document92
TRANSCRIPT
PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP
TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTERI
KELAS IV SEKOLAH DASAR GAYAMSARI 01
SEMARANG TAHUN AJARAN 2004/2005
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Sri Murtiani
Nim : 6301903015
Program Studi : Strata 1
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
S A R I
Sri Murtiani (2005), Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Kelas IV Sekolah Dasar Gayamsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005 Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mencari jawaban dari permasalahan yang muncul dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Kelas IV Sekolah Dasar Gayamsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005?. Dan seberapa besar sumbangan Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Puteri Sekolah Dasar Gayamsari 01 Tahun Ajaran 2004/2005?.
Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan menggunakan metode eksperimen. Populasi yang digunakan adalah Siswa puteri Kelas IV SD Gayamsari 01 Tahun Ajaran 2004/2005 yang berjumlah 28 orang. Karena jumlahnya hanya 28 orang maka semua siswa puteri Kelas IV dipergunakan sebagai sampel sehingga disebut dengan total populasi. Setelah dilakukan Tes awal dengan menggunakan Tes Kesegaran Jaasmani Indonesia, sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok ialah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Teknik pembagian kelompok menggunakan Match-Subyect Ordinal Pairing.Kelompok eksperimen diberi perlakuan senam Ayo Bersatu selama 3 X seminggu selama 6 minggu. Sesudah program latihan selesai dilakukan tes pengukuran kembali dengan tes yang sama dengan tes awal.Metode pengolahan data menggunakan uji t. Sebelum uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis hipotesis, untuk uji normalitas data dengan statistik non parametrik menggunakan Kolmogorov-Smirnov, untuk uji homogenitas menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Senam Ayo Bersatu terhadap tingkat kesegaran jasmani para pelakunya yang dalam hal ini adalah siswa putri kelas IV SD Gayamsari 01 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Saran yang diajukan adalah kepada guru olahrga dianjurkan untuk memperbanyak latihan senam karena dapat meningkatkan kesegaran secara signifikan.
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Semarang, 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. Dra. Kaswarganti Rahayu, M. Kes.
NIP. 131281228 NIP. 131993872
Mengetahui : Ketua Jurusan PKLO - FIK
Universitas Negeri Semarang
Drs. Wahadi, M.Pd.
NIP. 131571551
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Pada hari : Kamis
Tanggal : Tanggal 7 Juli 2005
Panitia Ujian :
Ketua Panitia : Sekretaris :
Drs. Sutardji, M.S Drs. Wahadi, M.Pd.
NIP. 130523506 NIP. 131571551
Dewan Penguji :
1. Drs. Rubiyanto Hadi, M. Pd.
NIP. 131786588
2. Dra. M.M.Endang Sri Retno, M.S.
NIP. 131281228
3. Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes
NIP . 131993872
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Hanya orang yang ingin tahu yang akan belajar dan hanya orang yang teguh
yang akan mengatasi rintangan untuk belajar.
Hasil dari sesuatu pencarian selalu lebih menggembirakan daripada hasil dari
suatu kecerdasan ( Eugene Wilson )
Kupersembahkan untuk :
Bapakku Y. Muslim (alm) dan Ibuku M Sukeni,
Suamiku F.X. Fanny Ariyadi
Dan anak-anakku tercinta Defina dan Reren
Juga teman dan sahabat
KATA PENGANTAR
Pantaslah kiranya apabila pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa , yang telah melimpahkan rahmat Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal
bukanlah merupakan perjuangan penulis sendiri , karena tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas
dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran
serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. dan Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes.
selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan,
petunjuk dan saran hingga skripsi ini dapat terwujud.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta
menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.
6. Kepala SD Gayamsari 01 Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis
dan menyediakan siswanya untuk sampel penelitian
7. Para Siswa Kelas IV SD Gayamsari 01 yang telah bersedia menjadi sampel
dalam penelitian ini.
8. Suamiku F.X. Fanny Ariyadi serta anak-anakku tercinta Devina Istifanus
Ardi Murwita dan Florentina Oktaviani Ardi Murwita yang telah banyak
berkorban dan mendorong semangat hingga selesainya skripsi ini
Semoga segala amal baik saudara dalam membantu penelitian ini akan mendapat
pahala yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah
pengetahuan.
Semarang, 2005
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… I
SARI ………………………………………………………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… V
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… X
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………………… 1
1.2 Permasalahan ………………………………………………..... 5
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 5
1.4 Penegasan Istilah …………………………………………… 6
1.5 Manfaat Penelitian ……....…………………………………… 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ……………………… 8
2.1 Landasan Teori ……………………………………………… 8
2.1.1 Olahraga pada Anak ................................................................ 8
2.1.2 Senam Ayo Bersatu …………………………………………. 10
2.1.3 Kesegaran Jasmani …………………………………………… 17
2.1.4 Prinsip-prinsip Latihan Fisik ……………………………….. 18
2.1.5Analisis Hubungan Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap
Kesegaran Jasmani …………………………………………..
21
2.2 Hipotesis ……………………………………………………… 22
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….. 23
3.1 Populasi Penelitian ……..…………………………………… 23
3.2 Sampel Penelitian ……………………………………………… 23
3.2 Variable Penelitian ……………………………………………. 24
3.4 Rancangan Penelitian …………..……………………………… 24
3.5 Teknik Pengambilan Data ……………………………………… 25
3.6 Prosedur Penelitian ……..……………………………………. 26
3.7 Instrumen Penelitian ………………………………………….. 27
3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ……………….. 41
3.9 Analisa Data …………………………………………………. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 45
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………… 45
4.2 Uji Hipótesis ………………………………………………… 48
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………….. 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 55
5.1 Simpulan …………………………………………………….. 55
5.2 Saran ………………………………………………………… 55
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 56
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… 58
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rangkuman Hasil perhitungan data Statisktik Deskripsi ........... 45
2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas .......................... 47
3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ...................... 47
4. Rangkuman Hasil Uji Paired Sampel T Tes Kelompok Kontrol
dan Kelompok Eksperimen ........................................................
48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Lari 40 meter .................................................................. 29
2 Tes Gantung Siku Tekuk ............................................... 30
3. Gambar Posisi jari-jari Diletakkan Di atas Kepala ....... 31
4. Pergelangan kaki dipegang dan ditekan ke bawah ......... 32
5. Loncat Tegak ................................................................. 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi
jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia.
Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup lama. Karena itu
upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani
dan olahraga membutuhkan kesabaran, keikhlasan dan pengorbanan sebagai
upaya melaksanakan pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan
formal agar dapat berkembang lebih pesat dan mampu menjadi landasan bagi
pembinaan keolahragaan nasional. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan
motivasi harus dimulai pada usia dini. Oleh sebab itu pendidikan jasmani dan
olahraga sudah harus dimulai sejak seseorang berada di bangku Sekolah Dasar.
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia
Indonesia melalui fisiknya yang diarahkan pada pembentukan watak dan
kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang
dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional ( GBHN Tap MPR No.
II/MPR/1988).
Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan pengalaman yang memadai agar dapat mencapai suatu keberhasilan dalam
mengajar dan melatih. Penguasaan suatu merode mengajar dan melatih oleh
seorang guru atau pelatih sangat penting dalam meningkatkan prestasi olahraga
yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam mengajar akan membawa dampak
positif terhadap prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi perlu dilaksanakan
berbagai langkah dalam mencapai prestasi antara lain : dengan meningkatkan
metode latihannya serta memperbaiki sarana dan prasarana.
Faktor lain yang berpengaruh atas prestasi adalah tingkat kesegaran
seseorang, oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam
membentuk manusia Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran
aktif pemerintah sudah mulai pada tahun tujuh puluhan. Pada waktu itu
pemerintah telah mempersiapkan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
khususnya dalam segi kesehatan dan kesegaran jasmani dengan memperkenalkan
Senam Pagi Indonesia dalam empat seri.
Pada tahun 1984 terbit surat Menteri Negara Urusan Permuda dan Olahraga
dengan Nomor B / 0262 / Menpora / 1984 pada tanggal 29 Februari 1984 serta
surat Menteri Dalam Negeri No. 426 / 2316 / SI tertanggal 24 Februari 1984 yang
isinya menegaskan diresmikannya Jam Krida Olahraga Nasional pada tanggal 11
Maret 1984 dan dipertegas lagi dengan surat Keputusan Mendikbud
No. 0242 / U / 1984 tertanggal 4 Juni 1984, tentang pedoman Pelaksanaan Jam
Krida Olahraga untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan
Depdikbud maupun pelajar, yang isinya kepada mereka diwajiban melakukan
senam 30 menit sebelum dimulai pekerjaan atau kegiatan pelajaran pada setiap
hari Jumat untuk karyawan dan setiap hari untuk para pelajar. Surat-surat
keputusan tersebut sampai sekarang belum dicabut artinya kewajiban senam
sebelum mulai aktivitas baik kalangan karyawan maupun pelajar masih tetap
berlaku. Hal itu menunjukkan betapa masih relevannya kegiatan senam tersebut
sampai sekarang. Pada waktu itu senam yang dianjurkan adalah senam Pagi
Indonesia seri D. Senam tersebut telah diteliti oleh Drs. Dumadi dkk. Dari
FPOK- IKIP Semarang dan hasilnya adalah : bahwa Senam Pagi Indonesia seri D
dapat meningkatkan kesegaran jasmani dengan signifikan. ( Dumadi dkk, 1984 )
Pada tahun 1984 tersebut telah muncul jenis senam yang baru ialah senam
Kesegaran Jasmani ’84. Terhadap senam inipun telah dilakukan penelitian pula
pada tahun 1987 oleh Dra. Endang Sri Retno dengan membandingkan kedua
bentuk senam tersebut. Hasilnya bahwa “Senam Kesegaran Jasmnai 84 lebih baik
dalam meningkatkan kesegaran jasmani dari pada senam Pagi Indonesia Seri D”.
( Endang Sri Retno, 1987 )
Pada tahun 1988 terbit SK Menpora No. 0009 / MENPORA / 88, tanggal 7
Juli 1988 yang menjelaskan tentang : jam krida olahraga bahwa senam Kesegaran
Jasmani ’88 untuk dilaksanakan pada instansi-instansi pemerintah sebagai variasi
latihan dan memperkaya senam yang telah ada. Itu berarti bahwa pada tahun 1988
telah ada senam yang baru lagi ialah senam kesegaran jasmani ’88 . Terhadap ”
SKJ 88” ini juga telah diteliti pula oleh Dra. Endang Sri Retno dengan
membandingkan manakah yang lebih baik antara “senam kesegaran jasmani ’84
dan senam kesegaran jasmani ’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani.”
