a n. a n g aberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190328... · 2019-03-28 · - 6 - negara...
TRANSCRIPT
.. : I
.R A N. C A N G A N.
DENG.AN ~T TUHf\N "Y~G ~ BSA
~RESIPE.N REPtJBLIX INDONESJ:A,
..
M•n~ang. : a. b~wa .Kon.~nklij'JS, .Beaiui.t van s i!~)! ~883 ·.No." 26
(Staa.tsb~ad 1883 - 188) . bmtlut.~i· ~.Uitl•vuing van· ! ' ' ' ' '• ' I I
_. . ..
·~·· .. ~- .. '· ',
' ~ : i , . . "' . '
Vreu1mdeli~gen" t~dak; ·~""'··ud .. ·l~qi de~gan perkemlla~g-~ tata· hukum di da.lui · ?'1~g·fl.:':~ P~pu.bi.ik Indonesia 1
b. bahwa, berhub~g· dengari .itii ·. lt~ninkli'jk. Bealuit van
a· Mei .1883 No •. 2.6 (St&at&h1ad 1883 - 188) ter••-
.·
' . . . but perlu dicabut .can e~bayai. ·911ntiny~ .~•rlu. 4iau.aun auatu ·Undan9-Un.danq."baJ..~ t$P,ntan9. ek&&tratliai. a·e•u&i. dengan tat~ hukum.· da~·~e~atu.t:·~ .p~d:\in4a~9•und,~9a.n RepUblik I.ndoneaia· · 1 . . · · · · · ·
l.. · Pasal. 5 ayat (l) dan Pas~l. 20 a~{at: .q.) Undang ... tJndal\9
t·~D~as~a~r~l9~4~S~·~,~-~·~·.·-Xc.· ...... · ..... · ~· ..._~--~~~~""--~~·z_ J..., tTndang-Unda~g Nomor .13· 'I'a:!.~ur' 1951 ten tan Ketcnituan
ke.t.antuan ·Pokok ... ·xepol~·s.iati ri~sr1~l,ra· (J'Aud)aran .N~9ara
.T~ua .1~.6i. Nomor 245, ~ttan\Pah~ .~aran· Ne9o~a. Nomor
22~9l ; .
~· 1 t . • :3 ·-f. uli4anq-Undmiq :N"oalor :LS Tahu?. U61 · t.ntang lt•t•ntuanJtetent.'.Uan Pokok · l<~jak•tum Rept.tl?lik Indon••i• CJ.em• buari .-Neg~ra T.ahun .1961.: Nomor 254', Tambaban ~aran . . . . .. ..,; .. N~9~a Nomor. 229$) J . · ·
' • 1:. •
)_ ~I=. und~q~Ond~g ,Naaor 14 .. 'l'ab.un .1970. tan.tang Ket.nt.uan• ketentu~ 1okok Kekuaaa~n !~haku~ (Leabaran ·~•sr.•u;.•;
, . . . . .. . ... ,n:t ~- ·. .t~· .. \::·~r.·.·~ . • . .
Tahun ~~1.0, .Nomo;g.-, ~:74 ;_ !Tambmh~rJ. x;~mbatan .. !1•9•:-a· .~.r 2~~.~->.':. ,. t • ••• • . •. > ·. ; '' . . .. . : " O' >;~·:: : . • :.:·:· ••.i'.' "'. <'/~•~.'~'.;:,'_l;tWll ·
rj ' '': l ·, '. ~L '- • • . : : : •·:;}; •,,; • ,';, •: :.' '.I'·~·, : ' '• f . 0
I. ..k l &eJ j • SU; ,;. ·;-:· I ~ iit;, /,.'4~ ~di~ ·-:-~4~" ,"jl¥"~~;:tj' /1.;>t:J,.lfjJl(j;/~,c/:it;~-~'fli.PJttil.~.~··',::."·· :.1 . . .. . . . I I· a~~d.-~l.".I
.t ',;I~ ~. ' . ' .,, ~ " • "/ .. ~ ~ ., • . . . . , '. . . ~ · .
.. ' ':.•• V"k :•.n:;i'. ·Jt-~:..1:\.~:.Jfll~:lJ-t· ~·.- . .., .. : .. ; .. '~·ilt~~;fi;JI. ~- .-.. -~·... • ... •••••. • •.
r :·· • ~.- :~r ... :~ i' . .r • " -· ~ ~~-: .... • ... , ... -... t· .. :L ~ 11 ,, :~1 ;J \.L,·~
- 2 -·
Oengan perse·tujuan
DEWAN PERWAKILAN' Rl\l(Y~.T REPUBLIK INOON~SIA,
M E M U T U S K A N :
Oengan .mencahut Koriinklijk Bealui"t van $ Mei 1883.
No. 26 (Staatsblad 1883 · - 188) tent.i;~.ng. KUi·tleveri~g
yan ·vreemdelingen",
metapkan : llNDANG-UNDANG TENTANG EKSTRADISI.
Pl'B · . I
K~'TF~TTUl\N UMUM
?tt.AUJ. 1
Dala.m Und.3.ng~un~ang. :1.ni yang dimaksud· de~qan Ekstradi~i
adalaJ1 pen'.lte:rahan C\lnh S'.mtu n~gara. kepad.a neqara :Ya!lg ·
meminta penye~~ah r..n. ~?eri?crang yang1 disangka ·a tau. dipida-
. .. -· r, \ .. ~ ~ .. ,.~ ...,, · c. ('\ } •• ~-· ! . \. ~ . . . • .
na karen.:t ni0l,~J:P 1 !'"''.'i'n ~.:m .. -r-.tu. t1rid.ak .pidana di laaJ:.,. wilayah
negara · ~l~~g .roen~r,:?rn.hke.n · dan O.i .dalam .yur.isdiksi· wilayah
negara yang tneminta perny1eu:-P..han te.rsebut, kar~ma berwe
nang untuk rr.e~g~.dili ean memidananya.
BAB II
'A7'l\S-AZAS E~STRADISI
Pasal · 2 ·
(l) Ekstradisi. dilakukan berdasarkan. sria:tu perj~njian. . \
(2) Dalam h:al belum · ada J?e~j~nji~n te·x·s~bu; dalam .e.Y,~t~~ .Cl), maka ek~tradlsi dapat· dilakukan ata.s daear hu
bungan· baik dan jika kepen~in9an l~egara .·Republik In
donesia menghend~i.n~ra .•
Pasal .3·
(l) Yang dapat diekst:re\d:Lsikan ialah. orang yang oleh
pejabat yang berw:.~:~a119 .dari nega:r~ asinq dimi-nta
karei\a·_.disangka melakukan kejaha~an a.tau untu~ men
jalani pidana atau perintah penaha.narto
{l} ~·bi·l.:>~~ ·~.
• • • • • • • • • •
- 3 -
(2) Ekstradisi dapat juga dilakukan terhada.p oranq yanq
"disanqka. melakukan a.tau tela.h dipidana .. karet)a mela-. --..,·~- ....
(1)
(2)
kukan pembantuan, . per(,"Obaan dan · permuf a.kata.n j ahat . \ . ·~ .............
untuk melaku~an kejahatan ·te.rsebut ·aai~ ayat. (1), ., ____ ~ ·
sepanjan9 pembantuan,: percc:>baan~ dan pe~ufakatan j.! "-"---~ hat itu dapat.dip:j.c:;iana me~urut huktvu Negara Republik ~ ·Indonesia .dan.menurut. h~kum.negara .. yanq mt,"tminta eks-tradisi.
Pasal 4 . . ~
Ekstradisi dila~ukan ter~ad%,_kejahatan(tersebut dala~ daftar· ke3ahatan l~''J:fa_W_l~_pir~ ~~~·J"_ia;..,- . . . u.•~•'-'~· z::?:i:!::!::=:;;~~:~ . Ekstradisi dapat juqa dilakukan atas .. kebijaksanaan ·
dari negara. yang diminta terhadap ·ke·jaha.tan lain
yang tidak disebut dalam da.ftar kejahatan. · ·
(3) Dengan· Peraturan:Pemerintah, pada daftar kejahatan yang dimaksud dalam ayat· <i> dapat ditambahkan jenis perbuatan l~in" .yang oleh: Undang-Undang tel ah d1-nyatakan sebagai kejahat~n.
Pas al S
(1) Ekstradisi tidak dilakuk.an terhadap kejahatan politilc •.
(2) Kejahatan yang pada. hak,ekatnya lebih merupakan ke ...
jahata~ biasa daripada :kejah~tan politi~,· tidllk di-
5-tt:199ap Mtba9ai k~jahatan politik. /
<fll~embunuhan. atau percoba•~n pembunuha.n ·terhadap kepar la.n~qara atau a~ggota kel1,1~9anya t.idak. dian99ap seb~gai ke~ahatan politjLk. :
uJ.
- 4 ....
Pasal 6
Ekstradi~i terhadap kejahatan menurut huk~,pidarla militer yang bukan keja.hatan rnenu~t hukum pi~an&L!JlllWU, ti.dak dilaltukan kecuali · apabila· dala.m suatu perj~b}ian,
. ' ·dit~t\~~..-1la~n.. "'~,,
.. . . ''--.
Pas al 7
Permintaan Ekstrapiai terhadap Wargitn.~19.ara Republik In-.
donesia ditolak·:.ya•••·~~apabilci ~r~g yang beraangkutan ... -.. -karena keadilan .. lebih· baik ~~adili di.t~pat dilakUkar~ya kejahatan.
Paaa.l 8 • f ' ·--. •
Permi.ntaan· ekstrad:lai c~·apai;. dito1&l, ~jilt.a kejahatan yang
dituduhkan dilak~an :sE•luruhnya &t5.';J; ~~{b~94tann~a dalam wilayah ~e9ara· Rep~liJ.; Indon~~i~" · . ·
· Pasal. · 9 ·· l.
Perminta~n. &k!Jtradi~·i a.ap~t. di~lak :):D~a or~g· ya.nq c:U~~
minta·. s~d·~9'. ·diprose9 di Negara ll~;x:·~!bl:tl~ :tn4oneaia un,tuk
kejahat.an y~ng .•mna.
Pasal 10
Permin~aan .eket.ra.disi dito.lalt, jika ·pu~ua~ yan~ dija
tuhkan · oleh Pengadilan· RepUblik . .It~dcmesia yanq · berw~-. n~q me~ge~ai kej~atan. ya~g d.iitd.11t~an. ekst+adisinya.
telah mempt.\nyai kekuatan hukum y~ng paeti.
Paa al 11 Pexminti.al'.l ekatradisi ditolakl· apabila. ora~g· y~9 di
·mif;ltakart ekatradisiri~a telah d'iadili dan dil&ebaskan atau telah· ael~.aai .. menjcilani pidananya .di· negara lain
mengenai kejahatan yang diutintakan e~~tradisinya.
Pas~l 12 ~ . . . . . . . . .
"·
5
Pas al 12
' . ' Permintaan ekatradi•i ditolak, jika menurut hukum Nega-
\ . . ' ·.. .
ra Republik Indoneflia hak ·w·.Ltuk manuntut atau ha~-untuk ' ·' . ---- ...........
melaksanakan putus~ · pid~na tel.ah .. i.edaluwarsa • ~-",,·,·.,,
Pasal i3
Pe:rmin·taan. eks:trad·isi di~olak, j11';a kejaha:tan ·yang dimintakan ekatradisi, dian9p dengan pj.dana. :m.r~·ti menurut hukum .. negara peminta sedanq](.an. menurut. hukµrr~ Negara Repub
iik Xndonesia.kejahatan·it~ tidak dianc~m. dengan pidana mati. a.tau pidana. mati tidak.
0
tfel&l\.l di·l~s~*an,~eouali j'ika negara peniinta member.ikan jamina.n yaiig cukup meyakinkan, bahwa .'pidana· mati :tidak alcan d!lt.1ksMalum.
.. Pisal
Pennintaan ekstradisi· ditolak,.: jika menu.rut instansi yanq berwenanq terdapat sangkaan yang cukup.kuat, bahwa orang-.yanq dimintakan ~kstradisinya akan d~·tun~ut, di-
. . . pidana~. atau .dikenakan tindakan. lain· ~arena alasan Y~9' bertali·an .denqan aqamanya,. · keyakin·an. poli.tiknya, a tau
kewa~ganegaraannya, ~taupun karena. ia 'termasuk auku bang• sa atau. 9olon9an penduduk tertentu.
Pasal 15
Permintaan· ekstradisi. ditolak,· jika ora.~g yang diminta-
~,
'-~-
kan ekstradisi akan. ditunt,11t, .. d~pidana, ·atau ... qitahan kare
n- melakukan,kejaha~n.lail1·daripa~. kejah~tan yang k~renanya ia dimil)takan eks~~uili:1inya, kecuali qe~9an ·1ain. Pre-. .,. siden.
· Pasal· lti . . '
PeniiJ11:.aan.ekstradisi. ditolak, jika or~9·y~9 diminta-kan ekstradisinya akan di&E!rahka.n kepada negara ketiga . ' . untuk kejahata~•kejahatan :!Lain Ylill9 dil(~-t~a.n. sebel~ ia ditnintakan .e~stradisi itu •
., .... .. Pasal. l ~'· . ' . . . ~
Pei-mintaa.n.,ekatradisi yang telBh menien~hi ~yarat ditun.da ·
apabila orang yang akan · diminta aed~g d:Lp~:;riksa a.t$u di.adili at.au· 'sedang menjalanl pida.na \.U1.t\:!]~ kej,a+~a~n lain yang dilakukan. di Indonesia.
- 6 -
NEGARA PEMINTA
Pasal 18.
(1) Kepala Kepolisi~n Republik Indone~ia atau Jaksa Agung Republik Indonesia dapat memerintahkan penahanan yang
dimintakan oleh negara la.in at.as dasar alasan yang men
desak jika.penahanan itu tidak bertentangan.dengan hukwn Negara. ~publik Indonesia .•
(2) ·Dalam. permintaan untuk penahanan itu, negara peininta ha-.. rus mener.angkan, bahwa dokumen seb~gaimana disebutkan da
lam Pasal 22·sudah tersedia.dan. bahwa.negara teraebut sege~a dalam waktu tersebut dalam.Pasal 21 akan menyarnpaikan pennintaan ekstraaisi.
Pasal. 19
(1) Pennintaan untuk ~nahaaan disampaikc:tn oleh pejabat
yang berwen~ng dari negara peminta .. k~;pa.da. Kep.ala Kepolis~an Republik Indonesia at u Jaksa. ~~gung Republik
. ,.; ...... ~~~' (' ~· Indonesia mel.alui ~ '. ·· '.:_l,...Jll'ltuJ&. Indonesia·
-. ........ .,,,_ '"~- ........ ~- '··"·· atau melalui saluran diplomatik -atau la~gsung dengan
·pos atau telegram.
(2) Pengeluaran "surat .perintah untuk ·menarigk~p dan atau
menahan orang yang. bersangkutan ~ilakukan berdasarkan .ketentuan-ketentuan dalam. Hukum Acara Pidana Indonesia, kecuali. ditentukan .la.in sieperti yang d:tatur dalam ayC\t (3).
. • • . H
(3) Menyimpang dari ketentuan Hukum Acara Pidana Indones~a yang .berlaku, maka terhad~:ip mereka yang melakukan keja
hat.an yang dapat diekstrad.ikan· .berdaae:ckan Undan9-Unqan9 I:.:" s-w:
ini dapat dilakukan penah;man,.
Pasal 2t)
lCeputusan atas permintaan penahanan. dibe:r:i tahuk.al) kep~da ne-
9ara peminta .oleh Kepala Kepolisian Republ:Lk Indonesia a.tau . :.' ' . ' t.4·=~ Jaksa Agung Republik Indonesia melalui ~lii~cl:.J~~~s;::~e.ffUi. """''' ~- '"'~ ~ ~"lo ..
••*Indonesia atau.saluran ciiplomatik at.au lan~sung dengan pos at~u teleqram.
I
- 7
Pas al 21
Daliun hal te.rhadap or~q yang bersa~gkutan ... dilakukan penaha
nan, .maka or~g tersebut dibebaskan oieh Jaksa .. !\9U~9 Republik
Indonesia atau Kepala Kep~~lisian Republik Indon;~ia .. j.~ka da
lam waktu ·yang dianggap cukup sejak tanggal .penahanan;~-~Pr~si-. ~
den melalui Menteri Kehak:lman Republik Indonesia tidak mene:::"'·---.. . . . ' ""'··~
rima permintaan ek~tradisi b~serta dok~.men sebaga~mana terse- ~-
but dalam Paaal . 22 dari. n~ga·ra pe·mint~;r..
f~ .. ~· ~ .BAB IV
» .-· .... _ .. · _ _- ~S:i~RAT-:SY~RAT ltH~~~f&!-4.. ,.~·····&.....· ... .i;, .·· ..
": t :... . . YANG Diw~ OLEH NEGARA PEMINTA k . ~-/ .. Pasa1 22
Cl) Permintaan ekatradisi hanya akan dipextimbang~an, apabila. · ~emenuhi syarat-syarat seperti terst!:!bu:t dalam ayat (2), ayat (3) da11 ayat (4°).
(2) .Surat pe.rmintaan ekstradisi hat'"ua diajukan secara tertQ
lis melalui.salu~an diplomatik kepada Mf:}nteri l\ehaki~n Republik· Indonesi·a untuk diterusk,ari.kepad~ Presiden.
. (3) Surat permintaan ekstradisi bagi or~ng yang. d~intakan . ekstradisinya ·untuk me·njalani ·pi.d.zmhi. han1s dise:rtfli ;
(4)
a. Lemba.ran asli atau sal~nan ot.enti.~ da.ri putusan i>enga
~ilan yang berupa~ piernid~naan ya:'ly, sud<!t."11 mempunyai k,
kuatan h~k~ ya~g p,asti : .b •. Keterangan· yang. dip1erlukan ur.rtuJ~ menetapkan identitas
dan kewargan~qaraan orang ya.ng \0.imintakan ekstradisi
nya; c. Lembara.n asli·atau salinan otentik dari surat perintah .
penahana:n yang dikeJLuarkan oleh pejaba.t yanq be,rwenanq ·aari. n~gara peminta.,
I
\ '
Su~at per,mint4~n ekstr~idisi b~gi or.u.n9 ya~q. disangka mela-
'k~-)
. ~"-~ kukan ~;c~~ ... - · .harus disertai : . ' -~· ~ ....... ... .
~. ~mbaran asli atau salinan otentik dari surat_perintah
I ,
pe~ahanan yang dikeluarkan oleh pcjabat yang ~erwenang
dari negara .Peminta. · b ~ Uraian dari ke j aha tan y~g d~ .. mi.:c.r.:nkan i.skstradisi; dengan
menyebutkan waktu. dan tempat kejc;;u1tan dilakukan dengan
disertai bukti tertulis yang dip~J1:l:akan;
c. Teks ·ketentuan hulcum dari nega:c;;·: g~~mh~t.:1. yang dilan99ar
atau jiks hal ·dendkian tidak nnmgldni' isi
··:: dari . . . . . . . . .
- 8 -
dari hukum y~g dite:capkan; d. Keterangan-keterangan saksi dibawah 's~pah mengenai
pengetahuarinya ten tang kejahatan yang dilakukan;
e. Keterangan yang diperlukan. untuk menetapkan id~E-titas dan. kewa:tganegaraan orang yang dimintakan ~ks .... ,
'-,,
· tradisiny· a. -,."""' ~,~
f. Perirtohonan pensi taan barang-barang bukti, bi la a.da. ,,_,~
dan diperlukan.
Pasal 23 Jika ntenurut pertimba~ga1'>. .Menter! Kehakiman Republik In
donesia surat ya~g diserahkan itU tidak memenuhi syarat dalam Pasal 22 atau syarat lain yang ditetapkan dalam perjanjian, maka kepada pejab.at h~tj'ara peminta diberi
kan kesempatan untuk melengkapi s.urat-surat tersebut, da-. .
lam jangka waktu yang dipandang bukup oleh Menteri Keha-kiman Republik Indonesia.
Pas al 24
Setelah syarat-syarat daLn surat-s.uraj:. .,~~:tmaksud dalam Pa-
. sal 22 dan 23 dipenuhi, Menteri· Kehakiman Republik Indo
nesia mengirimkan surat permintaan ekstradisi beserta surat-surat lampirannya kepada Kepala IC1;;polisian Republik Indonesia dan Jaksa Agung Republik Il!donesia untuk menga
dakan pemeriksaan.
BAB V
PEMERIKSAAN TERHADAP ORANG YANG DI-
Pas al 25 ,, Apabila kejahatan.merupakan.kejahatan yang dapat di~ena-kan penahanan menurut Hukum Acara Pidana Indonesia dan
k.~t:E?~tuan-ketentuan yang disebut dalam Pasal 19 ayat (2) dan (3) dan diajukan permintaan penahanan oleh negara
peminta, oranq tersebut dikenakan penahanan.
Pas al 26 (1) Apabila yang melakukcm penahanan tersebut Kepolisian ·
Republik Indonesia, maka setelah·meneriroa surat per
mintaan ekstradis~KE!polisian .Republik J:ndo~esia me
~gadakan pemeriksaan tentang orang tersebut atas da
sar keterangan atau k:1ul~ti dari nesrara peminta.
(2) Hasil " . . . . . . .
~"''-.,
---~ .. -"~..;,L.i ..... _ ..... ,,•::o, ................... _, __________ _
- 9 -
(2) Hasil perneriksaan dicatat dalam berita acara dan
segera diserahkan kepada Kejaksaan riepubli.k Indo
nesia setempat.
Pasa1 27
Selambat-larnbatnya 7 (tujuh) hari ~1ete1ah menerima be-
. rita acara tessebut, Ke~jaksaaD: dengan :mengeroukakan ala
sannya secara tertulis, meminta kepada Pengadilan Nege
ri di daerah tempat ditahannya orang itu untuk memerik
sa dan kemudia~ menetapkan dapat atau tidaknya orang tersebut diekstradisikan.
Pasal 28.
Perkara-perkara ekstradisi tennasuk perkara-perkara
yang didahulukan.
Pasal 29
Kejaksaan menyampaikan surat panggilan ~epada orang
yang bersangkutan untuk menghadap Pen9f1dilan pada hari
sidang dan surat panggilan tersebut harus sudah diteri
ma oleh orang yang bersa.ngkutan sekurang-kurangnya 3
(tiga) harisebelum ha.ri sidang.
Pasal 30
Pada hari sidang orang yang bersangkutan harus menghadap kemuka Pengadilan Negeri.
Pasal 31
(1) Pemeriksaan oleh Pengadilan Neged. dilakukan dalam
sidang terbuka, kecu,ali apabila Ki::.:d..:ua Sidang merlgt
anggap perlu sidang dilakukan tez·tu,tup.
(2) Jaksa menghadiri sid;ang dan memhe?::i.kan pendapatnya.
Pasal 32
Dalam sidang terbuka Pengadilan Negeri me:meriksa apakah:
a. identitas dan kewarganegaraan orang yang dimintakan
ekstradisi itu sesuai dengan keteran.qan dan bukti
bukti yang diajukan Olt~h neqara pe:minta;
b. kejahatan yang dimaksud merupakan kr~jahatan yang da
pat diekstradisika·:i menurut Pasal 4 dan bukan merupa
kan kejahatan poli tik a tau :kejahat.tu'1 mili ter;
c. hak penuntutan atau hak melaksanak.an putusan Penga- ·
dilan sudah atau belum kedaluwarsa.;
cl.. • ...... .
I I
I
----·-~--···-----------·-----·-- , .. ··-··-""·-~·· ··---~- ................. .-- .-,--.. ---··--.... .
_. 10 -
d •. terhadap kejahatan y'3ng dilakukan oleh orang yang ber
sangkutan telah atau Lelum dijatuhkan putusan Pengadilan
ya11g mempunyai kekuatan hukum yang pasti;
e. kejahatan tersebut dianc.:un dengan pidana.'ma~i dinegara ·,~
peminta sedangkan di Indonesia tidak ; ·---................... __
f. orang tersebut sedang diperiksa di Indonesia atas kej-q,_~_
ha tan yang s ama. ·--- ____
92Ve<.:.. 33
(1) •••11kiuiri>~ 1iiilli\. basil pemeriksaan tersebut pada Pasal 32
Pengadilan menetapk0n r1ap.:1t atau tidaknya orang terse
but diekstradisikRn.
(2) Penetapan tersebut beserta surat-suratnya yang berhu
bungan dengan perka.rn i t·u segcra. diserahkan kepada
Menteri Kehakiman untuk dipaJ~.ai sebagai bahan pertim
bangan penyelesaian lebih lanjut ..
Bl\B VI
PENCABUTAN DAN PERPANJJ\NGZ-1.N PrmAHl\NAN
Pasal 34
Penahanan yang diperintahkan berdasarkan Pasal 25 dicabut,
jika :
a. diperint ahkan oleh Pengadilan ;
b. sudah berjalan selama 30 (tiga IY~;:]_uh) hari, kecual.~ ji
k~ diperpanjang oleh Pengadilan atas perro~ntaan Jaksa1
c. permintaan ekstradisi ditolak ole.b Presiden.
Pasal 35
(1) Jangka waktu penahan.an yang dima,_ksud dalam Pasal 34 \ .,
huruf b seti.ap kali d~pat dip~rpanjang dengan~30 (ti-
ga puluh) hari.
<?> PerpanjangalL h2.nya da9at dilak11kan dalam hal :
a.
b. ..
l ..
c.
d ..
belum adanya penetapan Penga.dil.an mengenai permin
taan ckstradisi ;
diperlukan keter·angan oleh Menteri Kehakiman seper
ti dimaksud dalam Pasal 36 aya~~} ;
ekstradisi diminta pula oleh I1e9ara lain dan Presi
den belum rnembe,:rikan k.ei.t:intusartYtyar
permintaan ·ek~t~·adisi sudah diknblllkan, tetapi be
lum dapat dila]~.:;a:nakan.
B.i\B. VII ..... ., ,. ••••
,•
- 11 ...
BAB VJ:I
KEPUTUSAN MENGENAI PEt™INTAAN EKS'rP ... ADI-SI
Pasal ~16
( l) Sesuda.h menerima penetapc:i.n Pengadilan yang dimaksud da~--,_ '~,
lam Pasal 33, Menteri Kehakiman segera menyampaikan pe- '"""--,""
netapa:fl tersebut kepada Presiden dengan disertai pertd!}_~ ""'--~ ~"
bangan-pertimbangan Mente:ri Kehakiman, Menteri Luar Ne-
.......__ I
geri, Jaks~ ~~ung, dan Kepala Kepolisian Republik Indo-
nesia, untuk memperoleh keputusan • " ' {2) Jika menurut penetapan Pengadilan yang dimaksud dalam
Pa.Sal 33 permin~aan ekstradi~~ tidak dapat dikabulkan, Presiden menolak permintaan tersebut.
(3) Jika menurut penet apan Pengadilan permintaan ekstradisi dapat dikabulkan, Presiden dapat memutuskan lain.
--·· .;t"e«(-41!> Jika menurut penetapan Pengadilan permintaan ekstradisi
dapat dikabulkan tetapi Menteri Kehakiman Republik Indo
" nesia memerlukan tambahan keterangan, .JtJ~ Menteri Keha
kiman Republik Indonesia meminta ketera~gan dimaksud keH pada negara peminta dalam waktu yang dian.qgap cukup.
r. cfr~-'f> Keputuaan Presiden mengenai permintaa;::~ f!katradisi diberi
tahukan oleh Menteri I<ehald.roan Republi k Indonesia kepada
negara peminta melalui saJLuran diplcma.tik.
Pasal 37
Jika 2 (dua) negara atau lebih meminta ekstradisi seseorang,
ber~enaan dengan kejahatan yatlg sama ~ta·u yang berlainan da
lam waktu yang .bersamaan,. maka dalam menolak a.tau mengabu).kar:
permintaan ekstradisi PresiP.ert dengan mempertL'llbangkan demi - . I
kepentingan Jeadilan memperhatikan hal-hal aeba9ai berikut: a. herat ringannya k9jahatan ; b. tempa.'t'-dilakukanny.a kejahatan ;
c. waktu mengajukan permintaan ekstradisi ; d. kewarganegaraan orang yang diminta ; e. kemungkinan diekstradisikannya orang yang diminta oleh
negara peminta kepada negara lainnya.
Pasal 38
Keputusan Presiden mengenai permintaan elr.:etradisi yang di
maksud dalam Pasal 36 oleh Ment:eri Kehakiman segera diberitahukan kepa.da Me.nteri Luar l~e9eri ~ Jaksa 2VJttng, dan Kepala
Kepolisian Republik Indonesia.
Pasal 39 .•.••.... . ..
f <,
- 12 -
Pasal 39 (1) Dalam hal tidak ada perjanjian ekstr_adisi antara no•,,c
ra peminta dengan Negara Republik Indon~~ia, maka per
mintaan ekstradisi diajukan melalui saluran_<:i-iplomatJ..k ,.
selanjutnya oleh Menteri Luar Negeri Republik',.Indonesi. :
disampaikan kepada. Menteri Kehakiman Rapublik Ind~~;-esi~ disertai pertimbangan-pertimb~gannya. ., __ ""-~,",
(2) Menteri Kehakiman Republik Indonesia setelah menerima
permintaan dari negara peminta dan pertimbangan dari .H~mteri Luar Ne9eri Republik Indonesia melaporkan k(:'pc.i
da Presiden tentanq pe~i~taan eket.radiai seb~gaimana dimaksud ayat (1).
(3) Setelah mende~9a.r saran dan per't.imbangan Menteri Luar Ne9eri dan Menteri :Kehakiman Repuhlik Indonesia mengenai permintaan ekstradisi termakzud dalam ayat (1), Preaiden ... aao.pat meny,etujui a tau :tidak · menyetu:)u:i:\ ;permin"~
·taau"l·~erae,but.
( 4) Dalc1111 hal perrnil'.ltaan ekstradisi sebagaimana dimaksud a.9. lam ayat (1) disetujui, maka Presiden inemerintahkan Mc.nteri Kehakiman Republik Indonesia memproses lebih lanjut seperti halnya ada :perjanjian f~kst.radisi antara negara
peminta dan9an N~gara Republik Indonesia. (5) Dal.am hal permintaa;n ekstrad.i~d sebagaimana dimaksud d:~
lmn aya.t (1) tidak :disetujui, mal-~a Presiden mem.beri tah.\!
kan )tepada 'Ment.eri Kehakiman, '-m~;uk diterusk~n kepada
~:t<ant-t~ri Luar Negeri yang membe.ri t~!k.~ukan hal i tu kepadc:•.
n09ara peminta.
BAB VIII P!:HYBIABAN ORANG YANG DIMil~TAKAN
EXSTRADISI
Pasal 40 ..
,,
at>G "1t/6;( i)o~ (l} Jika permintaan ekstradisi ~~, orang yang dimin-· -- ,.._ ,.,....,_ -· . -~'-~ - - .
takan ek.atradisi se,gera diserahkan kepada pejabat yang
beraungkutan dari n·~9ara perRintav di tempat dan pada wat
t.u yang ditetapkan 1oleh Menteri l<>shgk.iman Republik Inconesia.
(2) Jika ora.rig Y&!19 dimln·takan efrirntrtid].t?J.:tnya tidak diattwil
pada t~ggal yanq d~ttentukan, mttk~~t :ta dapat dilepaskar.:
aesudah lampau 15 (J~ima belas) :hi::..~:-i iC;,.an bagaimanapt.m j uga
ia wajib dilepaskan sesudah .1a.n·tr:.~:\t:; 30 (t~ga puluh) ha.ri.
(3) Permintaan ••••
~
13
(3) Permintaan ekstradisi berikutnya terhadap kejahatan yang umna, setelah dilampauinya waktu 30 (tiga puluh)
hari tersebut, dapltt ditolak oleh Presid~n-~-,----~,
---~-~-
Pasal. 41 ---~"'--Jika keadaan di luar · kemampuan. kedu.?. negara baik negara --~-, _____
---peminta untult me~gambil maupun r•~gr:xa yaYlg diminta untuk ~
menyerahkan orang y~g bersa~gkutan 1 negara dimaksud wajib memberitahukan kepad~ n~gara lainnya dan kedua
n~gara akan memutuakan bersama tan99al ya~q lain untuk pe~9ambilan atau penyer~an yang dimaksud. Dalmn hal demikian berlaku ketentuan-ketentuan dalam Pasal 40 ayat (3) y~g waktunya dihitu~g sejak tan~gal ditetapkan seb~gaimana dimaksudkan dalam ayat tersebut.
BAB IX
BAR.ANG-BA.RANG BUK'l"I
Pasal 42
(1) Baranq-bar~9 yang diperlukan sebagai bukti y~g terdapat pada or~g ya~q dim.int~kan ekstradisinya dapat disita atas perrnint.aan pr~jabat y~g berwe
nang dari n~gara Pf~minta •
. (2) Dal.am hal seb~gaimana dimaksud dalarn ayat (1) , ber
laku ketentuan-ket~mtuan dalam Huk.um Pidana Indone
sia dan Hukum Acara. Pidana Inclonemia mengenai pe
nyi taan baran9-bar~9 bukti.
Pasal 43
· (1) Dalam penetapannya me~genai pen~lr.1·ta.an ekstra~isi
Pengadilan Negeri menetapkan pula bara~g-barang yang
diserahkan kepada negara pemi,nta dan y~g dikemba
likan kepada orang ya~g bersan9ka·t.an.
(2) Pengadilan Negeri dapat meneta('.::;$J:l bahwa barang-barang
tertentu hanya. diserahkan kepadri nega_ra peminta dengan
syarat bahwa barang-barang ter~ehut segera akan dikem
balikan sesudah se:Lesai digunaltit:in"
BAB x •••••••..
L t-?..i:!<. •.
---r ,,,,
__ . ~~=~~~f~-~---------1 ·
14
BAB X
PERMINTAAN EKSTRADISI OLEH PEMERINTAH INDONESIA
Pasal 44
Apabila seseorang disangka melakukan sesuatu keja~atan atau harus menjalani pidana karena mel(:,;;.kukan sesnatu
kejahatan y~g dapat diekstradisikan di dalam yuris-
. diksi Negara Republik Indonesia dari didu~a berada di
n~q~ra asing, maka atas permintaan Jaksa ~.gung Republik
Indonesia atau Kepala Kepolisian Repub1ik Indonesia,
Menteri Kehakiman Republik Indonesia a.tas ~1ama Presiden
depat meminta e~stradisi orang tersebut yang diajukannya
melalui ·saluran diplomatik.
Pasal 45
Apabila orang yang diminte.:l:an ekstradisiny8: tersebut dala111
· Pasal 44 telah diserahkan oleh n~gara asing, orang tersebt'
dibawa ke Indonesia dan d.iserahkan kt~}?clda insta.nsi yang
berwena~g.
Pasal 46
Tatacara permintaan penyE~rahan dan
diserahkan diatur denqan Peraturan '- ')(\"
! b~,,~TE=AN ~~UP Pasal 4fl /{ /
penerimaan orang yang
Pa"n.erintah.
Undanq-und.ang ini mulai berlaku pada ta~g-qal diundangkan.
------------.
--------------------~ !J.t.;;,a~....:.:.·.~·.:......_.,.._~·~.a:a"''~"""-------------
- 15 -
Agar supaya setiap orang mengetahuinya ,. memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dcng<m penempatann:ra
dalam Lembaran Negara R(?publik lndonesiaff
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI/SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
SOEDHARMONO, S.H.
Disahkan di ,Jakarta
pad.a tanggal
PRESIDEN HEPUBLIK INDONESIA,
SOEHARTO
LEMBARAN NEGARA REPUBLil< INDONESH\ ~PAHUN 1978 NOMOL
·- -
LAMPI RAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK ',INDONESIA
NOMOR TAHUN 1978
TENTANG EKSTRADISI
DAFTAR KEJAHATAN YANG PELAKUNYA DAPAT D1EKSTRADISIKAN
1. Pembunuhan. 2. Pembunuhan yang direncanakan. 3. Penganiayaan,yang berakibat luka-1uka berat atau matinya
orang, penganiayaan yang direncanakan dan penganiayaan
berat. 4. Perkosaan, perbuatan cabul dengan kekerasan. 5. Persetubu.han dengan seorang wanita di J:uar pe~kawinan atau
· perbuatan-perbuatan cabul dengan !fe,~r.~CJrang padahal diketahui,
bahwa orang itu pingsan atau tak berdaya atau orang itu be
lum berumur 15 tahun atau belum rna:mpu dikawin.
6. Perbuatan cabul :yang dilakukan oleh. orang yang cukup umur
dengan orang lain sama kelamin yang helum cukup umur.
7. Memberikan a tau mempergunakan obat::...obat dan atau ala-t-alat
dengan maksud menyebabkan gugur atau :mati kandungan seorang
wanita. 8. Melarikan wanita denga:n kekerasanv ancaman kekerasan atau
tipu musliha~, dengan sengaja melarikan seseorang yang be
lum · cukup umur.
13.Meniru atau memalsukan mata. uang atau uang kertas negeri atau uang,kertas bank atau mengedarkan mata uang kertas ne
geri a tau kertas bank yang di tirt't a.tau dipalsukan.
,14.Menyimpan atau memasukkan uang ke Indonesia yang telah di-
tiru atau dipalsukan.
15. . . . . . . . . . . . . . .
= 2 -·
15. Pemalsuan dan kejahatan yang bersangkutan dengap pemal-
suan. 16. Sumpa.h palsu. ~"--,
1 7 .. P e n i p u a n . ·,,,,'",~
18. Tindak pidana-tindak pidana berhubung dengan kebangkrutan. ~
19. _Penggelapan.
20. Pencurian, perampokan.
21. Pembakaran dengan sengaja.
22. Pengrusakan barang atau bangunan dengan sengaja.
23 .. Penyelundupan.
24. Setiap tindak kesengajaan yang dilaku~an denvan maksud
membahayakan keselamatan kereta api,. kapal lall:t atau
kapal terbang dengan pienumpang-pen.umpa.ngnya.
25. .Menenggelamkan a tau m.erusak kapal di tengah laut.
26. Penganiaya.an di atas kapal di teng·ah laut dengan maksud
menghilangkan nyawa atau men~;{ebabkan luka berat.
27. Pemberontakan atau permufakatan untuk mem.berontak oleh
2 (dua) orang atau lebih diatas kapa.l di tengah laut
rnenentang kuasa nakhoda, penghasut2m untuk memberontak.
2 8. Pemb.aj akan lzmt ..
29. Pembajakan u.dara, kejahatan penerbv.nga.n dan kejahatan
terha~e~ 3arana/prasarana penerbangan.
30. T5.:0<~:1 1 : ;'ir~ana Korupsi.
31. ':'in.d.n1~ Pidana Narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya.
32. Perbu'.1.t?.n-perbuatan yang rnela~ggar. Undang-Undang Senjata
Api, bahan-bahan peledak dan bahan-bahan yang rnenimbulkan
kebakn.ran.
================:::.::::=::;:.::==.:-
~I. l I
A. UMUM
RANCANGAN
P E N J E L A S A N AT AS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 1978
TENTANG EKSTRADISI ~W'
s ..... ...it•oa9. We·a I. i Rvepw~iti• '"~~t?J~eJJtMtl ... gi19WPHllV"-i ~- --- -- - -- --
V&di&ii§•fJ.rt.•fh11ti~-t1.-Wlf; ni--.<1«11~,si, ,f&it~? .. g,,k~;t ~raturan per-undang-Wldangan tentang ekstradisi yang seka:rang ada, ialah l\oninklijk Besluit vari ft Mei 1883 No •. 26. (Staatsblad 1883-188) tentang "Uitleverlng van Vreemdelingen", djnnggap masih berlaku berdasarkan Pasal II Aturan Peral~han Un~ dang-Undang Dasax 1945.
M~niing•t Peraturan itu adalah basil legislatif dari Pemerinta.h Belanda pada waktu yang la1npau dan d;i tetapkan le
bih dari 90 (sembilan puluh) tahun yang. lalt;i, sudah barang
tentu peraturan tersebut tidak sesuai lagi dengan tata hu .. kum dan dengan perkembangan Negara Republi.k Indonesia yang aerdeka ..
Oleh sebab itu peraturan te1rsebut perJ.u dicabut Jan disu
sua suata Unda.ng-U11dan~ Na.sia.nsJ. ya.n,g r;~:I;.~atur tent ans eks ~
tradisi orang-orang yang disangka. telah melakukun k~jah.;;\t.;;rn
diluar neger~ melarikan diri ke Indonesia; ataupun untuk menjalani pidana yang telah dijatuhkan dc1:ng.an putusan Peng
adilan. i
~~1~ elain daTi itu dalam Undang-Undang ini·perlu diatur ta~acara ~-.....~~ permintaan ekstradisi oleh Pemerintah Indonesia kepadatne-
Cl~·te.,,.r -~ -:-~ara as ing.
~-· '. =Undiliig~Undang ini dimaksudkan untuk membarikan dasar hukum ~ )-... :f~~;~ pembuatan perjanjian dengan negara~negara asing mau-
_, \.~ unt:uk menyerahkan seseo·rang tanpa atl:anya perj anj ian.
Di dalam Undang-Undang ini diatur azas \~.mum yang dikenal da
lam bidang ekstradisi, an~ara lain : a. Az.as lejahatan rangkap (double cr:hnir~:'.2li ty), yaitu bahwa
perbuatan yang dilakukan baik oleh nr::gG:ra peminta maupun
oleh negara yang diminta dianggap sebag~·d. ~:(ejahatan. Azas
ini tercant,·:m. di dalam daftaT kejahatan yt3.ng. tlapat
di ekstradisikan •..
.. .,,., "
= 2 =
diekstradisikan sebagai lampiran dasi Undang·Urtdang ini. (Pasal 4) ;
b. Aza.s jika suatu kejahatan. tertentu oleh negara yang diminta diangga.p sebagai kejahatan politik maka permintaan ekstradisi ditolak. (pasal 5.);
c. Azas bahwa negaTa ya~g diminta memptinyai hak untuk tidak
menyerahkaµ wargan~garan)la sen?-i-ri .. (Pa:saJ. 7) ;
d. Azas bahwa suatu kejahatan yang telah d.ilakukan seluruhnya atau sebagian di wilayah ya~g t.e:rnrn.!.n.11< atau dianggap
termasuk dalam. jurisdiksi negara yiv~g diminta~ maka negara ini dapat menolak permintaan ekstr:~H.1i.si. (Pas al 8) ;
e. Azas bahwa suatu permintaan ekstradisi dapat ditolak jika pejabat yang berwenang dari n~gs:ra yang diminta. se·
da~g .m~~gada.k~~ .p_e_m~riksaa.n t_erha.~lap ora~g··ya~g oersang;... kutan mengenai kejahatan yang dimint~kan penyerahannya. (Pasal 9) ;
f. Azas bahwa apabila terhadap suatu kejahatan tertentu, suatu keputusan· yang telah mempunyai :ke.kuatan pasti telah
dijatuhkan oleh.Pengadilan yang ~erwenang dari negara yang dimint:a,. permintaan ekstradisi ditolak (non bis in
idemj. (Pasal io) i
g~ Azas bahwa se·~eorang tijdak disera.hkan karena hak untuk
menuntut atau h~k untuk melaksanakan putusan pidana telah keda~uwa~s.a •. (Pasal 12) ;
h.·. Azas bahwa seseoTang yang diseTa.hkan ti"dak akan di tun tut,
dipidana atau ditahan untuk kejahatan u.papun yang ~fdila-. '
kukan sebelwn yang bersangkutan di·ekstradisikan ·selain ~ari pada untuk kej aha tan untuk m.arHi:. in discra'1kan, kecuali bil~ negara yang dim.inta untuk iutmyerahkan orang itu menyetujuinya·. (Pasal 15).
Keputusan tentwi-g permil'l;ta.an ekstra.d.i.s:~. eda.lah bukan kepu
tusan badan judikatif tapi merupakan la~p~Jtusan badan ckse~
kutif, oleh sebab itu p_ada taraf tera};.h:i':r terletak dalam ta
~gan Presiden, ·setela}l mendapat nasehat )"-tridis dari Menteri
Kehakiman berdasarkan penetapan PengadiJan.
• 3 •
J-~~nurµt penetapan :Pengadilan ora .. ~g yai:ig dimintakan eks·· tiad--is·i-·tidak, . .d.~pat dis·erkhkan karena fakto'r··£11ktor yuridis
uvw~~ tfd;k _!U~~ungk~nk~, P'.re:sid~n .menolak permintaa.n .. ekst_radisi
'/R~ !~r!ieb.u~-.... ·.- Tetal'i'"Jik~ Pengadilan .dalam ?enetapannya ~;;iiya~ ~) ./ ~~kaJ!. __ bah~.o.." per;mintaan ciapat dikabulkan, Presiden dapat :me-""---,".,, · "'/ nentukan:· 1ain dengan me1aperhatikan u.nsur dilua:r unsur yuri- ·,~,
/,-- .~ . ' .. ',
~is,.,(mj.sal. polit_~s). · · .
Permintaan ekstradis:l djlajukan kepada Presiden •elalui Menteri X.ehakim~n, oleh Pej~~bat y~~g be:rwena~g di negara asing dengan. melalui .saluran. diplomatik •. Perminta.an eksttadisi
tersebut.harus disertai dengan dokumen yang diperlukan antara lain:mengenai identitas," kew~rganegaraan, uraian ten-.
. . ta~g tindak pidana y~g dituduhk~n, suTat permintaan ·pen~-hanan~ Bagi orang yang dicari karena harus menjalani pida ... . . . . '
nanya disertai lembaran asli atau s.alinan. ?~entik dari pu
tu~an Pengadilai:i dan surat permintaan'. .penahanan. Dokwnen
te~sebUt di~ertai de~-an bukti·btikti tertu~i~ yang sah yang diperlukan •.
Apab~la ada alasan-alasan yang mendes~k sebelum permintaan ·eks~radisi diajukan·, pe.jaba.t yang b·,nrwe~ang di Indonesia d_?
pat menahan sementara ora~g yang dic·a.!'i .torsebut atas ·per-mintaan n~gara peminta. · ·
I .
Mengenai penahanan. itu b1e.rlaku ketentuan dalam Hukum Acara \ . ' .
Pidana Indone~i~. Apa~ila dal$Dl· waktu ya~g cukup pantas per-mintaan ekstr~~isi tidak. diajukan, maka ora~g tersebut di
bebas.kan.
Seperti telah ·diter~glcau di atas un.tl;lk me~entukan dapat tidaknya OT~I itu d'iserahltan. Preslden.mendapat· naseh~t yuridis dar-i Menteri.Kehaltimnn·yang didasarkan pada penetapan Pengadilan. Cara pemerilcf;aan· di. Pengiid.ila.n ini tidak merupa-
. kan-·pemeriksaan pe-radilaIL seperti pe:r.·~'l(!ilan bias~, tetapi
·. Pe~gadilan me·ndasarkan pe~meriks.aam1ya kepada keter~gan· tertulis besert"' bukti-bukti.nya dari. neg?ra peminta yang diaju
, kan oleh Jaksa dengan disertai ·pendup:t~tnya·. Setelah memerik-• • ' I
sa keter.angan•keteTangan s,rta sya:.rat"'SYO.l"at yuridis yang di·· . . perlukan untuk ekstradisi ~aka Pengadilan menetapkan apakah oT~g yang bersangkutan dapat.die~str~di$lkan a~au tidak.
-----····-
= 4 =
P.ASAL DEMI PASAL
Pasal l ••vpa; .... -- -
Pasal 2 Ayat (1)
Yang din1aksud de~gan perj anj ian dalam ayat ini, ia ·
lab perjanjian (utreaty") yang diadakan oleh Negara Republik Indonesia dengan negara hi.in .dan yang ._.
ratifikasinya dilakukan dengan Undang-Undang.
Ayat (2)
Cukup jelas. ·
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 4 Ayatt (1)
Pa'da. umumnya kej aha tan yan1~ da.pat diekstradisikan
itu ada.lah kejahatan-kejahatan berat. Jadi tidak s~ mua kejahatan dapat diekstradisikan, tapi terbatas pada kejahatan ya~g daftarnya terlampir dala.m Undang-Undang in.i.
· Ayat (2)
Culrup jelas.
Ayat (3)
Mengingat perkembangan keadaan maka daft~ kejahatan tersebut tidak selalu mencukupi kebutuhan, maka diadakan kemungkinan penambahan. Karena yang ditambahkan itu adalah perbuatan ... pe1·buatan yang telah dinya··
takan sebagai kejahatan oleh Undang-Undang maka penambahan ini cukup dilakukan· dengan Peraturan Pemerintah.
l'asal 5 •••••••••.•.
IS s a
Pasal 5 --......,._
Tidak diSeTahkannya seseora~g pelaku kejana.tan poli-. '
tik adalah. beth~b~g de~gan hak n~gara Untuk memJ.),eTi
suaka politik kf!pada pelarian .politik. ~,~-,'.,, Kareni pe~gertian ~ejahatan politik itu adalah terla- · lu luas, malca diadakan pembat.a$an seperti ya~g dimak-
~ . . . '
sud.k~n d'alam ayat (2). :Kejahatara yu~g diatur dalam ayat'""'·~~ itu sebetulnya merupak~n suatu kejahat~n poli
tik. ya~g murni, tetap:i. lcarena kejahatan terseb~t dian.s,
. gap sa~gat dapat me~g,:oyahka~ masya~akat dan ~~gara, maka un~uk kepenti~gar1 ekstradisi· dia~gga.p tidak meru
pakan-~ejaha~an politik. Hal ini merupakan ''At.tentat·clause" yang dianut pula
·oleh Indonesla • • •
P•s.a1 6· <!ukup jelas.
Pas al 7
Ketentuan itti ditnaksuclkan untuk menj eunin bahwa seeeo ..
ra~g tidak akan diadili untuk kedua ka~inya untuk ke
jahatan ya~g sama (non bis in idem).
Pasal' .ll
Y~~g dimaksud dengan n.egara lain adalah n~gara ketiga.
Pasal ·12
Cukup jelas.
13 •.....•.
~ ~~
~
'~~, '·~
... ,.
:s 6 ..
R_ ¥sa1 1:s . -· ."'-W Meskipun hukum d.i negara Republik Indonesia masih me-
, ( .u .. /I . ~getH.U pidana mat i dalam Ki tnb Unda~g - Unda~g_ Hukum pi -
datu~ttya rtamun p~iaksanaann.yti jara~g sekali dilaku!can. Oleh karena i'tu apabila tindak pidana .ter.sebut di~-~c11in
._____,
) ·de~gan pidana mati di negara peminta., sedangkan di In- "'-.___,_~ / . . "'
f'.··
donesi.a tidak. dira.sakan lebih adil apabila ora~g tang ~
diminta tidak diekstradisikan.
Pasal .14 Azas ini menjamin hak-hak kebebasa.n manusia untuk me~ganut agama dan politik, selain itit j~ga me~ghapus per
bedaan kewargan~garaan, suku b~1gsa, dan. golo~gan pen· duduk.
Pas~l 15 Pasal ini me~ga~ut azas ke.khususan (rule of speciality),
bahwa orang ya~g dj._minta. hanya akan diadi~i at as kej aha
tan ya'.!lg diminta ekstradisinra~.- ka.cuali ditentukan lain oleh n~ga:ra ya~1g dj~minta,
Pasal 16 Culrup jelas.
Pasal 17 Cukup jelas.
Pasal . 18 '
Ay.at .{1)
· Y~g dimaksud dc~~gan alasan mendesak ialah ,piisalnya
orang yang dica1ri tersebut dikhawatirkan. akan mela.-1
rikan diri. '
·Ayat (2)
Cukup jelas.
;_···.·.· .. If'>· _., Pasal 19 IP/ ---0~: ~t~ ;,l.t~c Ayat (1) ;8 .. ,, __ .,,,_· ,'f<·"·~/~t. Yji)tg···d~makst.ld- de~gan .te:l~~r_a.m adalah telegram--khu-:L.k1 ..... ·l·J~-.. , .. J1. .. ,{,., · sus yang j~las.,,diketahu:i. id~~titas··dari· pe~giTim-t=. ;fu~ l-~ c?·.\.l' · le,grani::;~---' (i,;A/' J~ :,
~'.'.' y;:
P~ Pada waktu .........
) /
• 6 -
f_ ~al 13 ..
P Meskipun hukum di neg:ara Republik Indonesia masih me-ngerHtl p.idana ma ti da~lam Ki tab Undang-Undang Hukum Pidanattya rimnun ptiakstmaa11rtya j th~li~:s.g .. sekal i -.d1la~1Jkan. Oleh karena itu apabi.la tinda.k pidana .ter.sebut dianc'!:m
·de~ga~ pidana mati di. negara pemi~nta, seda~gkan di In~""·~ donesi.a tidak, ciirasa.kan lebih adtl. apa.bila ora~g yang "'·~ .... "'~ diminta tidak diekstradisikan. '
Pasal .. 14
Azas ini menjamin hak-hak kebebasan manusia untuk me~ganut agama dan politik, selain itu j~ga me~ghapus perbedaan kewarganegaraan, suku,bangsap dan. golo~gan pen-' . . duduk.
Pas~l 15 Pasal ini me~ga~ut azas kekhususan {rule of speciality), bahwa orang ya~g diminta. ha.nyti ak:~.n diadi~i at as kej ahatan ya~ig diminta ekst.radisinya. 31 kocuali ditentukan lain oleh negara ya~g diminta,
Pasal 16 Culmp j elns.
Pasal 17 Cukup j~las.
Pasal . 18
Ay.at .(~)
Ya:ng dimaksud .de~gan alasan mendesak ial.ah mi~alnya ~ra~a ya~g dica-ri tersebut dikhawatirkan.aka:d1mela-
' rikan diri. · i·
··Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 19 Ayat (1) -
Y~1;.g ·-dimak~ud d~!!s.an_ teleg!~~ adalah telegram-··khu-1- -~~ -·--..,b -· ·- , ....... ~ ..... ~<., •. ._. ··----· ·- ·-·-
S~lS y~~1~)elas dikietahuf idei1t:~,tHs-~dart pe~girim --t!!_
l e,tpr.am ..
Pad.a waktu . . . . . . . . ......... 1"_.......~ ...... ~-...
• 7 = I t· ·.
,I Pad.a waktu Unda~g-Undang i1:i,. dibuat Polisi Inter-nasional untuk. Indonesia adalah u1ndonesian Nati-
1
ona.l · Central Bureau of IntJi .. pol n. I •
Ayat · (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 20 Cukup jelas.
Pasal .21
I
I
I I I
Waktu yang dia!lggap cukup akan tlitentukan dalam perj anj ian de~ga.n sesuatu n~gara.
Pasal 22 Ayat .(1)
Cukup jelas.
Ayat (2) Cukup jelas.
Ayat (3) I
surat-surat dan ketera~gan rH.~1g dimaksudkan oleh ayat-ayat ini adalah untuk ik~oe11tingan pemeriksa-
1 ... '
an di Pe~gadilan. /
Ayat (4) !
Y~g dimaksud dengan buJr.ti lteitulis ialah dokumenid.okumen ya~g erat hubungari~"YS. dlt.:~Agan kejahatan ter
sebut, misalnya surat hak l 1 ilik~ atau apabila buk-. ti-bulcti ~ersebut berupa a't at, h~nda atau SC?nj ata,
cukup de~gan foto-foto d21"):1f b:~rJ;~:p.g-barang ~r.sebut,
atau apa yang dinamakan°cc]~i~ ~t:J.U.a.tione'! Hal ini
1ne~g'i~gat bahwa · pemeriksea4 t111r1h Pengadilan dalam I
hal ekstradisi i:ni hanya u1tuk rr:enetapkan apakah o-ra~g-ora~g tersebut berdas,rknn buk~i-bukti. yang ada; dapat diajukan ke Pen~adilan, tidak memutus-ka.n salah a tau tid~knya or~pig t6:l'*Sebut. ·
. I .
Pasa~es:!patan uri~uk melengkapi Stl"'"'::z tersebut yang dimin
t~ oleh Menteri Kehaldman Repj°lik Indonesi~ diberikan
I
dalam waktu ....
• 8 ..
dalam wakttl yang dipan4ang chkup 1nengi~gat jarak_dan
luasnya negar~ yallg min~a e,kstradisi. 1'-faka untuk pe·m~_
batasan waktu dapat ditentukan dalam perjanjian .yang
diadakan antara Republik lndonejia dehg~? negara yang meminta ekstradisi.
Pasal 24_ Cukup jelas.
Pasal 2S Cukup jolas.
Pasal 26 Ayat (1) dan ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 27
Jangka waktu 1 (tujuh) hari d:..a:rq;J.Xap cukup untuk peme
riksaan yang diperlukan oleh ·x~~j .~:dcsa.s.n.
Pasal 28 Perkara ekstradisi .f.aw6 di.dahulu.lcan m.engingat bahwa pe:meriksaan di Pe~~tadilan tida.k dil.akukan seperti Peng
adilan biasa. ,, Pasal 29
Penentuan minimum jangka waktu 3(tiga) hari adalah dimaksudkan _'untuk mem.beri kescmpatan kepada orang yang
bersangkutan untulc mengadakan p~~~iapan-per$iapan se~ perlunya.
' Pa.sal 30
Cukup jelas.
_, .. P~sal 31 Ayat (1)
•
}4aksud dari ayat ini adalah untuk menunjukkan adanya azas peradilam ya~g be bas.,
Ayat (2) Cukup jelas.
f.!!ial 32 •••••••••
\\
I . ·,
Pasal 32 Sub a, b, c, d, e, dan f adnY~~:~,h.~mtuk melindu!tgi hak
f ~ azaai manusia dalam masalah ekstradisi~ Y:" 'c.. 'l),(,,,J.,. ..,...6. ,,,_~.
1 Pasal 33 · I . ,
' Ayat. (1)
Cukup jelas.
Ayat, (2) . . .
~; ..... ~~~ ~
Pasal 34 ~ . . - • ~1--,J,--~---~~z:-·
Pasal 35 Ayat (1) dan (2)
Cukup jelas.
Pasal 36 Ayat. (1)
Dalam memutu.skan untuk mengabulkan atau menolak per. mohonan, Presiden men.dapat pertimbangan2 dari pejabat-peja.bat yang tersehut da.la.m ayat ini:r satu dan lain menurut kepent b:~gmtnya ~
; Ayat (2) ~-~~ c:, ... L'F jv6q · .· 'f I~u faktor· faktor yuridis,, tidak memungkinkan untuk
. meny·e-r,likan orang te:rsebut,. maka t idak ada f aktor -~;('. _ _.4~-727:·-r:~-:-7--::-1)~9tor laiii.-yani 4ap~= uerob~ _penol~klin itu. Seba-
\ li'knya apabila faktor-,:_~~'t.~C~~ridis memungkinkan un~ / tuk menyerahl~an o:r~g~,yang bersanak\ltan, maka masih
. ~faktor !-dll"iilis~lnya faktor Po1iti~"\YiUlg tidak ~g~J.n~an ora~g torsebttt untuk diseiahkan:···.-··Kewe~nangan ini ada pada Presiden .. ·~-
Ayat CJ) Mengenai wal<:tu yang die.ng,gap cukup penjelasannya sa
ma. dengan pt:m,jelasan. Pattr.;::. 23. Ayat <ip .
Mengingat ·ba~tas waktu Yi~j'lg sangat ketat dalam per
mintaan suatu ckstradisi:, :t&.1~a Xeputusan Presiden tersebut dia.mbil dalrun 1f;.;1Jttu yang si~gkat.
Pasal 37 lilemi . kepentin£J;an keadilan; maka. untuk penyerahan seseo-rang yang dimiri,ta. perlu di.r·:~;rh:::itUrn.n sys:rat-syara.t seb~
ga.imana .· tercant:um dalam p~1 1s i:nt $Ub a sa.mpai dengan e.
• 10 •
Pasal 38 Mengingat hubungan diplomatik dengan negara peminta, maka Menteri Luar Negeri Rcpublik Indones:ra dJ,berit!_
hukan mengenai Keputusan Presiden tersebut, Domikian juga Jaksa Agung dan Kepala Kepolisian Repu blik Indonesia diberitahukan mengenai Keputusan Presidon dimaksud, mengingat instansi Kejaksaan dan Kepolisian sejak semula tclah terrlU)~1~t dalam masa.lah tersebut, yaitu dalam proses penahtmliim. dan pemeriksaan selanjutnya atau orang yana diminta. untuk diekstradi· sikan.
Pasal 39 Menteri Luar Negeri Republik Indon"~ia perlu diminta portimbangannya dalam hal tidak ada pfrrj anj ian elcstradis i, ka.rena mas al ah ekstradi~ i ta:npe. ndrm.ya perj anj ian terlebih dahulu perlu didasarka.11 ~tas hubungan t.itnbal balik
antara · n~aira ,..negara. ·yang ber~'·ft",'":;J&kutan.,
Pasal 40 Ayat (1)
Cukup jela.s. Ayat (2)
Cukup jelas. Ayat (3)-
Xet.entuan•ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi h~k azasi.orana yan1 bersangkutan. Yana dimaksud d!_ ~1an kejahatan yana sama dalam ayat ini adalah keja· hatan ya~1 dillintakan ek1t?~di11nya dalam atat·ayat sebelumnya. Waktu 30 hari, da.~:.~m ayat ini aclalah waktu yana dimaksud dalam ayat (2).
Pasal 41 Cukup jelas.
Pasal 42 Ayat {1)
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 43 ••...••.• ~ .. ~~
I} '
~./\
• ll =
Pasal 43
Ayat (1) Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 44 Pasal ini mengatur permintaan penyerahan kepada nega· ra asing atas seorang yang disangka melakukan kejaha~· ...
an yang terhadapnya Negara R~publik Indonesia mempunyai wewena~g mengadili.menu~ut ·ketentuan berlakunya Hukum Pidana Indonesia atau untuk menja~ani pidana yang telah dij atuhkan kepadany~ oleh Pengadilan ~"!Y"':.·di Indonesia. 'l4h-. vt,...;i:. ;P=~ .
Pasal 45 Cukup jelas.
Pa.sal .. 46 Cukup jelas.
~~-· ··; 7 (t 4-id.. t/ 8. . ~4~
TAMBAHAN LBMBARAN 'NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR