analisa likuiditas solvabilitas dan rentabilitas ...1 analisa likuiditas solvabilitas dan...

116
1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : FAJAR KURNIAWAN NIM : 43206110149 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

1

ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

TAHUN 2002-2006

SKRIPSI Program Studi Akuntansi

Nama : FAJAR KURNIAWAN

NIM : 43206110149

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2008

Page 2: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

2

ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

TAHUN 2002-2006

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi

Nama : FAJAR KURNIAWAN

NIM : 43206110149

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2008

Page 3: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

3

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : FAJAR KURNIAWAN

NIM : 43206110149

Program Studi : Akuntansi S I

Judul Skripsi : ANALISA LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN

RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA, TBK

TAHUN 2002-2006

Tanggal Ujian Skripsi : 15 Maret 2008

Disahkan Oleh:

Pembimbing,

(Dra. Dewi Anggraini Faisol, ME . Ak.) Tanggal:

Dekan, Ketua Jurusan Akuntansi,

(Drs. Hadri Mulya, MSi ) (H. Sabarudin Muslim, SE, MSi) Tanggal: Tanggal:

Page 4: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

4

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Dengan mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan

kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

penulis, karena dengan karunia-Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan

dan hambatan, oleh karena itu, dalam penulisannya membutuhkan kesungguhan,

kesabaran, dan waktu yang cukup sehingga penulis berusaha semaksimal mungkin

untuk memberikan hasil yang terbaik.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi, Universitas

Mercu Buana. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua

pihak sangat diharapkan sebagai penyempurnaan dari penulisan skripsi ini.

Pada kesempatan ini dengan tulus dan sepenuh hati, perkenankanlah

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Bapak DR. Ir. Suharyadi, MS, selaku Rektor Universitas Mercu

Buana.

2. Bapak Drs. Hadri Mulya, Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Mercu Buana.

i

Page 5: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

5

3. Bapak Sabarudin Muslim, SE, Msi, selaku Ketua Jurusan Akuntansi SI

beserta staf-stafnya atas kebijakan dan bantuannya untuk

memperlancar penyelesaian penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra, Dewi Anggraini Faisol, ME. Ak, selaku pembimbing yang

telah memberikan petunjuk dan arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Para Dosen dan karyawan/karyawati (TU) Fakultas Ekonomi

Universitas Mercu Buana yang telah banyak membantu dan

memberikan dorongan serta semangat dan doanya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Untuk ibuku, adikku, nenekku serta om dan tanteku yang telah

memberikan kasih sayang, perhatian, pengertian dan dorongan bagi

penulis secara moril dan materiil sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Woen Min Kong, Pak Hadi, Ibu Lily, Pak Fran, Ibu Retno, Pak

Sularto, Ibu Ita, Mba Eva, Mas Roni, Mba Nadya dan rekan-rekan di

BCA lainnya yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat

serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku tercinta dan tersayang (Desi, Anne, Eko, Cici,

Sulis, Ika dan Lia) yang selama ini selalu memberikan semangat dan

dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

ii

Page 6: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

6

9. Seluruh teman-teman jurusan Akuntansi angkatan IX yang telah

membantu dan memberikan semangat serta dorongan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan, namun demikian

penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, agar skripsi ini dapat lebih

baik dan sempurna.

Jakarta, Januari 2008

Penulis,

(FAJAR KURNIAWAN)

iii

Page 7: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

7

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Bank ........................................................................................ 6

1. Pengertian Bank ............................................................... 6

2. Fungsi dan Usaha Bank Umum ........................................ 7

3. Risiko Usaha Bank ........................................................... 8

B. Laporan Keuangan ................................................................. 11

1. Pengertian Laporan Keuangan ......................................... 11

2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ..................... 11

iv

Page 8: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

8

3. Komponen Laporan Keuangan ......................................... 13

4. Pengguna Laporan Keuangan ........................................... 15

5. Laporan Keuangan Bank .................................................. 15

C. Analisa Laporan Keuangan .................................................... 17

1. Tujuan Analisa Laporan Keuangan .................................. 17

2. Teknik-teknik Analisa Laporan Keuangan ........................ 18

3. Analisa Rasio Keuangan Bank .......................................... 20

D. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum .................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 32

1. Sejarah Perusahaan ............................................................ 32

2. Visi dan Misi Perusahaan .................................................. 37

3. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 37

4. Produk-produk Perusahaan ................................................ 38

B. Metode Penelitian .................................................................... 44

C. Definisi Operasional Variabel ................................................. 44

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 47

E. Metode Analisis Data .............................................................. 48

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Aspek Likuiditas ...................................................................... 49

1. Analisa Giro Wajib Minimum (GWM) ............................. 49

v

Page 9: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

9

2. Analisa Loan to Deposit Ratio (LDR) .............................. 58

B. Aspek Solvabilitas ................................................................... 65

1. Analisa Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................... 65

C. Aspek Rentabilitas ................................................................... 69

1. Analisa Return on Total Assets (ROA) ............................. 69

2. Analisa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) .............................................................................. 74

D. Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Ditinjau dari

Peraturan Bank Indonesia dan Rata-rata Industri

Perbankan Berdasarkan Aspek Likuiditas, Solvabilitas

dan Rentabilitas ....................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

Page 10: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

10

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Perhitungan Rasio GWM .......................................................... 50

Tabel 2 Data Perhitungan LDR ...................................................................... 59

Tabel 3 Data Perhitungan CAR ...................................................................... 66

Tabel 4 Data Perhitungan Rasio ROA ............................................................ 70

Tabel 5 Data Perhitungan Rasio BOPO ......................................................... 75

Tabel 6 Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio ................................................ 80

Tabel 7 Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2002 ............................... 90

Tabel 8 Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2003 ............................... 91

Tabel 9 Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2004 ............................... 92

Tabel 10 Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2005 .............................. 93

Tabel 11 Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2006 .............................. 94

vii

Page 11: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Grafik Pertumbuhan Rasio GWM ................................................ 54

Gambar 2 Grafik Pertumbuhan LDR ............................................................. 61

Gambar 3 Grafik Pertumbuhan CAR ............................................................. 68

Gambar 4 Grafik Pertumbuhan Rasio ROA ................................................... 72

Gambar 5 Grafik Pertumbuhan Rasio BOPO .................................................. 77

Gambar 6 Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio GWM ........................... 82

Gambar 7 Grafik Perbandingan Pertumbuhan LDR ...................................... 84

Gambar 8 Grafik Perbandingan Pertumbuhan CAR ...................................... 85

Gambar 9 Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio ROA ............................ 87

Gambar 10 Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio BOPO ......................... 88

viii

Page 12: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Neraca Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2006 dan 2005

Lampiran 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005

Lampiran 3 Neraca Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2005 dan 2004

Lampiran 4 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2005 dan 2004

Lampiran 5 Neraca Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2004 dan 2003

Lampiran 6 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2004 dan 2003

Lampiran 7 Neraca Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2003 dan 2002

Lampiran 8 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2003 dan 2002

Lampiran 9 Neraca Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2002 dan 2001

Lampiran 10 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2002 dan 2001

Lampiran 11 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 mengenai Giro pada Bank Indonesia

Lampiran 12 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 mengenai Simpanan dari Nasabah dan Bank-bank lain

Lampiran 13 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 mengenai Kredit yang diberikan

ix

Page 13: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

13

Lampiran 14 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Lampiran 15 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 mengenai Giro pada Bank Indonesia

Lampiran 16 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 mengenai Simpanan dari Nasabah dan Bank-bank lain

Lampiran 17 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 mengenai Kredit yang diberikan

Lampiran 18 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central

Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Lampiran 19 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2004 dan 2003 mengenai Giro pada Bank Indonesia

Lampiran 20 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2004 dan 2003 mengenai Simpanan dari Nasabah dan Bank-bank lain

Lampiran 21 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2004 dan 2003 mengenai Kredit yang diberikan

Lampiran 22 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central

Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2004 dan 2003 mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Lampiran 23 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 mengenai Giro pada Bank Indonesia

Lampiran 24 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 mengenai Simpanan dari Nasabah dan Bank-bank lain

x

Page 14: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

14

Lampiran 25 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 mengenai Kredit yang diberikan

Lampiran 26 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central

Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Lampiran 27 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2002 dan 2001 mengenai Giro pada Bank Indonesia

Lampiran 28 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2002 dan 2001 mengenai Simpanan dari Nasabah dan Bank-bank lain

Lampiran 29 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2002 dan 2001 mengenai Kredit yang diberikan

Lampiran 30 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Central

Asia Tbk Tahun Berakhir 31 Desember 2002 dan 2001 mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Lampiran 31 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Likuiditas berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Lampiran 32 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Lampiran 33 Kegiatan Usaha Bank Umum

Lampiran 34 Kinerja Bank Umum

Lampiran 35 Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 dan No. 7/29/PBI/2005 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing

Lampiran 36 Perhitungan ROA dan BOPO Rata-rata Industri Perbankan Tahun 2006

xi

Page 15: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin pesat

dimana terbukanya arus informasi secara global, setiap perusahaan dituntut

untuk dapat bekerja dengan efisien dan efektif agar dapat bertahan dan

bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar yang ada. Untuk mengikuti

perkembangan bisnis yang semakin kompleks, diperlukan keseimbangan

informasi yang sesuai. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah berupa

laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan pada awalnya hanya berfungsi sebagai

Alat Penguji yang dilakukan oleh bagian pembukuan. Seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, fungsi laporan keuangan menjadi lebih luas

terutama untuk menilai kinerja perusahaan.

Laporan keuangan memberikan informasi tentang kinerja keuangan

suatu entitas atau perusahaan kepada para pemakai laporan keuangan untuk

dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena

itu, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus akurat dan up to

date sehingga dapat bermanfaat secara tepat bagi para pemakai laporan

keuangan.

Di Indonesia, saat ini kondisi pertumbuhan ekonomi semakin

membaik, menuntut para pebisnis untuk terus mengembangkan usahanya agar

1

Page 16: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

2

dapat bersaing dengan para pesaing yang ada. Begitu pula halnya dengan

sektor perbankan yang dituntut untuk terus berkembang dan melakukan

berbagai inovasi baru untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang

semakin kompleks. Bisnis perbankan yang juga sering disebut sebagai bisnis

kepercayaan memang merupakan suatu bisnis yang cukup menjanjikan.

Disamping itu, bisnis perbankan juga merupakan suatu usaha yang

sangat erat kaitannya dengan risiko dan risiko ini sendiri erat kaitannya

dengan profitabilitas suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang sahamnya telah

tercatat di bursa efek, sangatlah penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

menampilkan suatu kinerja yang terbaik agar nilai sahamnya semakin

meningkat.

Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang

dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,

pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber

daya manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan bank

merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik

menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang

biasanya diukur dengan indikator likuiditas, kecukupan modal dan

profitabilitas bank.

Penilaian aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana merupakan

kinerja keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga

intermediasi. Adapun penilaian kondisi likuiditas bank berguna untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya

Page 17: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

3

kepada para deposan. Sedangkan penilaian aspek profitabilitas berguna untuk

mengetahui kemampuan dalam menciptakan profit, yang sangat penting bagi

para pemilik. Dengan kinerja bank yang baik pada akhirnya akan berdampak

baik pula bagi pihak intern maupun pihak ekstern bank.

Berkaitan dengan analisa kinerja keuangan bank mengandung

beberapa tujuan:

1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama

kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam

tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

2. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua aset

yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

PT Bank Central Asia, Tbk atau yang lebih dikenal masyarakat dengan

sebutan BCA merupakan salah satu bank swasta nasional terbesar di

Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisa mengenai

kinerja keuangan BCA yang tercermin dari laporan keuangan publikasi setiap

tahunnya.

Untuk dapat memahami bagaimana kinerja keuangan BCA, maka

penulis mengambil judul skripsi: ANALISA LIKUIDITAS,

SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA, TBK TAHUN 2002-2006 .

Page 18: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana analisa rasio keuangan PT Bank Central Asia, Tbk selama

tahun 2002-2006 ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas?

2. Bagaimana tingkat kesehatan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk selama

tahun 2002-2006 ditinjau dari Standar Peraturan Bank Indonesia dan rata-

rata industri sejenis berdasarkan aspek likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diungkapkan penulis, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui analisa rasio keuangan PT Bank Central Asia, Tbk

selama tahun 2002-2006 ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas.

2. Untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk

selama tahun 2002-2006 ditinjau dari Standar Peraturan Bank Indonesia

dan rata-rata industri sejenis berdasarkan aspek likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas.

Page 19: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

5

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam melakukan analisa

laporan keuangan suatu perusahaan untuk menilai kinerja keuangan suatu

perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk bahan

pertimbangan dalam memperbaiki ataupun merancang kinerja keuangan

manajemen PT Bank Central Asia, Tbk.

3. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca

mengenai pengetahuan dalam bidang analisa laporan keuangan dan

sebagai referensi dalam melakukan penelitian ilmiah yang terkait.

4. Bagi pengembangan disiplin ilmu terkait

Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan masukan-masukan

yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu manajemen keuangan

terutama mengenai likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

Page 20: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

6

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Bank

1. Pengertian Bank

Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

(UU No.

10 Tahun 1998 Tentang Perbankan).

Definisi bank di atas memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan

usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang

merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran

dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan

yang sebesar-besarnya bagi pemilik, tetapi juga kegiatannya itu harus pula

diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

2. Fungsi dan Usaha Bank Umum

a. Fungsi Pokok Bank Umum

Sesuai dengan pengertian bank, fungsi utama bank adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat untuk berbagai tujuan.