Hasilnya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara senam kesegaran
jasman’84 dengan senam kesegaran jasmani’88 dalam meningkatkan kesegaran
jasmani bagi pelakunya. ( Endang Sri Retno, 1989 : 12 )
Senam kesegaran jasmani berkembang terus berlangsung hingga kemudian
sekarang ini beberapa bentuk senam-senam bermunculan salah satunya ialah
senam Ayo Bersatu.
Senam kesegaran jasmani merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam
sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan
daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi
mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi
penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting lagi senam
lebih dapat meningkatkan kesegaran secara efektif bagi siapapun yang
melakukannya. Sebab menurut Sukarman ( 1989 : 12 ) tentang olahraga pada
anak bahwa didalam mengajarkan olahraga pada anak hendaknya memperhatikan
hal-hal yaitu pertumbuhan fisik atau badan, pertumbuahan dan perkembangan
kejiwaan serta perilaku, pertumbuhan ketrampilan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa
pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan serta perilaku pada masa anak-anak
perlu mendapat prioritas utama, sebab kalau tidak maka perkembangan
selanjutnya kurang mendapatkan fondasi yang kokoh.
Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah orang yang
cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya
dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti. (Endang Sri Retno, 1989 :
14 ).
Persoalannya adalah bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan bermacam-macam jenis
senam yang sudah ada selama ini. Kalau beberapa penelitian terhadap senam
terdahulu ternyata dapat meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang,
bagaimanakah dengan Senam Ayo Bersatu ini. Kiranya tidak ada salahnya apabila
perlu dibuktikan apakah Senam Ayo Bersatu ini juga efektif dalam meningkatkan
kesegaran jasmanai pada anak sekolah dasar. Untuk itulah maka peneliti tertarik
untuk mengambil momen dengan hadirnya senam Ayo Bersatu sebagai karya
penelitian dengan judul “ Pengaruh Senam Ayo Bersatu Terhadap Peningkatan
Kesegaran Jasmani Siswa Putri Kelas IV Sekolah Dasar Gayamsari 01. Semarang
Tahun Pelajaran 2004 / 2005 ”.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul,
maka munculah permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut : “Apakah Senam Ayo Bersatu berpengaruh terhadap
peningkatan kesegaran jasmani siswa putri kelas IV SD Gayamsari 01
Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005” ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian pada umumnya untuk menentukan kebenaran dan mengkaji
kebenaran suatu ilmu pengetahuan ( Sutrisno Hadi, 1988 : 271) oleh karena itu
penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui adapakah Senam Ayo Bersatu
berpengaruh terhadap peningkatan kesegaran jasmani siswa puteri Kelas IV SD
Gayamsari 01 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada
pernjelasan tersendiri tentang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut
dikemas dalam penegasan istilah seperti berikut :
1.4.1 Pengaruh :
Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu atau orang yang membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Depdikbud, 1994 : 664 )
1.4.2 Senam Ayo Bersatu :
Senam yang dimaksud disini Senam seperti pada umumnya yaitu latihan
tubuh yang dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan ketrampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual. Sedangkan Ayo Bersatu adalah nama dari salah satu jenis senam
yang sekarang ini banyak berkembang di Indonesia. Untuk senam Ayo
Bersatu diciptakaan dan dikembangkan oleh Federasi Olahraga Masyarakat
Indonesia yang mencerminkan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen
masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga. Dan dalam
pelaksanaannya diiringi dengan musik kaset.
1.4.3 Kesegaran Jasmani :
Menurut Rusli Lutan ( 1988 : 7 ) kesegaran jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan
kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti melalui praktik di
lapangan.
Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pelatih atau guru pendidikan jasmani
dan kesehatan tentang pengaruh senam Ayo Bersatu terhadap peningkatan
kesegaran jasmani.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori.
2.1.1 Olahraga pada Anak.
Dalam pendidikan olahraga pada anak, Soekarman ( 1989 : l )
mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam olahraga pada anak
adalah : a) Pertumbuhan kejiwaan dan perilaku, b) Pertumbuhan Badan atau
fisik, c) Pertumbuhan Ketrampilan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa
Perkembangan kejiwaan dan perilaku pada masa kanak-kanak perlu mendapat
prioritas utama, sebab kalau perkembangan kejiwaan dan perilaku tidak sejak
dini dibina maka untuk perkembangan selanjutnya kurang mendapat fondasi
yang kokoh. Oleh karena itu dalam membina olahraga pada anak, selain perlu
dipikirkan macam olahraga yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kejiwaan
dan perilaku, tetapi sekaligus juga merangsang pertumbuhan fisik serta
memberi dasar ketrampilan yang nantinya berguna dalam pengembangan
pencapaian prestasi. Masalahnya sekarang adalah segi apa saja yang perlu
dibina sejak dini pada anak sekolah dasar. Untuk menjawab permasalahan ini
Soekarman ( 1986 : 24 ) mengemukakan bahwa untuk dapat mengerti
mengenai perkembangan motorik perlu mengetahui tahap perkembangan yaitu
2.1.1 Prenatal : mulai konsepsi sampai lahir
2.1.2 Bayi : lahir sampai dua tahun
2.1.3 Anak : usia dua tahun sampai 10 tahun
2.1.4 Remaja : usia 10 tahun sampai 18 tahun
2.1.5 Dewasa : usia 18 sampai mati
Selanjutnya Soekarman ( 1989 : 30 ) mengemukakan bahwa anak usia
sekolah dasar yaitu usia 2 sampai 8 tahun adalah merupakan periode
perkembangan cepat dari kemampuan motorik yang rumit atau kompleks.
Dimana gerakan-gerakan yang terisolasi menjadi lebih teratur dan mengandung
maksud. Anak mulai menyelidiki sekelilingnya dan mulai belajar dan mengerti
kemampuannya. Dalam perkembangan motorik pada mulanya tergantung pada
kematangan atau maturasi, dan perkembangan ketrampilan tergantung dari
belajar dan pengalaman. Sedangkan pengalaman belajar gerak pada
permulaan masa kanak-kanak menentukan kwalitas gerak selanjutnya. Oleh
karena itu harus didorong untuk selalu bergerak dan harus diajari bagaimana
sikap-sikap gerak yang benar seperti misalnya : cara berdiri, berjalan,
melompat dan meloncat dengan benar. Sebab apabila seorang anak sejak awal
belajar dasar tentang pola gerak keliru maka perkembangan selanjutnya sukar
untuk diperbaiki.
Kita sering melihat anak yang selalu bergerak dan ingin mencoba
ketrampilan motoriknya, keadaan demikian ini hendaknya jangan dilarang.
Sebab menurut Seaton ( 1983 : 23 ) kehidupan adalah aktivitas, kalau aktivitas
berhenti maka kehidupanpun akan berhenti. Anak pada umumnya lebih aktif
dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh kebutuhan dari
anak untuk bergerak. Anak memerlukan gerakan-gerakan aktif dalam sehari
kira-kira 4 sampai 5 jam, orang dewasa 2 sampai 4 jam, sedangkan untuk orang
tua 1 sampai 2 jam. Oleh karena itu dalam mengajar olahraga pada anak
hendaknya lebih kreatif untuk menciptakan bentuk latihan dengan
memanfaatkan kebutuhan gerak terutama kwalitas gerakan. Dari sini muncul
masalah bentuk olahraga yang bagaimanakah yang memenuhi persyaratan
dengan mempertimbangkan pertumbuhan fisik, perilaku, dan ketrampilan.
2.1.2 Senam Ayo Bersatu
Senam di Indonesia dikenal sebagai salah satu cabang olahraga, dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic, yang berasal dari kata
Gymnos dari bahasa Yunani yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut
dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan
keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah
telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan
pakaian belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur dan
mengikuti gerak pemakainya ( Hidayat, 1995 : 14 ). Sedangkan Agus
Mahendra ( 2001: 2 ) mendefinisikan senam sebagai latihan tubuh yang dipilih
dan dikonstruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
secara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.
Senam meskipun sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penggalakan
senam secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan
diperkenalkannya Senam Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan
pelaksanaannya dengan iringan musik. Setelah itu baru banyak sekali
bermunculan senam-senam yang lain yang salah satunya adalah Senam Ayo
Bersatu yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2002.
Senam Ayo Bersatu adalah senam kebugaran jasmani yang diciptakan
oleh Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan
dan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus
mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia melalui kegiatan olahraga. Senam Ayo Bersatu mudah dilakukan
kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Senam Ayo Bersatu diharapkan
dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para pesertanya.
Bertolak dari pernyataan tersebut, maka tak terkecuali bahwa Senam Ayo
Bersatu juga berlaku bagi anak atau murid sekolah dasar. Adapun bentuk
latihannya terdiri dari bermacam-macam latihan, yang dikemas sebagai berikut
:
2.1.2.1 Latihan Pemanasan :
Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan
durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna
seperti berikut :
1. Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan
tangan.
2. 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan
satu garis tegak lurus dengan lantai.
3. Pandangan lurus kedepan.
4. Kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan menghadap ke
dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga.
Adapun pemanasan latihannya terdiri atas :
2.1.2.1.1 Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dan napas
Tujuan : (l) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan
untuk persiapan melakukan olahraga senam.
(2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan persendian.
2.1.2.1.2 Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher.
Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher.
2.1.2.1.3 Latihan III : Gerakan : Bahu.
Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu.
2.1.2.1.4 Latihan IV : Gerakan : Dada I.
Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung.
2.1.2.1.5 Latihan V : Gerakan : Dada II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung.
2.1.2.1.6 Latihan VI : Gerakan : Pinggang I.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
2.1.2.1.7 Latihan VII : Gerakan : Pinggang II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
2.1.2.1.8 Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas – bawah
dan persendian kaki.
(2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas
bawah).
( 3 ) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.9 Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.
Tujuan : ( 1 ) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah
dan persendian kaki.
( 2 ) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas-
bawah)
( 3 ) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.10 Latihan X : Gerakan kombinasi III.
Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki.
(2) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atas-bawah)
(3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
2.1.2.1.11 Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi
badan dan samping kepala.
2.1.2.1.13 Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan.
2.1.2.1.14 Latihan XIII : Gerakan peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki
2.1.2.2 Latihan Inti yang terdiri atas :
2.1.2.2.1 Gerakan Peralihan I : Jalan di tempat dan single step zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan menyesuaikan ke irama
yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan
pengaturan nafas.
Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan
lurus tekuk lengan setinggi bahu.
Tujuan : Menguatkan otot-otot dada, lengan dan kaki.
Latihan II : Ayun kepalan tangan ke arah bahu, dorong ke bawah dan ke
muka setinggi bahu.
Tujuan : ( a ) menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.
( b ) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
2.1.2.2.2 Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan
pengaturan nafas.
Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus
lengan keatas.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.
(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
Latihan inti IV : Gerakan : Dorong lengan ke depan atas dan serong
setinggi bahu.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan dan kaki.
