92819549-goiter

36
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Goiter merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang 16 % perempuan dan 4 % laki- laki yang berusia antara 20 sampai 60 tahun seperti yang telah dibuktikan oleh suatu penyelidikan di Tecumseh, suatu komunitas di Michigan. Biasanya tidak ada gejala-gejala lain kecuali gangguan kosmetik, tetapi kadang-kadang timbul komplikasi- komplikasi. Goiter mungkin membesar secara difus dan atau bernodula. Goiter merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebab utamanya adalah efisiensi yodium, disamping factor-faktor lain misalnya bertambahnya kebutuhan yodium pada masa pertumbuhan, kehamilan dan laktasi atau pengaruh-pengaruh zat-zat goitrogenik. Goitrogenik sporadic dapat disebabkan factor genetic atau karena obat (iatrogenic) antara lain metal atau propiltiourasil ( PTU ), tolbutamid, sulfaguanidin, PAS dan lain-lain. Penyakit goiter merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh perawat. Sebagai mahasiswa keperawatan, harus memiliki pemahaman dan penguasaan dalam menangani penyakit goiter. Makalah ini

Upload: anis-fauziah

Post on 11-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 92819549-Goiter

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Goiter merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang

16 % perempuan dan 4 % laki-laki yang berusia antara 20 sampai 60 tahun

seperti yang telah dibuktikan oleh suatu penyelidikan di Tecumseh, suatu

komunitas di Michigan. Biasanya tidak ada gejala-gejala lain kecuali

gangguan kosmetik, tetapi kadang-kadang timbul komplikasi-komplikasi.

Goiter mungkin membesar secara difus dan atau bernodula.

Goiter merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebab utamanya

adalah efisiensi yodium, disamping factor-faktor lain misalnya bertambahnya

kebutuhan yodium pada masa pertumbuhan, kehamilan dan laktasi atau

pengaruh-pengaruh zat-zat goitrogenik. Goitrogenik sporadic dapat

disebabkan factor genetic atau karena obat (iatrogenic) antara lain metal atau

propiltiourasil ( PTU ), tolbutamid, sulfaguanidin, PAS dan lain-lain.

Penyakit goiter merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh

perawat. Sebagai mahasiswa keperawatan, harus memiliki pemahaman dan

penguasaan dalam menangani penyakit goiter. Makalah ini diharapkan dapat

membantu mahasiswa dalam memahami penyakit goiter.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana definisi Goiter?

b. Apa etiologi Goiter?

c. Bagaimana manifestasi klinis Goiter?

d. Bagaimana patofisiologi Goiter?

e. Bagaimana pemeriksaan diagnostik Goiter?

f. Bagaimana penatalaksanaan Goiter?

g. Bagaimana prognosis Goiter?

h. Bagaimana asuhan keperawatan pada Goiter?

i. Bagaimana web of cause Goiter?

Page 2: 92819549-Goiter

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah pembelajaran diharapkan angkatan 2010 mampu

memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan “GOITER” secara

cepat, tepat, dan cermat.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui definisi Goiter.

b. Mengetahui etiologi Goiter.

c. Mengetahui manifestasi klinis Goiter.

d. Mengetahui pemeriksaan diagnostik Goiter.

e. Mengetahui komplikasi lipid pada Goiter.

f. Mengetahui penatalaksanaan Goiter.

g. Mengetahui prognosis Goiter.

h. Mengetahui asuhan keperawatan pada Goiter.

i. Mengetahui web of cause Goiter.

Page 3: 92819549-Goiter

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Definisi

Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid disebut juga struma adalah

suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat

kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan

kelenjar dan morfologinya. Dampak struma terhadap tubuh terletak pada

pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di

sekitarnya. Di bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan

esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea,

esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia. Hal

tersebut akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta

cairan dan elektrolit. Bila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher

yang besar dapat asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan

disfagia Pembesaran ini dapat memiliki fungsi kelenjar yang normal

(eutirodisme), pasien tyroid (hipotiroidisme) atau kelebihan produksi hormon

(hipetiroidisme). Terlihat pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah

depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar tiroid yang

tidak normal. (Rahza, 2010)

Kelenjar tiroid yang membesar disebut goiter. Goiter dapat menyertai hipo

maupun hiperfungsi tiroid. Bila secara klinik tidak ada tanda-tanda khas, disebut

giter non-toksik. (Tambayong, 2000)

Gondok adalah suatu pembengkakan pada kelenjar tiroid yang abnormal dan

penyebabnya bisa bermacam-macam, dimana kelenjar tiroid diperlukan untuk

memproduksi hormon tiroid yang berfungsi mengontrol metabolisme tubuh,

keseimbangan tubuh dan pertumbuhan perkembangan yang normal.

