3.ghazali,karakteristik mukjizat dan uslub

36
1 KARAKTERISTIK ALQURAN (Sistem Mu’jizat Dan Metode Penyajian/ Ushlubnya) Oleh: Muhammad Ghozali, S.Pd.I 1 A. PENDAHULUAN Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. Kemukjizatan disini bersifat maknawi (abstrak), bukan sebagai mukjizat yang bersifat madiy (fisik) seperti menyembuhkan kebutaan dan penyakit lepra, mengubah tongkat menjadi seekor ular dan lain-lain yang lekas hilang seketika. 2 Berkenaan dengan kemukjizatan al-Qur’an itu, Nabi Muhammad saw. pernah menantang kaum kafir Quraisy supaya membuat semisal al-Qur’an, ternyata mereka tidak sanggup, kemudian ditantang agar membuat sepuluh surat saja semisal al-Qur’an, dan akhirnya mereka ditantang membuat satu surat saja, ternyata tidak sanggup dan mereka mengaku tidak mampu membuatnya. 3 1 Mahasiswa kader ulama program pasca sarjana Institut Agama Islam Ibrahimi (IAII) konsentrasi aqidah filsafat dan hokum islam, sukorejo, situbondo, jawa timur. 2 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), hal. 105 3 Ibid., hal. 106

Upload: muhamad-sofi-mubarok

Post on 28-Dec-2015

64 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Makalah tentang Studi Al-Qur'an

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

1

KARAKTERISTIK ALQURAN

(Sistem Mu’jizat Dan Metode Penyajian/ Ushlubnya)

Oleh: Muhammad Ghozali, S.Pd.I1

A. PENDAHULUAN

Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. Kemukjizatan

disini bersifat maknawi (abstrak), bukan sebagai mukjizat yang bersifat

madiy (fisik) seperti menyembuhkan kebutaan dan penyakit lepra, mengubah

tongkat menjadi seekor ular dan lain-lain yang lekas hilang seketika.2

Berkenaan dengan kemukjizatan al-Qur’an itu, Nabi Muhammad saw.

pernah menantang kaum kafir Quraisy supaya membuat semisal al-Qur’an,

ternyata mereka tidak sanggup, kemudian ditantang agar membuat sepuluh

surat saja semisal al-Qur’an, dan akhirnya mereka ditantang membuat satu

surat saja, ternyata tidak sanggup dan mereka mengaku tidak mampu

membuatnya.3

Mukjizat Nabi Muhammad saw. yang bersifat maknawi dan tidak

berupa kejadian fisik (kasat mata) sebagaimana mukjizatnya para Nabi

terdahulu adalah sesuai dengan universalitas dan kelanggengan syari’at yang

dibawa oleh beliau. Karena mukjizat yang terjadi secara temporal, lokal dan

material tidak dapat diketahui secara universal karena tidak dapat diketahui

oleh generasi berikutnya kecuali hanya berupa berita-berita yang tidak dapat

disaksikan oleh mereka.4

Adapun mukjizat yang bersifat maknawi akan tetap langgeng yang

bersamaan dengan bukti kerisalahan sampai hari kiamat5. Karena Nabi

1 Mahasiswa kader ulama program pasca sarjana Institut Agama Islam Ibrahimi (IAII) konsentrasi aqidah filsafat dan hokum islam, sukorejo, situbondo, jawa timur.

2 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), hal. 1053 Ibid., hal. 1064 Ibid., hal 1065 Ibid., hal. 106

Page 2: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

2

Muhammad saw. diutus untuk seluruh umat manusia, dimana dan kapanpun

hingga akhir zaman, maka bukti kebenaran Nabi Muhammad saw. bersifat

universal, kekal dan dapat dipikirkan serta dibuktikan kebenarannya oleh akal

manusia. Disinilah terletak fungsi al-Qur’an sebagai mukjizat.

Dari sini penulis mencoba untuk menyajikan beberapa hal mengenai

system kemu’jizatan al-qur’an dimana di dalamnya terdapat uslub atau

metode penyajian alquran yang merupakan salah satu bentuk kemu’jizatan al-

qur’an itu sendiri.

B. PENGERTIAN MU’JIZAT

Mu’jizat menurut bahasa adalah suatu hal yang luar biasa, ajaib, atau

menakjubkan. Menurut istilah mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang

melemahkan manusia baik sendiri ataupun kolektif untuk mendatangkan

sesuatu yang menyerupai/ menyamainya yang hanya diberikan kepada

Nabi/Rasul Allah. Mu’jizat itu merupakan hal yang tidak sama dengan

biasanya, yang menyebabkan orang tidak dapat mendatangkan yang

menyamainya.6

Jadi, mu’jizat itu merupakan barang yang mu’jiz, atau yang

melemahkan orang sehingga tidak dapat menandinginya. Ada yang berusaha

menandinginya, tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan itu. Mu’jizat

merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada Nabi/ Rasul, sehingga

tidak mungkin ada manusia yang dapat menandinginya.

