› xmlui › bitstream... · bab ii tinjauan pustaka menurut hery (2009) definisi ...laporan laba...

53
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Hery (2009) definisi akuntansi adalah: “Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan antara berbagai alternatif yang ada).” Dalam proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi dan peristiwa yang melakukan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pengeluarab, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya maupun memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil perusahaan dalam satu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Menurut Hery (2009) definisi akuntansi adalah:

“Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan antara berbagai alternatif yang ada).”

Dalam proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan

data keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai

transaksi dan peristiwa yang melakukan kegiatan ekonomi perusahaan yang

dilakukan melalui pengeluarab, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran

transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya

informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya maupun

memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil

perusahaan dalam satu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam

bentuk laporan keuangan.

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan

Page 2: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

8

operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna

bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di

luar perusahaan. Berikut merupakan beberapa definisi dari laporan keuangan,

antara lain:

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun

2015 laporan keuangan adalah:

“Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut”

Menurut Harahap (2008), laporan keuangan didefinisikan sebagai berikut:

“Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”

Sedangkan menurut Munawir (2010) menyatakan bahwa:

“Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dalam hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang merupakan hasil dari

proses pencatatan akuntansi yang ringkas dari transaksi keuangan yang berkaitan

tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu yang

nantinya akan dipakai oleh pemakainya dalam hal pengambilan keputusan dan

juga sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Page 3: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

9

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan

informasi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang akan digunakan

oleh pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan ekonomi, sehingga dapat diketahui pula bahwa laporan keuangan yang

dibuat sudah pasti memiliki tujuan tertentu.

Menurut IAI dalam PSAK No. 1 Tahun 2015 tujuan dari laporan

keuangan adalah:

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerkan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pemgambilan keputusan”

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.

Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan

perusahaan maupun secara berkala. Dengan kata lain laporan keuangan dapat

memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang

memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan juga dapat

dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban oleh pihak bersangkutan.

2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan

Menurut IAI dalam PSAK No. 1 Tahun 2015 menyatakan bahwa

pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial,

karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan usaha kreditor lainnya, pelanggan,

pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat. Menggunakan

Page 4: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

10

laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.

Beberapa kebutuhan ini meliputi:

a. Investor

Penanaman modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.

Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan

mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, dan kesempatan

kerja.

c. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan

dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

Page 5: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

11

perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

pinjaman kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada

kelangsungan hidup perusahaan.

e. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya alam, karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan

informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan

pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan

statistik lainnya.

g. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan

(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta

rangkaian aktivitasnya.

Page 6: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

12

Para pemakai laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan

akuntansi terpilih sebagai bagian dari informasi yang dibutuhkan, untuk membuat

penilaian, dan keputusan keuangan dan keperluan lain. Laporan keuangan harus

memperlihatkan hubungan informasi dengan periode sebelumn dan setelahnya.

2.1.4 Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan terdiri beberapa jenis baik berupa laporan

utama maupun laporan pendukung. Jenis-jenis laporan keuangan disesuaikan

dengan kegitan usaha perusahaan yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan

untuk memerlukan informasi keuangan pada suatu perusahaan tertentu.

Pembuatan laporan keuangan harus mengacu pada Prinsip Akuntansi yang

Berlaku Umum (PABU). Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) adalah

suatu kebiasaan atau aturan yang baik untuk melaporkan laporan keuangan.

PABU ini berfungsi juga sebagai aturan minimum yang harus dipatuhi ketika

membuat laporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap menurut IAI dalam PSAK No. 1 tahun

2015, meliputi komponen-komponen berikut ini:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode

4. Laporan arus kas selama periode

5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lain

Page 7: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

13

6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Penjelasan mengenai komponen laporan keuangan sebagai berikut:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

Pada dasarnya neraca berisikan tentang harta, kewajiban, dan juga modal

perusahaan yang berbeda pada suatu periode. Menurut Jumingan (2009)

pengertian neraca adalah:

“Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.”

Laporan posisi keuangan pada akhir periode terdiri dari beberapa

komponen, yaitu:

a. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2015), aktiva adalah:

“sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan di harapkan akan diperoleh perusahaan.”

Aktiva pada umumnya terdiri atas:

1) Aktiva lancar, yaitu aktiva yang paling mudah dan cepat untuk

dijadikan uang atau kas. Aktiva lancar mencakup uang kas, aktiva

lainnya, atau sumber lainnya yang diharapkan dapat direalisasikan

Page 8: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

14

menjadi uang kas, atau dijual, atau dikonsumsi selama jangka

waktu yang normal (satu tahun).

2) Aktiva tetap, yaitu merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang

bersifat relatif permanen, digunakan dalam operasi regular lebih

dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali.

3) Aktiva lain-lain, yaitu investasi atau kekayaan lain yang dimiliki

oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain adalah kekayaan atau

investasi yang tidak bisa dikelompokkan dalam aktiva lancar dan

aktiva tetap.

b. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2015), kewajiban dan

ekuitas adalah:

“Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan akan mengandung manfaat, sedangkan ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.”

Kewajiban terdiri dari:

1) Kewajiban jangka pendek, yaitu kewajiban kepada pihak kreditor

yang akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun ke depan.

Komponen kewajiban jangka pendek diantaranya adalah hutang

dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank jatuh tempo dalam

satu tahun, dan hutang lain-lain.

Page 9: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

15

2) Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang akan dibayarkan

dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu

tahun.

Ekuitas terdiri dari:

1) Modal saham, meliputi saham preferen, saham biasa, dan perkiraan

tambahan modal disetor.

2) Agio saham, yaitu kelebihan selisih antar nilai jual saham dengan

nilai nominal saham.

3) Saldo laba ini mencatat dan melaporkan akumulasi laba rugi

selama masa operasi.

2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode

Menurut Kieso et al. (2014), pengertian laba rugi komprehensif adalah:

“Laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu.” Menurut Kieso et al. (2014), laporan laba rugi komprehensif mempunyai

beberapa unsur utama, yaitu:

a. Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam

aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari

keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman

atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang

merupakan bagian dari operasi sentral perusahaan.

b. Beban (expense) adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam

aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajiban ( atau kombinasi

Page 10: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

16

dari keduanya) selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman

dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya

merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral.

c. Keuntungan (gains) adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih)

perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang

dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.

d. Kerugian adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari

transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban

atau distribusi kepada pemilik.

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode

Perusaahan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai

komponen utama laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

PSAK 1 (2015) menyatakan bahwa:

a. Rugi atau laba bersih periode yang bersangkutan

b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta

jumlahnya yang bersangkutan SAK (Standar Akuntansi Keuangan)

terkait diakui secara langsung dalam ekuitas

c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan

terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam SAK terkait.

d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode, serta

perubahannya.

Page 11: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

17

f. Rekonsilisasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis model

saham, agio, dan cadangan pada awal dan akhir periode yang

mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

4. Laporan arus kas selama periode

Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi

eksistensi sebuah perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah

perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya sebuah perusahaan

membayar kewajibannya. Tujuan utama laporan arus kas adalah

menyediakan informasi yang releven mengenai penerimaan dan

pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Sehubungan

dengan pengertian tersebut, menurut Kieso et al. (2014) penerimaan dan

pembayaran kas selama suatu periode dapat diklasifikasikan dalam laporan

arus kas menjadi tiga aktivitas, diantaranya sebagai berikut:

a. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari

transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.

b. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan

penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik

utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik, dan peralatan, dan

c. Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos

kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi perolehan

sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan

pengembalian atas dan dari investasinya, serta peminjaman uang dari

kreditor serta pelunasannya.

Page 12: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

18

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Position)

Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Menurut

Ikatan Akuntan Indonesia PSAK 1 (2015), catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan sebagai berikut:

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang terpilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam SAK tetapi tidak disajikan di neraca,

laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2.2 Laporan Keuangan Bank

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Bank

Setiap perusahaan yang melakukan proses akuntansi akan mengakhiri

proses akuntansinya pada laporan keuangan.

Menurut Kasmir (2008) laporan keuangan bank adalah:

“Laporan keuangan bank menunjukan kondisi keungan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank sesungguhnya. Termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama satu periode.”

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, neraca bank umum dapat

berbentuk sebagai berikut:

Page 13: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

19

Tabel 2.1

Neraca Bank Umum

No AKTIVA No PASIVA

1 Kas 1 Giro

2 Giro di Bank Indonesia 2 Call money

3 Tagihan pada bank lain: 3 Tabungan

a. Giro b. Call Money c. Deposito berjangka d. Kredit yang diberikan

4 Deposito berjangka

5 Kewajiban lainnya 6 Surat Berharga

7 Pinjaman diterima: 4 Surat berharga dan tagihanlainnya

a. Bank Indonesia b. Subordinasi dan lainnya

5 Kredit yang diberikan 8 Pasiva lain-lain

6 Penyertaan 9 Modal:

7 Cadangan aktiva yang diklasifikasikan a. Modal disetor

8 Aktiva tetap dan investaris (nilai buku) b. Agio saham

c. Cadangan

d. Laba ditahan

9 Aktiva lain-lain 10 Laba/rugi tahun berjalan

Jumlah Aktiva Jumlah Pasiva Sumber: Dendawijaya (2009)

2.2.2 Asset

Menurut Dendawijaya (2009) pos-pos yang ada berada pada sisi aktiva

adalah sebagai berikut:

1. Kas

Yang dimasukkan ke pos ini adalah uang kas, baik rupiah maupun valuta

asing yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya yang ada di luar negeri,

yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang asing

lainnya yang masih berlaku.

Page 14: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

20

2. Giro di Bank Indonesia

Yang dimasukkan ke pos ini adalah giro dalam rupiah maupun valuta

asing milik bank pada Bank Indonesia. Posisi pada pos ini tidak boleh

dikurangi dengan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank

yang bersangkutan dan tidak boleh ditambah dengan fasilitas kredit yang

sudah disetujui oleh Bank Indonesia yang belum dipergunakan.

3. Tagihan pada Bank Lain

Tagihan pada bank lain adalah semua tagihan bank pelapor dalam rupiah

maupun valuta asing kepada bank lain, baik bank dalam negeri amupun

bank luar negeri. Pos ini terdiri dari pos-pos sebagai berikut:

a. Giro

Yang dimasukkan ke pos ini adalah giro dalam rupiah dan valuta asing

milim bank, termasuk kantornya di luar negeri, baik bank lain di dalam

negeri maupun di luar negeri (tidak termasuk Bank Indonesia). Pos ini

tidak boleh dikurangi dengan kredit yang diberikan bank lain kepada

bank yang bersangkutan dan tidak boleh ditambah dengan fasilitas

kredit yang sudah disetujui bank lain yang belum digunakan.

b. Call Money

Yang dimasukkan ke pos ini adalah dana dalam rupiah dan valuta

asing yang dipinjamkan oleh bank, termasuk kantornya diluar negeri,

baik kepada bank lain di dalam negeri maupun di luar negeri.

c. Deposito berjangka

Page 15: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

21

Yang dimasukkan ke pos ini adalah penanaman dana dalam rupiah

maupun valuta asing oleh bank, termasuk kantornya di luar negeri,

pada bank lain dan atau lembaga keuanganlain dalam bentuk deposito

berjangka, sertifikat deposito, deposits on call, dan simpanan lain yang

sejenis.

d. Kredit yang diberikan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah semua kredit berdasarkan akad

dalam rupiah maupun valuta asing yang diberikan oleh bank, termasuk

kantornya di luar negeri, baik yang diberikan kepada bank lain di

dalam negeri maupun di luar negeri.

4. Surat berharga dan tagihan lainnya

Yang dimasukkan ke pos ini adalah surat berharga yang dimiliki oleh

bank, termasuk kantornya di luar negeri, seperti surat-surat berharga pasar

uang dan pasar modal dalam rupiah maupun valuta asing.

5. Kredit yang diberikan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah semua realisasi kredit dalam rupiah

maupun valuta asing yang diberikan oleh bank, termasuk kantor di luar

negeri, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di dalam negeri maupun di

luar negeri.

6. Penyertaan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah penyertaan dana dalam rupiah dan

valuta asing oleh bank, termasuk kantornya di luar negeri, pada bank,

lembaga keuangan, serta perusahaan lain.

Page 16: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

22

7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah cadangan-cadangan dana dalam rupiah

dan valuta asing. Cadangan ini dibentuk untuk menampung resiko

kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat bank tidak dapat menarik

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. Aktiva produktif

mencakup kredit, surat berharga, penanaman pada bank lain, serta

penyertaan dan penanaman pada aktiva lainnya yang mengandung resiko

dari bank, termasuk kantornya di luar negeri. Pos ini merupakan

pengurang aktiva pada neraca.

8. Aktiva tetap dan inventaris

Yang dimasukkan ke pos ini adalah nilai buku dari tanah, gedung, kantor,

rumah, dan perabot milik bank, termasuk kantornya diluar negeri, dalam

rupiah maupun valuta asing. Jumlah tersebut telah dikurangi dengan

penyusutan aktiva tetap dan inventaris sampai akhir bulan pelaporan.

9. Aktiva lain-lain

Yang dimasukkan ke pos ini adalah saldo rekening-rekening aktiva

lainnya dalam rupiah maupun valuta asing yang tidak dapat dimasukkan

ke salah satu dari pos-pos di atas. Dalam pos ini dimasukkan pula hasil

kompensasi (set off) antara saldo debit dan salso kredit rekening antar

kantor, termasuk kantornya di luar negeri, sepanjang hasilnya debit bagi

bank yang berbadan hukum Indonesia.

Page 17: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

23

2.2.3 Pasiva

Menurut Dendawijaya (2009) pos-pos yang ada berada pada sisi pasiva

adalah sebagai berikut:

1. Giro

Yang dimasukkan ke pos ini adalah giro dalam rupiah maupun valuta

asing milik pihak ketiga dan bank lain pada bank yang bersangkutan,

termasuk kantornya di luar negeri, yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, pemindah bukuan, dan surat

perintah membayar lainnya. Dalam pos ini dimasukkan pula pinjaman

yang diberikan dalam rupiah yang bersaldo kredit.

2. Call Money

Yang dimasukkan ke pos ini adalah dana dalam rupiah maupun valuta

asing yang diterima oleh bank, termasuk kantornya di luar negeri, baik

dari bank lain di dalam negeri maupun di luar negeri.

3. Tabungan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah simpanan-simpanan dalam rupiah

maupun valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada bank yang

bersangkutan, termasuk kantornya di luar negeri, yan penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Dalam pengertian ini

termasuk pula simpanan yang pengambilannya harus diberitahukan

beberapa hari sebelumnya dan hanya dapat dilakukan dengan buku

tabungan atau kuitansi.

Page 18: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

24

4. Deposito berjangka

Yang dimasukkan ke pos ini adalah deposito berjangka, deposito on call,

sertifikat deposito, dan deposito sejenis lainnya yang diterima oleh bank,

termasuk kantornya diluar negeri, baik dalam rupiah maupun valuta asing,

milik pihak ketiga dan bank lain yang penarikannya dapat dilakukan

dengan waktu tertentu sesuai perjanjian antara bank yang bersangkutan

dan penyimpanan.

5. Kewajiban lainnya

Yang dimasukkan ke pos ini adalah semua kewajiban bank termasuk

kantornya di luar negeri, baik dalam rupiah maupun valuta asing yang

setiap waktu dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar oleh

bank yang bersangkutan. Pada pos ini dimasukkan pula kiriman uang

kupon yang sudah jatuh tempo, dan semua kewajiban yang berjangka

waktu kurang dari 15 hari.

6. Surat berharga

Yang dimasukkan ke pos ini adalah surat berharga yang diterbitkan oleh

bank, termasuk kantor di luar negeri, yang menyebarkan kewajiban

membayar bagi bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing.

7. Pinjaman

Yang dimasukkan ke pos ini adalah pinjaman yang diterima oleh bank,

termasuk kantornya di luar negeri, baik dalam rupiah maupun valuta asing

dari pihak ketiga, bank lain, dan Bank Indonesia. Dalam pengertian ini

Page 19: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

25

termasuk pinjaman kelolaan dan two step loan yang diterima dari

pemerintah atau lembaga-lembaga internasional.

8. Pasiva lain-lain

Yang dimasukkan ke pos ini adalah saldo rekening pasiva lainnya, baik

dalam rupiah maupun valuta asing yang tidak dapat dimasukkan atau

digolongkan ke dalam salah satu dari pos neraca ini dalam rupiah,

misalnya selisih kurs dan rekening-rekening yang diblokir karena suatu

perkara. Dalam pos ini dimasukkan pula hasil kompensasi (set off) antara

salso debit rekening antar kantor, termasuk kantornya di luar negeri,

sepanjang hasilnya kredit bagi bank yang berbadan hukum di Indonesia.

9. Modal

a. Modal bank yang berbadan hukum Indonesia

Yang menunjukkan ke pos ini adalah jumlah modal atau simpanan

pokok dan wajib (bagi bank-bank yang berbadan hukum koperasi)

yang benar-benar telah disetor atau selisih antar modal dasar dan

modal belum disetor.

b. Modal kantor cabang asing

Yang dimasukkan ke pos ini adalah dana bersih kantor pusat dan

cabangnya di luar negeri.

c. Agio saham

Yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

Page 20: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

26

d. Cadangan

Yang dimasukkan ke pos ini adalah cadangan-cadangan yang dibentuk

dari penyisihan laba bersih setelah atau sebelum dikurangi pajak dan

mendapat persetujuan pemilik melalui rapat umum pemegang saham

atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing-masing bank.

10. Laba/rugi

Yang dimasukkan ke kolom ini adalah sisi laba/rugi tahun-tahun buku lalu

yang belum dibagikan dan atau dipindah bukukan ke rekening lain dan

ditambah laba/rugi dalam tahun berjalan, dengan ketentuan bunag yang

dimasukan ke dalam pendapatan adalah bunga yang benar-benar telah

diterima. Rugi yang diderita tahun-tahun lalu dan tahun berjalan tidak

boleh dicantumkan pada sisi aktiva, tetapi pada sisi pasiva dengan tanda

negatif (-/-).

2.2.4 Tujuan Laporan Keuangan Bank

Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri.

Menurut Kasmir (2008) secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan bank

adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan

kompensasi.

2. Pengembangan karier.

3. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,

dan keamanan investasi.

Page 21: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

27

4. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang

beserta bunganya.

5. Bagi pemerintah: untuk kepentingan perpajakan, persetujuan untuk go

public.

6. Bagi karyawan: penghasilan yang memadai, kualitas hidup, dan keamanan

kerja.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

Untuk memperoleh gambaran penting tentang perkembangan

keuangansuatu perusahaan perlu diadakannya interpretasi atau analisis terhadap

data keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang bersangkutan dan data tersebut

akan tercermin dalam laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan terhadap suatu perusahaan sangat bermanfaat

bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan ataupun perkembangan

keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisis

laporan keuangan tersebut dari tahun-tahun yang lalu, maka dapat diketahui

kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang cukup dianggap baik.

Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki melalui analisa

laporan keuangan. Maka dari itu diusahakan dalam penyusunan neraca yang akan

datang. Kelemahan-kelemahan tersebut bisa dapat diperbaiki, dan hasil-hasil yang

sudah dianggap cukup baik harus dapat dipertahankan untuk waktu-waktu yang

akan datang. Selain pihak pimpinan perusahaan dan pihak manajemen

perusahaan, pihak kreditor dan para investor juga perlu mengetahui hasil data-data

Page 22: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

28

keuangan dari hasil analisa laporan keuangan. Karena mereka juga berhak untuk

mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut, serta proses dalam

pengambilan keputusan.

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa pengertian analisis laporan keuangan yang dikemukakan

oleh para ahli, antara lain:

Menurut Harahap (2008), menyatakan bahwa:

“Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

Sedangkan menurut Santoso (2009), menjelaskan analisis laporan keuangan

sebagai berikut:

“Analisis laporan keuangan adalah penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk mengukur posisi keuangan dari hasil-hasil usaha serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.”

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan

keuangan adalah membedah dan menguraikan pos-pos dalam laporan keuangan

untuk mencari hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan agar dapat

diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keungan dan hasil usaha

perusahaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam membuat

keputusan bisnis dan investasi.

Page 23: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

29

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan dari analisis laporan keuangan ini adalah untuk memberikan dan

menambah informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Secara lengkap

kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan oleh Harahap (2008)

sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa;

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak kasat mata (explisit) dari

suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan;

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan;

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan maupun kaitannya dengan

informasi yang diperoleh dari luar perusahaan;

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti prediksi,

pengingkatan(rating);

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan;

7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis;

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar

ideal;

Page 24: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

30

9. Dapat memahami situasi dan kondisi yang dialami perusahaan baik secara

keuangan, hasil usaha,struktur keuangan, dan sebagainya;

10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang.

Dengan menganalisis laporan keuangan, akan menghasilkan suatu

informasi yang lebih luas dan lebiih dalam, dimana berguna untuk manajemen dan

investor dalam menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2.3.3 Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Rifka

(2002):

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis

mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan

akuntansi yang di anut dan diterapkan perusahaan. Memahami latar

belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis, merupakan

langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan.

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Selain itu latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai

pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi

yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai kecenderungan

(trend) industri dimana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi,

Page 25: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

31

perubahan selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti

perubahan pendapatan per kapita, tingkat harga, tujuan perusahaan, situasi

ekonomi, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat.

3. Mempelajari dan review laporan keuangan

Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai

karakteristik perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisis diaplikasikan,

perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh.

Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan

telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai

Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

4. Menganalisis laporan keuangan

Setelah memahami profil perusahaan dan reviewlaporan keuangan, maka

dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat

menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis

tersebut.

2.3.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis (alat-alat analisis) digunakan untuk

menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan,

sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut

bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan

tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya.

Page 26: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

32

Menurut Santoso (2009) metode analisis laporan keuangan dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Analisis Horizontal (Analisis Dinamis)

Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan

untuk beberapa periode, sehingga akan diketahui perkembangannya.

Analisis ini disebut juga sebagai analisis trend.

2. Analisis Vertikal (Analisis Statis)

Analsis ini dilakukan dengan cara membandingkan antara pos yang satu

dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut pada suatu

periode tertentu. Dari hasil analisis ini, hanya diketahui kesimpulan

mengenai keadaan keuangandan hasil operasi pada saat itu saja tanpa

mengetahui perkembangannya.

Menurut Munawir (2010), teknik analisis yang biasa digunakan dalam

analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik

analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode

atau lebih. Laporan ini menunjukan:

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.

b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.

c. Kenaikan atau penurunan dalam presentase.

d. Presentase total.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam persentase (trend presentase analysis), adalah suatu

Page 27: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

33

metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi daripada keadaan

keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement,

adalah suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada

masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui

struktur permodalannya dan komposisi per ongkosan yang terjadi

dihubungan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisis sumber dan pengguna kas (cash flow statement analysis), adalah

suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas

selama periode tertentu.

6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan

dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisis

untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dan

periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode

dengan laba yang dianggarkan untuk periode tertentu.

8. Analisis break even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan

tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh

Page 28: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

34

keuntungan. Dengan analisis break even ini akan diketahui berbagai

tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Permulaan dari proses analisis ini yang diperlukan untuk menganalis

laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu

untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti, sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2.4 Rasio Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity

Penilaian kesehatan suatu bank dapat dilihat dari berbagai aspek. Penilaian

bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,

cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai

pengawas serta pembina bank-bank dapat memberikan arahan bagaimana bank

tersebut harus dijalankan dengan baik atau bahkan dihentikan operasinya.

Berdasarkan Undang-undang RI No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan

pasal 29, disebutkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia

2. Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan

memperlihatkan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen,

rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, aspek lain yang berhubungan

dengan usaha bank.

3. Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan wajib melakukan usaha

sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Page 29: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

35

Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perbankan tersebut,

Bank Indonesia telah mengeluarkan surat edaran No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei

1993, yang mengatur Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Ketentuan ini

merupakan penyempurnaan ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan

surat edaran No. 23/21/BPPP tanggal 29 Februari 1991.

Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank tersebut kemudian

dikenal dengan metode CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan bank meliputi 5

aspek, yaitu:

1. Capital, untuk rasio kecukupan modal

2. Assets, untuk rasio kualitas aktiva

3. Management, untuk kualitas manajemen

4. Earning, untuk rasio-rasio rentabilitas bank

5. Liquidity, untuk rasio-rasio likuiditas

2.4.1 Capital (Aspek Permodalan)

CAR (Capital Adequacy Ratio) atau rasio kecukupan modal adalah rasio

yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain)

ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumber di luar

bank. Modal bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam memenuhi

kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal akan mempengaruhi keputusan-

keputusan manajemen dalam pencapaian laba dan kemungkinan timbulnya risiko.

Modal yang terlalu besar, akan dapat mempengaruhi jumlah perolehan laba bank

Page 30: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

36

sedangkan modal yang terlalu kecil di samping akan membatasi kemampuan

ekspansi bank, juga akan mempengaruhi penilaian khusus, para deposan, debitur,

dan para pemegang saham. Dengan kata lain besar kecilnya permodalan bank

akan mempengaruhi tingkat percayaan masyarakat terhadap kemampuan

keuangan bank yang bersangkutan (Siamat, 2005). CAR mencerminkan modal

sendiri perusahaan, semakin tinggi CAR berarti semakin tinggi modal sendiri

untuk mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana yang dikeluarkan

oleh bank. Semakin rendah biaya dana maka semakin meningkatnya perubahan

laba bank. Rasio CAR ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

��� = ������ �������

����� ����� + ����������

2.4.2 Assets (Kualitas Aktiva Produktif)

Rasio ini diproksikan dengan NPL (Non Performing Loan), yang

merupakan perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap total kredit yang

diberikan. Untuk NPL gross harus tetap terjaga di bawah 5% sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Credit risk adalah risiko yang

dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada

masyarakat (Ali, 2006). Karena berbagai sebab, debitur mungkin saja tidak

memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman,

pembayaran bunga dan lain-lain. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

��� = ����� ����

����� ����������� ����

Page 31: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

37

2.4.3 Management (Aspek Kualitas Manajemen)

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya

dalam bekerja, juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya

dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Unsur penilaian dalam kualitas

manajemen adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas, dan

likuiditas yang didasarkan pada jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan.

Dalam penelitian ini, aspek manajemen tidak dapat menggunakan pola

yang diterapkan oleh Bank Indonesia tetapi diproksikan dengan profit margin.

Alasannya, seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup permodalan,

manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan

manajemen likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan berakhir pada

perolehan laba (Aryani, 2007). NPM (Net Profit Margin) mengukur kemampuan

bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak ditinjau dari sudut

pendapatan operasional (Zahara dan sylvia, 2008). Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

��� = ��� ������

��������� ������

2.4.4 Earning (Aspek Rentabilitas)

Rasio NIM (Net Interest Margin) merupakan rasio keuangan yang

mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net interest margin atas

pengelolaan besar aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah

pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif

Page 32: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

38

yang dimiliki oleh bank (Tarmizi dan Wilyanto, 2003), jadi semakin besar nilai

NIM maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh dari pendapatan

bunga dan akan berpengaruh pada kenaikan pertumbuhan laba. Pendapatan bunga

bersih merupakan selisih antara pendapatan bunga dengan beban bunga,

sedangkan aktiva produktif atau sering disebut earning asset adalah penempatan

pada bank lain, surat berharga, penyertaan dan kredit yang diberikan

(pembiayaan) atau aktiva produktif yang digunakan adalah aktiva yang

menghasilkan pendapatan bunga.

Dari besarnya rasio ini dapat dilihat bagaimana kemampuan bank dalam

memaksimalkan pengelolaan terhadap aktiva yang bersifat produktif untuk

melihat seberapa besar perolehan pendapatan bunga bersih yang diperoleh.

Semakin tinggi rasio NIM maka meningkatkan pendapatan bunga atas

aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank

berada dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

��� = �������� ������

������� ������

2.4.5 Liquidity (Aspek Likuiditas)

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya yang harus segera dibayar. Kewajiban tersebut sering

diartikan sebagai utang. Pada lembaga perbankan, persoalan likuiditas adalah

persoalan pada dua sisi pada neraca bank (Dendawijaya, 2010). Sebagai lembaga

Page 33: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

39

kepercayaan, bank harus sanggup menjalankan fungsinya sebagai penghimpun

dana dan sebagai penyalur dana untuk memperoleh profit yang wajar. Pada sisi

pasiva, bank harus mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah setiap ada

penarikan simpanan nasabah, pada sisi aktiva bank harus menyanggupi pencairan

kredit yang telah dijanjikan (komitmen kredit). Bila kedua aspek atau salah satu

aspek ini tidak dapat dipenuhi, maka bank tersebut akan kehilangan kepercayaan

masyarakat. Oleh karena itu pengertian likuiditas bank lebih luas daripada

likuiditas pada perusahaan non bank, yang mana likuiditas bank adalah

kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan penarikan simpanan dan

kewajiban lainnya dan/ atau memenuhi kebutuhan masyarakat berupa kredit dan

penempatan lainnya.

Indikator yang digunakan adalah LDR (Loan To Deposit Ratio). Rasio ini

digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah

kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio

ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit

yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain, sedangkan untuk dana

pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, dan sertifikat deposito.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

��� = ����� �����

����� �������

Page 34: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

40

2.5 Laba

2.5.1 Pengertian Laba

Laba (Profit) merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu badan

usaha karena laba dapat dijadikan ukuran efisiensi dan efektivitas suatu

perusahaan. Semakin tingginya laba merupakan salah satu cerminan keberhasilan

perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Oleh karena itu, Laba

perusahaan salah satu tujuan utama yang dicapai perusahaan.

Pengertian laba menurut IAI dalam PSAK No.25 (2015) menyatakan

bahwa:

“Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut kecuali jika standar akuntansi keuangan yang berlaku mensyaratkan atau memperbolehkan sebaiknya.”

Menurut Harahap (2008) definisi laba adalah:

“Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba memalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan laba adalah suatu

ukuran kepengurusan manajemen atas sumber daya sutu kesatuan dan ukuran

efisiensi manajemen dalam menjalankan usaha perusahaan.

Walaupun tidak semua organisasi menjadikan laba sebagai tujuan utama,

tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pada organisasi non profit laba diperlukan

untuk bertahan hidup. Untuk perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan

laba, laba dapat menjamin eksistensi perusahaan baik dari dalam operasi maupun

Page 35: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

41

dalam kemampuan untuk memberikan dividen yang memuaskan kepada para

pemegang sahamnya.

2.5.2 Tujuan Pelaporan Laba

Menurut Hendriksen et al. (2000) tentang tujuan utama pelaporan laba

yaitu memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling

berkepentingan dalam laporan keuangan. Sedangkan salah satu tujuan dasar yang

diasumsikan paling penting untuk semua pemakai laporan keuangan adalah

kebutuhan untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan, laba antar

saham dan arus kas sebagai bagian dari proses deskriptif dan akuntansi. Tujuan

yang lebih spesifik mencakup (Hendriksen et al, 2000):

1. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.

2. Penggunaan laba angka historis untuk membantu meramalkan arah

masa depan dari perusahaan atau pembagian deviden masa depan.

3. Penggunaan laba sebagai pengukuran pencapaian dan sebagai

pedoman untuk keputusan manajerial masa depan.

2.5.3 Konsep Laba

Konsep laba akrual sebagai pengukuran yang fundamental terus-menerus

menghadapi tantangan, akan tetapi sudut presfektif informasi, konsep laba jelas

menggambarkan kegiatan akuntansi. Konsep laba yang merupakan jumlah yang

Page 36: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

42

dapat dikembalikan oleh entitas kepada investornya sambil tetap memperhatikan

tingkat kesejahteraan entitas yang bersangkutan.

Laba pada sebuah pusat laba atau unit usaha, menjadikan laba sebagai

tujuan utamanya karena merupakan alat yang baik untuk mengukur prestasi dari

pimpinan atau manajemennya, atau dengan kata lain efektivitas atau efisiensi dari

suatu unit usaha secara garis keras dapat dilihat pada laba yang diraihnya.

Menurut Hendriksen et al. (2000), menyebutkan bahwa terdapat tiga

tingkatan dalam beberapa konsep laba, yaitu:

1. Tingkat Sintakis

Dalam tingkatan ini, laba didasarkan pada konvensi (kebiasaan) dari

aturan-aturan yang seharusnya logis dan konsisten dengan

mendasarkan pada premis dan konsep laba yang telah berkembang dari

praktek yang ada. Pengukuran laba berdasarkan tingkatan ini diukur

dengan menggunakan:

a. Pendekatan Transaksi

Laba dalam pendekatan ini dianggap timbul karena adanya

transaksi atau hasil dari transaksi yang menyebabkan perubahan

nilai aktiva atau hutang lancar.

b. Pendekatan Aktivitas

Menurut pendekatan ini, laba timbul karena adanya aktivitas atau

peristiwa tertentu yang telah terjadi dan bukan atas suatu transaksi

dengan berorientasi konsep dunia nyata.

Page 37: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

43

2. Tingkat Semantik

Konsep laba menurut tingkatan ini menyangkut dua hal, yaitu:

a. Menyangkut perubahan dalam peningkatan kemakmuran yang

harus ditunjukan langsung pada keberhasilan perusahaan dalam

menggunakan dananya dari suatu aktivitas perusahaan untuk

memghasilkan kas maksimum melebihi kas yang dikeluarkan.

b. Memaksimalkan laba berdasarkan kondisi khusus dari struktur

pasar, permintaan produk dan biaya masukan di dalam pengukuran

efisiensi permintaan produk dan biaya masukan di dalam

pengukuran efisiensi laba komprehensif. Efisiensi mengandung arti

interpretatif dalam pengertian ekonomi yaitu pemanfaatan

optimun sumber daya yang terbatas.

3. Tingkat Pragmatik

Tujuan dari konsep ini adalah mengevaluasi laba berdasarkan pada

dimensi perilaku. Salah satu ciri perilaku adalah kemampuan

memprediksi. Laba bersih selama beberapa periode digunakan untuk

memprediksi operasi perusahaan di masa yang akan datang. Asumsi

lainnya bahwa laba harus berkaitan erat dengan arus kas atau arus

dana. Ciri-ciri perilaku lainnya meliputi pengambilan keputusan

manajerial, hubungan perubahan laba dengan harga pasar dan

permintaan angka-angka laba oleh para investor tanpa memperhatikan

kurangnya makna interpretatifnya.

Page 38: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

44

2.5.4 Prediksi Laba

Laba dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu perusahaan yang

tercermin dalam kinerja manajemennya. Informasi mengenai kinerja masa lalu

yang terdapat pada informasi laba dapat digunakan untuk memprediksi kinerja

masa depan perusahaan, walaupun kesuksesan masa lalu tidak menjamin

kesuksesan masa yang akan datang dapat dilakukan jika ada hubungan yang

cukup kuat antara kinerja masa lalu dengan kinerja masa depan. Prediksi laba

sering digunakan sebagai alat dalam pengambilan keputusan investasi dan

penilaian kinerja manajemen suatu perusahaan untuk masa yang akan datang

(Husnan, 2003).

2.5.5 Pengukuran Pertumbuhan Laba

Jelas bahwa perusahaan tertarik pada pengukuran laba, karena pada

kenyataannya, perusahaan diklasifikasikan menghasilkan laba sebagai tujuan

utama perusahaan. Stice et al. (2009) mengemukakan pendapatnya mengenai

pentingnya pengukuran laba sebagai berikut:

1. Informasi mengenai laba dapat digunakan untuk memprediksi laba dan

arus kas di masa yang akan datang. Informasinya tidak hanya

bermanfaat bagi pemakai tertentu, namun memberikan nilai ekonomi.

2. Laba digunakan dalam perhitungan pajak.

Page 39: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

45

2.5.6 Pengakuan Laba

Menurut GAAP dalam Hendriksen et al. (2000), laba harus diakui dalam

laporan akuntansi apabila kriteria berikut terpenuhi:

1. Nilai ekonomi harus ditambah oleh perusahaan pada produknya.

2. Jumlah pendapatan harus dapat diukur.

3. Pengukuran harus dapat diuji secara relatif bebas dari bias.

4. Harus mungkin untuk mengestimasi beban yang berhubungan dengan

tingkat akuntansi yang wajar.

Pendapatan umumnya diakui apabila:

1. Pendapatan tersebut telah dihasilkan.

2. Pendapatan tersebut telah direalisasikan.

Karena pendapatan merupakan bagian dari laba, peraturan untuk

pengakuan laba. Karena itu, menentukan kapan laba harus diakui adalah ketika

telah direalisasikan, persedian atau aktiva lain harus dipertukarkan dengan kas

atau klaim terhadap kas.

2.5.7 Laba Bank

Laporan keuangan memperlihatkan kinerja suatu perusahaan selama

periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif. Melalui analisis

laporan keuangan tingkat profitabilitas dapat diukur selama periode tertentu.

Hasibuan (2002) menjelaskan bahwa pengertian profitabilitas adalah:

Page 40: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

46

“Profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (rupiah) yang dinyatakan dalam persentase profit.”

Maksud dan tujuan dari analisis ini adalah untuk mengukur tingkat

efisiensi usaha dan profitabilitas usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Dalam analisis ini akan dicari hubungan timbul balik antara pos-pos yang ada

pada laporan laba rugi dengan pos-pos yang ada pada neraca bank. Dengan

demikian melalui analisis profitabilitas dapat diketahui efisiensi dan efektifitas

bank selama periode tertentu.

2.5.8 Perhitungan Laba Bank

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Dalam pengukuran

profitabilitas ini, penulis memilih menggunakan pendekatan Return On Assets

(ROA), karena dengan menggunakan ROA dapat dihitung bagaimana kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Tingkat

profitabilitas dengan pendekatan ROA bertujuan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan

income.

Menurut Dendawijaya (2010) menjelaskan bahwa:

“Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva.”

Page 41: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

47

Adapun perhitungan profitabilitas bank adalah dengan menggunakan

Return On Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aktiva. Rumusnya adalah:

��� = ������� ������ ���

����� ������ � 100%

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa apabila ROA hanya

mempunyai nilai 0% akan memperoleh nilai posotif. Secara umum dikatakan

bahwa semakin besar ROA semakin baik, itu berarti semakin efisien penggunaan

seluruh aktiva di dalam menghasilkan profit.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Alat Analisis

Kesimpulan

1 Defri (2012)

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas yang terdaftar di BEI.

Variabel Dependen: ROA

Variabel Independen: CAR, LDR, BOPO

Analisis Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR dan LDR tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan BOPO berpengaruh terhadap ROA.

2 Raja (2012)

Analisis pengaruh Rasio CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity) terhadap Tingkat Profitabilitas Bank.

Variabel Dependen: ROA

Variabel Independen: CAR, NPL, NPM, NIM, LDR

Analisis Regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR, NPL, NIM tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan NPM dan LDR berpengaruh terhadap ROA.

Page 42: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

48

3 Pasaribu dan Sari (2011)

Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas

Variabel Dependen: ROA

Variabel Independen: CAR, LDR

Analisis Regresi

Hasil penelitian menunjukkan CAR dan LDR berpengaruh terhadap ROA

4 Utama (2011)

Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Pertumbuhan Laba Operasional Perusahaan Perbankan

Variabel Dependen: ROA

Variabel Independen: CAR, RORA, NPM, NIM, OEOI, LDR, CML

Analisis Regresi

Hasil Penelitian menunjukkan rasio CAMEL berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

5 Meilandri (2010)

Pengaruh Rasio CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity) terhadap kinerja keuangan

Variabel Dependen: ROA

Variabel Independen: CAR, NPL, NPM, NIM, LDR

Analisis Regresi

Hasil penelitian menunjukkan CAR, NPL, NPM, NIM, LDR berpengaruh terhadap ROA

2.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Rasio CAMEL menurut Munawir (2010) adalah:

“Rasio keuangan CAMEL meliputi capital adequancy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), cadangan aktiva diklasifikasikan, return on total assets (ROTA), rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), dan rasio net call money terhadap current asset (NCM to CA).”

Pada dasarnya penelitian ini berhubungan dengan rasio rasio keuangan

CAMEL (Capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity), yang seluruh

rasio keuangan yang termasuk dalam rasio CAMEL digunakan sebagai alat ukur

kinerja perbankan. Namun pada penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas suatu

Page 43: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

49

perusahaan, dimana kinerja suatu perusahaan diukur dari seberapa besar

perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.

Rasio keuangan perbankan yang sesuai dengan sebagai proksi

profitabilitas perbankan adalah tingkat pertumbuhan laba (ROA). Kemudian

beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan adalah Capital

Adequancy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Profit Margin (NPM),

Net Interest Margin (NIM), dan Loan To Deposit Ratio (LDR).

Capital Adequacy Ratio (CAR) juga biasa disebut dengan rasio kecukupan

modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup resiko

kerugian yang timbul dari penananman aktiva-aktiva yang mengandung resiko

serta membiayai seluruh benda tetap dan inventaris bank.

Pengertian Capital Adequacy Ratio (CAR) menurut Tarmidzi dan

Wilyanto (2003) adalah:

“CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana, untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank.”

Salah satu risiko yang dihadapi dalam dunia perbankan adalah resiko

kredit, dimana risiko ini terjadi karena ketidakpastian atau kegagalan pasangan

usaha dalam memenuhi kewajibannya. Non Performing Loan (NPL),

merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin kecil (NPL),

maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.

Menurut Ghozali (2011) sumber risiko kredit adalah:

Page 44: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

50

“Sumber risiko kredit salah satunya adalah lending risk, dimana debitur atau nasabah tidak mampu melunasi fasilitas yang telah disediakan oleh bank, baik fasilitas kredit langsung maupun tidak langsung”

Semakin tinggi tingkat NPL, diartikan bahwa semakin tinggi pula debitur

atau nasabah yang tidak mampu melunasi fasilitas yang telah disediakan oleh

bank dalam bentuk kredit langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian,

semakin banyak pula biaya penyisihan cadangan penghapusan kredit yang akan

menjurus pada kerugian bank.

Said (2007) berpendapat bahwa Net Profit Margin (NPM) adalah:

“Net profit margin merupakan rasio kemampuan perusahaan dalam mencapai laba dan besarnya laba bersih diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan”

Rasio NPM tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih

yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur

pendapatan dan biaya non operasional.

Menurut Almilia dan Herdiningtyas (2005), Net Interest Margin adalah:

“Net interest margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengolah aktiva produktifnyan untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga.”

Net Interest Margin (NIM) penting untuk mengevaluasi kemampuan bank

dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Saat suku bunga berubah,

pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah.

Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan To

Deposit Ratio (LDR) suatu bank sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar

Page 45: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

51

antara 85% dan 100%. Apabila suatu bank dapat menyalurkan kreditnya dalam

batas toleransi yang ditetapkan, ini mengindikasikan bahwa bank tersebut

menyalurkan dananya secara efisien (Raja, 2012).

Dendawijaya (2009) menyatakan Loan To Deposit Ratio (LDR) yaitu:

“Seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penariakan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas.”

Dari uraian diatas maka digambarkan suatu kerangka pemikiran teoritis

mengenai pengaruh variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Capital

Adequancy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Profit Margin (NPM),

Net Interest Margin (NIM), dan Loan To Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel

independent (variabel bebas) dan tingkat profitabilitas sebagai dependent (variabel

terikat). Sebagai kerangka pemikiran teoritis tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 46: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

52

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengaruh CAR, NPL, NPM, NIM, dan LDR terhadap Pertumbuhan Laba

Kerangka pemikiran teoritis di atas menunjukan bahwa analisis rasio

CAMEL dapat berguna dalam memprediksi laba. Analisis rasio CAMEL

menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan yang membentuk laba. Rasio

CAMEL dapat digunakan dalam memprediksi laba tidak hanya untuk satu periode

saja, tetapi juga untuk periode yang lebih lama.

Page 47: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

53

2.7.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pertumbuhan

Laba

Menurut Dendawijaya (2005) pengaruh tingkat kecukupan modal (CAR)

terhadap profitabilitas (ROA) dapat dinyatakan bahwa tingkat kecukupan modal

(CAR) yang dijadikan sebuah indikator kesehatan suatu bank diartikan sebagai

kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara

normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan cara-cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan.

Kesehatan bank adalah tingkat kesehatan suatu bank untuk melaksanakan

seluruh kegiatan usaha perbankan. Kegiatan tersebut meliputi:

1) Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain,

dan dari modal sendiri.

2) Kemampuan mengelola dana.

3) Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat.

4) Kemampuan memenuhi kewajiban kepada para stakeholder.

5) Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.

Profit atau laba merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba.

Informasi kinerja perusahaan terutama dalam hal kemampuan perusahaan untuk

memperoleh laba (profitabilitas) diperlukan untuk menilai perubahan potensial

sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa yang akan datang.

Manajemen bank atau perusahaan lebih mementingkan penilaian besarnya Return

Page 48: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

54

On Assets (ROA) karena lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang

diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan

masyarakat.

CAR atau rasio kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi

bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian serta

mencerminkan kesehatan bank yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan

masyarakat kepada perbankan, melindungi dana masyarakat pada bank

bersangkutan dan untuk memenuhi ketetapan standar BIS.

Faktor permodalan sangat penting dalam menjalankan kegiatan

operasional bank. Dengan pengelolaan yang baik suatu bank akan meningkatkan

modal dengan memperhatikan indikator kesehatan permodalan yaitu CAR, maka

profitabilitas pun akan ikut meningkat. Sebaliknya apabila CAR suatu bank

menurun maka profitabilitas pun akan ikut menurun.

Hipotesis 1 : Capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap

return on assets (ROA)

2.7.2 Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Pertumbuhan Laba

Non Performing Loan (NPL) merefleksikan besarnya risiko kredit yang

dihadapi bank, semakin kecil (NPL), maka semakin kecil pula resiko kredit yang

ditanggung pihak bank. Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis

terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah

kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit

serta kemampuan dan keapatuhan para debitur dalam memenuhi kewajibannya.

Page 49: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

55

Bank melakukan peninjauan, penilaian, dan pengikatan terhadap agunan untuk

memperkecil risiko kredit. Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai

(NPL) yang tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva

produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpengaruh terhadap kinerja bank.

Risiko kredit yang diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL)

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan bank yang diproksikan dengan

Return On Assets (ROA). Sehingga jika semakin besar NPL, akan mengakibatkan

menurunnya ROA, yang juga berarti kinerja keuangan bank yang menurun.

Begitu pula sebaliknya, jika NPL turun, maka ROA akan semakin meningkat,

sehingga kinerja keuangan bank dapat dikatakan semakin baik.

Hipotesis 2 : Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap

Return On Assets (ROA)

2.7.3 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba

Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih operasi atau

keuntungan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan dengan penjualan

bersihnya. Perbandingan mana yang dinyatakan persentase. Rasio ini digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi biaya dalam mengahasilkan pendapatan bersih

setelah pajak (EAT) dimana semakin besar rasionya, maka akan semakin baik

hasilnya.

Besar kecilnya Net Profit Margin (NPM) pada setiap transaksi sales atau

penjualan ditentukan oleh dua faktor yaitu net sales atau penjualan bersih dan net

operating income atau laba bersih operasi. Besar kecilnya laba usaha atau laba

Page 50: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

56

bersih tergantung pada pendapatan dari penjualan dan besarnya biaya usaha

(operating expenses). Dengan jumlah operating expenses tertentu profit margin

dapat diperbesar dengan memperbesar penjualan atau dengan jumlah penjualan

tertentu.

Net profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil

operating expenses. Dengan demikian maka ada dua alternatif untuk memperbesar

net profit margin yaitu:

a. Dengan menambah biaya usaha (operating expenses) sampai tingkat

tertentu diusahakan tercapainya tambahan penjualan (sales) yang

sebesar-besarnya atau dengan kata lain tambahan penjualan harus lebih

besar daripada operating expenses. Perubahan besarnya penjualan

dapat disebabkan karena perubahan harga penjualan per unit apabila

volume penjualan unit tertentu tetap.

b. Dengan mengurangi pendapatan dari penjualan sampai dengan tingkat

tertentu diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang

sebesar-besarnya atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha relatif

lebih besar berkurangnya operating expenses yang sebanding maka

akibatnya net profit margin akan semakin besar.

Hipotesis 3 : Net profit margin (NPM) berpengaruh positif terhadap Return

On Asset (ROA)

Page 51: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

57

2.7.4 Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Pertumbuhan Laba

Menurut peraturan Bank Indonesia No. 5/8 tahun 2003 risiko pasar

merupakan jenis risiko yang ada pada industri perabankan. Risiko pasar

merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga,

perubahan nilai tukar serta hal-hal lain yang menentukan harga pasar saham,

maupun ekuitas, dan komositas. Bank dsapat terkena dampak faktor pembentukan

harga di pasar modal, seperti suku bunga karena adanya risiko suku bunga dalam

pembukuan bank yang merupakan dampak dari struktur bisnis bank seperti

aktivitas pemberian kredit dan penerimaan tabungan (Ghozali, 2011).

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari

pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka

meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Sehingga semakin besar pula profitabilitas bank yang diperoleh bank tersebut,

yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu

juga dengan sebaliknya, jika perubahan net interest margin (NIM) semakin kecil,

profitabilitas bank juga akan semakin menurun.

Hipotesis 4 : Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap

Return On Asset (ROA)

Page 52: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

58

2.7.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Pertumbuhan Laba

Tingkat likuiditas merupakan pencerminan mengenai kemampuan

perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi. Tiap-tiap aktiva mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda.

Misalnya, surat berharga yang mudah dijual dan piutang jangka pendek.

Menurut Riyanto (2011) tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa:

“Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera dipenuhi, jumlah alat-alat pembayaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan untuk membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar.”

Sejak dahulu timbul pertentangan kepentingan (conflict of interest) antara

liquidity dan profitability. Artinya, bila ingin mempertahankan posisi likuiditas

dengan memperbesar cadangan kas, maka bank tidak akan memakai seluruh

loanable funds yang ada karena sebagian dikembalikan lagi dalam bentuk

cadangan tunai (cash reverve). Ini berarti usaha pencapaian rentabilitas

(profitability) akan berkurang.

Pengendalian likuiditas bank dilakukan setiap hari berapa penjagaan agar

semua alat-alat likuid yang dapat dikuasai oleh bank (uang tunai kas, saldo giro

pada bank sentral) dapat dipergunakan untuk memenuhi munculnya tagihan dari

nasabah atau masyarakat yang datang setiap saat atau sewaktu-waktu. Kewajiban

bank yang muncul sewaktu-waktu itu adalah dana simpanan pemegang giro,

Page 53: › xmlui › bitstream... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hery (2009) definisi ...laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, dan c. Informasi tambahan

59

pinjaman dari bank bank lain yang jatuh tempo atau kredit likuiditas dari bank

sentral yang jatuh tempo.

Hipotesis 5 : Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap

Return On Asset (ROA)