2. 2 Etiologi

Page 4: 92819549-Goiter

Berbagai faktor diidentifikasikan sebagai penyebab terjadinya hipertropi

kelenjar tiroid termasuk didalamnya defisiensi yodium, goitrogenik glikosida

agent (zat atau bahan ini dapat mensekresi hormon tiroid) seperti ubi kayu,

jagung, lobak, kangkung, kubis bila dikonsumsi secara berlebihan, obat-obatan

anti tiroid, anomali, peradangan dan tumor/neoplasma.

Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau

hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT

yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak

adanya umpan balik negative oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus.

Apabila hipotiroidisme terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang

rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari hipotalamus tinggi

karena. tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH maupun HT.

Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan

rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.

Penyebab Goiter adalah:

1) Auto-imun (dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang

komponen spesifik pada jaringan tersebut).

Tiroiditis Hasimoto’s juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya

otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan

penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik

negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun tidak diketahui, tetapi

tampaknya terdapat kecenderungan genetic untuk mengidap penyakit ini.

Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto.Pada

tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme

terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang

masih berfungsi.

Penyakit Graves. Sistem kekebalan menghasilkan satu protein, yang

disebut tiroid stimulating imunoglobulin (TSI). Seperti dengan TSH, TSI

Page 5: 92819549-Goiter

merangsang kelenjar tiroid untuk memperbesar memproduksi sebuah

gondok.

2) Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme baik

yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan

hipotiroidisme.

3) Obat-obatan tertentu yang dapat menekan produksi hormon tiroid.

4) Peningkatan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) sebagai akibat dari

kecacatan dalam sintesis hormon normal dalam kelenjar tiroid

5) Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam

makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi

iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan

hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa dalam

darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi

karena minimnya umpan balik. Kekurangan yodium jangka panjang dalam

makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif

(hipotiroidisme goitrosa).

6) Kurang iodium dalam diet, sehingga kinerja kelenjar tiroid berkurang dan

menyebabkan pembengkakan. Yodium sendiri dibutuhkan untuk

membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap di usus dan

disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Kelenjar tersebut

diantaranya:

a. Choroid

b. Ciliary body

c. Kelenjar mammae

d. Plasenta

e. Kelenjar air ludah

f. Mukosa lambung

g. Intenstinum tenue

h. Kelenjar gondok

Page 6: 92819549-Goiter

Sebagian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika

kadar yodium di dalam kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan

mengidap penyakit gondok.

7) Beberapa disebabkan oleh tumor (Baik dan jinak tumor kanker)

Multinodular Gondok. Individu dengan gangguan ini memiliki satu atau

lebih nodul di dalam kelenjar tiroid yang menyebabkan pembesaran. Hal ini

sering terdeteksi sebagai nodular pada kelenjar perasaan pemeriksaan fisik.

Pasien dapat hadir dengan nodul tunggal yang besar dengan nodul kecil di

kelenjar, atau mungkin tampil sebagai nodul beberapa ketika pertama kali

terdeteksi.

Kanker Tiroid. Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid meskipun

kurang dari 5 persen dari nodul adalah kanker. Sebuah gondok tanpa nodul

bukan merupakan resiko terhadap kanker.

Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme.

Namun, terapi untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah

tiroidektomi, pemberian obat penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif

untuk mengbancurkan jaringan tiroid. Semua pengobatan ini dapat

menyebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi, terutama masa anak-anak,

adalah penyebab kanker tiroid. Defisiensi iodium juga dapat meningkatkan

risiko pembentukan kanker tiroid karena hal tersebut merangsang proliferasi

dan hiperplasia sel tiroid.

8) Kerusakan genetik, yang lain terkait dengan luka atau infeksi di tiroid,

Tiroiditis. Peradangan dari kelenjar tiroid sendiri dapat mengakibatkan

pembesaran kelenjar tiroid.

9) Kehamilan

Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan yaitu gonadotropin dapat

menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.

