hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas pada pt. bank pembiayaan rakyat syariah puduarta...

91
HUBUNGAN ANTARA RENTABILITAS DENGAN LIKUIDITAS PADA PT.BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PUDUARTA INSANI TEMBUNG Oleh: EARLY RIDHO KISMAWADI NIM 260708584 FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2011 M/1432 H

Upload: early-ridho-kismawadi

Post on 30-May-2015

7.122 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan negatif antara return on asset, return on equity, dan efisiensi operasi dengan cash rasio. Populasi dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dari PT. BPRS Puduarta Insani Tembung periode Januari 2009 sampai Maret 2011. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari cash rasio (Y) dan return on asset (X1), return on equity(X2) dan efisiensi operasi (X3). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi dokumentasi yang didasarkan pada laporan rasio keuangan PT. BPRS Puduarta Insani Tembung. Analisis data yang digunakan adalah Korelasi Pearson Produck Moment, dan juga Regresi berganda, kekuatan hubungan antara dua variabel diketahui berdasarkan r (korelasi) hasil analisis,dan kemdian dilakukan uji signifikansi untuk melihat kebermaknaan hubungan tersebut, analisi ini menggunakan alat bantu SPSS versi 13,00.

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

HUBUNGAN ANTARA RENTABILITAS DENGAN

LIKUIDITAS PADA PT.BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARIAH PUDUARTA INSANI TEMBUNG

Oleh:

EARLY RIDHO KISMAWADI

NIM 260708584

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2011 M/1432 H

Page 2: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

HUBUNGAN ANTARA RENTABILITAS DENGAN

LIKUIDITAS PADA PT.BANK PEMBIAYAAN

RAKYAT SYARIAH PUDUARTA INSANI TEMBUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Islam

OLEH

EARLY RIDHO KISMAWADI NIM 260708584

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2011/1432H

Page 3: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

“ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan “

(Q.S Al Mujadalah 11)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar

(Khalifah 'Umar)

Page 4: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung
Page 5: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung
Page 6: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung
Page 7: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

IKHTISAR

Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas pada

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan negatif antara return on asset,

return on equity, dan efisiensi operasi dengan cash rasio. Populasi dalam penelitian

ini adalah rasio keuangan dari PT. BPRS Puduarta Insani Tembung periode Januari

2009 sampai Maret 2011. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari cash rasio (Y) dan

return on asset (X1), return on equity(X2) dan efisiensi operasi (X3). Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi dokumentasi yang didasarkan

pada laporan rasio keuangan PT. BPRS Puduarta Insani Tembung.

Analisis data yang digunakan adalah Korelasi Pearson Produck Moment, dan

juga Regresi berganda, kekuatan hubungan antara dua variabel diketahui berdasarkan

r (korelasi) hasil analisis,dan kemdian dilakukan uji signifikansi untuk melihat

kebermaknaan hubungan tersebut, analisi ini menggunakan alat bantu SPSS versi

13,00.

Variabel return on asset mempunyai hubungan yang negatif (Ha.1 diterima)

dan signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta

Insani Tembung oleh karena t hitung > dari t tabel(-3.168 > 1,714) selain itu return

on asset memiliki hubungan yang lemah terhadap cash rasio (-,313). Variabel return

on equity mempunyai hubungan yang positif (H0.2 diterima) dan signifikan terhadap

cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung oleh

karena t hitung > dari t tabel(3.314> 1,714) selain itu return on equity memiliki

hubungan yang sangat lemah terhadap cash rasio (0.026). Variabel efisiensi operasi

mempunyai hubungan yang positif (H0.3 diterima) dan tidak signifikan terhadap cash

rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung, oleh karena t

hitung < dari t tabel(0.537 < 1.714).

Adjusted R square(regresi dengan variabel bebas lebih dari dua digunakan

adjusted R square) diketahui sebesar ( .304), hal ini berarti 30,4 % variasi cash rasio

dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas dan sisanya 69.6 % dipengaruhi oleh sebab-

sebab lain diluar model.

Page 8: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Tuhan segala alam yang telah memberikan berbagai

macam karuniaNya kepada kita semua, shalawat berangkaikan salam kepada

junjungan alam baginda Rasulullah Saw, yang telah menuntun umatnya dari zaman

jahiliyah kezaman yang dipenuhi dengan iman dan islam.

Terselesaikannya skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Rentabilitas

Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Teristimewa skripsi ini dipersembahkan untuk orang-yang kusayangi dan

kucintai dengan ucapan terimakasih yang tulus:

1. Ayahanda Untarkis, Sp, Appt, dan Ibunda Rasidawati, Amd, selaku orang

tua dan atas kasih sayang dan semangat yang diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Adikku satu-satunya dan Teman-temanku seperjuangan yang senantiasa

memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dan

bimbingan, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya:

1. Bapak Prof. Dr. H. Nur Ahmad Fadhil Lubis, MA selaku Rektor Institut

Agama Islam Negeri Sumatra Utara.

Page 9: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

2. Bapak Dr. H. M. Jamil, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah Institut

Agama Islam Negeri Sumatra Utara.

3. Bapak Dr. Azhari Akmal Tarigan, M,Ag, selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Islam dan Ibu Isnaini Harahap, MA selaku sekretaris jurusan ekonomi

Islam dan seluruh pihak yang bersangkutan didalam jurusan Ekonomi

Islam.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu dan bersedia memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Kamilah, SE, Ak, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan bersedia memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya pada semua pihak yang telah membantu dalam skripsi ini, penulis

mengucapkan ribuan terima kasih, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna maka dengan demikian kritikan dan sarannya yang

sifatnya membangun sangat diharapkan dari berbagai pihak terurutama dari para

pembaca, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan dilakukan perbaikan agar

mendapatkan hasil yang lebih maksimal, dengan penuh kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih.

Page 10: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Akhirnya kepada Allah sang pemilik kesempurnaan jualah penulis memohon

ampun dan ridha-Nya, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kalangan perbankan

maupun khalayak umum, Amin Ya Rabbal Alamin

Jazakumullahu Khairan Katsiran

Medan, 06 Mei 2011

Early Ridho Kismawadi

NIM 260708584

Page 11: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Daftar Isi

Persetujuan ................................................................................................................. i

Ikhtisar........................................................................................................................ iii

Kata Pengantar ........................................................................................................... iv

Daftar Isi..................................................................................................................... vii

Daftar Tabel ............................................................................................................... x

Daftar Ilustrasi ............................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah........................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

F. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Tinjauan Teoritis ................................................................................. 7

1. Laporan Keuangan ......................................................................... 7

2. Analisa Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan .......................... 9

3. Likuiditas dan Rentabilitas ............................................................. 13

4. Hubungan Likuiditas dan Rentabilitas ........................................... 24

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................... 27

C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 29

D. Hipotesis ............................................................................................. 30

Page 12: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian ......................................................................... 31

B. Lokasi ................................................................................................. 31

C. Waktu Penelitian .................................................................................. 31

D. Populasi ............................................................................................... 31

E. Sample ................................................................................................. 32

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...................................... 32

G. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................... 34

H. Tehnik Analisis Data ........................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil PT. BPRS Puduarta Insani ......................................................... 37

2. Perkembangan Setoran Saham PT BPRS Puduarta Insani .................. 38

3. Perkembangan Aset ............................................................................. 39

4. Visi dan Misi ........................................................................................ 40

5. Struktur Organisasi .............................................................................. 41

6. Produk .................................................................................................. 43

7. Penyaluran Dana .................................................................................. 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Likuiditas ............................................................................................. 57

2. Rentabilitas .......................................................................................... 59

3. Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas ............................... 62

Page 13: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 71

B. Saran ........................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 14: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

DAFTAR TABEL

No Tabel

Halaman

1. Nilai Rasio ROA dan Cash Rasio 2009-2010 3

2. Hasil Uji Kolerasi 62

3. Descriptive Statistics 65

4. Variable entered/ removed 65

5. Model Summary 66

6. Annova 66

7. Coefficients 67

8. Residual Statistics 68

9. Normal PP Plot Of Regression Standardized residual 68

10. Scatter Plot 69

11. Coefficients 70

12. Model Summary 70

Page 15: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

DAFTAR ILUSTRASI

No Gambar

Halaman

1. Struktur Organisasi BPRS Puduarta Insani 41

2. Struktur Organisasi Kantor Cabang 42

3. Struktur Organisasi Kantor Kas 42

4. Grafik Fluktuasi Cash Ratio 58

5. Grafik Fluktuasi Return On Asset 59

6. Grafik Fluktuasi Return On Equity 60

7. Grafik Fluktuasi Efisiensi Operasi 61

Page 16: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengetahui kondisi perusahaan merupakan hal yang sangat penting

diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan, hal tersebut

dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dan

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan mempengaruhi kinerja

operasional dan bahkan akan menjadikan tujuan perusahaan sulit tercapai, salah satu

tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai jual perusahaan tersebut jika

perusahaan tersebut telah go Publik, atau memperoleh laba yang maksimal dari

aktifitas perusahaan.

Penyesuaian terhadap kondisi ekonomi merupakan hal yang wajib dilakukan

agar perusahaan dapat terus bertahan dalam menjalankan kegiatan operasional

perusahaan, penyesuaian harus dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

di dalam lingkungan perusahaan, ekonomi regional bahkan perubahan yang terjadi

pada kondisi ekonomi global.

Dalam praktiknya masalah yang muncul sangat beragam, salah satunya

adalah masalah likuiditas dan rentabilitas, analisis rasio likuiditas berfungsi untuk

menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas

badan usaha) maupun didalam perusahaan(likuiditas perusahaan)1, Sedangkan rasio

1Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2010), h. 129-

130.

Page 17: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

rentabilitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu, rentabilitas perusahaan dapat diketahui

dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan

jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut2

Likuiditas dan rentabilitas memiliki hubungan yang unik, yaitu dapat saling

bertentangan antara satu dengan yang lainnya, karena dengan meningkatkan

likuiditas mempunyai kecendrungan untuk menurunkan rentabilitas perusahaan,

dalam pengambilan keputusan memperhatikan likuiditas dan rentabilitas sangat

penting dilakukan agar keseimbangan antara keduanya dapat tercapai, misalkan

perusahaan yang terlalu memperhatikan likuiditas, perusahaan tersebut akan

cenderung menyediakan instrumen likuiditas yang besar, akibatnya aktiva dan

belanja modal yang digunakan untuk meningkatkan operasional perusahaan hanya

sedikit, sehingga kegiatan operasional perusahaan menurun, hal ini menyebabkan

rentabilitas menurun dan bahkan perusahaan mengalami ancaman kerugian.

Sebaliknya perusahaan yang terlalu terfokus terhadap rentabilitas akan menggunakan

aktiva dan belanja modal yang besar, akibatnya perusahaan terancam mengalami

keadaan tidak likuid, jika hal ini terjadi maka perusahaan akan kesulitan membayar

kewajiban jangka pendeknya.

2Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:Liberty, 2007), h. 31.

Page 18: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Tabel 1

Nilai Rasio Return On Asset (ROA), dan Nilai Rasio Cash Periode

2009-2010

Bulan Tahun 2009 Tahun 2010

ROA

(%)

Cash Ratio

(%)

ROA

(%)

Cash Ratio

(%)

Januari 2.14 15.6 1.76 53.4

Februari 2.53 17.38 1.46 46.5

Maret 2.69 23.33 1.55 41.78

April. 2.7 23.33 1.91 34.9

Mei 2.74 15.73 2.17 27.63

Juni 2.09 32.77 2.26 23.8

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. BPRS Puduarta Insani Tembung

Dari tabel diatas terlihat pada bulan Januari 2009 nilai ROA adalah sebesar

2,14%, sedangkan nilai dari cash rasio sebesar 15,6%, pada Februari 2009 nilai dari

ROA adalah 2,53% sedangkan cash rasio 17,38%, pada bulan Maret 2009 terlihat

nilai ROA sebesar 2,69% sedangkan cash rasio sebesar 23,33%, pada April 2009

ROA tercatat sebesar 2,7% sedangkan cash rasio sebesar 23,33%, selanjutnya pada

bulan Mei 2009 terlihat nilai dari ROA sebesar 2,74% sedangkan cash rasio sebesar

15,73%, pada bulan Juni 2009 tercatat ROA sebesar 2,09% dan cash rasio sebesar

32,77%.

Selanjutnya pada tahun 2010 terlihat pada bulan Januari ROA tercatat sebesar

1,76% sedangkan cash rasio sebesar 53,4%, pada bulan Februari 2010 terlihat ROA

sebesar 1,46% dan cash rasio sebesar 46,5%, pada bulan Maret 2010 terlihat nilai

ROA sebesar 1,55% dan cash rasio sebesar 41,78%, selanjutnya terlihat pada tabel

diatas pada bulan April 2010 ROA tercatat sebesar 1,91% dan cash rasio rasio

sebesar 34,9%, pada bulan Mei nilai ROA sebesar 2,17% sedangkan cash rasio

Page 19: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

sebesar 27,63%, dan yang terakhir pada bulan Juni 2010 ROA tercatat sebesar 2,26%

dan cash rasio sebesar 23,8%.

Dari data di atas terlihat bahwa perusahaan sangat memperhatikan likuiditas,

hal tersebut terlihat dari besarnya persentase cash rasio dibandingkan dengan return

on asset, akibatnya adalah Rentabilitas menjadi rendah yang diakibatkan oleh

penggunaan modal kerja yang sedikit dibandingkan dengan modal kerja yang

digunakan untuk mempertahankan likuiditas.

Sehubungan hal tersebut maka pihak manajemen perusahaan diliputi

permasalahan, antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dengan resiko kinerja

perusahaan menurun atau mendorong rentabilitas dengan resiko terjadinya keadaan

tidak likuid.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membuktikan secara keilmuan

hubungan antara likuiditas dengan rentabilitas dari perusahaan yang diteliti dengan

Judul “Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas Pada PT.Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung”.

Page 20: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis mengemukakan

identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

1 Apakah terdapat hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas pada PT.Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung ?

2. Berapa besar tingkat rentabilitas dan likuiditas pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Puduarta Insani Tembung ?

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

hubungan rentabilitas dilihat dari segi ROA(return on asset), ROE (return on equity),

dan efisiensi operasi dan likuiditas dilihat dari segi cash ratio(rasio kas), bersumber

laporan keuangan PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung .

Kedua rasio itu digunakan untuk melihat bagaimana tingkat rentabilitas,

likuiditas dan mengetahui hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas pada PT.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi dan pembatasan masalah, maka perumusan

masalah dari penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan negatif antara

rentabilitas dengan likuiditas pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tembung?

Page 21: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Puduarta Insani Tembung.

F. Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis

Dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh pengalaman dan ilmu

pengetahuan

Untuk mengembangkan wawasan tentang likuiditas dan rentabilitas

Dan mengetahui berapa besar hubungan keduanya di PT.Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Puduarta Insani

2. PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai masalah likuiditas dalam

mengevaluasi kegiatan perusahaan.

Dapat dijadikan sebagai catatan atau koreksi untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki jika ada kelemahan

ataupun kekekurangan dan Sebagai referensi ilmiah bagi pihak yang ingin

melakukan penelitian sejenis.

Page 22: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Tinjauan Teoritis

1. Laporan Keuangan

Informasi yang tentang kondisi keuangan sebuah perusahaan yang akurat

sangat diperlukan, terutama bagi pihak pengambil keputusan diperusahaan tersebut,

informasi tesebut didapatkan dengan sebuah proses yang dinamakan dengan

akuntansi. Kegiatan ini terdiri dari pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan, dan

laporan keuangan merupakan out put dan hasil akhir dari proses akuntansi, laporan

keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah

satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

Q.S. Al Baqarah 282.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya3.

Q.S. Al Hadiid 04.

Artinya: Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan

Dalam ayat diatas Allah menganjurkan untuk melakukan pencatatan terhadap

transaksi-transaksi yang dilakukan, berati konsep laporan keuangan dan akuntasi

telah lama dipergunakan dalam islam, hanya saja pencatatan yang terjadi sekarang

3Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: Cv Aisyah,

2006), h. 70.

Page 23: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan tanpa

mengubah maksud dan nilai yang terkandung didalam laporan yang disajikan, selain

itu konsep pengawasan yang dilakukan oleh Allah merupakan salah satu yang

menjadikan konsep pengawasan dalam melakukan pencatatan dan melakukan

transaksi berbeda dengan pencatatan yang dilakukan pada akuntansi konvensional.

Menurut Jumingan laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi

dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan

peristiwa yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan diringkaskan dengan cara

tepat dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan.

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan

perusahaan4

Menurut Zaki Baridwan, laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu

proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan5

Dari definisi tersebut, penulis berkesimpulan bahwa laporan keuangan

merupakan sebuah laporan yang menggambarkan sebagian besar transaksi yang

terjadi di perusahaan tesebut yang disajikan secara ringkas untuk memberikan

informasi bagi penggunanya.

4Jumingan, Analisa Laporan Keuangan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 4.

5Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, ( Yogyakarta: Bpfe Yogyakarta, 2004), h. 17.

Page 24: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan yang utama

menurut SAK hanya ada tiga, yaitu6:

a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

tanggal tertentu.

b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan

laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

c. Laporan arus kas. Disini dimuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan

selama satu periode.

2. Analisa Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan

Analisa laporan laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan

dan kecendrungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil

usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.

Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan

dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah

perkembangannya7.

Rasio dalam analisa laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan

hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.

Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam

matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil artinya, kecuali jika

dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding,

apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding dari penafsiran

rasio-rasio, maka penganalisis tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-rasio itu

menunjukkan kondisi menguntungkan atau tidak.

6Sofyan S Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: RajaGrafindo,2007), h. 201.

7Jumingan, Analisa Laporan Keuangan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 42.

Page 25: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Penyimpulan apakah analisis rasio menunjukkan kondisi yang

menguntungkan atau tidak diperlukan standar yang menjadi acuan, rasio standar ini

dapat ditentukan berdasarkan alternatif dibawah ini8:

a. Didasarkan pada catatan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan

tahun-tahun yang telah lampau

b. Didasarkan pada rasio dari perusahaan lain yang menjadi pesaingnya, dipilih

salah satu yang tergolong maju dan berhasil.

c. Didasarkan pada data laporan keuangan dibudgetkan (disebut goal ratio)

d. Didasarkan pada rasio industry, dimana perusahaan yang bersangkutan masuk

sebagai anggotanya.

Pada dasarnya angka-angka rasio itu dapat dikelompokkan menjadi dua

golongan, golongan pertama adalah angka-angka rasio yang disasarkan pada sumber

data keuangan diperoleh, dan golongan yang kedua adalah angka-angka rasio yang

disusun berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi suatu perusahaan.

Berdasarkan sumber datanya, dari mana rasio itu dibuat, maka dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Rasio neraca (balance sheet ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang

berasal dari neraca, misalnya rasio lancar (current ratio), rasio tunai (quick

ratio), rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio tetap dengan utang

jangka panjang, dan sebagainya.

2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement rations), yaitu rasio-rasio

yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba rugi,

8Ibid, h. 118.

Page 26: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

misalnya, rasio laba bruto dengan penjualan netto, rasio laba usaha dengan

penjualan netto, net operating ratio, dan sebagainya.

3. Rasio-rasio antar laporan (inter-statement rations), yaitu rasio-rasio yang

disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, misalnya

rasio penjualan netto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan

piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata,

dan sebagainya.

Pengelompokkan angka rasio berdasarkan pada sumber datanya, sebenarnya

kurang bermanfaat bagi pihak penganalisa sebab yang penting adalah kegunaan dari

angka rasio tersebut dan kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari angka rasio

tersebut. Jadi, yang lebih berguna adalah angka-angka rasio yang dibuat berdasarkan

tujuan penganalisis dalam mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan.

Ada berbagai pendapat tentang katagori rasio berdasarkan tujuan penganalisa

dalam mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangannya, secara

umum rasio yang sering digunakan bisnis adalah9:

a. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat

dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva

lancar dan hutang lancar,

9Sofyan S harahap, sebagaimana dikutib Rahmah, Hubungan likuiditas dan rentabilitas pada

PT. Perkebunan Nusantara III. (Medan:Unimed, 2006), h. 8-9.

Page 27: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

b. Rasio solvabilitas, yaitu raio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi.

c. Rasio rentabilitas/profitabilitas, yaitu rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan

sumber yang ada.

d. Rasio laverage, yaitu rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang

perusahaan terhadap modal maupun asset.

e. Rasio aktivitas, yaitu rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan

perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan,

pembelian dan kegiatan lainya .

f. Rasio pertumbuhan, yaitu rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan

pos-pos perusahaan dari tahun ketahun.

g. Market based (penilai pasar), yaitu rasio yang lazim dan yang khusus

dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi

perusahaan di pasar modal.

h. Rasio produktivitas, yaitu rasio yang menilai dari segi tingkat produktivitas

dari unit-unit atau kegiatan yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas

penjualan.

Jenis-jenis rasio keuangan Bank10

:

a. Rasio likuiditas, adalah ukuran kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

10

Muhammad, Pengantar akuntansi Syariah, (Jakarta: Salemba empat, 2005), h..258-259.

Page 28: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

b. Rasio aktivitas, adalah ukuran untuk menilai tingkat efisiensi bank dalam

memanfaatkan sumber dana yang dimiliki.

c. Rasio profitabilitas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efiktifitas yang

dicapai melalui usaha operasinal bank.

d. Rasio biaya, adalah menunjukkan tingkat efisiensi kinerja operasional bank.

3. Likuiditas dan Rentabilitas

a. Likuiditas

Menurut Munawir, Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,

atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat

ditagih11

.

Menurut Kasmir, rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio

modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya

suatu perusahaan, dengan kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan

atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah

jatuh tempo12

Sedangkan menurut Brigham rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan

hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan

kewajiban lancarnya13

.

11

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:Liberty, 2007), h. 31.

12Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2010), h. 129.

13Brigham dan Houston, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta:Salemba Empat,

2009), h. 95.

Page 29: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan sebuah cara untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka

waktu dekat.

Adapun yang menjadi dasar hutang piutang dapat dilihat pada ketentuan Al-

Qur‟an dan Al-Hadits, dalam Al-Qur‟an terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang

berbunyi :

ولا تعاووىا على الإثم والعدوان واتقىا الله إن الله شديد العقاب

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran14

Sedangkan dalam sunnah Rasululllah SAW. Dapat ditemukan antara lain dalam

sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah sebagai berikut:

مسلم يقرض مسلما قرضا مرتيه إال كان كصدقتها مرة )رواه ابه ماجها مه م

“Seorang muslim yang mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah telah

bersedekah kepadanya satu kali”.

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda:

من سره أن ينجيو اللو من كرب يوم القيامة فلينفس عن معسر أو يضع عنو

“Barangsiapa yang mau diselamatkan Allah dari kesusahan pada hari kiamat, maka

hendaklah dia memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan atau membebaskan

hutangnya.” (HR. Muslim no. 1563).

14

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: Cv

Aisyah, 2006), h. 156.

Page 30: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda:

القتل في سبيل اللو يكفر كل شيء إلا الدين

“Yang terbunuh di jalan Allah (syahid) akan dihapuskan semua dosanya kecuali

hutang.” (HR. Muslim no. 1886).

Dari beberapa ayat dan hadis diatas maka dapat dijelaskan bahwa hukum

memberi hutang piutang bersifat fleksibel tergantung situasi dan toleransi, namun

pada umumnya memberi hutang hukumnya sunnah. Akan tetapi memberi hutang

atau pinjaman hukumnya bisa menjadi wajib ketika diberikan kepada oaring yang

membutuhkan seperti memberi hutang kepada tetangga yang membutuhkan uang

untuk berobat karena keluarganya ada yang sakit. Hukum memberi hutang bisa

menjadi haram, misalnya memberi hutang untuk hal-hal yang dilarang dalam ajaran

islam seperti untuk membeli minuman keras, menyewa pelacur dan sebagainya,

selanjutnya membayar hutang merupakan hal yang wajib dilaksanakan dan bila ada

yang kesulitan untuk membeyar hutang hendaknya diberi kelonggaran waktu dan

yang terlebih mulia adalah membebaskannya dari hutang tersebut, walau demikian

ancama bagi yang tidak membayar hutang juga sangat tegas diterangkan dalam hadis

diatas.

