96947617 1 identifikasi spesies mikroalga dari berbagai cara hidupnya

24
IDENTIFIKASI SPESIES MIKROALGA DARI BERBAGAI CARA HIDUPNYA Oleh Nama : Faizal Angga F. NIM : B1J007152 Kelompol : 1 Rombongan : I Asisten : Andrian Putra Bahari LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI

Upload: ardhitya-adi-pratama-kukuh

Post on 02-Dec-2015

362 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

IDENTIFIKASI SPESIES MIKROALGA DARI BERBAGAI CARA HIDUPNYA

Oleh

Nama : Faizal Angga F.NIM : B1J007152Kelompol : 1Rombongan : IAsisten : Andrian Putra Bahari

LAPORAN PRAKTIKUM FIKOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2012

Page 2: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alga merupakan organisme yang dianggap sebagai nenek moyang tumbuhan saat

ini. Alga memiliki beberapa karakteristik yang juga dimiliki oleh tumbuhan saat ini

seperti pigmen klorofil. Alga secara morfologi dapat terbagi menjadi dua golongan yaitu

mikroalga (alga dengan ukuran mikroskopis) dan makroalga (alga yang berukuran

makro). Namun, secara spesifik bentuk tubuh beserta ukurannya tidak akan sama persis

dengan tumbuhan dan ukuran tubuhnya sekalipun dalam bentuk makro tidak mudah

dilihat dengan mata telanjang. Mikroalga merupakan tumbuhan thalus yang berklorofi

dan mempunyai pigmen tumbuhan yang dapat menyerap cahaya matahari melalui proses

fotosintesis. Hidup di air tawar, payau, laut dan hidup secara terestrial, epifit, dan

epizoic.

Mikroalga merupakan mikroba tumbuhan air yang berperan penting dalam

lingkungan sebagai produser primer, disamping bakteri dan fungi yang ada disekitar

kita. Sebagian mikroalga bersifat fotosintetik, mempunyai korofil untuk menangkap

energy matahari dan karbon dioksida menjadi karbon organic yang berguna sebagai

sumber energy bagi kehidupan consumer seperti kopepoda, larva moluska, udang dan

lain-lain. Selain perannya sebagai produsen primer, hasil sampinga fotosintesa

mikroalga yaitu oksigen juga berperan bagi respirasi biota disekitarnya. Pengetahuan

tentang fikologi telah berkembang pesat setelah beragam jenis alga dengan

karakteristiknya masing-masing berhasil diidentifikasi.

Mikroalga umumnya bersel satu atau berbentuk benang, sebagai tumbuhan

dan dikenal sebagai fitoplankton. Fitoplankton memiliki zat hijau daun (klorofil) yang

berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air.

Sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di laut, fitoplankton menjadi makanan

alami bagi zooplankton baik masih kecil maupun yang dewasa. Selain itu juga dapat

digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan. Namun fitoplankton tertentu

mempunyai peran menurunkan kualitas perairan laut apabila jumlahnya berlebihan.

Contoh kelas Dinoflgellata tubuhnya memiliki kromatopora yang menghasilkan toksin

(racun), dalam keadaan blooming dapat mematikan ikan. Dewasa ini fitoplankton telah

Page 3: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia antara lain bidang : bidang

perikanan, industri farmasi dan makanan suplemen, pengolahan limbah logam berat,

sumber energi alternatif biodiesel.

Keberadaan mikroalga atau kelimpahan mikroalga di lingkungan sangat bervariasi

terutama di areal yang lembap. Kelimpahan mikroalga di alam yang begitu luas belum

sepenuhnya dimanfaatkan oleh manusia. Hal ini dikarenakan kurangnya identifikasi dari

mikroalga.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman mikroalga

ditinjau dari berbagai cara hidupnya di alam.

C. Tinjauan Pustaka

Sampai saat ini kurang lebih 20.000 jenis mikroalga telah teridentifikasi dan

hanya sedikit yang telah dapat diisolasi dan dikultur. Beberapa mikroalga tidak dikultur

karena belum ada yang mencoba untuk mendapatkannya. Beberapa juga belum dapat

dikultur karena perkembangan metode isolasi dan kultur mikroalga belum begitu baik.