Jika ada seseorang yang mengaku sebagai Nabi/Rasul dan berdakwah

kepada masyarakat, dengan menegaskan bahwa dia diutus Allah SWT, maka

bukti dari kebenaran ucapannya itu adalah berupa mu’jizat, misalnya seperti

Nabi Musa a.s. yang mengeluarkan tangannya dari saku bajunya, lalu

bercahaya dengan sinar yang terang, yang lain dari tangan orang lain.

6 Abdul Djalal, Ulumul Qur’an(Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 268

Page 3: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

3

Lalu nabi Musa a.s. berkata : “saya datangkan dari sisi Allah hal yang

luar biasa ini dalam hal- hal yang kalian mahir dan sangat mengetahuinya.

Saya tantang kalian meski saya sendirian, untuk mendatangkan tandingan

yang seperti ini. Di hadapan kalian kesempatan terbuka luas, karena kalian

juga punya keahlian dalam hal ini. Silahkan tandingi apa yang saya keluarkan

tadi.”7

Orang yang memiliki akal sehat, sudah barang tentu tidak ragu lagi,

bahwa manusia jujur yang disenjatai dengan mu’jizat yang luar biasa tadi,

tentulah benar-benar seorang Rasul/Nabi, segala yang disampaikan adalah

benar, apalagi bagi orang yang sudah sejak lama mengetahui ihwal nabi

Musa a.s. tadi. Sedikitpun mereka tidak akan menyangsikannya.

C. MACAM-MACAM MU’JIZAT

Mu’jizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Mu’jizat Hissi, yaitu yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga,

dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah, tegasnya dapat

dicapai oleh panca indra. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau

diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa

menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata

hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.

2. Mu’jizat ma’nawi, ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai

dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan aqli

atau dengan kecerdasan pikiran. Karena orang tidak akan mungkin

mengenal mu’jizat ini melainkan orang yang berpikir sehat, bermata hati,

berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan pikirannya

dengan jernih serta jujur.

Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. Kemukjizatan

disini bersifat maknawi (abstrak), bukan sebagai mukjizat yang bersifat

7 Ibid.,.hal. 269

Page 4: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

4

madiy (fisik) seperti menyembuhkan kebutaan dan penyakit lepra, mengubah

tongkat menjadi seekor ular dan lain-lain yang lekas hilang seketika

Berkenaan dengan kemukjizatan al-Qur’an itu, Nabi Muhammad saw.

pernah menantang kaum kafir Quraisy supaya membuat semisal al-Qur’an,

ternyata mereka tidak sanggup, kemudian ditantang agar membuat sepuluh

surat saja semisal al-Qur’an, dan akhirnya mereka ditantang membuat satu

surat saja, ternyata tidak sanggup dan mereka mengaku tidak mampu

membuatnya, dalam al-qur’an surat al-Isra’ ayat 88, Allah SWT berfirman :

8

“katakanlah: “sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk

membuat yang serupa al-qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat

membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi

pembantu bagi sebagian yang lain”.

serta dalam surat Al-Baqarah ayat 23-24:

.9

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-quran yang

kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat saja

yang semisal al-quran itu dan ajaklah penolong- penolongmu selain Allah,

jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat

(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan

batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.

8 Al-qur’an surat al-Isra’ : 889 Surat al-baqarah : 23 dan 24

Page 5: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

5

Mukjizat Nabi Muhammad saw. yang bersifat maknawi dan tidak

berupa kejadian fisik (kasat mata) sebagaimana mukjizatnya para Nabi

terdahulu adalah sesuai dengan universalitas dan kelanggengan syari’at yang

dibawa oleh beliau. Karena mukjizat yang terjadi secara temporal, lokal dan

material tidak dapat diketahui secara universal karena tidak dapat diketahui

oleh generasi berikutnya kecuali hanya berupa berita-berita yang tidak dapat

disaksikan oleh mereka

D. KAPASITAS KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN

Yang dimaksud dengan kapasitas kemukjizatan al-qur’an ialah kadar

yang menjadi mu’jizat dari kitab al-qur’an itu berapa? Apakah seluruhnya,

atau sebagiannya saja. Sebenarnya, pembahasan ini juga bisa dimasukkan ke

dalam pembicaraan macam-macam I’jaz al-qur’an, yaitu termasuk I’jaz al-

tahaddi (kemu’jizatan tantangan al-qur’an).

Kitab suci al-qur’an ini sudah 15 abad yang lalu mencanangkan

tantangan kepada orang-orang yang mengingkari al-qur’an, yakni minta

untuk ditandingi dengan membuat kitab yang sama seperti al-qur’an itu.

Tetapi dari dahulu sampai sekarang belum ada seorang pun yang mampu

menandinginya. Padahal para pujangga bahasa arab yang professional pada

waktu turunnya al-qur’an dahulu itu sangat banyak. Mereka sangat pandai

dalam bidang sastra dan balaghah arab. Apalagi pada masa kejayaan ilmu

pengetahuan, bahasa arab berkembang pesat hingga melejit ke tingkat yang

amat tinggi. Namun, tetap saja tidak ada orang yang sanggup melawan

tantangan alqur’an tersebut.