Karenanya, bagi siapa yang berkecukupan atau bahkan berlebihan tapi dia

sengaja menunda-nunda pembayaran utangnya hingga memudharatkan orang yang

mempunyai piutang. Maka pemilik piutang boleh menggugat orang tersebut di hakim

Page 31: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

agar hakim memaksa dia untuk membayar hutangnya atau menjual sebagian

barangnya untuk menutupi hutangnya.

Adapun yang termasuk ke dalam analisa modal kerja atau rasio likuiditas adalah:

1. Current Ratio

Current ratio merupakan ratio umum yang digunakan untuk mengetahui

posisi modal kerja atau rasio likuiditas, current ratio merupakan perbandingan antara

jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio menunjukkan tingkat

keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang-hutang tersebut15

. Aktiva lancar biasanya berupa kas,

piutang, surat berharga, persediaan . hutang lancar terdiri dari utang dagang, utang

wesel, taksiran utang pajak, dan utang-utang lain yang masih harus dibayar dalam

jangka waktu 12 bulan.

Rasio yang rendah menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah. rasio

lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan resiko

rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas

perusahaan. aktiva lancar secara umum menghasilkan return atau tingkat keuntungan

yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap16

Rumus menghitung Current Ratio:

15

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:Liberty, 2007), h. 72.

16

Mahmud Hanafi, Manajemen Keuangan (Yogyakarta: BPFE, 2004), dikutip oleh Putri

Handayani, Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina (Persero) Unit

Pemasaran I Medan ( Medan: Fakultas Ekonomi USU, 2007), h. 12.

Page 32: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Aktiva Lancar (Current Asset)

Current Ratio =

Utang Lancar ( Current Liabilities)

Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standart

200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik bagi

suatu perusahaan. Artinya dengan rasio seperti ini, perusahaan sudah merasa berada

di titik aman dalam jangka pendek. Namun, sering kali untu mengukur kinerja

manajemen, ukuran yang terpenting adalah rata-rata industry untuk perusahaan yang

sejenis17

.

2. Acid Test Ratio (Quick Ratio)

Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena

persediaan memerlukan waktu yang relative lebih lama untuk direalisasikan menjadi

uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisakikan menjadi uang

kas18

.

Rumus menghitung quick ratio:

Current Assets (Aktiva Lancar) – Inventory (Persediaan)

Quick Ratio =

(Acid Test Ratio) Current Liabilities ( Kewajiban Lancar)

Apabila digunakan quick ratio angka 100% dipandang sudah menunjukkan

baiknya kondisi keuagan jangka pendek, walau demikian, untuk analisa lebih lanjut

17

Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2010), h. 135.

18Munawir, Laporan Keuangan, (Jakarta:Liberty, 2007), h. 74.

Page 33: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

sebaiknya dibandingkan dengan rasio industry, juga diselidiki bagaimana sebenarnya

tingkat likuiditas dari piutang19

.

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio ini untuk mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana pihak

ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah atau

deposan pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya.

Merupakan rasio untuk mengukur besarnya kesiapan uang kas untuk

digunakan membayar utang, dalam artian perusahaan tidak perlu menunggu-nunggu

untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya yaitu dengan menggunakan rasio

lancar.

Ketersediaan kas dapat ditunjukkan dari persediaan dana kas atau yang setara

kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat).

Dapat dikatakan rasio ini menujukkan kemampuan sesungguhnya perusahaan dalam

membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Rumus menghitung cash ratio (rasio kas):

Aktiva Likuid

Cash Ratio = X 100 %

Passiva Likuid

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi pula sisi likuiditas bank

tersebut, namun akan berpengaruh dalam meningkatkan profitabilitas bank.

19

Jumingan, Analisa Laporan Keuangan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 126.

Page 34: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

4. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang

menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh

deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya20

.

Semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank

tersebut, hal ini akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi

semakin besar.

Rumus menghitung LDR

Jumlah kredit yang diberikan

LDR = X 100%

Total dana pihak ketiga

Bank Indonesia menetapkan rasio LDR sebesar 110 %, atau apabila melebihi

diberi nilai kedit 0 yang berarti likuiditas bank tersebut tidak sehat, dan untuk rasio

LDR dibawah 110 % diberi nilai 100 yang berarti likuiditas bank tesebut dinilai

sehat.

b. Rentabilitas

Menurut lukman, rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank

bersangkutan21

. Menurut Veithzal, rentabilitas adalah hasil perolehan dari investasi

20

Veithzal dkk, Bank and financial instution manajemen, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 723.

21

Lukman dendawijaya. Manajemen Perbankan. (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2003), h. 118..

Page 35: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

(penanaman modal) yang dikatakan dengan persentase dari besarnya investasi22

.

Menurut munawir, rentabilitas adalah rasio untuk mengukur profit yang diperoleh

dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut.

Sedangkan menurut Brigham rasio profitabilitas adalah merupakan

seelompok rasio yang menunjukkan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva dan

utang pada hasil- hasil operasi23

. Jadi dapat disimpulkan rentabilitas adalah

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari semua kemampuan, dan

sumber daya yang dimilikinya, yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.

(QS. Al Baqarah: 261)

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan

(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi

Maha mengetahui24

.

22

Veithzal, dkk, Bank and financial instution manajemen, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 720.

23

Brigham dan Houston. Dasar- Dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta:Salemba Empat,

2009),. h. 107.

24

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: Cv

Aisyah, 2006), h. 65.

Page 36: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

(QS. An-Najm : 39)

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahakannya25

Dalam ayat diatas Allah telah menjelaskan konsep Profitabilitas (keuntungan)

jika kita melakukan investasikan harta yang kita miliki dan pada ayat yang

selanjutnya Allah mejelaskan bahwa manusia hanya akan memperoleh dari apa yang

telah mereka usahakan, semakin besar usaha yang dilakukan maka hasil yang

diperoleh juga akan maksimal, dalam hal ini semakin besar usaha yang dilakukan

perbankan maka profit yang akan diproleh akan semakin besar. Selanjutnya dalam

Ayat yang lain Allah menjelaskan tentang larangan merugikan orang lain dalam

melakukan kegiatan memperoleh keuntungan (Profit), dan larangan untuk merusak

dalam melakukan kegiatan produksi baik kerusakan secara fisik dan kerusakan

secara mental.

(QS. Asy-Syua’ra 26 : 183).

Artinya: “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan

janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan26

25

Ibid, h. 874.

26Ibid, h. 586.

Page 37: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Adapun yang termasuk dalam analisa rentabilitas adalah ;

1. Return on Total Assets (ROA)

Merupakan rasio perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset,

rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh

keuntungan secara keseluruhan.

Laba sebelum pajak

ROA = X 100 %

Total aktiva

Semakin besar ROA, berarti semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

dari semakin baiknya posisi bank dari segi penggunaan asset.

2. Return on Equity (ROE)

Return on equity merupakan indicator yang amat penting bagi para pemegang

saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba

bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden, kenaikan rasio ini berarti terjadi

kenaikan laba bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan

peluang kemungkinan pembayaran deviden, rasio ini menunjukkan perbandingan

antara laba bersih dengan modal sendir

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal disetor bank dalam

menghasilkan laba. Semakin besar rasio ini menunjukkan kemampuan modal disetor

bank dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham,

Page 38: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Rumus menghitung ROE:

Laba Setelah Pajak

ROE = X 100 %

Modal sendiri

3. Return on Investment (ROI)

Tehnik ini merupakan tehnik yang lazim digunakan oleh pimpinan

perusahaan untuk mengukur efektifitas dari seluruh operasi perusahaan. Return on

investment dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang di investasikan dalam aktiva yang dipergunakan untuk

operasinya untuk menghasilkan keuntungan/laba. Rumus yang digunakan untuk

menghitung ROI:

Laba Barsih

ROI =

Rata-rata Modal (Equity)

Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya dengan

jumlah investasi atau aktiva yang dipergunakan untuk menghasilkan keuntungan

tersebut, jadi rasio ini menunjukkan berapa persen diperolehnya laba bersih bila

diukur dari modal pemilik, semakin besar rasio ini maka posisi pemilik perusahaan

semakin kuat.

4. Rasio bebab operasionl terhadap pendapatan operasional (BOPO)

Rasio ini membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional, hal ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Page 39: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Biaya (beban) operasional

BOPO = X 100 %

Pendapatan operasional

Semakin kecil rasio biaya operasionalnya akan lebih baik, karena perusahaan

itu dapat menutup biaya operasionalnya dengan pendapatan operasionalnya sendiri.

4.Hubungan rentabilitas dengan likuiditas

Pertimbangan yang baik sebelum pengambilan keputusan merupakan hal

mutlak yang harus dilakukan, karena hal tersebutlah yang nantinya yang akan

dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas operasional, hal yang sangat perlu

diperhatikan adalah masalah likuiditas dan rentabilitas, likuiditas dan rentabilitas

merupakan dua factor yang akan mempengaruhi pembelanjaan perusahaan.

Rasio likuiditas meningkat maka baik profitabilitas maupun resiko yang

dihadapi akan menurun27

, hal senanda juga ditambahkan bahwa kemampuan

memperoleh laba selama periode tertentu akan mengorbankan likuiditas (aktiva

lancar) maupun modal, baik modal sendiri maupun modal secara keseluruhan28

Menurut Alex S. Nitisemito didalam Rahmah dalam hubungan satu dengan

yang lain, likuiditas dan rentabilitas mempunyai hubungan yang unik, sebab usaha

untuk meningkatkan likuiditas mempunyai kecendrungan untuk menurunkan

rentabilitasnya, demikian pula sebaliknya bila perusahaan terlalu memperhatikan

27

Syamsuddin Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan: konsepaplikasi Dalam

Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),

dikutip oleh Putri Handayani, Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina

(Persero) Unit Pemasaran I Medan ( Medan: Fakultas Ekonomi USU, 2007), h. 12.

28

James Horney, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Jakarta: Salemba Empat, 1999),

dikutip oleh Putri Handayani, Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina

(Persero) Unit Pemasaran I Medan ( Medan: Fakultas Ekonomi USU, 2007), h. 12.

Page 40: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

likuiditasnya akan cendrung menurun. meskipun demikian, hal ini dapat juga terjadi

pengecualian, sebab dapat saja terjadi usaha menjadikan likuiditasnya yang tinggi

dapat juga akhirnya menimbulkan rentabilitas yang tinggi pula.

Terlalu mementingkan likuiditas akan menyebabkan rentabilitas menjadi

rendah hal tersebut disebabkan oleh perusahaan akan menyediakan kas dan aktiva

lancar dalam jumlah yang besar, yang pada akibatnya sebagian besar dari modal

yang dimiliki perusahaan tersebut mengendap dan tidak produktif, hal ini akan

menyebabkan rentabilitas rendah sehingga menyebabkan perusahaan akan

mengalami penurunan laba, dan bahkan akan menimbulkan kerugian. Walau

demikian tingkat likuiditas yang rendah juga membawa permasalahan, perusahaan

yang likuiditasnya rendah akan mengalami situasi yang akan membuat perusahaan

tersebut dalam kondisi bahaya, hal tersebut disebabkan pada saat perusahaan dengan

likuiditas rendah, perusahaan tersebut akan kesulitan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, jika hal tersebut terjadi maka para investor akan tidak percaya terhadap

perusahaan, hal ini akan mengancam keberadaan perusahaan jika para investor

menarik dan keluar dari perusahaan tersebut.

Dua dasar prinsip keuangan yaitu29

:

1. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas

2. Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan resiko ( yaitu terdapat

keuntungan dengan kerugian antara resiko dengan pengembalian). Dalam

mencapai profitabilitas yang lebih tinggi harus disadari bahwa resiko yang

dihadapi semakin besar.

29

Ibid, h. 15.

Page 41: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Hal lain yang mungkin terjadi dari likuiditas rendah adalah menyebabkan

perusahaan akan berkembang lambat, hal ini disebabkan perusahaan dengan

likuiditas rendah akan cendrung melakukan peminjaman modal secara kecil pula, hal

tersebut dimaksudkan agar beban pembayaran utang dapat diminimalkan.