6

Page 21: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

7

Menurut PSAK No. 31: Akuntansi Perbankan (2007 : 31.1) dinyatakan

bahwa:

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank memainkan peran penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sistem moneter melalui kedekatan hubungannya dengan badan-badan pengatur dan instansi pemerintah.

b. Usaha Bank Umum

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU

No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah sebagai berikut:

1) Menghimpun dana dari masyarakat 2) Memberikan kredit 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang 4) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya: a) surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank b) surat pengakuan utang c) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah d) Sertifikasi Bank Indonesia (SBI) e) obligasi f) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun g) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai

dengan 1 (satu) tahun 5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah 6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan

dana kepada pihak lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga

8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga 9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak (custodian)

Page 22: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

8

10) Melakukan penempatan dana dari dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek

11) Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya

12) Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee)

13) Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil 14) Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing,

melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit

15) Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.

3. Risiko Usaha Bank

Risiko usaha bank menurut Dahlan Siamat (2001 : 91) dinyatakan sebagai

berikut:

Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan.

Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain sebagai berikut:

a. Risiko kredit

Yaitu suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah

mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta

bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Page 23: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

9

b. Risiko investasi

Yaitu risiko yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian

akibat suatu penurunan nilai portofolio surat-surat berharga, misalnya

obligasi dan surat-surat berharga lain yang dimiliki bank.

c. Risiko likuiditas

Yaitu risiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi

kebutuhan likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit

dan semua penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu.

d. Risiko operasional

Yaitu berupa kemungkinan kerugian dari operasi bank bila terjadi

penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

operasional bank dan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-

produk baru yang diperkenalkan.

e. Risiko penyelewengan

Yaitu berkaitan dengan kerugian-kerugian yang dapat terjadi akibat

ketidakjujuran, penipuan atau moral dan perilaku yang kurang baik

dari pejabat, karyawan dan nasabah bank.

f. Risiko fidusia

Yaitu risiko yang akan timbul apabila bank dalam usahanya

memberikan jasa dengan bertindak sebagai wali amanat baik untuk

individu maupun badan usaha.

Page 24: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

10

g. Risiko tingkat bunga

Yaitu risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat bunga akan

menurunkan nilai pasar surat-surat berharga yang terjadi pada saat

bank membutuhkan likuiditas.

h. Risiko solvensi

Yaitu risiko yang terjadi disebabkan oleh ruginya beberapa aset yang

pada gilirannya menurunkan posisi modal bank.

i. Risiko valuta asing

Yaitu risiko yang dapat dihadapi oleh bank-bank devisa yang

melakukan transaksi yang berkaitan dengan valuta asing, baik dari sisi

aktiva maupun dari sisi pasiva.

j. Risiko persaingan

Yaitu risiko yang disebabkan oleh produk-produk yang ditawarkan

bank hampir seluruhnya bersifat homogen, sehingga persaingan antar

bank lebih terfokus pada kemampuan bank memberikan pelayanan

kepada nasabah secara profesional dan paling baik.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian

banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan

merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan

yang disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain

Page 25: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

11

yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data

keuangan perusahaan (Jumingan 2006).

Tujuan laporan keuangan yang termuat dalam PSAK No. 1: Penyajian

Laporan Keuangan (2007 : 1.2) adalah sebagai berikut:

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam referensi lain disebutkan bahwa tujuan dari pelaporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan investasi dan pemberian kredit, memperkirakan prospek arus

kas suatu perusahaan, dan mempelajari sumber-sumber ekonomi, klaim

atas sumber-sumber tersebut dan perubahan-perubahannya (Kieso dkk.

2002).

2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Diperlukan kriteria untuk menentukan alternatif yang terbaik dalam

pelaporan keuangan agar tujuan pelaporan dapat tercapai. Pemilihan

alternatif harus mengacu pada karakteristik kualitatif yang terdiri atas

kualitas utama dan kualitas tambahan (Kieso dkk. 2002).

a. Kualitas Utama

1) Relevan

Informasi akuntansi yang relevan adalah informasi yang memiliki

kemampuan membedakan dalam pembuatan keputusan. Agar

Page 26: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

12

relevan, informasi tersebut harus memiliki kemampuan prediksi,

memberikan umpan balik, dan tepat waktu dalam penyampaiannya.

2) Dapat dipercaya

Informasi akuntansi dapat dipercaya apabila memiliki karakteristik

dapat diperiksa kembali, mewakili keadaan yang sebenarnya, serta

bebas dari kesalahan dan bias.

b. Kualitas Tambahan

1) Dapat diperbandingkan

Informasi keuangan suatu perusahaan harus dapat dibandingkan

dengan informasi yang sama dari perusahaan yang lain. Hal ini

dapat tercapai apabila informasi keuangan tersebut diukur dan

dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dengan cara yang

sama.

2) Konsisten

Informasi keuangan suatu perusahaan dapat diperbandingkan dari

waktu ke waktu. Hal ini mensyaratkan penerapan perlakuan

akuntansi yang sama atas kejadian-kejadian yang sejenis dari

waktu ke waktu.

Sedangkan menurut PSAK per 1 September 2007 dalam Kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dinyatakan bahwa terdapat

empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu dapat

dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan.

Page 27: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

13

3. Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1: Penyajian laporan Keuangan (2007 : 1.2), laporan

keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang terdiri

dari harta, utang dan modal pada satu tanggal tertentu

(Sofyan Safri

Harahap 2007 : 4).

b) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan

selama suatu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya (Sofyan Safri

Harahap 2007 : 4).

c) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menurut PSAK No. 1: Penyajian laporan

Keuangan (2007 : 1.13) adalah sebagai berikut:

Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen , menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.

d) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menurut Kieso dkk ( 2002 : 83 ) adalah sebagai

berikut:

Page 28: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

14

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan kas sebagai hasil dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan suatu perusahaan selama suatu periode dalam suatu format yang merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir.

Tujuan laporan arus kas menurut PSAK No. 2: Laporan Arus Kas

(2007 : 2.1) adalah sebagai berikut:

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

e) Catatan atas Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1: Penyajian laporan Keuangan (2007 : 1.13),

catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

2) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas;

3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

4. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan menurut PSAK : Kerangka Dasar Penyusunan

dan Penyajian Laporan Keuangan (2007 : 2) adalah sebagai berikut:

Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lambaganya, dan masyarakat.

Page 29: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

15

5. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank menurut PSAK No. 31: Akuntansi Perbankan

(2007 : 31.11) terdiri dari:

a) Neraca Bank menyajikan aset dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Aset

Kas;

Giro pada Bank Indonesia;

Giro pada bank lain;

Penempatan pada bank lain;

Efek-efek;

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali;

Tagihan derivatif;

Kredit;

Tagihan akseptasi;

Penyertaan saham;

Aset tetap

Aset lain-lain.

Kewajiban

Kewajiban segera;

Simpanan;

Simpanan dari bank lain;

Efek-efek yang dijual dengan janji beli kembali;

Kewajiban derivatif;

Kewajiban akseptasi;

Surat berharga yang diterbitkan;

Pinjaman diterima;

Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi;

Kewajiban lain-lain;

Pinjaman subordinasi.

Ekuitas

Modal disetor;

Tambahan modal disetor;

Saldo laba (rugi).

b) Laporan Laba Rugi Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan pendapatan

Page 30: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

16

atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain. Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur pendapatan dan beban, serta membedakan antara unsur-unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional sebagai berikut:

Pendapatan bunga;

Beban bunga;

Pendapatan komisi;

Beban provisi dan komisi;

Keuntungan atau kerugian penjualan efek;

Keuntungan atau kerugian investasi efek;

Keuntungan atau kerugian transaksi valuta asing;

Pendapatan dividen;

Pendapatan operasional lainnya;

Beban penyisihan kerugian kredit dan aset produktif lainnya;

Beban administrasi umum; dan

Beban operasional lainnya.

c) Laporan Arus Kas Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan harus disusun berdasarkan kas selama periode pelaporan. Kas dan setara kas terdiri atas:

Kas;

Giro pada bank Indonesia; dan

Giro pada bank lain.

d) Laporan Perubahan Ekuitas Laporan prubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aset bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

e) Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Catatan atas laporan keuangan bank mengungkapkan:

Analisis jatuh tempo aset dan kewajiban;

Komitmen, kontijensi dan unsur-unsur di luar neraca;

Konsentrasi aset, kewajiban dan unsur-unsur di luar neraca;

Perkreditan;

Aset yang dijaminkan;

Instrumen derivatif;

Kegiatan wali amanat (trustee);

Pengungkapan tambahan untuk pos tertentu; dan

Pengungkapan hal-hal penting lainnya.

Page 31: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

17

C. Analisa Laporan Keuangan

1. Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 190)

dinyatakan sebagai berikut:

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebi kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan

lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut

diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut

sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan

yang akan diambil.

2. Teknik-teknik Analisa Laporan Keuangan

Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan menurut Jumingan (2006 : 242)

dapat dibedakan menjadi:

a. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan

keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik

dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). Analisis

Page 32: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

18

perbandingan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun

pembanding.

b. Analisis Tren

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan

keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Analisa ini

menggunakan tahun dasar sebagai tahun pembanding.

c. Analisis Persentase per Komponen

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada

masing-masing aktiva terhadap total aktiva seluruhnya.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan

penggunaan modal kerja melaui dua periode waktu yang dibandingkan.

Selain mengetahui posisi modal kerja juga dimaksudkan untuk

mengetahui sebab-sebab terjadi perubahan modal kerja dalam suatu

periode tertentu.

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab

terjadinya perubahan kas pada suatu priode waktu tertentu.

f. Analisis Rasio Keuangan

Merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di

antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara

individu maupun secara simultan.

Page 33: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

19

Rasio keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2007 : 297)

dinyatakan sebagai berikut:

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara hutang dan modal, antar kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisis keuangan.

g. Analisis Perubahan Laba Kotor

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-

sebab terjadinya perubahan laba. Analisis ini juga dimaksudkan untuk

mengetahui posisi laba yang dianggarkan dengan laba yang benar-

benar dapat dihasilkan.

h. Analisis Break Even

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang

harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi pada

tingkat penjualan tersebut perusahaan belum memperoleh keuntungan.

3. Analisa Rasio Keuangan Bank

Analisa rasio keuangan bank menurut Lukman Dendawijaya (2005 : 114-

122) terdiri dari:

a. Analisa Rasio Likuiditas

Analisa rasio likuiditas adalah analisa yang dilakukan terhadap

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

Page 34: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

20

Beberapa rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam menilai

kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:

1) Cash Ratio

Cash ratio adalah rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang

dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali

simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat

likuid yang dimilikinya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat

likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank

yang disimpan pada Bank Indonesia. Cash ratio dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Cash ratio = Alat Likuid x 100%

Pinjaman yang harus segera dibayar

2) Reserve Requirement (Giro Wajib Minimum)

Reserve requirement atau lebih dikenal dengan juga dengan

likuiditas wajib minimum adalah suatu simpanan minimum yang

wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua

bank. Besarnya reserve requirement sejak tahun 1997 hingga

sekarang sebesar 5%. Untuk mengetahui besarnya reserve

requirement dapat dirumuskan sebagai berikut:

GWM = Saldo Rekening Giro di Bank Indonesia

x 100%

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Page 35: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

21

Reserve requirement merupakan ketentuan bagi setiap bank umum

untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil

dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa

rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia.

3) Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank

dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah

satu penilaian likuiditas bank dan dapat dirumuskan sebagai

berikut:

LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan

x 100%

Total Dana Pihak Ketiga (DPK)

LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan.

Dalam tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia

menetapkan ketentuan untuk rasio LDR di bawah 110 % diberi

nilai kredit 100 yang artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat,

dan untuk rasio LDR sebesar 110 % atau lebih diberi nilai kredit 0

yang artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat.

Page 36: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

22

4) Loan to Asset Ratio

Loan to asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk

memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang

dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini, tingkat likuiditasnya

semakin kecil karena jumlah aset yang diperlukan untuk

membiayai kreditnya menjadi semakin besar. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Loan to Asset Ratio = Jumlah Kredit yang Diberikan

x 100%

Jumlah Aset

5) Rasio Kewajiban Bersih Call Money

Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih

call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid

dari bank. Jika rasio ini semakin kecil nilainya, likuiditas bank

dikatakan cukup baik karena bank dapat segera menutup kewajiban

dalam kegiatan pasar uang antar bank dengan alat likuid yang

dimilikinya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Kewajiban Bersih Call Money =

Kewajiban Bersih Call Money

x 100%

Aktiva lancar

b. Analisa Rasio Solvabilitas

Analisa rasio solvabilitas adalah analisa yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka

Page 37: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

23

panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban jika terjadi likuidasi bank.

Beberapa rasio solvabilitas yang sering dipergunakan dalam menilai

kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:

1) Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-

sumber di luar bank seperti dana masyarakat, pinjaman (utang),

dan lain-lain. Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,

misalnya kredit yang diberikan. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

CAR = Total Modal x 100%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember

2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban

Page 38: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

24

penyediaan modal minimum (KPMM atau CAR) minimum

sebesar 8 %.

2) Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-

utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan

dana yang berasal dari modal bank sendiri. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Jumlah Utang x 100%

Jumlah Modal Sendiri

3) Long Term Debt to Asset Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh

aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber-sumber

utang jangka panjang. Rasio ini dapat dirumuskan sebagaiberikut:

Long Term Debt to Asset Ratio = Utang Jangka Panjang

x 100%

Total Aktiva

c. Analisa Rasio Rentabilitas

Analisa rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh

bank yang bersangkutan. Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini

biasanya dicari hubungan timbal balik antarpos, yang terdapat pada

laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antarpos, yang

Page 39: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

25

terdapat pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada neraca bank

guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur

tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan.

Beberapa rasio rentabilitas yang sering dipergunakan dalam menilai

kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:

1) Return on Total Assets (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

ROA = Laba Sebelum Pajak x 100%

Total Asset

2) Return on Equity (ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal

sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROE = Laba Bersih

x 100%

Modal sendiri

Rasio ROE merupakan indikator yang amat penting bagi para

pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan

pembayaran dividen.