Hal tersebut selain menunjukkan kemu’jizatan kitab suci ini, juga

sekaligus menunjukkan kebenaran sinyalemen al-qur’an bahwa tidak akan

ada seorang jin ataupun manusia yang sanggup membuat kitab yang seperti

alqur’an ini. Sebagaimana yang terdapat dalam al-qur’an surat al-Isra’ ayat

88.

Page 6: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

6

Sungguh sangat mengherankan, tantangan yang sudah lama

dicanangkan itu, belum ada juga yang mampu melawan. Padahal tantangan

itu telah tiga kali diubah dan diturunkan kapasitasnya.10

a. Tantangan pertama, mula-mula al-qur’an menantang orang-orang yang

mengingkari kewahyuannya itu supaya membuat kitab tandingan yang

sama seperti seluruh isinya. Yakni mereka yang menuduh al-qur’an itu

buatan nabi Muhammad saw itu supaya membuat kitab yang sama seperti

kitab al-qur’an itu seluruhnya. Tantangan ini dicanangkan dalam dua

buah ayat yaitu surat ath-thur ayat 33-34

33. ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". sebenarnya

mereka tidak beriman.

34. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika

mereka orang-orang yang benar.

dan surat al- Isra’ ayat 88.

88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang

serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,

Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Tantangan ini tidak terlawan. Memang sangat berat melawan

tantangan pertama ini, sebab, harus membuat kitab tandingan yang besar,

lengkap dan komplit. Sangat wajar jika tidak ada seorang pun yang

mampu melawan atau menandingi al-qur’an.

b. Tantangan kedua, karena tidak ada seorang pun yang bisa melawan

tantangan al-qur’an yang pertama, karena terlalu berat, maka didispensasi

atau dikurangi. Sebelumnya, harus membuat kitab tandingan yang sama

dengan seluruh al-qur’an, lalu diturunkan hanya membuat tandingan yang

sama dengan 10 surah seperti al-qur’an. Tantangan ini dicanangkan

dalam ayat 13-14 surah hud.

10 Abdul djalal, ulum al-qur’an……………………hal. 276

Page 7: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

7

13. bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu",

Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-

buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup

(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".

14. jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu Maka

ketahuilah, Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan

bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada

Allah)?

[713] Yakni: Allah saja yang dapat membuat Al Quran itu.

c. Tantangan ketiga, Jika tantangan kedua tadi masih juga dianggap berat,

karena harus membuat sekian banyak surah yang harus sama dengan al-

qur’an itu, maka tantangan itu diringankan lagi. Yakni hanya disuruh

membuat tandingan satu surah yang sama dengan surah al-qur’an.

Tantangan ketiga ini dicanangkan dalam dua ayat, yaitu ayat 23-24 surah

al-baqarah

23. dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan

kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran

itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat

membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,

yang disediakan bagi orang-orang kafir.

[31] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al

Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan

bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.

dan ayat 38 surah yunus.

Page 8: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

8

38. atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:

"(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat

seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya)

selain Allah, jika kamu orang yang benar."

Dengan tantangan terakhir ini berarti kapasitas kemu’jizatan al-

qur’an itu hanya satu surah saja. Artinya, kadar yang menjadi mu’jizat

dari alqur’an itu ialah walaupun hanya satu surah sudah mu’jiz, sudah

tidak ada yang sanggup melawan dengan membuat tandingannya dari

dahulu hingga sekarang.

karena tantangan minim ini pun tidak ada yang mampu melawan,

maka ayat 24 surah al-baqarah itu menegaskan: tidak akan ada orang

yang sanggup melawan al-qur’an. Karena itu, bagi orang yang ingkar,

diharuskan waspada terhadap ancaman neraka.

E. SEGI-SEGI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN

Bagi bangsa arab kemu’jizatan al-qur’an merupakan sesuatu yang

tidak dapat disangsikan lagi. Hal ini terbukti dengan ketidaksanggupan

mereka dalam menciptakan hasil karya semisal alquran. Mereka yang tidak

mengakui kemu’jizatan al-qur’an, pada dasarnya hanyalah karena

ketidakjujuran hati mereka yang tidak mau beriman. Tatkala pemuka mereka

dari kalangan ahli sastera membaca al-quran, maka dengan yakin dia

mengakui keunggulan al-qur’an, seraya menyatakan:

برجز اعرف وال مني باالشعار اعرف رجل منكم ما والله"

والله. هذا من شيئا يقوله الذى يشبه ما والله. مني وقصيده الشعر

اسفله مغدق اعاله لمثمر وأنه لطالوة، عليه وان لحالوة لقوله أن

11."تحته ما ليحطم وإنه عليه يعلى وال ليعلو وإنه

11 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih………………..hal. 106

Page 9: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

9

“Demi Allah tidak ada seorang pun dari kalian yang lebih mengenal

syair dari padaku, dan tidak ada seorang pun yang lebih mengerti dariku

tentang bahar rajaz serta inti sya’ir. Demi Allah tidak ada karya sastra

mana pun yang mampu menyerupai ini (al-qur’an). Demi Allah sungguh

susunan bahasanya amat manis dan indah- bagaikan sebatang pohon; pada

bagian atasnya rindang dan berbuah, sementara pada bagian bawahnya

Nampak kokoh dan subur. Sungguh ia bermutu tinggi dan tak terungguli”.

