abc dan abm okt 2013
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu disiplin yang memfokuskan pada manajemen kegiatan agar
dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang
diterima oleh pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan
nilai. ABM terdiri atas analisis pemacu biaya, analisis kegiatan, dan analisis
kinerja, serta menggunakan ABC sebagai sumber utama data dan informasi.
ABC memberikan informasi untuk memanajemeni kegiatan dengan
menggunakan data ABC dan alat lain agar dapat dilakukan perbaikan yang
berkesinambungan. ABM dinyatakan sebagai suatu metode yang tidak hanya
untuk memberikan laporan biaya tetapi juga untuk memanajemeninya. Tetapi
jangan menyamakan memanajemeni dengan mengendalikan. Data ABC atau
ABM digunakan lebih banyak untuk pembuatan rumus-rumus yang sifatnya
ramalan daripada untuk pengendalian. Sekarang penggunaan data biaya untuk
pengendalian mengalami kemunduran karena adanya umpan balik yang lebih
cepat yang diperoleh dari manajemen mutu terpadu (total quality
management), seperti praktek-praktek pengendalian proses secara statistik,
atau dari waktu riil, sistem informasi terpadu (integrated information system).
Estimasi dalam ABC / ABM memberikan tempat untuk uji kredibilitas
karena materialitas dan relevansi biaya dipertimbangkan di dalam tahap
desain. Lebih lanjut, hukum Pareto yang menyatakan bahwa “yang sedikit
mewakili yang banyak” biasa dipakai untuk memahami sifat-sifat biaya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen berdasarkan aktivitas?
2. Apa pengertian manajemen berdasarkan aktivitas?
3. Bagaimana dimensi manajemen berdasarkan aktivitas?
4. Apa Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity
based Management?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui manajemen berdasarkan aktivitas
2 Untuk mengetahui pengertian manajemen berdasarkan aktivitas
3 Untuk mengetahui dimensi manajemen berdasarkan aktivitas
4 Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan
Activity based Management
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management)
merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber
daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk
dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber
dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas
apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-
aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya
melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul
karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.
Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas
yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik
tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber
daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang
ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang
baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan
berkesinambungan (continous improvement).
3
Menurut Hansen Mowen (1997:392): "Activity Based Management
(ABM) is system wide, integrated approach that focuses management's
attention on activities .with the objective of improving customer value and the
profit achieved by providing this value".
Dari definisi tersebut di atas, Actirity Basetl Management dapat
diartikan sebagai suatu filosofi manajemen yang memfokuskan perhatian pada
aktivitas yang menjadi sebab timbulnya biaya. Dalam proses manajemennya
menggunakan informasi analisis biaya aktivitas, agar tujuan badan usaha
(kepuasan konsumen dan profitabilitas) dapat tercapai, misalnya dengan cara
melaksanakan aktivitas secara lebih efisien, mengeliminasi aktivitas yang
tidak menambah nilai, memperbaiki desain produk dan menjalin hubungan
baik dengan pelanggan dan supplier.
Menurut Hansen dan Mowen (1992:916), manajernen aktivitas adalah
"process of identifying activities on organization assessing their value to
organization and selecting and keeping only ….”
Definisi di atas menjelaskan bahwa manajemen aktivitas adalah suatu
proses yang mempunyai beberapa tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam organisasi: fokus dari
manajemen aktivitas adalah aktivitas-aktivitas yang ada dalam badan
usaha
2. Menetapkan nilainya terhadap organisasi: setelah aktivitas-aktivitas
tersebut diidentifikasi, maka ditetapkan nilainya terhadap organisasi
4
3. Menyeleksi dan mempertahankan aktivitas-aktivitas yang menambah nilai:
aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi badan usaha dipertahankan,
sedangkan yang tidak member nilai tambah dieliminasi.
Menurut Brimson (1991:78): " Activity management is the effective
and consistent organization of the enterprise's activities in order to use its
resources in the best possible way to achieve as objectives." Definisi di atas
menjelaskan bahwa sumber daya yang tersedia dalam badan usaha terbatas,
sehingga manajemen harus mengelolanya dengan baik.
Menurut Hansen dan Mowen (1997392) ABM mempunyai dua
dimensi, yaitu:
1. Cost dimension: menyediakan informasi cost mengenai sumber daya
aktivitas, produk dan konsumen
2. Control dimension: menyediakan informasi mengenai mengapa suatu
pekerjaan dilakukan, aktivitas apa yang dilakukan, bagaimana sebaiknya
suatu pekerjaan dilakukan. Hal ini dilakukan melalui cost driver analysis,
activity analysis, dan performance measurement.
B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Activity based management (manajemen berdasarkan aktivitas)
merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian
manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang
diterima oleh pelanggan (customer value) dan meningkatkan laba perusahaan
5
melalui penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi
yang diperoleh dari activity-based costing system, dimana antara ABM
dengan ABC saling berkaitan satu sama lain.
C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai
berikut:
a. Dimensi biaya (cost dimension).
Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas,
produk dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana
biaya-biaya sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan
kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan
demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber
daya biaya (cost of resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost
of activities) terhadap obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan
produk agar dapat menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut
termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas
untuk usaha perbaikan.
b. Dimensi proses (process dimension).
Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang
dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik
pelaksanaannya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung
jawaban berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung
6
jawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi
kinerja system secara menyeluruh bukan pada kinerja secara individu.
Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu
kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini
menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu biaya dan bagaimana
pengukuran kinerjanya.