Berbagai jenis mikroalga merupakan organisme fotosintetik, kebanyakan uniseluler, dan

struktur reproduksinya kurang berkembang baik (Labeda, 1990).

Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik dengan morfologi sel yang

bervariasi, baik uni-selular maupun multiselular (membentuk koloni kecil). Sebagian

besar mikroalga tumbuh secara fototrofik, meskipun tidak sedikit jenis yang mampu

tumbuh secara heterotrofik. Ganggang hijau-biru prokariotik (cyanobacteria) juga

termasuk dalam kelompok mikroalga. Dalam Bergey's Manual of Systematic Bacteria,

kelompok mikroorganisme ini ditempatkan bersama-sama dengan klas

Oxyphotobacteria, dalam divisi Gracilicutes (Kurniawan dan Gunarto, 1999).

Mikroalga terkadang hidup dengan bersimbiosis dengan organisme lain seperti

fungi. Simbiosis antar keduanya dapat membentuk lichen. Mikroalga mendapatkan

perlindungan sedangkan jamur mendapatkan nutrisi dari mikroalga. Identifikasi

merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang beraneka

ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan yang mantap

Page 4: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya sama. Sel mikroalgae dapat dibagi

menjadi 10 divisi dan 8 divisi algae merupakan bentuk unicellulair. Dari 8 divisi algae, 6

divisi telah digunakan untuk keperluan budidaya perikanan sebagai pakan alami. Setiap

divisi mempunyai karakteristik yang ikut memberikan andil pada kelompoknya, tetapi

spesies-spesiesnya cukup memberikan perbedaan-perbedaan dari lainnya. Ada 4

karakteristik yang digunakan untuk membedakan divisi mikro algae yaitu tipe jaringan

sel, ada tidaknya flagella, tipe komponen fotosintesa, dan jenis pigmen sel. Selain itu

morfologi sel dan bagaimana sifat sel yang menempel berbentuk koloni / filamen adalah

merupakan informasi penting didalam membedakan masing-masing group.

Page 5: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

II. MATERI DAN METODE

A. Materi Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi pipet tetes, beaker glass,

mikroskop cahaya, object glass, cover glass, botol kecil/Konica, planktonet, ember.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel mikroalga dari air

kolam, akuades steril dan formalin.

B. Metode Praktikum

1. Cara kerja Identifikasi Spesies Mikroalga dari Berbagai Cara Hidupnya

Sampel mikroalga dari air diambil dengan planktonet dan dimasukan botol.

Dengan menggunakan pipet tetes sampel mikroalga diambil satu tetes dan

diteteskan diatas objek glass, tututp dengan cover glass diamati dibawah

mikroskop.

Identifikasikan dan klasifikasikan jenis mikroalga yang diperoleh menggunakan

buku identifikasi diantaranya Bold and Wynne (1985) ; Lee, R.E (1989) ;

Sachlan (1982) dan lain-lain.

2. Diagram Alir Cara Kerja

Sampel mikro alga

Ambil satu tetes menggunakan pipet tetes

Teteskan diatas object glass dan tutup dengan cover glass

Amati dibawah mikroskop

Identifikasi

Page 6: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Foto Hasil Praktikum

Haematococcus sp. Euastrum insulare

Derepyxis sp. Melosira varians

Phacus sp.

Page 7: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

B. Pembahasan

Berdasakan hasil praktikum identifikasi mikroalga dapat diketahui mikroalga

yang didapatkan antana lain : Phacus sp., Euastrum insulare, Derepyxis sp., Melosira

varians, dan Haematococcus sp.. Mikroalga tersebut memiliki klasifikasi/deskripsi

masing-masing antara lain :

Klasifikasi Melosira varians menurut Panggabean (2007) :

Divis : Bacillariophyta

Kelas : Bacillariophyceae

Bangsa : Centrales

Suku : Melosiraceae

Marga : Melosira

Jenis : Melosira varians

Menurut Taw (1990), struktur umumnya dapat dijelaskan secara sederhana :

1. Bentuk sel bilateral dan sentrik.

2. Habitat di air tawar, air laut, dan tanah yang basah.

3. Dinding sel terdiri dari pektin dengan suatu panser yang terdiri atas kersik di

sebelah luarnya.