Orang-orang musyrik mengetahui adanya pengaruh yang kuat di

dalam jiwa orang-orang yang mendengarkan, merasakan dan mengkaji bunyi

al-qur’an. Oleh karena itu mereka yang tetap inkar dan bersikeras mengikuti

hawa nafsunya,merasa khawatir akan ikut terpengaruh. Akhirnya mereka pun

saling menganjurkan agar tidak mendengarkan al-qur’an lagi. Allah SWT.

Menceritakan sikap mereka ini dengan firman-Nya:

12

“Dan orang-orang kafir berkata: “janganlah kamu mendengar dengan sunguh-sungguh akan alqur’an ini dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan”.

Dengan demikian jelaslah bahwa kemu’jizatan al-qur’an terletak pada

dzat al-qur’an sendiri, bukan karena sesuatu yang ada diluarnya. Dan bukan

pula karena tantangan Allah SWT. Kepada manusia untuk mendatangkan

yang semisal al-qur’an, meski sesungguhnya mereka mempunyai

kemampuan untuk itu.

Para ulama terdahulu telah membicarakan tentang bentuk-bentuk

kemu’jizatan al-qur’an, meskipun pada masa Nabi yang pertama (ketika di

makkah) kemu’jizatan itu telah nyata terbukti, yakni dengan adanya

12 Al-qur’an surat Al fushilat : 26

Page 10: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

10

tantangan kepada kaum kafir Quraisy untuk mendatangkan karya yang

semisal al-qur’an dan ternyata mereka tidak mampu.

Menerangkan bentuk-bentuk kemu’jizatan itu adalah merupakan hal

yang baik, karena dapat menampakkan keistimewaan-keistimewaan dan

kekhususan al-qur’an. Hal ini harus dijelaskan agar manusia mengetahui,

bahwa kemu’jizatan al-qur’an bersifat dzatiy (esensial), bukan bersifat

relative (idhafiy), dan bukan karena sesuatu yang keluar darinya. Memang

sesungguhnya kemu’jizatan al-qur’an bukan hanya bagi bangsa arab saja,

tetapi untuk semua manusia. Tidak ada perbedaan antara bangsa ini dan

bangsa itu, karena khitab al-qur’an adalah untuk manusia semuanya.

Sebagaimana Allah SWT. Berfirman:

13

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Karenanya, sesuai dengan universalitas alqur’an itu, tentu bentuk

kemu’jizatannya pun berupa hal yang bersifat universal pula. Atau minimal

sebagian dari bentuk-bentuk kemu’jizatan itu pasti berhubungan dengan umat

manusia secara umum, tidak hanya dengan bangsa dan bahasa tertentu.

Bila kita amati secara seksama, maka kita akan mengetahui segi-segi

kemu’jizatan al-qur’an yang sangat menakjubkan, sedikitnya ada 7 segi,

sebagai berikut:14

Segi pertama, keindahan bahasa dan uslub alqur’an. Segi bahasa dan

uslubnya sangat indah dan amat menarik merupakan kemu’jizatan yang

pertama, karena memiliki kekhususan yang tinggi, sehingga amat

mengherankan dan bahkan dapat melemahkan manusia yang

mendengarkannya. Hal ini terbukti banyaknya orang yang masuk islam

karena hanya mendengarkan ayat-ayat al-qur’an. Keunggulan bahasa al-

13 Al-qur’an surat al-Anbiya’ : 10714 Abdul djalal, ulum al-qur’an………………..hal. 281

Page 11: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

11

qur’an itu terbukti tidak ada yang mampu menandinginya, padahal nabi

Muhammad saw. Telah lama mencanagkan tantangan untuk membuat kitab

seperti al-qur’an kepada semua manusia. Kenyatannya para pakar pujangga

bahasa arab dan para sastranya tidak sanggup menandinginya, dari dahulu

hingga sekarang. Padahal tantangan itu sudah dikurangi, dari minta

ditandingi dengan membuat seperti seluruh al-qur’an, lalu hanya menyuruh

10 surah saja,. Hingga akhirnya tantangan tersebut diturunkan lagi, hanya

minta ditandingi hanya membuat satu surah yang sama dengan surah al-

qur’an. Itu pun tidak ada yang sanggup menandinginya, sehingga betul-betul

merupakan mu’jizat yang tidak ada tandingannya.

