a. judul penelitian mahasiswa melalui pengenalan uslub...

21
1 A. JUDUL PENELITIAN : Peningkatan Kemampuan Menulis Skripsi Mahasiswa melalui Pengenalan Uslub-uslub Kalimat B. BIDANG ILMU : Pendidikan C. PENDAHULUAN Menulis ( Insya ) merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mesti dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa. Menurut ‘Abdul ‘Alim Ibrahim (1962:145), dari aspek pentahapannya keterampilan ini merupakan keterampilan puncak dari proses pengajaran suatu bahasa. Kemampuan seorang pembelajar untuk menuliskan ide atau pikiran dengan bahasa yang dipelajarinya merupakan prestasi tersendiri dalam proses belajarnya. Bagi mahasiswa di perguruan tinggi keterampilan menulis merupakan keterampilan inti yang merupakan ciri khas yang membedakannya dari masyarakat lainnya. Selain itu pula, keterampilan ini dapat dijadikan sebagai modal utama bagi pengembangan diri setelah mereka menyelesaikan perkuliahan. Namun demikian menurut Alwasilah (1997 : 132), kemampuan menulis merupakan kemampuan yang disegani dibanding dengan kemampuan- kemampuan lainnya. Kebanyakan mahasiswa tidak menyukai menulis. Di dalam penelitiannya dia menunjukkan bahwa fenomena tersebut terjadi disebabkan oleh dua hal. Pertama, secara kognitif menulis lebih kompleks dari pada membaca dan berbicara. Orang yang banyak menulis karya ilmiah pastilah banyak membaca. Sebaliknya orang yang banyak membaca belum tentu banyak menulis. Kedua, kegiatan menulis memakan banyak waktu dari pada kegiatan berbahasa lainnya. Berdasarkan kurikulum IKIP Bandung ( sekarang UPI ) Tahun 1993 ( 1993 : 352 ), mata kuliah yang berfungsi mengembangkan kemampuan menulis adalah mata kuliah Insya I,II, dan III. Mata kuliah ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa. Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mereka mampu menulis kalimat, paragraf dengan berbagai jenisnya, dan mampu menulis karangan berbahasa Arab baik ilmiah maupun populer dengan uslub yang baku dan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar. Target dan tujuan kurikulum di atas belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Para mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab masih mempunyai beberapa

Upload: leliem

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

A. JUDUL PENELITIAN : Peningkatan Kemampuan Menulis Skripsi Mahasiswa melalui Pengenalan Uslub-uslub Kalimat

B. BIDANG ILMU : Pendidikan

C. PENDAHULUAN

Menulis ( Insya ) merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa

yang mesti dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa. Menurut ‘Abdul ‘Alim

Ibrahim (1962:145), dari aspek pentahapannya keterampilan ini merupakan

keterampilan puncak dari proses pengajaran suatu bahasa. Kemampuan seorang

pembelajar untuk menuliskan ide atau pikiran dengan bahasa yang dipelajarinya

merupakan prestasi tersendiri dalam proses belajarnya.

Bagi mahasiswa di perguruan tinggi keterampilan menulis merupakan

keterampilan inti yang merupakan ciri khas yang membedakannya dari

masyarakat lainnya. Selain itu pula, keterampilan ini dapat dijadikan sebagai

modal utama bagi pengembangan diri setelah mereka menyelesaikan perkuliahan.

Namun demikian menurut Alwasilah (1997 : 132), kemampuan menulis

merupakan kemampuan yang disegani dibanding dengan kemampuan-

kemampuan lainnya. Kebanyakan mahasiswa tidak menyukai menulis. Di dalam

penelitiannya dia menunjukkan bahwa fenomena tersebut terjadi disebabkan oleh

dua hal. Pertama, secara kognitif menulis lebih kompleks dari pada membaca dan

berbicara. Orang yang banyak menulis karya ilmiah pastilah banyak membaca.

Sebaliknya orang yang banyak membaca belum tentu banyak menulis. Kedua,

kegiatan menulis memakan banyak waktu dari pada kegiatan berbahasa lainnya.

Berdasarkan kurikulum IKIP Bandung ( sekarang UPI ) Tahun 1993

( 1993 : 352 ), mata kuliah yang berfungsi mengembangkan kemampuan menulis

adalah mata kuliah Insya I,II, dan III. Mata kuliah ini dirancang untuk

mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa. Setelah mengikuti perkuliahan

diharapkan mereka mampu menulis kalimat, paragraf dengan berbagai jenisnya,

dan mampu menulis karangan berbahasa Arab baik ilmiah maupun populer

dengan uslub yang baku dan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar.

