9 pebruari 2011 lembaran daerah seri b kabupaten … · pembayaran, nilai jual tenaga listrik...

19
9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 NOMOR 6 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah perlu disesuaikan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Penerangan Jalan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembeatukan Peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Upload: vuongthien

Post on 08-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 NOMOR 6

S A L I N A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2010

TENTANG

PAJAK PENERANGAN JALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JOMBANG,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nom or 28 Tahun 2009tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah perlu disesuaikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim ana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Penerangan Jalan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang PembentukanDaerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tim ur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaim ana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 2730);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nom or 76 Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3 209 );

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nom or 42 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaim ana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129 Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4048) ;

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembeatukan Peraturan perundang-undangan (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Page 2: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

2

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nom or 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nom or 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nom or 38 Tahun 2004 tentang Jalan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom or 132, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4444);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 5038);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nom or 130 Tam bahan Negara Republik Indonesia Nom or 5049);

9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133 Tam bahan Negara Republik Indonesia Nom or 5052);

10. Peraturan Pem erintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pem anfaatan Tenaga Listrik (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527) sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pem erintah Nomor 26 Tahun 2006 (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4628);

11. Peraturan Pem erintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

12. Peraturan Pem erintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom or 140, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4578);

13. Peraturan Pem erintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pem binaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pem erintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pem berian dan Pem anfaatan Insentif Pem ungutan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom or 119, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaim ana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 59 Tahun 2007;

Page 3: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

16. Peraturan Daerah Kabupaten Jom bang Nom or 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lem baran Daerah Kabupaten Jom bang Tahun 2008 Nom or 5/D, Tam bahan Lembaran Daerah Kabupaten Jom bang Nom or 5/D);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pem erintah Kabupaten Jom bang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2010 Nomor 3/E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Nom or 3/E).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG

Dan

BUPATI JOMBANG

M E M U T U S K A N :

Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dim aksud dengan :

1. Kabupaten, adalah Kabupaten Jombang.

2. Pem erintah Kabupaten, adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pem erintahan daerah.

3. Bupati, adalah Bupati Jombang .

4. Badan adalah sekum pulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya term asuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

5. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumbe^ la in

c - e - i ' a - c a - 3,- aza.sn penggunaan tenaga iistnk untuk menerangi ja lan umum yang rekeningnya dibayar oleh Pem erintah Kabupaten.

7. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan peraturan Bupati paling lama 3 (tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar bagi W ajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

Page 4: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

4

8. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecuali bila W ajib Pajak m enggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.

9. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam bagian Tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

10. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jombang.

11. Pem ungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghim punan data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya.

12. Insentif Pem ungutan adalah insentif yang diberikan kepada Aparat Pelaksanaan Pem ungutan Pajak Daerah dan Aparat Penunjang yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan Aparat Pemungut Pajak dalam rangka meningkatkan penerim aan Pajak Daerah.

13. SKPD Pem ungut adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tugas pokok dan fungsinya m elaksanakah pem ungutan pajak penerangan jalan.

14. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tugas pokok dan fungsinya m em bidangi pem ungutan pajak penerangan jalan.

15. Surat Pem beritahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SPTPD adalah surat yang oleh W ajib Pajak digunakan untuk m elaporkan penghitungan dan/atau pem bayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan daerah.

16. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnyadisingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jum lah pokok pajak, jum lah kredit pajak, jum lah kekurangan pem bayaran pokok pajak, besarnya sanksi adm inistratif, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

17. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yangselanjutnya disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan yang m enentukan tam bahan atas jum lah pajak yang ditetapkan.

18. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang selanjutnya disingkatSKPDN, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jum lah pokok pajak sama besarnya dengan jum lah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

19. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnyadisingkat SKPDLB adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pem bayaran pajak karena jum lah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

Page 5: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

5

20. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD, adalah surat untuk melakukan penagihan pajak dan/atau sanksi adm inistratif berupa bunga atau denda.

21. Surat Keputusan Pem betulan adalah surat keputusan yang m em betulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat Ketetapan Pajak ' Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tam bahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, atau Surat Keputusan Keberatan.

22. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap Surat Pemberitahuan Pajak terutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tam bahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, atau terhadap pem otongan atau pem ungutan oleh pihak ketiga yang diajukan W ajib Pajak.

23. Pem bukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk m engum pulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta- kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

24. Pem eriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka m elaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

25. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk m encari serta mengum pulkan bukti yang dengan bukti itu m em buat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta m enem ukan tersangkanya.

BAB IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasa! 2

Setiap penggunaan tenaga listrik dipungut pajak dengan nama PajakPenerangan Jalan.

Pasal 3

(1) Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sum ber lain.

(2) Sum ber lain sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) adalah Perusahaan Listrik Negara.

Page 6: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

6

(3) Listrik yang dihasilkan sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi seluruh pem bangkit listrik.

(4) D ikecualikan dari objek pajak adalah :

a. Penggunaan tenaga listrik oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pem erintah Kabupaten ;

b. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas tertentu yang tidak m em erlukan izin dari instansi teknis terkait.

Pasal 4

(1) Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau Badan yang m enggunakan tenaga listrik.

(2) W ajib Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau Badan yang m enggunakan tenaga listrik.

(3) Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh sum ber lain, W ajib Pajak Penerangan Jalan adalah penyedia tenaga listrik.

BAB IIIDASAR PENGENAAN, TARIF DAN

CARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 5

(1) Dasar pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah Nilai Jual Tenaga Listrik .

(2) Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaim ana dimaksud pada ayat ( 1 )

ditetapkan :

a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber PLN dengan pem bayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jum lah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pem akaian kW h/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik;

b. Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual Tenaga Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat penggunaan listrik, jangka waktu pem akaian listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku di wilayah Kabupaten.

(3) Harga satuan listrik sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan oleh Bupati dengan berpedom an pada harga satuan listrik yang berlaku untuk PLN.

Pasal 6

Tarif Pajak ditetapkan sebagai berikut:

(1) Penggunaan tenaga listrik dari sum ber lain oleh industri, pertam bangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 3% (tiga persen).

(2) Tarif Pajak Penerangan Jalan selain sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) d itetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).

(3) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen).

Page 7: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

7

Pasal 7

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.

BAB IV WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 8

Pajak Penerangan Jalan yang terutang dipungut di wilayah Kabupaten.

BAB VMASA PAJAK DAN SAAT TERUTANGNYA PAJAK

Pasal 9

Masa Pajak Penerangan Jalan adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 10

Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pem bayaran kepada penyelenggaraan penerangan jalan atau sejak diterbitkan SPTPD dan rekening listrik.

BAB VISURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 11

(1) Setiap W ajib Pajak wajib mengisi SPTPD.

(2) SPTPD sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh W ajib Pajak atau kuasanya.

(3) SPTPD sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk selambat-lam batnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

(4) Pejabat yang ditunjuk sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VII PEMUNGUTAN PAJAK

Bagian Kesatu Tata Cara Pemungutan

Pasal 12

(1) Pem ungutan Pajak dilarang diborongkan.

(2) W ajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan SPTPD, SKPDKB, dan/atau SKPDKBT.

Page 8: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

8

Pasal 13

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak, Bupati menerbitkan:

a. SKPDKB dalam hal:

1. Jika berdasarkan hasil pem eriksaan atau keterangan lain, pajak yang terutang tidak ataü kurang dibayar;

2. Jika SPTPD tidak disam paikan kepada Bupati sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (3) dan ayat (4) dan setelah d itegur secara tertulis tidak disam paikan pada waktunya sebagaim ana ditentukan dalam surat teguran;

3. Jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung secara jabatan.

b. SKPDKBT Jika ditem ukan data .baru dan/atau data yang semula belum terungkap yang m enyebabkan penam bahan jum lah pajak yang terutang.

c. S K P D N 'jika jum lah pajak yang terutang sama besarnya dengan jum lah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1 dan angka 2 dikenakan sanksi adm inistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikenakan sanksi adm istratif berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jum lah kekurangan pajak tersebut.

(4) Kenaikan sebagaim ana dimaksud pada ayat (4) tidak dikenakan jika W ajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pem eriksaan.