4. Panser kersik tidak menutup seluruh sel, terdiri atas dua bagian yang merupakan

wadah dan penutup.

5. Permukaan kedua panser mempunyai liang-liang halus sebagai jalan untuk keluar

lendir.

6. Mempunyai inti dan kromatofora yang berwarna kuning-coklat yang

mengandung klorofil-a, karotin, santofil, dan karotinoid lain yang menyerupai

fikosantin. ada beberapa yang tidak mempunyai warna.

7. Di dalam sel terdapat pirenoid yang tidak dikelilingi oleh tepung.

8. Hasil asimilasi ditimbun di luar kromatofora, berupa tetes minyak dalam plasma

dan vakuola, kadang juga ada leukosin.

Perkembangbiakan dengan cara :

1. Membelah : mula-mula protoplas membesar, tutup dan wadahnya lepas pada ikat

pinggangnya. Masing-masing bagian pada dua sel-sel anakan itu lalu membuat

Page 8: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

wadahnya, sehingga dari tiap pembelahan terjadi dua individu, yang satu sama

dengan sel induk, yang kedua lebih kecil.

2. Pembentukan auksospora : sebelum suatu sel mencapai minimum, panser

dilepaskan, protoplas tumbuh menjadi sebesar sel normal, baru kemudian

membuat panser lagi.

3. Seksual melalui oogami : sel-sel dengan reduksi membuat gamet yang haploid

(sel telur dan spermatozoid).

Melosira varians mempunyai bentuk sel yang simetri radial atau konsentrik

dengan satu titik pusat. Selnya bisa berbentuk bulat, lonjong, silindris, dengan

penampang bulat, segitiga atau segiempat. Habitat di air laut, yang merupakan

penyusun plankton. Panser bulat dengan tonjolan yang radial atau konsentris. Terdapat

alat melayang yang berupa duri, sayap atau dengan perantara lender (Insan, 2009).

Klasifikasi Phacus sp. (Panggabean, 2007) :

Divisi : Euglenophycota

Kelas : Euglenophyceae

Bangsa : Euglenales

Suku : Euglenaceae

Marga : Phacus

Jenis : Phacus sp.

Menurut Brotowidjoyo (1995), Phacus mirip juga dengan Euglena, tetapi selnya

lebih kaku karena memiliki keel, kloroplast discoid, tanpa pirenoid, paramylum bodi

besar berbentuk seperti donat dan terletak di tengah sel. Partamylum bodi Lepocinclis

berbentuk cincin tetapi di kedua sisi anterior. Tubuhnya yang memanjang dengan suatu

evaginasi (reservoir) di bagian ujung anterior. Vakuola kontraktil berupa suatu kantung,

dan dua flagella muncul dari dinding tersebut. Sebuah pigmen berupa suatu bintik atau

berupa stigma dan bertempat di area dasar flagella yang panjang yang berfungsi untuk

fotoreseptif. Pada Peranema yang tidak berwarna, kedua flagella panjang yang muncul

dari suatu alur berupa jalan kecil ke arah belakang. Tubuh tertutup oleh pelikel dan

bersifat fleksibel dan punggung yang longitudinal akan tampak dengan mikroskop

elektron.