Page 40: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

26

3) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

BOPO = Biaya Operasional

x 100%

Pendapatan Operasional

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana, maka

biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya

bunga dan hasil bunga.

4) Net Profit Margin Ratio (NPM)

Net profit margin adalah rasio yang menggambarkan tingkat

keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPM = Laba Bersih x 100%

Pendapatan Operasional

Rasio NPM mengacu kepada pendapatan operasional bank yang

terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam

praktiknya memiliki berbagai risiko.

Page 41: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

27

D. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko, bank

perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional

bank. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi bank tersebut dapat

digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di

waktu yang akan datang, sedangkan bagi Bank Indonesia antara lain

digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi startegi pengawasan

bank oleh Bank Indonesia.

Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai

aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui

penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas

dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut

dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah

mempertimbangkan unsur judgment yang didasarkan atas materialitas dan

signifikasi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya

seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional.

Penilaian tingkat kesehatan bank menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.

6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 mencakup penilaian terhadap faktor-faktor

CAMELS yang terdiri dari:

1. Permodalan (Capital)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara

lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

berikut:

Page 42: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

28

a. Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku;

b. Komposisi permodalan;

c. Trend ke depan/ proyeksi KPMM;

d. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal

bank;

e. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang

berasal dari keuntungan (laba ditahan);

f. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;

g. Akses kepada sumber permodalan; dan

h. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan

bank.

2. Kualitas Aset (Asset Quality)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara

lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

berikut:

a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total

aktiva produktif;

b. Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total

kredit;

c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah/ non performing asset

dibandingkan dengan aktiva produktif;

Page 43: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

29

d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva

produktif (PPAP);

e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;

f. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;

g. Dokumentasi aktiva produktif; dan

h. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

3. Manajemen (Management)

Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui

penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. Manajemen umum;

b. Penerapan sistem manajemen risiko; dan

c. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen

kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.

4. Rentabilitas (Earnings)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara

lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

berikut:

a. Return on Assets (ROA);

b. Return on Equity (ROE);

c. Net Interest Margin (NIM);

d. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional;

e. Perkembangan laba operasional;

f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;

Page 44: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

30

g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;

dan

h. Prospek laba operasional.

5. Likuiditas (Liquidity)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain

dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai

berikut:

a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid

kurang dari 1 bulan;

b. 1-month maturity mismatch ratio;

c. Loan to Deposit Ratio (LDR);

d. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang;

e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti;

f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liability

management/ ALMA);

g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar

modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan

h. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).

6. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitvity to Market Risk)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap

risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:

Page 45: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

31

a. Modal atau cadangan yang dibentuk dengan mengcover fluktuasi suku

bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi

(adverse movement) suku bunga;

b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai

tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi

(adverse movement) nilai tukar; dan

c. Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.

Page 46: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Perusahaan

PT Bank Central Asia Tbk ( Bank ) didirikan di negara Republik

Indonesia dengan akte notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus

1955 No. 38 dengan nama N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie

Semarang Knitting Factory . Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman

dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam

Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956.

Setelah melalui perubahan nama beberapa kali, maka berdasarkan akte

Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal 21 Mei

1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan,

termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran

Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain,

mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank

menjadi PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akte

notaris Hendra Karyadi, SH, tanggal 29 Desember 1999 No. 62, yang

disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C-21020HT.01.04.TH.99

tanggal 31 Desember 1999 dan dumumkan dalam Tambahan No. 1871

pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000.

32

Page 47: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

33

Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru

dalam rangka Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham, dimana

eksekusi opsi telah dilakukan hingga 31 Desember 2006, dilakukan

dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH, tanggal 9 Januari 2007 No. 1.

Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No.

W7-HT.01.04-797 tanggal 18 Januari 2007.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12

Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi

sebagai Bank Umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa

keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut

berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal

14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untk melakukan kegiatan usaha

devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977.

Peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tanggal 13-15 Mei 1998,

mengakibatkan PT. BCA mengalami penarikan simpanan yang signifikan

oleh nasabah yang mempengaruhi likuiditas Bank. Penarikan simpanan

yang signifikan ini terjadi selama jangka waktu ketika kurs tukar mata

uang asing terhadap rupiah sedang tinggi. Di samping itu, penarikan

simpanan nasabah tersebut juga telah meningkatkan kewajiban Bank

kepada Bank Indonesia dan mengakibatkan turunnya tingkat kesehatan

Page 48: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

34

Bank secara signifikan dan selanjutnya Bank ditempatkan dalam

pengelolaan dan pengawasan BPPN.

Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN) No. 19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN

mengambil alih operasi dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan

tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank

ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan

keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.

117/KMK.017/1999 dan No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999

mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk Bank Taken

Over.

Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei

1999 Bank menerima pembayaran sebesar Rp 60.877 milyar dari

Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok

kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan

kepada BPPN (terdiri dari Rp 47.751 milyar yan dialihkan secara efektif

pada tanggal 21 September 1998 dan Rp 4.975 milyar yang dialihkan

secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bunga yang masih

harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi

terhitung sejak tanggal efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April

1999, sejumlah Rp 8.771 milyar, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp 29.100

milyar atas pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPN

Page 49: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

35

sejumlah Rp 28.480 milyar. Pada tanggal yang sama, Bank mengamankan

penerimaan tersebut untuk membeli obligasi pemerintah yang baru

diterbitkan sejumlah Rp 60.877 milyar (terdiri dari obligasi dengan tingkat

bunga tetap sejumlah Rp 2.752 milyar dan obligasi dengan tingkat bunga

variabel sejumlah Rp 58.125 milyar) melalui Bank Indonesia.

Berdasarkan surat keputusan ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400

tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan Bank kepada Bank

Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam peraturan Bank Indonesia No.

2/11/PBI/2000 tanggal 31 maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan

melalui Peng. No. 2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program

pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telah

dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-

1037/PM/2000 tanggal 11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000

saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal

Rp 331.200 juta (harga penawaran Rp 1.400, dalam rupiah penuh, per

saham), yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan

disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia

yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas pasar Modal No. S-

1611/PM/2001 tanggal 29 Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000

Page 50: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

36

saham dengan jumlah nilai nominal Rp 147.200 juta (harga penawaran Rp

900, dalam rupiah penuh, per saham), yang merupakan 10% dari modal

saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi

pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN.

Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan

yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik

dan komitmen pada nasabahnya yang baik sebagai bank transaksional

maupun sebagai lembaga intermediasi finansial. Sekarang ini BCA

didukung oleh 20.520 karyawan yang andal dan profesional, mengelola

6.824.860 rekening, dan memproses ratusan juta transaksi keuangan.

Jaringan BCA yang luas kini meliputi 791 kantor cabang, 5.042 ATM dan

53.807 electronic data capture (EDC).

BCA berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Jendral

Sudirman kav.22-23. Pada tanggal 31 Desember 2006, BCA memiliki

sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut:

Cabang dalam negeri 789

Kantor perwakilan luar negeri 2

Jumlah 791

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis

utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar

negeri berlokasi di Hongkong dan Singapura.

Page 51: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

37

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan

sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

b. Misi Perusahaan

1) Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian

pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan

perseorangan.

2) Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan

finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal nasabah.

3) Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

a. Direksi

Susunan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham pada tanggal 26 Mei 2005 adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Djohan Emir Setijoso

Wakil Presiden Direktur : Aswin Wirjadi

Jahja Setiaatmadja

Direktur-direktur : Dahlia Mansor Ariotedjo

Anthony Brent Elam

Suwignyo Budiman

Tan Ho Hien / Subur Tan

Page 52: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

38

b. Dewan Komisaris

Susunan Dewan Komisaris BCA adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Eugene Keith Galbraith

Komisaris : Tonny Kusnadi

Komisaris Independen : Cyrillus Harinowo

Renaldo Hector Barros

Raden Pardede

4. Produk-produk Perusahaan

a. Produk Pasiva

1) Giro

Merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro (BG),

sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan

pemindahbukuan. BCA menyediakan 2 jenis rekening giro, yaitu

rekening giro rupiah dan rekening giro valas. Untuk rekening giro

valas, penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan sarana

amanat tertulis berupa Letter of Authorization (LA).

Fasilitas yang diberikan BCA dari rekening giro antara lain

yaitu fasilitas rekening bersama (joint account), autodebet,

autotransfer, e-banking, BCA By Phone dan menerima rekening

koran yang dapat diambil di kantor cabang BCA atau dikirim ke

alamat sesuai permintaan nasabah.

Page 53: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

39

2) Deposito Berjangka

Merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.

Deposito BCA merupakan sarana investasi yang menawarkan

keuntungan yang tinggi, karena deposito menawarkan suku bunga

yang paling tinggi di antara produk-produk lainnya. BCA

menawarkan empat pilihan waktu deposito berjangka, yaitu 1, 3, 6,

dan 12 bulan.

3) Tahapan BCA

Merupakan produk tabungan yang dikenal luas oleh masyarakat

Indonesia karena didukung berbagai macam fasilitas dan

memberikan banyak manfaat untuk mempermudah kegiatan dalam

transaksi perbankan. Tahapan BCA merupakan produk andalan

BCA. BCA menawarkan Untuk Kenyamanan Hidup Anda bagi

para penabung, untuk melukiskan kemudahan dan keleluasaan

yang dimiliki pemegang rekening dalam menggunakan fasilitas

bertransaksi, yaitu melalui kartu paspor BCA, klik BCA (internet

banking), dan m-BCA (mobile banking).

Selain itu, telah setiap tahun Tahapan BCA memberikan

hadiah kepada para nasabah, dimana setiap kelipatan tertentu dari

rata-rata saldo tabungan, akan diikutsertakan dalam program

undian Gebyar Hadiah Tahapan. Makin tinggi saldo Tahapan,

makin besar peluang memenangkan hadiah.

Page 54: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

40

4) Tapres

Tapres (Tabungan Prestasi) ditujukan BCA bagi pangsa pasar

kelas menengah ke atas dengan keunggulan suku bunga yang lebih

kompetitif dibandingkan Tahapan. Yang dapat membuka rekening

Tapres hanyalah perseorangan dengan bukti kepemilikan berupa

kartu Tapres (bentuknya seperti Kartu Paspor BCA Gold) yang

dapat berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit BCA.

5) BCA Dollar

Merupakan simpanan masyarakat pada bank dalam mata uang

Dollar (USD dan SGD) yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan

BCA Dollar, nasabah dapat menabung sambil berinvestasi. Pemilik

rekening BCA Dollar akan mendapatkan kartu BCA Dollar yang

berfungsi sebagai kartu identitas dan sekaligus akses pada ATM

BCA.

b. Produk Jasa

1) Internet Banking (Klik BCA)

Sejak pertengahan tahun 2000, BCA menawarkan produk

perbankan elektronik berupa Klik BCA, yang akan memberikan

kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan melalui

komputer dan jaringan internet. Fasilitas ini dinamakan Klik BCA

dan dapat diakses melalui alamat situs www.klikbca.com

Page 55: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

41

Semua jenis transaksi finansial non tunai melalui ATM

BCA dapat dilakukan pada Klik BCA dan bukti transaksi akan

dikirimkan melalui e-mail (surat elektronik) ke alamat yang telah

didaftarkan pengguna saat login pertama kali ke Klik BCA.

2) Mobile Banking (m-BCA)

Mobile banking adalah layanan yang diberikan kepada nasabah

dengan tujuan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi

perbankan melalui handphone dengan menggunakan media SMS.

3) BCA By Phone

BCA menyediakan layanan produk perbankan elektronik kepada

nasabah BCA Prioritas, Tapres, Giro, BCA Dollar, BCA Card, dan

Tahapan dengan Kartu Paspor Platinum untuk mendapatkan

informasi dan melakukan transaksi finansial non tunai melalui

pesawat telepon (touch tone atau handphone)

4) Halo BCA

Halo BCA adalah layanan hotline 24 jam sehari, 7 hari seminggu

yang didukung oleh customer service yang siap setiap saat

memberi layanan informasi, mendengarkan keluhan, serta memberi

alternatif solusi masalah nasabah yang berkaitan dengan layanan

BCA.

5) Kartu Paspor BCA

Melalui Kartu Paspor BCA, BCA menawarkan bentuk

kenyamanan dan kemudahan hidup yang dapat dinikmati oleh para

Page 56: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

42

nasabah tabungan (Tahapan, Tapres, BCA Dollar) dan giro

perorangan. Kartu Paspor ini dapat digunakan untuk berbagai

kegiatan perbankan pada ATM BCA.

6) Debit BCA

Debit BCA adalah fasilitas tambahan pada Kartu Paspor BCA

untuk membayar barang atau jasa di toko-toko (merchant) yang

menerima debit BCA. Kini berbelanja menjadi semakin nyaman

dan menyenangkan karena tidak perlu lagi membawa uang tunai.

Transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan Kartu Paspor BCA

yang berfungsi sebagai debit BCA.

7) Tunai BCA

Tunai BCA adalah fasilitas tambahan bagi pelanggan merchant

yang mempunyai kartu ATM BCA untuk mengambil uang tunai

saat membayar belanjannya di tempat yang memasang logo Tunai

BCA.

8) ATM BCA

Pada awal pemakaian, sebuah mesin ATM (Anjungan Tunai

Mandiri) hanya dikhususkan untuk menarik uang tunai. Oleh BCA,

fungsi ATM dikembangkan dengan fasilitas transfer, informasi,

pembelian, pembayaran, registrasi, ganti pin dan lain sebagainya.

Di beberapa tempat, BCA menambahkan sebuah mesin ATM

Nontunai, yaitu dapat melakukan seluruh fungsi kecuali penarikan

uang tunai.