(5) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaim ana dimaksud ayat (1) huruf a angka 3 dikenakan sanksi adm inistrasi berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditam bah sanksi adm inistratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlam bat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh em pat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.

Pasal 14

(1) Tata cara penerbitan SPTPD, SKPDKB, dan SKPDKBT sebagaimana d im aksud dalam Pasal 12 ayat (2) d iatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati;

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengisian dan penyampaian SPTPD, SKPDKB dan SKPDKBT sebagaim ana dimaksud dalam pasal 12 ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Page 9: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

9

Bagian Kedua Surat Tagihan Pajak

Pasal 15

(1) Bupati dapat m enerbitkan STPD jika:a. Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar; ..b. Dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran

sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung;c. W ajib pajak dikenakan sanksi adm inistratif berupa bunga dan/atau

denda.

(2) Jum lah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana dim aksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksi adm inistratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya pajak.

Bagian Ketiga Tata Cara Pembayaran dan Penagihan

Pasal 16

(1) Pem bayaran Pajak dilakukan ke Kas Daerah atau tem pat lain yang ditunjuk oleh Bupati, sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD;

(2) Apabila Pem bayaran Pajak dilakukan di tem pat lain yang ditunjuk, hasil penerim aan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat- lambatnya 1x24 jam.

Pasal 17

(1) Tanggal ja tuh tem po pem bayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah saat terutangnya pajak.

(2) SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan dan Surat Keputusan Keberatan, yang m enyebabkan jum lah pajak yang harus d ibayar bertam bah m erupakan dasar penagihan pajak dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.

(3) Bupati atas perm ohonan W ajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat m emberikan persetujuan kepada W ajib Pajak untuk m engangsur atau menunda pem bayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tem pat pem bayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak d iatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 18

(1) Pajak yang terutang berdasarkan SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pem betulan dan Surat Keputusan Keberatan, yang tidak atau kurang dibayar oleh W ajib Pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan peraturan Perundang-undangan.

Page 10: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

10

Bagian KeempatKeberatan

Pasal 19

(1) W ajib Pajak dapat mengajukan keberatan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas suatu:a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDLB;d. SKPDN;

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggal pem otongan atau pemungutan sebagaim ana dimaksud pada ayat (1), kecuali jika W ajib Pajak dapat m enunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(4) Keberatan dapat diajukan apabila W ajib pajak telah m em bayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui W ajib Pajak.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaim ana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tidak dianggap sebagai Surat Keberatan sehingga, tidak dipertim bangkan.

(6) Tanda penerim aan surat keberatan yang diberikan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk atau tanda pengiriman surat keberatan melalui surat pos tercatat sebagai tanda bukti penerim aan surat keberatan.

Pasal 20

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan, sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau m enam bah besarnya pajak yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

Pasal 21

(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pem bayaran pajak dikem balikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh em pat) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKPDLB.

Page 11: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

(3) Dalam hal keberatan W ajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, W ajib Pajak dikenai sanksi adm inistratif berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jum lah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum m engajukan keberatan.

BAB VIIITATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN

KETETAPAN DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 22

(1) Atas perm ohonan W ajib Pajak atau karena jabatannya, Bupati dapat m em betulkan SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

(2) Bupati dapat:a. M engurangkan atau menghapuskan sanksi adm inistratif berupa

bunga, denda dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut d ikenakan karena kekhilafan W ajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

b. M engurangkan atau m em batalkan SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar.

c. M engurangkan atau m embatalkan STPD.

d. M em batalkan hasil pem eriksaan atau ketetapan pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan

e. M engurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertim bangan kemampuan m em bayar W ajib Pajak atau kondisi tertentu objek pajak.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan atau penghapusan sanksi adm inistratif dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak sebagaim ana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IXPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 23;

(1) W ajib Pajak dapat m engajukan perm ohonan pengem balian kelebihan pem bayaran pajak kepada Bupati secara tertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya:a. Nama dan A lam at W ajib Pajak;b. Masa Pajakc. Besarnya kelebihan pem bayaran pajakd. A lasan yang jelas.

