9. likuiditas bank
DESCRIPTION
GoodTRANSCRIPT
LIKUIDITAS BANK
Oleh:Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.
Likuiditas (Liquidity)1. FDR
• Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas bank dilakukan melalui penilaian terhadap komponen Loan to Deposit Ratio (LDR).
• LDR menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya
• Pada bank syariah disebut Finance to Deposit Ratio (FDR)
LikuiditasTotal Pembiayaan x 100%Dana Pihak KetigaRasio Peringkat
LDR ≤ 75% 1
75% < LDR ≤ 85% 2
85% < LDR ≤ 100% 3
100% < LDR ≤ 120% 4
LDR > 120% 5
Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum
Peringkat 1a) Bank memiliki asset likuid berkualitas tinggi yang
sangat memadai untuk menutupi kewajiban jatuh waktu
b) Bank sangat mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis
c) Akses pada sumber pendanaan sangat memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang sangat baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum
Peringkat 2a) Bank memiliki asset likuid yang memadai untuk
menutupi kewajiban jatuh waktub) Bank mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan
arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis
c) Akses pada sumber pendanaan memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum
Peringkat 3a) Bank memiliki asset likuid yang cukup memadai
untuk menutupi kewajiban jatuh waktub) Bank cukup mampu memenuhi kewajiban dan
kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis
c) Akses pada sumber pendanaan cukup memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang cukup baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum
Peringkat 4a) Terdapat concern pada kualitas asset likuid bank
untuk menutupi kewajiban jatuh waktub) Bank kurang mampu memenuhi kewajiban dan
kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis
c) Akses pada sumber pendanaan kurang memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang kurang baik dan tidak terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum
Peringkat 5a) kualitas asset likuid bank burukb) Bank tidak mampu memenuhi kewajiban dan
kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis
c) Akses pada sumber pendanaan kurang memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang memburuk dan tidak terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk
Likuiditas (Liquidity)2. GWM
• GWM (Giro Wajib Minimum)• Adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara
oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar Persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga Bank / DPK (merupakan kewajiban Bank kepada penduduk dan bukan penduduk dalam rupiah dan valuta asing).
• Dalam perhitungan GWM, DPK berpedoman kepada laporan DPK dalam Rupiah dan Valuta Asing pada Laporan Berkala Bank Umum.
Likuiditas
• Bank diwajibkan memenuhi GWM dalam rupiah yang terdiri dari: 1. GWM Primer, 2. GWM Sekunder & 3. Tambahan GWM Valas bagi bank devisa
Likuiditas
GWM Primer• Pemenuhan GWM Primer dalam rupiah
dihitung dengan membandingkan Saldo Rekening Giro Bank pada BI setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap Rata-rata harian jumlah DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya.
• GWM Primer dalam rupiah adalah sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam rupiah.
LikuiditasGWM Sekunder • Adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh
Bank berupa SBI, SUN, SBSN yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
• Besaran GWM Sekunder dalam rupiah adalah 2,5% (dua koma lima persen) dari DPK dalam rupiah yang dihitung dengan:
• Membandingkan jumlah SBI, SUN, SBSN, dan/atau Excess Reserve setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap Rata-rata harian jumlah DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya.
Likuiditas
GWM Valuta Asing• GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar
prosentase tertentu (dapat diubah sewaktu-waktu oleh BI) dari DPK dalam valuta asing.
• DPK dalam valuta asing meliputi kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga, termasuk Bank di Indonesia, baik kepada penduduk maupun bukan penduduk, yang terdiri dari: giro, tabungan, simpanan berjangka/deposito, dan kewajiban-kewajiban lainnya.