2. 3 Klasifikasi

1. Goiter kongenital

Page 7: 92819549-Goiter

Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya tidak besar dan

sering terjadi pada ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.

2. Goiter endemik dan kretinisme

Biasa terjadi pada daerah geografis dimana detistensi yodium berat,

dekompensasi dan hipotiroidisme dapat timbul karenanya, goiter endemik ini

jarang terjadi pada populasi yang tinggal disepanjang laut.

3. Goiter sporadis

Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditis fositik yang

terjadi lazim pada saudara kandung, dimulai pada awal kehidupan dan

kemungkinan bersama dengan hipertiroidisme yang merupakan petunjuk penting

untuk diagnosa. Digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

a. Goiter yodium

Goiter akibat pemberian yodium biasanya keras dan membesar secara difus,

dan pada beberapa keadaan, hipotirodisme dapat berkembang.

b. Goiter sederhana (Goiter kollot)

Yang tidak diketahui asalnya. Pada pasien bistokgis tiroid tampak normal

atau menunjukan berbagai ukuran follikel, koloid dan epitel pipih.

c. Goiter multinodular

Goiter keras dengan permukaan berlobulasi dan tunggal atau banyak

nodulus yang dapat diraba, mungkin terjadi perdarahan, perubahan kistik dan

fibrosis.

4. Goiter intratrakea

Tiroid intralumen terletak dibawah mukosa trakhea dan sering berlanjut

dengan tiroid ekstratrakea yang terletak secara normal.

Klasifikasi Goiter menurut WHO :

1. Stadium   O – A: tidak ada goiter.

2. Stadium O – B : goiter terdeteksi dari palpasi tetapi tidak terlihat walaupun

leher terekstensi penuh.

3. Stadium I : goiter palpasi dan terlihat hanya jika leher  terekstensi

penuh.

Page 8: 92819549-Goiter

4. Stadium II : goiter terlihat pada leher dalam Potersi.

5. Stadium III :  goiter yang besar terlihat dari Darun.

2. 4 Manifestasi Klinis

Gejala utama :

1. Pembengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolan

besar, di bagian depan leher tepat di bawah Adam’s apple.

2. Perasaan sesak di daerah tenggorokan.

3. Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang

tenggorokan).

4. Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus).

5. Suara serak.

6. Distensi vena leher.

7. Pusing ketika lengan dibangkitkan di atas kepala

8. Kelainan fisik (asimetris leher)

Dapat juga terdapat gejala lain, diantaranya :

1. Tingkat peningkatan denyut nadi

2. Detak jantung cepat

3. Diare, mual, muntah

4. Berkeringat tanpa latihan

5. Goncangan

6. Agitasi

2. 5 Patofisiologi Dan WOC

2.5.1 Patofisiologi

Aktifitas utama kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi yodium dari

darah untuk membuat hormon tiroid. Kelenjar tersebut tidak dapat membuat

hormon tiroid cukup jika tidak memiliki cukup yodium. Oleh karena itu, dengan

defisiensi yodium individu akan menjadi hipotiroid. Akibatnya, tingkat hormon

Page 9: 92819549-Goiter

tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal ke tiroid. Sinyal ini disebut thyroid

stimulating hormone (TSH). Seperti namanya, hormon ini merangsang tiroid

untuk menghasilkan hormon tiroid dan tumbuh dalam ukuran yang besar

Pertumbuhan abnormal dalam ukuran menghasilkan apa yang disebut sebuah

gondok

Kelenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid stimulating hormone (TSH) yang

juga dikenal sebagai thyrotropin. TSH disekresi dari kelenjar hipofisis, yang

pada gilirannya dipengaruhi oleh hormon thyrotropin releasing hormon (TRH)

dari hipotalamus. Thyrotropin bekerja pada reseptor TSH terletak pada kelenjar

tiroid. Serum hormon tiroid levothyroxine dan triiodothyronine umpan balik ke

hipofisis, mengatur produksi TSH. Interferensi dengan sumbu ini TRH hormon

tiroid TSH menyebabkan perubahan fungsi dan struktur kelenjar tiroid.

Stimulasi dari reseptor TSH dari tiroid oleh TSH, TSH reseptor antibodi, atau

agonis reseptor TSH, seperti chorionic gonadotropin, dapat mengakibatkan

gondok difus. Ketika sebuah kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel

ganas metastasis untuk tiroid terlibat, suatu nodul tiroid dapat berkembang.

