warta paulus 92 _ 24 desember 2013 _ edisi natal 2013

68

Upload: yunus-waas

Post on 23-Mar-2016

263 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Media Informasi Umat Gereja Katolik Paroki Santo Paulus - Sendangguwo - Semarang

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013
Page 2: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013
Page 3: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

1

"Datanglah, Ya Raja Damai"(bdk. Yes. 9: 5)

Sebuah ungkapan penuh kerinduan

dan harapan yang timbul di tengah

situasi kehidupan manusia saat ini,

situasi yang tidak hanya memberikan

banyak kemudahan karena begitu pesat

nya perkembangan teknologi dan ilmu;

namun juga disertai dengan begitu

banyaknya masalah sosial kehidupan

manusia seperti kejahatan, perampasan

hak orang, pelecehan, disintegrasi, per

selisihan dan perbedaan pendapat yang

mencuat akibat kurangnya peran hati

nurani di dalam kehidupan sehari-hari. Peran penting hati nurani, semakin

tersingkir oleh peran duniawi yang diwakili oleh kepandaian intelektual yang

semakin canggih, kepentingan kelompok yang semakin besar serta impian-

impian pribadi yang semakin tak terkendali dan terpuaskan. Betapa banyak

peristiwa penghilangan nyawa orang lain, yang kebanyakan telah direncanakan

baik, dan dengan tingkatan perbuatan yang lebih sadistis dengan memutilasi

korbannya bagai seonggok daging belaka. Pelecehan seksual terhadap anak-

anak, bahkan yang lebih menyedihkan terjadi dalam keluarga sendiri, anak

kandung yang menjadi korban; atau yang lebih memalukan terjadi di lingkup

‘kesucian’, tokoh agama yang menjadi aktor pelakunya. Sering terdengar,

akibat perkara sepele, terjadi tawuran antar warga, kaum muda bahkan di

tingkatan ABG, sudah membiasakan diri dengan membawa senjata tajam, alat-

alat kekerasan dalam setiap perkelahian. Dan yang belakangan marak terjadi

adalah dengan penggunaan air keras sebagai senjata, untuk pelampiasan den

dam dan sebagainya. Keadaan yang pada satu sisi menawarkan ‘kebaikan

dunia’ namun di sisi sebaliknya secara samar tapi jelas menjadikan manusia

semakin menjadi serigala bagi manusia lainnya.

Sering kita menghadapi situasi ini dengan lebih banyak menyalahkan edu

kasi formal anak-anak kita yang diterima sekarang ini, atau pengaruh budaya

asing yang menjadi kambing hitam dengan eksploitasi kekerasan dalam tayang

an-tayangan video demi kepuasan pemirsanya. Hak atas kehidupan berkeyakin

an dan beribadah secara bebas yang ‘nampak harmonis’ namun kenyataannya

semakin dipersempit kalau bisa bahkan dipersulit. Allah yang penuh kasih dan

Page 4: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

2

sabar tanpa batas dan esa dijabarkan sebatas kemampuan kecil pikiran manusia,

yang dengan hukumnya sendiri mengadili sesama, tanpa menghiraukan Hukum

Cintakasih Tuhan. Pernahkah kita mencoba menelisik, apakah kita punya andil,

peran dalam keadaan ini yang tidak kita sadari?

Secara pribadi, mungkin banyak diantara kita berkata : “ah, tidak mungkin

aku seperti itu. Aku seorang yang taat beribadah kepada Tuhan. Aku juga pe

duli dengan orang di sekitarku, ........dan seterusnya”. Sungguhkah terjadi

demikian. Jujurkah pendapat itu? Kalau ya, mengapa semakin banyak terjadi pe

ristiwa menyedihkan disekitar kita? Berapa banyak di antara kita yang sadar

sepenuhnya, bahwa dalam hal kecil kehidupan sehari-hari, orang lain pun me

miliki hak yang sama dengan kita dalam menjalani hidup itu sendiri; bahkan

dengan dalih kita punya hak menikmati hidup, maka kita me-nomor dua-kan

orang sekitar kita. Contoh sederhana, dalam perilaku sehari-hari kita berada di

lingkup publik, baik di jalan raya atau di tempat-tempat umum. Banyak hal

terjadi karena rasa ‘ingin terutama’, seperti kemacetan akibat tidak sabarnya

para pengguna jalan yang ingin menjadi nomor satu, terdepan, tercepat.

Kesemerawutan di pasar-pasar tumpah, akibat para pelaku pasar yang ingin

terdepan, paling nampak, sehingga mengorbankan hak pengguna jalan. Ber

jubelnya manusia dalam antrian agar didahulukan haknya tanpa menghiraukan

orang lain yang juga mengantri. Berapa banyak peristiwa yang meng-atas nama

-kan ‘kebutuhan hidup’, menduduki lahan yang bukan hak dan miliknya?

Perilaku ini semakin lama menjadi sebuah habitus yang baru, dan sedihnya

lagi habitus ini ‘dibenarkan’ begitu saja bahkan dibela dengan alasan ‘hak

hidup’. Sifat premanisme halus hingga kasar telah begitu saja melekat dalam

diri kita, dan celakanya bertendensi turun temurun ke generasi penerus kita,

dan semakin berkembang. Sikap buruk kita akan menjadi gambar dalam hidup

penerus kita sendiri, bahkan ada kemungkinan dengan ‘teknik yang lebih

canggih’ lagi.

Tuntunan kebajikan agama / rohani yang ditawarkan secara cuma-cuma,

hanya diterima sebagai selingan dibanding gemerlap keindahan hidup yang

memuaskan hati walau berharga mahal sebagai ‘makanan pokok’ jiwa kita.

Tuhan Yang Pengasih dibiarkan duduk menanti dalam diam di luar pintu jiwa

manusia, yang sedang sibuk melayani Setan yang royal membagi kesenangan

hidup.

“Datanglah, Ya Raja Damai” sebagai ungkapan dari kegelisahan manusia

atas perilaku kehidupan yang semakin buruk, menjadi gambaran baru dari

perilaku sama umat Allah dalam Perjanjian Lama, sehingga melalui nabi Yesa

ya Allah berfirman, ....Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas

bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari

kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan

Page 5: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

3

setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang

anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang

pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat

Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.....(Yes. 9:3-5).

Harapan akan kehidupan baru yang betul-betul indah dan damai sejahtera,

merupakan harapan mulia dari semua orang beriman. Dan sebagai seorang

pengikut Kristus yang sejati, harapan ini mampu menjadi nyata hanya karena

keterbukaan kita, ketulusan kita dalam menerima hadirnya ‘Sang Putera’,‘Anak

yang telah lahir bagi kita’ yang kita persilahkan untuk memerintah kita

menanggalkan ‘sepatu dan jubah kita yang berlumur darah’; -‘sepatu perang’

yang biasa kita gunakan untuk menginjak hak orang lain; ‘jubah’ yang me

nutupi kejahatan hati kita dengan kepura-puraan, berpura-pura taat beribadah

tapi sering melakukan perbuatan dosa, berpura-pura dermawan namun gemar

korupsi, berpura-pura suka menolong namun hanya saat di tengah orang

banyak; - untuk menjadi umpan api, ‘api pengorbanan diri’ untuk kesejahteraan

hidup bersama.

Selamat Natal. �

YW

Page 6: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

4

Dari Bilik RedaksiDari Bilik RedaksiDari Bilik RedaksiDari Bilik Redaksi

Shalom pembaca yang budiman,

Natal telah tiba. Saat yang penuh ke

gembiraan telah memasuki hari-hari

kita yang telah penat berkarya, belajar

atau juga lelah mencari nafkah selama

setahun ini. Kita ingat masa kecil kita,

yang begitu berbinar mengharapkan ka

do, hadiah apa yang akan kita peroleh

dari Sinterklas di hari Natal ini? Dan

betapa berbahagianya kita, tertawa se

nang kala telah memperoleh kado yang

kita idamkan.

Di saat sekarang ini pun, kita se

bagai umat Kristiani, telah kembali

mendapatkan kebahagiaan baru

dengan menyambut kedatangan Yesus

sebagai manusia di tengah-tengah kita.

Dan sebagai umat Paroki Sendang

guwo, Natal tahun ini serasa lebih isti

mewa, karena kita memperoleh kado

istimewa, sebuah harapan dan kerindu

an umat akan akses masuk gereja yang

lebar pun telah dikabulkan oleh Tuhan.

Tuhan telah menunjukkan kemurahan

dan perbuatan-Nya yang ajaib dengan

luar biasa. Uluran tangan kasih-Nya di

nyatakan kepada kita lewat cara

sederhana, yang tidak menjadikan kita terkejut-kejut, namun melalui peristiwa

hidup sehari-hari, pertolongan datang melalui tangan-tangan manusia biasa

yang digunakan-Nya untuk bekerja.

Pembaca yang budiman, tak terasa pula akhir tahun 2013 ini merupakan

akhir masa tugas para pelayan umat dan gereja yang disebut anggota Dewan

Paroki, termasuk di dalamnya para Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah. Di

lingkup terdepan, yaitu Lingkungan telah terpilih pelayan umat yang ‘baru’,

bisa benar-benar ‘baru’ figurnya atau hanya sekedar ‘baru’ tugasnya. Upaya re

generasi pelayanan terus diupayakan, menantang kaum mudanya untuk lebih

DAFTAR ISI

� Datanglah, Ya Raja Damai 1

� Dari Bilik Redaksi 4

� Surat dari Romo Paroki 7

� Anakku Seorang Komikus 9

� Memperingati Hari Pangan Sedunia 13

� Tahukan Anda ? 17

� Renungan Natal 21

� Resensi Film: Evelyn 23

� Perkawinan, Pintu Masuk Hidup Berkeluarga 25

� Langgam Pandonga Salam Maria 33

• Santo Yohanes Kapistrano 37

� Lupa Taruh Di Mana 39

� Pemilihan

Ketua Lingkungan Baru 41

� Semangat Untuk Berbagi 47

� Nguda Rasa, Mo Semar 53

� Pernak-Pernik di Bulan Rosario 58

Page 7: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

5

berperan lagi dalam tugas pelayanan umat dan gereja.

Secara khusus, Tim Kerja Komunikasi Sosial yang melayani lewat media

tercinta ini juga habis masa tugasnya. Ke depan, dengan Tim Kerja yang lebih

solid dan mumpuni, diharapkan mampu memberikan lebih kepada umat, agar

media ini tidak hanya menjadi ‘sampah’ belaka, namun benar-benar dirindukan

dan dibutuhkan umat. Mungkin bentuk atau wajah media bisa berganti, namun

misi untuk memberikan informasi seputar paroki dan katekese umat dapat terus

dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya. Dan kami, para pekerja

pengelola Warta Paulus, beserta Koordinator Tim Kerja KomSos, memohon

maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, umat Paroki St. Paulus-Sendang

guwo tercinta, apabila dalam pengelolaan, pen-distribusi-an, pemuatan artikel-

artikel, penolakan-penolakan bahkan kekeliruan dalam pemuatan iklan ucapan

selamat, yang disengaja maupun tidak, telah membuat suasana hati umat

menjadi tidak nyaman.

Akhir kata, kami atas nama Timja KomSos dan segenap pekerja Warta

Paulus mengucapkan ‘Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014’. Berkah

Dalem. �

Page 8: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

6

Page 9: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

7

Surat dari Romo ParokiSurat dari Romo ParokiSurat dari Romo ParokiSurat dari Romo Paroki Salam Kasih Yesus, Maria dan Yusuf.

Bapak, ibu saudara-saudari serta anak-anakku se

Paroki yang dikasihi Tuhan, pertama-tama, saya meng

ucapkan Selamat Natal, semoga Natal tahun ini sungguh

membawa kegembiraan dan kebahagiaan dalam paroki,

keluarga, dan lingkungan kita. Kita telah merenungkan

selama masa adven untuk mempersiapkan kedatangan

Tuhan Yesus supaya kita semakin layak menerima dan

merayakan kehadiran-Nya. Permenungan ini menyadarkan kita akan

pentingnya usaha untuk terus menerus mengembangkan iman kita, terlebih

dalam keluarga dan lingkungan kita masing-masing. Dalam hal ini, Komisi

Kateketik Keuskupan Agung Sema rang melalui tema Adven 2013

yakni “Pengembangan iman dalam ke luarga, Sekolah, lingkungan dan

paroki” sangat membantu kita untuk se makin meningkatkan keutamaan

kristiani kita. Usaha ini akan berhasil apabila melibatkan semua unsur, mulai

dari keluarga, anak-anak, remaja, orang muda dan orang dewasa, sehingga

pengembangan iman ini merupakan usaha ber sama, baik keluarga, sekolah

dan paroki.

Keluarga merupakan Gereja kecil, basis pengembangan iman, dimana ma

sing-masing anggota mengusahakan tumbuh dan berkembangnya iman. Anak

bersama dengan keluarga bermitra dengan sekolah yang menjadi tempat

sosialisasi dan interaksi anak. Keluarga bersama dengan lingkungan me

ngembangkan komunitas basis beriman. Komunitas basis beriman menghayati

hidupnya seperti yang telah dihayati oleh jemaat perdana, dimana selalu ada in

teraksi antar anggota persekutuan umat beriman yang dikuatkan dengan saling

berbagi, doa bersama, dan Ekaristi. Dalam hal ini, kita perlu menyadari, bahwa

setiap keluarga mempunyai peran yang sangat besar dan utama untuk mem

bentuk komunitas tersebut, baik komunitas lingkungan, wilayah dan paroki,

dengan berbagai kegiatan. Kesediaan dan keikhlasan yang di landasi oleh iman

kristiani, merupakan motivasi dasar bagi setiap umat dan keluarga untuk

terlibat dalam berbagai kegiatan demi kepentingan gereja yang lebih besar, dan

akan menjadikan Gereja Paroki semakin signifikan dan relevan bagi umat dan

masyarakat pada umumnya.

Saudara-saudariku terkasih, di akhir tahun 2013 ini, masa bakti kepengurus

an Dewan Paroki beserta seluruh pengurus Lingkungan dan Wilayah berakhir.

Oleh karena itu, dari ketulusan hati yang terdalam, saya mengucapkan berjuta

laksa terima kasih kepada seluruh pengurus Dewan Harian, para ketua Wilayah

Page 10: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

8

dan para ketua lingkungan pada masa bakti Dewan Paroki 2011-2013, atas ke

sediaan dan keikhlasan hati dalam melayani umat. Semoga berkat Allah selalu

melimpah kepada anda semua. Dalam hal ini, saya berharap untuk kepengurus

an masa bakti 2014-2016, muncul kader-kader baru yang memiliki semangat

dan jiwa pelayanan total, tulus dan tanpa pamrih, untuk bersama-sama me

ngembangkan dan memajukan paroki tercinta kita ini. Saya sangat percaya,

banyak “harta surgawi” di paroki kita.

Akhirnya, marilah kita bersyukur di Hari Raya Kelahiran Tuhan kita Yesus

Kristus ini. Allah Bapa di surga mengutus AnakNya yang tunggal untuk men

jadi manusia, agar setiap manusia yang percaya kepadaNya tidak binasa, me

lainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu marilah kita wujudkan rasa

syukur atas anugerah Natal yang telah diberikan kepada kita. Marilah kita me

manfaatkannya secara optimal dan maksimal, dengan menjadi pelayan-pelayan

Allah melalui karya, tugas, pekerjaan dan pelayanan kita di antara sesama.

Semoga kita menjadi terang di manapun kita berada, melalui kesaksian

hidup, dan akhirnya kita juga dapat menjadi saluran berkat bagi semakin

banyak orang.

Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014

Salam Kasih dan Berkah Dalem �

MC Sadana Hadiwardaya,MSF

Page 11: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

9

Anakku Seorang Komikus Oleh: Aoirisuka

(sebagian disarikan dari kisah nyata):

Serin jatuh hati pada manga / komik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

Ia pun memiliki impian untuk menjadi seorang mangaka / komikus kelak jika

telah dewasa. Kini, ia telah lulus dari Sastra Jepang di sebuah universitas. Sete-

lah menanti sekian tahun, akhirnya ia mempunyai waktu sepenuhnya untuk me

nuangkan talenta, kemampuan, dan ide-idenya untuk membuat banyak manga.

Serin merupakan salah satu mangaka hebat karena ia tak perlu mencari ide ke

mana-mana. Ide-lah yang sering datang kepadanya karena ia memiliki imajina

si yang tinggi, dan ia bersyukur kepada Tuhan karena hal ini. Ia menyadari

bahwa tujuan kehidupan adalah menemukan bakat, dan makna kehidupan ada

lah memberikan bakat. Karena bakat / talenta adalah hadiah yang Tuhan beri-

kan untuk kita manusia. Apa yang kita lakukan terhadap talenta kita itu adalah

hadiah balasan kita untuk Tuhan. Serin ingin mempersembahkan talenta yang

ia miliki untuk memuliakan-Nya. Tak sekadar menggambar, ia ingin menuang-

kan pesan inspiratif ke dalam manga-manganya itu.

Setelah lulus dari sebuah universitas, biasanya orang akan bekerja di sebuah

instansi / perusahaan. Alih-alih bekerja di sebuah instansi, Serin lebih suka

bekerja sendiri sebagai mangaka yang produktif. Menghabiskan waktunya se-

cara efisien di depan buku sketsa atau laptop untuk menuangkan ide-idenya.

Tak luput dari halang-rintang; impian, pilihan, dan keputusan Serin untuk men-

jadi mangaka ini ditentang kuat oleh sang ibu. Ibunya berkehendak agar Serin

menjadi pengajar di sekolah atau bekerja di sebuah perusahaan, agar bila ada

orang yang bertanya di mana puterinya itu bekerja, ibunya dapat menjawab

nama tepat instansinya. Serin yang sudah ‘kekeuh’ dengan pilihan kariernya,

ingin sekali menawarkan sudut pandang baru kepada ibunya, bahwa mangaka

adalah sebuah profesi juga. Dan profesi / pekerjaan tidak selalu harus di sebuah

instansi. Mengapa harus mempedulikan kata orang-orang yang cenderung fo-

kus pada kedudukan / derajat? Bukan orang-orang tersebut yang menghidupi

Serin, Serin-lah yang mesti menjalani hidupnya.

Hampir setiap hari ibu Serin mengusik anaknya itu hingga nyaris membuat

Serin ingin menghindar dari ibunya setiap saat. Di tengah hadirnya tentangan

kuat yang sungguh menyiksa itu, seorang teman Serin yang bernama Tasia

meminjaminya sebuah novel terjemahan berjudul The Alchemist karya Paulo

Coelho. Usai membaca novel tersebut, Serin merasa bahwa novel itu adalah

novel ter-luar biasa yang sejauh ini pernah dibacanya. Novel The Alchemist

Page 12: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

10

telah memberinya kekuatan, motivasi, dorongan semangat untuk tak menyerah

mengejar impian. The Alchemist menawarkan dan memberikannya keberanian

untuk mengambil resiko demi mengikuti dan mewujudkan impian. Karena

hidup ini hanya sekali, terlalu singkat untuk menjadi orang lain atau untuk me-

wujudkan impian orang lain yang dipaksakan kepada kita. Live your life today

like there is no tomorrow. Dari buku luar biasa tersebut, Serin semakin mantap

untuk meniti karier impiannya sejak kecil, dan ia sungguh berterima kasih

kepada Tasia, temannya yang senantiasa mendukung keputusannya ini.

Tanpa menyerah dan putus asa, Serin berusaha merealisasikan ide-idenya ke

dalam bentuk manga demi manga. Dan kini, ia berhasil menjadi seorang man-

gaka yang sukses menyebarkan cerita-cerita manga karyanya yang sebagian

besar inspiratif itu kepada masyarakat luas. Setelah menyaksikan pencapaian

karier anaknya ini, ibu Serin akhirnya bisa menjawab pertanyaan seputar pro-

fesi anaknya yang diajukan orang lain kepada beliau. Kini ibunya dapat men-

jawab dengan bangga, “Anakku seorang komikus!”

Wisewords:

• Apa pun keputusan Anda, biarlah itu datang dari dalam hati Anda (Princess Diaries 2).

• Hati nurani selalu berbisik dan berkata. Hati nurani adalah kehadiran

Bapa dalam diri manusia, namun kadang kita menutup hati untuk men

dengar, melihat, dan merasakan.

• Hati kita membentuk kehormatan kita yang sejati, bukan pendapat orang

lain (Coleridge).

• Sebagai orang tua, jangan kita memaksakan kehendak atau impian kita

kepada anak-anak kita. Biarlah anak-anak kita menjadi apa pun yang

mereka inginkan kelak, selama ia bisa menjadi yang terbaik di bidangnya (Deddy Corbusier dalam Hitam Putih).

• Jangan pernah mencoba men-

jadikan putra-putri Anda menjadi

seperti Anda. Diri Anda cukup

satu saja (Arnold Glasow).

• Berikan yang terbaik dari apa

yang hatimu miliki, itu yang seo-

rang seniman ketahui (The Christ-

mas Cottage).

• Ikuti impian-pimpianmu. Saat

kau menemukan hal yang kau

Page 13: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

11

Page 14: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

12

cintai dan ingin kau lakukan, jangan biarkan apa pun menghentikanmu.

Selalu ingat, ada banyak orang yang sudah menolongmu selama ini.

Jika kau punya orang-orang yang setia mendukung seperti keluarga, te-

man-teman, atau siapa pun dia, itu hal yang hebat! (Dakota Fanning).

• Jikalau kenyataan dapat menghancurkan impian, kenapa impian tidak

dapat menghancurkan kenyataan? (George Moore).

• Definisi arti hidup begitu beragam. Hidup adalah pembelajaran, hidup

adalah pilihan, hidup adalah kesempatan. Hidup hanyalah masalah sudut

pandang, hidup hanyalah masalah waktu.

• Untuk segala sesuatu ada masanya… (Pengkhotbah 3:1a). �

“Jangan meninggalkan bacaan spiritualmu. Bacaan (tersebut) telah membuat banyak orang kudus.” — St. Josemaria Escriva

Page 15: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

13

MEMPERINGATI

HARI PANGAN SEDUNIA ( HPS ) TAHUN 2013

Pada dasarnya makhluk hidup ciptaan Tuhan pasti memerlukan makanan,

dan Tuhan telah menyediakan segala kebutuhan manusia akan pangan.

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2013 dengan tema Mencintai dan

Merawat Bumi, gereja mengajak

umat semakin menyadari penting

nya pangan bagi kita semua dengan

menjaga lingkungan alam, mencintai

dan merawat bumi sebagai lahan

penghasil pangan. Untuk itu Gereja -

dalam hal ini Tim Kerja PSE - me

nyelenggarakan Bazar produk umat

Paroki St.Paulus-Sendangguwo ber-

sama Paroki St. Perawan Maria Ratu

Rosario Suci, Katedral (batal tam-

pil), Paroki Mater Dei-Lampersari,

Paroki St. Athanasius Agung-Karangpanas dan Paroki St. Petrus-Sambiroto.

Selain bazar juga diselenggarakan pelatihan kewirausahaan umat di Paroki de

ngan tujuan :

• Membangun kreatifitas di wilayah kota untuk membangun ketahanan pa

ngan keluarga

• Saling belajar antar Paroki dalam membangun Gereja Umat terutama un-

tuk menyelenggarakan pangan sehat bagi keluarga

• Untuk menggali potensi umat dalam upaya untuk meningkatkan pendapat

an ekonomi keluarga dalam bidang usaha perdagangan dan home industry

• Untuk menjalin kerjasama antar umat Paroki Santo Paulus

• Membuat jaringan usaha antar umat Paroki se Kota Semarang

Kegiatan bazaar diadakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 2 dan 3 Nopem-

ber 2013 berlokasi di halaman Gereja St. Paulus - Sendangguwo, dengan pe-

serta bazar umat dari Paroki Karangpanas, Lampersari, Sambiroto dan Sendang

guwo, sedangkan jenis produk maupun barang dagangan yang dipamerkan ada

lah hasil karya umat (bukan pabrikan).

Antusiasme umat yang hadir dan menikmati hasil produk olahan umat yang

disajikan dalam keadaan segar, hangat dan sehat untuk dinikmati, antara lain

Page 16: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

14

Page 17: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

15

bakso, soto, nasi liwet, nasi pecel, rawon setan, gado-gado, minuman dan

aneka gorengan, cemilan dari getuk, hingga cemilan yang dikemas dalam plas-

tik, disamping itu juga dijual aneka tanaman. Umat menikmati dengan santai

usai mengikuti Misa Sabtu sore maupun Misa Minggu pagi, sambil mendengar

kan live musik yang disajikan OMK Paroki St. Paulus - Sendangguwo. Bazar

ditutup pada hari Minggu siang pukul 12.00.

Semoga HPS setiap tahun dapat terselenggara sehingga hasil produk umat

dapat dikenal dan menambah

pendapatan ekonomi keluarga,

juga saling kenal bukan hanya

antar umat di Paroki St. Paulus

-Sendangguwo juga dengan

umat Paroki peserta bazar lain-

nya. Kegiatan dari Umat untuk

Umat menambah pengetahuan

dan keakraban antar Umat.

Berkah Dalem. �

Pius Koesdyantoro

Page 18: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

16

Page 19: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

17

Tahukah Anda ? Beberapa peristiwa di seputar 25 Desember

Pada setiap tanggal 25 Desember,

kita memperingati hari Kelahiran Ye-

sus Kristus dan dirayakan oleh umat

kristiani diseluruh dunia. Namun apa

kah anda tahu, banyak sekali hal-hal

penting yang terjadi pada tanggal ter

sebut. Berikut ini beberapa kejadian

yang saya pilih;

Sir Isaac Newton (25 Desember 1642 - 20 Maret 1727)

dalam Kalender Julian

Lahir di Woolsthorpe-by-Colster

worth, Lincolnshire, Inggris. Beliau

dikenal sebagai seorang fisikawan,

matematikawan, ahli astronomi, filsuf

alam, alkimiawan, dan teolog yang

berasal dari Inggris. Ia merupakan

pengikut aliran heliosentris dan ilmu-

wan yang sangat berpengaruh sepan-

jang sejarah, bahkan dikatakan seba-

gai bapak ilmu fisika klasik.

Karya bukunya Philosophiæ Natu-

ralis Principia Mathematica yang

diterbitkan pada tahun 1687 dianggap

sebagai buku paling berpengaruh se

panjang sejarah sains. Buku ini mele-

takkan dasar-dasar mekanika klasik.

Penampilan pertama lagu ‘Silent

Night’ (Gereja St. Nikolaus di Obern-

dorf, Austria). Tahun 1818

Tahun 1816 Pastor Joseph Mohr

menu l i s l i r i k l a gu “Malam

Kudus” (aslinya “Stille Nacht”) ketika

bertugas di gereja peziarah di sebuah

desa Mariapfarr, Lungau di pegunung

an Alpen, Austria. Beberapa hari se-

belum Natal tahun 1818, Joseph Mohr

sebagai pastor pembantu di gereja St.

Nikolaus, Obendorf, Salzburg, Aus-

tria, bingung karena organ di gereja

rusak. Umat bakal kecewa jika lagu-

lagu Natal dinyanyikan tanpa iringan

organ. Dalam keadaan bingung, Mohr

berjalan kaki ke rumah Franz Gruber,

seorang guru SD yang menjadi organ

is dan pemimpin koor di gereja. Ia me

nunjukkan lirik yang ditulis dua tahun

lalu kepada Gruber. Gruber langsung

menggubah melodinya dan menyerah

kannya kepada Mohr. Mohr merasa

puas dan keduanya mulai berlatih.

Tepat pada malam vigili Natal, 24 De

sember 1818, Mohr menyanyikan

suara tenor sambil mengiringi dengan

gitar, sedangkan Gruber menyanyikan

suara bas. Nyanyian keduanya lang-

sung disambut gembira umat.

Kematian Charlie Chaplin (25 Desember 1977)

Sir Charles Spencer Chaplin, Jr.

(lahir di East Street, Walworth, Lon-

don, 16 April 1889 – meninggal di

Vevey, Swiss, 25 Desember 1977 pa

da usia 88 tahun), atau lebih dikenal

dengan nama Charlie Chaplin, ada

lah aktor komedi Inggris yang merupa

kan salah satu pemeran film terkenal

dalam sejarah Hollywood di era film

hitam putih, sekaligus sutradara film

yang sukses. Aktingnya di layar perak

menjadikan Charlie Chaplin sebagai

salah satu artis pantomim dan badut

terbaik yang sering dijadikan panutan

Page 20: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

18

Page 21: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

19

bagi seniman di bidang yang sama.

Chaplin adalah salah satu tokoh pal-

ing berpengaruh dan paling kreatif di

era film bisu. Di dalam film-filmnya,

Chaplin dikenal suka merangkap-rang

kap, mulai dari peran utama, sutra-

dara, penulis naskah, hingga pengisi

ilustrasi musik. Kehidupan Chaplin

penuh pasang surut, mulai dari masa

kecil yang dibalut kemiskinan, hingga

tiba di puncak ketenaran bintang Hol-

lywood sekaligus simbol budaya.

Mikhail Sergeyevich Gorbachov (Mundur dari kursi jabatan 25 Desem-

ber 1991)

Pria kelahiran Stavropol, 2 Maret

1931 ini adalah politikus Rusia dan pe

mimpin Uni Soviet periode 1985 -

1991. Pada masa pemerintahannya, ia

melakukan perubahan besar-besaran

dalam sistem perekonomian dan poli

tik yang secara langsung maupun ti-

dak langsung memicu bubarnya Uni

Soviet. Seperti kebijakan program

perestroika (pembangunan kembali)

ekonomi dan masyarakat. Terjadi per-

golakan besar pada tahun 1991 saat

ada percobaan kudeta oleh kelompok

garis keras di Moskwa yang dipicu

oleh adanya pertentangan atas rencana

perubahan bentuk negara. Usahanya

membentuk federasi gabungan dan pe

merintahan transisi gagal. Semua ang-

gota Uni Soviet kecuali Rusia dan

Kazakhstan menyatakan kemerdekaan

dan keluar dari Uni Soviet pada bulan

Oktober. Para pemimpin Rusia, Ukrai

na, Belarusia kemudian menyatakan

bahwa Uni Soviet telah bubar dan

mengumumkan pembentukan aliansi

longgar yang mereka sebut Perserikat

an Negara-Negara Merdeka. Gorba-

chev sempat mendapatkan nobel per-

damaian pada tahun 1990, namun

juga terkenal karena perseteruannya

dengan Ronald Reagan yang pada saat

itu menjabat sebagai presiden Ameri

ka Serikat.

Peristiwa penting lainnya:

25 Des. 800 - Pengangkatan Charle-

magne sebagai Kaisar Romawi Suci

di Roma.

25 Des. 1939 - A Christmas Carol

karya Charles Dickens dibacakan di

radio untuk pertama kalinya

25 Des. 1941 - Jepang membom La-

pangan Terbang Ulin, merupakan ser-

angan pertama kalinya terhadap ke

dudukan Belanda di Kalimantan Sela-

tan.

25 Des. 2006 - Meninggalnya Gita

Sesa Wanda Cantika (Keke), pende-

rita pertama kanker ganas Rhabdomy-

osarcoma (Kanker Jaringan Lunak) di

Indonesia. � Sumber: mbah google

Oleh Leonardo

Page 22: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

20

Page 23: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

21

RENUNGAN NATALRENUNGAN NATALRENUNGAN NATALRENUNGAN NATAL

Seorang pemuda terlahir dari tengah keluarga berada; papanya seorang

pengusaha, mamanya adalah seorang yang aktif dalam kegiatan sosial dan me

miliki beberapa yayasan. Dia mempunyai seorang adik perempuan yang cantik.

Dalam keluarganya ia termasuk anak yang dimanja, hampir semua keinginan

nya dipenuhi.

Prestasinya pun patut dibilang membanggakan, walaupun ia sering malas

untuk pergi ke gereja dibanding adik perempuannya. Papanya mencetak dia

menjadi penerus usaha keluarga. Ketekunan, disiplin, dan kerja keras, hampir

semua terbentuk sempurna dalam dirinya. Hingga semua hal dia pikir dengan

logika dan empiris.

Pada suatu malam Natal; papa, mama dan adik perempuannya pergi ke

gereja. Ia sendiri tidak mau pergi ke gereja, karena di dalam dirinya masih ter

dapat pergumulan tentang fakta bahwa kelahiran Yesus di dunia yang hanya se

batas cerita. Ilmu yang selama ini didapatnya menepis kebenaran itu. Pendidik

an liberal yang dia peroleh sering membutakan hatinya untuk melihat kebenar

an dengan kacamata iman, sehingga ‘mindset’nya hanya sebatas dikotomi

benar-salah, untung-rugi dan baik-buruk.

Maka dia memilih pergi ke villa milik papanya bersama teman-temannya

daripada pergi ke gereja merayakan Misa pada malam Natal. Cuaca pada

malam itu cukup dingin, mendung menggelayut tebal. Seperti layaknya anak

muda, sesampai di villa dia bersama teman-temannya merayakan pesta, gitaran,

dan sebagainya.

Waktu sudah mendekati tengah malam, mendung semakin tebal, bahkan

senyuman bulan pun sirna diselimuti mendung tebal. Angin bertiup kencang

terasa dingin dan menusuk tulang. Dia berdiri di lobby (teras kecil di depan

pintu) lantai dua villa. Ketika dia sedang termenung, mendadak ada beberapa

ekor anak kucing melompat ke arah lobby secara bergantian. Ternyata kucing

itu melompat dari arah genteng rumah sebelah.

Dia memang suka kucing terutama kucing jenis angora karena mamanya

juga memeliharanya di rumah. Melihat anak kucing tadi dia merasa kasihan,

karena sebentar lagi akan turun hujan. Dia berpikir untuk menangkap dan

memasukkannya ke dalam villa agar anak-anak kucing itu tidak kedinginan.

Tetapi setiap dia mendekat anak-anak kucing itu bergegas menyingkir.

Padahal sebentar lagi hujan akan turun dengan deras. Dia mencoba

mendekatinya lagi tetapi anak-anak kucing itu malah lari ketakutan. Dia meng

gerutu di dalam hatinya, dasar anak kucing, mau dibawa masuk malah lari.

Page 24: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

22

Segera dia menutup pintunya dan setelah beberapa saat, dari balik kaca anak-

anak kucing itu terlihat kembali lagi ke lobby.

Pemuda itu bergegas membuka pintunya kembali dengan harapan anak-anak

kucing itu mau masuk ke dalam villanya. Tetapi bersamaan dengan dia

membuka pintu, anak-anak kucing itu lari tunggang langgang. Dasar kucing

bodoh, kata pemuda itu dalam hatinya. Terserahlah kalau mau mati kedinginan

di luar sana. Dia berpikir di dalam hatinya seandainya dia menjadi kucing, dia

pasti dengan mudah bisa membimbing anak-anak kucing itu masuk ke dalam

villanya agar tidak kedinginan di luar sana karena hujan akan segera turun.

Bersamaan itu terdengar ada nada BBM masuk, dia bergegas membukanya,

ternyata ada pesan dari mamanya, tulisannya “Selamat Natal Anakku.....,

Tuhan Rela Hadir di Dunia Dalam Rupa Manusia....”. Sekonyong-konyong dia

bersimpuh dan berkata, sekarang saya mengerti Tuhan, kenapa Engkau rela

menjelma menjadi manusia.

Tuhan Memberkati. �

Arcadius S Adi Lingk. St. Fransiskus Asisi

Wilayah I, Pucang Gading

Page 25: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

23

RESENSI FILM

EVELYN Yak….salam sejahtera buat para

pembaca Warta Paulus yang mhan

tabz. Kali ini saya ingin berbagi infor-

masi film yang dapat menjadi inspira

si kita (khususnya bagi saya pribadi).

Walau film ini terhitung sudah jadul,

tapi untuk suasana natal ini cocok lah

sebagai tontonan berkualitas bersama

keluarga.

Evelyn adalah sebuah film drama

tahun 2002, yang berbasis dari kisah

nyata Desmond Doyle dan perjuangan

nya melawan Pengadilan Tinggi Repu

blik Irlandia untuk menyatukan kem-

bali anak-anaknya pada tahun 1950an.

Film ini dibintangi oleh Sophie

Vavasseur sebagai pemeran utama,

yaitu Evelyn, Pierce Brosnan sebagai

ayah Evelyn (Desmond Doyle), serta

Aidan Quinn, Julianna Margulies,

dan Stephen Rea sebagai pendukung

dari kasus pada film tersebut.

Film ini didistribusikan secara terba-

tas di Amerika Serikat pada 13 Desem

ber 2002, dan kemudian di Inggris

pada 21 Maret 2003, diproduksi lang-

sung oleh Pierce Brosnan bersama

teman-temannya yang mendirikan

rumah produksi bernama Irish Dream-

Time, dengan dibantu oleh MGM Stu-

dio - AS, dan United Artist.