Target dan tujuan kurikulum di atas belum sepenuhnya bisa dilaksanakan.

Para mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab masih mempunyai beberapa

2

kelemahan pada keterampilan tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari dua indikasi,

yaitu tingkat kesahihan tulisan dan tingkat kecepatan penulisan.

Hal ini dapat kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayan

dkk. ( 2001 ) tentang kualitas penulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian

tahun 2000. Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian

besar ( 72 % ) skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak

mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek diksi

( pemilihan kosa kata ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya

pengungkapan ) (67%) , dan qawaid ( 26% ).

Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi dapat kita

lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan skripsi lebih

dari tiga semester, sebagian besar dari mereka ( 56 %) menyelesaikan studi

selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama dua semester, dan

hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi selama satu semester.

Dari data penelitian di atas menunjukkan bahwa perkuliahan Insya

( menulis ) masih harus ditingkatkan. Perbaikan kualitas perkuliahan terkait

dengan banyak aspek, seperti materi perkuliahan, tingkat penguasaan dosen, sosio

kultural siswa, dan aspek-aspek lainnya. Penelitian ini akan berupaya menemukan

struktur dan model materi perkuliahan yang diharapkan dapat meningkatkan

kualitas hasilnya berupa meningkatnya kualitas penulisan skripsi mahasiswa

Program Pendidikan Bahasa Arab.

D. PERUMUSAN MASALAH

Fokus utama permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana

teknik pengenalan uslub-uslub kalimat berkaitan dengan peningkatan kualitas

penulisan skripsi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas

Pendidikan Indonesia ? “.

Secara rinci permasalahan di atas tergambar pada aspek-aspek berikut

ini :

3.1 Uslub-uslub kalimat manakah yang berkaitan secara signifikan dengan

kemampuan menulis skripsi ?

3

3.2 Kosa kata – kosa kata manakah yang berkaitan secara signifikan dengan

kemampuan menulis skripsi ?

3.3 Bagaimana implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat kepada para

mahasiswa ?

3.4 Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap implementasi teknik pengenalan

uslub-uslub kalimat yang berorientasi peningkatan menulis skripsi

mahasiswa ?

3.5 Apakah implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat mempunyai

hubungan yang signifikan dengan peningkatan kemampuan menulis skripsi

mahasiswa ?

E. KAJIAN PUSTAKA

a. Kedudukan Menulis dalam Pengajaran Bahasa

Menulis ( Insya ) mempunyai tempat tersendiri dalam kegiatan

berbahasa. Dengan gaya bahasa yang berlebihan Abdul ‘Alim Ibrahim ( 1962 :

145 ) mengatakan, bahwa menulis ( Insya ) merupakan ghayatul lughah ( tujuan

akhir dari pengajaran bahasa ). Bidang-bidang kebahasaan lainnya merupakan

media atau sarana untuk sampai ke puncak tersebut. Membaca membekali kita

dengan berbagai pengetahuan. Qawa’id ( Sintaksis dan Morfologi ) membekali

kita agar tidak salah dalam pengucapannya. Imla membekali kita pengetahuan

agar kita bisa menulis dengan tulisan yang baik dan benar. Demikian juga dengan

pengetahuan sastra dapat membekali kita agar bisa menyampaikan ide dengan

bahasa yang baik dan tinggi nilainya.

b. Konsep Menulis ( Insya )

Dalam pengajaran bahasa Arab terdapat banyak istilah yang berkaitan

dengan keterampilan menulis. Beberapa pengajar bahasa Arab kadang-kadang

tidak pernah membedakan di antara istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah tersebut

yaitu Khat, Naskh, Imla, Kitabah, dan Insya.

Menurut Al Khuly ( 1986 : 110 ) keempat istilah tersebut saling terkait dan

menunjukkan jenjang keterampilan dalam pengajaran menulis. Beliau

menjelaskan keempat istilah tersebut sbb :

4

1. Khat

Khat adalah pengajaran menulis pada tahap pertama. Menulis jenis ini melatih

para pembelajar menulis huruf dengan benar. Pada tahap ini diajarkan

kepada mereka teknik-teknik penulisan dan aturan-aturannya. Dalam teknik

penulisan di dalamnya tercakup : Bagaimana cara memegang pena yang benar,

bagaimana menggaris, bagaimana memulai menulis dan mengakhirinya.