(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
2.1.2.2.3 Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag .
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan
pengaturan nafas.
Latihan V : gerakan : Ayun silang di depan-tekuk siku-siku setinggi
bahu dan ayun siku di depan dada.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.
(b) Menguatkan otot-otot dada, bahu dan kaki.
(c) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
Latihan VI : Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan-kiri dan ke atas
serta putar lengan lurus ke atas-bawah.
Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.
(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
2.1.2.2.4 Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan
pengaturan nafas.
Ulangi satu set gerakan : Latihan Inti I dan II.
2.1.2.2.5 Gerakan peralihan V : ulang gerakan peralihan I
Latihan Inti III dan IV.
2.1.2.2.6 Gerakan peralihan VI : Ulang gerakan peralihan I
Latihan Inti V dan VI.
2.1.2.2.7 Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan single step zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan
nafas.
2.1.2.3 Latihan Pendinginan
Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan durasi 3
menit 40 detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh latihan
sebagai berikut :
2.1.2.3.1 Latihan I : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.
Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan
dan kaki.
2.1.2.3.2 Latihan II : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.
Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi
badan dan kaki.
2.1.2.3.3 Latihan III : Gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.
2.1.2.3.4 Latihan IV : Gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.
2.1.2.3.5 Latihan V : gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.
2.1.2.3.6 Latihan VI : gerakan : Peregangan statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.
2.1.2.3.7 Latihan VII : Gerakan : Nafas.
Tujuan : Untuk mengembalikan kondisi fisik pada keadaan semula
dengan dengan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
2.1.3 Kesegaran Jasmani
Istilah kesegaran jasmani berdasarkan dari hasil Seminar Nasional
Kesegaran Jasmani tanggal 16 Maret sampai dengan 20 Maret 1971 di Jakarta
dengan pertimbangan bahwa istilah tersebut telah umum digunakan di
Indonesia sebelum diadakan seminar nasional. Di kalangan Polri
menggunakan istilah Samapta Jasmani . Tetapi Soedjatmo Soemowerdojo
menggunakan istilah Kebugaran Jasmani, sedang Radiopoetro menggunakan
istilah Kemampuan Jasmani ( Endang Sri Retno, 1989 : 4 ). Istilah-istilah
tersebut dikemukakan atas dasar terjemahan dari istilah Physical fitness yang
menurut Lawrens dan Ronald dapat disamakan dengan istilah Organic fitness
atau Physiological fitness. Kemudian istilah physical fitness inilah dipakai
sebagai dasar untuk pengertian kesegaran jasmani
Menurut Gabbard ( 1987 : 50 ) kesegaran jasmani mempunyai
beberapa komponen. Komponen-komponen itu adalah : kecepatan, kekuatan,
keseimbangan dan kordinasi. Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu sesingkat
mungkin. Kekuatan adalah kemampuan melawan tahanan dengan suatu
kecepatan dan kontraksi yang tinggi. Keseimbangan adalah suatu kemampuan
mempertahankan posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis
maupun dinamis. Koordinasi adalah kemampuan untuk menggabungkan
sistim motor dan sensori menjadi suatu pola gerak yang lebih efisien
Orang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik itu yang
bagaimana ? Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang
cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti.
2.1.4. Prinsip-prinsip dasar latihan fisik
2.1.4.1 Latihan fisik
Latihan fisik pada prinsipnya menurut Brooks ( 1984 : 67-114 ) , dan
menurut Hellenbrand ( 1973 : 107-112 ) adalah memberikan stress fisik
terhadap tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian
rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja
secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1988 : ) bahwa
latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang tertuang
dalam suatu program latihan akan meningkatkan kemampuan fisik secara
nyata, tetapi tidak demikian halnya jika latihan dilakukan secara tidak
teratur.
2.1.5 Prinsip-prinsip dasar latihan
Dalam buku Physical Education for Children yang ditulis oleh Gabbard
( 1987 : 50 ) bahwa program physical fitness anak difokuskan pada
perkembangan dan pemeliharaan dari komponen dasar kesehatan, disamping
juga pentingnya kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan
seperti : speed, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan. Berkaitan dengan
program pendidikan jasmani yang digunakan sebagai suatu pendekatan
pokok, yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan
analisa model dan bahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang
mempunyai nilai . Pada bidang pendidikan jasmani konsep gerakan yang
mempunyai nilai ialah seperti aktifitas menari, permainan, olahraga dan
senam, yang mana aktivitas tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengembangkan dan menghaluskan ketrampilan gerak. Sejalan dengan
pendekatan pada pendidikan jasmani dijelaskan bahwa model perkembangan
di definisikan sebagai suatu pedekatan pendidikan jasmani, yang dimaksud
adalah : mendidik anak dalam menggunakan tubuhnya, agar mereka dapat
bergerak lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar.
Kemampuan dasar dapat diterapkan terhadap banyaknya macam gerakan
ketrampilan baik yang perkembangannya berhubungan dengan olahraga
maupun tidak.
Pada pokok model perkembangan difokuskan pada pemberian
pengalaman gerakan untuk dikembangkan, permainan, olahraga, menari dan
lainnya yang membantu sebagai sarana untuk meningkatkan ketrampilan.
Dan dijelaskan pula bahwa aktifitas seperti : menari, permainan, senam pada
tingkat sekolah dasar memainkan peranan yang integral dalam
perkembangan, penghalusan dan bermanfaat pada ketrampilan dasar gerakan
dasar ( Gabbard, 1987 ). Namun demikian perencanaan program latihan
harus dilakukan sesuai dengan prinsip dasar latihan pada umumnya. Dan
Gabbard mengatakan bahwa program latihan dapat mencapai optimal bila
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar latihan dan pengetrapanannya
dilakukan dengan hati-hati. Adapun prinsip-prinsip dasar latihan tersebut
meliputi :
2.1.4.1.1 Prinsip beban berlebih
Bahwa untuk mendapatkan efek latihan yang baik organ tubuh harus
diberi bebab melebihi beban aktivitas sehari-hari Beban diberikan bersifat
individual, mendekati beban maksimal hingga beban maksimal ( Fox.,
1984 ), prinsip ini dapat meningkatkan penampilan secara umum.
2.1.4.1.2 Prinsip beban bertambah atau the principle of progressive resistance.
Prinsip beban bertambah ini dilakukan dengan meningkatkan beban secara
bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan meningkatkan berat
beban, set, repetisi, frekwensi dan lama latihan.
2.1.4.1.3 Prinsip individual atau the Priciples of individuallity.
Pada prinsipnya karakteristik seseorang berbeda, baik secara fisik maupun
secara psychologis. Oleh karena itu target latihan disesuaikan dengan
tingkat kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai
dan lamanya latihan.
2.1.4.1.4 Prinsip reversible atau The principles of reversibility.
Bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila
tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena itu
kesinambungan latihan mempunyai peranan yang sangat penting dengan
tidak melupakan adanya pulih asal ( Ardle., 1981 : 39-93).
2.1.5 Analisis Hubungan Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap Kesegaran
Jasmani
Tujuan dari senam jenis apapun adalah untuk mencapai kesegaran
jasmani yang maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas
sedemikian rupa sehingga dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran. Hal
itu dapat kita lihat dari gerakan atau latihan-latihan senam.
Senam Ayo Bersatu yang terdiri atas tiga bagian ialah Pemanasan, Inti
dan Pendinginan dan masing-masing bagian mempunyai gerakan-gerakan
yang kalau dilakukan semua unsur otot digerakkan . Sekalipun ada selang-
selang waktu antar gerakan, tetapi karena beban latihan cukup merangsang
paru-paru, jantung dan peredaran darah, maka diperlukan O2 yang banyak
untuk memenuhi kebutuhan tersebut sedangkan beban latihan untuk masing-
masing otot tidak terlalu tinggi, sehingga kelelahan bukan terjadi secara
primer pada otot-otot karena otot-otot tidak bekerja secara berlebihan, tetapi
secara sekunder ialah oleh karna kurang mempunyai mekanisme penyediaan
O2 dan menyingkirkan sampah-sampah metabolisme pada saat itu. Dengan
demikian fungsional sistem respiro-cardio-circulatoir ialah paru-paru, jantung
dan peredaran darah dapat ditingkatkan demi mencukupi O2. Disamping
meningkatkan sistem respiro-cardio-circulatoir juga meningkatkan sistem
skeleto-neuro-muisculair, karena seluruh otot aktif walaupun ada cara khusus
meningkatkannya yang akan membantu peningkatan sistem respiro-cardio-
circulatoir. Jadi berdasarkan uraian di atas maka Senam Ayo Bersatu
dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani
2.2 Hipotesis
Berdasarkan uraian terdahulu maka dalam penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan sementara sebagai hipotesis adalah :
“ Ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu terhadap peningkatan kesegaran
jasmani siswa Putri Kelas IV SD Gayamsari 01 Semarang Tahun Pelajaran 2004 /
2005”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Senam Ayo
Bersatu terhadap peningkatan kesegaran jasmani siswi putri Kelas IV SD
Gayamsari 01 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005, untuk keperluan
penelitian ini diperlukan hal-hal berikut ini :
3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi putri Kelas IV SD
Gayamsari 01 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005 yang berjumlah 30 orang
siswa. Sebab menurut Sutrisno Hadi ( 1988 : 220 ) tentang populasi adalah
seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki dengan jumlah penduduk
yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dari
populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin perempuan, 2) duduk dalam kelas yang
sama yaitu kelas IV.
3.2 Sampel Penelitian
Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa putri Kelas IV SD
Gayamsari 01 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005 berjumlah 28 orang
siswa, yang semula berjumlah 30 orang siswa karena berhalangan hadir ketika
pengambilan data dilakukan. Jumlah populasi dalam penelitian ini terbatas
ialah hanya 28 orang siswa, maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel.
Sebab hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto
( 2002:112 ) bahwa dalam penentuan sampel apabila subyeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 –
15% atau 20 – 25% atau lebih baik.
3.3 Variabel penelitian
Variabel menurut Sutrisno Hadi ( 1990 ) didefinisikan sebagai gejala
yang bervariasi misalnya jenis kelamin, jenis kelamin mempunyai variasi yaitu
laki-laki dan perempuan, berat badan mempunyai variasi ada berat 40 kg, 50 kg
dan sebagainya. Dan gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah
obyek penelitian yang bervariasi ( Suharsimi Arikunto.,2002 : 94 ). Bertolak
dari pengertian tersebut maka variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu :
3.3.1 Variabel bebas : Senam Kesegaran jasmani Ayo Bersatu.
3.3.2 Variabel terikat : Kesegaran Jasmani
3.4 Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
“Eksperimen Lapangan”. Dan rancangan penelitian yang digunakan ialah
“Pretest-Posttest Control Group Design”, yang secara skematis digambarkan
seperti berikut :
K E DP
Sampel
K K TP
Post T
Post T
Pre Tes
Populasi
Keterangan :
Populasi : subyek penelitian.
