abdomen

24
STRUKTUR ABDOMEN Mekanisme pencernaan Makro Pemeriksaaan Mikro Skenario Kelompok B : A seorang mahasiswa yang rajin dan tekun. Ia mempunyai kebiasaan belajar sampai larut dan minum kopi setiap pagi tanpa sarapan terlebih dahulu. Suatu hari ia merasakan sakit dihulu hati disertai rasa mual yang sangat mengganggu. Oleh ibunya ia dibawa ke dokter. Step 1. Identifikasi istilah yang tidak diketahui. - Mual : adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah. Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. - Ulu hati: lambung. Step 2. Identifikasi masalah - Kebiasaan belajar sampai larut malam dan minum kopi setiap pagi tanpa sarapan terlebih dahulu. - Merasa sakit di hulu hati disertai rasa mual. Step 3. Analisa masalah. Step 4. Hipotesis.

Upload: sha

Post on 30-Jun-2015

154 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: abdomen

STRUKTUR ABDOMEN

Mekanisme pencernaan

Makro

Pemeriksaaan

Mikro

Skenario Kelompok B :

A seorang mahasiswa yang rajin dan tekun. Ia mempunyai kebiasaan belajar sampai larut dan minum kopi setiap pagi tanpa sarapan terlebih dahulu. Suatu hari ia merasakan sakit dihulu hati disertai rasa mual yang sangat mengganggu. Oleh ibunya ia dibawa ke dokter.

Step 1. Identifikasi istilah yang tidak diketahui.- Mual : adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan

muntah. Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut.

- Ulu hati: lambung.

Step 2. Identifikasi masalah

- Kebiasaan belajar sampai larut malam dan minum kopi setiap pagi tanpa sarapan terlebih dahulu.

- Merasa sakit di hulu hati disertai rasa mual.

Step 3. Analisa masalah.

Step 4. Hipotesis.

Kebiasaan belajar sampai larut malam dan minum kopi setiap pagi tanpa sarapan menyebabkan gangguan pencernaan.

Step 5. Sasaran pembelajaran.

1. Struktur alat pencernaan: makro dan mikro2. Mekanisme pencernaan.3. pemeriksaan.

Page 2: abdomen

Step 6. Hasil Belajar Mandiri.

. Struktur Alat Pencernaan

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Diagram sistem pencernaan

1. Kelenjar ludah 2. Parotis 3. Submandibularis (bawah

rahang)4. Sublingualis (bawah

lidah)5. Rongga mulut 6. Tekak / Faring7. Lidah 8. Kerongkongan / Esofagus9. Pankreas 10. Lambung 11. Saluran pankreas 12. Hati 13. Kantung empedu 14. Usus dua belas jari

(duodenum)15. Saluran empedu 16. Usus tebal / Kolon17. Kolon datar (tranverse)18. Kolon naik (ascending)19. Kolon turun (descending)20. Usus penyerapan (ileum)21. Sekum 22. Umbai cacing 23. Poros usus / Rektum24. Anus

1. Mulut

Page 3: abdomen

      Mulut manusia berupa rongga yang dilapisi oleh jaringan epitel pipih berlapis banyak. Dalam rongga tersebut terdapat alat pencernaan seperti gigi, lidah, dan kelenjar ludah (kelenjar saliva) yang membantu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.

a. Gigi Struktur gigi pada manusia dapat dibedakan atas gigi sulung (gigi susu) dan gigi tetap. Gigi