Menurut Panggabean (2007), klasifikasi Euastrum insulare :

Page 9: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

Kingdom: Plantae

Phylum : Streptophyta

Class : Zygnematophyceae

Order : Zygnematales

Family : Desmidiaceae

Genus : Euastrum

Species : Euastrum insulare

Euastrum insulare kelas Zygnematophyceae merupakan alga berwarna hijau

yang mengandung klorofil a dan b dengan satu inti. Dinding sel kelas ini terdiri dari

selulosa. Uniseluler atau koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat dan

sebagian besar dari kelas ini hidup di air tawar. Tidak membentuk oospore maupun

gamet flagel. Reproduksi dari kelas Zygnematophyceae dengan cara kopulasi dua sel,

gamet tidak berflagel bersatu menjadi zigot lalu berkecambah (Baugis, 1979).

Klasifikasi Haematococcus sp. menurut Panggabean (2007) :

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Bangsa : Volvocales

Suku : Haematococcaceae

Marga : Haematococcus

Jenis : Haematococcus sp.

Ciri-ciri umum Haematococcus sp:

1. Sel-sel flagelata dan berkoloni dinding glikoprotein

2. Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin, dinding sel mengandung selulosa

3. jumlah flagel 2

4. bentuk koloni bulat, speris atau elipsoid

5. sel dalam koloni ada yang seragam ada yang berbeda

6. Memiliki banyak anggota (Brotowidjoyo, 1995).

Menurut Setiawan (2004), alga bangsa Volvocales dindingnya tidak mengandung

selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Banyak jenis Chlorophyceae mempunyai

tipe ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi. Dinding sel selain disusun

oleh selulosa sebagai penyusun utama, sel-sel tersebut juga biasanya mengandung

Page 10: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

vakuola pusat yang besar yang diliputi oleh selapis sitoplasma. Di dalam sitoplasma

terdapat butir kloroplas atau lebih. Kloroplas ini kerap berisi massa protein cadangan,

yang disebut pirenoid, yang juga meupakan pusat pembentukan pati. Pirenoid umumnya

diliputi oleh butiran-butiran pati.

Klasifikasi Derepyxis sp. menurut Panggabean (2007) :

Divisi : Haptophyta

Kelas : Prymnesiophyceae

Bangsa : Isochrysidales

Suku : Derepyxidaceae

Marga : Derepyxis

Jenis : Derepyxis sp.

Derepyxis sp. dari kelas Prymnesiophyceae merupakan kelompok fitoplankton

yang sifatnya uniseluler, warna umumnya coklat keemasan karena ada pigmen a-

carotene, fucoxanthin, diadinoxanthin, dan diatoxanthin. Dalam selnya. Ukuran selnya

sangat kecil, sekitar 2-20 mikrom, atau tergolong nanoplankton. Oleh karena itu, ia tidak

dapat ditangkap dengan jaring plankton, tetapi dapat diperoleh dengan menggunakan

saringan membran seperti saringan Milipore atau Nuclepore, atau dengan cara

pengendapan (Lee, 1980).

Pengetahuan tentang fikologi telah berkembang pesat setelah beragam jenis alga

dengan karakteristiknya masing-masing berhasil dikultur. Berbagai institusi di dunia

telah menyimpan koleksi kultur mikroalga yang potensial dapat dimanfaatkan untuk

berbagai aplikasi (Brotowidjoyo, 1995). Mikroalgae juga berperan sebagai indikator

pencemaran perairan dan agen bioremidiasi (Prihatini et al., 2007).

Banyak penelitian saat ini menggunakan indikasi sintesis biotransformasi yang

menggunakan berbagai jenis alga. Sintesis nanopartikel membuat pemanfaatan deposit

di permukaan padat, untuk menyerap partikel yang mudah. Suatu manfaat penting dari

sintesis metode nanaopartikel yang diuraikan Singaravelu et al., (2007), menguraikan

penggunaan alga laut, bahwa alga ini sangat stabil dan ini akan menjadi solusi yang

sangat penting untuk metode biologi jaman sekarang. Penelitian ini akan mendorong

kearah pengembangan dari proses sintesis alga keemasan dengan menggunakan

bioproses nanopartikel.

Page 11: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran,

maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler

(contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp)

serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp., dan Euchema sp) (Cotteau,

1996).