D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based
Management
Usaha perbaikan secara terus-menerus dengan cara penerapan system
manajemen biaya yang baru ke dalam suatu organisasi tidak secara otomatis
bisa diterima oleh organisasi tersebut. Karyawan dari organisasi tersebut
umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena
perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based
management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
Budaya organisasi
Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan
termasuk perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya
organisasi menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang
tinggi dari seluruh karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung
keberhasilan dari penerapan ABM di suatu organisasi.
7
Top management support and commitment
Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM
dan ABC membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan
dan peran serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan
penerapannya.
Change process
Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang
sudah dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari
proses yang sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya.
Elemen-elemen dari proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas,
sekumpulan tujuan, dan tindakan lanjutan.
Continuing education
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti
pelatihan serta meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja
yang cepat sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program
manajemen biaya yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja
sama dari karyawan suatu organisasi.
E. Pengertian Activity-Based Costing (ABC)
Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwa
setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan mengkonsumsi sumber
daya (Horngren 2000:142). ABC melaporkan tingkat besarnya suatu aktivitas
mengkonsumsi biaya sebagaimana perusahaan menggunakan sumberdaya-
sumberdaya yang dimilikinya.
8
Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur “aktivitas” yang
melekat pada setiap pengertianya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam
ABC adalah sebuah proses atau prosedur yang menyebabkan timbulnya
sebuah pekerjaan. Contoh aktivitas adalah memindahkan bahan baku dari
gudang ke proses produksi, melakukan set-up atas mesin-mesin produksi,
melakukan order pembelian bahan baku, menghubungi pemasok untuk barang
yang dibutuhkan dalam proses produksi dan lain sebagainya. Menurut
Horngren (2000:140), pengertian mendasar dari sistem ABC adalah adanya
analisa terhadap keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk
mengidentifikasi adanya hal-hal sebagai berikut :
Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap departemen dan sebab timbulnya
aktivitas
Dalam kondisi yang bagaimana setiap aktivitas tersebut dilaksanakan
Bagaimana frekuensi masing-masing aktivitas dalam pelaksanaannya.
Sumber-sumber yang dikonsumsi untuk melaksanakan masing-masing
aktivitas
Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut atau
penggunaan atas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
F. Alokasi Biaya
Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada produk hanya
berpedoman pada banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan sebagai satu-
satunya faktor yang menyebabkna biaya dan aktivitas muncul. Akuntan
9
menggunakan volume-related cost driver untuk membebankan biaya. Setelah
ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan dipicu
oleh jumlah unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang
muncul dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus
mengetahui dasar apa yang bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya atas
aktivitas dan mengetahui cost driver yang rasional (cost driver merupakan
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya biaya).
Dalam sistem ABC, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok aktivitas yang berfungsi untuk
mengidentifikasi dasar alokasi yang dipilih oleh masing-masing cost driver
dari biaya yang dikeluarkan atas kelompok-kelompok biaya aktivitas.
Penggolongan aktivitas tersebut yaitu:
a. Unit-Level activity
Adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu unit produk diproduksi.
b. Batch-Level activity
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan sekelompok (grup) barang atau
jasa.
c. Product Sustaining (or Service Sustaining) activity
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung eksistensi produk yang
dihasilkan di pasaran
10
d. Facility Sustaining activity
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan (eksistensi)
pabrik dalam beroperasi.
Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompok
aktivitas tersebut, biaya-biaya yang muncul tersebut diklasifikasikan sesuai
dengan kelompok aktivitasnya, sehingga dalam membebankan biaya, sistem
ABC dapat digambarkan dengan dua tahapan, yaitu:
Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customer
mengkonsumsi sumber daya dalam sejumlah uang tertentu.
Biaya setiap sumberdaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus
dibebankan ke obyek biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh
obyek biaya itu sendiri.
G. ABM Operasional dan ABM Strategis
Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua
kategori:
a) ABM operasional
ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan
aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan
benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM
operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen,
proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran
kinerja.
11
b) ABM strategis
ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan
profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang
telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang
tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan
meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak
menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan
pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis
menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini
produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan
pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan,
dsb), segmentasi pasar, dan saluran distribusi.
12
BAB III
PENUTUP
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management)
merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber
daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk
dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya,
maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah
yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based
management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
Budaya organisasi
Top management support and commitment
Change process
Continuing education
Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua
kategori:
a) ABM operasional
ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset
serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar
dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien.
b) ABM strategis
ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan
profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang
telah ditingkatkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://moejhy.blogspot.com/2009/05/activity-based-management.html
14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki, maka kritik dan saran untuk perbaikan serta kelancaran makalah
sangat penulis harapkan.
Besar harapan penulis semoga amal baik yang telah mereka berikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan berlipat ganda. Amiin.
Ciamis, Maret 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
i
DAFTAR ISI............................................................................................................
ii............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................
.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................
.................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................
.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
3
A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas ........................................
.................................................................................................3
B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas .......................
.................................................................................................5
ii
C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas ..........................
.................................................................................................6
D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan
Activity based Management ...................................................
.................................................................................................7
E. Pengertian Activity-Based Costing (ABC) ............................
.................................................................................................8
F. Alokasi Biaya...........................................................................
.................................................................................................9
G. ABM Operasional dan ABM Strategis ..................................
.................................................................................................11
BAB III PENUTUP ....................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
14
iii
ACTIVITY-BASED MANAJEMENT (ABM)
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Akuntansi Manajemen
Dewi Noor Aida 3403080091
Fitriani Awaliyah 3403080027
Rima Rahmawati 3403080056
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS2011
iv