Page 57: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

43

c. Produk Kredit

1) Kartu Kredit BCA

Salah satu sarana pembayaran yang populer dipakai oleh

masyarakat saat ini adalah Kartu Kredit. Kartu kredit BCA terdiri

dari BCA Card (silver, gold dan platinum), BCA Visa, BCA

Mastercard, dan BCA JCB Card. Kartu kredit BCA selain

berfungsi sebagai alat pembayaran, juga menawarkan berbagai

keunggulan lain, seperti desain yang unik, fasilitas yang

menguntungkan, dan jaringan yang luas.

2) Kredit Kendaraan Bermotor (KKB BCA)

Merupakan pinjaman yang diberikan guna keperluan pembelian

kendaraan bermotor dalam kondisi baru untuk keperluan pribadi

(tidak untuk angkutan barang/penumpang/keperluan usaha).

3) Kredit Pemilikan/Perbaikan Rumah (KPPR BCA)

Merupakan pinjaman jangka panjang dengan tujuan untuk

membiayai pembelian rumah untuk dihuni sendiri,

perbaikan/renovasi rumah, atau pembelian ruko.

4) Kredit Modal Kerja

Merupakan produk-produk kredit yang ditawarkan kepada debitur/

calon debitur dengan tujuan untuk memperlancar perputaran modal

kerja dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan.

BCA memiliki beberapa jenis kredit modal kerja yaitu kredit lokal,

time loan, trust receipt, kredit ekspor dan installment loan.

Page 58: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

44

5) Kredit Investasi

Merupakan kredit jangka panjang yang diberikan dengan tujuan

investasi berupa pembelian barang modal seperti mesin dan

bangunan, dan juga untuk keperluan perluasan usaha.

B. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah Metode

Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat

deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-

sifat dari populasi (obyek) penelitian. Penelitian jenis ini tidak perlu mencari

atau menerangkan saling hubungan (korelasi) atau pengaruh, dan juga tidak

perlu menguji hipotesis. Dalam skripsi ini juga terdapat studi komparatif yaitu

membandingkan antara kinerja keuangan PT Bank Central Asia, Tbk dengan

standar yang telah ditetapkan Bank Indonesia dan kinerja keuangan rata-rata

industri sejenis di bidang perbankan berdasarkan aspek likuiditas, solvabilitas

dan rentabilitas.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Aspek Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu bank untuk membayar utang-utang

jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimilikinya.

Analisa rasio yang akan digunakan dalam menilai aspek likuiditas dalam

penelitian ini antara lain:

Page 59: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

45

a) Giro Wajib Minimum (GWM)

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah simpanan minimum yang harus

dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank

Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar

persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

Giro Wajib Minimum (GWM) dapat dirumuskan sebagai berikut:

GWM = Saldo Rekening Giro di Bank Indonesia x 100%

Dana Pihak Ketika (DPK)

b) Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio kredit terhadap dana yang

diterima oleh Bank.

Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dirumuskan sebagai berikut:

LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan

x 100%

Total Dana Pihak Ketiga (DPK)

2. Aspek Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan kecukupan modal Bank dalam

mendukung kegiatan Bank secara efisien.

Analisa rasio yang akan digunakan dalam menilai aspek solvabilitas dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio

(CAR).

Page 60: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

46

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung risiko.

Capital Adequacy Ratio (CAR) dirumuskan sebagai berikut:

CAR = Total Modal x 100%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

3. Aspek Rentabilitas

Analisa rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank

yang bersangkutan.

Analisa rasio yang akan digunakan dalam menilai aspek rentabilitas dalam

penelitian ini antara lain:

a) Return on Total Asset (ROA)

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

Nilai Return on Total Asset (ROA) dapat dihitung dengan rumus:

ROA = Laba Sebelum Pajak

x 100%

Total Aset

b) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Page 61: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

47

Nilai Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dapat

dihitung dengan rumus:

BOPO = Biaya Operasional x 100%

Pendapatan Operasional

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan

keuangan perusahaan tahunan (annual report) yaitu laporan keuangan PT

Bank Central Asia, Tbk selama periode 5 tahun dimulai tahun 2002 sampai

dengan tahun 2006.

Studi kepustakaan dilakukan peneliti dengan melakukan telaah

kepustakaan dan dengan membaca literatur dan buku-buku yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk

mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian dan juga

untuk mencari dan menentukan dasar alur penelitian atau untuk memperoleh

landasan teoritis yang akan digunakan, untuk memperdalam teori yang

berkaitan dengan penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk menganalisis

masalah dengan baik dan untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan

permasalahan. Penulis juga menggunakan fasilitas internet untuk memperoleh

tambahan data yang dapat menambah perbendaharaan pengetahuan penulis

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Page 62: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

48

E. Metode Analisis Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan analisis dengan

menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis dengan menggunakan

metode deskriptif kuantitatif dimulai dengan mengumpulkan data-data,

kemudian data tersebut dianalisa sehingga pada akhirnya dapat diambil suatu

kesimpulan. Metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berdasarkan pada data-data yang dapat dihitung untuk dapat menghasilkan

penaksiran kuantitatif yang kuat. Dalam penelitian ini, akan dilakukan

perhitungan-perhitungan rasio keuangan dalam laporan keuangan ditinjau dari

aspek likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Kemudian penulis melakukan

studi komparatif yaitu membandingkan antara kinerja keuangan PT Bank

Central Asia, Tbk dengan standar yang telah ditetapkan Bank Indonesia dan

kinerja keuangan rata-rata industri sejenis di bidang perbankan berdasarkan

aspek likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

Page 63: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

49

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Aspek Likuiditas

Aspek likuiditas dianalisa dengan menggunakan rasio Giro Wajib Minimum

dan Loan to Deposit Ratio.

1. Analisa Giro Wajib Minimum (GWM)

Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan simpanan yang wajib

dimiliki oleh setiap bank umum pada Bank Indonesia. GWM dapat

diklasifikasikan lagi menjadi GWM Rupiah dan GWM Valas. Cara

perhitungan Giro Wajib Minimum adalah sebagai berikut :

GWM = Saldo Rekening Giro di Bank Indonesia x 100%

Dana Pihak Ketika (DPK)

Saldo rekening giro di Bank Indonesia yang terdapat pada lampiran 1,

3, 5, 7, dan 9, Laporan Neraca Konsolidasi BCA pada pos aktiva dapat

dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu Giro Rupiah dan Giro Valas (Lihat pada

catatan atas laporan keuangan, lampiran 11, 15, 19, 23, dan 27).

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan simpanan dari nasabah yang ada

di BCA (Lihat Lampiran 1, 3, 5, 7, dan 9 Laporan Neraca Kosolidasi BCA

pada pos kewajiban). Selanjutnya dalam perhitungan rasio GWM, dana

pihak ketiga tersebut diklasifikasikan menjadi DPK dalam bentuk rupiah

dan DPK dalam bentuk valuta asing. Menurut Peraturan Bank Indonesia

Nomor 6/15/PBI/2004 pasal 9, DPK dalam rupiah meliputi kewajiban

49

Page 64: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

50

dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan bank. Sedangkan DPK dalam

valuta asing meliputi kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga,

termasuk bank di Indonesia. Dana pihak ketiga terdiri dari penjumlahan

saldo giro, tabungan dan deposito (baik sertifikat deposito maupun

deposito berjangka) nasabah (Lihat pada catatan atas laporan keuangan,

lampiran 12, 16, 20, 24, dan 28).

Data-data yang digunakan dalam perhitungan rasio GWM dapat dilihat

pada tabel 1.

Tabel 1

Data Perhitungan Rasio GWM

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006(dlm jutaan Rp)

Saldo Rekening di BI:

Rupiah 4,736,543 5,484,008 9,901,854 14,589,982 17,954,208 Valuta Asing 305,642 331,524 332,867 439,401 447,449

Dana Pihak Ketiga:

Rupiah 94,121,975 107,817,833 122,726,005 118,419,878 139,713,542 Valuta Asing 9,588,169

10,234,714

8,894,491

11,148,427

14,154,386

Rasio GWM 2002 2003 2004 2005 2006 Rupiah 5.03%

5.09%

8.07%

12.32%

12.85%

Valas 3.19%

3.24%

3.74%

3,94%

3.16%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Central Asia, Tbk.

Sebagai contoh, perhitungan rasio GWM akan penulis rinci pada rasio

GWM tahun 2002. Berikut adalah hasil perhitungannya:

a. Tahun 2002

Saldo Rekening Giro di BI (Rupiah) : Rp 4.736.543

Dana Pihak Ketiga Rupiah:

Page 65: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

51

- Giro : Rp 16.072.605

- Tabungan : Rp 45.692.876

- Deposito Berjangka : Rp 32.343.772

- Sertifikat Deposito : Rp 12.722

Total DPK Rupiah Rp 94.121.975

GWM Rupiah = Rp 4.736.543

Rp 94.121.975

= 5,03 %

Saldo Rekening Giro di BI (Valas) : Rp 305.642

Dana Pihak Ketiga Valas :

- Giro : Rp 1.932.018

- BCA Dollar : Rp 3.428.586

- BCA Ekstra : Rp 122.063

- Deposito Berjangka : Rp 4.090.808

- Sertifikat Deposito : Rp 2.717

- Giro Bank lain : Rp 11.977

Total DPK Valas Rp 9.588.169

GWM Valas = Rp 305.642

Rp 9.588.169

= 3,19 %

X 100 %

X 100 %

Page 66: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

52

Berarti pada tahun 2002, saldo rekening giro dalam mata uang

Rupiah di Bank Indonesia sebesar 5,03 % dari total dana pihak ketiga

yang terhimpun dalam bentuk Rupiah. Sedangkan saldo rekening giro

dalam valuta asing sebesar 3,19 % dari total dana pihak ketiga yang

terhimpun dalam bentuk valas.

b. Tahun 2003

GWM Rupiah = Rp 5.484.008

Rp 107.817.833

= 5,09 %

Pada tahun 2003, saldo rekening giro dalam mata uang Rupiah di

Bank Indonesia sebesar 5,09 % dari total dana pihak ketiga yang

terhimpun dalam bentuk Rupiah.

GWM Valas = Rp 331.524

Rp 10.234.714

= 3.24 %

Pada tahun 2003, saldo rekening giro dalam valuta asing di Bank

Indonesia sebesar 3,24 % dari total dana pihak ketiga yang terhimpun

dalam bentuk valas.

c. Tahun 2004

GWM Rupiah = Rp 9.901.854

Rp 122.726.005

= 8,07 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 67: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

53

Pada tahun 2004, saldo rekening giro dalam mata uang Rupiah di

Bank Indonesia sebesar 8,07 % dari total dana pihak ketiga yang

terhimpun dalam bentuk Rupiah.

GWM Valas = Rp 332.867

Rp 8.894.491

= 3,74 %

Pada tahun 2004, saldo rekening giro dalam valuta asing di Bank

Indonesia sebesar 3,74 % dari total dana pihak ketiga yang terhimpun

dalam bentuk valas.

d. Tahun 2005

GWM Rupiah = Rp 14.589.982

Rp 118.419.878

= 12,32 %

Pada tahun 2005, saldo rekening giro dalam mata uang Rupiah di

Bank Indonesia sebesar 12,32 % dari total dana pihak ketiga yang

terhimpun dalam bentuk Rupiah.

GWM Valas = Rp 439.401

Rp 11.148.427

= 3,94 %

Pada tahun 2005, saldo rekening giro dalam valuta asing di Bank

Indonesia sebesar 3,94 % dari total dana pihak ketiga yang terhimpun

dalam bentuk valas.

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 68: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

54

e. Tahun 2006

GWM Rupiah = Rp 17.954.208

Rp 139.713.542

= 12,85 %

Pada tahun 2006, saldo rekening giro dalam mata uang Rupiah di

Bank Indonesia sebesar 12,85 % dari total dana pihak ketiga yang

terhimpun dalam bentuk Rupiah.

GWM Valas = Rp 447.449

Rp 14.154.386

= 3,16 %

Pada tahun 2006, saldo rekening giro dalam valuta asing di Bank

Indonesia sebesar 3,16 % dari total dana pihak ketiga yang terhimpun

dalam bentuk valas.

Selanjutnya, rangkuman perhitungan rasio GWM dapat dilihat

dalam gambar 1 dibawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

2002 2003 2004 2005 2006

GWM Rupiah(%)

GWM Valas (%)

Gambar 1

Grafik Pertumbuhan Rasio GWM

X 100 %

X 100 %

Page 69: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

55

Pada tahun 2002 rasio GWM rupiah sebesar 5,03 % dan rasio

GWM valas sebesar 3,19 %. Hal tersebut berarti bahwa BCA dapat

menjaga saldo rekening giro di Bank Indonesia sesuai persyaratan dan

ketentuan yang berlaku dimana menurut ketentuan Bank Indonesia

GWM rupiah minimum sebesar 5 % dan GWM valas minimum

sebesar 3 % serta juga dapat tetap menjalankan operasional perusahaan

dengan baik di tengah berbagai tekanan faktor eksternal yang

mempengaruhi pasar keuangan domestik.

Pada tahun 2003, terdapat peningkatan saldo rekening rupiah 15,78

% menjadi sebesar Rp 5,48 triliun dan rekening valas sebesar 8,47 %

menjadi Rp 331,52 miliar. Peningkatan saldo tersebut sejalan juga

dengan meningkatnya dana pihak ketiga di BCA yang meningkat

masing-masing sebesar 14,55 % (rupiah) dan 6,74 % (valas) dari tahun

2002. Meningkatnya dana pihak ketiga dipicu oleh adanya peningkatan

komponen dana murah yang makin diminati masyarakat, berupa giro

dan tabungan.