Namun demikian, ada juga orang yang berusaha untuk membuat

tandingan alqur’an, seperti Musailamah al-kadzdzab, yang mengaku

mendapat wahyu seperti al-qur’an. Lalu wahyu tersebut dibacakan kepada

orang banyak. Bacaan wahyu tersebut yaitu:

1. وجاهر لربك فصل الجماهر اعطيناك إنا

2. خبرا والخابزات. عجنا والعاجنات طحنا والطاحنات

3. وحرطوم وبيك ذنب له. ماالفيل وماادرىك. ماالفيل الفيل

طويل

4. الماء فى نصفك. تنقين ما نقي. عين ضفد بنت ياضفدع

الطين فى ونصفك

Jelas gaya bahasa dan sastra bahasa balaghoh bacaan wahyu tersebut

sangat rendah. Jauh berbeda denga surah-surah al-qur’an. Karena itu, ia tidak

termasuk orang yang menandingi al-qur’an.

Segi kedua, cara penyusunan bahasanya sangat baik, tertib dan

berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak terlihat adanya

perbedaan-perbedaan antara surah satu dengan yang lain, meski al-qur’an itu

Page 12: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

12

diturunkan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit selama 22 tahun

lebih. Tidak kelihatan sedikitpun adanya perbedaan gaya bahasa, loncatan

kata, dan kelainan ungkapan. Bahkan tampak kebulatan dan kesinambungan

serta keterkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga pembaca tidak

menduga jikalau turunnya berangsur-angsur dalam waktu yang lama.

Orang yang membaca al-qur’an tidak akan melihat adanya perbedaan

antara surah-surah yang diturunkan secara sekaligus, seperti surah al-an’am,

dengan surah al-baqarah yang makan waktu 9 tahun lebih. Begitu pula tidak

kelihatan perbedaan antara surah-surah adh-dhuha, al-a’la, dan surah al-

ma’un yang diturunkan dua angsuran, dengan surah-surah pendek yang lain

diturunkan secara sekaligus.

Dengan meninjau susunan dan uslub alqur’an ini, jelas menunjukkan

bahwa kitab tersebut bukan buatan nabi Muhammad saw., melainkan wahyu

Allah SWT. Atau benar-benar mu’jiz dan mu’jizat.

Segi ketiga, berisi beberapa ilmu pengetahuan, yang banyak memberi

acuan makhluk kepada kebenaran dan kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

Dalam al-qur’an banyak berisi benih dari berbagai cabang ilmu

pengetahuan, bermacam-macam argumentasi lautan kehidupan di dunia dan

di akhirat. Al-qur’an itu seolah-olah bagaikan gudang yang penuh berbagai

pengetahuan dan sumber bermacam-macam ilmu yang tak pernah kering,

serta pangkal dasar dari pranata, tatanan dan tuntunan dalam berbagai segi

kehidupan insane.

Dalam al-qur’an banyak aturan-aturan di bidang aqidah, yang

mengacu keimanan kepada Allah swt, dengan menerangkan sifat-sifat

kesempurnaan, keesaan-Nya, baik dalam segi rububiyah ataupun ubudiyah

kepada-Nya. Begitu pula sifat-sifat qudrat, iradat, maha mengetahui, maha

Page 13: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

13

mendengar dan sebagainya, di dalamnya juga banyak soal keimanan kepada

malaikat, kitab-kitab dan para nabi, serta hari kiamat.

Di samping itu di dalamnya juga penuh dengan bibit ilmu dan acuan

dibidang syari’at, muamalah, jinayah, kisah, dan sebagainya. Adalah tidak

mungkin, jika semua ilmu dan tuntunan tersebut keluar dari pribadi

Muhammad yang ummi, tidak pandai menulis dan membaca. Karena itu,

fakta ini jelas menunjukkan bahwa kitab tersebut merupakan wahyu Allah

swt.

Segi keempat, yang membuktikan bahwa al-qur’an itu mu’jiz atau

menjadi mu’jizat adalah karena kitab suci itu bisa memenuhi segala

kebutuhan manusia, baik yang berupa petunjuk-petunjuk dalam berbagai segi

kehidupan, ataupun berwujud tuntunan dalam bermacam-macam peribadatan,

maupun yang berbentuk benih-benih dalam beraneka disiplin ilmu

pengetahuan disepanjang zaman. Hal ini tidak pernah terjadi di dalam kitab

suci lain ataupun agama lain.

Dalam kitab al-qur’an banyak menjelaskan tuntunan dibidang

ketauhidan, yang menuntun manusia menghadapi kenyataan hidup di dunia,

persiapan hidup di akhirat kelak.

Dibidang syari’at, alqur’an banyak menjelaskan peraturan-peraturan

peribadatan dan hukum-hukum syari’at. Jika peraturan-peraturan dan hukum-

hukum tersebut dilakukan dengan baik, dapat membawa pelakunya bahagia

di dunia dan di akhirat.