Sedangkan pada aspek aturan-aturannya kepada para pembelajar dibekali

pengetahuan tentang aturan-aturan dalam penulisan Arab. Kepada mereka

diajarkan bentuk-bentuk huruf, mana huruf yang bisa disambung dan mana

yang tidak, dan aturan-aturan lainnya.

2. Nasakh ( Menyalin )

Nasakh adalah keterampilan menulis yang berupa menyalin suatu tulisan atau

teks bacaan. Setelah para pembelajar selesai berlatih menulis huruf, baik yang

bersambung maupun yang terpisah, sebaiknya mereka diminta untuk menyalin

pelajaran membaca yang mereka pelajari ( buku pelajaran yang menjadi

pegangan ). Menulis jenis ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

2.1 Menyalin merupakan latihan tambahan bagi para pembelajar dalam menulis

huruf-huruf dengan tangan. Menyalin merupakan latihan untuk menulis

indah.

2.2 Menyalin dapat menumbuhkan ketrampilan menggunakan ejaan yang

benar.

2.3 Menyalin dapat melatih para pembelajar menggunakan tanda baca, seperti

titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda kutip, dan tanda-tanda baca

lainnya.

2.4 Menyalin dapat memantapkan penguasaan materi pelajaran yang telah

dipelajarinya berupa kosa kata dan pola-pola kalimat.

3. Imla ( Dikte )

Setelah para pembelajar dilatih menyalin tulisan dengan waktu yang cukup,

mulailah mereka dilatih Imla ( dikte ). Latihan ini dilakukan untuk menguji

kemampuan mereka menulis apa yang mereka dengar. Dengan mulainya

mereka berlatih Imla tidak berarti mereka berhenti berlatih Nasakh

5

( menyalin ). Kedua ketrampilan tersebut sebaiknya dikerjakan secara bersama-

sama. Imla biasanya diberikan pada materi pelajaran yang sudah dikenal, baik

cara membacanya, menyalinnya, dan kosa katanya. Lebih utama lagi apabila

guru terlebih dahulu menentukan materi bacaan yang akan dilatihkannya pada

Imla, sehingga para pembelajar dapat mempersiapkannya terlebih dahulu

dengan membaca. Hal ini lebih baik dari pada Imla yang diberikan secara tiba-

tiba. Imla yang diumumkan sebelumnya dapat memberikan kesempatan kepada

para pembelajar untuk mempersiapkan terlebih dahulu dengan berlatih.

Sedangkan Imla yang diberikan secara tiba-tiba akan didahului dengan

persiapan yang tidak memadai.

4. Insya ( Mengarang )

Setelah para pembelajar mempelajari menulis huruf-huruf, menyalin, dan dikte

mulailah mereka dilatih menulis ( Insya ). Pengembangan keterampilan ini

meliputi dua tahapan. Pertama kali para pembelajar diajarkan kitabah

muqayyadah ( menulis terstruktur ) yang dinamai juga dengan kitabah

muwajjahah. Jenis menulis ini diberikan terlebih dahulu sebelum kitabah

hurriyyah ( menulis bebas ).

Konsep menulis yang keempat inilah, yakni menulis yang dalam bahasa

Arabnya dinamai Insya yang dijadikan salah satu variabel dalam penelitian ini.

Keempat istilah di atas, yaitu Khat, Nasakh, Imla, dan Insya biasanya disebut

dengan keterampilan Kitabah ( menulis ).

b. Kompetensi Menulis dal

am Kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan

Indonesia

Program Pendidikan Bahasa Arab merupakan salah satu program studi di

Universitas Pendidikan Indonesia yang mempunyai misi dan tujuan yang luhur,

yaitu mencetak sarjana-sarjana di bidang pengajaran bahasa Arab. Untuk bisa

mencapai atribut tersebut diperlukan minimal dua kompetensi, yaitu kompetensi

kependidikan dan kompetensi kebahasaaraban.

6

Dalam kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas

Pendidikan Indonesia kedua kompetensi tersebut merupakan acuan dan tujuan

dari setiap mata kuliah yang diberikan kepada para mahasiswa. Mata kuliah-mata

kuliah yang berkaitan dengan pembentukan profesi kependidikan dan

kebahasaaraban merupakan mata kuliah utama. Di samping itu juga terdapat mata

kuliah tambahan yang sifatnya penujang dan pedalaman. Rumpun mata kuliah

pada Program Pendidikan Bahasa Arab adalah : MKBS ( Mata Kuliah Bidang

Studi), MKPBM ( Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar ), MKDK ( Mata Kuliah

Dasar Kependidikan ), MKDU ( Mata Kuliah Dasar Umum ), MKPP ( Mata

Kuliah Pendalaman dan Perluasan ), dan MKM ( Mata Kuliah Minor ).

