92037-5-591420039910
TRANSCRIPT
MODUL V
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Konsep Perancangan Pemindahan Bahan
Dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut
untuk sampai selesai dan siap dikirim ke pasar. Pergerakan/perpindahan bahan itu disebut “
material movement ”. Akan tetapi bahan-bahan merupakan benda mati yang tidak dapat
bergerak dengan sendirinya. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan pemindahan bahan yang
disebut “material handling”. Jadi material handling merupakan kegiatan mengangkat,
mengangkut, dan meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik
sampai pada saat barang jadi/produk akan dikeluarkan dalam pabrik.
Biaya material handling terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan (material
handller), biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan dan biaya-
biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya produksi untuk mengerjakan
produk hasilnya. Dari biaya material handling ada sebagian yang termasuk biaya langsung
(direct cost) dan sebagian biaya tidak langsung (indirect cost). Tugas-tugas dari bagian
material handling antara lain :
- Mengadakan penyelidikan dan analisis untuk dapat menentukan bagaimana kegiatan
material handling dilakukan sehingga dapat lebih efisien.
- Merencanakan, mengadakan pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat
material handling yang baru.
- Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan yang perlu dilakukan dalam cara-
cara pemindahan bahan (material handling) dan dalam pemasangan perlengkapan
dan peralatan handling yang baru.
- Mengikuti pelaksanaan dan membuat laporan mengenai pemasangan perlengkapan
atau perlatan handling yang baru tersebut.
Pemindahan bahan atau material (material handling) adalah suatu aktivitas yang sangat
penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perancangan tata letak
fasilitas produksi . Aktivitas ini sebetulnya merupakan aktivitas yang diklasifikasikan non
produktif sebab tidak memberikan perubahan bentuk apapun terhadap material atau bahan
yang dipindahkan.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 1
Tujuan dari sistem material handling antara lain:
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktifitas:
- Material akan mengalir pada garis lurus
- Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin
- Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu
- Mekanisme penanganan material
- Otomasi penanganan material
- Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan
material,
- Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material
handling otomatis.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
- Meningkatkan penggunaan bangunan
- Pengadaan bangunan serbaguna
- Standarisasi peralatan material handling
- Menjaga, dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan
mengembangkan program pemeliharaan inventif.
- Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem.
5. Sebagai pengawasan persediaan
Sistem material handling pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan efisiensi
perpindahan material dari satu departemen ke departemen lainnya. Dengan aliran
material handling, biaya material handling akan dapat ditekan seminimal mungkin.
Efisiensi dapat berwujud jika proses perpindahan material tersebut menggunakan
sistem dan peralatan yang sesuai.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 2
Penggunaan peralatan dan pemindahan material yang kurang sesuai dengan material
yang ditangani akan meningkatkan biaya dan hal tersebut dihindari. Karakteristik dari
suatu material/barang dalam suatu pabrik mutlak untuk diketahui terlebih dahulu.
Berdasarkan rumusan yang dibuat oleh American Material Handling Society
(AMHS) pengertian material hadling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi
penanganan, pemindahan, pembungkusan, penyimpanan, sekaligus
pengendalian/pengawasan dari bahan atau material . Dalam kaitan dengan aktivitas
pemindahan bahan, maka proses pemindahan bahan ini akan dilaksanakan dari satu
lokasi ke lokasi yang lain secara vertikal, horizontal.
Dengan aliran proses produksi akan diartikan sebagai aliran yang diperlukan untuk
memindahkan elemen-elemen produksi (bahan baku, orang, part, dan lain-lain) mulai
dari awal proses dilaksanakan sampai akhir proses menurut lintasan yang dianggap
paling efisien . Ditinjau dari sejak awal sampai akhir , maka proses aliran material akan
dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan :
Gerakan perpindahan semua elemen-elemen mulai dari sumber asal menuju ke
pabrik yang akan mengelolanya.
Gerakan pemindahan dari material / part di dalam dan sekitar pabrik selama proses
produksi berlangsung.
Gerakan perpindahan yang meliputi aktivitas distribusi daripada produk jadi (output)
yang dihasilkan menuju ke lokasi pemesanan atau konsumen
Dalam pembahasan mengenai aliran material ini, titik berat pembahasan akan
diarahkan dan ditekankan pada masalah aliran material yang berlangsung di dalam
area lokasi pabrik saja. Selanjutnya perlu pula diketahui bahwasanya perencanaan
yang baik dari aliran material ini akan mendatangkan banyak keuntungan-keuntungan
antara lain merupakan dasar utama dalam perancangan tata letak fasilitas yang efisien.