Kekurangan dalam sintesis hormon tiroid atau asupan menyebabkan

produksi TSH meningkat. Peningkatan TSH menyebabkan peningkatan

cellularity dan hiperplasia kelenjar tiroid dalam upaya untuk menormalkan kadar

hormon tiroid. Jika proses ini berkelanjutan, maka akan mengakibatkan gondok.

Penyebab kekurangan hormon tiroid termasuk kesalahan bawaan sintesis

hormon tiroid, defisiensi yodium, dan goitrogens.

Gondok dapat juga terjadi hasil dari sejumlah agonis reseptor TSH.

Pendorong reseptor TSH termasuk antibodi reseptor TSH, resistensi terhadap

hormon tiroid hipofisis, adenoma kelenjar hipofisis hipotalamus atau, dan tumor

memproduksi human chorionic gonadotropin.

Pemasukan iodium yang kurang, gangguan berbagai enzim dalam tubuh,

hiposekresi TSH, glukosil goitrogenik (bahan yang dapat menekan sekresi

hormone tiroid), gangguan pada kelenjar tiroid sendiri serta factor pengikat

dalam plasma sangat menentukan adekuat tidaknya sekresi hormone tiroid. Bila

kadar – kadar hormone tiroid kurang maka akan terjadi mekanisme umpan balik

Page 10: 92819549-Goiter

terhadap kelenjar tiroid sehingga aktifitas kelenjar meningkat dan terjadi

pembesaran (hipertrofi).

Dampak goiter terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid

yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ lain di sekitarnya. Di bagian

posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan esophagus. Goiter dapat

mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea, esophagus dan pita suara

sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia yang akan berdampak terhadap

gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit. Penekanan

pada pita suara akan menyebabkan suara menjadi serak atau parau.

Bila pembesaran keluar, maka akan memberi bentuk leher yang besar

dapat simetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia. Tentu

dampaknya lebih ke arah estetika atau kecantikan. Perubahan bentuk leher dapat

mempengaruhi rasa aman dan konsep diri klien. (Rahza, 2010)

2.5.2 WOC

Page 11: 92819549-Goiter

Multinodular gondok

Banyak nodul

Metastasis

Inflamasi

Nodul Berkembang

Pembesaran kel Tiroid

Pola Nafas Tidak efektif

Gangguan citra tubuh

Hormon

Produksi Hormon

Defisinsi yodium Penyakit GravesTiroiditis Hasimoto’s

TiroiditisKehamilanKanker Tiroid

Hiperplasi sel

Hiperplasi kelenjar tiroid

TSH

Sinyal ke TSH

Hiperplasi sel

Merangsang kel. Tiroid

Hipertiroid

Menghasilkan TSI

Kerusakan kel. Tiroid

Gangguan hormon

Kondisi Autoimun

Hipotiroid

Peradangan

Hiperplasi sel

GOITER

Menekan Trakea

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Menekan Esofagus

Disfagia

Sesak, kesulitan bernafas

Mengganggu penampilan

Pembesaran tampak diluar

Page 12: 92819549-Goiter

2. 6 Penatalaksanaan

Perawatan akan tergantung pada penyebab gondok.

1. Defisiensi Yodium

Gondok disebabkan kekurangan yodium dalam makanan maka akan

diberikan suplementasi yodium melalui mulut. Hal ini akan menyebabkan

penurunan ukuran gondok, tapi sering gondok tidak akan benar-benar

menyelesaikan.

2. Hashimoto Tiroiditis

Jika gondok disebabkan Hashimoto tiroiditis dan hipotiroid, maka akan

diberikan suplemen hormon tiroid sebagai pil setiap hari. Perawatan ini akan

mengembalikan tingkat hormon tiroid normal, tetapi biasanya tidak membuat

gondok benar-benar hilang. Walaupun gondok juga bisa lebih kecil, kadang-

kadang ada terlalu banyak bekas luka di kelenjar yang memungkinkan untuk

mendapatkan gondok yang jauh lebih kecil. Namun, pengobatan hormon tiroid

biasanya akan mencegah bertambah besar.