Page 12: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

(2) Bupati dalam jangka waktu pa ling 'la m a 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengem balian kelebihan pem bayaran pajak sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaim ana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui, Bupati tidak m em berikan suatu keputusan, perm ohonan pengem balian pem bayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila W ajib Pajak m e m p u nya i; utang pajak lainnya, kelebihan pem bayaran pajak sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak dimaksud.

(5) Pengem balian kelebihan pem bayaran pajak sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkan SKPDLB.

(6) Jika pengem balian kelebihan pem bayaran pajak dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Bupati m em berikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlam batan pem bayaran kelebihan pem bayaran pajak.

(7) Tata cara pengem balian kelebihan pem bayaran pajak sebagaimana dim aksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XPEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 24

(1) W ajib Pajak yang melakukan usaha dengan omzet paling sedikit Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) per tahun wajib m enyelenggarakan pem bukuan atau pencatatan.

(2) Kriteria W ajib Pajak dan penentuan besaran om zet serta tata cara pem bukuan atau pencatatan sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) d iatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 25

(1) Bupati berwenang melakukan pem eriksaan untuk menguji kepatuhan pem enuhan kewajiban perpajakan daerah dalam rangka m elaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

(2) W ajib Pajak yang diperiksa wajib:a. m em perlihatkan dan/atau m em injam kan buku atau catatan,

dokum en yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek Pajak yang terutang;

b. m em berikan kesem patan untuk m em asuki tem pat atau ruangan yang dianggap perlu dan m em berikan bantuan guna kelancaran pem eriksaan; dan/atau

c. m em berikan keterangan yang diperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pem eriksaan Pajak diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 13: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

13

BAB XI INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 26

(1) SKPD yang m elaksanakan pem ungutan pajak diberikan insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pem berian insentif sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) ditetapkan m elalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(3) Tata cara penetapan, pem berian dan pem anfaatan insentif sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) d iatur dengan Peraturan Bupati

dengan berpedom an pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XII KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 27

H , Hak untuk melakukan penagihan Pajak menjadi kedaluwarsa ss:e'a~ melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya Pajak, kecuali apabila Wajib pajak m elakukan tindak pidana di bidang perpajakan daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan Pajak sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila:

a. D iterbitkan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa; atau

b. Ada pengakuan utang pajak dari W ajib Pajak, baik langsung m aupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa sebagaimana dim aksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal penyampaian Surat Paksa tersebut.

(4) Pengakuan utang Pajak secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah W ajib Pajak dengan kesadarannya m enyatakan masih mempunyai utang Pajak dan belum melunasinya kepada Pem erintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaim ana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan perm ohonan keberatan oleh Wajib

Pajak.

Pasal 28

(1) Piutang Pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk m elakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati m enetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Pajak yang sudah kedaluwarsa sebagaim ana dim aksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Pajak yang sudah kedaluwarsa diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Page 14: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

14

BAB XIII PENYIDIKAN

Pasal 29

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah, sebagaim ana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(2) Penyidik sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) W ewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan m engum pulkan keterangan mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan Daerah.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah.

d. Mem eriksa buku, catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah.

e. M elakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pem bukuan, pencatatan dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas menyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah.

g. M enyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tem pat pada saat pem eriksaan sedang berlangsung dan mem eriksa identitas o ra n g ,. benda, dan/atau dokumen yang dibawa.

h. M em otret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah.

i. Mem anggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

j. M enghentikan penyidikan; dan/atauk. M elakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana di bidang perpajakan Daerah sesuai dengan ketentauan peraturan perundang-undangan.

(4) Penyidik sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dim ulainya penyidikan dan m enyam paikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Page 15: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

BAB XIV KETENTUAN PIDANA

Pasal 30

(1) W ajib Pajak yang karena kealpaannya tidak m enyam paikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga m erugikan keuangan Daerah dapat dipidanakan dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak 2 (dua) kali jum lah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) W ajib Pajak yang dengan sengaja tidak m enyam paikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat) kali jum lah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 31

Tindak pidana di bidang perpajakan Daerah tidak dituntut setelah melam paui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya Bagian Tahun Pajak atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.

Pasal 32

Denda sebagaim ana dimaksud dalam Pasal 30 merupakan penerimaan negara.

BAB XV KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Pajak terutang yang belum d ibayar atau kurang dibayar oleh wajib pajak tetap harus dibayar berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jom bang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pajak Penerangan Jalan, selama jangka waktu 5 (lima tahun) sejak saat terutangnya pajak.

Page 16: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

a

f f i

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pajak Penerangan Jalan d inyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, m em erintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penem patannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jombang.

Ditetapkan di Jombangpada tanggal 23 Desem ber 2010

BUPATI JOMBANG,

ttd.

Diundangkan di Jombang pada tanggal 9 Pebruari 2011

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN J O M B A N G ,

ttd.

M. MUNIF KUSNAN. SH. M.SiPembina Utama Madya NIP. 195304121979031015

SU Y A N T O

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 NOMOR 6/B

Salinan sesuai aslinya a.n Sekretaris Daerah

Asisten Adm inistrasi Pem erintahan dan (anteraan Rak\

Drs. EKSAN GUNAJATI. Msi ^— ------ ------ PemErna

NIP. 19621109 198501 1 003

-i''LE M B A R A N D AERAH 2011 \P E R D A 16 TH 2010 P a jak P e n e ranganJa ian doc

Page 17: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG

NOMOR 16 TAHUN 2010

TENTANG

PAJAK PENERANGAN JALAN

UMUM

Untuk m enjam in keam anan pasokan energi listrik dan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, maka penggunaan tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari harus dilakukan secara efisien dan rasional tanpa m engurangi penggunaan energi yang m emang benar-benar diperlukan.

Dalam rangka m endorong percepatan diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik non bahan bakar m inyak dan m eningkatkan partisipasi swasta dalam usaha penyediaan tenaga listrik, maka Pem erintah Kabupaten menetapkan pajak penerangan ja lan dengan tarif pajak yang berbeda berdasarkan asal sum ber tenaga listrik.

Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri tarif pajak penerangan jalan ditetapkan lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan oleh industri pertam bangan minyak bumi dan gas alam. Sedangkan penggunaan tenaga listrik yang berasal dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), tarif pajak penerangan jalan ditetapkan paling tinggi yaitu sebesar 10 persen dari jumlah tagihan biaya beban/tetap ditam bah dengan biaya pem akaian kW h/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik.

Selama ini pungutan Daerah yang berupa Pajak Penerangan Jalan diatur dengan Undang-Undang Nom or 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaim ana telah diubah dengan Undang-Undang Nom or 34 Tahun 2000. Tetapi dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah maka Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pajak Penerangan Jalan harus disesuaikan baik dasar hukum, muatan materi maupun tarif pajaknya.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup je las

Pasal 2 ;Cukup jelas.

Pasal 3Ayat (1)

Cukup je las Ayat (2)

Cukup je las Ayat (3)

Cukup je las

Page 18: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

Ayat (4)Huruf a

Yang dim aksud instansi pem erintah, pem erintah provinsi dan pem erintah kabupaten adalah fasilitas yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan desa, tidak term asuk BUMN, BUMD.

Huruf bYang dim aksud dengan "kapasitas terten tu ’’ adalah kapasitas tenaga listrik yang dihasilkan di bawah 10.000 VA.

Pasal 4Ayat (1)

Cukup je las A y a t (2)

Cukup jelas.Ayat (3) - '

Yang dim aksud dengan “sum ber lain” adalah tenaga listrik yang disediakan oleh PLN .

Pasal 5Cukup je las

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup je las

Pasal 8Cukup je las

Pasal 9Cukup je las

Pasal 10Cukup je las

Pasal 11Cukup je las

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Cukup je las

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas

Pasal 16Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup je las

Pasal 20Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Page 19: 9 PEBRUARI 2011 LEMBARAN DAERAH SERI B KABUPATEN … · pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh/variabel

19

Pasal 22Cukup je las

Pasal 23Cukup je las

Pasal 24Cukup je las

Pasal 25Cukup je las

Pasal 26Cukup je las

Pasal 27Cukup je las

Pasal 28Cukup je las

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas

Pasal 33Cukup je las

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Cukup je las

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 NOMOR 4/B