a. latar belakang terbentuknya masyarakat ekonomi...

77
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 1 A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang memiliki integritas ekonomi kuat mulai dirancang langkah awal dan diprediksikan akan dimulai pada tahun 2020. Namun pada pertemuan di Filipina yang diselenggarakan pada 13 Januari 2007, para negara- negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pembentukan ini dilatarbelakangi oleh persiapan menghadapi globalisasi ekonomi dan perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA) serta menghadapi persaingan global terutama dari China dan India. Percepatan keputusan negara ASEAN untuk membentuk MEA yang pada awalnya akan

Upload: nguyenquynh

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 1

A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang

dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan

untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang memiliki

integritas ekonomi kuat mulai dirancang langkah awal

dan diprediksikan akan dimulai pada tahun 2020.

Namun pada pertemuan di Filipina yang

diselenggarakan pada 13 Januari 2007, para negara-

negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat

pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pembentukan ini dilatarbelakangi oleh

persiapan menghadapi globalisasi ekonomi dan

perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA)

serta menghadapi persaingan global terutama dari

China dan India.

Percepatan keputusan

negara ASEAN untuk

membentuk MEA yang

pada awalnya akan

Page 2: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 2

Produk luar negeri terutama Cina mempunyai daya saing yang tinggi dan mengancam

industri dalam negeri

dimulai pada tahun 2020 menjadi 2015

menggambarkan tekad ASEAN untuk segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing

antar sesama negara anggota ASEAN untuk

menghadapi persaingan global.

B. PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan satu pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara, bertujuan untuk meningkatkan

Page 3: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3

investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang juga akan membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara.

Dalam kesepakatan tersebut terdapat lima hal yang tidak boleh dibatasi peredarannya di seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia, yaitu Arus barang,

Arus jasa, Arus modal, Arus investasi dan Arus tenaga kerja terlatih.

Dalam situasi dimaksud yang menjadi taruhan adalah daya saing, baik dari sisi produk maupun SDM, karena apabila tidak disiapkan maka ada kemungkinan negeri ini akan menjadi pasar dari produk asing dan masyarakat kita hanya sebagai penonton, karena tidak mampu bersaing dengan tenaga asing yang lebih ahli.

Page 4: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 4

C. TUJUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Setiap negara di Asean yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, perlu menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Adapun tujuan dari MEA adalah: 1. Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di

kawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Bahwa saat ini di Amerika dan Eropa masih mengalami krisis ekonomi. Dan dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN diharapkan akan bisa mengatasi masalah-masalah dalam bidang perekonomian antar negara ASEAN. Sehingga kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia pada tahun 1997 dulu tidak terulang kembali.

Page 5: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 5

2. Terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN.

Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi

pelaku usaha di negara ASEAN. Persaingan

produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di

sini. Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya

mulai sekarang meningkatkan kualitas produk.

Bagaimana produk itu agar dicintai konsumen.

Dengan membuat produk yang berkualitas serta

harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan

produk dari negara ASEAN lainnya.

D. ISI KESEPAKATAN BALI CONCORD II TAHUN 2003 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Kesepakatan

Bali Concord II

ini berisikan

tiga poin

penting. Poin

tersebut adalah

rencana pembentukan ASEAN Economy

Community 0T 0T(AEC) sebagai identitas ekonomi terpadu

Asia Tenggara, ASEAN Community Security0T 0T(ASC)

Page 6: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 6

sebagai forum keamanan bersama, dan0T 0TASEAN Sosio

Cultural Community0T 0T(ASCC) yang erat dan saling

menguatkan untuk tujuan menjamin stabilitas

perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan.

Dari situlah kesepakatan agar negara ASEAN

bersama-sama membangun dan memperluas

integritas internal ekonomi negaranya masing-

masing dan hubungan dengan komunitas ekonomi

dunia, juga berbagi tanggung jawab utama dalam

memperkuat stabilitas ekonomi, sosial, dan

keamanan di wilayahnya.

Dalam Bali

Concord II ini pun

ditegaskan bahwa

terdapat pola

kesinambungan

antara 3 poin utama

dalam kesepakatannya itu,

dalam membangun integritas ekonomi juga

memerlukan peran lingkungan politik yang aman

yang dapat memberikan fondasi yang kuat yang

dihasilkan oleh kerja sama ekonomi, juga solidaritas

Page 7: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 7

politik dan keamanan. Dalam Bali Concord inipun

ditegaskan bahwa pentingnya berpegang pada

prinsip non-intervensi.

Jadi, pada intinya kesepakatan Bali Concord II

ini menyatakan bahwa ASEAN itu merupakan wadah

yang akan membangun kesempatan untuk integrasi

regional yang saling menguntungkan satu sama lain,

dan juga bertekad untuk menjamin terciptanya

stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara

dari segala macam pengaruh dan campur tangan

asing. Jadi tetap mengacu pada pertahanan

kepentingan nasionalnya masing-masing negara

ASEAN dan pula kebutuhan untuk lebih

mengkonsolidasikan dan meningkatkan prestasi

ASEAN sebagai asosiasi regional yang dinamis, ulet,

dan kohesif untuk kesejahteraan negara-negara

anggotanya dan masyarakat yang mengadopsi 3 poin

utama yaitu ASEAN Security Community (ASC), ASEAN

Economy Community (AEC), dan ASEAN Sosio Cultural

Community (ASCC).

Page 8: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 8

E. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI MEA

Terkait dengan penerbitan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2014, dalam dalam upaya untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesiapan menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir 2015, maka presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Melalui Inpres tersebut, Presiden meminta kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, Kapolri, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Gubernur, dan para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk melakukan peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada Tahun 2015.

Page 9: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 9

Pelaksanaan peningkatan daya saing nasional

dan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi

ASEAN sebagaimana dimaksud berpedoman pada

strategi di antaranya:

NO STRATEGI FOKUS 1.

Pengembangan Industri Nasional

a. Pengembangan Industri Prioritas Dalam Rangka Memenuhi Pasar ASEAN;

b. Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri;

c. Pengembangan Industri Kecil Menengah; d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

dan Penelitian; e. Penerapan Standar Nasional Indonesia

(SNI).

2. Pengembangan Pertanian

a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian;

b. Peningkatan Akses Pasar.

3. Pengembangan Kelautan dan Perikanan

a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan dan Perikanan;

b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan;

c. Penguatan Pasar Dalam Negeri; d. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor

4.

Pengembangan Energi

a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak);

b. Pengembangan sub sektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan negara yang memiliki infrastruktur lebih baik.

Page 10: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 10

NO STRATEGI FOKUS 5. Pengembangan

Infrastruktur

a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;

b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur; c. Pengembangan Infrastruktur Sistem

Pembayaran.

6. Pengembangan Sistem Logistik Nasional

-

7. Pengembangan Perbankan

-

8. Pengembangan Investasi

a. Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum;

b. Kemudahan Berusaha; c. Perluasan Investasi; d. Database Investasi; e. Peningkatan Daya Saing Investasi; f. Perluasan Investasi Perusahaan Nasional

di Kawasan ASEAN.

9. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a. Peningkatan Daya Saing UMKM dari Sisi Pembiayaan;

b. Pengembangan Daya Saing UMKM dalam Rangka Peningkatan Eligibilitas dan Kapabilitas Daya Saing UMKM;

c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing UMKM.

10. Pengembangan Tenaga Kerja

a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja; b. Peningkatan kompetensi dan

produktivitas tenaga kerja.

11. Pengembangan Kesehatan

a. Peningkatan ketahanan pasar jamu dalam negeri;

b. Peningkatan Akses Pasar.

Page 11: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 11

NO STRATEGI FOKUS 12.

13.

14.

Pengembangan Perdagangan Pengembangan Kepariwisataan Pengembangan Kewirausahaan

a. Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri;

b. Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional;

c. Pengkajian Kebijakan Perdagangan dalam Mendukung Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN;

d. Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;

e. Edukasi Publik mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

a. Pengembangan Destinasi Wisata; b. Pengembangan Acara (event) Pariwisata. a. Pengembangan wirausaha pemula; b. Perluasan peran wirausaha muda; c. Pengembangan usaha berbasis temuan

baru (Invention/Resources and Development).

F. KESIAPAN KABUPATEN MALANG MENGHADAPI MEA

Setiap negara dan setiap daerah

termasuk Kabupaten Malang

dituntut harus siap menghadapi

MEA yang akan diterapkan pada

tahun 2015. Kesiapan tersebut

terutama pada upaya peningkatan

Page 12: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 12

daya saing produk lokal Kabupaten Malang agar

dapat bersaing dengan produk dari luar, contohnya

seperti: peningkatan kualitas komoditas unggulan

kita di sektor

pertanian secara

luas antara lain

seperti kopi, apel,

ayam, tebu, dan

sapi perah.

Perlunya kesiapan

sumber daya manusia terutama penciptaan tenaga

kerja terampil (skilled labor), antara lain: Melalui

peningkatan kualitas pendidikan

dan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi,

peningkatan keterampilan,

penguasaan bahasa asing,

serta perlunya sertifikasi

kompetensi profesi.

Page 13: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 13

G. KEUNTUNGAN ADANYA MEA DI KABUPATEN MALANG

Gerbang ASEAN Economic Community atau

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal

beberapa lagi dibuka. Bagi Kabupaten Malang MEA

merupakan tantangan sekaligus kesempatan emas.

Tantangan karena akan banyak produk dan tenaga

kerja asing yang masuk. Kesempatan emas, karena

dengan adanya MEA 2015 perputaran investasi akan

semakin deras. Menghadapi hal tersebut, Kabupaten

Malang jauh hari harus mempersiapkan diri.

Tujuan utama dari MEA sendiri yaitu membuka

kran interaksi barang, jasa, produksi, investasi dan

modal. Serta penghapusan tarif bagi perdagangan

antar sesama negara ASEAN. Arus transaksi nantinya

akan difokuskan pada 12 sektor prioritas yang

terbagi dalam 7 sektor barang dan 5 sektor jasa.

Sektor barang meliputi produk pertanian, otomotif,

elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil,

dan produk olahan kayu. Sedangkan sektor jasa

terdiri atas jasa penerbangan, e-ASEAN, kesehatan,

pariwisata, dan penyediaan logistik.

Page 14: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 14

Keuntungan bagi Kabupaten Malang sendiri adalah: a. Dari sisi perdagangan, karena hambatan

perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada, maka dapat berdampak

bagi kemudahan produk lokal Kabupaten Malang untuk menembus ekspor ke negara - negara ASEAN, sehingga dengan peningkatan ekspor pada akhirnya

dapat meningkatkan PDRB; b. Dari sisi investasi, dengan adanya aliran bebas

investasi (free flow of investment) dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI), yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui

Page 15: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 15

perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia;

c. Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat kesempatan

yang sangat besar bagi para pencari kerja karena

dapat banyak

tersedia

lapangan

kerja dengan

berbagai

kebutuhan

akan keahlian

yang

beraneka ragam.

Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam

rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah

bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu.

MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi

para pengusaha/wirausahawan untuk mencari

pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang

diinginkan.

Page 16: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 16

Persamaan produk impor dengan produk dalam negeri akan mengganggu kestabilan

produk dalam negeri

H. TANTANGAN ADANYA MEA BAGI KABUPATEN MALANG

Keberadaan MEA bukan hanya menimbulkan peluang tapi juga tantangan bagi Kabupaten Malang 1. Permasalahan homogenitas komoditas yang

diperjualbelikan (kesamaan produk kita dengan produk dari negara ASEAN lainnya), seperti komoditas pertanian, produk kayu, tekstil, barang elektronik, dan lain-lain. Dalam hal ini akan muncul resiko kompetisi (competition risk) yaitu dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, yang tentunya akan dapat mengancam industri lokal, jika tidak dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri tersebut;

Page 17: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 17

2. Dari aspek ketenagakerjaan dengan adanya aliran bebas tenaga kerja terampil (skilled labour), maka dapat memunculkan risiko ketenagakerjaan, yaitu kekhawatiran tenaga kerja kita kalah bersaing terutama dari sisi pendidikan, keterampilan dan produktivitas dengan tenaga kerja terampil dari luar, terutama dari negara Malaysia, Singapura, dan Thailand;

3. Dari sisi investasi, MEA akan membuka peluang masuknya investasi asing ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, maka tantangan yang harus diantispasi adalah terjadinya resiko eksploitasi tidak terkendali terhadap sumber daya alam kita (exploitation risk). Sehingga dikhawatirkan eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, mengingat regulasi investasi yang ada di Indonesia saat belum cukup kuat untuk menjaga/melindungi kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.

Page 18: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 18

I. LANGKAH ANTISIPASI KABUPATEN MALANG TERHADAP MEA

Penting bagi Kabupaten Malang untuk

mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki

persaingan global negara ASEAN. Maka untuk itu,

diperlukan persiapan yang matang dengan

memperhatikan peluang yang dimiliki dan sekaligus

tantangan. MEA memberikan peluang sebesar-

besarnya bagi negara anggota ASEAN untuk

memperluas cakupan skala ekonomi, meningkatkan

daya tarik bagi investor dan wisatawan, menperbaiki

fasilitas perdagangan dan bisnis serta mengurangi

biaya transaksi perdagangan.

Selain itu, kemudahan dan peningkatan

akses pasar intra-

ASEAN serta

meningkatkan

transparansi dan

mempercepat

penyesuaian

peraturan-

peraturan dan standarisasi domestik merupakan

nilai tambah dari berlakunya MEA.

Page 19: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 19

Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Malang

cukup beragam diantaranya, sumber daya alam yang

melimpah, jumlah penduduk berdasarkan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil hasil

penghitungan akhir tahun 2014 adalah sebesar

3.092.714 jiwa terdiri dari laki-laki 1.549.678 jiwa

(50,10%) dan perempuan 1.543.036 jiwa (49.90%),

kondisi ini menjadikan Kabupaten Malang sebagai

consumer base yang dapat menimbulkan efek positif

dan negatif.