Dari rumpun mata kuliah di atas yang termasuk rumpun mata kuliah inti

pada setiap program studi adalah MKBS. Pada Program Pendidikan Bahasa Arab

MKBS dirancang untuk membekali para mahasiswa berupa keterampilan

berbahasa Arab baik teoritik maupun praktik. Mahasiswa diharapkan mempunyai

keterampilan dalam aspek Menyimak, Membaca, Berbicara, dan Menulis sesuai

dengan target yang ditetapkan kurikulum.

Pada kelompok MKBS keterampilan menulis ( Insya ) dikembangkan

pada mata kuliah Insya I, Isya II, dan Insya III. Masing-masing mata kuliah dua

sks sehingga seluruhnya berjumlah 6 sks. Deskripsi mata kuliah-mata kuliah

tersebut adalah sbb :

1. Mata kuliah Insya I membekali para mahasiswa dengan beberapa

kemampuan, yaitu :

1) menyusun kamilat Nominal ( jumlah ismiyyah ) dan kalimat Verbal

( jumlah fi’liyyah );

2) menyusun kalimat yang mengandung unsur mashdar;

3) menyusun kalimat manfy dan mujab serta perubahan di antara keduanya;

4) menyusun kalimat khobariyyah, istifham, dan ta’ajjubiyyah;

5) menyusun kalimat ma’lum dan majhul.

2. Mata kuliah Insya II membekali para mahasiswa dengan beberapa

kemampuan, yaitu :

1) menyusun kalimat kompleks dalam bentuk paragraf;

7

2) menyusun pokok-pokok pikiran dan mngembangkannya dalam bentuk

tulisan bebas;

3) menyusun kalimat dengan uslub-uslub baku;

3. Mata kuliah Insya III membekali para mahasiswa dengan beberapa

kemampuan, yaitu :

1) menyusun berbagai jenis surat, seperti : surat pribadi, surat resmi, dan

sebagainya;

2) menyusun suatu karangan bebas dalam bentuk cerita;

3) menyusun suatu karangan bebas dengan model lmiah

c. Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab

Kurikulum dirancang untuk mencapai target yang sebaik mungkin sesuai

dengan visi dan misi lembaganya. Akan tetapi hasil dari suatu proses pegajaran

tidak selamanya sesuai dengan harapan kurikulum. Ketidaktercapaian sasaran

yang ditetapkan kurikulum disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dalam

proses pencapaian tersebut, seperti metode, materi, media, dosen, dan mahasiswa

itu sendiri.

Berkaitan dengan kompetensi menulis mahasiswa setelahnya mereka

mengikuti perkuliahan Insya dapat kita lihat dari prestasi mereka serta hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan.

Prestasi rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah Insya I, II,

dan III adalah nilai B ( 48 %), nilai C ( 33 % ), nilai A ( 13 %), dan nilai D

( 6 % ). Sedangkan hasil penelitian lain yang juga terkait dengan tingkat

kemampuan menulis adalah yang dilakukan oleh Yayan Nurbayan dkk pada

tulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian tahun 2000. Penelitian ini terfokus

pada dua aspek, yaitu tingkat kesahihan dan tingkat kecepatan menulis.

Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian besar

( 72 % ) skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak mengandung

kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek pemilihan kosa kata

( diksi ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya pengungkapan ) (67%) , dan

qawaid ( 26% ). Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi

8

dapat kita lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan

skripsi lebih dari tiga semester, sebagian besar dari mereka ( 56 %)

menyelesaikan studi selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama

dua semester, dan hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi

selama satu semester.

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa masukan dari para

mahasiswa. Masukan-masukan tersebut antara lain :

1 Sebagian mahasiswa ( 50% ) menyatakan bahwa faqroh-faqroh, contoh-contoh,

dan tadribat-tadribat pada materi Insya kurang berkontribusi pada tugas

mereka dalam menulis skripsi;

2 Latihan-latihan yang dianggap membantu para mahasiswa dalam menulis

skripsi adalah : 1) menulis uslub dalam bentuk kalimat; 2) latihan langsung

penulisan skripsi; 3) menulis wacana ilmiah aktual; 4) membuat ceritera; 5)

penggunaan teks-teks berbahasa Arab asli dan penggunaan teks-teks berbahasa

Indonesia.

