91077297-diskusi-kelompok-otalgia

22
BAB I PENDAHULUAN Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbanga Anatominya juga sangat rumit . Indera pende¬ngaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Deteksi awal dan diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting. Di antara mereka yang dapat membantu diagnosis dan atau menangani kelainan otologik adalah ahli otolaringologi, pediatrisian, internis, perawat, ahli audiologi, ahli patologi wicara dan pendidik. Nyeri pada telinga merupakan suatu tanda perjalanan penyakit , nyeri pada telinga disebut juga dengan Otalgia. Otalgia adalah rasa nyeri pada telinga . karena telinga dipersarafi oleh saraf yang kaya ( nervus kranialis V, VII, IX, dan X selain cabang saraf servikalis kedua dan ketiga ), maka kulit di tempat ini menjadi sangat sensitif. Otalgia adalah gejala yang dapat timbul dari iritasi lokal karena banyak kondisi dan dapat disebabkan oleh nyeri pindahan dari laring dan faring. Banyak keluhan nyeri telinga 1

Upload: nova-harianti

Post on 30-Dec-2014

90 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

BAB I

PENDAHULUAN

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks

(pendengaran dan keseimbanga Anatominya juga sangat rumit . Indera

pende¬ngaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan

pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui

bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Deteksi awal dan diagnosis

akurat gangguan otologik sangat penting. Di antara mereka yang dapat membantu

diagnosis dan atau menangani kelainan otologik adalah ahli otolaringologi,

pediatrisian, internis, perawat, ahli audiologi, ahli patologi wicara dan pendidik.

Nyeri pada telinga merupakan suatu tanda perjalanan penyakit , nyeri pada

telinga disebut juga dengan Otalgia. Otalgia adalah rasa nyeri pada telinga .

karena telinga dipersarafi oleh saraf yang kaya ( nervus kranialis V, VII, IX, dan

X selain cabang saraf servikalis kedua dan ketiga ), maka kulit di tempat ini

menjadi sangat sensitif. Otalgia adalah gejala yang dapat timbul dari iritasi lokal

karena banyak kondisi dan dapat disebabkan oleh nyeri pindahan dari laring dan

faring. Banyak keluhan nyeri telinga sebenarnya akibat nyeri di dekat sendi

temporomandibularis. Diperkirakan bahwa lebih dari 50% pasien yang mengeluh

Otalgia tidak ditemukan penyakit telinganya.

1

Page 2: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

BAB II

PERMASALAHAN

1. Bagaimana cara mendiagnosanya?

2. Apa saja diagnosis bandingnya?

3. Bagaimana penatalaksanaannya?

2

Page 3: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

BAB III

PEMBAHASAN

Otalgia adalah telinga nyeri, sering disebut sebagai “sakit telinga”. Otalgia

utama ada ketika rasa sakit itu berasal di dalam telinga, otalgia dimaksud adalah

nyeri yang berasal luar telinga. Ketika otalgia muncul, pemeriksaan telinga

biasanya menunjukkan beberapa kelainan pada telinga luar atau tengah. Otalgia

mungkin atau tidak dapat dikaitkan dengan gangguan keseimbangan dan

penurunan pendengaran.

Otalgia adalah rasa nyeri pada telinga. Karena telinga dipersarafi oleh

saraf yang kaya (nervus kranialis V, VII, IX, dan X selain cabang saraf

servikalis kedua dan ketiga), maka kulit di tempat ini menjadi sangat sensitif.

(Brunner & Suddarth, 1997).

Jadi Otalgia adalah suatu keluhan yang timbul berupa rasa sakit di telinga

oleh karena penyakit yang ada di telinga atau penjalaran rasa sakit akibat suatu

penyakit di daerah lain  di luar telinga dengan karakteristik yang sesuai dengan

berat penyakit yang dialami seseorang. 

Gejala klinis yang dapat timbul adalah sebagai berikut :

Sakit telinga itu sendiri merupakan suatu gejala atau keluhan, biasanya

disertai dengan gejala-gejala lain dan bisa dari berbagai penyebab. Bayi dan

anak-anak biasanya menjadi rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau

menarik-narik telinga, bila penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan

pendengaran. Pada keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari

telinga. Sakit telinga yang sering timbul pada anak-anak adalah akibat infeksi

telinga tengah akut, yang timbul secara tiba-tiba. Biasanya disertai dengan

demam tinggi, kadang-kadang sampai kejang dan muntah. Biasanya sebelumnya

didahului oleh batuk dan pilek.

Pada penderita yang sudah dapat menjelaskan seperti anak yang

agak besar, remaja dan dewasa, yang sering dialami selain nyeri adalah

3

Page 4: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

adanya perasaan penuh atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran,

pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar dari telinga atau

demam. Sakit telinga akibat infeksi telinga yang sudah menyebar kedaerah

mastoid atau daerah dibelakangtelinga (mastoiditis), biasanya disertai

dengan nyeri kepala. Pada infeksi liang telinga (otitis eksterna) sering

disertai nyeri ketika membuka mulut atau menelan.

1. Bagaimana mendiagnosis otalgia?

Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan dengan menanyakan

beberapa hal sehubungan dengan keluhan sakit telinga yang timbul.

Seperti adanya riwayat sakit batuk, pilek dan demam, riwayat mengorek

telinga sebelumnya, riwayat naik pesawat. Sangat penting untuk

mengidentifikasi penyebab telinga nyeri untuk mengetahui cara mengatasi

rasa sakit tersebut. 

Telinga akan diperiksa dengan seksama baik menggunakan otoskop

atau endoskopi jika perlu. Organ sekitarnya juga akan diperiksa untuk

memastikan asal rasa sakit tersebut. Juga dilakukan Tes

Toynbee/Valsava  yaitu tes untuk menentukan masih tidaknya fungsi

Eustachius, Tes pendengaran, Tes keseimbangan, bila perlu dilakukan

pemeriksaan Radiologi.

Inspeksi: adanya kemerahan di liang telinga, klien mengeluhkan rasa

sakit yang amat sangat menggangu di telinganya.

Palpasi: adanya nyeri tekan pada bagian yang sakit.

Dapat juga dilakukan tes fungsi dan tes keseimbangan seperti :

A. Tes fungsi

Tes Toynbee/Valsava adalah untuk mengetahui masih tidaknya

fungsi eusthacius

B. Tes pendengaran

4

Page 5: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

Tujuan dari tes pendengaran adalah :

1. Menentukan apakah pendengaran seseorang normal atau tidak.

2. Menentukan derajat kekurangan pendengaran.

3. Menentukan lokalisasi penyebab gangguan pendengaran.2

C. Tes Suara

Tes Bisik : Normalnya tes bisik dapat didengar 10 – 15

meter. Tetapi biasa dipakai patokan 6 meter. Syarat

melakukan tes Bisik :

1. Pemeriksa berdiri di belakang pasien supaya pasien tidak

dapat membaca gerakan bibir pemeriksa.

2. Perintahkan pasien untuk meletakkan satu jari pada tragus

telinga yang tidak diperiksa untuk mencegah agar pasien

tidap dapat mendengar suara dari telinga itu.

3. Bisikkan kata pada telinga pasien yang akan diperiksa. Kata

harus dimengerti oleh pasien, kata dibagi atas : yang

mengandung huruf lunak ( m, n, l, d, h, g ) dan yang

mengandung huruf desis ( s, c, f, j, v, z ).

4. Suruh pasien untuk mengulang kata – kata tersebut.

5. Sebut 10 kata ( normal 80 % ), yaitu 8 dari 10 kata atau 4 dari

5 kata.

6. Apabila penderita tidak / kurang mendengar huruf desis →

tuli persepsi.

7. Apabila penderita tidak / kurang mendengar huruf lunak →

tuli konduksi

Tes Konversasi : Caranya sama dengan tes bisik, tetapi tes ini

menggunakan percakan biasa.

5

Page 6: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

D. Tes Garpu Tala.

Tes Schwabach : Tes ini digunakan untuk membandingkan

penghantaran bunyi melalui tulang penderita dan pemeriksa.

Syarat melakukan tes Schwabach :

1. Gunakan garpu tala 256 atau 512 Hz.

2. Getarkan garpu tala.

3. Letakkan tegak lurus pada planum mastoid pemeriksa.

4. Apabila bunyi sudah tidak didengar lagi, segera garpu tala

diletakkan pada planum mastoid penderita.

5. Lakukan hal ini sekali lagi tetapi sebaliknya lebih dahulu ke

telinga penderita lalu ke telinga pemeriksa. Lakukan cara ini

untuk telinga kiri dan kanan.

6. Normal jika pemeriksa sudah tak dapat mendengar suara

dari garpu tala, maka penderita juga tidak dapat mendengar

suara dari garpu tala tersebut.

7. Tuli Konduksi apabila pemeriksa sudah tidak dapat

mendengar suara dari garpu tala tetapi penderita masih dapat

mendengarnya ( Schwabach memanjang ).

8. Tuli persepsi apabila pemeriksa masih dapat mendengar

suara dari garpu tala tetapi penderita sudah tidak dapat

mendengar lagi.

Tes Rinne : Tes ini digunakan untuk membandingkan

penghantaran bunyi melalui tulang dan melalui udara pada

penderita. Syarat melakukan tes Rinne :

1. Garpu tala digetarkan.

2. Letakkan tegak lurus pada planum mastoid penderita, ini

disebut posisi 1 ( satu ).

3. Setelah bunyi sudah tidak terdengar lagi letakkan garpu tala

tegak lurus di depan meatus akustikus eksterna, ini disebut

posisi 2 (dua ).

6

Page 7: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

4. Kalau pada posisi 2 masih terdengar bunyi → Tes Rinne (+).

5. Kalau pada posisi 2 tidak terdengar bunyi → Tes Rinne (–).

6. Kalau pada posisi 1 terdengar berlawanan → Tes Rinne ragu

– ragu.

Tes Weber : Tes ini digunakan untuk membandingkan

penghantaran bunyi melalui sebelah kanan / kiri

penderita. Syarat melakukan tes Weber :

1. Garpu tala digetarkan.

2. Letakkan tegak lurus pada garis tengah kepala penderita, mis

: dahi, ubun – ubun, rahang, kemudian suara yamg paling

keras di kiri dan kanan.

3. Pada tes ini terdapat beberapa kemungkinan.

4. Bisa didapat hasil telinga kiri dan kanan sama keras

terdengarnya, hal ini bisa berarati : normal atau ada

gangguan pendengaran yang jenisnya sama.

5. Bisa juga didapatkan hasil telinga kiri > telinga kanan atau

kiri < telinga kanan.

6. Lateralisasi ke kanan dapat berarti : adanya tuli konduksi

sebelah kanan, telinga kiri dan kanan ada tuli konduksi,

tetapi yang kanan lebih berat dari yang kiri, terdapat tuli

persepsi disebelah kiri, keduanya tuli persepsi, keduanya tuli

persepsi tetapi lebih berat yang kiri, kedua telinga tuli, kiri

tuli persepsi, kanan tuli konduksi.

Berbagai macam tes diatas merupakan sebagian dari berbagai

macam cara untuk mengetahui fungsi pendengaran seseorang. Sehingga

untuk mengetahui dan mendiagnosa seseorang mengalami ketulian

diperlukan tes – tes yang lain selain yang dipaparkan diatas.

7

Page 8: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

C. Pemeriksaan Keseimbangan

1. Berdiri normal

2. Berdiri kaki rapat

3. Berdiri tandem

4. Berdiri satu kaki

5. Berbagai posisi lengan pada tes di atas

6. Berbagai ggn keseimbangan pada tes di atas

7. Berdiri fleksi – neutral – ekstensi trunk

8. Berdiri side fleksi

9. Berjalan memposisikan kaki tandem

10. Berjalan sepanjang garis atau tanda tertentu

11. Berjalan ke samping, berjalan mundur

12. Berjalan di tempat

13. Berjalan dgn berbagai kecepatan

14. Berjalan dan berhenti dengan mendadak

15. Berjalan membentuk lingkaran

16. Berjalan pada tumit atau jari-jari kaki

17. Berdiri mata terbuka – mata tertutup (Romberg test)

8

Page 9: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

2. Apa saja DD otalgia?

Diagnosis banding otalgia ditegakkan berdasarkan hal yang mendasari

otalgia tersebut. Seluruh penyakit yang menyertakan otalgia, dapat

dimasukkan dalam diagnosis banding.

Penyebab otalgia dapat dibedakan menjadi dua , yaitu :

1. Otalgia primer

a. Otitis Externa

Otitis eksterna adalah proses inflamasi dari meatus akustikus

eksterna yang dapat disebabkan oleh kelembaban ataupun trauma.

Biasanya penyakit ini sering muncul saat musim panas karena

meningkatnya intensitas orang untuk pergi berenang, karena itulah

penyakit ini biasa disebut sebagai “telinga perenang”( Bluest D,

1996 ).

Otitis eksterna lazim terjadi dan selalu terasa nyeri, sering

nyeri yang sangat hebat. Tanda utama otitis eksterna bahwa

tarikan pada aurikula atau penekanan pada tragus dapat

memperhebat nyeri ini, yang tidak terjadi pada otitis media

supuratif akut. Bila otitis eksterna karena jamur, sering nyeri

terlihat tidak sesuai dengan gambaran fisik kulit liang telinga

berwarna merah, tetapi biasanya edema lebih ringan dibandingkan

dengan yang terjadi pada infeksi bakteri dan mungkin terdapat

eksudat jernih yang minimum (Petrus, 1986).

Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan debris atau eksudat

yang biasa ditemukan pada liang telinga dan tidak jarang juga

menutupi membran timpani (Arnolds, 1984) (Petrus, 1986).

b. Polikondritis

Polikondritis ditandai oleh reaksi radang yang menonjol

pada struktur-struktur kartilago. Tersering mengenai kartilago

telinga dan aurikula menjadi merah, bengkak, nyeri dan nyeri

tekan. Biasanya mengenai aurikula bilateral disertai reaksi akut

9

Page 10: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

pada aurikula yang terjadi bersamaan atau berganti-gantian.

Relaps lazim dan dapat terjadi dari beberapa kali dalam sebulan

sempai sekali dalam beberapa tahun, dan dapat berlangsung dari

beberapa hari sampai beberapa bulan (Petrus, 1986).

c. Otitis Media

Otitis media akut dapat mengembangkan otalgia berat dan

biasanya didahului oleh demam, iritabilitas dan hilangnya

pendengaran. Nyeri telinga sinonim dengan otitis media supuratif

akut akibat infeksi bakteri dicelah telinga tengah. Organisme yang

sering bertanggung jawab meliputi Streptococcus, Haemoliticus,

Pneumococcus dan Haemophillas influenzae. Nyeri telinga dan

demam yang menandai mulanya otitis media supuratif akut dan

biasanya didahului oleh gejala-gejala berbagai infeksi traktus respi

ratorius atas.  Pada anak dan orang dewasa gejala utamanya

adalah nyeri telinga. Mungkin juga terdapat sensasi penuh

ditelinga dan  gangguan pendengaran, dapat juga  timbul tinnitus

dan demam (Petrus, 1986).

d. Barotrauma

Pada anak kecil yang mempunyai disfungsi tuba eustachius

dapat terjadi trauma pada telinga tengah dan membran timpani

saat terjadi perubahan tekanan secara tiba-tiba (Arnolds, 1984).

Bila tuba Eustachius tidak dapat terbuka, maka nyeri cepat

menghambat di dalam telinga serta gangguan pendengaran.

Kadang-kadang membran timpani akan ruptur, biasanya dengan

pendarahan mendadak dari telinga dapat meredakan nyeri (Petrus,

1986).

e. Mastoiditis Supuratif akut

Mastoiditis Supuratif akut timbul sebagai akibat terapi otitis

media supuratif akut yang tidak adekuat dan biasanya pada anak-

anak. Kadang-kadang pasien otitis media supuratif akut tidak

mencari pertolongan medis karena nyeri terhenti dengan mulainya

10

Page 11: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

otore. Tetapi, setelah beberapa hari otore, dapat terjadi

kekambuhan demam dan nyeri yang menunjukkan mulainya

mastoiditis akut. Biasanya pada pemeriksaan telinga menunjukkan

banyak sekret purulen dari performasi membrana timpani dan

“sagging” dinding posterior superior bagian dalam meatus

akustikus eksternus (Petrus, 1986).

f. Miringitis bulosa

Miringitis bulosa terdiri dari nyeri telinga serta gelembung

hemoragik dikulit meatus akustikus eksterna dan pada membrana

timpani. Penyakit ini sembuh sendiri dengan nyeri yang mereda

serta gelembung mengering dan menghilang setelah beberapa

hari. Tidak terdapat demam, eksudat purulen atau tuli tanpa

infeksi bakteri sekunder (Petrus, 1986).

2. Otalgia sekunder

  a.  Nyeri alih (Reffered otalgia) oleh Nervus Trigeminus (N.V)

1. Penyakit Gigi

Nyeri mungkin dialihkan ke telinga dari karies gigi,

penyakit gigi, infeksi periapikal dari gigi belakang dan

infeksi subperiosteal rahang atas dan bawah.

2. Iritasi Sinus Paranasal

Inflamasi dan iritasi dari cabang nervus trigeminus pada

sinus paranasal terutama sinus maksilla dapat menimbulkan

nyeri alih pada telinga.

3. Lesi di rongga mulut

4. Glandula salivatori

Inflamasi, obstruksi dan penyakit neoplasma dari

submandibula, sublingual dan terutama kelenjar parotis

dapat menimbulkan otalgia

5. Iritasi Durameter

11

Page 12: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

Iritasi oleh infeksi atau tumor dari durameter bagian

tengah atau posterior fossa cramial dapat menimbulkan nyeri

telinga.

b.  Nyeri alih (Referred atalgia) oleh nervus fasialis

Nervus fasialis adalah saraf motorik dari otot mimik tetapi

ada serat sensoris dari saraf fasialis yang mempersarafi kulit yang

terletak pada bagian lateral dari konka dan antiheliks dan juga pada

lobus posterior dan kulit yang terletak pada daerah mastoid.

Penyebab paling sering nyeri alih oleh saraf fasialis adalah bell’s

palsy sebelum terjadinya paralysis pada wajah. Pasien dengan

herpes zoster otikus (Ramsay Hunt syndrome) juga dapat

mengalami otalgia. Pada penyakit ini dapat ditemukan vesikel

sepanjang konka dan liang posterior.

 c. Nyeri alih (Referred otalgia) oleh nervus glossopharyngeal (N. IX)

Tonsilitis akut, peritonsilitis atau abes peritonsilar adalah

penyakit yang sering menyebabkan nyeri alih pada telinga. Pasien

biasanya mengeluh otalgia setelah melakukan tonsilektomi.

 d. Nyeri alih (Referred otalgia) oleh nervus vagus (N. X)

Cabang utama dari saraf vagus mempersarafi mukosa laring,

hipofaring, fraken, esofagus dan kelenjar tiroid. Nyeri pada setiap

bagian ini dialihkan ke telinga.

Laringitis

Semua bentuk laringitis dapat menyebabkan nyeri alih otalgia.

Luka pada laring atau adanya benda asing pada laring dapat

menyebabkan adanya nyeri yang menjalar ke telinga.

        e. Nervus cervical

Penyebab otalgia dari pleksus servikal adalah limfadenopati

servikal yang biasanya terdapat pada jaringan limfe di oksipital dan

mastoid .

12

Page 13: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

Klasifikasi otalgia dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan atas

penyebabnya adalah sebagai berikut :

1. Otalgia primer adalah nyeri yang berasal dari penyakit yang ada

di telinga.

Seperti : Otitis Externa, Polikondritis, Otitis Media, Barotrauma, 

Mastoiditis Supuratif akut, Miringitis bulos, dll.  

2. Otalgia sekunder adalah penjalaran rasa nyeri dari tempat lain.

Seperti : Penyakit Gigi, Iritasi Sinus Paranasal, Lesi di rongga

mulut, Glandula salivatori, Iritasi Durameter, Bell’s palsy,

Ramsay Hunt syndrome, Tonsilitis akut, peritonsilitis atau abes

peritonsilar, limfadenopati servikal, laringitis, dll.

13

Page 14: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

3. Bagaimana penatalaksanaan otalgia?

Terapi yang dapat diberikan pada penderita otalgia sesuai

dengan penyakit primer yang menyebabkan otalgia tersebut. Terapi

yang diberikan dapat berupa : Jika terdapat kotoran yang keras atau

benda asing akan dibersihkan dengan alkohol, asam salisilat. Pada

kasus infeksi akan diterapi dengan pemberian antibiotika atau anti

jamur. Pada kasus tertentu bahkan dilakukan tindakan pembedahan.

Dapat juga diberikan kompres hangat, analgesik.

14

Page 15: 91077297-Diskusi-Kelompok-Otalgia

Daftar Pustaka

Rowland,Aled.Miliford Chris.1999.Share Care For ENT. Oxford:ISIS Medical

Media

Adams GL. Boies LR, Jr. Highler PA. Boies Buku Ajar THT. Edisi 7. Effendi H.

Santoso RAK. Editor. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1997

Mangunkusumo E, Soetjipto D. Sumbatan Hidung. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. 5th ed. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. 2003

Soepardi EA, Iskandar HN. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2005.

http://www.mejfm.com/journal/May2006/managementotalgia.htm.

15