3. Hipertiroidisme

Jika gondok karena hipertiroidisme, perawatan akan tergantung pada

penyebab hipertiroidisme. Untuk beberapa penyebab hipertiroidisme, perawatan

dapat menyebabkan hilangnya gondok. Misalnya, pengobatan penyakit Graves

dengan yodium radioaktif biasanya menyebabkan penurunan atau hilangnya

gondok.

Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon

tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau

merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

1. Obat antitiroid

Indikasi :

a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang

menetap, pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan

tirotoksikosis.

b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau

sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium aktif.

Page 13: 92819549-Goiter

c. Persiapan tiroidektomi

d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia

e. Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid yang sering digunakan :

Karbimazol 30-60 5-20

Metimazol 30-60 5-20

Propiltourasil 300-600 5-200

2. Pengobatan dengan yodium radioaktif

Indikasi :

a. Pasien umur 35 tahun atau lebih

b. Hipertiroidisme yang kambuh

c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid

d. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik

3. Operasi

Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme.

Indikasi :

a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat

antitiroid.

b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis

besar

c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium

radioaktif

d. Adenoma toksik atau struma multinodular toksik

e. Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

f. Multinodular

Banyak gondok, seperti gondok multinodular, terkait dengan tingkat normal

hormon tiroid dalam darah. Gondok ini biasanya tidak memerlukan perawatan

khusus setelah dibuat diagnosa yang tepat.

2. 7 Pencegahan

Page 14: 92819549-Goiter

Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari

diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan

untuk mencegah terjadinya struma adalah:

1) Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku

makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium.

2) Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut,

ganggang-ganggangan dan sayuran hijau.

3) Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah

dimasak, tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk

menghindari hilangnya yodium dari makanan.

4) Pada ibu hamil dianjurkan agar tidak menggunakan obat-obatan yang

beresiko untuk ketergantungan goiter kongenital.

5) Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini

memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan garam karena

dapat terjangkau daerah luas dan terpencil. Iodisasi dilakukan dengan

yodida diberikan dalam saluran air dalam pipa, yodida yang diberikan dalam

air yang mengalir, dan penambahan yodida dalam sediaan air minum.

6) Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah

endemik berat dan endemik sedang. Sasaran pemberiannya adalah semua

pria berusia 0-20 tahun dan wanita 0-35 tahun, termasuk wanita hamil dan

menyusui yang tinggal di daerah endemis berat dan endemis sedang. Dosis

pemberiannya bervariasi sesuai umur dan kelamin.

7) Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3

tahun sekali dengan dosis untuk dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun 1 cc

dan untuk anak kurang dari 6 tahun 0,2-0,8 cc.

8) Hindari mengkonsumsi secara berlebihan makanan-makanan yang

mengandung goitrogenik glikosida agent yang dapat menekan sekresi

hormone tiroid seperti ubi kayu, jagung, lobak, kankung, dan kubis.

Page 15: 92819549-Goiter

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

1. Pengumpulan data

Anamnesa didapat :

a. Identifikasi klien.

b. Keluhan utama klien

Pada klien hipothyroid keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah

adanya benjolan pada leher bagian depan.

c. Riwayat penyakit sekarang

Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang

semakin membesar sehingga mengakibatkan sulit menelan dan

terganggunya pernafasan karena penekanan trakhea eusofagus sehingga

perlu dilakukan operasi.

d. Riwayat penyakit dahulu

Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan

penyakit gondok, misalnya kekurangan yodium (gondok endemik),

pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk

sekitar berpenyakit gondok. Selain itu juga ditanyakan riwayat tiroiditis

limfositik menahun, paparan bahan-bahan goitrogen (yodium, tiourasil,

dsb), post op tiroidektomi, dan hipopituitarisme.

e. Riwayat kesehatan keluarga

Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama

dengan klien saat ini.

f. Riwayat psikososial

Akibat dari pembesaran nodul kelenjar tiroid yang menyebabkan daerah

leher klien terlihat benjolan yang besar, sehingga ada kemungkinan klien

merasa malu dengan orang lain.

2. Pemeriksaan fisik

a. B1 (Breath)

Page 16: 92819549-Goiter

1) Pernapasan lambat

2) suara parau dan kasar.