Pada tahun 2004, saldo rekening giro rupiah meningkat signifikan

sebesar 80,56 % dibandingkan tahun 2003. Sementara itu, saldo

rekening valas tetap stabil berada pada kisaran Rp 300 miliar meskipun

ada peningkatan tipis sebesar 0,41%. Dana pihak ketiga meningkat

sebesar 13,83 % untuk mata uang rupiah dan menurun sebesar 13,09 %

untuk valuta asing. Penurunan dana pihak ketiga dalam bentuk valuta

asing tersebut dikarenakan tingkat inflasi yang cukup tinggi pada tahun

Page 70: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

56

2004 serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Akan

tetapi, meskipun terjadi penurunan dana pihak ketiga valas, rasio

GWM Valas dapat tetap dipertahankan sesuai ketentuan minimum dari

Bank Indonesia, yakni sebesar 3,74%.

Pada tahun 2005, saldo rekening giro rupiah dan valas sama-sama

meningkat masing-masing sebesar 47,35 % dan 32,00 %. Sementara

itu, dana pihak ketiga rupiah menurun sebesar 3,51 % atau Rp 4,31

triliun dan dana pihak ketiga valas kembali naik setelah sebelumnya

sempat turun pada tahun 2004 menjadi sebesar Rp 11,15 triliun. Pada

tahun ini juga Bank Indonesia menerapkan kebijakan pengetatan

tingkat likuiditas Giro Wajib Minimum, sehingga BCA terus berupaya

memenuhi kepatuhan tersebut dengan meningkatkan saldo rekening

rupiah dan valas. Penurunan dana pihak ketiga rupiah disebabkan oleh

menurunnya jumlah tabungan sebesar 7.97 %, menurunnya rekening

giro rupiah sebesar 5.67 % sementara deposito meningkat sebesar 8.16

% (data dihitung berdasarkan lampiran 16). Nasabah lebih memilih

deposito dibandingkan dengan tabungan dan rekening giro, disebabkan

karena deposito memberikan bunga yang lebih tinggi. Faktor lain yang

mungkin menyebabkan menurunnya dana pihak ketiga rupiah karena

selama tahun 2005 banyak tekanan ekonomi yang membebani

perekonomian nasional seperti naiknya harga BBM hingga dua kali

lipat, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika

dan valuta asing lainnya, inflasi yang merangkak tinggi dan masih

Page 71: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

57

banyak lagi yang membuat situasi perekonomian menjadi kurang

kondusif.

Pada tahun 2006, saldo rekening giro di Bank Indonesia tetap

dipertahankan pada kisaran Rp 400 triliun untuk valas dan meningkat

3,36 triliun untuk rupiah. Sementara itu dana pihak ketiga rupiah

meningkat sebesar 17,98 % menjadi Rp 139,71 triliun dan dana pihak

ketiga valas meningkat sebesar 26,96 % menjadi sebesar Rp 14,15

triliun. Peningkatan dana pihak ketiga ditengah pertumbuhan

perekonomian Indonesia yang kurang bergairah dan tingkat suku

bunga yang semakin tinggi tersebut disebabkan adanya investasi BCA

dalam pengembangan produk, ekspansi jaringan, dan berbagai program

promosi.

Jika dilihat pada gambar 1, terlihat bahwa rasio GWM Rupiah

mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2004 dan

2005. Faktor utama yang menyebabkan peningkatan tersebut

dikarenakan kenaikan saldo rekening giro rupiah di Bank Indonesia

yang meningkat hingga mencapai 80,56 % pada tahun 2004 dan

mencapai 47,35 % pada tahun 2005. Meskipun dana pihak ketiga

sempat mengalami penurunan pada tahun 2005, tapi justru karena

itulah rasio GWM di tahun 2005 bisa lebih tinggi dibandingkan pada

tahun 2004. Pada tahun 2006, GWM Rupiah bergerak cukup stabil dari

posisi tahun sebelumnya.

Page 72: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

58

Pada gambar 1 juga dapat dilihat bahwa rasio GWM Valas

bergerak sangat stabil dan terus berada pada kisaran 3 %. Meskipun

terdapat peningkatan dalam saldo rekening valas di Bank Indonesia

dan peningkatan dana pihak ketiga valas, tapi peningkatan dan

penurunan tersebut masih saling mengimbangi sehingga selalu

membuat pergerakan rasio GWM Valas stabil dari tahun ke tahun.

Secara keseluruhan, dilihat dari aspek likuiditas berdasarkan rasio

GWM, dapat dilihat bahwa BCA cukup likuid dengan dipatuhinya

ketentuan dari BI tentang GWM Rupiah dan Valas.

2. Analisa Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas

bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan

jumlah deposit yang dimiliki. Cara perhitungan Loan to Deposit Ratio

adalah sebagai berikut :

LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan

x 100%

Total Dana Pihak Ketiga (DPK)

Total Kredit yang Diberikan dihitung dari jumlah kredit yang

diberikan sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan

terdiri dari kredit dalam bentuk rupiah dan valuta asing (lihat lampiran 13,

17, 21, 25, dan 29).

Page 73: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

59

Total dana pihak ketiga terdiri dari penjumlahan simpanan dari

nasabah pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik

dalam rupiah dan valas (lihat lampiran 12, 16, 20, 24, dan 28).

Data-data yang digunakan dalam perhitungan LDR dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2

Data Perhitungan LDR

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

(dlm jutaan Rp)

Tot Kredit yg diberikan: 21,388,599 29,217,797 40,359,765 54,127,930 61,422,308

Tot Dana Pihak Ketiga: 103,716,229

118,014,102

131,626,234

129,555,406

152,736,193

LDR 20.62%

24.76%

30.66%

41.78%

40.21%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Central Asia, Tbk

Berikut ini adalah hasil perhitungan LDR:

a. Tahun 2002

LDR = Rp 21.388.599

Rp 103.716.229

= 20,62 %

Pada tahun 2002, kredit yang disalurkan ke masyarakat adalah

sebesar 20,62 % dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun

dari masyarakat.

b. Tahun 2003

LDR = Rp 29.217.797

Rp 118.014.102

= 24,76 %

X 100 %

X 100 %

Page 74: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

60

Pada tahun 2003, kredit yang disalurkan ke masyarakat adalah

sebesar 24,76 % dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun

dari masyarakat.

c. Tahun 2004

LDR = Rp 40.359.765

Rp 131.626.234

= 30,66 %

Pada tahun 2004, kredit yang disalurkan ke masyarakat adalah

sebesar 30,66 % dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun

dari masyarakat.

d. Tahun 2005

LDR = Rp 54.127.930

Rp 129.555.406

= 41,78 %

Pada tahun 2005, kredit yang disalurkan ke masyarakat adalah

sebesar 41,78 % dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun

dari masyarakat.

e. Tahun 2006

LDR = Rp 61.422.308

Rp 152.736.193

= 40,21 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 75: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

61

Pada tahun 2006, kredit yang disalurkan ke masyarakat adalah

sebesar 40,21 % dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun

dari masyarakat.

Selanjutnya, rangkuman perhitungan LDR dapat dilihat dalam

gambar 2 dibawah ini.

05

1015202530354045

2002 2003 2004 2005 2006

LDR (%)

Gambar 2

Grafik Pertumbuhan LDR

Pada tahun 2002 LDR BCA sebesar 20,62 % ditunjang dari kredit

yang disalurkan ke masyarakat sebesar Rp 21,39 triliun, sedangkan

dana pihak ketiga yang terhimpun pada tahun tersebut adalah sebesar

Rp 103,72 triliun. Pertumbuhan kredit selama tahun 2002 berasal dari

kredit non-korporasi (terdiri dari kredit ritel, komersial, dan

konsumer). Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi BCA untuk fokus

pada pertumbuhan kredit non-korporasi di masa yang akan datang.

Komposisi dana pihak ketiga pada akhir tahun 2002 terdiri dari 91 %

dalam mata uang Rupiah dan sisanya dalam mata uang asing. Selama

tahun 2002, deposito berjangka meningkat cukup signifikan, sehingga

Page 76: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

62

untuk mengimbangi peningkatan jumlah deposito tersebut, manajemen

menetapkan penurunan suku bunga deposito dan tabungan.

Pada tahun 2003 pertumbuhan LDR naik menjadi 24,76 %.

Kenaikan tersebut dikarenakan kenaikan dana pihak ketiga sebesar

13,79 % dan kenaikan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 36,60 %.

Keberhasilan peningkatan dana pihak ketiga BCA di tengah

menurunnya suku bunga simpanan menunjukkan semakin

bertambahnya kepercayaan nasabah pada BCA. Strategi BCA dalam

penyaluran kredit yang akan fokus pada pemberian kredit non-

korporasi seperti yang diungkapkan pada tahun 2002, membuahkan

hasil yang tidak sia-sia. Selama tahun 2003, kenaikan jumlah

penyaluran kredit sebesar 36,60 % tersebut sebagian besar terdiri dari

kenaikan kredit non-korporasi sebesar 42,86 % dibandingkan tahun

2002.

Pada tahun 2004, LDR kembali naik menjadi 30,66 % dengan

kenaikan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp 11,14 triliun atau 38,13

% dan kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 13,61 triliun atau 11,53

% dibandingkan tahun 2003. Peningkatan dana pihak ketiga selama

tahun 2004 disebabkan karena peningkatan dana murah (giro dan

tabungan) sebesar Rp 16,17 triliun, sementara dana mahal (deposito)

turun Rp 2,55 triliun. Hal ini selaras dengan strategi manajemen untuk

menjadikan dana murah sebagai target mobilisasi dana pihak ketiga.

Page 77: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

63

Sementara itu, pertumbuhan kredit BCA yang cukup signifikan

selama tahun 2004 disebabkan pertumbuhan kredit yang merata

hampir di seluruh sektor, terutama kredit konsumen yang mengalami

pertumbuhan sangat pesat sebesar 82,11 %. Hal tersebut menandakan

behwa produk KPR BCA, KKB BCA, dan kartu kredit memperoleh

tempat di hati masyarakat. Perkembangan kredit yang terus stabil dan

berkesinambungan dari tahun ke tahun ini berdampak pada kenaikan

LDR.

Selama tahun 2005, total dana pihak ketiga sedikit menurun

sebesar Rp 2,07 triliun atau 1,57 % dibandingkan posisi akhir tahun

2004. Penurunan tersebut disebabkan turunnya saldo tabungan sebesar

7,97 % atau 5,51 triliun, sementara deposito naik sebesar 9,59 % atau

Rp 3,24 triliun. Hal tersebut dikarenakan naiknya selisih bunga

tabungan dan deposito, sehingga menyebabkan nasabah berpindah ke

jenis simpanan yang lebih memiliki bunga tinggi yaitu deposito.

Sementara saldo dana pihak ketiga menurun, jumlah kredit yang

disalurkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama tahun 2005,

kredit meningkat sebesar Rp 13,77 triliun (34,11 %). Keberhasilan

BCA dalam meningkatkan portfolio kredit didukung oleh posisi

likuiditas yang stabil, tingkat bunga yang kompetitif, serta kesiapan

infrastruktur dalam pemrosesan kredit.Komposisi kenaikan jumlah

kredit dan penurunan dana pihak ketiga tersebut menyebabkan

Page 78: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

64

terjadinya peningkatan LDR yang signifikan sebesar 11,12 % menjadi

41,78 % di tahun 2005.

Pada tahun 2006, LDR turun menjadi sebesar 40,21 %. Penurunan

tersebut dikarenakan kenaikan kredit yang lebih sedikit dibandingkan

tahun sebelumnya, yakni hanya sebesar Rp 7,29 triliun. Sedangkan

kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 23,18 triliun, sangat signifikan

dibandingkan tahun 2005 yang mengalami sedikit penurunan. Total

giro dan tabungan tumbuh 14,3 % dan berkontribusi 69,3 % terhadap

total dana pihak ketiga. Dalam rangka mendukung pertumbuhan dan

stabilitas pendanaan tersebut, BCA melakukan investasi dalam

pengembangan produk, ekspansi jaringan, serta melakukan beragam

program promosi. Pendorong pertumbuhan kredit pada tahun 2006

didukung oleh kredit komersial dan kredit korporasi di hampir seluruh

sektor kegiatan nasabah terutama sektor perdagangan, jasa, serta

manufaktur. Selama tahun 2006 kredit konsumer tumbuh secara

signifikan pada produk KPR dan kartu kredit. Sedangkan untuk KKB,

berkurang karena menurunnya permintaan kendaraan dikarenakan

berhentinya sementara perjanjian joint financing dengan perusahaan

pembiayaan pihak ketiga.

Melalui gambar 2, terlihat bahwa pergerakan rasio terus meningkat

sejak tahun 2002, dan mencapai puncak pada tahun 2005 meskipun

pada tahun 2006 LDR mengalami penurunan. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, bahwa penurunan tersebut dikarenakan

Page 79: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

65

kenaikan jumlah kredit yang lebih sedikit dibandingkan tahun

sebelumnya, sementara peningkatan dana pihak ketiga cukup

signifikan.

Secara keseluruhan, dilihat dari aspek likuiditasnya berdasarkan

rasio LDR, dapat dilihat bahwa BCA cukup likuid untuk membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Ini

terlihat dari rasio LDR BCA yang nilainya di bawah 110% yang

artinya likuiditas BCA dinilai sehat.

B. Aspek Solvabilitas

1. Analisa Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aspek solvabilitas dianalisa dengan menggunakan rasio kecukupan

modal (Capital Adequacy Ratio/CAR). Cara perhitungan CAR adalah

sebagai berikut :

CAR = Total Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

Total Modal terdiri dari modal inti (modal disetor + cadangan

tambahan modal) ditambah modal pelengkap (cadangan revaluasi

aktiva tetap + cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva

X 100 %

Page 80: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

66

produktif) kemudian dikurangi dengan penyertaan (lihat lampiran 14,

18, 22, 26, dan 30).

Data ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) dapat dilihat

pada lampiran 14, 18, 22, 26, dan 30.