yang pertama kali tumbuh sejak anak berusia enam bulan disebut gigi susu. Gigi susu berangsur-angsur akan berubah menjadi gigi sulung. Gigi sulung bersifat tetap (tanggal) dan berjumlah 20 buah. Mulai umur enam sampai empat belas tahun secara berangsur - angsur gigi sulung akan digantikan oleh gigi tetap (gigi permanen).Jumlah gigi tetap 32 buah, karena ada penambahan pada gigi geraham kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya, jenis gigi pada manusia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:1) Gigi seri (incisor), terletak berderet lurus di bagian depan berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan, 2) gigi taring (canius), ujungrrya berbentuk runcing untuk mecabik danmenyobek makanan,3) Geraham depan (premolar),b entuknya berlekuk-lekuk untuk mengirisdan menghabiskan makanan,4) Geraham belakang (molar), bentuknya berlekuk - lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang.          Gigi manusia melekat pada rahang atas dan rahang bawah yang terlindung oleh gusi. Struktur gigi manusia terdiri atas bagian:1) email, merupakan bagian terluar dari gigi, berupa lapisan yang paling keras dan berwarna putih,2) Dentin atau tulang gigi, tersusun oleh zat kapur dan posfor, lapisan email dan dentin disebut mahkota gigi,3) Sumsum gigi (pulpa) terdapat dibagian dalam tulang gigi, pada sumsum gigi terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf.4) lapisan semen (sementum) melapisi dentin yang masuk dan tertanam ke dalam rahang, pulpa dan sementum membentuk akar gigi.

b. Lidah

Selain gigi, di dalam rongga mulut manusia juga terdapat lidah. Selain sebagai alat pengecap, lidah di dalam pencernaan makanan berfungsi untuk:1) mencampurkan makanan2) mendorong makanan dalam proses menelan, dan3) membersihkan mulut dari sisa makananLidah membentuk lantai pada rongga mulut. Di bagian belakang, otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid (tulang pangkal lidah yang berbentuk seperti huruf V). permukaan lidah penuh dengan tonjolan (papilla) yang mengandung puting-puting pengecap, sehingga lidah dapat merasakan makanan seperti asam, manis, pahit, dan asin.

c. Kelenjar Ludah Pada rongga mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah (saliva) yang menghasilkan cairan ludah. Kelenlar-kelenjar tersebut adalah:1) kelenjar parotis, yang terletak di dekat telinga,2) kelenjar submaksilaris yang terletak di bawah rahang atas,3) kelenjar submandibularis yang terletak di bawah lidah

Page 4: abdomen

               Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin).                Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar, seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang lezat atau karena lapar.

Cairan ludah berfungsi untuk:1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)

2. Kerongkongan (esophagus)

       Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti selang air, sebagai penghubung antara rongga mulut dan lambung yang terletak di belakang trakea (tenggorokan). Panjang kerongkongan pada manusia lebih kurang 25 cm yang berakhir pada bagian kardiak lambung. Kerongkongan tersusun oleh dua pertiga otot polos dan sepertiga otot lurik. Pada kerongkongan dihasilkan lendir yang membantu gerak peristaltik, sehingga makanan terdorong ke arah lambung. Akan tetapi, kerongkongan ini tidak menghasilkan enzim pencernaan dan tidak melakukan absorbsi sari makanan.

3. Lambung (Ventrikulus)           Lambung pada manusia terletak pada bagian kiri atas rongga perut di bawah diafragma. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot vang tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Dengan adanya kontraksi otot-otot lambung tersebut, makanan akan teraduk dengan baik menjadi bubur (chyme / kim). Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardiak (bagian yang merupakan tempat masuknya kerongkongan), fundus (bagian tengah lambung), dan pilorus (bagian yang berbatasan dengan usus dua belas jari). Lambung juga berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon.Lambung menghasilkan getah lambung yang terdiri atas:a. air dan lendir;b. ion-ion organik,c. asam lambung (HCl), dand. enzim – enzim pencernaan (Pepsin, Renin dan Lipase).            Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung (HCl), adapun fungsi HCl yang disekresikan oleh lambung, adalah:a) Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan ke dalam lambung.b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan

Page 5: abdomen

dengan duodenum.d) Merangsang pengeluaran getah usus.

         Pepsin yang dihasilkan oleh lambung berfungsi menghidrolisis protein menjadi pepton. Renin adalah enzim yang dapat menggumpalkan protein susu (kasein) dengan bantuan ion kalsium (Ca2+). Sedangkan enzim lipase adalah enzim yang dapat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Proses pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam, tergantung pada jenis makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di dalam lambung. Sedangkan makanan yang banyakmengandung protein dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan, akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan obat - obatan.

4. Hati dan Kandungan empedu

       

          Hati terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri. Struktur mikroskopik organ ini terdiri atas lobulus – lobulus berbentuk segi enam yang terdiri atas sel –sel hati , antara lain:a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin,b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi),d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dane) menghasilkan cairan empedu.     

Setelah diserap oleh usus, sari-sari makanan dibawa oleh darah menuju ke hati dan seluruh tubuh. Pada hati bermuara dua pembuluh darah, yaitu: vena porta hepatica yang berasal dari Iambung dan usus yang mengandung darah miskin oksigen, tetapi kaya nutrisi (sari makanan)( dan arteri hepatica yang merupakan cabang arteri coeliaca (arteri yang mengalirkan darah ke saluran cerna) yang kaya oksigen.

5. Pankreas

     Pankreas juga merupakan organ tambahan pada sistem pencernaan. Pankreas memiliki panjang kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah ujung kiri atas.     Pankreas terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus)

Page 6: abdomen

wirsungi dan saluran (ductus) sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang disekresikan pankreas ke duodenum.

    Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Di dalam getah pankreas terdapat enzim-enzim pencernaan, yaitu:a) Tripsinogen berupa proenzim suatu protease yang belum aktif.Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton,b) Kimotripsinogen merupakan proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi mengubah protein dan proteosa menjadi pepton, perptida dan asam amino, c) Lipase Pankreas( steapsin) merupakan enzim yang memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.d) Amilopepsin (amylase pankreas) meruupakan enzim yang memecah amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa.e) Ribonuklease dan deoksiribonuklease, merupakan enzim yang mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida.Sebagai kelenjar endoktrin,

Pankreas menghasilkan beberapa jenis hormon, yaitu:a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).

6. Usus Halus (Intenstinum Tenue)

     Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang panjangnya lebih kurang 7 meter dengan diameter 2,5 cm. Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan.  Penyerapan sari-sari makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara, yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas, endositosis, dan transport aktif.

Page 7: abdomen

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu:a) duodenum (usus dua belas jari), panjangnya 25 cm,b) jejenum (usus kosong) panjangnya 2,5 m,c) ileum (usus penyerapan) panjangnya 4 m.

            Setiap hari, usus halus mensekresikan lebih kurang 2000 cc getah usus dari sel-sel usus (kelenjar lieberkuhn) menuju lumen usus. Getah usus mengandung:a) Peptidase, merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi asam amino,b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida (maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut disebut juga disakase,c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol,d)Erepsinogen, merupakan proenzim yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang mengubah pepton menjadi asam aminoe) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.

7. Usus Besar (Kolon) dan Anus

       Usus besar (kolon) terletak di antara ileum dan anus. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon. Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Secara anatomi, usus besar terbagi atas sekum kolon asenden (naik), kolon transversal (mendatar), kolon desenden (turun), rektum, dan anus.Pada kolon terjadi pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik yang mendorong sisa makanan menuju rektum atau poros usus.

       Bila poros usus sudah penuh, maka akan timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan ini disebut gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak segmentasi yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan mineral.

      Proses pencernaan pada kolon manusia juga dibantu oleh bakteri usus Escherichia coli yang merombak sisa-sisa makanan sehingga terbentuk feses. Apabila jumlah bakteri tersebut melebihi kondisi normal, maka akan dapat menimbulkan penyakit pada usus, seperti diare. Dengan adanya

Page 8: abdomen

perombakan sisa makanan oleh bakteri ini, maka dapat dihasilkan beberapa vitamin seperti vitamin K, yang diperlukan dalam proses pembekuan darah.     

Anus merupakan lubang akhir dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran (feses). Dinding anus terdiri atas dua lapisan yaitu otot lurik pada bagian luar dan otot polos di bagian dalam.