3) sesak

b. B2 (Blood)

1) Nadi lambat

2) Tekanan darah turun

3) RR lambat

4) Suhu rendah

c. B3 (Bladder) : Poliuri

d. B4 (Brain)

1) Komposmentis

2) Gangguan koordinasi

e. B5 (Bowel)

1) Konstipasi

2) Disphagia

f. B6 (Bone)

1) Kelemahan otot

2) Parasthesia jari – jari tangan

3) Kelelahan dan atrofi otot

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan penunjang

1) Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid)

2) Kadar T3, T4

3) Nilai normal T3=0,6-2,0 , T4= 4,6-11Darah rutin

4) Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai

normal antara –10s/d +15

5) Kadar calsitoxin (hanya pada pebnderita tg dicurigai carsinoma

meduler).

b. Pemeriksaan radiologis

1) Dilakukan foto thorak posterior anterior

Page 17: 92819549-Goiter

2) Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu

technig .

3) Esofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke esofagus.

3.2 Analisa Data

Data EtiologiMasalah

keperawatan

DS :

- Pasien mengeluh sesak

DO:

- Penggunaan otot bantu

nafas

- Pasien gelisah

- RR > 20x menit

- Ekspansi dada asimetsis

Defisiensi yodium

Hipotiroid

TSH terstimulasi

Hiperplasi kelenjar tiroid

Pembesaran kelenjar tiroid

Trakea tertekan

Pola nafas inefektif

DS:

- Pasien merasa sakit

ketika menelan

- Pasien tidak nafsu

makan

DO :

A : BB Turun

B : Albumin < 3,5 g/dL

C : Pasien lemah

D : Porsi makan tidak habis

Defisiensi yodium

Hipotiroid

TSH terstimulasi

Hiperplasi kelenjar tiroid

Pembesaran kelenjar tiroid

Esofagus tertekan

Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan

DS :

- Pasien merasa malu

Goiter

Ggn Citra Tubuh

Page 18: 92819549-Goiter

DO :

- Tampak pembesaran

pada leher depan

Pembesaran kelenjar tiroid

Pembesaran pada leher

Gangguan citra tubuh

DS :

- Pasien bingung

dengan keadaan

dirinya

DO : -

Goiter

Kurang informasi

Kurang pengetahuan

3.3 Diagnosa Keperawatan

1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan

pada leher, penekanan trakhea.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya

penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan.

3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak

efektifnya coping individu, adanya pembesaran pada leher

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber

informasi.

3.4 Intervensi

1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan

pada leher, penekanan trakhea.

Tujuan : Menunjukkan pola nafas yang efektif

Kriteria Hasil : Dalam 3x 24 jam, pasien

RR= 16-20x/ menit

Kedalaman inspirasi dan kedalaman bernafas

Ekspansi dada simetris

Page 19: 92819549-Goiter

Tidak ada penggunaan otot bantu nafas

No Intervensi Rasional

1Pantau frekwensi pernafasan ,

kedalaman, dan kerja pernafasan

Untuk mengetahui adanya

gangguan pernafasan pada pasien

2

Waspadakan klien agar leher

tidak tertekuk/posisikan semi

ekstensi atau eksensi pada saat

beristirahat

Menghindari penekanan pada jalan

nafas untuk meminimalkan

penyempitan jalan nafas

3 Ajari klien latihan nafas dalam Untuk menstabilkan pola nafas

4Persiapkan operasi bila

diperlukan.

Operasi diperlukan untuk

memperbaiki kondisi pasien

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya

penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan.

Tujuan : Menunjukkan status gizi pasien yang adekuat

Kriteria Hasil : dalam 3x24 jam, pasien menunjukkan

BB normal

Albumin normal 3,5-5 mg/dL

Peningkatan nafsu makan

No Intervensi Rasional

1

Kaji adanya kesulitan menelan,

selera makan, kelemahan umum

dan munculnya mual dan

muntah.

kesulitan menelan, selera makan,

kelemahan umum dan munculnya

mual dan muntah adalah factor

yang menentukan asupan makan

pasien

2 Pantau masukan makanan setiap

hari dan timbang berat bada

setiap hari serta laporkan adanya

Mengetahui status nutrisi pasien

Page 20: 92819549-Goiter

penurunan.

3

Dorong klien untuk makan dan

meningkatkan jumlah makan dan

juga beri makanan lunak, dengan

menggunakan makanan tinggi

kalori yang mudah dicerna.

Mempermudah pasien menelan

makanan

4Beri/tawarkan makanan

kesukaan klien.Meningkatkan nafsu makan pasien

5

Kolaborasi : konsultasikan

dengan ahli gizi untuk

memberikan diet tinggi kalori,

protein, karbohidrat dan vitamin.