Sampel : subyek penelitian
Pre tes : dilakukan tes awal yang dimaksudkan untuk membagi kelompok menjadi
kelompok Kontrol dan kelompok Eksperimen.
KK : Kelompok Kontrol
KE : Kelompok Eksperimen
TP : Tanpa Perlakukan
DP : Dengan Perlakuan yaitu Senam Ayo Bersatu.
Post Tes : setelah perlakuan selesai KK dan KE dilakukan tes kesegaran jasmani
dengan TKJI.
3.5 Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, oleh karena itu sebelum
eksperimen dilakukan terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
3.5.1 Membagi kelompok menjadi dua yaitu Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen. Tes awal dimaksudkan untuk membagi kelompok menjadi dua
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Caranya dengan
melakukan tes awal atau pretest yaitu tes kesegaran jasmani dengan
menggunakan tes TKJI. Berdasarkan hasil tes kesegaran jasmani TKJI
tersebut data diurutkan secara ordinal paring, dengan teknik A-B-B-A maka
kelompok terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.5.2 Perlakuan dalam penelitian ini adalah latihan senam kesegaran jasmani Ayo
Bersatu, yang dilakukan 3 X dalam seminggu selama 6 minggu kemudian
diakhiri dengan posttest kesegaran jasmani TKJI kembali. Frekwensi latihan 3
kali dalam seminggu ini dilakukan dengan pertimbangan atas anjuran Fox
( 1988 : 435 ) bahwa latihan dengan frekwensi 3 sampai 5 kali perminggu
lebih berpengaruh dan akan dapat memperbaiki kesegaran jasmani daripada
dilakukan satu kali dalam seminggu atau 6 -7 kali per minggu. Karena
melakukan latihan satu minggu berturut-turun justru dapat menimbulkan
cedera karena adanya overuse . Oleh sebab itu dianjurkan bila melakukan
latihan perlu dalam seminggu latihan untuk memberi recovery.
3.5.3 Apabila pelaksanaan eksperimen selesai dilakukan lagi tes akhir yaitu tes
kesegaran jamani TKJI.
3.6 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen, oleh karena itu perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
3.6.1 Mengajukan tema kepada ketua jurusan
3.6.2 Mengajukan proposal kepada dosen pembimbing.
3.6.3 Mengajukan surat ijin penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen, variabel yang diukur
adalah kesegaran jasmani. Instrumen dalam penelitian ini Tes Kesegaran
Jamani Indonesia yang terdiri dari lima rangkaian tes yaitu : 1) lari cepat, 2)
angkat tubuh, 3) Baring duduk, 4) Loncat tegak, 5) Lari ketahanan fisik dan
fungsi kardiorespiratori. Setelah eksperimen selesai dilakukan maka diakhiri
dengan tes kesegaran jasmani dengan TKJI, yang kemudian dilanjutkan
dengan tabulasi data untuk dilakukan penghitungan statistik. Adapun hasil
perhitungan statisitik deskriptif dapat dilihat seperti pada tabel 1 berikut :
Tabel 1 Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi
Sumber N Min Maks Mean Std Dev Pre Kelompok Kontrol 14 8 16 11.86 2.11 Post Kelompok Kontrol 14 13 19 16.21 2.19 Pre Kelompok Eksperimen 14 8 15 11.79 1.93 Post Kelompok Eksperimen 14 19 24 22.07 1.59
Tabel 1 diatas menyajikan data hasil pengukuran kesegaran jasmani
siswi putri dari kedua kelompok baik kelompok Kontrol maupun kelompok
Ekspreimen, yang dilakukan pada saat pre maupun posttes. Hasil tes pre
untuk Kelompok Kontrol N = 14 , nilai minimumnya sebesar = 8, nilai
maksimum sebesar = 16, mean = 11.86, standart deviasi = 2.11. Hasil tes pre
untuk kelompok Eksperimen N = 14, , hasil nilai minimum = 8, nilai
maksimum = 15, mean sebesar = 11.79, standart deviasi = 1.93. Hasil post
tes untuk kelompok Kontrol N = 14, nilai minimum = 13, nilai
maksimum = 19, mean = 16.21, dan untuk Standart Deviasi = 2.19. Hasil
posttes untuk kelompok Eksperimen N = 14, nilai minimum = 19, nilai
maksimum = 24, nilai men = 22.07, standart deviasi = 1.59.
4.1.2 Uji Persyaratan Analisis
Dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat pada
tabel 1, kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis
yang meliputi beberapa langkah sebagai berikut :
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan statistik non
parametrik menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Adapun untuk menguji
normalitas ini dengan ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti
normal, dan jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak normal Dari
perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 2
Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas
Variabel Signifikansi Keterangan Pretest Kelompok Kontrol 0.814 ≥ 0.05 Normal Posttest Kelompok Kontrol 0.500 ≥ 0.05 Normal Pretest Kel Eksperimen 0.307 ≥ 0.05 Normal Posttes Kel Eksperimen 0.185 ≥ 0.05 Normal
Berdasarkan pada rangkuman hasil perhitungan nilai pada tabel 2
menunjukkan bahwa data dari semua kelompok penelitian ini secara
keseluruhan berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
Chi-Square dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti
homogen, sedang jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak homogen.
Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3
Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas
Variabel Signifikansi Keterangan Pretest Kel Kontrol 0.549 ≥ 0.05 Homogen Posttest Kel Kontrol 0.808 ≥ 0.05 Homogen Pretest Kel Eksperimen 0.321 ≥ 0.05 Homogen Posttest Kel Eksperimen 0.065 ≥ 0.05 Homogen
Dari tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa semua data dari kelompok
penelitian yang ada menunjukkan nilai signifikansi ≥ 0.05, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan data dari semua kelompok
penelitian tersebut adalah Homogen.
4.2 Uji Hipotesis
Untuk melihat pengaruh latihan, yaitu Senam ayo Bersatu dalam
meningkatkan kesegaran jasmani maka dilakukan uji hipotesis. Uji ini
dimaksudkan untuk menguji perbedaan mean dari satu kelompok yaitu
kelompok kontrol terhadap kelompok yang lain ialah kelompok eksperimen
atau antara saat pengukuran prettest maupun posttest dari kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen dengan ketentuan : jika nilai t hitung ≥ nilai t tabel
atau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Atau Jika
nilai t hitung ≤ t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 4 berikut
ini :
Tabel : 4
Rangkuman Hasil Uji Paired Sample T Test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Pasangan t hitung / t tabel Signifikansi Keputusan K1 – K2 -9.906 ≥ 1.773 0.000 ≤ 0.05 H0 ditolak, H1diterima E 1 – E2 - 24.208 ≥1.773 0.000 ≤ 0.05 H0 ditolak, H1diterima K2 – E2 -8.850 ≥ 1.773 0.000 ≤ 0.05 H0 ditolak, H1diterima
Dari tabel 4 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.2.1 Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Pada Kelompok Kontrol
(K1 – K2 ) antara Pretest dengan Posttest ialah kelompok tanpa
perlakuan
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa harga t hitung = -9.906,
dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel dengan alpha 0.05
( df 13 ) diperoleh nilai sebesar = 1.773. Jadi dengan nilai t hitung
= - 9.906 ≥ ttabel = 1.773 dengan demikian hipotesis nihil atau H0 yang
berbunyi :” Tidak ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu pada
Kelompok Kontrol antara Pretest dengan Posttest” adalah ditolak, atau
hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan
Senam Ayo Bersatu pada kelompok kontrol antara Pretest dengan Posttest”
adalah diterima.
4.2.2 Pengaruh Latihan Senam ayo Bersatu Pada Kelompok Eksperimen
antara Pretest dengan Posttest.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai
t hitung = - 24.208, dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel
alpha 0.05 ( df 13 ) = 1.773. Jadi harga t hitung = - 24.208 ≥ harga
ttabel = 1.773 dengan demikian hipotesis nihil atau H0 yang berbunyi :
”Tidak ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan
kesegaran jasmani siswi putri klas IV Sekolah dasar Negeri Gayamsari 01
Tahun ajaran 2004 / 2005” pada Kelompok Eksperimen antara Pretest
dengan Posttest” adalah ditolak, atau hipotesis alternatif atau H1 yang
berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam
meningkatkan kesegaran jasmani siswi putri klas IV sekolahn Dasar Negeri
Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok Eksperimen antara
Pretest dengan Posttest” adalah diterima.
4.2.3 Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Pada Posttest antara Kelompok
Kontrol dengan Kelompok Eksperimen
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa harga t hitung = - 8.850,
dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel alpha 0.05
( df 13 ) = 1.773. Jadi t hitung = - 8.850 ≥ ttabel = 1.773 dengan demikian
hipotesis nihil atau H0 yang berbunyi :” Tidak ada pengaruh latihan
Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswi putri
klas IV Sekolah dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005”
pada Posttest antara Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen.”
adalah ditolak, atau hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada
pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran
jasmani siswi putri klas IV sekolahn Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun
ajaran 2004 / 2005 pada Posttest antara Kelompok Kontrol dengan
Kelompok Eksperimen.” adalah diterima.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan diperoleh
hasil bahwa : hipotesis alternatif yang diajukan atau H1 yang berbunyi :” Ada
pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani
siswi putri klas IV sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 /
2005 pada Posttest antara Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen.”
adalah “diterima” dan hipotesis nihil yang diajukan adalah “ditolak.” Dengan
demikian hasil uji hipotesis yang diperoleh ialah meliputi :
4.3.1 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswi putri pada
kelompok kontrol antara Pretest dengan Posttest” adalah diterima.
4.3.2 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswi putri klas IV
sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok
Eksperimen antara Pretest dengan Posttest” adalah diterima.
4.3.3 Hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada pengaruh latihan Senam
Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswi putri klas IV
sekolah Dasar Negeri Gayamsari 01 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok
Eksperimen antara Pretest dengan Posttest” adalah diterima.
Hasil-hasil penelitian ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
4.3.2 Senam Ayo Bersatu
Senam Ayo Bersatu adalah senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh
Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan dan
tekad untuk bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus
mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia melalui kegiatan olahraga. Senam Ayo Bersatu diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para pesertanya. Jadi memang
benar ketika dilakukan dengan baik dan benar dapat meningkatkan kebugaran
atau kesegaran jasmani.
4.3.3 Latihan
Telah dinyatakan oleh Brooks ( 1984 : 67-114 ) , dan menurut Hellenbrand
( 1973 : 107-112 ) bahwa latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan
stress fisik terhadap tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan
sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan
kerja secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1981 : )
bahwa latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang
tertuang dalam suatu program latihan, dalam hal ini Senam Ayo Bersatu akan
meningkatkan kemampuan fisik secara nyata, tetapi tidak demikian halnya jika
latihan dilakukan secara tidak teratur.