Mekanisme Pencernaan manusia

• Karbohidrat Sebelum karbohidrat dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka karbohidrat harus dipecah menjadi persenyawaan yang lebih sederhana (monosakarida) untuk

Page 9: abdomen

dapat melewati dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.• Absorpsi Karbohidrat dalam Usus Halus Karbohidrat diserap usus halus dalam bentuk monosakarida. Karbohidrat diserap melalui mekanisme pompa yang membutuhkan energi (ATP) dan perlu bantuan carrier ion Na (transporting agent). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat:1. Hormon insulin yang akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan sel. Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa dalam jaringan , akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati.2. Tiamin (vit B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan besar dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat.• ProteinAbsorpsi Protein dalam Usus Halus Sebagian besar protein diabsorpsi dalam bentuk asam amino, proses ini terjadi sebagian besar dalam jejenum. Asam amino (transport aktif) melewati sel epitel pada villi. Asam amino keluar dari sel epitel (difusi) → kapiler darah. Penyerapan sama dengan yang ditempuh monosakarida. Dalam waktu yang bersamaan dipeptida dan tripeptida → sel epitel (transport aktif). Sebagian besar dipeptida dan tripeptida dihidrolisis menjadi asam amino di dalam sel epitel (difusi)→ kapiler darah dalam villi. Asam amino dari kapiler diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatica. Asam amino dibebaskan oleh sel hati → jantung → seluruh tubuh melalui aliran darah.• Lipid Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Langkah pertama, proses pengolahan asam lemak netral (trigliserida) yang terdapat melimpah pada makanan oleh garam-garam empedu.Garam-garam empedu memecah globula lemak ke dalam bentuk droplet-droplet yang berdiameter 1 µm. Droplet bercampur dengan garam empedu membentuk gumpalan yang disebut micelles.Langkah kedua, enzim yang disekresi oleh getah pankreas yaitu pancreatic lipase menghidrolisis setiap molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida yang merupakan produk akhir pencernaan lemak. Absorpsi Lipid dalam Usus Halus Absorpsi lipids terutama terjadi dalam jejenum (bagian tengah usus halus).Lipids diabsorpsi oleh usus halus dalam bentuk monogliserida, asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai panjang.

Proses pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua macam, yaitu:

1) Pencernaan mekanis

    Merupakan pemecahan atau penghancuran makanan secara fisik atau proses pencampuran makanan dengan getah (enzim) pencernaan. Contohnya gjgi memotong – motong dan mengunyah makanan; lidah serta otot-otot lambung dan usus yang mencampur makanan dengan enzim, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke usus (gerak peristaltik).

Page 10: abdomen

2) Pencernaan kimiawi

    Merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.Sistem pencernaan pada manusia umumnya hampir sama dengan hewanvertebrata lain yang terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan langsung dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan.

Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).

Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya,

Page 11: abdomen

makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Gangguan Saluran Pencernaan dan Pengaruh Dari Faktor Psikologis

Adakalanya ketika dalam keadaan tertekan, kita merasa sakit perut. Timbulnya gangguan pada saluran cerna cukup sering dikeluhkan dan menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat. Penyakit-penyakit yang timbul pada saluran cerna, selain disebabkan oleh adanya faktor organik (kelainan struktur saluran cerna, infeksi) ternyata 40-60 % merupakan sindrom fungsional. Penderita dapat mengalami gangguan pencernaan walaupun penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan tersebut secara pasti belum diketahui secara pasti, namun gangguan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Sindrom fungsional pada gangguan saluran cerna tersebut, antara lain adalah : gastritis (upper abdominal syndrome), sindrom fungsional hipogastrium (lower abdominal syndrome), dan aerofagi.

GASTRITIS (UPPER ABDOMINAL SYNDROME)

Gangguan pencernaan bagian atas yang secara umum dikenal sebagai penyakit “maag” merupakan gangguan saluran cerna yang cukup sering dikeluhkan. Selain disebabkan oleh faktor organik seperti adanya luka/peradangan pada saluran cerna bagian atas (lambung), gangguan ini juga dihubungkan dengan faktor psikologis mendasarinya. Gangguan ini ditandai antara lain oleh adanya rasa sakit dan atau rasa penuh di daerah epigastrium (ulu hati), kanan atau kiri di bawah lengkung iga.