Dilain sisi jika rentabilitas terlalu diperhatikan maka sebagian besar dari

modal akan digunakan secara maksimal untuk menghasilkan laba yang tinggi, dan

dampaknya akan membuat alat- alat likuid seperti aktiva lancar dan lainya akan

sedikit tersedia, jika hal ini terjadi maka kepercayaan pihak investor akan berkurang

bahkan sangat mungkin investor akan menarik dana investasi mereka dari

perusahaan tersebut dan akan berakibat buruk bagi perusahaan.

Apabila perusahaan bermaksud untuk meningkatkan keuntungan yang

diperolehnya maka peningkatan keuntungan tersebut akan diikuti pula oleh resiko

yang semakin besar, demikian pula sebaliknya, menurunkan resiko, maka penurunan

tingkat resiko ini akan diikuti oleh menurunnya tingkat profitabilitas30

.

Dari segi pinjaman perusahaan yang sangat mementingkan rentabilitas akan

mengambil pinjaman yang relative besar dan digunakan untuk menambah modal

dalam melakukan operasionalnya, dan hanya sedikit untuk memenuhi kewajibannya,

dan perusahaan akan kesulitan ketika harus memenuhi kewajibannya, dan hal ini

juga dapat berpengaruh buruk terhadap perusahaan.

30

Lukman syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta:PT. RajaGrafindo

Persada, 2000), h. 208.

Page 42: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal dalam jumlah besar,

kemungkinan likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba

besar akan menurun dan pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas31

B. Hasil penelitian yang relevan

Keputusan yang rasional akan dapat dibuat jika kondisi keuangan perusahan

diketahui, adapun cara mengetahuinya adalah dengan bantuan alat-alat analisis

tertentu, salah satunya adalah dengan hubungan likuiditas dan rentabilitas. Penelitian

yang berhubungan dengan hal tersebut adalah:

No Judul Penelitian Tahun

Penelitian

Nama Peneliti

1 Hubungan Likuiditas dengan

Rentabilitas Pada PT.

Perkebunan Nusantara III

2006 Rahmah

2 Pengaruh Likuiditas,

Solvabilitas terhadap

Profitabilitas pada Baitul

Maal Wattamwil (BMT) di

Kabupaten Pemalang Tahun

2005-2007

2008 Unik S Widiana

3 Hubungan Likuiditas

Terhadap Profitabilitas pada

PT. Pertamina (Persero) Unit

Pemasaran I Medan

2007 Putri Handayani

4 Hubungan Profitabilitas dan

likuiditas dengan Capital

adequacy ratio (CAR) pada

Bank Rakyat Indonesia (

persero) Tbk

2007 Tangi Ceria Issabella Pane

31

Unik Sapta Widiana, Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Baitul

Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2007, http://fe.unnes.ac.id ( 04 April

2011)

Page 43: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Hasil Penelitian:

Rahmah Current rasio mempunyai hubungan yang positi dan signifikan

terhadap ROE

Unik S Widiana Likuiditas, solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada

Baitul Maal Wattamwi (BMT) di Kabupaten Pemalang tahun

2005-2007

Putri Handayani Cash rasio mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan

terhadap ROI

Acid test ratio mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan

terhadap ROI

Current ratio mempunyai hubungan yang positif dan tidak

signifikan terhadap ROI

Tangi Ceria

Issabella Pane

LDR memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap

CAR

Quick ratio memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan

terhadap CAR

ROE mempunyai hubungan positif dan tidak signifikan terhadap

CAR

Interest margin on loan memiliki hubungan positif dan tidak

signifikan terhadap CAR

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmah(2006), Hubungan Likuiditas dengan

Rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III, menggunakan rasio likuiditas dan

rentabilitas, dan hasil dari penelitiannya adalah hubungan antara likuiditas dan

rentabilitas memiliki hubungan keeratan sedang.

Selain itu penelitian lain yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Unik Sapta Widiana, dengan judul Pengaruh

Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Baitul Maal Wattamwil (BMT)

di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2007. Hasil analisis regresi menunjukkan

secara bersama-sama likuiditas, solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada

Baitul Maal Wattamwi (BMT) di Kabupaten Pemalang tahun 2005-2007

Page 44: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh putri handayani dengan judul

Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina (Persero) Unit

Pemasaran I Medan, hasil dari analisa yang dilakukan adalah hubungan antara

likuiditas dan rentabilitas memiliki hubungan yang tidak signifikan serta tingkat

hubungan yang sangat rendah.

Dari penelitian yang sudah ada, penelitian yang penulis lakukan memiliki

perbedaaan dengan penelitian tersebut, sebab penelitian yang penulis lakukan

dilakukan di Perusahaan Perbankan Syariah sedangkan penelitian yang sudah ada

dilakukan di perusahaan perkebunan dan baitul mall wattamwil, perbedaan lainnya

adalah penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan pada tahun 2011 sedangkan

penelitian yang sudah ada dilakukan di tahun 2006 dan 2008, jadi penelitian yang

penulis lakukan lebih aktual, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lanjutan.

C. Kerangka Berpikir

Hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas akan membantu pihak

pengambil keputusan di perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan, untuk itu perlu dilakukan sebuah analisa hubungan

antara rentabilitas dengan likuiditas. Penelitian ini akan melihat hubungan antara

rentabilitas dengan likuiditas pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta

Insani.

Dari hubungan tersebut akan dilihat apakah hubungan antara rentabilitas

dengan likuiditas tersebut, Korelasi sangat lemah, Korelasi lemah, Korelasi sedang,

Korelasi kuat, atau Korelasi sangat kuat.

Page 45: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

D. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir diatas, maka diajukan

hipotesis sebagai berikut:

1. Ha.1 = Terdapat hubungan negatif antara return on asset dengan cash ratio

pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung.

H0.1 = Tidak terdapat hubungan negatif antara return on asset dengan cash

ratio pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung.

2. Ha.2= Terdapat hubungan negatif antara return on equity dengan cash ratio

pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

H0.2= Tidak terdapat hubungan negatif antara return on equity dengan cash

ratio pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

3. Ha.3 = Terdapat hubungan negatif antara rasio efisiensi operasi dengan cash

ratio pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

H0.3= Tidak terdapat hubungan negatif antara rasio efisiensi operasi dengan

cash ratio pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung

Page 46: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur

dalam skala numeric, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan

likuiditas yang diwakili oleh cash ratio( rasio kas), dan rentabilitas yang diwakili

oleh ROA (return on asset), ROE (return on equity) dan efesiensi operasi yang

diperoleh dari laporan keuangan bulanan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Puduarta Insani Tembung, jadi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.

B. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta

Insani Tembung. Alamat Jl. Besar Tembung No. 13A.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan dimulai awal April 2011 sampai dengan Mei

2011.

D. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah data yang terdapat dalam laporan keuangan

bank berupa Laporan Rasio Keuangan dan Neraca, dalam hal ini laporan rasio

bulanan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung.

Page 47: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

E. Sample

Metode pemilihan sample yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu

metode pengambilan sample berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu,

dalam hal ini sample yang diambil adalah data rekapitulasi nilai rasio faktor

kuantitatif tingkat kesehatan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung sejak bulan januari 2009 sampai Maret 2011. Hal ini disebabkan karena

data tersebut mudah diperoleh dan merupakan data yang terbaru sehingga masih

relevan untuk saat ini.

F. Variable Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variable Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel terikat

(dependent variable) dan variabel bebas (independent variable), variabel bebas terdiri

dari return on asset (ROA), return on equity(ROE), rasio efisiensi operasi sedangkan

variabel terikat adalah cash ratio (rasio kas).

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Rentabilitas ( X)

b. Likuiditas ( Y )

2. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung dengan indikator yang

digunakan untuk menilai laporan keuangan bank , yaitu

Page 48: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

a. Return On Asset (ROA)

Return on Asset adalah indikator kemampuan bank untuk menghasilkan

laba dari sejumlah asset yang dimiliki oleh bank yaitu rasio antara laba

sebelum pajak terhadap rata-rata total aktiva yang disajikan dalam bentuk

persentase (%). data ini didapatkan dari laporan keuangan PT. Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung periode Januari

2009- Maret 2011

b. Cash Ratio(Rasio Kas)

Cash ratio adalah indikator untuk mengukur besarnya kesiapan uang kas

untuk digunakan membayar utang, dalam artian perusahaan tidak perlu

menunggu-nunggu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya

yaitu dengan menggunakan rasio lancar. Dapat dikatakan rasio ini

menujukkan kemampuan sesungguhnya perusahaan dalam membayar

kewajiban-kewajiban jangka pendeknya data ini disajikan dalam bentuk

(%). data ini diperoleh dari laporan keuangan PT. Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Puduarta Insani tembung periode januari 2009-Maret

2011.

c. Return on Equity(ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal disetor bank

dalam menghasilkan laba. Semakin besar rasio ini menunjukkan

kemampuan modal disetor bank dalam menghasilkan laba bagi pemegang

saham

Page 49: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

d. Efesiensi Operasional

Rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen untuk

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional,

semakin kecil rasio ini maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluaran bank.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa tehnik yaitu studi dokumentasi, merupakan cara dalam pengumpulan data

yang diperoleh dari dokumen-dokumen, dalam hal penelitian ini adalah dokumen

laporan keuangan perusahaan.

H. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan

dianalisis dengan menggunakan dua teknik analisa statistik.

1. Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk ratio

digunakan “Korelasi Product moment” dengan rumus sebagai berikut:

n(∑ x y) – (∑ x) (∑y)

rxy=

√ ( } ( }

Dimana:

r =koefisien korelasi

x =likuiditas

y =rentabilitas

n =jumlah data

Page 50: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Adapun skala yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan dari hasil

statistic adalah sebagai berikut32

:

0,001 – 0,200 = Korelasi sangat lemah

0,201 – 0,400 = Korelasi lemah

0,401 – 0,600 = Korelasi sedang

0,601 – 0,800 = Korelasi kuat

0,801 – 1,000 = Korelasi sangat kuat

2. Uji Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap

variable terikat serta memprediksi nilai variable terikat dengan menggunakan

variable bebas, analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan dalam

model tersebut ada sebuah variabel dependen dan berapa variabel independen

Adapun persamaan yang sering digunakan adalah:

Y= a + bX1+ bX2 + bX3

Dimana:

X = Rentabilitas

Y= Likuiditas

n= Jumlah data

a= Konstanta

Selanjutnya hasil dari persamaan regresi tersebut di interprestasikan untuk

mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi jika terjadi perubahan terhadap

32

Triton P Budi, Spss 13,0 Terapan, (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 92 .

Page 51: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

variable terikat, dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang

terjadi jika likuiditas berubah akan mempengaruhi likuiditas

Uji signifikansi:

a. Nilai Probabilitas. Apabila suatu korelasi memiliki nilai probabilitas kurang

dari 0,05, maka korelasi tersebut adalah signifikan, sedangkan jika lebih besar

dari 0,05 maka korelasi tidak signifikan.

b. Nilai t, membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel.

Menentukan t hitung dengan rumus33

:

Untuk mempermudah melakukan perhitungan terhadap dua teknik analisa

diatas penelitian ini menggunakan SPSS 13,0 yang kemudian hasil dari SPSS

tersebut di Interprestasikan.

3. Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah

memenuhi syarat ketantuan model regresi, pengujian asumsi klasik meliputi

Uji Normalitas, Uji Otokorelasi, Uji Multikorelasi, Uji Heterokedastisitas

33

Ibid, h. 93.

Page 52: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Puduarta Insani

Pada tahun 1992, ketika Rektor IAIN Sumatera Utara dijabat oleh Brigjend

TNI Drs. H. A. Nazri Adlani, beliau menyampaikan gagasan di kalangan pimpinan

IAIN, yaitu bagaimana agar IAIN dapat berbuat sesuatu yang nyata di tengah-tengah

masyarakat. Gagasan itu mendapat sambutan dan segera ditindaklanjuti dengan

menyelenggarakan kegiatan kursus Perbankan Syariah di bawah asuhan FKEBI

(Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam), suatu lembaga non struktural di

bawah IAIN Sumatera Utara yang telah berdiri sejak tahun 1990.

FKEBI berhasil menyelanggarakan kursus sebanyak 4 (empat) angkatan

masing-masing 3 bulan, dengan jumlah peserta sebanyak + 40 orang setiap angkatan.

Pada ketika itu H. Nazri Adlani bertindak sebagai ketua dewan pelindung, Prof. Dr.