Sehingga langkah antisipasi Kabupaten Malang

terhadap MEA:

1. Pemerintah Kabupaten Malang melalui SKPD/Unit

Kerja terkait mengambil langkah-langkah yang

diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan

kewenangan masing-masing secara terkoordinasi

dan terintegrasi terutama untuk melakukan

peningkatan daya saing daerah serta melakukan

persiapan pelaksanaan MEA, dengan berpedoman

pada strategi yang telah digariskan Pemerintah

melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014

tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam

Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN;

Page 20: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 20

2. Menindaklanjuti hal tersebut, maka telah di

buatblue print rencana aksi Pemerintah Kabupaten

Malang menghadapi MEA secara lebih terperinci

sebagai penjabaran atas strategi sebagaimana

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tersebut;

3. Sebagai contoh dari salah satu strategi

menghadapi MEA tersebut adalah, terkait produk

lokal Kabupaten Malang, maka dilakukan melalui

pengembangan daya saing dalam rangka

peningkatan eligibilitas (pemenuhan persyaratan

tertentu) dan

kapabilitas daya

saing UMKM.

Seperti dari sisi

pembiayaan

antara lain

melalui Dana

Bergulir UMKM yang memberikan fasilitas modal

kerja dengan tingkat bunga cukup murah,

pengembangan Sumber Daya Manusia melalui

pelatihan dan bimbingan teknis terkait produksi,

kemasan dan kewirausahaan, penerapan Standar

Nasional Indonesia (SNI), serta bimbingan teknis

Page 21: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 21

dan fasilitasi kepada UMKM di wilayah Kabupaten

Malang untuk memperoleh Hak Atas Kekayaan

Intelektual (HAKI) seperti Merk dan lain-lain.

J. HAL-HAL YANG MENJADI KEKUATAN BAGI PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG

Perekonomian Kabupaten Malang secara makro yang ditunjukkan dari perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) tahun 2013 sebesar Rp.46.830.737.760.000,- dan tahun 2014 menjadi sebesar Rp.53.794.468.470.000,- atau terjadi kenaikan 14,87%. Untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) tahun 2013 sebesar Rp.17.901.923.010.000,- dan tahun 2014 menjadi Rp.18.992.150.120.000,- atau naik sebesar 6,09%.

Page 22: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 22

Pertumbuhan ekonomi merupakan akumulasi

nilai tambah perekonomian dari 9 sektor yang secara

umum terjadi kenaikan, meskipun masih sedikit

mengalami perlambatan. Hal ini berdampak pada

pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data sementara

Badan Pusat Statistik, sebesar 6,09% pada tahun

2014, dibanding tahun 2013 sebesar 6,65%.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur

tahun 2014 sebesar 5,94% sementara perekonomian

Indonesia tumbuh 5,01%.

Berdasarkan data sementara Badan Pusat

Statistik yang dipublikasi akhir Pebruari 2015

Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% merupakan

Page 23: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 23

pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan

dengan pertumbuhan ekonomi di pemerintah

kabupaten/kota di Jawa Timur maupun Nasional.

Bagi Kabupaten Malang yang merupakan daerah

pertanian selama ini masih bertumpu pada

komoditas primer, secara gradual telah bergeser

kepada komoditas sekunder dan tersier. Peran sektor

industri dan perdagangan melaju lebih cepat

dibanding peran sektor pertanian primer.

Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai

tambah produk pertanian olahan sudah

semakin dinikmati oleh masyarakat, yang

ditandai dengan semakin meningkatnya

pendapatan perkapita. Kondisi

capaian ini dapat dijadikan

landasan dan arah pengembangan

perekonomian daerah menuju era

industrialisasi kedepan

yaitu industri yang

berbasis pertanian.

Page 24: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 24

Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten

Malang tersebut terutama ditopang oleh potensi

sektor Pertanian secara luas, dengan produksi yang

cukup besar, yaitu terdiri dari: Tanaman Pangan

(antara lain padi, jagung, singkong dan sayuran),

Perkebunan (antara lain tebu, kopi, kelapa dan

tembakau), Perikanan, dan peternakan (sapi, ayam

dan kambing).

Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten

Malang ditopang dengan jumlah UMKM yang sangat

besar,

sebagaimana

hasil survey

BPS Provinsi

Jawa Timur

bekerja sama

dengan BPS Kabupaten Malang, menunjukkan

bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Malang tahun

2013 sebanyak 406.180 unit, menjadi 414.516 unit

pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 2,05%

dengan omset pada tahun 2013 sebesar

Page 25: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 25

Rp.29.068.087.000.000,- dan pada tahun 2014

sebesar Rp.41.848.153.300.000 atau naik 43,97%.

Pada tahun

2013, UMKM

menyerap

tenaga kerja

sebanyak

1.102.539 orang

dan tahun 2014

sebanyak

1.225.043 orang atau naik 11,11%.

Page 26: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 26

K. KESIMPULAN Masyarakat Kabupaten Malang sebaiknya

menggunakan cara pandang bahwa penerapan MEA

pada tahun 2015 bukanlah sebuah ancaman, tapi

merupakan tantangan dan peluang yang perlu

dipersiapkan dengan baik secara bersama-sama

antara masyarakat, pelaku usaha dan Pemerintah,

sehingga kita semua akan memperoleh keuntungan

dan manfaat yang sebesar-besarnya dengan

penerapan MEA tersebut. Kesiapan masyarakat

tersebut terutama pada peningkatan kualitas dari

produk-produk yang dihasilkan masyarakat

Kabupaten Malang, sehingga memiliki daya saing dan

dapat bersaing dengan produk dari luar.

L. LAMPIRAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN MEA PADA MASING-MASING SKPD DI KABUPATEN MALANG

Page 27: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 27

1. BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Strategi yang dilakukan melalui Pengembangan Investasi dengan fokus ada berupa kemudahan berusaha. Adapun Implementasi yang dilakukan berupa Kemudahan pelayanan dengan: a. Melaksanakan pelayanan keliling perizinan

yang berlokasi di Kecamatan dengan jenis layanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk luasan maksimum 100 m². Hal itu dikarenakan dua izin tersebut yang persyaratannya paling mudah dan banyak dibutuhkan masyarakat.

b. Penerapan izin paralel yaitu pengurusan izin yang berkelanjutan dalam satu kurun waktu dan persyaratan. Hal tersebut bisa mengurangi durasi waktu penyelesaian izin. Contohnya, pemohon akan mendirikan pabrik maka harus mengurus IPPT, IMB, HO, Izin Usaha Industri memerlukan waktu 14 hari kerja dikali 4 jenis izin = 56 hari kerja, maka apabila dilakukan melalui izin paralel maka sesuai SOP adalah 25 hari kerja.

