web viewpaper mengukur nilai ulangan umum di smp n 2 sukawati mata pelajaran bahasa bali menggunakan...
TRANSCRIPT
OLEH :
I WAYAN AGUS PUTRAWAN (2008.V.I.0093)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) PGRI BALI 2010
HALAMAN PENGESAHAN
Paper mengukur nilai ulangan umum di SMP N 2 Sukawati mata pelajaran Bahasa Bali menggunakan ukuran statistika. Dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan Tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Statistika Matematika II.
Disahkan pada :
Hari :
Tgl :
Nilai :
Mengetahui Disetujui
Guru Bahasa Bali SMP N 2 Sukawati Pembimbing Akademik
Ni Nyoman Londri, S.Pd Drs. I Wayan Sudiarsa, M.Stats
Nip : 196312311984112118 Nip :
UKURAN DALAM STATISTIKA
Disini penulis menggunakan data kuantitatif yaitu suatu keterangan atau informasi
yang berbentuk angka dan bilangan dilapangan, serta cara pengumpulannya menggunakan
data skunder yaitu suatu keterangan/informasi yang diperoleh dilapangan biasanya diwakili.
Disini penulis mengumpulkan data dari nilai ulangan umum Bahasa Bali dari guru Ni
Nyoman Londri, S.Pd yang mengajar di SMP NEGERI 2 Sukawati (Data yang diperoleh
dapat dilihat di Lampiran). Sebaran Distribusi Frekwensi datanya setelah dibulatkan tersebar
sebagai berikut:
Data Hasil Ulangan Umum di Kelas VIIIA, VIIIB, VIIIE
Mata Pelajaran Bahasa Bali di SMP N 2 Sukawati 2009/2010
72 72 75 63 65 65 57 52 40 55 60 65 58 5662 65 68 67 63 67 55 50 40 73 65 65 57 5767 70 67 62 62 47 50 50 52 68 58 68 57 6865 73 62 48 63 40 55 55 47 65 67 65 63 6877 78 72 60 60 47 47 52 37 73 72 68 57 6870 77 80 52 63 52 52 52 50 68 58 63 58 6877 83 63 62 65 52 55 47 67 63 62 68 5780 68 57 62 57 55 47 52 72 67 62 68 6372 75 62 60 60 52 57 62 57 73 67 68 5665 75 63 65 82 52 47 57 45 67 67 58 50
N = 136
* Banyaknya kelas yang digunakan adalah :m = 1 + 3,3 Log N = 1 + 3,3 Log 136
= 1 + 3,3 x 2,1= 1 + 6,9 = 7,9
m = 8
* Panjang interval didalam kelas adalah:
PI = Rankm
= DTt−DTkm
= 83−37
8
IIII
IIIIIIIIIIII
IIIIIIII IIII IIII IIIIIIII IIII IIII IIII
IIIIIIIIIIII IIII IIII IIII
IIIIIIII
IIIIIIII
= 468 = 5,75
PI = 6Tabel 1
PENGELOMPOKAN SISTEM DISTRIBUSI FREKWENSI
No Interval Banyak Frekwensi F. Relatif F. Komulatif
1 37 – 42 4 4/136 4
2 43 – 48 9 9/136 13
3 49 – 54 16 16/136 29
4 55 – 60 2929/136
58
5 61 – 66 3232/136
90
6 67 – 72 3131/136
121
7 73 – 78 11 11/136 132
8 79 – 84 4 4/136 136
Dari Distribusi Frekwensi diatas maka penulis dapat membuat grafik Histogram,
Poligon dan Ogive. Grafik Histogram ialah penyajian data dalam bentuk dua dimensi yaitu
mempunyai lebar dan panjang, dimana lebarnya tetap dan panjangnya berubah sesuai dengan
perkembangan frekwensi tersebut. Grafik Poligon adalah penyajian data yang merupakan
kelanjutan dari grafik histogram yang mengambil titik tengah sebagai titik pusat poligon.
