aartkel

13
PENGARUH KOMPETENSI PENGAJAR, SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Taruna Di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal) Iswanto Magister Manajemen, [email protected] Purbayu Budi Santosa [email protected] Siti Puryandani [email protected] ABSTRACT Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi siswa, diantaranya adalah kompetensi pengajar, kualitas sarana dan prasarana yang ada serta kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah (1). Menganalisis pengaruh kompetensi pengajar terhadap kegiatan belajar mengajar. (2). Menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar. (3). Menganalisis pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi peserta didik atau taruna. Jenis data yang digunakan adalah berupa Cross-Sectional data. Lokasi Penelitian ini berfokus di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal dengan 171 Orang sebagai responden. Model yang digunakan adalah model kausalitas, dimana untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah SEM (Structure Equatio Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS 18.0 Berdasarkan Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa (1). Kompetensi Berpengaruh Positif terhadap Kualitas PBM. (2). Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. (3). Kegiatan Belajar Berpengaruh positif terhadap prestasi peserta didik atau taruna. Kata Kunci : Kompetensi, Sarana dan Prasarana, Kualitas Pembelajaran, prestasi belajar siswa.

Upload: mohamad-miftah

Post on 25-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

PENGARUH KOMPETENSI PENGAJAR, SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING(Studi pada Taruna Di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal)

IswantoMagister Manajemen, [email protected]

Purbayu Budi [email protected]

Siti [email protected]

ABSTRACTBanyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi siswa, diantaranya adalah kompetensi pengajar, kualitas sarana dan prasarana yang ada serta kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah (1). Menganalisis pengaruh kompetensi pengajar terhadap kegiatan belajar mengajar. (2). Menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar. (3). Menganalisis pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi peserta didik atau taruna.Jenis data yang digunakan adalah berupa Cross-Sectional data. Lokasi Penelitian ini berfokus di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal dengan 171 Orang sebagai responden. Model yang digunakan adalah model kausalitas, dimana untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah SEM (Structure Equatio Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS 18.0Berdasarkan Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa (1). Kompetensi Berpengaruh Positif terhadap Kualitas PBM. (2). Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. (3). Kegiatan Belajar Berpengaruh positif terhadap prestasi peserta didik atau taruna.

Kata Kunci : Kompetensi, Sarana dan Prasarana, Kualitas Pembelajaran, prestasi belajar siswa.

1. PendahuluanTantangan yang dihadapi oleh Balai Diklat Transportasi Darat Tegal seperti halnya tantangan sebagian besar lembaga pendidikan di Indonesia, yaitu terkait sejauh mana kompetensi pengajar. Menjadi sebuah tema penelitian yang menarik manakala mencoba menggali tentang bagaimana pengaruh kompetensi pengajar terkait dengan upaya untuk melihat bagaimana prestasi siswa. Selain itu juga ada salah satu aspek yang tidak dapat kita lupakan yaitu dengan adanya sarana dan prasarana dalam lingkungan sekolah juga mungkin sangat menarik untuk di telusuri. Sebagaimana yang digariskan dalam kurikulum, bahwa agar pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dapat dilakukan secara lebih maksimal, maka perubahan-perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan pada peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, kontektual, menyediakan pengalaman belajar yang beragam dan belajar melalui berbuat (Sumiyati, 2007:4). sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan sekiranya dapat menajadi pertimbangan agar istitusi pendidikan selalu memprioritaskannya. Hal ini mungkin akan sangat mempengaruhi kemaksimalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, terutama yang ada di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal. Terutama bagaimana seluruh elemen yang ada di lembaga pendidikan tersebut mampu secara kongkrit menerapkan apa yang mereka ajarkan hingga kedalam tataran praksis. Baik itu melalui perubahan tingkah laku siswa, dengan tolok ukur perubahan sifat, karakter setelah mereka mendapatkan proses pengajaran dari sekolah dalam hal ini adalah Balai Diklat Transportasi Darat TegalBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut : 1. kompetensi pengajar berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar?2. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar?3. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna?4. Apakah kualitas kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna?Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh kompetensi pengajar terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar, menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar, menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi siswa atau para taruna dan menganalisis pengaruh kualitas kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi siswa atau para taruna.Rivai (2009 : 331) mengungkapkan sebelum memilih seseorang untuk melakukan pekerjaan, langkah pertama yang harus diambil adalah menentukan mutu pelamar. Dalam sebuah organisasi, perusahaan atau institusi dalam hal ini organisasi pendidikan seperti Balai Diklat Transportasi Darat Tegal tentunya dalam proses penyeleksian seorang pengajar adanya kompetensi menjadi salah satu hal yang sangat urgen. Hal ini tentunya terkait dengan aspek sustainable untuk organisasi kedepannya. Manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril ODoniel di dalam buku pengelolaan pendidikan (2008 : 197) adalah : Usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. Dari pendapat di atas, jelas bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.Beberapa penelitian terkait telah dikembangkan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya studi yang dilakukan oleh Yoon, Duncan, Lee, Scarloss, dan Shapley (2007), penelitian ini didasarkan pada teori bahwa: (a) pengembangan profesionalisme akan meningkatkan pengetahuan pedagogik, (b) pengetahuan konten peningkatan pedagogis akan mengarah pada peningkatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru, dan (c) peningkatan instruksi-praktek internasional akan menghasilkan peningkatan prestasi akademik untuk siswa.Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan beberapa paparan tersebut diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut :1. Apakah kompetensi pengajar berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar?2. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar?3. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna?4. Dan apakah kualitas kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna?

2. Metode PenelitianPenelitian dilakukan di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan dalam kurun waktu Februari Mei 2013. Pengumpulan data sebagai bahan penelitian dilakukan menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan observasi. Angket diberikan kepada sampel dari populasi sejumlah 299 peserta didik, dimana dengan menggunakan metode Slovin maka diperoleh sampel sebanyak 171 responden.Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Pengujian Data Reliabilitas, Metode Analisis data Deskriptif Presentase dan analisis SEM (Structure Equation Modeling).

3. Hasil dan PembahasanSebelum pengujian kesesuaian model dan hipotesis, dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilihat karakteristik data yang akan digunakan dalam analisis. Pengujian terhadap karakteristik data meliputi pengujian normalitas data, evaluasi outliers dan evaluasi multikolinearitas.Nilai statistik untuk menguji normalitas tersebut z value (Critical Ratio atau C.R pada output AMOS 18) dari ukuran skewness dan kurtosis sebaran data. Bila nilai C.R. lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifiknsi 1% yaitu sebesar 2,58.Hasil uji normalitas data terlihat secara univariate, C.R. skewness konstruk hampir seluruhnya mempunyai nilai C.R. berada di atas 2,58 kecuali untuk X1 yang berarti bahwa secara univariate sebaran dianggap tidak normal dan dapat digunakan untuk estimasi pada analisis selnjutnya. Sementara secara multivariate nilai C.R. sebaran kurtosis menunjukan 37,177 yang berarti data dapat dikatakan terdistribusi tidak normal secara multivariate.Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan c2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2006).Jika dalam penelitian ini digunakan 19 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai jarak mahalanobis lebih besar dari 2 (19, 0.05) = 30,144 adalah multivariate outlier.Dalam program AMOS akan memberikan warning bila ternyata matriks kovariannya menunjukkan adanya singularitas atau multikolinearitas (Ferdinand, 2006). Dalam olah data, hasil uji multikolinieritas yang menggunakan software AMOS tidak memberikan tanda warning sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat masalah multikolinearitasProses analisis data dan pengujian model penelitian dengan menggunakan Structural Equation Model akan mengikuti beberapa langkah proses analisis (Ferdinand, 2002, p.34).Untuk pengujian dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM), estimasi dilakukan dengan teknik Full Structural Equation Model (Ferdinand, 2006, p.280). Adapun hasil pengujian terhadap model yang dikembangkan dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut :

Pengujian Kelayakan Model pada Full Model

Goodness-of-fit IndicesCut-off Valuehasilkesimpulan

Chi-Square (df=51)(< 330,144)556,130-

Significance (p) Probability ,0 050.000Tidak fit

CMIN/DF 2,003,809Fit

GFI 0,900,765Tidak Fit

AGFI 0,900.695Tidak Fit

TLI 0,900.803Marginal

CFI 0,900,832Marginal

RMSEA ,0 080.122Tidak Fit

Setelah dilakukan Analisis maka langkah selanjutnya adalah Pengujian Hipotesis, dimana dalam penelitian ini model yang digunakan adalah Pengujian Kausalitas, yaitu dengan memerhatikan dengan Critical Ratio dari nilai hubungan kausalitas.

EstimateS.E.C.R.P

Kualitas PBM