Data-data yang digunakan dalam perhitungan CAR dapat dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3

Data Perhitungan CAR

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

(dlm jutaan Rp)

Total Modal 8,765,823 10,960,054 12,387,149 14,189,217 16,251,834

ATMR 27,229,785 39,212,970 51,715,369 65,902,209 73,559,501

CAR 32.19%

27.95%

23.95%

21.53%

22.09%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Central Asia, Tbk

Sebagai contoh, perhitungan CAR akan penulis rinci pada CAR tahun

2002. Berikut adalah hasil perhitungannya :

a. Tahun 2002

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Rp 27.229.785

Modal Inti:

- Modal disetor Rp 1.504.381

- Cadangan tambahan modal Rp 6.087.358

Rp 7.591.739

Page 81: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

67

Modal Pelengkap:

- Cadangan revaluasi aktiva tetap Rp 1.059.907

- Cadangan umum PPAP Rp 340.372

Rp 1.400.279

Jumlah modal inti dan modal pelengkap Rp 8.992.018

Penyertaan (Rp 226.195)

Total Modal Rp 8.765.823

CAR = Rp 8.765.823

Rp 27.229.785

= 32,19 %

b. Tahun 2003

CAR = Rp 10.960.054

Rp 39.212.970

= 27,95 %

c. Tahun 2004

CAR = Rp 12.387.149

Rp 51.715.369

= 23,95 %

d. Tahun 2005

CAR = Rp 14.189.217

Rp 65.902.209

= 21,53 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 82: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

68

e. Tahun 2006

CAR = Rp 16.251.834

Rp 73.559.501

= 22,09 %

Selanjutnya, rangkuman perhitungan CAR dapat dilihat dalam

gambar 3 dibawah ini.

0

5

10

15

20

25

30

35

2002 2003 2004 2005 2006

CAR (%)

Gambar 3

Grafik Pertumbuhan CAR

Pada tahun 2002, CAR BCA mencapai sebesar 32.19 %, namun

pada tahun 2003 turun menjadi 27.95 %. Penurunan tersebut

dikarenakan kenaikan jumlah ATMR yang sangat pesat tanpa

diimbangi dengan kenaikan jumlah modal. Selama tahun-tahun

berikutnya, yakni tahun 2004 dan 2005, nilai CAR terus menurun yang

diakibatkan oleh hal yang sama seperti tahun 2003. Kenaikan ATMR

menunjukkan bahwa kondisi perekonomian negara semakin beresiko

dari tahun ke tahun. Namun, pada tahun 2006 nilai CAR mengalami

sedikit kenaikan sebesar 0.56 % dari 21.53 % tahun 2005 menjadi

X 100 %

Page 83: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

69

22.09 % tahun 2006. Kenaikan tersebut disebabkan karena pada tahun

2006 kenaikan jumlah ATMR tidak sebanyak kenaikan pada tahun-

tahun sebelumnya, yakni hanya 11.62 % (tahun sebelumnya kenaikan

jumlah ATMR mencapai hingga 21 %). Gambaran mengenai tren CAR

selama 5 tahun tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

Secara keseluruhan, dilihat dari aspek solvabilitas berdasarkan

rasio CAR, dapat dilihat bahwa BCA cukup solvable dengan

dipatuhinya ketentuan dari Bank Indonesia memiliki nilai CAR yang

lebih dari 8 %.

C. Aspek Rentabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas atau

kemampuan bank dalam menghasilkan profit dari kegiatan operasinya adalah

rasio Return on Asset (ROA) dan rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO).

1. Analisa Return on Total Assets (ROA)

Return on Asset menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan

laba bersih melalui penggunaan aktiva. Cara perhitungan ROA adalah

sebagai berikut :

ROA = Laba Sebelum Pajak x 100%

Total Asset

Laba sebelum pajak dapat dilihat pada lampiran 2, 4, 6, 8, dan 10

laporan laba rugi konsolidasi BCA.

Page 84: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

70

Total aset dapat dilihat pada lampiran 1, 3, 5, 7, dan 9 laporan neraca

konsolidasi BCA.

Data-data yang digunakan dalam perhitungan ROA dapat dilihat pada

tabel 4.

Tabel 4

Data Perhitungan Rasio ROA

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

(dlm jutaan Rp)

Laba sebelum pajak 3,400,066 3,139,711 4,528,733 5,123,618 6,066,603

Total Aset 117,304,586

133,260,087

149,168,842

150,180,752

176,798,726

ROA 2.90%

2.36%

3.04%

3.41%

3.43%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Central Asia, Tbk

Berikut adalah hasil perhitungannya :

a. Tahun 2002

ROA = Rp 3.400.066

117.304.586

= 2,90 %

Hasil penghitungan ROA tersebut diatas menggambarkan bahwa pada

tahun 2002 besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan sebesar 2,90

% dari total asset yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

b. Tahun 2003

ROA = Rp 3.139.711

Rp 133.260.087

= 2,36 %

X 100 %

X 100 %

Page 85: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

71

Pada tahun 2003, besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan

sebesar 2,36 % dari total asset yang digunakan untuk menghasilkan

laba tersebut.

c. Tahun 2004

ROA = Rp 4.528.733

Rp 149.168.842

= 3,04 %

Pada tahun 2004, besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan

sebesar 3,04 % dari total asset yang digunakan untuk menghasilkan

laba tersebut.

d. Tahun 2005

ROA = Rp 5.123.618

Rp 150.180.752

= 3,41 %

Pada tahun 2005, besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan

sebesar 3,41 % dari total asset yang digunakan untuk menghasilkan

laba tersebut.

e. Tahun 2006

ROA = RP 6.066.603

Rp 176.798.726

= 3,43 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 86: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

72

Pada tahun 2006, besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan

sebesar 3,43 % dari total asset yang digunakan untuk menghasilkan

laba tersebut.

Selanjutnya, rangkuman perhitungan ROA dapat dilihat dalam

gambar 4 dibawah ini.

0

0.5

1

1.52

2.5

3

3.5

4

2002 2003 2004 2005 2006

ROA (%)

Gambar 4

Grafik Pertumbuhan Rasio ROA

Pada tahun 2002 laba sebelum pajak sebesar Rp 3,40 triliun dan total

aset mencapai Rp 117,30 triliun sehingga ROA pada tahun tersebut

sebesar 2,90 %.

Pada tahun 2003, ROA mengalami penurunan sebesar 0,54 %

dikarenakan laba sebelum pajak tahun 2003 mengalami penurunan sebesar

0,26 triliun (7,66 %) yang terutama disebabkan karena penurunan

pendapatan bunga bersih sejalan dengan penurunan SBI sepanjang tahun

2003 dan peningkatan biaya operasional lainnya. Di samping itu, total aset

meningkat sebesar Rp 15,96 triliun atau 13,60 % pada akhir tahun 2003.

Page 87: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

73

Pertumbuhan tersebut mulai meningkat khususnya sejak semester II tahun

2003.

Pada tahun 2004, ROA mengalami kenaikan 0,68 %. Kenaikan

tersebut dikarenakan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam laba

sebelum pajak, yakni meningkat sebesar Rp 1,39 triliun atau 44,24 %.

Kenaikan laba disebabkan karena keberhasilan BCA dalam meningkatkan

pendapatan bunga bersih dengan cara mengelola beban dana yang rendah

(low cost of fund) dan melakukan reposisi aktiva produktif. Sementara itu

total aset pada akhir tahun 2004 meningkat sebesar Rp 15,91 triliun atau

11,94 %.

Nilai ROA kembali meningkat sebesar 0,37 % menjadi 3,41 % pada

tahun 2005. Peningkatan ROA tersebut dikarenakan adanya peningkatan

laba sebelum pajak sebesar 13,14 % yang lebih besar daripada peningkatan

jumlah total aset sebesar 0,68 %.

Pada tahun 2006, terjadi peningkatan tipis nilai ROA sebesar 0,02%

menjadi 3,43% dari sebesar 3,41 % pada tahun 2005. Kenaikan ROA

tersebut diakibatkan peningkatan yang seimbang antara nilai total aset dan

laba sebelum pajak, yang mana kedua komponen tersebut mengalami

peningkatan sekitar 17,7 % (Total aset tumbuh sebesar 17,72 % dan laba

sebelum pajak juga meningkat sebesar 18,40 %).

Secara keseluruhan, jika dilihat pada gambar 4 terlihat bahwa

pergerakan rasio ROA cukup stabil dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun

2003 dimana terjadi penurunan nilai ROA dikarenakan adanya penurunan

Page 88: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

74

pendapatan bunga yang berdampak pada menurunnya laba sebelum pajak.

Akan tetapi pada tahun berikutnya, yakni tahun 2004 nilai ROA kembali

meningkat karena manajemen telah menjalankan strategi yang tepat dalam

mengelola aktiva produktif dan cost of fund.

Secara keseluruhan, dilihat dari aspek rentabilitas berdasarkan rasio

ROA, dapat dilihat bahwa BCA mampu untuk memperoleh keuntungan

yang besar setiap tahunnya dan juga BCA memiliki posisi yang baik dari

segi penggunaan aset. Hal ini tercermin dari rasio ROA yang meningkat

setiap tahunnya meskipun pada tahun 2003 sempat mengalami penurunan.

2. Analisa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Rasio ini bertujuan untuk mengukur berapa besar biaya operasional

yang digunakan untuk dapat menghasilkan pendapatan operasional

tertentu. Cara perhitungan BOPO adalah sebagai berikut :

BOPO = Biaya Operasional x 100%

Pendapatan Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya bunga, beban penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP), beban operasional lainnya, dan

beban taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif (lihat

lampiran 2, 4, 6. 8, dan 10).

Pendapatan operasional terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan

operasional lainnya, dan pemulihan taksiran kerugian atas transaksi

rekening administratif (lihat lampiran 2, 4, 6. 8, dan 10).

Page 89: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

75

Data-data yang digunakan dalam perhitungan BOPO dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5

Data Perhitungan Rasio BOPO

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

(dlm jutaan Rp)

Biaya Operasional 11,814,101 10,493,729 8,752,188 10,395,625 13,367,790

Pendapatan Operasional 15,177,816

13,612,975

13,229,085

15,399,620

19,376,468

BOPO 77.84%

77.09%

66.16%

67.51%

68.99%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Bank Central Asia, Tbk

Sebagai contoh, perhitungan BOPO akan penulis rinci pada BOPO

tahun 2002. Berikut adalah hasil perhitungannya :

a. Tahun 2002

Biaya Operasional :

- Beban bunga Rp 8.529.649

- Beban PPAP Rp 159.368

- Beban operasional lainnya Rp 3.125.084

Total biaya operasional Rp 11.814.101

Pendapatan Operasional :

- Pendapatan bunga Rp 13.993.603

- Pendapatan operasional lainnya Rp 1.184.168

- Pemulihan taksiran kerugian Rp 45

atas transaksi rekening adm

Total pendapatan operasional Rp 15.177.816

Page 90: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

76

BOPO = 11.814.101

15.177.816

= 77,84 %

Pada tahun 2002, biaya operasional yang dikeluarkan sebesar 77,84

% dari total pendapatan operasional.

b. Tahun 2003

BOPO = 10.493.729

13.612.975

= 77,09 %

Pada tahun 2003, biaya operasional yang dikeluarkan sebesar 77,09

% dari total pendapatan operasional.

c. Tahun 2004

BOPO = 8.752.188

13.229.085

= 66,16 %

Pada tahun 2004, biaya operasional yang dikeluarkan sebesar 66,16

% dari total pendapatan operasional.

d. Tahun 2005

BOPO = 10.395.625

15.399.620

= 67,51 %

Pada tahun 2005, biaya operasional yang dikeluarkan sebesar 67,51

% dari total pendapatan operasional.

X 100 %

X 100 %

X 100 %

X 100 %

Page 91: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

77

e. Tahun 2006

BOPO = 13.367.790

19.376.468

= 68,99 %

Pada tahun 2006, biaya operasional yang dikeluarkan sebesar 68,99

% dari total pendapatan operasional.

Selanjutnya, rangkuman perhitungan rasio BOPO dapat dilihat dalam

gambar 5 dibawah ini.

60

65

70

75

80

2002 2003 2004 2005 2006

BOPO (%)

Gambar 5

Grafik Pertumbuhan Rasio BOPO

Rasio BOPO pada tahun 2002 adalah sebesar 77,84 % yang berarti

bahwa dalam rangka menghasilkan laba operasi pada tahun 2002,

biaya operasional mencapai 77,84 % dari pendapatan operasional.

Pada tahun 2003, BOPO turun menjadi 77,09 %. Penurunan

tersebut dikarenakan menurunnya pendapatan operasional yang

dipengaruhi oleh penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia

X 100 %

Page 92: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

78

(SBI) yang terus berlanjut sepanjang tahun 2003. Selain pendapatan

operasional, beban operasional juga turun 11,18 %.

Pada tahun 2004, BOPO kembali turun cukup signifikan, yakni

sebesar 10,93 %. Penurunan tersebut terutama dikarenakan

menurunnya biaya operasional sebesar Rp 1,74 triliun (16,60 %).

Sepanjang tahun 2004 masih berlangsung kecenderungan penurunan

suku bunga, namun berkat kebijakan manajemen dalam mengelola

suku bunga dana, maka pendapatan operasional hanya mengalami

penurunan sebesar 2,82 %.

Pada tahun 2005, rasio BOPO mengalami sedikit peningkatan

sebesar 1,35 %. Peningkatan tersebut dikarenakan kembali

meningkatnya pendapatan bunga bersih BCA (16,21 %) yang berasal

dari pertumbuhan kredit yang signifikan. Selain itu, seiring dengan

meningkatnya pendapatan operasional, maka biaya operasional juga

meningkat sebesar Rp 1,64 triliun atau 18,78 %. Peningkatan biaya

operasional tersebut sebagian besar berasal dari beban umum dan

administrasi guna mendukung pertumbuhan usaha, seperti beban

promosi dan beban keperluan kantor.

Rasio BOPO kembali mengalami sedikit peningkatan

dibandingkan sebelumnya pada tahun 2006, menjadi 68,99 %.

