abc dan abm okt 2013

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu disiplin yang memfokuskan pada manajemen kegiatan agar dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang diterima oleh pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan nilai. ABM terdiri atas analisis pemacu biaya, analisis kegiatan, dan analisis kinerja, serta menggunakan ABC sebagai sumber utama data dan informasi. ABC memberikan informasi untuk memanajemeni kegiatan dengan menggunakan data ABC dan alat lain agar dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan. ABM dinyatakan sebagai suatu metode yang tidak hanya untuk memberikan laporan biaya tetapi juga untuk memanajemeninya. Tetapi jangan menyamakan memanajemeni dengan mengendalikan. Data ABC atau ABM digunakan lebih banyak untuk 1

Upload: sayrosul

Post on 28-Nov-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABC dan ABM okt 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu disiplin yang memfokuskan pada manajemen kegiatan agar

dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang

diterima oleh pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan

nilai. ABM terdiri atas analisis pemacu biaya, analisis kegiatan, dan analisis

kinerja, serta menggunakan ABC sebagai sumber utama data dan informasi.

ABC memberikan informasi untuk memanajemeni kegiatan dengan

menggunakan data ABC dan alat lain agar dapat dilakukan perbaikan yang

berkesinambungan. ABM dinyatakan sebagai suatu metode yang tidak hanya

untuk memberikan laporan biaya tetapi juga untuk memanajemeninya. Tetapi

jangan menyamakan memanajemeni dengan mengendalikan. Data ABC atau

ABM digunakan lebih banyak untuk pembuatan rumus-rumus yang sifatnya

ramalan daripada untuk pengendalian. Sekarang penggunaan data biaya untuk

pengendalian mengalami kemunduran karena adanya umpan balik yang lebih

cepat yang diperoleh dari manajemen mutu terpadu (total quality

management), seperti praktek-praktek pengendalian proses secara statistik,

atau dari waktu riil, sistem informasi terpadu (integrated information system).

Estimasi dalam ABC / ABM memberikan tempat untuk uji kredibilitas

karena materialitas dan relevansi biaya dipertimbangkan di dalam tahap

desain. Lebih lanjut, hukum Pareto yang menyatakan bahwa “yang sedikit

mewakili yang banyak” biasa dipakai untuk memahami sifat-sifat biaya.

1

Page 2: ABC dan ABM okt 2013

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen berdasarkan aktivitas?

2. Apa pengertian manajemen berdasarkan aktivitas?

3. Bagaimana dimensi manajemen berdasarkan aktivitas?

4. Apa Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity

based Management?

C. Tujuan

1 Untuk mengetahui manajemen berdasarkan aktivitas

2 Untuk mengetahui pengertian manajemen berdasarkan aktivitas

3 Untuk mengetahui dimensi manajemen berdasarkan aktivitas

4 Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan

Activity based Management

2

Page 3: ABC dan ABM okt 2013

BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management)

merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber

daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk

dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber

dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas

apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-

aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya

melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul

karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.

Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas

yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik

tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber

daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang

ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang

baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan

berkesinambungan (continous improvement).

3

Page 4: ABC dan ABM okt 2013

Menurut Hansen Mowen (1997:392): "Activity Based Management

(ABM) is system wide, integrated approach that focuses management's

attention on activities .with the objective of improving customer value and the

profit achieved by providing this value".

Dari definisi tersebut di atas, Actirity Basetl Management dapat

diartikan sebagai suatu filosofi manajemen yang memfokuskan perhatian pada

aktivitas yang menjadi sebab timbulnya biaya. Dalam proses manajemennya

menggunakan informasi analisis biaya aktivitas, agar tujuan badan usaha

(kepuasan konsumen dan profitabilitas) dapat tercapai, misalnya dengan cara

melaksanakan aktivitas secara lebih efisien, mengeliminasi aktivitas yang

tidak menambah nilai, memperbaiki desain produk dan menjalin hubungan

baik dengan pelanggan dan supplier.

Menurut Hansen dan Mowen (1992:916), manajernen aktivitas adalah

"process of identifying activities on organization assessing their value to

organization and selecting and keeping only ….”