Di bidang mu’amalah, al-qur’an memberi tuntunan hidup

bermasyarakat, berdagang, berusaha, berbelanja dan sebagainya. Hal tersebut

dilakukan guna menuntun mereka hidup rukun dan damai, bersatu padu, tidak

boleh berselisih atau bercerai berai, dan sebagainya.

Page 14: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

14

Di bidang politik dan keagamaan, al-qur’an menyuruh menegakkan

keadilan, kebenaran, keamanan, permusyawaratan, disiplin menepati janji,

persamaan hak/kewajiban, sebagainya. Dan melarang orang diktator,

merampok, memberontak, dan sebagainya.

Bukti segi keempat ini menunjukkan kemu’jizatan al-qur’an karena

orang-orang non muslim sampai sekarang banyak yang masih bingung

mencari tatanan dasar yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya,

sehingga sebagian mereka ada yang memakai ajaran al-qur’an. Contohnya

seperti hal-hal berikut:

a. Amerika serikat akhirnya melarang minuman keras meski ajaran agama

mereka tidak melarangnya. Sayangnya, mereka gagal dalam memberantas

minuman keras, karena cara melarangnya dengan radikal (tidak seperti

cara al-qur’an secara bertahap).

b. Orang-orang amerika serikat akhirnya juga banyak yang membolehkan

perceraian, seperti dibolehkannya perceraian dalam al-qur’an, yang

sebelumnya dalam ajaran mereka tidak diperbolehkan. Sayangnya,

mereka mulai berlebih-lebihan dalam melaksanakan kawin cerai itu,

sehingga dapat membahayakan ketentraman rumah tangga.

c. Banyak orang eropa menuntut diperbolehkannya poligami yang diizinkan

al-qur’an, demi untuk memberantas pelacuran terselubung, setelah suami-

suami yang tidak terpuaskan oleh isteri-isterinya lalu mencari

pelampiasan di luar rumah. Maka wanita-wanita lebih suka dimadu,

daripada ia ditinggal suami zina.

Segi kelima, kemu’jizatan al-qur’an tampak juga dalam segi cara-

caranya mengadakan perbaikan dan kemashlahatan- kemashlahatan bagi

umat manusia.

Page 15: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

15

Alqur’an menempuh cara yang bijaksana, sehingga amat

mengherankan dalam mengarahkan umat menuju jalan kebaikan,

kemaslahatan, dan kesejahteraan dalam berbagai segi kehidupan.

Cara al-qur’an itu jelas berbeda dengan cara yang sering ditempuh

manusia. Hal itu membuktikan bahwa cara al-qur’an itu bukan rekayasa Nabi

Muhammad saw., sehingga sekaligus menunjukkan kemu’jizatan al-qur’an.

Segi ini tampak jelas dalam cara-cara al-qur’an, sebagai berikut:

a. Cara turun alqur’an berangsur-angsur, berbeda denga cara kitab-kitab lain

yang secara sekaligus. Cara ini amat memudahkan penerimaan,

pemahaman, dan penghafalannya.

b. Cara al-qur’an melarang suatu barang atau perbuatan ditempuh secara

bertahap, sehingga mudah dikerjakan orang, setelah dia bisa

menyesuaikan diri. Hal ini seperti cara al-qur’an mengharamkan

minuman keras (khamer), mula-mula ia (khamer) hanya disebutnya ada

manfaat dan madharatnya (ayat 219 surah albaqarah). Setelah itu,

diturunkan ayat 43 surah annisa, yakni ayat yang melarang minuman

keras jika sudah dekat dengan waktu-waktu sahalat. Setelah umat bisa

meninggalkan minuman keras itu, barulah diturunkan ayat 90 surah

almaidah, yang mengharamkan minuman keras secara tegas.

c. Cara pembagian al-quran yang tidak seperti pada kitab-kitab lain yang

terbagi dalam bab-bab, ayat-ayat dan sebagainya, melainkan ia (al-

qur’an) terbagi dalam juz, surah dan ayat, sehingga menunjukkan

kesatuan yang utuh bulat, keserasian yang luwes, dan keindahan yang

menyenangkan untuk dibaca, dihayati dan diamalkan.

d. Cara al-qur’an menanamkan pesan/perintah/petunjuknya lewat ungkapan

(uslub) yang indah, menarik dan mempesona, sehingga orang tidak

merasa diperintah, ditekan ataupun dipaksa, melainkan timbul kesadaran

dari dalam diri sendiri.

