abdomen 4

4
BAB 3 KESIMPULAN Semua pasien trauma tumpul dengan hemodinamik yang tidak stabil harus segera dinilai kemungkinan perdarahan intrabdominal maupun kontaminasi traktus gastrointestinal dengan melakukan DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage), ataupun FAST (Focused Assessment Sonography in Trauma). Pasien peritonitis dengan hemodinamik normal bisa dinilai dengan CT scan, dengan keputusan operasi didasarkan pada organ yang terkena dan beratnya trauma. Semua pasien luka tusuk abdomen dan sekitarnya yang mengalami hipotensi, peritonitis ataupun eviscerasi organ memerlukan laparotomi segera. Semua luka tembak yang menyeberang rongga peritoneum ataupun bagian retroperitoneum dengan bagian pembuluh darah harus segera di laparotomi. Pasien luka tusuk abdomen depan dengan gejala yang ringan, bila eksplorasi lokal menunjukkan tembusnya peritoneum, dievaluasi dengan pemeriksaan fisik diagnostik berulang ataupun DPL. Penanganan trauma tumpul dan tajam pada abdomen antara lain mengembalikan fungsi vital dan optimalisasi oksigenasi dan perfusi jaringan, menentukan mekanisme

Upload: lelouch12345

Post on 25-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

BAB 3KESIMPULAN

Semua pasien trauma tumpul dengan hemodinamik yang tidak stabil harus segera dinilai kemungkinan perdarahan intrabdominal maupun kontaminasi traktus gastrointestinal dengan melakukan DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage), ataupun FAST (Focused Assessment Sonography in Trauma). Pasien peritonitis dengan hemodinamik normal bisa dinilai dengan CT scan, dengan keputusan operasi didasarkan pada organ yang terkena dan beratnya trauma.Semua pasien luka tusuk abdomen dan sekitarnya yang mengalami hipotensi, peritonitis ataupun eviscerasi organ memerlukan laparotomi segera. Semua luka tembak yang menyeberang rongga peritoneum ataupun bagian retroperitoneum dengan bagian pembuluh darah harus segera di laparotomi. Pasien luka tusuk abdomen depan dengan gejala yang ringan, bila eksplorasi lokal menunjukkan tembusnya peritoneum, dievaluasi dengan pemeriksaan fisik diagnostik berulang ataupun DPL. Penanganan trauma tumpul dan tajam pada abdomen antara lain mengembalikan fungsi vital dan optimalisasi oksigenasi dan perfusi jaringan, menentukan mekanisme trauma, pemeriksaan fisik yang hati-hati dan diulang berkala, menentukan cara diagnostik yang khusus bila diperlukan, tetap curiga bila ada cedera vaskular maupun retroperitoneal yang tersembunyi, dan segera menentukan bila diperlukan operasi.

DAFTAR PUSTAKA1. Pusponegoro, A.D. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC, 2011, Bab 6; Trauma dan Bencana.2. American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Support Untuk Dokter Edisi 7. Jakarta: IKABI, 2004, Bab 5; Trauma Abdomen.3. Ahmadsyah, I. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher, 2009, Bab 2; Digestive.4. Fabian, Timothy C. Infection in Penetrating Abdominal Trauma: Risk Factors and Preventive Antibiotics. The American Surgeon 2002; 68: 29-355. Udeani, J., Geibel, J., 2011. Blunt Abdominal Trauma. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1980980-workup#aw2aab6b5b3. [Accessed 8th January 2012]6. Eastern Association for the Surgery of Trauma. Practice Management Guidelines for The Evaluation of Blunt Abdominal Trauma. EAST Practice Management Guidelines Work Group: Brandywine Hospital, 2001, p; 2-277. American College of Surgeons, 2003. Evaluation of Abdominal Trauma. Committee on Trauma: Subcommittee on Publications. Available from:8. Demetriades, D., Velmahos, G. Technology-Driven Triage of Abdominal Trauma: The Emerging Era of Nonoperative Management. Annu Rev Med 2003; 54: 1-159. Sivit, C.J. Abdominal Trauma Imaging: Imaging Choices and Appropriateness. Pediatr Radiol 2009; 39: S158-S160