Sedangkan grafik Ogive adalah penyajian data yang merupakan kelanjutan dari grafik
histogram yang mengambil batas bawah sebagai titik pusat Ogive.
Grafik 1
I
IIII
II
IIII
IIII
I
IIII
I
Keterangan := Ogive
= Poligon
UKURAN DALAM STATISTIKA
1. Ukuran Rata-Rata
1.1 Rata-Rata Hitung (x)
Karena penulis mengambil sampel yang banyak yaitu 136 sampel, maka rumus yang
digunakan untuk mencari rata-rata hitung (x) adalah:
x=x0+ p(∑i=1
n
fi∙ ci)∑i=1
n
fi
i=1 ,2 ,3 ,…,n
Keterangan :
37 - 42 43 - 48 49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78 79 - 840
5
10
15
20
25
30
35
Kelas Interval
Frek
wen
si
x = Rata-rata hitung
x0 = Batas bawah kelas
p = Panjang kelas interval
fi = Frekwensi ke-i
ci = Celal nol (diambil bila frekwensi dari sampel tersebut paling
banyak terjadi)
Tabel 2RATA-RATA HITUNG (x)
No Interval fi ci fi∙ ci1 37 – 42 4 -4 -16
2 43 – 48 9 -3 -27
3 49 – 54 16 -2 -32
4 55 – 60 29 -1 -29
5 61 – 66 32 0 0
6 67 – 72 31 1 31
7 73 – 78 11 2 22
8 79 – 84 4 3 12
136 -39
x=x0+ p(∑i=1
n
fi∙ ci)∑i=1
n
fi
x=61+6 (−39 )136
= 61 - 3317
= 59 117
= 47.23
2. Modus (Mo)
Karena penulis mengambil sampel yang banyak yaitu 136, maka rumus yang digunakan
untuk mencari Modus (Mo) adalah:
Mo = b + p b1
b1+b2
Keterangan :
Mo = Modus
b = Batas bawah kelas modus
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekwensi kelas modus di kurangi frekwensi kelas terdekat
sebelumnya
b2 = Frekwensi kelas modus di kurangi frekwensi kelas terdekat
sesudahnya
Tabel 3MODUS (Mo)
No Interval fi ci fi∙ ci1 37 – 42 4 -4 -16
2 43 – 48 9 -3 -27
3 49 – 54 16 -2 -32
4 55 – 60 29 -1 -29
5 61 – 66 32 0 0
6 67 – 72 31 1 31
7 73 – 78 11 2 22
8 79 – 84 4 3 12
136 -39
Mo = b + p b1
b1+b2
= 61+ 6 3
3+1
= 61 + 412
= 65 12
= 65,5
3. Median (Me)
Karena penulis mengambil sampel yang banyak yaitu 136, maka rumus yang digunakan
untuk mencari Median (Me) adalah:
Me = xo+ p
(12N−F)f
Keterangan :
Me = Median
xo = Batas bawah kelas median
N = Jumlah Sampel
F = Jumlah frekwensi sebelum kelas median
p = Panjang kelas
f = frekwensi ke i
Tabel 4MEDIAN (Me)
No Interval fi F. Komulatif1 37 – 42 4 4
2 43 – 48 9 13
3 49 – 54 16 29
4 55 – 60 29 58
5 61 – 66 32 90
6 67 – 72 31 121
7 73 – 78 11 132
8 79 – 84 4 136
136
12N =
1362 = 68
xo = 61
p = 6
F = 58
f = 32
Me = xo+ p
(12N−F)f
= 61 + 6 (68−58 )
32
= 61 + 6032
= 62,875
4. Kuarltil (Ki)
Tabel 5KUARTIL (Ki)
No Interval fi F. Komulatif1 37 – 42 4 4
2 43 – 48 9 13
3 49 – 54 16 29
4 55 – 60 29 58
5 61 – 66 32 90
6 67 – 72 31 121
7 73 – 78 11 132
8 79 – 84 4 136
136
Karena penulis mengambil sampel yang banyak yaitu 136, maka rumus yang digunakan
untuk mencari Kuartil (Ki) adalah:
Ki = xo+ p
( i4 N−F)f
i=1 ,2 ,3
Keterangan :
Ki = Kuartil
xo = Batas bawah kelas kuartil
N = Jumlah Sampel
F = Jumlah frekwensi sebelum kelas kuartil
p = Panjang kelas
f = frekwensi ke i
Letak : K1 = 1×136
4
= 34
Nilai : K1 =55+6 (34−29 )29
= 55 + 11
29
= 56,03
5. Desil (Di)
Karena penulis mengambil sampel yang besar yaitu 136, maka rumus yang digunakan
untuk mencari Desil (Di) adalah
Di = x i+ p( ¿
10−F)f
i=1 ,2 ,3 ,…,9
Keterangan :
Di = Desil
x i = Batas bawah kelas desil
N = Jumlah Sampel
F = Jumlah frekwensi sebelum kelas desil
p = Panjang kelas
f = frekwensi ke i
Tabel 6
DESIL (Di)
No Interval fi F. Komulatif1 37 – 42 4 4
2 43 – 48 9 13
3 49 – 54 16 29
4 55 – 60 29 58
5 61 – 66 32 90
6 67 – 72 31 121
7 73 – 78 11 132
8 79 – 84 4 136
136
Letak : D5 = 5×136
10 = 68
Nilai : D5 = 61+6 (68−58 )32
= 61 + 6032
= 62,87
6. Persentil (Pi)
Karena penulis mengambil sampel yang besar yaitu 136, maka rumus yang digunakan
untuk mencari Persentil (Pi) adalah
Pi = x i+ p( ¿100
−F)f
i=1 ,2 ,3 ,…,99
Keterangan :
Pi = Persentil
x i = Batas bawah kelas persentil
N = Jumlah Sampel
F = Jumlah frekwensi sebelum kelas persentil
p = Panjang kelas
f = frekwensi ke i
Tabel 7Persentil (Pi)
No Interval fi F. Komulatif1 37 – 42 4 4
2 43 – 48 9 13
3 49 – 54 16 29
4 55 – 60 29 58
5 61 – 66 32 90
6 67 – 72 31 121
7 73 – 78 11 132
8 79 – 84 4 136
136
Letak : P75 = 75×136
100
= 102
Nilai : P75 = 67+6 (102−90 )31
= 67 + 2,32
= 69,32
7. STANDAR DEVIASI (Sd)
Untuk mencari standar deviasi, ada beberapa rumus yang bisa digunakan yaitu:
Sd2=∑i=1
n (x i− x )2
N atau Sd=√∑i=1
n (x i−x )2
N atau Sd¿ p
N √N∑i=1
n
fi d2−(∑i=1
n
fd)2
Keterangan :
Sd = Standar Deviasi
N = Jumlah Sampel
p = Panjang kelas
f = frekwensi ke i
d = Kelas nol
Tabel 8
STANDAR DEVIASI (Sd)
No Interval fi d fi∙ d fi∙ d2
1 37 – 42 4 -4 -16 64
2 43 – 48 9 -3 -27 81
3 49 – 54 16 -2 -32 64
4 55 – 60 29 -1 -29 29
5 61 – 66 32 0 0 0
6 67 – 72 31 1 31 31
7 73 – 78 11 2 22 44
8 79 – 84 4 3 12 36
136 -39 349
Diantara ketiga cara diatas penulis menggunakan rumus:
Sd= pN √N∑
i=1
n
fi d2−(∑i=1
n
fd)2
¿ 6136 √136 ∙349−(−39 )2
¿0,044√47464−1521
¿0,044√45943
¿0,044 ∙214,343
Sd=9,431
LAMPIRAN