Page 16: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

16

e. Cara al-qur’an menumbuhkan kesadaran terhadap kebajikan, keutamaan

dan keluhuran budi lewat ayat-ayat kisah yang berulang-ulang, tetapi

dengan perubahan ungkapan dan kelainan tutur kata, sehingga tidak

membosankan, bahkan tambah menarik dan mengasyikkan.

f. Cara al-qur’an menyadarkan umat dengan melalui akal pikiran, penalaran

dan penggunaan dali-dalil aqli (rasio) serta bukti-bukti yang rasional,

sehingga mudah menggungah mereka, dan mudah mengingatkan

kesatuan.

g. Cara al-qur’an memberi tuntunan terhadap jiwa dan raga manusia secara

bersama, sehingga tidak mengabaikan yang satu karena yang lain,

melainkan dipenuhi keduanya. Karena itu, sikap kaum muslimin sering

berada di tengah-tengah, dalam memenuhi tuntunan rohaniyah dan

jasmaniyah.

h. Cara al-qur’an mengatur urusan dunia dan akhirat, juga dengan porsi

yang sama, tidak boleh hanya mementingkan salah satunya dengan

mengabaikan yang lain, sehingga menuntun kearah keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan.

i. Cara al-qur’an menentukan aturan-aturan hukum dengan memberikan

dispensasi (rukhshah),menghilangkan kesempitan, dan meniadakan

kesukaran, sehingga memberi kelonggaran (fleksibelitas) pelaksana-

pelaksananya. Hukum asal (azimah) diterapkan bagi yang sehat, yang

ringan (rukhshah) diberikan orang yang sakit/berhalangan, dan kebebasan

(baro’ah) dikhususkan bagi orang yang belum mukallaf, pikun atau mati.

Segi Keenam, adanya berita-berita ghaib dalam al-qur’an juga

menunjukkan bahwa kitab suci tersebut betul-betul wahyu Allah swt. Sebab

berita-berita ghaib yang menceritakan hal-hal yang telah terjadi ratusan ribu

tahun lalu itu tidak mungkin diketahui oleh nabi, apalagi bisa

Page 17: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

17

menceritakannya, kalau bukan wahyu dari Allah swt yang Maha Mengetahui

segala rahasia dan kejadian.

Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. :

15

“ Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada

yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di

daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia

mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan

bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis

dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

Berita-berita ghaib yang ada dalam al-qur’an itu meliputi berita-

berita ghaib dari masa lalu (ghuyubul madhiyah), masa kini (ghuyubul

hadhirah), ataupun masa yang akan dating (ghuyubul mustaaqbilah).

Dalam alqur’an banyak berita ghaib yang menceritakan kejadian

zaman kuna ratusan ribu tahun, seperti kisah para Nabi/Rsul dahulu bersama

umat-umatnya. Kisah-kisah tersebut tidak mungkin disaksikan Nabi

Muhammad ataupun umatnya yang kebanyakan umi. Hal ini seperti

ketegasan ayat-ayat, sebagai berikut:

16

“ Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang

Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); Padahal kamu tidak hadir

beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk

15 Al-qur’an Surah al-an’am : 5916 Al-qur’an surah Ali Imran : 44

Page 18: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

18

mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. dan

kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.”

موسى إلى قضينا اذ الغربي بجانب كنت وما. الشاهدين من كنت وما 17االمر

“ Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah

barat[1125] ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada

pula kamu Termasuk orang-orang yang menyaksikan.”. “ Tetapi Kami telah

Mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang

panjang, dan Tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk Mad-yan

dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, te- tapi Kami telah

mengutus rasul-rasul.”

Dalam al-qur’an, banyak menceritakan berita-berita ghaib pada masa

kini. Berita-berita tersebut mengenai keterangan-keterangan Allah swt dan

sifat-sifat-Nya, malaikat, jin, setan, surga, neraka, dan sebagainya. Dan

menjelaskan ihwal orang-orang munafiq, seperti pada ayat berikut:

18

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang

mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang

mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang

mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi

Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah:

17 Al-qur’an surah al-qashah : 44-4518 Al-qur’an surah at-taubah : 107

Page 19: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

19

"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa

Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).”

Dalam alqur’an banyak berita ghaib yang menceritakan hal-hal yang

akan datang. Yakni hal-hal yang pada waktu itu belum terjadi, tetapi

kemudian betul-betul terjadi. Contohnya seperti keterangan ayat-ayat berikut:

19

“ Alif laam Miim. telah dikalahkan bangsa Rumawi,. di negeri yang

terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.. Dalam beberapa

tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).

dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang

yang beriman”.

Dalam ayat 3 disebutkan bahwa bangsa romawi akan menang

terhadap bangsa Persia, setelah dia dikalahkannya. Kemenangan bangsa

romawi pada saat itu belum terjadi. Tetapi sesuai dengan keterangan ayat4

bahwa bangsa romawi akan menang dalam waktu 2-9 tahun. Ramalan al-

qur’an tersebut tepat, tidak sampai 9 tahun bangsa romawi dapat

mengalahkan bangsa Persia, sehingga kaum mukmin senang sekali.

Segi ketujuh, adanya ayat ‘itab (teguran). Di dalam al-qur’an

terkadang terdapat ayat-ayat ‘itab, yang menegur kekeliruan pendapat Nabi

Muhammad saw. Kadang-kadang teguran itu secara tegas dank eras, kadang-

kadang secara lunak dan lemah lembut.