Kisah dimulai saat istri Desmond

(Claire Mullan) secara tiba-tiba kabur

meninggalkan keluarganya, yang di

anggapnya tidak akan mendatangkan

kemajuan, kecuali hanya kemiskinan

dan kemelaratan, setelah Desmond

(Pierce Brosnan) sebagai suaminya di

pecat dari pekerjaannya. Menurut atur

an hukum Irlandia di era itu, setiap

anak yang orang tuanya menganggur

atau tidak bekerja, wajib diserahkan

hak asuhnya kepada negara dan sang

anak akan ditempatkan di sebuah pan

ti asuhan Katolik.

Desmond, yang mencoba untuk me

ngembalikan anak-anaknya, apapun

caranya, mulai berjuang. Salah satu

nya adalah dengan cara meminta to

long kepada teman-temannya yang

secara tidak sengaja, dikenalnya

ketika Desmond sedang mabuk-

mabukan di bar. Bahkan saat itu, Des-

mond Doyle sempat menyinggung te

man-temannya tersebut, tanpa tahu

bahwa mereka semua bisa menolong

Desmond.

Page 26: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

24

Akhirnya, dengan penuh perjuangan

tanpa kenal lelah, Desmond bersama

Bernadette Beattie (Julianna Mar-

gulies) mencoba menghubungi kakak

nya, Michael (Stephen Rea), seorang

pengacara AS bernama Maurice

(Hugh MacDonagh) dan kawannya

yang bernama Thomas Connolly

(Alan Bates). Permasalahan malah se

makin merumit ketika istri Desmond

menolak untuk mengurus anak-anak

nya tersebut dan lebih memilih untuk

membiarkan anak-anaknya berada di

panti asuhan.

Desmond bersama teman-teman

nya lalu mengajukan gugatan balik

kepada Pengadilan Tinggi Irlandia,

dan berbagai alasan mereka kemuka

kan, namun semuanya selalu gagal di

mata hakim.

Di panti asuhan, Evelyn selalu

mendapat dukungan moril baik dari

kakeknya, maupun dari para suster

yang juga mendukung usaha ayahnya

tersebut.

Akhirnya setelah menunggu dan

bolak-balik mengajukan gugatan

ulang, kasus Desmond diterima oleh

Pemerintah Irlandia, dan kemenangan

seorang warga miskin ini membalik-

kan sejarah serta perjalanan hukum di

negara kecil tersebut, sehingga setelah

kasus Desmond ini, Pemerintah Irlan-

dia mengubah sistem hukum mereka,

terutama tentang hukum keluarga dan

hukum hak asuh anak, dimana semua

nya kini dikembalikan lagi kepada

orang tua masing-masing. �

Leonardo

Page 27: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

25

PERKAWINAN

PINTU MASUK HIDUP BERKELUARGA

Keluarga adalah kesatuan hidup yang ter

bentuk karena adanya ikatan perkawinan an

tara seorang laki-laki dengan seorang perem-

puan. Dalam Gereja Katolik ikatan itu harus

lah merupakan ikatan yang kekal abadi, sebab

perkawinan itu sendiri diikat oleh Allah

sendiri. Karena diikat oleh Allah lewat Yesus

Kristus, maka hidup berkeluarga itu mempu

nyai dimensi sakramental, menjadi tanda pe

nyelamatan bagi orang lain karena memperlihatkan secara tegas kehadiran

Kristus dalam Jemaat-Nya (bdk. Ef. 5: 22-33). Kristus berkarya lewat keluarga

untuk memperluas kerajaan cinta sehingga keluarga menjadi tanda cinta Allah

sendiri yang kelihatan di dunia ini. Kesejahteraan dan kerukunan keluarga yang

dilandasi oleh cinta kasih yang tulus ikhlas menjadi tanda sakramental yang

paling nyata kepada masyarakat sekitarnya. Maka pangilan untuk membangun

hidup berkeluarga adalah panggilan dimana suami-istri saling menguduskan

dengan saling memberikan dirinya.

Bagi orang Kristen hidup berkeluarga adalah sebuah lembaga, artinya diatur

oleh hukum dan norma yang berlaku sesuai dengan hukum dan tradisi yang ber

laku di dalam Gereja. Hidup berkeluarga dimaksudkan sebagai lembaga ke-

luarga dimana suami-istri saling mengungkapkan cinta-kasihnya satu terhadap

yang lain dengan memberikan dirinya secara total dan pada saat yang sama lem

baga itu dimaksudkan sebagai sebuah komunitas yang bertugas melestarikan

keturunan manusia: melahirkan, membesarkan dan mendidik anak. St. Paulus :

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat

dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, ………..

suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang

mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri., (Ef. 5: 25-28).

Namun apa itu cinta? Cinta adalah pemberian diri dan seluruh hidup kepada

seseorang karena percaya bahwa partnernya menerima dan menghargai pembe-

rian diri itu. Penerimaan dan penghargaan itu pertama-tama adalah pengakuan

akan kenyataan bahwa pasangannya itu adalah manusia biasa dan membutuh

kan panghargaan akan kebesarannya sebagai manusia. Biasanya penerimaan

semacam ini diawali oleh ketertarikan fisik, pribadi yang menarik, enak diajak

Page 28: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

26

Page 29: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

27

ngobrol, pikirannya dewasa, dlsb. Hubungan suami-istri yang murni adalah

sebuah pelayanan kehidupan dan menjamin kesejahteraan masing–masing

pasangan dan terbuka terhadap keberadaan anak. Cinta suami-istri bagaikan

tanaman yang membutuhkan perawatan (care) yang terus menerus. Tanpa itu

tanaman cinta itu akan mati. Perkawinan itu merupakan dorongan kodrati

manusia mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menikah, memiliki anak

dan mendidik anak-anaknya. “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar

-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan

diciptakan-Nya mereka.” (Kej. 1:27). Cinta suami terhadap istri atau sebalik

nya dalam kejujuran yang absolut tidak bisa dibagikan kepada orang lain.

Pastoral Keluarga bagi Keluarga Kristiani

Pastoral adalah tugas kerasulan yang dijalankan oleh setiap anggota Gereja

sebagai wujud pengamalan martabatnya sebagai imam, nabi dan raja di tengah

dunia ini. Martabat itu diperoleh lewat Pembastisan dan Krisma. Karena itu

tugas pertama-tama dari pastoral keluarga adalah keluarga-keluarga Katolik,

karena yang paling tahu tentang dinamika hidup berkeluarga. Cinta yang hidup

didalam sebuah keluarga bukanlah cinta yang statis dan sudah jadi. Cinta harus

diperjuangkan setiap hari. Bukan mustahil bahwa di dalam perjuangan itu,

muncul banyak masalah. Kesulitan-kesulitan itu bisa berupa: kurangnya iman

dari masing-masing pasangan, adanya perselingkuhan, bagaimana merawat dan

mendidik anak, masalah ekonomi rumah tangga dll. Untuk mereka yang mem-

punyai persoalan didalam hidup berkeluarga, kita membuat pastoral.

Dalam hidup berkeluarga biasanya persoalan-persoalan itu dapat dikategori-

kan sebagai berikut:

Umur Hidup Berkeluarga 0 - 5 Tahun.

Masa semakin mengenal dan menyatakan visi.

Masa pacaran adalah masa saling mengenal. Namun tidak jarang bahwa

masa itu berlangsung singkat atau pula dalam masa pacaran orang masih

memakai topeng. Dalam masa itu segala yang indah dan baik saja ditampil-

kan ke permukaan. Yang jelek atau buruk ditutupi. Pada saat membangun

keluarga, khususnya dalam rentang waktu 0 - 5 tahun, kedua pasangan

mencoba saling mengenal dan memahami karakter, sifat asli, maunya apa,

senang / tidak senangnya apa dll., dari pasangannya. Kalau ini tidak disa-

dari, keluarga akan berantakan karena mereka akan saling menyerang satu

terhadap yang lain, mempertahankan pendapatnya sebagai yang paling be

nar tanpa mau mendengarkan orang lain, memaksa kehendak, minta untuk

dimengerti.

Penanganan pastoral yang mungkin dapat ditempuh adalah: saling terbuka

dan jujur satu terhadap yang lain, mau lebih mendengarkan dari pada berbi-

Page 30: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

28

Page 31: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

29

cara, intervensi orang tua yang menyejukkan juga dapat memberikan

dorongan untuk memperlancar situasi. Nilai-nilai atau keutamaan-ke

utamaan kristiani dapat diperdengarkan ulang kepada mereka agar kualitas

hidup sebagai orang Kristen semakin dihayati.

Umur Hidup Berkeluarga 5 - 10 Tahun.

Masa pelebaran keluarga (extended family).

Kehadiran anak dalam keluarga tentu dapat

mempererat cinta suami istri. Kehadiran anak

(generasi baru) di dalam keluarga berarti ke-

luarga tersebut semakin luas. Mereka yang

tadinya hanya berdua kini lebih dari jumlah ter

sebut. Kehadiran anak bisa membawa persolan

dalam hidup keluarga, seper ti bagaimana men-

gasuh dan mendidik anak, kecemburuan pasan-

gan karena ada ‘orang lain’ (anak) di dalam

keluarga, sehingga kurang mendapat perhatian. Kebutuhan rumah tangga

menjadi bertambah, dll.

Penanganan pastoral yang dapat diberikan adalah: menerima dengan lapang

dada tentang kehadiran anak, perlu manajemen ekonomi keluarga, pendidik

an iman anak lewat kesaksian hidup orang tuanya dll.

Umur Hidup Berkeluarga 10 - 15 Tahun.

Masa pengejaran karir.

Kesibukan keluarga diwarnai oleh kesibukan suami-istri untuk bekerja.

Naluri manusia sebagai homo laboencus mendorong manusia untuk meng

aktualkan diri dengan lebih giat bekerja. “Life begin at 40“ adalah ungkap

an yang biasa terdengar untuk menyatakan bahwa usia seperti itu adalah

usia giat-giatnya bekerja. Selain untuk mengaktualkan diri, pekerjaan itu

dilakukan dengan senang hati karena ingin menaikkan taraf ekonomi ke-

luarga. Ingin keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Persoalan bisa

muncul kalau pekerjaannya tidak cocok

dengan kemauannya, tidak mendapat

pekerjaan, gaji yang tidak sesuai dengan

keinginannya, karir yang me nanjak bisa

juga menghadirkan persoalan dalam ke-

luarga, kesibukan pekerjaan membuat

jarang berkumpul dengan keluarga, dll.

Penanganan pastoral yang dapat dibuat :

penyediaan lapangan kerja, mencari

Page 32: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

30

Page 33: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

31

pekerjaan yang cocok dengan cita-cita dan pendidikan, mencari pekerjaan

tambahan, jujur didalam penggunaan keungan, ikut kegiatan-kegiatan gere-

jani dll.

Umur Hidup Berkeluarga 15 - 20 Tahun.

Masa kesulitan ekonomi paling dirasakan.

Pada masa ini anak-anak meningkat menjadi dewasa. Kebutuhan anak me

ningkat. Persoalan dapat saja muncul kalau orang tua tidak dapat memenuhi

kebutuhan mereka, anak dapat berani ‘melawan’ orang tua.

Penanganan pastoral yang dapat dibuat adalah: meningkatkan komunikasi

antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik dapat menolong satu

sama lain untuk saling mengerti.

Umur Hidup Berkeluarga 20 - 25 Tahun.

Tahun usia emas.

Hidup berkeluarga yang telah dirajut mengalami masa keindahan pada ta-

hun-tahun ini karena pasangan suami, istri dan anak-anak biasanya sudah

saling memahami satu terhadap yang lain. Cinta persaudaraan antar anggota

keluarga semakin dirasakan. Namun usia ini bisa juga berbahaya karena

pada usia ini dorongan untuk merasakan “kenikmatan alternative“ sangat

kuat. Ada ungkapan “Dari pada makan pizza terus setiap hari, mbok sekali-

kali jajan nasi goreng“.

Pedampingan pastoral yang dapat dibuat adalah: menolong mereka mem-

bangun keluarga kristiani yang harmonis dan hidup berdasarkan cinta yang

telah dijanjikan di depan Altar.

Umur Hidup Berkeluarga 25 – 30 Tahun.

Usia kesepian.

Anak yang dilahirkan kini sudah menikah dan memilih untuk hidup sendiri

membuat orang tua merasa sepi karena ditinggalkan oleh anak-anak. Orang

tua biasanya akan sangat dekat

dengan cucu-cucunya untuk mem

bunuh kesepian itu.

Pendampingan pastoral yang da-

pat diberikan adalah : menolong

orang tua -orang tua untuk meng

atasi kesepian dengan kegiatan-

kegiatan yang positif.

Page 34: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

32

Umur Hidup Berkeluarga 30 Tahun ke atas

Usia mencari Tuhan.

Usia ini biasanya ditandai oleh keaktifan didalam gerejani. Apalagi kalau

sudah gejala sakit-sakitan pastilah lebih tekun untuk berdoa dan mencari

Tuhan sebagai persiapan hari “ H “-nya menghadap Pencipta. Persoalan

yang muncul adalah bagaimana mempersiapkan hari kematian.

Pendampingan pastoral yang dapat diberikan adalah : mempersiapkan de

ngan kegiatan-kegiatan rohani – karitatif sebagai jalan persiapan hidup

abadi.

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan

nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh. 15:13). Bagi orang beriman, cinta

kasih adalah “handlungs prinzip“ (prinsip yang menjadi tolok ukur) bagi per-

timbangan moral yang lain di alam hidup berkeluarga. Cinta kasih bukan seka-

dar menghormati martabat manusia melainkan juga menuntut orang untuk me-

layani sesama dalam keseluruhan dirinya bahkan dalam pemberian diri yang

total. Berkah Dalem. �

Pius Koesdyantoro

Page 35: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

33

LANGGAM PANDONGA SALAM MARIA Y. Eric Soewarno - Kortimja HAK

Ana ing WP no: 91, 29 Juni 2013, hal. 23, ’Pernak-Pernik Bulan Maria’

umat liwat paraga Centi lan Milli nggugat: ya gene intonasi pandonga Salam

Maria koq manekawarna, ora bisa nyawiji kaya dene intonasi pandonga Bapa

Kami; kang numusi rasa-pangrasa ngganjel kanggone umat siji lan sijine.

Pangerten tembung intonasi, manut kamus Oxford Advanced Learner’s

Dictionary of Current English ateges munggah-mudhune swara sing dicakake

kanggone pamunggelane ukara. Dene yen manut Kamus Lengkap Inggris-

Indonesia ateges wiramaning wicara. Mula yen ing kene intonasi ditegesi lang

gam, mbok menawa ora pati kliru adoh.

Pancen kasunyatan, langgam pandonga Salam Maria ing antarane umat siji

lan sijine asring ora padha, najan umat nunggal paguyuban. Saka maneka

warnane langgam, bisa dibedakake dadi rong pontha.

• Peponthan (1), langgam pandongane umat sing duwe panemu yen pandonga

Salam Maria iku diwiwiti mawartakake Injil Lukas 1:41. Dadi kanggone

sing kulina ndonga mawi basa Indonesia, langgam pandongane: “Salam

Maria (itu) penuh rahmat”, diterusake Injil Lukas 1:28b: “Tuhan (be)-

sertamu”, kasambung Injil Lukas 1:42: “Terpujilah engkau di antara wanita,

dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”, banjur nyuwun donga pangestune Ibu

Maria: “Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini

sekarang dan waktu kami mati. Amin”.

• Peponthan (2), langgam pandongane umat sing duwe panemu yen pandonga

Salam Maria iku diwiwiti atur salam kaya dene salame malaekat menyang

Maria (Lukas 1:28): “Salam (hai engkau ya) Maria, Tuhan (be)-sertamu”,

kasambung pangalembanane Elisabeth menyang Maria (Lukas 1:42):

“Terpujilah engkau di antara

wanita, dan terpujilah buah

tubuhmu Yesus”, banjur nyuwun

donga pangestune Ibu Maria kaya

dene peponthan (1) ing ndhuwur.

Dadi, najan beda pambukane,

nanging pepuntoning donga

padha: nyuwun donga pangestune

Ibu Maria. Pramula, bedane

langgam pandonga Salam Maria

ora perlu kadawa-dawa (dadi

Page 36: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

34

Page 37: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

35

polemik). Najan bibit kawite mesthi siji. Nanging, manteping ati, sumangga

kersa.

Kanggo lelimbangan, sumangga pethikan leaflet maneka gagrag pandonga

Salam Maria (gagrag basa Jawa, gagrag basa Indonesia, gagrag basa Inggris,

lan gagrag basa Latin/ Romawi) weton anyar (2013) Komisi HAK-KAS ing

ngisor iki, bisaa kanggo ngaji manteping ati.

Gagrag Basa Jawa : Sembah bekti kawula, Dewi Maria, kekasihing Allah. Pangeran nunggil ing

panjenengan dalem. Sami-sami wanita Sang Dewi pinuji piyambak, saha pinuji

ugi wohing salira Dalem, Sri Yesus.

Dewi Maria, Ibuning Allah, kawula tiyang dosa sami nyuwun pangestu dalem,

samangke tuwin benjing dumugining pejah. Amin.

Gagrag Basa Indonesia :

Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara

wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan

waktu kami mati. Amin.

Gagrag Basa Inggris :

Hail Mary, full of grace. The Lord be with you, blessed art you among women,

and blessed is the fruit of your womb, Jesus.

Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our

death. Amen.

Gagrag Basa Latin/ Romawi :

Ave Maria, gratia plena. Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et

benedictus fructus ventris tui, Jesu .

Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis pecatoribus,nunct et hora mortis

nostrae. Amen.

Wusanane, nyumanggakake endi sing dadi manteping ati. �

“Bila kita terpisah dari salib, kita tidak memiliki anak tangga lain yang dapat membawa kita menuju surga”

St. Rose of Lima

Page 38: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

36

Page 39: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

37

Mengenal Orang Kudus

Santo Yohanes Kapistrano, Pengaku iman Yohanes lahir di Kapistrano, Italia Tengah

pada tahun 1386. Ayahnya seorang perwira tinggi

yang menetap di Kapistrano sebagai utusan Raja

Ladislaos. Sayang sekali bahwa ayahnya bersama

duabelas orang saudaranya dibunuh oleh musuh

musuh Raja Ladislaos. Rumah mereka pun dibakar.

Hanya ia sendiri yang selamat.

Pada umur 15 tahun ia belajar ilmu hukum di

Universitas Perugia. Ia belajar dengan tekun sampai tengah malam karena mau

melampaui kawan-kawannya dalam berbagai bidang studi. Pada tahun 1409 ia

menyelesaikan studinya dengan hasil yang gemilang. Selama beberapa tahun ia

menjabat sebagai hakim di Kantor Pengadilan kota Perugia dan kemudian men-

jadi Gubernur kota itu pada tahun 1412. Ia sangat derwawan kepada para pe

ngemis. Namun tetap menaruh dendam kepada para pembunuh ayah dan sauda

ra-saudaranya. Selama 15 tahun ia tidak pernah menerima komuni, meskipun

selalu mengakukan dosa-dosanya. Pada tahun 1415, ia meringkuk di dalam

penjara sebagai tawanan perang. Dalam percobaannya untuk meloloskan diri

dari tahanan itu, ia jatuh dan patah kakinya. Pada hari ketiga di dalam penjara,

ia mengalami suatu penglihatan ajaib, ia melihat seorang imam Fransiskan

yang diiputi cahaya surgawi mendatanginya. Yohanes takut, tetapi serta merta

ia berkata :”Aku tidak mau menjadi imam, apalagi menjadi biarawan”. Delapan

hari kemudian ia mengalami penglihatan ajaib itu di dalam sel tahanannya,

tetapi ia tetap berpendirian keras, sehingga ditegur keras oleh seorang yang ada

di dalam cahaya ajaib itu. Maka akhirnya ia berkata: “Ya, aku rela melakukan

apa yang dikehendaki Tuhan dari padaku”. Untuk membebaskan dia dari tahan

an itu, ia harus ditebus dengan bayaran yang mahal .

Kini ia menjadi orang yang ditangkap Tuhan dan rela melakukan apa saja

yang diminta Tuhan dari padanya. Ia rela meninggalkan segala-galanya terma-

suk isterinya yang belum pernah digaulinya dan masuk biara Fransiskan pada

umur 30 tahaun. Dalam masa novisiatnya, Yohanes belajar teologi dan meng

hayati suatu cara hidup yang keras. Ia banyak dicobai dan dilatih hidup dengan

disiplin yang amat keras. Akhirnya ia ditahbiskan menjadi imam dalam ordo

Fransiskan. Ia menjadi seorang pengkotbah kelling Eropa yang sangat berhasil.

Doa yang tekun dan tapa yang keras menjadi dasar kerasulannya. Ia selalu ber-

Page 40: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

38

Page 41: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

39

LUPA TARUH DI MANA

Sepasang suami istri yang telah menikah puluhan tahun belum juga dikaruniai

anak. Tetapi mereka tetap berdoa kepada Tuhan memohon agar mereka di

karuniai seorang anak, walaupun mereka sudah lanjut usia. Akhirnya, apa

yang mereka idamkan suatu hari terkabul, si istri hamil pada usia 65 tahun.

Mereka pun tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah

yang mereka terima. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, si istri melahirkan se

orang bayi mungil dan lucu. Para kerabat pun berdatangan untuk mengucap

kan selamat. Tetapi pada saat mereka ingin melihat bayinya, ibu tua itu men

jawab, "Nanti saja ya..." Mereka pun terheran-heran dan bertanya, "Mengapa

nanti saja?"."Ya, nanti saja kalau bayinya menangis..." jawab ibu tua itu.

"Mengapa harus menunggu bayinya menangis?" tanya mereka lagi. Dengan

wajah bingung ibu tua itu berkata, "Soalnya aku lupa bayinya kuletakkan di

mana..." [Sumber: Humor Rohani]

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak me

nyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak

akan melupakan engkau.(Yesaya 49:15)

jalan tanpa alas kaki, kendatipun jalan-jalan tertutup es dan salju. Makan hanya

sekali sehari. Dengan kotbah-kotbahnya yang menarik dan menyentuh hati

umat, ia berhasil mentobatkan ribuan orang selama 40 tahun berkarya di selu-

ruh Eropa. Di Austria 12.000 orang heretik dibawanya kembali ke pangkuan

Ibu Gereja. Oleh karena itu para penganut ajaran sesat berusaha membunuhnya

meskipun selalu gagal karena ia selalu dilindungi Allah secara ajaib. Bersama

dengan Santo Bernardinus dari Siena ia berusaha membarui ordo Fransiskan,

mempersatukan kelompok-kelompok yang bertentangan di dalam ordo Fransis

kan, dan memajukan devosi kepada nama Suci Yesus Kristus. Dengan devosi

itu lahirlah kembali semangat iman umat.

Yohanes menarik begitu banyak orang dengan gaya pewartaannya yang be-

gitu menarik. Ia behasil mentobatkan banyak orang, ketika Kaisar Frederich III

(1440-1493) meminta bantuan kepada Paus Nikolas V (1447-1455 ), untuk me-

lawan hukum Hussites dan sekte-sekte sesat lainnya. Yohaneslah yang ditunjuk

dan diutus ke Vienna pada tahun 1451 sebaga inkuisitor Jenderal. Pada tahun

1456 sementara berada di Hungaria, ia melancarkan pewartaan melawan bang

sa Turki dan membantu pasukan dalam memukul mundur Turki di Belgrade.

Yohanes meninggal dunia di Villach, Austria, pada tanggal 23 Oktober

1456, dan dinyatakan kudus pada tahun 1724. �

Yulius

Page 42: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

40

Page 43: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

41

PEMILIHAN KETUA LINGKUNGAN BARU Laporan kegiatan dari Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti, St. Markus dan St. Ignatius 4

KARTU SUARA BERGAMBAR CALON

Pada akhir tahun 2013 ini masa jabatan

Pengurus Dewan Paroki, termasuk di

dalamnya adalah Ketua Lingkungan, akan

berakhir. Oleh sebab itu maka setiap umat

di seluruh Lingkungan beberapa saat lalu

disibukkan dengan pemilihan Ketua Ling-

kungan yang baru, mengingat masa kepeng

urusan periode 2011 – 2013 berakhir pada

31 Desember 2013 ini. Demikian juga de

ngan Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti,

Wilayah G, tidak mau ketinggalan, menyelenggarakan Pemilihan Ketua Ling-

kungan Periode 2014 – 2016.

Dalam rapat pengurus tanggal 10 Oktober 2013, Ketua Lingkungan telah

menunjuk Bp. St.Teguh Mulyanto sebagai Koordinator pelaksanaan pemilihan,

Sekretaris Bp. A. Eka Sujatmanta, Anggota Bp. A. Subur Santosa, dan Bp. F.

Suharyanto. Dalam Rapat Panitia Pemilihan tanggal 18 Nopember 2013 telah

disepakati aturan main yang akan dilaksanakan dalam pemilihan sbb :

1. Pemilihan Ketua Lingkungan dilakukan secara langsung, bebas dan rahasia.

2. Pemilih adalah semua umat Katolik yang berdomisili di Lingkungan

St.Yusup_Liman Mukti, dan telah berusia 17 tahun.

3. Calon Ketua Lingkungan yang akan dipilih diharapkan memenuhi syarat -

syarat sbb:

a. Aktif dalam lingkungan

b. Diterima Umat.

c. Bersemangat hidup menggereja dengan bersedia melayani umat.

d. Mempunyai kepribadian dan moral yang

baik di tengah umat dan masyarakat.

e. Mempunyai kemampuan bekerjasama

dan musyawarah untuk mufakat.

f. Tidak rangkap jabatan.

Dan sesuai PPDP, Ketua Lingkungan yang lama

tidak dapat dipilih kembali karena telah menjabat

Page 44: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

42

Page 45: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

43

posisi yang sama selama dua periode berturutan.

Proses Pemilihan Ketua Lingkungan dilakukan dalam dua tahap, yang per-

tama untuk menjaring 3 calon utama, dan yang kedua untuk menentukan siapa

yang terpilih diantara ketiga calon utama tersebut. Jumlah kartu suara yang

diedarkan sebanyak 151 lembar dan yang kembali sejumlah 145 lembar, dan

dikategorikan seluruh umat yang berhak, telah ikut berpartisipasi dalam proses

pemilihan ini. Yang unik dan menarik, kartu suara tahap kedua dibuat dengan

foto ketiga calon utama, full colour. Hebat.

Dari proses pemilihan yang berlangsung seru, pada tanggal 6 Desember se-

bagai hari penghitungan suara tahap kedua, diperoleh Ketua Lingkungan yang

baru yaitu Bp. Robertus Budi Santosa. Profisiat. �

Sumber : laporan kegiatan oleh Bp. D Slamet Parjono,

Ketua Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti.

PEMEKARAN LINGKUNGAN DAN PEMILIHAN KETUA BARU

Pemekaran lingkungan dan pemilihan Ketua Lingkungan yang baru, telah

berlangsung dengan sukses di Lingkungan St. Markus wilayah C 2. Peristiwa

penting tersebut terjadi pada tanggal 31 Oktober 2013 bersamaan dengan

diadakannya ibadat devosi Doa Rosario keliling putaran terakhir.

Lingkungan dengan jumlah umat sebanyak 85 KK ini, memang sudah saat-

nya dimekarkan. Ibaratnya sarana angkutan barang, muatannya sudah melebihi

ambang batas, apalagi mengingat tempat tinggal umat yang tersebar begitu luas

jangkauannya, mulai dari Perumahan Pondok Indah yang merupakan awal ber-

dirinya, berkembang ke barat sampai dengan Kalicari, ke utara dan ke timur

meliputi Depoksari, Perumahan Graha Suhada dan Perumahan Pedurungan

Baru.

Dalam pertemuan yang digelar di rumah Bp. Agus Kurniawan, dihadiri oleh

sekitar 50 umat, disepakati bahwa Lingkungan St. Markus dimekarkan menjadi

2 lingkungan, yaitu Lingkungan St. Markus dan Lingkungan St. Yohanes

Kapistrano. Lingkungan St. Markus teritorinya meliputi sebagian Perumahan

Pondok Indah, Depoksari, Perumahan Graha Suhada dan Perumahan Pedurung

an Baru. Sedangkan Lingkungan St. Yohanes Kapistrano meliputi sebagian

Perumahan Pondok Indah ke barat sampai dengan Kalicari.

Selanjutnya, Ketua Lingkungan Bp. Y.Sasmito Hadi selaku pemandu, me

neruskan acara dengan pemilihan Ketua Lingkungan. Mula-mula beliau me

Page 46: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

44

Page 47: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

45

Gereja Santo Paulus kini juga memiliki sarana informasi dunia maya

berupa Blog. Kunjungi gsp-sendangguwo.blogspot.com dan jadi pengunjung setia kami.

nyiapkan 2 kotak suara: Kotak A dan Kotak B, lalu umat lingkungan St. Mar-

kus dipersilakan memasukkan kartu suaranya ke dalam Kotak A, sedangkan

umat lingkungan St. Yohanes Kapistrano memasukkan kartu suaranya ke

dalam Kotak B. Perolehan suara lalu dihitung. Hasilnya, calon terpilih untuk

Ketua Lingkungan St. Markus adalah Bp. Sri Hartadmo, sedangkan untuk ling-

kungan St. Yohanes Kapistrano suara terbanyak diraih oleh Bp. Petrus Tu-

midjo. Kedua calon terpilih akan resmi menjalankan tugas pelayanannya seba-

gai Ketua Lingkungan setelah dilantik oleh Dewan Paroki.

Pada akhir acara, umat melambungkan doa puji syukur atas berkat kasih

karunia Allah dan bimbingan Roh Kudus, sehingga seluruh rangkaian acara

dapat berlangsung dengan lancar, demokratis, guyub dan membahagiakan. Se-

moga ke depan kedua lingkungan tersebut bisa berkembang lebih baik, me

ningkat kebersamaan dan karya pelayanannya. ����

Yulius Khrisna

KETUA BARU LINGKUNGAN ST. IGNATIUS 4

Tak mau ketinggalan dengan lingkungan-lingkungan lain separoki, Ling-

kungan St. Ignatius 4, wilayah D1, belum lama ini juga telah mengadakan

pemilihan Ketua Lingkungan untuk masa tugas 2014 - 2016.

Acara pemilihan berlangsung sederhana dan dilakukan sebanyak dua putar

an, dan bersamaan dengan kegiatan Doa Rosario keliling di bulan Oktober si-

lam. Semua umat yang telah dewasa dan mempunyai kriteria baik, mempunyai

hak untuk dipilih maupun memilih Ketua, kecuali yang dalam tiga periode ke-

belakang sudah pernah menjabat dan tidak rangkap jabatan di paroki.

Putaran pertama menghasilkan 5 calon utama dan putaran kedua menghasil-

kan Ketua Lingkungan baru, yaitu Bp. Hari BS Purba, dengan dukungan suara

sekitar 70 persen. Beliau secara definitif akan bertugas setelah dilantik oleh

Dewan Paroki awal tahun 2014, dan akan melayani umat di lingkungan yang

memiliki teritori sebagian Perumahan Kekancan Mukti (blok Wanara), se-

bagian Tanjungsari dan Perumahan Pesona Asri 2. �

YS

Page 48: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

46

Page 49: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

47

SEMANGAT

UNTUK BERBAGI Sekilas tentang PUCI

“Tuaian memang banyak tetapi

pekerja sedikit.” (Mat. 9:37). Sabda

Tuhan tersebut memberi sumber inspi

rasi kepada seorang Imam yang berna

ma Yohanes Berthier, MS, yang meng

abdikan seluruh hidupnya sebagai mi

sionaris La Salette di Perancis. Tang-

gapan atas seruan Paus Leo XIII, dan

dorongan untuk memberikan tenaga

bagi karya misi tersebut, juga tersedia

nya banyak orang muda yang rela

membaktikan diri bagi karya misi te

tapi terhambat oleh usia dan kemiskin

an, maka Pater Berthier, MS mem

bulatkan tekad dan mendirikan Kon-

gregasi Para Misionaris Keluarga Ku

dus pada tanggal 28 September 1895

di Kota Grave, Belanda. Tanggal ter

sebut diperingati sebagai Hari Kelahir

an Kongregasi Para Misionaris Keluar

ga Kudus (Missionariorum a Sacra

Familia atau MSF).

Karya Misi di Jawa

Pada tahun 1932, Kongregasi MSF

Propinsi Belanda datang dan mulai

berkarya di Semarang. Pada tahun

1958 Generalat menetapkan MSF Re-

gio Jawa sebagai persiapan untuk men

jadi Propinsi Gerejani, karena jumlah

anggota MSF yang semakin bertam-

bah. Pada tahun 1968 terbentuklah

Propinsi Jawa. Pembentukan Propinsi

Jawa patut disyukuri karena dipercaya

untuk mandiri dalam segala hal, baik

dalam kepemimpinan, penyediaan

anggota, keuangan dan sebagainya.

Pada awalnya sebagai propinsi

yang baru, Kongregasi MSF Propinsi

Jawa masih menerima sumbangan

dari Eropa. Namun kondisi tidak ber-

langsung lama, karena di Eropa juga

mempunyai persoalan sendiri baik di

bidang dana dan tenaga. Akhirnya

MSF Propinsi Jawa berjuang sendiri

dalam memenuhi segala hal dan men-

jadi mandiri. Dari sinilah MSF Jawa

berjuang dalam penggalangan dana,

terutama dana bagi pendidikan para

calon Imam dan Bruder MSF. Hal ini

sesuai dengan cita-cita Pater Berthier,

yaitu menyediakan tenaga-tenaga bagi

Karya Gerejani.

Penggalangan dana melalui PUCI

Tujuan khusus tarekat religius kita

adalah kerasulan di antara orang yang

masih jauh, yaitu sebanyak yang akan

dipanggil oleh Tuhan Allah kita.

(Kutipan Konstitusi MSF).

Sebagai Kongregasi para Imam dan

Bruder MSF tidak memiliki karya

yang besar. Para Imam dan Bruder

MSF hadir dalam karya pelayanan

gerejani sesuai dengan karisma pen

diri yakni dalam kerasulan Panggilan,

Kerasulan Keluarga dan Kerasulan

Misioner. Karya para Imam dan Bru

der MSF sebagian besar karya paroki

al, baik di daerah Jawa maupun di

luar Jawa bahkan di luar negeri seba-

gai misionaris.

Sebagian kecil para Imam dan Bruder

Page 50: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

48

Page 51: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

49

bekerja di bidang kategorial di tingkat

Keuskupan maupun KWI, juga seba-

gai tenaga pengajar. Artinya MSF

tidak mempunyai sesuatu yang hebat

dan menjanjikan tetapi yang dimiliki

adalah umat yang dilayani, kepada

umat itulah Kongregasi MSF di utus.

Oleh karena itu segala suka dan

duka, kegembiraan dan pengharapan

yang dialami para Romo dan Bruder

MSF, juga menjadi suka dan duka, ke

gembiraan dan pengharapan seluruh

umat. Inilah kekhasan semangat keke-

luargaan dan persaudaraan, dimana

Kongregasi MSF bernaung dibawah

asuhan Keluarga Kudus Nazareth.

Dalam semangat tersebut, maka di

lakukan penggalangan dana bagi pen-

didikan calon Imam yang mulai dilak-

sanakan pada tahun 1976.

Melalui sapaan para Imam dan Bruder

MSF, kepada umat mendapat tanggap

an yang sangat baik, keluarga-ke

luarga yang dilayani para Imam dan

Bruder MSF, mulai mengumpulkan

dana setiap bulan, 3 bulan, 4 bulan

dan 6 bulan. Beberapa keluarga Kato-

lik yang berdekatan mulai membuat

suatu kesepakatan dengan menyedia

kan kaleng atau celengan PUCI. Tu-

juannya adalah setiap saat ada ang-

gota keluarga yang dapat menyisihkan

uang, kadang berupa sisa belanja atau

sisa jajan dari anak-anak, atau bahkan

uang yang sengaja disisihkan secara

khusus. Semuanya dimasukkan ke

dalam kaleng PUCI. Dan sesuai de

ngan kesepakatan kelompok, mereka

membuka kaleng PUCI tersebut dan

mengumpulkan uang pada petugas

yang biasa disebut selatris. Cara demi

kian ini berlangsung cukup lama dan

mampu memberikan pendidikan bagi

anak-anak untuk terlibat dalam kegiat

an menggereja.

Dalam perkembangannya kebiasa

an memakai kaleng mulai ditinggal-

kan karena dirasa cukup merepotkan.

Memang masih ada beberapa umat

yang masih tetap menggunakan celen-

gan PUCI untuk menyisihkan sebagi

an uangnya bagi biaya pendidikan

calon Imam dan Bruder MSF. Namun

sebagian umat sekarang memilih cara

yang lebih praktis dengan menyerah

kan sejumlah uang dalam amplop

PUCI.

Sesuai dengan kesepakatan umat di

lingkungan tentang waktu, ada yang

tiap bulan, 3 bulan, 4 bulan atau 6

bulan, amplop yang telah berisi uang

diserahkan kepada pengurus kelom-

pok di lingkungan, yang disebut sela-

tris. Dari selatris di rekap diserahkan

kepada koordinator PUCI Paroki.

Koordinator membuat laporan kepada

Romo Paroki dan Ekonom Propinsi

dan menyerahkan dana PUCI tersebut

kepada Ekonom Propinsi di Propin-

sialat MSF di Semarang.

Selain cara-cara tersebut, sebagian

umat memilih langsung menyerahkan

atau mentransfer kepada Ekonom Pro-

pinsi, biasanya ini ditempuh oleh

umat yang berasal dari luar Paroki

MSF, yang tergerak untuk membantu.

Gerakan Persembahan Untuk Calon

Imam MSF ( PUCI ), merupakan

gerakan yang transparan dan terper-

caya.

Page 52: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

50

Page 53: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

51

Jenjang Pendidikan Calon Imam

dan Bruder MSF

Biara Betlehem Salatiga

Biara di Jl. Cemara No. 41 A Salati

ga, merupakan tempat awal bagi pen-

didikan calon Imam dan Bruder MSF.

Seorang calon yang lolos seleksi akan

memulai pendidikan di Postulat MSF

(Seminari Berthinianum) selama 1

tahun. Pada tahap ini keluarga masih

diminta bantuan atau kontribusi bagi

biaya pendidikan sesuai dengan ke-

mampuan.

Setelah melewati masa Postulat, ca

lon yang lulus akan menjalani pen-

didikan di Novisiat MSF selama 1

tahun, mereka telah diperkenankan

memakai jubah dan disebut Frater

Novis. Selama masa novisiat, seluruh

biaya pendidikan ditanggung Kongre-

gasi MSF. Sebagai catatan, para calon

yang berasal dari Seminari Menengah,

diperkenankan langsung masuk ke

Novisiat kecuali ada pertimbangan

khusus.

Biara Nazareth, Yogyakarta

Setelah menyelesaikan pendidikan

Novisiat di Salatiga para calon Imam

diperkenankan mengikrarkan Kaul

Pertama dan menjalani pendidikan di

Skolastikat MSF di jl. Kaliurang Km.

7,5 Banteng, Yogyakarta. Sedangkan

untuk para calon Bruder MSF yang

telah menyelesaikan masa Novisiat

dan mengikrarkan Kaul Pertama, da-

pat berkarya atau menerima tugas be-

lajar.

Para calon Imam akan menjalani pro-

gram pendidikan Filsafat dan Teologi

di Fakultas Teologi Wedhabakti Uni-

versitas Sanata Dharma di Kentungan

Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan semua studi

dan pembinaan, para calon Imam

akan mengikrarkan Kaul Kekal. Selan

jutnya akan menerima Tahbisan Dia-

kon dan akhirnya menerima Tahbisan

Imamat serta menjalankan tugas per

utusan.

Alamat Propinsialat MSF

Propinsialat MSF

Jl. Guntur No. 20 Semarang

Telpon. 8313459 – Fax. 8414846

E-mail : [email protected]

Para Romo sebagai gembala, siapa

yang akan melanjutkan tugas mereka?

Apa yang dapat kita persembahkan?

Melalui PUCI kita dapat berbuat un-

tuk kelangsungan pendidikan calon

Imam dan Bruder MSF. Dukungan

dan kasih, baik melalui doa, dana dan

tenaga merupakan sumber kekuatan

dalam menghadapi panggilan Tuhan

dan berkarya di kebun anggur-Nya.

Berkah Dalem. �

Pius Koesdyantoro

Page 54: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

52

Page 55: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

53

NGUDA RASA (Mo Semar)

Petruk : Hallo kang Gareng, jangan kare tambah

daun pelem, selamat sore en Berkah Da

lem. He..he..he.., koq njanur gunung

nyangklong tas, ndhiting, njagong neng

Pastoran, ana acara apa kang ?

Gareng : Hallo dimas Petruk, adiku sing bagus irung mancung, brengose

njleketet kaya pak Raden. Berkah Dalem, apa kowe ora ngerti

yen kakangmu iki lagi nunggu acara pembekalan pemandu Ling

kungan? Teka gasik ben ora keponthal-ponthal, lha wong wis

ngunduri tuwo, sikil koq makin kecincalan nggak bisa diajak

kompromi gelem mlaku rikat.

Petruk : Hiya to kang, wong wis puntheren mambu lemah ngono koq isih

melu pembekalan segala! Apa neng Lingkungan ora ana umat sing

luwih enom ngganti tugas Pamong Lingkungan?

Gareng : Wo piye to Truk! Lingkunganku kuwi unik, umate mayoritas kaum

lansia, tur akeh jandhane. Sing enom-enom ming sethitihik lan

uripe durung mapan, isih padha sibuk golek upo, njejekke kendhil

ndandani ekonomine. Sisane yakuwi sing meh jompo kaya kakang

mu iki. Mula kakangmu iki isih ketiban sampur ngemban tugas

dadi Ketua Lingkungan maneh.

Semar : Weleh, weleh, koq enak-enak padha jagongan neng kene to, acara

pembekalan wis meh mulai. Bapak Pemandu wis nunggu neng njero

aula ngenteni peserta. Ayo, padha mlebu kana!

Petruk : Ya ta lah mo, koq misih ada pembekalan segala itu kanggo apa?

Kan Tahun iman sudah selesai? Setahun mbedhedek umat wis

diajak ikut pendalaman iman, nyinau Sahadat Iman para Rasul

meningkatkan mutu imannya, biar makin tangguh, andal dan tahan

bantingan. Terus isih ana pendalaman iman apa maneh to mo?

Semar : Pancen bener anakku, Tahun Iman wis ditutup tgl 24 November

pas Hari Raya Tuhan Yesus Raja Semesta, tepat seminggu men

jelang masa Adven kepungkur. Muga-muga Tahun Iman iki

Page 56: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

54

mikolehake kesadaran perlune pendalaman lan penghayatan iman

jaman saiki. Mung wae isih perlu anane kesadaran baru sing kudu

dikembangke terus, bubar Tahun iman iki. Pengembangan iman

mau bakal diterusake secara berjenjang dimulai dari keluarga,

anak, remaja, orang muda dan orang dewasa.

Gareng : Lha terus piye carane lan apa maksude pengembangan iman se

cara berjenjang kuwi to Mo?

Semar : Lumebu masa Adven iki, umat diajak berproses mendalami pe

ngembangan iman di dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan pa

roki dalam empat pertemuan Adven dengan tema-tema yang

telah ditetapkan. Wis kana ndang mlebu mengko rak entuk pen

jelasan saka bapak Pemandu.

Petruk : Kosik to Mo, mumpung ketemu. Iki mau aku rak rada bingung cam

pur gumun diajak mlebu plataran greja lewat gang sing ora sak-

baene, gilar-gilar, anyar, amba, gedhe. Kuwi resmi jalan gereja

Santo Paulus ngono piye, Mo?

Page 57: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

55

Gareng : Ya Mo, apa bener, jarene kuwi hadiah Sinterklas sing rawuh men

jelang Natal ngedum macem-macem kado mbuka dalan gedhe

kanggo nyambut rawuhe Sang Emanuel kae to Mo?

Semar : He..he..he.., anak-anakku, mulo bener dongane para pinisepuh pe

rintis gereja St. Paulus kinabulake dening Pengeran. Pas Minggu

Adven pertama ngarepake Hari Raya Natal diadakan uji coba

jalan gereja baru, apa sudah layak bisa dipakai untuk masuk ba

nyak kendaraan. Para pemerkasa lagi golek waktu sing pas kanggo

peresmiane, yen kabeh wis siap. Sing mesthi Hari Raya Natal lan

menjelang Tahun Yubile 25 tahun gereja berdiri, wis resmi dadi

jalan besar gereja St. Paulus.

Petruk : Puji Tuhan, Mo, akhirnya ada jalan raya untuk masuk gereja. Iki

genah hadiah saka Gusti sing murbeng dumadi, supaya umat sing

wegah ndherek misa neng gereja Sendangguwo gara-gara dalane

ciut-sempit, padha tertarik balik kandang, ora padha mlayu

nyang gereja Paroki liya sing luwih nyaman.

Gareng : Lan maneh yen umat tambah akeh sing ndherek misa neng gereja

St. Paulus, mesthine ya saya tambah akeh kolekte lan per

sembahane to ya, ha..ha..ha....!

Semar : Wo dhasar mata kero mata duiten, sing dipikir ming duit! Pancen

bener iki hadiah saka Gusti, nanging sipate ming sementara, isih

durung dadi dalan milik gereja sepenuhnya. Kita umat sekali lagi

diberi kesempatan menikmati jalan besar masuk gereja. Nanging

kudu eling lan waspada, aja banjur enak-enak menikmati tanpa

mikir hari depan. Paroki kudu terus ngupaya bisa duwe dalan

mlebu gereja milik Paroki sing permanen.

Petruk : Usul ya Mo, nuwun sewu, mbok ndang dibentuk

panitia /tim kecil jalan greja sing

diberi tugas nyiapke jalan per

manen kuwi. Kan Keuskupan ya wis

nunggu-nunggu lampu hijau saka

Mo Semar. Biar mereka mulai ber

gerak menghimpun dana khusus

untuk jalan permanen gereja kita

di masa depan.

Page 58: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

56

Page 59: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

57

Semar : Hiya cah bagus, anakku si Kantong bolong. Kuwi wis dadi pemikir

an suwe nong benak hatiku. Mung wae supaya ora awang-awangen

tumindake, mbok sing mireng anjuran lan harapan langsung saka

Keuskupan kuwi enggal ngaturi usulan konkrit kaya apa bentuk

tim kecil kinanten rencana lan langkah lan target sing arep di

tuju. Muga-muga sawise jalan mlebu gereja diresmekake, di

barengi titik awal rencana sakbanjure ngumpulke dana kanggo

nyiapake dalan permanen milik gereja.

Gareng & Petruk manthuk-manthuk tanda setuju pemikirane Mo Semar.

Sugeng Riyadi Wiyosan Dalem saha Warsa Enggal 2014. �

Page 60: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

58

Pernak - pernik di Bulan Rosario Sharing kegiatan dari dua lingkungan aktif.

ROSARIO KELILING MEMPERERAT PAGUYUBAN UMAT

Geografis Lingkungan St. Fransiskus Asisi terletak di Kabupaten De

mak, Kecamatan Mranggen, Kelurahan Batursari. Sedangkan dalam ling

kup pemetaan umat, berada dalam lingkup Wilayah I Pucang Gading.

Lingkungan St. Fransiskus Asisi yang baru sekitar 2 tahun terbentuk, ter

diri dari sebagian Perumahan Pucang Gading, Perumahan Bumi Batur

sari Mas, Perumahan Batursari Asri dan Perumahan Kayon Asri. Salah

satu alasannya yaitu pertumbuhan permukiman dan umat yang tumbuh

begitu pesat. Kita tergabung dalam komunitas iman yang sama dan juga

sama-sama sebagai pendatang alias perantau dan bukan penduduk asli.

Senada dengan teladan hidup Pelindung Lingkungan yaitu St. Fran

siskus Asisi, kita mempunyai semboyan yaitu “Membangun Persaudara

an Sejati dengan Penuh Cinta Kasih dan Kesederhanaan”. Dengan letak

geografis di ‘daerah misi’ kita semua saling bergandengan tangan untuk

merajut persaudaraan di tengah ke’minoritas’an dalam pluralisme religi

us dan lagi terpinggirkan oleh letak geografis. Sebagai pendatang kita

jauh dari sanak saudara, tetapi dengan kesamaan iman akan Yesus kita

semua menjadi satu saudara.

Ketua Lingkungan St. Fransiskus Asisi yaitu Bp. Yosep Roewidyoedi

bersama dengan pengurus lingkungan sepakat untuk mengadakan Doa

Rosario setiap hari selama bulan Mei (bersama Katekese Liturgi dari

KAS) dan Oktober 2013, Doa Rosario diadakan bergilir dari rumah ke

rumah dengan teknis penjadwalan yang sudah diatur sebelumnya, sehing

ga menghindari terjadi dalam satu keluarga ketempatan Doa Rosario

lebih dari sekali.

Doa Rosario bergilir tersebut juga bermakna saling mengunjungi dan

mengenal satu sama lain sebagai saudara seiman. Hal tersebut menjadi

kontroversial ketika makna mengunjungi dan bertamu dikaitkan dengan

sebuah jamuan. Hal tersebut tak jarang menjadi masalah klasik dalam se

Page 61: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

59

buah komunitas umat di lingkungan dalam mengadakan sebuah kegiat

an. Tetapi ketika kita kembalikan lagi kepada makna hakiki dan tujuan

dari Doa Rosario, hal jamuan dan rasa ewuh dan pekewuh (sungkan) dari

orang yang dikunjungi bukan lagi sebagai masalah yang pokok, meski

pun sedikit banyak pada awalnya menjadi sebuah kontroversi ketika

pengurus lingkungan mewajibkan untuk tidak menyajikan makanan da

lam bentuk apapun ketika kegiatan tersebut diadakan. Dengan hal ini

umat tidak perlu “disibukkan” dengan urusan jamuan dan tidak dibuat

kerepotan berkaitan dengan kegiatan dan rutinitas hidup yang lain. Ibarat

nya cukup membentangkan tikar saja dan menyediakan waktu dan tem

pat untuk bersama mendaraskan Doa Rosario dan mendengarkan renung

an.

Hal kedua yang menjadi masalah klasik dalam Doa Rosario Lingkung

an adalah jam karet dan menjadi sulit dihilangkan ketika sudah menjadi

budaya. Hal ini menjadi hambatan, misalnya ketika para orang tua harus

mendampingi anaknya belajar, ketika mau ada acara keluar dan lain

sebagainya. Karena alasan itulah kami di Lingkungan St Fransiskus Assi

si juga membuat kesepakatan bersama: berapapun jumlah umat yang ha

dir, Doa Rosario dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Dengan pemimpin Doa

Rosario adalah umat yang ketempatan, dan pmandu renungan dijadwal

bergilir. Diharapkan dengan ditaatinya waktu tersebut, durasi yang di

butuhkan kurang lebih setengah jam.

Ternyata antusiasme umat cukup tinggi ketika aturan tersebut di atas

dilaksanakan dan ditaati bersama. Tak ketinggalan anak-anak, yang juga

ikut mendaraskan Doa Salam Maria, meski dengan pengucapan huruf

“R” yang belum begitu sempurna.

Penutupan kegiatan disepakati diadakan di depan Gua Maria Taman

Batursari yaitu di kediaman Bp. M.

Suroso, yang dipimpin oleh Prodia

kon Bp. Y. Sutopo. Karena ini adalah

acara penutupan, maka kami sepakat

membuatnya menjadi spesial.

Pengurus Lingkungan secara “diam-

diam” mencatat siapa saja umat yang

tidak pernah absen selama satu bulan

penuh mengikuti Doa Rosario, yang

Page 62: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

60

nantinya akan mendapatkan patung Keluarga Kudus dari lingkungan.

Untuk anak-anak dengan krite ria yang belum menerima komuni juga

disediakan hadiah berupa Rosa rio yang sudah diberkati.

Setelah Doa Rosario ini selesai, kami, pengurus lingkungan juga mem

punyai harapkan agar setiap keluarga berdoa setiap hari secara bersama-

sama yaitu Ayah, Ibu dan Anak. Mungkin berdoa pribadi adalah hal yang

umum, tetapi yang diharapkan adalah berdoa bersama-sama dalam satu

keluarga. Yang dibiasakan dengan “estafet” tiga patung Keluarga Kudus

dan buku panduan berdoa bersama dalam keluarga. Lingkungan dibagi

menjadi tiga blok, dan masing-masing keluarga dalam satu blok selama

satu minggu akan ketempatan patung Keluarga Kudus. Diharapkan

ketika “ditempati” patung Keluarga Kudus, setiap hari dalam keluarga

tersebut berdoa bersama-sama yaitu ayah, ibu dan anak. Harapan jangka

panjang adalah walaupun sudah tidak ketempatan patung Keluarga

Kudus, dalam keluarga tersebut tetap berdoa bersama setiap harinya.

Karena keluarga kristiani adalah satuan gereja terkecil sebagai fondasi

bertumbuhnya iman dan persaudaraan dalam memperkokoh kesatuan

umat yang lebih besar yaitu Wilayah, Paroki dan Keuskupan. Semoga

Tuhan mendengarkan harapan dan mengabulkan niat baik kami dan anda

semua. Tuhan Memberkati. �

Cuplikan sharing dari Arcadius S Adi

umat Lingkungan St. Fransiskus Asisi

Wil. I, Pucang Gading

REKOLEKSI KELUARGA DAN BERZIARAH

Bulan Oktober 2013, seperti biasa Lingkungan St. Yusup - Liman Mukti,

melaksanakan kegiatan rutin selama satu bulan penuh (31 hari) untuk Ibadat

Rosario. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dari rumah ke rumah umat lingkung

an, dan sembilan hari terakhir dilaksanakan dengan Doa Novena Tiga Salam

Maria dengan pemimpin Ibadat secara bergantian, sesuai dengan jadwal yang

telah disusun oleh Seksi Liturgi Lingkungan.

Karena penutupan Ibadat Rosario (tgl. 31 Okt) bukan hari libur, maka

kegiatan lanjutan dari Rosario Oktober ini baru dapat dilaksanakan tanggal 16

– 17 Nopember 2013 di Wisma Anak Mandiri - Getasan dan dilanjutkan di Gua

Maria Pereng. Bentuk kegiatannya adalah: Rekoleksi Keluarga dan Ziarah.

Page 63: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

61

Pembimbing Rekoleksi adalah

Rm. Alb. Agus Ariestiyanto,

MSF serta peman du acara

adalah pasutri Teguh – Ike.

Rangkaian kegiatan dimulai

dari Liman Mukti, berangkat

hari Sabtu, 16 Nopember jam

15.00, menuju ke Wisma Anak

Mandiri Getasan dengan jumlah

peserta 50 orang dengan mem-

bawa armada sendiri. Rekoleksi

Keluarga di mulai jam 19.00, di

pimpin oleh Romo Agus, namun sebelum acara dimulai dilakukan pemanasan

Chicken Dance serta menyanyikan Pujian. Ada sharing per kelompok keluarga

dan joget bersama ….......wis pokoknya asyiiiiiiiiik gayeng. Selesai jam 22.30

dilanjutkan ramah-tamah yang diisi dengan nyanyi-nyanyi Karaokean, sambil

makan jagung rebus, jadah bakar, minum jahe panas, oleh seluruh umat yang

hadir.

Kegiatan selanjutnya hari Minggu, 17 Nopember, sehabis sarapan menuju

Kapel di Getasan-Pereng untuk mengikuti Misa jam 08.00, Perayaan Ekaristi

dipimpin oleh Romo Agus. Selesai Misa dilanjutkan dengan Ibadat Jalan Salib,

yang dipandu oleh Prodiakon Mbak Tina. Setiap pemberhentian yang memim-

pin / memandu bergantian antar umat lingkungan, dari yang sepuh / senior,

sampai kaum muda nya.

Acara di Gua Maria Pereng sampai jam 12.00, kembali ke Wisma Anak

Mandiri, untuk makan siang, dilanjutkan kemas-kemas barang, ditutup dengan

Doa Penutup oleh Prodiakon Bp. Y.Nugroho, kemudian pulang menuju Sema-

rang. Seluruh Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang te-

lah membantu atas terlaksananya acara ini. Sayonara, sampai jumpa. �

Dominicus Slamet Parjono,

Ketua Lingkungan St.Yusup - Liman Mukti , Wil. G

“Berikan kepada saya pasukan yang mendaraskan Rosario dan saya akan menaklukkan dunia”

Paus Pius IX

Page 64: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

62

Gereja mesti menjawab

tantangan globalisasi

Mgr. Ignatius Suharyo, Ke

tua Presidium Konferensi Wali

gereja Indonesia (KWI) meng

ingatkan bahwa perkembangan

media komunikasi saat ini yang

kian cepat menuntut Gereja un

tuk beradapatasi, sehingga ke

beradaannya tetap relevan

untuk manusia zaman sekarang.

Menurutnya, pada era modern

ini gereja berhadapan dengan

arus besar yang tidak bisa di

lawan, yaitu globalisasi yang di

dorong semakin deras oleh me

dia massa dan teknologi inform

asi. Ia menyebut gejala ini ibarat “tronton yang meluncur cepat, tapi tidak

bagus remnya”.

Uskup Suharyo menyatakan hal ini saat berbicara dalam misa dan seminar

dengan tema PERAN DAN TANTANGAN MEDIA KOMUNIKASI

DALAM PEWARTAAN IMAN DI ERA DIGITAL. Acara syukuran ini

dalam rangka memperingati HUT ke-50 dekrit Inter Mirifica, dekrit Konsili

Vatikan II yang membahas tentang komunikasi sosial serta HUT ke-25

SEKSAMA, sebuah perkumpulan penerbit Katolik. Acara ini juga dihadiri

Sekjen KWI Mgr. Yohanes Pujasumarta, Ketua Komisi KOMSOS KWI Mgr

Petrus Turang, para imam, jurnalis Katolik, juga karyawan dari perusahan-

perusahan penerbitan, seperti Obor, Kanisius, Dioma, juga Majalah Hidup.

Pengaruh globalisasi, kata Uskup Suharyo, melahirkan gejala detradisional

isasi, yaitu orang mulai mempertanyakan eksistensi tradisi. “Tradisi yang dulu

dipegang sekarang digoncang. Padahal, dalam Gereja Katolik salah satu tiang

iman adalah tradisi. Itu artinya salah satu penyanggah iman kita sedang di

goncang”. Menurut Mgr Suharyo, kondisi ini juga berpengaruh pada tatanan

kehidupan menggereja, dimana orang tidak lagi selalu taat pada Gereja, kritik

an terhadap Gereja pun sudah dianggap sebagai hal biasa. “Kalau dulu, Roma

bicara, masalah selesai. Sekarang, Roma bicara, masalah muncul”, ungkapnya.

Page 65: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

63

WARTA PAULUS MEDIA KOMUNIKASI

PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO - SEMARANG

Pelindung Pastor Kepala Paroki

Penasehat Ketua Bidang Yan Mas Dewan Paroki

Penanggungjawab Koord. Tim Kerja KomSos

Dewan Paroki

Pemimpin Redaksi J Paryadi

Staf Redaksi Drs. St. Suripto Atmosuwito

Drs. A Mardiyono Pius Koesdyantoro

M Yunus Waas

Artistik Alf. Sungging V Suparyanto

B Riyanto

Tata Letak J Paryadi

M Yunus Waas

Distribusi Ketua - Ketua Lingkungan

Penerbit Dewan Paroki Santo Paulus

Jl. Dr. Muwardi 7, 024 - 6711509 Sendangguwo Semarang

Alamat E-mail [email protected]

Percetakan CV Rind Abadi

Edisi 92, Hari Raya Natal

24 Desember 2013

Cover Depan Ilustrasi Keluarga Kudus

desain oleh : V Suparyanto

Dampak lainnya adalah, setiap individu mulai

menentang otoritas apapun, ter masuk teologi dan

kaidah-kaidah moral.

Terhadap gejala-gejala seperti ini, ada

berbagai model reaksi, ada yang cuek, bahkan

ada yang jatuh ke fundamentalisme. Yang mesti

dilakukan Gere ja, kata Uskup Suharyo, adalah

mencari secara kreatif cara-cara menghadirkan

diri di tengah zaman ini, termasuk dengan

memanfaatkan secara optimal ko munikasi

sosial”. Uskup Agung Jakarta ini mengatakan,

dalam banyak hal, memang Gereja seringkali

tidak siap untuk men jawab tantangan zaman.

Karenanya, kata dia, ketika ada pertanyaan, hal

baru seperti apa yang mau ditawarkan Gereja

bagi manusia zaman sekarang, hampir sulit

menemukan jawaban. “Para pemimpin umumnya

menjawab begini: Nanti kami rapat dulu,”

ungkap Mgr Suharyo. �

Sumber: Mirifica.News

“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI)

Page 66: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013

WARTA PAULUS NO. 92

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

64

Page 67: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013
Page 68: Warta Paulus 92 _  24 Desember 2013 _  Edisi Natal  2013