Peningkatan tersebut bersumber dari adanya kenaikan pendapatan

operasional dan biaya operasional yang cukup besar. Pendapatan

Page 93: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

79

operasional naik sebesar Rp 3,98 triliun (25,82 %) dan biaya

operasional naik sebesar Rp 2,97 triliun (28,60 %).

Dalam gambar 5 mengenai tren rasio BOPO selama 5 tahun

terakhir, pada tahun 2002 dan 2003 rasio BOPO BCA berada pada

kisaran 77 %. Namun, terlihat bahwa terjadi penurunan yang cukup

besar pada tahun 2004 (rasio BOPO menjadi 66,16 %) dikarenakan

terjadinya penurunan dalam biaya operasional pada tahun tersebut

sebesar 16.60 % dan penurunan pendapatan operasional sebesar 2.82

%, yang berarti semakin efisiennya BCA dalam mengelola biaya

operasional yang dikeluarkan. Pada tahun-tahun berikutnya, yakni

tahun 2005 dan 2006, rasio BOPO mengalami kenaikan masing-

masing sekitar 1 % tiap tahunnya.

Secara keseluruhan, dilihat dari aspek rentabilitas berdasarkan

rasio BOPO, dapat dikatakan bahwa BCA cukup efisien dalam

mengatur biaya operasionalnya dalam melakukan kegiatan operasinya.

Setelah dilakukan perhitungan rasio untuk tiap aspek, yakni aspek

likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas, maka agar lebih mempermudah

untuk menganalisa pertumbuhan dari tiap-tiap rasio tersebut, penulis

membuat rangkuman yang dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.

Page 94: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

80

Tabel 6

Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio

NO Tahun 2002 2003 2004 2005 2006Rasio (%)

1 GWM Rupiah 5.03 5.09 8.07 12.32 12.85 Valas 3.19 3.24 3.74 3.94 3.16

2 LDR 20.62 24.76 30.66 41.78 40.21

3 CAR 32.19 27.95 23.95 21.53 22.09

4 ROA 2.9 2.36 3.04 3.41 3.43

5 BOPO 77.84 77.09 66.16 67.51 68.99

D. Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Ditinjau dari Peraturan Bank

Indonesia dan Rata-rata Industri Perbankan Berdasarkan Aspek

Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

Untuk dapat mengevaluasi apakah perusahaan saat ini sudah memenuhi

ketentuan yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, maka penulis akan

membandingkan hasil perhitungan rasio perusahaan dengan standar ketentuan

dari Bank Indonesia. Selain itu, akan disajikan bagaimana posisi perusahaan

dalam industri perbankan nasional.

1. Aspek Likuiditas

a. Giro Wajib Minimum (GWM)

1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio GWM di atas, maka nilai

GWM Rupiah BCA berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2006

adalah sebesar 5.03 %, 5.09 %, 8.07 %, 12.32 %, dan 12.85%.

Sedangkan nilai GWM Valas BCA berturut-turut dari tahun 2002

Page 95: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

81

sampai 2006 adalah sebesar 3.19 %, 3.24 %, 3.74 %, 3.94 %, dan

3.16 % (Lihat Tabel 6, Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio).

2) Ketentuan yang berkaitan dengan Giro Wajib Minimum (GWM)

telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir tahun 1998.

Berdasarkan ketentuan GWM lama ditetapkan bahwa GWM

Rupiah minimum sebesar 5 % dan GWM Valas sebesar 3 %.

Ketentuan tersebut mengalami sedikit perubahan dengan

dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia No.6/15/PBI/2004

tanggal 28 Juni 2004. Dalam ketentuan GWM Baru, besarnya %

GWM baik untuk giro rupiah maupun valuta asing masih sama,

yaitu 5% untuk GWM rupiah dan 3% untuk GWM valuta asing,

namun ada tambahan % GWM rupiah secara berjenjang sesuai

dengan jumlah DPK rupiah. Kemudian ketentuan tersebut

mengalami sedikit perubahan kembali dengan dikeluarkannya

Peraturan Bank Indonesia No.7/29/PBI/2005 tanggal 6 September

2005 (Lihat Lampiran 35 Pasal 3). Maka, jika melihat hasil

perhitungan rasio GWM Rupiah di point (1) di atas, BCA telah

memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

3) Rata-rata industri perbankan memiliki rasio GWM Rupiah dari

tahun 2002 sampai 2006 berturut-turut sebesar 6.66 %, 8.28%, 9.43

%, 11 %, dan 11.50 % (Lihat Lampiran 33, Penempatan di BI

Giro dibagi dengan DPK Rupiah). Jika dibandingkan dengan rata-

Page 96: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

82

rata industri sejenis, maka pada tahun 2002 sampai 2004, industri

perbankan memiliki rasio GWM yang lebih tinggi, tetapi untuk

tahun 2005 dan 2006 BCA memiliki rasio GWM yang lebih tinggi.

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2002 sampai dengan 2004,

perbandingan saldo rekening giro yang ada di Bank Indonesia

terhadap total dana pihak ketiga rupiah untuk rata-rata industri

lebih besar daripada perbandingan saldo rekening giro yang ada di

Bank Indonesia terhadap total dana pihak ketiga rupiah untuk

BCA. Namun di tahun 2005 dan 2006 terjadi perubahan dimana

perbandingan saldo rekening giro yang ada di Bank Indonesia

terhadap total dana pihak ketiga rupiah untuk rata-rata industri

lebih kecil daripada perbandingan saldo rekening giro yang ada di

Bank Indonesia terhadap total dana pihak ketiga rupiah untuk

BCA.

Perbandingan rasio GWM Rupiah antara BCA dengan rata-rata

industri perbankan tersebut dapat dilihat pada gambar 6.

0

2

4

6

8

10

12

14

2002 2003 2004 2005 2006

GWM Rp (BCA,%)

GWM Rp(Industri, %)

Gambar 6

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio GWM

Page 97: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

83

b. Loan to Deposit Ratio (LDR)

1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio LDR di atas, maka nilai LDR

BCA berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2006 adalah sebesar

20.62 %, 24.76 %, 30.66 %, 41.78 %, dan 40.21 % (Lihat Tabel 6,

Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio).

2) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 lampiran 2e dalam Matriks Kriteria Penetapan

Peringkat Komponen Likuiditas, Bank Indonesia membagi nilai

LDR bank-bank ke dalam 5 peringkat (Lihat lampiran 31).

Maka, berdasarkan hasil perhitungan LDR yang dicantumkan pada

point (1) di atas, BCA berada pada peringkat 3 menurut Matriks

Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Likuiditas.

3) Rata-rata industri perbankan memiliki nilai LDR dari tahun 2002

sampai 2006 berturut-turut sebesar 38.24 %, 43.52 %, 49.95 %,

59.66 %, dan 61.56 % (lihat lampiran 34). Jika dibandingkan

dengan rata-rata industri perbankan, LDR BCA berada di bawah

rata-rata industri perbankan, yang berarti persentase jumlah kredit

yang disalurkan ke masyarakat oleh rata-rata industri lebih besar

dibandingkan BCA. Hal ini mungkin disebabkan karena BCA

masih cenderung hati-hati dalam menyalurkan kredit dan mungkin

juga karena BCA ingin mempertahankan likuiditasnya untuk

segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Page 98: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

84

Perbandingan rasio LDR antara BCA dengan rata-rata industri

perbankan tersebut dapat dilihat pada gambar 7.

0

10

20

3040

50

60

70

2002 2003 2004 2005 2006

LDR (BCA, %)

LDR (Industri, %)

Gambar 7

Grafik Perbandingan Pertumbuhan LDR

2. Aspek Solvabilitas

a. Capital Adequacy Ratio

1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio CAR di atas, maka nilai CAR

BCA berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2006 adalah sebesar

32.19 %, 27.95 %, 23.95 %, 21.53 %, dan 22.09 % (Lihat Tabel 6,

Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio).

2) Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember

2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban

penyediaan modal minimum (KPMM atau CAR) minimum sebesar

8 %. Kemudian, berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.

5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di

Indonesia agar memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam

perhitungan CAR, minimum sebesar 8 %. Maka, jika melihat hasil

Page 99: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

85

perhitungan CAR pada point (i) di atas, BCA telah memenuhi

ketentuan persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

3) Rata-rata industri perbankan memiliki nilai CAR dari tahun 2002

sampai 2006 berturut-turut sebesar 22.44 %, 19.43 %, 19.42 %,

19.30%, dan 21.27 % (Lihat lampiran 34). Jika dibandingkan

dengan rata-rata industri, maka nilai CAR BCA lebih unggul, yang

berarti kemampuan BCA untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek dan jangka panjangnya dengan menggunakan modal sendiri

telah lebih baik dari rata-rata industri. Hal ini mungkin disebabkan

karena BCA memiliki modal yang lebih unggul jika dibandingkan

dengan rata-rata industri dan juga memiliki kemampuan yang lebih

unggul dalam mengelola aktiva yang dimilikinya sehingga

membuat CAR BCA lebih unggul dibandingkan rata-rata industri.

Perbandingan rasio CAR antara BCA dengan rata-rata industri

perbankan tersebut dapat dilihat pada gambar 8.

0

5

10

15

20

25

30

35

2002 2003 2004 2005 2006

CAR (BCA, %)

CAR (Industri, %)

Gambar 8

Grafik Perbandingan Pertumbuhan CAR

Page 100: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

86

3. Aspek Rentabilitas

a. Return on Total Assets (ROA)

1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio ROA di atas, maka nilai ROA

BCA berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2006 adalah sebesar

2.9 %, 2.36 %, 3.04 %, 3.41 %, dan 3.43 % (Lihat Tabel 6,

Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio).

2) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 lampiran 2d dalam Matriks Kriteria Penetapan

Peringkat Komponen Rentabilitas, Bank Indonesia membagi nilai

ROA bank-bank ke dalam 5 peringkat (Lihat lampiran 32). Dalam

penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode

CAMEL, ditetapkan ketentuan yaitu untuk setiap kenaikan rasio

ROA sebesar 0.015 % nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum

100. Berdasarkan Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen

Rentabilitas, BCA berada pada peringkat 2 yaitu perolehan laba

BCA tinggi.

3) Rata-rata industri perbankan memiliki rasio ROA dari tahun 2002

sampai 2006 berturut-turut sebesar 1.96 %, 2.63 %, 3.46 %, 2.55

%, dan 2.46 % (Lihat lampiran 34). Jika dibandingkan dengan rata-

rata industri, rasio ROA BCA pada tahun 2002, 2005. dan 2006

lebih unggul dari rata-rata industri, sedangkan pada tahun 2003 dan

2004 lebih kecil dari rata-rata industri. Hal ini kemungkinan

disebabkan pada tahun 2002, 2005 dan 2006 BCA dapat

Page 101: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

87

menghasilkan laba sebelum pajak yang lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata industri perbankan, namun pada tahun 2003 dan

2004 rata-rata industri perbankan mampu menghasilkan laba

sebelum pajak yang lebih tinggi dibandingkan BCA. Perbandingan

rasio ROA antara BCA dengan rata-rata industri perbankan

tersebut dapat dilihat pada gambar 9.

00,5

11,5

22,5

33,5

4

2002 2003 2004 2005 2006

ROA (BCA, %)

ROA (Industri, %)

Gambar 9

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio ROA

b. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio BOPO di atas, maka nilai rasio

BOPO BCA berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2006 adalah

sebesar 77.84 %, 77.09 %, 66.16 %, 67.51 %, dan 68.99 % (Lihat

Tabel 6, Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio).

2) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 lampiran 2d dalam Matriks Kriteria Penetapan

Peringkat Komponen Rentabilitas, Bank Indonesia membagi rasio

BOPO bank-bank ke dalam 5 peringkat (Lihat lampiran 32). Dalam

Page 102: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

88

penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode

CAMEL, ditetapkan ketentuan yaitu untuk setiap penurunan rasio

BOPO sebesar 0.08 % nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum

100. Berdasarkan Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen

Rentabilitas, BCA berada pada peringkat 2 yaitu BCA memiliki

tingkat efisiensi baik.

3) Rata-rata industri perbankan memiliki rasio BOPO dari tahun 2002

sampai 2006 berturut-turut sebesar 94.76 %, 88.10 %, 76.64%,

89.50 %, dan 90.76 % (Lihat lampiran 34). Jika dibandingkan

dengan rata-rata industri, BCA selalu memiliki rasio BOPO yang

lebih rendah. Hal ini berarti bahwa BCA lebih efisien dalam

mengelola biaya operasional dibandingkan dengan industri sejenis

pada umumnya (perbankan). Perbandingan rasio BOPO antara

BCA dengan rata-rata industri perbankan tersebut dapat dilihat

pada gambar 10.

0

20

40

60

80

100

2002 2003 2004 2005 2006

BOPO (BCA, %)

BOPO (Industri,%)

Gambar 10

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Rasio BOPO

Page 103: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

89

4. Rangkuman Perbandingan Rasio Keuangan dengan Bank Indonesia

dan Rata-Rata Industri Perbankan

Rangkuman rasio GWM, LDR, CAR, ROA dan BOPO antara BCA,

ketentuan Bank Indonesia, dan rata-rata industri perbankan dapat dilihat

pada tabel 7 hingga tabel 11 (tiap tabel berisi perbandingan rasio untuk 1

tahun).

Page 104: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

1

Rasio (%) Keterangan

BCA BI Perbankan

Likuiditas : GWM Rupiah 5.03 5 6.66 BCA telah memenuhi ketentuan dari BI, walaupun jika dibandingkan

dengan rata-rata perbankan, persentase GWM-nya masih lebih kecil. GWM Valas 3,19 3 BCA telah memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia.

LDR 20,62 1) 50% < LDR 75% 38.24 Berdasarkan standar dari Bank Indonesia, BCA berada pada peringkat2) 75% < LDR 85% 3. Begitu pula dengan nilai LDR yang terdapat pada industri 3) 85% < LDR 100% perbankan. Namun, LDR industri perbankan lebih besar dari BCA, yang

atau LDR 50% berarti persentase kredit yang disalurkan ke masyarakat lebih besar 4) 100% < LDR 120% daripada BCA5) LDR > 120%

Solvabilitas : CAR 32,19 8 22.44 CAR BCA telah melebihi jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dan juga lebih tinggi dari rata-rata perbankan nasional. Haltersebut berarti kemampuan BCA dalam memenuhi kewajiban jangkapendek dan jangka panjang dengan menggunakan modal sendirilebih baik daripada rata-rata perbankan nasional.

Rentabiitas : ROA 2.9 1,5 1.96 ROA BCA telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan lebih tinggi

dari rata-rata perbankan. Artinya BCA memiliki kemampuan mengha-silkan laba yang lebih tinggi dari rata-rata perbankan.

BOPO 77.84 92 94.76 BOPO BCA lebih rendah dari yang telah ditetapkan Bank Indonesiadan lebih rendah dari perbankan nasional. Artinya, BCA memiliki kemampuan efisiensi yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesiadan rata-rata perbankan pada umumnya.

2002

Tabel 7.

Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2002

90

Page 105: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

2

Rasio (%) Keterangan

BCA BI Perbankan

Likuiditas : GWM Rupiah 5,09 5 8.28 BCA telah memenuhi ketentuan dari BI, walaupun jika dibandingkan

dengan rata-rata perbankan, persentase GWM-nya masih lebih kecil. GWM Valas 3.24 3 BCA telah memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia.

LDR 24,76 1) 50% < LDR 75% 43.52 BCA berada pada peringkat 3 menurut standar dari Bank Indonesia.2) 75% < LDR 85% Begitu pula dengan nilai LDR yang terdapat pada industri perbankan.3) 85% < LDR 100% Namun, LDR industri perbankan lebih besar dari BCA, yang berarti

atau LDR 50% persentase kredit yang disalurkan ke masyarakat lebih besar daripada4) 100% < LDR 120% BCA.5) LDR > 120%

Solvabilitas : CAR 27,95 8 19.43 CAR BCA telah melebihi jauh diatas ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dan juga lebih tinggi dari rata-rata perbankan nasional. Hal tersebut berarti kemampuan BCA dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan modal sendiri lebih baik daripada rata-rata perbankan nasional.

Rentabiitas : ROA 2,36 1,5 2.63 ROA BCA telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia, namun ROA

rata-rata perbankan lebih tinggi .

BOPO 77,09 92 88.1 BOPO BCA lebih rendah dari yang telah ditetapkan Bank Indonesiadan lebih rendah dari perbankan nasional. Artinya, BCA memiliki kemampuan efisiensi yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesiadan rata-rata perbankan pada umumnya.

2003

Tabel 8. Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2003

91

Page 106: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

3

Tabel 9. Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2004

Rasio (%) KeteranganBCA BI Perbankan

Likuiditas : GWM Rupiah 8.07 8 9.43 BCA telah memenuhi ketentuan dari BI, walaupun jika dibandingkan

dengan rata-rata perbankan, persentase GWM-nya masih lebih kecil. GWM Valas 3.74 3 BCA telah memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia.

LDR 30.66 1) 50% < LDR 75% 49.95 BCA berada pada peringkat 3 menurut standar dari Bank Indonesia.2) 75% < LDR 85% Begitu pula dengan nilai LDR yang terdapat pada industri perbankan.3) 85% < LDR 100% Namun, LDR industri perbankan lebih besar dari BCA, yang berarti

atau LDR 50% persentase kredit yang disalurkan ke masyarakat lebih besar daripada4) 100% < LDR 120% BCA.5) LDR > 120%

Solvabilitas : CAR 23.95 8 19.42 CAR BCA telah melebihi jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dan juga lebih tinggi dari rata-rata perbankan nasional. Hal tersebut berarti kemampuan BCA dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan modal sendiri lebih baik daripada rata-rata perbankan nasional.

Rentabiitas : ROA 3.04 1,5 3.46 ROA BCA telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia, namun ROA

rata-rata perbankan lebih tinggi .

BOPO 66.16 92 76.64 BOPO BCA lebih rendah dari yang telah ditetapkan Bank Indonesiadan lebih rendah dari perbankan nasional. Artinya, BCA memiliki kemampuan efisiensi yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesiadan rata-rata perbankan pada umumnya.

2004

92

Page 107: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

4

Tabel 10. Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2005

Rasio (%) KeteranganBCA BI Perbankan

Likuiditas : GWM Rupiah 12.32 12 11 BCA telah memenuhi ketentuan dari BI, dan lebih tinggi dari rata-rata

perbankan nasional. GWM Valas 3.94 3 BCA telah memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia.

LDR 41.78 1) 50% < LDR 75% 59.66 BCA berada pada peringkat 3 menurut standar dari Bank Indonesia,2) 75% < LDR 85% dan industri perbankan berada pada peringkat 1. 3) 85% < LDR 100%

atau LDR 50%4) 100% < LDR 120%5) LDR > 120%

Solvabilitas : CAR 21.53 8 19.3 CAR BCA telah melebihi jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dan juga lebih tinggi dari rata-rata perbankan nasional. Hal tersebut berarti kemampuan BCA dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan modal sendiri lebih baik daripada rata-rata perbankan nasional.

Rentabiitas : ROA 3.41 1,5 2.55 ROA BCA telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan lebih tinggi

dari rata-rata perbankan nasional.

BOPO 67.51 92 89.5 BOPO BCA lebih rendah dari yang telah ditetapkan Bank Indonesiadan lebih rendah dari perbankan nasional. Artinya, BCA memiliki kemampuan efisiensi yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesiadan rata-rata perbankan pada umumnya.

2005

93

Page 108: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

5

Tabel 11. Rangkuman Analisa Perbandingan Tahun 2006

Rasio (%) KeteranganBCA BI Perbankan

Likuiditas : GWM Rupiah 12,85 12 11,5 BCA telah memenuhi ketentuan dari BI, dan lebih tinggi dari rata-rata

perbankan nasional. GWM Valas 3,16 3 BCA telah memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia.

LDR 40,21 1) 50% < LDR 75% 61,56 BCA berada pada peringkat 3 menurut standar dari Bank Indonesia,2) 75% < LDR 85% dan industri perbankan berada pada peringkat 1. 3) 85% < LDR 100%

atau LDR 50%4) 100% < LDR 120%5) LDR > 120%

Solvabilitas : CAR 22,09 8 21,27 CAR BCA telah melebihi jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dan juga lebih tinggi dari rata-rata perbankan nasional. Hal tersebut berarti kemampuan BCA dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan modal sendiri lebih baik daripada rata-rata perbankan nasional.

Rentabiitas : ROA 3,43 1,5 2,46 ROA BCA telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan lebih tinggi

dari rata-rata perbankan nasional.

BOPO 68,99 92 90,76 BOPO BCA lebih rendah dari yang telah ditetapkan Bank Indonesiadan lebih rendah dari perbankan nasional. Artinya, BCA memiliki kemampuan efisiensi yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesiadan rata-rata perbankan pada umumnya.

2006

94

Page 109: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

95

Tabel 7 sampai dengan tabel 11 menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, BCA telah memenuhi ketentuan yang

disyaratkan oleh Bank Indonesia dari tahun ke tahun.

Jika dibandingkan dengan kinerja rata-rata industri perbankan nasional,

ditinjau dari aspek likuiditas terutama LDR, rata-rata perbankan nasional

masih memilki rasio yang lebih tinggi dari BCA. Dari aspek solvabilitas

(CAR) dan rentabilitas yakni rasio BOPO, BCA selalu lebih unggul dari rata-

rata perbankan pada umumnya. Untuk dua rasio lain, yakni GWM dan ROA,

nilai rasio antara BCA dan rata-rata perbankan berfluktuasi.

Page 110: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan pembahasan

rumusan masalah pada bab-bab sebelumnya antara lain sebagai berikut :

1. Rasio yang digunakan dalam mengukur aspek likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas di BCA adalah sebagai berikut :

a. Aspek likuiditas diukur dengan menggunakan dua jenis rasio, yakni

rasio Giro Wajib Minimum (GWM) dan Loan To Deposit Ratio

(LDR). Rasio GWM dihitung dengan rumus Saldo Rekening (giro) di

Bank Indonesia dibagi dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) . GWM

dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu GWM Rupiah dan GWM

Valuta Asing, yang besarnya masing-masing harus memenuhi syarat

yang ditentukan oleh Bank Indonesia. LDR dihitung dengan rumus

Total Kredit yang diberikan dibagi dengan Total Dana Pihak Ketiga .

b. Aspek solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum atau sering disebut Capital Adequacy

Ratio (CAR). CAR dihitung dengan rumus Total Modal dibagi

dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko .

c. Aspek rentabilitas diukur dengan menggunakan dua jenis rasio, yakni

rasio Return On Assets (ROA) dan Rasio Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ROA dihitung dengan rumus

Laba sebelum Pajak dibagi dengan Total Aset . Rasio BOPO dihitung

96

Page 111: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

97

dengan rumus Total Biaya Operasional dibagi dengan Pendapatan

Operasional .

2. Hasil analisa menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek likuiditas,

solvabilitas, dan rentabilitas, BCA telah memenuhi ketentuan yang

disyaratkan oleh Bank Indonesia dari tahun ke tahun, dan dalam matriks

kriteria penetapan peringkat komponen, BCA selalu berada pada peringkat

3 ke atas (peringkat diberikan dari skala 1 sampai 5, dimana peringkat 1

adalah paling baik dan peringkat 5 paling buruk).

3. Dibandingkan dengan kinerja rata-rata industri perbankan nasional,

ditinjau dari aspek likuiditas terutama LDR, rata-rata perbankan nasional

masih memilki rasio yang lebih tinggi dari BCA. Sedangkan dari aspek

solvabilitas (CAR) dan rentabilitas yakni rasio BOPO, BCA selalu lebih

unggul dari rata-rata perbankan pada umumnya. Untuk dua rasio lain,

yakni GWM dan ROA, nilai rasio antara BCA dan rata-rata perbankan

berfluktuasi, tapi dari hasil analisa, dimana dapat dilihat tren untuk tiap-

tiap rasio selama 5 tahun terakhir, maka penulis berkesimpulan bahwa

akan ada kecenderungan untuk tahun-tahun berikut BCA akan mampu

memiliki nilai ROA dan GWM yang lebih unggul jika BCA dapat

mempertahankan kinerjanya dengan baik.

Page 112: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

98

B. SARAN

Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan

yang telah dibuat, adalah sebagai berikut :

1. BCA harus terus melakukan investasi dalam pengembangan produk,

ekspansi jaringan, serta melakukan berbagai program promosi lainnya agar

dapat meningkatkan total dana pihak ketiga dan memiliki saldo rekening

giro yang lebih besar di Bank Indonesia yang pada akhirnya akan

meningkatkan rasio GWM BCA ditahun-tahun berikutnya.

2. Melihat adanya kecenderungan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI

Rate), maka keadaan tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh BCA

untuk dapat mengalokasikan dana pihak ketiga yang terhimpun ke

masyarakat dengan cara mengucurkan kredit. Hal tersebut dengan tujuan

agar BCA dapat meningkatkan nilai LDR agar mampu mengimbangi rata-

rata perbankan nasional. Namun tentu saja kredit yang dikucurkan harus

disertai juga dengan kualitas kredit, sehingga nilai kredit bermasalah dapat

tetap ditekan.

3. Selain dalam bidang kredit, BCA juga hendaknya dapat meningkatkan

komposisi dana pihak ketiga yang menguntungkan dan aktiva produktif

yang berimbang. Sehingga pendapatan dari bunga bersih dapat lebih

meningkat, yang akan berdampak pada menurunnya rasio BOPO dan

meningkatnya rasio ROA. Agar dapat meningkatkan dana pihak ketiga,

BCA harus lebih dapat memahami keinginan masyarakat dan terus

memberikan layanan yang memuaskan. Penawaran yang menarik juga

Page 113: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

99

harus tetap diberikan agar BCA dapat menarik nasabah baru dan mampu

bersaing dengan industri sejenis. Tentu saja dengan tetap berpedoman

pada visi dan misi perusahaan.

Page 114: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

100

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2001. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Jakarta.

____________. 2003. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Jakarta.

____________. 2004. Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, Jakarta.

____________. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Jakarta.

____________. 2005. Peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, Jakarta.

Bank Central Asia, Tbk. 2002. Keuangan Perbankan, Pusdiklat BCA - Kantor Pusat, Jakarta.

_____________. 2002. Pengetahuan Produk Kredit, Pusdiklat BCA - Kantor Pusat, Jakarta.

_____________. 2004. Pengetahuan Produk Jasa, Pusdiklat BCA - Kantor Pusat, Jakarta.

_____________. 2004. Pengetahuan Produk Pasiva, Pusdiklat BCA - Kantor Pusat, Jakarta.

Dahlan Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Bumi Aksara, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2001. Akuntansi Intermediate, Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi, Edisi Kesepuluh, 2002, Erlangga, Jakarta.

Page 115: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

101

Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Mangasa Augustinus Sipahutar. 2007. Persoalan- Persoalan Perbankan Indonesia, Cetakan Pertama, Gorga Media, Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Page 116: ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ...1 ANALISA LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2002-2006 SKRIPSI

102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : FAJAR KURNIAWAN

Nama Panggilan : Fajar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Januari 1985

Alamat : Jl. H. Jian No. 9 RT 004 RW 007 Cipete Utara, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12150

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Pendidikan Formal :

Tahun 1991 - 1997 SDN Cipete Utara 03 Pagi Jakarta

Tahun 1997

2000 SLTP Negeri 56 Jakarta

Tahun 2000

2003 SMU Negeri 34 Jakarta

Tahun 2003

2006 Program Pendidikan Akuntansi Bank Central Asia, Tbk

Tahun 2006

2008 Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta Jurusan Akuntansi SI