Orang yang berpikiran sehat, tentu mengakui bahwa al-qur’an itu

wahyu Allah swt, bukan bikinan Nabi Muhammad saw. Hal itu dibuktikan

dengan adanya ayat-ayat teguran kepada Nabi tadi. Sebab seandainya al-

qur’an itu bikinan Nabi Muhammad sendiri, tentunya tidak mungkin di

19 Al-qur’an surah Ar-rum : 1-4

Page 20: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

20

dalamnya ada teguran-teguran terhadap dirinya sendiri, bahkan orang itu

biasanya cenderung akan selalu membela dirinya, bukan malah

memperlihatkan kesalahan pribadi dan menegur dirinya sendiri.

Contoh teguran tegas kepada Nabi Muhammad saw ialah, seperti ayat

20

“ Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. karena telah

datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin

membersihkan dirinya (dari dosa),atau Dia (ingin) mendapatkan

pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?. Adapun

orang yang merasa dirinya serba cukup. Maka kamu melayaninya. Padahal

tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).

Dan Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk

mendapatkan pengajaran). sedang ia takut kepada (Allah). Maka kamu

mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-

ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan”

Contoh teguran secara lunak (persuasif) ialah seperti teguran ayat 43

surah at-taubah:

21

“ Semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada

mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang

yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang

yang berdusta?”

20 Al-qur’an surah ‘abasa: 1-1121 Al-qur’an surah at-taubah: 43

Page 21: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

21

F. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa al-quran merupakan

wahyu Allah swt. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai

mu’jizat, yang memiliki beberapa karakteristik kemu’jizatan yang luar biasa,

dimana tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menandinginya, hal

ini terbukti dengan ketangkasan alqur’an dalam menyuruh tanding kepada

orang-orang yang ahli sastra dan bahasa pada saat itu. Yang semula hanya

menyuruh menandinginya (al-qur’an) dengan keseluruhannya, hingga hanya

disuruh menandingi satau surah saja,selain itu, al-quran sebagai kemu’jizatan

al-qur’an juga dapat dilihat pada tujuh bentuk atau segi, yaitu:

1. Keindahan bahasa dan uslub al-qur’an

2. Cara penyusunan bahasanya sangat baik

3. Berisi beberapa ilmu pengetahuan, yang banyak memberi acuan makhluk

kepada kebenaran dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

4. Bisa memenuhi segala kebutuhan manusia, baik yang berupa petunjuk-

petunjuk dalam berbagai segi kehidupan, ataupun berwujud tuntunan

dalam bermacam-macam peribadatan, maupun yang berbentuk benih-

benih dalam beraneka disiplin ilmu pengetahuan disepanjang zaman

5. Cara-caranya mengadakan perbaikan dan kemashlahatan- kemashlahatan

bagi umat manusia.

6. Adanya berita-berita ghaib dalam al-qur’an juga menunjukkan bahwa

kitab suci tersebut betul-betul wahyu Allah swt.

7. Adanya ayat ‘itab (teguran)

Page 22: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

22

Daftar Pustaka

Abu Zahrah, Muhammad, Prof. 2008. Ushul Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus

Abdul Kholiq ‘Adhimah, Muhammad. Tt. Diraasaat Li Al- Ushlub Al- QUR’AN Al- Karim. Kairo: Daar Al-Hadits

Al- Sya’rawi, Muhammad al-mutawally. Tt. Mu’jizat al-qur’ani. Kwait: Idaarah al-maktabah

Djalal, Abdul, prof.dr.H. 2000. Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu

Hisyam Hariz, sami Muhammad. 2006. Nadzarat Min al- I’jaz al- bayani fi al-qur’an al- karim. Kairo: Daar al- syuruq wa an- nasyr

Ibnu Shalih Al- ‘ammar, Abdul Aziz. 2006. Al- Khashaish al-maudhu’iyyah wa al-ushlubiyah fi haditsi al-qur’an ‘an al-qur’an. Dubai: Raf’u al-musahimah

Page 23: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

23

Kholaf, Abdul Wahab. Ilm Ushul Fiqh. Beirut: Daar Al- Qutub Al- Ilmiyah

Husin Al-Munawwar, Said Agil, Prof.Dr.H. Jakarta: Ciputat Press

Diposkan Oleh asra’, minggu, 20 november 2011, 08.00 wib : http://10109472.blog.unikom.ac.id/mu-jizat-al.1pg Jumat, 25 Maret 11 - 18:20 WIB

KARAKTERISTIK AL-QUR’AN

Sistem Mu’jizat Dan Uslubnya

Makalah

STUDI AL-QUR’AN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an

Page 24: 3.Ghazali,Karakteristik Mukjizat Dan Uslub

24

Oleh :

Muhammad Ghozali, S.Pd.I

Dosen Pengampu:

DR. Wawan Djuandi, M.Ag

PROGRAM STUDI HUKUM ISLAM

KONSENTRASI AQIDAH DAN FILSAFAT HUKUM ISLAM

PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM

IBRAHIMY

SITUBONDO

2011