Rasa sakit bersifat membakar atau samar-samar, tidak jarang menjalar, intensitasnya sedang, menghebat karena makanan atau langsung setelah makan, tidak ada hubungannya dengan kejadian tertentu. Gejala-gejala lain yang timbul antara lain gangguan menelan, eruktasi (bersendawa), pirosis (merasa terbakar dan rasa asam atau pahit), mual dan muntah, kembung (meteorismus), dan lain-lain.

DROM FUNGSIONAL HIPOGASTRIUM (LOWER ABDOMINAL SYNDROM)

Gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian bawah ini juga dikenal sebagai spastic colon, irritable colon, colitis nervosa, dan obstipasi spastic. Tidak ditemukannya penyebab spesifik (infeksi, peradangan atau gangguan anatomis) dari hasil pemeriksaan pada saluran cerna bagian bawah, walaupun penderitanya tetap mengeluhkan kelainan pada pencernaannya, merupakan salah satu petunjuk kecurigaan adanya sindrom fungsional hipogastrium.

Penderita penyakit ini akan mengeluhkan rasa sakit pada perut, biasanya di bawah pusat, diare atau obstipasi (sembelit). Bila terjadi obstipasi, feses penderita dapat keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambing (obstipasi spastik).

Page 12: abdomen

AEROFAGI

Gejala yang timbul dari gangguan saluran cerna ini adalah berupa rasa sakit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau.

Gejala-gejala tersebut juga sering disebut sebagai sindrom Roemheld yang terdiri dari rasa sakit di daerah jantung yang disebabkan oleh diafragma yang tertekan ke atas oleh lambung yang membengkak karena terisi oleh udara (meteorismus).

Beberapa kelainan klinis yang akan timbul bila terjadi gangguan dalam proses pencernaan manusia, antara lain: 1) Caries gigi (gigi berlubang) : Disebabkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri patogen yang ada pada rongga mulut. Timbulnya gigi berlubang disebabkan oleh pemecahan karbohidrat menjadi asam laktat yang dilakukan oleh bakteri. Asam ini dapat melarutkan email dan dentin gigi sehingga menimbulkan lubang yang dapat mencapai akar gigi.

2) Parotitis: Yaitu infeksi pada kelenjar parotis yang dikenal dengan penyakit gondongan. Hal ini diakibatkan oleh sejenis virus yang ditularkan melalui percikan ludah. Penyakit ini biasanya sering terjadi pada anak-anak usia 5 - 15 tahun. 3) Xerostomia : Kelainan akibat kurangnya produksi air ludah (saliva) yang sangat sedikit, sehingga mengakibatkan proses pencernaan di dalam mulut terganggu. 4) . Gastritis : Yaitu kelainan klinis akibat adanya suatu peradangan akut dan kronis pada lapisan mukosa lambung yang disebabkan oleh masuknya makanan yang tercemar oleh mikroba dan akibat produksi asam lambung yang berlebihan. 5) Hepatitis (liver) :  Yaitu kelainan klinis pada organ hati yang terjadi akibat infeksi virus. Berdasarkan tingkat virulensinya dikenal adanya hepatitis A, B dan hepatitis Non A dan Non B. 6) Diare :  Yaitu kelainan klinis karena adanya iritasi pada dinding kolon yang disebabkan infeksi bakteri seperti Shygella disentriae. Di samping itu dapat disebabkan karena tekanan psikis, seperti stress, gelisah, gizi yang buruk, zat-zat beracun, dan bahan makanan yang menyebabkan iritasi dinding usus, seperti cuka, dan sambel. 7) Sembelit (konstipasi) :Salah satu gejala kelainan klinis yang biasanya ditandai dengan susah buang air besar. Hal ini disebabkan karena kolon (usus besar) mengabsorsi air dari sisa makanan secara berlebihan, sehingga terbentuk feses yang padat, keras dan kering serta susah dikeluarkan. Sembelit juga bisa diakibatkan oleh tekanan psikis seperti stress, rasa cemas, gelisah, takut dan sebagainya. 8) Radang usus buntu (apendisitis) :Kelainan klinis yang teriadi karena usus buntu meradang, membengkak dan timbul nanah. Gejala ini disebabkan oleh adanya infeksi pada usus buntu akibat masuknya benda yang sulit dipecah, seperti biji-bijian yang keras, kerikil dan sebagainya. Gejalanya rasa sakit yang luar biasa di perut sebelah kanan bawah. pengobatan peradangan ini biasanya dengan jalan operasi.

Page 13: abdomen

9) Ambaein (hemoroid) : Yaitu kelainan klinis akibat pelebaran pembuluh vena pada bagian anus. Biasanya terjadi pada orang-orang yang cenderung terlalu lama duduk terus menerus, atau pada orang yang sering menderita sembelit.

Pemeriksaan

Fisik

Pemeriksaan fisik mempunyai 4 tahap pemeriksaan, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi,dan auskultasi.Inspeksi. Pada pemeriksaan ini hanya untuk melihat kulit (warna, lesi, dan sikatrik), bentuk abdomen (cembung, cekung, rata), dsb.Palpasi. Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk menekuk lutut membentuk sudut 45-60 derajat agar otot abdomen teregang sehingga memudahkan pemeriksaan. Selanjutnya dilakukan palpasi hepar, lien, ginjal dan pemeriksaan asites untuk mengetahui apakah ada kelainan dan rasa nyeri pada abdomen pasien.Perkusi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan batas-batas hepar, lien, dan organ abdomen lainnya agar dapat mengetahui apakah ada perbesaran organ atau tidak.Auskultasi. Dalam pemeriksaan ini, kita dapat mendengar bunyi pada abdomen pasien, seperti normoperistaltik, hipoperistaltik, dan hiperperistaltik.

Radiologi1. Rontgen Foto polos perut.Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita.Sinar X biasanya digunakan untuk menunjukkan:- suatu penyumbatan- kelumpuhan saluran pencernaan- pola udara abnormal di dalam rongga perut- pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).2. Sinar X pada AbdomenSinar X pada abdomen berguna untuk mendeteksi ukuran, struktur, dan jaringan tubuh yang abnormal. Dalam pemeriksaan ini, prosedur yang harus dijalankan, antara lain: Asupan makanan dan cairan biasa tidak dibatasi. Pakaian dilepaskan dan pasien hanya menggunakan gaun kertas atau kain. Pasien berbaring pada posisi terlentang dengan lengan terlentang di atas meja sinar X yang telah dimiringkan.3. CT scan abdomenCT abdomen berguna untuk mendiagnosis tumor, obstruksi, kista, hematoma, dan kondisi lainnya yang terjadi pada abdomen. Zat pewarna kontras per IV dapat digunakan unutk meningkatkan visualisasi. Ginjal dan aliran urin mudah terlihat dengan zat kontras.4. USG Perut USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-organ

Page 14: abdomen

dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah abnormal di dalamnya. USG juga dapat menunjukkan adanya cairan. Tetapi USG bukan alat yang baik untuk menentukan permukaan saluran pencernaan, sehingga tidak digunakan untuk melihat tumor dan penyebab perdarahan di lambung, usus halus atau usus besar. USG merupakan prosedur yang tidak menimbulkan nyeri dan tidak memiliki resiko. Pemeriksa menekan sebuah alat kecil di dinding perut dan mengarahkan gelombang suara ke berbagai bagian perut dengan menggerakkan alat tersebut. Gambaran dari organ dalam bisa dilihat pada layar monitor dan bisa dicetak atau direkam dalam filem video.

