemical hydrogen
generation from water using solar energy.
Materials related aspects.," International
Journal of Hydrogen Energy, vol. 27, pp.
991 – 1022.
O. C. Onar, M. Uzunoglu, and M. S. Alam, 2008,
"Modeling, control and simulation of an
autonomous wind turbine/photovoltaic/fuel
cell/ultra-capacitor hybrid power system,"
Journal of Power Sources, vol. 185, pp.
1273-1283.
P. L. Zervas, H. Sarimveis, J. A. Palyvos, and N.
C. G. Markatos, 2008, "Model-based
optimal control of a hybrid power
generation system consisting of
photovoltaic arrays and fuel cells," Journal
of Power Sources, vol. 181, pp. 327-338.
S. Mekhilef, R. Saidur, and A. Safari, 2011, "A
review on solar energy use in industries,"
Renewable and Sustainable Energy
Reviews, vol. 15, pp. 1777-1790.
S. Baykara, 2004, "Hydrogen production by direct
solar thermal decomposition of water,
possibilities for improvement of process
efficiency," International Journal of
Hydrogen Energy, vol. 29, pp. 1451-1458.
S. Kar, R. C. Bindal, S. Prabhakar, and P. K.
Tewari, 2012, "The application of
membrane reactor technology in hydrogen
production using S – I thermochemical
process: A roadmap," International Journal
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
7
of Hydrogen Energy, vol. 37, pp. 3612-
3620.
S. Siracusano, V. Baglio, N. Briguglio, G.
Brunaccini, A. Di Blasi, A. Stassi, R.
Ornelas, E. Trifoni, V. Antonucci, and A. S.
Aricò, 2012, “An electrochemical study of
a PEM stack for water Electrolysis”,
International Journal of Hydrogen Energy.
37, pp 1939-1946.
W. G. J. van Helden, R. J. C. van Zolingen, and H.
A. Zondag, "PV thermal systems: PV
panels supplying renewable electricity and
heat, 2004, " Progress in Photovoltaics:
Research and Applications, vol. 12, pp.
415-426.
Z. Wang, R. R. Roberts, G. F. Naterer, and K. S.
Gabriel, 2012, "Comparison of
thermochemical, electrolytic,
photoelectrolytic and photochemical solar-
to-hydrogen production technologies,"
International Journal of Hydrogen Energy,
vol. 37, pp. 16287-16301.