H.M. Yasir Nasution sebagai Direktur dan Syahrul Muda Siregar sebagai Direktur

Pendidikan dan Pelatihan FKEBI.

Setelah menyelenggarakan 4 (empat) angkatan, aktivitas untuk mewujudkan

suatu yang nyata di tengah-tengah masyarakat ini dilanjutkan pula dengan rencana

mendirikan BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), di mana para stafnya akan

diangkat dari kursus perbankan ini.

Pada saat pengajuan permohonan pengesahan akte ke Menteri Kehakiman,

diajukan nama PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah Insani. Namun didapati bahwa

nama BPR Syariah Insani telah ada. Untuk menyegerakan proses, seseorang di

Page 53: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Departemen Kehakiman mengusulkan penambahan nama menjadi PT Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Puduarta Insani. Menurut informasi kata ”Puduarta”

berasal dari bahasa Banten (Serang) yang berarti ”Rumah Harta”. Pengesahan

Menteri Kehakiman diperoleh tanggal 20 Desember 1994 dengan Nomor Keputusan

02-18.631.HT.01.01 Th 1994.

2. Perkembangan Setoran Saham PT BPRS Puduarta Insani

Adapun jumlah modal dasar sesuai Akte Pendirian adalah Rp. 500.000.000,

dengan jumlah saham sebanyak 2000 lembar dengan nilai Rp. 250.000,- persaham.

Modal disetor diperoleh dari pemegang saham adalah Rp. 117.750.000, atau 471

lembar saham. Pemegang saham pada saat pendirian berjumlah 100 orang, di mana

IAIN sebagai yang diwakili oleh Rektor (Ex Oficio) memiliki saham sebanyak 315

lembar saham dengan nilai Rp. 78.750.000, (kepemilikan 67%). Dana atas nama

Rektor tersebut berasal dari sumbangan wajib mahasiswa yang tidak mengikat yang

dihimpun oleh Rektor dalam rangka pengembangan ekonomi Islam. Selebihnya

pemegang saham berasal dari para dosen IAIN dan beberapa anggota masyarakat.

Pada tanggal 17 Januari 1994 Izin Prinsip diperoleh dari Departemen

Keuangan RI dengan Nomor S-059/MK.17/1994. Selanjutnya pada tanggal 10 April

1996 diperoleh Izin Usaha dari Menteri Keuangan RI Nomor Kep-130/KM.17/1996.

PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah Puduarta Insani secara resmi mulai beroperasi

pada tanggal 18 Juni 1996 dengan pembukaan oleh Gubernur Sumatera Utara yang

diwakili oleh Sekwildasu H. A. Wahab Dalimunthe, SH. Pada awal operasional

BPRS, bertindak sebagai Direktur Utama adalah Syahrul Muda Siregar dan H.

Page 54: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Bakhtiar Effendy sebagai Direktur Operasional, dengan jumlah karyawan sebanyak 8

(delapan) orang.

Pada saat ini Modal dasar PT BPRS Puduarta Insani sebesar Rp 5 Milyar dan

telah disetor Rp 2.201.740.000. Dengan kepemilikan saham oleh IAIN SU di BPRS

Puduarta Insani sebesar Rp 799.055.000. Maka IAIN SU mengusai 36% jumlah

saham yang disetor dan dengan kepemilikan ini IAIN menjadi pemegang saham

mayoritas dan menjadi penentu kebijakan BPRS.

3. Perkembangan Asset

BPRS Puduarta Insani mengalami masa-masa yang sulit dalam masa awal

operasionalnya, antara lain sebagai bank yang bersekala kecil maka relatif sulit

memperoleh kepercayaan masyarakat . Namun BPRS mulai mengalami pertumbuhan

yang membaik sejak tahun 1999 dan membukukan asset Rp 1 Milyar.

Sejak awal tahun 2000 sampai dengan akhir tahun 2003 BPRS mengalami

pertumbuhan yang semakin pesat, yaitu dari asset Rp. 1 Milyar dapat tumbuh

menjadi Rp. 5 Milyar pada akhir tahun 2003.

Sejak awal tahun 2004 dan sampai menjelang akhir 2010 ini tampak

kepercayaan masyarakat kepada BPRS semakin baik. Dalam masa awal 2004

sampai dengan tahun 2010 PT BPRS Puduarta Insani telah mengalami pertumbuhan

asset dari Rp. 5 Milyar sampai Rp. 37 Milyar dan BPRS Puduarta Insani tercatat

sebagai BPRS terbesar di Sumatera Utara. Dan apabila dibandingkan dengan BPR

Konvensional, maka BPRS Puduarta Insani menempati posisi ke-5 (lima).

Page 55: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Setelah beroperasi selama 14 (empat belas) tahun, posisi asset PT BPRS

Puduarta Insani per- 30 Nopember 2010 adalah Rp. 36,27 Milyar dengan perolehan

laba sebesar Rp. 448 Juta. Sesuai hasil pemeriksaan Akuntan Publik tanggal 14

Januari 2010 untuk pemeriksaan periode tahun 2009, laporan keuangan PT BPRS

Puduarta Insani ”Menyajikan Secara Wajar” sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia.

4. Visi dan Misi

Visi : Menjadi BPR Syariah Terbaik di Sumatera Utara

Misi : Menerapkan prinsip syariah secara murni.

Melayani secara profesional

Memanfaatkan technologi untuk efisiensi dan kualitas.

5. Struktur Organisasi

Gambar 1

Page 56: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Gambar 2

Gambar 3

Page 57: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

6. Produk

a. Tabungan Wadiah

Produk tabungan di BPRS Puduarta Insani diberi nama Tabungan wadiah Insani.

Tabungan ini sesuai dengan prinsip wadiah. Nasabah mempercayakan dananya

disimpan dibank dengan jangka waktu yang tidak ditentukan ( on call ) atau

berdasarkan kesepakatan yang disepakati pada saat awal akad.

Tabungan wadiah Puduarta Insani telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No: 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan, dan beberapa karakteristik

yang dimiliki antara lain:

a) Simpanan bisa diambil kapan saja ( on call) atau berdasarkan kesepakatan.

b) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian

(athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank Setoran nasabah dalam

bentuk tunai.

Page 58: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

c) Nasabah dapat melakukan penarikan tabungan sewaktu-waktu sepanjang

saldo tabungan nasabah masih cukup.

d) Tabungan tidak dibebani biaya administrasi.

e) Athaya yang diperoleh nasabah dipotong pajak penghasilan pasal 23, sebesar

20 % sesuai ketentuan perpajakan dan zakat sebesar 2,5%.

f) Tabungan nasabah diadministrasikan dengan menggunakan buku tabungan

yang disimpan oleh nasabah, sedangkan catatan bank diadministrasikan

dengan komputer, yang diupdate pada setiap terjadi mutasi.

g) Jika penarikan tabungan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai

cukup.

b. Deposito Mudharabah

Deposito pada BPRS Puduarta Insani diberi nama Deposito Mudharabah

Puduarta Insani dimana deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal)

menyerahkan sepenuhnya sejumlah dana kepada Bank sebagai mudharib (pengelola)

untuk diinvestasikan kepada hal-hal yang produktif dan tidak melanggar ketentuan

perbankan dan fatwa DSN.

Deposito mudharabah adalah jenis simpanan berjangka dengan akad bagi

hasil dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai

dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh

tempo akan diberlakukan sama dengan baru, tetapi bila pada saat akad telah

dicantumkam perpanjangan otomatis tidak perlu diperbarui akad baru. Deposito ini

dikelola dengan prinsip mudharabah dan mempunyai beberapa pilihan jangka waktu

investasi, yaitu terdiri 1 bulan, 3 bulan , 6 bulan dan 12 bulan.

Nisbah bagi hasil antara Bank (mudharib) dan Nasabah (shahibul mal)

bervariasi, mulai dari 40 % : 60 % sampai 30 % : 70%. Makin panjang jangka waktu

investasi nasabah, maka diberikan nisbah yang lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan

agar menarik nasabah untuk melakukan investasi dalam jangka yang lebih panjang,

sehingga memberi keleluasaan pada bank untuk menginvestasikannya pula. Nisbah

Page 59: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

bagi hasil diberikan oleh bank setiap bulan sesuai tanggal nasabah menyerahkan

deposito pada saat permulaan.

Deposito Mudharabah Puduarta Insani telah sesuai dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Deposito, dan beberapa

karakteristik yang dimiliki antara lain :

a. Nasabah bertindak sebagai Shahibul Mal dan bank bertindak sebagai

mudharib.

b. selaku mudharib, bank diberi kebebasan menginvestasikan pada sektor yang

dipandang bank menguntungkan.

c. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan

dalam akad pembukaan rekening Deposito.

d. Bank sebagai mudharib menanggung biaya operasional pengelolaan deposito

dengan menggunakan porsi keuntungan yang menjadi hak bank.

e. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa

persetujuan nasabah.

f. Pemberian bagi hasil diberikan pada setiap tanggal sesuai tanggal awal

nasabah menyerahkan depositonya. Bagi hasil ini dapat diambil tunai,

dimasukkan ke rekening nasabah di BPRS Puduarta Insani maupun di Bank

lain atau diinvestasikan kembali dalam bentuk Deposito (Rool Over)

g. Keuntungan yang diperoleh nasabah berfluktuasi sesuai fluktuasi keuntungan

ril yang diperoleh bank pada setiap bulan.

h. Deposito dibebani biaya materai sesuai ketentuan Bea Materai.

Page 60: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

i. Bagi hasil yang diberikan dipotong pajak penghasilan atas deposito (Pph

pasal 23), sebesar 20 % sesuai ketentuan perpajakan dan zakat sebesar 2,5%.

j. Nasabah diberikan Bilyet Deposito sebagai bukti investasinya, dan bank

mengadministrasikan dengan sistim komputer.

Contoh :

Tuan Amri mendepositokan uangnya sebesar Rp. 150.000.000,- jangka

waktu 6 bulan, nisbah bagi hasil bank adalah 60 : 40. Keuntungan bank pada bulan

berjalan sebesar Rp. 300.000.000,- sementara total dana deposito pada bulan tersebut

adalah Rp. 13.000.000.000. Berapakan bagi hasil yang diterima tuan amri ?

- Keuntungan untuk bank :

60 % x 300.000.000

= Rp. 180.000.000

- Keuntungan untuk nasabah :

40 % x 300.000.000

= Rp. 120.000.000

Maka bagi hasil yang diterima tuan Amri adalah :

= 150.000.000 x 120.000.000

13.000.000.000 = Rp. 1.384.615

7. Penyaluran Dana

a. Jual Beli Murabahah

Jual Beli Murabahah PT BPRS Puduarta Insani adalah bentuk penyaluran

dana dengan pola jual beli. Dengan pola jual beli ini, nasabah yang membutuhkan

barang konsumtif ataupun barang modal dapat mengajukan permohonan pembelian

kepada Bank. Bank selaku penjual dan Nasabah selaku calon pembeli bermufakat

untuk menetapkan harga yang disepakati atas barang yang dibutuhkan nasabah sesuai

jangka waktu pembayaran yang akan dilakukan nasabah. Bank akan mengadakan

Page 61: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

barang yang dibutuhkan oleh Nasabah dan menyerahkannya kepada nasabah.

Selanjutnya nasabah akan mencicil pembayaran kepada bank sesuai schedule yang

ditetapkan.

Murabahah dapat juga dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.

Dalam murabahah berdasarkan pesanan, Bank melakukan pembelian barang setelah

ada pemesanan dari nasabah.

Penyaluran dana dengan pola murabahah pada BPRS Puduarta Insani sesuai

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Murabahah.

a. Ciri-ciri jual beli murabahah

Beberapa ciri-ciri jual beli murabahah pada BPRS Puduarta Insani antara

lain:

1. Nasabah mengajukan permohonan pembelian barang kepada Bank.

2. Bank mengevaluasi kemampuan nasabah melakukan pencicilan.

3. Bank dan nasabah melakukan negosiasi tentang harga jual yang disepakati.

4. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

5. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari‟ah Islam.

6. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya.

7. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan

pembelian ini harus sah dan bebas riba.

8. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang.

9. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan

harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank

harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut

biaya yang diperlukan.

10. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka

waktu tertentu yang telah disepakati.

11. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat

dipegang, gunanya untuk memperkecil resiko-resiko yang merugikan bank

Page 62: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

dan untuk melihat kemampuan nasabah dalam menanggung pembayaran

kembali atas pembiayaan yang diterima dari bank. Bank mengharapkan

keuntungan dengan margin mulai dari 3% sampai 40 persen pertahun.

12. Pembeli dapat mencicil selama 12 bulan sampai 120 bulan.

13. Bank membebankan biaya administrasi sesuai dengan tabel yang sudah

ditentukan dalam memo intern .

14. Terdapat pembebanan biaya notaris sebesar Rp 125.000,- sampai Rp

150.000,-

15. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,

pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah berupa

pengikatan jaminan dan atau asuransi.

16. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari

pihak ketiga (akad wakalah), akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

17. Dalam hal jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar

uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.

18. Dalam melakukan pembelian barang, bank pada umumnya mewakalahkan

kepada nasabah. Namun beberapa produk (seperti sepeda motor Honda),

bank melakukan pembelian langsung ke show room.

19. Bank juga bekerjasama dengan Asuransi Syariah untuk dapat mengkover

jumlah pembiayaan nasabah apabila nasabah meninggal dunia, sehingga ahli

waris yang ditinggalkan tidak menanggung beban/hutang nasabah tersebut.

b. Jaminan dalam murabahah :

1. Jaminan dalam murabahah diperbolehkan, agar nasabah serius dengan

pesanannya.

2. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat

dipegang.

c. Hutang dalam murabahah :

1. Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi murabahah tidak

ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak

ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut

dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk meyelesaikan

hutangnya kepada bank.

2. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus

menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh

memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu

diperhitungkan.

d. Penundaan pembayaran dalam murabahah :

Page 63: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

1. Nasabah yang memiliki kemampuan dalam hal pembayaran tidak dibenarkan

menunda penyelesaian hutangnya.

2. Dan apabila nasabah sengaja atau salah satu pihak tidak menunaikan

kewajibannya, maka penyelesiannya dilakukan melalui Badan Arbitase

Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

e. Bangkrut dalam Murabahah.

Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan hutangnya,

Bank harus menunda tagihan hutang sampai ia sanggup kembali, atau berdasarkan

kesepakatan.

f. Uang muka Murabahah (Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/IX/2000)

1. Dalam akad penyaluran dana murabahah, Bank dibolehkan untuk meminta

uang muka apabila kedua belah pihak bersepakat.

2. Besar jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.

3. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus memberi ganti

rugi kepada Bank dari uang muka tersebut.

4. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, Bank dapat meminta

tambahan kepada nasabah.

5. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, Bank harus mengembalikan

kelebihannya kepada nasabah.

g. Diskon murabahah (Fatwa DSN No. 16/DSN-MUI/IX/2000)

1. Harga (tsaman) dalam jual beli adalah suatu jumlah yang disepakati oleh

kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (qimah) benda yang menjadi objek

jual beli, lebih tinggi maupun lebih rendah.

2. Harga dalam jual beli murabahah adalah harga beli dan biaya yang diperlukan

ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan.

3. Jika dalam jual beli murabahah Bank mendapat diskon dari supplier, harga

sebenarnya adalah harga setelah diskon, karena itu diskon adalah hak

nasabah.

4. Jika pemberian diskon terjadi setelah akad, pembagian diskon tersebut

dilakukan berdasarkan perjanjian (persetujuan) yang dimuat dalam akad.

5. Dalam akad, pembagian diskon setelah akad hendaklah diperjanjikan dan

ditandatangani.

h. Sanksi atas nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran (Fatwa DSN No.

17/DSN-MUI/IX/2000).

Page 64: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

1. Sanksi yang dimaksud disini adalah sanksi yang dikenakan kepada nasabah

yang mampu membayar tetapi menunda pembayaran dengan sengaja.

2. Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan Force majeur tidak

boleh dikenakan sanksi.

3. Nasabah yang menunda-nunda pembayaran dan/atau tidak mempunyai

kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh dikenakan sanksi.

4. Sanksi didasarkan pada prinsip ta‟zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih

disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.

5. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas

dasar kesepakatan.

6. Dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial.

i. Potongan pelunasan dalam murabahah (Fatwa DSN No.23/DSN-MUI/III/2002)

1. Jika nasabah dalam transaksi murabahah melakukan pelunasan pembayaran

tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, Bank boleh

memberikan potongan dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat

tidak diperjanjikan dalam akad.

2. Besarnya potongan sebagaimana dimaksud diatas diserahkan pada kebijakan

dan pertimbangan Bank.

j. Tujuan murabahah :

1. Akad murabahah digunakan oleh bank untuk memfasilitasi nasabah

melakukan pembelian dalam rangka memenuhi kebutuhan akan :

2. Barang konsumsi seperti rumah, kenderaan/alat transportasi, alat-alat rumah

tangga dan sejenisnya.

3. Pengadaan barang dagangan

4. Bahan baku dan atau bahan pembantu produksi (tidak termasuk proses

produksi)

5. Barang modal seperti pabrik, mesin dan sejenisnya.

6. Barang lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan disetujui bank.

k. Harga jual bank :

1. Ketentuan harga jual bank ditetapkan pada awal perjanjian dan tidak boleh

berubah selama jangka waktu pembayaran angsuran, termasuk jika dilakukan

perpanjangan.

2. Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah

berikut biaya yang diperlukan.

Page 65: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

3. Apabila nasabah memberikan uang muka (Urbun), maka uang muka nasabah

tersebut diperlakukan sebagai pengurang Hutang Nasabah (Piutang

Murabahah). Namun demikian akad jual beli yang dibuat antara bank dengan

nasabah tetap berpedoman kepada harga jual beli awal yang telah disepakati.

4. Bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah. Dalam

murabahah, uang muka harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank, bukan

kepada pemasok. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah

apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai

pembayaran angsuran). Tetapi apabila murabahah batal, uang muka

dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan kerugian sesuai

dengan kesepakatan.

Contoh :

Tuan Budi mengajukan pembiayaan dengan akad mnrabahah sebesar rp.

10.000.000,- dengan jangka waktu 36 bulan. margin murabahah yang ditetapkan oleh

bank adalah 17%. Berapakah besar angsuran yang harus dibayar Budi perbualan ?

Jawab;

Harga Beli = Rp. 10.000.000

Margin = Rp. 1.700.000 ( 17 % dari Rp. 10.000.000 )

Harga Jual = Rp. 11.700.000

36 Bulan

Maka besar angsuran tuan Budi per Bulan adalah :

= Rp. 325.000.

b. Pembiayaan Mudharabah

Penyaluran dana dalam bentuk Pembiayaan Mudharabah pada BPRS

Puduarta Insani adalah akad pembiayaan dengan sistim bagi hasil dengan jangka

waktu 1 s/d 3 thn. Bank memberikan modal usaha kepada nasabah untuk dikelola.

Keuntungan dibagi antara bank dan nasabah sesuai kesepakatan yang dituangkan

didalam akad pembiayaan.

Page 66: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Pembiayaan Mudharabah telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional

melalui fatwa No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh).

Pembiayaan mudharabah pada BPRS Puduarta Insani mempunyai ciri-ciri sbb:

1. Nasabah mengajukan permohonan kepada bank tentang kegiatan usahanya

yang membutuhkan modal bank.

2. Pada umumnya nasabah telah memiliki usaha yang produktif, sehingga bank

membiayai bahagian tertentu dari usaha nasabah.

3. Bank dengan nasabah bersepakat tentang nisbah masing-masing dari

keuntungan yang diperkirakan.

4. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan

dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentase

(nisbah) dari keuntungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus

berdasarkan kesepakatan.

5. Pada ketika negosiasi bank berupaya memperkirakan keuntungan pada

kisaran 12 % sampai dengan 40 % pertahun.

6. Saat pembayaran cicilan dan bagi hasil oleh nasabah, disesuaikan dengan

tanggal pencairan pembiayaan.

7. Untuk pembiayaan dengan jangka waktu sampai dengan satu tahun,

pengembalian modal dapat dilakukan pada akhir periode akad atau pada saat

jatuh tempo atau dilakukan secara angsuran.

8. Untuk mengantisipasi resiko akibat kelalaian atau kecurangan, bank dapat

meminta jaminan atau agunan dari nasabah.

9. Bank juga bekerjasama dengan Asuransi Syariah untuk dapat mengkover

jumlah pembiayaan nasabah apabila nasabah meninggal dunia, sehingga ahli

waris yang ditinggalkan tidak menanggung beban/hutang nasabah tersebut.

Contoh :

Tuan Ahmad mengajukan pembiayaan dengan akad mudharabah untuk keprluan

usahanya sebesar Rp. 15.000.000 dengan jangka waktu 1 bulan dengan system

pembayaran pokok dibayar pada saat jatuh tempo, sedangkan bagi hasil dibayar

setiap bulannya. Dari hasil negosiasi tuan Ahmad dengan bank, tuan Ahmad akan

memberikan bagian keuntungan setiap bulan kepada bank sebesar Rp. 1.250.000.

Maka bagi hasil yang harus diberiakn tuan Ahmad kepada bank adalah :

Perkiraaan keutungan yang harus diberikan kepada bank adalah :

Page 67: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

= 20% x Rp. 1.250.000

= Rp. 250.000

Maka pada saat jatuh tempo kewajiban yang harus dibayarkan tuan Ahmad

kepada bank adalah :

= Rp. 15.000.000 + Rp. 250.000

= Rp. 15.250.000

c. Ijarah

Ijarah disebut juga akad pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa

dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri dengan tujuan memberikan fasilitas

kepada nasabah yang membutuhkan manfaat atas barang atau jasa dengan

pembayaran tangguh.

a. Objek sewa :

1. Properti

2. Alat transportasi

3. Alat-alat berat

4. Multi Jasa (Pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kepariwisataan dll).

b. Spesifikasi objek sewa

1. Jumlah, ukuran dan jenis objek sewa harus diketahui jelas serta tercantum

dalam akad.

2. Objek sewa dapat berupa barang yang telah dimiliki bank atau barang yang

diperoleh dengan menyewa dari pihak lain untuk kepentingan nasabah.

3. Objek dan manfaat barang sewa harus dapat dinilai dan diidentifikasi secara

spesifik dan dinyatakan dengan jelas termasuk pembayaran sewa dan jangka

waktunya.

4. Bank dapat mewakilkan kepada nasabah untuk mencarikan barang yang akan

disewa.

5. Nasabah dilarang menyewakan kembali barang yang disewanya.

Page 68: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

c. Sewa

1. Nasabah membayar sewa sesuai dengan kesepakatan.

2. Besarnya sewa harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk nominal

bukan dalam bentuk prosentase.

3. Besarnya sewa dapat ditinjau sesuai dengan kesepakatan.

4. Apabila objek sewa bukan milik bank, maka pendapatan bank merupakan

selisih antara harga perolehan sewa dengan harga sewa.

5. Biaya administrasi, biaya asuransi, dan notaris atau biaya lain yang telah

disepakati diawal dapat dibebankan kepada nasabah.

d. Al Qardh Al Hasan

Pembiayaan Al-Qardh al-Hasan pada BPRS Puduarta Insani, adalah

penyaluran dana dalam bentuk pinjaman yang diberikan kepada kaum dhuafa dan

juga pinjaman yang bersifat talangan atau penggunaan sementara oleh nasabah.

Pinjaman ini tidak dibebankan bagi hasil maupun margin. Pembayaran dapat dicicil

sesuai jangka waktu dan dapat juga dibayar sekaligus pada saat jatuh tempo. Nasabah

juga dapat memberikan tambahan berupa sumbangan sukarela selama tidak ada

diperjanjikan dalam akad. Al Qard juga digunakan untuk membantu usaha sangat

kecil dan keperluan sosial yang bersumber dari dana zakat, infaq dan shadaqah. Al

Qard merupakan misi sosial kemasyarakatan yang memiliki resiko tinggi karena

pembiayaan ini tidak memiliki jaminan.

Pembiayaan qardh pada BPRS Puduarta Insani sesuai Fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh.

1. Merupakan pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan.

2. Karakter nasabah harus diketahui dengan jelas.

3. Nasabah Al Qard wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada

waktu yang telah disepakati bersama.

Page 69: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

4. Biaya administrasi dapat dibebankan kepada nasabah.

5. Bank dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana dipandang perlu.

6. Nasabah Al Qard dapat memberikan tambahan (sumbangan) senang sukarela

kepada bank selama tidak diperjanjikan dalam akad.