1. Klasifikasi Alga

          Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan

yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik

digolongkan menjadi :

Epilitik (hidup di atas batu)

Epipalik (melekat pada lumpur  atau pasir)

Epipitik (melekat pada tanaman)

Epizoik (melekat pada hewan)

Berdasarkan habitatnya diperairan, alga dibedakan atas :

a) Alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

b) Alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul dipermukaan karena naik

turunnya air akibat pasang surut.

c) Alga sublitoral, yaitu  alga yang hidup di bawah permukaan air.

d) Alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

2. Reproduksi Alga

a. Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel

anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara

pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk

koloni tanpa filament atau yang berbentuk filament umunya bereproduksi

melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi

beberapa bagian.

Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat

bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospore merupakan sel tunggal

yang diselubungi oleh selaput yang dapat bergerak atau berenang bebas dengan

Page 12: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

menggunakan satu atau lebih flagella. Setiap zoospore merupakan calon individu

baru.

b. Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot

dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reeproduksi seksual, yaitu

isogami dan oogami. Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina

berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Apabila zigot gamet betina

dan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.

Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan betina. Gamet

betina memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak bergerak dan sebaliknya

gamet jantan berukuran kecil dan bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak

berkecambah tetapi mengalami dormansi maka disebut oospora (Sastrawijaya,

1991).

Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah:

Fikosianin = warna biru;

Xantofil = warna kuning;

Karoten = warna keemasan;

Fikosantin = warna pirang;

Fikoeritrin = warna merah.

Salah satu biota alga yaitu fitoplankton merupakan organisme yang mempunyai

peranan besar dalam ekosistem perairan dan menjadi produsen primer. Keberadaan

fitoplankton dapat dijadikan sebagai bioindikator adanya perubahan lingkungan perairan

yang disebabkan ketidakseimbangan suatu ekosistem akibat pencemaran. Analisis

struktur, kemelimpahan dan model distribusi kemelimpahan fitoplankton juga dapat

memberikan gambaran kondisi perairan sungai (Singaravelu, 2007)..

Berdasarkan cara hidupnya mikroalga dapat diklasifikasikan menjadi (Insan,

2009):

1. Fitoplankton

Hidup bebas mengambang/ melayang di air. Cara bergerak terbawa bebas

mengikuti arus air (pasif). Ada yang aktif disebut neuston.

2. Fitobentos

Page 13: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

Hidup melekat pada substrat/ sesuatu di dasar perairan. Berdasarkan ukuran

dibedakan menjadi makroalga bentos dan mikroalga bentos. Tergantung tipe

substrat, rerumputan/ tumbuhan air dan arus air. Tipe substrat: stabil misalnya batu

dan tidak stabil misalnya pasir.

3. Alga simbiotik

Hidup bersama dan saling berasosiasi dengan organisme lain. Keuntungan adanya

simbion adalah inang mendapat makanan sedangkan alga mendapat perlindungan/

lingkungan tetap dan zat-zat makanan. Kerugiannya daerah penyerapan hara/ sinar

untuk inang berkurang/ sempit.

a. Lichen Alga (phycobion)

Chlorophyta : Trebouxia, Pseudotrebouxia

Cyanobacteria : Nostoc, Chroococcus

b. Binatang di atas rambut-rambut mati, cangkang siput, dan di dalam kerangka

serangga/ laba-laba. Contoh: zoochlorella pada cangkang siput, Cladophora

pada sel kura-kura laut.

4. Aerial algae

1. Tumbuh di permukaan tanah yang lembab dan cukup sinar matahari untuk

fotosintesis.

Contoh: alga hijau di tanah asam, Cyanobacteria di tanah netral.

2. Permukaan batu, di antara batu dan banyak (endolitic), bentuk coccoid.

Contoh: Cyanobacteria

3. Kulit pohon dan daun.

Contoh uniseluler : Aponococcus, Protococcus, Filamen: Trentepohlia

4. Salju. Permukaan salju terlihat berwarna merah atau hijau.

Contoh: Chlamydomonas nivalis

Sel ada yang tunggal/ soliter, koloni, palmeloid/ agregasi, amoeboid dan

filamen. Sel-sel alga ada yang berflagel dan ada yang tidak berflagel. Macam-macam

bentuk sel pada alga dan beberapa contoh spesiesnya sebagai berikut:

1. uniselular

a. berflagel

Page 14: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

Jumlah dan susunan flagel bermacam-macam. Tipe ini sebagai alga eukaryotik

primitif. Contoh: Trachelomonas, Chlamydomonas, Ochromonas, Euglena

b. non flagel

Sel tunggal dan tidak mempunyai flagen. Contoh : Chlorella, Cyclotella

2. koloni

a. berflagel

Koloni berubah jumlah dan susunan selnya. Contoh : Volvox, Stephanosphaera

b. non flagel

Sel terkumpul dalam koloni reguler dan dikelilingi lendir/ mucilaginous.

Contoh: Pandorina

3. agregasi palmeloid

Spesies berflagel, tetapi pada tingkat palmeloid, sel mengeluarkan lendir dan tidak

berflagel. Contoh : Kurchneriella, Gloeocystis.

4. amoeboid atau sel-sel rhizopodial

Sel tunggal atau berkoloni, amoeboid, dinding tipis kadang tertutup struktur lain,

seperti bentuk mangkok atau lorikel. Contoh : Chrysamoeba

5. filamen

a. tidak bercabang. Contoh : Erytrotrichia

b. bercabang. Contoh : Tolypotrix, Callithamnion. Cabang palsu pada Scytonema

Page 15: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

IV. KESIMPULAN

Setelah pelaksanaan praktikum identifikasi mikroalga dapat disimpulkan bahwa

identifikasi mikroalga dari alam dapat diketahui mikroalga yang didapatkan antara lain :

Phacus sp., Euastrum insulare, Derepyxis sp., Melosira varians, dan Haematococcus

sp..

Page 16: 96947617 1 Identifikasi Spesies Mikroalga Dari Berbagai Cara Hidupnya

DAFTAR REFERENSI

Baugis, P. 1979. Marine Planton Ecology. American Elsevier Publishing Company, New York.

Brotowidjoyo, M. D., D. Triwibowono dan E. Mulbyantoro. 1995. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Liberty, Yogyakarta.

Cotteau, P. 1996. Microalgae. In: Manual on Production and Use of Live Food for Aquaculture. FAO Fisheries

Insan, A. Illalqisny. 2009. Modul Praktikum Fikologi. Fakultas biologi Unsoed, Purwokerto

Lee, R. E. 1980. Phycology. Cambridge University Press. Cambridge.

Panggabean. 2007. Potensi Pemanfaatan Alga Laut Sebagai Penunjang Perkembangan Sektor Industri. Makalah Ilmiah Ketua Jurusan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Prihatini, N. B., W. Rachmayanti, W. Wardhana. 2007. Pengaruh Variasi Fotoperiodisitas Terhadap Pertumbuhan Chlorella Dalam Medium Basal Blod. Biota Vol 12 (1): 32-39.

Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Setiawan, Andi. 2004. Potensi Pemanfaatan Alga Laut Sebagai Penunjang Perkembangan Sektor Industri. Makalah Ilmiah Ketua Jurusan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Singaravelu G., J.S. Arockiamary, V. Ganesh Kumar, K. Govindaraju. 2007. A novel extracellular synthesis of monodisperse gold nanoparticles using marine alga, Sargassum wightii Greville. Colloids and Surfaces B: Biointerfaces 57 (2007) 97–101.

Sutomo. 2005. Kultur Tiga Jenis Mikroalga (Tetraselmis sp., Chlorella sp., dan Chaetoceros gracilis) dan Pengaruh Kepadatan Awal Terhadap Pertumbuhan C. Gracilis di Laboratoriun. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. No. 37: 43-58

Taw, Nyan. 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan Massal Mikroalga. Proyek Pengembangan Udang, United nations development Programme, Food and Agriculture Organizations of the United Nations.