4.3.4 Beban Latihan
Pada Prinsipnya bahwa prinsip dasar latihan yang dalam buku
Physical Education for Children yang ditulis oleh Gabbard ( 1987 : )
menyatakan : bahwa program physical fitness anak difokuskan pada
perkembangan dan pemeliharaan dari komponen dasar kesehatan, disamping
juga pentingnya kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan
seperti : speed, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan. Berkaitan dengan
program pendidikan jasmani yang digunakan sebagai suatu pendekatan pokok,
yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan analisa
model dan bahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang mempunyai nilai .
Pada bidang pendidikan jasmani konsep gerakan yang mempunyai nilai ialah
seperti aktifitas menari, permainan, olahraga dan senam, yang mana aktivitas
tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan dan
menghaluskan ketrampilan gerak. Sejalan dengan pendekatan pada
pendidikan jasmani dijelaskan bahwa model perkembangangan di definisikan
sebagai suatu pedekatan pendidikan jasmani, yang dimaksud adalah :
mendidik anak dalam menggunakan tubuhnya, agar mereka dapat bergerak
lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar. Kemampuan
dasar dapat diterapkan terhadap banyaknya macam gerakan ketrampilan baik
yang perkembangannya berhubungan dengan olahraga maupun tidak.
4.3.5 Gizi Makanan
Bahwa Gizi makanan tak kalah pentingnya dalam
meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka
kesehatan akan semakin baik. Dan dengan demikian berpengaruh terhadap
kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi siswa baik karena mereka tinggal
diperumahan, dimana secara ekonomi dalam keadaan menengah. Keadaan
ekonomi yang menengah ini berpengaruh pula terhadap kesehatannya.
Sehingga wajar apabila kesehatannya baik.
4.3.6 Motivasi
Berdasarkan pengalaman apabila melalukan penelitian, sampel atau
populasi itu dilakukan terhadap atlet dan bukan atlet hasilnya lebih baik yang
dikenakan terhadap atlet, mengapa hal ini bisa terjadi. Menurut pengamatan
penulis hal itu lebih disebabkan oleh faktor motivasi. Mengapa ? karena
kalau atlet didalam melakukan tugas-tugas itu mereka menyadari bahwa apa
yang diintruksikan oleh pelatih semata-mata demi kemajuan atlet itu sendiri
salah satunya ingin jadi juara. Sementara kalau bukan atlet, sampel tidak
mempunyai tantangan atau tidak mempunyai target sehingga tidak ada
motivasi. Motivasi itu sendiri munculnya dari dalam diri sampel meskipun
bisa dimunculkan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Ada pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu terhadap tingkat kesegaran
Jasmani siswa putri Kleas IV SD Gayamsari 01 Tahun Ajaran 2004/2005
5.2 Saran
Dengan adanya pengaruh Senam Ayo Bersatu terhadap kesegaran
jasmani siswa puteri Kelas IV SD Gayamsari 01 Tahun Ajaran 2004/2005 maka
dianjurkan kepada guru olahraga pada khususnya untuk memperbanyak latihan
senam. Tujuannya untuk meningkatkan kesegaran jasmani para siswa, sebab
dengan kesegaran tersebut paling tidak kita sudah menyiapkan generasi muda
yang sehat dan segar yang adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan
kualitas manusia Indonesia melalui fisiknya yang diarahkan pada pembentukan
watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan
prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional ( GBHN Tap MPR
No. II/MPR/1988).
DAFTAR PUSTAKA
Annarino, A.A. 1976 Developmental Conditioning for Woman and Men. Saint Louis : The C.V. Mosby Company Second Editions Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy, Nutrision an Human Performance, Philadelpia : Lea Febinger, Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Texbooks of Work Physiology 3 rd ed, New York : Mc Graw-Hill Company, Bosco, J.S. Gustafson, W.F. 1983 Measurement and Evaluation in Physical Education Fitness and Sport. New Jerssey : Prentice Hall Inc, Englewood Cliff N.J. Brooks, G.A., Fahley, T.D. 1984 Excercise Physiology ; Human Bioenergetics and its Application, New York : 1st John, Wilwy and Son Inc. Depdikbud 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka -------------- 1995 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10 – 12 Tahun, Jakarta : Pusat Kesegaran jasmani dan Rekreasi Endang Sri Retno, 1989 , Perbandingan Pengaruh Antara Latihan Senam Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88 Didalam Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Putra SMA Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOK IKIP Semarang Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, 2002, Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1, Semarang : FIK – UNNES Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia , 2002 Senam Ayo Bersatu, Jakarta : FOMI Fox, E.L. Mathew, DK, 1981, The Physiology Basis of Education and Athletics, Philadelphia : Sanders College Publishing
Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building The Foundation, New Jersey : Printice Hall Inc Englewood Cliffs Soetrisno Hadi, 1988 Metodologi Research I, II dan IV, Yogyakarta : Andi Offset Hellenbrant, E., Hontz.S. 1973, Mechanisme of Muscle Training and Man, Jurnal Applic Physiol
Kirkendall, D.R. Gruber.J.Jonson.R.E, 1987 Mesurement and Evaluation for Physical Educations. Iowa : Wnc. Brown Company Secod Edition Rusli Lutan, 1988, Belajar Ketrampilan Motorik, Jakarta : Balai Pustaka Seaton, R, 1983, Physical Education Handsbooks, New Jersey : Prentice Hall Inc Englewood Cliff Seven edition Singgih Santoso, 2005, Statistik Parametrik, Jakarta : PT Elex Media Komputindo Soekarman, R, 1989 Masalah Olahraga pada Anak, Surabaya : Seminar Wanita dan Olahraga -----------------, 1989 Perkembangan ketrampilan pada Anak dan Remaja; Ujung Pandang : Makalah Simposium Nasional
Lampiran 8
DATA HASIL TES AWAL TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS IV GAYAMSARI 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2004/2005
Lari 40m GST BD 30dtk
LT L600m No.
No Ts
Nama
W S W S W S HT S W S Jml
1. 01 Atika Tri 9.4 2 7 2 11 3 30 3 2.10 3 13 2. 02 Fatma G 8.2 3 6.5 2 8 3 20 1 2.39 4 13 3. 03 Kusuma 8.6 2 5 2 10 3 20 2 2.43 4 12 4. 04 Maira N 8.4 2 6.2 2 14 3 26 3 2.35 3 12 5. 05 Olivia 8.6 2 4 2 0 0 29 3 2.59 3 10 6. 06 Resti K 9. 2 3.1 2 10 3 28 2 2.59 3 13 7. 07 Resita 8.7 2 3.2 2 0 0 26 2 2.59 3 9 8. 08 Uris Nurul 8.4 2 12.3 3 13 3 30 3 2.49 3 14 9. 09 Mega Sari 7.7 3 14.2 3 15 3 25 2 2.48 3 16
10. 10 Siti Nur 7.3 2 5 2 6 4 10 1 2.95 3 10 11. 11 Dhita R 8.5 2 8.9 3 9 2 15 1 2.41 4 13 12. 12 Ika Iriana 6.8 1 12.5 3 13 3 25 2 2.35 4 13 13. 13 Nindyantri 9.5 2 2 2 2 3 24 2 2.37 4 12 14. 14 Rarika 8.5 2 1.9 2 0 2 20 1 2.57 3 8 15. 15 Rarina 9.5 2 2.9 2 5 0 30 3 2.61 3 12 16. 16 Amalia 11.3 1 6 2 6 2 22 2 2.67 3 10 17. 17 Armenia 11.6 1 4.5 2 8 2 28 3 2.71 3 12 18. 18 Dewanti 11 1 2 2 3 3 6 1 2.95 3 10 19. 19 Diana Nur 9.4 2 19.4 3 3 3 26 2 2.34 4 14 20. 20 Inka Emala 9. 2 10.3 3 4 3 21 2 2.90 3 12 21. 21 Fitriana 10.2 1 10.9 3 0 2 10 1 2.90 3 8 22. 22 Florentina 8.6 2 13.6 3 12 0 32 3 2.46 4 15 23. 23 Realita 8.5 2 3.4 2 12 3 28 2 2.95 3 12 24. 24 Ririn 9.7 1 3 2 4 3 25 2 2.75 3 10 25. 25 Rina 8.9 2 11.2 3 8 2 25 2 2.63 3 12 26. 26 Ratih S 8.7 2 11 3 14 3 21 2 2.69 3 14 27. 27 Dewi M 8.6 2 5.2 2 2 4 28 3 2.67 3 12 28. 28 Ayu K 8.4 2 3 2 4 2 20 1 2.70 3 10
Lampiran 9 DATA RANGKING HASIL TES AWAL TINGKAT KESEGARAN JASMANI
SISWA PUTRI KELAS IV GAYAMSARI 01 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2004/2005
Lari 40m GST BD 30dtk LT L600m No
. Nama
W S W S W S HT S W S Jm
1. 09 Mega 7.7 3 14.2 3 15 3 25 2 2.48 3 16 2. 22 Florentina 8.6 2 13.6 3 12 0 32 3 2.46 4 15 3. 08 Uris Nurul 8.4 2 12.3 3 13 3 30 3 2.49 3 14 4. 19 Diana 9.4 2 19.4 3 3 3 26 2 2.34 4 14 5. 26 Ratih 8.7 2 11 3 14 3 21 2 2.69 3 14 6. 01 Atika 9.4 2 7 2 11 3 30 3 2.10 3 13 7. 02 Fatma 8.2 3 6.5 2 8 3 20 1 2.39 4 13 8. 06 Resti 9. 2 3.1 2 10 3 28 2 2.59 3 13 9. 11 Dhita 8.5 2 8.9 3 9 2 15 1 2.41 4 13
10. 12 Ika Iriana 6.8 1 12.5 3 13 3 25 2 2.35 4 13 11. 03 Kusuma 8.2 3 6.5 2 8 3 20 1 2.39 4 13 12. 04 Maira 8.4 2 6.2 2 14 3 26 3 2.35 3 12 13. 13 Nindyantri 9.5 2 2 2 2 3 24 2 2.37 4 12 14. 15 Rarina 9.5 2 2.9 2 5 0 30 3 2.61 3 12 15. 17 Armenia 11.6 1 4.5 2 8 2 28 3 2.71 3 12 16. 20 Inka Emala 9. 2 10.3 3 4 3 21 2 2.90 3 12 17. 23 Realita 8.5 2 3.4 2 12 3 28 2 2.95 3 12 18. 25 Rina 8.9 2 11.2 3 8 2 25 2 2.63 3 12 19. 27 Dewi M 8.6 2 5.2 2 2 4 28 3 2.67 3 12 20. 05 Olivia 8.6 2 4 2 0 0 29 3 2.59 3 10 21. 10 Siti Nur 7.3 2 5 2 6 4 10 1 2.95 3 10 22. 16 Amalia 11.3 1 6 2 6 2 22 2 2.67 3 10 23. 18 Dewanti 11 1 2 2 3 3 6 1 2.95 3 10 24. 24 Ririn 9.7 1 3 2 4 3 25 2 2.75 3 10 25. 28 Ayu K 8.4 2 3 2 4 2 20 1 2.70 3 10 26. 07 Resita 8.7 2 3.2 2 0 0 26 2 2.59 3 9 27. 14 Rarika 8.5 2 1.9 2 0 2 20 1 2.57 3 8 28. 21 Fitriana 10.2 1 10.9 3 0 2 10 1 2.90 3 8
Lampiran 10
HASIL TES AWAL TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS IV SD GAYAMSARI 01 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2004/2005 DARI YANG TERTINGI
SAMPAI YANG TERENDAH UNTUK DI-MATCHKAN
No Urut
No Tes
Hasil (Score )
Rumus Match
Di-Matchkan Pasangan No. Tes
1. 09 16 A 09-22 2. 22 15 B 3. 08 14 B 19-08 4. 19 14 A 5. 26 14 A 26-01 6. 01 13 B 7. 02 13 B 06-02 8. 06 13 A 9. 11 13 A 11-12
10. 12 13 B 11. 25 13 B 03-25 12. 03 12 A 13. 04 12 A 04-13 14. 13 12 B 15. 15 12 B 17-15 16. 17 12 A 17. 20 12 A 20-23 18. 23 12 B 19. 27 12 B 05-27 20. 05 10 A 21. 10 10 A 10-16 22. 16 10 B 23. 18 10 B 24-18 24. 24 10 A 25. 28 10 A 28-07 26. 07 9 B 27. 14 8 B 21-14 28. 21 8 A
Lampiran 10
PASANGAN HASIL TES AWAL UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No.
Urut No. Tes
Hasil ( Score )
No. Urut
No. Tes
Hasil ( Store )
1. 09 16 1. 22 15 2. 19 14 2. 08 14 3. 26 14 3. 01 13 4. 06 13 4. 02 13 5. 11 13 5. 12 13 6. 03 12 6. 25 13 7. 04 12 7. 13 12 8. 17 12 8. 15 12 9. 20 12 9. 23 12 10. 05 10 10. 27 12 11. 10 10 11. 16 10 12. 24 10 12. 18 10 13. 28 10 13. 07 9 14. 21 8 14. 14 8
166 166
PASANGAN HASIL TES AKHIR UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No.
Urut No. Tes
Hasil ( Score )
No. Urut
No. Tes
Hasil ( Store )
1. 09 20 1. 22 25 2. 19 18 2. 08 23 3. 26 18 3. 01 23 4. 06 14 4. 02 23 5. 11 18 5. 12 23 6. 03 19 6. 25 23 7. 04 19 7. 13 20 8. 17 13 8. 15 23 9. 20 11 9. 23 25 10. 05 16 10. 27 23 11. 10 15 11. 16 24 12. 24 14 12. 18 22 13. 28 14 13. 07 22 14. 21 13 14. 14 22
222 321
Lampiran 11 Out Put Data Hasil Pengolahan Statistik SPSS
Lamnjutan Lampiran 11
Lanjutan Lampiran 11
Lanjutan Lampiran 11
Lampiran 12
Rangkaian Gerakan Senam Ayo Bersatu
Lanjutan Lampiran 12
Lanjutan Lampiran 12
Lampiran 13
Gambar-gambar Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data
Lanjutan Lampiran 13
Lanjutan Lampiran 13
Lanjutan Lampiran 13
Lampiran 7
RANGKAIAN GERAK SENAM AYO BERSATU
1 Latihan Pemanasan :
Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan
durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna
seperti berikut :
5. Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan
tangan.
6. 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan
satu garis tegak lurus dengan lantai.
7. Pandangan lurus kedepan.
8. Kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan menghadap ke
dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga.
Adapun pemanasan latihannya terdiri atas :
2.1.2.1.1 Latihan I :
Gerakan : jalan di tempat, dan napas
Tujuan :
(1) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan untuk
persiapan melakukan olahraga senam.
(2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan persendian.
Sikap awal : Sikap sempurna.
Pelaksanaan : 2 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : jalan ditempat.
Hit 1-3 : jalan ditempat. Mulai dengan kaki kanan diangkat 10 cm dari
lantai. Ayunkan lengan kiri dan kanan secara bergantian ke arah dagu.
Tangan setengan mengepal dan siku kedua lengan membentuk sudut 90
derajad.
Hit 4 : Jalan ditempat, turunkan kedua lengan ke samping badan
dengan tepalak tangan menghadap ke dalam. Jari-jari rapat menghadap
ke bawah.
Hit 5-6 : Jalan ditempat, ayun kedua lengan dari samping badan
hingga lurus di samping telinga. Telapak tangan berhadapan dan sambil
menarik nafas melalui hidung. Saat ayun keatas, telapak menghadap ke
atas.
Hit 7-8 : Jalan ditempat, ayun kedua lengan kembali ke samping badan
melalui depan ( selebar bahu ) sambil menfhembuskan nafas melalui
mulut. Saat turun, telapak tangan menghadap ke bawah.
b. 1 X 8 hitungan kedua : jalan ditempat, ulangi kembali 1 X 8 hitungan
pertama.
2.1.2.1.2 Latihan II :
Gerakan : Kepala dan Leher.
Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan I-b.
Pelaksaanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : jalan di tempat dan tangan mengepal di
pinggang.
Hit.1 : Tundukkan kepala, sambil kedua tangan mengepal dengan punggung
jari-jari tangan menempel di pinggang. Kepalan tangan menghadap
ke belakang.
Hit. 2 : Tahan.
Hit. 3 : Tegakkan kepala.
Hit. 4 : Tahan.
Hit. 5 : Palingkan kepala ke kanan.
Hit. 6 : Tahan.
Hit. 7 : Tegakkan kepala kembali.
Hit. 8 : Tahan.
b. 1 X 8 hitungan kedua : jalan di tempat dan tangan di pinggang, dikepal.
Ulangi 1 X 8 hitungan pertama, dengan tunduk dan palingkan kepala ke
kiri.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : jalan di tempat dan tangan di pinggang, dikepal.
Ulangi 1 X 8 hitungan pertama, dengan tunduk dan miringkan kepala
kekanan.
d. 1 X 8 hitungan keempat : jalan di tempat dan tangan mengepal di
pinggang. Ulangi 1 X 8 hitungan ketiga, dengan tunduk dan miringkan
kepala kekiri.
Hit. 8 : Turunkan kedua lengan ke samping badan, dikepal menghadap
ke dalam ( paha ).
2.1.2.1.3 Latihan III :
Gerakan : Bahu.
Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan II-d.
Pelaksaanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : jalan ditempat, lengan dikepal di damping paha.
Hit. 1 : Angkat bahu kanan.
Hit. 2 : Turunkan bahu kanan kembali.
Hit. 3 : Angkat bahu kiri.
Hit. 4 : Turunkan bahu kiri kembali.
Hit. 5-8 : Ulangi 1 X 4 hitungan pertama.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Jalan ditempat, lengan dikepal di samping paha.
Hit. 1 : Angkat kedua bahu.
Hit.2 : Turunkan kedua bahu kembali.
Hit.3-8 : Ulangi hitungan 1 X 2 hitungan kedua.
c. 1 x 8 hitungan ketiga : jalan ditempat, lengan dikepal di samping paha.
Hit.1-2 : Putar bahu kebelakang.
Hit.3-8 : Ulangi 1 X 2 hitungan ketiga.
d. 1 X 8 hitungan keempat : jalan ditempat, lengan dikepal di samping
paha.
Hit.1-2 : Putar bahu kedepan.
Hit. 3-8 : Ulangi 1X2 hitungan keempat
Setelah hitungan 8 ke empat, saat kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan,
lengan kanan terbuka menghadap ke bawah dengan jari-jari rapat.
Tangan kiri di pinggang, dikepal menghadap ke belakang.
2.1.2.1.4 Latihan IV :
Gerakan : Dada I.
Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung.
Sikap awal : hitungan 8 terakhir latihan III-d.
Pelaksanaan : lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : “ double Step” ke kanan dan kiri.
Hit. 1-2 : Melangkah kesamping kanan dua kali, sambil ayun siku
lengan kanan setinggi bahu ke samping badan (sejajar
bahu), kemudian tarik kembali ke posisi awal. Setelah
hitungan 2 pertama, saat kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan
dengan jinjit tumit kiri, ganti posisi kedua lengan.
Hit. 3-4 : Ulangi 1 X 2 hitungan pertama dengan siku lengan kiri.
Hit. 5-8 : Ulangi 1 X 4 hitungan pertama. Setelah hitungan 8 pertama,
kedua lengan ditekuk di depan dada. Lengan kanan diatas
siku lengan kiri ( jarak “dua jari”, dengan siku setinggi
bahu.
b. 1 X 8 hitungan kedua : “Single Step” ke kanan dan kiri.
Hit.1 : Melangkah ke samping kanan sambil ayun kedua lengan
setinggi bahu ke samping badan sejajar bahu. Saat kaki kiri
dirapatkan ke kanan, lengan kiri ganti diatas lengan kiri.
Hit. 2 : Ulangi hit. 1 dengan melangkah ke kiri.
Hit. 3-8 : Ulangi hit. 1-2. Setelah hitungan ke 8 kedua, posisi lengan
kembali ke sikap awal.
c. 1 X 8 hitungan ketiga :”double step” ke kanan dan kiri. Ulangi 1 X 8
hitungan pertama.
d. 1 X 8 hitungan ke empat :”Single Step” ke kanan dan kiri. Ulangi 1 X 8
hitungan kedua. Setelah hitungan ke 8 keempat, lengan kanan ditekuk
setinggi bahu dengan telapak tangan menghadap ke arah muka /wajah
dan tepat di depan mata kanan membentuk sudut 90 derajad. Jari-jari
tangan menghadap keatas. Tangan kiri kembali ke pinggang, dikepal
menghadap ke belakang.
2.1.2.1.5 Latihan V :
Gerakan : Dada II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lenga dan punggung.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan IV-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : “Double Step” ke kanan dan kiri.
Hit. 1-2 : Melangkah ke samping kanan dua kali, sambil ayun siku
lengan kanan setinggi bahu ke samping badan sejajar bahu,
telapak tangan menghadap ke depan dan kemudian tarik
kembali ke posisi awal. Setelah hitungan 2, saat kaki kiri
dirapatkan kekaki kanan dengan jinjit tumit kiri, ganti
posisi kedua lengan.
Hit. 3-4 : Ulangi 1 X 2 hitungan pertama dengan siku lengan kiri.
Hit. 5-8 : Ulangi 1 X 4 hitungan pertama, k3edua lengan ditekuk di
depan muka ( di depan mata masing-masing ), membentuk
sudur 90 derajad dengan siku setinggi bahu.
b. 1 X 8 hitungan kedua :”Single Step” ke kanan dan kiri.
Hit. 1 : melangkah ke samping kanan satu kali, sambil ayun siku
kedua lengan setinggi bahu ke samping badan (sejajar
bahu), telapak tangan menghadap ke depan ( tidak diputar
), kemudian tarik kembali ke posisi awal.
Hit.2 : Ulangi hit.1 dengan melangkah ke kiri.
Hit. 3-8 : Ulangi Hit. 1 X 2 hitungan kedua. Setelah hitungan 8
kedua, posisi lengan kembali ke sikap awal.
c. 1 X 8 hitungan ketiga :”Double Step” ke kanan dan kiri.Ulangi 1 X 8
hitungan pertama.
d. 1 X 8 Hitungan ketiga :” Single Step” ke kanan dan kiri. Ulangi hitungan
1 X 8 hitungan kedua. Setelah hitungan 8 keempat, kaki kanan terbuka
selebar bahu lebih dua kepal ( tidak dirapatkan ke kaki kiri ), lutut sedikit
ditekuk. Siku kedua lengan setinggi bahu disamping badan. Lengan
membentuk sudut 90 derajad. Telapak tangan menghadap ke atas dan
jari-jari kedua telapak tangan rapat menghadap ke belakang ( membentuk
sudut 90 derajad ).
2.1.2.1.6 Latihan VI :
Gerakan : Pinggang I.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan V-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal
dan lutut mengeper.
Hit. 1 : Putar pinggang ke samping kanan hingga bahu menghadap
kanan sambil lutut mengeper dengan luruskan kedua lutut,
jinjit tumit kiri dan badan tegak, posisi lengan
dipertahankan. Kemudian kembali ke sikap awal.
Hit. 2 : Ulangi hit. 1 ke samping kiri.
Hit. 3-8 : Ulangi hit. 1-2 hitungan pertama. Setelah hitungan 8
pertama, kaki tetap terbuka dan kedua lutut sedikit ditekuk.
Kedua siku di samping badan setinggi bahu ( sejajar bahu ),
membentuk sudut 90 derajad dengan telapak tangan berhadapan
dan jari-jari tangan rapat menghadap ke depan setinggi bahu.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper.
Hit. 1 : pindahkan berat badan ke samping kanan, dengan meluruskan
kedua lutut dan jinjit tumit kiri, Bersamaan dengan itu ayun
jari-jari kedua tangan menghadap atas ( dengan posisi lengan
hingga pergelangan tangan dipertahankan setinggi bahu ).
Badan tidak diputar. Kemudian kembali ke posisi semula.
Hit. 2 : Ulangi hit.1 ke samping kiri.
Hit.3-8 : Ulangi hit. 1-2 hitungan pertama. Setelah hitungan 8 kedua,
kembali ke sikap awal.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper. Ulangi 1 X 8 hitungan pertama.
d. 1 X 8 hitungan keempat : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper. Ulangi 1 X 8 hitungan kedua. Setelah hitungan 8
keempat, kaki tetap terbuka dan kedua lutut sedikit ditekuk. Bersamaan
dengan itu letakkan kedua telapak tangan di samping pinggang dengan
pangkal telapak tangan menempel menghadap ke atas; jari-jari rapat.
Siku ditarik ke belakang, badan tetap tegak.
2.1.2.1.7 Latihan VII : Gerakan : Pinggang II.
Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan VI-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal
dan lutut mengeper.
Hit. 1 : Pindahkan berat badan ke samping kanan dengan berat badan
serong kanan, dan luruskan kedua lutut, jinjit tumit kiri,
Bwersamaan dengan itu ayun lengan kiri lurus dari samping ke
depan serong kanan setinggi bahu sambil pandangan mengikuti
ayunan lengan kiri. Badan tegak. Kemudian kembali ke sikap
awal.
Hit. 2 : Ulangi hit, l ke samping kiri.
Hit. 3-8 : Ulangi hit. 1-2. Setelah hitungan 8 pertama, dengan posisi kaki
tetap terbuka, luruskan kedua lengan di samping badan
membentuk sudut 45 derajad, dengan tangan dikepal
menghadap ke belakang. Kedua lutut sedikit ditekuk.
b. 1 X 8 hitungan kedua : kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper.
Hit. 1 : Pindahkan posisi badan ke samping kanan dengan badan serong
kanan dan luruskan kedua lutut, jinjit tumit kiri. Bersamaan
dengan itu, ayun lengan kiri di depan perut, siku ditekuk
membentuk sudut 90 derajad, kepalan menghadap ke dalam
dan lengan kanan diayun ke belakang punggung, siku juga
ditekuk seperti lengan kiri, dikepal menghadap belakang
sambil lutut mengeper. Badan tidak diputar.
Hit.2 : Ulangi hit.1 kedua, ke arah serong kiri dengan ganti posisi
lengan.
Hit. 3-8 : Ulangi hit 1-2 kedua. Asetelah hitungan 8 kedua, kembali ke
posisi sikap awal.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Kaki kanan selebar bahu tambah dua kepal dan
lutut mengeper. Ulangi 1 X 8 hitungan pertama.
d. 1 X 8 hitungan ke empat : kaki kanan selebar bahi tambah dua kepal dan
lutut mengeper. Ulangi 1 X 8 hitungan kedua.
Hit. 8 : rapatkan kaki kanan ke kaki kiri sambil kepal kedua tangan di
samping badan menghadap kedalam. Setelah hitungan 8
keempat, letakkan kepalan tangan di samping pinggang
menempel, menghadap ke atas. Siku ditarik ke belakang.
2.1.2.1.8 Latihan VIII: Gerakan : Kombinasi I.
Tujuan : Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki. Dan melatih dan menguatkan otot kaki
(tungkai atas bawah), serta melatih koordinasi gerakan
tangan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan VII-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Dorong tumit ke depan.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Dorong tumit ke samping.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Dorong timit ke depan.
d. 1 X 8 hitungan ke empat : Dorong tumit ke samping.
2.1.2.1.9 Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.
Tujuan : (d) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian.
(e) melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atas bawah
).
(f) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan VIII-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : dorong kaki ke belakang dan menapak.
b. 1 X 8 hitungan kedua : kaki terbuka lebar ditambah dua kepal dan angkat
lutut.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Dorong kaki ke belakang dan menapak. Ulangi
1 X 8 hitungan pertama.
d. 1 X 8 hitungan ke empat : kaki terbuka lebar ditambah dua kepal dan
angkat lutut.
2.1.2.1.10 Latihan X : Gerakan Kombinasi III.
Tujuan : (a) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan
persendian kaki.
(b) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atas bawah ).
(c) melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan IX-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Buka kaki sambil ayun kaki silang depan dan
ujung jari kaki menyentuh lantai.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal dan
tekuk kaki kebelakang.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Buka kaki sambil ayun kaki silang depan
tambah dua kepal dan ujung jari kaki menyentuh lantai.
d. 1 X 8 hitungan keempat : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal
dan tekuk kaki kebelakang. Setelah hitungan 8 keempat,
rapat kaki kiri ke kanan dan kembali ke sikap sempurna.
2.1.2.1.11 Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi
badan dan samping kepala.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan X-d.
Pelaksanaan : Lakukan 6 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
d. 1 X 8 hitungan keempat : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
e. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
f. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
2.1.2.1.13 Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan XI-d.
Pelaksanaan : Lakukan 4 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
c. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
d. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki terbuka selebar bahu tambah dua kepal.
2.1.2.1.14 Latihan XIII : gerakan peregangan Statis.
Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan XII-d.
Pelaksanaan : Lakukan 6 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : dorong kaki kanan ke belakang dan menapak.
b. 1 X 8 hitungan kedua : Kaki kanan ke belakang jinjit dan lurus kedua
lutut.
c. 1 X 8 hitungan ketiga : Lutut kaki kanan di belakang sitekuk dan
telapak kaki kiri diangkat.
d. 1 X 8 hitungan keempat : dorong kaki ke belakang dan menapak.
Ulangi 1X 8 hitungan kedua, dengan kaki kiri.
e. 1 X 8 hitungan kelima : Kaki kiri belakang jinjit dan lurus kedua lutut.
Ulangi 1 X 8 hitungan kedua, dengan gerakan sebaliknya.
f. 1 X 8 hitungan keenam : Lutut kaki kiri di belakang ditekuk dan
telapak kaki kanan diangkat. Ulangi 1 X 8 hitungan ketiga, dengan
gerakan sebaliknya.
Hit.8 : Rapatkan kaki kiri ke kaki kanan dan sikap sempurna.
Selanjutnya siap untuk melakukan latihan inti.
2.1.2.2 Latihan Inti
Pada latihan inti, ketukan musik 135 per menit dengan durasi 10
menit 11 detik. Latihan inti diawali dengan :
2.1.2.2.1 Gerakan peralihan I :
Gerakan : Jalan di tempat dan “ single step” zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan
nafas.
Sikap awal : Sikap sempurna.
Pelaksanaan : 2 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : jalan di tempat dan “single step” zig-zag
maju mundur.
b. 1 X 8 hitungan kedua : jalan di tempat dan “single step” zig-zag
mundur maju. Ulangi hit. 1 X 8 pertama, kaki kanan dirapatkan ke
kaki kiri dengan jinjit tumit kanan, sambil tepuk tangan satu kali.
Badan kembali menghadap depan.
2.1.2.2.1 Latihan I
Gerakan : Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan lurus tekuk
lengan setinggi bahu.
Tujuan : Menguatkan otot-otot dada, lengan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir gerakan peralihan I-b.
Pelaksanaan : 6 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : “step touch” maju mundur kaki kanan.
b.
2.1.2.2.2 Latihan II.
Gerakan : Ayun kepalan tangan kearah bahu, dorong ke bawah dan ke
muka setinggi bahu.
Tujuan : a. Menguatkan otot-otot lengan atas kaki.
b. Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
2.1.2.2.3 Gerakan Peralihan III :
Gerakan : jalan ditempat dan “step single” zig-zag.
Tuujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan
nafas.
Sikap awal : sikap sempurna.
Pelaksanaan : Ulang gerakan Peralihan I ( 2 X 8hitungan ), terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : Jalan di tempat dan “Single step” zig-zag maju
mundur.
b.1 X 8 hitungan kedua : jalan di tempat dan “Single Step” zig-zag mundur
maju. Ulangi hit.1 X 8 pertama, dengan “Single Step” zig-zag mundur
maju. Stelah hitungan 8 kedua, kaki kanan dirapatkan ke kaki kiri dengan
jinjit tumit kanan, sambil tepuk tangan satu kali. Badan kembali
menghadap depan.
2.1.2.2.3.1 Latihan V.
Gerakan : Ayun silang di depan tekuk siku-siku bahu dan ayun siku di
depan dada.
Tujuan : a. Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.
b. Menguatkan otot-otot dada, bahu dan kaki.
c. Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir gerakan peralihan III-b.
Pelaksanaan : 6 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama :”Mambo” depan dan “Knee up” kanan kiri.
Hit.1 : Melangkah kaki kanan ke depan dan kaki kiri tetap di tempat,
lutut mengeper. Bersamaan dengan itu ayun silang kanan di
depan lengan kiri pada punggung lengan dengan telapak
tangan menghadap ke atas di depan perut. Pandangan ke arah
lantai 1 meter di depan dan badan sedikit condong ke depan.
Kemudian posisi silang kedua lengan diangkat hingga ke
depan muka ( wajah). Pandangan kembali lurus kedepan.
Hit.2 : Melangkah kaki kanan ke belakang dengan jinjit tumit
kanan, sambil buka kedua lengan hingga kedua siku sejajar
dan setinggi bahu di samping badan, membentuk sudur 90
derajad, dengan telapak tangan menghadap keatas dan jari-jari
rapat menghadap ke belakang. Badan tegak dan pandangan
lurus ke depan.
Hit.3 : Ulangi hit. 1 pertama.
Hit.4 : Ulangi hit.2 pertama, dengan gerakan tangan yang sama,
hanya kaki kanan tidak melangkah ke belakang tapi lutut
kanan diangkat sejajar lantai ( tungkai atas dan bawah
membentuk sudut 90 derajad ) dengan telapak kaki ”point”
( ujung jari kaki ditekan menghadap kebawah ) dan kaki kiri
dijinjit pada tumit. Setelah hitungan 4 pertama, kaki kanan
dirapatkan ke kaki kiri, posisi kedua tangan tetap
dipertahankan.
Hit.5-8 : Ulangi hit.1-4 pertama dengan kaki kiri dan silang lengan
kiri di depan lengan kanan.
b. 1 X 8 hitungan kedua : “Mambo” samping dan ”Knee up” kanan kiri.
Hit.1 : Melangkah kaki kanan serong kiri, sambil ayun siku kanan
( posisi lengan kanan tetap ) sejajar bahu ke arah depan dada
kanan dan di atas punggung lengan kiri. Telapak tangan
kanan menghadap ke atas dan jari-jari rapat menghadap ke
samping kanan ( ingat ! telapak tangan kanan tidak berubah
posisi, hanya mengikuti arah gerakan siku ).Bersamaan
dengan itu ayun siku lengan kiri ( posisi siku setinggi bahu,
membentuk sudut 90 derajad, telapak tangan menghadap ke
bawah dengan jari-jari rapat ) setinggi dada hingga punggung
lengan kiri di bawah siku kanan. Badan diputar ke samping
kiri. Pandangan mengikuti putaran badan.
Hit.2 : Melangkaha kaki kanan ke belakang ( samping kanan selebar
bahu lebih sedikit ) jinjit tumit kanan, sambil ayun kembali
kedua siku ke samping badan hingga sejajar dan setinggi bahu
( poisisi kedua lengan dipertahankan ) Badan menghadap ke
depan kembali.
Hit.3 : Ulangi hit.1 kedua.
Hit.4 : angkat lutut kanan sejajar lantai dengan tungkai atas bawah
membentuk sudut 90 derajad dan telapak kaki “point” ( ujung
jari kaki ditekan menghadap ke bawah ), sambil putar badan
menghadap ke depan. Bersamaan dengan itu ayun kedua siku
ke samping badan hingga sejajar dan setinggi, membentuk
sudut 90 derajad, dengan telapak tangan menghadap keatas
dan jari-jari rapat menghadap ke belakang. Setelah hitungan 4
pertama, kaki kanan diturunkan di samping kaki kiri dan
posisi kedua lengan dipertahankan.
Hit.5-8 : Ulangi hit.1-4 pertama, dengan kaki kiri, serong kanan.
c. 1 X 8 hitungan ketiga :”Mambo” depan dan “Knee up” kanan kiri.
Ulangi 1 X 8 hitungan pertama.
d. 1X 8 hitungan keempat :”Mambo” depan dan “Knee up” kanan kiri.
Ulangi 1 X 8 hitungan kedua.
e. 1 X 8 hitungan kelima :”Mambo” samping dan “Knee up” kanan kiri.
Ulangi 1 X 8 hitungan pertama.
f. 1 X 8 hitungan ke enam : “Mambo” samping dan “Knee up” kanan
kiri. Ulangi 1 X 8 hitungan kedua. Setelah hitungan 8 keenam, saat
kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan, tekuk kedua siku setinggi bahu dan
kedua telapak tangan dirapatkan di tengah dada ( kedua lengan
setinggi bahu ) dengan jari-jari rapat menghadap ke atas.
2.1.2.2.3.2 Latihan VI
Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan kiri dan keatas serta putar
lengan lurus ke atas-bawah.
Tujuan : a. Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.
b. Koordinasi gerakan lengan dan kaki.
Sikap awal : Hitungan 8 terakhir latihan V-f.
Pelaksanaan : Lakukan 6 X 8 hitungan, terdiri dari :
a. 1 X 8 hitungan pertama : “Easy walk”
Hit. 1 : Melangkah kaki kanan ke depan serong kanan, sambil dorong
kedua telapak tangan ke kanan setinggi bahu hingga siku
kanan sejajar badan di samping kanan. Kemudian melangkah
kaki kiri ke depan serong kiri, sambil dorong kedua telapak
tangan ke kiri setinggi bahu hingga siku kiri sejajar badan di
samping badan.
Hit.2 : Ulangi hit.1 pertama, dengan melangkah mundur kaki kanan
dan kiri, dengan merapatkan kedua kaki.
Hit.3-4 : Ulangi hit.1-2 pertama. Setelah hitungan 4 pertama, saat kaki
kiri dirapatkan ke kaki kanan, telapak tangan tidak didorong
ke kiri, tapi kembali ke tengah dada setinggi bahu.
Hit.5 : Ulangi hit.1 pertama, hanya kedua telapak tangan didorong ke
atas hingga kedua siku lurus dan pangkal lengan menempel di
depan telinga ( samping pelipis ). Kemudian saat kaki kiri
melangkah ke depan serong kiri, kedua telapak kembali ke
tenah dada setinggi bahu.
Hit.6 : Ulangi hit.5 pertama, dengan melangkah mundur kaki kanan
dan kiri, dengan merapatkan kedua kaki.
Hit.7-8 : Ulangi hit.5-6 pertama. Setelah hitungan 8 pertama, saat
rapatkan kaki kiri ke kaki kanan, turunkan kedua lengan ke
samping badan. Lengan kanan lurus di samping badan di
depan paha kanan sejajar bahu dengan telapak tangan
menghadap ke belakang. Lengan kiri ditekuk dengan kepalan
tangan menempel di samping pinggang. Punggung telapak
tangan menghadap ke depan.
b. 1 X 8 hitungan kedua :”Double step” dan “single step” kanan kiri.
Hit .1 : Melangkah kaki kanan ke samping kanan selebar bahu,
sambil putar lengan kanan lurus di muka dada 360 derajad.
Telapak tangan di bawah menghadap ke dalam dan diatas
menghadap ke depan. Kemudian kaki kiri diraptkan ke kaki
kanan, lengan kanan kembali ke samping badan di depan paha
sejajar bahu.
Hit.2 : Ulangi hit.1 kedua. Setelah hitungan 2 pertama, kaki kiri
dirapatkan ke kaki kanan dengan jinjit tumit kiri, lengan
kanan ditekuk dengan kepalan tangan menempel di pinggang.
Punggung telapak tangan menghadap ke depan. Lengan kiri
lurus di samping badan di depan paha sejajar bahu dengan
telapak tangan menghadap ke belakang.
Hit.3-4 : Ulangi hit.1—2 kedua, dengan melangkah ke kiri. Setelah
hitungan 4 kedua, kaki kanan dirapatkan ke kaki kiri dengan
jinjit tumit kanan, kedua lengan lurus di samping badan di
depan paha selebar bahu dengan telapak tangan menghadap
ke belakang.
Hit.5 : Melangkah kaki kanan ke samping kanan selebar bahu, sambil
putar kedua lengan di muka dada dengan bersilangan pada
punggung lengan. Lengan kanan di depan lengan kiri.
Kemudian rapatkan kaki kiri ke kaki kanan dengan jinjit tumit
kiri, kedua lengan kembali ke samping badan di depan paha
selebar bahu.
Hit.6 : Ulangi hit.5 kedua, dengan melangkah ke kiri. Posisi silang
lengan kanan tetap di depan lengan kiri.
Hit.7-8 : Ulangi hit.5-6 kedua, kaki kanan dirapatkan ke kaki kiri
dengan jinjit tumit kanan, kembali ke sikap awal.
c. 1X8 hitungan ketiga :”Easy Walk”. Ulangi hit 1X8 hitungan pertama.
d. 1X8 hitungan ke empat : “Double step” dan “Single step” kanan kiri,
Ulangi 1X8 hitungan kedua.
e. 1X8 hitungan kelima :”Easy Walk”. Ulangi 1X8 hitungan pertama.
f. 1X8 hitungan ke enam :”Double step” dan “single step” kanan kiri.
Ulangi 1X8 hitungan kedua. Setelah hitungan 8 ke enam, kembali
sikap sempurna.
2.1.2.2.4 Gerakan peralihan IV:
Gerakan : jalan ditempat dan single step zig-zag.
Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang
lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan
pengaturan nafas.
Sikap awal : Sikap Sempurna.
Pelaksanaan : Ulang gerakan Peralihan I ( 2X8 hitungan), terdiri dari :
c. 1X8 hitungan pertama : jalan di tempat dan “Single step” zig-zag maju
mundur.
Hit.1-4 : Jalan di tempat. Mulai dengan kaki kanan diangkat 20 cm
dari lantai. Ayunkan lengan kiri dan kanan secara bergantian ke arah
dagu. Tangan setengah mengepal dan siku kedua lengan membentuk
sudut 90 derajad. Setelah hitungan 4 pertama, kaki kiri dirapatkan ke
kaki kanan, kedua lengan tidak diayunkan, tapi kedua siku menempel
di samping
Gerakan Inti ini dirinci lagi dalam beberapa latihan dan kemudian baru
dilakukan
2.1.2.3 Latihan Pendinginan yang terdiri atas 7 latihan.