Laboratorium1. Pemeriksaan Lipase (serum)Nilai normal: Dewasa : 114-286 U/l Anak : 20-136 IU/lTujuan : mengetahui keberadaan pancreatitis akut atau gangguan pankreatitik lainnya.Prosedur : Kumpulkan 3-5 ml darah vena dalam tabung tertutup merah. Cegah terjadinya hemolisis. Pasien dianjurkan untuk puasa, kecuali tetap diperbolehkan minum air selama 8-12 jam.2. Pemeriksaan Amilase (serum)Nilai normal: Dewasa : 30-170 U/I Hamil : Sedikit meningkat Anak : tidak dapat dilakukanTujuan : membantu dalam mendiagnosis pancreatitis akut dan masalah kesehatan lainnya.Prosedur : Kumpulkan 3-5 ml darah vena dalam tabung tertutup merah Pasien dianjurkan tidak makan dalam waktu 1-2 jam sebelum pemeriksaan3. Pemeriksaan Pepsinogen (serum)Nilai normal: Dewasa : 124-142 ng/mlTujuan : menentukan penyebab gangguan lambungProsedur : Pasien harus berpuasa selama 8-12 jam sebelum uji dilakukan. Kumpulkan 5-7 ml vena dalam tabuh tertutup merah4. Pemeriksaan Urobilinogen (feses)Tujuan : membantu dalam menentukan kerusakan hati.Pada keadaam normal bilirubin tidak ada pada feses, kecuali pada bayi yang baru lahir. Keadaan abnormal jika terjadi diare berat.5. Pemeriksaan Bilirubin (urine)Tujuan : untuk mendeteksi kelainan pada hatiProsedur : Tidak ada pembatasan asupan makanan ataupun minuman Lakukan uji bilirubin urine dalam 1 jam. Jauhkan urine dari sinar ultraviolet.

Page 15: abdomen

6. Pemeriksaan Makroskopis Tinja Jumlah : 100-200gr/ hari Frekuensi : 1-2 kali/hari Warna : Kuning tua atau coklat Konsistensi : berbentuk dan lunak Tidak mengandung lendir, darah, dan pus7. Pemeriksaan Mikroskopis Tinja Eritrosit : normal ada di dalam feses Leukosit : normal tidak ada Sisa makanan : serat daging, tumbuhan, butir lemak Kristal : normal (calcium oksalat, tripel fosfat), abnormal (hematoidin, kristal Charcoat Leyden) Makrofag : ukuran lebih besar dari leukosit, berinti satu, daya fagositosis8. Parasentesis Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam rongga perut dan mengambil cairannya. Dalam keadaan normal, rongga perut diluar saluran pencernaan hanya mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan bisa terkumpul dalam keadaan-keadaan tertentu, seperti perforasi lambung atau usus, penyakit hati, kanker atau pecahnya limpa. Parasentesis digunakan untuk memperoleh contoh cairan untuk keperluan pemeriksaan atau untuk membuang cairan yang berlebihan. Pemeriksaan fisik (kadang disertai dengan USG) dilakukan sebelum parasentesis untuk memperkuat dugaan bahwa rongga perut mengandung cairan yang berlebihan. Selanjutnya daerah kulit (biasanya tepat dibawah pusar) dibersihkan dengan larutan antiseptik dan dibius lokal. Melalui kulit dan otot dinding perut, dimasukkan jarum yang dihubungkan dengan tabung suntik ke dalam rongga perut dimana cairan terkumpul. Sejumlah kecil cairan diambil untuk pemeriksaan laboratorium atau sampai 0,96 liter cairan diambil untuk mengurangi pembengkakan perut.

Page 16: abdomen

PENUTUP

Kesimpulan :

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Dari sekenario disimpulkan ada beberapa laporan bahwa kopi dapat mengganggu saluranpencernaan dengan meningkatkan kadar keasaman perut. Akibat terlaluberlebihan meminum kopi menyebabkan timbulnya luka pada dinding saluranpencernaan.

Oleh sebab itu hendaklah kita menjaga organ pencernaan kita dengan pola hidup yang sehat agar mekenisme kerja alat pencernaan dan semua yang berhubungan dengan itu semua dapat berjalan dengan baik sehingga kita terhindar dari gangguan-gangguan alat pencernaan yang tentunya dapat merugikan kesehatan kita sendiri.

Page 17: abdomen

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:537-087.2. Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2008.3. Medicastore. Biologi Sistem Pencernaan. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 21 juni 2008.4. Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 21 juni 2008.5. Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari http://fadlyansyah.blogspot.com/2007/11/pendahuluan-hepar-merupakan-kelenjar.html, 21 juni 2008.6. Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.7. Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.8. Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.9. Erawati. Nyeri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com, 22 juni 2008.