7. Bank tidak diperbolehkan mempersyaratkan imbalan atau kelebihan/hadiah

(diluar pinjaman) dari nasabah peminjam Qard.

8. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya

pada saat yang telah disepakati dan bank telah memastikan

ketidakmampuannya, bank dapat :

a. memperpanjang jangka waktu pengembalian, atau

b. menghapus sebahagian atau seluruh kewajibannya.

9. Bank dapat menjatuhkan sanksi kewajiban pembayaran atas kelambatan

pembayaran atau menjual agunan nasabah untuk menutup kewajiban

pinjaman nasabah, apabila nasabah digolongkan mampu dan tidak

mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah

disepakati.

10. Bank boleh memberikan sanksi (denda) kepada nasabah apabila dalam

penggunaan dana Qard tidak sesuai dengan perjanjian semula.

e. Multi Jasa

1. Pengertian Pembiayaan Multijasa

Pembiayaan Multijasa adalah kegiatan penyaluran dana dalam bentuk

pembiayaan berdasarkan akad Ijarah dalam jasa keuangan antara lain dalam bentuk

pelayanan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan kepariwisataan.Kegiatan

penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan Ijarah untuk transaksi

multijasa berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut :

Bank dapat menggunakan Akad Ijarah untuk transaksi multijasa dalam jasa

keuangan antara lain dalam bentuk pelayanan pendidikan, kesehatan, ketenaga

kerjaan dan kepariwisataan; dalam pembiayaan kepada nasabah yang menggunakan

Akad Ijarah untuk transaksi multijasa, Bank dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah)

atau fee; besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk

nominal bukan dalam bentuk prosentase.

2. Landasan Hukum

a. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Pembiayaan Ijarah

Page 70: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

b. Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 44/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang

PEMBIAYAAN MULTIJASA

c. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/17/PBI/2004 jo 8/25/PBI/2006 Tentang

BPR Berdasarkan Prinsip Syariah.

d. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/46/PBI/2005 Tentang Akad

Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Yang Melaksanakan Kegiatan

e. Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

f. Peraturan Bank Indonesia No: 9/19/PBI/2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip

Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan PenyaluranDana Serta

Pelayanan Jasa Bank Syariah

3. Objek Ijarah Multijasa

Bank dapat menggunakan akad ijarah untuk transaksi multi jasa dalam jasa

keuangan antara lain dalam bentuk pelayanan :

a. Pendidikan

b. Kesehatan

c. Ketenagakerjaan

d. Kepariwisataan

4. Besarnya ujrah dan jangka waktu

a. Nasabah membayar uang upah/ujrah sesuai dengan kesepakatan.

b. Jangka waktu maksimum Ijarah Multijasa adalah 3 tahun

c. Besarnya upah/ujrah harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk

tabel yang sudah ditentukan pada SOP Multijasa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Likuiditas

Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya (kurang dari 3 bulan) yang segera jatuh tempo, dalam

Page 71: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

penelitian ini tingkat likuiditas PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduaarta

Insani Tembung dihitung dengan menggunakan Cash rasio.

Cash rasio merupakan rasio untuk mengukur besarnya kesiapan uang kas

untuk digunakan membayar utang, dalam artian perusahaan tidak perlu menunggu-

nunggu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya yaitu dengan menggunakan

rasio lancar.

Ketersediaan kas dapat ditunjukkan dari persediaan dana kas atau yang setara

kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat).

Dapat dikatakan rasio ini menujukkan kemampuan sesungguhnya perusahaan dalam

membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Berikut ini adalah Fluktuasi Cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Puduarta Insani Tembung periode Januari 2008 sampai dengan maret 2011.

Gambar 4

Grafik Fluktuasi Cash Rasio

Page 72: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Sumber: Diolah dari Laporan Nilai Rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Puduarta Insani Tembung

Cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

berdasarkan laporan keuangan nilai cash rasio mengalami kenaikan dan mencapai

puncak tertinggi terjadi pada bulan Januari 2010 sebesar 53,40%, kemudian pada

bulan Juni 2010 mengalami penurunan yaitu 23,80%, dan pada bulan Juli dan

Agustus 2010 berangsur-angsur naik dan pada agustus 2010 tercatat sebesar 43,14%,

dan masih pada tahun yang sama yaitu tahun 2010 terjadi penurunan pada bulan

September, Oktober, dan Nopember masing-masing tercatat 32,87%, 32,56%, dan

29,74%, dan pada bulan Desember 2010 terjadi kenaikan dan tercatat sebesar

42,98%, dan pada tahun 2011 terjadi penurunan yaitu pada bulan januari tercatat

26,87%, dan pada bulan februari kembali terjadi penurunan dan tercatat sebesar

25,00% dan pada bulan maret 2011 terjadi kenaikan hingga tercatat sebesar 49,83 %.

2. Rentabilitas

0

10

20

30

40

50

60

Jan

uar

i 20

09

Feb

ruar

i 20

09

Mar

et

20

09

Ap

ril.2

00

9

Me

i 20

09

Jun

i 20

09

Juli

20

09

Agu

stu

s 2

00

9

Sep

tem

be

r.2

00

9

Okt

ob

er 2

00

9

No

pem

be

r 2

00

9

De

sem

be

r 2

00

9

Jan

uar

i 20

10

Feb

ruar

i 20

10

Mar

et

20

10

Ap

ril.2

01

0

Me

i 20

10

Jun

i 20

10

Juli

20

10

Agu

stu

s 2

01

0

Sep

tem

be

r.2

01

0

Okt

ob

er 2

01

0

No

pem

be

r 2

01

0

De

sem

be

r 2

01

0

Jan

uar

i 20

11

Feb

ruar

i 20

11

Mar

et

20

11

Cash Ratio

Page 73: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk dapat

menghasilkan laba selama periode tertentu, dalam penelitian ini rentabilitas dihitung

dengan menggunakan rasio return on asset(ROA), return on equity(ROE), efisiensi

operasi,

Berikut ini adalah fluktuasi return on asset (ROA) PT. Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung periode Januari 2008 sampai dengan maret

2011.

Gambar 5

Grafik Fluktuasi Return On Asset

Sumber: Diolah dari Laporan Nilai Rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Puduarta Insani Tembung

Return On Asset PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada tahun 2009 tepatnya pada bulan

juni mengalami penurunan dan tercatat sebesar 2,06%, walaupun pada bulan juli

terjadi kenaikan yaitu 2,09% tetapi pada bulan agustus kembali terjadi penurunan

dan tercatat masing masing-masing yaitu sebesar 1,93%, dan pada bulan September

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Jan

uar

i 20

09

Feb

ruar

i 20

09

Mar

et

20

09

Ap

ril.2

00

9

Me

i 20

09

Jun

i 20

09

Juli

20

09

Agu

stu

s 2

00

9

Sep

tem

be

r.2

00

9

Okt

ob

er 2

00

9

No

pem

be

r 2

00

9

De

sem

be

r 2

00

9

Jan

uar

i 20

10

Feb

ruar

i 20

10

Mar

et

20

10

Ap

ril.2

01

0

Me

i 20

10

Jun

i 20

10

Juli

20

10

Agu

stu

s 2

01

0

Sep

tem

be

r.2

01

0

Okt

ob

er 2

01

0

No

pem

be

r 2

01

0

De

sem

be

r 2

01

0

Jan

uar

i 20

11

Feb

ruar

i 20

11

Mar

et

20

11

Return On Asset

Page 74: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

2009 kembali terjadi kenaikan dan tercatat sebesar 2,21, pada bulan februari 2010

merupakan titik terendah ROA PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta

Insani Tembung selama kurun waktu januari 2008 sampai Maret 2011 yaitu hanya

sebesar 1,46%, dan berangsur-angsur naik kembali hingga pada bulan Januari 2011

tercatat merupakan titik puncak ROA selama periode Januari 2009 - Maret 2011

yaitu sebesar 3,07%.

Gambar 6

Return On Equity PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada tahun 2009 tepatnya pada bulan

juni mengalami penurunan dan tercatat sebesar 24,57%, pada bulan juli kembali

terjadi penurunan yaitu 24,07% ,pada bulan agustus kembali terjadi penurunan dan

tercatat yaitu sebesar 21,91%, dan sampai akhir tahun 2009 tepatnya bulan desember

merupakan titik terendah ROE PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta

Insani Tembung selama kurun waktu januari 2009 sampai Maret 2011 yaitu hanya

0

10

20

30

40

50

60

Jan

uar

i 20

09

Feb

ruar

i 20

09

Mar

et

20

09

Ap

ril.2

00

9

Me

i 20

09

Jun

i 20

09

Juli

20

09

Agu

stu

s 2

00

9

Sep

tem

be

r.2

00

9

Okt

ob

er 2

00

9

No

pem

be

r 2

00

9

De

sem

be

r 2

00

9

Jan

uar

i 20

10

Feb

ruar

i 20

10

Mar

et

20

10

Ap

ril.2

01

0

Me

i 20

10

Jun

i 20

10

Juli

20

10

Agu

stu

s 2

01

0

Sep

tem

be

r.2

01

0

Okt

ob

er 2

01

0

No

pem

be

r 2

01

0

De

sem

be

r 2

01

0

Jan

uar

i 20

11

Feb

ruar

i 20

11

Mar

et

20

11 .

Return on Equity

Page 75: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

sebesar 14,12%, dan berangsur-angsur naik kembali hingga pada bulan Januari 2011

tercatat merupakan titik puncak ROE selama periode Januari 2009 - Maret 2011

yaitu sebesar 57,47%.

Gambar 7

Efisiensi Operasi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada tahun 2009 tepatnya pada bulan

mei mengalami penurunan dan tercatat sebesar 77,38%, pada tahun 2010 tepatnya

pada bulan februari merupakan titik puncak dari efisiensi operasi yaitu tercatat

sebesar 85,73% dan tahun 2011 tepatnya bulan februari merupakan titik terendah

ROE PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung selama kurun

waktu januari 2009 sampai Maret 2011 yaitu hanya sebesar 75,26%.

3. Hubungan Rentabilitas dengan Likuiditas

70727476788082848688

Jan

uar

i 20

09

Feb

ruar

i 20

09

Mar

et

20

09

Ap

ril.2

00

9

Me

i 20

09

Jun

i 20

09

Juli

20

09

Agu

stu

s 2

00

9

Sep

tem

be

r.2

00

9

Okt

ob

er 2

00

9

No

pem

be

r 2

00

9

De

sem

be

r 2

00

9

Jan

uar

i 20

10

Feb

ruar

i 20

10

Mar

et

20

10

Ap

ril.2

01

0

Me

i 20

10

Jun

i 20

10

Juli

20

10

Agu

stu

s 2

01

0

Sep

tem

be

r.2

01

0

Okt

ob

er 2

01

0

No

pem

be

r 2

01

0

De

sem

be

r 2

01

0

Jan

uar

i 20

11

Feb

ruar

i 20

11

Mar

et

20

11

Efisiensi Operasi

Page 76: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara rentabilitas dengan likuiditas

pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung digunakan

korelasi Pearson Product Moment, dan untuk mempermudah menghitungnya maka

dalam penelitian ini digunakan alat bantu yaitu program SPSS versi 13,00, dari

pengolahan data yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 2

Hasil Uji Korelasi

Tampak pada output korelasi angka 0,313(ROA) dengan atau yang

ditampilkan dengan penulisan -,313 adalah angka koefisien korelasi atau nilai r =

0,313(korelasi lemah), Adanya tanda negatif (-,313) didepan angka ,313 pada

tampilan output menunjukkan bahwa korelasi memiliki hubungan negatif (Ha.1

diterima), dengan demikian, dapat diinterprestasikan bahwa jika return on asset

mengalami kenaikan maka cash rasio mengalami penurunan, dan sebaliknya jika

return on equity mengalami penurunan maka cash rasio mengalami kenaikan.

Pada output korelasi juga terlihat angka .026, adalah angka korelasi atau nilai

r = .026(korelasi sangat lemah), tidak adanya tanda (-) didepan angka .026

menunjukkan arah hubungan positif antara return on equity dengan cash rasio (H0.2

diterima), dengan demikian dapat di interprestasikan bahwa jika return on equity

mengalami kenaikan maka cash rasio juga mengalami kenaikan dan juga sebaliknya.