Page 28: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 28

2. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Strategi dilakukan melalui: a. Pengembangan Industri Nasional dengan

fokus: 1) Pengembangan Industri Prioritas Dalam

Rangka Memenuhi Pasar ASEAN; Implementasi yang ada berupa: a) Langkah pembinaan yang telah

dilakukan pada industri prioritas: Industri olahan kopi dan kakao; Industri audio TV cabinet; Industri tekstil; Industri olahan kayu (mebel,moulding

dan kerajinan kayu); Industri kerajinan rotan; Industri rumput laut dan jelly alga; Industri kulit.

b) Langkah pembaharuan yang telah dilakukan antara lain: Melakukan pembinaan berupa

pelatihan ekspor bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jawa Timur (tahun 2014: Pelaksanaan 2 kali, pengiriman peserta 8 orang);

Page 29: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 29

Memfasilitasi untuk pengurus SKA (Surat Keterangan Asal Barang) sebagai persyaratan untuk Eskpor;

Pemberian Rekomendasi untuk penerbitan angka pengenal impor (tahun 2014, 5 kali rekomendasi).

2) Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri; Implementasi yang ada berupa langkah pembinaan yang dilakukan melalui: a) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang

Kondusif dengan: Mengembangkan lingkungan usaha

yang mampu menciptakan keuntungan, tersedianya lapangan kerja dan terpeliharanya lingkungan hidup

Mengembangkan sarana dan prasarana fisik. Hal ini berupa: - Pembangunan jalan, jembatan,

pelabuhan, jaringan tenaga listrik, jasa angkutan, pergudangan, telekomunikasi, telematika dan air bersih;

Page 30: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 30

- Mendorong ketersediaan sarana pendidikan dan pelatihan bagi pengembangan SDM industri, khususnya bidang teknik produksi dan manajemen serta bisnis;

- Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri, antara lain kawasan industri, jasa pengerajin mutu dan jasa pengolahan/pembuangan limbah serta jasa kalibrasi .

Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri

b) Mendorong Pertumbuhan Klaster Industri Prioritas Untuk Meningkatkan Daya Saing

3) Pengembangan Industri Kecil Menengah; Implementasi yang ada berupa: a) Pemberian pelayanan perizinan “ONE

STOP SERVICE”; b) Memperkuat struktur industri dengan

memberikan berbagai jenis pelatihan (peningkatan ketrampilan, desain industri, diverifikasi produk, kemasan produk, cara produksi yang baik dan standarisasi produk);

Page 31: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 31

c) Restrukturisasi mesin peralatan industri kecil dan menengah dengan memberikan bantuan mesin peralatan;

d) Pengembangan One Village One Product (OVOP) di sentra-sentra produk IKM;

e) Fasilitasi pengurusan Hak Atas Kelayakan Intelektual).

4) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian. Implementasi yang ada antara lain: a) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi

pelaku usaha industri di bidang teknis, bisnis, kewirausahaan dan manajemen baik yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Provinsi Jawa Timur;

b) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para aparat pembina industri baik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Malang dan mengirim aparat pembina untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di Provinsi Jawa Timur;

c) Melakukan magang kerja.

Page 32: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 32

5) Penerapan Standar Nasional Indonesia

Langkah-langkah/implemetasi yang dilakukan:

a) Melakukan sosialisasi terhadap

perusahaan industri yang komoditinya

wajib SNI;

b) Memfasilitasi pengurusan SNI;

c) Memberikan Pembelajaran bagi pelaku

usaha industri akan kepentingan SNI.

b. Pengembangan Perdagangan

Dengan fokus pada:

1) Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam

Negeri;

Langkah-langkah yang dilakukan:

a) Pasar lelang agro Jatim;

b) Kantor perwakilan dagang Jatim yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia;

c) Misi dagang;

d) Sistem Resi Gudang.

2) Peningkatan Ekspor dan Kerja Sama

Internasional;

Langkah-langkah yang dilakukan :

Page 33: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 33

a) Peningkatan ekspor dan impor dapat

dilihat melalui neraca perdagangan

ekspor-impor Kabupaten Malang pada

tahun 2013 mengalami surplus sebesar

US$ 266.601.460,95, jika dibandingkan

neraca perdagangan pada tahun 2012

sebesar US$264.511.055,69 mengalami

kenaikan sebesar US$ 2.090.405,26

(0,79%);

b) Realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang

tahun 2013 sebesar US$ 338.273.135,89,

jika dibandingkan dengan nilai ekspor

tahun 2012 sebesar US$ 329.315.314,80

mengalami kenaikan sebesar US$

8.957.821,09 (2,72%);

c) Sedangkan volume ekspor Kabupaten

Malang tahun 2013 sebesar

201.720.017,00 Kg, jika dibandingkan

dengan volume ekspor pada tahun 2012

sebesar 196.717.985,46 Kg mengalami

kenaikan sebesar 5.002.031,54 Kg

(2,54%).

Page 34: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 34

3) Pengkajian Kebijakan Perdagangan Dalam

Mendukung Implementasi Masyarakat

Ekonomi ASEAN;

Langkah-langkah yang dilakukan:

a) Melindungi kepentingan industri

Kabupaten Malang;

b) Melindungi lapangan kerja;

c) Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Malang;

d) Meningkatkan konsumsi dalam negeri,

akan tetapi yang harus dikonsumsi

adalah produk dalam negeri pada

umumnya dan produk dari Kabupaten

Malang pada khususnya.

4) Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;

Langkah-langkah yang dilakukan: khusus

untuk calon eksportir, Pemerintah Daerah

Kabupaten Malang memfasilitasi pembiayaan

melalui bank-bank Devisa untuk

mendapatkan kredit usaha.

5) Edukasi Publik Mengenai Masyarakat

Ekonomi ASEAN 2015.

Page 35: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 35

Langkah-langkah yang dilakukan:

a) Pemerintah Daerah Kabupaten Malang

telah bekerjasama dengan Pemerintah

Provinsi Jawa Timur dalam hal ini

Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk

mengikuti pelatihan Diklat Pengembangan

Produk dan Kemasan untuk pasar ekspor

dan diklat prosedur ekspor;

b) Telah dilakukan sosialisasi kebijakan di

bidang ekspor dan impor agar para

eksportir dan importer lebih memahami

mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN

2015

Page 36: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 36

3. DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Strategi yang ada pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan berupa Pengembangan Pertanian

dengan fokus:

a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor

Pertanian, dengan implementasi:

1) Pengembangan Kawasan Komoditi Strategis

Tahun 2012 s/d 2014 :

- Kopi arabika: 1000 Ha;

- Tebu: 300 Ha;

- Tembakau: 300 Ha;

- Kakao: 300 Ha;

- Cengkeh: 200 Ha;

- Jeruk Keprok 55 : 100 Ha;

- Pisang Mas Kirana : 60 Ha

2) Peningkatan Mutu Hasil Pertanian

- Bongkar ratoon (tebu) : 2431 Ha;

- Rawat ratoon (tebu) : 2715 Ha;

- Kebun Bibit Datar (tebu) : 49 Ha;

- Melindungi kawasan kopi dengan indikasi

geografis;

Page 37: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 37

- Sekolah Lapang Pengendalian hama

terpadu untuk kopi , kakao, tebu, kopi;

- Sekolah Lapang Good Agriculture Practice

(Sekolah Lapang Budidaya Yang Benar);

- Sekolah Lapang GHP (Good Handling

Practice ).

b. Peningkatan Akses Pasar

Implementasi yang ada yaitu:

1) Festival Citarasa kopi;

2) MoU petani dengan eksportir kopi (Asal Jaya

Dampit);

3) MoU petani dengan eksportir kakao (Guyub

Santoso Blitar);

4) Wisata Petik Jeruk.

Page 38: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 38

4. DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan

Pertanian (Subsektor Peternakan), dengan fokus

berupa:

a. Peningkatan Investasi Langsung.

Implementasi berupa:

1) Kemudahan Akses modal bagi peternak

untuk meningkatkan usaha melalui : KKPE,

KUR, KUPS , CSR;

2) Menarik Investor dengan Promosi dan

ekspose potensi terhadap peluang usaha

dibidang peternakan melalui media cetak

dan elektronik;

3) Melaksanakan dukungan penuh terhadap

Surat Gubernur No: 524/8838/023/2010

tanggal 30 Juni 2010, tentang larangan

Import Sapi Potong sejak tanggal

ditetapkannya sampai sekarang, sehingga

gairah berinvestasi pada usaha budidaya

sapi potong meningkat;

Page 39: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 39

4) Kemudahan Akses modal bagi peternak

untuk meningkatkan usaha melalui: KKPE,

KUR, KUPS, CSR.

b. Pengamanan dan Peningkatan Kualitas Produk.

Implementasi berupa:

1) Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH)

untuk menghasilkan produk daging yang

ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) di

Kepanjen, Lawang dan Bululawang. Dan

akan dilanjutkan tahun 2015 untuk RPH.

Singosari, Tumpang dan Pujon;

2) Pembangunan Tempat Penampungan Susu

(TPS) lengkap dengan alat pendingin (Cooling

Unit) pada central produksi susu yang baru

berkembang antara lain: Lawang, Tumpang,

Poncokusumo, Kalipare dan Wajak senilai

± Rp. 2,8 Milyar.

c. Peningkatan Produksi dan Produktifitas

Implementasi berupa:

1) Memberlakukan penggunaan pakan ternak

yang tepat kualitas dan kuantitas bagi

semua komoditi ternak;

Page 40: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 40

2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit

melalui vaksinasi Brucella pada sapi perah

dan AI pada unggas serta pengobatan

massal pada ternak besar.

d. Peningkatan Genetis Ternak sebagai Bibit

Unggul

Implementasi berupa:

1) Optimalisasi pelaksanaan Program

Teknologi/Inseminasi Buatan (IB);

2) Pendirian unit Pelaksana Teknis Dinas Sapi

Perah dan Pengolahan Hasil di Wajak

dengan biaya ± Rp. 5 Milyar.

Page 41: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 41

5. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Strategi dilakukan melalui Pengembangan

Kelautan dan Perikanan dengan fokus:

a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan

dan Perikanan.

Implementasi yang ada berupa:

1. Memperkuat kelembagaan pelaku usaha

agribisnis perikanan untuk mempercepat

penyerapan dan penyebarluasan teknologi

dan inovasi kelautan dan perikanan melalui

pembinaan/pendampingan secara intensif;

2. Mendorong/memotivasi peningkatan dinamika

kelompok dalam mengakses informasi-

informasi terbaru sesuai perkembangan

kebutuhan pasar yang berhubungan dengan

usaha yang tengah dijalankan kelompok;

3. Meningkatkan ketrampilan kelompok dalam

mengelola usahanya melalui pelatihan-

pelatihan teknis terstandard yang mampu

menunjang hasil produksi kelompok dengan

kualitas yang kompetitif pada level pasar

MEA;

Page 42: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 42

4. Memberikan peran kepada KUD Mina

Lembaga Masyarakat Pesisir sebagai Mitra

Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan

Pelelangan Ikan.

b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan

Perikanan

Implementasi yang ada berupa:

1) Pemberian bantuan alat tangkap dan alat

bantu penangkapan ikan di laut;

2) Pembangunan prasarana kegiatan

penangkapan ikan di Pelabuhan seperti

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru;

3) Pemberian alat navigasi GPS untuk

mendukung operasional penangkapan ikan;

4) Pembinaan Teknis Penangkapan Ikan;

5) Penyediaan tenaga Pengawas Perikanan di

Pelabuhan untuk membantu mempercepat

proses pengurusan ijin operasional

penangkapan ikan;

6) Pemberian Ijin Usaha Penangkapan ikan

untuk menurunkan Illegal Fishing.

Page 43: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 43

c. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor.

Implementasi yang ada berupa:

1) Sertifikasi pengawakan kapal Ahli Nautika

Kapal Perikanan (ANKAPIN) dan Ahli

Teknika Kapal Perikanan (ATKAPIN) yang

merupakan syarat ekspor ikan tangkapan

laut;

2) Sertifikasi CBIB sebagai jaminan syarat

ekspor ikan hasil budidaya;

3) Ikut serta dalam pameran-pameran dan

forum bisnis kelautan dan perikanan pada

tingkat daerah, regional dan nasional.

Page 44: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 44

6. DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan

Energi, dengan fokus:

a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan

dan pengurangan energi fosil (Bahan Bakar

Minyak).

Implementasi yang ada berupa:

1) Perluasan jaringan distribusi listrik di

dusun-dusun belum berlistrik yang memiliki

potensi pengembangan produk-produk

UMKM dan kegiatan produktif yang

memerlukan energi listrik (masih terdapat

109 Lokasi yang belum teraliri listrik);

2) Penerapan kewajiban manejemen energi

pada pemanfaatan energi oleh perseorangan

atau badan usaha untuk meningkatkan

efisiensi penggunaannya (seluruh pengguna

energi);

3) Monitoring pemanfaatan energi oleh

perseorangan atau badan usaha (badan

usaha pengguna energi primer selain listrik).

Page 45: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 45

b. Pengembangan sub sektor energi baru,

terbarukan dan konservasi energi.

Implementasi yang ada berupa:

1) Pembangunan digester biogas untuk

penyediaan pemerataan energi di perdesaan

(yang sudah terbangun saat ini sebanyak

5.418 unit);

2) Pengembangan pemanfaatan biogas menjadi

energi listrik untuk usaha

produktif/Kampung Mandiri Energi

(1 Lokasi).

c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar

dapat bersaing dengan negara yang memiliki

infrastruktur lebih baik.

Implementasi yang ada berupa Penerbitan

persetujuan prinsip untuk :

- Rencana pembangunan PLTA Karangkates

IV dan V dan Kesamben (Kapasitas 32 MW);

- Rencana pembangunanan PLTM Kali Konto

(Kapasitas 20 MW).

Page 46: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 46

7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan

Infrastruktur, dengan fokus Peningkatan Daya

Saing Infrastruktur.

Implementasi yang ada yaitu:

a. Status Pengelolaan Bandara:Sejak dibukanya

kembali bandara Abdulrachman Saleh melayani

penerbangan sipil tahun 2005, pengelolaannya

dilakukan oleh pemerintah propinsi, dan mulai

tahun 2012 pelayanan penerbangan sipil

Abdulrachman Saleh Malang dikelola UPTD

Bandara Abdulrachman Saleh dibawah

pembinaan Dinas Perhubungan dan LLAJ

Provinsi Jawa Timur;

b. Peningkatan Fasilitas Transportasi Udara dan

Fasilitas Transportasi Darat;

c. Peningkatan maskapai dan jenis pesawat serta

frekuensi pelayanan yang ada.

Page 47: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 47

8. DINAS BINA MARGA

Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan

Infrastruktur, dengan fokus:

a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas.

Implementasi berupa Peningkatan kapasitas

jalan dan jembatan dengan memprioritaskan

aksessibilitas antar wilayah terutama daerah

produksi dan pusat ekonomi;

b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur

Implementasi berupa Peningkatan kapasitas

jalan dan jembatan dengan umur konstruksi

yang panjang;

c. Pengembangan Infrastruktur Sistem

Pembayaran.

Page 48: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 48

9. DINAS KOPERASI DAN UMKM

Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan

fokus:

a. Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah dari Sisi Pembiayaan

Adapun implementasi yang ada berupa

PKK – BLUD Dana Bergulir:

1) Dana dari Pemerintah Kabupaten Malang

Rp. 4.480.340.000,-

Pengguliran sampai dengan 30 Oktober 2014

sebesar Rp. 14.319.500.000,- dengan

rincian

sebagai berikut :

- Rp. 11.069.500.000,- kepada 477 UKM

- Rp. 3.250.000.000,- kepada 32 Koperasi

Termasuk khusus tahun 2014

Rp. 2.367.500.000,-

- Rp. 2.237.500.000,- kepada 96 UKM

- Rp. 130.000.000,- kepada 2 Koperasi

Page 49: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 49

2) Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten

Malang Rp. 610.000.000,- diperuntukan

bagi para karyawan/keluarga dan

masyarakat dilingkungan industri rokok

atau daerah penghasil tanaman tembakau

yang telah mendapat pelatihan ketrampilan

kewirausahaan bagi 40 kelompok 20 desa

11 kecamatan per kelompok sebesar

Rp. 15.250.000,-;

3) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa

Timur Rp. 4.100.000.000,- Tahun 2014

diperuntukan bagi 164 koperasi wanita

@ Rp. 25.000.000,- sebagai reward ke dua

setelah mendapatkan evaluasi dari

perguruan tinggi;

4) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa

Timur Rp. 25.000.000,- tahun 2014

diperuntukan sebagai perkuatan permodalan ritel

sebesar Rp. 25.000.000,-;

5) Dana Bantuan Sosial th. 2014 dari

Kementerian Koperasi dan UKM RI masing–

masing kepada:

Page 50: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 50

a) KUD Dampit sebesar Rp. 100.000.000,- untuk program sarana produksi pertanian;

b) KAN Jabung sebesar Rp. 50.000.000,- untuk stimulan pembangunan reaktor biogas;

c) Koperasi Margo Mulyo sebesar Rp. 325.000.000,- untuk pengembangan sapi perah;

d) Koperasi Pasar Prajurit Sitiarjo untuk revitalisasi pasar tradisional sebesar Rp. 900.000.000,- masih dalam proses.

b. Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam rangka peningkatan eligibilitas dan kapabilitas daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan implementasi: 1) DPA – Dinas Koperasi dan UMKM

a) Sosialisasi prinsip-prinsip Perkoperasian baik UU, PP, Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati kepada 105 Koperasi;

b) Pelatihan bagi pengawas 175 koperasi dalam rangka meningkatkan kemampuan pemeriksaan dan pengawasan koperasi;

Page 51: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 51

c) Bimbingan teknis kepada pengurus/karyawan/anggota koperasi peternakan dan pertanian sejumlah 50 koperasi/KUD;

d) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan utamanya kepada 300 UMKM;

e) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi karyawan/keluarga dan masyarakat dilingkungan industri rokok atau daerah penghasil tanaman tembakau kepada 1.500 orang bergabung pada 60 kelompok .

2) Fasilitasi Pembinaan dari Provinsi Jawa Timur. Berupa Bimbingan teknis bagi pengurus/pengawas/anggota koperasi tebu rakyat, peternakan, masyarakat desa hutan sebanyak 150 koperasi.

3) Fasilitasi Pembinaan dari Kementerian Koperasi Berupa Sosialisasi HAKI kepada 50 Koperasi dan UMKM.

c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya

Saing UMKM.

Page 52: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 52

10. DINAS PENDIDIKAN Strategi yang ada dilakukan melalui

Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus

pada:

a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas

Tenaga Kerja

Adapun implementasi yang dilakukan berupa:

a) Mengoptimalkan sekolah vokasi yang telah

ada sebanyak 214 SMK, meliputi SMK Negeri

sebanyak 8 dan SMK Swasta sebanyak 106;

b) Merencanakan pembangunan SMKN baru

sesuai kompetensi dan relevansi sebanyak

4 Unit Sekolah Baru (USB) di Kecamatan

Wonosari dengan kompetensi Perhotelan,

Kecamatan Wajak dengan kompetensi

Perikanan dan Kecamatan Pagak dengan

kompetensi Industri serta merencanakan

pembangunan SMKN Seni di Kecamatan

Singosari;

c) Membangun SMPN di Kecamatan Dau dan

Kecamatan Karangploso;

Page 53: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 53

d) Mengimplementasikan SMK Mini dan

Akademi Komunitas di SMK dan Pesantren;

e) Meningkatkan jalinan kerjasama antara

sekolah vokasi dengan industri seperti Astra,

Honda, Traktor Nusantara dan lainnya;

f) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan

(diklat) bagi Tenaga Pendidik dan

Kependidikan (TPK) antara lain pelatihan IT,

Kurikulum 2013, calon Kepala Sekolah,

kedinasan dan lain–lain guna meningkatkan

kualitas diri;

g) Optimalisasi sekolah model dan sekolah

rujukan nasional;

h) Meningkatkan jalinan kerjasama dengan

sekolah di Cina, Thailand dan lainnya;

i) Mengoptimalkan pendidikan non formal

seperti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat) sebanyak 64 lembaga dan

Keaksaraan Fungsional;

j) Mengikuti lomba–lomba sain dan teknologi;

k) Menerbitkan jurnal pendidikan;

l) Implementasi Kurikulum 2013.

Page 54: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 54

11. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus pada: a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

Implementasinya berupa: 1) Memberikan Pelatihan persiapan kerja

bagi angkatan kerja muda/siswa yang baru lulus sebanyak 250 orang untuk memberikan bekal bagi mereka sebelum memasuki dunia kerja yang diharapkan bisa memiliki jiwa ketenagakerjaan dengan semangat kerja yang tinggi loyalitas, etos kerja dan etika kerja yang diharapakan bisa menjadi daya saing di dunia kerja ;

2) Melaksanakan pelatihan ketrampilan berbasis masyarakat dengan bidang kejuruan dan materi pelatihan didasarkan pada kebutuhan pasar, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan produk berkualitas dan mampu bersaing didunia kerja dan pangsa pasar jumlah peserta 360 orang.

Page 55: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 55

b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja. Implementasinya berupa: 1) Pelatihan Bengkel Sepeda motor berbasis

kompetensi bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan ketrampilan di dunia otomotif sehingga bisa bekerja ditempat kerja atau membuka usaha baru 40 orang;

2) Memberikan Pelatihan Bimbingan Kompetensi bagi Lembaga Pelatihan Kerja sebagai mitra kerja Pemerintah dalam meningkatkan sumber Daya Masyarakat 40 orang;

3) Melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan bagi usaha-usaha kecil dalam meningkatkan management usaha dan produktivitas tenaga kerja 60 UMKM;

4) Memberikan sertifikasi dan akreditasi bagi LPKS sebanyak 20 LPK kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur;

Page 56: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 56

5) Melaksanakan uji kompetensi untuk

mendapatkan sertifikasi dari LSP bagi

UMKM binaan dengan Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Malang.

Page 57: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 57

12. DINAS KESEHATAN Strategi yang ada dilakukan melalui

Pengembangan Kesehatan dengan fokus pada:

a. Peningkatan Ketahanan Pasar Jamu

Implementasinya berupa:

1) Peningkatan Kapasitas Jamu Gendong di

Wilayah Kabupaten Malang;

2) Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Obat

Tradisonal (UMOT) dan Usaha Kecil Obat

Tradisonal (UKOT) di Wilayah Kabupaten

Malang;

3) Peningkatan Kuantitas Puskesmas

dengan Pelayanan Kefarmasian

Komplementer antara Obat Medis dengan

Obat Tradisional;

4) Melakukan Pembinaan, Pengawasan dan

Pengendalian Sarana produksi dan

Sarana Distribusi Obat Tradisional.

b. Peningkatan Akses Pasar

Implementasinya berupa:

Page 58: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 58

1) Pembinaan industri rumah tangga terkait

dengan sertifikasi produksi pangan

industri rumah tangga (SPP-IRT);

2) Menfasilitasi industri rumah tangga

pangan yang tidak mampu untuk

mendapatkan sertifikat (ijin edar) PIRT

setiap tahun sebanyak 200 sarana;

3) Melakukan pengawasan dan pengendalian

untuk sarana, toko, pasar secara berkala

dan insidensil menjelang lebaran untuk

obat, makanan minuman dan kosmetika;

4) Melakukan pemeriksaan sampel makanan

minuman yang dicurigai mengandung

bahan tambahan pangan yang dilarang

termasuk jajanan pangan anak sekolah;

5) Membagikan brosur pada event-event

tertentu tentang keamanan pangan.

Page 59: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 59

13. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Strategi yang ada dilakukan melalui

Pengembangan Kepariwisataan dengan fokus

pada:

a. Pengembangan Destinasi Wisata

Implementasinya berupa:

1) Daya Tarik Wisata Alam

a) Snorkling, Diving dan Surving di

Pantai Lenggoksono Kecamatan

Tirtoyudo;

b) Wisata Mangrove, snorkling di

Pantai Sendangbiru Kecamatan

Sumbermanjing Wetan;

c) Kafe di Pantai Balekambang.

2) Daya Tarik Wisata Buatan

a) Food Center di Taman Rekreasi

Sengkaling;

b) Kolam renang baru di Dampit, Turen

dan Pakisaji.

3) Daya Tarik Wisata Budaya

a) Pembangunan Museum Singhasari

Malang;

Page 60: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 60

b) Wisata kuliner dan tempat ritual

sangkala dalam rangka Gebyar Ritual

1 Suro di Gunung Kawi Kecamatan

Wonosari;

c) Paralayang di Desa Wisata Pujon Kidul

Kecamatan Pujon;

d) Penataan dan Pengembangan di Desa

Wisata Sanankerto Kecamatan Turen

(Wisata Bambu);

e) Penataan dan Pengembangan di Desa

Wisata Selorejo Kecamatan Dau (Agro

Jeruk);

f) Pembukaan Goa Raksasa di Desa

Wisata Ngadas Kecamatan

Poncokusumo.

b. Pengembangan Acara (Event) Pariwisata

Implementasi yang ada di Event Natal dan

Tahun Baru di Taman Wisata Air Wendit

(Januari)

1) Upacara Mauludan di Pantai Ngliyep

Kecamatan Donomulyo (Januari);

2) Upacara Jalanidipudja di Pantai

Balekambang (Maret);

Page 61: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 61

3) Festival Kopi di Wonosari (Maret);

4) Syukuran Nelayan di Pantai Tamban

Sumbermanjing Wetan (April);

5) Malang Marathon Ten Beach (April);

6) Grebeg Tengger Tirto Aji di Taman

Wisata Air Wendit (Mei);

7) Jaz Kawi (Mei);

8) Event Idul Fitri dan Liburan di Taman

Wisata Air Wendit (Juli);

9) Upacara Petik Laut di Pantai

Sendangbiru (September);

10) Upacara Karo di Ngadas Poncokusumo

(Oktober);

11) Festival Pelangi Budaya Suku Tengger

di Ngadas (Oktober);

12) Suroan di Gunung Kawi Kecamatan

Wonosari (Oktober);

13) Suroan di Pantai Balekambang

(Oktober);

14) Kirab Budaya di Kecamatan

Gondanglegi (November);

Page 62: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 62

15) Gumebyar Bhumi Kanjuruhan

( November – Desember );

16) Event Natal dan Tahun Baru di Sitiarjo

Sumbermanjing Wetan (Desember);

17) Bersih desa yang diselenggarakan oleh

desa–desa yang ada di Kabupaten

Malang.

Page 63: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 63

14. DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Dengan fokus pada: a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas,

adapun implementasinya adalah: 1) Seluruh kegiatan prioritas konektivitas

dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. Sinergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konektivitas nasional yang memanfaatkan posisi geo-strategis regional dan global akan menjadi tulang-punggung yang membentuk postur konektivitas nasional dan sekaligus diharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan

Page 64: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 64

jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya;

2) Konektivitas tersebut harus didukung

oleh sistem transportasi nasional dengan

pola keterpaduan antar dan intramoda

dengan mempertimbangkan karakteristik

tiap moda transportasi, pola

pengembangan wilayah, aspek geografis,

faktor spesifik wilayah, dan pemilihan

teknologi yang tepat. Penyusunan

rencana aksi Penguatan Konektivitas

Nasional dalam MP3EI dimaksudkan

untuk beberapa hal sebagai berikut:

a) Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi utama untuk memaksimalkan

pertumbuhan;

b) Memperluas pertumbuhan ekonomi

melalui peningkatan aksesibilitas dari

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, dan

Page 65: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 65

c) Menyebarkan manfaat pembangunan

secara luas (pertumbuhan yang

inklusif dan berkeadilan) melalui

peningkatan konektivitas dan

pelayanan dasar ke daerah tertinggal,

terpencil dan perbatasan dalam

rangka pemerataan pembangunan.

3) Bercermin dari permasalahan tersebut,

UU 32/2004 mencoba membagi setiap

urusan pemerintahan dengan

menggunakan tiga kriteria yaitu

externalitas, akuntabilitas dan efisiensi.

Dengan cara tersebut maka dalam setiap

urusan akan jelas apa-apa saja yang

menjadi kewenangan Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota, Pembagian urusan

tersebut dituangkan dalam

PP 38/2007. Untuk mencegah terjadinya

multi interpretasi, maka dari setiap

urusan yang diserahkan ke daerah

diikuti dengan aturan yang jelas

bagaimana untuk melaksanakan urusan

Page 66: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 66

tersebut. Pengaturan tersebut yang

sekarang ini dikenal dengan istilah NSPK

(Norma, Standard, Prosedur dan kriteria)

yang dahulu sangat populer dengan

istilah juklak dan juknis untuk

mengerjakan urusan tersebut. NSPK

tersebut diharapkan dapat menciptakan

kejelasan bagi daerah untuk

melaksanakan urusan tersebut dan

memudahkan pengawasan dan

pembinaan dari Pusat.

b. Implementasi Peningkatan Daya Saing

Infratruktur

1) Aspek lain yang belum diperhitungkan

dalam MP3EI adalah dampak lingkungan

dari pembangunan infrastruktur. Hingga

saat ini, belum ada suatu kajian yang

komprehensif mengenai tingkat

kerusakan lingkungan akibat

pembangunan infrastruktur transportasi

dan energi. “Bila infrastruktur hanya

menjadi tujuan, yang dikerjakan hanya

Page 67: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 67

proyek mahal, sulit, dan tidak efisien.

Setiap kali kita membangun infrastruktur

harus melihat tujuan,” Sebagai contoh,

pembangunan infrastruktur di Tiongkok

dilakukan dengan melihat tujuan

bernegara. Apa pun yang dibangun

mempunyai nilai tambah, serta membuat

produk dari negara itu berdaya saing.

“Jika kita mempunyai daya saing, kita

akan menang. Investasi akan masuk,

perdagangan unggul, dan neraca

perdagangan juga akan lebih baik,” ;

2) Dengan adanya semua keunggulan

tersebut, pertumbuhan ekonomi negara

semakin tinggi, lapangan kerja semakin

terbuka lebar, serta kesejahteraan

masyarakat juga semakin luas dan

merata. Apalagi, salah satu fungsi dari

infrastruktur adalah konektivitas.

Namun, konektivitas di sini bukan hanya

konektivitas manusia, yang lebih utama

adalah konektivitas barang. Harus ada

Page 68: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 68

infrastruktur yang membuat aliran

barang berjalan lancar kemana pun. “Hal

yang perlu diingat, anggaran pengadaan

infrastruktur itu tidak harus dari APBN.

Swasta dan masyarakat juga bisa

melakukan pembangunan infrastruktur.

Dana APBN hanya untuk membangun

infrastruktur dasar yang dibutuhkan

rakyat miskin,”

3) Pembangunan infrastruktur memiliki

empat pilar, yakni pemerintah, swasta,

masyarakat madani, dan akademikus.

Selama ini, ada tiga hal yang menjadi

kelemahan dalam pembangunan

infrastruktur, yakni implementasi,

koordinasi, dan sumber daya manusia.

“CSID didirikan untuk mengisi pilar ke

empat yakni akademikus, dan menutup

kelemahan sumber daya manusia,”

c. Pengembangan infrastruktur sistem

pembayaran

Page 69: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 69

1) Penguatan dari sisi infrastruktur menjadi

fokus utama dalam pengembangan

sistem pembayaran. Persiapan

mengahadapi era integrasi ekonomi di

kawasan ASEAN melalui MEA terus

dilakukan dan menjadi faktor utama

dalam penguatan infrastruktur sistem

pembayaran, baik sistem pembayaran

yang diselenggarakan oleh Bank

Indonesia maupun oleh pihak di luar

Bank Indonesia;

2) Selanjutnya dalam rangka memperkuat kelembagaan industri sistem pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia telah memfasilitasi pelaku industri sistem pembayaran dalam pendirian Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI). ASPI dan APPUI diharapkan mampu menjadi mitra strategis Bank Indonesia dalam menciptakan industri sistem pembayaran yang semakin handal;

Page 70: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 70

3) Untuk satu tahun ke depan, kebijakan dan arah pengembangan sistem pembayaran akan tetap difokuskan pada upaya penataan infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam sistem pembayaran, antara lain melalui penataan infrastruktur sistem pembayaran, pengembangan infrastruktur baru;

4) Penguatan infrastruktur tersebut tercermin dimana Bank Indonesia sebagai penyelenggara sistem pembayaran mulai mengoperasikan layanan setelmen Payment-versus-Payment (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS);

5) Layanan penyelesaian setelmen dari transaksi jual beli valuta asing khususnya United States Dollar (USD) terhadap Indonesian Rupiah (IDR) dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menghindari terjadinya risiko kegagalan setelmen pada saat pertukaran

Page 71: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 71

nilai uang dilakukan. antara lain munculnya ragam derivasi produk keuangan global dan hilangnya batasan wilayah ekonomi regional yang digagas melalui MEA maupun kerjasama regional lainnya.

Page 72: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 72

15. KANTOR PENANAMAN MODAL

Strategi yang ada dilakukan melalui

Pengembangan Investasi dengan fokus pada:

a. Peningkatan investasi melalui peningkatan

kepastian hukum

Penetapan kawasan peruntukkan industri

meliputi

1) Kawasan industri;

2) Lokasi industri yang telah berkembang;

3) Home Industri (Perda No 3 Tahun 2010).

b. Kemudahan Berusaha

1) Fasilitasi kepada calon investor ;

2) Kemudahan untuk memperoleh lahan

c. Perluasan Investasi

Keamanan dan kenyamanan berusaha

adanya jaminan dari Kepolisian setempat

(Perluasan PT. Otsuka Indonesia, PT.

Beiersdorf Indonesia dan PT. Agro Mitra

Alimentare)

d. Database Investasi

1) Adanya Website Penanaman Modal;

2) Buku Profil Perusahaan.

Page 73: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 73

e. Peningkatan Daya Saing Investasi

1) Adanya promosi investasi;

2) Pembuatan Buku Profil Investasi;

3) Pembuatan Brosur, Leaflet dan lain-lain.

f. Perluasan investasi Perusahaan Nasional di

Kawasan ASEAN.

Implementasinya dengan mengadakan

kegiatan Peningkatan Koordinasi dan

Kerjasama di Bidang Penanaman Modal

antara Instansi Pemerintah dengan Dunia

usaha melalui Forum Investasi dan Temu

Usaha, dengan tujuan: berbagi wawasan

tentang pengembangan dan perluasan

investasi; meningkatkan komunikasi, kerja

sama dan kemitraan antar Pelaku Usaha.

Page 74: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 74

16. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK

Strategi yang ada dilakukan melalui:

a. Pengembangan Infrastruktur, dengan

implementasi:

1) Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;

2) Peningkatan Daya Saing Infrastruktur;

3) Pengembangan Infrastruktur Sistem

Pembayaran;

4) Jaringan internet di seluruh kantor

kecamatan dan beberapa desa;

5) Bekerja sama dengan PT. Telkom dalam

program Kabupaten Malang Digital

Society.

b. Pengembangan Kepariwisataan, dengan

implementasi:

1) Pengembangan Destinasi Wisata;

2) Pengembangan Acara (event) Pariwisata;

3) Publikasi melalui website http://www.malangkab.go.id;

4) Telecenter DWG Sakti Desa Gubugklakah

Kecamatan Poncokusumo.

Page 75: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 75

Page 76: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 76

Page 77: A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156432... · Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 investasi asing dikawasan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 77