Mencukupi nutrisi sesuai yang

dibutuhkan pasien

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan tidak efektifnya coping

individu, adanya pembesaran pada leher

Tujuan : menunjukkan peningkatan harga diri

Kriteria Hasil : Dalam 3x24 jam, pasien menunjukkan

Penerimaan diri secara verbal

Mengerti akan kekuatan diri

Melakukan perilaku yang dapat meningkatkan rasa

percaya diri

No Intervensi Rasional

1Pantau tingkat perubahan

rentang harga diri rendah

Mengetahui kopping individu

pasien

2Pastikan tujuan tindakan yang

kita lakukan adalah realistis

Meningkatkan hubungan saling

percaya dengan pasien

3 Sampaikan hal-hal yang positif

secara mutlak untuk klien,

tingkatkan pemahaman tentang

penerimaan anda pada pasien

Meningkatkan harga diri pasien

Page 21: 92819549-Goiter

sebagai seorang individu yang

berharga.

4

Diskusikan masa depan klien,

bantu klien dalam menetapkan

tujuan-tujuan jangka pendek dan

panjang.

Membantu klien menentukan masa

depan yang diinginkan

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber

informasi.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan pengetahuan klien

Kriteria Hasil : Dalam 2x24 jam, pasien

Mengikuti pengobatan yang disarankan

Peningkatan pengetahuan pasien

Dapat menghindari sumber stress

No Intervensi Rasional

1Berikan informasi yang tepat

dengan keadaan individuMeningkatkan pengetahuan pasien

2

Identifikasi sumber stress dan

diskusikan faktor pencetus krisis

tiroid yang terjadi, seperti

orang/sosial, pekerjaan, infeksi,

kehamilan

Agar pasien bisa menghindari

sumber stress

3

Berikan informasi tentang tanda

dan gejala dari penyakit gondok

serta penyebabnya

Dapat mengidentifikasi gejala

awal dari gondok

4 Diskusikan mengenai terapi

obat-obatan termasuk juga

ketaatan terhadap pengobatan

dan tujuan terapi serta efek

Pasien bisa mengikuti terapi yang

disarankan

Page 22: 92819549-Goiter

samping obat tersebut

KESIMPULAN

1) Goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid sebagai akibat

pertambahan ukuran sel atau jaringan.

2) Berbagai faktor sebagai penyebab terjadinya hipertropi kelenjar

tiroid diantaranya seperti defisiensi yodium, goitrogenik glikosida

agent yang merupakan zat atau bahan yang dapat mensekresi

hormon tiroid) seperti ubi kayu, jagung, lobak, kangkung, kubis

bila dikonsumsi secara berlebihan, obat-obatan anti tiroid,

anomali,peradangan dan tumor/neoplasma.

3) Pencegahan Goiter dapat diberikan senyawa yodida di kawasan

yang kandungan yodiumnya buruk.

Page 23: 92819549-Goiter

4) Penatalaksanaan : menekan kelenjar hipofisis untuk menstimulasi

tiroid diberi preparat yodium, seperti larutan jenuh kalium yodida

dan dilakukan tindakan operatif.

5) Untuk Asuhan Keperawatan  :

a) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan

kelenjar tiroid thd trachea.

b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan asupan nutrien kurang akibat disfagia.

c) Gangguan konsep diri ; citra diri berhubungan dengan

perubahan bentuk leher.

d) Ansietas berhbungan perubahan status kesehatan.

e) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang

informasi.

f) Resti gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan

penekanan pita suara.

Page 24: 92819549-Goiter

DAFTAR PUSTAKA

Chalampa, Bams. 2010. Askep pada Penyakit Goiter. Disitasi dari

http://bamschalampa-askep.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-

pada-penyakit-goiter.html. pada tanggal 18 April 2010.

Rahza, Putri. 2010. Patofisiologi Goiter Gondok. Disitasi dari

http://putrisayangbunda.blog.com/2010/08/29/patofisiologi-goiter-

gondok.html. pada tanggal 19 April 2010

Santoso, Agung. 2009. Asuhan Keperawatan Pasien Struma. Disitasi dari

http://nersgoeng.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-pasien-

struma.html. pada tanggal 19 April 2010

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta:EGC.

Wilkinson, Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:EGC.

Bruner, Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Doenges Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC