9_10 etika & filsafat komunikasi

5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 9 dan 10 Etika dan Filsafat Komunikasi ( 3 ) SKS Pokok Bahasan : Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi Dosen : Dicky Andika, S. Sos.I. M.Si DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan dan membahas terhadap filsafat sebagai induk etika. Setelah mempelajari konsep-konsep pokok-pokok dan cabang-cabang filsafat, pembahasan lebih mendalam difokuskan pada isu yang dihadapi oleh pelaku komunikasi dalam profesi dan masyarakat, khususnya berkaitan dengan dilemma-dilema etik. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah membaca modul dan mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang manusia sebagai pelaku komunikasi Kepustakaan : 1. Ardianto, Elvinaro. (2007) Filsafat Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik . Bandung . Simbiosa Rekatama Media. 2. Fajar Kurniawati, Marhaeni . (2009) Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik . Yogyakarta . Graha Ilmu 3. Suhartono, Suparlan. (2005). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz 4. Bertens, K, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001 5. Day, Louis, Ethics in Media Communications: Cases and Controversies, Wadsworth, 1991

Upload: angga-ariyanto

Post on 26-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

filsafat etika komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: 9_10 Etika & Filsafat Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 1

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

MODUL 9 dan 10

Etika dan Filsafat Komunikasi

( 3 ) SKS

Pokok Bahasan : Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi

Dosen : Dicky Andika, S. Sos.I. M.Si

DESKRIPSI

Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan dan membahas terhadap

filsafat sebagai induk etika. Setelah mempelajari konsep-konsep pokok-pokok

dan cabang-cabang filsafat, pembahasan lebih mendalam difokuskan pada isu

yang dihadapi oleh pelaku komunikasi dalam profesi dan masyarakat, khususnya

berkaitan dengan dilemma-dilema etik.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah membaca modul dan mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa

mampu menjelaskan tentang manusia sebagai pelaku komunikasi

Kepustakaan :

1. Ardianto, Elvinaro. (2007) Filsafat Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik . Bandung

. Simbiosa Rekatama Media.

2. Fajar Kurniawati, Marhaeni . (2009) Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik .

Yogyakarta . Graha Ilmu

3. Suhartono, Suparlan. (2005). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz

4. Bertens, K, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

5. Day, Louis, Ethics in Media Communications: Cases and Controversies,

Wadsworth, 1991

Page 2: 9_10 Etika & Filsafat Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 2

6. Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya

Bakti, 1993

7. Katsoff, Louis O, Pengantar Filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996

8. Mulyana, Deddy, Etika Komunikasi, Remaja Rodakarya, Bandung, 1996

9. M Mufid. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: PT Kencana

Page 3: 9_10 Etika & Filsafat Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 3

Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung

secara sinambung terus-menerus oleh para pelaku komunikasi.

Komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi manusia (human

communication) yaitu komunikasi antar manusia dengan manusia.

Oleh karena yang kita bicarakan ini adalah komunikasi antar

manusia dengan manusia, maka jelas amat rumit (pelik), karena

manusia memang rumit. Sofokles, seorang dramawan zaman Yunani

Purba yang hidup 500 tahun sebelum Masehi mengatakan : di dunia ini

banyak keajaiban, tetapi tidak ada yang lebih ajaib daripada manusia.

Proses komunikasi berlangsung secara psikologis pada diri

komunikator dan komunikan secara mekanistis yang berlangsung

antara komunikator dan komunikan, yaitu ketika komunikator

mengirimkan pesannya dengan mulut (lisan) dan tangan (tulisan) dan

sewaktu komunikan menerima pesan komunikasi dengan telinga

(lisan) atau dengan mata (tulisan / gambar).

Peliknya komunikasi antar manusia, oleh karena secara sosiologis

berlangsung secara horizontal atau vertical dengan perbedaan status

sosial ekonomi, tingkat pendidikan, agama, suku, bangsa atau ras,

dsb.

Rumitnya komunikasi antar manusia, oleh karena secara teleologis

komunikasi mengandung tujuan, yakni mengubah sikap, opini,

perilaku, kepercayaan, agama. Oleh karena itu untuk memahami

proses komunikasi lebih mendalam kita perlu memahami manusia.

Pemahaman komunikasi dengan segala praksisinya merupakan

proses keseharian manusia. Dapat dikatakan bahwa proses

komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak

bisa di pisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi.

Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi.

Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar manusia. Setiap

manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau

perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaan itu

Page 4: 9_10 Etika & Filsafat Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 4

memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai mediumkomunikasinya.

Dalam bahasa komunikasi , setiap orang atau sesuatu yang

menyampaikan disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang

disampaikan atau diekspresikan adalah pesan (message). Seseorang

atau sesuatu yang menerima pesan adalah ( communicate).

Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang

lebih mendalam atas segala hal yang lebih mendalam atas segala

yang dilakukannya, termasuk didalamnya proses komunikasi. Proses

komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan

melakukan tindakan komunikati, baik yang dilakukan oleh komunikator,

komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa terjadi

dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya.

PELIK MANUSIA SEBAGAI PELAKU KOMUNIKASI

Pelik komunikasi antar manusia berkaitan dengan aspek aspek

sosiologis, hukum, dan politik yang berlangsung secara horizontal dan

atau vertikal. Hal ini harus berlandaskan moral, etika, kode etik, perilaku

dan nilai nilai serta logika dalam upaya menciptakan komunikasi yang

efektif saling menghormati dan saling memahami yang sekaligus mampu

untuk "menjembatani perbedaan" status sosial-ekonomi, tingkat

pendidikan, keagamaan, kebangsaan, suku dan ras atau etnis.

A. MANUSIA SEBAGAI PELAKU KOMUNIKASI

Pemahaman komunikasi dengan segala praksisnya merupakan

proses keseharian manusia. Dapat dikatakan bahwa proses

komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak

bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi.

Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi.

Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antarmanusia.

Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran

atau perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan

Page 5: 9_10 Etika & Filsafat Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dicky Andika M.Si ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI 5

perasaan itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai medium

komunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu

yang menyampaikan sesuatu disebut sebagai komunikator. Sesuatu

yang disampaikan atau diekspresikan adalah pesan (message).

Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah komunikan

(communicate).

Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman

yang lebih mendalam atas segala hal yang dilakukannya, termasuk di

dalamnya proses komunikasi.

Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukari untuk

mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, balk yang dilakukan

oleh komunikator, komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise

yang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya.

Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada rumusan

komunikasi dari Lasswell dan Aristoteles. Pola komunikasi menurut

Lasswell mengikuti rumusan "Who say what to whom in what channel

with what effect". Sedangkan dalam model komunikasi Aristoteles,

kedudukan manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi "pembicara"

dan "pendengar". Rumusan komunikasi menurut Aristoteles sendiri

terdiri dari empat unsur, yakni pembicara, argumen, pidato, dan

pendengar.

Sehinggai dengan demikian posisi manusia berada pada "who

dan whom" pada rumusan Lasswell serta "pembicara dan pendengar"

pada pola komunikasi Aristoteles. Maka, menjadi mutlak untuk

memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi

efektif.

1. Definisi Manusia

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia adalah makhluk yang

berakal budi (homo rationale). Menurut Aristoteles (384-322 SM)