3. Sebagian besar mahasiswa ( 90 % ) mengharapkan agar dosen mata kuliah

Insya III lincah dan pandai berimprovisasi dalam memilih metode pengajaran.

Mereka juga berharap agar lebih bervariasi dalam metode pengajarannya. Dan

metode yang tepat untuk pengajaran uslub menurut mereka adalah metode

langsung dan demonstrasi.

4. Para mahasiswa mengharapkan agar dalam perkuliahan Insya III diberikan

buku suplemen.

d. Pengenalan Uslub dalam Pengajaran Menulis ( Insya )

Kemampuan menulis seseorang sangat tergantung kepada tiga kemampuan

utama : 1) penguasaan kosa kata yang memadai, terutama yang berkaitan dengan

istilah-istilah yang terkait dengan tema; 2) pengetahuan struktur bahasa; 3)

malakah ( kepandaian yang dihasilkan oleh pembawaan alami ).

Dalam prakteknya, ketiga kemampuan tersebut tidak bisa dipisah-

pisahkan. Masing-masing dari ketiga kemampuan tersebut saling terkait dan harus

9

dimiliki oleh seorang pembelajar secara simultan. Kemampuan hanya pada satu

aspek saja tidak akan menghasilkan ketrampilan menulis yang diharapkan.

Dari pengalaman pembelajaran Insya ( menulis ) selama ini banyak

mahasiswa yang hanya menguasai salah satu saja dari ketiga aspek tersebut.

Mahasiswa yang merupakan alumni dari Pesantren Gontor atau pesantren-

pesantren yang sejenis yang memaksakan para santrinya untuk berbicara bahasa

Arab biasanya mereka menguasai banyak kosa kata. Akan tetapi mereka

mempunyai kelemahan, yaitu pada penguasaan Qawaid, sehingga tidak jarang

ungkapan-ungkapan dan tulisan-tulisan mereka menyalahi kaidah-kaidah baku

tata bahasa Arab.

Sedangkan para mahasiswa yang merupakan alumni dari pesantren-

pesantren tradisional biasanya mereka menguasai ilmu Qawaid (ilmu tata

bahasa ). Mereka telah menguasai aturan-aturan I’rab , bentuk-bentuk kata,

macam-macam kalimat, dan bidang-bidang Qawaid lainnya. Bahkan mereka telah

menghafal Alfiah sebuah kitab yang memuat lengkap aturan-aturan bahasa Arab.

Penguasaan aspek tersebut ternyata belum signifikan dengan kemampuan

menulis mereka. Mereka masih sulit mengungkapkan ide dan fikirannya ke dalam

bentuk lisan dan tulisan.

Aspek ketiga yang merupakan bekal untuk memperoleh kemampuan

menulis yang ideal adalah malakah ( bakat ). Seorang mahasiswa yang

mempunyai malakah yang baik dalam menulis akan terlihat berbeda dari

mahasiswa lainnya. Aristoteles secara ekstrim berpendapat bahwa yang

menentukan kualitas seseorang adalah bakat pembawaan. Jika dua orang dilatih

suatu keterampilan oleh guru yang sama dan waktu yang sama, maka hasilnya

akan berbeda jika malakah ( bakat bawaannya ) berbeda. Proses pendidikan dan

pelatihan merupakan upaya optimalisasi dari bakat yang telah dimilikinya.

Salah satu bentuk latihan yang dapat mengembangkan ketiga aspek

tersebut secara simultan adalah melalui pengenalan uslub-uslub. Di dalam bahasa

Arab terdapat banyak uslub-uslub yang dapat merangsang para mahasiswa untuk

trampil mengeluarkan ide-idenya dalam tulisan bahasa Arab.

10

Secara leksikal uslub berarti model, cara, jalan atau gaya berbicara.

( Munawwir, 1986 : 691 ) Dalam penelitian ini uslub diartikan sebagai model-

model ungkapan yang biasa digunakan pada awal, tengah atau akhir dari sebuah

kalimat atau alinea. Di dalam bahasa Arab terdapat banyak uslub-uslub yang

sering digunakan baik dalam bahasa ujaran maupun dalam bahasa tulisan. Uslub-

uslub tersebut bermacam-macam sesuai dengan situasi dan konteks yang

dimasukinya. Dalam penelitian akan dikenalkan kepada para mahasiswa berupa

uslub-uslub yang diprediksikan dapat membantu mereka dalam penulisan skripsi.

Uslub-uslub yang akan dikenalkan kepada mereka sebanyak 15 uslub.

F. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini

adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan kesalahan mahasiswa dalam penulisan skripsi pada

aspek penggunaan gaya pengungkapan kalimat melalui pengenalan uslub-

uslub yang berorientasi peningkatan menulis skripsi.

2. Meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa Program Pendidikan Bahasa

Arab dalam menulis skripsi sehingga mereka bisa menyelesaikannya dalam

waktu yang sesingkat mungkin.

G. KONTRIBUSI PENELITIAN

1. Bagi dosen : dengan penelitian ini dosen dapat mengetahui strategi

pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan sistem pembelajaran di

kelas, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh

mahasiswa maupun dosen dapat diminimalisir.

2. Bagi mahasiswa : hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi mereka

yang merasakan adanya kesulitan dalam penulisan skripsi. Dengan

penelitian tindakan ini mereka bisa terbantu dalam penyelesaian tugas

akhirnya. Tulisan mereka diharapkan lebih baik dan dapat

menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin.

11

3. Bagi Program Pendidikan Bahasa Arab : Hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi kepada program dalam bentuk masukan-masukan bagi perbaikan

pembelajaran menulis ( Insya ) pada masa-masa yang akan datang.

H. METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Pendidikan Bahasa

Arab yang sudah mengajukan proposal penulisan skripsi. Jumlah mereka

sebanyak sepuluh orang.

2. Prosedur Penelitian

Secara umum, penelitian ini mengikuti prosedur kerja berikut :

(1) Persiapan Tindakan yang mencakup identifikasi masalah di lapangan,

(2) Pengembangan rancangan perbaikan, (3) Ujicoba pembelajaran yang disertai

oleh monitoring proses, (4) Refleksi dan perbaikan rancangan, (5) Ujicoba

rancangan yang sudah diperbaiki, dan (6) Penyempurnaan model pembelajaran

yang didasarkan pada hasil ujicoba rancangan terakhir.

Gambaran yang lebih menyeluruh tentang seluruh proses yang dilakukan

pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat melalui prosedur penelitian yang

disajikan secara diagram seperti di bawah ini.

12

13

2.1 Persiapan Tindakan

Langkah pertama berupa identifikasi masalah di lapangan, berupa berbagai

hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan menulis mahasiswa

melalui pengenalan uslub-uslub kalimat. Langkah ini dilakukan melalui diskusi

yang melibatkan seluruh tim peneliti. Dari tim peneliti yang semuanya merupakan

dosen Insya digali berbagai pengalaman dan temuan mereka selama ini.

Kesalahan-kesalahan apa yang sering terjadi pada mahasiswa serta model

pembelajaran bagaimana yang lebih tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Sedangkan dari para mahasiswa digali berbagai berbagai hal yang selama ini

menjadi kesulitan mereka dalam menulis skripsi.

2.2 Pengembangan rancangan perbaikan

Pengembangan rancangan pembelajaran ini didasarkan atas berbagai

temuan pada tahap identifikasi masalah, kemudian diramu dengan hasil revieu

dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan pengajaran menulis ( Insya ).

Rancangan ini berupa pengembangan model pembelajaran yang akan

diimplementasikan dalam tindakan. Rancangan tersebut mencakup beberapa

aspek antara lain bahan ajar yang akan disajikan, model penataan kelas, proses

pembelajaran, serta model evaluasi yang akan digunakan.

2.3 Ujicoba pembelajaran yang disertai oleh monitoring proses

Setelah rancangan pembelajaran selesai, selanjutnya dilakukan

pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah disiapkan. Peneliti menentukan

tindakan pengajaran selama 9 ( sembilan ) kali pertemuan / 2 sks ( 100 menit ).

Peneliti menjelaskan tujuan pengajaran Insya dan merumuskan tindakan

pengajaran di kelas melalui bagan dan penjelasan secara detail.

Setiap kali pertemuan diberikan kepada mereka 3 jenis uslub. Kemudian

mereka dilatih mengaplikasikannya dalam kalimat, lima dalam bentuk kalimat

sederhana dan satu dalam karangan bebas. Setelah selesai mereka diminta untuk

mengumpulkan tugasnya. Peneliti memeriksa hasil-hasil latihan tersebut dan

merevieu kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa.

Setiap tindakan pada siklus tertentu diikuti oleh kegiatan observasi dan

refleksi. Fokus observasi meliputi : prilaku dosen dan mahasiswa di dalam kelas,

14

interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas, struktur pengajaran, kegiatan belajar

mengajar dan interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa.

Metode observasi yang digunakan adalah metode onservasi terbuka dan

terfokus. Observasi terbuka meliputi : 1) interaksi dosen-mahasiswa, 2)

interaksi mahasiswa-mahasiswa, 3) kegiatan belajar-mengajar.