Definisi di atas menjelaskan bahwa manajemen aktivitas adalah suatu

proses yang mempunyai beberapa tahap, yaitu:

1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam organisasi: fokus dari

manajemen aktivitas adalah aktivitas-aktivitas yang ada dalam badan

usaha

2. Menetapkan nilainya terhadap organisasi: setelah aktivitas-aktivitas

tersebut diidentifikasi, maka ditetapkan nilainya terhadap organisasi

4

Page 5: ABC dan ABM okt 2013

3. Menyeleksi dan mempertahankan aktivitas-aktivitas yang menambah nilai:

aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi badan usaha dipertahankan,

sedangkan yang tidak member nilai tambah dieliminasi.

Menurut Brimson (1991:78): " Activity management is the effective

and consistent organization of the enterprise's activities in order to use its

resources in the best possible way to achieve as objectives." Definisi di atas

menjelaskan bahwa sumber daya yang tersedia dalam badan usaha terbatas,

sehingga manajemen harus mengelolanya dengan baik.

Menurut Hansen dan Mowen (1997392) ABM mempunyai dua

dimensi, yaitu:

1. Cost dimension: menyediakan informasi cost mengenai sumber daya

aktivitas, produk dan konsumen

2. Control dimension: menyediakan informasi mengenai mengapa suatu

pekerjaan dilakukan, aktivitas apa yang dilakukan, bagaimana sebaiknya

suatu pekerjaan dilakukan. Hal ini dilakukan melalui cost driver analysis,

activity analysis, dan performance measurement.

B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Activity based management (manajemen berdasarkan aktivitas)

merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian

manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang

diterima oleh pelanggan (customer value) dan meningkatkan laba perusahaan

5

Page 6: ABC dan ABM okt 2013

melalui penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi

yang diperoleh dari activity-based costing system, dimana antara ABM

dengan ABC saling berkaitan satu sama lain.

C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai

berikut:

a. Dimensi biaya (cost dimension).

Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas,

produk dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana

biaya-biaya sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan

kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan

demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber

daya biaya (cost of resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost

of activities) terhadap obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan

produk agar dapat menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut

termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas

untuk usaha perbaikan.

b. Dimensi proses (process dimension).

Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang

dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik

pelaksanaannya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung

jawaban berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung

6

Page 7: ABC dan ABM okt 2013

jawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi

kinerja system secara menyeluruh bukan pada kinerja secara individu.

Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu

kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini

menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu biaya dan bagaimana

pengukuran kinerjanya.

D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based

Management

Usaha perbaikan secara terus-menerus dengan cara penerapan system

manajemen biaya yang baru ke dalam suatu organisasi tidak secara otomatis

bisa diterima oleh organisasi tersebut. Karyawan dari organisasi tersebut

umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena

perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based

management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan

termasuk perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya

organisasi menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang

tinggi dari seluruh karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung

keberhasilan dari penerapan ABM di suatu organisasi.

7

Page 8: ABC dan ABM okt 2013

Top management support and commitment

Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM

dan ABC membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan

dan peran serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan

penerapannya.

Change process

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang

sudah dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari

proses yang sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya.

Elemen-elemen dari proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas,

sekumpulan tujuan, dan tindakan lanjutan.

Continuing education

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti

pelatihan serta meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja

yang cepat sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program

manajemen biaya yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja

sama dari karyawan suatu organisasi.

E. Pengertian Activity-Based Costing (ABC)

Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwa

setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan mengkonsumsi sumber

daya (Horngren 2000:142). ABC melaporkan tingkat besarnya suatu aktivitas

mengkonsumsi biaya sebagaimana perusahaan menggunakan sumberdaya-

sumberdaya yang dimilikinya.

8

Page 9: ABC dan ABM okt 2013

Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur “aktivitas” yang

melekat pada setiap pengertianya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam

ABC adalah sebuah proses atau prosedur yang menyebabkan timbulnya

sebuah pekerjaan. Contoh aktivitas adalah memindahkan bahan baku dari

gudang ke proses produksi, melakukan set-up atas mesin-mesin produksi,

melakukan order pembelian bahan baku, menghubungi pemasok untuk barang

yang dibutuhkan dalam proses produksi dan lain sebagainya. Menurut

Horngren (2000:140), pengertian mendasar dari sistem ABC adalah adanya

analisa terhadap keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk

mengidentifikasi adanya hal-hal sebagai berikut :

Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap departemen dan sebab timbulnya

aktivitas

Dalam kondisi yang bagaimana setiap aktivitas tersebut dilaksanakan

Bagaimana frekuensi masing-masing aktivitas dalam pelaksanaannya.

Sumber-sumber yang dikonsumsi untuk melaksanakan masing-masing

aktivitas

Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut atau

penggunaan atas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

F. Alokasi Biaya

Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada produk hanya

berpedoman pada banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan sebagai satu-

satunya faktor yang menyebabkna biaya dan aktivitas muncul. Akuntan

9

Page 10: ABC dan ABM okt 2013

menggunakan volume-related cost driver untuk membebankan biaya. Setelah

ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan dipicu

oleh jumlah unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang

muncul dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus

mengetahui dasar apa yang bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya atas

aktivitas dan mengetahui cost driver yang rasional (cost driver merupakan

faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya biaya).

Dalam sistem ABC, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok aktivitas yang berfungsi untuk

mengidentifikasi dasar alokasi yang dipilih oleh masing-masing cost driver

dari biaya yang dikeluarkan atas kelompok-kelompok biaya aktivitas.

Penggolongan aktivitas tersebut yaitu:

a. Unit-Level activity

Adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu unit produk diproduksi.

b. Batch-Level activity

Adalah aktivitas yang berhubungan dengan sekelompok (grup) barang atau

jasa.

c. Product Sustaining (or Service Sustaining) activity

Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung eksistensi produk yang

dihasilkan di pasaran

10

Page 11: ABC dan ABM okt 2013

d. Facility Sustaining activity

Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan (eksistensi)

pabrik dalam beroperasi.

Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompok

aktivitas tersebut, biaya-biaya yang muncul tersebut diklasifikasikan sesuai

dengan kelompok aktivitasnya, sehingga dalam membebankan biaya, sistem

ABC dapat digambarkan dengan dua tahapan, yaitu:

Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customer

mengkonsumsi sumber daya dalam sejumlah uang tertentu.

Biaya setiap sumberdaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus

dibebankan ke obyek biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh

obyek biaya itu sendiri.

G. ABM Operasional dan ABM Strategis

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua

kategori:

a) ABM operasional

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan

aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan

benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM

operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen,

proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran

kinerja.

11

Page 12: ABC dan ABM okt 2013

b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan

profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang

telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang

tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan

meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak

menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan

pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis

menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini

produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan

pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan,

dsb), segmentasi pasar, dan saluran distribusi.

12

Page 13: ABC dan ABM okt 2013

BAB III

PENUTUP

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management)

merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber

daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk

dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya,

maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah

yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based

management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

Budaya organisasi

Top management support and commitment

Change process

Continuing education

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua

kategori:

a) ABM operasional

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset

serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar

dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien.

b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan

profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang

telah ditingkatkan.

13

Page 14: ABC dan ABM okt 2013

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

http://moejhy.blogspot.com/2009/05/activity-based-management.html

14

Page 15: ABC dan ABM okt 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, sehingga

makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan keterbatasan pengetahuan yang

penulis miliki, maka kritik dan saran untuk perbaikan serta kelancaran makalah

sangat penulis harapkan.

Besar harapan penulis semoga amal baik yang telah mereka berikan

mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan berlipat ganda. Amiin.

Ciamis, Maret 2011

Penulis

i

Page 16: ABC dan ABM okt 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

i

DAFTAR ISI............................................................................................................

ii............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................

1

A. Latar Belakang ........................................................................

.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...................................................................

.................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................

.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................

3

A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas ........................................

.................................................................................................3

B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas .......................

.................................................................................................5

ii

Page 17: ABC dan ABM okt 2013

C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas ..........................

.................................................................................................6

D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan

Activity based Management ...................................................

.................................................................................................7

E. Pengertian Activity-Based Costing (ABC) ............................

.................................................................................................8

F. Alokasi Biaya...........................................................................

.................................................................................................9

G. ABM Operasional dan ABM Strategis ..................................

.................................................................................................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

14

iii

Page 18: ABC dan ABM okt 2013

ACTIVITY-BASED MANAJEMENT (ABM)

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dewi Noor Aida 3403080091

Fitriani Awaliyah 3403080027

Rima Rahmawati 3403080056

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS2011

iv