Pola Umum Aliran Bahan
Pola aliran bahan pada umumnya untuk proses produksi (pabrikasi) yang merupakan
pola aliran untuk pengaturan aliran bahan dalam proses produksi yang dapat dibedakan
menurut :
Straight line
Zig-zag (S - shaped)
U - shaped
Circular
Odd angle
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 3
Straight line
Pola aliran berdasarkan garis lurus (Straight line) umum dipakai bilamana proses
produksi berlangsung singkat, relatif sederhana, dan umumnya terdiri dari beberapa
komponen atau beberapa macam production equipment. Pola aliran bahan berdasarkan
garis lurus ini akan memberikan jarak terpendek antara dua titik, aktivitas produksi
berlangsung sepanjang garis lurus, dari mesin nomor satu sampai ke mesin yang
terakhir, jarak pemindahan bahan secara total akan lebih kecil (jarak sependek-
pendeknya).
Zig-zag (S - shaped)
Pola aliran berdasarkan garis-garis patah ini sangat baik diterapkan bilamana aliran
proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luas area yang tersedia. Untuk itu
aliran bahan akan dibelokkan untuk menambah panjangnya garis aliran yang ada dan
secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi keterbatasan dari area, bentuk dan
ukuran dari bangunan pabrik yang ada.
U – shaped
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 4
1 2 3 4 5
1
23
4
6
5
Pola aliran menurut U-Shaped ini akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa akhir dari
proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksinya.
Hal ini akan mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga sangat
mempermudah pengawasan untuk keluar masuknya material dari dan menuju pabrik.
Apabila garis aliran bahan relatif panjang, maka pola U-Shaped ini akan tidak efisien
dan untuk ini lebih baik digunakan pola aliran bahan tipe zig-zag.
Circular
Pola aliran berdasarkan bentuk lingkaran (circular) sangat baik dipergunakan bilamana
dikehendaki untuk mengembalikan material atau produk pada titik awal aliran produksi
berlangsung. Hal ini juga baik dipakai apabila departemen penerimaan dan pengiriman
material atau produk jadi direncanakan untuk berada pada lokasi yang sama dalam
pabrik yang bersangkutan.
Odd – Angle
Pola aliran berdasarkan odd – angle ini tidaklan begitu dikenal dibandingkan dengan
pola-pola aliran yang lain. Pada dasarnya pola ini sangat umum dan baik digunakan
kondisi-kondisi seperti bilamana keterbatasan ruangan menyebabkan pola aliran yang
lain terpaksa tidak dapat diterapkan dan juga bilamana dikehendaki adanya pola aliran
yang tetap dari fasilitas-fasilitas produksi yang ada. Odd – angle ini akan memberikan
lintasan yang pendek terutama akan terasa kemanfaatannya untuk area yang kecil.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 5
1
23
4
6
5
2
1
3
4
6
5
Peralatan Pemindahan Bahan
Secara umum pemilihan peralatan pemindah ditentukan oleh faktor-faktor teknis berikut :
1. Sifat material yang akan dipindahkan. Suatu analisis sifat fisik dan mekanik material
yang dipindahkan akan memperkecil batas dalam pemilihan jenis peralatan
pemindah yang cocok untuk dipakai.
2. Kapasitas peralatan. Jika kapasitas yang diinginkan besar, pertimbangan ekonomis
akan menentukan pemilihan pada peralatan yang cocok dan murah. Peralatan yang
dipilih harus bisa memindahkan material secara kontinu dan cepat. Harus diingat
bahwa peningkatan laju pemindahan akan menurunkan berat beban yang mampu
diangkut dan meningkatkan kekompakan peralatan. Truk yang memindahkan
muatan pada interval yang teratur akan efisien bila kapasitas pemindah besar,
kecepatan tinggi dan waktu pengisian serta pembongkaran cepat.
3. Arah dan panjang lintasan pemindah merupakan faktor penting dalam pemilihan
jenis peralatan. Hal lain yang juga sama pentingnya adalah lay out dari titik pengisian
dan pembongkaran. Jenis mesin tertentu dapat dirubah arahnya dengan mudah dan
berbagai jenis dapat membawa untuk jarak yang jauh.
4. Tumpukan material di bagian ujung dan pangkal. Metode pengisian dan
pembongkaran material memiliki peranan penting pada pemilihan jenis mesin
pemindah. Beberapa jenis peralatan mampu mengisi sendiri sedangkan jenis lain
membutuhkan pengisian khusus. Tumpukan material bisa dipindahkan ke masin
conveyor dengan menggunakan bucket scraper, pengumpan khusus atau disimpan
pada kantong khusus yang akan menjatuhkannya ke mesin. Mesin mengambil
material langsung dari onggokan tanpa perlu peralatan khusus.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 6
2
13
4
6
5
5. Tahap-tahap proses pemindahan beban. Jika penanganan mekanik dilakukan di
dalam workshop, aliran teknologi merupakan faktor penting dalam pemilihan mesin
pemindah, pada umumnya mesin memindah dihubungkan dengan siklus terhadap
produksi keseluruhan.
6. Kondisi lokal spesifik seperti luas dan bentuk daerah pembuangan, topografi, jenis
dan rancangan bangunan, lay out mesin dan peralatan produksi,
Pemilihan mesin pemindah sangat dipengaruhi oleh standarisasi dari pembuat mesin
dalam rencana pengembangan pembuatan nantinya, jangka waktu operasi yang
diinginkan, jenis daya yang tersedia, pertimbangan keseluruhan dan aturan
keselamatan. Berdasarkan faktor-faktor teknis, mesin pemindah yang dipilih adalah
yang dapat memberikan layanan terbaik. Biaya modal terdiri dari biaya awal, biaya
pengiriman, biaya pemasangan dan biaya gedung serta kontruksi. Biaya opersi
meliputi biaya pegawai, biaya kebutuhan daya, material dan biaya perbaikan. Biaya
umum dihubungkan dengan perawatan termasuk investasi modal awal yang
menentukan kebutuhan biaya renovasi mesin. Mesin yang optimal adalah yang
memenuhi semua persyaratan, derajat mekanisasi tinggi dan kondisi kerja yang
paling menguntungkan. Mesin tersebut harus tahan lama sehingga dapat menekan
biaya per unit dan mengembalikan modal secepat mungkin.
Prinsip pemindahan bahan (moving)
1. Perencanaan aktifitas pemindahan.
2. Perencanaan sistem yang menyatukan dan mengkoordinasikan komponen yang satu
dengan yang lainnya. memandang segala proses mnufactures sebagai satu sistem.
3. Urutan operasi dan peralatan untuk pengoptimalkan barang.
4. Mengurangi, menggabung, menghilangkan pemindahan barang yang tidak perlu
karena dalam proses pemindahan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga jika
pemindahan dapat disetting sesedemikian rupa akan dapat menghemat biaya.
5. Menggunakan prinsip grafitasi. contoh : industri teh yang berada dimalang. mereka
memanfaatkan tempat produksi sesuai dengan tempat yang lebih tinggi ketempat
yang rendah. proses produksi awal diletakkan diatas sehingga aliran barang otomatis
akan turun kebawah. sehingga tidak perlu melakukan pemindahan barang atau
bahan sendiri. sehingga lebih menghemat biaya produksi.
6. Memaksimalkan bangunan semaksimal mungkin.
7. Meningkatkan beban atau jumlah barang yang dipindahkan sehingga sekali
memindahkan mesin dapat dioptomalkan serta menghemat biaya.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 7
8. Memberikan metode pemindahan yang aman, mekanis, otomatis atau dengan
menggunakan tenaga manusia. Ada tiga macam penggunaan metode ini yaitu:
- mekanis: penggunaan alat namun masih ada peran manusia sebagai pengontrol
- otomatis: mesin yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sendiri.
- manusia: tenaga yang berasal dari manusia.
9. Pemilihan alat dan pertimbangan aspek barang ketika ingin melakukan pemindahan
barang perlu adanya pengetahuan mengenai karakteristik barang tersebut . contoh :
susu perlu adanya sterilisasi pada tabung agar terjaga ketika dilakukan pada
pemindahan hasil jadi pada proses pengemasan akhir. atau packaging.
10. Melakukan cara, jenis, dan ukuran alat pemindahan yang baku.
11. Menggunakan cara dan peralatan berbagai pekerjaan yang tepat dan flexsible
12. Meminimumkan perbandingan beban barang dengan bobot peralatan.
13. Menjaga agar alat yang telah dirancang tetap bergerak/bekerja dengan baik.
14. Mengurangi waktu yangt tidak produktif
15. Pengontrolan alat-alat pekerjaan
16. Penggantian peralatan lama terhadap peralatan modern yang lebih efektif dan
efisien.
17. Menggunakan alat pemindahan bahan dengan pemindahan yang lain. hal ini
dilakukan untuk proses pengendalian agar dapat mencapai kapasitas produksi
penuh.
18. Efisiensi biaya setiap satu satuan bahan.
Peralatan pemindahan bahan baku banyak pengaruhnya terhadap kecepatan
pemindahan bahan. Untuk itu equipment yang dipilih seharusnya juga mempunyai sifat
fleksibilitas yang tinggi, yaitu kemampuan untuk menghadapi jenis produk atau bahan yang
bermacam – macam, baik dari bentuk atau dari volume. Pemilihan peralatan pemindahan
bahan juga dapat diklasifikasikan gerakan dasar pemindahan yang akan dilakukan oleh
peralatan tersebut.
Peralatan pemindahan bahan dengan gerakan dasar dapat dikatagorikan sebagai
berikut :
a. Peralatan pemindahan bahan dengan lintasan tetap
Kadang-kadang peralatan tipe ini disebut pula sebagai gravity devices dan umumnya
digunakan untuk memindahkan beban-beban uniform secara kontinyu dari satu lokasi ke
lokasi yang lain melalui lintasan yang tetap. Fungsi utama peralatan tipe ini adalah
membawa bahan atau produk yang ada. Termasuk dalam kelompok peralatan ini
adalah conveyer dengan segala macam model, trailroud sistem, elevator, skip hoists,
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 8
piping sistem, dan lain-lain peralatan pemindahan bahan yang secara parmanen
terpasang sesuai dengan lintasan yang harus dilaluinya.
b. Peralatan pemindahan bahan untuk area terbatas
Peralatan tipe ini disebut pula sebagai overhead devices yang umumnya digunakan
untuk menggerakkan atau memindahkan bermacam – macam beban secara berganti-
ganti, tidak kontinyu diantara beberapa lokasi dalam suatu area. Fungsi utama dari
peralatan ini adalah untuk memindahkan benda kerja dan biasanya lokasinya tetap serta
ditunjang / bergerak melintasi rel dalam area kerja yang terbatas. Termasuk dalam
kelompok peralatan ini adalah bridge, cranes, cable sistem dan lain-lain peralatan
pemindahan bahan yang secara fleksibel dapat beroperasi dalam area kerja yang
terbatas.
c. Peralatan pemindahan bahan yang bergerak bebas
Peralatan tipe ini disebut pula sebagai suatu hand atau powered vehicles yang
dipergunakan untuk memindahkan beban baik yang uniform ataupun tidak secara
bergantian dan tidak kontinyu melalui berbagai lintasan . Fungsi utama dari peralatan ini
adalah untuk transportasi benda kerja dan bergerak sepanjang jalan lintasan. Termasuk
dalam kelompok peralatan ini adalahn fork-lift truck, tractors, trailers dan lain-lain
peralatan pemindahan yang dirancang untuk pemakaian didalam maupun diluar pabrik.
Perencanaan aliran material yang efektif pada dasarnya akan meliputi penggabungan
pola aliran yang cocok dengan pertimbangan-pertimbangan jalan lintasan untuk
memperoleh pergerakan material dari awal sampai akhir. Aliran efektif dalam hal ini
diharapkan akan terjadi dalam ruang lingkup stasiun kerja, departemen ataupun antar
departemen yang ada. Untuk mengevaluasi alternatif perencanaan tata letak fasilitas
produksi, maka diperlukan analisa teknis aktivitas pengukuran aliran bahan.
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 9
Referensi
1. Hicks, “Industrial Engineering and Management“, Mc Graw Hill
2. Howard P.E & Douglas C.E. N., “Origins of Industrial Engineering“, IIE Atlanta
3. Purnomo, H., 2004 “Pengantar Teknik Industri“, Graha Ilmu, Yogyakarta
4. Maynard, ”Handbook of Industrial Engineering“, Mc Graw Hill
5. Wignjosoebroto, Sritomo 2003, Pengantar Teknik dan Manajemen Industri,
Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya.
6. Dan lain-lain
Pengantar Teknik IndustriAri Rahmawati, ST. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 10