2.4 Refleksi dan perbaikan rancangan

Hasil monitoring yang diperoleh saat melakukan ujicoba model dianalisis

kembali untuk mengetahui beberapa kelemahan serta kelebihan yang ada.

Berdasarkan analisis tersebut dilakukan penyempurnaan terhadap model

pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk kemudian diujicobakan kembali.

Untuk proses penyempurnaan model selanjutnya, maka pada ujicoba kedua juga

dilakukan monitoring. Berdasarkan hasil monitoring ini diharapkan dapat

dilakukan proses penyempurnaan model sehingga berbagai kelemahan yang masih

nampak bisa diperbaiki.

2.5 Ujicoba rancangan yang sudah diperbaiki

Setelah tahap pertama selesai dilakukan peneliti mencoba kembali model

rancangan pembelajaran yang sudah disempurnakan. Seperti pada tahap pertama,

pada tahap kedua ini juga dilakukan melalui langkah-langkah seperti pada tahap

pertama, yaitu melalui uji coba pertama, observasi, dan refleksi.

2.6 Penyempurnaan model pembelajaran yang didasarkan pada hasil

ujicoba rancangan terakhir.

Setelah uji coba dilakukan berulang-ulang akan tampak hasil berupa

model pembelajaran Menulis ( Insya ) yang berorientasi meningkatkan

kemampuan menulis skripsi. Model ini akan berisi bahan ajar, model penataan

kelas, proses pembelajaran, serta model evaluasinya.

I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan B u l a n

Mar Jun Jul Agst Sept Okt Nov

1. Identifikasi X

15

a. Observasi Kelas X

b. Diskusi dan Wawan-

cara dengan Team

dan Mahasiswa

X

2. Pengembangan Ran-

cangan

X

a. Analisis hasil Identifi-

kasi

X

b. Pengembangan Ranca-

ngan Perbaikan model

Pembelajaran

X

3. Pelaksanaan Tindakan

X X X

4. Perbaikan Model Pem-

belajaran

X

a. Analisis hasil moni-

toring

X

b. Perbaikan Model Pem-

belajaran

X

5. Ujicoba Model Pem-

belajaran

X X

6. Penyempurnaan Model X

7. Inventarisasi hasil

Monitoring dan

Analisa Data

X X

8. Penyusunan draf hasil

penelitian

X

9. Seminar draf hasil

penelitian

X

10. Pembuatan Laporan X

16

11. Pengumpulan Lapo-

ran akhir penelitian

X

J. PERSONALIA PENELITIAN

1. Ketua Peneliti :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag.

b. Golongan Pangkat/NIP : III-d/131874191

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Fakultas/Program Studi : FPBS/Pendidikan Bahasa Arab

e. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia

f. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Arab

g. Waktu untuk Penelitian : 10 jam / minggu

2. Susunan Tim Peneliti : Drs.H.Agus Salam Rahmat, M.Pd.

3. Tenaga Laboran/teknisi : -

K. Rincian Usulan Biaya Penelitian

I. Biaya Persiapan

1. Pengurusan ijin Rp. 100.000,-

2. Transport rapat persiapan, penentuan jadwal,dll.

@ Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-

3. Konsumsi rapat Rp. 30.000,-

Jumlah Rp. 170.000,-

II. Biaya Oprasional

Perincian berikut berlaku untuk setiap siklus

1. Perencanaan dan tindakan

a. Observasi awal

- transport 2 peneliti @ Rp.20.000,- Rp. 40.000,-

- penyediaan alat-alat observasi Rp. 50.000,-

b. Rapat tim peneliti 2 orang

- transport @ Rp.20.000,- Rp. 40.000,-

- konsumsi @ Rp.10.000,- Rp. 20.000,-

17

c. Pembuatan alat-alat penelitian

- transport pembuatan skenario pembelajaran Rp. 100.000,-

- transport pembuatan alat-alat observasi Rp. 100.000,-

- trasport pembuatan alat-alat evaluasi Rp. 100.000,-

- biaya pembuatan media pengajaran Rp. 100.000,-

d. ATK ( Kertas, spidol, dan lain-lain ) Rp. 100.000,-

Jumlah Rp. 630.000,-

2. Biaya Implementasi Tindakan

Pelaksanaannya sebanyak tiga kali oleh dosen

- honor dosen 2 @ Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-

_________________

Rp. 100.000,-

3. Biaya observasi dan evaluasi

Dilakukan oleh tim peneliti

- transport dan konsumsi 2 orang observer

dalam 3 kali tindakan @ Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

- transport dan konsumsi 2 orang evaluator

3 kali tindakan @ Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

_________________

Jumlah Rp. 600.000,-

4. Biaya analisis dan refleksi

- Transport & konsumsi tabulasi data 2 orang

X 3 tindakan @ Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

- Transport dan konsumsi analisis data

2 X 3 X Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

- Transport dan konsumsi analisis data

2 X 3 X Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

- Transport dan konsumsi analisis data

2 X 3 X Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

_________________

18

Rp. 1.200.000,-

Biaya pelaksanaan satu siklus Rp. 2.530.000,-

Biaya tiga kali siklus ( oprasional ) Rp. 7.590.000,-

III. Biaya Pelaporan

1. Biaya penulisan draf laporan 4 bab

7 hari x 2 orang @ Rp. 50.000,- Rp. 700.000,-

2. Penggandaan naskah laporan untuk seminar

Lokal 25 eks @ Rp. 10.000,- Rp. 250.000,-

3.

Konsumsi seminar 25 orang @ Rp. 15.000,- Rp. 375.000,-

4. Transport peserta seminar 25 orang @ Rp.10.000 Rp. 250.000,-

5. Pembelian alat-alat seminar Rp. 100.000,-

6. Penyebaran undangan dan surat-surat lainnya Rp. 50.000,-

7. Transport 2 orang panitia @ Rp. 25.000 Rp. 50.000,-

8. Perbaikan draf laporan 2 hari @ Rp. 50.000 Rp. 200.000,-

1. Penggandaan, penjilidan, dan pengiriman laporan

25 exs @ Rp. 15.000 Rp. 375.000,-

10. Pembuatan artikel hasil penelitian Rp. 100.000,-

__________________

Rp. 2.450.000,-

Jumlah Biaya Penelitian seluruhnya :

I. Biaya persiapan Rp. 170.000,-

II. Biaya oprasional Rp. 7.590.000,-

III. Biaya pelaporan Rp. 2. 450.000,-

---------------------------

Rp. 10.310.000,-

Tertulis : Sepuluh juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah

19

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar ( 2002 ) dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan

Pengajarannya, Vol.2 No.2. FPBS : UPI.

Abdul ‘Alim Ibrahim ( 1973 ) Fi Thuruqit- Tadris, Al-Muwajjahul-Fanny li

Mudarrisil- Lughatil ‘Arabiyyah. Mesir : Darul-Ma’arif.

Wafy, Abdul Wahid ( 1945 ) Fiqhul- Lughah , Kairo : Darun- andwah

Ahmad Warson Munawwir ( 1986 ) Kamus Arab - Indonesia, Yogyakarta :

Pesantren Krapyak.

Khuly, Muhammad Ali ( 1986 ) Asalibut- Tadrisil- Lughah al-’Arabiyyah, Al-

Mamlakah al-’Arabiyyah as-Sa’udiyyah.

Luis Ma’luf ( t.t ) Mu’jamul- Lughah wal-’A’lam, Beirut : Darul-Fikri.

Mc Keachie, Wilbert ( 1986 ) Teaching Tips, D.C Health and Company : Toronto.

Rosyid Labib ( 1978 ) Asasul- ‘Ammah lit-Tadris, Darul-Fikr :Beirut.

Yayan Nurbayan ( 2001 ) Pengembangan Materi Insya III yang berorientasi

Peningkatan menulis Skripsi, Lemlit UPI.

20

CURRICULUM VITAE KETUA PELAKSANA

Nama Lengkap dan gelar : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag. Jenis Kelamin : Laki-laki Fakultas / Jurusan : FPBS / Bahasa Asing-Arab NIP : 131874191 Jabatan Sekarang : Lektor Pangkat / Golongan : Penata Tk.I/ III-d Bidang Keahlian : Pengajaran Bahasa Arab Pengalaman dalam bidang penelitian :

1. Perbedaan Penentuan Kinayah dalam Al-Quran dan Implikasi

Hermeneutiknya ( Dikti, 2002 : Ketua)

2. Kesalahan-kesalahan dalam Menulis Skripsi Mahasiswa Program

Pendidikan Bahasa Arab (OPF UPI, 1998 : Anggota)

3. Pengembangan Materi Kuliah Tafsir melalui Pengenalan Ayat-ayat

Kinayah ( OPF UPI, anggota )

4. Analisis Semantis Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan

Penciptaan Manusia ( Mandiri, 1997 )

21