Page 77: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Selanjutnya pada output korelasi terlihat angka .299, adalah angka korelasi

atau nilai r= 0.299(korelasi lemah), tidak adanya tanda (-) menunjukkan arah positif

hubungan antara cash rasio dengan efisiensi operasi (H0.3 diterima) yang berarti

bahwa jika efisiensi operasi mengalami kenaikan maka cash rasio juga mengalami

kenaikan, dan juga sebaliknya jika efisiensi mengalami penurunan maka cash rasio

juga ikut mengalami penurunan.

Uji signifikansi

1. Nilai Probabilitas(lihat tabel 7). Jika probabilitas < 0,05 maka terdapat hubungan

yang signifikan maka keputusan, angka probabilitasnya < 0,05 (0,004 < 0,05),

maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara ROA dengan cash rasio pada

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung signifikan, atau

ROA berhubungan terhadap cash rasio secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%

.

Pada ROE nilai probabilitasnya sebesar .005, jika probabilitas < 0,05 maka

terdapat hubungan yang signifikan, angka probabilitasnya < 0,05 (0,005 < 0,05),

maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara ROE dengan cash rasio pada

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung signifikan, atau

ROE berhubungan terhadap cash rasio secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%

.

Pada efisiensi operasi nilai probabilitasnya sebesar .596, jika probabilitas <

0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan angka probabilitasnya > 0,05(0, 596 >

0,05), maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara efisiensi operasi

dengan cash rasio pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani

Page 78: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Tembung tidak signifikan, atau efisiesi operasi berhubungan terhadap cash rasio

tidak secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%

2. Nilai t, (lihat tabel 7), Apabila t hitung < t tabel, maka keputusan pengujian adalah

nilai r hasil analisis korelasi tidak signifikan, dan apabila nilai t hitung > t tabel,

maka nilai r hasil analisis korelasi signifikan

Nilai t hitung pada ROA adalah –3.168. Pada derajat bebas (df)= N - 4 = 27 –

4 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh

karena t hitung > dari t tabel(-3.168 > 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa

koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

Nilai t hitung pada ROE adalah 3.314 Pada derajat bebas (df)= N - 4 = 27 – 4

= 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh

karena t hitung > dari t tabel(3.314> 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa

koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

Nilai t hitung pada efisiensi operasi adalah 0.537 Pada derajat bebas (df)= N -

4 = 27 – 4 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah

1,714. Oleh karena t hitung < dari t tabel(0.537< 1.714), maka dapat diambil

keputusan bahwa koefisien regresi tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

Tabel 3

Page 79: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Rata-rata cash rasio selama periode januari 2009 sampai maret 2011 adalah

sebesar 30.90, rata-rata ROA selama periode januari 2009 sampai maret 2011

adalah sebesar 2.27, rata-rata ROE selama periode januari 2009 sampai maret 2011

adalah sebesar 32.34, dan rata-rata efisiensi operasi selama periode januari 2009

sampai maret 2011 adalah sebesar 80.40.

Tabel 4

Tabel 5

Pada variabel entered/removed, variabel independen yang masuk adalah

ROA, ROE dan efisiensi operasi dengan variabel terikat cash rasio. Nilai R= 0,620

Page 80: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

dan R x R = R Square= 0,384, untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari dua

digunakan adjusted R square ( .304), berarti 30,4 % variasi cash rasio dipengaruhi

oleh ketiga variabel bebas dan sisanya 69.6 % dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

Standart error of estimate= 8.70342 lebih kecil dari standart deviasi = 10.43207 (lihat

tabel 3), maka model regresi layak digunakan.

Tabel 6

Tabel 7

Pada anova (lihat tabel 6), Nilai F =4,785 dengan p = 0,010. oleh karena p <

0,05, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi likuiditas pada taraf

kepercayaan 95%. Nilai B Constant (lihat tabel 7) 24.118 menyatakan bahwa jika

ROA, ROE dan efisiensi operasi diabaikan, maka likuiditas adalah 24.118, nilai B

ROA (tabel 7) -26.072 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% ROA akan

Page 81: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

menurunkan sebesar -26.072 cash rasio, nilai B ROE sebesar 1.054 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% ROE akan menaikkan cash rasio sebesar 1.054%, nilai

B efisiensi operasi sebesar 0.397, menunjukkan setiap kanaikan efisiensi operasi

sebesar 1% akan menaikkan 0.397% cash rasio.

Berdasarkan Nilai B Constant dan B ROA, B ROE dan B efisiensi operasi,

maka dapat dibuat persamaan regresi:

Y= a+ bX1+bx2+bx3= 24.118 - 26.072 X1+1.054X2+0.397X3

Keterangan:

X= Rentabilitas

Y= Likuiditas

Tabel 8

Output ini adalah rangkuman nilai-nilai residual, dengan nilai minimum,

maksimum, mean, standart deviasi, dan jumlah kasus atau N

Uji Normalitas

Tabel 9

Page 82: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Terlihat pada tabel 9 bahwa sebaran titik-titik residual berada di sekitar garis

normal, Hal tersebut terjadi karena titik-titik residual tersebut berasal dari data

dengan distribusi normal. Dengan demikian, disimpulkan bahwa regresi telah

memenuhi persyaratan normalitas.

Uji Heterokedastisitas

Tabel 10

210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Regr

essi

on S

tude

ntiz

ed R

esid

ual

Dependent Variable: CashRatio

Scatterplot

Page 83: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitas-nya apabila diagram

pencar residual membentuk pola tertentu. tampak pada output diatas diagram pencar

residual tidak membentuk suatu pola tertentu. kesimpulannya, regresi terbebas dari

kasus heterokedastisitas dan memenuhi asumsi klasik tentang heterokedastisitas

Uji Multikorelasi

Tabel 11

Uji ini melihai nilai variance inflaction factor (VIF) jika tolerance < 0,1 atau

jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas, dari hasil analisa yang dilakukan

terhadap uji multikolinearitas tampak dari masing-masing variabel independen tidak

terdapat multikolinearitas karena nilai VIF masing-masing < 10.

Uji Otokorelasi

Tabel 12

Page 84: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Kolom Durbin Watson (D-W) pada moden summary menunjukkan nilai D-

W= 1.518, Dari hasil uji statistic Durbin Watson t-test nilai statistic tabel untuk uji

Durbin Watson dengan 5%(0,05) dengan sejumlah variabel independen (k=3) dan

banyaknya sampel (n=27) untuk dL 1,1624 dan du 1,6510, nilai Durbin Watson

diperoleh 1,518 artinya D-W > dU > dL, dengan demikian dapat diputuskan tidak

terjadi otokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang

otokorelasi.

Page 85: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil analisis hubungan rentabilitas (return on asset, return

on equity, dan efisiensi operasi) terhadap likuiditas (cash rasio) PT. Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung adalah:

1. Variabel return on asset mempunyai hubungan yang negatif (Ha.1 diterima)

dan signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Puduarta Insani Tembung oleh karena t hitung > dari t tabel(-3.168 > 1,714),

maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf

kepercayaan 95%, yang berarti bahwa jika return on asset mengalami

kenaikan maka akan terjadi penurunan pada cash rasio, sebaliknya jika cash

rasio mengalami penurunan maka return on asset akan mengalami kenaikan

selain itu return on asset memiliki hubungan yang lemah terhadap cash rasio

(-,313).

2. Variabel return on equity mempunyai hubungan yang positif (H0.2 diterima)

dan signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Puduarta Insani Tembung oleh karena t hitung > dari t tabel(3.314> 1,714),

maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf

kepercayaan 95%, yang berarti bahwa jika return on equity mengalami

kenaikan maka cash rasio juga ikut mengalami kenaikan, dan sebaliknya jika

return on equity mengalami penurunan maka cash rasio juga mengalami

penurunan selain itu return on equity memiliki hubungan yang sangat lemah

terhadap cash rasio (0.026).

Page 86: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

3. variabel efisiensi operasi mempunyai hubungan yang positif (H0.3 diterima)

dan tidak signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Puduarta Insani Tembung, oleh karena t hitung < dari t tabel(0.537 <

1.714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi tidak

signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

4. Adjusted R square(regresi dengan variabel bebas lebih dari dua digunakan

adjusted R square) diketahui sebesar ( .304), hal ini berarti 30,4 % variasi

cash rasio dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas dan sisanya 69.6 %

dipengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar model.

B. Saran

1. Untuk memperoleh kondisi keuangan yang lebih baik lagi maka hal yang

perlu diperhatikan adalah dengan seksama melakukan pemantauan tingkat

likuiditas dan rentabilitas, hal ini penting agar kondisi keuangan tetap terjaga

dan memenuhi peraturan dari Bank Indonesia tentang kesehatan BPRS.

2. Mempertahankan peringkat tingkat likuiditas dan rentabilitas yang telah

dicapai selama periode 2009-2011.

3. Memperhatikan tingkat likuiditas harus dilakukan tanpa mengabaikan

rentabilitas.

Page 87: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004.

Brigham dan Houston. Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat, 2009.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Hanafi, M Mahmud, Manajemen Keuangan, Yogyakarta, edisi: 2004/2005, Cetakan

Pertama, BPFE, 2004.

Handayani, Putri. Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pertamina

(persero) Unit Pemasaran I Medan. Medan: Fakultas Ekonomi USU, 2007.

Harahap, Sofyan Safri. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada,2009.

Horne, James C van dan John wachwicz, Jr .Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan,

alih bahasa: Heru Sutojo, buku satu, edisi kesembilan. Salemba Empat.

Jakarta 1999.

Jumingan. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Kasmir. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010.

Muhammad. Pengantar akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2007.

Rahmah. Hubungan Likuiditas dan Rentabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) Medan. Medan: Unimed. Skripsi. Tidak Dipublikasikan, 2006.

Harahap, Sofyan Safri. Teori Akuntansi. Jakarta: RajaGrafindo, 2007.

Syamsuddin, Lukman. Manajemen keuangan perusahaan: konsep aplikasi dalam

perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan, Jakarta. edisi baru,

cetakan ketujuh, PT. Raja Grafindo persada, 2002.

Page 88: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Syarvina, Wahyu.. Analisa Perbandingan Profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri

dan PT. Bank Mandiri di Indonesia Didasarkan Perhitungan ROA dan ROE

periode 2005-2008. Medan: IAIN SU. Skripsi. Tidak Dipublikasikan, 2008.

Budi, Triton P. Spss 13,0 Terapan. Yogyakarta: Andi, 2005.

Unik, Widiana S, Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada

Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2007,

Semarang: FE UNNES. Skripsi .Tidak dipublikasikan. 2008.

http://fe.unnes.ac.id ( 04 April 2011).

Veithzal, dkk, Bank and Financial Instution Managemen. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2007.

Page 89: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Lampiran:

TABEL DISTRIBUSI T- Student

Derajat

Bebas

(df)

Uji Satu Arah

0.10 0.05 0.025 0.02 0.055 0.0005

Uji Dua Arah

0.20 0.10 0.05 0.02 0.01 0.001

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.619

2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.599

3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.924

4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.610

5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.869

6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.959

7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 5.408

8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 5.041

9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.781

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.587

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.437

12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 4.318

13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 4.221

14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 4.140

15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 4.015

17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.965

18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.922

19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.883

20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.850

21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.830 3.819

22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.792

23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.768

24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.745

25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.725

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.707

27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.690

28 1.313 1.699 2.048 2.467 2.763 3.674

29 1.312 1.684 2.045 2.462 2.756 3.659

30 1.310 1.671 2.042 2.457 2.750 3.551

40 1.303 1.662 2.021 2.423 2.704 3.460

60 1.296 1.658 2.000 2.390 2.660 3.373

Page 90: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5% k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217

11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446

12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061

13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897

14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959

15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198

16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567

17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041

18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600

19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908

21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635

22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400

23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196

24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018

25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863

26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727

27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608

28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502

29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409

30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326

31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252

32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187

33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128

34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076

35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029

36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987

37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916

39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886

40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859

41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814

43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794

44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777

45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762

46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748

47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736

48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725

49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716

50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701

52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694

53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689

54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684

55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681

56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678

57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675

58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673

Page 91: Hubungan Antara Rentabilitas Dengan Likuiditas Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung